PENGGUNMN CITRA QUICK BIRD DAN SIG UNTUK PEROLEHAN DATA SPASIAL GUNA MENDUKUNG MANAJEMEN LALULINTAS Dl KOTA YOGYAKARTA
Oleh: Qadriathi Dg. Bau dan Hartono
Program Studi S2 Penginderaan Ja uh Fa k u ltas Geografi UGM
Abstrak Permasalahan yang sering muncul di pusat kota pada kota-kota I.Jesar dan menengah, seperti ha/nya Yogyakarta ada/ah masa/ah transportasi yang pada umumnya terjadi akibat ketimpangan antara· kepesatan peningkatan sarana transportasi dan rendahnya kemampuan penyediaan prasarana transportasi. Citra Quickbird dapat digunakan untuk menyajikan data dan informasi beberapa parameter yang berkaitan dengan kemacetan /a/u/intns sehingga dapat digunakan untuk manajemen /a/ulintas da/am pemecahan masa/ah transportasi. Data dari 8 parameter yang digunakan sebagai masukan da/am manajemen la/u /intas, 5 parameter dapat diinterpretasi dari citra Quickbird, yaitu: unsur geometrik ja/an yang dipakai sebagai dasar dalam perhitungan tingkat pelayanan dan derajat kejenuhan, penggunaan lahan, bentuk persimpangan, trotoar, dan kondisi parkir. Data spasial yang diperoleh memiliki alwrasi yang baik dengan ketelitian 98% masing-masing untuk penggunaan /ahan dan data Iebar jalan. Kata K u n ci: Quickbird , SIG, Kemaceta n La l u l i ntas, Ma najemen La l u l i ntas
Pendahuluan
Perkemba nga n keh id u pa n d i kota bersifat d i n a mis, pertu m b u h a n pend u d u k merupakan s a l a h satu faktor ya ng d o m i n a n d a l a m d i n a m ika
II
Penggunaan Citra Quickhird dan SlG Untuk Perolehan Data Spasial Guna Mendukung Manajemen Laluli.ntas di Kola Yogyaka.ta
kehidupan kota. Seiring dengan pertambahan tersebut bertambah pula tuntutan terhadap tersedianya fasllitas pe menuhan ke butu han. Terjad inya pen i ngkatan kebutuhan pend u d u k yang tidak d i i m bangi dengan pembangu nan fasilitas peni ngkatan kebutuhan akan m enyebabken ketidaksei m b angan d alam keh i d u pan kota, dan hal i n i akh i rnya melah i rkan m asalah . Permasalahan yang mu dah terlihat di pusat kota adalah masalah transportasi yang pada u m u m nya terj ad i akibat ket i mpangan a n tara kepesatan pen ingkatan sarana transportasi dan rendah nya ker1am puan penyediaan prasarana transportasi. Pertum b uhan ekono m i dan ju mlah pen d u d u k yang besar menyebabkan meni ngkatnya aktivitas pem e n u han kebutuhan yang te n tu nya meningkatkan pula kebutu hBn akan angkutan. Pertambahan perm i ntaan angkutan cenderung d i tam pung dengan penyelesaian secara i n d ividual, yaitu pemakaian kendaraan secara perorangan i n i d i satu pihak akan menguntu n gkan, akan tetapi d i pihak lain akan men i m b u l kan m asalah lal u l intas (Tami n , 2000). Pemakaian kendaraan secara perseorangan mempu nyai sisi positif bagi pengendara dalam hal mobilitas pergerakannya yaitu semak i n banyak aktivitas yang dapat d ijalan i tanpa harus berpindah dari m oda yang satu ke moda yang lain, dan sisi negatifnya adalah bertam bnh nya kend araan d i jalan yang jumlahnya tidak d i batasi dapat m e n i m b u l ka n masalah lal u l in tas seperti kemacetan. Selain itu, kemacetan juga terjad i karena kondisi jalan dan kondisi sistem prasarana transportasi yang tidak berfu ngsi secara optimal, oleh karena adanya kegiatan-kegiatan nonformal yang m enyebabkan pen u ru nan kapasitas jalan, m isalnya penggu naa n trotoar oleh pedagang kaki li m a atau pun kegiatan parki r pada badan jalan yang akan berakibat pada makin parahnya tingkat kemacetan . Penelitian tentang potensi kemacetan lal u l i n tas selama i n i d ilak u kan dengan metode survai lapangan d a n hasil perh itu ngan, d i m3na proses tersebut m isalnya wawancara dapat mengganggu penggu na jalan dan m e n i m bulkan tundaan lal u l i n tas jika yang d ijadi kan responden adalah para pemakai jalan dan hal tersebut akan mem butu h kan waktu yang c u k u p lama, selain i t u pem i lihan m etode su rvai pengu m pulan data j uga sangat tergantung d ari ketersed iaan su rveyor. Dengan dem i kian galat teknis dan galat yang tim bu l aki bat faktor manusia seri ng terjad i, m isalnya galat men catat dan menafsirkan. Oleh sebab itu d i butu h kan suatu metode alternatif yaitu dengan menggunakan tek n i k penginderaan jauh dalam hal i n i citra Quickbird d i i n tegrasikan dengan SIG karena citra Quickbird mem iliki resol usi spasial yang sangat tinggi dan m e m i l i k i gambaran
138
Geomedia, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2007
piktoria l ya ng baik d a n menyeru pai foto udara sehingga d a pat d i pakai untuk memba ntu penelitia n d i bidang lalu lintas khususnya dalam m enyadap data jalan d a n li ngku ngan jalan seh i ngga wa ktu dan biaya opera sional penelitian d apat d i m i n imalkan. S I G adalah sistem komputer ya ng d igunakan u ntuk mema nipulasi data geografi. Sistem i n i d i i m plementasi k a n d en ga n pera ngkat keras dan perangkat lunak kom p uter ya ng berfu ngsi u ntuk: (a) aku sisi d a n verifikasi data, (b) kompilasi data, {c) penyi m panan data, (d) perubahan dan u pdating data, (e) m a n ajemen dan pert u ka ra n data , {f) m a n i p u lasi d ata , (g) pemanggilan dan presentasi data, dan (h) a n a l isa data (Bern h a rdsen, 1992 d a l8 m Pra hasta, 2002). Pengertian lain m enyebutkan SIG adalah teknologi informasi ya ng m enga n a l isis, menyi m pa n , menaya ngkan ba ik data keruangan dan non kerua ngan d a n SIG adalah s i stem informasi ya n g mendasa rkan p a d a kerja dasar komputer ya ng m a m pu m emasukkan, m engelola { m e m beri dan menga m bi l kem bali, meman ipulasi dan a n alisis data , dan mem beri u raian) (Aronoff, 1989 dalam D u l ba h ri , 2003). SIG dan pengindera a n jauh merupaka n dua teknologi ya ng d apat d i i ntegrasikan u ntuk menda patka n i nformasi baru , bai k berupa data s pasial m a up u n data atribut seca ra a k u rat d a n cepat. Dalam perke m ba ngan selanjutnya SIG banyak d i i m plem entasikan pada daerah perkotaan kare n a d aerah perkotaan m enga l a m i peru ba h a n ya n g sa ngat cepat sehingga d iperlukan sarana yang m a m p u m e m a nta u tingkat perubahan yan g terjadi. Dalam pengelolaan l a l u li ntas perkotaan h a l yang perlu mendapat perhatian adalah i dentifikasi variabel yang releva n denga n masa lahnya serta terj a l i n nya ke�erkaita n a ntara data non s pas ial d a n data spasial dan d enga n pemanfaatan SIG d a pat d i la k u kan denga n m ud a h .
KoncJisi Wilayah Wilaya h Kota Yogya ka rta d enga n lua s 32,5 km2 m enjad i daera h tuj u a n uta m a bagi pa riwisata, pendidika n , d a n sektor l a i n . Sektor pariwisata a d a l a h sektor andalan bagi Kota Yogya karta disa m ping sektor pendidikan dan jasa. Kecenderu ngan ya n g ada sekara ng m en u nju k ka n ba hwa Kota Yogyakarta telah dan sedang beraglomerasi m e m bentuk suatu area perkotaan yang lebih besar d en ga n jum l a h penduduk pada ta h u n 2000 sebesar 3 9 7 . 3 9 8 jiwa d enga n kepadatan penduduk 12.228 jiwajkm2 ( B PS , 2003). Hal tersebut mem bawa da m pa k pada s emakin beratnya beban Kota Yogya ka rta dalam memberikan pelaya nan bagi
1 39
11
I
I
Penggunaan Citra Quickbird dan SIC Uniuk Perolehan Data Spasial Guna Mendukung Manajemen Lalulintas di Kota Yogyakarta
pen d u d u k yang ada di d a la m nya termasuk d a l a m hal pelaya nan tra nsportasi. Sektor pendid ik:a n dan jasa ditengga rai merupakan penyebab semakin kuatnya tarikan Kota Yogyaka rta terh a d a p d aera h-daerah lain selain yang bisa d isebutka n sal a h satunya karena a lasa n b udaya (Ah mad M u n awar, 2004). Hal l a in ya ng merupakan daya tarik uta ma untuk menarik a rus u rbanisasi ya ng tinggi diseba bkan Kota Yogya ka rta d ilengkapi denga n berbaga i fas i l itas yang ada baik itu fasil itas d a l a m bid ang pend idika n m a u pun fasi l itas kerja. Dengan kon d isi yang d e m i k i a n m e nyeba b kan men ingkatnya a ktivitas pemen u h a n kebutuhan u ntuk m ela kukan pergera kanpun menjadi semakin meningkat yang tentu nya meningkatkan pula kebut u h a n a kan angkutan. Metode Penelitian M etode penelitia n seca,ra u m u m d ikelom pokkan mer"J j adi 3 bagian, yaitu: 1. Ta h a p Persiapa n Ta h a pa n perta ma yang d i lakukan adalah mengu m pulka n d a n menyia pkan b a h a n kepustakaan d a n peta yang berh u b u ngan dengan daerah penelitian, m e ngu m pulkan dan menca ri bahan serta a!at yang d i perl u k a n d a l a m pelaksanaan penelitian, dan m e m persiapkan dasar klasifikasi tenta n g d ata-data yang akan diolah. 2. Ta h a p Pelaksanaan, meliputi: a. Ta hap i nterpretas i citra Quickbird, yaitu mem batasi daera h penel itia n de ngan bantuan peta a d m in istrasi Kota Yogya ka rta skala 1 : 10.000, i nterpretasi penggu naan la han, kondisi parkir, trotoar, dan jaringa n j a l a n meli puti u ns u r geometrik jalan d a n bentuk persimpangan. b. Tah a p kerja la panga n , d i la kukan untuk menguji va liditas data ya ng disa d a p d a ri citra Quickbird ya n g seka l igus be rfungsi sebagai perba i k a n , pembaharuan data sebaga i a kibat selisih woktu perekama n denga n waktu penel itian, membuktika n kebe nara n hasil interpretasi, melakuka n proses peni laian ata u perhitu ngan terhadap pa rameter-pa ra m eter yang tela h d itentuk a n pada lokasi s a m pel, dan pengu m p u l a n d ata baru yang tid a k d a pat disadap d a ri citra Quickbird .
140
Geomedia, Volume 5, Nomor 2, Oktober 200711
c.
Ta h a p pem rosesa n data , data-data ya ng telah d i peroleh selanjutnya d i p roses menggu nakan SIG untuk mencapa i tujuan penelitian ini ya itu peta potensi kemacetan lalulintas. Prosesnya m eliputi: ( 1) Perh itu n ga n kapasitas dasar denga n menggu nakan formula M a n ual Kapasitas Ja !an Indonesia ( M KJI, 1997) d i ma n a va ria belnya d i peroleh dari i nterpretasi citra dan d a ri kerja la panga n serta data sekunder, dan (2) Penila i a n pa ra meter fisik ja !an d a n ! i ngkunga n ja! a n , d i m a n a data ya ng d i perlukan yaitu data grafis jaringa n jalan d i peroleh dari interp retasi citra serta data atri b ut dari lalulintas harla n rata-rata, tingkat pelaya n a n jalan , derajat kejenuha n, penggu n a a n la han, bentuk persimpangan, trotoar, kondisi perparkiran, dan ra mbu. 3. Ta hap ?enyelesa i a n Pada tah a p i n i , d ila k u ka n pengharkatan ( pemberia n bo bot) terhadap pa ra m eter-pa ra meter penyebab kemacetan la!u!intas. Ha rkat tinggi d i berikan kepada setiap pa rameter ya ng pengaru h nya besar terhadap terjadi nya kemaceta n lalulintas sesuai denga n tingkata n nya meliputi penggun a a n la han, kondisi perpa rkira n , lalulintas harla n rata-rata, ra mbu, ti ngkat pelayan a n jala n, bentuk pers i m pa nga n , derajat keje n u har:, d a n trotoar; sebaliknya ha rkat rendah jika penga ru h setia p para m eter terhadap terjad i nya kemaceta n kecil. Cara ya n g demikian d isebut pemodela n s pa s ial denga n pendekatan kua ntitatif berjenja ng kem ud ian d ilakukan a n alisis hasil perhitu nga n dan kelua ra n data d isajika n d alam bentuk peta potensi kemacetan laluli ntas. Berdasarkan peta tersebut kem udian d i analisis penyebab kemaceta n laluli ntas pada ruas jala n yang d iteliti dan mem beri alternatif pemeca h a n masalah kemacetan lalulintas. Hasll Penelitian dan Pembahasan
Data yang d i peroleh dar! i nterpretas i citra Q u lckbird meliputi jarlngan jalan, penggunaan la h a n , bentuk perslmpa nga n, trotoar, kondlsi parkir, d a n u nsur geometr!k jala n; sedangkan data yan g tidak d apat dlsad a p dari citra dlperoleh melalui pengu k u ra n d i lapanga n meli p uti ra mbu, volume lalu lintas, hambatan sa mping, d a n kecepatan rata-rata kendara a n .
141
I
!
Penggunaan Citm Quickbird dnn SIC Unluk Perolehnn Dal<1 Spasial Guna Mendukung Manajemen l..alulintas di Kota Yogyakarta
Pemeta a n Jaringan Jal a n l nterpretasi jari nga n jal a n d ilakukan secara visu a l pada laya r menggu nal\an pera n gkallunak ArcView 3 . 2 denga n m e m perhati ka n u nsur unsur i nterpretasi citra. Acuan dalam i nterpretasi adalah peta a d m i nis�rasi Kota Yogya ka rta skala 1 : 10.000 ta h u n 1989 serta d it u njang oleh pengeta h u a n lokal seh i ngga m empermudah u ntuk m engeta h u i na m a-nama �alan yang d apat d ild entifil
.. ... ... .......�,......,.....,>ou .
.....� LC,..,>c-W."'"""u"�"'�"'.....,"'" � v..,...... ... ... � -.. -¥......... .. . ou
.. .............� ... ...�o.�,,....... u� ..,..,.....,,....,,..
Gambar 1. Peta Ja ringan .Jal a n
Pemetaan Penggunaan Lahcn Berd asa rkan hasH interpretasi c itra Quickbird d a n d id u k u ng oleh resol usi spa sia l citra ya ng tinggi mem bantu dalam i nterpretasi kena m pakan individual tiap o bye k penggu naan lahan. Diduk u ng kerja lapa nga n maka
142
Geomedia, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2007
dapa t d i keta h u i jen is d a n komposisi penggu naan l a h a n d i daerah pe nelltian sesuai klaslfi kasl men u rut M a l i nggreau (1982), kemudia n disesuaikan denga n M KJ I (1997) untuk selanju tnya d i l a k u k a n matriks uji ketelitia n terh adap penggunaan l a ha n tersebut. l nformasi penggunaan lahan yan g d i peroleh, d igu nakan sebagai salah satu parameter yang berpengaruh te rhadap kemacetan l a l u l i ntas. Makin ti nggi tingkat aktivitas suatu penggun a a n l a han, makin ti nggi pula ti ngka t potensi macetnya. BE:rdasa rkan hasil i n terpretasi citra Quickbird dengan resol usi spas ial ci tra yan g tinggi m e m b a n tu d a l a m i n terpretasi ken a m pakan i nd ividual tiap obyek penggu n a a n l a h a n dan d i perlihatkan pada G a m ba r 2 dan Ga m ba r 3.
� =��J:),·.� J!�r�::;..,.
G a m ba r 2 . Peta Penggu naan La h a n
143
11
I I
Penggunaan Citra Quickbird dan S IC Untuk Perolehan Data Spasial Guna Mendukung Manajemen Lalulintas di Kota Yogyakarta ,
P.EtH;t;VNMii L.AliAN J..:Ol'A \'OGY.AKM(T\ llhnAllluulXttuh•• JoW. ldt-lo.IW7
..
:�)
..
, ..
..
....
::.Y£i:J�,':I
"""""'"'"t... 1............_ u... ...... � ....
G a m b a r 3. Peta Penggunaan La han menurut M KJI (1997)
Perhitungan Potensi Kemacetan Lalulintas Volume la lulintas pagi hari dihitung mulai pukul 06.00 Wita sa m pai pukul 08.00 Wita. Volume l alulintas untuk setia p jalan ya ng ditel iti memperlihatka n kond isi volume kendara a n rata-rata a d a l a h 2.000 smpjja m s a m pai 9.000 s m pjja m. Jen is yang dihitung meliputi sepeda motor, ken daraan rin ga n , truk, dan bus dan jenis moda yang mendominasi yaitu sepeda m otor, seda n gkan becak, a ndong, d a n ma nusia tida k dimasukkan dala m perhitungan sebab termasuk ham bata n sam ping sesuai dengan M KJ I (1997). Volume lalul i ntas s ia n g hari dihitung mulai pukul 12.00 Wita sam pai pukul 14.00 Wita , d i m a n a terlihat penurunan volume la lulintas pada sebagi a n jala n walaupun ada sebagia n ja l a n yang menga l a m i peningkatan d i ba n d i n g pagi hari. Volume laluli ntas sore h a ri dih itung mulai pukul 16.00 Wita sa m pa i pukul 18 .00 Wita. Hal ini d i pengaruhi oleh ada nya kegiatan ya ng diakhiri pada jam tersebut, seperti perka ntora n, lem baga swasta, d a n sebagia n pertokoa n sehi ngga a d a sebagia n j a l a n terjadi perubahan volume l::>lulintas.
144
Geomedia, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2007
Faktor koreksi ka pasitas d itentukan berdasa rkan I e ba r ja l a n efektif. Lebar jalan juga d a pat d i u k u r dari citra Qu ickbird. Med ian merupakan jalur yang terletak di tengah jalan untuk m e mbagi j a l an tiap arah. Ad a nya median, m aka l a l u l intas d a ri d u a a ra h terdistribusi m erata d an tidak m engganggu a rus l a l u l intas dari a ra h yang berlawa n a n , pem bagia n nya biasanya 50%: 50%. Khusus untuk ruas jalan satu arah, m a ka d istribusi l a l u l intasnya 100% : 0%. H a m batan sam p i ng yang d i m a ksud kan yaitu kegiatan perpark i ra n yang d a pat m en gu rangi kem a m p u an jalan tersebut dalam m e n a m p une; a ru s kendaraan yang lewat seh ingga m engura ngi Iebar efek�if ruas jaIan. J u m la h pendu d u k ya ng d i pakai dalam perh itunga n faktor koreksi kapasitas a k i bat u k u ran kota sebesar 397.398 j iwa { B PS, 2 003). Berdasarkan j u m l a h penduduk Kota Yogya ka rta tersebut m a ka faktor penyesuaian u k u ra n kota adalah 0,90. Berdasa rka n hasil perh itungan untuk kapasitas, datanya d iperoleh dari hasil interpretasi citra d an surva i l apanga n , m a ka d i peroleh ka pasitas jalan pagi, sia ng, d a n sore hari pada pengam atan perta m a , kedua, dan ketiga. La l u l i ntas h a rian rata-rata adalah vol u m e l a l u l intas d a l a m satu hari yang merupakan ga m ba ran perkira a n kenda raan yang m elewati suatu jala n dalam satu h a ri. Pada penelitian ini , l a l u l intas harlan rata-rata yang digunakan yait u data total vol u m e lalul i ntas punca k hasil pengam ata n pagi, siang, dan sore hari sem u a m oda dan d i keta hui j u m l a h kenda raan yang lewat satu h a ri antara 8.600 s m p sa m pa i 47.600 s m p. Tingkat pelayanan jalan sebagai sa lah satu va riabel untuk m enghitung tingkat kemacetan l a l u l intas d iperoleh dari kerja l a pa ngan dengan m e m bagi antara n i lai vol u m e l a l u l intas hasil penguk u ra n pada hari pertama, ked u a , d a n ketiga untuk masing- masing wa ktu penga matan dengan n ilai kapasitas jalannya. N ilai DS pada penelitian i n i d i peroleh dari perba ndinga n n i l a i a rus l a l u l i ntas j a m pu ncak rata- rata d enga n nilai kapasitas yang d i peroleh d a ri hasil perhitungan dan kecepata n rata-rata kendaraan yang d i peroleh dari hasil pengam ata n lapa nga n . Peta penggunaan lahan d i peroleh dari hasil interpretasi citra Quickbird, penggunaan lahan yang d itam pi l kan d i batasi oleh penggunaa n l a h a n tepi jalan daerah penelitian. Data bentu k pers i m panga n d i peroleh dari i nterpretasi c itra Quickbird dan d i bagi dala m tiga kelas, yaitu bentuk persim panga n kanalisasi, persirnpangan simetris, dan pers i m pangan tida k simetris . Pen i l a ia.1 tentang adanya trotoar pada suatu jalan di peroleh dari
145
11
I II
F'•:mm,1unaan Citra Quicld,;ird dan S!G Untuk F'erolehan Dnta Spasial Guna Mendukung Manajemen Lalulintas di Kota Yogyakarta
hasil interpretasi citra Qui ct\bird kem udian d icocokkan dengan hasil kerja lapangan. Kegiatan parkir yang dianal isis dalam pene litian ini adalah kegiatan parkir berdasarl
146
Geomedia, Volume 5, Nomot 2, Oktober 2007
Gejaya n. Aki bat k u ra ng ti ngginya rasa d isiplin berl a l u l i ntas bagi sebagian masyarakat dan pela ngga ra n sering terjad i yang menyeba bkan kemaceta n l a l u l i ntas. Jalan ya n g berpotensi m a cet seda ng dengan n i l a i h a rkat 18 sam pai 20 terj a d i pada Jl. May. Suryotomo, Jl. Kya i M ojo, Jl. M ata ra m, Jl. Tentara Pelajar, J l . A . M . Sa ngaji , J l . Kusu m a negara, J l . Dokter Sutomo, Jl. Prof. Dr. Sa rjito, J l. Prof. Herm a n Yohanes , J l . Dr. Wa h i d i n , J l . Ta m a n S iswa , Jl. Jend. S u d i r m a n 1 a ra h, Jl. Ahmad Ya ni, Jl. Mal ioboro, dan Jl. S u roto den gan kara kteristik ti ngkat pelayanan jalan rata-rata d i atas 1. Penggu naan lahan tep i jalan sebagi a n besa r merupa kan pusat pen d id i kan seperti sekolah, perka ntora n , p usat pelaya n a n m asyarakat beru pa h otel, la boratori u m kesehata n , d a n berupa daerah niaga denga n a ktifitas s is i jalan yang tinggi seperti p usat perto koan. J u m la h ketersed iaan ra m bu di setia p jalan wal a u p u n rata-rata telah lebih dari 75% banyak ya ng tida k d i patuhi a ki bat rendah nya d is i p l i n berla l u l i ntas bagi sebagian masyarakat yang bera ki bat pada kemacetan la l u l i ntas. Jalan ya ng berpotensi m acet rendah denga n n i l a i h arkat 14 s a m pa i 1 7 , yaitu: J l . M ay. S u ryotomo, J l. Matara m , J l . Cik Ditiro, J l . Tentara Pelajar, Jl. K.H .A. Dah lan, Jl. Pasa r Kembang, Jl. S u ltan Agung, J l. Prof Dr. Sarj ito, J l. Tam a n S iswa, J l. S u d i r m a n 1 a ra h , J l . Sud irman 2 a ra h , J l . S uroto, d a n J l. Terban. Pad a jalan tersebut l a l u lintas harian rata-ratanya a ntara 7.0 00 s m p s a m pa i 2 2 . 00 0 s m p, tingkat pelaya nan ja lannya rata-rata m e m p unyai n i l a i '3 ntara 0,3 s a m pa i 0,9 d a n a rus masih stabil d a n j i ka terjadi penurunan Kecepata n m a ka kondisinya tidak terlal u lama. Penggu n a a n Ia h a n tepi jalan bervariasi, d aerah n ia ga berupa pasar tradisional seperti d i Jl. S ulta n Agung teta p i karena vol u m e lalulintas ya ng melewati jalan tersebut masih sesuai denga n sta ndar perencanaan m a ka potensi m acetnya masih k u ran g. Sesuai denga n kelas kemacetan l a l u l i ntas denga n tiga waktu pengam ata n yang berbeda , ada sebagian jalan yang potensi ma cet u ntuk pagi, s i a n g, dan sore hari menga l a m i peru ba h a n . Jalan tersebut yaitu J l May. S u ryotomo, J l . M ata ra m , J l . Tentara Pelajar, J l . Prof. Dr. Sarj ito, Jl. S u d i rm a n 1 arah, dan J l . S u roto. Perbed aan tersebut d iseba bkan oleh j u m l a h vol u me l a l u l i ntas yang melewati jalan tersebut pada tiga wa ktu pengam atan menga l a m i peruba han a k i bat penggu naan lahan yan g berada pada jalan tersebut. Kondisi kem acetan juga d isebabka n oleh penye m pitan Iebar jalan yang tidak bisa menam pu ng a rus lalu l i ntas, kondisi i n i d isebabkan ada nya median yang fun gs inya u ntuk mendistribusika n kendara a n seca ra merata ·
147
11
'II
Pengg1maan Citra Quickhird dan SIC lJnl1Jk Perolehan Data Spar.ial Guna Mendukung Manajemen l..alulintan di Kola Yogyaknrla
tetapi fu ngsi tersebut lmrang efektif u ntuk diterapl
Parameter kemacetan laluli ntas yang dapat d isadap dari citra Quickbird yaitu jenis penggun aa n lahan tepi jalan, kondisi trotoar, kond isi parkir, bentuk persi m pangan, dan u n su r geometrik jalan yang m eliputi Iebar jalan, dan panjang jalan. Tingkat kete!itian interpretasi citra Quickbird u nt u k pengum pu lan data penggu naan lahan m e ncapai 98,6% dan ketelitian i nterpretasi dapat d ikategorikan sangat bai k. Ti ngkat ketelitian i n terpretasi citra Quickbi rd untuk penyadapan d ata Iebar jalan dilaku kan dengan m elaku kan pengu k u ran I ebar ruas jalan pada citra dengan menggu nakan ArcView 3.2. Berdasarkan hasil interp retasi, m aka d i peroleh tingkat ketelitian m encapai 98, 19%. Perolehan informasi bentuk persi m pangan, persi m pangan dengan kanalisasi relatif leblh m udah dikenali dari citra sebab ada kenam pakan ciri bangunan, sedangkan u ntuk persimpangan asi m etris dan si metris dilaku kan peng u k u ran d i pu sat persi mpangan . Kenam pakan trotoar yang diperoleh d ari citra dan dilaku kan pengecekan lapangan u nt u k m eli hat fu ngsi nya, sedangl-;an hasil interpretasi kenam pakan kondisi parkir dapat dlldentlfi kasi sudut parkir moda tertentu khususnya mobil di suatu ruas jalan yaitu 0° d a n 45° seh ingga nilai pengharkatan kondisi p arki r u ntuk jenis moda tertentu dapat ditentukan dari citra Quic kbird yang diperkuat dengan hasil kerja lapangan . M eskip u n m empunyai banyak keu nggulan, tetapi citra Quic k bi rd mempu nyai keterbatasan dalam menyadap sebagian variabel penyebab kemacetan lalulintas. Variabel yang tidak dapat disadap dari citra Quickbird 1 48
Geomedia, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2007
yaitu ra m b u dan vol u m e l a l u l i ntas puncak ya ng d i masukkan ke d a l a m formula u ntuk perhitu nga n tingkat pelaya n a n jalan, kapasitas jalan, d a n derajat keje n u h a n . Data dan informasi tentang para m eter penyebab kemaceta n l a l u li ntas ya ng d i peroleh pada citra Quickbird m a u p u n dengan hasil kerja lapa ngan m e ru pa ka n d ata atribut seti a p j a la n dan d isaj i k a n d a l a m peta yan g m e m b u at hasil perhitungan masin g-masing para m eter tersebut yaitu peta potensi kemacetan lalu l i ntas dan dapat d i l i hat pada G a m ba r 4, G a m ba r 5, dan Gam bar 6. Data grat is yang berupa peta potensi kemacetan beserta data atri butnya ya ng d ijadikan sebaga i dasa r u ntuk ma najemen l a l u l i ntas. ·
PETA POUNSI K!:MACETAt'l LALULINTAt PAC! }t\J>:t J:OTA \"OCYAKARTA
·-*· 8 !<;. .... �:..�-.. -·�-� u"""u,. � -�.. ,........ . .. ,.., -··'"'l'll.lt• -<: �� -
-
-1HI"""""'"'h•f
l'oi•rll\•""""fiiW
, ...., l tii•I••O'*l'Oll,.!W4th•l•,.J!Ut �:.... .,�""'
�� =�.::;:.
1 loA!.. ! �"" ) II•U>t>'ll ���l'l�l
GStm ba r 4. Peta Potensi Kemacetan Lal u l i ntas Pagi H a ri
149
II
I
I
Penggunnan Citra Quickbird dan SJG Untuk Perolehan Data Spasial Guna Menduknng Manajemen Lalulintas di Kota Yogyakarta
P£TA i'OTE'ti!il KE.tltACfTAN LAl-IJLINIAS filAitG HARI
J.:QfA YQC\'t.KAftTA
lil
w ... ,......... )owiL...••
��-
.: :C r:::lo�l
�!lf.•&("""fUj �-lll• t ..... 1"UU loiO;)o.<. l Hlll!l>liQoolljfu.(,.l\;d•OI
Gam ba r 5. Peta Pot�nsi Kemacetan Lalulintas Siang Hari PHA POTtlfSI KEt.!A(:i::T),J'i I.ALULJNTAS 'ORE HAiti KOlA \'OG\'AKARTA
,_��.,...>l_,_.,...
...... ll••'""" '�
Gam b a r 6. Peta Potensi Kemacetan La lul intas Sore Hari !50
Geomedia, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2007
Pemecahan Masalah Lalullntas
Masa l a h kemaceta n lalu l i ntas ya ng terjadi pada ruas jalan pada daerah penel itian d a pat d i m i n imalkan denga n menerapkan beberapa strategi m a n ajemen l a l u l i ntas. Manajemen lal u l i ntas beru pa pelara ngan pa rkir d i tep i jalan u ntuk kedu a sisi d a pat d itera pka n di J l . D iponegoro, J l . Parang Tritis, J l . Sisinga ma ngaraja, J l . A.M. Sangaj i, J l . Prof. Herman Yohanes, dan Jl. Gejaya n , hal i ni agar penyus utan badan jalan akibat penga ruh parkir d apat d imin i m a l ka n dengan h a nya mengg unakan satu sis i jalan saja. Penga l i h a n tem pat parkir pada jam sibuk khusus nya pagi hari juga d a pat d il a k u k a n pada J l . Gejaya n , J l . A.M . Sangaji, J l . Diponegoro, J l . Pa rang Tritis, d a n J l . Sisinga m a ngaraja, a rea pa rkir d i pindahkan ke jalan ya n g fu ngsi nya sebagai jalan lokal d a n tidak d i lalui oleh ke ndara a n u m u m . M anajemen l a l u l i ntas l a i n ya ng d a pat d itera pkan a nta ra l a i n sistem pengontrolan l a l u l i ntas yaitu l a ra nga n parkir pada tep i ja l a n u ntuk jangka waktu tertentu ata u p u n pem batasan waktu parkir d i m a ksudka n u ntuk m e m beri kesempata n lebih banyak kendara a n parkir di suatu tem pat ata u p u n denga n pemberian tarif (pricing) parkir berdasarkan waktu parkir dengan perbedaan ta rif parkir pada daerah a rus l a l u l i ntas ti nggi ata u pun dengan pemberian atura n pada penyelenggara pertokoa n besar u ntuk d iwaj i bk a n m enyedia kan tem pat park i r bagi pengu njungnya. Hal ini d a pat diterapkan pada Jl. U rip Sumohardjo, J l . Prof Herman Yoha nes, J l . Parang Tritis, J l. Sisingam a n ga raja, Jl. Gejaya n , dan Jl. Kusu m a n egara ya ng penggu n a a n lahan sebagian besar pasar, pertokoa n , dan pusat perdaga ngan . M a najemen l a l u l i ntas berupa pem batasa n area operasi kendara a n u m u m pada wa ktu terte ntu dapat dilakukan pada J l. M a lloboro, d a n J l . Ah m a d Yani a g a r moda kenda raa n u m u m tidak berca m pu r d e n g a n m od a kendara a n priba d i . Leba r jal a n p a d a ked ua j a l a n tersebut t i d a k d a pat menam p u ng vol u m e la!u l i ntas ya ng banya k pada jam sibuk. Peninj a u a n kem ba l i ra mbu l a l ulintas a g a r jalan l o k a l ya ng terda pat d i r u a s jalan tersebut d a pat d igunakan u ntuk penga l i h a n a rus kend a ra a n khususnya pada jam puncak, ata u p u n dengan m enerapkan ja lan para lei m e njadi arus sea ra h d a pat d itera pkan juga d i Jl. Herma n Yohanes. Manajemen l a l u l i ntas berupa pel�ra n ga n kendara a n berat ata u ken d a ra a n bara n g lewat sel a m a ja m siouk d apat d itera pkan p a d a J l. Mayor S u ryoto mo seba b kel u a r masu knya kendaraan pada j a l a n l oka l yang bera d a d i sekita r j a l a n tersebut dapat m e nyebabka n macet.
151
11
•1 '1
Pe nggunaan Citra Lalu.lintas
Quickbird dan SIC Untuk Perolehan Data Spa5ial Guna Mendukung Manajemen di Kola Yogyakarta
Manajemen lal u lintas beru pa sistem pengontrolan lalulintas dengan penggu naan j al u r juga da pat d iterapkan , yaitu pem batasan m i n imal pen u m pang untu k kendaraan pri badi yang akan memasuki Kota Yogyakarta agar pemakai hendaraan pribad i yang tempat tinggal nya berdekatan serta m e mpu nyai tujuan yang berdekatan dapat m enggunal�an satu kendaraan saja seh ingga mengu rangi kerapatan lalul:ntas. Sistem pengo ntrolan ini d apat d i terapkan pada Jl. Kyai Mojo. Pem batasan aktivitas dari penggu naan l ahan yang menggunakan tep i jalan atau trotoar untu k keperluan pedagang kaki l i m a juga bisa diterapkan agar trotoar kembali pada fu ngsinya u ntu k pejalan kaki, hal ini dapat diterapkan pada J l . Herman Yohanes, J l . Dr. Wah idin. Manajemen lalul intas dengan modifihasi operasi angku tan u m u m juga dapat d iterapkan u n tuk jalan-jalan yang berpotensi m acet dan d ilalu i angkutan u m u m , hal ini untuk mem pertinggi daya tarik angkutan u m u m agar m asyaral
Penutup Citra Quickbird dapat d igunakan untuk m enyaj ikan beberapa parameter yang berl-
152
Gcomcdia, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2007
Kelas pote nsi kemacetan l a l u l intas d i bagi d a l a m tiga kelas, yaitu tinggi, sed a ng, d a n renda h. Pemeca han masa lah terha d a p kemacetan menggunakan ma najemen l a l u l i ntas meli puti beberapa hal, yaitu pelara n ga n pa rkir di tepi jalan, lara nga n parkir pada tepi jalan untuk jangka waktu tertentu ata u p u n pembatasan wa ktu parkir, pembatasan a rea opera s i kendaraan u m u m , penlnJa u a n kem bal i ra m b u l a l u l i ntas, m enera pka n jalan paralel menjad i arus seara h, kendara a n berat ata u kendara a n barang lewat selama jam sibuk, pem batasan m i n i m a l pen u m pa n g u ntuk kendaraan pribadi, pembatasa n a ktivitas dari penggu naan lahan ya ng m enggu nakan tepi jalan ata u trotoa r u ntuk keperlu a n pedaga ng kaki l i m a , modifikasi operasi a ngkuta n u m u m, tarif pada a ngkuta n u m u m da pat d iberlakukan, m od ifikasi a n gkuta n u m u m dengan m enjad ikan bebera pa tingkata n , d a n mem bu at j a l u r k h usus bagi bus u m u m.
Daftar Pustaka
Ahmad M u n awar. 2004. Manajemen Lalulintas Perkotaan. Yogya karta: Penerbit Beta Offset Anon i m us. 2003. Kota Yogyakarta dalam Angka. Yogya ka rta: Biro Pusat Statistik. Din�ktorat Jendera l Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakart a : D itje n Bina Marga d a n Sweroa d . D u l ba h ri. 2003. Ana/isis Digital Data Penginderaan Jauh. Yogya ka rta : Pus pics, Fakultas Geografi U n iversitas Gadjah Mada. Mali nggrea u J . F. 1982. A Propose Land Use/Land Cover Classification System for Indonesian. The Indonesia n Jou rna l of Geography, Fa cu lty of Geography, Gadjah Mada U n ivers ity. Yogya ka rta.
153
II
I
I Penggun«an
Citra Quick bird
dan SIC Untuk Perolehan Dnta Spasial Guna Mendukung Manajemen
1�1lulintau di Kota Yogyabrta
Prahasta Eddy.
2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem lnformasl Geografis. Penerbit lnformatlka.
Bandung: Tamin
0. Z. 2000. Perencanaan dan Pemoclelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB.
!54