Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” PENGGUNAAN METODE KARTU BERGAMBAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN PKn SDN BORO KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG
SUYONO SDN Boro Tulungagung
[email protected]
ABSTRAK Pelaksanaan pembelajaran di SDN Boro Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung untuk mata pelajaran PKn cenderung sangat monoton, sehingga siswa banyak yang bermain sendiri dan berbicara dengan teman sebangkunya. Rendahnya motivasi belajar siswa yang tentunya akan berdampak negatif terhadap prestasi belajar mereka, khususnya terhadap mata pelajaran PKn, untuk itu perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Dalam penelitian ini rumusan masalah yang dibahas adalah: Bagaimana penggunaan media kartu bergambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar PKn bagi siswa kelas VI semester I Tahun Pelajaran 2015/20016 SDN Boro Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung?, sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendiskripsikan peningkatkan prestasi belajar PKn pada siswa kelas VI semester I tahun pelajaran 2015/2016 SDN Boro Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung melalui penggunaan media kartu bergambar dalam pembelajaran. Lokasi penelitian ini adalah di SDN Boro Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung, sumber data adalah siswa kelas VI dengan jumlah siswa 25 anak. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan tes. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data diskriptif kualitatif. Kata kunci: Kartu Bergambar, Prestasi Belajar
A. PENDAHULUAN 1. Later Belakang Pendidikan adalah suatu wujud kebudayaan yang akademis, oleh karena itu perubahan perkembangan pendidikan merupakan hal yang memang seharusnya terjadi, sejalan dengan perubahan budaya kehidupan yang terjadi. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat, perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Dalam UU No. 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran dan melakukan bimbingan pelatihan, serta melakukan penelitian. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dipandang oleh banyak siswa sebagai pelajaran yang mudah, tetapi pada kenyataannya banyak juga siswa yang masih sering mendapat nilai kurang memenuhi standar minimal dalam setiap kali melaksanakan ulangan. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan prestasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep mata pelajaran PKn. Penyebab berikutnya adalah guru dalam melaksanakan pembelajaran tidak menggunakan media belajar yang tepat serta metode yang digunakan kurang mengaktifkan anak. Karena kurang dilibatkan dalam pembelajaran maka siswa menjdi pasif dan tidak memiliki motivasi untuk belajar. Dengan tidak menggunakan media belajar yang tepat maka pemahaman belajar pada siswa menjadi tidak jelas. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan awal di SDN Boro Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung yang dalam implementasinya pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran PKn cenderung sangat monoton, sehingga siswa banyak yang bermain sendiri dan berbicara dengan teman sebangkunya. Rendahnya motivasi belajar siswa yang tentunya akan berdampak negatif terhadap prestasi belajar mereka, khususnya terhadap mata pelajaran PKn. Padahal apabila kita lihat kenyataan yang ada dilapangan bahwa pelajaran PKn sangat relevan dengan kehidupan sosial dimana nantinya setelah lulus dari jenjang pendidikan tentunya siswa akan memasuki dunia kerja dimana semua itu memerlukan tatanan, aturan dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk memecahkan masalah pembelajaran yang demikian itu, perlu dilakukan upaya antara lain berupa pengembangan strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan motivasi belajar siswa dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu pendidik harus paham bagaimana cara menanamkan motivasi belajar pada anak didik, karena motivasi merupakan variabel yang menjembatani pengajaran dengan prestasi belajar. Siswa yang belajar dengan motivasi tinggi akan mendapatkan hasil yang maksimal. Media kartu gambar sangat efektif digunakan dalam pembelajaran di sekolah dasar karena diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, disamping itu mudah pengadaannya dengan biaya relatif kecil, juga memiliki keamanan yang cukup terjamin. Sedangkan manfaat yang didapat relatif besar bila dibanding dengan biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan latar belakang masalah penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Penggunaan Metode Kartu Bergambar Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas VI Pada Mata Pelajaran PKn Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 SDN Boro Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. 2. KAJIAN TEORI Kesuksesan proses pembelajaran tergantung kepada beberapa faktor, salah satunya adalah media pembelajaran. “Media pembelajaran diartikan sebagai perlengkapan interaksi pengajaran yang berupa alat-alat tertentu” (Surakhmad, 2006: 139). Penggunaan media dalam pembelajaran akan meningkatkan kelancaran, efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Bahan pelajaran yang dimanipulasikan dalam bentuk media pengajaran menjadikan anak asyik bermain dan bekerja. Dengan suatu media itu akan lebih menyenangkan mereka dan sudah tentu pengajaran akan menjadi benar-benar bermakna (meaningful). Media merupakan salah satu komponen
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” yang tidak dapat diabaikan dalam pengembangan sistem pengajaran dalam mencapai kesuksesan. Semakin tepat soorang guru menggunakan media belajar semakin baik prestasi siswanya. Kartu bergambar adalah alat bantu pembelajaran yang berbentuk gambar (Indriana, 2011: 66). Tujuan Menggunakan Kartu Bergambar: a. Untuk memperjelas pemahaman siswa terhadap materi pelajaran karena hampir mendekati benda yang sebenarnya, yakni dari benda tiga dimensi menjadi dua dimensi. Dengan gambar siswa lebih jelas memahami materi belajar hingga delapan puluh persen. b. Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra. Misal guru akan menjelaskan kereta api, maka akan kesulitan membawa kereta ke sekolah, memerlukan waktu yang lama untuk mengunjungi kereta api, dan karena besarnya benda maka siswa mengalami kesulitan dalam mengamati secara garis besar atau secara utuh. c. Penggunaan media gambar dapat menambah motivasi anak untuk mempelajari materi pelajaran yang sedang dibahas. Dengan meningkatnya motivasi belajar anak, maka prestasi belajar juga dapat meningkat secara meyakinkan. Apabila ditinjau dari arti kata "prestasi belajar" terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Purwadarminto, 2004: 108). Pendapat lain (Surakhmad, 2008: 7) mengatakan belajar adalah proses yang terjadi dalam otak yang bekerja menyimpulkan apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan lain-lain, lalu disusun sebagai hasil belajar. Belajar itu dapat dilakukan kapan saja, dimana saja. Manfaat prestasi belajar terutama dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaran bagi siswa adalah sebagai berikut: a. Menimbulkan rasa puas atas jerih payahnya selama belajar b. Sebagai tolak ukur kualitas pegetahuan anak. c. Bahan untuk meningkatkan mutu belajar. 3. METODE Dalam penelitian tindakan kelas ini lokasi penelitian adalah SDN Boro, Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. ini dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan, masih banyak siswa kelas VI di SDN Boro Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung yang masih mempunyai nilai di bawah KKM yang ditentukan yaitu ditentukan 70 dalam mata pelajaran PKn, hal ini dikarenakan rendahnya minat untuk belajar dalam pelajaran PKn, sehingga diharapkan metode kartu bergambar dapat meningkatkan nilai prestasi siswa. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dalam PTK diharapkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan, dan dituntaskan, sehingga proses pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan hasil belajar yang lebih baik dapat diwujudkan secara sistematis. Dengan pendekatan penelitian secara Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diharapkan dapat mengungkapkan proses belajar secara benar, yang berujung pada peningkatan prestasi belajar bidang pengembangan perilaku melalui penggunaan model belajar kelompok. Adapun penggunaan data yang bersifat deskriptif (berbicara) untuk menggambarkan hasil penelitian dengan analisa data agar dapat dengan tepat mengungkapkan data hasil penelitian secara obyektif dan bertanggung jawab. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain; 1) hasil pekerjaan tes evaluasi siswa pada setiap akhir tindakan, 2) hasil observasi, guna
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” mengamati kegiatan di kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dan 3) rekaman hasil wawancara dengan subyek penelitian guna menggali pemahaman materi. Data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa hasil tes, hasil observasi siswa, dan hasil observasi guru, serta dari catatan lapangan yang peneliti gunakan dalam rangka mencari data. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI semester I SDN Boro Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 25 anak. Teknik pengumpulan atau pengambilan data dalam penelitian ini adalah observasi,tes dan wawancara. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, Analisa data yang gunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan penelitian tindakan kelas. Analisa ini penulis lakukan dalam tiga tahap secara bersamaan yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan. B.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VI di SDN Boro, untuk kegiatan awal adalah kegiatan pra siklus didapatkan data yang diperoleh dari pengamatan aktivitas guru pra siklus dapat diketahui jumlah skor rata – rata 22. Dan dinyatakan dalam kategori cukup baik, hal tersebut dapat diketahui dari persentase berikut : 1. Skor maksimal = 4 (skor) x 11 (point pengamatan) = 44 2. Persentase skor rata – rata = Jumlah perolehan skor x 100% Jumlah skor maksimal = 2 2 x 100% = 50% 44 3. Sesuai dengan kriteria taraf keberhasilan Siklus maka hasil observasi pada tahap pra siklus dinyatakan cukup baik dengan persentase rata – rata 50 %. Dari pengamatan aktivitas siswa pra siklus diketahui jumlah skor 18 dan dinyatakan cukup baik, hal tersebut dapat diketahui dari persentase berikut : 1. Skor maksimal = 4 (skor) x 9 (point pengamatan) = 36 2. Persentase skor rata – rata = Jumlah perolehan skor x 100% = 1 8 x 100% = 50% Jumlah skor maksimal 36 3. Sesuai dengan kriteria taraf keberhasilan maka hasil pengamatan aktivitas siswa pada tahap pra Siklus dinyatakan cukup baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes pra siklus maka diketahui jumlah rata-rata adalah 66 dan dinyatakan cukup baik, hal tersebut dapat diketahui dari persentase berikut : 1. Skor ideal = 100 2. Nilai rata-rata = Jumlah skor = 1360 = 66 Jumlah siswa 20 3. Persentase ketuntasan kelas % X = X 1 x 100% N = 9 x 100% 20 = 45% Keterangan : %X = persentase ketuntasan kelas X1 = jumlah siswa yang tuntas individual
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” N
= jumlah keseluruhan siswa
Hasil tes yang telah didapat pada kegiatan pra siklus ini dirasa masih kurang, oleh karena itu peneliti melaksankan kegiatan siklus I sebagai lanjutan dari kegiatan pra tindakan yang dilakukan sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes siklus I maka diketahui jumlah rata-rata adalah 69,6 dan dinyatakan baik, hal tersebut dapat diketahui dari persentase berikut: 1. Skor ideal = 100 2. Nilai rata-rata = Jumlah skor = 1550 = 77 Jumlah siswa 20 3. Persentase ketuntasan kelas = % X = X 1 x 100% N = 1 4 x 100% 20 = 76% Keterangan : % X = persentase ketuntasan kelas X1 = jumlah siswa yang tuntas individual N = jumlah keseluruhan siswa Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan aktivitas guru siklus I dapat diketahui jumlah skor 27. Kriteria taraf keberhasilan siklus ditentukan sebagai berikut : 75%< NR ≤ 100 % : sangat baik 50%< NR ≤ 75 % : baik 25 % < NR ≤ 50 % : cukup baik 0 % < NR ≤ 25 % : kurang baik 1. Skor maksimal = 4 (skor) x 11 (point pengamatan) = 44 2. Persentase skor rata – rata = = Jumlah perolehan skor x 100% Jumlah skor maksimal = 2 7 x 100% 4 4 = 60,3 % 3. Sesuai dengan kriteria taraf keberhasilan siklus maka hasil pengamatan pada siklus I dinyatakan baik dengan persentase 60,3%. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa siklus I dapat diketahui jumlah skor 23. Kriteria taraf keberhasilan siklus ditentukan sebagai berikut: 75%< NR ≤ 100 % : sangat baik 50%< NR ≤ 75 % : baik 25 % < NR ≤ 50 % : cukup baik 0 % < NR ≤ 25 % : kurang baik 1. Skor maksimal = 4 (skor) x 9 (point pengamatan) = 36 2. Persentase skor rata – rata Jumlah perolehan skor x 100% = 2 3 x 100% = 63% Jumlah skor maksimal 36
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
3. Sesuai dengan kriteria taraf keberhasilan maka hasil pengamatan aktivitas siswa siklus I dinyatakan baik dengan persentase rata – rata 63% Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes siklus II diketahui jumlah ratarata adalah 85 dan dinyatakan sangat baik, hal tersebut dapat diketahui dari persentase berikut: 1. Skor ideal = 100 2. Nilai rata-rata = Jumlah skor = 1710 = 85 Jumlah siswa 20 3. Persentase ketuntasan kelas = % X = X 1 x 100% N = 1 8 x 100% 20 = 90% Keterangan : %X = persentase ketuntasan kelas X1 = jumlah siswa yang tuntas individual N = jumlah keseluruhan siswa Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa siklus I dapat diketahui jumlah skor 37. Kriteria taraf keberhasilan siklus ditentukan sebagai berikut : 75 %< NR ≤ 100 % : sangat baik 50%< NR ≤ 75 % : baik 25 % < NR ≤ 50 % : cukup baik 0 < NR ≤ 25 % : kurang baik 1. Skor maksimal = 4 (skor) x 11 (point pengamatan) = 44 2. Persentase skor rata – rata Jumlah perolehan skor x 100% = 37 x 100% = 83% Jumlah skor maksimal 44 3. Sesuai dengan kriteria taraf keberhasilan maka hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II dinyatakan sangat baik dengan persentase rata – rata 83% Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa siklus I dapat diketahui jumlah skor 29. Kriteria taraf keberhasilan siklus ditentukan sebagai berikut: 75%< NR ≤ 100 % : sangat baik 50%< NR ≤ 75 % : baik 25 < NR ≤ 50 % : cukup baik 0 % < NR ≤ 25 % : kurang baik a. Skor maksimal = 4 (skor) x 9 (point pengamatan) = 36 b. Persentase skor rata – rata Jumlah perolehan skor x 100% = 2 9 x 100% = 80,5% Jumlah skor maksimal 36 c. Sesuai dengan kriteria taraf keberhasilan maka hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II dinyatakan sangat baik dengan persentase rata – rata 80,5 %. Analisis data hasil pengamatan aktivitas guru dalam penggunaan metode tugas mandiri pada pembelajaran PKn. Pada pra Siklus diperoleh nilai 22 dari nilai ideal 4 x 11 = 44. Nilai Persentasenya = 22/44 x 100% = 50 % termasuk “cukup baik”.Pada siklus pertama diperoleh nilai 27 dari nilai ideal 4 x 11 = 44. Nilai
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” Persentasenya = 27/44 x 100% = 60,3% termasuk “baik”.Pada siklus kedua diperoleh nilai 37 dari nilai ideal 4 x 11 = 44. Nilai Persentasenya = 37/44 x 100% = 83% termasuk “sangat baik”. Rekapitulasi Daftar analisis ketrampilan guru dalam pembelajaran Nilai Termasuk Siklus ke Kategori Skor Persentase Pra Siklus 22 50 Cukup Baik 1 27 60,3 Baik 2 37 83 Sangat Baik
Diagram Observasi Guru Dalam Pembelajaran
100 80 60 40 20 0 Pra Siklus
Siklus I jumlah
Siklus II
persentase
Analisis data observasi aspek aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan penerapan metode tugas mandiri pada pembelajaran PKn.Pada pra Siklus diperoleh nilai 18 dari nilai ideal 4 x 9 = 36. Nilai Persentasenya = 18/36 x 100% = 50 % termasuk “cukup baik”.Pada putaran pertama diperoleh nilai 23 dari nilai ideal 4 x 9 = 36. Nilai Persentasenya = 23/36 x 100% = 63% termasuk “baik”.Pada putaran kedua diperoleh nilai 29 dari nilai ideal 4 x 9 = 36. Nilai Persentasenya = 29/36 x 100% = 80,5% termasuk “sangat baik”.
Siklus ke
Rekapitulasi daftar analisis aktivitas siswa dalam pembelajaran Skor Persentase Kategori
Pra Siklus
18
50
Cukup Baik
1
23
63
Baik
2
29
80,5
Sangat Baik
Diagram Observasi Siswa Dalam Pembelajaran
100 80 60 40 20 0 Pra Siklus
Siklus I nilai
persentase
Siklus II
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” Analisis prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn dengan penerapan metode visual. Pada pra Siklus diperoleh nilai rata-rata 66 dengan jumlah siswa tuntas adalah 9, dan Persentase ketuntasan adalah 45% termasuk “tidak tuntas”.Pada Siklus I diperoleh nilai rata-rata 77 dengan jumlah siswa tuntas adalah 15, dan Persentase ketuntasan adalah 76% termasuk “tuntas”.Pada Siklus II diperoleh nilai rata-rata 85 dengan jumlah siswa tuntas adalah 18, dan Persentase ketuntasan adalah 90% termasuk “ tuntas”. Tabel Rekapitulasi ketuntasan belajar siswa Putaran
Nilai ratarata
Ketuntasan
KKM
Kategori
Kelas 45 %
70
Tidak Tuntas
Pra Siklus
66
Individual 9
I
77
15
76 %
70
Tuntas
II
85
18
90 %
70
Tuntas
Diagram Ketuntasan Siswa Dalam Pembelajaran
100 80 60 40 20 0 Pra Siklus
Siklus I nilai rata rata
Siklus II
persentase
C. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan,dapat dibuat kesmpulan sebagai berikut: Data hasil pengamatan aktivitas guru dapat dikatakan berhasil dengan peningkatan yang signifikan, yaitu diketahui dari data pra siklus dinyatakan cukup baik (50%), siklus I dinyatakan baik (60,3%), siklus II dinyatakan sangat baik (83%). Hasil pengamatan aktivitas siswa, penggunaan metode visual mengalami keberhasilan, yaitu diketahui dari data siswa pra siklus dinyatakan baik (50%), siklus I dinyatakan baik (63%), siklus II dinyatakan sangat baik (80,5%), sedangkan dilihat dari nilai belajar maka penggunaan metode ini mengalami kenaikan, yaitu dilihat dari ketuntasan belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II diperoleh hasil penelitian berupa pengumpulan nilai ulangan harian sebelum dilakukan tindakan adalah 45%, data hasil siklus I adalah 76%, dan data hasil siklus II adalah 90%, setelah dibandingkan ternyata menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Dari uraian di atas bahwa penggunaan metode kartu bergambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SDN Boro Kecamatan Kedungwaru Tulungagung. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka dengan situasi dan kondisi tertentu, maka penggunan metode kartu bergambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Kepada para guru diharapkan dapat semakin aktif dan kreatif dalam memilih metode dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1997. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara Indriana, Fajri. 2011. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Miles, M. B., & Hubermen, A.M. 1998. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia, Jakarta Poerwodarminto, WJS. 2008. Pustaka
Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai
Surakhmad, Winarno. 2006. Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: IKIP Bandung.