PENINGKATAN DISIPLIN MELALUI KEGIATAN MAPALUS DALAM BUDAYA MINAHASA ZANDRA YUNITA KAREPOWAN PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail:
[email protected] Abstract: The improving dicipline through Mapalus activities in Minahasa culture ( An Action Research in TK B GMIM Immanuel Koya South Tondano )The purpose of this study was to determine: the process of improving discipline through activities Mapalus in Minahasa culture; the result of an increase in the discipline through activities Mapalus Culture of Minahasa. This research was conducted in TK B GMIM Immanuel Koya South Tondano with 15 children as respondents and 2 collaborators. The research employed a collaborative classroom action research design Kemmis and Mc Taggart which consists of 4 stages, namely: planning;action; observation and reflection. The process of collecting was data using interview techniques, completion and analysis of documents. Analysis of data was using qualitative analysis and quantitative analysis.The results showed that theuse of cultural activities in Minahasa Mapalus can, improve early childhood discipline, especially kindergarten children GMIM Immanuel Koya South Tondano,Inclass B Keywords: Dicipline, Mapalus Activities, Minahasa Culture
Abstrak: Peningkatan disiplin melalui kegiatan Mapalus dalam budaya Minahasa (Penelitian Tindakan di TK B GMIM Immanuel Koya Tondano Selatan)Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: proses peningkatan disiplin melalui kegiatan mapalus dalam Budaya Minahasa; hasil peningkatan disiplin melalui kegiatan mapalus dalam Budaya Minahasa. Penelitian ini dilaksanakan di TK GMIM Immanuel Koya Tondano Selatan dengan 15 orang anak sebagai responden dan dua kolaburator. Penelitian tindakan ini menggunakan prosedur kerja Kemmis dan Mc Taggart yang terdiridari empat tahapan yaitu: perencanaan; tindakan; pengamatan dan refleksi. Proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pengamatan dan analisis dokumen. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan kegiatan mapalus dalam budaya Minahasa dapat,meningkatkan disiplin anak usia dini, khususnya anak TK GMIM Immanuel Koya Tondano Selatan di kelas B Kata Kunci:Disiplin, Kegiatan Mapalus , Budaya Minahasa
Anak usia dini adalah sosok individu
bangannya.
yang
da-lam
Dewantara dalam Soegeng Santoso
mengeksplor kemampuannya melalui
(2011:85) mengungkapkan bahwa
stimulasi lingkungan tanpa adanya
tumbuh kembang anak berada di
keterikatan yang mengatur segala
luarkehendaknya
memiliki
pertumbuhan
potensi
dan
Menurut
Ki
Hajar
perkem-
65
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014
tumbuh
mengapresiasikan Smart discipline
menurut kodratnya sendiri. Salah
adalah kemampuan sistem ini untuk
satu upaya dalam mengembangkan
membangkitkan motivasi diri anak
potensi pada anak usia dini yakni
untuk mematuhi aturan di rumah dan
melalui proses pembelajaran.
di sekolah.
atau
kecakapan
anak
Pengamatan yang dilakukan
Salah satu karakter yang harus dibentuk melalui pembelajaran bagi
TK
anak usia dini yaitu karakter disiplin,
Tondano
yang merupakan faktor penunjang
masih banyak anak yang belum dapat
keberhasilan
Menurut
melakukan kegiatan disiplin dengan
Lickona (2012:21) karakter kehidu-
baik. Salah satu penyebab fakta
pan memiliki dua sisi yaitu perilaku
tersebut adalah penggunaan kegiatan
benar dalam hubungannya dengan
pembelajaran yang kurang tepat,
orang lain dan perilaku benar dalam
yakni belum menggunakan kegiatan
kaitannya
mapalus.
belajar.
B
GMIM
Imanuel
Selatan,
Koya
menunjukkan
Theodora
(1998:4)
sendiri.Demikian halnya apa yang
menyebutkanterjadinya
tolong-
kemuka-kan oleh Maria Montessori
menolong dan gotong-royong dalam
dalam Soegeng Santoso (2011:4)
bidang
yang me-nyatakan bahwa prinsip
lainnya meru-pakan satu kekuatan
pendidikan-adalah
yang dapat menjadi potensi dan
dengan
aktivitas
pemberian
pada
pembentukan
diri
anak
untuk
disiplin
pribadi
pertanian
membangun
dan
kegiatan
masyarakat.
Roy
(2002:386) mengungkapkan hakikat
kemandirian dan pengarahan diri.
mapalus
Disiplin sering dikaitkan dengan
sistem, prosedur, metode atau teknik
ketundukan
kerja
sama
merupakan
untuk
suatu
kepentingan
peraturan
atau
kebiasaan-kebiasaan
yang
telah
bersamadan masing-masing anggota
disepakati
dilaksanakan.
secara bergiliran. Dalam mapalus
Dengan
pada
yaitu
untuk kebiasaan
disiplin
akan
terdapat lima prinsip utama yaitu:
membentuk pribadi yang taat pada
Prinsip
peraturan.
hal
keterbukaan; Prinsip disiplin; Prinsip
(2003:3)
keber-samaan; Prinsip daya guna dan
tersebut 66
Sejalan Koeing
dengan
tolong-menolong;
Prinsip
Peningkatan Disiplin …. Zandra Yunita Karepowan
hasil
guna(Theodora,
oleh pandangan untuk mendapatkan
dapat
simpati.Beberapa ke-lompok etnik
semangat
menemukan perkem-bangan remaja
disiplin anak sesuai dengan salah
awal yang menurun diakibatkan oleh
satu prinsip yang ada. Kegiatan
pendampingan
mapalusyang dapat diterapkan pada
kurang.
pembelajaran anak usia dini antara
Mayer (2013:144-158) mengemu-
lain: merapikan mainan, merayakan
kakan pengaruh lingkungan keluarga
hari
1998:5).Kegiatan membentuk
mapalus
jiwa
ulang
dan
tahun
mengunjungi
tua
yang
teman,
serta
merupakan kontribusi terhadap per-
yang
sakit
kembangan disiplin anak.Sumardi
teman
bersama-sama. Kegiatan ini berupa
(2006:2)
tenaga
siplinkan
kerja,
orang
uang
dan
bahan,
mengungkapkan anak
mendi-
sebaiknya
tidak
ganjaran
dan
melalui kegiatan ini dapat mengikat
meng-gunakan
waktu dan berbagai aturan lainnya
hukuman.Mendisiplinkan anak lebih
yang memungkinkan anak terbiasa
baik menggunakan cara konsekuensi
me-lakukan kegiatan disiplin.
perilaku.
Beberapa penelitian relevan
Ngala
(2013:22-38)
menyebutkansemangat
terkait dengan disiplin anak dan
ditunjukkan
budaya
dijadikan
kelompok mapalus, seperti bekerja
menurut
dengan rajin, ulet,sungguh-sungguh
Salviah (2003:181-206) dengan cara
mencerminkan se-mangat mereka,
me-nerapkan
dan
yang
landasan,
dapat
antara
lain:
pembinaan
yaitu
nilai
oleh
yang
ini
para
anggota
merupakan
etos
melalui strategi mengajar, proses
kerjadalam budaya mapalus.Disiplin
pembe-lajaran, pemahaman nilai dan
yang ditunjukkan anggota kelompok
norma sosial budaya, menguasai cara
mapalus seperti mentaati peraturan
dalam membina kepribadian serta
yang
pening-katan
pernyataan-pernyataan
membentuk
peranan
dalam
disiplin anak. Carlo
(2013:994-1021)
menjelaskan
peneliti
ditetapkan.
sangat
Berdasarkan di
tertarik
atas untuk
melakukan penelitian, dengan judul:
keterkaitan antara orang tua dan
“Peningkatan
Disiplin
Melalui
penalaran moral prososial dimediasi
Kegiatan Mapalus Dalam Budaya 67
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014
Minahasa”dengan
untuk
dan kolaborator, guru yang supervisi,
peningkatan
dan lembar checklist siswa. Teknik
disiplin melalui kegiatan mapalus
analisis deskriptif komparatif digu-
dalam Budaya Minahasa dan hasil
nakan dengan cara membandingkan
peningkatan disiplin melalui kegiatan
hasil yang diperoleh dari siklus Idan
mapalus dalam Budaya Minahasa
siklus II selama 8 kali pertemuan
mengetahui
tujuan
proses
persiklus dengan pengkodean dan rentang bobot sebagai berikut: belum
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di
muncul bernilai 1; mulai muncul
TK GMIM Immanuel Koya Tondano
bernilai 2; sering muncul bernilai 3;
Selatan
konsisten bernilai 4. Sehingga di-
dengan
sebagai
15
orang
anak
responden
dan
dua
peroleh
gambaran
kemajuan,
kolaburator.Metode yang digunakan
efektifitas kegiatan mapalus yang
adalah penelitian tindakan. Penelitian
diharapkan muncul pada anak usia
ini
yang
dini. Data tersebut dihitung melalui
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.
analisis data kuantitatif berupa rata-
Taggrat yang setiap siklus terdiri dari
rata angka hitung atau mean,analisis
empat tahap
perencanaan,
data kualitatif, menunjukkan data
tindakan, observasi, dan refleksi
yang muncul berwujud kata-kata dan
(Emzir,
bukan rangkaian angka.
mengacu
pada
yakni
2009:239).
model
Teknik
pe-
ngumpulan data menggunakan data kualitatif dan kuantitatif.Teknik yang digunakan
yaitu
triangulasi,
HASIL DAN PEMBAHASAN
di-
Asesmen
awal
yang
menunjukkan
masih
lakukan dengan memeriksa kebe-
dilakukan
naran, hipotesis, konstruk.Validitas
terlihat ada sifat anak belum baik
dilakukan berdasarkan sintesis dari
antara lain belum: tepat waktu, taat
teori-teori mengenai konsep variabel
pada peraturan, menunggu giliran,
yang hendak diukur melalui proses
taat pada perintah, meletakkan benda
analisis dan komparasi yang logik
pada
dan cermat. Analisis tersebut dengan
menggunakan
membandingkan observasi peneliti
fungsinya,
68
tempatnya,
merapikannya, benda
menggunakan
sesuai bahasa
Peningkatan Disiplin …. Zandra Yunita Karepowan
tubuh yang sopan, berdoa, dan
anak karena orang tua yang tidak
mengerjakan PR.
paham akan pentingnya disiplin bagi kegiatan
anak, termasukdi dalamnya kurang
Mapalusdi TK B GMIM Immanuel
men-dapatkan respon baik dari orang
Koya Tondano Selatan, merupakan
tua
upaya
meskipun
Penerapan
peningkatan
disiplin
anak(dalam penelitian ini mengamati
yakni
masalah pada
pendanaan,
awalnya
sudah
disepakati.
disiplin AUD kelas B usia 5-6
Data dan hasil analisa pada
tahun). Konsep cara, metode, strategi
siklus II, menunjukkan bahwa rata-
kegiatan yang dilakukan sebagai
rata anak sudah melebihi standart
upaya para pendidik AUD secara
pencapaian
bertahap
terdapat anak yang hampir dapat
dan
yaitu
80%,
berkesinambungan.Cirinya dari yang
melakukan
mudah ke sulit, dari situasi yang
berdasarkan
sederhana ke kompleks. tujuan yang
tetapkan, dengan perolehan pen-
diharapkan
capaian
dapat
terwujud
dan
semua
hal
bahkan
indikator
nilai
yaitu
yang
di-
97%
atau
3,89anak
yang
menghasilkan nilai yang konsisten
memiliki
dalam
berinisial LT tersebut sejak observasi
peningkatan
disiplin
bagi
bobot
disiplin
awal dan dalam kehidupan sehari-
anak. Proses pelaksanaan kegiatan
hari terlihat sudah memiliki potensi
ini tidak terlepas dari berbagai
hidup
kendala antara lain: pemahaman awal
dasarnya sering terlibat aktif dalam
guru tentang disiplin baru dipahami
kegiatan
sebatas
mem-
memiliki nilai terendah di bawah
berikan contoh, mengingatkan atau
80% yaitu anak yang berinisial SS
menegur
memberikan
dengan perolehan nilai 70% bobot
pujian: kurangnya pengetahuan dan
2,8. Rendahnya nilai anak tersebut
ide dari guru dalam mengembangkan
disebabkan
kegiatan pembelajaran; kurangnya
orang tua orang tua yang belum
kerjasama antara orang tua dan guru
memahami benar akan pentingnya
pemberian
anak
dan
salam,
disiplin,
LT
mapalus.
oleh
juga
Anak
pada
yang
pendampingan
dalam hal meningkatkan disiplin 69
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014
disiplin bagi anaknya mengakibatkan
terdapat 12 orang anak yang mau
anak tersebut seakan terabaikan.
berdoa.
Berdasarkan
hasil
pen-
rata-rata
capaian awal ternyata perlu diadakan
dalam data awal 1,36 poit atau 34%
penelitian tindakan dengan mem-
siklus I adalah sebesar 2,48 poin atau
berikan intervensi berupa kegiatan
62%, pada siklus II skor rata-rata
yang sudah sering dijumpai anak
setelah dilakukan tindakan perbaikan
dalam
adalah sebesar 3,4 poin atau 85 %.
karena anak sudah terbiasa dan
skor rata-rata yang diperoleh pada
melekat dengan kebiasaan daerahnya
siklus II ini mengalami peningkatan
tersebut, intervensi tersebut dikenal
rata-rata sebesar 23% melampaui
dengan budaya mapalus yang dapat
kesepakatan peneliti dan kolaborator
diterapkan lewat mapalus tenaga,
yang
bagi anak yaitu dengan merapikan
Perolehan
skor
mengharapkan
peningkatan
sebesar 20%. Sebelum dilakukan
kehidupannya
sehari-hari
mainan dan peralatan sekolah.
tindakan, terdapat penjelasan dalam
Hasil asesmen akhir terlihat
hasil observasi dan asesmen awal
bahwa para murid pada umumnya
ternyata hanya dua orang anak yang
sudah dapat: tepat waktu, meletakkan
dapat
benda pada tempatnya, menunggu
meletakkan
benda
pada
tempatnya, mengikuti peraturan yang
giliran,
mengerjakan
berlaku di sekolah dan mengerjakan
rumah, menggunaan bahasa tubuh
pekerjaan rumah, terdapat tiga orang
yang sopan, mentaati perintah yang
anak yang datang di sekolah tepat
ada, merapikan, meskipun lebih dari
waktu dan mau mengikuti perintah
sebagian
dari ibu guru, terdapat lima orang
mengikuti peraturan yang berlaku
anak tidak mau menunggu giliran,
tetapi sebaliknya semua anak sudah
terdapat tujuh orang anak yang dapat
dapat
merapikan peralatan sekolah dan
benda sesuai fungsinya.
anak
berdoa
Pada
dapat menggunakan bahasa tubuh
dan
hasil
belum
dapat
menggunakan
akhir
setelah
dari
setiap
yang sopan, delapan orang anak yang
diadakan
dapat menggunakan benda sesuai
indikator terdapat perubahan sesuai
fungsinya,
dengan
70
meskipun
demikian
tindakan
pekerjaan
harapan,hampir
semua
Peningkatan Disiplin …. Zandra Yunita Karepowan
indikator
menunjukkan
adanya
perbandingan berbeda menuju ke
B GMIM Immanuel Koya Tondano Selatan. Kondisi akhir dari disiplin
arah lebih baik bahkan terdapat dua indikator
yang
menunjukkan
anak setelah diterapkan kegiatan di
sempurna, karena dapat dilakukan
atas,
oleh
anak.Setelah
berikut, pada siklus I dengan hasil
dilangsungkan penelitian tindakan,
bobot 2,48 atau 62% dan siklus II
para guru pada akhirnya berpandapat
dengan hasil bobot 3,4 atau 85%.
dan berkeyakinan bahwa disiplin
Dengan demikian terjadi peningkatan
dapat ditingkatkan dengan meng-
sebanyak 23 % dari hasil kesepa-
gunakan kegiatan Mapalus dalam
katan
budaya Minahasa.
peningkatan sebanyak 20% hasil
semua
mendapatkan
yaitu
hasil
hanya
sebagai
menentukan
akhir sudah melebihi standar pencapaian yaitu 80% sehingga dapat
SIMPULAN Kondisi awal dari disiplin anak di Taman Kanak-Kanak Kelas
dikatakan sudah berada pada tahap Konsisten.
B Gmim Immanuel Koya Tondano Selatan sebelum diterapkan kegiatan Mapalus dalam budaya Minahasa
SARAN Peran guru dapat menstimulasi
berdasarkan hasil observasi yakni
disiplin
berada pada rentang penilaian yang
Mapalus dalam budaya Minahasa
dikategorikan masih termasuk rendah
berupa merapikan, merayakan ulang
dengan hasil penilaian sebanyak 34%
tahun serta mengunjungi teman sakit
dari batas penilaian yang rendah
secara
yaitu 35% maka hasil tersebut berada
memperkenalkan dan melestarikan
dalam
budaya Minahasa ini kepada peserta
tahap
belum
muncul.Penerapan kegiatan mapalus bagi anak yang dapat meningkatkan
anak
melalui
bersama-sama
kegiatan
sekaligus
didiknya. Peran
orang
tua
dalam
disiplin pada anak usia dini yang
menstimulasi perkembangan ini dan
berada di Taman Kanak-Kanak kelas
memfasilitasi anak untuk mengem-
71
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014
bangkan potensi dan kompetensinya sangat penting dilaksanakan. Untuk pemerhati pendidikan anak.Dapat melakukan penelitian dan mengembangkan trumen
alternative
materi
untukmenstimulasi secara
ins-
pembelajaran potensi
optimal
anak dengan
memperhatikan kearifan lokal setiap daerah.
DAFTAR PUSTAKA Carlo, Gustavo. Relations Between Parental Discipline, Empathy-Related Traits, and Prosocial Moral Reasoning: A Multicultural Examination,Journal of Early Adolescence, University of Missouri, USA, 2013 Emzir, Metodologi Penelitian pendidikan, Jakarta: Grafindo, 2009
72
Katiandago,Theodora M.Wanita dan Pola Pergeseran Mapalus di minahasa Utara-Laporan Penelitian. Manado : Unsrat, DepDikBud, 1998 Koenig,Larry J.Smart Discipline. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2003 Lickona,Thomas.Character Matters. Jakarta: Bumi Aksara, 2012 Mamengko,Roy.Etnik minahasa. Jakarta: Grafika, 2002 Miles, Analisis Data Kualitatif, Jakarta:UI Press, 2007 Mayer dkk, The Importance of Early, Targeted Intervention: The Effect of Family, Maternal, and Child Characteristics on the Use of Physical Discipline, Academic Journal, 2013 Sudjana.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, 2005 Sumardi, Membina Perilaku Anak menjadi Lebih baik Melalui Moral Disiplin dan afeksi, Journal, Tasikmalaya: UPI, 2006