BAB V PENUTUP Pada bab ini akan disampaikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu juga disampaikan saran sebagai masukan bagi Perpustakaan ITS tentang kegiatan promosi ITS Digital Repository.
V.1. Kesimpulan Perpustakaan ITS telah melaksanakan kegiatan promosi ITS Digital Repository, meskipun hal ini tidak sepenuhnya disadari sebagai salah satu bentuk promosi oleh pustakawan dan manajerial perpustakaan. Strategi promosi ITS Digital Repository yang dilakukan oleh perpustakaan ITS Surabaya berjalan dengan baik, akan tetapi masih perlu dilakukan perencanaan secara jelas dan terinci sehingga kegiatan promosi dapat berjalan dengan maksimal. Promosi dilakukan kepada civitas akademika ITS Surabaya dan masyarakat umum dengan tujuan agar civitas akademika dan masyarakat umum menyadari keberadaan ITS Digital Repository, selanjutnya opini dan sikap mereka terhadap ITS Digital Repository berubah sehingga akan mencoba mencari tahu lebih dalam kemudian pada akhirnya melakukan interaksi dengan ITS Digital Repository. Selain itu, perpustakaan juga melakukan kegiatan promosi kepada pustakawan di perpustakaan ITS. Inti dari pesan-pesan yang disampaikan umumnya bersifat menjelaskan citra positif dari ITS Digital Repository. Alat-alat promosi yang digunakan terdiri dari Public Relations, advertising, Online marketing, direct marketing, sales promotion, exhibitions and events dan personal selling. Sebagian 134
besar dari alat promosi yang digunakan berbiaya rendah. Saluran yang lebih banyak digunakan adalah word-of-mouth yang memiliki pengaruh kuat terhadap target sasaran secara langsung. Perpustakaan ITS tidak memiliki anggaran khusus untuk kegiatan promosi. Hal ini mengisyaratkan kegiatan promosi tidak menjadi elemen yang penting dalam mendukung kesuksesan ITS Digital Repository. Selain itu juga menyebabkan kegiatan promosi tidak menjadi prioritas dan menjadi elemen yang tersisihkan. Evaluasi hasil komunikasi pemasaran, pengukuran hasil komunikasi pemasaran belum pernah dilakukan oleh perpustakaan, karena menganggap saluran-saluran yang digunakan masih cukup efektif. kegiatan evaluasi masih harus dilaksanakan dengan merancang riset penelitian tentang efektivitas alat-alat promosi yang digunakan. Kendala yang dihadapi oleh perpustakaan yang utama adalah tidak adanya anggaran dana yang jelas yang menimbulkan efek domino terhadap kurangnya pemahaman pustakawan mengenai konsep promosi dan kesadaran mengenai pentingnya kegiatan promosi. Akibatnya, implementasi kegiatan promosi tidak memiliki konsep yang jelas. Ditambah dengan tidak adanya alokasi dana yang jelas untuk kegiatan promosi. Selain alat-alat promosi tersebut diatas, peneliti juga menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi kesadaran civitas akademika ITS akan ITS Digital Repository. Diantaranya adalah sebagai berikut
135
Perpustakaan ITS dibantu dengan adanya Surat Keputusan (SK) Rektor tahun 2008 mengenai wajib simpan karya ilmiah. SK ini yang kemudian mengikat civitas akademika untuk menyerahkan karya ilmiahnya kepada perpustakaan. SK ini juga berhasil membangun kesadaran civitas akademika akan pentingnya pelestarian hasil karya ilmiah mereka. Adanya peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2011 mengenai kebijakan unggah karya ilmiah dan jurnal pada portal institusi bagi staf pengajar. Peraturan ini membantu perpustakaan ITS dalam rangka mengumpulkan karya ilmiah yang dihasilkan oleh staf pengajar. ITS Digital Repository dilengkapi dengan layanan unggah mandiri yang memudahkan civitas
akademika.
Demi
menjaga keamanan serta
kepercayaan civitas akademika ITS sebagai kontributor karya ilmiah, ITS Digital Repository dilengkapi fasilitas viewer dan watermark. Hal ini semakin meyakinkan civitas akademika untuk menyerahkan hasil karya ilmiahnya kepada Perpustakaan ITS tanpa khawatir akan isu plagiarisme.
V.2. Saran Saran ini sebagai bentuk masukan kepada instansi terkait dan peneliti selanjutnya supaya menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan pengembangan dan kemajuan pada isu utama dalam penelitian ini. Saran dari peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagi instansi terkait a. Terkait dengan kegiatan promosi, sebaiknya perpustakaan mulai memikirkan pentingnya konsep promosi pada ITS Digital Repository 136
yang lebih terencana. Karena menjaga loyalitas pengguna adalah hal yang lebih mudah daripada menjaring pengguna baru. b. Perpustakaan hendaknya mulai memikirkan untuk menyediakan anggaran dana bagi kegiatan promosi, selain itu juga perpustakaan hendaknya melakukan pendekatan kepada pimpinan universitas terkait dengan pendanaan untuk kegiatan promosi ITS Digital Repository. c. Kepala Perpustakaan ITS juga hendaknya mulai memikirkan adanya bagian Public Relations khusus agar kegiatan promosi baik promosi perpustakaan maupun ITS Digital Repository sebagai pihak yang bertanggung jawab secara langsung pada kegiatan promosi. d. Kegiatan evaluasi atas efektivitas alat-alat promosi yang digunakan perlu untuk dilakukan sehingga perpustakaan dapat mengetahui alatalat promosi mana yang sesuai. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan perancangan riset pada efektivitas alat promosi, yang mana hasil riset nanti dapat diimplementasikan pada kegiatan promosi sehingga meskipun perpustakaan mengalami kekurangan dana dalam kegiatan promosi, perpustakaan dapat memanfaatkan alat-alat promosi yang paling efektif saja. e. Terkait dengan pemahaman konsep pemasaran dan promosi perlu ditekankan kembali fungsi dan manfaatnya kepada pustakawan agar lebih memahami sehingga kegiatan pemasaran dan promosi dapat berjalan dengan baik. 2. Bagi peneliti selanjutnya 137
Perlu dilakukan penelitian mengenai efektivitas bauran promosi dalam kegiatan promosi repositori digital agar dapat diketahui alat-alat promosi yang efektif bagi kegiatan promosi repositori institusi. Dapat pula dilakukan penelitian mengenai evaluasi kegiatan promosi repositori institusi yang dilakukan oleh perpustakaan perguruan tinggi.
138