PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA HINDU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DHARMA KIRTI SENGKIDU KECAMATAN MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM Oleh: I Made Juliartasari ABSTRAK Sekarang ini, pembelajaran di sekolah mulai di sesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan. Itu di buktikan dengan dilaksanakanya pelatihan-pelatihan yang berkenaaan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang di adakan di tingkat Kabupaten maupun Provinsi, yang di maksudkan agar guru-guru mata pelajaran dapat mendisain pembelajarannya dikelas dengan memanfaatkan Teknologi Pendidikan seperti Komputer, video, tape, LCD dan lain-lain. Maka para pengajar yaitu guru-guru diharapkan dapat menggunakan alat-alat atau perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas. Peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran bagi pembelajar disetiap jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan agar diperoleh kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia yang nantinya dapat menunjang pembangunan nasional. Peningkatan kualitas pendidikan harus lebih banyak dilakukan oleh para pengajar dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik khususnya pada pendidikan agama Hindu, disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Dengan teknologi pendidikan dalam kegiatan pembelajaran, guru akan mempunyai pegangan yang lebuh mantap dan pedoman yang lebih dapat dipercaya untuk memberi pengajaran yang efektif. Guna menelaah fenomena budaya diatas, maka permasalahan utama dalam penelitian ini, yaitu tentang penggunaan multimedia dalam pembelajaran agama Hindu di Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti Sengkidu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengapa dipergunakan multimedia, hambatan yang dihadapi dan upaya penggunaan multimedia dalam pembelajaran agama Hindu di Sekolah Menengah Atas Dharma kirti Sengkidu. Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, perlu alat analisis yang berupa teori yang relevan seperti Teori Kontruktivisme, Teoti Pendidikan Behaviorisme dan Teori Motivasi untuk membedah Penggunaan multimedia dalam Pembelajaran agama Hindu di Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti Sengkidu Kecamatan manggis Kabupaten karangasem secara mendalam. Tahapan metode yang dgunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Penentuan lokasi penelitian, (2) Jenis penelitian, (3) Jenis dan Sumber data, (4) Subjek dan Objek penelitian, (5) Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan, (6) Teknik analisis data dengan model reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan, dan (8) Teknik penyajian data. Hasil Penelitian adalah sebagai berikut. Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran agama Hindu di Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti Sengkidu Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem yakni, (1) Penggunaan multimedia dalam pembelajaran agama Hindu di Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti Sengkidu untuk menciptakan suasana dalam pembelajaran agama Hindu 1
lebih aktif, lebih efektif dan tidak terkesan membosankan bagi siswa. Untuk nantinya dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan menjadi lebih konkrit.(2) Hambatan yang dihadapi dalam penggunaan multimedia dalam pembelajaran agama Hindu di Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti Sengkidu, antara lain: hambatan Sumber Daya Manusia, hambatan bagi siswa, sarana dan prasarana pendukung multimedia, kebijakan Sekolah dalam memberikan fasiltas dalam proses pembelajaran dengan multimedia, (3) Upaya Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti sengkidu dalam penggunaan multimedia, antara lain: dengan mengupayakan pengembangan multimedia oleh guru pendidikan agama Hindu dengan penyediaan perangkat komputer/laptop, Liqud Crystal Disply, Microsof power point dan pengembangan diri melalui pelatihan-pelatihan penggunaan multimedia. Kata kunci: Multimedia, Pembelajaran agama Hindu.
2
PENDAHULUAN Sekarang
ini
teknologi
interuksional
merupakan
teknologi
yang
mengintegrasikan penggunaan media dalam proses pembelajaran yang di laksanakan di kelas yang berpusat pada peserta didik untuk menciptakan situasi belajar yang efektif dan efisien. Dengan kemajuan teknologi, perkembangan pendidikan di sekolah semakin lama semakin mengalami perubahan dan mendorong berbagai usaha perubahan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan sarana teknologi
sebagai alat bantu
mengajar (Sanaky, 2010 : 1). Dengan teknologi pendidikan dalam kegiatan pembelajaran, guru akan mempunyai pegangan yang lebuh mantap dan pedoman yang lebih dapat dipercaya untuk memberi pengajaran yang efektif. Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi Informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator, guru sebagai fasilitator menyediakan fasilitas kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dikelas salah satunya adalah dengan menyiapkan media pembelajaran dalam penyampaian materi ajar. Dengan menggunakan media komunikasi bukansaja dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik( Sanjaya, 2006 :162). Dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning proces). Sebab sesuatu dikatakan hasil belajar kalao memenuhi beberapa ciri berikut : (1) belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu di miliki secara permanen (retensi) betul-betul disadari sepenuhnya. (2) hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh tidak secara sepontanitas, instant, namun bertahap (sequensial).(3) belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Seseorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan karena bantuan dari guru, pelatih atau instruktur. Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah antara siswa dengan guru (Susliana, 2007 : 1).
3
Sekarang ini pembelajaran menuntut adanya perubahan peran guru tidak seperti konsep tradisional guru lebih berperan sebagai traspormator artinya guru berperan hanya sebagai penyampai pesan dengan menggunakan komunikasi langsung (direct communicatoon), pola pengajaran seperti ini membuat siswa kurang aktif hanya menerima materi saja. Pembelajaran dengan ICT(Information and communication technology) sekarang ini juga diharapkan dapat dilaksanakan oleh semua guru mata pelajaran tanpa kecuali guru agama Hindu yang selama ini masih menggunakan media teknologi pendidikan yang sederhana seperti seperti buku pelajaran dan papan tulis sebagai medianya. Dengan adanya teknologi pendidikan atau pembelajaran seperti komputer dan LCD yang bisa dijadikan media pembelajaran, yang mana salah satunya adalah komputer merupakan salah satu media pembelajaran karena terdiri dari dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang di bawanya (masage software). METODE Secara metodologis penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif, yakni penelitian menekankan pada aspek kualitas dari objek penelitian, namun tidak hanya data kualitatif saja tetati data kuantitatif juga dimunculkan dalam penelitian ini seperti jumlah siswa dan angka-angka yang lain. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti Sengkidu Kecamatan manggis Kabupaten Karangasem. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dari data primer dan sekunder. Data diperoleh dari informasi
dengan mengunakan teknik
wawancara berdasarkan pertanyaan yang telah disiapkan dan dari sumber yang lain. Dalam kegiatan penelitian peneliti memperoleh data dari lapangan
dengan
menggunakan instumen dengan menggunakan pedoman wawancara, kamera dan alat tulis. Penentuan informan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah sebagai informan kunci. Selanjutnya, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, studi dokumen dan studi kepustakaan. Data dianalisis selama dan sesudah pengumpulan data menggunakan analisis data kualitatif
model alur yaitu reduksi,
penyajian data dan verifikasi. Penyajian data diolah sesuai kebutuhan penelitian dalam rangka mempermudah membaca dan memahami.
4
HASIL ANALISIS Hasil penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pengunaan Multimedia Menciptakan Suasana Pembelajaran Efektif dan Menyenangkan
Aktif, Kreatif,
dalam pembelajaran agama Hindu adalah Proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan kepenerima pesan melalui saluran
atau media tertentu (Sadiman,
1990:11). Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa) dan komponen pesan itu sendiri yang berupa materi pelajaran. Kadang-kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi antara pengirim pesan dengan penerima pesan materi yang disamaikan guru
dalam proses pembelajaran materi yang
disampaiakan guru tidak semuanya dapat dipahami oleh siswa. Proses pembelajaran yang digunakan dengan cara konvensional inilah yang membuat kejenuhan pada siswa apalagi terkadang guru tidak mempergunakan media, ada yang hanya menggunakan media yang sama. Inilah yang akan mengakibatkan siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaiakan guru. Pembelajaran dengan multimedia dapat merangsang siswa untuk belajar lebih aktif dan interaktif dalam menaggapi pesan-pesan yang disajikan guru. Multimedia pembelajaran mampu menjadikan suasana pembelajaran dalam kelas yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga siswa tidak mudah bosan dalam menerima setiap materi pelajaran. Penggunaan teks, gambar, suara/audio, dan video dapat melibatkan berbagai tipe atau gaya beajar siswa. Pembelajaran seperti ini mengarah kepada pemanfaatan multimedia presentasi untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan mengatasi kebosanan belajar siswa dari metode konvensional guru dalam mengajar (Rudy Bretz, dalam Munadi, 2008: 52). Tentang manfaat penggunaan media dalam pembelajaran dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa Sudjana dan Rifa’i (Asyad, 1997 : 25) manfaat media dalam proses pembelajaran adalah : 1) Proses pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, 2) Bahwa penajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa, karena bahan pengajaran akan lebih mudah dipahami maknanya, 3) Metode pembelajaran akan lebih berpariasi. Dengan media proses
5
pembelajaran tidak hanya bersifat perbalistik,dan 4) Siswa akan dapat melakukan aktifitas, karena siswa tidak hanya mendengarkan tetapi juga dapat mengmati, mendemontrasikan, memerankan dan lain-lain. Bagi guru pemilihan media sangatlah penting dalam menciptakan proses belajar mengajar untuk tercapainya pembelajaran aktif dan efektif dalam
setiap
pembelajaran, karena beberapa penyebab antara lain sebagai berikut: a) Demonstration dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, obyek, kegunaan, cara mengoprasikan dan lain-lain. Bagi guru dengan mendemonstrasikan materi pelajarannya siswa akan lebih mudah dalam memahami pelajaranya, b) Familiarity, penggunaan media pembelajaran karena memiliki alasan pribadi mengapa guru menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut, c) untuk memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan
yang lebih konkrit, d) Active Learning
media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh guru. Salah satu aspek yang harus di upayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa berperan secara aktif baik secara fisik, mental dan emosional (Suliana, 2007: 63). Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif jika penggunaan media pembelajaran di pilih berdasarkan beberapa kreteria-kreteria di sekolah tersebut dan juga disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. 1) Kesesuaian dengan Tujuan. Guru dalam mendisain pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran perlu mengkaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran, 2) Kesesuaian dengan Materi Pelajaran, dalam pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan materi apa yang akan disampaikan pada proses pembelajaran dikelas, 3) Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajar atau Siswa. Media dalam hal ini haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru. karakteristik siswa, baik secara kualitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, 4) Kesesuaian dengan Kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia (Susilana, 2007 : 69-71). Hambatan yang dihadapi dalam penggunaan multimedia dalam pembelajaran agama Hindu di Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti Sengkidu, seperti berikut. (1)
6
Hambatan Sumber daya Manusia Menurut Mutrofin (2007: 4) produktivitas SDM sebagai masalah krusial haruslah menjadi inti dari proses pendidikan. Tenaga pendidik atau guru merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam melakukan pembelajaran di sekolah untuk menciptakan kompetensi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kualitas guru perlu ditingkatkan agar menjadi tenaga pendidik yang profesional. Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembagan kepribadiannya, tetapi tempo dari perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, di samping karakteristik lain yang melekat pada diri anak (Sanjaya, 2008: 199). (2) Minat adalah kecendrungan perhatian yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slamento, 2003: 56). Materi pelajaran dan cara mengajar guru yang sesuai dengan minat siswa akan berpengaruh positif terhadap keberhasilan dan pencapaian pembelajaran. Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan minat belajar yang kurang terhadap sesuatu yang dipelajari dan materi yang disajikan guru, guru dapat mengupayakan proses pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa salah satunya dengan memanfaatkan multimedia. Sarana dan prasarana pendukung multimedia meliputi,
sarana yang berkaitan dengan pembelajaran
pendidikan agama Hindu yang memanfatkan multimedia dalam pembelajaran agama Hindu yang sering di pakai dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti meliputi: laptop, LCD, Layar Proyektor. Upaya Sekoalah Menengah Atas Dharma Kirti Sengkidu dalam Penggunaan Multimedia, seperti berikut. (1) Guru dapat Menguasai Sarana Multimedia Komputer/Laptop. Teknologi Komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus diatas sehingga pembelajaran lebih optimal. Namun demikian masalah yang timbul, tidak semudah yang dibayangkan para pengajar /guru yang mempunyai kemampuan
untuk merealisasikan pembelajaran
dengan menggunakan komputer/leptop. Komputer adalah alat elektronik yang terdiri dari hadwere (perangkat keras) dan softwere (perangkat lunak) yang memiliki kemampuan mengolah berbagai macam simbol bahasa sebagai stimulus, mulai dari
7
angka, huruf, kata, simbol suara, gambar diam, gambar gerak, dan lain-lain (Muandi, 2008:148). (2)Guru dapat menggunakan Sarana Multimedia Liquid Crystal Display (LCD). Sanaky (2010: 139) mengungkapkan kelebihan LCD sebagai media pembelajaran sebagai berikut: a) Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas, b) Memberikan kemudahan tatap muka, c)Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat, d) Memiliki pariasi teknik penyajian yang menarik , e) Memungkinkan penyajian dengan berbagai kombinasi warna, animasi dan bersuara, f) Dapat digunakan berulang-ulang, g) karena kontrol sepenuhnya pada komunikator dan h) Lebih sehat bila dibandingkan dengan papan tulis dan OHP. (3) Guaru dapat menguasai dan mengoprasikan Program Microsoft powerpoint .Microsoft powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah microsoft office program komputer dan tampilan kelayar dengan menggunakan bantuan LCD projektor.
TEMUAN Penelitian ini menghasilkan temuan, yakni sebagai berikut. Pertama, Penggunaan multimedia pembelajaran dapat meningkatkan motivasi, pemahaman siswa dalam belajar pendidikan agama Hindu di Sekolah Menengah Atas Dharma Kirti Sengkidu karena materi yang disampaiakan guru menjadi lebih konkrit dipahami siswa. Kedua, dalam penggunaan multimedia terdapat beberapa kekuarangan dalam penggunaannya, sumber daya manusia dalam penggunaan multimedia pembelajaran, ada beberapa guru yang mengalami kesulitan dalam penggunaan sarana multimedia seperti komputer/laptop dan penyambungan LCD. Dibeberapa kelas siswanya memiliki motivasi yang kurang dalam kegiatan pembelajaran dan kurangnya sarana multimedia dalam memenuhi jumlah ruang kelas jadinya guru mesti menunggu guru yang lain. Ketiga, yaitu tentang upaya dalam penggunaan multimedia
guru
melakukan pengembangan diri dalam mengatasi permasalahan dalam pengunaan multimedia yaitu dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang penggunaan TI.
8
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penggunaan multimedia dalam pembelahjaran agama Hindu di Sekolah Menengah Atas Dharma kirti Sengkidu Kecamatan Manggis Kabupaten karangasem sebagai berikut. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran agama Hindu di Sekolah Menengah Aatas
Dharma Kirti Sengkidu, nampak dalam (1) digunakanya multimedia
pembelajaran bagi guru untuk dapat menciptakan proses pembelajaran lebih menarik perhatian siswa, (2) penggunaan multimedia sangatlah penting dalam setiap pembelajaran
karena
multimedia
dapat
digunakan
sebagai
alat
untuk
mendemonstrasikan sebuah konsep, (3) multimedia presentasi yang di gunakan guru dapat memperjelas materi pelajaran dan lebih konkrit Hambatan yang dihadapi oleh Sekolah Menengah Aatas Dharma Kirti dalam penggunaan multimedia nampak pada Sumber Daya Manusia, seperti kurangnya minat guru dalam mendisain pembelajaran dengan multimedia dengan memanfatkan sarana IT. Dari keseluruhan guru yang ada di Sekolah Menengah Aatas Dharma Kirti tidak semuanya dapat memanfatkan perangkat TI untuk mendukung kegatan pembelajaran, adanya perbedaan motivasi dari siswa untuk belajar menuntut perilakuan yang berbeda pula baik dalam penempatan maupun dalam guru menyesuaikan gaya belajarnya di setiap kelas dan kurangnya sarana dan prasarana pendukung penggunaan multimedia pembelajaran seperti sarana lab komputer, komputer/leptop dan LCD. Upaya Sekolah Menengah Aatas Dharma Kirti dalam penggunaan multimedia (1) para pengajar /guru yang mempunyai kemampuan untuk merealisasikan pembelajaran dengan menggunakan komputer/leptop, Liquid Crystal Display (LCD) dan merancang multimedia presentasi dengan program Power point, (2) Pengembangan diri dalam pemenfaatan Teknologi Infoemasi (TI) dengan mengikiti pelatihan-pelatihan penguasan teknologi informasi seperti: pelatihan
pengoprasian komputer/leptop dan program
komputer, pelatihan merancang multimedia presentasi. SARAN Saran dan rekomendasi yang dapat disampaikan adalah (1) Untuk guru, menciptakan pembelajaran pendidikan agama Hindu yang,
lebih kongkrit untuk
memperoleh hasil belajar yang baik, sebaiknya guru mengelola pembelajaran menjadi
9
lebih menarik dengan penggunaan multimedia. (2) Untuk pemerintah dan lembaga sekolah atau lembaga pendidikan, untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan lebih baik sangat diperlukanya sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana berkualitas untuk dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih optimal. (3) Untuk peneliti, bahwa kajian dalam penelitian ini terbatas pada objek kajian satu sekolah yang akan melannjutkan atau mengembangkan hasil penelitian ini sebaiknya dengan bidang kajian yang lebih luas dan lebih mendalam atau dari sudut pandang yang berbeda sehingga diperoleh hasil yang lebih sempurna.
UCAPAN TERIMA KASIH Melalui semangat dan perhatianya, sumbang saran dan informasi beberapa pihak sangat berarti dalam penyelesaian tesis ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang seluas-luasnya kepada Drs. I Nyoman Temon Astawa, M.Pd Ketua Program Studi Dharma Acarya Program Pascasarjana IHDN Denpasar yang sekaligus juga sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan semangat dalam penulis mengikuti program pascasarjana. Terima kasih penulis sampaiakan kepada Dr. Drs I Ketut Tanu, M.Si, sebagai pembimbing I yang dengan perhatian dan kesabaranya memberikan bimbingan. Demikian pula ucapan terima kasih penulis sampaiakan kepada Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si, Direktur Program Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar atas dorongan dan suport yang diberikan kepada penulis. Pada kesemparan ini pula penulis menyampaiakan ucapan terimakasih kepada kepada I Gede Swindia, S.Ag. M.A dan sebagai Asisten Direktur I atas pemberian dorongan, semangat dan perhatianya yang diberikan kepada penulis baik adalam kegiatan perkuliahan maupun dalam kegiatan penelitian. Ucapan terima kasih kepada para dosen beserta staf Program Magister Program Studi Dharma Acarya Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar yang telah banyak memberikan pengetahuan, menuntun dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan yang sama ditujukan kepada rekanrekan karyasiswa dan para informan dan semua pihak yang memberikan informasi kepada penulis.
10
11