PENGEMBANGAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BY : ALI AKBAR GHONI SLAMET AGUNG PRIYONO M. FAKHRURROZI BIMO A. BARKAH ADE KURNIA KAMALUDIN AKBAR IHZA FAJRIARDI SRI HAYYU NAUFAL ULFAH FIKA SIWI LESTARI REYHAN DARY FATURRAHMAN
SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
METODE PENGEMBANGAN PROTOTYPING
MANAJEMEN PERUBAHAN
PERANGKAT DAN TINGKAT TEKNOLOGI SPK
PLATFORM PENGEMBANGAN SPK
MEMILIH PERANGKAT PENGEMBANGAN SPK
SPK YANG DIKEMBANGKAN SECARA INDIVIDU / KELOMPOK
MENGEMBANGKAN SPK BERSAMA
DAFTAR ISI
System Development Life Cycle merupakan tahap – tahap atau langkah – langkah yang dilakukan untuk mengembangkan suatu sistem
System Development Life Cycle merupakan pendekatan bertahap untuk melakukan analisa dan membangun rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan pengguna. (Kendall & Kendall, 2006)
SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
Tahapan – tahapan dalam SDLC adalah :
Analisis, merupakan sebuah proses investigasi sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untukmendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Dariproses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru
Desain, merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design,interface design, database dan spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akandidapatkan spesifikasi sistem.
Implementasi, merupakan proses pembangunan sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem
Testing, merupakan proses pengujian sistem
Maintenance, merupakan proses pengoperasian dan perawatan sistem. Perawatan sistem diperlukan dikarenakan :
Sistem masih mengandung kesalahan, sehingga perlu diperbaiki
Sistem memngalami perubahan karena permintaan baru dari pengguna
Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar
SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
Model – model pada SDLC antara lain:
Waterfall
Prototyping
Spiral
Extreme Programming
SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
METODE PROTOTYPING
PROTOTYPING Prototyping merupakan pelaksanaan analisa, perencanaan, dan fase implementasi secara bersamaan, dan berulang-ulang. Pengguna bisa melihat fungsionalitas sistem secara cepat dan menyediakan umpan balik.
PROTOTYPING FOR SPK
Prototyping untuk pengembangan sistem pendukung keputusan yakni masalah semistruktur atau tidak terstruktur, bisa jadi manager dan pengembang tidak masalah secara lengkap.
KEUNTUNGAN PROTOTYPING Keuntungan dari prototyping adalah waktu pengembangan pendek, reaksi waktu pengguna pendek, meningkatkan pemahaman dari pengguna, dan biaya murah.
RAPID PROTOTYPING
RAPID PROTOTYPING Rapid Prototyping (RP) dapat didefinisikan sebagai metode-metode yang digunakan untuk membuat model berskala (prototipe) dari mulai bagian suatu produk (part) ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat dengan menggunakan data Computer Aided Design (CAD) tiga dimensi. Rapid Prototyping memungkinkan visualisasi suatu gambar tiga dimensi menjadi benda tiga dimensi asli yang mempunyai volume. Selain itu produk-produk rapid prototyping juga dapat digunakan untuk menguji suatu part tertentu.
DIMENSI PROTOTYPING
Representasi, Dari sebuah prototyping dapat dipertanyakan apakah hasilnya nanti akan dipresentasikan dalam sebuah konteks tekstual (kata-kata berbentuk narasi) atau dilengkapi dengan tampilan visual setra diagram yang mendukung alur proses dari sebuah aplikasi.
DIMENSI PROTOTYPING Jangkauan, Prototyping dapat berupa tampilan antar muka secara umum dan juga bisa dilengkapi dengan tampilan yang telah dilengkapi dengan contoh perhitungan ataupun tampilan data. Eksekutabilitas, Dalam dimensi ini, prototyping dengan kategori kompleks dapat berupa sebuah contoh program “setengah jadi” yang benar-benar dapat dieksekusi atau dijalankan, sehingga terbentuk sebuah simulasi yang seakan-akan nyata bagi para pengguna.
DIMENSI PROTOTYPING
Pematangan, Prototyping dapat melalui tahaptahap tertentu hingga mencapai sebuah tahap yang dianggap “matang” sebelum memulai sebuah proses pembuatan.
APAKAH ANDA TAKUT DENGAN PERUBAHAN???
!!!
Implementasi atau modifikasi DSS pada sebuah perusahaan/organisasi adalah sesuatu yang krusial, karena dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dilakukan antisipasi atau manajemen perubahan yang baik. Beberapa hal yang menjadi perhatian sebagai dampak perubahan adalah sebagai berikut :
Perubahan proses/budaya kerja
Kurang komunikasi dengan pemakai
Rasa takut kehilangan pekerjaan
Harapan yang terlalu besar
KEKHAWATIRAN PERUBAHAN AKIBAT DSS
Dalam manajemen perubahan, performa sang MANAJER menjadi hal yang utama. Manajer harus dapat memastikan seluruh pengguna sistem yang baru atau termodifikasi dapat beradaptasi dan tetap efektif dalam melakukan pekerjaan. Proses pelatihan/training yang baik menjadi sangat penting.
MANAJEMEN PERUBAHAN
MANAJEMEN PERUBAHAN Seorang manajer proyek harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dalam bernegosiasi dengan pengguna dan para manajer. Seluruh stakeholder juga harus mendukung adanya perubahan pada sistem. Rasa Saling Percaya harus selalu dikembangkan. Kadang sulit untuk menerima masukan dari orang baru atau pihak luar.
Akan ada masa-masa sulit dalam perubahan, hal tersebut dapat diatasi dengan identifikasi yang akurat dan prioritas dalam beberapa iterasi proyek.
Sebagai contoh, tidak baik langsung mengganti mesin mobil disel dengan mesin jet tanpa melakukan penyesuaian di beberapa hal, ada waktu yang tepat untuk menggantinya secara menyeluruh.
Organisasi yang membiasakan shif dalam pekerjaannya akan sangat membutuhkan manajemen perubahan. Jika terjadi pergantian shif dan shif yang baru tidak dapat mengawali penggunaan sistem yang baru, hal buruk dapat terjadi sejak awal.
MENGATASI SITUASI SULIT
Pengguna sebuah sistem yang baru pasti memiliki harapan atau ekspektasi yang tak terduga terhadap apa yang dapat diberikan dari sebuah sistem. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana pengguna dapat merasakan kepuasan dengan sistem yang baru.
Teori Lewin-Schein, menjelaskan cara mengelola harapan dari perubahan yang terdiri dari tiga tahap, yaitu Unfreezing – Moving – Refreezing.
HARAPAN PENGGUNA / USER EXPECTATION
Unfreezing Mulailah dengan memperhatikan kebutuhan perubahan, sampai terjadi penerimaan terhadap perubahan itu
Moving Kembangkan metode dan behaviour yang baru
Tentukan momentum dan pelihara
Refreezing Dorong arah perubahan yang ideal/diharapkan Kembangkan menuju ekuilibrium environment baru.
TEORI LEWIN-SCHEIN
Tulis DSS dengan bahasa pemrograman umum : Pascal, Delphi, Java, C++ dll.
Menggunakan 4GL : financial-oriented language, dataoriented language.
Menggunakan DSS Generator : Excell.
Menggunakan DSS Generator khusus
Mengembangkan DSS dengan metodologi CASE
PLATFORM PENGEMBANGAN SPK
Perangkat dan Tingkatan Teknologi SPK 1. SPK Khusus (Spesific DSS) Suatu hardware / software yang memungkinkan pengambil keputusan melakukan analisis terhadap suatu masalah tertentu. Contoh: SPK interaktif grafik dalam evaluasi penjadwalan produksi. 2. Pembangkit SPK (DSS Generator) Suatu paket hardware / software yang mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS. Contoh: GADS (Geodata Analysis and Display System), dan Financial Planning system (FPS) 3. Peralatan SPK (DSS Tools) Elemenelemen perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk pengem bangan SPK khusus maupun pembangkit SPK. Contoh: Bahasa pemrograman, sistem operasi, perangkat lunak pengakses data
Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan ketiga tingkatan SPK:
1. Manager/Pemakai, pihak yang terlibat langsung dalam pengambilan keputu san. 2. Penghubung, pihak yang membantu manager/pemakai seperti wakil/asisten 3. Pembangun SPK/fasilitator, pihak yang mengembangkan SPK khusus dari pe mbangkit. 4. Pendukung Teknik, pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan ata u komponen sistem yang dibutuhkan dalam pengembangan SPK 5. Pengembang Peralatan, pihak yang mengembangkan teknologi baru (hardw are dan software)
Dalam pengembangan SPK, maka kita harus memilih perangkat sebagai berikut :
Perangkat keras yang akan digunakan, apakah akan menggunakan PC, Unix Workstation, Web server, atau perangkat yang sudah tersedia.
Perangkat lunak yang akan digunakan untuk mengembangkan SPK.
MEMILIH PERANGKAT PENGEMBANGAN SPK
PENGEMBANGAN SPK BERBASIS TEAM • Pengembangan DSS pada tahun 1970 dan 1980-an melibatkan skala yang bear, sistemnya kompleks, dan didesain utama untuk mendukung organisasi. • Sistem ini didesain oleh tim yang terdiri dari user, penghubung, DSS builder, tenaga ahli, dan berbagai tools • Secara organisasi, penempatan DSS Group bisa dimana-mana, umumnya pada lokasi: a) Dalam departemen IS (Information Services) b) Executive Staff Group c) Dalam Wilayah keuangan ataupun fungsi lainnya d) Dalam departemen rekayasa industri e) Dalam kelompok manajemen pengetahuan (Managemen Science Group) f) Dalama kelompok pusat informasi (Information Center Group • Dengan berbasis Tim, maka pembangunan DSS menjadi kompleks, lama dan prosesnya memakan biaya.
PENGEMBANGAN SPK BERBASIS INDIVIDU
PC telah tersebar di seluruh organisasi, komunikasi dengan server data telah meningkat, dan piranti perangkat lunak telah meningkat (kemampuan, user friendly,harga dan kualitas). Sehingga para pengguna memerlukan piranti untuk mengembangkan DSS/BI mereka sendiri, bahkan sistem berbasis web.
Berbagai keuntungan dan resiko yang bisa didapat user jika user sendiri yang membangun DS
Pengembangan tools dan generator
Penggunaan tools otomatis
Penggunaan potongan prefabrikasi
Dengan menggunakan kedua tools tersebut akan meningkatkan produktivitas developer
MENGEMBANGKAN DSS : MEMBANGUN SISTEM BERSAMA
Permintaan (query) handler
Analisis sistem dan fasilitas desain
Sistem pengelolaan dialog
Generator report
Generator Graphics
Manajer source code
Sistem pengelolaan basis Model
Sistem pengelolaan Knowledge-base
Object oriented tools
Standar statistik dan manajemen science tools
Tools pemodelan khusus
Bahasa pemrograman
Tools pencitraan dokumen
PENGEMBANGAN DSS TERMASUK :