PENGARUH HASIL PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DAN DIVIDEN YANG DIBAGIKAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM ( Sensus Pada Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia )
Rieska Yuliansyah
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi e-mail :
[email protected]
ABSTRACK The purpose of this research was to know(1) How does the health of banks, dividends distributed , share market price (2) How does the health of banks and dividends declared on the stock market price either partially or simultaneously. In this research the writer used descriptive analysis method on the banking sector in Indonesia Stock Exchange Listing. Data collected by recording the data that has been published. The result of the research obtained the determination coefficient was equal to 0.938, which means determination simultaneously 1) Assessment of the bank and dividends declared positive effect on the market price of shares in the banking sector in Indonesia Stock Exchange amounted to 87.98. And the remaining 12.02% is influenced by other factors. Partially 2) bank rating does not significantly influence to market price of the stock 3) dividends wich declared significant effect on the market price of the stock. Keywords: Health Level Of Banking, Payout Ratio,Share Market Price
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bagaimana tingkat kesehatan bank, dividen yang dibagikan ,harga pasar saham. (2) Bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham baik secara parsial maupun simultan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis pada sektor perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia . Pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan data yang sudah dipublikasikan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh koefisien determinasai 0,938 yang berarti secara simultan 1) Hasil Penilaian tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan berpengaruh positif terhadap harga pasar saham pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia sebesar 87,98. Dan sisanya 12,02 % dipengaruhi oleh faktor lainnya. Secara parsial 2) penilaian tingkat kesehatan bank tidak berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham 3) dividen yang dibagikan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Kata Kunci : Tingkat Kesehatan Bank, Payout Ratio, Harga Pasar Saham
PENDAHULUAN Peranan dunia perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar.hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. begitu pentingnya dunia perbankan ,sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan “nyawa”untuk menggerakan roda perekonomian suatu negara.anggapan seperti itu tentunya tidak salah , karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang dan tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya. kegiatan pokok industri perbankan adalah menghimpun dana dari anggota masyarakat pemakai dana yang memerlukan dana, dengan kegiatan tersebut maka akan tercipta suatu mekanisme
yang dapat mendayagunakan sumber ekonomi masyarakat sehingga pada akhirnya akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi suatu negara.oleh karena itu kemajuan perbankan di suatu negara dapat dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Perkembangan perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut.Krisis moneter dan ekonomi sejak juli 1997 disusul dengan krisis politik telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Sebagian bank sulit untuk meneruskan usahanya dikarenakan kondisi sektor riil yang sangat lemah, proporsi kredit 1 semakin lemah. Keadaan tersebut menyebabkan bermasalah dan tingkat likuiditas yang pemerintah terpaksa mengambil tindakan restrukturisasi dan rekapitalisasi. Bank Indonesia melakukan penutupan terhadap beberapa bank sehingga secara total jumlah bank berkurang, dan bank-bank yang ditutup merupakan bank yang memiliki CAR kurang dari 8 % dan menghadapi kredit macet. Kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait baik pemilik, pengelola bank,pengguna jasa bank dan bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank. Hal ini tercantum dalam peraturan bank Indonesia Nomor : 6/10/PBI/2004 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum.adanya tanggung jawab bersama dapat membantu memelihara tingkat kesehatan perbankan nasional, sehimgga dapat berperan serta maksimal dalam perekonomian nasional. Kesehatan perbankan dicapai dengan kinerja yang baik juga kepatuhan perbankan terhadap prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usahanya, karena bisnis perbankan merupakan suatu bisnis kepercayaan yang sangat rentan dengan isu yang beredar dimsyarakat.
Berkembangnya kegiatan perbankan sangat dipengaruhi oleh dukungan masyarakat luas, oleh karena itu bank harus mampu membangun kepercayaan masyarakat bahwa keberadaanya adaah supaya dapat bermanfaat bagi masyarakat umum. Kepercayaan masyarakat akan relative bertambah jika bank dapat dipandang sehat baik dari segi capital, assets,management, earning, liquidity maupun dari aspek lainnya. Kepercayaan masyarakat dalam menyimpan dana di bank sangat dipengaruhi oleh informasi yang diperolehnya mengenai kualitas dan kinerja bank yang bersangkutan, dengan salah satu indikatornya adalah menilai tingkat kesehatan bank. Pada penelitian ini juga penulis mengambil referensi dari beberapa penelitian terdahulu sebagai gambar untuk mempermudah proses penelitian.penelitian yang penulis lakukan penulis mengacu pada berbagai penelitian sebelumnya antara lain : Tabel 1 Penelitian Terdahulu Judul Sri Pujianti (2009)
Perbedaan Pada penelitian ini studi Kasus Pada PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT.Bank Bukopin Tbk
Persamaan Pada penelitian ini memiliki variabel yang sama yaitu Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode CAMEL.
Hasil PT.Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk dan PT.Bank Bukopin Tbk dapat dikatakan bank sehat. tetapi jika dibandingkan dengan PT.Bank Negara Indonesia maka PT.Bank Bukopin Tbk tidak lebih sehat dibandingkan PT.Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk hal ini dapat dilihat dari aspek Asset,Management,Earnig ,dan liquidity
Sumber Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Venny Dwi Lestari (2009)
Analisis Bank-Bank pemerintah
Tingkat Kesehatan BankBank Pemerintah menggunakan metode CAMEL
Tingkat kesehatan bank pada 16 bank pemerintah didapat dua bank yang tidak sehat yaitu Bank Tabungan Negara dan PT.Bank BPD Nusa Tenggara Barat.
Wawan Hendrawan (2005)
Sensus di sektor Payout Ratio (PR) Menyataan bahwa dividen pertamPayuot Ratio berpengaruh Bangan signifikan terhadap harga saham
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Rieska Yuliansyah : Pengaruh Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dan Dividen Yang Dibagikan Terhadap Harga Pasar Saham
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh hasil penilaian tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham pada perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh hasil penilaian tingkat kesehatan bank terhadap harga pasar saham pada perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham pada perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa yang sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan
akurat
mengenai
fakta-fakta,sifat
serta
hubungan
antar
fenomena
yang
(M.Nazir.2000:63) Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu 1. Tingkat Kesehatan Bank (X1) 2. Dividen yang dibagikan (X2) 3. Harga Pasar Saham (Y) Adapun operasionalisasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 Operasionalisasi variabel variabel
Definisi variabel
indikator
skala
(1) Variabel independen : Tingkat Kesehatan Bank (X1)
(2) Suatu batasan yang sangat luas ,karena kesehatan bank memang mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya (Sri Susilo et al,2000:22)
(3) Hasil penilaian bank CAMEL ( capital, assets, management, earning, liquidity) yang meliputi :
(4) rasio
(1)capital CAR=
x100%
CAR 8% (2)asset
X100%
(3)manajemen -
(4)Earning
manajemen risiko (risiko likuiditas, risiko pasar,kredit,operasional, hukum,pemilik dan pengurus)
diselidiki
- ROA =
x100%
(5)likuidity LDR=
Dividen yang dibagikan (X2)
Pembagian keuntungan yang di berikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. (menurut Abdul Halim 2005:16)
x100%
pay out ratio adalah laba perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen kas kepada pemegang saham.adapun rumus pay out ratio sebagai berikut =
ℎ ℎ
rasio
Atau PR= dividens Net income
Variabel dependen :harga saham (Y)
Harga pasar saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa saat tertentu. Yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran saham bersangkutan di bursa. (menurut Abdul Halim 2005:16)
Perubahan harga pasar saham pada awal dan akhir tahun 2012
rasio
∆Pt= pt-p(t-1) P(t-1) (Machfoedz, 1994)
Rancangan analis data dan pengujian hipotesis Dalam menganalisa data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebuh dahulu kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistic parametik ( skala yang digunakan adalah rasio ) untuk menguji hipotesis yang diajukan. Adapun paradigm penelitian digambarkan sebagai berikut
X1
. .
Y
X2
Gambar 3.4.4.1 Paradigma penelitian Keterangan : = menunjukan pengaruh secara parsial ……………….
= menunjukan pengaruh secara simultan
Keterangan : X1
= Tingkat kesehatan bank
X2
= dividen yang dibagikan
Y
= harga pasar saham
Penulis akan melakukan pengolahan data dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut : 1. Multikolinearitas
Berarti ada hubungan linear yang “sempurna” atau pasti diantara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi (Wahid Sulaiman,2004 :17 ).menurut Santoso ( 2000 : 26 ) multikolineraitas dapat dideteksi dengan besar Variance InflationFactor ( VIF ) dan toleransi. Jika VIF mempunyai nilai disekitar angka 1 dan angka tolerance mempunya angka mendekati 1, maka variabel tersebut tidak mempunyai masalah multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya, koefisien variabel independen harus lemah (dibawah 0,5 ).jika korelasi kuat maka terjadi multikolinearitas
2. Analisis korelasi berganda Selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan kinerja perbankan dab dividen yang dibagika terhadap harga pasar saham, maka peneliti menggunakan analisa korelasi
1. Secara simultan ∑
(1,2) =
∑ ∑
……………………(Sugiyono,2004:264)
2. Secara parsial n ∑ XY - ∑ X ∑ Y (1,2)=
√(n ∑ (X²) – (∑ X)²
n (∑ Y²) – (∑ Y)²
(Sugiyono, 2004:21)
Tabel 3.4.5.1 Pedoman untuk memberikan interprestasi Terhadap koefisien korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,19
Sangat rendah
0,20-0,39
Rendah
0,40-0,59
Sedang
0,60-0,79
Kuat
0,80-1,00
Sangat kuat
3.Koefisien determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham yang dicari dengan menggunakan koefisien determinasi (kd) kd = r 2 x 100%.....................................( Sugiyono,2003 : 215) dimana : r2 = koefisien determinasi dalam proses pengolahan data di atas, penulis akan menggunakan softwere SPSS Ver.16 4.Prosedur pengujian hipotesis a.
hipotesis operasional
1) Ho :ρ = 0 : Tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham Ha :ρ = 0 : Tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham
2) Ho : ρ≠ 0 : Tingkat kesehatan bank tidak berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham Ha :ρ ≠= 0 : Tingkat kesehatan bank berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham Ho : ρ = 0 : dividen yang dibagikan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham Ha :ρ ≠ = 0 : dividen yang dibagikan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham b. Penentuan taraf signifikan Taraf signifikan yang akan digunakan adalah 0,05 karena umumnya digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Sehingga dengan taraf signifikan 0,05 maka penulis merasa yakin bahwa kesimpulan yang diambil adalah benar dan degree of freedom n-2 c. Uji signifikan untuk mengetahui hubungan kedua variabel saling mempengaruhi, maka perlu pembuktian hipotesis. Penulis mengujinya dengan satistik uji t dua arah dengan rumus sebagai berikut:
t=
√ √
²
(Husain usman dan R Purnomo.S.A - Uji F Statistik Pengujian F statistik ini menguji apakah benar ada hubungan tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham.rumus yang digunakan adalah :
=
)
(
(
)
(Husain Usman dan R.Purnomo Setady Akbar, 2003 :206)
Dimana: F = uji Fisher m= banyaknya predictor/variabel bebas n = ukuran sampel d. Kaidah keputusan Kaidah keputusan yang digunakan adalah : a. Secara simultan Tolak Ho jika Fhitung ˃F tabel Terima Ho jika Fhitung ≤F tabel b. Secara parsial Terima Ho jika –t1/2α ≤ t hitung ≤ t1/2α dan Tolak Ho jika –t1/2α ˃ thitung atau t hitung ˃ t 1/2α e. Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian diatas penulis akan melakukan analisis secara kuatitatif. Dari hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan , apakah hipotesis yang telah ditetapkan diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN Tingkat Kesehatan Bank Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Dari hasil Penelitian Bank yang memiliki bobot paling tertinggi yaitu PT. Bank Danamon Tbk dengan memperoleh bobot 95,88. Nilai tersebut menunjukan PT. Bank Danamon Tbk memperoleh predikat sehat. Untuk Bank yang memiliki bobot terendah yaitu PT. Bank Pundi Tbk dengan perolehan bobot 65,25. Nilai tersebut menunjukan PT. Bank Pundi Tbk memperoleh predikat cukup sehat. Dilihat dari seluruh perbankan yang dijadikan sampel, rata-rata memperoleh bobot sebesar 85,51.dan kecenderungan mempunyai predikat cukup sehat.Dikarenakan bank yang memiliki predikat cukup sehat mempunyai kecukupan modal (CAR) lebih kecil dibandingkan bank yang memiliki predikat sehat. Dividen Yang DiBagikan Pada Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil penelitian yang memiliki nilai Payout Ratio tertinggi yaitu PT. Bank Niaga Tbk dengan nilai Payout Ratiosebesar 201,82%. Nilai tersebut menunjukan PT. Bank Niaga Tbk.mengeluarkan dividen kas lebih dari dua kali lipat dari perolehan laba, untuk tiap lembar sahamnya. Sedangkan untuk Bank yang nilai Payout Ratio paling terendah yaitu PT. Bank Pan Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,14 %. Nilai tersebut menunjukan PT. Bank Pan Indonesia Tbk hanya membagikan dividen dalam bentuk kas sebesar 0,14 % dari perolehan laba yang dicapai , untuk
tiap lembar sahamnya. Dilihat dari seluruh perbankan yang dijadikan sampel ratarata nilai Payout Ratio sebesar 36,88 %. Harga Pasar Saham Pada Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil penelitian harga pasar saham tertinggi pada awal tahun 2012, dimiliki oleh saham PT. Bank
Central Asia Tbk.sebesar Rp. 8000 dan
terendah dimilki oleh saham PT.Bank Niaga yaitu sebesar Rp. 35. Namun pada akhir tahun 2004, saham yang tertinggi masih oleh PT. Bank Central Asia Tbk dan untuk harga terendah dimiliki saham PT. Bank International Indonesia Tbk.dilihat dari perubahanya justru saham PT.Bank Niaga Tbk yang menunjukan perubahan meningkat yang sangat tajam yang mencapai 1214,29 %. Lain halnya saham PT.Bank Central Asia Tbk yang justru mengalami penurunan mencapai 13,75 %. Secara keseluruhan harga pasar saham terjadi peningkatan dalam satu tahun. Dalam penelitian ini yang dijadikan data untuk diperhitungkan dalam analisis persentase perubahan harga pasar saham awal dan akhir tahun. Penggunaan nilai tersebut dikarenakan : 1.
Persentase perubahan dapat menghambat nilai varian harga pasar saham yang diakibatkan karena nilai nominal saham atau nilai perdana saham yang berbeda
2.
Tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan diukur dari satu periode tertentu yaitu pada tahun 2012 saja sehingga nilai perubahan saham pun
diambil
awal
dan
akhir
tahun
periode
2012,agar
menunjukan
keterpengaruhan dalam periode yang sama selama satu tahun. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia untuk dapat mengetahui tingkat kesehatan bank terhadap harga pasar saham secara parsial maka digunakan analisis sebagai berikut : 1. Analisis Korelasi Parsial Untuk dapat menilai derajat hubungan antara tingkat kesehatan bank dengan harga pasar saham maka digunakan analisis korelasi parsial antara bobot tingkat kesehatan bank dengan persentasi perubahan harga pasar saham dengan dikontrol oleh payout ratio atau dengan asumsi payout ratio dianggap tetap.berdasarkan output SPSS yang telah terlampir. Nilai r yang diperoleh sebesar 0,029. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tingkat kesehatan bank dengan harga pasar saham mempunyai hubungan yang sangat rendah karena diantara 0,00 – 0,19.
2. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap harga pasar saham dicari dengan menggunakan koefisien determinasi ( Kd ) dimana nilai Kd dicari sebagai berikut : Kd = (0,029)2 x 100 %
Kd = 0,08 % Nilai koefisien determinasi diatas menunjukan bahwa tingkat kesehatan bank terhadap harga pasar saham mempunyai pengaruh sebesar 0,08 %. 3. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis berikutnya yang diajukan penulis, dimana tingkat kesehatan bank berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham maka dilakukan uji t. Dengan mengggunakan software SPSS didapat nilai t
hitung
sebesar 0,092
sedangkan nilai t tabel 2,262. Berdasarkan kaidah keputusan dimana t
hitung ≤ t tabel
( 0,092 ≤ 2,262 ),maka Ho diterima atau Ha ditolak.dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan bank tidak berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Dengan demikian hasil enelitian menunjukan bahwa tingkat kesehatan bank berpengaruh terhadap harga pasar sahamdengan tingkat korelasi yang rendah. Hal ini bias terjadi karena dimungkinkan sedikit sekali investor yang menilai tingkat kesehatan bank dengan CAMEL, mereka cenderung lebih dipengaruhi oleh faktor lain yaitu permintaan dan penawaran saham, tingkat suku bunga, dan faktor non ekonomi lainnya seperti kebijakan pemerintah. Hasil penelitian ini konsisten dengan konsep dari Ali Arifin (116:2002) bahwa faktor-faktor penggerak harga saham selain tingkat kesehatan bank ( kondisi fundamental emiten ) antara lain hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga , valuta asing, dana asing di Bursa, Indeks Harga Saham Gabungan, news and Rumors.
Pengaruh
Dividen Yang Dibagikan Terhadap Harga Pasar Saham Pada
Perbankan Yang Listing di Bursa Efek Indonesia Untuk dapat mengetahui dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham secara parsial, maka digunakan analisis sebagai berikut : 1. Analisis Korelasi Parsial Untuk dapat menilai derajat hubungan antara dividen yang dibagikan dengan harga pasar saham, maka digunakan analisis korelasi parsial antara payout ratio dengan persentasi perubahan harga pasar saham dengan dikontrol oleh bobot tingkat kesehatan bank atau dengan bobot asumsi bobot tingkat kesehatan diangggap tetap. Berdasarkan hasil output SPSS, yang telah terlampir. Nilai r yang diperoleh sebesar 0,951. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa dividen yang dibagikan dengan harga pasar saham mempunyai hubungan yang sangat kuat karena berada diantara 0,80 – 1,00.
2. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham dicari dengan menggunakan koefisien determinasi ( Kd ) dimana nilai Kd sebagai berikut Kd = ( 0,951 )2 x 100 % Kd = 90,44 % Nilai koefisien determinasi diatas menunjukan bahwa dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham mempunyai pengaruh 90,44 %. 3. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis berikutnya yang diajukan penulis dimana dividen yang dibagikan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham, maka dilakukan uji t dengan menggunakan software SPSS, didapat nilai t hitung sebesar 8,747,sedangkan nilai t tabel sebesar 2,262. Berdasarkan kaidah keputusan dimana thitung ˃ ttabel ( 8,747 ˃ 2,262 ), maka Ho ditolak atau Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa dividen yang dibagikan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Dengan demikian hasil penelitian menunjukan bahwa dividen yang dibagikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini menunjukan bahwa dividen yang dibagikan dapat memicu harga pasar saham, sehingga konsisten dengan yang dikemukakan oleh Robert Ang ( 1997 : 6.9) yaitu pada umunya pasar telah memasang suatu harapan akan besarnya dividen yang akan diterima, sehingga harga pasar saham yang berlaku pada saat itu sudah diberikan premium oleh para investor sehingga harganya relative tinggi. Ekspektasi yang demikian kalau terjadi dividen yang diabayarkan lebih kecil daripada harapan investor maka mengakibatkan terjadi pelepasan saham yang akan mengakibatkan terjadinya penurunan harga yang tajam. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Dan Dividen Yang Dibagikan Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia. Untuk dapat mengetahui besarnya tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham secara simultan yang terjadi pada perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia, maka dilakukan uji sebagai berikut :
1. Multikolinearitas Untuk menguji adanya keterhubungan antara variabel independent, maka dilakukan uji multikolinearitas dengan hasil perhitungan SPSS yang telah terlampir. Dimana dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai VIF sebesar 1,036 dan nilai Tolerance sebesar 0,965. Hal tersebut menunjukan bahwa antara bobot tingkat kesehatan dan payout ratio tidak terdapat hubungan yang signifikan dan berhak menggunakan teknik analisis regresi. 2. Analisis Korelasi Berganda Untuk mengetahui derajat hubungan antara tingkat kesehatan bank dan payout ratio terhadap persentasi perubahan harga saham maka penulis menggunakan analisis korelasi berganda yang telah terlampir. Dimana berdasarkan hasil print out SPSS,nilai r tersebut menunjukan derajat hubungan antara tingkat kesehatan bank ,payout ratio terhadap persentasi perubahan harga saham sebesar 0,938.Nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tingkat kesehatan dan payout ratio mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan persentasi harga saham karena berada diantara 0,8–1,00.( Sugiyono,2004:216 )
3. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat kesehatan bank , dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham, dicari dengan menggunakan koefisien determinasi (Kd) , dimana nilai Kd dicari sebagai berikut : Kd = ( 0,938 ) 2 x 100 % Kd = 87,98 % Nilai koefisien determinasi diatas menunjukan bahwa tingkat kesehatan bank, dividen yang dibagikan terhadap harga pasar saham mempunyai pengaruh sebesar 87,98 % , sisanya sebesar (100-87,98) 12,02 % di pengaruhi faktor lain. 4. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis pertama yang diajukan penulis, dimana tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham, maka dilakukan uji fhiser. Dengan menggunakan software SPSS didapat hasil output yang telah terlampir. Besar nilai F
hitung
sebesar 40,302 dan F
tabel
sebesar 4,46 sehingga berdasarkan kaidak keputusan dimana F hitung ˃ Ftabel ( 40,302 ˃ 4,46 ) maka Ho akan ditolak atau Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Dengan demikian hasil penelitian menunjukan bahwa pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil penilain tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan mempunyai pengaruh terhadap harga pasar saham. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ali Arifin (2002 : 106 ) bahwa semakin baik tingkat kesehatan bank maka semakin besar pengaruhnya terhadap harga
saham. Begitu juga sebaliknya semakin menurun tingkat kesehatan bank maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan. Pada umumnya pasar telah memasang suatu harapan akan besarnya dividen yang diterima sehingga harga pasar saham yang berlaku pada saat itu sudah diberikan premium oleh para investor sehingga harganya relative lebih tinggi.ekspektasi yang demikian kalau terjadi dividen yang dibayarkan lebih kecil daripada harapan investor maka akan mengakibatkan terjadi pelepasan saham, yang akan mengakibatkan terjadinya penurunan harga yang tajam ( Robert Ang 1997 : 6.9). hal ini relevan dengan penelitian terdahulu Wawan Hendrawan (2005) dengan simpulan dividen payout ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengaruh faktor lain, faktor residu sebesar 12,01 % adalah faktor diluar variabel yang diteliti yang diduga diantaranya, suku bunga, rumors , nilai tukar , valuta asing , indeks harga saham gabungan, dan lain – lain . hal ini bias saja terjadi mengingat bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan yang rentan sekali dengan isu-isu yang beredar pada akhirnya akan mempengaruhi fluktuasi harga saham.
PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan data – data yang diperoleh dari perusahan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan berbagai sumber yang telah tersedia, maka dapat dibuat simpulan sebagai berikut : 1. Tingkat kesehatan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagian besar mempunyai predikat cukup sehat dikarenakan dalam penilaian tingkat kesehatan bank yaitu CAMEL. mempunyai bobot yang kurang dibandingkan dengan bobot penilaian tingkat kesehatan bank yang mempunyai predikat sehat. 2. Dividen yang dibagikan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam penilaiannya sebagian besar bank hanya membagikan dividennya hanya sekali dalam bentuk kas dari perolehan laba yang dicapai, untuk tiap lembar sahamnya.dan hanya satu bank yang mengeluarkan dividen kas lebih dari dua kali lipat dari perolehan laba , untuk tiap lembar sahamnya. 3. Harga pasar saham pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terjadi perubahan dari awal dan akhir tahun.perubahan meningkat pada akhir tahun dibandingkan dengan awal tahun. dikarenakan keterpengaruhan oleh tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan dalam periode yang sama dalam satu tahun. 4.
Tingkat kesehatan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini disebabkan karena penilaian tingkat kesehatan bank digunakan berbagai indikator tingkat kesehatan perbankan berdasarkan peraturan Bank Indonesia yaitu penilaian terhadap CAMEL yang hanya berlaku untuk perbankan saja.
5. Dividen yang dibagikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012.
Hal tersebut menunjukan bahwa keputusan investor sangat dipengaruhi oleh keuntungan yang diperoleh dari investasi. 6. Tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan secara simultan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesehatan bank dan dividen yang dibagikan dapat memicu nilai pasar perusahaan Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagi Investor jangan lebih cenderung menilai dari segi keuntungan yang diperoleh, dan kurang menilai dari segi aturan tingkat kesehatan yang ditetapkan oleh regulator perbankan yaitu Bank Indonesia. Seharusnya investor melihat aspek ini juga ( CAMEL ) sebab dari aspek tersebut dapat terlihat bagaimana perusahaan mengelola tingkat kesehatan bank dari segi capital , asset , management , earning , dan liquidity.apakah bank tersebut sehat atau tidak , sehingga dalam investasi tidak mengalami kerugian. 2. Bagi perusahaan seharusnya lebih memperhatikan tingkat kesehatan bank khususnya untuk bank yang memiliki predikat cukup sehat sebab hal ini akan mempengaruhi harga saham bank yang bersangkutan. Dikarenakan hal ini akan lebih menarik pihak investor untuk menginvestasikan pada perusahaan tersebut dan semakin banyaknya investor yang ingin membeli saham
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti kembali pengaruh tingkat kesehatan perbankan terhadap harga pasar saham dengan menambah variabel lain dan dengan membuka unsur – unsur parsial dari tingkat kesehatan perbankan itu sendiri, agar lebih diketahui pengaruh masing-masing unsur dari pembentuk tingkat kesehatan tersebut seperti unsure Capital, Asset, Management, Earning, dan Liqudity terhadap harga pasar saham.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. 2005 analisis investasi. Jakarta : Salemba Empat Agnes Sawir. 2001 , analisis kinerja keuangan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Ali Arifin. 2002. Membaca saham. Yogyakarta : Andi Aliminsyah & Pandji. 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta : Yoama Widya Arin Widiyanti. 2004. Stock Glossary (04 desember 2005) Ang . Robert. 2000. Buku Pintar Pasar Modal. Mediasoft Indonesia Dianata Eka Putra.2005. Berburu Uang di Pasar Modal Semarang : Effar. Dyah Ratih Sulistyastuti. 2002. Saham & Obligasi. Edisi Pertama. Yogyakarta :Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Eduardus Tandelilin.2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE Hasibuan SP Malayu.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ketiga. Jakarta : Bumi Aksara. Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat
Kasmir.2005. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada Kieso Weygandt.1995. Akuntansi Intermedite. Alih Bahasa Herman Wibowo. Edisi ketujuh. Jakarta : Binarupa Aksara
Machfoedz , M.1994. “Financial Analysis Indonesia,”Kelola,No.:114 -137
and
the
Earnings
Changes
in
Mohamad Nazir.2000. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia Mulyadi .2001.Akuntansi Manajemen. Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi & Jhony Setiawan 2001 . Sistem Perencanaan & Pengendalian Manajemen . Edisi 2.Jakarta : Binarupa Aksara. Niswonger , Warren , reeve & Fess. 1999. Prinsip- Prinsip Akuntansi . Alih bahasa Alfonso Sirait & Heida Gunawan . Edisi 19 .Jakarta : Erlangga Peraturan Bank Indonesia . No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 Sri Susilo .Y. Sigit Triandaru , A Totok Budi Santoso. 2000 . Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cetakan Pertama . Jakarta : PT Salemba Empat. Sugiyono .2004 . Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono .2003 . Statistika Untuk Penelitian . Bandung : Alfabeta Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004 Surat Keputusan Bank Indonesia No. 26/20/KEP/DIR Tanggal 29 Mei 1993 Syahrir dan Marzuki Usman . 1999 . Pendewasaan Pasar Modal . Jakarta : ISEI Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhrudin. 2002 . Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Undang – Undang No.8 tahun 1995 “ Tentang Pasar Modal “ Wawan Hendrawan . 2005 . Pengaruh Payout Ratio (PR) Terhadap Harga Saham Emiten Yang Tercatat Dalam Sektor Pertambangan . Skripsi . (sensun pada emiten yang tercatat dalam sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia ) , Tasikmalaya : Universitas Siliwangi
Weston J Fred dan Coeplan , Thomas E . 1999 . Manajemen Keuangan. Terjemahan Wasana . Edisi Sembilan . Jilid 1 .Jakarta : Binarupa Aksara Zaki Baridwan . 2000 . Intermediate Accounting . Edisi 7 . Yogyakarta : BPFE