PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN ANTAR UNIVERSITAS (STUDI KASUS IPB DAN UNPAK)
FIRMANSYAH IBRAHIM
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
ii
iii
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan UNPAK), adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2015
Firmansyah Ibrahim NIM G651130361
iv
RINGKASAN FIRMANSYAH IBRAHIM. Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan UNPAK). Dibimbing oleh IRMAN HERMADI dan AGUS BUONO. Dalam dunia pendidikan khususnya pada tingkatan universitas, pengetahuan tumbuh dan berkembang secara pesat didukung dengan kemajuan teknologi informasi. Hal ini mendorong perguruan tinggi untuk melakukan kolaborasi pengetahuan dalam bidang keahlian tertentu, sehingga dapat menyeragamkan pembelajaran dan meningkatkan kerja sama antar universitas. Program Studi Ilmu Komputer di Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki keunggulan dalam bidang pertanian, sedangkan Universitas Pakuan (UNPAK) memiliki keunggulan dalam bidang elektronika. Maka tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk berbagi pengetahuan dalam pembelajaran antar IPB dan UNPAK. Dalam pengembangan sistem tersebut, arsitektur yang digunakan meliputi Joomla sebagai Content Management System (CMS), Moodle sebagai E-learning System (ELS), dan Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai search engine. Sistem ini dibangun menggunakan pendekatan Knowledge Management Sistem Life Cycle (KMSLC). Untuk memahami lebih dalam dilakukan analisis kebutuhan pembelajaran pada mahasiswa (n=26), dosen (n=8), dan stakeholder (n=6) dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase analisis kebutuhan pembelajaran pada mahasiswa di IPB sebesar 66.26% tergolong dalam tingkatan pranata, dan di UNPAK sebesar 59.49% tergolong dalam tingkatan madya. Sebaliknya, persentase analisis kebutuhan pembelajaran (pengajaran) pada dosen di IPB sebesar 53.44% tergolong tingkatan madya, dan pada UNPAK sebesar 64,99% tergolong tingkatan pranata. Selain itu, persentase hasil analisis kebutuhan pembelajaran pada stakeholder di IPB sebesar 67.74% dan di UNPAK sebesar 68.72%, keduanya tergolong dalam tingkat pranata. Tingkatan tersebut menunjukkan bahwa kedua unversitas ini dapat berkolaborasi efektif serta diimplemantasikan ke dalam sebuah sistem pendukung manajemen pengetahuan. Hasil dari implementasi sistem tersebut yaitu kombinasi tiga sistem berbeda berupa aplikasi berbasis web. Dengan adanya aplikasi ini, dapat membantu IPB dan UNPAK untuk melakukan kolaborasi pengetahuan dan pembelajaran. Kata kunci: CMS joomla, ELS moodle, HTML search engine, knowledge management system life cycle (KMSLC), sistem pendukung manajemen pengetahuan
v
SUMMARY FIRMANSYAH IBRAHIM. Inter-University Knowledge Management Support System Development (Case Study IPB and UNPAK). Supervised by IRMAN HERMADI and AGUS BUONO. The knowledge in the world of education, especially at university level grows and develops rapidly supported by advances in information technology. It encourages the universities to collaborates their knowledge in specific areas of expertise, which homogenize the learning and enhance the cooperation between the universities. Computer Science Program at the Bogor Agricultural University (IPB) has excellences in agriculture while the Pakuan University (UNPAK) has excellences in electronics. Thus, the aim of this study was to create a support system of knowledge management to knowledge sharing in learning between IPB and UNPAK. In this study, the architectures were used include Joomla as a Content Management System (CMS), Moodle as an E-learning System (ELS), and Hyper Text Markup Language (HTML) as the search engines. This system was created using the approach of Knowledge Management Systems Life Cycle (KMSLC). To deeper understanding in this study, the learning needs analysis was conducted from students (n=26), lecturers (n=8), and the stakeholders (n=6) by using questionnaire. The result showed that the percentage of learning needs analysis of the students in IPB was 66.26 classified in institutions level, and in UNPAK was 59.49% classified in at intermediate level. In contrast, the percentage of learning needs analysis of the lecturers in IPB was 53.44% classified in an intermediate level, and in UNPAK was 64.99% classified in institutions level. Moreover, the percentage of learning needs analysis of stakeholder in IPB was 67.74%, and UNPAK was 68.72%, both were classified in institutions level. The levels indicate that both of universities could collaborate effectively and could be implemented into a support system of knowledge management. Results of the implementation a system was a combination of three different systems such as web-based applications. This application could assist IPB and UNPAK to conduct the collaboration of knowledge and learning. Keywords: CMS joomla, ELS moodle, HTML search engine, knowledge management system life cycle (KMSLC), support system of knowledge management
vi
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
vii
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN ANTAR UNIVERSITAS (STUDI KASUS IPB DAN UNPAK)
FIRMANSYAH IBRAHIM
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
viii
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT
ix
x
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 sampai April 2015 ini adalah sistem manajemen pengetahuan, dengan judul Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan UNPAK). Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Komputer pada Program Ilmu Komputer Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Irman Hermadi, SKom MS PhD dan Bapak Dr Ir Agus Buono, MSi MKom selaku komisi pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga tesis ini dapat diselesaikan. 2. Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan dan masukan untuk perbaikan tesis ini. 3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah membiaya penelitian ini melalui Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana Dalam Negeri (BPP-DN) Tahun anggaran 2013. 4. Keluargaku tercinta bapak Ibrahim Golo, ibu Rosita Rustam, adik Ardiansyah Ibrahim dan Rezky Amalia yang selalu membantu dan mendoakan untuk kelancaran penyusunan laporan tesis ini. 5. Hardyanti Pratiwi yang selalu membantu dan mendoakan untuk kelancaran penyusunan laporan tesis ini. 6. Departemen Ilmu Komputer-FMIPA Institut Pertanian Bogor berserta seluruh staf sivitas akademika. 7. Departemen Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan Bogor berserta seluruh staf sivitas akademika. 8. Rekan-rekan MKOM 15 yang setia berdiskusi dan membantu dengan ikhlas. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini, namun demikian penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat untuk bidang ilmu komputer, bidang pendidikan dan bidang umum lainnya. Bogor,
September 2015
Firmansyah Ibrahim
xi
DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup 2 TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Pengetahuan Manajemen Pengetahuan Sistem Manajemen Pengetahuan Penggunaan Cloud Computing Untuk Pendidikan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan Metode Belajar Mengajar Kreatif WEB Content Management System (CMS) Joomla E-learning System (ELS) Moodle Metode Pengujian Black Box 3 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Alur Tahapan Penelitian Analisis Identifikasi Sumber Daya Identifikasi Sumber Pengetahuan Perancangan Cetak Biru Manajemen Pengetahuan Memverifikasi dan Memvalidasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Implementasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Identifikasi Sumber Daya Identifikasi Sumber Pengetahuan Perancangan Cetak Biru Manajemen Pengetahuan Memverifikasi dan Memvalidasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Implementasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan 5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
1 1 3 3 3 3 4 4 5 6 6 7 7 7 8 9 10 10 10 11 12 13 13 14 16 17 17 17 33 34 34 42 43 45 45 45 46 48 74
xii
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6
Karakteristik pengetahuan tacit dan eksplisit (Yusup 2012) Infrastruktur IPB dan UNPAK Tim sistem pendukung manajemen pengetahuan Lingkungan Pengembangan Sistem Blacbox testing User acceptance testing
13 32 33 37 42 43
xiii
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Model SECI (Nonaka dan Takeuchi 1995) Infrastruktur Model (Ercan 2010) CMS Joomla ELS Moodle Pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan dengan metode KMSLC (Awad dan Ghaziri 2010) Arsitektur Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan (Putri dan Pangaribuan 2009) Perbandingan kebutuhan mahasiswa untuk pembelajaran berdasarkan kategori Komputer dan internet pribadi mahasiswa (K1) Pemanfaatan media pembelajaran mahasiswa (K2) Infrastruktur dan konten pembelajaran mahasiswa (K3) Pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran mahasiswa (K4) Perbandingan kebutuhan mahasiswa untuk pembelajaran secara keseluruhan (IPB dan UNPAK) Perbandingan kebutuhan dosen untuk pembelajaran berdasarkan kategori Pemanfaatan media ajar dosen (K1) Infrastruktur dan pemanfaatan konten pembelajaran dosen (K2) Evaluasi pembelajaran dosen (K3) Pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran dosen (K4) Perbandingan kebutuhan dosen untuk pembelajaran secara keseluruhan (IPB dan UNPAK) Perbandingan kebutuhan stakeholders untuk pembelajaran berdasarkan kategori Pelatihan TIK dan fasilitas internet stakeholders (K1) Pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran stakeholders (K2) Perbandingan kebutuhan stakeholders untuk pembelajaran secara keseluruhan (IPB dan UNPAK) Use case diagram sistem utama Sketsa sistem pendukung manajemen pengetahuan IPB dan UNPAK Interface sistem pendukung manajemen pengetahuan CMS Joomla sistem kolaborasi IPB dan UNPAK ELS moodle sistem pembelajaran KMS IPB dan UNPAK Forum berbagi pengetahuan Halaman login admin Halaman control panel CMS joomla Hostinger sistem pendukung manajemen pengetahuan Domain name server
6 7 9 10 11 16 19 20 21 22 23 24 24 25 26 27 28 28 29 30 31 31 35 36 38 39 39 40 40 41 42 44 44
xiv
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kuesioner Pengumpulan Kebutuhan Dosen Untuk Pembelajaran Kuesioner Pengumpulan Kebutuhan Mahasiswa Untuk Pembelajaran Kuesioner Pengumpulan kebutuhan Stakeholders Untuk Pembelajaran Kuesioner Pengujian Sistem Activity diagram sistem pembelajaran Activity diagram pencarian pengetahuan Class diagram sistem pembelajaran dan berbagi pengetahuan Sequence diagram sistem pembelajaran ELS Sequence diagram KMS Struktur menu sistem pendukung manajemen pengetahuan
49 56 63 67 69 70 71 72 72 73
1
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengetahuan yang ada saat ini telah berkembang secara pesat, didukung oleh kemajuan teknologi informasi berbasis cloud computing. Banyaknya pengetahuan yang berlimpah membuat banyak organisasi tumbuh dan berkembang dari berbagai sektor bisnis dalam beberapa tahun ini, tidak terkecuali bidang pendidikan. Randeree (2006) menyatakan bahwa manajemen pengetahuan semakin berperan penting dalam berbagai sektor bisnis dari banyak organisasi karena mereka menyadari bahwa daya saing tergantung pada manajemen sumber daya intelektual yang efektif. Dalam dunia pendidikan khususnya universitas, pengetahuan merupakan suatu aset yang begitu penting di mana pengetahuan diciptakan, digunakan, dan disebarkan kepada orang banyak guna untuk kepentingan bersama. Serta turut mendukung program Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI). Bersama beberapa perguruan tinggi berpartisipasi untuk menyelenggarakan kuliah dalam meningkatkan kualitas pendidikan (menyetarakan kualitas pendidikan) di Indonesia (Rogeleonick 2014). Cloud computing adalah paradigma teknologi baru yang menjanjikan untuk memberikan solusi terhadap krisis keuangan saat ini yang dihadapi oleh universitas. Migrasi dari sistem tradisional ke arah cloud computing akan memungkinkan universitas mengatasi perubahan perangkat lunak dan kebutuhan perangkat keras dengan cepat dengan biaya yang lebih rendah dan akan membantu untuk menyeragamkan dan memperbarui konten pendidikan, serta meningkatkan kerja sama antar universitas (Pardeshi 2014). Ercan (2010) cloud computing merupakan sebagai perkembangan yang menarik dalam alternatif yang signifikan pada perspektif pendidikan saat ini. Siswa dan staff memiliki kesempatan yang cepat dan ekonomis untuk mengakses berbagai platform aplikasi dan sumber daya melalui halaman web on-demand. Hal ini secara otomatis mengurangi biaya pengeluaran organisasi dan menawarkan kemampuan fungsional yang lebih kuat. Perkembangan teknologi informasi dengan segala pengetahuan yang ada menyebabkan kebutuhan dalam manajemen pengetahuan yang baik dan efisien semakin meningkat, khususnya di universitas agar dapat mengkolaborasikan pengetahuan antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga diciptakan sistem pendukung manajemen pengetahuan yang merupakan sebagai proses belajar mengajar, berbagi pengetahuan, dan sebagai kebutuhan penelitian sehingga bermuara pada hubungan kerja sama yang baik. Berawal dari permasalahan ini digunakan CMS joomla, ELS moodle, dan HTML search engine sebagai sebagai solusi dalam memanajemen pengetahuan dalam bentuk sistem yang sistematis. Sistem manajemen pengetahuan adalah penggunaan teknologi informasi moderen untuk sistematisasi, meningkatkan dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di dalam dan antar organisasi (Ahlawat dan Ahlawat 2006), selain itu sistem manajemen pengetahuan adalah suatu framework yang mengintegrasikan orang, proses, dan teknologi untuk menjadi kinerja dan pembelajaran untuk pertumbuhan yang berkelanjutan (Gorelick 2006).
2
CMS adalah sebuah komputer software system yang mengorganisasikan dan memfasilitasi kolaborasi suatu kreasi dari dokumen dan isi yang lain. Banyaknya pengguna CMS saat ini yang pasif dikarenakan tidak terpenuhinya kebutuhan pengguna sehingga diperlukan fitur-fitur ataupun komponen pendukung yang interaktif (Iqbal 2009), dan juga diperlukan ELS yang di harapkan dapat menjadi sebagai dasar subtitusi bagi kegiatan belajar mengajar yang konvensional di dalam kelas di mana terdapat berbagai macam keterbatasan yang dapat ditemui (Gozali dan Lo 2012). Oleh karena itu maka diperlukan kolaborasi CMS dan ELS sebagai dasar dalam mengkolaborasikan pengetahuan agar menjadi lebih interaktif sebagai dasar proses pembelajaran, berbagi pengetahuan, dan untuk kebutuhan penelitian yang berkelanjutan. Erlangga dan afrianto (2014) perancangan aplikasi pembelajaran kolaborasi dapat menghasilkan suatu portal yang dijadikan sebagai sistem manajemen pengetahuan, di mana aplikasi ini menyediakan informasi materi pembelajaran dari berbagai bidang ilmu serta menerapkan sistem pembelajaran yang dinamis dengan menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials). Kasapbasi (2014) siswa yang menggunakan latihan pembelajaran dengan media web lebih efisien dari pada menggunakan pembelajaran dengan media klasik (konvensional). Karena pendidikan dengan menggunakan media web sangat berhasil dalam memberikan hasil yang terbaik, berdasarkan kuesioner serta ujian dan latihan yang diberikan pada kursus bimbingan belajar. Awang dan Darus (2012) mengatakan manfaat lain dari ELS sebagai media pembelajaran dapat mengurangi biaya pengeluaran tetapi tidak mengurangi kualitas pembelajaran dengan tanpa dibatasi oleh batasan geografis dan berbagai aspek sosial budaya, sehingga akan memberikan kesempatan untuk mempelajari dan beradaptasi dengan teknologi baru dan mampu belajar dengan kecepatan sendiri (eksplisit to tacit), serta membantu mengurangi pelatihan yang terdapat dalam perguruan tunggi yang bersifat manual sehingga dapat mengembangkan pengetahuan ataupun pelatihan secara mandiri terkait penelitian dan inovasi teknik dan manajemen menggunakan ELS. Pada beberapa penelitian sebelumnya kebanyakan dilakukan pada satu objek tertentu, serta sampai pada tahap rancangan. Pada penelitian Kurnianingsih tahun 2012 berfokus pada perancangan pembelajaran literasi informasi berbasis web di perpustakaan sekolah madaniah. Irawan tahun 2011 berfokus pada perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web application. Penelitian Erlanggga dan Afrianto tahun 2014 berfokus pada perancangan sistem collaborative society learning jawa barat, dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan dari sektor UKM. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sistem dari sektor pendidikan khususnya universitas di mana sistem tersebut dapat saling berkolaborasi untuk pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Pakuan (UNPAK) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menciptakan pengetahuan, dan berbagi pengetahuan sehingga menghasilkan suatu ide dan pemikiran yang baru. Dengan beberapa penelitian terkait dan permasalahan yang ada maka, pada penelitian ini akan memfokuskan terkait kolaborasi pengetahuan antar universitas menggunakan CMS, ELS, dan HTML sebagai sarana dan penunjang dalam memanajemenkan pengetahuan dengan tujuan untuk berbagi pengetahuan dalam pembelajaran yang bersifat interaktif.
3
Rumusan Masalah Perkembangan teknologi informasi dengan segala pengetahuan yang ada menyebabkan kebutuhan akan manajemen pengetahuan yang baik dan efisien semakin meningkat, khususnya di universitas dalam mengkolaborasikan pengetahuan antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu bagaimana menciptakan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk berbagi pengetahuan dalam pembelajaran antar universitas.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk berbagi pengetahuan dalam pembelajaran antar universitas.
Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah menciptakan budaya berbagi pengetahuan antara mahasiswa, serta menjalin kerja sama dalam hal kebutuhan penelitian untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Ruang Lingkup 1. Mengembangkan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas, menggunakan metode Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC). 2. Teknologi yang digunakan berbasis cloud computing (komputasi awan), yaitu gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet (hosting) dan juga server name (domain). Berfungsi sebagai sarana untuk mengimplementasikan aplikasi melalui jaringan internet. 3. CMS joomla merupakan sistem utama dalam membangun web kolaborasi pengetahuan antar universitas. 4. ELS moodle merupakan subsistem dari sistem utama, di mana perannya sebagai tempat pembelajaran antar universitas. 5. HTML search engine merupakan subsistem dari sistem utama, di mana sebagai tempat mencari pengetahuan berdasarkan universitas tertentu. 6. Teknologi pendukung yang digunakan adalah xampp. Teknologi tersebut merupakan perangkat lunak yang open source berfungsi sebagai server offline, yang terdiri dari beberapa program. Beberapa programnya antara lain apache HTTP Server, MYSQL Database, PHP, dan Pearl. Untuk mendesain sistem pendukung manajemen pengetahuan sebelum diimplementasikan ke server online. 7. IPB dan UNPAK sebagai objek kolaborasi pengetahuan, khusus pada bidang studi ilmu komputer yang sama.
4
2 TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Pengetahuan Davenport dan Prusak (1998) mendefinisikan pengetahuan sebagai campuran cairan pengalaman, nilai-nilai kontekstual, informasi, dan wawasan ahli yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi dan menggabungkan pengalaman baru dan informasi. Mereka berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pikiran dan diterapkan dalam pikiran orang-orang. Pada organisasi tersimpan didalam dokumen dan repositori, dalam rutinitas organisasi, proses, praktik, dan normanorma. Beberapa ringkasan gagasan yang mendasari pengertian mengenai pengetahuan (Krogh et al. 2000 dalam Setiarso. 2006): 1. Pengetahuan merupakan justified true believe. Seorang individu membenarkan (justifies) kebenaran atas kepercayaannya berdasarkan observasinya mengenai dunia. Jadi bila seseorang menciptakan pengetahuan, ia menciptakan pemahaman atas suatu situasi baru dengan cara berpegang pada kepercayaan yang telah dibenarkan. Dalam definisi ini, pengetahuan merupakan konstruksi dari kenyataan, dibandingkan sesuatu yang benar secara abstrak. Penciptaan pengetahuan tidak hanya merupakan kompilasi dari fakta-fakta, namun suatu proses yang unik pada manusia yang sulit disederhanakan atau ditiru. Penciptaaan pengetahuan melibatkan perasaan dan sistem kepercayaan (belief systems) di mana perasaan atau sistem kepercayaan itu bisa tidak disadari. 2. Pengetahuan merupakan sesuatu yang eksplisit sekaligus terbatinkan (tacit). Beberapa pengetahuan dapat dituliskan di kertas, diformulasikan dalam bentuk kalimat-kalimat, atau diekspresikan dalam bentuk gambar. Namun ada pula pengetahuan yang terkait erat dengan perasaan, keterampilan dan bentuk bahasa utuh, persepsi pribadi, pengalaman fisik, petunjuk praktis (rule of thumb) dan intuisi. Pengetahuan terbatinkan seperti itu sulit sekali digambarkan kepada orang lain. Mengenali nilai dari pengetahuan terbatinkan dan memahami bagaimana menggunakannya merupakan tantangan utama organisasi yang ingin terus menciptakan pengetahuan. 3. Penciptaan pengetahuan secara efektif bergantung pada konteks yang memungkinkan terjadinya penciptaan tersebut. Apa yang dimaksud dengan konteks yang memungkinkan terjadinya penciptaan pengetahuan adalah ruang bersama yang dapat memicu hubungan-hubungan yang muncul. Dalam konteks organisasi, bisa berupa fisik, maya, mental atau ketiganya. Pengetahuan bersifat dinamis, relasional dan berdasarkan tindakan manusia, jadi pengetahuan berbeda dengan data dan informasi, bergantung pada konteksnya. 4. Penciptaan pengetahuan melibatkan lima langkah utama, Von Krogh, Ichiyo serta Nonaka (2000) bahwa penciptaan pengetahuan organisasi terdiri dari lima langkah utama yaitu: a. Berbagi pengetahuan terbatinkan. b. Menciptakan konsep. c. Membenarkan konsep.
5
d. Membangun prototipe. e. Melakukan penyebaran pengetahuan pada berbagai tingkat organisasi.
Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan adalah suatu proses yang dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi, memilih, mengelola, menyebarkan, dan mentransfer informasi dan keahlian penting yang merupakan bagian dari memori organisasi dan secara khusus menjadi bagian dari organisasi dalam cara yang tidak terstruktur (Turban 2008). Perubahan pengetahuan yang tidak terstruktur menjadi pengetahuan yang terstruktur memungkinkan pemecahan masalah efektif dan efisien, pembelajaran yang dinamis, perencanaan strategis dan pengambilan keputusan. Ada empat aktivitas utama dalam manajemen pengetahuan (Watson 2003), yaitu : 1. Mendapatkan pengetahuan (belajar, menciptakan atau mengidentifikasi). 2. Analisis pengetahuan (menilai, memvalidasi atau nilai). 3. Memelihara pengetahuan (mengelola, mempresentasikan atau mempertahankan). 4. Menggunakan pengetahuan (mengaplikasikan, mentransfer atau berbagi). Turban (2008) menambahkan 2 langkah lagi yaitu memperhalus pengetahuan (refine knowledge) dan menyimpan pengetahuan (storage knowledge) dalam bentuk format yang dapat diterima sehingga mudah diakses. Untuk proses penciptaan pengetahuan (Turban 2008) atau konversi pengetahuan (Dalkir 2005) ada 4 mode yang dikenal dengan model SECI (Nonaka dan Takeuchi 1995) seperti pada Gambar 1, yaitu : 1. Sosialisasi, yaitu konversi dari tacit knowledge menjadi tacit knowledge yang baru melalui interaksi sosial dan berbagi pengalaman diantara anggota organisasi. 2. Eksternalisasi, yaitu konversi dari tacit knowledge menjadi eksplisit knowledge yang baru. 3. Kombinasi, yaitu penciptaan eksplisit knowledge yang baru melalui penggabungan, pengkatagorian, pengkelasan ulang serta sintesis dari eksplisit knowledge yang ada. 4. Internalisasi, yaitu penciptaan tacit knowledge yang baru dari penciptaan eksplisit knowledge yang ada. Ada 3 pendekatan yang mendasar terhadap manajemen pengetahuan (Turban 2008), yaitu : 1. Pendekatan proses (process approach). 2. Pendekatan praktis (practice approach). 3. Best Practice.
6
Gambar 1 Model SECI (Nonaka dan Takeuchi 1995)
Sistem Manajemen Pengetahuan Sistem manajemen pengetahuan adalah penggunaan teknologi informasi moderen untuk sisematisasi, meningkatkan dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di dalam dan antara organisasi (Ahlawat dan Ahlawat 2006), merupakan suatu framework yang mengintegrasikan orang, proses dan teknologi untuk menjadi kinerja dan pembelajaran untuk pertumbuhan yang berkelanjutan (Gorelick 2006). Rancangan inisiatif knowledge management membutuhkan konsep pemodelan untuk 4 komponen (Hadrich dan Maier 2006), yaitu : 1. Proses yang menggambarkan rancangan organisasi, yaitu tugas-tugas, aliran, peran dan sumberdaya pengetahuan. 2. Orang (personil), dengan menangkap fakta tentang orang, yaitu keterampilannya, komunikasi dan kooperasi dalam jaringan (network) dan komunitas. 3. Produk, yaitu jenis pengetahuan, struktur, taksonomi, ontologi dan metadata. 4. Alat bantu (tools) produktifitas, yaitu arsitektur, fungsi dan interaksi dari alat bantu TIK untuk mendukung manajemen pengetahuan.
Penggunaan Cloud Computing Untuk Pendidikan Ercan (2010) cloud computing memberikan sumber daya dan penyimpanan terhadap penggunanya, bekerja sebagai kebijakan layanan ondemand. Cloud computing merupakan model bisnis baru meliputi teknologi baru seperti virtualisasi, saas, dan internet broadband. Banyaknya teknologi yang sebelumnya mahal atau tidak tersedia sekarang menjadi gratis untuk siapa saja dengan web browser. Hal ini berlaku untuk semua situs web, blog, berbagi video, berbagi musik, berbagi sosial, serta perangkat lunak yang saling berkolaborasi dalam komputasi awan. Pada dunia pendidikan khususnya siswa, sudah banyak menggunakan teknologi ini guna memperkaya pengetahuan dari teknologi saat ini. Serta dapat mengurangi dampak anggaran yang berlebihan di lingkungan akademik (pendidikan) yang tidak sesuai peruntukannya. Manajemen universitas harus mengidentifikasi dan memanfaatkan teknologi yang hemat biaya yang muncul dan berusaha secara luas dan layak dalam pemerataan akses teknologi baik bagi siswa dan staff. Kebutuhan hardware dan software tidak sedang
7
dieliminasi, tetapi bergeser dari yang lokal untuk berada di awan. Ercan (2010) mengusulkan model seperti pada Gambar 2 untuk memenuhi kebutuhan staff dan mahasiswa yang bekerja terutama dilembaga pendidikan.
Gambar 2 Infrastruktur Model (Ercan 2010)
Pemanfaatan Teknologi Pendidikan Melalui “search engine” seperti www.google.com seoarang ilmuwan dapat dengan mudah mencari bahan referensi yang diinginkannya secara “real time” dengan biaya yang teramat sangat murah, sementara dengan memanfaatkan “electronic mail” seperti www.yahoo.com para ilmuwan berbagai negara dapat berkolaborasi secara efektif tanpa harus meninggalkan laboratoriumnya, atau dengan mengakses situs repositori video semacam www.youtube.com seorang mahasiswa dapat melihat rekaman kuliah dosen dari berbagai universitas terkemuka di dunia. Dengan demikian kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat merupakan salah satu penyebab dan pemicu perubahan dalam dunia pendidikan (Indrajit 2014).
Metode Belajar Mengajar Kreatif Pada setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal pembelajaran. Metode belajar mengajar pun harus memperhatikan “learning style” dari masing-masing individu. Oleh karena itu perlu dikembangkan model belajar yang menekankan pada ciri khas dan keberagaman antara lain , Problem Based Learning (PBL), Personal Learning Plans (PLP), Performance Based Asesment (PBA), dan juga menekankan pada model pembelajaran berbasis kerjasama antar individu untuk meningkatkan kompetensi interpersonal dan kehidupan sosialnya, seperti yang diajarkan dalam konsep cooperative learning, collaborative learning, dan lainnya (Indrajit 2014).
WEB World wide web (www) atau web adalah aplikasi berbasis internet yang menggunakan protokol hypertext transfer protocol (HTTP). Dokumen web ditulis dalam format hypertext markup language (HTML). Dokumen ini diletakkan dalam web server dan diakses oleh pengguna informasi melalui web browser. Web browser adalah software atau perangkat lunak yang digunakan untuk
8
menampilkan informasi dari web server. Adapun web browser yang populer antara lain adalah internet explorer, mozilla, opera ( Brown 2010).
Content Management System (CMS) Joomla Antonius (2003) CMS merupakan sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak web master. Karena CMS memisahkan antara isi dan desain, konsistensi tampilan dapat senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan dapat dengan mudah dilakukan. CMS juga memberikan fleksibilitas dalam mengatur alur kerja atau„workflow‟ dan hak akses. sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website. Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Joomla adalah salah satu produk web yang mulai dikembangkan sejak tahun 2005 (Solusindo 2008). Joomla merupakan software gratis yang dapat digunakan untuk membuat web yang paling sederhana hingga paling kompleks web portal. Joomla disebut sebagai open source CMS seperti pada Gambar 3 karena pengguna dapat memodifikasi, menghapus, maupun menambah script yang disertakan dalam software tersebut asal tetap mencantumkan hak cipta dan mentaati peraturan yang telah disepakati bersama-sama. Fitur-fitur joomla diantaranya adalah sistem caching untuk peningkatan kinerja, really simple sindication (RSS) yakni suatu sistem yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan artikel terbaru dari situs-situs favorit secara otomatis, blog, pooling. Joomla menggunakan lisensi general public license (GPL). Lisensi GPL yakni, lisensi yang memberikan penerima salinan perangkat lunak hak dari perangkat lunak bebas dan menggunakan copyleft untuk memastikan kebebasan yang sama diterapkan pada versi berikutnya dari karya tersebut. Copyleft merupakan praktik penggunaan undang-undang hak cipta untuk meniadakan larangan dalam pendistribusian salinan dan versi yang telah dimodifikasi dari suatu karya kepada orang lain dan mengharuskan kebebasan yang sama diterapkan dalam versi-versi selanjutnya. Secara garis besar, joomla terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu web server, skrip hypertext preprocessor (PHP), dan basisdata MYSQL. Web server diasumsikan terhubung dengan internet atau intranet yang berfungsi sebagai penyedia layanan situs. Skrip PHP terdiri dari kode program dalam bahasa PHP. Joomla menggunakan Apache sebagai web server dan MYSQL untuk basisdatanya.
9
Gambar 3 CMS Joomla
E-learning System (ELS) Moodle E-learning merupakan terjadinya peristiwa pembelajaran melalui media dan dengan mempergunakan piranti berbasis elektronik, antara lain komputer, telepon genggam, PDA, blackberry, iPad, dan lain sebagainya. Di mana materi atau konten yang dipergunakan dalam bentuk file digital, multimedia, CD-ROM, DVD, dan lainnya (Indrajit 2014). Maka dari itu ELS merupakan pembelajaran yang memanfaatkan dukungan teknologi internet. Dalam ELS, pengajar tidak sekedar mengunggah materi pembelajaran yang bisa diakses secara online oleh peserta didik, tetapi pengajar juga melakukan evaluasi, menjalin komunikasi, berkolaborasi, dan mengelola aspek-aspek pembelajaran lainnya (Surjono 2010). Moodle merupakan salah satu ELS open source yang dapat diperoleh secara bebas melalui situs resminya seperti pada Gambar 4. ELS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran serta hasilhasilnya, memfasilitasi interaksi, komunikasi, kerja sama antar pengajar dan pesera didik. ELS mendukung berbagai aktifitas antara lain, administrasi, penyampaian materi pembelajaran, penilaian (tugas/quiz), pelacakan/tracking dan monitoring, kolaborasi, dan komunikasi/interaksi (Surjono 2010). Salah satu keuntungan bagi pengajar yang membuat bahan ajar online berbasis ELS adalah kemudahan. Hal ini karena pengajar tidak perlu mengetahui sedikitpun tentang pemrograman web, sehingga waktu dapat dimanfaatkan lebih banyak untuk memikirkan konten (isi) pembelajaran yang akan disampaikan. Di samping itu dengan menggunakan ELS Moodle, maka kita cenderung mengikuti paradigma e-learning colaboration. Selain itu, memungkinkan kita untuk menjalin kerjasama dalam berbagi pengetahuan antara berbagai lembaga pendidikan yang menggunakan standar yang sama.
10
Gambar 4 ELS Moodle
Metode Pengujian Black Box Simarmata (2010) pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan. Metode pengujian black box merupakan pengujian pada perangkat lunak yang berfokus pada persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi sudah berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya yang terdiri dari beberapa kategori, yaitu : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan antarmuka. 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basisdata internal. 4. Kesalahan tampilan.
3 METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Di dalam suatu organisasi terutama di universitas seringkali terjadi regenerasi sumber daya, serta ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Pada universitas di mana dosen (pengajar), dan mahasiswa (pelajar) tempat mereka saling berkomunikasi serta berbagi pengetahuan, sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran yang baru dalam bentuk penelitian yang berkelanjutan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, mereka dibatasi oleh ruang lingkup organisasinya masing-masing serta waktu yang tersedia. Dari tiap-tiap generasi akan mengalami kejadian-kejadian dan akan memiliki pengalaman yang berbedabeda. Regenerasi dari tiap organisasi selalu terjadi. Oleh karena itu generasi yang baru perlu mengetahui apa-apa saja yang telah dilakukan, dialami, dan pernah terjadi di organisasi, agar perkembangan organisasi dapat lebih baik dan kesalahan yang terjadi dapat lebih kecil, dengan berbekalkan pengalaman, pengetahuan, data, dan dokumentasi-dokumentasi lainnya mengenai organisasi
11
tersebut pada generasi-generasi sebelumnya. Bila tidak ada knowledge management, maka pengalaman-pengalaman, dan ilmu-ilmu yang telah di dapat dari orang-orang sebelumnya akan terbawa dan hilang begitu saja, seiring menghilangnya orang yang tergantikan tersebut. Karena itu dalam pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran antar universitas digunakan metode Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC).
Alur Tahapan Penelitian KMSLC merupakan bangunan dari manajemen pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 5. Sebagai siklus hidup yang dimulai dengan rencana induk dan berakhir dengan sistem yang tersusun untuk memenuhi persyaratan manajemen pengetahuan, serta merupakan tahapan paling penting untuk mengidentifikasi kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang untuk sistem yang prospektif (Gopalakrishnan 2012). Analisis
Identifikasi sumber daya
Identifikasi sumber pengetahuan
Koreksi
Perancangan cetak biru manajemen pengetahuan
Memverifikasi dan memvalidasi sistem manajemen pengetahuan
Implementasi sistem manajemen pengetahuan
Gambar 5 Pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan dengan metode KMSLC (Awad dan Ghaziri 2010).
12
Analisis Analisis user (pengguna) Analisis pengguna untuk memahami karekteristik mahasiswa dan dosen pada universitas masing-masing, terkait budaya dan sistem pembelajaran yang telah diterapkan dan yang ingin diterapkan. Dengan menggunakan teknik kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Sugiyono (2006) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien dalam mengukur tingkat suatu kebutuhan serta kepuasan mahasiswa dalam penggunaan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran pada tingkat universitas yang berbeda. Apakah sangat berdampak dalam pola belajar mereka, serta dapat memudahkan mereka dalam mengembangkan penelitian yang berkelanjutan dalam ruang lingkup perspektif yang berbeda. Populasi penelitian pada tahap identifikasi kebutuhan ini adalah mahasiswa IPB dan UNPAK tahun ajaran 2013/2014. Adapun jumlah responden pada universitas untuk jurusan ilmu komputer dengan total 34 responden. Perincian dari setiap responden adalah sebagai berikut : 1. Institut Pertanian Bogor (IPB) Mahasiswa IPB berjumlah 96 orang program jurusam ilmu komputer. Di mana jumlah perkelasnya fluktuatif (berubah-ubah) tergantung pengambilan mata kuliah, dan mahasiswa yang bertahan setiap tahunnya. Oleh karena itu di asumsikan terdiri dari 3 kelas dengan mahasiswa perkelasnya 32 orang. Di mana 32 orang perkelasnya diambil 5% setiap sampelnya. Sehingga total sampel untuk mahasiswa 6 orang, dan sampel untuk dosen berjumlah 4 orang yang terdiri dari 2 dosen pria, dan 2 dosen wanita. Maka total sampel untuk IPB berjumlah 10 responden (berdasarkan data dari staff IPB). 2. Universitas Pakuan (UNPAK) Mahasiswa UNPAK berjumlah 350 orang program jurusan ilmu komputer. Di mana terdiri dari 10 kelas dengan mahasiswa perkelasnya 35 orang. Perkelasnya diambil 5% setiap sampelnya. Sehingga total sampel untuk mahasiswa 20 orang, dan sampel untuk dosen berjumlah 4 orang, yang terdiri dari 2 dosen pria dan 2 dosen wanita. Maka total sampel untuk UNPAK berjumlah 24 responden (berdasarkan data dari dosen UNPAK). Pada pemberian kuesioner untuk mahasiswa dan dosen kuesioner ini dibagi menjadi dalam 2 tahap, kuesioner kebutuhan dan kuesioner kepuasan. Kuesioner kebutuhan ini mencakup pertanyaan dan pernyataan mengenai tingkat kebutuhan mahasiswa dan dosen, mengenai sistem pembelajaran yang akan diterapkan. Kuesioner kepuasan ini mencakup tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen mengenai sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran yang telah diterapkan. Apakah sangat efisien dan bermanfaat bagi mereka dalam memperkaya pengetahuan serta dapat memudahkan mahasiswa dan dosen dalam mengembangkan penelitian terkait dengan referensi yang mereka cari. Pada kuesioner ini akan diterapkan dalam sistem pendukung manajemen pengetahuan yang telah jadi, sehingga menjadi sistem pembelajaran yang nantinya menjadi tolak ukur dalam pengembangan sistem yang lebih baik.
13
Analisis stakeholders Menganalisis pemangku kebijakan terkait kolaborasi sistem pendukung manajemen pengetahuan yang akan diterapkan. Analisis infrastruktur pada universitas Menganalisis dan identifikasi infrastruktur teknologi yang ada pada universitas antara lain portal web, ELS, serta infrastruktur teknologi yang digunakan dalam sistem pembelajaran pada masing-masing universitas.
Identifikasi Sumber Daya Dibentuk tim pengelola sistem pendukung manajemen pengetahuan pada universitas masing-masing yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan kepala lab ilmu komputer (administrator/sub-administrator). Bertanggung jawab dalam memelihara dan mengelolah pengetahuan, sehingga dapat dibagikan/didistribusikan setelah divalidasi.
Identifikasi Sumber Pengetahuan Pengetahuan secara tacit Identifikasi pengetahuan secara tacit pada masing-masing universitas dengan total 34 responden. Berikut karakteristik pengetahuan pada Tabel 1. Tabel 1 Karakteristik pengetahuan tacit dan eksplisit (Yusup 2012) Pengetahuan eksplisit Pengetahuan tacit Dipindahkan dari penciptaan atau Kurang bisa dipahami dan penggunaan konteks asli diaplikasikan, sulit atau tidak bisa sepenuhnya dipahami oleh orang lain. Diartikulasikan secara lebih persis Sulit diartikulasikan dan dan lebih formal. Hasil rekaman, dikomunikasikan kepada orang lain teks, naskah, dan lain-lain. dengan hasil yang sama. Terdokumentasi secara baik seperti Dikembangkan dari pengalaman dan rekaman tape, dokumen, buku, kegiatan/aksi secara langsung, naskah, dan lain-lain. demonstrasi oleh ahli, sajian aksi tertentu oleh ahlinya. Dapat di share dengan Biasanya di share melalui komunikasi menggunakan media teknologi interaktif yang sangat intens dan seperti komputer, contohnya konteks tinggi, juga bisa di share database, sistem berbagi informasi melalui latihan praktis dengan panduan dengan hasil yang relatif sama. ahlinya. Contoh: karya sastra, buku pedoman Contoh: keahlian dalam memecahkan pelatihan, software komputer, dan masalah, kemampuan menemukan lain-lain. masalah, antisipasi, dan prediksi, kemampuan lobi, dan kemampuan kognisi, afeksi, dan konasi secara integrasi.
14
Pengetahuan secara eksplisit Identifikasi pengetahuan secara eksplisit didapat dari jurnal, karya ilmiah, dan buku serta pengetahuan berharga lainnya sehingga dapat diubah ke dalam bentuk elektronik. Setelah melakukan identifikasi pengetahuan pada masing-masing universitas, selanjutnya mengungkapkan pengetahuan yang telah didapat baik secara tacit maupun eksplisit. Dengan mengungkapkan kembali baik dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen, sehingga tercipta repository penyimpanan pengetahuan yang dapat dipergunakan kembali dan dibagikan, untuk keperluan tertentu sehingga tercipta transfer pengetahuan antar universitas dalam satu wadah yang telah diciptakan. Transfer pengetahuan adalah sebuah proses atau cara di mana para peneliti melakukan penyebaran pembuktian suatu teori atau menyebarkan pengetahuan baru (Profetto dan Joanne 2004).
Perancangan Cetak Biru Manajemen Pengetahuan Membuat Unified Modeling Language (UML) UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML menyediakan beberapa macam diagram untuk memodelkan aplikasi. Oleh karena itu digunakan use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequance digram. 1. Use case diagram, menjelaskan dan menerangkan kebutuhan/requirement yang diinginkan/dikehendaki user/pengguna, serta sangat berguna dalam menentukan struktur organisasi dan model dari pada sebuah sistem. 2. Activity diagram, digunakan untuk menggambarkan alur kejadian sistem, bagaimana aktivitas bermula, decision yang mungkin terjadi dan berakhir. 3. Class diagram digunakan untuk menggambarkan sistem dari pendefinisian kelaskelas yang ada didalamnya. 4. Squance diagram, memperlihatkan kolaborasi dinamik antara objek-objek dengan suatu urutan pesan (a sequence of message) antar objek tersebut. Membuat sketsa gambar sistem pendukung manajemen pengetahuan Membuat sketsa gambar sistem pendukung manajemen pengetahuan (CMS, ELS, dan HTML). Di mana sketsa sistem ini dilakukan pada sebuah aplikasi pembuat sketsa gambar. Setelah melakukan pembuatan sketsa gambar , dilakukan tahap analisis akan kebutuhan module, ataupun plugin standart akan kebutuhan sistem yang akan dibangun. Lingkungan pengembangan sistem 1. Perangkat keras yang digunakan. a. Laptop HP pavilion TS 11 Notebook Pc. b. Processor AMD A4-1250 APU with radeon (TM) HD Graphics, 1,0 Ghz. c. Ram 4096 MB. 2. Perangkat lunak a. Operating System Windows 8 64-bit.
15
3.
b. CMS Joomla digunakan sebagai web utama dalam membangun sitem kolaborasi antar universitas. c. ELS Moodle digunakan sebagai sub-sistem dari web utama guna berfungsi sebagai sistem pembelajaran antar universitas. d. HTML search engine merupakan subsistem dari sistem utama, di mana sebagai tempat mencari pengetahuan berdasarkan universitas tertentu. e. Xampp merupakan perangkat lunak yang open source berfungsi sebagai server offline, yang terdiri dari beberapa program yaitu apache HTTP Server, MYSQL Database, PHP, dan Pearl. Untuk mendesain sistem pendukung manajemen pengetahuan secara offline, sebelum diimplementasikan pada sistem cloud computing. f. Plugin merupakan aplikasi yang interaktif yang digunakan pada joomla maupun moodle, guna mendukung sistem pembelajaran yang interaktif pada universitas. g. FileZila adalah aplikasi open source yang digunakan untuk melakukan transfer data web dari local server ke server online. h. Adobe Photoshop CS3 adalah aplikasi untuk mengedit ataupun merekayasa gambar yang akan digunakan pada web. i. Macromedia Dreamweaver 8 adalah program untuk membuat dan mengedit dokumen HTML secara visual dan mengelola halaman sebuah situs. Dreamweaver menyediakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, JavaScript, PHP, ASP, ColdFusion, dan XML. j. Pale Moon adalah aplikasi web browser yang digunakan dalam pembuatan web pada local server. Server a. Domain yang digunakan adalah (.tk). Adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet yang bersifat gratis. b. Hosting yang digunakan adalah (Hostinger), merupakan teknologi berbasis cloud computing, di mana data dapat disimpan secara permanen ataupun sementara pada jaringan internet yang bersifat gratis.
Arsitektur Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar universitas Berdasarkan dengan kebutuhan yang ada, arsitetur sistem pendukung manajemen pengetahuan digambarkan dengan model yang diusulkan pada Gambar 6 sebagai berikut:
16
Pengguna
Dosen
Mahasiswa
Tim KM
Sistem Manajemen Pengetahuan
CMS
ELS
KMS
Cloud Computing
Database
Gambar 6
Database
Database
Database
Arsitektur Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan (Putri dan Pangaribuan 2009)
Pembuatan Prototipe Program yang dibuat dengan melakukan perancangan sistem secara bertahap pada localserver yang berjalan pada dekstop pribadi. Dilakukan pembuatan pada localserver dikarenakan kebutuhan bandwidth yang sangat terbatas, serta membutuhkan waktu yang panjang.
Memverifikasi dan Memvalidasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Pengujian Prototipe Pengujian prototipe dilakukan untuk mengetahui apakah prototipe yang sudah dibuat sudah sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat menyelesaikan permasalahan mendasar yang menjadi tujuan dibuatnya suatu produk. Uji coba yang dilakukan menggunakan metode pengujian black box dan user acceptance testing (UAT) terhadap sistem pendukung manajemen pengetahuan. pengujian melibatkan mahasiswa dan dosen, pada masing-masing universitas untuk melakukan serangkaian pengujian pada prototipe yang telah dibuat. Instrumen yang digunakan dalam pengujian ini adalah angket yang berisi pengujian
17
fungsional dari prototipe serta survei kepuasan terhadap sistem yang akan diterapkan. Implementasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem menggunakan cloud computing. Di mana cloud computing yang digunakan adalah idhostinger dan juga domain name server (.tk). Pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan dengan penambahan aplikasi (plugin) atau modul untuk kolaborasi pembelajaran yang akan diterapkan, yang disesuaikan dengan hasil kuesioner, berupa tingkat kebutuhan pembelajaran yang diinginkan (kuesioner kebutuhan pembelajaran). Banyaknya learning system pada IPB dan UNPAK tidak begitu efektif digunakan, dikarenakan tidak terfokusnya learning system yang digunakan, serta tidak adanya kolaborasi learning system yang menjembatani antara 2 universitas yang berbeda untuk mengembangkan pengetahuan pada bidang ilmu komputer. Oleh karena itu nantinya sistem ini dapat digunakan untuk kolaborasi pembelajaran serta berbagi pengetahuan sehingga terjalin kerja sama yang berkelanjutan untuk pendidikan yang lebih baik.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Analisis User (Pengguna) Karakteristik mahasiswa dan dosen pada program strata satu (S1) khususnya jurusan ilmu komputer terkait budaya dalam berbagi pengetahuan untuk pembelajaran pada IPB dan UNPAK merupakan sistem yang berbeda yang dituangkan dalam bentuk kurikulum. IPB merupakan salah satu universitas yang dibangun pada tanggal 1 september 1963 sebagai bentuk pemikiran visioner dari pemimpin bangsa dan mereka yang peduli tentang universitas pertanian. Sehingga bangsa yang besar ini memiliki sebuah universitas kelas dunia dengan kompetensi dibidang pertanian, bioscience, dan berbagai bidang terkait. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat ketahanan pangan, bioenergi, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan melestarikan lingkungan. Terbentuknya IPB pada tanggal 1 september 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 92/1963 yang kemudian disetujui oleh presiden pertama RI dengan Keputusan No. 279/1965. Program strata satu di IPB adalah program kuliah empat tahun. Sejak tahun 2005, IPB telah menawarkan kurikulum kecil besar yang menawarkan lebih dari 500 kombinasi kompetensi. Kesempatan ini memungkinkan lulusan IPB untuk memperoleh kompetensi ganda, bahkan gelar ganda untuk memungkinkan mereka bersaing di pasar kerja. Kompetensi mereka tidak terbatas pada kegiatan pertanian, tetapi juga di luar dari kegiatan pertanian yang meliputi, agribisnis, dan agroindustri. Begitu juga sebaliknya dengan UNPAK, merupakan kelanjutan dari Universitas Bogor (UNBO) yang berkiprah selama hampir dua dekade sampai dengan tahun 1980. Beberapa perguruan tinggi swasta pada tahun 1977 berfusi
18
dengan universitas ini yaitu Akademi Pariwisata, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI, Akademi Bahasa Asing, Akademi Sekretaris Manajemen Internasional dan Akademi Ilmu Agama Islam dengan badan penyelenggara Yayasan Perguruan Tinggi Bogor (YPTB). Tanggal 1 november 1980, UNBO secara resmi berganti nama menjadi Universitas Pakuan (UNPAK) dibawah Yayasan Kartika Siliwangi pembina UNPAK (YKS-PUP), yayasan baru yang dibentuk oleh Yayasan Kartika Siliwangi sebagai pengganti YPTB seperti tersurat dalam surat keputusan No. Skep/27/YKS/VIII-A/10/1980. Setelah itu Berdasarkan keputusan rapat badan pengurus YKS-PUP tanggal 23 oktober 2002 YKS-PUP berubah nama menjadi Yayasan Pakuan Siliwangi (YPS). Yayasan baru ini telah melepaskan diri dari hubungan organisatoris dengan YKS di Bandung. Pada tahun 2007 ini telah diperbaharuinya ijin operasional penyelenggaraan program studi di lingkungan UNPAK oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) sebanyak 24 program studi, sehingga 100 % program studi di UNPAK telah memiliki ijin operasional. Dengan demikian pada masing-masing universitas khususnya program studi memiliki keahlian khusus di mana pencapaianya sesuai dengan latar belakang universitasnya. IPB khususnya, pada program ilmu komputer lebih mengarah kepada pemanfaatan illmu komputer dalam bidang pertanian. Sedangkan pada UNPAK khusnya pada program ilmu komputer lebih mengarah pada program unggulan Elektronika. Oleh karena itu untuk dapat mengkolaborasikan pengetahuan dan sumber belajar diperlukan campur tangan perguruan tinggi masing-masing yang memiliki ilmuwan, peneliti, innovator, dan creator dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta berpengetahuan dalam bidangnya masing- masing. Sehingga dapat mengkolaborasikan pengetahuan mereka untuk pencapaian pembelajaran. Analisis user (pengguna) yang telah dilakukan pada pengumpulan kebutuhan pembelajaran mahasiswa dan dosen. Untuk memahami karakteristik terkait budaya dalam berbagi pengetahuan untuk pembelajaran pada IPB dan UNPAK yang telah diterapkan pada universitas masing-masing. Sehingga menghasilkan data terkait pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas (studi kasus IPB dan UNPAK) yang ingin diterapkan. Dari hasil wawancara dan survei dengan total 34 reponden untuk user, di mana rinciannya 26 reponden untuk mahasiswa (IPB 6 responden, UNPAK 20 responden) , dan 8 responden untuk dosen (IPB 4 responden , UNPAK 4 responden) maka dihasilkan data sebagai berikut. 1. Kebutuhan mahasiswa untuk pembelajaran. Pada dasarnya pengumpulan kebutuhan mahasiswa untuk pembelajaran (IPB dan UNPAK) yang ditunjukkan pada Gambar 7, terbagi atas 4 kategori dalam satu kuesioner. Di mana 4 kategori ini terdiri dari komputer dan internet pribadi (K1), pemanfaatan media pembelajaran (K2), infrastruktur dan pemanfaatan konten pembelajaran pada universitas (K3), dan pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran (K4).
19
78.43 80%
71.47
71.43 72.22
71.84
70% 52.33
60%
55.91 56.06
50% 40% 30% 20% 10% 0% K1
K2
K3 UNPAK
K4
IPB
Gambar 7 Perbandingan kebutuhan mahasiswa untuk pembelajaran berdasarkan kategori a. K1 merupakan kategori yang mengarah kepada fasilitas pribadi yang dimiliki mahasiswa sebagai penunjang kebutuhan dalam pembelajaran, baik jarak dekat dan jarak jauh seperti pada Gambar 8. Sehingga dalam pembelajaran tidak terbataskan waktu dan tempat. Pada Gambar 8, data menunjukkan bahwa pada mahasiswa IPB dalam kepemilikan fasilitas pribadi antara lain komputer/mobile phone, jenis komputer/mobile phone, fasilitas internet dan manfaat internet yang mereka miliki dan gunakan. Secara pribadi tidak ada perbedaan dengan UNPAK berdasarkan tingkatan kelasnya. Rata-rata persentase pada Gambar 8 antara IPB dan UNPAK dijabarkan pada Gambar 7 berdasarkan kategorinya. Pada gambar 7, data menunjukkan bahwa untuk IPB adalah 78.43% dan UNPAK 71.47% dalam kepemilikan fasilitas pribadi. Dengan kata lain bahwa mahasiswa IPB dan UNPAK berada pada kategori moderen dalam kepemilikan fasilitas pribadi berdasarkan sub-total per kriteria (Indrajit 2014). Ini menunjukkan bahwa mereka menyadari dalam menunjang sistem pembelajaran dibutuhkan alat bantu berupa alat elektronik.
20
100 99
Manfaat Internet pada pendidikan saat ini 37 21
Media jaringan internet yang digunakan
100 75
Mempunyai koneksi internet pribadi
90 88
Jenis Komputer/Mobile Phone yang dimiliki
100 100
Memiliki komputer/mobile phone pribadi 0% IPB
20%
40%
60%
80% 100%
UNPAK
Gambar 8 Komputer dan internet pribadi mahasiswa (K1) b. K2 merupakan kategori yang mengarah kepada pemanfaatan media/alat pembelajaran yang digunakan mahasiswa IPB dan UNPAK seperti pada gambar 9. Pemanfaatan media pembelajaran antara lain, rata-rata penggunaan media, jenis media yang digunakan, kendala yang biasa dialami, pengaruh pembelajaran tanpa adanya media, dan manfaat media pembelajaran. Rata-rata persentase pada Gambar 9 antara IPB dan UNPAK dijabarkan pada Gambar 7 berdasarkan kategorinya. Pada gambar 7 data menunjukkan bahwa perbandingan penggunaan media pembelajaran pada IPB dan UNPAK tidak ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya. Sehingga rata-rata persentase seperti pada gambar 7 data menunjukkan pada IPB adalah 72.22% dan UNPAK 71.43% dalam pemanfaatan media pembelajaran. Dengan demikian dalam pemanfaatan media pembelajaran pada IPB dan UNPAK berada pada kategori moderen berdasarkan sub-total per kriteria (Indrajit 2014). Sehingga dalam kepemilikan fasilitas pribadi (KI) sejalan dengan pemanfaatan media pembelajaran (K2). Ini menunjukkan baik mahasiswa IPB dan UNPAK menyadari begitu pentingnya alat elektronik secara pribadi guna mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada universitas masing-masing.
21
96.67 Media dapat membantu pembelajaran
88 80 78
Pengaruh pembelajaran tanpa media 33.33
Kendala yang dialami media pembelajaran
23 73.33
Jenis media pembelajaran yang digunakan
92 100 95
Menggunakan alat bantu pembelajaran 0% IPB
20%
40%
60%
80%
100%
UNPAK
Gambar 9 Pemanfaatan media pembelajaran mahasiswa (K2) c. K3 merupakan kategori yang mengarah kepada infrastruktur dan pemanfaatan konten pembelajaran pada mahasiswa IPB dan UNPAK. Di mana K3 lebih menekankan pada infrastruktur yang disediakan oleh universitas untuk mendukung proses pembelajaran seperti pada Gambar 10, antara lain bahan kuliah digital, referensi pembelajaran, area hotspot, tempat diskusi, laboratorium komputer, dan pemanfaatan berbagai fasilitas lainnya. Pada Gambar 10 data menunjukkan secara persentase ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya antara IPB dan UNPAK dalam fasilitas dan pemanfaatan konten pembelajaran. Rata-rata persentase pada Gambar 10 antara IPB dan UNPAK di jabarkan pada Gambar 7 berdasarkan kategorinya. Terlihat pada gambar 7, rata-rata persentase untuk IPB 71,34% dan UNPAK 52,33%. Ini mengartikan pada IPB dalam pelaksanaannya berada pada kategori infrastruktur dan konten yang telah dalam tersistem/diimplementasikan. Berbeda dengan UNPAK, pelaksanaannya berada pada kategori infrastruktur dan konten yang terstruktur/yang baru akan diimplementasikan berdasarkan sub-total per kriteria (Indrajit 2014). Sehingga ini mengartikan ada perbedaan dari segi infrastruktur antara IPB dan UNPAK. Dikarenakan IPB merupakan universitas negeri yang setiap tahunnya mendapatkan anggaran dana bantuan dari pemerintah. Berbeda dengan UNPAK merupakan universitas swasta, yang harus mengelolah dan mencari sponsor untuk keuangan mereka agar dapat terpenuhinya infrastruktur yang memadai.
22
23.33 28
Cara bertanya di luar kelas Manfaat area hotspot
90
65
Manfaat laboratorium komputer
96.67
79
Manfaat ruangan diskusi
85
96.67 100 100
Dosen mendorong memanfaatkan web Tempat kirim tugas
89
96.67
23.33 24
Cara kumpul tugas
83.33 88
Bentuk tugas Tempat kerja tugas
46
Tempat akses web
44
Asal referensi
14
Jenis referensi yang diberikan
15
Dosen memberikan referensi
33.33
IPB
100 100
15 0%
96.67
36.67
35
Memiliki bahan ajar digital
96.67
50%
100%
UNPAK
Gambar 10 Infrastruktur dan konten pembelajaran mahasiswa (K3) d. K4 merupakan kategori yang mengarah kepada pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran. Dengan kata lain keinginan ataupun harapan yang diinginkan terhadap pengembangan sistem tersebut, fasilitas yang diinginkan dalam sistem serta pemanfaatan berbagai sosial media dalam berbagi pengetahuan seperti pada Gambar 11. Rata-rata persentase pada Gambar 11 antara IPB dan UNPAK dijabarkan pada Gambar 7 berdasarkan kategorinya. Pada gambar 7, data menunjukkan untuk IPB 56.06% dan UNPAK 55.91%. Oleh karena itu tidak ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya dan berada pada kategori pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran yang mahir berdasarkan sub-total per kriteria (Indrajit 2014). Sehingga baik IPB dan UNPAK mempunyai harapan maupun keinginan yang sejalan dalam pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran.
23
100 100
Optimis kolaborasi KMS
100
Melihat KMS visualisasi animasi
50 100 100
Perkuliahan menggunkan KMS 30 30
Jenis sosial media
100
Menggunakan sosial media
85 36.67
Format berbagi pengetahuan
58 100 100
Senang berbagi pengetahuan antara universitas 43.33 38
Fasilitas yang diinginkan pada KMS
100 100
Setuju kolaborasi KMS Universitas 83.33
Setuju pembelajaran KMS cloud computing
Gambar 11
65 0%
20%
IPB
UNPAK
40%
60%
80%
100%
Pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran mahasiswa (K4)
Dengan demikian pada kuesioner pengumpulan kebutuhan mahasiswa untuk pembelajaran berdasarkan evaluasi secara keseluruhan dalam tingkat universitas (IPB dan UNPAK) pada Gambar 12, data menunjukkan ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya. Indrajit (2014) dalam mengevaluasi instrumen membagi 5 tingkatan kelas berdasarkan tingkat persentasenya, antara lain tingkat mula, tingkat pratama, tingkat madya, tingkat pranata, dan tingkat paripurna.
24
59,49% 66,26%
UNPAK
Gambar 12
IPB
Perbandingan kebutuhan mahasiswa untuk pembelajaran secara keseluruhan (IPB dan UNPAK)
IPB dengan total persentase 66.26% berada pada tingkat pranata. Di mana tingkat pranata merupakan tingkat yang telah mengadopsi atau telah mengimplementasikan TIK pada universitasnya dan perlu adanya penekanan penggunaan TIK secara optimal. Berbeda dengan UNPAK, dengan total persentase 59.49% berada pada tingkat madya. Di mana tingkat madya merupakan target standart yang harus dicapai oleh perguruan tinggi. 2.
Kebutuhan dosen untuk pembelajaran Tidak berbeda jauh dengan kebutuhan mahasiswa, akan tetapi dalam kebutuhan ini lebih menekankan pada cara proses pengajaran yang biasa dilakukan dosen pada universitas masing-masing. Sehingga dalam analisis kebutuhan ini terbagi dalam 4 kategori seperti pada Gambar 13 antara lain pemanfaatan media ajar (K1), infrastruktur dan pemanfaatan konten pembelajaran pada universitas (K2), evaluasi pembelajaran (K3), serta pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran (K4).
80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
70.37
64.81
69.59
65.54
59.00
60.58 40.38
K1
K2
K3 UNPAK
Gambar 13
66.00
K4
IPB
Perbandingan kebutuhan dosen untuk pembelajaran berdasarkan kategori
25
a. K1 merupakan kategori yang mengarah kepada pemanfaatan media ajar yang biasa digunakan oleh dosen IPB dan UNPAK. Pemanfaatan media ajar antara lain kepemilikan perangkat komputer/mobile phone, jenis komputer/mobile phone, penggunaan media ajar, jenis media ajar yang digunakan, kendala yang biasa dialami, pengaruh pembelajaran tanpa media, serta manfaat media pembelajaran. Data menunjukkan pada Gambar 14, tidak ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya. Rata-rata persentase pada Gambar 14 antara IPB dan UNPAK dijabarkan pada Gambar 13 berdasarkan kategorinya. Pada gambar 13 untuk IPB 64.81% dan UNPAK 70.37%. Oleh karena itu dalam pemanfaatan media ajar, IPB dan UNPAK berada pada ketegori moderen berdasarkan sub-total per kriteria (Indrajit 2014). Perlu adanya penekanan pemanfaatan media ajar secara optimal baik IPB dan UNPAK untuk kedepannya.
95 90 85 85
Media dapat membantu pembelajaran Pengaruh pembelajaran tanpa media Kendala yang dialami media… Jenis media ajar
20 25 20
40 100 100
Penggunaan media ajar 90
Jenis komputer/mobile phone yang… Memiliki komputer/mobile phone 0% IPB
20%
40%
60%
80%
100 100 100
100%
UNPAK
Gambar 14 Pemanfaatan media ajar dosen (K1) b. K2 merupakan kategori yang mengarah kepada infrastruktur dan pemanfaatan konten pembelajaran untuk pengajaran pada universitas seperti Gambar 15. Antara lain referensi untuk pembelajaran, bentuk dan cara pengumpulan tugas, mendorong penggunaan web, cara bertanya di luar kelas, serta manfaat ruang diskusi dan laboratorium komputer. Data menunjukkan tidak ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya. Ratarata persentase pada Gambar 15 antara IPB dan UNPAK dijabarkan pada Gambar 13 berdasarkan kategorinya. Pada Gambar 13 untuk IPB 65.54% dan UNPAK 69.59%. Ini mengartikan bahwa IPB dan UNPAK berada pada kategori infrastruktur yang moderen serta konten yang telah tersistem dengan baik berdasarkan sub-total per kriteria (Indrajit 2014).
26
95 95
Manfaat laboratorium komputer 80 75
Manfaat ruangan diskusi 45
Cara mahasiswa bertanya di luar kelas
70
75
Mendorong penggunaan web
100 30 30
Cara pengumpulan tugas
90
Jenis bentuk tugas
60 70
Cara memberikan referensi
85 40
Jenis referensi
60 100 100
Memberikan referensi untuk pembelajaran 0% IPB
20%
40%
60%
80%
100%
UNPAK
Gambar 15 Infrastruktur dan pemanfaatan konten pembelajaran dosen (K2) c. K3 merupakan kategori yang mengarah kepada evaluasi pembelajaran pada IPB dan UNPAK seperti pada Gambar 16. Evaluasi pembelajaran antara lain antusiasme mahasiswa, hasil evaluasi belajar, cara pembelajaran, alternatif media, serta bentuk sumber belajar mandiri. Data menunjukkan ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya. Rata-rata persentase pada Gambar 16 antara IPB dan UNPAK dijabarkan pada Gambar 13 berdasarkan kategorinya. pada Gambar 13 untuk IPB 59.00% dan UNPAK 66.00%. Dengan kata lain pada IPB berada pada kategori evaluasi pembelajaran pada tingkat standar dan UNPAK pada tingkat mahir berdasarkan sub-total per kriteria (Indrajit 2014). Ini dikarenakan ada perbedaan dalam pemberian metode pengajaran pada universitas masing-masing.
27
30
Bentuk sumber belajar mandiri
40 35 40
Alternatif media pembelajaran
Cara Pembelajaran
75 80
Hasil evaluasi belajar
80 80 75
Antusias terhadap pembelajajran
90 0%
20% IPB
40%
60%
80%
100%
UNPAK
Gambar 16 Evaluasi pembelajaran dosen (K3) d. K4 merupakan kategori yang mengarah kepada pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran yang diinginkan dosen terhadap pengembangan sistem antara IPB dan UNPAK. Seperti pada Gambar 17 antara lain fasilitas yang diinginkan dalam sistem, serta pemanfaatan berbagai teknologi internet dan sosial media dalam berbagi pengetahuan. Rata-rata persentase pada Gambar 17 antara IPB dan UNPAK dijabarkan pada Gambar 13 berdasarkan kategorinya. Pada Gambar 13, data menunjukkan untuk IPB 40.38% dan UNPAK 60.58%. Dengan kata lain pada IPB berada pada kategori pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan yang mahir. Sedangkan UNPAK pada kategori yang unggul berdasarkan sub-total per kriteria (Indrajit 2014). Ini mengartikan harapan dan keinginan dosen pada UNPAK dalam pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran lebih tinggi dari pada IPB.
28
100 100
Optimis kolaborasi KMS 10
Jenis sosial media
30 50
Menggunakan sosial media
75 35
Sering menggunakan web/blog
55 50
Menggunakan web/blog untuk edukasi
100
40
Memiliki web/blog
50 100 100
Senang berbagi pengetahuan antara universitas 30
Fasilitas yang diinginkan pada KMS
65 75
Setuju kolaborasi KMS Universitas
100 100 100
Setuju pembelajaran KMS cloud computing 0% IPB
Gambar 17
20%
40%
60%
80%
100%
UNPAK
Pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran dosen (K4)
Dengan demikian pada kuesioner pengumpulan kebutuhan dosen untuk pembelajaran (pengajaran) berdasarkan evaluasi secara keseluruhan dalam tingkat universitas (IPB dan UNPAK) pada Gambar 18, data menunjukkan ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya.
53,44% 64,99%
UNPAK
Gambar 18
IPB
Perbandingan kebutuhan dosen untuk pembelajaran secara keseluruhan (IPB dan UNPAK)
29
IPB dengan total persentase 53.44% berada pada tingkat madya. Tingkat madya merupakan target standart yang harus dicapai oleh perguruan tinggi. Berbeda dengan UNPAK, dengan total persentase 64.99% berada pada tingkat pranata. Di mana tingkat pranata merupakan tingkat yang telah mengadopsi atau telah mengimplementasikan TIK pada universitasnya dan perlu adanya penekanan penggunaan TIK secara optimal. Pada pengumpulan kebutuhan dosen untuk pembelajaran pada universitas, ada perbedaan yang begitu mendasar yaitu dalam menerapkan pembelajaran dengan memanfaatkan sosial media. Pada IPB sekitar 50% yang menggunakan sosial media, sedangkan UNPAK 75%. Ini menunjukkan kurangnya pemanfaatan sosial media pada IPB dalam memberikan pembelajaran. Oleh karena itu mengapa perbandingan kebutuhan dosen dalam pembelajaran pada IPB sangat timpang dengan kebutuhan pembelajaran pada mahasiswa. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dalam pemanfaatan sosial media untuk pembelajaran dan berbagi pengetahuan pada IPB. Analisis Stakeholders Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pendapat dan kebijakankebijakan yang akan diambil pemangku kepentingan pada universitas masingmasing. Di mana dalam melihat kesiapan institusi untuk dapat menerapkan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas kedepan. Analisis yang dilakukan terbagi 2 jenis kategori dalam pengumpulan kebutuhan untuk pembelajaran. Antara lain dari segi pelatihan TIK dan fasilitas yang dimiliki (K1), dan pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran (K2). Sehingga dihasilkan data pada Gambar 19 sebagai berikut.
74.36 71.79
75% 70%
67
67
65% 60% K1
K2 UNPAK
Gambar 19
IPB
Perbandingan kebutuhan stakeholders untuk pembelajaran berdasarkan kategori
a. K1 merupakan kategori yang mengarah pada pelatihan TIK dan fasilitas internet, yang merupakan infrastruktur yang dimiliki masing-masing universitas. Sehingga dapat diukur kesiapan masing-masing universitas dalam pelaksanaan sistem pendukung manajemen pengetahuan. Berdasarkan data yang terdapat pada Gambar 20 menunjukkan tidak ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya antara IPB dan UNPAK. Ratarata persentase pada Gambar 20 antara IPB dan UNPAK dijabarkan pada Gambar 19 berdasarkan kategorinya. Pada Gambar 19 untuk IPB 67% dan UNPAK 67%. Ini mengartikan bahwa dari segi pelatihan TIK dan fasilitas
30
yang dimiliki IPB dan UNPAK berada pada kategori tingkat pranata berdasarkan sub-total per-kriteria (Indrajit 2014). Ini menunjukkan kualitas SDM yang terdapat pada IPB dan UNPAK sangat mumpuni dan tidak ada perbedaan antara kedua belah pihak. Dikarenakan program pelatihan SDM yang dilakukan berjalan dengan baik yang didukung dengan fasilitas yang memadai. 73.33 66.67
Frekunsi akses internet
100 100 100 100
Area khusus internet Pengelola pelatihan TIK
46.67 53.33
Jenis pelatihan
66.67 73.33
Target pelatihan TIK 40
Frekuensi pelatihan TIK
46.67
Program pelatihan TIK Memiliki email account
77.78 0%
20% IPB
40%
60%
80%
100 100 100 100%
UNPAK
Gambar 20 Pelatihan TIK dan fasilitas internet stakeholders (K1) b. K2 merupakan kategori yang mengarah pada harapan dan juga keinginan para pemangku kebijakan terkait pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran. Pada Gambar 21 tidak ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya berdasarkan sub-total perkriteria (Indrajit 2014). Rata-rata persentase pada Gambar 21 antara IPB dan UNPAK dijabarkan pada Gambar 19 berdasarkan kategorinya. Pada Gambar 19 untuk IPB 71.79% dan UNPAK 74.36%. Sehingga IPB dan UNPAK berada pada kategori tingkat pranata dalam pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran. Ini mengartikan harapan dan keinginan dalam pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan baik IPB dan UNPAK sejalan dengan harapan masingmasing universitas.
31
66.67
Kesediaan kolaborasi universitas Optimis penggunaan sistem 40
Prioritas strategis
53.33
Kolaborasi sistem Metode pembelajaran KMS Tingkat pemanfaatan sistem
55.56
100 100 100 100 100 100 100
Pengetahuan sistem 0% IPB
Gambar 21
100 100 100
50%
100%
UNPAK
Pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran stakeholders (K2)
Sehingga berdasarkan tingkat kelasnya secara keseluruhan baik IPB dan UNPAK pada kuesioner pengumpulan kebutuhan stakeholders untuk pembelajaran pada Gambar 22 tidak ada perbedaan berdasarkan tingkatan kelasnya. Berdasarkan rata-rata persentase pada Gambar 22 untuk IPB 69.74% dan UNPAK 68.72% berada pada kategori tingkat pranata berdasarkan kelasnya (Indrajit 2014). Ini mengartikan secara keseluruhan baik dari segi SDM , fasilitas, dan juga harapan yang diinginkan IPB dan UNPAK sejalan dengan tujuan untuk dapat menerapkan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas.
69,74%
UNPAK
Gambar 22
68,72%
IPB
Perbandingan kebutuhan stakeholders untuk pembelajaran secara keseluruhan (IPB dan UNPAK)
Analisis Infrastruktur Pada Universitas Setelah dilakukan analisis terhadap infrastruktur pada universitas masingmasing, ditemukan beberapa fasilitas yang telah memadai dalam melakukan proses berbagi pengetahuan untuk pembelajaran secara institusi khususnya pada program ilmu komputer seperti pada Tabel 2. Ini membuktikan bahwa dengan banyaknya fasilitas yang memadai pada universitas masing-masing telah
32
memenuhi syarat untuk dapat melakukan kolaborasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi bidang keahlian tertentu.
Web
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
15. 16.
Tabel 2 Infrastruktur IPB dan UNPAK IPB UNPAK http://ipb.ac.id/ 1. http://fmipahttp://lms.ipb.ac.id/ unpak.net/elearning http://perpustakaan.ipb.ac.id/ 2. http://fmipa.unpak.ac.id/ http://journal.ipb.ac.id/index 3. http://www.unpak.ac.id/ .php/jika http://alihjenis.cs.ipb.ac.id/id / http://himalkom.ipb.ac.id/ http://repository.ipb.ac.id/ https://mail.ipb.ac.id/ http://apps.cs.ipb.ac.id/sim/ http://mail.student.ipb.ac.id/ http://cs.ipb.ac.id/~cv/ http://staff.ipb.ac.id/ http://kemahasiswaan.ipb.ac. id/ https://e5.onthehub.com/We bStore/Common/WebStore Message.aspx http://student.ipb.ac.id/ http://cs.ipb.ac.id/~bioinfo/
Fasilitas 1. Ruang kuliah di dramaga dan baranang siang. Berpusat di dramaga. 2. Perpustakaan departemen ilmu komputer memiliki kurang lebih 1500 eksemplar, dan juga jurnal nasional dan internasional serta majalah. 3. Laboratorium keilmuan a. Net centic computing (NCC) b. Computational intelegence (CI) c. Software Engineering and Information Sciences (SEIS) 4. Laboratorium komputer berlokasi di baranang siang dan dramaga terdiri dari 2 lab setiap lokasi, masing-
1. Laboratorium komputer memilki sekitar 600 PC yang tersebar di beberapa lab komputer dan lab riset dengan akses internet 24 jam. 2. Laboratorium riset a. laboratorium Desain Grafis b. laboratorium Multimedia c. Hardware Programming (Microcontroller) d. Visual Programming e. Geografis Information System (GIS). 3. Koneksi internet dengan bandwith 185 mbs dan tersedia layanan hotspot di beberapa tempat. 4. Perpustakaan prodi ilkom memiliki sekitar sebelas
33
IPB masing lokasi dan setiap labnya memiliki 50 komputer.
UNPAK ribu koleksi buku, majalah, jurnal, laporan penelitian, termasuk pula laporanlaporan tugas akhir dan proyek Mahasiswa. Perpustakaan prodi ilkom juga dilengkapi dengan layanan on-line untuk Digital Library. 5. E-learning, Perkuliahan didukung oleh lingkungan pembelajaran online yang berpusat pada siswa, yaitu E-learning.
Identifikasi Sumber Daya Tabel 3 Tim sistem pendukung manajemen pengetahuan Nama Tanggung Jawab Muhammad Abrar Istiadi, S,Kom, Super admin, tanggung jawab akan M.kom sistem secara keseluruhan Andi Chairunnas, S.Kom, M.Pd Sub-admin dari super admin, hak akses dan kontrolnya terhadap sistem terbatas Irman Hermadi, SKom MS PhD System analyst yang memastikan proses penelitian dan pengembangan sistem secara menyeluruh dapat berjalan dengan benar Dr. Ir. Agus Buono, M.Si., M.Kom System analyst yang memastikan proses penelitian dan pengembangan sistem secara menyeluruh dapat berjalan dengan benar Firmansyah Ibrahim, S,Kom Peneliti dan programmer yang mengembangkan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas Mahasiswa/Dosen IPB dan UNPAK Penguji black box dan user berjumlah 8 orang acceptance testing (UAT)
Dilakukan identifikasi sumber daya dengan membentuk tim pengembang sistem pendukung manajemen pengetahuan antara IPB dan UNPAK yang saling berkolaborasi. Sehingga sistem ini dapat terealisasi dan saling berinteraksi secara langsung dengan pengguna sesuai dengan kepentingannya. Berikut anggota tim pengembang sistem pendukung manajemen pengetahuan pada Tabel 3:
34
Identifikasi Sumber Pengetahuan Dilakukan identifikasi pengetahuan secara menyeluruh pada IPB dan UNPAK, guna untuk mengetahui akan kebutuhan sistem pendukung manajemen pengetahuan dalam berbagi pengetahuan untuk pembelajaran. Identifikasi pengetahuan secara menyeluruh dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain: Wawancara (tacit) Menangkap pengetahuan secara tacit dari beberapa responden, terkait sistem menajemen pengetahuan yang mereka inginkan. a. Dosen: menginginkan kolaborasi sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas, yang dituangkan kedalam standard operating procedure (SOP) dan memiliki payung hukum yang jelas agar nantinya sistem ini sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing. Serta menginginkan sharing materi perkuliahan, penelitian, dan informasi-informasi tentang kegiatan akademik seperti lomba ataupun kompetisi yang ada pada universitas masing-masing. b. Mahasiswa: menginginkan kolaborasi sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas, dengan memanfaatkan sosial media. c. Stakeholders: merupakan individu-individu yang mempunyai peran penting terhadap kebijakan-kebijakan dalam suatu universitas yang mengetahui suatu mekanisme yang berjalan pada lingkungannya. Pada komisi akademik baik IPB dan UNPAK mereka secara positif menginginkan dan menyetujui dapat terjalinnya hubungan kerja sama antar universitas dalam hal sistem pendukung manajemen pengetahuan dengan maksud berbagi pengetahuan untuk pembelajaran. Studi literatur (eksplisit) Menangkap pengetahuan secara eksplisit dari beberapa literatur antara lain website, buku, jurnal, karya ilmiah, dan juga sumber pengetahuan lainnya untuk mendukung pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan. Pada website ilmu komputer IPB (http://cs.ipb.ac.id/) dan UNPAK (http://ilkom.unpak.ac.id/) dilakukan identifikasi pengetahuan secara eksplisit. Seperti profil departemen, sejarah berdirinya program ilmu komputer, profil dosen, fasilitas kampus, dan struktur organisasi.
Perancangan Cetak Biru Manajemen Pengetahuan Unified Modeling Language (UML) Pada tahap ini dilakukan pembuatan UML yang terdiri dari beberapa gambar/diagram antara lain use case diagram, squance diagram, activity diagram, dan class diagram. Dengan maksud untuk merancang secara spesifik tujuan dari pengguna dalam berbagi pengetahuan sehingga tercipta kolaborasi pembelajaran antar universitas.
35
1.
Use case diagram sistem utama Digunakan untuk mengetahui secara umum peran dan fungsi antara aktor dan sistem secara objektif. Sehingga memudahkan dalam membaca pola dan perilaku antara aktor dan sistem, seperti yang terlihat pada Gambar 23.
Sistem Utama Melihat Info
Registrasi
Berbagi pengetahuan
Mahasiswa Mengikuti pembelajaran
Memberikan pembelajaran Admin Dosen
Update info
verifikasi user
Update pembelajaran
Konfigurasi WEB
Gambar 23 Use case diagram sistem utama 2.
Activity diagram sistem pembelajaran dan berbagi pengetahuan Merupakan diagram yang menggambarkan alur kejadian sistem dari awal sampai akhir dalam melakukan pemilihan pembelajaran/berbagi pengetahuan antar universitas dalam satu interface. Activity diagram dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 6. 3. Class Diagram Merupakan suatu class yang mendeskripsikan dan menggambarkan struktur dari beberapa jenis objek dalam suatu sistem dengan berbagai hubungan statis yang terjadi. Rancangan class diagram dalam rancangan ini terdiri dari beberapa class antara lain, class admin, dosen, dan mahasiswa sebagai aktor yang melakukan suatu proses. Di mana proses tersebut dijabarkan kembali kedalam
36
beberapa class yang merupakan sebagai objek antara lain sistem pembelajaran, ELS, KS, KMS, dan forum diskusi. Class diagram dapat dilihat pada Lampiran 9. 4. Sequence diagram sistem pembelajaran dan berbagi pengetahuan Merupakan gambaran urutan event dan waktu dari suatu pesan antara objek dalam melakukan pemilihan sistem pembelajaran/berbagi pengetahuan antar universitas. Sequance diagram dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8. Sketsa Gambar Merupakan tampilan sketsa gambar sistem utama, sebelum melakukan pembuatan prototipe yang terlihat pada Gambar 24. Di mana sketsa gambar terdiri dari 6 bagian menu, antara lain beranda, profil, penelitian, sistem pembelajaran, kontak, dan tentang (profil sistem). khusus untuk menu sistem pembelajaran dapat digunakan untuk belajar dan berbagi pengetahuan jika sudah menjadi member (mahasiswa/dosen pengguna) yang telah terdaftar. Selain itu pada tampilan menu utama/beranda dapat pula digunakan untuk melihat agenda, berita, dan pengumuman yang ditampilkan baik IPB maupun UNPAK secara otomatis yang masuk pada sistem majemen pengetahuan ini. Kose (2010) menyatakan konsep pembelajaran blended learning cocok digunakan untuk program/kurikulum yang berbeda sesuai dengan pengalaman yang diperoleh. Karena blended learning merupakan pendekatan yang menggabungkan berbagai jenis teknik pendidikan dengan teknologi pembelajaran.
Gambar 24 Sketsa sistem pendukung manajemen pengetahuan IPB dan UNPAK Lingkungan Pengembangan Sistem Merupakan alat bantu berupa software ataupun hardware dalam melakukan perancangan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas. Alat bantu tersebut dideskripsikan sesuai fungsinya yang dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut.
37
Tabel 4 Lingkungan Pengembangan Sistem Perangkat Keras Perangkat Lunak a. Laptop HP pavilion TS 11 a. Operating System Windows 8 64-bit. Notebook Pc. b. CMS Joomla b. Processor AMD A4-1250 c. ELS Moodle APU with radeon (TM) HD d. HTML Search Engine Knowledge Graphics, 1,0 Ghz. Management System c. Ram 4096 MB. e. Xampp f. Plugin Joomla News feeds Xmap Kunena forum Joomdle Jfusion K2 Weblinks g. Plugin Moodle Joomdle Bigbluebutton h. Adobe Photoshop CS3 i. Macromedia Dreamweaver 8 j. Pale Moon web browser Arsitektur Sistem Dalam mengembangkan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas, dirancang arsitektur yang mengkombinasikan 3 sistem yang berbeda kedalam sistem tersebut sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Akan tetapi sistem tersebut tetap berdiri sendiri sesuai dengan standartnya. Sistem tersebut antara lain CMS joomla, ELS moodle, dan KMS (HTML search engine). Kasapbasi (2014) dalam integerasi manajemen pengetahuan berbasis web untuk kursus pembelajaran, pada rancangan modelnya lebih menekankan pada integerasi modul-modul dalam satu sistem kursus pembelajaran. Sedangkan Peng et al. (2013) dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk mendukung pembelajaran berbasis web pada sekolah tinggi lebih menekankan pada kolaborasi 2 sistem yang berbeda yaitu web sekolah dan KMS pada satu objek. Secara konsep apa yang diusulkan dari rancangan model tersebut tidak jauh berbeda. Akan tetapi pada rancangan arsitektur ini lebih menekankan pada kolaborasi 3 sistem yang berbeda dan kolaborasi dari 2 objek yang berbeda pula dengan maksud dan tujuan yang sama. seperti yang terlihat pada Gambar 25.
38
Arsitektur Sistem Manajemen Pengetahuan
User
Joomla Html (search engine)
Sistem utama sistem manajemen pengetahuan
Moodle Collaborative Learning
CMS
ELS
Knowledge Sharing
Search
Universitas Cloud Computing (Hostinger)
KMS
KMS
IPB
UNPAK
Database CMS
Database ELS
Ilmu Komputer
WEB Ilmu Komputer
IPB
UNPAK
WEB
Database KMS
Gambar 25 Interface sistem pendukung manajemen pengetahuan Prototipe 1. CMS Joomla IPB dan UNPAK Pada CMS joomla ini merupakan hasil bentuk prototipe yang siap diimplementasikan yang merupakan sistem utama manajemen pengetahuan antara IPB dan UNPAK yang terlihat pada Gambar 26. Sistem pendukung manajemen pengetahuan CMS joomla secara otomatis menggabungkan berbagai info IPB dan UNPAK antara lain berita, pengumuman, dan agenda. Dalam penggabungan berita, agenda, dan pengumuman tersebut dengan memanfaatkan agreagator feed (RSS) yang merupakan plugin (aplikasi tambahan) yang sifatnya open source. Selain dari itu sistem ini juga menghubungkan beberapa sosial media didalamnya antara lain facebook, twitter, youtube, dan alat komunikasi berupa Email. Serta dalam sistem pendukung manajemen pengetahuan CMS joomla dapat melakukan pembelajaran lintas universitas menggunakan ELS moodle dengan konsep single sign. Sedangkan KMS memunculkan external link dengan menggabungkan 2 KMS yang berbeda menjadi 1 interface KMS dalam bentuk search engine. Sittiwong dan Manyum (2015) mengemukakan bahwa sistem manajemen pengetahuan harus menerapkan media sosial untuk interaksi antara dosen, mahasiswa, mentor agar dapat secara efektif untuk meningkatkan proses komunikasi.
39
Gambar 26 CMS Joomla sistem kolaborasi IPB dan UNPAK 2. ELS IPB dan UNPAK ELS moodle merupakan sub-sistem dari sistem utama pada CMS joomla yang berfungsi sebagai kolaborasi sistem pembelajaran antara IPB dan UNPAK yang dapat dilihat pada Gambar 27. Di mana sistem pembelajaran ini dapat berjalan dalam satu interface joomla tanpa harus membuka sistem ELS secara external link. Digunakan joomdle untuk mengintegerasikan antara CMS joomla dan ELS moodle yang merupakan plugin (aplikasi tambahan) yang sifatnya open source. Dalam ELS ini terdapat beberapa fasilitas antara lain, repository file, kolaborasi learning dengan berbagai macam materi, kuis online, dan juga video conference.
Gambar 27 ELS moodle sistem pembelajaran 3. KMS IPB dan UNPAK Sistem KMS ini merupakan bagian sub-sistem dari sistem utama CMS joomla. Penggabungan antara KMS IPB dan KMS UNPAK dalam satu interface yang dapat dilihat pada Gambar 28, yang ditampilkan dalam bentuk search
40
engine. Di mana dalam KMS ini dapat dilakukan pencarian pengetahuan yang dibutuhkan dengan format berita, gambar, video ataupun file berdasarkan universitas yang diinginkan. Dalam KMS ini secara otomatis pengetahuan bertambah berdasarkan universitas, dikarenakan pengetahuannya di upload/dikelolah pada sistem universitas masing-masing.
Gambar 28 KMS IPB dan UNPAK 4. Forum Diskusi Pada forum diskusi ini merupakan bagian dari sistem utama, yang berfungsi sebagai tempat antar pengguna baik itu dosen maupun mahasiswa dalam bertukar pengetahuan (knowledge sharing). Selain itu forum diskusi ini sebagai tempat pembelajaran terhadap materi yang ingin dibahas secara bersama-sama baik mahasiswa-mahasiswa, dosen-dosen, ataupun dosen-mahasiswa. Seperti yang terlihat pada Gambar 29.
Gambar 29 Forum berbagi pengetahuan 5. Halaman Login Administrator CMS Joomla Pada halaman login administrator CMS joomla ini merupakan halaman khusus yang berfungsi sebagai tempat untuk mengkonfigurasi sistem utama, yang dilakukan oleh super admin maupun sub-admin. Sebelum masuk pada halaman control panel, dilakukan verivikasi dan autentifikasi terhadap pengguna, yang telah mempunyai hak akses sebagai super admin maupun sub-admin dalam melakukan konfigurasi sistem utama. Seperti yang terlihat pada Gambar 30.
41
Gambar 30 Halaman login admin 6. Halaman Control Panel Administrator CMS Joomla Pada halaman control panel dilakukan berbagai macam konfigurasi pada sistem utama antara lain, mengkonfigurasi content, struktur menu, user, komponen web (plugin), extension web, dan sistem web. Seperti yang terlihat pada Gambar 31. a. Content web, dilakukan konfigurasi dari isi suatu sistem berupa berita/artikel berita yang akan ditampilkan kedalam web dengan berdasarkan kategori yang telah dibuat sebelumnya. b. Struktur menu dilakukan konfigurasi terhadap pembuatan menu baik berdasarkan tataletak, pengeditan menu, pembuatan menu baru dan juga penghapusan menu yang lama bawaan default sistem yang tidak diinginkan. c. Dilakukan konfigurasi terhadap user yang telah terdaftar pada sistem utama baik berupa perubahan hak akses, pengeditan profil user, maupun penambahan dan juga penghapusan user yang dianggap merupakan bukan dari bagian pengguna sistem yang terdapat pada universitas masing-masing. d. Dilakukan konfigurasi terhadap komponen web yang merupakan hasil dari peginstalan plugin pada sistem utama. Di mana komponen web ini berupa plugin-plugin sistem yang berfungsi sebagai aplikasi tambahan ataupun pendukung yang sifatnya interaktif dalam pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan. e. Dilakukan konfigurasi terhadap extension web, di mana berfungsi sebagai tempat dalam melakukan penginstalan berbgai macam plugin, template, module, dan bahasa yang berfungsi pada sistem utama. f. Dilakukan konfigurasi terhadap sistem secara global (menyeluruh).
42
Gambar 31 Halaman control panel CMS joomla Memverifikasi dan Memvalidasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Pengujian dilakukan dari dua sisi, yaitu dari sisi pengembang dan dari sisi pengguna. Pengujian dari sisi pengembang merupakan pengujian yang menekankan pada fungsionalitas sistem yang diinginkan oleh pengguna dan pengembang yang biasa disebut blackbox sistem. Pengujian dari sisi pengembang dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Tabel 5 Blacbox testing Deskripsi Uji a. Kemudahan navigasi b. Template design c. Tombol login d. Tombol simpan e. Tombol batal f. Pengujian menu pilih Acces level a. Hak akses user b. Hak akses administrator Collaborative a. Kolaborasi sistem b. Kolaborasi pembelajaran c. Kolaborasi pengetahuan communication E-mail Integeration sosial a. Facebook media b. Twitter c. Google + d. Youtube Repository Database yang dapat disimpan
No Test Case 1 User interface
2 3
4 5
7
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi
Sedangkan pengujian dari sisi pengguna merupakan metode pengujian user acceptance testing (UAT) yang menekankan pada keseluruhan pengujian yang telah dilakukan pengguna terhadap sistem pendukung manajemen pengetahuan. Pengujian tersebut dilakukan pada local server, yang berjalan pada dekstop pribadi yang dituangkan kedalam bentuk kuesioner sehingga menghasilkan data seperti pada Tabel 6 berikut:
43
Tabel 6 User acceptance testing No
Deskripsi
1
Sistem pendukung manajemen pengetahuan berjalan dengan baik Sistem pendukung manajemen pengetahuan memiliki fasilitas komunikasi Fasilitas sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas memudahkan dalam pembelajaran secara online Fasilitas sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas memungkinkan pembelajaran tanpa harus berada pada suatu ruang kelas tertentu Fasilitas sistem pendukung manajemen pengetahuan memudahkan melakukan berbagi pengetahuan sesama mahasiswa, dosen, maupun antara mahasiswa dan dosen Fasilitas sistem pendukung manajemen pengetahuan memudahkan melihat info, berita, dan pengumuman secara bersamaan dalam satu interface Fasilitas sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas memudahkan melakukan pencarian pengetahuan dalam format tertentu berdasarkan universitas Fasilitas video pada sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas dapat menjadi sistem pembelajaran yang lebih interaktif Fasilitas sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas memanfaatkan sosial media dalam berbagi pengetahuan untuk pembelajarannya Optimis dengan adanya sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas dapat memajukan dan menumbuhkembangkan kreatifitas baik itu dosen maupun mahasiswa dalam melakukan pembelajaran dan menghasikan penelitian-penelitian yang berkualitas dalam penyebaran pengetahuan
2 3
4
5
6
7
8
9
10
Valid (Ya/Tidak) Ya : 7 Tidak : 1 Ya : 8 Tidak : 0 Ya : 7 Tidak : 1
Persentase (%) 87.5% 12.5% 100% 0% 87.5% 12.5%
Ya : 7 Tidak: 1
87.5% 12.5%
Ya : 8 Tidak : 0
100% 0%
Ya : 8 Tidak : 0
100% 0%
Ya : 8 Tidak : 0
100% 0%
Ya: 3 Tidak: 5
37.5% 62.5%
Ya: 7 Tidak: 1
87.5% 12.5%
Ya: 8 Tidak: 0
100% 0%
Implementasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Tahap ini dilakukan implementasi sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas menggunakan cloud computing. Cloud computing merupakan model yang penggunaan sumber dayanya dapat digunakan secara
44
bersama-sama. Di mana cloud computing yang digunakan adalah web hostinger dan domain name server (.tk). Pada hostinger digunakan jenis layanan platform as a service (PAAS) yang merupakan jenis layanan pada cloud computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah yang terlihat pada Gambar 32.
Gambar 32 Hostinger sistem pendukung manajemen pengetahuan Digunakan paket gratis dari hostinger dalam penerapan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas. Dalam paket gratis hostinger diberikan beberapa fasilitas antara laian, ruang penyimpanan 2000 MB, bandwidth 100 GB, 2 database MYSQL, 2 akun email, website builder, dan script auto installer. Dikarenakan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas masih dalam prototipe online. Sedangkan pada domain digunakan name server (.tk) yang terlihat pada Gambar 33. Name server merupakan nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet. Name server (.tk) yang nantinya akan disinkronkan dengan hostinger sebagai tempat penyimpanan file dari sistem pendukung manajemen pengetahuan.
Gambar 33 Domain name server
45
Dilakukan pembuatan akun pada hostinger dan name server (.tk). Setelah melakukan pembuatan akun, dilakukan upload file sistem pendukung manajemen pengetahuan yang telah dibuat pada local server. Upload file sistem pendukung manajemen pengetahuan menggunakan filezila ke hostinger. Setelah dilakuan upload file ke hostinger maka dilakukan konfigurasi baik terhadap hostinger maupun name server (.tk) agar dapat saling terhubung sehingga dapat terimplementasi dengan baik pada internet. Dengan menggunakan name server http://www.smptipbunpak.tk sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas siap digunakan dengan konsep prototipe online.
5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini berhasil membuat sistem pendukung manajemen pengetahuan dengan mengkombinasikan tiga sistem yang berbeda berupa aplikasi berbasis web untuk berbagi pengetahuan dalam pembelajaran antara IPB dan UNPAK. Dengan menggunakan metode KMSLC dan jenis layanan cloud computing berupa PASS. Dengan pertimbangan berdasarkan analisis dan perhitungan yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pembelajaran pada mahasiswa IPB 66.26% dan UNPAK 59.44%. Adapun pemenuhan kebutuhan pembelajaran pada dosen IPB 53.44% dan UNPAK 64.99%. Sehingga baik IPB dan UNPAK berada pada tingkat pranata dan juga tingkat madya yang merupakan tingkatan yang telah layak untuk saling berkolaborasi baik dari segi pengetahuan dan juga pembelajaran. Selain dari pada itu dibutuhkan dukungan dari sisi stakeholders selaku pemangku kebijakan di mana untuk IPB 69.74% dan UNPAK 68.72% berada pada kategori tingkat pranata berdasarkan kelasnya. Ini mengartikan secara keseluruhan baik dari segi SDM , fasilitas, dan juga harapan yang diinginkan IPB dan UNPAK sejalan dengan tujuan mereka masing-masing. Oleh karena itu sistem ini hanya dapat diimplementasikan dengan universitas yang berdasarkan tingkatan kelasnya minimum berada pada tingkat madya. Serta baik dari segi infrastruktur maupun pemenuhan pembelajaran tidak berbeda jauh seperti pada IPB dan UNPAK.
Saran Kedepannya dalam pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas, bukan hanya dua universitas yang terlibat. Akan tetapi lebih dari beberapa universitas yang ditandai dengan perjanjian kerja sama. Selain itu dalam penggunaan cloud computing lebih menekankan pada jenis layanan Infrastructure AS A Service (IAAS). Dikarenakan dalam pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan dengan banyaknya universitas yang akan terlibat didalamnya, memungkinkan kebutuhan akan penyimpanan yang begitu besar. Serta dalam hal keamanan dan juga privasi dapat di maintenance sendiri sesuai dengan yang diinginkan.
46
DAFTAR PUSTAKA Antonius KY. 2003. Pengantar Content Management System [internet]. [diunduh 06 Juli 2014]. Tersedia pada : http://www.scribd.com/doc/67863310/ Pengantar-Content-Management. Ahlawat SS, Ahlawat S. 2006. Competing in the Global Knowledge Economy ; Implication for Business Education. Journal of American Academy of Business. 8 (1) :101-106. Awad, Ghaziri. 2010. Knowledge Management. Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall. Awang NB, Darus MYB. 2012. Evaluation of An Open Source Learning Management System: Claroline. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 67: 416–426. Brown CB. 2010. How To Use The Internet to Advertise, Promote and Market Your Bussiness or Website. Florida (US) : Atlantic Publishing Group. Dalkir K. 2005. Knowledge Management in Theory and Practice. Burlington (US): Elsevier, Inc. Davenport TH, Prusak L. 1998. Working Knowledge : How Organizations Manage What They Know. Boston (US) : Harvard Business School Press. Ercan T. 2010. Effective use of cloud computing in educational institutions. Procedia – Social and Behavioral Sciences. 2 : 938-942. Erlangga, Afrianto I. 2014. Perancangan Sistem Collaborative Society Learning Jawa Barat. Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014; 2014 Feb 27 – Mar 01; Makassar, Indonesia. Makassar (ID) : STMIK Dipanegara. hlm 1119-1124. Gorelick C. 2006. Solutions for Informatioan and Management Services. In Has Knowledge Management been Done. New York (US) : Brigentte TantawyMonsou Unilever. Gopalakrishnan G. 2012. Building a Knowledge Management System as a Life Cyle. International Journal of the Computer, the Internet and Management. 20(1):17-20. Gozali F, Lo B. 2012. Pemanfaatan teknologi open source dalam pengembangan proses belajar jarak jauh di perguruan tinggi. JANAPATI. 1 (1) : 47-57 Hadrich T, Maier R. 2006. Integrated Modelling. Di dalam : Schwartz DG, editor. Encyclopedia of Knowledge Management. Hersey (US) : IDEA Group Inc. hlm 251-258. Irawan Y. 2011. Perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web application [tesis]. Semarang (ID) : Universitas Diponegoro. Indrajit RE. 2014. Peranan Teknologi Informfasi Pada Perguruan Tinggi. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu. Iqbal. 2009. Rekayasa content management system (CMS) joomla berbasis open source untuk pengembangan sistem informasi berbasis online. Jurnal Informatika. 3(1) :297-303. Kasapbasi MC. 2014. Knowledge Management Integrated Web Based Course Tutoring System. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 116 : 3709– 3715.
47
Kose U. 2010. A blended learning model supported with Web 2.0 technologies. Procedia – Social and Behavioral Sciences. 2: 2794–2802 Kurnianingsih I. 2012. Perancangan pembelajaran literasi informasi berbasis web di perpustakaan sekolah [tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Nonaka I, Takeuchi H. 1995. The Knowledge - Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. New York (US) : Oxford University Press. Pardeshi VH. 2014. Cloud Computing for Higher Education Institutes: Architecture, Strategy and Recommendations for Effective Adaptation. Procedia – Economics and Finance. 11: 589-599. Peng J, Jiang D, Zhang X. 2013. Design and implement a knowledge management system to support web based learning in higher education. Procedia – Computer Science. 22: 95-103. Profetto, Joanne. 2004. Knowledge transfer : what it is and what it takes to do it best. Water Cooler Presentation. Putri SS, Pangaribuan TH. 2009. Knowledge Management System : Knowledge Sharing Culture di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi; 2009 Jun 20; Yogyakarta, Indonesia. hlm 65-70. Randeree E. 2006. Knowledge management: securing the future. Journal of Knowledge Management. 10(4):145-156. Rogeleonick A. 2014. Enam Kampus Jadi Penyelenggara Kuliah Daring. http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/3350. [akses 20 mar 2015] Simarmata J. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta (ID) : Andi Offset. Sittiwong T, Manyum W. 2015. The study of students‟ opinions on the knowledge management system to support online instruction for self-directed learning. Procedia – Social and Behavioral Sciences. 176: 750–756 Solusindo. 2008. Cara Gampang Membuat Website Dengan Joomla Bagi Pemula. Jakarta (ID) : PT Elex Media.Surjono HD. 2010. Membangun Course Elearning Berbasis Moodle. Yogyakarta (ID) : UNY Press Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-7. Bandung (ID) : CV. Alfabeta. Turban E. 2008. Information Technology for Management - Transforming Organizations in the Digital Economy. 6th ed. Hoboken (US) : John Wiley & Sons. Von Krogh, George, Kazuo Ichiyo and Ikujiro Nonaka. 2000, dalam Setiarso B. 2006. Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) dan Proses Penciptaan Pengetahuan. https://www.academia.edu/4378440/bse_kmiptek. [06 Juli 2014]. Watson I. 2003. Applying Knowledge Management TEchniques for Building Corporate Memories. Morgan Kaufmann Publishers. Yusup PM. 2012. Perspektif Manajemen Pengetahuan Informasi, Komunikasi, Pendidikan, dan Perpustakaan. Jakarta (ID) : Rajawali Pers.
48
LAMPIRAN
49
Lampiran 1 Kuesioner Pengumpulan Kebutuhan Dosen Untuk Pembelajaran
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN ANTAR UNIVERSITAS (STUDI KASUS IPB DAN UNPAK) DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Mohon kesediaan bapak/ibu untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Data responden dan setiap jawaban dalam kuesioner akan dijaga kerahasiaannya. Tidak ada jawaban benar atau salah, tetapi setiap jawaban yang diberikan sangat membantu dalam menyelesaikan penelitian. Terima kasih atas bantuannya. Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Mata Kuliah : Fakultas : Program Studi: Universitas : Tanda Tangan :
(Optional)
Petunjuk Pengisian 1. Untuk pilihan ganda (a, b, c, d, e), berilah tanda X pada pilihan jawaban yang paling dianggap sesuai. 2. Pada bagian kotak berilah tanda √ untuk memperjelas jawaban bapak/ibu. 3. Pada bagian yang bertanda “_____” atau “lainnya” tuliskan jawaban atau pendapat bapak/ibu. Penjelasan Kuesioner Untuk pertanyaan no. 1 Komputer adalah yang kepemilikan dan penggunaanya merupakan milik sendiri. Mobile phone adalah telepon genggam yang kepemilikannya dan penggunaanya merupakan milik sendiri. Untuk pertanyaan dari no. 2 s/d no. 7 Media ajar yang dimaksud ialah alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, antara lain: Personal Computer (PC) yang disediakan oleh institusi dalam menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas. LCD Proyektor yang disediakan oleh institusi di dalam kelas. Notebook (pribadi) adalah laptop milik sendiri.
50
Smartphone (pribadi) memiliki OS, dimensi layar < 5 inci. Phablet (pribadi) memiliki OS, dimensi layar 5-7 inci. Tablet (pribadi) memiliki OS, dimensi layar > 7 inci. Untuk pertanyaan dari no. 8 s/d no. 15 Materi kuliah adalah buku pegangan/diktat yang disusun oleh dosen pengajar mata kuliah yang bersangkutan. Referensi adalah sumber acuan yang diambil dari buku pegangan/diktat, ebook, alamat web, dan lainnya yang dapat memberikan keterangan dalam suatu permasalahan. Tugas adalah kumpulan kuis atau latihan yang diberikan dosen mata kuliah. Ruang diskusi yang dimaksud ialah tempat untuk bertukar pikiran (pengetahuan) yang didalamnya terdapat berbagai macam aktifitas akademis. Laboratorium komputer yang dimaksud ialah laboratorium untuk pelaksanaan mata kuliah praktek komputer. Warung Internet (warnet), adalah tempat yang menyewakan komputer untuk terhubung ke Internet. Untuk pertanyaan dari no. 10 s/d no. 13 Yang dimaksud dengan pengumpulan tugas dalam bentuk: Softcopy, tugas yang dikumpulkan dalam bentuk file. Hardcopy, tugas yang dikumpulkan dalam bentuk paper yang dijilid. Compact Disc (CD), tugas yang dikumpulkan dalam bentuk file yang disimpan (dimasukkan) kedalam CD. Untuk pertanyaan dari no. 22 s/d no. 31 Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan merupakan sistem pembelajaran elektronik berbasis web, yang didalamnya terjadi interaksi antara mahasiswa dan dosen kolaborasi menggunakan Content Management System (CMS) dan Elektronik Learning System (ELS). Cloud Computing merupakan pengembangan dari client server yang terhubung dengan ratusan bahkan ribuan komputer lainnya dan dapat diakses via Internet. Pemanfaatan Media Ajar 1. Apakah bapak/ibu memiliki komputer/mobile phone pribadi? a. Ya b. Tidak Jika tidak, lanjutkan ke pertanyaan no. 8 2. Apakah jenis komputer/mobile phone yang bapak/ibu miliki? a. PC + Notebook+Smartphone/Phablet/Tablet b. Notebook c. Smartphone/Phablet/Tablet d. PC e. Tidak semuanya 3. Apakah dalam rata-rata pertemuan yang diselenggarakan di kelas, bapak/ibu menggunakan media ajar dalam proses belajar mengajar?
51
4.
5.
6.
7.
a. Ya b. Tidak Jika tidak, maka lanjutkan ke pertanyaan no. 8 Apakah jenis media ajar yang bapak/ibu gunakan dalam menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas? (boleh lebih dari satu jawaban) a. LCD Proyektor dan Notebook b. LCD Proyektor dan Smartphone c. LCD Proyektor dan Phablet d. LCD Proyektor dan Tablet e. LCD Proyektor dan PC Apakah kendala yang biasa bapak/ibu alami berhubungan dengan media ajar yang digunakan di dalam kelas? (boleh lebih dari satu jawaban) a. LCD Proyektor tidak berfungsi dengan baik b. Notebook/Smartphone/Phablet/Tablet/PC tidak dapat dinyalakan c. Notebook/Smartphone/Phablet/Tablet/PC bervirus, sehingga pada saat dioperasikan tidak berfungsi dengan baik d. Notebook/Smartphone/Phablet/Tablet/PC mengalami kerusakan OS e. Lainnya: Apakah ada pengaruhnya terhadap pemahaman materi kuliah yang diberikan ke mahasiswa, apabila untuk mata kuliah yang bapak/ibu ajarkan tidak tersedia penggunaan media ajar di dalam ruang perkuliahan (misalnya: LCD Proyektor), hal ini karena jumlahnya yang terbatas. a. Sangat berpengaruh b. Berpengaruh c. Cukup berpengaruh d. Tidak berpengaruh e. Sangat tidak berpengaruh Apakah penggunaan media ajar di dalam ruang perkuliahan membantu bapak/ibu terhadap penyampaian materi ajar kepada mahasiswa? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Tidak membantu e. Sangat tidak membantu
Infrastruktur dan Pemanfaatan Konten Pembelajaran Pada Universitas 8. Apakah bapak/ibu memberikan referensi kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran? a. Ya b. Tidak Jika tidak, lanjut ke pertanyaan no. 10 9. Apakah jenis referensi yang bapak/ibu berikan kepada mahasiswa? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Disertasi/tesis/skripsi b. Journal/e-book c. Buku pegangan d. Situs web e. Lainnya :
52
10. Bagaimanakah cara bapak/ibu memberikan referensi kepada mahasiswa, jika referensi dalam bentuk e-book? a. Diberikan softcopy dengan memanfaatkan sosial media b. Diberikan alamat situs web, lalu mahasiswa downdload sendiri c. Diberikan secara langsung dalam bentuk softcopy kepada mahasiswa d. Dalam bentuk CD e. Lainnya: 11. Apakah jenis bentuk tugas yang harus dikumpulkan oleh mahasiswa dalam mata kuliah yang bapak/ibu ajarkan? a. Softcopy, hardcopy, dan CD b. Hardcopy (Kertas) c. Softcopy (File) d. Dalam bentuk CD e. Lainnya : 12. Bagaimanakah cara pengumpulan tugas yang bapak/ibu berikan, jika tugas yang akan dikumpulkan dalam bentuk softcopy? (boleh lebih dari satu jawaban) a. File dikumpulkan dalam bentuk CD b. File dikumpulkan menggunakan flashdisk c. File dikirim menggunakan e-mail d. File dikirim menggunakan sosial media e. Lainnya: 13. Apakah bapak/ibu mendorong mahasiswa baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memanfaatkan teknologi web? Misalnya tugas dari bapak/ibu yang harus dikerjakan dengan menggunakan komputer, diharuskan mendowndload bahan tugas dari Internet, mengumpulkan tugas dalam bentuk softcopy. a. Ya b. Tidak 14. Bagaimanakah cara yang biasanya dilakukan mahasiswa di luar ruang perkuliahan, jika mahasiswa mempunyai pertanyaan terhadap materi yang kurang dipahaminya terkait dari penjelasan di dalam kelas? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Tatap muka langsung di luar kelas b. Melalui e-mail c. Memanfaatkan sosial media d. Melaui via telepon/sms e. Lainnya: 15. Apakah dengan adanya ruang diskusi dapat membantu dalam proses pembelajaran? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Tidak membantu e. Sangat tidak membantu 16. Apakah dengan tersedianya laboratorium komputer dapat membantu dalam proses pembelajaran? a. Sangat membantu
53
b. c. d. e.
Membantu Cukup membantu Tidak membantu Sangat tidak membantu
Evaluasi Pembelajaran 17. Apakah menurut bapak/ibu mahasiswa antusias terhadap pembelajaran di dalam kelas selama ini? a. Sangat antusias b. Antusias c. Cukup antusias d. Tidak antusias e. Sangat tidak antusias 18. Apakah rata-rata hasil evaluasi belajar mahasiswa baik, dalam mata kuliah yang bapak/ibu ajarkan selama ini? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Tidak baik e. Sangat tidak baik 19. Apakah langkah-langkah yang akan bapak/ibu lakukan ketika melihat aktivitas, motivasi, dan minat mahasiswa rendah dalam mengikuti pembelajaran yang bersifat manual? a. Memberikan metode pembelajaran bersifat video, audio, picture b. Memberikan metode pembelajaran bersifat video c. Memberikan metode pembelajaran bersifat audio d. Memberikan metode pembelajaran bersifat picture e. Lainnya: 20. Apakah alternatif media yang dapat lebih memudahkan pemahaman mahasiswa dalam proses pembelajaran? (boleh lebih dari satu jawaban) a. File b. Video c. Audio d. Picture e. Lainnya : 21. Apakah bentuk sumber belajar mandiri yang dibutuhkan mahasiswa dalam mengembangkan pembelajarannya? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Web (E-learning system) b. Milis c. Forum diskusi (manual) d. Forum diskusi (memanfaatkan media Internet) e. Lainnya: Pemanfaatan Sistem Untuk Pembelajaran 22. Apakah bapak/ibu setuju dengan metode pembelajaran menggunakan sistem pendukung manajemen pengetahuan berbasis Cloud Computing (web)? Jika tidak, pertanyaan selesai saat ini juga.
54
a. Ya Dapat memudahkan dalam penyampaian materi perkuliahan Dapat berbagi pengetahuan dimanapun dan kapanpun Menciptakan forum-forum diskusi sesuai bidang peminatan masing-masing Lainnya: b. Tidak Belum dapat diterapkan karena infrastruktur kurang mendukung Kurangnya minat dalam menggunakan web untuk pembelajaran online Lainnya: 23. Apakah bapak/ibu setuju dengan adanya kolaborasi sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran antar universitas? a. Ya Dapat menambah pengetahuan baru Memperluas jaringan pertemanan Bekerjasama untuk kebutuhan penelitian Lainnya: b. Tidak Tidak sesuai dengan visi dan misi universitas Bidang keilmuan yang berbeda Perbedaan status pendidikan Lainnya: 24. Apakah fasilitas yang bapak/ibu inginkan dalam sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran guna mendukung pembelajaran yang lebih interaktif (dinamis)? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Integerasi sosial media b. Live chat c. Video conference d. Forum diskusi e. Lainnya : 25. Apakah bapak/ibu senang dalam berbagi pengetahuan untuk universitas lain? a. Ya b. Tidak Jika tidak, lanjut ke pertanyaan no. 26 26. Apakah bentuk pengetahuan yang ingin bapak/ibu bagikan dalam pembelajaran? (boleh lebih dari satu jawaban) a. File b. Video c. Audio d. Picture e. Lainnya : 27. Apakah bapak/ibu memiliki web/blog pribadi? a. Ya b. Tidak
55
Jika tidak, lanjut ke pertanyaan no. 28 28. Apakah bapak/ibu sering menggunakan web/blog pribadi dalam memberikan edukasi pembelajaran dan juga tugas kepada mahasiswa? a. Sangat sering b. Sering c. Cukup sering d. Tidak pernah e. Sangat tidak pernah 29. Apakah bapak/ibu menggunakan sosial media untuk berbagi pengetahuan dalam hal pembelajaran kepada mahasiswa? a. Ya b. Tidak Jika tidak, lanjut ke pertanyaan no. 30 30. Apakah jenis sosial media yang bapak/ibu gunakan dalam berbagi pengetahuan untuk pembelajaran kepada mahasiswa? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Facebook b. Twitter c. Youtube d. Instagram e. Lainnya : 31. Apakah bapak/ibu optimis dengan adanya sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran antar universitas dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan? a. Optimis b. Tidak Optimis Saran dan Komentar: Menurut pendapat bapak/ibu pembelajaran yang seperti apa nantinya yang bapak/ibu harapkan terkait Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan UNPAK):
56
Lampiran 2 Kuesioner Pengumpulan Kebutuhan Mahasiswa Untuk Pembelajaran
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN ANTAR UNIVERSITAS (STUDI KASUS IPB DAN UNPAK) DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Mohon kesediaan saudara/i untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Data responden dan setiap jawaban dalam kuesioner akan dijaga kerahasiaannya. Tidak ada jawaban benar atau salah, tetapi setiap jawaban yang diberikan sangat membantu dalam menyelesaikan penelitian. Terima kasih atas bantuannya. Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Semester : Fakultas : Program Studi: Universitas : Tanda Tangan :
(Optional)
Petunjuk Pengisian 1. Untuk pilihan ganda (a, b, c, d, e), berilah tanda X pada pilihan jawaban yang paling dianggap sesuai. berilah tanda √ untuk memperjelas jawaban anda. 2. Pada bagian kotak 3. Pada bagian yang bertanda “_____” atau “lainnya” tuliskan jawaban atau pendapat anda. Penjelasan Kuesioner Untuk pertanyaan dari no. 1 s/d no. 5 Komputer dan Internet pribadi adalah yang kepemilikannya dan penggunaanya merupakan milik sendiri. Mobile phone adalah telepon genggam yang kepemilikannya dan penggunaanya merupakan milik sendiri. Untuk pertanyaan dari no. 6 s/d no. 10 Media pembelajaran yang dimaksud ialah alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, antara lain: Personal Computer (PC) yang disediakan oleh institusi dalam menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas. LCD Proyektor yang disediakan oleh institusi di dalam kelas. Notebook (pribadi) adalah laptop milik sendiri. Smartphone (pribadi) memiliki OS, dimensi layar < 5 inci.
57
Phablet (pribadi) memiliki OS, dimensi layar 5-7 inci. Tablet (pribadi) memiliki OS, dimensi layar > 7 inci. Untuk pertanyaan dari no. 11 s/d no. 24 Materi kuliah adalah buku pegangan/diktat yang disusun oleh dosen pengajar mata kuliah yang bersangkutan. Referensi adalah sumber acuan yang diambil dari buku pegangan/diktat, ebook, alamat web, dan lainnya yang dapat memberikan keterangan dalam suatu permasalahan. Tugas adalah kumpulan kuis atau latihan yang diberikan dosen mata kuliah. Ruang diskusi yang dimaksud ialah tempat untuk bertukar fikiran (pengetahuan) yang didalmnya terdapat berbagai macam aktifitas akademik. Laboratorium komputer yang dimaksud ialah laboratorium untuk pelaksanaan mata kuliah praktek komputer. Warung Internet (warnet), adalah tempat yang menyewakan komputer untuk terhubung ke internet. Untuk pertanyaan dari no. 17 s/d no. 20 Yang dimaksud dengan pengumpulan tugas dalam bentuk: Softcopy, tugas yang dikumpulkan dalam bentuk file. Hardcopy, tugas yang dikumpulkan dalam bentuk paper yang dijilid. Compact Disc (CD), tugas yang dikumpulkan dalam bentuk file yang disimpan (dimasukkan) kedalam CD. Untuk pertanyaan dari no. 25 s/d no. 34 Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan merupakan sistem pembelajaran elektronik berbasis web, yang didalamnya terjadi interaksi antara mahasiswa dan dosen kolaborasi menggunakan Content Management System (CMS) dan Elektronik Learning System (ELS). Cloud Computing merupakan pengembangan dari client server yang terhubung dengan ratusan bahkan ribuan komputer lainnya dan dapat diakses via Internet. Komputer dan Internet pribadi 1. Apakah anda memiliki komputer/mobile phone pribadi? a. Ya b. Tidak Jika tidak, lanjutkan ke pertanyaan no. 6 2. Apakah jenis komputer/mobile phone yang anda miliki? a. PC + Notebook+Smartphone/Phablet/Tablet b. Notebook c. Smartphone/Phablet/Tablet d. PC e. Tidak semuanya 3. Apakah PC/Notebook/Smartphone anda mempunyai koneksi Internet pribadi? a. Ya
58
b. Tidak Jika tidak, lanjut ke pertanyaan no. 5 4. Apakah media jaringan Internet pribadi yang anda gunakan? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Lan b. Wifi c. Modem external (USB modem) d. Modem celular (melalui sim card handphone + handphone) e. Lainnya: 5. Apakah Internet bermanfaat bagi kebutuhan pendidikan kalian di zaman seperti saat ini? a. Sangat bermanfaat b. Bermanfaat c. Cukup bermanfaat d. Tidak bermanfaat e. Sangat tidak bermanfaat Pemanfaatan Media Pembelajaran 6. Apakah sistem pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas, rata-rata setiap pertemuannya menggunakan alat bantu pembelajaran? a. Ya b. Tidak Jika tidak maka lanjutkan ke pertanyaan no. 9 7. Apakah jenis media pembelajaran yang biasanya anda gunakan di dalam kelas (untuk persentasi)? a. LCD Proyektor dan Notebook b. LCD Proyektor dan Smartphone c. LCD Proyektor dan Phablet d. LCD Proyektor dan Tablet e. LCD Proyektor dan PC 8. Apakah kendala yang anda alami berhubungan dengan media pembelajaran yang digunakan di dalam ruangan perkuliahan? (boleh lebih dari satu jawaban) a. LCD Proyektor tidak berfungsi dengan baik b. Notebook/Smartphone/Phablet/Tablet/PC tidak dapat dinyalakan c. Notebook/Smartphone/Phablet/Tablet/PC bervirus, sehingga pada saat dioperasikan tidak berfungsi dengan baik d. Notebook/Smartphone/Phablet/Tablet/PC mengalami kerusakan OS e. Lainnya: 9. Apakah pengaruhnya terhadap pemahaman materi kuliah yang dijelaskan oleh dosen anda, apabila untuk mata kuliah tertentu tidak menggunakan media pembelajaran (misalnya : LCD Proyektor) yang dikarenakan untuk mata kuliah tersebut tidak mendapat bagian menggunakan LCD Proyektor hal ini karena jumlah LCD Proyektor terbatas. a. Sangat berpengaruh b. Berpengaruh c. Cukup berpengaruh d. Tidak berpengaruh
59
e. Sangat tidak berpengaruh 10. Apakah penggunaan media pembelajaran di dalam kelas dapat membantu untuk proses pembelajaran ? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Tidak membantu e. Sangat tidak membantu Infrastruktur dan Pemanfaatan Konten Pembelajaran Pada Universitas 11. Apakah perguruan tinggi anda memiliki bahan ajar mata kuliah digital yang bisa didowndload? a. Ya, alamat URL : b. Tidak 12. Apakah dosen memberikan referensi kepada anda dalam proses pembelajaran? a. Ya b. Tidak Jika tidak, lanjut ke pertanyaan no. 17 13. Apakah jenis referensi yang diberikan kepada anda? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Disertasi/Tesis/Skripsi b. Journal/E-book c. Buku Pegangan d. Situs web e. Lainnya : 14. Darimanakah anda mendapatkan referensi dalam bentuk e-book? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Downdload via web b. Diberikan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan c. Dari teman secara langsung d. Forum diskusi (sosial media) e. Lainnya : 15. Darimanakah anda mengakses situs web untuk mendapatkan referensi? a. Fasilitas koneksi Internet pribadi (PC/Notebook/Smartphone + Internet) b. Area hotspot pada universitas c. Laboratorium komputer d. Warung Internet (warnet) e. Lainnya: 16. Dimanakah anda biasanya mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen anda? a. Di rumah menggunakan fasilitas pribadi (PC/Notebook/Smartphone + Internet) b. Area hotspot pada universitas c. Laboratorim komputer d. Warung Internet (warnet) e. Lainnya:
60
17. Apakah bentuk tugas yang biasanya dikumpulkan ke dosen? a. Softcopy, hardcopy, dan CD b. Hardcopy (Kertas) c. Softcopy (File) d. Dalam bentuk CD e. Lainnya : 18. Bagaimanakah cara pengumpulan tugas ke dosen, jika tugas berbentuk softcopy? (boleh lebih dari satu jawaban) a. File dikumpulkan dalam bentuk CD b. File dikumpulkan menggunakan flashdisk c. File dikirim menggunakan e-mail d. File dikirim menggunakan sosial media e. Lainnya: 19. Darimanakah tempat anda biasanya mengirimkan tugas, apabila tugas diharuskan kirim melalui e-mail? a. Di rumah menggunakan fasilitas pribadi (PC/Notebook/Smartphone + Internet) b. Di kampus menggunakan Hotspot c. Laboratorium komputer d. Warung Internet (warnet) e. Lainnya : 20. Apakah dosen untuk mata kuliah tertentu mendorong anda (baik secara langsung maupun tidak langsung) untuk memanfaatkan teknologi web. Misalnya tugas dari dosen yang harus dikerjakan dengan menggunakan komputer, diharuskan mendowndload bahan tugas dari Internet, mengumpulkan tugas dalam bentuk softcopy. a. Ya b. Tidak 21. Apakah dengan adanya ruangan diskusi dapat membantu anda dalam menyelesaikan berbagai kegiatan belajar selama ini? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Tidak membantu e. Sangat tidak membantu 22. Apakah dengan adanya laboratorium komputer dapat membantu anda dalam menyelesaikan berbagai kegiatan belajar selama ini? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Tidak membantu e. Sangat tidak membantu 23. Apakah pemanfaatan area hotspot pada lingkungan universitas membantu anda dalam berbagai kegiatan belajar selama ini? a. Sangat membantu b. Membantu c. Cukup membantu d. Tidak membantu
61
e. Sangat tidak membantu 24. Bagaimanakah cara anda bertanya kepada dosen anda (bertanya di luar kelas) jika terdapat materi yang kurang anda pahami dari penjelasan yang diberikan oleh dosen di dalam kelas ? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Tatap muka langsung di luar kelas b. Melalui e-mail c. Memanfaatkan sosial media d. Melaui via telepon/sms e. Lainnya: Pemanfaatan Sistem Untuk Pembelajaran 25. Apakah anda setuju dengan metode pembelajaran menggunakan sistem pendukung manajemen pengetahuan berbasis Cloud Computing (web)? Jika tidak, pertanyaan selesai saat ini juga. a. Ya Dapat memudahkan dalam belajar mandiri Dapat berbagi pengetahuan dimanapun dan kapanpun Menciptakan forum-forum diskusi sesuai bidang peminatan masing-masing Lainnya: b. Tidak Belum dapat diterapkan karena infrastruktur kurang mendukung Kurangnya minat dalam menggunakan web untuk pembelajaran online Lainnya: 26. Apakah anda setuju dengan adanya kolaborasi sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran antar universitas? a. Ya Dapat menambah pengetahuan baru Memperluas jaringan pertemanan Bekerjasama untuk kebutuhan penelitian Lainnya: b. Tidak Tidak sesuai dengan visi dan misi universitas Bidang keilmuan yang berbeda Perbedaan status pendidikan Lainnya: 27. Apakah fasilitas yang anda inginkan dalam mendukung pembelajaran dinamis menggunakan sistem pendukung manajemen pengetahuan? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Integerasi sosial media b. Video conference c. Live chat d. Forum diskusi e. Lainnya : 28. Apakah anda senang dalam berbagi pengetahuan untuk universitas lain? a. Senang
62
b. Tidak senang Jika tidak lanjut ke pertanyaan no. 30 29. Apakah jenis format yang anda inginkan dalam berbagi pengetahuan untuk pembelajaran? (boleh lebih dari satu jawaban) a. File b. Video c. Audio d. Picture e. Lainnya : 30. Apakah anda menggunakan sosial media untuk berbagi pengetahuan dalam hal pembelajaran kepada orang lain? a. Ya b. Tidak Jika tidak, lanjut pertanyaan ke no. 32 31. Apakah jenis sosial media yang anda gunakan dalam berbagi pengetahuan untuk pembelajaran kepada orang lain? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Facebook b. Twitter c. Youtube d. Instagram e. Lainnya : 32. Apakah anda senang jika perkuliahan menggunakan sistem pendukung manajemen pengetahuan disajikan dengan menggunakan sumber belajar yang bervariasi? a. Senang b. Tidak senang 33. Apakah anda pernah melihat pembelajaran menggunakan sistem pendukung manajemen pengetahuan divisualisasikan/ditayangkan melalui animasi atau simulasi komputer. a. Pernah b. Tidak Pernah 34. Apakah anda optimis dengan adanya sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran antar universitas dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan ? a. Optimis b. Tidak Optimis Saran dan Komentar: Menurut pendapat anda pembelajaran yang seperti apa nantinya yang anda harapkan terkait Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan UNPAK):
63
Lampiran 3 Kuesioner Pengumpulan kebutuhan Stakeholders Untuk Pembelajaran
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN ANTAR UNIVERSITAS (STUDI KASUS IPB DAN UNPAK) DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Mohon kesediaan bapak/ibu untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Data responden dan setiap jawaban dalam kuesioner akan dijaga kerahasiaannya. Tidak ada jawaban benar atau salah, tetapi setiap jawaban yang diberikan sangat membantu dalam menyelesaikan penelitian. Terima kasih atas bantuannya. Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Jabatan : Fakultas : Program Studi: Universitas : Tanda Tangan :
(Optional)
Petunjuk Pengisian 1. Untuk pilihan ganda (a, b, c, d, e), berilah tanda X pada pilihan jawaban yang paling dianggap sesuai. berilah tanda √ untuk memperjelas jawaban bapak/ibu. 2. Pada bagian kotak 3. Pada bagian yang bertanda “_____” atau “lainnya” tuliskan jawaban atau pendapat bapak/ibu. Penjelasan Kuesioner Untuk pertanyaan no. 1 Email Account adalah email yang diberikan dari pihak universitas untuk digunakan sebagai sarana komunikasi. Untuk pertanyaan no. 2 s/d no. 8 SDM merupakan sumber daya manusia yang bekerja pada suatu universitas. TIK merupakan Teknologi informasi dan komunikasi. Untuk pertanyaan no. 9 s/d no. 15 Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan merupakan sistem pembelajaran elektronik berbasis web, yang didalamnya terjadi interaksi antara mahasiswa dan dosen kolaborasi menggunakan Content Management System (CMS) dan Elektronik Learning System (ELS). Cloud Computing merupakan pengembangan dari client server yang terhubung dengan ribuan komputer lainnya dan dapat diakses via Internet.
64
Pelatihan TIK dan Fasilitas Internet 1. Apakah universitas bapak/ibu menyediakan email account (misal: ac.id) untuk : (boleh lebih dari satu jawaban) a. Mahasiswa Ya Tidak b. Dosen Ya Tidak c. Staff Ya Tidak 2. Apakah universitas bapak/ibu memiliki program pelatihan rutin SDM TIK kampus? a. Ya b. Tidak Jika tidak, lanjut ke pertanyaan no. 7 3. Berapakalikah frekuensi pelatihan SDM TIK kampus dalam satu tahun ? a. Lebih dari 10 kali dalam setahun b. 5-10 kali dalam setahun c. 5 kali dalam setahun d. 1-5 kali dalam setahun e. Lainnya: 4. Siapakah yang menjadi target utama pelatihan TIK di universitas bapak/ibu? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Mahasiswa b. Dosen c. Staff kampus d. Staff TIK kampus e. Lainnya: 5. Apakah jenis pelatihan yang sering dilakukan? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Aplikasi office (contoh: aplikasi mengolah kata, data, dan presentasi) b. Aplikasi khusus (contoh : aplikasi pemrograman web) c. Hardware d. Jaringan e. Lainnya: 6. Apakah universitas bapak/ibu memiliki bagian yang mengelola pelatihan TIK kampus? a. Ya, yaitu: b. Tidak 7. Apakah pada universitas bapak/ibu memiliki area khusus untuk akses Internet? a. Ya b. Tidak 8. Berapalamakah akses Internet yang terbuka dan bisa digunakan komunitas pada universitas bapak/ibu? a. 24 jam setiap hari termasuk hari libur
65
b. c. d. e.
24 jam sehari, hanya pada hari kerja 8 jam sehari, pada hari kerja. Hanya dibuka pada jam tertentu saja Lainnya:
Pemanfaatan Sistem Untuk Pembelajaran 9. Apakah bapak/ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pendukung manajemen pengetahuan? a. Ya b. Tidak Jika tidak, pertanyaan selesai saat ini juga. 10. Pada tingkat manakah di universitas bapak/ibu yang sudah memanfaatkan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran? a. Universitas b. Fakultas c. Departemen/Program studi/Jurusan 11. Apakah bapak/ibu setuju dengan metode pembelajaran menggunakan sistem pendukung manajemen pengetahuan berbasis Cloud Computing (web)? Jika tidak, pertanyaan selesai saat ini juga. a. Ya Dapat memudahkan dalam penyampaian materi perkuliahan Dapat berbagi pengetahuan dimanapun dan kapanpun Menciptakan forum-forum diskusi sesuai bidang peminatan masing-masing Lainnya: b. Tidak Belum dapat diterapkan karena infrastruktur kurang mendukung Kurangnya minat dalam menggunakan web untuk pembelajaran online Lainnya: 12. Apakah bapak/ibu setuju dengan adanya kolaborasi sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran antar universitas? a. Ya Dapat menambah pengetahuan baru Memperluas jaringan pertemanan Bekerjasama untuk kebutuhan penelitian Lainnya: b. Tidak Tidak sesuai dengan visi dan misi universitas Bidang keilmuan yang berbeda Perbedaan status pendidikan Lainnya: 13. Bagaimanakah prioritas strategis utama yang universitas bapak/ibu lakukan untuk mengimplementasikan sistem pendukung manajemen pengetahuan? (boleh lebih dari satu jawaban) a. Pelatihan SDM
66
b. Pengadaan perangkat lunak dan perangkat keras c. Pemberian reward bagi dosen dalam meningkatkan content pembelajaran pada sistem pendukung manajemen pengetahuan d. Peraturan akademik (regulasi) mengenai penggunaan sistem pendukung manajemen pengetahuan yang bersifat wajib. e. Lainnya: 14. Apakah bapak/ibu optimis dengan adanya sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran antar universitas dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan? a. Optimis b. Tidak Optimis 15. Apakah kedepannya universitas bapak/ibu bersedia bekerjasama dengan universitas lain dalam hal kolaborasi sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran? a. Bersedia b. Tidak bersedia Saran dan Komentar: Menurut pendapat bapak/ibu pembelajaran yang seperti apa nantinya yang bapak/ibu harapkan terkait Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan UNPAK):
67
Lampiran 4 Kuesioner Pengujian Sistem
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN ANTAR UNIVERSITAS (STUDI KASUS IPB DAN UNPAK) DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015
Mohon kesediaan bapak/ibu, dan saudara/saudari untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Data responden dan setiap jawaban dalam kuesioner akan dijaga kerahasiaannya. Tidak ada jawaban benar atau salah, tetapi setiap jawaban yang diberikan sangat membantu dalam menyelesaikan penelitian. Terima kasih atas bantuannya. Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Email : Semester : Fakultas : Program Studi: Universitas : Tanda Tangan :
(Optional)
Petunjuk Pengisian 1. Untuk pilihan ganda (a, b), berilah tanda X pada pilihan jawaban yang paling dianggap sesuai. 2. Pada bagian saran dan komentar, jawablah sesuai dengan dengan pengetahuan yang anda peroleh setelah melakukan pengujian sistem melalui localserver. Pertanyaan 1. Apakah sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas dapat berfungsi dengan baik? a. Ya b. Tidak 2. Apakah sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas memiliki fasilitas komunikasi? a. Ya b. Tidak 3. Apakah fasilitas yang terdapat pada sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas dapat memudahkan anda dalam pembelajaran secara online? a. Ya
68
b. Tidak 4. Apakah fasilitas yang terdapat pada sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas memungkinkan anda melakukan pembelajaran tanpa harus berada pada suatu ruang kelas tertentu? a. Ya b. Tidak 5. Apakah fasilitas yang terdapat pada sistem pendukung manajemen pengetahuan dapat memudahkan anda dalam melakukan berbagi pengetahuan baik itu sesama mahasiswa, dosen, maupun antara mahasiswa dan dosen? a. Ya b. Tidak 6. Apakah fasilitas yang terdapat pada sistem pendukung manajemen pengetahuan memudahkan anda dalam menemukan info, berita, dan pengumuman secara bersamaan dalam satu interface? a. Ya b. Tidak 7. Apakah fasilitas yang terdapat pada sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas memudahkan anda dalam melakukan pencarian pengetahuan dalam format tertentu? a. Ya b. Tidak 8. Apakah fasilitas video yang terdapat pada sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas dapat menjadi sistem pembelajaran yang lebih interaktif? a. Ya b. Tidak 9. Apakah fasilitas yang terdapat pada sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas memanfaatkan sosial media dalam berbagi pengetahuan untuk pembelajaran? a. Ya b. Tidak 10. Apakah dengan adanya sistem pendukung manajemen pengetahuan antar universitas dapat memajukan dan menumbuhkembangkan kreatifitas baik itu dosen maupun mahasiswa dalam melakukan pembelajaran dan menghasikan penelitian-penelitian yang berkualitas dalam penyebaran pengetahuan? a. Ya b. Tidak Saran dan Komentar: Menurut pendapat bapak/ibu dan saudara/saudari apakah Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan UNPAK) telah memenuhi unsur berbagi pengetahuan dalam pembelajaran dan memiliki fasilitas yang memadai pada web, sebutkan dan jelaskan alasannya?
69
Lampiran 5 Activity diagram sistem pembelajaran Mahasiswa/Dosen
Sistem
Memilih menu login Menampilkan form login
Memasukkan username dan password
Tidak valid Valid Menampilkan beranda user member
Memilih menu sistem pembelajaran
Menampilkan pilihan menu sistem pembelajaran
Memilih ELS Menampilkan ELS
Memilih universitas untuk pembelajaran
Menampilkan pilihan universitas pembelajaran Memilih jenis pembelajaran Tidak valid Valid
Menampilkan jenis pembelajaran yang diikuti
Memilih kegiatan pembelajaran
Menyimpan pilihan kegitan pembelajaran
Menampilkan kegiatan dalam aplikasi
70
Lampiran 6 Activity diagram pencarian pengetahuan
Mahasiswa/Dosen
Sistem
Memilih menu login Menampilkan form login
Memasukkan username dan password Tidak valid Valid Menampilkan beranda user member Memilih menu sistem pembelajaran Menampilkan pilihan menu sistem pembelajaran
Memilih KS Menampilkan pilihan KS
Memilih KMS Menampilkan pilihan KMS Memasukkan keyword pengetahuan Melakukan pencarian pengetahuan berdasarkan universitas
Downdload pengetahuan
71
Lampiran 7 Class diagram sistem pembelajaran dan berbagi pengetahuan
1
admin
dosen
mahasiswa
-id_admin : char -username : char -password : char -nama : char -alamat : char -jenis kelamin : char -agama : char -no_tlpn : char -universitas : char -email : char +cari() +lihat() +edit data pribadi() +simpan data pribadi()
-id_dosen : char -username : char -password : char -nama : char -universitas : char -email : char +tambah() +edit() +hapus() +simpan() +update() +check() +lihat()
-id_mahasiswa : char -username : char -password : char -nama : char -universitas : char -email : char +tambah() +edit() +hapus() +simpan() +update() +check() +lihat()
1
1
1..*
1
1..*
sistem pembelajaran
1 1
1 1..*
1
-id_sistem_pembelajaran : char -jenis_sistem_pembelajaran : char
Login -username : char -password : char +login() +logout() +lupapassword()
1..* 1
Jenis Pembelajaran -id_pembelajaran : char -universitas : char -fakultas : char -jenis_pembelajaran : char +tambah() +edit() +hapus() +simpan() 1
1..* KS
ELS
-id_ks : char -universitas : char -fakultas : char -jenis_ks : char +tambah() +edit() +hapus() +simpan()
-id_ELS : char -universitas : char -fakultas : char -program_studi : char +tambah() +edit() +hapus() +simpan()
Html (Search engine) / KMS -id_kms : char -universitas : char -fakultas : char +tambah() +edit() +hapus() +simpan()
forum diskusi -id_fd : char -universitas : char -fakultas : char -index : char -recenttopics : char -newtopic : char -noreplies : char -mytopics : char -profile : char -search : char +tambah() +edit() +hapus() +simpan()
1
72
Lampiran 8 Sequence diagram sistem pembelajaran ELS Form login
Menu sistem pembelajaran
ELS
Beranda ELS
Menu universitas
Jenis pembelajaran
Mahasiswa/Dosen Pilih menu login Tampilan form login Memasukkan username/password verivikasi Pilih menu sistem pembelajaran Pilih ELS Pageload
Tampilan beranda ELS Pilih universitas/fakultas pilih jenis pembelajaran verivikasi
Mengikuti pembelajaran
Menampilkan dalam aplikasi
Lampiran 9 Sequence diagram KMS Form login
Menu sistem pembelajaran
KS
KMS
Beranda KMS
Form pengetahuan
Mahasiswa/Dosen Pilih menu login Tampilan form login Memasukkan username/password verivikasi Pilih menu sistem pembelajaran Pilih KS Pilih KMS
Pageload
Tampilan beranda KMS Memasukkan keyword pengetahuan
Searching pengetahuan
Menampilkan pengetahuan/Downdload pengetahuan
73
Lampiran 10 Struktur menu sistem pendukung manajemen pengetahuan Beranda
Institut Pertanian Bogor
Departemen ilmu komputer
Tentang ILKOM
Tentang IPB
Visi dan misi
Organisasi IPB Visi dan misi
Profil Universitas
Infrastruktur Struktur organisasi Staff pengajar
Tujuan dan moto Simbol dan bendera Struktur organisasi IPB
Tentang program studi ILKOM Visi dan misi Infrastruktur
Program studi ilmu komputer Universitas Pakuan
Tentang UNPAK Visi dan misi
Penelitian IPB
Penelitian
Rencana penelitian IPB Penelitian UNPAK Rencana penelitian UNPAK
ELS Login
Sistem Pembelajaran
KMS IPB dan UNPAK Knowledge sharing Forum diskusi
Kontak
Tentang
Struktur organisasi Staff pengajar
74
RIWAYAT HIDUP Firmansyah Ibrahim dilahirkan di Ujungpandang, 18 Desember 1989. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Ibrahim Golo dan Rosita Rustam. Penulis telah menyelesaikan pendidikan dari SMU Yappenda Jakarta Utara tahun 2007. Kemudian melanjutkan ke jenjang Sarjana pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, STMIK Dipanegara makassar lulus pada tahun 2011. Setelah itu, penulis bekerja sebagai Staff Data Processing pada PT.XL Axiata,tbk makassar dari tahun 2011-2012. Penulis melanjutkan jenjang magister pada tahun 2013 di jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (IPB).