PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGUJIAN HUBUNGAN KESEHATAN FINANSIAL DENGAN HARGA PASAR SAHAM Studi Kasus Pada BUMN Non Jasa Keuangan yang Listing di BEI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun Oleh: Elisabet Krishna Setiani NIM: 032214082
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ‘Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia’. (Kolose 3: 23) ‘Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku’. (Filipi 4: 13) ‘Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kabaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah’. (Roma 8: 28) ‘Ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana’. (Mazmur 90: 12)
Kupersembahkan kepada: Allah, Bapa yang bertahta di Kerajaan Yang Tak Tergoncangkan: “Bagi Dia adalah segala pujian, kemuliaan, kekuatan, dan kuasa dari selama-lamanya untuk selama-lamanya”. Tuhan dan Juru Selamat, Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah: “O...Kekasih jiwaku, aku sangat mengasihi-Mu”. Roh Kudus, Penolong dan Penghiburku: “Jangan pernah berhenti untuk selalu mendorong, mengajar, dan menopangku...”.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertandatangan di bawah ini, dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “PENGUJIAN HUBUNGAN KESEHATAN FINANSIAL DENGAN HARGA PASAR SAHAM Studi Kasus Pada BUMN Non Jasa Keuangan yang Listing di BEI” adalah benar -benar hasil karya sendiri. Pernyataan, ide, maupun kutipan baik langsung maupun tidak langsung yang bersumber dari tulisan atau ide orang lain dinyatakan secara tertulis dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari, terbukti bahwa saya melakukan plagiasi, sebagian atau seluruhnya dari karya orang lain, maka gelar dan ijasah yang saya peroleh, dinyatakan batal dan akan saya kembalikan pada universitas.
Yogyakarta, Februari 2008 Yang menyatakan,
Elisabet Krishna Setiani
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGUJIAN HUBUNGAN KESEHATAN FINANSIAL DENGAN HARGA PASAR SAHAM Studi Kasus Pada BUMN Non Jasa Keuangan yang Listing di BEI Elisabet Krishna Setiani Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 Di pasar modal, para investor dan calon investor mengestimasi harga saham berdasarkan informasi- informasi seperti kinerja perusahaan secara umum dan lebih spesifik yakni kesehatan finansial perusahaan. Penelitian ini dilakukan, pertama, untuk mengetahui tingkat kesehatan finansial perusahaan selama periode pengamatan dan kedua, untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kesehatan finansial dengan harga pasar saham (penutupan) 31 Desember. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN non keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., PT. Indofarma (Persero) Tbk., PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk., PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk., PT. Timah (Persero) Tbk., PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa rasio keuangan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002. Hasil analisa menunjukkan bahwa seluruh perusahaan berada pada tingkat ‘Kurang Sehat’ di tahun 2005 dan dua perusahaan yaitu PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. berada pada tingkat ‘Sehat’ di tahun 2006. Analisis data menggunakan Spearman Rank Correlation dan pengujian dengan statistik uji t. Berdasarkan analisis data, disimpulkan bahwa kesehatan finansial dengan harga pasar saham memiliki hubungan yang positif dan signifikan (kuat).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE EXAMINATION OF THE RELATIONSHIP OF THE FINANCIAL HEALTH WITH THE STOCK MARKET PRICE A case study at non financial State-Owned Corporations were listing in Indonesian Stock Exchange Elisabet Krishna Setiani Sanata Dharma University Yogyakarta 2008 In the stock market, investors and investor candidates estimate the stock price based on the informations such as company’s performance in general and more specific information about firm’s financial health. This research were to find out, first, the firms financial health level for the periods of research and second, the relationship between the financial health and the stock market price (closing price) Desember 31st. Population of this research is non financial State-Owned Corporations listed in Indonesian Stock Exchange (ISE). The companies are PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., PT. Indofarma (Persero) Tbk., PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk., PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk., PT. Timah (Persero) Tbk., PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., and PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. The technique of analyzing data was used financial ratio analysis based on the Indonesian Minister of the State-Owned Decree No. Kep-100/MBU/2002. The result of analysis showed that all of the companies is on ‘Less Healthy’ level at 2005 and two companies that are PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. on ‘Healthy’ level at 2006. Data analysis was used Spearman Rank Correlation and examinated by t-test statistic. Based on data analysis, it was concluded that the financial health and the stock market price have a positive and significance (strong) relationship.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama Nomor Mahasiswa
: Elisabet Krishna Setiani : 032214082
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGUJIAN HUBUNGAN KESEHATAN FINANSIAL DENGAN HARGA PASAR SAHAM Studi Kasus Pada BUMN Non Jasa Keuangan yang Listing di BEI beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 April 2008 Yang menyatakan
Elisabet Krishna Setiani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Yang pertama dan terutama, penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah, Bapa di sorga, atas pemberian yang baik dan anugerah yang sempurna sehingga
penulisan
skripsi
dengan
judul
“PENGUJIAN
HUBUNGAN
KESEHATAN FINANSIAL DENGAN HARGA PASAR SAHAM Studi Kasus Pada BUMN Non Jasa Keuangan yang Listing di BEI” dapat diselesaikan. Pada perjalanan hingga mencapai tingkat ini, penulis tidak melewatinya sendirian. Sungguh, banyak pihak senantiasa mengulurkan tangan; telah memberi dalam segala kekurangan dan kelemahan penulis. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan ketulusan, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S. E., M. B. A. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan kesabaran dan ringan hati telah memberikan bimbingan dan pengarahan sela ma masa penyusunan hingga penyelesaian skripsi. 4. Bapak Hendra Poerwanto G., Drs., M. Si. selaku Dosen Pembimbing II yang dengan kesabaran dan ringan hati telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi. 5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen dan staf Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu penulis selama kegiatan perkuliahan.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Staf Perpustakaan dan Pojok BEJ Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas segala bantuan, fasilitas, dan pelayanan yang telah diberikan. 7. Bapak tersayang yang telah berjuang dan bekerja keras demi masa depan putra-putrinya. 8. Ibu tercinta yang dengan penuh cinta kasih menuntunku serta tiada henti berdoa bagiku ‘kudengar didoamu, ada namaku disebut’. “You are the best mother who ever I have in the world”. 9. Adikku yang terkasih, Rita yang manis, atas doa, dukungan, dan kata -kata yang membangun dan menguatkanku. 10. Kakakku yang terkasih, Mas Iyas, atas dukungan dan segala bantuannya. 11. Embah-embahku yang telah berpulang, “kelak kita akan berjumpa dan bersama bertelut memuji Tuhan”. 12. Teman-teman seperjuangan kelas MPT: Monika, Neko, Arni, Mira, Eko, Andi, Made, atas perhatian, dukungan, dan kebersamaannya. “Percaya saja! Semua akan indah tepat pada waktunya”. 13. Semua teman-teman Manajemen ’03 khususnya kelas C, untuk sapaan dan keakrabannya selama ini. “Makasih buat manis-pahitnya kenangan selama kita bersama, maaf ya jika aku pernah berbuat salah. Semoga kita bisa bertemu lagi, I miss you all...” 14. Bu Cicilia Siswantiningrum, S.Pd., yang sering menanyakan kelanjutan skripsi, “makasih bu atas doa dan perhatiannya” juga hamba -hamba Tuhan di PD Bukit Doa Yerusalem Baru yang oleh kehendak-Nya boleh menjadi jalan saya untuk melihat dan merasakan kasih Allah.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pertumbuhan dan pendewasaanku yang tidak dapat disebut satu per satu. “God bless you all...” Meskipun dalam penyusunan skripsi ini telah diusahakan sebaik mungkin, tetapi penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat. Tuhan memberkati.
Yogyakarta, Februari 2008
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................
v
ABSTRAK ..............................................................................................
vi
ABSTRACT .............................................................................................
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.................
viii
KATA PENGANTAR............................................................................
ix
DAFTAR ISI...........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................
xviii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................
xx
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................
1
A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah...............................................................................
3
C. Batasan Masalah..................................................................................
3
D. Tujuan Penelitian ................................................................................
4
E. Manfaat Penelitian...............................................................................
4
F. Organisasi Pelaporan...........................................................................
5
BAB II
LANDASAN TEORI............................................................
7
A. Laporan Keuangan..............................................................................
7
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Arti Penting dan Pengertian Laporan Keuangan...........................
7
2. Karakteristik Laporan Keuangan...................................................
8
3. Jenis Laporan Keuangan ................................................................
8
4. Tujuan Pelaporan Keuangan..........................................................
9
B. Analisa Laporan Keuangan .................................................................
10
1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan..........................................
10
2. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan............................
11
3. Manfaat Analisa Laporan Keuangan..............................................
12
4. Analisa Rasio .................................................................................
14
C. Kinerja Perusahaan..............................................................................
20
1. Pengertian dan Tujuan Evaluasi Kinerja Keuangan......................
20
2. Penilaian Kinerja dan Kesehatan Perusahaan ................................
22
3. Penilaian Kesehatan Finansial BUMN Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 ................................................
23
D. Saham..................................................................................................
23
1. Macam-macam Saham ...................................................................
23
2. Nilai Saham....................................................................................
24
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham .........................
25
4. Penilaian Harga Saham dalam Kaitannya dengan Keputusan Investasi 25 E. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)..................................................
27
1. Latar Belakang BUMN ..................................................................
27
2. Pengertian BUMN..........................................................................
28
F. Hubungan Kesehatan Finansial dengan Harga Pasar Saham (HPS)...
29
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Review Penelitian Terdahulu ..............................................................
30
H. Kerangka Berpikir...............................................................................
31
I. Hipotesis ..............................................................................................
32
BAB III
METODE PENELITIAN ....................................................
33
A. Jenis Penelitian....................................................................................
33
B. Waktu dan Lokasi Penelitian...............................................................
33
C. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................
33
D. Identifikasi Variabel............................................................................
34
E. Pengukuran Variabel...........................................................................
37
F. Data......................................................................................................
37
G. Pengumpulan Data ..............................................................................
37
H. Definisi Operasional............................................................................
38
I. Analisis Data ........................................................................................
40
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..............................
54
A. PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. .....................................................
54
1. Sejarah Pendirian Perusahaan ........................................................
54
2. Bidang Usaha .................................................................................
55
3. Kantor Pusat...................................................................................
57
4. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan .....................
57
5. Penawaran Umum Efek Perusahaan..............................................
58
B. PT. INDOFARMA (Persero) Tbk. ......................................................
58
1. Sejarah Pendirian Perusahaan ........................................................
58
2. Kegiatan Usaha ..............................................................................
60
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kantor Pusat...................................................................................
60
4. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan ....................................
61
5. Penawaran Umum Efek Perusahaan..............................................
61
C. PT. KIMIA FARMA (Persero) Tbk. ...................................................
62
1. Sejarah Pendirian Perusahaan ........................................................
62
2. Kegiatan Usaha ..............................................................................
63
3. Kantor Pusat...................................................................................
64
4. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan ....................................
64
5. Penawaran Umum Efek Perusahaan..............................................
65
D. PT. TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM (Persero) Tbk. .........
65
1. Sejarah Pendirian Perusahaan ........................................................
65
2. Kegiatan Usaha ..............................................................................
66
3. Kantor Pusat...................................................................................
67
4. Komisaris, Direksi, dan Karyawan ................................................
67
5. Penawaran Umum Efek Perusahaan..............................................
68
E. PT. ANEKA TAMBANG (Persero) Tbk. ...........................................
68
1. Sejarah Pendirian Perusahaan ........................................................
68
2. Kegiatan Usaha ..............................................................................
69
3. Kantor Pusat...................................................................................
70
4. Komisaris, Direksi, dan Karyawan ................................................
70
5. Penawaran Umum Efek Perusahaan..............................................
70
F. PT. TIMAH Tbk. (d/h PT. Tambang Timah (Persero) Tbk.) ..............
71
1. Sejarah Pendirian Perusahaan ........................................................
71
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kegiatan Usaha ..............................................................................
71
3. Kantor Pusat...................................................................................
72
4. Komisaris, Direksi, dan Karyawan ................................................
72
5. Penawaran Umum Efek Perusahaan..............................................
72
G. PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk. ........................
73
1. Sejarah Pendirian Perusahaan ........................................................
73
2. Bidang Usaha .................................................................................
73
3. Kantor Pusat...................................................................................
74
4. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan............
74
5. Penawaran Umum Efek Perusahaan..............................................
75
H. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Persero) Tbk. ....................
75
1. Sejarah Pendirian Perusahaan ........................................................
75
2. Kegiatan Usaha ..............................................................................
76
3. Kantor Pusat...................................................................................
77
4. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan ....................................
77
5. Penawaran Umum Efek Perusahaan..............................................
78
I. PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. .................................................
79
1. Sejarah Pendirian Perusahaan ........................................................
79
2. Kegiatan Usaha ..............................................................................
79
3. Kantor Pusat...................................................................................
79
4. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan ....................................
79
5. Penawaran Umum Efek Perusahaan..............................................
80
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAH ASAN.........................
xv
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Analisis Data .......................................................................................
81
1. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006.........
81
2. Penentuan Hubungan Kesehatan Finansial denga n Harga Pasar Saham 87 B. Pembahasan.........................................................................................
91
1. Kesehatan Finansial Perusahaan Tahun 2005 dan 2006 ................
91
2. Hubungan Kesehatan Finansial dengan Harga Pasar Saham.........
94
BAB VI
PENUTUP ...........................................................................
96
A. Kesimpulan .........................................................................................
96
B. Saran ....................................................................................................
96
C. Keterbatasan ........................................................................................
97
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
98
LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel III. 1.
Dafta r Skor Penilaian Tingkat ROE ..................................
41
Tabel III. 2.
Dafta r Skor Penilaian Tingkat ROI ...................................
42
Tabel III. 3.
Daftar Skor Penilaian Tingkat Cash Ratio ........................
42
Tabel III. 4.
Daftar Skor Penilaian Tingkat Current Ratio ....................
43
Tabel III. 5.
Daftar Skor Penilaian Tingkat Collection Periods............
44
Tabel III. 6.
Dafta r Skor Penilaian Tingkat ITO....................................
45
Tabel III. 7.
Daftar Skor Penilaian Tingkat TATO................................
46
Tabel III. 8.
Daftar Skor Penilaian Tingkat TMS thd TA ......................
47
Tabel III. 9.
Daftar Indika tor dan Bobot Aspek Keuangan....................
48
Tabel III. 10. Tabel Penolong Korelasi Spearman Rank .........................
50
Tabel III. 11. Tingkat Interval Koe fisien dan Keeratan Hubungan.........
51
Tabel V. 1.
Penentuan Nilai Kesehatan Finansial PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Tahun 2005 dan 2006................................................
Tabel V. 2.
Penentuan Nilai Kesehatan Finansial PT. Indofarma (Persero) Tbk. Tahun 2005 dan 2006.........................................................
Tabel V. 3.
83
Penentuan Nilai Kesehatan Finansial PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)Tbk. Tahun 2005 dan 2006 .......................
Tabel V. 5.
82
Penentuan Nilai Kesehatan Finansial PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Tahun 2005 dan 2006................................................
Tabel V. 4.
81
83
Penentuan Nilai Kesehatan Finansial PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Tahun 2005 dan 2006 ................................
xvii
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. 6.
Penentuan Nilai Kesehatan Finansial PT. Timah (Persero) Tbk. Tahun 2005 dan 2006.........................................................
Tabel V. 7.
Penentuan Nilai Kesehatan Finansial PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tahun 2005 dan 2006 ................................
Tabel V. 8.
85
Penentuan Nilai Kesehatan Finansial PT. Telekomunikasi (Persero) Tbk. Tahun 2005 dan 2006................................................
Tabel V. 9.
85
86
Penentuan Nilai Kesehatan Finansial PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Tahun 2005 dan 2006................................................
87
Tabel V. 10.
Perhitungan Koefisien Korelasi Peringkat Spearman........
88
Tabel V. 11.
Golongan dan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006....................................................................................
xviii
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.
Kerangka Berpikir ..............................................................
31
Gambar III.
Kurva Hipotesis...................................................................
53
Gambar V.
Kurva Pengambilan Keputusan...........................................
90
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sejak melandanya krisis multidimensional di Indonesia pada pertengahan tahun 1997, banyak masalah yang melanda bangsa ini. Masalah yang cukup menonjol yaitu krisis ekonomi sehingga banyak perusahaan swasta mengalami kebangkrutan akibat beban hutang dala m valuta asing yang memberatkan. Berbeda dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN); sebagai alat pencapaian tujuan nasional, ternyata sebagian besar BUMN dapat bertahan. Seme ntara itu, Pemerintah membuat dan melaksanakan berbagai kebijaksanaan guna menutup defisit Anggaran Belanja. Salah satu kebijaksanaan Pemerintah adalah program privatisasi atau swastanisasi BUMN agar perekonomian menjadi efisien dan kesejahteraan dapat ditingkatkan. Privatisasi ini dilakukan dengan melakukan penawaran saham biasa melalui bursa efek, baik dalam maupun luar negeri (Initial Public Offering/IPO). Ini berarti terdapat pengalihan sebagian aset dan pengawasan kepada sektor publik atau swasta. Dengan demikian, manajemen dituntut menjalankan Good Corporate Governance (GCG) karena investor dan pengawas akan selalu memantau transparansi emiten, terutama dalam pengelolaan hasil- hasil finansialnya. Pihak yang paling berkepentingan dengan hasil finansial perusahaan adalah investor karena hasil finansial berkaitan dengan harapan investor di waktu mendatang. Pengelolaan kepuasan akan terpenuhinya harapan tersebut merupakan isu yang krusial karena investor dipandang sebagai stakeholder terpenting bagi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
perusahaan. Hal ini berawal dari adanya tren untuk menciptakan shareholder value (nilai pemegang saham) yang berkembang pada tahun 1990-an di Amerika Serikat. Penciptaan nilai pemegang saham merupakan prinsip utama menciptakan economic health (kesehatan ekonomi); yang sering kali berlawanan dengan sudut pandang stakeholder lainnya (Wibisono, 2006: 87). Kesehatan
ekonomi
perusahaan
merupakan
bagian
dari
kinerja
perusahaan. Untuk itu, investor perlu mengetahui informasi kesehatan perusahaan untuk mengambil keputusan investasi yang menguntungkan di masa mendatang. Hal ini berkaitan dengan perkiraan harga saham agar diperoleh nilai sebenarnya atau layak yang didasarkan pada informasi yang relevan. Informasi tersebut adalah gambaran tentang perkembangan perusahaan yang
tercermin
dalam
laporan
keuangan
(Financial
Statement)
yang
dipublikasikan. Informasi ini berguna untuk menilai baik tidaknya atau sehat tidaknya kinerja finansial; yang mana neraca mencerminkan nilai aktiva, hutang, dan modal sendiri pada saat tertentu. Sedangkan laporan laba-rugi mencerminkan hasil- hasil yang dicapai selama periode tertentu (Riyanto, 2001: 327). Penilaian kesehatan finansial sangat penting dan perlu dilakukan setiap perusahaan termasuk BUMN, terutama yang sudah diprivatisasi atau going public. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, penulis tertarik untuk mengetahui kesehatan finansial BUMN dan hubungannya dengan harga pasar saham (HPS). Ketertarikan penulis pada persoalan ini, diangkat dalam penelitian yang berjudul PENGUJIAN HUBUNGAN KESEHATAN FINANSIAL DENGAN HARGA PASAR SAHAM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian dengan bertitik tolak dari uraian di atas adalah: 1. Bagaimana tingkat kesehatan finansial BUMN non jasa keuangan bidang non infrastruktur yang listing di BEI selama periode pengamatan tahun 2005 dan 2006? 2. Apakah kesehatan finansial dengan harga pasar saham (HPS) mempunyai hubungan yang signifikan (kuat)?
C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis memberi batasan sebagai berikut: 1. Perusahaan yang dianalisis adalah BUMN non jasa keuangan bidang non infrastruktur yang masih listing di Bursa Efek Indonesia (Indonesian Stock Exchange) pada periode pengamatan tahun 2005 dan 2006. 2. Data keuangan yang digunakan adalah Laporan Keuangan Gabungan (Consolidated Financial Statement), berupa Neraca Konsolidasi dan Laporan Laba-Rugi Konsolidasi
yang diteliti dan harga pasar saham
(HPS) closing price dalam kurun tahun 2005 dan 2006. 3. Analisis tingkat kesehatan berdasar ketentuan dalam Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 hanya finansialnya. 4. Pembahasan terbatas pada teori yang berkaitan dengan 2 (dua) variabel yang diteliti yakni kesehatan finansial dan harga pasar saham (HPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian yaitu: 1. Untuk mengetahui tingkat kesehatan finansial BUMN non jasa keuangan bidang non infrastruktur yang listing di BEI selama periode tahun 2005 dan 2006. 2. Untuk mengetahui signifikansi hubungan kesehatan finansial dengan harga pasar saham (HPS).
E. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuannya, hasil dari penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak antara lain: 1. Bagi investor atau pemegang saham Untuk menambah wacana tentang penilaian kinerja perusahaan, dalam hal ini kesehatan finansial dan harga pasar saham sehingga diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam pengambilan keputusan investasi yang berorientasikan profit pada sekuritas saham terutama saham perusahaan BUMN go public. 2. Bagi BUMN yang diteliti Untuk mengetahui tingkat kesehatan finansial dan kuat tidaknya hubungan kesehatan finansial dengan harga pasar saham (HPS) sehingga dapat dijadikan tuntuna n bagi perusahaan dalam melakukan operasi perusahaan dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan jangka pendek dan jangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
panjang
agar
perusahaan
memperoleh
keuntungan,
mencapai
pertumbuhan, dan kelangsungan usaha. 3. Bagi penulis Untuk menambah pengetahuan dan sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah; terlebih dalam pemahaman konsep, alur berpikir, dan penyelesaian suatu masalah sehingga bisa diterapkan di kemudian hari.
F. Organisasi Pelaporan BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan organisasi pelaporan.
BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan tentang kajian teori dan hipotesis penelitian. Kajian teori meliputi teori-teori yang menjadi acuan dalam penulisan dan penelitian-penelitian sebelumnya. Sedangkan hipotesis penelitian terdiri atas kerangka berpikir dan hipotesis. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini terdapat metodologi penelitian yang meliputi: jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, subyek dan obyek penelitian, identifikasi variabel, pengukuran variabel, data, pengumpulan data, dan analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisikan tentang informasi- informasi yang berkaitan dengan perusahaan yang diteliti. Informasi tersebut meliputi: sejarah pendirian perusahaan, bidang usaha, kantor pusat, dewan komisaris dan direksi serta karyawan, dan penawaran umum efek perusahaan. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan analisis data yang teknisnya telah tertera dalam metodologi penelitian kemudian dijelaskan dalam pembahasan sesuai rumusan masalah. BAB VI : PENUTUP Bab ini berisikan simpulan, saran, dan keterbatasan penelitian. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan 1. Arti Penting dan Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dipakai sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dimana dengan hasil tersebut pihakpihak berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi, untuk mengetahui kondisi keuangan serta hasil- hasil yang telah dicapai perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan (Munawir, 2004: 1). Untuk dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan dengan sebaikbaiknya, tentu diperlukan pengertian yang sama terhadap istilah yang sering digunakan dalam penelitian laporan keuangan. Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis yang dikutip dalam Munawir (2004: 5) menyatakan definisi dari laporan keuangan adalah: Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi- laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang ditahan. Menurut Munawir (2004 : 2), pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2. Karakteristik Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Bila dihubungkan dengan kepentingan para investor umumnya, maka terdapat dua hal yang bertentangan yakni laporan keuangan adalah pencerminan dari hal yang telah lampau. Sedangkan investor dalam mengambil keputusan ekonomi berorientasi masa mendatang. Jelasnya, laporan keuangan hanya sekedar menjadi petunjuk arah turun naiknya harga saham karena
laporan
keuangan
bersifat
historis,
menyeluruh,
dan
mengandung karakteristik kualitatif. Karakteristik kualitatif merupakan sifat atau unsur yang membuatnya menjadi berguna. Sifat utama informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan adalah relevan dan dapat diandalkan. Bila salah satu dari kedua sifat hilang, maka informasi tidak akan berguna. Agar tetap relevan, informasi harus tepat waktu dan harus memiliki nilai prediktif, nilai umpan balik atau keduanya. Sifat dapat diandalkan syaratnya harus memiliki penggambaran yang tepat dan dapat dibuktikan serta bersifat netral (Woelfel, 1995: 5-7). 3. Jenis Laporan Keuangan Jenis laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (Djarwanto, 2001: 5) antara lain: a. Neraca Neraca yaitu laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, umumnya akhir tahun saat penutupan buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Neraca memuat aktiva (harta yang dimiliki perusahaan), hutang (kewajiban perusahaan membayar dengan uang atau aktiva lain pada waktu tertentu yang akan datang), dan modal sendiri (kelebihan aktiva atas hutang). b. Laporan Laba - Rugi Laporan Laba - Rugi yaitu laporan keuangan yang memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa dan ongkosongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil tersebut. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun). c. Laporan Bagian Laba yang Ditahan atau Laporan Modal Sendiri Laporan Bagian Laba yang Ditahan menunjukkan suatu perubahan besarnya bagian laba yang ditahan selama waktu tertentu; digunakan oleh perusahaan perseroan. Sedang Laporan Modal Sendiri yaitu laporan yang meringkaskan perubahan besarnya modal pemilik selama periode tertentu; diperuntukkan perusahaan perseorangan dan persekutuan. d. Laporan Perubahan Posisi Keuangan Laporan Perubahan Posisi Keuangan memperlihatkan aliran modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini menunjukkan sumber-sumber dari mana modal kerja diperoleh dan penggunaan atau pengeluaran modal kerja yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu. 4. Tujuan Pelaporan Keuangan Financial Accounting Standard Board dalam kerangka kerja konseptualnya mengenai proyek akuntansi mengidentifikasikan tujuan utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
dari pelaporan keuangan. Tujuan tersebut dapat dirangkum sebagai berikut (Woelfel, 1995: 3-4): a.
Laporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor yang ada maupun potensial serta kepada pemakai lainnya dalam membuat keputusan yang rasional mengenai investasi, kredit dan keputusan-keputusan lain yang sejenis.
b. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor yang ada maupun potensial serta pemakai lainnya dalam
menentukan
jumlah,
waktu,
dan
ketidakpastian
mengenai
penerimaan kas yang tidak diharapkan dari deviden atau bunga dan keuntungan yang diperoleh dari penjualan, penebusan maupun dari surat berharga atau pinjaman yang jatuh tempo. c. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomis perusahaan, hak kepemilikan atas sumber daya tersebut dan pengaruh transaksi peristiwa serta keadaan-keadaan yang dapat mengubah sumber daya dan hak kepemilikan atas sumber daya tersebut.
B. Analisa Laporan Keuangan 1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan Riyanto (2001: 327-328) menyatakan bahwa untuk memperoleh gambaran posisi dan perkembangan finansial perusahaan, perlulah kita mengadakan interpretasi atau analisa terhadap data finansial dari perusahaan yang bersangkutan yang tercermin dalam laporan finansiilnya. Menurut Prastowo (2002) yang dikutip dalam Ardiani (2006), analisis laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
keuangan tidak lain adalah suatu proses membedah laporan keuangan ke dalam unsur- unsurnya, menelaah setiap unsur dan hubungannya untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan perusahaan. Sedangkan Barstein mendefinisikan analisis laporan keuangan sebagai : “Financial Statement Analysis is the judgemental process the aim to evaluate the current and past financial position and result of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and prediction about future condition and performance”. Dari definisi di atas, jelas bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu. Tujuannya untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. 2. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan Metode analisa laporan keuangan dikelompokkan menjadi dua (Munawir, 2004: 36-37) yaitu: a. Metode analisis horisontal Disebut horisontal karena analisis ini membandingkan pos-pos laporan keuangan yang sama untuk periode yang berbeda. Analisis ini bersifat dinamis karena didasarkan pada data keuangan perusahaan dari tahun ke tahun. Teknik analisis yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah analisis komparatif, analisis tren (indeks), analisis sumber dan penggunaan modal kerja, analisis sumber dan penggunaan kas, serta analisis perubahan laba kotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
b. Metode analisis vertikal Disebut vertikal karena analisis ini membandingkan pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan yang sama. Analisis vertikal bersifat statis karena didasarkan pada data perusahaan suatu tahun tertentu. Teknik analisis yang termasuk metode analisis ini yaitu laporan prosentase per komponen (common size statement) dan analisis rasio. Agar diperoleh hasil yang optimal, maka analisis terhadap laporan keuangan harus mempunyai fokus yang jelas. Analisis dengan menggunakan metode dan teknik yang telah difokuskan pada area yang jelas, dapat memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Informasi yang diperoleh akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. 3. Manfaat Analisa Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Djarwanto, 2001: 2-4), antara lain: a. Pemilik perusahaan Dengan laporan keuangan, pemilik perusahaan – terutama perusahaan yang pimpinannya diserahkan pada orang lain seperti persero – dapat menilai berhasil tidaknya manajemen. Oleh karena hasil- hasil, stabilitas, serta kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada cara kerja atau efisiensi manajemennya, maka jika hasil yang dicapai tidak memuaskan, pemilik dapat menentukan sikap misalnya mengganti manajemen atau menjual sahamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
b. Manajer atau pimpinan perusahaan Dengan
mengetahui
perkembangan
perusahaan
dan
hasil- hasil
finansial yang telah dicapai, baik waktu lalu maupun sekarang, maka akan diketahui keberhasilan atau kegagalan kinerja manajer. Atas dasar ini, manajer dapat membuat kebijakan yang tepat untuk dilakukan di waktu mendatang.
Analisa tersebut membantu manajer untuk
mengetahui efisiensi penggunaan modal, tingkat perputaran modal dalam berbagai aktiva, serta penggunaan dan sumber modal. c. Investor dan calon investor Investor berkepentingan dalam penentuan kebijaksanaan investasinya untuk mengetahui jaminan investasi, prospek keuntungan atau kemantapan laba, dan perkembangan perusahaan selanjutnya sehingga dapat memprioritaskan modal yang telah atau akan ditanam. d. Kreditor Kreditor berkepentingan terhadap keamanan kredit yang telah diberikan kepada perusahaan. Mereka perlu mengetahui kondisi keuangan jangka pendek (likuiditas), stabilitas, dan profitabilitas perusahaan
sebelum
memutuskan
memberi
atau
memperluas
kreditnya. e. Karyawan dan serikat kerja Informasi perkembangan perusahaan diperlukan oleh karyawan untuk dapat memastikan penghasilan (balas jasa) yang akan diterima dan kesempatan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
f. Pemerintah Pemerintah tertarik dengan informasi tentang pengelolaan dan pemeliharaan aset untuk menentukan pajak dan deviden serta melakukan pengukuran kinerja keuangan. g. Pelanggan Pelanggan membutuhkan informasi tentang kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau mereka sangat bergantung pada produk perusahaan. 4. Analisa Rasio Rasio menggambarkan hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara jumlah tertentu dan jumlah yang lain. Rasio merupakan indikator yang baik untuk menilai kesehatan finansial karena dapat mencarikan informasi kunci perusahaan bisnis. Analisa rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan antara suatu pos atau kelompok pos dengan pos lain dalam neraca atau laporan rugi- laba. Dengan analisa rasio keuangan, manajer finansial dimungkinkan untuk menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektivan operasi, serta derajat keuntungan atau profitabilitas perusahaan (Munawir, 2004: 64-69, 238). Dilihat dari sumber datanya dari mana rasio dibuat, rasio keuangan dapat digolongkan menjadi tiga (Riyanto, 2004: 330) yaitu: 1. Rasio-rasio Laporan Rugi- Laba (Income Statement Ratios) ialah rasiorasio yang disusun dari data ya ng berasal dari laporan rugi- laba, misal: Operating Ratio, Net Operating Margin, dsb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2. Rasio-rasio Neraca (Balance Sheet Ratios) ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misal: Current Ratio, Quick Ratio. 3. Rasio-rasio Antarlaporan (Inter Statement Ratios) ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lain dari laporan rugilaba, misal: Asset Turn Over (ATO), Inventory Turn Over (ITO), Receivable Turn Over, dsb. Sedang menurut Munawir (2004: 71-101), penggolongan angka rasio terbaik adalah yang disesuaikan dengan tujuan analisa, antara lain: a. Rasio Modal Kerja atau Likuiditas Rasio ini digunakan untuk menganalisa posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat membant u manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja, serta membantu kreditor jangka panjang dan pemegang saham yang ingin mengetahui prospek dari deviden dan pembayaran bunga di masa mendatang. Berikut beberapa rasio likuiditas: 1. Current Ratio Rasio merupakan perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar dan paling umum digunakan. Current Ratio menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety ) kreditor jangka pendek. Perusahaan dengan rasio lancar tinggi belum tentu menjamin dapat dibayarnya hutang yang jatuh tempo karena proporsi aktiva lancar yang tidak menguntungkan. 2. Acid Test Ratio Sering disebut sebagai Quick Ratio yaitu perbandingan antara aktiva lancar yang dikurangi persediaan dengan hutang lancar dan merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
ukuran
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
kewajiban-
kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. 3. Receivable Turn Over Piutang mempunyai hubungan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulan dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yakni total penjualan kredit dibagi piutang rata-rata. Makin tinggi perputaran menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, dan sebaliknya. 4. Inventory Turn Over Perputaran persediaan adalah rasio jumlah harga pokok penjualan dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun. Rata-rata persediaan tersimpan di gudang dapat ditentukan dengan membagi jumlah hari dalam setahun dengan perputaran persediaan tersebut. 5. Working Capital Turn Over Rasio ini digunakan untuk menilai keefektifan modal kerja dengan membandingkan total penjualan dan jumlah modal kerja rata-rata. Rasio ini juga menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. b. Rasio Solvabilitas Merupakan rasio untuk menganalisa posisi keuangan jangka panjang dan hasil operasinya. Berikut yang termasuk rasio solvabilitas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
1. Rasio Modal Sendiri denga n Total Aktiva Rasio ini menunjukkan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki kreditor. Makin tinggi rasio, semakin kecil modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. 2. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap Rasio ini dihitung dengan cara membagi total hak pemilik-pemilik perusahaan dengan nilai buku dari aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Modal sendiri yang lebih besar daripada aktiva tetap lebih menguntungkan karena aktiva tetap berjangka panjang. 3. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang Rasio ini diperoleh dengan membagi total aktiva tetap dengan total hutang jangka panjang guna mengukur tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor jangka panjang dan menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap. 4. Nilai Buku Saham Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan untuk setiap lembar saham apabila perusahaan dibubarkan. Nilai ini digunakan sebagai salah satu dasar menentukan harga kurs saham yang bersangkutan. c. Rasio Rentabilitas Merupakan rasio untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal- modal yang dipakai operasi atau mengukur kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan. Rasio-rasio yang termasuk rasio rentabilitas yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
1. Rasio Operating Income dengan Operating Assets Profitabilitas diukur dengan menghubungkan keuntungan/ laba dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Rasio ini mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa mengingat dari mana sumber modal dan menunjukkan tingkat efisiensi dalam melaksanakan operasi sehari- hari. 2. Perputaran dari Operating Assets Merupakan rasio jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tersebut. Rasio ini merupakan ukuran tentang seberapa jauh aktiva telah dipergunakan dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar dalam periode tertentu. 3. Return On Investment (ROI) Teknik analisa ini lazim digunakan pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas keseluruhan operasi perusahaan. ROI adalah salah satu rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanam dalam aktiva untuk menghasilkan keuntungan. 4. Laba dari Beban Tetap Pengukuran tingkat laba dilakukan dengan menghubungkan laba tersebut dengan berbagai faktor, misalnya dengan beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan, dengan deviden untuk pemegang saham prioritas (Preferred Stock), atau dengan laba untuk pemegang saham biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
5. Laba per Lembar Saham Biasa Laba neto setelah dikurangi deviden dan hak-hak lainnya untuk pemegang saham prioritas merupakan untuk pemegang saham biasa. Jumlah laba untuk pemegang saham biasa dibagi jumlah lembar saham yang beredar akan diketahui jumlah laba untuk setiap lembar saham. d. Rasio lain- lain Sebenarnya masih banyak rasio yang sifatnya memberikan informasi untuk menambah data pendukung dalam mengambil keputusan. Rasio-rasio tersebut antara lain: 1. Gross Margin Ratio Merupakan perimbangan laba kotor dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Rasio ini mencerminkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan. 2. Operating Ratio Merupakan selisih antara rasio laba bersih dan penjualan dengan 100% menunjukkan prosentase yang tersisa guna menutup harga pokok penjualan dan biaya operasi. Rasio ini mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan; rasio yang tinggi menunjukkan harga yang kurang baik karena setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi dan yang tersedia untuk laba kecil. 3. Perputaran Hutang Dagang Hutang dagang berhubungan erat dengan pembelian barang dagangan karena umumnya, perusahaan besar melakukan pembelian secara kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Dengan menghubungkan hutang dagang dan jumlah pembelian akan diketahui waktu rata-rata pembayaran hutang tersebut atau berapa kali hutang dibayar dalam satu tahun.
C. Kinerja Perusahaan 1. Pengertian dan Tujuan Evaluasi Kinerja Keuangan Kinerja
juga
disebut
prestasi
kerja
(performance).
Kinerja
mengandung pengertian kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif. Untuk mengetahui kinerja keuangan dapat dilakukan dengan mengevaluasi sejauh mana perusahaan berdasar kriteria atau ukuran tertentu dapat dipandang berhasil atau tidak menjalankan usahanya. Hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dan pedoman guna meningkatkan, memperbaiki, mengubah atau bahkan menghentikan kebijakan manajemen. Evaluasi kinerja suatu perusahaan dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap organisasi, baik pihak eksternal maupun internal. Masing- masing pihak memiliki tujuan dan maksud yang berbeda dalam menentukan evaluasi kinerja perusahaan. Namun, makna utama evaluasi mempunyai pengertian yang sama, yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai hasil kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Adapun tujuan melakukan evaluasi kinerja keuangan adalah: a. Pihak eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
1. Pemegang saham Tujuan pemegang saham adalah mengetahui keberhasilan yang telah dicapai perusahaan guna menggambarkan laba dan meramalkan kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang. Informasi ini penting sebagai dasar untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan membuat keputusan untuk mempertahankan atau menjual sahamnya (Kieso dan Weygandt, 1995: 331). 2. Kreditor Para kreditor ingin mengetahui apakah dana atau modal yang dipinjamkan digunakan sepenuhnya dalam operasi perusahaan atau tidak sehingga memungkinkan dapat membayar kembali kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo (Kieso dan Weygandt, 1995: 331). 3. Pemerintah Pihak
pemerintah
sebagai
pemegang
saham
utama
(ultimate
shareholder) ingin mengetahui aspek yang menyangkut perusahaan seperti deviden dan pajak yang harus dibayar, jumlah tenaga kerja yang diserap, dan data lain guna menyusun rencana dan program pembangunan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. b. Pihak internal Tujuan manajemen BUMN go public yaitu memberikan masukan kepada negara sesuai dengan bidang usahanya karena BUMN merupakan penyetor pajak dan deviden terbesar bagi pemerintah. Selain itu, manajemen perlu mengembangkan usaha misalnya adopsi teknologi baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
2. Penilaian Kinerja dan Kesehatan Perusahaan Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasar sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok penilaian
kinerja yaitu memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi dan memenuhi standar perilaku agar diperoleh tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran (Mulyadi, 2001: 415-416). Penilaian tingkat kesehatan sangat penting dan perlu dilakukan setiap perusahaan karena merupakan indikator terhadap efisiensi perusahaan. Denga n efisiensi yang tinggi, perusahaan akan mampu meningkatkan keuntungan, daya saing, dan menghindari potensi kebangkrutan. Perusahaan yang sehat ditandai dengan rasio-rasio keuangan yang tinggi dan aktivitas perusahaan dapat diketahui dari rasio-rasio yang ada. Melalui penilaian kesehatan finansial perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan akan dapat mengetahui kondisi atau kinerja selama periode tertentu. Informasi tersebut juga mencakup seperti: kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, struktur modal, distribusi aktiva, keefektifan penggunaan aktiva, pendapatan yang dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, dan kemampuan bertahan perusahaan dalam menjalankan operasinya (Mahsun, 2006: 234-235). Jadi, penilaian kinerja ataupun kesehatan perusahaan merupakan bagian dari proses manajemen yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
3. Penilaian Kesehatan Finansial BUMN Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 Metode analisis yang digunakan untuk menilai kesehatan finansial BUMN adalah dengan membandingkan hasil perhitungan rasio keuangan yang telah ditetapkan Menteri Badan Usaha. Penilaian kesehatan ini berlaku bagi seluruh badan usaha non keuangan dan keuangan, kecuali Persero Terbuka dan badan usaha yang dibentuk dengan Undang-Undang tersendiri. Penilaian tersebut dibedakan menjadi 2 (dua) kategori yakni finansial dan non finansial (operasional dan administrasi). Penelitian ini mengukur kesehatan finansial dan mengabaikan aspek lainnya. Penilaian tingkat kesehatan finansial disebut sebagai indikator keuangan yang terdiri atas 8 (delapan) rasio keuangan.
D. Saham 1. Macam-macam Saham Perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Saham dibedakan menjadi tiga macam (Jogiyanto, 2003: 67-77) yaitu: a. Saham Biasa (Common Stock ) Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham, maka biasanya dalam bentuk saham biasa. Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham memiliki beberapa hak yakni: 1. Hak kontrol adalah hak untuk memilih pimpinan perusahaan. 2. Hak menerima pembagian keuntungan adalah hak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
3. Hak preemtive adalah hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham dari kemerosotan nilai. b. Saham Prioritas atau Preferan (Preffered Stock) Saham preferen yaitu saham yang dikeluarkan untuk menarik investor potensial lain dan mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Saham ini mempunyai hak-hak prioritas lebih dari saham biasa yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. c. Saham Perbendaharaan (Treasury Stock) Merupakan saham perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali untuk disimpan sebagai treasury. 2. Nilai Saham Dari berbagai nilai saham, pembahasan nilai saham dibatasi langsung pada variabel nilai pasar (market value) atau disebut dengan harga pasar saham. Harga pasar saham adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar (Jogiyanto, 2003: 88). Dikutip dari Kusumasari (2005), harga saham menurut Lorie, Dodd, dan Kimpton (Sutrisno, 2002) adalah harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan. Sedangkan definisi harga saham menurut Yarnest adalah nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar (outstanding securuties).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Menurut Santoso (1999) yang dikutip dari Kusumasari (2005), faktorfaktor yang mempengaruhi harga suatu saham antara lain: a. Keadaan ekonomi dan politik negara yang bersangkutan. Ketidakpastian kondisi mempengaruhi naik turunnya harga dan jumlah saham beredar. b. Berita-berita yang dimuat di media massa. Hal ini berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga saham karena informasi tentang perusahaan dipublikasikan kepada masyarakat. c. Besar kecilnya risiko menurut pertimbangan para investor. Investor akan memprediksi atau melakukan perhitungan terhadap harga saham yang dibeli dengan besar kecilnya risiko yang harus ditanggung setelah menginvestasikan dana. d. Deviden dari perusahaan. Semakin besar deviden, semakin tinggi permintaan atau diminati oleh investor. Sebaliknya, bila keuntungan yang dibagikan kecil, maka harga saham pun akan mengalami penurunan e. Debt ratio (DR) atau perbandingan total hutang jangka panjang dengan total aktiva. Jika DR kecil, maka kemampuan perusahaan menghasilkan deviden menjadi tinggi. Perusahaan dengan tingkat hutang rendah akan menghasilkan
keuntungan
yang
relatif
tinggi
bila
dibandingkan
perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi. 4. Penilaian Harga Saham dalam Kaitannya dengan Keputusan Investasi Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode tertentu (Jogiyanto, 2003: 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Berdasarkan definisinya, menjadi jelas alasan investor membeli saham atau melakukan investasi dalam sekuritas. Pada dasarnya, investor menginginkan dan mengharapkan beberapa hal yang harus dikelola oleh manajemen perusahaan tempat investasi (Wibisono, 2006: 86) yakni: a. Return, pengembalian modal yang ditanam dalam bentuk capital gain. b. Reward, deviden yang dibagikan kepada investor setiap tahun. c. Figure, data yang dibutuhkan untuk melakukan kajian terhadap prospek masa depan dan risiko aset yang dimiliki. d. Faith, keyakinan kepada manajemen untuk memenuhi janji yang diberikan. Husnan (2003) menyatakan bahwa untuk meramalkan harga saham dapat dilakukan dengan membuat sebuah model yang terdiri dari berbagai variabel yang saling berinteraksi sehingga membentuk harga saham. Penilaian saham dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu: a. Pendekatan Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga di waktu yang lalu. Pemikiran yang mendasari analisis adalah karena saham mencerminkan informasi yang relevan. Informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan di waktu yang lalu karena perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu yang berulang. Pendekatan analisis teknikal adalah teknik analisis saham menggunakan data historis mengena i perkembangan harga saham dan volume perdagangan saham sebagai elemen pertama. Harga saham sebagai komoditas perdagangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, kemudian diolah menjadi grafik untuk menganalisis pola pergerakan saham serta memprediksi harga saham. b. Pendekatan Analisis Fundamental Merupakan perkiraan harga saham dengan mengestimasi nilai faktorfaktor fundamental yang mempengaruhi ha rga saham di masa mendatang dengan menerapkan hubungan variabel ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan, sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analisis ini dipakai untuk mempelajari hubungan harga saham dengan kesehatan perusahaan karena harga saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu saat, tetapi juga harapan perusahaan untuk meningkatkan nilai saham di kemudian hari. Selain itu, analisis ini tidak menaruh perhatian pada pola pergerakan harga di masa lalu, tetapi berusaha menentukan nilai yang tepat untuk suatu saham. Analisa ini menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham telah diapresiasi secara akurat. Unsur-unsur yang dipertimbangkan yaitu: laba, penjualan, biaya, pertumbuhan, dan kebijakan deviden.
E. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 1. Latar Belakang BUMN Kiprah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diawali sejak awal kemerdekaan yaitu sejak nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing menjadi Perusahaan Milik Negara. Sejak saat itu, BUMN mempunyai peranan sebagai unit ekonomi tidak terpisah dari sistem ekonomi Indonesia yang ditujukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
untuk pembangunan ekonomi dan kemakmuran bangsa. Hal ini karena BUMN meliputi hampir seluruh sektor ekonomi seperti: pertambangan dan migas, telekomunikasi, perbankan, farmasi, dll. Dengan kata lain, sasaran yang ditumpukan yaitu menjadi inti perekonomian dan sektor korporasi dengan didukung oleh manajemen profesional dan lembaga keuangan yang ada. BUMN memiliki keistimewaan karakteristik yang tidak dimiliki badan usaha lain dirumuskan sebagai: “A corporation clothed with the power of government but possessed the flexibility and initiative of a private enterprise” atau suatu badan usaha yang ‘berbaju’ pemerintah, tetapi mempunyai fleksibilitas dan inisiatif sebagai perusahaan swasta dan di sinilah letak keampuhannya (Anoraga, 1995). Namun tidak untuk selamanya; BUMN mengalami kemerosotan karena adanya berbagai kepentingan politik. Selanjutnya, BUMN me njual atau memasya rakatkan saham-sahamnya kepada pihak di luar pemerintah untuk memperbaiki struktur permodalan, mendukung pengembangan usaha, dan memperluas partisipasi masyarakat dalam kepemilikan dan pengawasan BUMN. 2. Pengertian BUMN BUMN menurut Keputusan Menteri BUMN No.Kep-100/MBU/2002 adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 dan Perusahaan Umum (PERUM) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998. Anak Perusahaan BUMN adalah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas yang sekurang-kurangnya 51%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
saham dimiliki oleh BUMN. BUMN dibagi menjadi dua yaitu BUMN jasa keuangan dan non jasa keuangan. BUMN jasa keuangan bergerak di bidang usaha perbankan, asurans i, jasa pembiayaan, dan jasa penjaminan. BUMN non jasa keuangan dibagi menjadi BUMN bidang infrastruktur dan non infrastruktur. BUMN infrastruktur kegiatannya menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas dengan bidang usahanya meliputi: pembangkitan, transmisi atau pembangkitan tenaga listrik; pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung pelayanan angkutan barang atau penumpang baik laut, udara atau kereta api; jalan dan jembatan tol, dermaga, pelabuhan laut atau sungai atau danau, lapangan terbang dan bandara; bendungan dan irigasi. Sedangkan non infrastruktur adalah BUMN yang bidang usahanya di luar bidang usaha dari BUMN infrastruktur.
F. Hubungan Kesehatan Finansial denga Harga Pasar Saham (HPS) Salah satu syarat yang tidak ringan untuk memprivatisasi atau melakukan go public BUMN adalah dibutuhkannya peningkatan kinerja terlebih dahulu. Syarat tersebut penting diwujudkan agar badan usaha memiliki daya tarik yang kuat di mata investor. Tidak mungk in investor akan membeli saham pemerintah kalau kinerjanya buruk atau tidak sehat. Investor strategis hanya akan tertarik pada perusahaan yang berkinerja baik, sehat, profitabel, dan solvabel yang tampak dari membaiknya indikator dan rasiorasio keuangan (Kiryanto, 2002). Bagi badan usaha yang akan diprivatisasi, tentunya harus berada dikategori ’Sehat’ atau paling tidak kategori ’Kurang Sehat’ karena kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
perusahaan yang sehat diharapkan akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Membaiknya kondisi perusahaan akan meningkatkan harapan investor pada tingkat pengembalian investasi dari perusahaan. Semakin sehat finansial perusahaan, maka semakin tinggi harga saham yang ditawarkan ke calon investor strategis karena prospek keuntungan yang besar di masa depan. Selain itu, perkembangan harga saham akan dijadikan signal untuk mengetahui kinerja usaha dan finansial badan usaha yang bersangkutan. Sehubungan dengan privatisasi, pasar modal mensyaratkan setiap emiten mengumumkan secara rutin laporan keuangan perusahaan. Hal ini akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas BUMN. Transparansi dan akuntabilitas merupakan bagian dari prinsip good corporate governance (GCG). Corporate governance adalah proses dan struktur pengelolaan bisnis dan urusan-urusan perusahaan lainnya dalam meningkatkan keuntungan korporasi dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham yang optimal dalam jangka panjang dan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain (Patandianan, 2002).
G. Review Penelitian Terdahulu 1. Wahyu Ari Andriyanto (2002) Bahwa Andriyanto dalam jurnalnya yang berjudul PENGUJIAN HUBUNGAN EVA DAN INDIKATOR KEUANGAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM PERUSAHAAN MILIK NEGARA (BUMN) YANG LISTING DI BEJ Periode Pengamatan 1996 - 2000. Subyek penelitian yaitu: PT. Aneka Tambang (ANTM), PT. Indosat (ISAT), PT. Semen Gresik (SMGR), PT. Tambang Timah (TINS),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
dan PT. Telkom (TLKM). Di antara hasil penelitiannya, diperoleh adanya korelasi positif variabel indikator keuangan dengan harga pasar saham closing price (31 Desember) dan korelasi negatif indikator keuangan dengan harga pasar saham tanggal publikasi laporan keuangan, serta menunjukkan tingkat keeratan hubungan yang tidak signifikan (kuat). 2. Barbara Widyas Listyasari (2004) Bahwa Listyasari dalam penelitiannya ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM Studi Kasus pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEJ tahun 1998 – 2001. salah satu masalah yang diangkat: “Apakah terdapat pengaruh perubahan kondisi keuangan perusahaan terhadap perubahan harga pasar saham pada saat tanggal tutup buku laporan keuangan per periode?”. Hasil penelitian menyatakan bahwa kondisi keuangan berpengaruh terhadap harga pasar saham pada saat tutup buku laporan keuangan.
H. Kerangka Berpikir Sehat Rasio-rasio keuangan tinggi berdasar kriteria
Efisiensi tinggi Meningkatkan daya saing dan keuntungan Peningkatan Permintaan saham Penurunan
Kesehatan Finansial Tidak sehat Rasio-rasio keuangan rendah berdasar kriteria
Efisiensi rendah Memungkinkan terjadinya kebangkrutan
Gambar II. Kerangka Berpikir
Tinggi Harga Pasar Saham Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Keterangan: Kinerja finansial perusahaan dapat dilihat dari tingkat kesehatan finansialnya. Kondisi ini dibedakan menjadi 2 (dua) yakni sehat dan tidak sehat. Tingkat kesehatan finansial dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan; semakin sehat perusahaan, rasio-rasio bernilai tinggi dan menandakan efisiensi perusahaan. Dengan efisiensi yang tinggi, perusahaan akan mampu meningkatkan keuntungan dan daya saing sehingga dapat menarik investor. Penilaian positif yang dibangun perusahaan ini akan berdampak pada peningkatan permintaan saham oleh investor maupun calon investor karena prospek yang baik di masa depan. Dengan saham yang ditawarkan tetap sedang permintaan meningkat, maka harga pasar saham akan tinggi.
I. Hipotesis Logika yang menjadi dasar penelitian dari penilaian kinerja atau tingkat kesehatan perusahaan dengan harga pasar saham adalah semakin baik atau sehat finansial perusahaan, maka harga pasar saham akan semakin tinggi; dan sebaliknya, semakin buruk dan tidak sehat finansial perusahaan, semakin rendah harga pasar saham. Untuk menjawab masalah kedua yaitu: “Apakah hubungan kesehatan finansial signifikan (kuat) harga pasar saham?”, maka hipotesis penelitiannya yaitu hubungan kesehatan finansial signifikan (kuat) dengan harga pasar saham (HPS). Bentuk hipotesis statistiknya dapat dirumuskan sebagai berikut: H0 : ? s = 0; hubungan kesehatan finansial tidak signifikan (kuat) dengan harga pasar saham H1 : ? s ? 0; hubungan kesehatan finansial signifikan (kuat) dengan harga pasar saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian berupa studi kasus pada BUMN yang listing di BEI periode pengamatan tahun 2005 dan 2006. Periode ini dipilih karena data yang akan dianalisis relatif baru. Penelitian tergolong penelitian deskriptif karena bersifat mengungkap suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian berlangsung selama bulan Mei sampai dengan Juli 2007. 2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan internet sehingga diperoleh data-data yang diperlukan untuk mendukung penelitian.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah BUMN non jasa keuangan bidang non infrastruktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2005 dan 2006. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah kinerja perusahaan, khususnya tingkat kesehatan finansial dan hubungannya dengan harga pasar saham (HPS).
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
D. Identifikasi Variabel 1. Kesehatan finansial sesuai Keputusan Menteri BUMN No. Kep100/MBU/2002 yang menetapkan 8 (delapan) rasio keuangan sebagai standar penilaian. Formula yang digunakan sebagai berikut: a. Imbalan kepada Pemegang Saham (Return On Equity/ROE) ROE = Laba Setelah Pajak x 100% Modal Sendiri Dimana: Laba Setelah Pajak:
laba setelah pajak dikurangi dengan laba hasil
penjualan dari aktiva tetap, aktiva non produktif, aktiva lain- lain, dan saham penyertaan langsung. Modal Sendiri: seluruh komponen modal sendiri dalam neraca pada akhir tahun buku dikurangi komponen modal sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva tetap dalam pelaksanaan dan laba tahun berjalan. b. Imbalan Investasi (Return On Investment/ROI) ROI = EBIT + Penyusutan x 100% Capital Employed Dimana: EBIT: laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba hasil penjualan aktiva tetap, aktiva non produktif, aktiva lain- lain, dan saham penyertaan langsung. Capital Employed: posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan. Penyusutan: depresiasi, amortisasi, dan deplesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
c. Rasio Kas (Cash Ratio) Cash Ratio = Kas + Bank + Surat Berharga Jangka Pendek x100% Current Liabilities Dimana : Kas, Bank, Surat Berharga Jangka Pendek: posisi masing- masing pada akhir tahun buku. Current Liabilities: posisi total kewajiban lancar pada akhir tahun buku. d. Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio =
Current Asset x 100% Current Liabilities
Dimana : Current Asset: posisi total aktiva lancar pada akhir tahun buku. Current Liabilities: posisi total kewajiban lancar pada akhir tahun buku. e. Collection Periods (CP) Collection Periods =
Total Piutang Usaha x 365 hari Total Pendapatan Usaha
Dimana: Total Piutang Usaha: posisi piutang usaha setelah dikurangi cadangan penyisihan piutang pada akhir tahun buku. Total Pendapatan Usaha: total pendapatan selama tahun buku. f. Perputaran Persediaan/PP (Inventory Turn Over/ITO) PP =
Total Persediaan x 365 hari Total Pendapatan Usaha
Dimana:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Total Persediaan: seluruh persediaan yang digunakan untuk proses produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi ditambah persediaan peralatan dan suku cadang. Total Pendapatan Usaha: total pendapatan usaha dalam tahun buku yang bersangkutan. g. Perputaran Total Aset (Total Asset Turn Over/TATO) TATO = Total Pendapatan x 100% Capital Employed Dimana : Total Pendapatan: Total Pendapatan Usaha dan Non Usaha tidak termasuk pendapatan hasil penjualan aktiva tetap. Capital Employed: posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan. h. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset (TMS thd TA) TMS thd TA = Total Modal Sendiri x 100% Total Aset Dimana : Total Modal Sendiri: seluruh komponen Modal Sendiri pada akhir tahun buku di luar dana-dana yang belum ditetapkan statusnya. Total Aset: total aset dikurangi dengan dana-dana yang belum ditetapkan statusnya pada posisi akhir tahun buku yang bersangkutan. 2. Harga pasar saham (closing price) BUMN non jasa keuangan bidang non infrastruktur periode tahun 2005 dan 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
E. Pengukuran Variabel 1. Pengembangan instrumen Pengukuran variabel kesehatan finansial dilakukan dengan analisa rasio yang terdapat dalam Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 yang terdiri 8 (delapan) rasio keuangan. Sedangkan variabel yang lain yakni harga pasar saham berdasarkan data yang tersedia di BEI. 2. Scaling Pengukuran variabel menggunakan skala rasio, dimana skala tersebut didasarkan pada suatu perimbangan dalam perhitungannya.
F. Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berasal dari pihak eksternal yakni data keuangan tahunan berupa Neraca dan Laporan Laba - Rugi dan harga pasar saham (HPS) yang tersedia di BEI selama tahun 2005 dan 2006, serta gambaran umum tentang profil perusahaan yang diteliti.
G. Pengumpulan Data 1. Populasi Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena subyek penelitian adalah seluruh BUMN go public non jasa keuangan bidang non infrastruktur yang berjumlah 9 (sembilan) perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi yakni dengan mengambil data-data yang telah diolah pihak tertentu, berupa laporan keuangan konsolidasian atau gabungan antara perusahaan induk dan anak perusahaan yakni Neraca Konsolidasi dan Laporan Laba - Rugi Konsolidasi serta data harga pasar saham.
H. Definisi Operasional Berikut definisi operasional rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian sehingga memudahkan untuk memahami istilah- istilah yang ada : a. Imbalan Kepada Pemegang Saham (Return On Equity/ROE) Return On Equity membandingkan laba bersih dengan modal saham. Rasio ini digunakan untuk menghitung pengembalian yang diterima oleh pemegang saham atas modal yang diserahkan ke perusahaan. Semakin tinggi return yang diperoleh, semakin baik kondisi perusahaan dan kedudukan pemilik. Tinggi rendahnya tingkat ROE akan mempengaruhi permintaan saham di bursa dan harga saham. b. Imbalan Investasi (Return On Investment/ROI) Return On Investment mengukur tingkat pengembalian investasi yang dapat dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki atau menggambarkan kemampuan pihak manajemen mengelola dana perusahaan. Semakin tinggi ROI, semakin baik kondisi perusahaan dimana dengan laba yang diperoleh, perusahaan mampu membayar hutang dan mengembangkan usahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
c. Rasio Kas (Cash Ratio) Cash Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendek) dengan kas yang tersedia dan efek yang dapat segera diuangkan. Semakin tinggi rasio kas, semakin baik perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. d. Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancar dengan aset yang dimiliki atau aktiva lancar perusahaan. Makin tinggi rasio, makin baik dan mampu perusahaan karena jumlah uang yang ada di dalam pos aktiva me ncukupi untuk pembayaran kewajiban finansial jangka pendeknya yang jatuh tempo. e. Collection Periods/CP Collection Periods berhubungan dengan pengelolaan piutang suatu perusahaan dan menunjukkan seberapa lama dana tertanam dalam piutang yang dapat ditagih. Pengumpulan piutang dikatakan baik dan efektif bila tidak lebih dari 60 hari. Kolom perbaikan dimaksud untuk menilai perbandingan pengumpulan piutang tahun sebelumnya. Semakin singkat CP, semakin baik atau efisien pengelolaan piutang perusahaan. f. Perputaran Persediaan/PP (Inventory Turn Over/ITO) Rasio ini digunakan untuk mengukur kecepatan persediaan (barang dagangan) berubah menjadi piutang atau kas melalui penjualan tunai. Perbaikan dimaksud untuk menilai perbandingan perputaran persediaan tahun yang dianalisis dan tahun sebelumnya. Semakin tinggi perputaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
semakin cepat persediaan menjadi piutang atau kas selama satu periode (1 tahun). g. Perputaran Total Asset (Total Asset Turn Over/TATO) Rasio ini memberikan indikasi atas harta yang dimiliki perusahaan dan mengukur perputaran semua aktiva. TATO menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat dicapai perusahaan atas penggunaan total aktiva yang dimilikinya. Semakin besar perputaran, semakin efisien perusahaan menggunakan aktivanya. Perbaikan dimaksud untuk menilai perbandingan TATO tahun yang dianalisis dengan tahun sebelumnya. h. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset (TMS thd TA) Rasio ini menunjukkan seberapa besar total modal sendiri digunakan untuk mengadakan total aktiva perusahaan serta menunjukkan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki kreditor. Semakin tinggi rasio semakin kecil jumlah modal pinjaman digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan.
I. Analisis Data Kedua masalah terdahulu dapat dijawab dengan cara sebagai berikut: 1. Menentukan nilai kesehatan finansial perusahaan tahun 2005 dan 2006. Langkah- langkah yang perlu dilakukan untuk menjawab masalah pertama yaitu mengukur rasio-rasio keuangan dan menentukan skor per komponen BUMN non infrastruktur. Hasil rasio keuangan dimasukkan dalam daftar sesuai dengan indikatornya untuk mendapatkan nilai skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Berikut ini tabel daftar skor untuk menentukan bobot tiap rasio keuangan: a. Daftar Skor Penilaian Tingkat ROE Tabel III. 1.Daftar Skor Penilaian Tingkat ROE ROE (%) 15 13 11 9 7,5 6,6 5,3 4 2,5 1
< < < < < < < < < <
ROE ROE ROE ROE ROE ROE ROE ROE ROE ROE ROE ROE
= = = = = = = = = = =
15 13 11 9 7,5 6,6 5,3 4 2,5 1 0
Skor Non Infra 20 18 16 14 12 10 8,5 7 5,5 4 2 0
Sumber: Tabel 2, SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
Apabila tingkat ROE perusahaan di atas atau lebih besar dari 15%, maka memperoleh skor tertinggi yakni 20. Ini berarti perusahaan mampu menghasilkan laba sehingga dapat melakukan pengembalian atau pembayaran kewajiban atas modal yang diserahkan kepada perusahaan. Tingkat rasio terendah 0% tidak mendapatkan skor (0).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
b. Daftar Skor Penilaian Tingkat ROI Tabel III. 2. Daftar Skor Penilaian Tingkat ROI ROI (%) 18 < 15 < 13 < 12 < 10,5< 9 < 7 < 5 < 3 < 2 < 0 <
ROI ROI ROI ROI ROI ROI ROI ROI ROI ROI ROI ROI
= = = = = = = = = = =
18 15 13 12 10,5 9 7 5 3 2 0
Skor Non Infra 15 13,5 12 10,5 9 7,5 6 5 4 3 2 1
Sumber: Tabel 3, SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
Apabila tingkat ROI di atas atau lebih besar dari 18%, maka mendapatkan skor tertinggi (15). Ini berarti perusahaan mampu mengembalikan investasi dengan seluruh aktiva yang dimiliki dan semakin
mampu
manajemen
dalam
mengelola
dana
untuk
mengembangkan usahanya. Imbalan investasi terendah atau rasio 0% tidak mendapatkan skor (0). c. Daftar Skor Penilaian Tingkat Cash Ratio Tabel III. 3. Daftar Skor Penilaian Tingkat Cash Ratio Cash Ratio = X(%)
25 15 10 5 0
= = = = =
X X X X X X
= = = = = =
35 35 25 15 10 5
Skor Non Infra 5 4 3 2 1 0
Sumber: Tabel 4, SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Apabila rasio lebih dari atau sama dengan 35%, maka memperoleh skor tertinggi (5). Tingkat rasio 0% sampai dengan 5% tidak mendapatkan skor (0). Semakin tinggi rasio, semakin baik perusahaan membayar hutang jangka pendek dengan kas dan efek yang dapat segara diuangkan. d. Daftar Skor Penilaian Tingkat Current Ratio Tabel III. 4. Daftar Skor Penilaian Tingkat Current Ratio Current Ratio = X(%)
25 15 10 5 0
= = = = =
X X X X X X
= = = = = =
35 35 25 15 10 5
Skor Non Infra 5 4 3 2 1 0
Sumber: Tabel 5, SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
Besarnya persentase maupun skor penilaian tingkat Current Ratio sama dengan tingkat Cash Ratio. Apabila tingkat rasio lancar lebih dari atau sama dengan 35%, maka perusahaan mendapatkan skor tertinggi yakni 5. Ini berarti perusahaan mampu membayar hutang lancar atau kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo dengan aktiva lancar yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
e. Daftar Skor Penilaian Tingkat Collection Periods Tabel III. 5. Daftar Skor Penilaian Tingkat Collection Periods CP = X (hari)
60 90 120 150 180 210 240 270 300
< < < < < < < < <
X X X X X X X X X X
= = = = = = = = =
60 90 120 150 180 210 240 270 300
Perbaikan = X (hari) X = 35 30 < X = 35 25 < X = 30 20 < X = 25 15 < X = 20 10 < X = 15 6 < X = 10 3 < X = 6 1 < X = 3 0 < X = 1
Skor Non Infra 5 4,5 4 3,5 3 2,4 1,8 1,2 0,6 0
Sumber: Tabel 6, SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
Collection Periods atau pengumpulan piutang dikatakan baik dan efektif bila tidak lebih dari 60 hari dan diberi skor tertinggi 5. Perbaikan dipakai jika CP tahun yang dianalisis mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dan perbaikan dikatakan baik jika lebih besar dari 35 hari. Skor yang dipilih adalah skor yang terbaik dari kedua skor tersebut. Sebagai contoh, CP non infrastruktur yang dianalisis 120 hari dan CP tahun sebelumnya 155 hari. Berarti CP mengalami perbaikan atau peningkatan selama 35 hari. Berdasar tabel, adanya perbaikan CP lebih besar atau sama dengan 35 hari diberi skor 5, sedang CP tahun yang dianalisis yaitu 120 hari diberi skor 4. Dengan demikian, skor yang dipilih adalah skor yang lebih besar yakni 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
f.
Daftar Skor Penilaian Tingkat ITO Tabel III. 6. Daftar Skor Penilaian Tingkat ITO ITO = X (hari)
60 90 120 150 180 210 240 270 300
< < < < < < < < <
X X X X X X X X X X
= = = = = = = = =
60 90 120 150 180 210 240 270 300
Perbaikan = X (hari) X = 35 30 < X = 35 25 < X = 30 20 < X = 25 15 < X = 20 10 < X = 15 6 < X = 10 3 < X = 6 1 < X = 3 0 < X = 1
Skor Non Infra 5 4,5 4 3,5 3 2,4 1,8 1,2 0,6 0
Sumber: Tabel 7, SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
Daftar skor penilaian perputaran persediaan sama dengan daftar pengumpulan piutang. Tingkat perputaran persediaan dikatakan baik jika tidak lebih dari 60 hari. Perbaikan ITO dikatakan baik jika lebih besar dari 35 hari mendapat skor 5. Misal, ITO tahun yang dianalisis 180 hari dan tahun sebelumnya 220 hari, maka ada peningkatan atau perbaikan 40 hari. Berdasar tabel, perbaikan ITO yang lebih besar dari 35 hari diberi skor 5, sedangkan ITO tahun yang dianalisis yakni 180 hari diberi skor 3. Dengan demikian, dipilih skor terbesar yakni 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
g. Daftar Skor Penilaian Tingkat TATO Tabel III. 7. Daftar Skor Penilaian Tingkat TATO TATO = X (%) 120 105 90 75 60 40 20
< < < < < < <
X X X X X X X X
= = = = = = =
120 105 90 75 60 40 20
Perbaikan = X (hari) 20 < X 15 < X = 20 10 < X = 15 5 < X = 10 0 < X = 5 X = 0 X = 0 X = 0
Skor Non Infra 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5
Sumber: Tabel 8, SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
Semakin tinggi nilai TATO, maka pengelolaan aktiva semakin baik. Dikatakan baik jika TATO mencapai lebih dari 120%. Perbaikan rasio ini dipakai jika TATO mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Perbaikan TATO lebih baik jika lebih besar dari 20 hari. Skor yang digunakan adalah 1,5 sampai dengan 5. Misalnya, TATO non infrastruktur tahun yang dianalisis sebesar 80% dan tahun sebelumnya 50%. Berarti terdapat peningkatan atau perbaikan sebesar 30%. Berdasar tabel, adanya perbaikan TATO lebih besar dari 20% mendapat skor 5, sedang TATO tahun yang dianalisis yaitu 80% diberi skor 3, 5. Dengan demikian, dip ilih skor yang lebih besar yakni 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
h. Daftar Skor Penilaian Tingkat TMS thd TA Tabel III. 8. Daftar Skor Penilaian Tingkat TMS thd TA TMS thd TA = X (%)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
< < < < < < < < < <
X X X X X X X X X X X
= = = = = = = = = = =
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Skor Non Infra 0 4 6 7,25 10 9 8,5 8 7,5 7 6,5
Sumber: Tabel 9, SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
Rasio ini menunjukkan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki kreditor. Jika rasionya 40% berarti 60% aktiva perusahaan dibiayai dari pinjaman atau modal asing. Rasio sebesar 30% - 40% dianggap baik dan diberi skor tertinggi yakni 10. Hal ini diasumsikan bahwa modal pinjaman sebesar 60% - 70% sebagai sumber modal masih dianggap relatif aman bagi perusahaan. Selanjutnya, nilai skor untuk setiap tahun dijumlahkan untuk mendapatkan Total Bobot (TB) dan menentukan tingkat kesehatan perusahaan. Karena dalam penelitian ini hanya mengukur kesehatan finansialnya sehingga aspek non finansial tidak diperhitungkan, maka tingkat kesehatan yang telah digolongkan berdasar SK Menteri BUMN pun mengalami perubaha n sesuai dengan indikator bobot penilaian dalam aspek finansial. Total Bobot untuk BUMN non infrastruktur adalah 70 Berikut daftar rasio dan masing- masing bobot aspek finansial:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel III. 9. Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan Indikator 1. Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE) 2. Imbalan Investasi (ROI) 3. Rasio Kas 4. Rasio Lancar 5. Collection Periods 6. Perputaran Persediaan (ITO) 7. Perputaran Total Aset (TATO) 8. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Total Bobot
Bobot Non infra 20 15 5 5 5 5 5 10 70
Sumber: Tabel 1, SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002
Perhitungan proporsi khusus aspek finansial dilakukan dengan cara Total Bobot Keuangan (TBK) dibagi Total Bobot (TB) dikalikan bobot yang telah ditetapkan sehingga diperoleh Total Bobot Sesungguhnya (TBS). Formulasinya yakni =
70 ? = 0,7 ? untuk badan usaha non 100
infrastruktur. Berikut penggolongan tingkat kesehatan finansial BUMN non infrastruktur yang telah disesuaikan: a. SEHAT, yang terdiri dari: AAA apabila total skor (TS) > 95 x 0,7 AA
apabila 0,7 x 80 < TS = 0,7 x 95
A
apabila 0,7 x 65 < TS = 0,7 x 80
b. KURANG SEHAT, yang terdiri dari: BBB apabila 0,7 x 50 < TS = 0,7 x 65 BB apabila 0,7 x 40 < TS = 0,7 x 50 B
apabila 0,7 x 30 < TS = 0,7 x 40
c. TIDAK SEHAT, yang terdiri dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
CCC apabila 0,7 x 20 < TS = 0,7 x 30 CC
apabila 0,7 x 10 < TS = 0,7 x 20
C
apabila TS = 0,7 x 10
Apabila disederhanakan, maka tingkat kesehatan finansial adalah sebagai berikut: a. SEHAT, apabila 45,5 < TBK = 70 b. KURANG SEHAT, apabila 21 < TBK = 45,5 c. TIDAK SEHAT, apabila 0 = TBK = 21 2.
Adapun permasalahan kedua yang bertujuan mengetahui kuat tidaknya hubungan kesehatan finansial dengan harga pasar saham dilakukan dengan metode
Spearman Rank Correlation. Koefisien korelasi peringkat
Spearman dalam perhitungannya diberi notasi ? s untuk parameternya, sedang untuk statistiknya diberi notasi rs. Penggunaan rs dikarenakan ukuran populasi yang kecil dan persyaratan data yang tidak harus berdistribusi normal sehingga normalitas data tidak perlu diuji. Berikut langkah-langkah untuk menjawab masalah kedua, antara lain: 1) Menyusun peringkat data Dari total skor rasio keuangan dan harga pasar saham tiap BUMN disusun berdasarkan urutan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Peringkat pertama diberikan kepada badan usaha tahun tertentu yang memiliki skor tertinggi; dan seterusnya sampai dengan peringkat terakhir yaitu badan usaha tahun tertentu yang memiliki skor terendah. Sama halnya dengan harga pasar saham untuk tiap-tiap badan usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Peringkat data dapat disederhanakan dalam tabel berikut ini: Tabel III. 10. Tabel Penolong Korelasi Spearman Rank n
Peringkat TBS
Peringkat HPS
d
d2
1 2 … Dst. Jumlah Keterangan tabel: n : banyaknya data, Spearman menetapkan minimal 5 dan maksimal 30 Peringkat TBS : peringkat Total Bobot Sesungguhnya Peringkat HPS: peringkat Harga Pasar Saham d : perbedaaan peringkat atau selisih antara peringkat variabel yang satu dengan variabel yang lain d2 : kuadrat perbedaan peringkat 2) Menghitung koefisien Spearman Rank Correlation (r s) Nilai rs dapat dihitung bila tabel penolong di atas sudah terisi. Bila koefisien korelasi: r = 1 hubungan variabel satu dengan variabel lain sempurna dan positif r = -1 hubungan antarvariabel bersifat sempurna dan negatif r = 0 hubungan variabel satu dengan variabel lain sangat lemah atau tidak ada hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
0 < r < 1: kedua variabel berkorelasi dengan keeratan relatif. Semakin mendekati 1 (satu), maka keeratan atau keandalan korelasi semakin tinggi. Berikut tabel tingkat interval koefisien dan keeratan hubungan: Tabel III. 11. Tingkat Interval Koefisien dan Keeratan Hubungan Interval koefisien
Keeratan hubungan
0,00 < r < 0,20
Sangat rendah
0,20 = r < 0,40
Rendah
0,40 = r < 0,60
Sedang
0,60 = r < 0,80
Kuat
0,80 = r < 1,00
Sangat kuat
Formula untuk menghitung koefisien Spearman Rank Correlation yaitu: rs = 1 -
6∑ d 2
(
)
n n 2 −1
Dimana: rs : koefisien Korelasi Peringkat Spearman n : banyaknya data d : selisih antara angka rangking variabel yang satu dengan variabel yang lain 3) Menguji hipotesis tingkat keeratan hubungan antarvariabel Setelah koefisien korelasi diketahui, maka hipotesis tingkat keeratan hubungan 2 (dua) variabel yakni kesehatan finansial dengan harga pasar saham dapat diuji. Prosedur pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
a. Menyusun kembali hipotesis penelitian Hipotesis penelitian yang telah dikembangkan sebelumnya yaitu: H0 : ? s = 0; hubungan kesehatan finansial tidak signifikan (kuat) dengan harga pasar saham, dan H1 : ? s ? 0; hubungan kesehatan finansial signifikan (kuat) dengan harga pasar saham. Kriteria penerimaan H0 yaitu bila harga koefisien korelasi hasil perhitungan atau ? hitung (rs) lebih kecil dari harga tabel koefisien korelasi Spearman atau ? tabel (rt ), maka H0 diterima. Sebaliknya, H0 ditolak bila harga ? hitung (rs) lebih besar dari ? tabel (rt ). b. Menentukan daerah kritis Taraf signifikansi (a) yang digunakan untuk penelitian ini adalah 5%. Ini berarti peneliti yakin bahwa 95% keputusan yang diambil adalah benar. Penggunaan taraf signifikansi a = 5% dikarenakan pada kebiasaan yang banyak dipakai dalam analisis korelasi peringkat Spearman, selain 1%. c. Melakukan pengujian Statistik Uji t Pengujian ini dilakukan karena jumlah data yang dianalisis cukup besar (mendekati 30) dengan derajat kebebasan (d. f.) = n – 2. Formula yang digunakan adalah: th = rs
Dimana:
n−2 1 − rs 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
th : t hitung atau harga t statistik rs : koefisien korelasi peringkat Spearman n : banyaknya data d. Menyesuaikan dengan kriteria penerimaan atau penolakan H0 Kriteria penerimaan atau penolakan H0 adalah sebagai berikut: -t a /2; (n-2) < t hitung < t a /2; (n-2) maka H0 diterima t hitung > t a /2; (n-2) dan t hitung < t a /2; (n-2) maka H0 ditolak Berikut gambar daerah penerimaan atau penolakan H0 :
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan H0
- ta /2; (n-2)
ta /2; (n-2)
Gambar III. Kurva Hipotesis
e. Menarik kesimpulan Kesimpulan dapat dibuat dengan kriteria sebagai berikut: apabila H0 ditolak berarti hubungan kesehatan finansial signifikan (kuat) dengan harga pasar saham; dan sebaliknya, bila H0 diterima berarti hubungan kesehatan finansial tidak signifikan (kuat) dengan harga pasar saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam gambaran umum perusahaan ini, penulis menguraikan sejarah pendirian, bidang usaha, kedudukan kantor pusat, susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan, dan penawaran umum efek agar dapat diketahui secara lebih mendetail mengenai keseluruhan perusahaan yang diteliti.
A. PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. 1. Sejarah Pendirian Perusahaan Nama Adhi Karya pertama kalinya tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja tanggal 11 Maret 1960. Kemudian berdasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 65 tahun 1961, Adhi Karya ditetapkan menjadi Perusahaan Negara Adhi Karya. Pada tahun dan dengan PP yang sama, Perusahaan Bangunan bekas milik Belanda, The Dutch Construction Company Associatie N.V., dinasionalisasikan dan dilebur ke dalam Perusahaan. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. didirikan tahun 1974. Selanjutnya 1 Juni 1974, bentuk hukum menjadi Perusahaan Terbatas berdasar Akta No. 1 tanggal 1 Juni 1974 juncto Akta perubahan No. 2 tanggal 3 Desember 1974, keduanya dibuat di hadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH. Notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini telah disahkan Menteri Kehakiman RI dengan SK No. Y.A.5/5/13 tanggal 17 Januari 1975 dan didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 129 tanggal 15 Januari 1975,
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 85 tanggal 24 Oktober 1975 Tambahan No. 600. Anggaran Dasar Perusahaan (ADP) telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) melalui Keputusan Menteri BUMN No. Kep-289/MBU/2003 tanggal 17 November 2003. Pemegang saham menyetujui untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar (AD) dalam rangka Penawaran Umum kepada masyarakat, termasuk perubahan nama Perusahaan yang diubah menjadi PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. sebagaimana dalam Akta Perubahan AD No. 35 tanggal 18 November 2003 yang dibuat oleh Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disetujui Menteri Kehakiman dan HAM RI berdasar SK No. C28830.HT.01.04 tanggal 8 Desember 2003 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan No. 008/RUB.00.03/1/2004 tanggal 2 Januari 2004. 2. Bidang Usaha Berdasarkan ADP, bidang usaha perusahaan meliputi: 1) Pekerjaan pelaksanaan konstruksi yang meliput i: pekerjaan sipil (untuk seluruh sektor pembangunan), pekerjaan gedung, mekanikal elektrikal termasuk
jaringan,
radio
telekomunikasi,
dan
instrumentasi,
dan
perbaikan/pemeliharaan/ renovasi pada pekerjaan konstruksi tersebut. 2) Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi yang meliputi: pekerjaan sipil, gedung, mekanikal elektrikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
3) Pengukuran, penggambaran, perhitungan, dan penetapan biaya konstruksi meliputi: pekerjaan sipil, gedung, mekanikal dan elektrikal (Quantity Surveyor) layanan jasa. 4) Konsultasi manajemen dan rekayasa industri. 5) Perdagangan umum. 6) Industri pabrikasi yang meliputi: pabrikasi bahan dan komponen jadi, pelengkap konstruksi, mekanikal dan kelistrikan untuk banguna n industri dan gedung elektronik dan komunikasi. 7) Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi. 8) Penyewaan peralatan konstruksi. 9) Melakukan usaha pemasok, jasa keagenan, jasa handling impor dan ekspor, dan jasa ekspedisi/angkutan darat. 10) Investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang prasarana dan sarana dasar (infrastruktur) dan industri. 11) Ekspor dan impor. 12) Building management. 13) Jasa perdagangan bahan bangunan serta peralatan konstruksi. 14) Pengelolaan kawasan. 15) Sistem developmen. 16) Usaha dalam jasa dan bidang teknologi informasi. 17) Layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi. 18) Pengembang usaha properti dan realti. 19) Melaksanakan usaha di bidang agroindustri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
3. Kantor Pusat Kantor pusat beralamatkan di Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 Jakarta 12510 Phone (021) 797-5312 Fax (021) 797-5311 , email:
[email protected], website: http://www.adhi-karya.com. Kini, Adhi Karya menjadi perusahaan konstruksi dan mekanik terbesar di Indonesia dan memiliki 7 (tujuh) divisi, 11 cabang, 2 (dua) anak perusahaan, dan 2 (dua) perusahaan asosiasi (joint venture). Anak perusahaannya yaitu PT. Adhimitra Jasa Indah dan PT. Adhi Realty, sedang 2 (dua) perusahaan asosiasi yaitu Adhi Lao Precast Corporation dan PT. Indonesia Transit Central. 4. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Sesuai Akta Notaris Imas Fatimah, SH. No. 24 tanggal 12 Oktober 2006 tentang Pernyataan Keputusan Rapat ditetapkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama
Ir. Hendrianto Notosoegondo
Komisaris
Ir. Rubini Yusuf, Msc. Ir. Harry Susetyo Nugroho, MBA.
Komisaris Independen
Murhadi, B. Soc.,Msi. Klemi Subiyantoro
Dewan Direksi: Direktur Utama Dir. Pengembangan Pasar, EPC, dan Investasi Direktur Keuangan dan SDM
Ir. M. Saiful Imam, MM. Ir. Supardi, MM. Ir. Indradjaja Manopol
Direktur Operasi I
Ir. Kiswodarmawan
Direktur Operasi II
Ir. M. Fauzan, MM.
Direktur Luar Nege ri
Ir. Bambang Subekti, MM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Pada 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah karyawan masing- masing sebanyak 1.558 dan 1.561 orang (tidak termasuk Direksi) yang terdiri dari karyawan tetap dan tidak tetap. Karyawan tetap masing- masing sebanyak 472 (nilai penuh) dan 475 (nilai penuh) orang dan karyawan tidak tetap masingmasing sebanyak 1086 (nilai penuh) dan 1086 (nilai penuh) orang di tahun 2006 dan 2005 (tidak diaudit). 5. Penawaran Umum Efek Perusahaan Tanggal 8 Maret 2004 Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan SK No. S-494/PM/2004 untuk melakukan penawaran perdana kepada masyarakat atas 441. 320.000 (nilai penuh) saham biasa atas nama baru dengan nominal Rp.100 (nilai penuh) setiap saham dengan harga penawaran Rp.150 (nilai penuh) setiap saham. Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat sebesar 10% atau 44.132.000 saham biasa atas nama baru dijatahkan secara khusus kepada manajemen dan karyawan Perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai (Employee Stock Allocation/ESA).
B. PT. INDOFARMA (Persero) Tbk. 1. Sejarah Pendirian Perusahaan PT. Indonesia Farma Tbk. disingkat dengan PT. Indofarma (Persero) Tbk. dan selanjutnya disebut Perusahaan berdasarkan akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No. 134, keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan SK Menteri Kehakiman RI No. C2-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara RI No. 43 tanggal 26 Mei 1996, Tambahan No. 4886. ADP telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 13 tanggal 20 Februari 2001 dari Notaris Imas Fatimah, SH. tentang peningkatan modal dasar. Akta perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dan HAM RI dengan SK No. C-1382.HT.01.04.TH 2001 tanggal 23 Februari 2001. Awalnya, Perusahaan merupakan pabrik obat yang didirikan tahun 1918 dengan nama Pabrik Obat Manggarai. Tahun 1950, pabrik obat ini diambil alih Pemerintah RI dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Berdasarkan PP No. 20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan pusat produksi farmasi diubah menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Dalam mengantisipasi pertumbuhan dan persaingan, tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaaan Perseroan (Persero) berdasar PP No. 34 tahun 1995. Di tahun yang sama, Perusahaan memperluas jaringan distribusi lokal dan memperoleh 43,5% saham PT. Riasima Abadi Farma, produsen bahan baku farmasetika. Januari 2000, Perusahaan bekerja sama dengan PT. Indofarma Global Medika dalam usaha distribusi dan Maret mendapat 20% saham PT. Asindo Husada Bhakti, distributor produk farmasi yang menembus outletoutlet retail. Setahun kemudian, Perusahaan melakukan Penawaran Perdana kepada masyarakat. Sejak itu, modal meningkat 53% digunakan untuk mengembangkan fasilitas dan kapasitas produk si dan 43% modal kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
2. Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, dan industri produk makanan. Untuk mencapainya dilaksanakan kegiatan usaha seperti: 1) Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia; 2) Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generik, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, diagnostik, kontrasepsi, serta produk makanan; 3) Memproduksi pengemasan maupun bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya; 4) Pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari produk di atas, serta kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan; 5) Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa pemeliharaan kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan. 3. Kantor Pusat Kantor dan lokasi pabrik terletak di Jl. Indofarma No. 1 Cibitung, Bekasi sedang kantor pusat berada di Jl. Tambak No. 2 Jakarta 10320 Phone (021) 851-7222 Fax (021) 851-7223, E-mail:
[email protected] dan Website: http://www.indofarmagroup.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
4. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Berdasarkan RUPS Luar Biasa 31 Agustus 2006 yang diaktakan di Notaris Imas Fatimah dengan No. 49, telah diangkat Komisaris dan Direksi yang baru sehingga susunan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris
Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, MPH. Drs. Mochammad Ichsani, MM. Drs. Mohamad Dwidjo Suseno, SE. MM. Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto
Dewan Direksi: Direktur Utama
Mohammad Syamsul Arifin
Direktur Keuangan
Placidus Sudibyo
Direktur Pemasaran
Muhammad Munawaroh
Direktur Produksi Direktur Umum
Yuliarti Rahayuningsih Merati Deden Edi Soetrisna
Jumlah karyawan Perusahaan 1.374 karyawan untuk tahun 2006 dan 1.115 untuk tahun 2005. 5. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Maret 2001, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM No. S-660/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum saham sebanyak 596.875.000 Saham Seri B dengan nilai nominal Rp.100 per saham. Tanggal 17 April 2001 saham tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di BEJ dan BES masing- masing sebanyak 3.099.267.500 saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
C. PT. KIMIA FARMA (Persero) Tbk. 1. Sejarah Pendirian Perusahaan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. disebut “Perusahaan” berdasar akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971, keduanya dari Soelaeman Ardjasasmita, notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman RI dengan SK No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, dan didaftarkan pada buku registrasi di Kantor PN Jakarta di bawah No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 serta telah diumumkan dalam BNRI No. 90 tanggal 9 November 1971, Tambahan No. 508. ADP telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas Fatimah, SH., tentang perubahan modal disetor. Akta perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dan HAM RI dengan SK No. C-12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 November 2001. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak 1817, bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Tahun 1958, saat Pemerintah menasionalisasikan semua Perusahaan Belanda, status perusahaan diubah menjadi beberapa Perusahaan Negara. Pada 1969, beberapa PN diubah menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Berdasarkan PP No. 16 tahun 1971, status PN tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT. Kimia Firma (Persero). Modal meningkat sejak penawaran perdana di Juni 2001, ditandai sekitar 80,2% untuk investasi dan 19% modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
kerja. Perusahaan memiliki 6 (enam) unit produksi, 4 (empat) PBF, dan 210 farmasi tersebar di seluruh Indonesia. 2. Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya kegiatan usaha di bidang industri kimia, farmasi, biologi dan kesehatan, serta industri makanan dan minuman. Untuk mencapainya, dilaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1) Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi di atas; 2) Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang terkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya; 3) Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas, baik hasil produksi sendiri maupun pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri; 4) Melakukan usaha bidang jasa, baik ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan, termasuk jasa konsultasi kesehatan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
5) Menyelenggarakan jasa penunjang lain termasuk pendidik an, penelitian dan pengembangan, baik sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain. 3. Kantor Pusat Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat berada di Jl. Veteran No. 9 Jakarta 10110. Perusahaan memiliki unit- unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa – Medan. Perusahaan juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta. Pada 2003, Perusahaan memiliki dua Anak Perusahaan yaitu PT. Kimia Farma Trading & Distribution dan PT. Kimia Farma Apotek yang sebelumnya merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek. 4. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2006 susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit perusahaan sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Drs. Agus Muhammad, M.Acc. dr. Syafii Ahmad, MPH Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, SH. Dr. H. Darmansyah Dandossi Matram
Direktur Utama
Mohammad Syamsul Arifin
Direktur
Drs. Sofiarman Tarmizi
Dir. Keuangan
Drs. Gunawan Pranoto Drs. Warsito Triatmojo Drs. Handoyo Abdul Rachman S.
Ketua Komite Audit Anggota
Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, SH. Robert Gonijaya Danrivanto B, SH. LLM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada 31 Desember 2006 sebanyak 5.758 orang dan 5.883 pada tahun 2005. 5. Penawaran Umum Efek Perusahaan Jumlah saham sebelum penawaran umum perdana adalah sejumlah 3.000.000.000 lembar terdiri dari 2.999.999.999 saham seri B dan 1 saham seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah RI. Pada 14 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan SK No. S-1415/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham seri B kepada masyarakat dan 54.000.000 saham seri B kepada karyawan dan manajemen. Pada 4 Juli 2001 seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
D. PT. TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM (Persero) Tbk. 1. Sejarah Pendirian Perusahaan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. didirikan tanggal 2 Maret 1981. Kegiatan eksploitasi dilakukan sejak 1919 di bawah Hindia Belanda, lalu diambil alih Jepang tahun 1942 dan dinasionalisasi Pemerintah Indonesia tahun 1945. Pendirian didasarkan PP No. 42 tahun 1980 dengan akta notaris Mohamad Ali No.1, yang telah diubah dengan akta No. 5 tanggal 6 Maret 1984 dan No. 51 tanggal 29 Mei 1985 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubaha n disahkan Menteri Kehakiman dalam SK No. C27553-HT.01.04.TH.85 tanggal 28 November 1985 serta diumumkan dalam BNRI No. 33, Tambahan No. 550, tanggal 25 April 1985.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
ADP telah beberapa kali berubah, terakhir dengan akta notaris No. 18 tanggal 14 Oktober 2002 dari notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH., pengganti Imas Fatimah, SH., sehubungan dengan, antara lain: perubahan jumlah ekuitas, penawaran
umum efek, dan perubahan nama Perusahaan
menjadi “PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.” Perubahan ini telah
disetujui
oleh
Menteri
Kehakiman
dalam
SK
No.
C-201
19.HT.01.04.TH.2002 tanggal 17 Oktober 2002 dan dituangkan dalam Keputusan Menteri BUMN No. Kep-123/M.BUMN/2002. Berdasar PP No. 56 tanggal 30 Oktober 1990, Perum Tambang Batubara berlokasi di Sawahlunto, Sumatera Barat, digabung dengan Perusahaan. Tahun 1993, Perusahaan ditunjuk Pemerintah untuk mengembangkan Satuan Kerja Pengusahaan Briket. Tahun 1996, Perusahaan mendirikan anak perusahaan yakni PT. Batubara Bukit Kendi berkedudukan di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dengan kepemilikan 75%. Maksud dan tujuannya terutama mengusahakan pertambangan batubara yang meliputi: penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengangkutan, dan pemasaran batubara. 2. Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan Perusahaan terutama di bidang industri tambang batubara yang meliputi: kegiatan penye lidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, dan memberikan jasa-jasa konsultasi dalam bidang industri pertambangan batubara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Perusahaan memiliki dua unit pertambangan yaitu Unit Pertambangan Tanjung Enim (“UPT”) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dioperasikan dengan sistem penambangan terbuka dan Unit Pertambangan Ombilin (“UPO”) di Sawahlunto, Sumatera Barat, dioperasikan dengan sistem tambang terbuka dan dalam (bawah tanah). Selain itu, Perusahaan mengoperasikan Pelabuhan Tarahan di Lampung dan Dermaga Kertapati di Sumatera Selatan untuk pengiriman batubara. 3. Kantor Pusat Kantor pusat berada di Jl. Perigi No. 1 Tanjung Enim 31716 Sumatera Selatan Phone (0374) 451-096 Fax (0374) 451-095. 4. Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
Jarman Mahyudin Lubis Supriyadi Mirza Mochtar
Komisaris Independen
Mirman Singgih Riphat
Direksi: Direktur Utama Direktur
Sukrisno Dono Boestami Milawarma Heri Supriyanto Tiendas Mangeka Mahbub Iskandar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 mempunyai 3.416 dan 3.468 karyawan tetap. 5. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada 23 Desember 2002, Perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana. Jumlah saham yang ditawarkan adalah 346.500.000 yang terdiri dari 315.000.000 saham divestasi yang dahulu dimiliki Negara dan 31.500.000 saham baru dengan nilai nominal Rp.500 (rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran perdana Rp.575 per saham. Dalam rangka IPO, Perusahaan menerbitkan 173.250.000 waran Seri I yang diberikan kepada pemegang saham (kecuali Pemerintah Indonesia) yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 23 Juni 2003 dengan alokasi satu lembar waran untuk setiap dua lembar saham yang dimiliki.
E. PT. ANEKA TAMBANG (Persero) Tbk. 1. Sejarah Pendirian Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Aneka Tambang Tbk. (“Perusahaan” atau “Antam”) didirikan 5 Juli 1968 berdasar PP No. 22 tahun 1968, dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang” dan diumumkan dalam Tambahan No. 36, BNRI No. 56 tanggal 5 Juli 1968. Perusahaan ini merupakan merger dari 7 (tujuh) perusahaan negara independen yakni: PT. Nikel Indonesia, PN. Tambang Bauksit Indonesia, PN. Logam Mulia, BPU Peusahaan-perusahaan Tambang Umum Negara, Proyek Pertambangan Intan Martapura-Kalimantan Selatan, PN. Tambang Emas Tjikotok, dan Proyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Emas Logas Pakan Baru-Riau. Pada 14 September 1974, berdasar PP No. 28 tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perseroan Terbatas (“Perusahaan Perseroan”) dan sejak itu dikenal sebagai Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang. Selama tiga tahun beroperasi, Perusahaan membuktikan kemampuannya secara signifikan. Tahun ke tahun, Perusahaan secara berkelanjutan memperbaiki berbagai fase dari operasi dan pengembangan, keuangan, SDM sampai hal umum. Perusahaan melakukan konsolidasi dengan anak perusahaan yakni PT. Antam Resourcindo, Antam Finance Limited, dan Antam Europe B.V. ADP telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tanggal 19 Juni 2002 sehubungan dengan perubahan jumlah modal dasar Perusahaan, modal ditempatkan dan disetor penuh serta pembagian saham bonus. Perubahan ini diaktakan oleh Notaris A. Partomuan Pohan, SH., LLM No. 23 tanggal 19 September 2002. Perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI dengan SK No. C-13196.HT.01.04.TH.2002 tanggal 17 Juli 2002. 2. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan bahan galian tersebut. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada 5 Juli 1968.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3. Kantor Pusat Gedung pusat berada di Jl. Letjen T. B. Simatupang No. 1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta 12530 Phone (021) 789-1234, 781-2635, 7805119 (hunting) Fax (021) 789-1224, 781-2822 E-mail:
[email protected] Homepage: www.antam.com. 4. Komisaris, Direksi, dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2006 susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
Ir. Wisnu Askari Marantika Ir. S. Suryantoro, MSc. Ir. Supriatna Suhala, MSc.
Komisaris Independen
Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, Msc. Ir. Yap Tjay Soen, MBA.
Direktur Utama Direktur
Ir. Dedi Aditya Sumanagara Kurniadi Atmosasmito, SE., MM. Ir. Alwin Syah Loebis, MM. Ir. Darma Ambiar, MM. Ir. Syahrir Ika, MM.
Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai karyawan tetap sejumlah 2.749 dan 3.239 di tahun 2005. 5. Penawaran Umum Efek Perus ahaan Pada 1997, perusahaan menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 430.769.000 saham yang merupakan 35% dari 1.230.769.000 modal saham ditempatkan dan disetor penuh. Penawaran saham dicatat di BEJ dan BES pada 27 November 1997. Tahun 2002, saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Australia sebagai Chess Depository Interest (CDI) dan unit yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
diperdagangkan
sejumlah
381.538.390
unit
CDI
yang
merupakan
1.907.691.950 saham biasa seri B.
F. PT. TIMAH Tbk. (d/h PT. Tambang Timah (Persero) Tbk.) 1. Sejarah Pendirian Perusahaan PT. Timah Tbk. didirikan dengan akta notaris Imas Fatimah, SH. No. 1, 2 Agustus 1976. Perusahaan mewakili merger tiga perusahaan tambang Belanda di Indonesia. Akta notaris tersebut beberapa kali diubah. Menteri Kehakiman RI telah memberikan persetujuan atas perubahan akta-akta notaris Imas Fatimah, SH. No. 85 tanggal 28 Juli 1995 dan No. 11 tanggal 4 Agustus 1995 melalui SK No. C2-9985.HT.01.04.TH.95 tanggal 14 Agustus 1995 sehubungan penawaran saha m Seri B dan Global Depository Receipts (GDR) secara bersamaan di pasar modal domestik dan internasional (LSE). Menteri juga telah me nyetujui perubahan ADP No. 7, 7 Mei 1998 melalui SK No. C2-5421.HT.01.04.TH.98 tanggal 27 Mei 1998 sehubungan dengan pengelompokan unit usaha. Dengan perubahan tersebut, nama Perusahaan berubah dari PT. Tambang Timah (Persero) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Timah Tbk., disingkat PT. Timah Tbk. 2. Kegiatan Usaha Perusahaan dan anak perusahaan (“Group”) berusaha dala m bidang pertambangan, industri, perdagangan, pengangkutan, dan jasa. Kegiatan utama perusahaan induk melakukan investasi dan jasa pemasaran kepada Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
3. Kantor Pusat Kantor berkedudukan di Jl. Jenderal Sudirman No. 51 Pangkalpinang, Bangka Belitung 33121 Phone (0171) 431-335 Fax (0171) 432-323, 311-053 E- mail:
[email protected] Homepage: http://www.timah.com 4. Komisaris, Direksi, dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2006 susunan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
Dr. Wimpy S. Tjetjep Dr. R. Sukhyar Shanti L. Poesposoetjipto
Direktur Utama Direktur
Ir. Thobrani Alwi Ir. Wachid Usman, MM. Ir. Ari Fauzi, MBA. Ir. Surawardi, MM.
Perusahaan (Group) mempekerjakan karyawan 4.022 di tahun 2006 dan 4.364 untuk 2005. 5. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada 27 September 1995, Perusahaan mendapat persetujuan BAPEPAM melalui surat No. S-1246/PM/1995 untuk melakukan penawaran umum atas 178.155.000 saham Seri B dan GDR milik Perusahaan. Penawaran umum terakhir dilakukan 19 Oktober 1995. Terhitung 12 Oktober 2006, Perusahaan melakukan penghentian pencatatan atas GDR di LSE. Penghentian dilakukan mengingat jumlah GDR yang beredar semakin kecil dan tidak likuid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
G. PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk. 1. Sejarah Pendirian Perusahaan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) awalnya bernama Firma L. N. Eindhoven & Co. Gravenhage tahun 1859. Kemudian tahun 1950, Belanda mengambil alih dan diberi nama NV. Netherland Indische Gaz Maatschapij. Tahun 1958, diambil alih Pemerintah dan namanya diganti Badan Pengambil Alih Perusahaan-perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG) yang beralih status menjadi BPU – PLN tahun 1961. Pada 13 Mei 1965 berdasar PP No. 19/1965, Perusahaan ditetapkan sebagai perusahaan negara dan dikenal sebagai Perusahaan Negara Gas. Berdasar PP No. 27/1984, PN. Gas diubah menjadi Perum yakni Perum Gas Negara dan status diubah me njadi perseroan terbatas milik negara (Persero) dan berubah menjadi PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) berdasarkan PP No. 37/1994 dan APP No. 486 tanggal 30 Mei 1996 yang diaktakan oleh notaris Adam Kasdarmaji, SH. tanggal 3 November 2003. Perubahan ini telah disahkan Menteri Kehakiman dan HAM RI dalam SK No. C-26467.HT.01.04.TH.2003 tanggal 4 November dan diumumkan dalam BNRI No. 94 Tambahan No. 11769 tanggal 24 November 2003. 2. Bidang Usaha Sesuai Pasal 3 ADP dan PP No. 37 tahun 1994, Perusahaan melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya pengembangan pemanfaatan gas bumi untuk kepentingan umum serta penyediaan gas dala m jumlah dan mutu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat. Untuk mencapainya, dilaksanakan perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan usaha hilir bidang gas bumi, meliputi: kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga, perencanaan, pembangunan, pengembangan produksi, penyediaan, dan distribusi gas buatan; atau usaha lain yang menunjang usaha di atas sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Sejak privatisasi akhir 2003, Perusahaan terus menerima pengakua n kelas nasional dan dunia, dimana kepercayaan investor pada keuangan, operasi, dan transparansi menjadi refleksi yang benar sehingga tumbuh menjadi sebuah korporasi gas berintegrasi penuh. 3. Kantor Pusat Kantor pusat berada di Jl. K. H. Zainnul Arifin No. 20 Jakarta 11140 Phone (021) 633-4838 Fax (021) 633-1302 Homepage: http://www.pgn.co.id 4. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Berdasar RUPSLB 17 November 2006, para pemegang saham menyetujui susunan dewan komisaris dan direksi 31 Desember 2006 sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama
DR. Sumarno Surono
Komisaris
DR. Ir. Bemby Uripto Ir. Pudja Sunasa DR. Ir. Sahala Lumban Gaol Drs. W. M. P. Simandjuntak
Komisaris Independen
DR. Ir. Nenny Miryani Saptadji Ir. Rudy Tavinos
Dewan Direksi: Dir. Utama dan Pengusahaan Dir. Keuangan dan Umum
Drs. Sutikno, Msi. Drs. Djoko Pramono, MBA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Direktur Pengembangan
Ir. Adil Abas Reksoatmodjo
Komite Audit: Ketua Anggota
DR. Ir. Nenny Miryani Saptadji Punta Bonasalin, SE. Kusminarto, B.Ac. Shalahuddin Haikal, MM. LL.M.
5. Penawaran Efek Umum Perusahaan Pada 5 Desember 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum saham ke masyarakat sebanyak 1.296.296.000 saham, yang terdiri dari 475.309.000 saham dari divestasi saham Pemerintah RI, pemegang saham Perusahaan dan 820.987.000 saham baru. Saham Perusahaan telah dicatatkan di BEJ dan BES tanggal 15 Desember 2003.
H. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Persero) Tbk. 1. Sejarah Pendirian Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (“Perusahaan”) mulanya bagian “Post en Telegraafdienst ” yang didirikan tahun 1884 berdasar Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 7, 27 Maret 1884 dan diumumkan dalam BN Hindia Belanda No. 52 tanggal 3 April 1884. Pada 1991, berdasar PP No. 25/1991, status Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (Persero). Perusahaan didirikan berdasar Akta Notaris Imas Fatimah, SH. No. 128 tanggal 24 September 1991. Akta pendirian telah disetujui Menteri Kehakiman RI dengan SK No. C26870.HT.01.01.TH.1991 tanggal 19 November 1991 dan diumumkan dalam BNRI No. 210 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan No. 5. ADP telah beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
kali diubah, terakhir berdasar Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH. LL.M. No. 4 tanggal 6 April 2006, antara lain mengubah wewenang dan tanggung jawab direksi. 2. Kegiatan Usaha Pasal 3 AD berisi maksud dan tujuan Perusahaan ialah menyelenggarakan jasa dan fasilitas telekomunikasi dan informasi. Untuk mencapainya, Perusahaan menjalankan kegiatan, meliputi: merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual, meningkatkan
layanan
jasa,
menyewakan,
dan
memelihara
jaringan
informatika dan telekomunikasi sesuai perundang- undangan yang berlaku. Kegiatan utama adalah menyelenggarakan jasa telekomunikasi DN, meliputi: telepon, teleks, telegram, satelit, sirkit langganan, surat elektronik dan jasa komunikasi bergerak, dan selular. Sesuai UU No. 3/1989 tentang Telekomunikasi, badan usaha diizinkan mengadakan jasa telkom dasar dalam bentuk kerja sama dengan perusahaan sebagai badan penyelenggara jasa telekomunikasi DN dan PP No. 8/1993 mengaturnya lebih lanjut. Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi RI melalui SK tanggal 14 Agustus 1995, menegaskan kembali status Perusahaan sebagai badan penyelenggara jasa telekomunikasi DN. Terhitung 1 Januari 1996, Perusahaan memperoleh hak eksklusif mengadakan jasa jaringan tetap lokal dan nirkabel (minimum 15 tahun) dan SLJJ (minimum 10 tahun). Berdasar UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi, yang berlaku efektif September 2000,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
kegiatan meliputi: jaringan, jasa telekomunikasi serta telekomunikasi khusus. Tetapi, hak eksklusif dipersingkat Agustus 2002 dan 2003. Siaran pers Menteri Koordinator Perekonomian tanggal 31 Juli 2002 menetapkan Pemerintah mengakhiri hak tersebut. 1 Agustus 2002, PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (INDOSAT) diberikan lisensi untuk mengadakan jasa telkom lokal dan SLJJ. Berdasar Kep. Menteri Perhubungan No. KP. 162/2004, Perusahaan mendapat ijin mengadakan jasa SLI. 3. Kantor Pusat Kantor pusat berlokasi di Jl. Japati No. 1 Bandung 40133, Jawa Barat Phone (022) 521-5109 Fax (022) 522-0500 E- mail:
[email protected] Http://www.telkom.co.id 4. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Berdasarkan keputusan RUPSLB dalam Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH., LLM., No.45/II/2007 tanggal 28 Februari 2007, dewan komisaris dan direksi sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
Tanri Abeng Anggito Abimanyu Gatot Trihargo
Komisaris Independen
Arif Arryman Petrus Sartono
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Jaringan dan Solusi
Rinaldi Firmansyah Sudiro Asno I Nyoman Gede Wiryanata
Direktur Enterprise & Wholesale
Arief Yahya
Direktur SDM
Faisal Syam
Direktur Konsumer
Ermady Dahlan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Direktur Teknologi dan Informasi Dir. Compliance & Risk Management
Indro Utoyo Prasetio
Jumlah karyawan per tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing- masing sebanyak 27.658 orang dan 28.179 orang. 5. Penawaran Umum Efek Perusahaan Jumlah saham sesaat sebelum penawaran umum perdana 8.400.000.000 yang seluruhnya dimiliki Pemerintah RI. Tanggal 14 November 1995, Pemerintah melakukan penjualan saham melalui IPO di BEJ, BES, Bursa Efek New York (NYSE), dan Bursa Efek London (LSE). Pada 30 Juli 2004, sesuai RUPS dalam Akta Notaris A. Partomuan Pohan No. 26, pemegang saham menyetujui penurunan nilai nominal saham dari Rp.500 menjadi Rp.250 per saham melalui pemecahan saham (Saham Seri A Dwiwarna Rp.500 dipecah menjadi satu saham Seri A Dwiwarna Rp.250 dan Seri B Rp.250). Jumlah modal saham dasar menjadi meningkat. Berdasar RUPSLB 21 Desember 2005, para pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali saham Seri B sampai 5% dari modal saham ditempatkan dan beredar dengan total nilai pembelian tidak lebih dari Rp5.250.000 juta. Sampai 2 Juni 2006, Perusahaan telah membeli kembali 8.373.500 lembar saham Seri B yang ditempatkan dan beredar, mewakili kurang dari 0,05% dengan nilai pembelian sebesar Rp61.398 juta. Pada 31 Desember 2005 seluruh saham Seri B telah dicatatkan di bursa domestik dan 37.414.543 pada NYSE dan LSE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
I. PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. 1. Sejarah Pendirian Perusahaan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. didirikan dengan nama NV. Pabrik Semen Gresik pada 25 Maret 1953 dengan Akta Notaris Raden Mr. Soewandi No. 41. Pada 17 April 1961, pabrik dijadikan Perusahaan Negara (Persero) berdasar PP No. 132/1961, kemudian berubah menjadi PT. Semen Gresik (Persero) berdasar Akta Notaris J.N. Siregar, SH., No. 81, 24 Oktober 1969. ADP beberapa kali diubah, terakhir Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., No. 11 tanggal 4 Oktober 2006 tentang perubahan pemegang saham serta susunan, tugas, dan wewenang Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Perubahan disetujui Menteri Kehakiman RI dengan SK No. W7HT.01.04-1671 tanggal 5 Oktober 2006 dan dimasukkan dalam Lembaran Negara No. 92 tanggal 17 November 2006, Tambahan BNRI No. 1196. 2. Kegiatan Usaha Ruang lingkup kegiatan meliputi berbagai kegiatan industri dengan kegiatan utama adalah industri semen. Pabrik berada di Gresik dan Tuban di Jawa Timur, Indarung di Sumatera Barat, dan Pangkep di Sulawesi Selatan. 3. Kantor Pusat Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Veteran, Gresik 61122, Jawa Timur. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada 7 Agustus 1957. 4. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Presiden Komisaris
Rizal Ramli
Wakil Presiden Komisaris
Darjoto Setyawan
Komisaris Independen
Mohammad Nuh Arif Arryman Marwoto Hadi Soesastro
Komisaris
Setia Purwaka
Presiden Direktur
Dwi Soetjipto
Wakil Presiden Direktur Direktur
Rudiantara Cholil Hasan Chabib Bahari Irwan Suarly Suharto
Pada 31 Desember 2006, Perseroan dan anak perusahaan mempunyai karyawan 6.814 dan 6.948 di tahun 2005. 5. Penawaran Umum Efek Perusahaan Melalui Kep. Menteri Keuangan No. 859/KMK.01/1987 tanggal 23 Desember 1987 juncto Kep. Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 tanggal 4 Desember 1990, perseroan menawarkan saham kepada masyarakat. Tanggal 4 Juli 1991, BAPEPAM menyetujui pencatatan saham sebanyak 70.000.000 saham di BEJ dan BES. Pada 30 Mei 1995, BEJ dan BES menyetujui pencatatan tambahan 78.288.000 saham Perseroan di bursa. Pada 20 Juli 1995, BAPEPAM menyetujui Penawaran Umum Terbatas sejumlah 444.864.000 saham biasa dengan dasar tiga saham baru untuk setiap saham yang beredar. Perkembangan terakhir, 31 Desember 2006, seluruh saham Perseroan (593.152.000 lembar) telah dicatatkan pada BEJ dan BES.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data 1. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006 Untuk menentukan kesehatan finansial dilakukan analisis seperti telah diungkapkan pada bagian terdahulu. Pertama, data keuangan dari laporan keuangan dihitung sesuai formula indikator keuangan yakni 8 (delapan) rasio keuangan. Hasil rasio-rasio keuangan dimasukkan dalam daftar skor penilaian untuk mengetahui nilai skor lalu dijumlahkan untuk mendapatkan Total Bobot. Terakhir, Total Bobot dikalikan 0,7 untuk mengetahui Total Bobot Sesungguhnya (TBS) sehingga dapat ditentukan penggolongan tingkat kesehatan finansialnya. Berikut ini tabel penentuan nilai kesehatan finansial masing- masing perusahaan: 1. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Tabel V. 1. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006 Indikator (rasio keuangan) 1.ROE (%) 2.ROI (%) 3.Cash Ratio (%) 4.Current Ratio (%) 5.Collection Periods (hari) 6.ITO (hari) 7.TATO (%) 8.TMS thd TA (%)
2005 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 21,01 20 3,24 4 13,08 2 134,18 5 59,00 5 18,74 5 127,50 5 15,36 6 Total Bobot 52
Sumber: data yang sudah diolah
81
2006 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 21,69 20 3,33 4 8,09 1 119,49 4 57,62 5 15,10 5 152,00 5 15,35 6 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Berdasarkan Total Bobot pada Tabel V. 1., maka kondisi kesehatan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. digolongkan dalam tingkat sebagai berikut: TBS2005 = 0,7 x 52 = 36,4
KURANG SEHAT (BBB)
TBS2006 = 0,7 x 50 = 35
KURANG SEHAT (BB)
2. PT. Indofarma (Persero) Tbk. Tabel V. 2. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006 Indikator (rasio keuangan) 1.ROE (%) 2.ROI (%) 3.Cash Ratio (%) 4.Current Ratio (%) 5.Collection Periods (hari) 6.ITO (hari) 7.TATO (%) 8.TMS thd TA (%)
2005 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 3,62 5,5 1,85 3 15,16 3 162,27 5 76,76 4,5 62,55 4,5 132,78 5 51,12 8,5 Total Bobot 39
2006 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 5,43 8,5 2,22 3 26,17 4 148,46 5 100,92 4 45,84 5 149,95 5 40,83 9 43,5
Sumber: data yang sudah diolah
Berdasarkan Total Bobot pada Tabel V. 2., maka kondisi kesehatan PT. Indofarma (Persero) Tbk. dapat digolongkan dalam tingkat sebagai berikut: TBS2005 = 0,7 x 39 = 27,3
KURANG SEHAT (B)
TBS2006 = 0,7 x 43,5 = 30,45
KURANG SEHAT (BB)
3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Tabel V. 3. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Indikator (rasio keuangan) 1.ROE (%) 2.ROI (%) 3.Cash Ratio (%) 4.Current Ratio (%) 5.Collection Periods (hari) 6.ITO (hari) 7.TATO (%) 8.TMS thd TA (%)
2005 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 6,26 10 4,49 4 44,17 5 225,36 5 44,34 5 48,70 5 154,87 5 71,69 7,5 Total Bobot 46,5
2006 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 5,05 7 3,49 4 59,65 5 212,07 5 34,56 5 36,71 5 174,98 5 69,03 8 44
Sumber: data yang sudah diolah
Berdasarkan Total Bobot padam Tabel V. 3., maka kondisi kesehatan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. digolongkan dalam kondisi sebagai berikut: TBS2005 = 0,7 x 46,5 = 33,5
KURANG SEHAT (BB)
TBS2006 = 0,7 x 44 = 30,8
KURANG SEHAT (BB)
4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. Tabel V. 4. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006 Indikator (rasio keuangan) 1.ROE (%) 2.ROI (%) 3.Cash Ratio (%) 4.Current Ratio (%) 5.Collection Periods (hari) 6.ITO (hari) 7.TATO (%) 8.TMS thd TA (%) Sumber: data yang sudah diolah
2005 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 22,75 20 16,45 13,5 265,48 5 451,14 5 71,65 4,5 29,93 5 108,97 4,5 72,28 7,5 Total Bobot 65
2006 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 21,16 20 15,63 13,5 300,10 5 544,05 5 79,97 4,5 26,99 5 116,26 4,5 73,86 7,5 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Berdasarkan Total Bobot pada Tabel V. 4., maka kondisi kesehatan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. digolongkan sebagai berikut: TBS2005 = 0,7 x 65 = 45,5
KURANG SEHAT (BBB)
TBS2006 = 0,7 x 65 = 45,5
KURANG SEHAT (BBB)
5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Tabel V. 5. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006 Indikator (rasio keuangan) 1.ROE (%) 2.ROI (%) 3.Cash Ratio (%) 4.Current Ratio (%) 5.Collection Periods (hari) 6.ITO (hari) 7.TATO (%) 8.TMS thd TA (%)
2005 Nilai Rasio (pembulatan dua angka) 27,79 13,15 95,01 267,83 52,54 34,19 52,90 47,32 Total Bobot
Bobot Skor 20 12 5 5 5 5 2,5 9 63,5
2006 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 36,27 20 21,30 15 101,23 5 281,27 5 58,41 5 106,36 4 79,14 3,5 58,72 8,5 66
Sumber: data yang sudah diolah
Berdasarkan Total Bobot pada Tabel V. 5., maka kondisi kesehatan PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. digolongkan dalam tingkat sebagai berikut: TBS2005 = 0,7 x 63,5 = 44,45
KURANG SEHAT (BBB)
TBS2006 = 0,7 x 66 = 46,2
SEHAT (A)
6. PT. Timah (Persero) Tbk. Tabel V. 6. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
2005 Nilai Rasio (pembulatan dua angka) 7,01 3,91 36,42 182,86 19,37 107,07 123,55 55,82 Total Bobot
Indikator (rasio keuangan) 1.ROE (%) 2.ROI (%) 3.Cash Ratio (%) 4.Current Ratio (%) 5.Collection Periods (hari) 6.ITO (hari) 7.TATO (%) 8.TMS thd TA (%)
Bobot Skor 10 4 5 5 5 4 5 8,5 46,5
2006 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 12,41 16 6,01 5 12,01 2 158,00 5 19,79 5 163,21 3 118,20 4,5 48,43 9 49,5
Sumber: data yang sudah diolah
Berdasarkan Total Bobot pada Tabel V. 6., maka kondisi kesehatan PT. Timah (Persero) Tbk. dapat digolongkan dalam tingkat sebagai berikut: TBS2005 = 0,7 x 46,5 = 32,55
KURANG SEHAT (BB)
TBS2006 = 0,7 x 49,5 = 34,65
KURANG SEHAT (BB)
7. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tabel V. 7. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006 Indikator (rasio keuangan) 1.ROE (%) 2.ROI (%) 3.Cash Ratio (%) 4.Current Ratio (%) 5.Collection Periods (hari) 6.ITO (hari) 7.TATO (%) 8.TMS thd TA (%) Sumber: data yang sudah diolah
2005 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 20,53 20 6,85 5 293,31 5 358,80 5 46,40 5 1,67 5 44,48 2,5 33,39 10 Total Bobot 57,5
2006 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 33,94 20 12,52 10,5 79,96 5 145,13 5 41,97 5 1,25 5 47,20 2,5 36,89 10 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Berdasarkan Total Bobot pada Tabel V. 7., maka kondisi kesehatan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. digolongkan dalam tingkat sebagai berikut: TBS2005 = 0,7 x 57,5 = 40,25
KURANG SEHAT (BBB)
TBS2006 = 0,7 x 63 = 44,1
KURANG SEHAT (BBB)
8. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Tabel V. 8. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006 Indikator (rasio keuangan) 1.ROE (%) 2.ROI (%) 3.Cash Ratio (%) 4.Current Ratio (%) 5.Collection Periods (hari) 6.ITO (hari) 7.TATO (%) 8.TMS thd TA (%)
2005 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 34,32 20 12,86 10,5 39,77 5 76,26 5 31,24 5 1,92 5 68,34 3 37,46 10 Total Bobot 63,5
2006 Nilai Rasio (pembulatan dua angka) 39,21 14,65 40,49 67,79 26,45 1,52 70,50 37,36
Bobot Skor 20 12 5 5 5 5 3 10 65
Sumber: data yang sudah diolah
Berdasarkan Total Bobot pada Tabel V. 8., maka kondisi kesehatan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. dapat digolongkan dalam tingkat sebagai berikut: TBS2005 = 0,7 x 63,5 = 44,45
KURANG SEHAT (BBB)
TBS2006 = 0,7 x 65 = 45,5
KURANG SEHAT (BBB)
9. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Tabel V. 9. Penentuan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
2005 Nilai Rasio (pembulatan dua angka) 22,43 13,73 65,75 172,75 56,12 50,41 104,07 61,21 Total Bobot
Indikator (rasio keuangan) 1.ROE (%) 2.ROI (%) 3.Cash Ratio (%) 4.Current Ratio (%) 5.Collection Periods (hari) 6.ITO (hari) 7.TATO (%) 8.TMS thd TA (%)
Bobot Skor 20 12 5 5 5 5 4,5 8 64,5
2006 Nilai Rasio Bobot (pembulatan Skor dua angka) 23,56 20 17,28 13,5 132,09 5 284,45 5 46,19 5 42,91 5 118,47 4,5 73,36 7,5 65,5
Sumber: data yang sudah diolah
Berdasarkan Total Bobot pada Tabel V. 9., maka tingkat kesehatan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. digolongkan dalam tingkat sebagai berikut: TBS2005 = 0,7 x 64,5 = 45,15
KURANG SEHAT (BBB)
TBS2006 = 0,7 x 65,5 = 45,85
SEHAT (A)
2. Penentuan Hubungan Kesehatan Finansial dengan Harga Pasar Saham Untuk menentukan hubungan kesehatan finansial dengan harga pasar saham digunakan metode Spearman Rank Correlation. Langkah- langkah untuk menentukan hubungan antarvariabel adalah sebagai berikut: 1) Penyusunan peringkat data Langkah pertama yakni pengisian tabel penolong. Adapun yang dimasukkan ke dalam tabel adalah Total Bobot Sesungguhnya (TBS) dan peringkatnya, ha rga pasar saham (HPS) dan peringkatnya, beda peringkat, serta kuadrat dari beda peringkat kedua variabel. Berikut ini peringkat data yang disajikan dalam Tabel V. 10.:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Tabel V. 10. Perhitungan Koefisien Korelasi Peringkat Spearman n 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Kode & Tahun ADHI2005 ADHI2006 INAF 2005 INAF 2006 KAEF 2005 KAEF 2006 PTBA2005 PTBA2006 ANTM2005 ANTM2006 TINS2005 TINS2006 PGAS 2005 PGAS 2006 TLKM2005 TLKM2006 SMGR2005 SMGR2006
TBS 36,4 35 27,3 30,45 33,55 30,8 45,5 45,5 44,45 46,2 32,55 34,65 40,25 44,1 44,45 45,5 45,15 45,85
HPS Peringkat Peringkat (dlm Rp) TBS HPS 720 11 14 800 12 13 115 18 17 100 17 18 145 14 16 165 16 15 1.800 4 12 3.525 4 10 3.575 7,5 9 8.000 1 5 1.820 15 11 4.425 13 8 6.900 10 6 11.600 9 3 5.900 7,5 7 10.100 4 4 17.800 6 2 36.300 2 1
d -3 -1 1 -1 -2 1 -8 -6 -1,5 -4 4 -5 4 6 0,5 0 4 1 Jumlah
Sumber: data yang sudah diolah
Keterangan: 1. ADHI
: PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
2. INAF
: PT. Indofarma (Persero) Tbk.
3. KAEF : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 4. PTBA : PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 5. ANTM : PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 6. TINS
: PT. Timah (Persero) Tbk.
7. PGAS : PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 8. TLKM : PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 9. SMGR : PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
d2 9 1 1 1 4 1 64 36 2,25 16 16 25 16 36 0,25 0 16 1 243,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
2) Penghitungan koefisien korelasi peringkat Spearman Setelah tabel terisi diketahui total perbedaan antarperingkat kesehatan finansial dengan harga pasar saham closing price tahun 2005 dan 2006 adalah sebesar 259,5. Jadi, besarnya koefisien korelasi Spearman dapat dihitung dengan formula: rs = 1 -
=1-
6∑ d 2
(
)
n n 2 −1
6( 243,5) 1.461 =1= 1- 0,251 = 0,749 2 18(18 − 1) 5814
Jika dalam pengujian digunakan a = 5% atau taraf signifikan 95%, maka dengan n = 18 diperoleh harga r Spearman dalam tabel sebesar 0,475. Karena rs > r tabel, maka kesimpulannya bahwa kesehatan finansial dengan harga pasar saham mempunyai korelasi yang kuat. 3) Pengujian hipotesis Kuat tidaknya hubungan antara kesehatan finansial dengan harga pasar saham tahun 2005 dan 2006 dilakukan dengan prosedur pengujian sebagai berikut : a. Hipotesis penelitian yang telah dikembangkan sebelumnya yakni: H0 : ? s = 0; hubungan kesehatan finansial tidak signifikan (kuat) dengan harga pasar saham H1 : ? s ? 0; hubungan kesehatan finansial signifikan (kuat) dengan harga pasar saham b. Daerah kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Dengan menggunakan a = 5% dan n sebanyak 18 sehingga d. f. = n – 2 = 16, maka nilai kritis berdasarkan Tabel Uji Statistik t adalah 2, 120 sehingga daerah kritis pengujian ini adalah : t hitung > t (0,025; 16) dan t hitung < t (0,025; 16) atau t hitung > 2,120 dan t hitung < 2,120 c. Statistik Uji t Harga t statistik dicari dengan cara sebagai berikut: thitung = rs
n−2 1 − rs 2
= 0,749
18 − 2 = 0,749 1 − 0,749 2
= 0,749
36,4465523 = 0,749 x 6,037098
16 0,438999
= 4,521786402 ˜ 4,5218 d. Keputusan hipotesis Karena thitung atau harga t statistik sebesar 4,5218 sehingga lebih besar daripada ttabel sebesar 2,120, maka H0 ditolak. Berikut kurva pengambilan keputusan dari hipotesis:
Menolak H0
Menolak H0
0,025
0,025
t -2,120
2,120 4,5218
Gambar V. Kurva Pengambilan Keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
e. Kesimpulan Keputusan yang diambil dari hipotesis berupa penolakan H0 atau yang berarti penerimaan H1 mengindikasikan bahwa hubungan kesehatan finansial dengan harga pasar saham (HPS) tahun 2005 dan 2006 adalah positif (searah) dan signifikan (kuat).
B. Pembahasan 1. Kesehatan Finansial Perusahaan Tahun 2005 dan 2006 Dari hasil perhitungan pada bagian analisis dan setelah dipisahkan satu perusahaan dengan perusahaan lain, terlihat pada Tabel V. 11 bahwa golongan dan nilai kesehatan finansial tahun 2005 dan 2006 adalah sebagai berikut: Tabel V. 11 Golongan dan Nilai Kesehatan Finansial Tahun 2005 dan 2006 2005 Gol. Ke sehatan 1. ADHI 36,4 Kurang Sehat 2. INAF 27,3 Kurang Sehat 3. KAEF 33,55 Kurang Sehat 4. PTBA 45,5 Kurang Sehat 5. ANTM 44,45 Kurang Sehat 6. TINS 32,55 Kurang Sehat 7. PGAS 40,25 Kurang Sehat 8. TLKM 44,45 Kurang Sehat 9. SMGR 45,15 Kurang Sehat Sumber: data yang sudah diolah No.
Kode
TBS
Nilai
TBS
BBB
35
B
30,45
BB
30,8
BBB
45,5
BBB
46,2
BB
34,65
BBB
44,1
BBB
45,5
BBB
45,85
2006 Gol. Kesehatan Kurang Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat Sehat
Nilai
Ket.
BB
Tetap
BB
Tetap
BB
Tetap
BBB
Tetap
A
Naik
BB
Tetap
BBB
Tetap
BBB
Tetap
A
Naik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Dari Tabel V. 11., dapat diketahui bahwa sembilan perusahaan go public yang termasuk dalam direktori BUMN berkinerja baik. Meskipun sebagian besar perusahaan mengalami peningkatan bobot skor penilaian rasio keuangan di tahun 2006, tetapi peningkatan ini belum dapat menaikkan status kesehatan perusahaan dari golongan kesehatan ’Kurang Sehat’ menjadi ’Sehat’. Kondisi tersebut ditunjukkan oleh empat perusahaan yaitu: Indofarma, Timah, Perusahaan Gas Nasional, dan Telekomunikasi Indonesia. Sementara itu, Aneka Tambang dan Semen Gresik mengalami peningkatan bobot skor, dimana hal ini mengakibatkan golongan kesehatan perusahaan berubah dari ’Kurang Sehat’ menjadi ’Sehat’. Sedangkan perusahaan yang bobot skor penilaian rasio keuangannya turun sehingga menurunkan nilai kesehatannya, dialami oleh Adhi Karya. Meski penurunan bobot skor tersebut relatif kecil, tetapi cukup menimbulkan pengaruh berupa penurunan nilai kesehatan. Sementara itu, Kimia Farma mengalami penurunan bobot skor, dimana nilai kesehatannya tidak berubah. Peningkatan ataupun penurunan bobot skor yang berdampak pada golongan dan nilai kesehatan perusahaan, dapat menunjukkan efisiensi perusahaan. Perusahaan yang bobot skornya meningkat sehingga menaikkan golongan kesehatan atau paling tidak nilai kesehatannya, mengindikasikan bahwa perusahaan semakin efisien dalam pengelolaan aktiva, hutang dan modal. Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan bobot skor maupun nilai kesehatan, mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan belum efisien dalam pengelolaan aktiva, hutang dan modalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Kondisi Adhi Karya yang belum efisien diperlihatkan dengan penurunan Rasio Kas dan Rasio Lancar pada tahun 2006. Penurunan Rasio Kas disebabkan karena no minal akun Kas dan setara kas dan akun Investasi Jangka Pendek sebagai pembilang berkurang, sedangkan akun Kewajiban Lancar sebagai pembagi bertambah. Sedangkan penurunan Rasio Lancar yang merupakan perbandingan antara Aktiva Lancar dan Kewajiban Lancar, disebabkan oleh hutang perusahaan yang membengkak. Besarnya peningkatan hutang tidak mampu diimbangi oleh peningkatan nominal akun Piutang, baik Piutang Usaha maupun Piutang Retensi, dan akun Biaya Dibayar Dimuka sehingga Rasio Lancar tidak dapat meningkat. Hal ini mencerminkan bahwa manajemen perusahaan terlalu lunak dalam menjalankan usahanya karena sebagian besar pelaksanaan pekerjaan dibiayai dahulu oleh perusahaan. Tindakan tersebut menyebabkan Hutang Usaha dan Hutang Bank menjadi bertambah besar. Ditambah lagi nominal akun Hutang Lainnya Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam satu tahun sangat besar, sehingga dapat semakin memperlihatkan inefisiensi manajemen. Dilihat dari besarnya imbalan kepada pemegang saham (Return On Equity), Indofarma dan Kimia Farma menunjukkan persentase yang relatif kecil. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan kurang mampu dalam melakukan pengembalian atas modal yang diserahkan pemegang saham karena laba perusahaan yang relatif kecil. Meskipun demikian, perusahaan BUMN go public lainnya menunjukkan kinerja yang baik, dilihat dari rasio-rasio keuangan yang meningkat sehingga bobot skor, nilai dan golongan kesehatan juga meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Dengan kata lain, BUMN tetap berdaya saing, mampu menghasilkan keuntungan dan memiliki potensi kebangkrutan yang relatif kecil.
2. Hubungan Kesehatan Finansial dengan Harga Pasar Saham Dari pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa kinerja perusahaan mengalami perbaikan atau tingkat kesehatan yang semakin sehat. Berdasarkan kondisi ini, investor sangat berharap dengan membaiknya kinerja atau kondisi perusahaan akan meningkatkan deviden. Membaiknya kinerja finansial yang ditunjukkan dengan peningkatan keuntungan menimbulkan ketertarikan investor unt uk menanamkan modalnya pada perusahaan. Dengan keuntungan yang meningkat, maka harapan investor terhadap perusahaan semakin tinggi sehingga mendorong naiknya harga pasar saham di tahun 2006. Kinerja finansial yang baik akan ditunjukkan pula dengan kenaikan PER (Price to Earning Ratio). PER adalah rasio price yang dihitung dengan membagi harga saham saat ini dengan Earning Per Share (EPS) atau keuntungan per lembar saham. EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor per lembar saham. Semakin tinggi nilai PER, menunjukkan saham semakin dinilai tinggi oleh pasar sehingga memicu kenaikan harga saham. Berdasar korelasi peringkat Spearman, kesehatan finansial perusahaan tahun 2005 dan 2006 dengan harga pasar saham closing price (31 Desember) tahun 2005 dan 2006 menunjukkan hubungan yang signifikan (kuat) dan linier positif. Hal ini didasarkan pada koefisien korelasi (rs) sebesar 0,749 yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
besar dari r tabel 0,475. Hubungan positif variabel kesehatan finansial denga n variabel harga pasar saham menunjukkan adanya hubungan yang searah antara kedua variabel tersebut. Karena itu, jika kesehatan finansial tahun 2005 dan 2006 naik 0,749, maka harga pasar saham closing price (31 Desember) juga akan naik sebesar 0,749. Selain itu, pengujian menggunakan tabel Student’s t lebih memperkuat signifikansi hubungan antara kedua variabel; terlihat t hitung sebesar 4,5218 yang lebih besar dari t tabel 2,120. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kesehatan finansial perusahaan dengan harga pasar saham closing price mempunyai hub ungan yang signifikan (kuat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Dari bahasan bab terdahulu, berikut ini dapat dibuat kesimpulan atas rumusan masalah sebagai berikut: 1. Kesehatan finansial 9 (sembilan) BUMN yang listing di Bursa Efek Jakarta tahun 2005 berada pada tingkat ’Kurang Sehat`, antara lain: PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., PT. Indofarma (Persero) Tbk., PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk., PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk., PT. Timah (Persero) Tbk., PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Di tahun 2006 terdapat 2 (dua) perusahaan yang tingkat kesehatan finansialnya ‘Sehat’ yakni PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Sedangkan 7 (tujuh) perusahaan yang lain berada pada tingkat ‘Kurang Sehat’. 2. Korelasi kesehatan finansial dengan harga pasar saham closing price (31 Desember) pada periode pengamatan tahun 2005 dan 2006 menunjukkan hubungan yang positif dan kuat sebesar 0,749 dan tingkat signifikansi yang kuat sebesar 4,5218.
B. Saran Berikut saran yang dapat dikemukakan dari penelitian ini yaitu:
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
1. Karena selama tahun 2005 dan 2006 hanya dua perusahaan yang mengalami kenaikan tingkat kesehatan dari ’Kurang Sehat’ menjadi ’Sehat’, maka manajemen perusahaan-perusahaan yang masih tetap status kesehatannya harus lebih meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan aktiva, hutang, dan modal terutama pada rasio-rasio keuangan yang masih buruk seperti pada ROI. 2. Agar mendapatkan profit maksimal dan tingkat keamanan modal yang sudah
maupun
akan diinvestasik an,
sebaiknya
investor
memilih
perusahaan dengan status ’Sehat’ sebagai pilihan utama investasi dan perusahaan berstatus ’Kurang Sehat’ sebagai alternatif kedua. 3. Untuk waktu mendatang kemungkinan BUMN diprivatisasi dalam sektor yang sama akan semakin banyak, maka sebaiknya tingkat kesehatan diperhitungkan dari seluruh aspek untuk semakin menjelaskan kinerjanya.
C. Keterbatasan Penelitian ini bersifat sederhana dan memiliki keterbatasan antara lain: 1. Subyek yang diteliti hanya BUMN go public dan pengelompokan BUMN, baik bidang infrastruktur maupun non infrastruktur tidak jelas serta hasil penelitian hanya berlaku untuk tahun yang diteliti. 2. Dalam menganalisis rasio keuangan, terdapat formula yang tidak sesuai dengan SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 dikarenakan terdapatnya perbedaan nama akun pada laporan keuangan, seperti ROI dan Cash Ratio, tetapi hasilnya sudah mendekati hasil perhitungan dari ICMD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Andriyanto, Wahyu Ari. (2002). Pengujian Hubungan EVA dan Indikator Keuangan Terhadap Harga Pasar Saham Perusahaan Milik Negara (BUMN) yang Listing di BEJ Periode Pengamatan 1996 – 2000. Antisipasi Vol. 1 hal. 74 – 107. Anoraga, P. (1995). BUMN, Swasta, dan Koperasi (Tiga Pelaku Ekonomi). Jakarta: Pustaka Jaya. Djarwanto, Ps. (2001). Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan (Ed. 1). Yogyakarta: BPFE. Munawir, S. (2004). Analisa Laporan Keuangan (Ed. 4). Yogyakarta: Liberty. Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Ed. 3). Yogyakarta: BPFE. Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (Ed. 4). Yogyakarta: BPFE. Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa (Ed. 3). Jakarta: Salemba Empat. Husnan, Suad. (2003). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Ed. 3). Yogyakarta: AMP YKPN. Bismoko, J dan A. Supratiknya. (2003). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Umar, Husein. (2003). Metode Riset Akuntansi Terapan. Indonesia.
Jakarta: Ghalia
Ardiani, Lucia Novi. (2006). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Koperasi. Skripsi. Yogyakarta: UPN Veteran. Listyasari, Barbara Widyas. (2004). Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Pasar Saham. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kusumasari, Ratna. (2005). Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt. (1995). Akuntansi Intermediate (Ed. 7). Jakarta: Binarupa Aksara. Kiryanto, Ryan. (2002). Privatitasi Badan Usaha Milik Negara. Business News 6770 No. 937/ Tahun – XV/ 3 Juni 2002. Patandianan, Victor U. (2002). Prospek Privatisasi dan Praktik Corporate Governance di indonesia. Business News 6736 No. 925/ Tahun – XV/ 11 Maret 2002. Wibisono, Dermawan. (2006). Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan (Ed. 1). Jakarta: Erlangga. Mahsun, Mohamad. (2006). Pengukuran Kinerja Sektor Publik (Ed. 1). Yogyakarta: BPFE. Woelfel, Charles J. (1995). Memantau Kesehatan Perusahaan Melalui Laporan Keuangan. Jakarta: Abdi Tandur. Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 Indonesian Capital Market Directory 2006 dan 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Perhitungan Return On Equity (%) (dalam Rupiah penuh) Keterangan 2005 2006 1. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 1.1. Laba Setelah Pajak 77.919.246.000 95.580.905.000 1.2. Modal Sendiri 370.850.007.000 440.661.059.000 1.3. ROE (%) 21,01098679 21,69034523 2. PT. Indofarma (Persero) Tbk. 2.1. Laba Setelah Pajak 9.594.742.649 15.240.675.138 2.2. Modal Sendiri 265.245.146.779 280.485.821.917 2.3. ROE (%) 3,617311293 5,43367042 3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 3.1. Laba Setelah Pajak 52.826.570.670 43.989.948.288 3.2. Modal Sendiri 844.220.400.968 870.653.886.641 3.3. ROE (%) 6,257438296 5,052518453 4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 4.1. Laba Setelah Pajak 467.060.000.000 485.670.000.000 4.2. Modal Sendiri 2.052.660.000.000 2.295.460.000.000 4.3. ROE (%) 22,75389007 21,15785071 5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 5.1. Laba Setelah Pajak 841.935.961.000 1.552.777.307.000 5.2. Modal Sendiri 3.029.642.904.000 4.281.602.475.000 5.3. ROE (%) 27,78994052 36,26626517 6. PT. Timah (Persero) Tbk. 6.1. Laba Setelah Pajak 107.499.000.000 208.147.000.000 6.2. Modal Sendiri 1.534.033.000.000 1.676.629.000.000 6.3. ROE (%) 7,007606746 12,41461289 7. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 7.1. Laba Setelah Pajak 862.013.485.779 1.892.705.158.866 7.2. Modal Sendiri 4.198.300.711.660 5.576.033.317.991 7.3. ROE (%) 20,53243788 33,94357693 8. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 8.1. Laba Setelah Pajak 7.993.566.000.000 11.005.577.000.000 8.2. Modal Sendiri 23.292.401.000.000 28.068.689.000.000 8.3. ROE (%) 34,31834271 39,20944437 9. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 9.1. Laba Setelah Pajak 1.001.772.122.000 1.295.520.421.000 9.2. Modal Sendiri 4.466.931.546.000 5.499.614.451.000 9.3. ROE (%) 22,42640416 23,55656806
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Perhitungan Return On Investment (%) (dalam Rupiah penuh) Keterangan 2005 2006 1. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 1.1. Laba Bersih 77.919.246.000 95.580.905.000 1.2. Capital Employed 2.406.362.179.000 2.867.752.947.000 1.3. ROI (%) 3,23805147 3,33295464 2. PT. Indofarma (Persero) Tbk. 2.1. Laba Bersih 9.594.742.649 15.240.675.138 2.2. Capital Employed 518.823.729.815 686.937.377.885 2.3. ROI (%) 1,8493261 2,21864112 3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 3.1. Laba Bersih 52.826.570.670 43.989.948.288 3.2. Capital Employed 1.177.602.832.496 1.261.224.634.982 3.3. ROI (%) 4,485941203 3,487875757 4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 4.1. Laba Bersih 467.060.000.000 485.670.000.000 4.2. Capital Employed 2.839.690.000.000 3.107.734.000.000 4.3. ROI (%) 16,44756998 15,62778539 5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 5.1. Laba Bersih 841.935.961.000 1.552.777.307.000 5.2. Capital Employed 6.402.714.128.000 7.290.905.515.000 5.3. ROI (%) 13,14967284 21,29745481 6. PT. Timah (Persero) Tbk. 6.1. Laba Bersih 107.499.000.000 208.147.000.000 6.2. Capital Employed 2.748.331.000.000 3.462.222.000.000 6.3. ROI (%) 3,91142843 6,0119484 7. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 7.1. Laba Bersih 862.013.485.779 1.892.705.158.866 7.2. Capital Employed 12.574.760.576.903 15.113.901.573.826 7.3. ROI (%) 6,85510854 12,5229422 8. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 8.1. Laba Bersih 7.993.566.000.000 11.005.577.000.000 8.2. Capital Employed 62.171.044.000.000 75.135.745.000.000 8.3. ROI (%) 12,85737779 14,6475915 9. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 9.1. Laba Bersih 1.001.772.122.000 1.295.520.421.000 9.2. Capital Employed 7.297.859.559.000 7.496.419.127.000 9.3. ROI (%) 13,72693067 17,28185683
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Perhitungan Cash Ratio (%) (dalam Rupiah penuh) Keterangan 2005 2006 1. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 1.1. Kas dan setara kas 204.319.132.000 174.004.576.000 1.2. Investasi Jangka Pendek 334.555.000 212.063.000 1.3. Current Liabilities 1.564.666.879.000 2.152.017.383.000 1.4. Cash Ratio (%) 13,07969701 8,095503335 2. PT. Indofarma (Persero) Tbk. 2.1. Kas dan setara kas 24.833.462.002 90.873.073.338 2.2. Investasi Jangka Pendek 10.080.563.536 8.385.081.403 2.3. Current Liabilities 230.322.739.267 379.341.520.748 2.4. Cash Ratio (%) 15,15874014 26,16590837 3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 3.1. Kas dan setara kas 132.865.252.004 210.381.277.934 3.2. Investasi Jangka Pendek 0 0 3.3. Current Liabilities 300.784.725.006 352.670.992.156 3.4. Cash Ratio (%) 44,17287214 59,65369498 4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 4.1. Kas dan setara kas 1.229.290.000.000 1.295.035.000.000 4.2. Investasi Jangka Pendek 0 0 4.3. Current Liabilities 463.035.000.000 431.533.000.000 4.4. Cash Ratio (%) 265,4853305 300,1010351 5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 5.1. Kas dan setara kas 639.576.263.000 1.138.182.108.000 5.2. Investasi Jangka Pendek 100.916.796.000 55.905.683.000 5.3. Current Liabilities 779.405.791.000 1.179.515.758.000 5.4. Cash Ratio (%) 95,0073848 101,235425 6. PT. Timah (Persero) Tbk. 6.1. Kas dan setara kas 324.213.000.000 178.158.000.000 6.2. Investasi Jangka Pendek 2.199.000.000 663.000.000 6.3. Current Liabilities 896.153.000.000 1.488.816.000.000 6.4. Cash Ratio (%) 36,42369104 12,01095367 7. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 7.1. Kas dan setara kas 4.125.624.397.148 787.220.191.447 7.2. Investasi Jangka Pendek 20.050.000.000 299.860.880.000 7.3. Current Liabilities 1.413.388.662.345 1.359.569.226.552 7.4. Cash Ratio (%) 293,314536 79,95775796 8. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 8.1. Kas dan setara kas 5.374.684.000.000 8.315.836.000.000 8.2. Investasi Jangka Pendek 0 0 8.3. Current Liabilities 13.513.168.000.000 20.535.685.000.000 8.4. Cash Ratio (%) 39,77367853 40,4945634 9. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 9.1. Kas dan setara kas 1.348.642.390.000 1.743.589.294.000 9.2. Investasi Jangka Pendek 75.000.000.000 185.000.000.000 9.3. Current Liabilities 2.165.374.197.000 1.460.082.635.000 9.4. Cash Ratio (%) 65,74579082 132,0876811
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Perhitungan Current Ratio (%) (dalam Rupiah penuh) Keterangan 2005 2006 1. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 1.1. Current Asset 2.099.538.901.000 2.571.437.002.000 1.2. Current Liabilities 1.564.666.879.000 2.152.017.383.000 1.3. Current Ratio (%) 134,1844024 119,4896018 2. PT. Indofarma (Persero) Tbk. 2.1. Current Asset 373.756.264.379 563.170.475.433 2.2. Current Liabilities 230.322.739.267 379.341.520.748 2.3. Current Ratio (%) 162,275017 148,4600142 3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 3.1. Current Asset 677.862.499.003 747.903.881.679 3.2. Current Liabilities 300.784.725.006 352.670.992.156 3.3. Current Ratio (%) 225,3646687 212,0684429 4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 4.1. Current Asset 2.088.957.000.000 2.347.761.000.000 4.2. Current Liabilities 463.035.000.000 431.533.000.000 4.3. Current Ratio (%) 451,1445139 544,051324 5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 5.1. Current Asset 2.087.511.802.000 3.317.602.798.000 5.2. Current Liabilities 779.405.791.000 1.179.515.758.000 5.3. Current Ratio (%) 267,8337557 281,2682048 6. PT. Timah (Persero) Tbk. 6.1. Current Asset 1.638.683.000.000 2.352.411.000.000 6.2. Current Liabilities 896.153.000.000 1.488.816.000.000 6.3. Current Ratio (%) 182,8575031 158,0054889 7. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 7.1. Current Asset 5.071.204.870.464 1.973.164.463.564 7.2. Current Liabilities 1.413.388.662.345 1.359.569.226.552 7.3. Current Ratio (%) 358,7976192 145,1315921 8. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 8.1. Current Asset 10.304.550.000.000 13.920.792.000.000 8.2. Current Liabilities 13.513.168.000.000 20.535.685.000.000 8.3. Current Ratio (%) 76,2556197 67,7883012 9. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 9.1. Current Asset 3.740.622.983.000 4.153.262.738.000 9.2. Current Liabilities 2.165.374.197.000 1.460.082.635.000 9.3. Current Ratio (%) 172,7471856 284,4539506
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Perhitungan Collection Periods (hari) (dalam Rupiah penuh) Keterangan 2005 2006 1. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 1.1. Total Piutang Usaha 489.304.781.000 619.777.667.000 1.2. Total Pendapatan Usaha 3.027.081.129.000 3.926.032.516.000 1.3. Collection Periods (hari) 58,99949075 57,62021775 2. PT. Indofarma (Persero) Tbk. 2.1. Total Piutang Usaha 143.687.266.623 213.106.248.640 2.2. Total Pendapatan Usaha 684.039.648.705 770.718.531.822 2.3. Collection Periods (hari) 76,67077839 100,9237193 3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 3.1. Total Piutang Usaha 220.654.767.826 207.341.987.600 3.2. Total Pendapatan Usaha 1.816.433.228.739 2.189.714.886.927 3.3. Collection Periods (hari) 44,33908661 34,56149745 4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 4.1. Total Piutang Usaha 588.661.000.000 774.159.000.000 4.2. Total Pendapatan Usaha 2.998.686.000.000 3.533.480.000.000 4.3. Collection Periods (hari) 71,65180516 79,96876592 5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 5.1. Total Piutang Usaha 467.998.026.000 900.832.982.000 5.2. Total Pendapatan Usaha 3.251.235.883.000 5.629.401.438.000 5.3. Collection Periods (hari) 52,53979891 58,40834804 6. PT. Timah (Persero) Tbk. 6.1. Total Piutang Usaha 180.225.000.000 221.075.000.000 6.2. Total Pendapatan Usaha 3.396.150.000.000 4.076.434.000.000 6.3. Collection Periods (hari) 19,36961707 19,79484397 7. PT. Perusahaan Gas Indonesia (Persero) Tbk. 7.1. Total Piutang Usaha 690.827.486.932 762.556.403.417 7.2 Total Pendapatan Usaha 5.433.739.707.122 6.632.006.021.683 7.3. Collection Periods (hari) 46,40487884 41,96815961 8. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 8.1. Total Piutang Usaha 3.577.909.000.000 3.717.277.000.000 8.2. Total Pendapatan Usaha 41.807.184.000.000 51.294.008.000.000 8.3. Collection Periods (hari) 31,23713822 26,45155171 9. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 9.1. Total Piutang Usaha 1.158.024.624.000 1.104.556.922.000 9.2. Total Pendapatan Us aha 7.532.208.191.000 8.727.857.819.000 9.3. Collection Periods (hari) 56,11621148 46,19269526
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Perhitungan Perputaran Persediaan/ITO (hari) (dalam Rupiah penuh) Keterangan 2005 2006 1. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 1.1. Total Persediaan 155.446.006.000 179.041.121.000 1.2. Total Pendapatan Usaha 3.027.081.129.000 4.328.859.649.000 1.3. Perputaran Persediaan/ITO (hari) 18,74339992 15,09635665 2. PT. Indofarma (Persero) Tbk. 2.1. Total Persediaan 117.224.918.413 128.928.884.976 2.2. Total Pendapatan Usaha 684.039.648.705 1.026.675.533.939 2.3. Perputaran Persediaan/ITO (hari) 62,55060697 45,83633432 3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 3.1. Total Persediaan 242.344.056.284 220.258.240.066 3.2. Total Pendapatan Usaha 1.816.433.228.739 2.189.714.886.927 3.3. Perputaran Persediaan/ITO (hari) 48,69740277 36,71448649 4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 4.1. Total Persediaan 245.890.000.000 261.249.000.000 4.2. Total Pendapatan Usaha 2.998.686.000.000 3.533.480.000.000 4.3. Perputaran Persediaan/ITO (hari) 29,92972589 26,98639443 5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 5.1. Total Persediaan 527.289.673.000 947.389.575.000 5.2. Total Pendapatan Usaha 5.629.401.438.000 3.251.235.883.000 5.3. Perputaran Persediaan/ITO (hari) 34,18848927 106,3586917 6. PT. Timah (Persero) Tbk. 6.1. Total Persediaan 996.290.000.000 1.822.773.000.000 6.2. Total Pendapatan Usaha 3.396.150.000.000 4.076.434.000.000 6.3. Perputaran Persediaan/ITO (hari) 107,0759095 163,2093504 7. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 7.1. Total Persediaan 24.940.451.125 22.789.026.183 7.2. Total Pendapatan Usaha 5.433.739.707.122 6.632.006.021.683 7.3.Perputaran Persediaan/ITO (hari) 1,675322182 1,254219995 8. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 8.1. Total Persediaan 220.327.000.000 213.329.000.000 8.2. Total Pendapatan Usaha 41.807.184.000.000 51.294.008.000.000 8.3. Perputaran Persediaan/ITO (hari) 1,923577417 1,518015223 9. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 9.1. Total Persediaan 1.040.199.087.000 1.025.981.780.000 9.2. Total Pendapatan Usaha 7.532.208.191.000 8.727.857.819.000 9.3. Perputaran Persediaan/ITO (hari) 50,40655504 42,90667395
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Perhitungan Total Asset Turn Over (%) (dalam Rupiah penuh) Keterangan 2005 2006 1. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 1.1. Total Pendapatan 3.068.232.816.000 4.358.895.035.000 1.2. Capital Employed 2.406.362.179.000 2.867.752.947.000 1.3. TATO (%) 127,5050299 151,996881 2. PT. Indofarma (Persero) Tbk. 2.1. Total Pendapatan 688.890.413.406 1.030.042.624.332 2.2. Capital Employed 518.823.729.815 686.937.377.885 2.2. TATO (%) 132,7792801 149,9470923 3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 3.1. Total Pendapatan 1.823.714.445.378 2.206.870.002.023 3.2. Capital Employed 1.177.602.832.496 1.261.224.634.982 3.3. TATO (%) 154,866683 174,9783457 4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 4.1. Total Pendapatan 3.094.253.000.000 3.612.950.000.000 4.2. Capital Employed 2.839.502.000.000 3.107.734.000.000 4.3. TATO (%) 108,9716788 116,2567324 5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 5.1. Total Pendapatan 3.387.161.908.000 5.769.938.121.000 5.2. Capital Employed 6.402.714.128.000 7.290.905.515.000 5.3. TATO (%) 52,90197001 79,13884097 6. PT. Timah (Persero) Tbk. 6.1. Total Pendapatan 3.395.491.000.000 4.092.296.000.000 6.2. Capital Employed 2.748.331.000.000 3.462.222.000.000 6.3. TATO (%) 123,547382 118,1985442 7. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 7.1. Total Pendapatan 5.592.912.643.273 7.134.010.049.139 7.2. Capital Employed 12.574.760.576.903 15.113.901.573.826 7.3. TATO (%) 44,47728932 47,20164422 8. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 8.1. Total Pendapatan 42.487.312.000.000 52.970.076.000.000 8.2. Capital Em ployed 62.171.044.000.000 75.135.745.000.000 8.3. TATO (%) 68,33938964 70,4991692 9. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 9.1. Total Pendapatan 7.595.286.615.000 8.881.134.721.000 9.2. Capital Employed 7.297.859.559.000 7.496.419.127.000 9.3. TATO (%) 104,0755382 118,4716939
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Perhitungan Total Modal Sendiri terhadap Total Aktiva (%) (dalam Rupiah penuh) Keterangan 2005 2006 1. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 1.1. Total Modal Sendiri 370.850.007.000 440.661.059.000 1.2. Total Asset 2.413.949.751.000 2.869.948.047.000 1.3. TMS thd TA (%) 15,36278901 15,35432181 2. PT. Indofarma (Persero) Tbk. 2.1. Total Modal Sendiri 265.245.146.779 280.485.821.917 2.2. Total Asset 518.823.729.815 686.937.377.885 2.3. TMS thd TA (%) 51,12432827 40,83135246 3. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 3.1. Total Modal Sendiri 844.220.400.968 870.653.886.641 3.2. Total Asset 1.177.602.832.496 1.261.224.634.982 3.3.TMS thd TA (%) 71,68973933 69,03241996 4. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 4.1. Total Modal Sendiri 2.052.460.000.000 2.295.460.000.000 4.2. Total Asset 2.839.690.000.000 3.107.734.000.000 4.3. TMS thd TA (%) 72,27760777 73,86282095 5. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 5.1. Total Modal Sendiri 3.029.642.904.000 4.281.602.475.000 5.2. Total Asset 6.402.714.128.000 7.290.905.515.000 5.3. TMS thd TA (%) 47,3181036 58,72524978 6. PT. Timah (Persero) Tbk. 6.1. Total Modal Sendiri 1.534.033.000.000 1.676.629.000.000 6.2. Total Asset 2.748.331.000.000 3.462.222.000.000 6.3. TMS thd TA (%) 55,81689396 48,42638629 7. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 7.1. Total Modal Sendiri 4.198.300.711.660 5.576.033.317.991 7.2. Total Asset 12.574.760.576.903 15.113.901.573.826 7.3. TMS thd TA (%) 33,38672483 36,89340764 8. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 8.1. Total Modal Sendiri 23.292.401.000.000 28.068.689.000.000 8.2. Total Asset 62.171.044.000.000 75.135.745.000.000 8.3. TMS thd TA (%) 37,46503115 37,35730444 9. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. 9.1. Total Modal Sendiri 4.466.931.546.000 5.499.614.451.000 9.2. Total Asset 7.297.859.559.000 7.496.419.127.000 9.3. TMS thd TA (%) 61,20879019 73,36321993
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Daftar Perusahaan, Harga Pasar Saham, dan PER No.
Kode Perusahaan & Tahun
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
ADHI2005 ADHI2006 INAF 2005 INAF 2006 KAEF 2005 KAEF 2006 PTBA2005 PTBA2006 ANTM2005 ANTM2006 TINS2005 TINS2006 PGAS 2005 PGAS 2006 TLKM2005 TLKM2006 SMGR2005 SMGR2006
HPS closing price (31 Desember dan dalam Rp) 720 800 115 100 145 165 1.800 3.525 3.575 8.000 1.820 4.425 6.900 11.600 5.900 10.100 17.800 36.300
Price Earning Ratio (%) 16,64 28,84 37,15 38,18 15,24 20,05 8,88 21,49 8,10 9,42 8,52 11,60 35,91 39,25 14,88 15,10 10,33 12,95
Sumber: JSX Monthly Report dan Indonesian Capital Market Directory 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Harga Kritik dari ? (rho) Spearman N 5 6 7 8 9 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Interval 95% 1,000 0,886 0,786 0,738 0,683 0,648 0,591 0,544 0,506 0,475 0,450 0,428 0,409 0,392 0,377 0,364
Kepercayaan 99% 1,000 0,929 0,881 0,833 0,794 0,777 0,715 0,665 0,625 0,591 0,562 0,537 0,515 0,496 0,478
Sumber: Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Jilid 3), Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, Hal. 360.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEPUTUSAN MENTERI NOMOR 100 TAHUN 2002 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BADAN USAHA MILK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILK NEGARA Menimbang: a. bahwa perkembangan dunia usaha dalam situasi perekonomian yang semakin terbuka perlu dilandasi dengan sarana dan sistem penilaian kerja yang dapat mendorong perusahaan ke arah peningkatan efisiensi dan daya saing; b. bahwa dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 198/KMK.016/1998 dan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara/Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep.215/M-BUMN/1999 telah ditetapkan ketentuan tentang penilaian tingkat kesehatan/penilaian tingkat kinerja Badan Usaha Milik Negara; c. bahwa dengan dialihkannya kedudukan, tugas dan wewenang Menteri BUMN pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM), dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara, maka dipandang perlu meninjau kembali keputusan sebagaimana tersebut pada huruf b, khususnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 198/KMK.016/1998; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1969 (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 16; Tambahan Lembaran Negara Nomor 2890) tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 15; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3731) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001 (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 68; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4101); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998 tentang Perusahaan Umum (PERUM) (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 16; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3732); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2000 tentang Perusahaan Jawatan (PERJAN) (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 12; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3928); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2001 tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas, dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Mnteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 117; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4137); 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/Tahun 2001.
MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BADAN USAHA MILIK NEGARA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan: (1) Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya dalam Keputusan ini disingkat BUMN, adalah Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 dan Perusahaan Umum (PERUM) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998. (2) Anak Perusahaan BUMN adalah Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas yang sekurangkurangnya 51% sahamnya dimiliki oleh BUMN.
(1)
(2) (3)
Pasal 2 Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN berlaku bagi seluruh BUMN non jasa keuangan maupun BUMN jasa keuangan kecuali Persero Terbuka dan BUMN yang dibentuk dengan Undang-undang tersendiri. BUMN non jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur dan non infrastruktur sebagaimana pada lampiran 1. BUMN jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, asuransi, jasa pembiayaan dan jasa penjaminan.
BAB II PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN Pasal 3 (1) Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN digolongkan menjadi: a. SEHAT, yang terdiri dari: AAA apabila total (TS) lebih besar dari 95 AA apabila 80 < TS <=”95 A apabila 65 < TS <=”80 b. KURANG SEHAT, yang terdiri dari: BBB apabila 50 < TS <=”65 BB apabila 40 < TS <=” 50 B apabila 30 < TS <=” 40 c. TIDAK SEHAT, yang terdiri dari: CCC apabila 20 < TS <=” 30 CC apabila 10 < TS <=” 20 C apabila TS <=10 (2) Tingkat Kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja Perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi penilaian: a. Aspek Keuangan. b. Aspek Operasional. c. Aspek Administrasi. (3) Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN sesuai keputusan ini hanya diterapkan bagi BUMN apabila hasil pemeriksaan akuntan terhadap perhitungan keuangan tahunan perusahaan yang bersangkutan dinyatakan dengan kualifikasi ”Wajar Tanpa Pengecualian” atau kualifikasi ”Wajar Dengan Pengecualian” dari akuntan publik atau Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. (4) Penilaian tingkat Kesehatan BUMN ditetapkan setiap tahun dalam pengesahan laporan tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Menteri BUMN untuk Perusahan Umum (PERUM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III BADAN USAHA MILIK NEGARA NON JASA KEUANGAN
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
Pasal 4 Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN yang bergerak di bidang non jasa keuangan dibedakan antara BUMN yang bergerak dalam bidang infrastruktur selanjutnya disebut BUMN INFRASTRUKTUR dan BUMN yang bergerak dalam bidang non infrastruktur yang selanjutnya disebut BUMN NON INFRASTRUKTUR dengan pengelompokan sebagaimana pada lampiran 1. Perubahan pengelompokan BUMN dalam kategori BUMN INFRASTRUKTUR dan BUMN NON INFRASTRUKTUR sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Menteri BUMN. Pasal 5 BUMN INFRASTRUKTUR adalah BUMN yang kegiatannya menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas, yang bidang usahanya meliputi: a. Pembangkitan, transmisi atau pendistribusian tenaga listrik. b. Pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung pelayanan angkutan barang atau penumpang baik laut , udara atau kereta api c. Jalan dan jembatan tol, dermaga, pelabuhan laut atau sungai atau danau, lapangan terbang dan bandara. d. Bendungan dan irigasi. Penambahan atau pengurangan bidang-bidang atau jenis -jenis kegiatan untuk menentukan kriteria BUMN INFRASTRUKTUR sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Menteri BUMN. BUMN NON INFRASTRUKTUR adalah BUMN yang bidang usahanya di luar bidang usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 6 Indikator Penilaian Aspek Keuangan, Aspek Operasional, Aspek Administrasi BUMN yang bergerak di bidang usaha non jasa keuangan sebagaimana terdapat dalam Tata cara Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN non jasa keuangan (Lampiran II).
BAB IV BADAN USAHA MILIK NEGARA JASA KEUANGAN Pasal 7 Penilaian tingkat kesehatan BUMN jasa keuangan dibedakan antara BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, asuransi, jasa pembiayaan dan jasa penjaminan. Pasal 8 Pengelompokan BUMN yang bergerak dalam bidang usaha jasa keuangan dan indikator penilaian Hasil penilaian Aspek Keuangan, Aspek Oprasional, Aspek Administrasi ditetapkan dengan Keputusan Menteri BUMN tersendiri.
BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 BUMN wajib menerapkan penilaian Tingkat Kesehatan BUMN berdasarkan keputusan ini kepada Anak Perusahaan BUMN sesuai dengan bidang usaha Anak Perusahaan BUMN yang bersangkutan. Pasal 10 Dengan berlakunya Keputusan ini, maka:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 198/KMK.016.1998 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara; (2) Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara/Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep. 215/M-BUMN/1999 tentang Penilaian Tingkat Kinerja Badan Usaha Milik Negara, dinyatakan tidak berlaku. Pasal 11 Keputusan ini mulai berlaku untuk Penilaian Tingkat Kesehatan tahun buku 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI