B-17-1
PENGUKURAN KONTRIBUSI ITS DALAM MEMBENTUK MUTU SARJANA BARU ITS MENURUT PERSEPSI WISUDAWAN TAHUN 2004 Arie Kismanto dan Muhammad Sjahid Akbar Jurusan Statistik ITS ABSTRAK Sarjana baru dapat dipakai sebagai salah satu ukuran keberhasilan proses belajarmengajar sebuah perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusannya untuk terjun ke masyarakat. Oleh sebab itu, perlu adanya evaluasi pada tahap akhir. Makalah ini merupakan evaluasi tahap akhir (wisudawan September 2004) berupa kontribusi ITS dalam membentuk profil mutu sarjana baru. Tujuan dari penelitian ini adalah Menentukan besarnya kontribusi ITS dalam membentuk Profil mutu sarjana baru menurut persepsi mereka dan Mengetahui perbandingan antar Fakultas di ITS dalam kontribusi dan prose belajar mengajarnya untuk mempersiapkan sarjananya. Metode yang digunakan adalah biplot. Kata Kunci : Profil, Persepsi, Kontribusi PENDAHULUAN Seorang lulusan Perguruan Tinggi tidak hanya dituntut menguasai bidangnya saja namun dia juga harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki serta beradaptasi secara cepat dengan lingkungan kerja dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Selain itu juga mempunyai visi ke depan agar mampu mengantisipasi perubahan – perubahan lingkungan bisnis dan industri yang akan datang. Sarjana baru yang telah selesai melalui proses belajar-mengajar dapat dipakai sebagai salah satu ukuran berhasil tidaknya proses belajar-mengajar tersebut dalam mempersiapkan alumninya untuk terjun ke masyarakat. Namun demikian sampai saat ini belum ada evaluasi yang ditinjau dari segi persepsi sarjana baru. Oleh karena itu, evaluasi pada tahap akhir ini berupa kontribusi ITS dalam membentuk profil mutu sarjana baru perlu dilakukan. Untuk itulah perlu dilakukan penelitian yang mengukur besarnya kontribusi ITS menurut preferensi mereka yang baru lulus. Hal ini karena dengan asumsi bahwa semakin alumni sadar akan peranan ITS dalam membentuk kepribadian dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap keberhasilan para alumni di dunia kerja maka akan semakin jelaslah arah pendidikan dan kurikulum di ITS. Adapun dimensi Mutu yang diukur adalah (a) Sikap meliputi : etos kerja, kepemimpinan dan profesionalisme, berpikir strategis (b) Ketrampilan umum meliputi : pemecahan masalah berpikir logis, perhitungan, team work (c) Ketrampilan teknis meliputi : komputer , laboratorium (d) Kebanggaan dan rasa memiliki ITS, Pimpinan, Dosen, Jurusan dan himpunan (e) Memberi visi hidup dan kerja, pergaulan di kampus dan masyarakat nanti, almamater ITS (f) Memberi motivasi untuk belajar bahasa Inggris, hal baru dan bersaing dengan alumni PT lain. Makalah ini menyajikan hasil penelitian dengan tujuan untuk : (1) Menentukan besarnya kontribusi ITS dalam membentuk Profil mutu sarjana baru menurut persepsi _____________________________________________________________________________ Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-17-2
mereka (2) Mengetahui perbandingan antar Fakultas atau Jurusan di ITS dalam kontribusi dan prose belajar mengajarnya untuk mempersiapkan sarjananya. LANDASAN TEORI Analisis biplot diperkenalkan oleh Grabiel pada tahun 1971. Pada dasarnya, analisis ini merupakan suatu upaya untuk memberikan peragaan grafik dari matriks data X dalam suatu plot dengan menunpang tindihkan vektor-vektor dalam ruang berdimensi rendah. Analisis ini digunakan untuk positioning maupun perceptual mapping dari sekumpulan objek (baris dari matrik data X). Dalam prosesnya analisis biplot memerlukan data dari sejumlah objek dengan atribut-atribut (kolom dari matriks data X), yang diukur dengan skala interval dan rasio. Hasil akhir analisis ini akan diberikan dalam bentuk tampilan gambar dua dimensi yang berisi informasi tentang : 1. Posisi relatif objek. Berdasarkan informasi ini dua objek yang memiliki jarak terdekat dikatakan memiliki tingkat kemiripan yang tinggi berdasarkan atributatribut yang diamati. 2. Hubungan antar atribut, dari informasi ini akan diketahui mengenai hubungan linier (korelasi) antar atribut serta tingkat kepentingan suatu atribut yang didasarkan pada variannya. 3. Penggabungan informasi (1) dan (2) dikenal dengan istilah bi-plot, akan diketahui ciri-ciri masing-masing objek berdasarkan atribut yang diamati. Landasan analisis ini adalah setiap matriks nXp yang berpangkat [=min{n,p}] dapat digambarkan secara pasti dalam ruang berdimensi r. bagi matriks yang berpangkat r dan ingin digambarkan dengan baik dalam ruang berdimensi k [= r], dilakukan suatu pendekatan yang optimum dengan suatu matriks berpangkat k berdasarkan kuadrat norma perbedaan terkecil antara keduanya. matriks hasil pendekatan terbaik tersebut digambarkan konfigurasi obyek dan peubah dalam ruang berdimensi k. Supaya memudahkan pemahaman masalah ini, ambil saja nilai k = 2, sehingga pendekatan tersebut dapat digambarkan dalam sumbu-x dan y. Suatu matriks nXp berpangkat k dapat diuraikan sebagai nXp = nGk H’p atau xij = g’I hj. Hal ini dapat diperoleh melalui penguraian nilai singular (singular value decomposition) yang selanjutnya disingkat dengan PNS. nXp = nUrLrAp’, dengan memisalkan G = ULa dan H = AL1-a dengan nilai 0 a 1. Baris ke-i matriks G akan digunakan untuk merepresentasikan baris ke-i matrik X, yang berarti merepresntasikan objek ke-i, sedangkan baris ke-j matriks H akan digunakan untuk merepresentasikan kolom ke-j matriks X, yang berarti merepresentasikan peubah ke-j. Jika diambil a = 0 (G = U dan H = AL maka 1. hi’hj = (n-1)sij dengan sij = (n-1)-1S(xik – xi)(xjk – xj). Artinya penggandaan titik antara vektor hi dengan hj akan memberikan gambaran koragam antara peubah ke-i dengan peubah ke-j 2. hi = (n-1)1/2si Artinya panjang vektor akan menggambarkan tentang keragaman peubah ke-i. Makin panjang vektor hi, makin besar pula keragaman peubah ke-i. 3. cos = rij , merupakan sudut antara vektor hi dengan vektor hj dan rij merupakan korelasi peubah ke-i dengan peubah ke-j. Jika sudut mendekati 0 maka makin besar korelasi positif antara dua peubah tersebut.
_____________________________________________________________________________ Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-17-3
4. Bila pangkat X = p,maka (xi-xj)’S-1(xi-xj) = (n-1) (gi-gj)’(gi-gj). Artinya, (kuadrat) jarak Mahalanobis antara xi dengan xj akan sebanding dengan (kuadrat) jarak Euclid antara gi dengan gj. Makin kecil jarak Euclid antara titik gi dengan gj yang terlihat dalam plot akan memberikan gambaran makin dekatnya xi dengan xj yang diukur dengan menggunakan peubah ganda asal dengan jarak Mahalanobis. Sebaliknya, makin besar jarak Euclid antara titik gi dan gj yang terlihat dalam plot akan memberikan gambaran makin jauhnya xi dengan xj yang diukur dengan menggunakan peubah ganda asal dengan jarak Mahalanobis. METODOLOGI Dalam Makalah ini kami menggunakan kuisioner untuk memperoleh data. Sasarannya adalah wisudawan ITS September 2004 dari semua fakultas. Data yang terkumpul seperti pada Tabel 1 No 1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 1. Perincian Data Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) - Fisika - Matematika - Statistika - Kimia - Bilologi Teknologi Industri (FTI) - T. Elektro - T. Mesin - T. Industri - T. Fisika - T. Material - T. Kimia Teknologi Kelautan (FTK) - T. Kelautan - T. Sistim Perkapalan - T. Perkapalan Teknologi Informasi (FTIF) - T. Informatika - T. Sistim Informasi Teknologi Sipil dan Perencanaan (FTSP) - T. Sipil - T. Arsitek - T. Lingkungan - T. Geodesi - Desain Produk
Jumlah 69 14 6 21 23 5 179 43 32 58 17 4 27 41 12 15 14 53 53 0 109 21 25 25 6 32
_____________________________________________________________________________ Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-17-4
Isi Kuisioner adalah profil mutu sarjana baru ITS menurut wisudawan baru. Faktorfaktor yang membentuk profil mutu sarjana baru ITS seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Profil mutu sarjana baru ITS Profil Mahasiswa ITS MEMBENTUK SIKAP a. Etos kerja b. Kepemimpinan c. Kematangan Emosi d. Profesionalisme di bidang Ilmu e. Bekerja efisien & efektif f. Berfikir & Bekerja strategi g. Tanggap terhadap perubahan Teknologi KETERAMPILAN UMUM a. Presentasi secara Lisan b. Menulis Laporan teknis c. Menbuat Perhitungan scr akurat d. Teknik pemecahan masalah e. Teknik berpikir Logis f. Teknik berpikir Kritis/Analitis g. Trampil Komukasi scr Lisan & Tertulis h. Trampil Mengemukakan pendapat i. Team Work j. Kemampuan Bahasa Inggris k. Analisis masalah teknik l. Ketrampilan Komputer KETERAMPILAN TEKNIS a. Kerja di Laboratorium b. Software komputer c. Hardware komputer d. Riset di Laboratorium e. Pemeliharaan alat di lab. f. Pencegahan keselamatan kerja di Laboratorium g. Teknik Pengendalian Kualitas h. Pengelolaan lingkungan Laboratorium
Nilai
Profil Mahasiswa ITS
Nilai
BANGGA/ RASA MEMILIKI a. Almamater ITS b. Beberapa Dosen ITS c. Beberapa Dosen di Jurusan d. Pimpinan ITS (Rektor & Pembantu Rektor) e. Jurusan Anda f. Himpunan Mahasiswa MISI a. Hidup hrs bermanfaat bagi orang lain b. Calon Pemimpin Bangsa c. Menjunjung Almamater ITS d. Rasa memiliki ITS e. Sopan dlm bergaul saat kuliah f. Sopan dlm bergaul di masyarakat luas Motivasi a. Meningkatkan profesionalisme b. Mampu Bahasa Inggris c. Bersaing dgn Alumni PT Lain d. Selalu Belajar hal baru
Para wisudawan dapat mengisi menurut persepsinya yang dikonversikan pada angka 0 sampai 100. Nilai 0 memiliki arti kontribusi ITS (Dosen, Laboratorium, Praktikum, Kuliah, Fakultas, ITS, Organisasi Kemahasiswaan, Himpunan Mahasiswa, Aktivitas Lainnya di ITS) tidak ada sama sekali, sedangkan nilai 100 memiliki arti kontribusi ITS sangat banyak. Pengolahan data menggunakan paket program SPSS.
_____________________________________________________________________________ Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-17-5
PEMBAHASAN Gambar 1. menunjukkan FTK dan FTI dalam membentuk sikap terhadap alumni (sarjana baru) dominan pada Etos kerja (kerja keras), kematangan emosi, kepemimpinan, berpikir dan bekerja strategis dan bekerja harus efisien dan efektif. Fmipa dalam membentuk sikap terhadap alumni (sarjana baru) dominan pada selalu tanggap terhadap perubahan teknologi dan Profesionalisme di bidang ilmu. Sudut antar vektor-vektor tersebut menyatakan korelasi. Berpikir dan bekerja strategis serta bekerja harus efisien dan efektif membentuk sudut yang kecil. Artinya jika lulusan ITS memiliki pola pikir dan kerja yang strategis maka lulusan tersebut mempunyai pola bekerja Gambar 1. Biplot Aspek membentuk sikap dengan Fakultas
dan efisien. Gambar 2 menunjukkan FTK dan FTIF memberi keterampilan umum terhadap sarjana baru dominan pada kemampuan bahasa inggris, Teknik analisis masalah teknik dan Keterampilan komputer. FTI memberi keterampilan umum terhadap sarjana baru dominan pada Teknik berpikir logis, Membuat perhitungan yang akurat, Teknik berpikir kritis, Teknik pemecahan masalah, Bekerja secara Tim, dan Menulis laporan teknis. FMIPA memberi keterampilan umum terhadap sarjana baru dominan pada Ketrampilan berkomunikasi secara lisan dan tertulis, Ketrampilan mengemukakan pendapat, dan mampu presentasi secara lisan.
Gambar 2. Biplot Aspek Ketrampilan umum dengan Fakultas
_____________________________________________________________________________ Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-17-6
Gambar 3. Biplot Aspek Ketrampilan teknis dengan Fakultas
Gambar 4. Biplot Aspek Kebanggaan dengan fakultas
Gambar 3 menunjukkan FTIF memberi keterampilan teknis terhadap sarjana baru dominan pada Software komputer. FTI memberi keterampilan umum terhadap sarjana baru dominan pada Teknik pengendalian kualitas, Pengelolaan Laboratorium, dan Keselamatan kerja di Lab. Gambar 4 menunjukkan lulusan FTI dan FTIF memiliki kebanggaan terhadap jurusannya dan himpunan mahasiswa jurusan. Lulusan FTK memiliki rasa bangga terhadap Beberapa dosen ITS, Rektor ITS, dan Almamater ITS.
Gambar 5. Biplot Aspek memberi misi dengan fakultas
Gambar 6. Biplot Aspek Motivasi dengan fakultas
Gambar 5 menunjukkan hampir semua unsur yang mendukung aspek misi terdapat pada lulusan FTK. Gambar 6. menunjukkan lulusan FTI dan FMIPA memiliki motovasi meningkatkan profesionalisme. Sedangkan Lulusan FTK memiliki motivasi mampu bersaing dengan alumni Perguruan tinggi lain, mampu berbahasa inggris, dan selalu belajar hal baru. _____________________________________________________________________________ Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-17-7
DAFTAR PUSTAKA Gabriel, K. R., 1971, The Biplot Graphical display of matrices with application to principal component analysis. Biometrika, 58, 453-67 Gower, J. C.,1992, Generalized Biplot, Biometrika, 79, 475-493 Gower, J. C. and Hand, D. J., 1996, Biplot, Chapman & hall, London. Mujadin I. P. N. S., 1997, Pola Ilmiah Pokok Pemandu Relevansi dan Kontrol Kualitas produk Perguruan Tinggi, Seminar Nasional Teknologi Industri IX, ITSSurabaya Suharjo B. dan Siswadi , 1999, “ Analisis Eksplorasi data Peubah Ganda”, Jurusan Matematika, FMIPA-IPB Indonesia. Suryanto E., 1997, Audit Menajemen dan Unit Kerja Layanan Pendidikan 2000, Seminar Nasional Teknologi Industri IX, ITS-Surabaya
_____________________________________________________________________________ Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I ISBN : 979-99302-0-0 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember