1 PENGUJIAN HIPOTESIS Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd2 HIPOTESIS HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN YANG MASIH LEMAH TINGKAT KEBENARANNYA SEHINGGA MASIH HARUS DIU...
HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN YANG MASIH LEMAH TINGKAT KEBENARANNYA SEHINGGA MASIH HARUS DIUJI MENGGUNAKAN TEKNIK TERTENTU HIPOTESIS DIRUMUSKAN BERDASARKAN TEORI, DUGAAN, PENGALAMAN PRIBADI/ORANG LAIN, KESAN UMUM, KESIMPULAN YANG MASIH SANGAT SEMENTARA HIPOTESIS ADALAH JAWABAN TEORITIK ATAU DEDUKTIF DAN BERSIFAT SEMENTARA HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN KEADAAN POPULASI YANG AKAN DIUJI KEBENARANNYA MENGGUNAKAN DATA/INFORMASI YANG DIKUMPULKAN MELALUI SAMPEL JIKA PERNYATAAN DIBUAT UNTUK MENJELASKAN NILAI PARAMETER POPULASI, MAKA DISEBUT HIPOTESIS STATISTIK
HIPOTESIS DIBEDAKAN MENJADI 2 MACAM YAITU: Hipotesis penelitian sifatnya proposional (verbal) berupa pernyataan, karena itu hipotesis penelitian tidak bisa diuji secara empirikal. Hipotesis statistika merupakan terjemahan operasional dari hipotesis penelitian.
CONTOH HIPOTESIS PENELITIAN Kemampuan matematika murid-murid SMA itu rendah. Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar anatar Sekolah Negeri dan Swasta. Ada hubungan positif antara penghasilan orang tua dengan ketersediaan fasilitas belajar anak.
CONTOH HIPOTESIS STATISTIK Ada perbedaan signifikan antara prestasi belajar dalam smapel dengan populasi. Prestasi belajar anak paling tinggi dengan nilai 6,5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara semangat belajar anak dari keluarga petani dan nalayan. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kerajinan belajar dengan prestasi belajar anak pada sekolah A.
KEGUNAAN HIPOTESIS Memberikan batasan dan memperkecil jangkaun penelitian Menyiapkan peneliti ada kondisi fakat-fakta dan hubungan antar fakta Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta Sebagai panduan dalam pengujian dan penyesuaian dengan fakta dan antar fakta
CIRI HIPOTESIS YANG BAIK Hipotesis harus menyatakan hubungan antar variabel Hipotesis harus sesuai dengan fakta Hipotesis harus berhubungan dan sesuai dengan ilmu pengetahuan Hipotesis harus dapat diuji Hipotesis harus sederhana Hipotesis harus dapat menerangkan fakta
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS Menentukan formulasi hipotesis formulasi atau perumusan dibedakan menjadi 2 : a. Hipotesis nol b. Hipotesis alternatif atau tandingan Menentukan taraf nyata (significant level) Menentukan kriteria pengujian Menentukan nilai uji statistik Membuat kesimpulan
HIPOTESIS DESKRIPTIF hipotesis tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh bila rumusan masalah penelitian sbb: 1.Rumusan masalah deskriptif a. Berapa lama daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMK? 2. Hipotesis Deskriptif daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMK sama dengan 6 jam/hari (H0). 3. Hipotesis statistik H0 : μ = 6 jam/hari Ha : μ ≠ 6 jam/hari
HIPOTESIS KOMPARATIF Pernyataan
yg menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Sebagai contoh rumusan hipotesis komparatif:
•
Apakah ada perbedaan produktifitas padi di Karawang dan di Cianjur?
•
Apakah ada perbedaan viskositas saus tomat A dan B?
Rumusan
hipotesis:
•
Tidak terdapat perpedaan produktivitas padi di Karawang dan di Cianjur. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2
•
Viscositas saus tomat A tidak berbeda dibandingkan saus tomat B. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2.
HIPOTESIS ASOSIATIF Pernyataan
yg menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Sebagai contoh rumusan hipotesis asosiatif: • Apakah ada hubungan antara jumlah iklan dengan volume penjualan? • Apakah ada pengaruh penambahan CMC terhadap viskositas sari buah tomat? Rumusan hipotesis: • Tidak ada hubungan antara jumlah iklan dengan volume penjualan. Ho: = 0 Ha: 0 • Tidak ada pengaruh penambahan CMC terhadap viscositas sari buah tomat . Ho: = 0 Ha: 0.
MACAM PENGUJIAN HIPOTESIS Rumusan hipotesis dua pihak H0 : μ1 = μ2 Ha : μ1 ≠ μ2 2. Rumusan hipotesis uji pihak kiri 1.
H0 : μ1 = μ2 Ha : μ1 < μ2
3. Rumusan hipotesis uji pihak kanan H0 : μ1 = μ2 Ha : μ1 > μ2 4. Rumusan hipotesis tiga sampel atau lebih H0 : μ1 = μ2 = μ3 Ha : paling tidak terdapat satu yang berbeda
TARAF KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS
Keputusan pengujian Terima H0
Tolak H0
H0 Benar
H0 Salah
Tidak membuat kesalahan
Kesalahan tipe II (β)
Kesalahan tipe I (α)
Tidak membuat kesalahan
Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol yang benar (seharusnya diterima). Tingkat kesalahannya dinyatakan dengan α. Kesalahan tipe II adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan dinyatakan dengan β.