PENGEMBANGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN AGAMA HINDU BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG I Gede Harja Subrata Dosen Tetap STKIP Agama Hindu Singaraja
Abstract The study was a research and development study which aimed at developing teaching and learning activities of Hinduism subject in elementary school. It aimed at identifying appropriate standard competencies, basic competencies, theme and subtheme, method and approches of teaching and types of assessments that were suitable to develop in character based Hinduism subject. The research method used in this research was R & D method. In this study, survey was done first to identify the problems until revision process. The data in survey process were gained from observation, quissioner, and interview. The development of conceptual method was validated by experts who have background in education, culture, and the development of character based education. The data were analyzed descriptively by explaining the real finding. The result of this study was the development of valid and effective teaching and learning activities for Hinduism subject since the activities. By inserting character based activities in Hinduism subject could help the students to develop their character earlier. The teaching and learning activities were designed to develop the character of the primary students in Hinduism subject in Buleleng district. The result of this study were the teaching approach which inserting the character values which help to develop the character and personality of the students earlier. This also stimulates students to be actively involved in teaching and learning process. It gives benefits to the students in cultivating values, moral reasoning, analyzing values, and understading spritual culture. Key words: Teaching and Learning Activities, Character Based Learning
A. PENDAHULUAN Latar Belakang Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dan pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan ini dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional dirumuskan menjadi insan Indonesia yang cerdas secara konprehensif meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual dan cerdas kinestetis. Sementara itu insan Indonesia kompetitif mengandung makna berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri, pantang menyerah, pembangun dan pembina jejaring, bersahabat dengan perubahan, inovatif dan menjadi agen perubahan, produktif, sadar mutu, berorientasi global dan belajar sepanjang hayat. Pada era sekarang ini tujuan tersebut sebenarnya sudah dapat dilihat wujudnya, namun realita menunjukkan bahwa pada era globalisasi yang ditandai dengan perubahan di berbagai sektor kehidupan yang begitu cepat, bangsa Indonesia mengalami beberapa masalah, salah satunya adalah krisis jati diri atau identitas nasional. Krisis ini berimplikasi pada melemahnya karakter kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Menurut pandangan Pemerintah Indonesia (2010 dikutip oleh Sukadi, 2011:2) ada enam masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan karakter bangsa, yaitu disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan ideologi bangsa, keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila, bergesernya nilai-nilai etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, ancaman disintegrasi bangsa, dan melemahnya kemandirian bangsa. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementrian Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan program nasional yang bertujuan untuk membentuk karakter dan budaya bangsa pada siswa. Oleh karena itu unsur-unsur pengembangan karakter harus diintegrasikan disemua mata pelajaran dan setiap guru harus mampu menerapkan pendidikan karakter tersebut di setiap pembelajarannya. Pengintegrasianyang pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran paling jelas terlihat dalam mata pelajaran PKn dan Pendidikan Agama. Kedua mata pelajaran ini secara substantif seharusnya mampu memberikan pendidikan karakter sehingga rapuhnya moral manusia dapat dihindari. Namun dari hasil analisis terhadap silabus dan materi pembelajaran kedua mata pelajaran tersebut di SD, terutama pada mata pelajaran agama Hindu, menunjukkan bahwa materi ajar untuk mata pelajaran pendidikan agama Hindu hanya materi yang sifatnya kognitif dan belum sama sekali mengembangkan materi yang
ada dalam ranah afektif. Padahal seharusnya pelajaran agama hindu lebih menekankan pada ranah afektif karena kontennya sendiri menuntut adanya pemahaman terhadap aturan dan nilai luhur budaya Bali. Sehubungan dengan hal tersebut Harja (2011) melakukan penelitian tentang model konseptual pembelajaran Agama Hindu di Sekolah Dasar (SD) yang berbasis pendidikan karakter. Hasil penelitian tersebut baru pada tataran konseptual bagaimana sintaks pembelajaran agama hindu yang berbasis pendidikan karakter. Untuk dapat mengaplikasikan model tersebut perlu dibuat materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang mendorong pembentukan karakter, serta asessment yang dapat mengukur aplikasi dan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Berdasarkan hasil observasi pada saat melakukan penelitian tentang model konseptual diatas Harja (2011) menemukan bahwa kesulitan yang paling banyak ditemukan oleh guru-guru agama Hindu adalah bagaimana strategi mengajar Agama Hindu dapat mendorong siswa untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan, Oleh karena itu merupakan sesuatu yang sangat mendesak untuk mengembangkan aktivitas pembvelajaran yang berbasis pendidikan karakter dalam pembelajaran Agama Hindu di Sekolah dasar di Kabupaten Buleleng.
B.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development), yang didahului dengan penelitian survey untuk mengidentifikasi berbagai masalah terkait dengan pembelajaran Pendidikan agama Hindu di Sekolah Dasar. Secara rinci, permasalahan tersebut bisa dilihat dari: penentuan SK dan KD, tema atau sub tema bahan ajar, pendekatan, metode, dan strategi pembelajaran; materi dan media pembelajaran, dan jenis dan bentuk asesmen. Secara rinci desain penelitian mengikuti langkah-langkah yang dikembangkan oleh Sugiyono (2007:409), yang dapat diuraikan pada tabel sebagai berikut. Gambar: 1.1 Langkah-langkah Penelitian Potensi dan Masalah
Uji Empiris luas
Pengumpulan Data
Revisi Model
Revisi Model PA-PAH-BPK
Desain Model Konseptual
Uji Empiris terbatas
Validasi Model (Uji Ahli)
Revisi Model
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini secara umum terdiri dari dua tahapan utama, yaitu: (1) penelitian yang berupa determinasi masalah melalui survey dengan teknik observasi, angket, dan wawancara yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang dihadapi mencakup penentuan; pendekatan, metode, dan strategi pembelajaran; materi dan media pembelajaran; dan jenis dan bentuk asesmen, dan (2) pengembangan, yaitu pengembangan aktivitas pembelajaran pendidikan agama Hindu yang berbasis pendidikan karakter di Sekolah Dasar di Kabupaten Buleleng. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif, dengan memaparkan secara apa adanya semua temuan penelitian. C.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Tahap Studi Pendahuluan Dari 30 SK dengan 96 KD yang diidentifikasi dari kurikulum agama Hindu SD berhasil
digali melalui instrumen kebutuhan PAH-BPK dan dianalisis dengan menggunakan analisis faktor, sehingga diperoleh SK dan KD PAH-BPK sebagai berikut. Tabel 1.1 Stándar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAH-BPK dalam Pembelajaran Agama Hindu di Sekolah Dasar Kelas Standar Kompetensi 1) Meyakini Kemahakuasaan Sang I Hyang Widhi Wasa (Tuahan) sebagai maha pencipta 2) Mengenal tari-tarian keagamaan
3) Mengenal sikap-sikap sembahyang 4) Mengenal ajaran Susila dalam kehidupan sehari-hari
5) Mengenal orang suci agama Hindu
Kompetensi Dasar 1.1. Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) 1.2. Menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) 2.1. Menyebutkan jenis-jenis tari keagamaan Hindu 2.2. Menunjukkan contoh-contoh tari keagamaan Hindu 3.1. Menyebutkan jenis-jenis sikap sembahyang 3.2. Mempraktekkan sikap Tri Sandhya 4.1. Mengenal arti Tri Kaya Parisudha 4.2. Menyebutkan bagian-bagian Tri Kaya Parisudha 4.3. Menunjukkan contoh pelaksanaan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan sehari-hari 4.4. Melatih diri melaksanakan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan 5.1. Menyebutkan arti dan makna orang suci 5.2. Menyebutkan contoh perilaku orang suci 5.3. Menunjukkan contoh-contoh orang suci
II
1) Meyakini Manifestasi Sang Hyang Widhi sebagai Tri Murti
2) Mengidentifikasi Tri Mala
3) Mengenal pelaksanaan sembahyang
4) Mengenal tempat suci
5) Mengenal Weda sebagai kitab suci
III
1) Meyakini Manifestasi Sang Hyang Widhi sebagai Tri Purusa 2) Mengenal pemimpin yang baik dan patut diteladani di wilayah masing-masing
3) Mengenal sarana sembahyang
4) Mengenal hari-hari suci keagamaan
5) Mengenal Catur Paramitha dan Tri Parartha
1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
Menyebutkan arti dan fungsi Tri Murti Menyebutkan bagian-bagian Tri Murti Menyebutkan sakti Tri Murti Menunjukkan gambar dan atribut Tri Murti 2.1. Menyebutkan arti Tri Mala 2.2. Menyebutkan bagian-bagian Tri Mala 2.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku Tri Mala yang harus dihindari 3.1. Menyebutkan urutan pelaksanaan Tri Sandhya 3.2. Menunjukkan conto-contoh Tri Sandhya 3.3. Melafalkan mantram Tri Sandhya 3.4. Melaksanakan Tri Sandhya 4.1. Menyebutkan arti tempat suci 4.2. Menunjukkan sebutan tempat suci bagi umat Hindu 4.3. Menyebutkan syarat-syarat masuk tempat suci 4.4. Melakukan kunjungan ke tempat suci 5.1. Menyebutkan arti Weda 5.2. Mengenal bahasa yang dipakai dalam Weda 5.3. Mengenal Weda sebagai wahyu Sang Hyang Widhi (Tuhan) 5.4. Menunjukkan contoh kitab suci 1.1. Menguraikan Tri Purusa 1.2. Menyebutkan bagian-bagian Tri Purusha 2.1. Menyebutkan arti pemimpin 2.2. Mengenal pemimpin-pemimpin di lingkungan terdekat 2.3. Menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang baik 2.4. Meneladani sikap pemimpin yang baik 3.1. Menyebutkan sarana-sarana persembahyangan 3.2. Menyebutkan arti dan fungsi sarana persembahyangan 3.3. Menunjukkan contoh-contoh sarana persembahyangan 3.4. Melatih diri membuat sarana persembahyangan 4.1. Menguraikan arti hari suci keagamaan Hindu 4.2. Menyebutkan nama-nama hari suci keagamaan Hindu 4.3. Melaksanakan hari-hari suci keagamaan dalam kehidupan 5.1. Menguraikan arti Catur Paramitha dan Tri Parartha 5.2. Menyebutkan bagian-bagian Catur Paramitha dan Tri Parartha 5.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku Catur Paramitha dan Tri Parartha
6) Mengenal Tri Mandala
7) Mengenal tugas dan kewajiban orang suci
IV
1) Mengenal ajaran Panca Sradha
2) Mengenal Bhuana Agung dan Bhuana Alit
3) Mengenal lagu-lagu kerohanian (Yadnya)
4) Mengenal dasar-dasar hari suci (wariga)
5) Mengenal Panca Yama dan Panca Nyama Bratha sebagai ajaran susila
V
1) Mengenal Tri Sarira
2) Mengenal Sejarah perkembangan Hindu sebelum Kemerdekaan
3) Mengenal Panca Yadnya
5.4. Melatih diri melaksanakan Catur Paramitha dan Tri Parartha dalam kehidupan 6.1. Menyebutkan arti Tri Mandala 6.2. Menyebutkan jenis-jenis bangunan pada tiap-tiap Mandala 6.3. Membedakan tempat suci dengan tempat tingla 7.1. Menyebutkan tugas dan kewajiban oranmg suci 7.2. Menyebutkan larangan-larangan bagi orang suci 1.1. Menyebutkan arti Panca Sradha 1.2. Menyebutkan bagian-bagian Panca Sradha 1.3. Menjelaskan masing-masing bagian Panca Sradha 2.1. Menguraikan arti Bhuana Agung dan Bhuana Alit 2.2. Menunjukkan contoh-contoh Bhuana Agung dan Bhuana Alit 3.1. Menyebutkan arti lagu-lagu kerohanian (Yadnya) 3.2. Menyebutkan jenis-jenis lagu-lagu kerohanian (Yadnya) 3.3. Melafalkan jenis-jenis lagu-lagu kerohanian (Yadnya) 4.1. Menyebutkan arti hari suci (Wariga) 4.2. Mengenal hari-hari/bulan baik 4.3. Mengenal hari raya suci keagamaan berdasarkan perhitungan hari-hari /bulan baik 5.1. Menguraikan arti Panca Yama dan Panca Nyama Bratha 5.2. Menyebutkan bagian-bagian dan contoh Panca Yama dan Panca Nyama Brfatha 5.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku Panca Yama dan Panca Nyama Bratha 5.4. Menerapkan ajaran Panca Yama dan Panca Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari 1.1. Menguraikan Tri Sarira 1.2. Menyebutkan bagian-bagian Tri Sarira 1.3. Menyebutkan fungsi Tri Sarira 2.1. Menyebutkan kerajaan Hindu di Indonesia sebelum kemerdekaan 2.2. Menyebutkan peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu di Indonesia sebelum kemerdekaan 2.3. Mengunjungi peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu sebelum kemerdekaan 3.1. Menguraikan arti Panca Yadnya 3.2. Menyebutkan jenis-jenis Panca Yadnya 3.3. Menerapkan Panca Yadnya dalam kehidupan sehari-hari
4) Mengenal Catur Guru
5) Mengenal Bhuana Agung dan Bhuana Alit
VI
1) Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Cadhu Sakti
2) Mengungkapkan perkembangan agama hindu setelah kemerdekaan Indonesia
3) Mengenal perilaku Yadnya
4) Mengenal Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha
3.4. Melaksanakan Panca Yadnya dalam kehidupan sehari-hari 4.1. Menguraikan arti kata Catur Guru 4.2. Menyebutkan bagian-bagian Catur Guru 4.3. Menunjukkan contoh-contoh sikap Bakthi kepada Catur Guru 5.1. Menyebutkan unsur-unsur Bhuana Agung dan Bhuana Alit 5.2. Menyebutkan persamaan dan perbedaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit 5.3. Menyebutkan peranan dan fungsi Panca Maha Butha dalam pembentukan Bhuana Agung dan Bhuana Alit 1.1. Menguraikan arti Cadhu Sakti 1.2. Menyebutkan bagian-bagian Cadhu Sakti 1.3. Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Cadhu Sakti 2.1. Menguraikan perkembangan agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia 2.2. Menunjukka hasil-hasil pembangunan yang bernuansakan agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia 3.1. Menguraikan arti Nitya dan Naimitika Karma 3.2. Menyebutkan contoh pelaksanaan Yadnya secara Nitya dan Naimitika Karma 3.3. Menerapkan pelaksanaan Yadnya secara Nitya dan Naimitika Karma 4.1. Menguraikan arti Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha 4.2. Menyebutkan bagian-bagian Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha 4.3. Menunjukkan contoh-contoh Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha
2. Tema dan Sub Tema Tabel 1. 2. Tema/Sub Tema PAH-BPK dalam Pelajaran Agama Hindu di SD Kelas I
Tema/Sub Tema
Standar Kompetensi
Sradha
1) Meyakini Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan) sebagai maha pencipta
Budaya
2) Mengenal tari-tarian keagamaan
Kompetensi Dasar 1.3. Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) 1.4. Menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) 2.1. Menyebutkan jenis-jenis tari keagamaan Hindu 2.2. Menunjukkan contoh-contoh tari keagamaan Hindu
II
Yadnya
3) Mengenal sikap-sikap sembahyang
Susila
4) Mengenal ajaran Susila dalam kehidupan seharihari
Orang Suci
5) Mengenal orang suci agama Hindu
Sradha
1) Meyakini Manifestasi Sang Hyang Widhi sebagai Tri Murti
Susila
2) Mengidentifikasi Tri Mala
Yadnya
3) Mengenal pelaksanaan sembahyang
Tempat Suci
4) Mengenal tempat suci
Kitab Suci
5) Mengenal Weda sebagai kitab suci
3.1. Menyebutkan jenis-jenis sikap sembahyang 3.2. Mempraktekkan sikap Tri Sandhya 4.1. Mengenal arti Tri Kaya Parisudha 4.2. Menyebutkan bagian-bagian Tri Kaya Parisudha 4.3. Menunjukkan contoh pelaksanaan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan sehari-hari 4.4. Melatih diri melaksanakan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan 5.1. Menyebutkan arti dan makna orang suci 5.2. Menyebutkan contoh perilaku orang suci 5.3. Menunjukkan contoh-contoh orang suci 1.5. Menyebutkan arti dan fungsi Tri Murti 1.6. Menyebutkan bagian-bagian Tri Murti 1.7. Menyebutkan sakti Tri Murti 1.8. Menunjukkan gambar dan atribut Tri Murti 2.1. Menyebutkan arti Tri Mala 2.2. Menyebutkan bagian-bagian Tri Mala 2.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku Tri Mala yang harus dihindari 3.1. Menyebutkan urutan pelaksanaan Tri Sandhya 3.2. Menunjukkan conto-contoh Tri Sandhya 3.3. Melafalkan mantram Tri Sandhya 3.4. Melaksanakan Tri Sandhya 4.1. Menyebutkan arti tempat suci 4.2. Menunjukkan sebutan tempat suci bagi umat Hindu 4.3. Menyebutkan syarat-syarat masuk tempat suci 4.4. Melakukan kunjungan ke tempat suci 5.1. Menyebutkan arti Weda 5.2. Mengenal bahasa yang dipakai dalam Weda 5.3. Mengenal Weda sebagai wahyu Sang Hyang Widhi (Tuhan) 5.4. Menunjukkan contoh kitab
III
IV
Sradha
1) Meyakini Manifestasi Sang Hyang Widhi sebagai Tri Purusa Kepemimpina 2) Mengenal pemimpin yang n baik dan patut diteladani di wilayah masing-masing
Yadnya
3) Mengenal sarana sembahyang
Hari Suci
4) Mengenal hari-hari suci keagamaan
Susila
5) Mengenal Catur Paramitha dan Tri Parartha
Tempat Suci
6) Mengenal Tri Mandala
Orang Suci
7) Mengenal tugas dan kewajiban orang suci
Sradha
1) Mengenal ajaran Panca Sradha
Alam Semesta 2) Mengenal Bhuana Agung
suci 1.3. Menguraikan Tri Purusa 1.4. Menyebutkan bagian-bagian Tri Purusha 2.1. Menyebutkan arti pemimpin 2.2. Mengenal pemimpinpemimpin di lingkungan terdekat 2.3. Menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang baik 2.4. Meneladani sikap pemimpin yang baik 3.1. Menyebutkan sarana-sarana persembahyangan 3.2. Menyebutkan arti dan fungsi sarana persembahyangan 3.3. Menunjukkan contoh-contoh sarana persembahyangan 3.4. Melatih diri membuat sarana persembahyangan 4.1. Menguraikan arti hari suci keagamaan Hindu 4.2. Menyebutkan nama-nama hari suci keagamaan Hindu 4.3. Melaksanakan hari-hari suci keagamaan dalam kehidupan 5.1. Menguraikan arti Catur Paramitha dan Tri Parartha 5.2. Menyebutkan bagian-bagian Catur Paramitha dan Tri Parartha 5.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku Catur Paramitha dan Tri Parartha 5.4. Melatih diri melaksanakan Catur Paramitha dan Tri Parartha dalam kehidupan 6.1. Menyebutkan arti Tri Mandala 6.2. Menyebutkan jenis-jenis bangunan pada tiap-tiap Mandala 6.3. Membedakan tempat suci dengan tempat tinggal 7.1. Menyebutkan tugas dan kewajiban oranmg suci 7.2. Menyebutkan laranganlarangan bagi orang suci 1.4. Menyebutkan arti Panca Sradha 1.5. Menyebutkan bagian-bagian Panca Sradha 1.6. Menjelaskan masing-masing bagian Panca Sradha 2.1. Menguraikan arti Bhuana
dan Bhuana Alit
V
Budaya
3) Mengenal lagu-lagu kerohanian (Yadnya)
Hari Suci
4) Mengenal dasar-dasar hari suci (wariga)
Susila
5) Mengenal Panca Yama dan Panca Nyama Bratha sebagai ajaran susila
Sradha
1) Mengenal Tri Sarira
Sejarah 2) Mengenal Sejarah Agama Hindu perkembangan Hindu sebelum Kemerdekaan
Yadnya
3) Mengenal Panca Yadnya
Susila
4) Mengenal Catur Guru
Agung dan Bhuana Alit 2.2. Menunjukkan contoh-contoh Bhuana Agung dan Bhuana Alit 3.1. Menyebutkan arti lagu-lagu kerohanian (Yadnya) 3.2. Menyebutkan jenis-jenis lagu-lagu kerohanian (Yadnya) 3.3. Melafalkan jenis-jenis lagulagu kerohanian (Yadnya) 4.1. Menyebutkan arti hari suci (Wariga) 4.2. Mengenal hari-hari/bulan baik 4.3. Mengenal hari raya suci keagamaan berdasarkan perhitungan hari-hari /bulan baik 5.1. Menguraikan arti Panca Yama dan Panca Nyama Bratha 5.2. Menyebutkan bagian-bagian dan contoh Panca Yama dan Panca Nyama Brfatha 5.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku Panca Yama dan Panca Nyama Bratha 5.4. Menerapkan ajaran Panca Yama dan Panca Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari 1.4. Menguraikan Tri Sarira 1.5. Menyebutkan bagian-bagian Tri Sarira 1.6. Menyebutkan fungsi Tri Sarira 2.1. Menyebutkan kerajaan Hindu di Indonesia sebelum kemerdekaan 2.2. Menyebutkan peninggalanpeninggalan kerajaan Hindu di Indonesia sebelum kemerdekaan 2.3. Mengunjungi peninggalanpeninggalan kerajaan Hindu sebelum kemerdekaan 3.1. Menguraikan arti Panca Yadnya 3.2. Menyebutkan jenis-jenis Panca Yadnya 3.3. Menerapkan Panca Yadnya dalam kehidupan sehari-hari 3.4. Melaksanakan Panca Yadnya dalam kehidupan sehari-hari 4.1. Menguraikan arti kata Catur
Alam Semesta 5) Mengenal Bhuana Agung dan Bhuana Alit
VI
Sradha
1) Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Cadhu Sakti
Sejarah 2) Mengungkapkan Agama Hindu perkembangan agama hindu setelah kemerdekaan Indonesia
Yadnya
Susila
3) Mengenal Yadnya
perilaku
4) Mengenal Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha
Guru 4.2. Menyebutkan bagian-bagian Catur Guru 4.3. Menunjukkan contoh-contoh sikap Bakthi kepada Catur Guru 5.1. Menyebutkan unsur-unsur Bhuana Agung dan Bhuana Alit 5.2. Menyebutkan persamaan dan perbedaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit 5.3. Menyebutkan peranan dan fungsi Panca Maha Butha dalam pembentukan Bhuana Agung dan Bhuana Alit 2.1. Menguraikan arti Cadhu Sakti 2.2. Menyebutkan bagian-bagian Cadhu Sakti 2.3. Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Cadhu Sakti 2.1. Menguraikan perkembangan agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia 2.2. Menunjukka hasil-hasil pembangunan yang bernuansakan agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia 3.1. Menguraikan arti Nitya dan Naimitika Karma 3.2. Menyebutkan contoh pelaksanaan Yadnya secara Nitya dan Naimitika Karma 3.3. Menerapkan pelaksanaan Yadnya secara Nitya dan Naimitika Karma 4.1. Menguraikan arti Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha 4.2. Menyebutkan bagian-bagian Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha 4.3. Menunjukkan contoh-contoh Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha
Berdasarkan studi pendahuluan tersebut selanjutnya dikembangkanlah model aktivitas pembelajaran yang berbasis pendidikan karakter, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : a.
Hasil Penilaian Guru terhadap implementasi model Aktivitas Pembelajaran berbasis perkembangan Penalaran Moral
No
Pernyataan
Kurang setuju
Setuju
Sangat setuju
70%
30%
1.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh guru
2.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih mampu mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang harus mereka laksanakan
-
10%
90 %
3.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menantang siswa untuk melakukan dan mengikuti pembelajaran dengan lebih baik lagi
-
60%
40 %
4.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menghargai kemampuan setiap individu di dalam kelas
15 %
85%
-
50%
50%
10%
40%
50%
5.
6.
Implementasi aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat guru lebih aktif dan kreatif
b. Hasil Penilaian Guru terhadap implementasi model aktivitas Pembelajaran Analisis Nilai No
Pernyataan
Kurang setuju
Setuju
Sangat setuju
1.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh guru
5%
20%
75%
2.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih mampu mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang harus mereka laksanakan
-
20%
80 %
3.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menantang siswa untuk melakukan dan mengikuti pembelajaran dengan lebih baik lagi
-
70%
30 %
4.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini dapat membantu siswa
85 %
15%
5.
6.
untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menghargai kemampuan setiap individu di dalam kelas Implementasi aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat guru lebih aktif dan kreatif
-
50%
50%
20%
40%
40%
c.
Hasil Penilaian Guru terhadap implementasi model aktivitas Pembelajaran Klarifikasi Nilai Kurang Sangat No Pernyataan Setuju setuju setuju
1.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh guru
10%
50%
40%
2.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih mampu mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang harus mereka laksanakan
-
20%
80 %
3.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menantang siswa untuk melakukan dan mengikuti pembelajaran dengan lebih baik lagi
5
80%
15 %
4.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menghargai kemampuan setiap individu di dalam kelas
75 %
25%
-
50%
50%
20%
40%
40%
5.
6.
Implementasi aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat guru lebih aktif dan kreatif
d. Hasil Penilaian Guru terhadap implementasi model aktivitas Pembelajaran Proyek Kewarganegaraan No 1.
Pernyataan Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih
Kurang setuju
Setuju
Sangat setuju
90%
10%
memahami materi yang diberikan oleh guru 2.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih mampu mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang harus mereka laksanakan
-
35%
65 %
3.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menantang siswa untuk melakukan dan mengikuti pembelajaran dengan lebih baik lagi
-
90%
10 %
4.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menghargai kemampuan setiap individu di dalam kelas
50 %
50%
-
50%
50%
10%
20%
70%
5.
6.
Implementasi aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat guru lebih aktif dan kreatif
e. Hasil Penilaian Guru terhadap implementasi model aktivitas Pembelajaran berbasis Budaya spiritual No
Pernyataan
Kurang setuju
Setuju
Sangat setuju
15%
85%
1.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh guru
2.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat siswa lebih mampu mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang harus mereka laksanakan
-
10%
90 %
3.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menantang siswa untuk melakukan dan mengikuti pembelajaran dengan lebih baik lagi
-
90%
10 %
4.
Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik Aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini menghargai kemampuan setiap individu di dalam kelas
85 %
15%
80%
20%
60%
40%
5.
6.
Implementasi aktivitas belajar mengajar seperti yang dilaksanakan saat ini membuat guru lebih
-
aktif dan kreatif
Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa hampir semua
model
APAHBPK yang
diimplementasikan dalam RPP disetujui oleh hampir 88,5 % guru. Dengan demikian model APAHBPK ada pada kategori bagus.
D. SIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Model Aktivitas Pembelajaran Agama Hindu Berbasis Pendidikan Karakter adalah model aktifitas yang menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran nilai yang dikembangkan dengan menyisipkan nilai karakter dalam pembelajarannya Penyisipan nilai karakter dalam model APAHBPK dapat membantu mengembangkan kepribadian dan karakter siswa sejak dini. 2. Model APAHBPK dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran, yang berimbas pada makin dalamnya penanaman nilai, penalaran moral, analisis nilai, dan pemahaman budaya spiritual siswa bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA Atmadja, N.B. 2003. Manajemen Konflik pada Desa Adat Multietnik di Buleleng, Bali. Singaraja: IKIP. Atmadja, N.B. 2007. Bali pada Era Globalisasi Pulau Seribu Pura Tidak Seindah Penampilannya. Yogyakarta: LkiS Barker, C.. 2004. Cultural Studies Teori dan Praktik. Penerjemah: Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana Berry, J.W. et al. (ed.). 1999. Psikologi Lintas-budaya. Riset dan Aplikasi. [Penerjemah: Edi Suhardono]. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Budianta, M. “Multikulturalisme dan Pendidikan Multikultural: Sebuah Gambaran Umum”. Mencari Akar Kultural Civil Society di Indonesia. (ed.) Buhanuddin. Jakarta: INCIS. Halaman 88-101.
Cuppit, D. 1996. Masa Depan Agama. [Penerjemah: Abdul Qadir Saleh]. Yogyakarta: IrCiSod. Danandjaja, J. 1980. Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali Lukisan Analitis yang Menghubungkan Praktek Pengasuhan Anak dengan LatarBelakang Etnografinya. Bandung: Dunia Pustaka Jaya. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas RI. Frawley, D. 2006. “Seruan Hindu bagi Pluralisme Agama”. Dalam Ngakan Made Mandrasuta (ed). Semua Agama Tidak Sama. Halaman: 207-224. Denpasar: Media Hindu. Geertz, C. 1981. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. [Penerjemah: Aswab Mahasin]. Bandung: Pustaka Jaya. Gramsci, A. 2000. Sejarah dan Budaya. Penerjemah: Ira Puspitorini, dkk. Surabaya: Pustaka Promethea. Harja, 2011. Hasil penelitian, Pengembangan model konseptual pembelajan Agama Hindu berbasis pendidikan karakter di Sekolah dasar di Kabupaten Buleleng. Husaini, A. 2005. Pluralisme Agama: Haram Fatwa MUI yang Tegas & Tidak Kontroversial. Jakarta: Pustaka Al-kautsar. Joyce, Bruce, Marsha Weil & Emily Calhoun. 2000. Models of Teaching. Needham Heights, MA: A Pearson Education Company. Kartanegara, M. 2005. Integrasi Ilmu sebuah Rekonstruksi Holistik. Jakarta: UIN Jakarta Press. Koentjaraningrat. 1987. “Persepsi tentang Kebudayaan Nasiona”. Dalam Alfian ed. Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan. Jakarta: PT Gramedia. Halaman 99-141. Leliweri, A. 2003. Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Madjid, Nurcholis. 1999. “Pengantar (2) Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi: Tantangan dan Kemungkinan”. Dalam Ahmad Baso Civil Society versus Masyarakat Madani. Halaman: 17-34. Magnis-Suseno, F. 2006. Berebut Jiwa Bangsa. Jakarta: Kompas. Mulyana, D. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nuswantoro. 2001. Daniel Bell: Matinya Ideologi. Magelang: Yayasan Indonesiatera Ohmae, K. 2005. The Next Global Stage Tantangan dan Peluang di Dunia yang Tidak Mengenal Batas Kewilayahan. [Penerjemah: Ahmad Fauzi]. Klaten: PT. Intan Sejati Klaten
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukadi, 2007. “Belajar dan Pembelajaran sebagai Yadnya,” Belajar dan Pembelajaran (Berorientasi Konten Kearifan Lokal Budaya Bali), (ed.) Sukadi dkk. Singaraja: Undiksha. Sukadi, 2011. Pendidikan dan Pembelajaran Berorientasi Pembangunan Karakter Bangsa. Makalah disampaikan pada kegiatan Pelatihan Pendidikan Karakter bagi Staf Dosen Universitas Ganesha yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2011. Singaraja: Undiksha. Supardi, N. 2007. Kongres Kebudayaan (1918-2003). Yogyakarta: Ombak. Suzuki, B. 1979. Multicultural Education: What’s it all about? Integrated Education, 17 (1-2). Halaman 47-48. Tilaar, H.A.R. 2003. Kekuasaan dan Pendidikan Suatu Tinjauan dari Perspektif Studi Kultural. Magelang: Indonesiatera.