Milati Ahsani dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):323-331, April 2013
PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS PROBIOTIK DALAM RANSUM TERHADAP KADAR LEMAK DAN KOLESTEROL KUNING TELUR AYAM ARAB (THE USE OF VARIOUS TYPE OF PROBIOTICS IN RATIONS AGAINST FAT AND CHOLESTEROL LEVELS ARABIAN CHICKEN EGG YOLK) Milati Ahsani, Ning Iriyanti, Sigit Mugiyono Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto e-mail :
[email protected] ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai jenis probiotik terhadap kadar lemak dan kolesterol kuning telur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam Arab betina umur 87 minggu, probiotik Bakteri asam laktat, probiotik Lactobacillus sp., probiotik Bacillus sp. Metode penelitian adalah eksperimental in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu R0 : pakan tanpa probiotik, R1: penggunaan probiotik Bakteri asam laktat R2 : penggunaan probiotik Lactobacillus sp., R3 : penggunaan probiotik Bacillus sp. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan diuji lanjut dengan uji kontras ortogonal. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap lemak kuning telur ayam Arab dan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap kolesterol kuning telur ayam Arab. Kesimpulan dari penelitian adalah penggunaan berbagai jenis probiotik 7,5% mampu menurunkan kadar lemak kuning telur. Kemampuan Bakteri Bacillus sp. memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menurunkan kadar lemak dibandingkan dengan bakteri Lactobacillus sp. Pemberian berbagai jenis probiotik 7,5% belum mampu menurunkan kadar kolesterol kuning telur. Kata Kunci : Probiotik, Bakteri asam laktat, Lactobacillus sp., Bacillus sp., lemak kuning telur, kolesterol kuning telur ABSTRACT The research objective was to determine the effect of different types of probiotics on levels of fat and cholesterol egg yolk. The material which was used in this study is the female Arabian chicken age 87 weeks, the probiotic lactic acid bacteria, Lactobacillus sp., Bacillus sp. The research method is experimental in vivo using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications are R0: feed without probiotic, R1: the use of probiotic lactic acid bacteria R2: the use of probiotic Lactobacillus sp., R3: the use of probiotic Bacillus sp. The data were analyzed using analysis of variance and were tested further by orthogonal contrast test. The results showed that the treatment was highly significant (P <0.01) on Arabian chicken egg yolk fat and did not affect significantly (P> 0.05) on Arabian egg yolk cholesterol. The conclusion of the study is the use of different types of probiotics 7.5% could reduce levels of egg yolk fat. Bacterium Bacillus sp. has a better ability to reduce levels of fat is compared with the bacteria Lactobacillus sp. Providing different types of probiotics 7.5% are not yet able to decrease the egg yolk cholesterol. Keywords : Probiotics, Lactic Acid Bacteria, LatoBacillus sp, Bacillus sp, Egg yolk’s lipid, Egg yolk’s cholesterol. PENDAHULUAN Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pola makan yang sehat sudah semakin tinggi. Masyarakat mulai memperhatikan makanan yang kaya akan nutrisi dan aman untuk dikonsumsi. Telur merupakan pangan hewani asal ternak yang memiliki nutrisi tinggi dan sangat digemari oleh 323
Milati Ahsani dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):323-331, April 2013
masyarakat. Kecenderungan masyarakat di Indonesia lebih menyukai telur ayam kampung dibandingkan dengan telur ayam ras (Departemen Pertanian, 2012). Telur ayam Arab memiliki kemiripan dengan telur ayam kampung baik bentuk, warna, ukuran, maupun kandungan nutrisinya. Ayam Arab juga memiliki produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Namun dewasa ini telur ayam semakin ditakuti karena maraknya pemberitaan mengenai telur sebagai salah satu sumber lemak dan kolesterol. Total lemak dalam kuning telur ayam berkisar 31.92%-34.80% (Kusmanto, 2004), dan kolesterol sebesar 5.20% (Rahayu, 2003). Tingginya kadar lemak dan kolesterol dalam kuning telur dikhawatirkan akan mengurangi konsumsi telur oleh masyarakat, sehingga penurunan kadar kolesterol dan lemak pada telur perlu diupayakan. Pengupayaan ini dapat dilakukan dengan pemberian probiotik. Penggunaan probiotik dalam ransum unggas terbukti dapat meningkatkan kinerja ayam niaga pedaging dan petelur, serta meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap serangan penyakit (Iriyanti dan Aris, 2001). Menurut Barrow (1992) beberapa mikrobia dapat memproduksi senyawa yang dapat menghambat sintesis lemak, memobilisasi atau mereduksinya. Selain itu bakteri Lactobacillus sp. juga dapat berperan sebagai bakteri probiotik penurun kolesterol. Menurut Sudha dkk., (2009), Lactobacillus mampu mengikat kolesterol yang terdapat pada aliran darah, kemudian dibawa ke usus halus untuk dibuang bersama feses. Bakteri asam laktat mampu memproduksi enzim bile salt hydrolise (BSH) yang berfungsi memutus ikatan senyawa yang mensintesis kolesterol yaitu ikatan C-24 NaCl amida yang ada diantara asam ampedu dan asam amino pada garam ampedu terkonyugasi. Garam ampedu yang mengalami dekonyugasi akan di kembalikan ke hati dan dibuang melalui feses. Mekanisme ini berdampak langsung terhadap penurunan kadar kolesterol yang dibawa darah ke ovarium sebagai tempat produksi kuning telur (Surono, 2004). Liong dan Shah (2005), melaporkan bahwa Bacillus sp. dapat mensintesis enzim lipase yang dapat memecah lemak menjadi asam lemak dan trigliserida, sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Kemampuan yang dimiliki oleh probiotik Lactobacillus sp., bakteri asam laktat, dan Bacillus sp. berpotensi untuk meningkatkan kualitas telur yaitu dengan menurunkan kadar lemak dan kolesterol kuning telur. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian mengenai seberapa besar pengaruh pemberian berbagai jenis probiotik terhadap kadar lemak dan kolesterol kuning telur ayam arab MATERI DAN METODE PENELITIAN Materi yang digunakan adalah ayam Arab petelur umur 87 minggu sebanyak 60 ekor yang dipelihara selama 6 minggu. Alat yang digunakan antara lain 60 unit kandang baterai, timbangan pakan berkapasitas 2 kg. Seperangkat alat untuk analisis proksimat bahan pakan, analisis kadar lemak, dan kadar kolesterol kuning telur. Bahan pakan yang digunakan adalah jagung, dedak, dan konsentrat tanpa antobiotik. Tiga jenis probiotik yang masing-masing mengandung bakteri bakteri asam laktat, bakteri Lactobacillus sp.,dan bakteri Bacillus sp. Metode penelitian adalah eksperimental secara in-vivo disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang uji adalah sebagai berikut : R0 : Pakan tanpa probiotik R1 : Penggunaan probiotik Bakteri asam laktat R2 : Penggunaan probiotik Lactobacillus sp. 324
Milati Ahsani dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):323-331, April 2013
R3 : Penggunaan probiotik Bacillus sp. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah (1) kadar lemak kuning telur (2) kolesterol kuing telur. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis variansi dan diuji lanjut dengan uji kontras ortogonal, Rancangan kontras yang diuji adalah R0 vs R1 R2 R3 yang artinya membandingkan respon perlakuan tanpa probiotik dengan pemberian berbagai jenis probiotik, R 1 vs R2 R3 yang artinya membandingkan respon perlakuan pemberian probiotik Bakteri Asam Laktat dengan pemberian bakteri Lactobacillus sp. dan Bacillus sp., R2 vs R3 yang artinya membandingkan respon perlakuan pemberian probiotik bakteri Lactobacillus sp. dengan pemberian dan Bacillus sp. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pemberian ransum yang mengandung berbagai jenis probiotik terhadap rataan kadar lemak dan kolesterol kuning telur ayam Arab disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rataan Kadar Lemak dan Kolesterol Kuning Telur Ayam Arab Perlakuan Lemak Kuning Telur (%) Kolesterol Kuning Telur (mg/100g)ns R0 30,05 ± 0,22 145,88 ± 11,29 R1 29,27 ± 0,25 140,88 ± 8,27 R2 29,81 ± 0,25 114,58 ± 37,84 R3 29,16 ± 0,07 110,13 ± 28,44 Ket : R0 = Pakan tanpa probiotik dalam pakan; R1 = Penggunaan probiotik Bakteri Asam Laktat 7,5% dalam pakan; R2 = Penggunaan probiotik Lactobacillus s.p. 7,5% dalam pakan; R3 = = Penggunaan probiotik Bacillus s.p. 7,5%. Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata (P<0,01).
Lemak Kuning Telur Rataan kadar lemak kuning telur perlakuan R0, R1, R2, R3 berturut-turut adalah 30,05±0,22 %, 29,27±0,25 %, 29,81±0,25 %, dan 29,16±0,07 % dengan kisaran 28.48% sampai dengan 30.29%. Rataan kadar lemak kuning telur hasil penelitian lebih rendah dibandingkan dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya. Sodak (2011) melaporkan lemak kuning telur ayam Arab adalah sebesar 32,34 %. Penelitian kadar lemak kuning telur ayam berkisar 31.92%-34.90% (Kusmanto, 2004). Penelitian Bell dan Weaver (2002) dalam Sodak (2011) menyatakan kadar lemak kuning telur ayam berkisar antara 31.80%-35.60%. Sim dan Sunwoo (2003) menyatakan komposisi lemak kuning telur dihasilkan dari proses lipogenesis dan asupan lemak dari pakan. Ketersediaan dan deposisi akhir lemak dalam kuning telur berasal dari interaksi hormon pada sintesis lemak di hati. Lemak dalam pakan sebagian besar adalah lemak trigliserida, sedangkan selebihnya adalah fosfolipid dan kolesterol. Rendahnya kadar lemak kuning telur yang diberi probiotik karena probiotik tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem saluran pencernaan, namun juga menyediakan enzim yang mampu mencerna lemak, protein dan serat kasar. Hal ini sesuai dengan hasil pernyataan Collins (1999) dalam Daud (2007) bahwa probiotik dapat mensintesis enzim-enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan nutrien tubuh inang. Widodo (2000) menyatakan bahwa secara umum lemak yang ada pada ransum akan dicerna di usus halus dengan bantuan garam empedu yang menjadi gliserol dan asam lemak kemudian dialirkan melalui pembuluh darah dan nantinya akan 325
Milati Ahsani dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):323-331, April 2013
bekerjasama dengan FSH (Folicle Stimulating Hormone) untuk membentuk kuning telur yang ada pada ovarium. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian probiotik berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar lemak kuning telur. Hal ini karena enzim lipase yang dihasilkan probiotik dapat memecah lemak bermolekul besar menjadi substrat yang lebih kecil sehingga mudah dicerna (Sudha, 2009), pemecahan lemak ini berdampak langsung terhadap penurunan kadar lemak total pada kuning telur. Selain itu probiotik bisa menurunkan kadar lemak kuning telur karena kemampuannya memfermentasikan karbohidrat dan menghasilkan asam lemak rantai pendek dalam saluran pencernaan (Ljungh et al., 2005). Penurunan kadar lemak yang disintesis dalam saluran pencernaan menyebabkan lemak yang dibawa ke ovarium untuk disintesis dalam kuning telur menurun. Menurut Santoso et al (1995) pemberian probiotik dapat menurunkan lemak karena probiotik secara efektif bisa menurunkan aktivitas acetyl coenzim A carboxylase yaitu enzim yang berperan dalam laju sintesis asam lemak. Uji lanjut kontras orthogonal pemberian bakteri asam laktat berpengaruh tidak nyata (P>0,05) dengan pemberian bakteri Lactobacillus sp. dan Bacillus sp., namun pemberian bakteri Bacillus sp. berbeda nyata (P<0,01) terhadap pemberian bakteri Lactobacillus sp. Hasil uji lanjut menunjukan bahwa bakteri Bacillus sp. merupakan bakteri terbaik dalam menurunkan kadar lemak kuning telur ayam Arab (Gambar 1). Bakteri Bacillus sp. telah terbukti cukup baik mensintesis enzim lipase dan protease yang penting dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam saluran pencernaan unggas. Bacillus sp. juga mampu mensintesis dan meningkatkan aktivitas enzim lipase untuk merombak lemak dalam saluran pencernaan unggas (Sjofjan, 2003). Enzim lipase sebagian besar dihasilkan oleh pancreas dan sedikit oleh usus halus yang berfungsi memecah lemak menjadi digliserida, monogliserida asam-asam lemak bebas dan giserol. Enzim lipase juga dapat memecah lemak bermolekul besar menjadi substrat yang lebih kecil sehingga mudah dicerna (Sudha, 2005). Bacillus sp. yang memiliki pH netral membantu mesintesis enzim lipase di dalam usus halus, sehingga proses pemecahan lemak menjadi lebih banyak berlangsung, pemecahan ini memungkinkan partikel lemak menjadi mudah untuk diserap secara langsung dalam bentuk yang lebih kecil, sehingga berdampak langsung terhadap penurunan dan deposisi lemak total di dalam kuning telur. 30.2 30.05
30
29.81
29.8
Lemak kuning telur
29.6 29.4 29.27
29.2
29.16
29 28.8 28.6 R0
R1
R2
R3
Gambar 1. Grafik Penggunaan Berbagai Jenis Probiotik Terhadap Kadar Lemak Kuning Telur 326
Milati Ahsani dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):323-331, April 2013
Mahdavi et al. (2005) menyatakan bahwa Bacillus sp. mampu mensintesis esterase yang memecah ikatan ester, yaitu ikatan penghubung asam lemak dengan gliserol. Bacillus sp. juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan intestianal homeostatis yang memungkinkan mekanisme perombakan atau degradasi kolesterol dan asam-asam lemak dilakukan oleh mikroba intestinal. Perombakan dilakukan dengan cara mengkonversi kolesterol menjadi asam empedu kholat dalam hati sehingga secara tidak langsung akan mengurangi kadar lemak kuning telur dan merubah komposisi lemak dalam tubuh (Fuller, 1992). Jin et al. (1996) dalam Ichsan (2004) menyatakan bahwa kultur bakteri Bacillus yang memiliki pH netral akan berasosiasi dengan dinding usus dan membantu meningkatkan jumlah Lactobacillus alami dalam usus. Lactobacillus dalam usus akan mengikat lemak pada lumen intestinal sehingga mengurangi lemak yang akan diserap dan diedarkan melalui peredaran darah (Giliand et al., 1985) dalam Sjofjan (2003). Lactobacillus alami usus juga merangsang mikroba lain dalam saluran pencernaan untuk memfermentasi karbohidrat sisa dalam saluran pencernaan unggas, sehingga mengakibatkan sintesis asam lemak berkurang. Dengan karakteristik yang dimiliki masing-masing bakteri, Bacillus sp. dan Lactobacillus alami dalam usus akan bekerjasama dengan dalam menurunkan kadar lemak dalam tubuh ayam. Menurut Cavallini et al., (2009), Bacillus sp. dapat menghasilkan statin, yaitu nhibitor 3hidroksi-3-metil-glutarin KoA reduktase yang merupakan enzim pengatur biosintesis lemak, kolseterol, dan trigliserida. Mekanisme penurunan lemak ini dimulai ketika inhibitor tersebut mereduksi kolesterol di dalam hepatosit dan meningkatkan kinerja high density lipoprotein (HDL) sehingga kadar trigliderida dan lemak akan ikut tereduksi. Kadar Kolesterol Kuning Telur Rataan kadar lemak kuning telur perlakuan R0, R1, R2, R3 berturut-turut adalah 145,88 ± 11,29 mg/100g, 140,88 ± 8,27 mg/100g, 114,58 ± 37,84 mg/100g, dan 110,13 ± 28,44 mg/100g dengan kisaran 51.57 mg/100g sampai dengan 156.26 mg/100g. Rataan kadar lemak kuning telur hasil penelitian lebih rendah dibandingkan dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya. Dwiloka (2003), melaporkan bahwa kandungan kolesterol total pada kuning telur ayam kampung adalah 188,1mg/100g. Hosseini et al., (2011) melaporkan dalam penelitiannya bahwa kadar lemak kuning telur ayam sebesar 196,02mg/100g. Saerang (1997) dalam Arslan (2004) melaporakan kadar kolesterol ayam umur 68 minggu mecapai 313 mg/kuning telur. Penelitian yang dilakukan oleh Xu et al. (2006), menyatakan bahwa kadar kolesterol kuning telur berkisar antara 221,05mg/kuning telur sampai dengan 257,11mg/kuning telur. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa pemberian pakan yang mengandung probiotik pada ransum ayam Arab berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar kolesterol kuning telur. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilaporkan Owings et al,. (1990) bahwa beberapa penelitian tentang probiotik tidak selalu menunjukan hasil yang positif. Afriani (2002) dan Daud (2007) menambahkan bahwa pemberian probiotik dalam ransum tidak selalu menunjukan hasil yang signifikan terhadap kolesterol yang diperoleh. Kolesterol kuning telur dipengaruhi oleh kadar kolesterol yang siap didistribusikan dari saluran pencernaan. Secara normal kadar kolesterol diatur oleh hati melalui mekanisme biokimia. Jika tingkat kolesterol rendah, maka produksi Hydroxi Metyl Glutaryil-KoA (HMG-KoA) reduktasi hati akan meningkat, sehingga biosintesis 327
Milati Ahsani dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):323-331, April 2013
kolesterol meningkat. Sebalikanya pada saat tingkat kolesterol tinggi, hati akan menurunkan produksi HMG-KoA reduktase sehingga sintesis kolesterol menurun. Mekanisme biokomia ini akan dipertahankan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh tetap normal. Dalam keadaan normal, jika terjadi gangguan dalam konsumsi dan produksi kolesterol, maka akan terjadi mekanisme untuk mempertahankan keseimbangan kolesterol. Perbedaan respon inang terhadap probiotik dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain jenis atau strain bakteri yang digunakan, tingkat ketahanan bakteri terhadap kondisi ternak, umur spesies inang, dan lingkungan tempat penyimpanan bakteri sebelum digunakan (Fuller, 1992). Kompiang (2009) juga menambahkan bahwa kinerja probiotik dipengaruhi oleh komposisi mikrobiota inang, cara pemberian probiotik, umur dan spesies inang serta strain probiotik yang diberikan pada inang. Berkaitan dengan umur spesies inang, Kompiang (2009) menyatakan kemampuan kerja probiotik dalam saluran pencernaan menunjukan kinerja optimal jika diberikan pada ternak muda. Pengambilan sampel telur merupakan salah satu faktor luar yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol kuning telur. Ayerza dan Coates (2001), menyebutkan bahwa umur pengambilan sampel telur akan mempengaruhi kadar kolesterol kuning telur, pada awal periode produksi sintesis kolesterol cukup tinggi, setelah ayam mulai puncak produksi kedua maka jumlah kolesterol secara perlahan mengalami penurunan dengan sendirinya kemudian meningkat kembali pada akhir periode produksi. Hasil penelitian Jiang dan Sim (1991) jumlah kolesterol (mg/g kuning telur) menurun setelah dua minggu sejak awal peneluran dan mendekati nilai konstan selama enam bulan periode produksi telur kemudian meningkat kembali saat mendekati afkir. Hasil analisis ragam menunjukan kadar kolesterol kuning telur berpengaruh tidak nyata secara statistik, namun kadar kolesterol kuning telur ayam Arab yang diberi probiotik menunjukan performan yang lebih baik (gambar 2). Rataan kadar kolesterol ayam Arab yang diberi probiotik lebih rendah, penurunanan ini terjadi karena probiotik di dalam saluran pencernaan ayam menghambat kerja enzim HMG-KoA reduktase yang berperan dalam pembentukan mevalonat dalam proses sintesis kolesterol. Sesuai dengan Voet et al. (1999) dalam Sudha et al. (2009) menyatakan penurunan kolesterol terjadi karena senyawa yang dihasilkan mikrobia berkompetisi dengan HMG-KoA untuk berikatan dengan enzim HMG-KoA reduktase. Hammad et al., (1996) dalam Yuneshi (2009) menyatakan bahwa kolesterol pada telur di sintesis dalam hati unggas, kemudian dibawa oleh darah dalam bentuk lipoprotein dan tersimpan dalam folikel pertumbuhan dan diteruskan ke ovarium. Probiotik juga dapat mengasimilasi kolesterol yang ada di dalam tubuh inang untuk digunakan sebagai nutrisi bagi perkembangan tubuhnya. 160 145.88
140
140.88
120
114.58
110.13
100 80
Kolesterol kuning telur
60 40 20 0 R0
R1
R2
R3
Gambar 2. Grafik Penggunaan Berbagai Jenis Probiotik Terhadap Kadar Kolesterol Kuning Telur 328
Milati Ahsani dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):323-331, April 2013
Pemberian berbagai jenis probiotik dalam ransum penelitian ini menunjukan bahwa pakan yang mengandung probiotik berpengaruh tidak nyata terhadap kadar kolesterol kuning telur tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar lemak kuning telur hal ini karena kolesterol berfungsi sebagai bahan pokok pembentukan garam empedu yang sangat dibutuhkan untuk proses pencernaan makanan termasuk proses metabolisme dan emulsi lemak agar berikatan dengan protein membentuk lipoprotein. Probiotik memproduksi enzim bile salt hydrolise (BSH) yang dapat mendekonyugasi garam empedu. BSH mengakibatkan empedu terkonyugasi tidak mudah diserap oleh usus halus sehingga dibuang oleh feses dan jumlah asam empedu yang kembali ke hati menjadi berkurang, untuk menyeimbangkan jumlah asam empedu maka diambil kolesterol tubuh sebagai prekursor, sehingga menyebabkan kadar kolesterol tubuh berkurang. Untuk memenuhi kebutuhan koleterol tubuh, lemak merubah proporsi kandungannya dan merangsang produksi kolesterol endogen lebih tinggi untuk pembentukan garam empedu. Selain itu energi lebih banyak digunakan dalam biosintesis lemak daripada biosintesis kolesterol. Proses biosintesis kolesterol lebih banyak memerlukan energi dibandingkan biosintesis trigliserida. Proses biosintesis kolesterol memerlukan tiga NADPH sedangkan biosintesis trigliserida memerlukan dua NADPH (Riis, 1983). Hasil penelitian menunjukan ada penurunan kadar kolesterol kuning telur sebesar dengan kisaran 5 mg/100 g kuning telur sampai dengan 35.73 mg/100 g kuning telur yang diperkirakan memerlukan energi sebesar 15 sampai dengan 107.19 NADPH sehingga kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk lemak menjadi terbatas. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan berbagai jenis probiotik dalam ransum ayam Arab mampu menurunkan kadar lemak kuning telur. Bakteri Bacillus sp. memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menurunkan kadar lemak dibandingkan dengan bakteri Lactobacillus sp. Penggunaan berbagai jenis probiotik belum mampu menurunkan kadar kolesterol kuning telur ayam arab. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih disampaikan kepada Fakultas Peternakan Unsoed, Kelompok Tani Ternak “Wanita Karya” Karanggude, Lina Istinganah dan rekan-rekan satu tim penelitian. DAFTAR PUSTAKA Afriani, H. 2003. Pengaruh dosis kultur Bacillus sp. dan Saccharomyces cere visiae sebagai probiotik terhadap performa, kadar lemak dan kolesterol karkas ayam broiler. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung. Arslan, C. and M. Saattci. 2004. Effects of probiotic administration either as feed additive or by drinking water on performance and blood parameters of Japanese quail. Arch. Geflugelk. 68: 160-163. Ayerza, R. and W. Coates. 2001. Omega-3 enriched eggs: The influence of dietary α-linolenic fatty acid source on egg production and composition. Canadian Journal of Animal Science. 355362. Barrow, P.A. 1992. Probiotics for chickens. Chapman and Hall, London. 329
Milati Ahsani dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):323-331, April 2013
Cavallini, D.C.U., Bedani, R., Bomdespacho, L.Q., Vendramini, R.C. and Rossi, E.A. 2009. Effects of probiotic bacteria, isoflavones and simvastatin on lipid profile and atherosclerosis in cholesterol-fed rabbits: a randomized double-blin study. BioMed Central. 8: 1-8. Daud, M., P.G. Wiranda., I. P. 2007. Kompiang. Persentase dan Kualitas Ayam yang diberi Probiotik dan Prebiotik dalam Ransum. JITV 12 (3):167-174 Departemen Pertanian. 2012. Budidaya Ayam Arab Jenis Petelur. http://epetani.deptan.go.id. [30 April 2012]. Dwiloka, Bambang. 2003. Efek Kolesterolemik Berbagai Telur. Media Gizi & Keluarga. 27(2): 58-65. Fuller, R. 1992. Probiotic the Scientific Basic. 1St Ed. Chapman and Hall London, New York. Hosseini, V.S.J., N. Afzali, A. Golian, M. A. Nasseri, M. Mallakeneh. 2011. Comparison of Yolk Fatty Acis Content, Bppod and Yolk Cholesterol of Hens Fed Diets Containing Palm Olein Oil and Kilka Fish Oil. African Journal of Boitechnology Vol.10 (51) Ichsan M. 2004. Pengaruh Pemberian Bacillus sp. terhadap Kinerja Pertumbuhan, Kadar Lemak, dan Kolesterol Daging Ayam Broiler. Buletin Peternakan. Vol. 28 (3) Iriyanti, N dan Efka Aris, R., 2001. Inokulasi Probiotik Lactobasillus spp. Asal Ayam Buras sebagai Upaya Perbaikan Performans Ayam Petelur. Laporan Penelitian. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Jiang, Z. and J. S. Sim. 1991. Research note : egg cholesterol values in relation to the age of laying hens and yolk weights. Poult. Sci. 70 : 1838 – 1841. Kompiang, I.P. 2009. Pemanfaatan Mikroorganisme sebagai Probiotik untuk Meningkatkan Produksi Ternak Unggas di Indonesia. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian 2 (3):2009 Kusmanto, D. 2004. Penggunaan Minyak Goreng Bekas dan Minyak Sawit dalam Pakan Ayam Petelur terhadap Kinerja Produksi, Asam Lemak dan Kolesterol Telur. Tesis. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta Liong, M.T and N.P Shah,. 2005. Bile Salt Deconjugation Ability, Bile Salt Hydrolase Activity and Cholesterol Co-precipitation Ability of Lactobacillus Strains. International Dairy Journal. Vol. 15: 391-398 Ljungh A., W. Torkel. 2005. Lactiz Acid Bacteria ad Probiotic. Curr.Issue Intestinal Microbiol. 7:7390 Mahdavi, A.H., H.R. Rahmani dan J. Pourreza. 2005. Effect of Probiotic Supplements on Egg Quality and Laying Hen's Performance. International Journal of Poultry Science. Vol. 4 (7): 488-492 Owings, W. J., D.L. Reynolds, R.J. Hasiak and R. Ferket. 1990. Influence of dietary supplementation with Streptococcus faecium M-74 on broiler body weight, feed conversion, carcass characteristics and intestinal microbial colonization. Poult. Sci. 69: 1257-1264. Rahayu, I.H.S. 2003. Karakteristik Fisik, Komposisi Kimia dan Uji Organoleptik Telur Ayam Merawang dengan Pemberian Pakan Bersuplemen Omega-3. Jurnal.Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XIX, No.3 hlm: 199-205. Riis. P.M. 1983. Dynamic Biochemistry of Animal Production. Department of Animal Physiology, The Royal Veterinary and Agricultural University, Copenhagen, Denmark. Santoso, U., K. Tanaka, 1995. Effect of Dried Bacillus subtilis Culture on Growth, Body Composition and Hepatic Lipogenic Enzyme Activity. British Journal of Nutrition. 71,523-529 Sim, J.S. and H.H. Sunwoo. 2002. Egg and Health Promotion. 1st ed. Iowa State Press. Iowa. USA. 330
Milati Ahsani dkk/Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):323-331, April 2013
Sjofjan, O. 2003. Kajian Probiotik (Aspergillus niger dan Bacillus sp.) sebagai Imbuhan Ransum dan Implikasinya terhadap Mikroflora Usus serta Penampilan Produksi Ayam Petelur. Disertasi. Universitas Padjadjaran, Bandung. Sodak J. F. 2011. Karakteristik Fisik dan Kimia Telur Ayam Arab pada Dua Peternakan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Sudha, M.R., C. Prashant, D. Kalpana, B. Sekhar, dan J. Kaiser. 2009. Probiotics as Complementary Therapy for Hypercholesterolemia. Biology and Medicine. Vol. 1 (4): Rev 4 Surono, IS. 2004. Probiotik dan Kesehatan. Tri Cipta Karya: Jakarta Widodo, E. 2010. Teori dan Aplikasi Pembuatan Pakan Ternak Ayam dan Itik. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Xu, C.L. C. Ji. Q. Ma, K. Hao, Z.Y. Jin, K. Li. 2006. Effect of a Dried Bacillus subtilis Cuture on Egg Quality. Poultry Science 85:364 Yuneshi, F. 2009. Pengaruh Pemberian Probiotik Pediococcus pentosaceus Asal Fermentasi Kakao Hibrid Terhadap Penurunan dan Kualitas Telur Itik Pitalah. Tesis. Universitas Andalas
331