PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBANTUAN MIND MAPPING DAN GEOGEBRA DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS Nila Amrina1) Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas PGRI Semarang Jl. Sidodadi Timur 24 Semarang
[email protected]
1)
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengembangkan video pembelajaran berbantuan mind mapping dan geogebra dengan pendekatan RME mencapai valid dan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and Development. Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Satu Atap Gajah Demak pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII A sebagai kelas eksperimen. Sebelum diuji cobakan di lapangan, bahan ajar terlebih dahulu dilakukan uji validasi oleh ahli materi dan ahli media. Hasil dari validasi ahli materi adalah 85,83% dan hasil dari validasi media sebesar 86,32%, maka menunjukan kriteria baik. sehingga perangkat tersebut layak untuk di gunakan. Hasil uji coba lapangan menunjukkan thitung> ttabel yaitu . maka, hipotesis H0 ditolak artinya rata-rata prestasi belajar pada kelas eksperimen lebih baik dari pada rata-rata pada kelas kontrol dengan rata-rata kelas eksperimen sebesar 79,08 dan kelas kontrol 73,5, sehingga dapat disimpulkan pembelajaran menggunakan video pembelajaran berbantuan mind mapping dan geogebra dengan pendekatan RME mencapai valid dan prestasi belajar siswa yang menggunakan video pembelajaran berbantuan mind mapping dan geogebra dengan pendekatan RME lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. Kata kunci: Video, Mind Mapping,Geogebra, RME, ADDIE, Prestasi Belajar
Untuk PENDAHULUAN Seiring
berpikiran
perkembangan
serta
inovasi
pembaharuan dalam berbagai
diperlukan
bidang,
luas,
metode
yang
tepat,
diantaranya adalah bagaimana strategi mengaktualisasikan kompetensi siswa
Oleh karena itu, pendidikan adalah
berdasarkan kemampuan, sifat, sikap,
masalah yang menarik untuk terus dikaji
serta tingkah laku sehingga membuat
dan dikembangkan.
siswa menyenangi proses pembelajaran.
Masalah-masalah pendidikan yang
Sementara itu, pemikiran kritis, kreatif,
sifatnya metodik dan strategik sudah
sistematis, dan logis dapat dikembangkan
mulai dipahami oleh para pendidik atas pendidikan
berwawasan
diri yang tinggi, kreatif, dan inovatif
atau
termasuk dalam strategi pembelajaran.
kesadaranbahwa
yang
depan (visioner), memiliki kepercayaan
semakin pesat, dunia pendidikan pun mengadakan
kritis,
output
profesional, unggul, berwawasan jauh ke
kemajuan sains dan teknologi yang
perlu
menghasilkan
melalui pendidikan matematika.
nasional
Matematika adalah sebagai salah
adalah investasi masa depan bangsa.
satu ilmu dasar dewasa ini yang telah
1
berkembang amat pesat, baik materik
konsep atau algoritma, secara luwes,
maupun kegunaannya. Di samping itu
akurat,
matematika
pemecahan masalah. Tetapi yang sering
juga
kembangkan
bisa menumbuh kemampuan
dan
efisien
dan
tepat
dalam
terjadi pada bahan ajar yang beredar di
membentuk pribadi peserta didik yang
lapangan,
terpadu
ilmu
keterampilan prosedural namun kurang
teknologi (Depdikbud,
menekankan pemahaman konsep. Untuk
perkembangan
pengetahuan dalam
Kusumaningtyas,
Sedangkan Patahuddin
dan
2013).
itu
Rokhim
lebih
diperlukan
menekankan
inovasi
pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar
(dalam Latif, 2013) menyatakan bahwa
siswa
matematika adalah ilmu dasar yang harus
konsep matematika. Pembelajaran yang
dipelajari
mampu mendukung hal tersebut antara
semua
orang.
Namun,
kelemahan pengajaran matematika yang
dan
mendukung
penguatan
lain adalah dengan bantuan bahan ajar.
terjadi selama ini telah menimbulkan
Dalam dunia pendidikan, komputer
persepsi negatif pada anak, misalnya
memiliki potensi yang besar untuk
matematika
meningkatkan
adalah
pelajaran
yang
menakutkan.
kualitas
pelajaran,
khususnya dalam pelajaran matematika.
Pitadjeng (dalam Misdalina, 2009)
Banyak hal yang abstrak atau imajinatif
menyatakan bahwa agar murid dapat
yang
belajar matematika dalam suasana yang
dipresentasikan
menyenangkan
harus
komputer. Hal ini tentu saja akan lebih
dan
menyederhanakan jalan pikiran siswa
mengupayakan
guru adanya
situasi
kondisi yang menyenangkan, strategi
yang
diperkirakan melalui
siswa simulasi
dalam memahami matematika.
yang menyenangkan, maupun materi matematika
sulit
Perkembangan ilmu pengetahuan
menyenangkan.
dan
teknologi
semaikin
mendorong
Sedangkan Peraturan Menteri Pendidikan
upaya-upaya
Nasional Nomor 22 (dalam Nuriani,
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
2014) menyatakan bahwa mata pelajaran
proses
matematika bertujuan agar peserta didik
dimanfaatkan
memiliki kemampuan memahami konsep
pembelajaran
matematika,
mengembangkan
antar
konsep
menjelaskan dan
keterkaitan
mengaplikasikan
belajar.
pembaharuan
dalam
Apabila
komputer
sebagai
media
dengan dan
cara
menggunakan
secara tepat dan baik, maka akan
2
membawa manfaat yang besar bagi guru
interaksi dua arah dengan bahan ajar
dan siswa serta bagi pendidikan.
yang digunakan.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa teknologi
komputer
telah
Berdasarkan
banyak
dilakukan
analisis
peneliti
yang
terhadap
video
digunakan dalam dunia pendidikan. Pada
pembelajaran yang digunakan oleh guru
era informatika seperti sekarang ini,
matematika masih sangat sederhana.
visualisasi berkembang dalam bentuk
Animasi dan warna pada power point
gambar
masih
bergerak
ditambahkan Dalam
dengan
proses
komputer
(animasi) suara
pengajaran,
digunakan
pembelajaran.
yang
audio
maupun video masih kurang hanya
teknologi
terfokus pada visual atau tayangan teks,
media
uraian
teknologi
materi
segi
besar dalam bidang media pembelajaran
pembelajaran,
karena
video
mengintegrasikan
yang
masih
abstrak.
Karena kekurangan tersebut baik dari
multimedia mampu memberi kesan yang
bisa
Pemanfaatkan
(audio).
sebagai
Bahkan,
kurang.
teks,
tampilan
maupun perlu
pembelajaran
kualitas
pengembangan berbantu
Mind
gambar, grafik, animasi,video dan audio.
Mapping dan GeoGebra yang lebih
Multimedia dapat menjadikan proses
kreatif, inovatif dan mampu menjadi
pengajaran dan pembelajaran ke arah
sarana
yang lebih dinamis.
kelompok yang dibutuhkan siswa dalam
Video
adalah
menangkap,
merekam,
mentrasmisikan gambar
teknologi
dan
film
kegiatan
memproses,
menata
bergerak.
menggunakan
untuk
belajara
mandiri
pembelajaran,
maupun
sehingga
mendorong minat siswa dalam belajar.
ulang
Freudenthal Institute (dalam Ifada
Biasanya
Novikasari, 2007), yaitumengembangkan
seluloid,
sinyal
suatu
pendekatan
teoretis
terhadap
elektronik, atau media digital. Berkaitan
pembelajaran matematika bermutu yang
dengan “ penglihan dan pendengaran “
dikenal
aplikasi
Mathematics
video
pada
multimedia
dengan
RME Education).
merupakan
video telephony, video conferencing, dan
memberikan pengertian mengenai proses
windows. Dalam video pembelajaran
pendidikan matematika sebagai proses
yang
menggabungkan pandangan tentang apa
ini,
siswa
terlibat
yang
RME
mencakup: TV, VCD/DVD recording,
interaktif
metode
(Realistic
dapat
itu matematika, bagaimana siswa belajar
3
matematika, dan bagaimana matematika
kongkrit
harus diajarkan.
denganmudah
Dalam penelitian Mulyanto (2007) Peningkatan
proses
yang
adalah
dayatangkap
aktifitaskerja
kadang-kadang
oleh
yang
para
sesuai
pada
matematika tampak pada aspek : (1)
diperlihatkan
diamati dengan
perkembangan usianya,(4)hambatannya
belajarmengajar
kelompok
dapat
siswa
perbedaan para
kecepatan
siswa,
sehingga
memaksaguru
mengerakhan
berbagai
untuk upaya
yangsungguh-sungguh, tekun , antusias,
memberikanpenjelasan kepada kelompok
gairah
–kelompok secara berbeda.
atau
semangatpara
dibandingkan
dengan
siswa, sebelum
Bedasarkan pemaparan di atas,
dilakukantindakan, (2) penerapan RME
dapat diambil beberapa permasalahan,
untuk setiap siklus hasilnyasangat baik,
yaitu :1) Bagaimana mengembangkan
dilihat
video pembelajaran E-Module yang valid
dari
hasil
rata-rata
yangdiselesaikan para
tugas
siswa dengan
dengan
Model
Pembelajaran
Based
pencapaian rata-ratanyadiatas 75% dari
Learning (PBL) Berbantuan Geogebra
target
pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat? 2)
yang
walaupunada kelemahan,
telah
ditentukan,
kekurangan
Apakah
ada
perbedaan
hasil
tidakterlalu
pembelajaran penggunaanantara siswa
prinsip, lebih kepada karena kekurang
yang menggunakan E-Module Model
telitian parasiswa dalan menyelkesaikan
Pembelajaran Based Learning (PBL)
tugasnya yang terburu-buruingin cepat
Berbantuan
selasai,
proses pembelajaran matematika pada
(3)
masalahnya
atau
aktifitas
guru
dalam
Geogebra
menyajikanmateri operasi pengurangan
pokok
bilangan
,
Berdasarkan latar belakang di atas dapat
saatmelaksanakan pembimbingan dapat
di rumuskan permasalahanan sebagai
berjalan dengan baikdan efektif karena
berikut
pendekatan
video pembelajaran berbantuan Mind
bulat
negative
RME
tampaknya
bahasan
efektif dalam
:1)Bagaimana
sangatsesuai dengan karakteristik materi
Mapping
matematika khususnyaaritmatika yang
pendekatan
memerlukan
persamaan
pemahaman
realistik
melaluipengalaman aktif para siswanya,
2)Apakah
melalukakn manipulasipada benda-benda
berbantuan
4
Bilangan
dan
garis
pengembangan
GeoGebra
RME
dalam
lurus
video Mind
Bulat?
dengan materi
yang valid? pembelajaran
Mapping
dan
GeoGebra dengan pendekatan RME
memadai. Teknik yang digunakan dalam
lebih
pembelajaran
pengumpulan data pada penelitian ini
konvensional pada materi persamaan
yaitu: a) teknik observasi, b) teknik tes,
garis lurus?
c) angket respon siswa.
efektif
daripada
Sesuai rumusan masalah di atas,
Instrumen penelitian yang digunakan
maka tujuan penelitian pengembangan
untuk mengumpulkan data adalah berupa
ini adalah untuk :1)Mengembangkan
tes dan angket. Tes diberikan kepada
video
Mind
kedua kelas dengan alat tes yang sama
dengan
dan hasil pengolahan data digunakan
pembelajaran
Mapping
dan
pendekatan
berbantu
GeoGebra
RME
materi
untuk
valid.
penelitian. Sedangkan instrumen angket
2)Untuk mengetahui video pembelajaran
digunakan untuk mengumpulkan data
berbantu
penilaian
persamaan
garis
dalam
lurus
Mind
yang
Mapping
dan
menguji
kebenaran
siswa
hipotesis
terhadap
GeoGebradengan pendekatan RME lebih
pembelajaran
efektif
pembelajaran
Sebelum diujikan kepada sampel maka
konvensional pada materi persamaan
soal tersebut harus diuji coba terlebih
garis lurus.
dahulu
daripada
untuk
yang
modul
dikembangkan.
mengetahui
kriteria
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Uji hipotesis
METODE Populasi
yang
diambil
adalah
meliputi uji normalitas, uji homogenitas.
seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Satu Atap Gajah Demak pada semester
HASIL DAN PEMBAHASAN
ganjil tahun ajaran 2015/2016. Sampel
A. Pembahasan Validasi Ahli
diambil dengan teknik cluster random
1. Hasil Validasi Ahli Media
sampling, diperoleh 3 kelas, yaitu: kelas
Berdasarkan
validasi
ahli
VIII A sebagai kelas kontrol, kelas VIII
media dapat dilihat untuk aspek
B sebagai kelas Eksperimen, dan kelas
umum
VIII C sebagai kelas Uji Coba.
Pembelajaran 87,7%, Kelayakan
Dalam suatu penelitian dibutuhkan suatu
data
yang
akurat.
Bahasa
Untuk
82,2%,
88,3%,
Penyajian
Kelayakan
Kegrafikan 85,53%., ini berarti
memperoleh data yang akurat diperlukan
media
suatu teknik pengumpulan data yang
5
pembelajaran
memiliki
kriteria
baik, sehingga layak
eksperimen dan kelas kontrol
digunakan dengan revisi
memiliki varians yang sama.
2. Hasil Validasi Ahli Materi Berdasarkan
C. Pembahasan Soal Uji coba
validasi
ahli
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas,
materi dapat dilihat untuk aspek
dari 10 item soal yang memenuhi
umum materi 86,63%, Substansi
syarat
Materi
reliabilitas, taraf kesukaran dan daya
82,86%,
dan
Desain
Pembelajaran 87,14%., ini berarti materi
pembelajaran
sesuai
dengan
validitas,
pembeda yaitu sebanyak 7 item soal
memiliki
D. Pembahasan Uji Data Akhir
kriteria sangat baik, sehingga
Data akhir yang sudah diperoleh
layak digunakan dalam penelitian
dianalisis
tanpa revisi.
normalitas, uji homogenitas, dan uji
B. Pembahasan Data Awal
t. bahwa Lhitung < Ltabel pada taraf
Berdasarkan
menggunakan
uji
hasil
signifikan 5% dengan n1 = 25 dan
perhitungan data awal Dari tabel
n2 = 26 sehingga H0 diterima. Hal
4.9 terlihat jelas bahwa Lhitung <
ini
Ltabel pada taraf signifikan 5%
eksperimen dan kelas kontrol berasal
dengan n1 = 25 dan n2 = 26
dari populasi
sehingga H0 diterima. Hal ini
normal. Dari tabel distribusi χ 2
berarti
dengan
sampel
dari
kelas
eksperimen dan kelas kontrol berasal
dari
berdistribusi
populasi normal.
berarti
Ho
artinya
tersebut
yang
Setelah
Dengan
kedua
berasal
sama
dari
(homogen).
melakukan
posttest
(evaluasi) dari soal tes instrument
menggunakan uji bartlett pada
penelitian diperoleh ̅̅̅
kelas eksperimen maka dapat bahwa
diterima,
varian
Karena
, yaitu 1, < 3,84, maka
kelompok
kelas mempunyai varians yang
)
perhitungan .
<
maka Ho diterima. Artinya kedua
disimpulkan
Dari
didapat
Karena Fhitung kurang dari Ftabel
(homogen).
(
diperoleh .
1,96 sehingga didapat 1,67<1,96.
kelas
yang berdistribusi
)
yang Setelah
dari
peluang
(
melihat tabel F didapat Ftabel =
sama
sampel
kelas
,
6
dan
79,08 dan 6,770
4,121
garis lurus kelas VIII SMP N 3 Satap
kemudian
Gajah. Dilihat dari perbedaan rata-rata
. Dari
hasil belajar siswa pokok bahasan
tabel distribusi t dengan dk = 24 dan
persamaan garis lurus kelas VIII SMP
sehingga diperoleh Hasil
tersebut
dikonsultasikan dengan
.
N 3 Satap Gajah yang ditunjukkan
yaitu 4,121 >
dari nilai rata-rata kelas eksperimen
diperoleh Karena
>
sebesar 79,08 dan kelas kontrol
, maka H0 ditolak. maka dapat disimpulkan
bahwa
eksperimen
dan
sebesar 73,5.
kelas
kelas
kontrol
DAFTAR PUSTAKA Aini, Annisa, dkk. (2012). Metode Mind MappingUntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya. 1 (1), 125 – 137. Andarwati, Dian dan Kuswari Hernawati. (2013). Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Penemuan TerbimbingBerbantuanGeogebra Untuk MembelajarkanTopik Trigonometri Pada Siswa Kelas X SMA. ISBN : 978 – 979 – 16353 – 9 – 4. Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdaka. Azikin, (2013). Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP dalam Setting Pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education.Unnes Journal of Mathematics Education Research. Vol 2 no 1. http://journal.unnes.ac.id/sju/inde x.php/ujmer. Artianningsih, dkk. (2013). Penerapan Mind Mapping Dengan Media Prezi Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Partisipasi Belajar
memiliki varians yang sama.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
maka
dapat
disimpulkan
adalah sebagai berikut: 1. Video pembelajaran berbantuan Mind Mapping
dan
pendekatan
Geogebra
RME
pada
dengan materi
persamaan garis lurus layak (valid) digunakan
oleh
pembelajaran
siswa
dengan
dalam melihat
penilaian dari rata-rata validasi total ahli materi sebesar 86,94%, rata-rata validasi total ahli media sebesar 86,32% dan tanggapan siswa sebesar 84,27%. 2. Terdapat
kemampuan
pemecahan
masalah siswa yang menggunakan video
pembelajaran
lebih
efektif
daripada hasil belajar siswa yang menggunakan
model
pembelajaran
konvensional pada materi persamaan
7
Akuntansi. Jurnal Penelitian UNS. 2 (1), 39 – 48. Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia Ismawati, N dan Hindarto. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Struktural Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan HasilBelajar Siswa Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 7 (2011), 38-41. http://journal.unnes.ac.id. Jamalong, Ahmad. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatifnumbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 18 (4), 394 – 411. Jaya, S. (2012). Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar FisikaPeserta Didik Kelas X Semester 2Di SMK Negeri 3 Singaraja. 1 (2). Kusumaningtyas, W.K, dkk. (2013). Penerapan PMRI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berbantuan Alat Peraga Materi Pecahan. Unnes Journalof Mathematics Education. 1 (2). http://journal.unnes.ac.id/sju/inde x.php/ujme. Latif, Yajid, dkk. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbantuan Camtasia pada pokok Bahasan Lingkaran melalui Edmodo untuk
Siswa MTs. Jurnal Kreano. 4 (2), 105 – 114.. Misdalina, dkk. (2009). Pengembangan Materi Integral Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Di Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika. 3 (2), 61 – 74. http://eprints.unsri.ac.id/7 91/1/6_GANJIL_MISDALINA. Mahmudi, A. 2010. Membelajarkan geometri dengan program geogebra. UNY Mappeasse, M.Y. (2009). Pengaruh Cara Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Jurnal MEDTEK. 1(2). Mulyanto, Respaty.(2007) Pendekatan rme untuk meningkatkanPemahaman operasi pengurangan bilangan bulatNegatif pada pembelajaran matematika di sdnSukalerang i kabupaten sumedang.“JURNAL, Pendidikan Dasar “ Nomor: 8 Oktober 2007. Novikasari, Ifada. (2007). Realistic Mathematics Education (RME): Pendekatan Pendidikan Matematika dalam Konsep dan Realitas.jurnal pemikiran alternatif pendidikan. 12 (1), 93106. Nuriani, N.R. (2014). Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Berbantuan Pendekatan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jurnal Derivat. 1 (1), 8 – 18. Priantini, Okta, dkk. (2013). Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap
8
Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Prestasi Belajar IPS. eJournal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 3. Pribadi. 2010. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat Rhosyida, Nelly dan Jailani. (2014). Pengembangan Modul Matematika SMK Bidang Seni, Kerajinan, Dan Pariwisata Berbasis Open-Ended Problem Sebagai Implementasi KTSP. Jurnal Riset Pendidikan Matematika. 1 (1), 35 – 47. Rohman, Moch Fatkoer. 2013. Panduan Penggunaan GeoGebra Software Alat Bantu Pembelajaran Matematika.http://www.mathzon e.web.id Sani, Ridwan Addullah. 2013. Inovasi pembelajaran. Yogyakarta : Bumi Aksara Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan Desain Sistem Pembelajaran.Jakarta: Kencana. Slameto. 2010. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Susanti, Dian Susi, Dkk .Model pembelajaran rme (realistics mathematic education) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD negeri krapyak 2 tahun ajaran 2011/2012. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.p hp/pgsdkebumen/article/view/170 0. Supardi U.S. (2012) Pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadapHasil belajar matematika ditinjau dari motivasi
belajar. Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th. XXXI, No. 2. http://journal.uny.ac.id/index.php /cp/article/download/1560/pdf. Sutarni, Melania. (2011). Penerapan Metode Mind Mappingdalam Meningkatkan Kemampuan Mengerjakan Soal Cerita Bilangan Pecahan.Jurnal Pendidikan Penabur. No. 16/ Tahun ke-10, 26 – 33. Tee, T. K, dkk. 2014. Buzan Mind Mapping: An Efficient Technique for Note-Taking. International Journal of Social, Education, Economics and Management Engineering. 8 (1).
9