PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING Dewi Putri Gani1, Gusmaweti2, Pebriyenni3 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] Abstract
This research is motivated by low activity and student learning outcomes in science learning in class V in asking questions, discussion groups, drawing conclusions and learning outcomes. This study aims to describe the increase in activity and student learning outcomes in science learning with Type Jigsaw Cooperative Model in SDN 09 Geringging River. TOD study was composed of two cycles SDN09 Geringging River. In class V are subject penilitian the number of students 25. The instrument used in this study is the observation of student activity sheets, teacher activity observation, field notes, documentation and testing of student learning outcomes in the form of the final test cycle. The results showed an increase in learning science learning outcomes using Model Jigsaw Cooperative mode. The results were obtained an average of student learning activities in the first cycle was 41 % and 61.5 % the second cycle, the first cycle of learning outcomes 56 % and 92 % the second cycle . Based on observations of activity and the student science learning outcomes in the first cycle and second cycle showed an increase. It can be concluded that by using the Model Cooperative learning mode can meningkatatkan Jigsaw activity and student learning outcomes in science learning in SDN 09 Geringging River. Keywords : Activities, Results Learning, Jigsaw Type Model Cooperative . dunia nyata, dapat memahami materi dan
PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
menerapkannya dalam kehidupan serta
merupakan salah satu mata pelajaran di
guru dapat berperan sebagai fasilitator
SD.
dalam
sehingga proses pembelajaran berjalan
pembelajaran IPA masih memfokuskan
efektif dan efesien, namun kenyataannya
pemberian pengetahuan semata.
siswa masih saja menunggu penjelasan
Dimana
Dalam seharusnya sendiri
sebagian
aktivitas siswa
materi
dapat
guru
belajar
IPA
menemukan
pelajaran
melalui
materi dari guru dehingga siswa hanya bisa menguasai
materi
menghubungkannya
saja
tanpa
dengan
dapat
kehidupan
pengalaman langsung, bisa menemukan
nyata dan penerapannya dalam kehidupan
hubungan antara materi dengan situasi
sehari-hari.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama
karekteristik tujuan pembelajaran.
di kelas IV SDN 09 Sungai
Berdasarkan permasalahan di atas
Geringging Kabupaten Padang Pariaman
maka peneliti berupaya untuk mengatasi
peneliti cendrung menggunakan metode
masalah rendahnya aktivitas bertanya,
ceramah dan tanya jawab, siswa hanya
diskusi, mengambil kesimpulan dan hasil
mendengar dan mencatat sehingga kurang
belajar
menarik perhatian siswa yang akibatnya
dengan menggunakan model pembelajaran
hasil pada mata pelajaran IPA masih
kooperatif tipe jigsaw.
dibawah
kriteria
ketuntasan
kognitif
(pemahaman)
siswa
minimal
Tugas utama guru dalam proses
(KKM) dari 30 siswa yang mencapai nilai
pembelajaran adalah sebagai fasilitator dan
kriteria ketuntusan minimal (KKM), yaitu
manajer
nilai 70.
pembelajaran yang berlangsung dalam
pembelajaran.
Kegiatan
Kompetensi-kompetensi dasar yang
suasana keterbukaan dan demokratis, akan
dapat dicapai dengan menggunakan model
memberikan kesempatan yang optimal
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw salah
bagi siswa untuk memperoleh informasi
satu diantaranya adalah “Menjelaskan
yang
organ
hewan”.
dibelajarkan dan selain itu dapat melatih
Pembelajaran organ tubuh manusia dan
sikap dan keterampilan sosialnya sebagai
hewan tersebut dapat dipelajari
bekal dalam kehidupan di masyarakat.
tubuh
diajarkan
manusia
pada
dan
bidang
dan
studi
banyak
mengenai
materi
yang
Ilmu
Alasan peneliti memilih model
Pengetahuan Alam kelas IV Sekolah
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah
Dasar.
Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Untuk menciptakan pembelajaran
yang
efektif
dan
efesien
merupakan Model Pembelajaran yang
dibutuhkan
menarik untuk digunakan dalam proses
kemampuan
menguasai
pendekatan
pembelajaran, karena model pembelajaran
pembelajaran.
Kemampuan
menguasai
ini dapat melibatkan seluruh siswa dalam
pendekatan pembelajaran merupakan salah
belajar dan sekaligus mengajarkan teman
satu persyaratan utama yang dimiliki guru,
sebaya (Isjoni, 2007:57)
karena
kemampuan
menguasai
dan
Berdasarkan
permasalahan
yang
menggunakan pendekatan yang tepat akan
peneliti kemukakan sebelumnya, maka
berpengaruh terhadap keberhasilan siswa
dilakukan
baik keberhasilan aspek kognitif, afektif,
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
dan psikomotor. Penggunaan berbagai
Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe
pendekatan
Jigsaw Dalam Pembelajaran IPA di SDN
harus
disesuaikan
dengan
penelitian
dengan
judul
09 Sungai Geringging. Upaya untuk
METODOLOGI PENELITIAN
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Penelitian
ini
merupakan
siswa dalam Ilmu Pengetahuan Alam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
(IPA) menunjukkan bahwa salah satu
dilakukan di kelas V SDN 09 Sungai
pendekatan
Geringging
yang
dianggap
cocok
tahun
ajaran
2013/2014.
diterapkan dalam pembelajaran IPA adalah
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 09
tipe pembelajaran kooperatif learning yang
Sungai Geringging, Kecamatan Sungai
dapat digunakan dalam pembelajaran IPA
Geringging, Kabupaten Padang Pariaman.
adalah tipe jigsaw.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
Berdasarkan rumusan masalah di atas, secara umum tujuan penelitian ini
SDN
09
Sungai
Geringging,
yang
berjumlah 25 orang siswa.
adalah:
Penelitian ini dilaksanakan pada
1. Untuk mendeskripsikan
peningkatan
semester V perkuliahan dan bertepatan
aktivitas mengajukan pertanyaan siswa
dengan semester I pada awal tahun ajaran
kelas
IPA
2013/2014 di SDN 09 Sungai Geringging.
melalui model kooperatif tipe jigsaw di
Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian
SDN 09 Sungai Geringging
selama 3 minggu, Juli 2013.
V
pada
pembelajaran
2. Untuk mendeskripsikan
peningkatan
Proses penelitian tindakan merupakan
aktivitas bekerja sama dalam diskusi
proses daur ulang atau siklus. Menurut
kelompok
pada
Kemmis (dalam Ritawati, 2006:69) bahwa
model
proses penelitian merupakan proses daur
kooperatif tipe jigsaw di SDN 09
ulang atau siklus yang di mulai dari aspek
Sungai Geringging?
mengembangkan perencanaan, melakukan
siswa
pembelajaran
kelas
IPA
V
melalui
3. Untuk mendeskripsikan peningkatan
tindakan
sesuai
rencana,
aktivitas mengambil kesimpulan siswa
observasi
terhadap
kelas
melakukan
refleksi
V
pada
pembelajaran
IPA
melakukan
tindakan, yaitu
dan
perenungan
melalui model kooperatif tipe jigsaw di
terhadap perencanaan, kegiatan tindakan
SDN 09 Sungai Geringging?
dan kesuksesan hasil yang diperoleh..
4. Untuk mendeskripsikan
peningkatan
Indikator
hasil belajar kognitif (pemahaman)
proses
siswa kelas V pada pembelajaran IPA
menggunakan
melalui model kooperatif tipe jigsaw di
Minimal (KKM).
SDN 09 Sungai Geringging?
keberhasilan
pembelajaran
diukur
Kriteria
dalam dengan
Ketuntasan
Jenis penelitian ini berupa hasil pengamatan,
catatan
lapangan/lembar
observasi dan dokumentasi dari setiap
membuat pertanyaan, 3) siswa membuat
tindakan perbaikan dalam pembelajaran
kesimpulan, dan ditetapkan persentase
organ tubuh manusia.
indikator keberhasilan yaitu mencapai
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu:
75%. 2.
Data Aktivitas Guru Analisis
data
pengelolaan
1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
pembelajaran oleh guru adalah data hasil
2. Lembar Observasi Aspek Guru
observasi aktivitas guru yang digunakan
3. Tes Hasil Belajar
untuk melihat proses dan perkembangan
4. Dokumentasi
guru dalam mengelola pembelajaran yang
Data
yang
dalam
terjadi selama pembelajaran berlangsung.
penelitian dianalisis dengan menggunakan
Kemudian data tersebut dianalisis dengan
model
teknik persentase.
analisis
diperoleh
data
kualitatif
yang
ditawarkan oleh Wiratmadja (2007:135)
Hasil
yakni analisis data dimulai menelaah sejak
meningkatkan
pengumpulan data sampai seluruh data
pembelajaran
terkumpul.
direduksi
apabila setelah diadakan tes pada akhir
berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti
pembelajaran, siswa mendapatkan nilai
penyajian data dan terakhir penyimpulan
rata-rata melebihi Kriteria Ketuntasan
dan verifikasi.
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan di
Data
tersebut
Analisis data dilakukan terhadap
analisis hasil IPA
dalam
belajar
dalam
dikatakan
berhasil
sekolah yaitu 70.
data yang telah direduksi, baik data
HASIL PENELITIAN DAN
perencanaan, pelaksanaan maupun data
PEMBAHASAN
evaluasi. Analisis data dilakukan dengan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
cara terpisah-pisah. 1.
Data Aktivitas Siswa Hasil analisis dalam peningkatan
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
Dari hasil temuan kolaborator yang mengamati,
ditemui
hal-hal
sebagai
berikut: a. Dengan
menggunakan
model
IPA melalui Model Kooperatif Tipe Jigsaw
pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw.
dapat dikatakan berhasil apabila waktu
pada pembelajaran IPA menjadi lebih
pembelajaran berlangsung siswa tidak
menarik.
main-main dalam mengikuti pembelajaran,
b. Ada interaksi guru dan siswa.
semua siswa aktif dalam pembelajaran,
c. Ada kerja sama antar siswa.
yaitu 1)siswa melakukan diskusi, 2) siswa
d. Pembelajaran lebih aktif.
e. Masih ada diantara kelompok yang
Hal ini menujukan bahwa taraf
belum terlalu memahami materi dilihat
keberasilan aktifitas siswa selama dalam
dari hasil diskusi dan kuis yang
kegiatan model kooperatif tipe Jigsaw
dilakukan. Karena masih terdapat nilai-
termasuk dalam kategori kurang. Segala
nilai yang rendah.
kekurangan yang terdapat akan dijadikan
f. Waktu
yang
disediakan
untuk
berdiskusi tidak mencukupi.
sbagai
bahan
pada tabel berikut:
Hasil pengamatan menunjukan dari
proses pembelajaran, hanya 56% siswa yang tuntas dan 44% siswa yang tidak tuntas, artinya, bahwa pembelajaran pada siklus I dikatan belum tuntas. Selain dari hasil tes, keberasilan siswa dalam belajar model kooperatif tipe Jigsaw
Terhadap kegiatan siswa, pengamat melaporkan sebagai berikut: tampak
antusias
dalam
menunjukkan
juga
dapat
perkembangan
yang
dilihat
dari
diperolehnya
berdasarkan selisih antara skor dasar dan
mengikuti
pelajaran. 2) Siswa
siklus
25 orang siswa kelas V yang mengikuti
Tabel 1 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran IPA Dengan Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siklus I (Aspek Guru) Pertemuan Hasil pengamatan (%) I 66% II 72% Rata-rata 69%
bersemangat
untuk
berikutnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
1) Siswa
refleksi
sebelum pembelajaran dimulai dengan skor tes akhir. Siklus II
keaktifannya
dalam berdiskusi.
Hasil kuis menggambarkan bahwa subjek penelitian menguasai dengan baik
3) Siswa berusaha menjawab pertanyaan
materi organ pernafasan hewan yang
kuis sedapat mungkin untuk dapat nilai
disajikan. Siswa memperoleh skor masing-
terbaik.
masing di atas 70. Tetapi ada dua orang
Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan Hasil pengamatan (%) I 38% II 44% Rata-rata 41%
siswa
diantaranya
masih
mendapat nilai di bawah 70.
ada
yang
Tabel 5. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaraan IPA Dengan Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siklus II (Aspek Guru) Pertemuan Hasil Pengamtan (%) I 80%
Pembahasan
II
91%
pembelajaran dengan menggunakan model
Rata-rata
85,5%
kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan dan 1 kali tes hasil belajar pada akhir siklus. Pelaksanaan
menggunakan Berdasarkan observer II,
hasil
3
instrumen
penelitian
pengamatan
berupa lembar obsrvasi aktivitas siswa,
siswa sudah terlibat secara
lembar obsrvasi aktivitas guru dan tes hasil
aktif dalam pembelajaran. Siswa sudah
belajar.
berani
Aktivitas Siswa
mengemukakan
pendapat
dan
terlihat serius dalam mengikuti proses
Hal yang paling mendasar dituntut
pembelajaran. Hal ini sangat terlihat saat
dalam proses pembelajaran adalah aktivitas
mereka bekerja dalam kelompok untuk
siswa.
mendiskusikan
pada
pembelajaran merupakan interaksi antara
hewan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
guru dan siswa atau siswa itu sendiri
pada tabel.
sehingga suasana belajar menjadi kondusif,
alat
paernafasan
Tabel 6. Nilai Aktivitas Belajar Siswa (Siklus II) Pertemuan Hasil Pengamatan (%) I 57% II 66% Rata-rata 61,5% Hasil
pengamatan menunjukkan
bahwa, dari 25 oarang jumlah siswa kelas
Aktivitas
siswa
dalam
proses
yang mana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Tabel 8. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I DAN II Siklus Rata-rata per siklus Siklus I 55% Siklus II
79%
V yang mengikuti proses pembelajaran siswa yang tuntas 92% dan siswa yang
Aktivitas Guru
tidak tuntas 8% . Dengan demikian, persentase
ketuntasan
belajar
yang
diperoleh pada siklus II sudah mencapai 92%. Dapat dikatakan bahwa belajar IPA dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II sudah tuntas.
Keberhasilan
siswa
dalam
pembelajaran pada umumnya dilihat pada dari
pengelolaan
pelaksanaan
pembelajaran pada umumnya dilihat juga dari
pengelolaan
pelaksanaan
pembelajaran pada presentase aktivitas
serta aktivitas dan belajar siswa terus
guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
meningkat.
Tabel 9. Presentase Rata-rata Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II Siklus Rata-rata per siklus
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitan dan
I
69%
II
85,5%
pembahasan yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Hasil Belajar Keberhasilan
siswa
pembelajaran pada umumnya dilihat dari nilai-nilai tinggi, namun
aktivitas siswa
juga memegang peran dalam menciptakan nilai-nilai yang tinggi tersebut. Pada siklus I rata-rata persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 56% dengan rata-rata nilai 6,7. Sedangkan pada siklus II presentase ketuntasan belajar siswa mencapai 92% dengan
rata-rata
nilai
8.1.
Dengan
beraktivitas siswa sudah menjadi subjek belajar,
yaitu
mengalami
pengalaman
belajarnya sendiri berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dengan meningkatnya
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran IPA, diharapkan hasil belajar atau nilai IPA siswa juga meningkat. Berdasarkan hasil analisis data atau refleksi persiklus dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA
dan
Aktivitas belajar IPA menggunakan
dalam
diharapkan
kelemahan masing-masing dapat ditutupi,
model kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V SDN 09 Sungai Geringging telah terkasana sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam RPP. Pelaksanaan terdiri atas dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas tiga kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I baru mencapai 41% atau kategori baik. Untuk itu pembelajaran dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus
dua
dengan
61,5%,pembelajaran
hasil sudah
mencapai terlaksana
dengan kategori sangat baik. Kegiatan pada
masing-masing
tahap
sudah
terlaksana. Siswa sudah mampu belajar dalam kelompok dan menjalin kerja sama yang baik diantara kelompok. Selain itu, siswa sudah mampu menanggapi hasil diskusi yang telah dilaporkan temannya. Hasil menggunakan
belajar
siswa
dengan
model
kooperatif
tipe
Jigsaw sudah meningkat. Hal ini terlihat dari skor peningkatan hasil tes yang diperoleh oleh masing-masing siklus terdiri atas tiga kali pertemuan. Hasil tes pada
siklus I yaitu 62% siswa yang tuntas.
Untuk sekolah diharapkan dapat
Untuk itu pembelajaran dilanjutkan pada
memaksimalkan
siklus II. Hasil tes pada siklus II dengan
kemampuan guru dalam mendesain suatu
hasil mencapai 92% siswa yang tuntas.
pembelajaran yang menarik dan mendapat
Jadi,
data yang akurat tentang kemampuan siwa
dapat
disimpulkan
bahwa
penggunaan kooperatif tipe Jigsaw pada
09
Sungai
Geringging
dapat
meninkat hasil belajar dan keaktifan siswa. Dengan kata lain, penelitian ini berhasil
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh,
serta dapat
kesimpulan
yang
dikemukakan
saran
sebagai berikut: Untuk
meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat: Quantum teaching. Badan
dan perlu untuk dikembangkan.
aktivitas
model
kooperatif
tipe
Jigsaw, penilaian dilakukan tidak hanya pada hasil tes saja. Tetapi keaktifan, kerjasama dan tanggung jawab siswa dalam belajar kelompok juga menjadi suatu hal yang harus dipertimbangkan. Guru diharapkan dapat merancang pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan
model
kooperatif
tipe
Jigsaw karena model kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran yang paling mudah diterapkan terutama bagi guru pemula.
Tingkat Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni.
Geringging dalam mata pelajaran IPA, dan
pembelajaran
Nasional Standar Pendidikan. 2006. KTSP. Jakarta.
Depdiknas. 2008. Kurikulum Satuan Pendidikan. Depdiknas
belajar siswa di kelas V SDN 09 Sungai
untuk mengukur hasil belajar siswa dalam
meningkatkan
dalam mata pelajaran IPA.
pembelajaran IPA bagi siswea kelas V SDN
untuk
2010. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung : Alfabeta
Nana Sudjana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Nur
Mohamad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Jawa Timur. Depdiknas.
Nurasma. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas. Nurasma. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP Pres. Ritawati Mahyudin dan Yetty Ariani. 2007. Hand Out Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Tidak diterbitkan. Padang: UNP Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda.