PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI
PENGERTIAN ILMU
PENGERTIAN TEORI
Konsep Ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal : rsionalitas, dapat digeneralisasi, dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
Teori adalah abstraksi dari realitas
Pengertian ilmu mencakup : logika, adanya interpretasi subjektif, dan konsistensi dengan realitas sosial (Alfred Schutz, 1962)
Teori terdiri dari asumsiasumsi, proposisi-proposisi, dan aksioma-aksioma dasar yang saling berkaitan
Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan definisidefinisi yang secara konseptual mengorganisasi aspek-aspek dunia empiris secara sistematis
Teori terdiri dari teoremateorema yakni generalisasigeneralisasi yang diterima / terbukti secara empiris
DIMENSI DALAM TEORI EMPAT DIMENSI POKOK ASUMSI FILOSOFIS
TAMBAHAN -TAMBAHAN : TAMBAHAN-TAMBAHAN
Pernyataan yang berperanan sebagai titik tolak untuk mempelajari suatu gejala maupun hubungan diantara gejala sosial.
TEORITISI
KONSEP Ide-ide atau penggambaran hal-hal atau benda Ide hal Ide-ide hal-hal atau gejala sosial yang dinyatakan dalam istilah atau kata ((misalnya misalnya : status sosial, badan” sosial, ““badan”, badan”, dll) dll)
Orang yang mempopulerkan atau menemukan suatu teori
IMPLIKASI METODOLOGI
PENJELASAN TEORI
Berisi pendekatan metodologis yang digunakan dalam membangun teori tersebut dan kemungkinan pengembangannya dalam penelitian selanjutnya
Berisi bagaimana hubungan masing-masing masing masing-masing konsep sehingga menjadi sebuah kalimat yang sempurna dan mudah dipahami.
CONTOH HASIL PENELITIAN
PRINSIP -PRINSIP PRINSIP-PRINSIP Prinsip berisi petunjuk agar kita mampu menterjemahkan suatu kejadian sosial, sosial, membuat penilaian tentang suatu yang terjadi, terjadi, untuk kemudian bagaimana memutuskan pengambilan tindakan terhadap situasi tersebut. tersebut.
Baik berupa karangan ilmiah (biasanya dipublikasi di Jurnal-jurnal Ilmiah) maupun hasil riset Jurnal Jurnal-jurnal akademis (skripsi, tesis atau disertasi)
SIFAT TEORI
Abstraksi
Konstruksi
Terikat dgn Tindakan
Teori selalu mereduksi pengalaman menuju kepada seperangkat kategori, dan sebagai hasil selalu meninggalkan sesuatu di luar. Sebuah teori memfokuskan pada hal-hal tertentu dan meniadakan hal-hal yang lain. Bukti atau kebenaran ini penting, karena mengungkapkan kekurangan dari setiap teori. Tidak ada teori tunggal yang akan mengungkapkan keseluruhan kebenaran.
Teori diciptakan oleh manusia, bukan pemberian Tuhan. Teori merepresentasikan beragam cara yg dilakukan pengamat dalam melihat lingkungan mereka, namun teori itu sendiri tidak merefleksikan realitas. Banyak teoritisi melupakan konsep tersebut dan kita terjebak dalam konsep bahwa realitas dapat dilihat melalui teori. Pembentukan teori bukan hanya sekadar menemukan fakta yg tersembunyi, tetapi teori merupakan cara melihat fakta, mengorganisasikan dan merepresentasikan fakta tersebut (Abraham Kaplan). Teori adalah cara melihat dan berfikir ttg dunia, teori lebih baik dilihat sebagai lensa yg dipakai dalam observasi daripada sebagai cermin (Stanley Deetz).
Bagaimana kita berfikir, teori memberi pedoman tentang bagaimana kita bertindak. Bagaimana kita bertindak, praktik akan memberi pedoman tentang bagaimana kita berfikir. Dalam dunia keilmuan, teori-teori formal dan praktik-praktik intelektual tidak dapat dipisahkan. Teori berisi seperangkat instruksi untuk membaca dunia dan bertindak di dalamnya (James Anderson).
GENRE DALAM TEORI KOMUNIKASI A. TeoriTeori-teori Struktural dan Fungsional Strukturalisme : berakar dari linguistik yang menekankan organisasi organisasi bahasa (Ferdinand de Saussure) dan sistemsistem-sistem sosial (Emile Durkheim). Sedangkan Fungsionalisme : berakar dari biologi yang menekankan caracara-cara mengorganisasikan sistem bekerja menopang mereka sendiri.
B. TeoriTeori-teori Kognitive dan Prilaku Teori2 ini mirip teori struktural dan fungsional, bedanya kalau struktural fungsional berfokus pada struktur sosial & kultur sedangkan kognitif dan prilaku prilaku lebih kepada individual. Sumber utamanya adalah psikologi
C. TeoriTeori-teori Interaksionis Teori2 ini memandang kehidupan sosial sebagai proses interaksi. Interaksi dilihat sbg hal yg vital pada pendirian, perawatan, dan perubahan prilaku, arti dan bahasa. Komunikasi sbg perekat dalam hubungan2 di masyarakat. Bukanlah struktur yang yang menciptakan interaksi melainkan sebaliknya. Strukturlah sebagai produk dari penggunaan bahasa dan simbol melalui interaksi.
D. TeoriTeori-teori Interpretif Teori2 ini mencoba menemukan arti dalam aksi dan teks (dari surat surat gulungan kuno hingga prilaku remaja saat ini). Teori ini menggambarkan munculnya proses proses pemahaman. Teori ini subjektif dan mementingkan pengalaman individu.
E. TeoriTeori-teori Kritis Teori2 ini tidak hanya mengobservasi akan tetapi juga mengkritisi mengkritisi halhal-hal yang dominan yang sering memunculkan konflik. Teori2 ini banyak menggunakan metode metode interpretif yang melibatkan bahasa.
TEORI-TEORI PERSPEKTIF TRADISI TEORI -TEORI KOMUNIKASI LITTLEJOHN EDISI 7
LITTLEJOHN EDISI 8
GRIFFIN EDISI 6
RETHORIC
SEMIOTIC
SOCIO-PSYCHOLOGY
SEMIOTIC
PHENOMENOLOGY
CYBERNETIC
PHENOMENOLOGY
CYBERNETIC
RHETORICAL
CYBERNETIC
SOCIO-PSYCHOLOGY
SEMIOTIC
SOCIO-PSYCHOLOGY
SOCIO-CULTURAL
SOCIO-CULTURAL
SOCIO-CULTURAL
CRITICAL
CRITICAL
CRITICAL
RHETORICAL
PHENOMENOLOGY ETHICAL
MAPPING TEORI-TEORI (GRIFFIN,2006)
Objective Territority
Cybernetic
Semiotic
Phenomenology
Critical
SocioPsychological
Rhetorical
SocioCultural
Interpretive Territority
KECENDERUNGAN PARADIGMATIK TEORI-TEORI / PENDEKATAN DALAM BIDANG ILMUNKOMUNIKASI (I) THEORIES
PARADIGM CLASSICAL
CRITICAL
Theories of Discourse
X
X
Theories Sign and Language
X
X
Symbolic interactionism
Iowa School
Chicago School
Social Judgment theory
X
Cognitive Dissonance theory
X
(APPROACHS)
CONSTRUCTIVISM
THEORIES OF MESSAGE X
INTERPERSONAL COMMUNICATION
Theories of experience and interpretation Theories of Info Reception and Processing
X X
GROUP/ PUBLIC COMMUNICATION Information system approach in Organization
X
Social Exchange theories
X
Theories of Communication Network
X
KECENDERUNGAN PARADIGMATIK TEORI-TEORI / PENDEKATAN DALAM BIDANG ILMUNKOMUNIKASI (II) THEORIES (APPROACHS)
PARADIGM CLASSICAL
CRITICAL
Structural-Functionalism theories of mass media Agenda-setting theory
X
Mattelart, Schiller etc.
Cultivation theory
X
Uses and Gratifications
X
CONSTRUCTIVISM
MASS COMMUNICATION AND SOCIETY
Political-economy theories of mass media
X
Liberal
Instrumentalis & structuralism (Chomsky and Schudson)
Mass media and social construction of reality
Culturalism / Constructivism (Golding ; Murdoch) X
Media and cultural studies
X
X
Theories of Message production
X
X
X
Theories of Message reception
X
X
X
Theories of Mass Media and Persuasion, effectiveness of ads and communication program.
X
CIRI UTAMA TIAP TRADISI 1. TRADISI RETORIKA TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI SENI BERBICARA PADA PUBLIK (PUBLIC SPEAKING). Seni berpidato merupakan ilmu komunikasi kuno yang telah ada sejak kira-kira abad ke-4 SM. Dari Aristoteles hingga Soekarno Public Speaking merupakan komunikasi satu arah Public Speaking berguna bagi setiap calon pemimpin Melalui gaya bahasa dan olah vokal si pembicara secara emosional berusaha mempengaruhi dan mengarahkan publik untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu
CIRI UTAMA TIAP TRADISI 2. TRADISI SEMIOTIKA TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES BERBAGI MAKNA MELALUI TANDA Kata adalah simbol arbitreryang tidak punya makna inheren Makna kata tergantung konteks Makna tidak berada dalam kata/ simbol, tetapi berada pada pikiran orang Segitiga Makna (Meaning Triangle) OdGen and Richard
MEANING TRIANGLE Richard & Odgen (1923) Interpretasi Melambangkan
Mengacu kepada
(hubungan langsung)
(hubungan langsung yang lain)
Lambang
Rujukan
”Bunga” Mewakili (hubungan tak langsung yang dipertalikan)
CIRI UTAMA TIAP TRADISI 3. TRADISI SIBERNETIKA TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI PEMROSESAN INFORMASI Cybernetic (kecerdasan artifisial) diperkenalkan oleh Norbert Wiener Wiener untuk menggambarkan cara feedback membuat pemrosesan informasi informasi Dalam tradisi ini feedback dikaitkan dengan komunikasi sebagai jembatan penghubung bagianbagian-bagian dari sebuah sistem yang terpisah Gagasan komunikasi sebagai pemrosesan informasi dimunculkan oleh Claude Shannon yang menemukan teori matematika dari Weaver untuk pengiriman tanda Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas saluran yang terdistorsi Informasi adalah reduksi ketidakpastian Kapasitas saluran = Informasi + Gangguan Model Komunikasi Shannon & Weaver
CIRI UTAMA TIAP TRADISI 4. TRADISI PSIKOLOGI SOSIAL TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI PENGARUH INTERPERSONAL Tradisi ini menggunakan pendekatan ilmiah objektif dalam mencermati fenomena komunikasi Memiliki keyakinan adanya kebenaran-kebenaran komunikasi yang dapat ditemukan melalui observasi yang hati-hati & sistematik Mencari hukum universal sebab akibat dan memprediksi keberhasilan dan kegagalan dalam prilaku komunikasi Penelitian Carl Hovland dengan metode eksperimen pada efek komunikasi terhadap perubahan pendapat dengan acuan “who says what to whom and with what effect
5. TRADISI FENOMENOLOGI
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI PENGALAMAN DIRI DAN ORANG LAIN MELALUI DIALOG. Analisa intensif terhadap kehidupan sehari-hari dari sudut pandang orang yang mengalami kehidupan tersebut Menekankan arti penting interpretasi orang-orang itu pada pengalaman subjektif mereka Apabila tidak ada dua orang yang bisa mempunyai cerita sama persis dalam mengungkapkan pengalaman subjektif masing-masing, maka dapat diatasi melalui : Peningkatan hubungan agar tercipta kecocokan & kesesuaian antara perasaan terdalam individu dan tampilan luarnya Pandangan positif tak bersyarat & sikap penerimaan yang tidak ditentukan oleh performa orang lain Pemahaman dan pergaulan yang empatik tanpa adanya prasangka
6. TRADISI SOSIOKULTURAL
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI PENCIPTAAN DAN PEMBENTUKAN REALITAS SOSIAL. Tradisi ini memiliki premis : karena orang berbicara maka mereka menciptakan kebudayaan Dunia ini mencerminkan apa yang ada secara aktual, meskipun proses menuju kesana seringkali menggunakan jalan yang berbeda Realitas dibentuk dengan bahasa yang digunakan sejak lahir Pelopor bidang linguistik sosiokultural adalah Edward Sapir dan Benjamin Lee Whorf. Hipotesis mereka adalah : Struktur bahasa dalam sebuah kebudayaan membentuk apa yang orang-orang pikirkan dan lakukan Melalui komunikasi, realitas diproduksi, dijaga, diperbaiki dan ditransformasikan Orang-orang dalam percakapan bersama-sama mengkonstruksi dunia sosial mereka
7. TRADISI KRITIKAL TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI TANTANGAN REFLEKTIF PADA WACANA KETIDAKADILAN Tradisi ini berasal dari pemikiran Frankfurt Tujuannya menguji gagasan Karl Mark dengan menolak aspek ekonomi determinisme Semua sejarah sebelum masa kini dicirikan oleh ketidakadilan Tantangan masyarakat kontemporer : Kontrol bahasa untuk mengabadikan ketidakseimbangan kekuasaan Peran media massa yang menumpulkan kepekaan pada penindasan Kebutaan pada metode dan penerimaan tidak kritis terhadap temuantemuan-temuan empiris Menekankan pembebasan, emansipasi, transformasi atau peningkatan kesadaran sebagai agenda etis yang mempertimbangkan solidaritas pada penderitaan umat manusia sebagai tanggungjawab moral Tokohnya adalah Max Hockheimer, Hockheimer, Theodor Adorno, Adorno, Jurgen Habermas & Herbert Marcuse
8. TRADISI ETIKA TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI INTERAKSI KARAKTER MANUSIA DALAM MENCAPAI KEUNTUNGAN Kita wajib selalu mencari kebenaran, akurasi, kejujuran dan alasan yang esensial dalam berkomunikasi Kita memiliki tanggungjawab, baik pada jangka pendek maupun pada jangka panjang, dari konsekuensi dan akibat yang ditimbulkan dalam komunikasi yang kita lakukan. Harapan serupa juga kita tujukan kepada orang lain Kita harus berusaha memahami dan menghormati orang lain dalam berkomunikasi sebebelum mengevaluasi dan merespon pesan mereka