PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN DEPAN PERPUSTAKAAN MELALUI FACEBOOK (STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN TIRANUS BANDUNG)
ELFIAN C. F. SUMENDAP
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Pengembangan Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum dijadikan bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.
Bogor, Agustus 2011 Elfian C. F. Sumendap NRP G652080125
ABSTRACT ELFIAN SUMENDAP. Library Front-end SystemDevelopment Through Facebook. Under direction of KUDANG BORO SEMINAR and SONY HARTONO WIJAYA. The library is an institution that serves as central collector, processing and dissemination of information. Today libraries face the challenge to provide better service and faster. Competitors have developed far more advanced such as google.com. Therefore it is necessary to utilize a front-end functions of the library as a vital function to resolve the issue. Facebook is an opportunity to be the answer. Facebook is relational, up to date, personal, flexible and mobile. This study developed a front-end library system through Facebook. This study developed a front-end library system through Facebook by exploring the features of Facebook and develop a Facebook application that can perform the library front-end functions. Development methodology is based on the System Development Life Cycle (SDLC) consisting of stages of investigation, analysis, design, implementation and maintenance where the research is done to the prototype manufacturing stage. System testing conducted by black-box testing method. This research was successfully explored a Facebook feature and built a Facebook application that can perform the library front-end functions. Library front-end system through Facebook is able to build relationships with users, maintaining user and improve the quality of relationships with users. Key words: Facebook, library, front-end function, back-end function, promotion
RINGKASAN ELFIAN SUMENDAP. Pengembangan Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook. Dibimbing oleh KUDANG BORO SEMINAR dan SONY HARTONO WIJAYA.
Perpustakaan adalah lembaga yang berfungsi menghimpun, mengolah dan menyebarkan informasi. Pada masa kini perpustakaan menghadapi tantangan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat. Kemajuan teknologi search engine telah menghadirkan pesaing baru bagi layanan perpustakaan yang telah mengembangkan kemampuan layanan pencarian informasi jauh lebih maju seperti google.com, sementara masih banyak perpustakaan yang tetap menganut konsep layanan yang tertutup, lokal, tidak praktis dan non-kolaboratif. Oleh karena itu dipandang perlu untuk memberdayakan fungsi layanan depan (front-end) perpustakaan sebagai fungsi layanan vital untuk mengatasi masalah tersebut. Facebook merupakan peluang yang baik untuk menjawab tantangan tersebut mengingat Facebook bersifat relasional, up to date, personal dan fleksibel. Studi ini mengembangkan sebuah sistem layanan depan perpustakaan melalui Facebook dengan dua cara yaitu mengeksplorasi fitur-fitur Facebook dan membangun aplikasi Facebook dimana sistem ini dapat melakukan sejumlah sembilan fungsi layanan depan (front-end) perpustakaan antara lain fungsi pencarian koleksi, reservasi, sirkulasi/transaksi, sosialisasi, konsultasi, edukasi, survey, kompilasi kritik/saran dan penyebaran informasi. Metodologi pengembangan didasarkan pada System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari tahap investigasi, analisis, desain, implementasi, dan pemeliharaan di mana penelitian ini dilakukan sampai pada tahap pembuatan prototipe. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode pengujian black-box. Penelitian ini telah berhasil mengeksplorasi fitur Facebook yang dapat melakukan enam fungsi layanan depan (sosialisasi, konsultasi, edukasi, survey, kompilasi kritik/saran dan penyebaran informasi) dan membangun sebuah aplikasi Facebook yang dapat melakukan tiga fungsi layanan depan perpustakaan (pencarian koleksi, reservasi dan sirkulasi/transaksi). Eksplorasi terhadap fitur-fitur Facebook menghasilkan sekelompok fitur yang mampu melakukan fungsi layanan depan antara lain Facebook Page, Facebook Group, Notes, Discussions, Links, Status wall, Photos, Videos, Question/polling, Chat, Chat with group, Create document dan Create events. Pembuatan aplikasi Facebook dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang telah tersedia yaitu Facebook Application Developer telah menghasilkan aplikasi yang berjalan pada platform Facebook dan diberi nama tiranuslibrary.apps. Aplikasi tiranuslibrary.apps melakukan koneksi dengan database perpustakaan yang sudah ada sebelumnya yang dioperasikan secara online dengan menggunakan aplikasi web pada webserver terpisah. Dalam penelitian ini aplikasi web yang digunakan adalah Senayan Library Management System (SLIMS). Setelah melakukan implementasi SLDPMF secara teknis terhadap layanan depan di Perpustakaan Tiranus, selanjutnya diperlukan strategi manajemen untuk implementasi sistem ini dalam proses bisnis perpustakaan antara lain perlu dilakukan sosialisasi mengenai manfaat sistem SLDPMF terhadap kinerja layanan depan perpustakaan dan penyesuaian dalam hal kebijakan manajemen yang mengatur cara
pemanfaatan SLDPMF yang dapat dirumuskan pada rincian tugas dan SOP (standard operation procedure). Juga diperlukan untuk merumuskan ketetapan formal mengenai penggunaan SLDPMF di lingkungan perpustakaan sebagai aturan resmi. Hasil implementasi menunjukkan bahwa Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook ini mampu membangun hubungan yang positif dengan pengguna, memelihara hubungan pengguna dan meningkatkan kualitas hubungan dengan pengguna yang terindikasi dari adanya komunikasi dengan pengguna lebih baik/personal, efisiensi layanan, mampu menjangkau pengguna lebih luas, menjadi sarana promosi, sarana diskusi dan kolaborasi. Aplikasi tiranuslibrary.apps menjadi sarana untuk menghimpun data pengguna yang telah tersedia dalam database pada server Facebook.com. Pemaparan hasil implementasi pada penelitian ini ditinjau dari sisi kemampuan sistem SLDPMF dalam menjalankan fungsi layanan depan perpustakaan. Perlu dilakukan penelitian lebih jauh yang mengevaluasi penerapan SLDPMF untuk memperoleh gambaran lebih lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan sistem ini.
Kata kunci: Facebook, fungsi layanan depan perpustakaan, layanan perpustakaan, promosi.
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2011 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.
Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN DEPAN PERPUSTAKAAN MELALUI FACEBOOK (STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN TIRANUS BANDUNG)
ELFIAN C. F. SUMENDAP G652080125
Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Yani Nurhadryani, S.Si., M.T.
Judul Tugas Akhir
:
Nama NRP Program Studi
: : :
Pengembangan Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook Elfian C. F. Sumendap G652080125 MTP
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Kudang B. Seminar, M.Sc. Ketua
Sony Hartono Wijaya, S.Kom., M.Kom. Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi MTP
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Aziz Kustiyo, S.Si., M.Kom.
Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr.
Tanggal Ujian: 29 Juli 2011
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Allah Yang Mahakuasa atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2010 s.d Juli 2011 adalah Pengembangan Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Kudang B. Seminar, M.Sc. dan Bapak Sony Hartono Wijaya, M.Kom. selaku pembimbing, serta Bapak Aziz Kustiyo, S.Si, M.Kom. sebagai ketua program studi MTP yang telah banyak memberi dukungan. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Karen Salamat, MLIS. sebagai library manager Universitas Bina Nusantara dan Dra. Klarensi Naibaho, M.Si. sebagai asisten kepala Bidang Layanan Pengguna dan Humas perpustakaan Universitas Indonesia yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada isteri dan anak-anak terkasih yang memberikan dukungan semangat serta seluruh keluarga yang turut mendoakan. Demikian pula kepada rekan-rekan MTP tahun 2008 yang setia memberi dukungan, Pak Ruchyan yang selalu siap menolong serta karyawan kampus IPB Baranangsiang yang baik hati, penulis menghaturkan terima kasih. Demikian pula penulis berterimakasih kepada Dr. Purnawan Tenibemas yang setia memberi semangat, mendoakan penulis serta mengupayakan dukungan bagi kelancaran perkuliahan penulis selama beliau menjabat sebagai ketua Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus dan Dr. Sridadi Atiyanto selaku ketua Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus periode 2011-2014 bersama para dosen dan rekan-rekan staf STAT yang turut memberi dukungan doa dan dorongan yang sangat berarti. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi perpustakaan, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi di masa mendatang.
Bogor, Agustus 2011 Elfian C. F. Sumendap
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 7 Februari 1967 dari ayah Elfianus Frits Sumendap dan ibu Charlotte F. A. Pangemanan. Penulis merupakan putra pertama dari dua bersaudara. Tahun 1987 penulis lulus dari STM Budi Utomo Jakarta jurusan Bangunan Gedung. Penulis bekerja di sebuah konsultan arsitektur di Bandung tahun 1990 s.d. 1992. Tahun 1998 mengikuti pelatihan Manajemen Perpustakaan di Universitas Kristen Petra selama satu bulan. Tahun 1998 diangkat menjadi kepala perpustakaan di Institut Alkitab Tiranus. Gelar sarjana teologi diperoleh setelah lulus dari Institut Alkitab Tiranus pada tahun 2005. Pada tahun 2008 penulis mendapat tugas belajar dan memperoleh dukungan penuh dari Sekolah Tinggi Alkitrab Tiranus untuk mengambil program S2 Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan (MTP) di IPB. Selama mengikuti program S2, penulis aktif menjadi anggota Forum Pustakawan dan Perpustakaan Teologi di Indonesia (ForPPTI) sebagai sekretaris periode 2010-2014 dan ketua korwil ForPPTI Jawa Barat.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv I.
II.
III.
PENDAHULUAN ..................................................................................
1
1.1.
Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2.
Tujuan ...........................................................................................
6
1.3.
Manfaat .........................................................................................
6
1.4.
Ruang Lingkup ..............................................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................
7
2.1.
Roadmap Penelitian ......................................................................
7
2.2.
Fungsi Layanan Perpustakaan (front-end, back-end, organization)
8
2.3.
Layanan Sirkulasi ..........................................................................
9
2.4.
Layanan Katalog Online ...............................................................
9
2.5.
Layanan Reservasi ........................................................................
9
2.6.
Internet ........................................................................................... 10
2.7.
Facebook (www.facebook.com) ................................................... 10
2.8.
Fitur Facebook .............................................................................. 11
2.9.
Facebook Applications ................................................................. 13
2.10.
Platform Facebook ........................................................................ 13
2.11.
Enterprise Reengineering ............................................................. 14
2.12.
Customer Relationship Management ............................................ 14
2.13.
Modal Sosial ................................................................................. 16
2.14.
System Development Life Cycle (SDLC) ..................................... 16
2.15.
Black-box ..................................................................................... 17
METODE PENELITIAN ......................................................................... 19 3.1.
Tahapan Penelitian ....................................................................... 19
3.2.
Investigasi sistem ......................................................................... 19
3.3.
Analisis Sistem ............................................................................. 20
3.4.
Desain sistem ................................................................................ 21 x
IV.
V.
3.5.
Implementasi ................................................................................. 22
3.6.
Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 22
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 23 4.1.
Investigasi Sistem ......................................................................... 23
4.2.
Analisis Sistem ............................................................................. 25
4.3.
Desain Sistem ............................................................................... 31
4.4.
Implementasi Sistem .................................................................... 38
4.5.
Implikasi Manajemen ................................................................... 48
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 53 5.1.
Kesimpulan ................................................................................... 53
5.2.
Saran ............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 55 LAMPIRAN .......................................................................................................... 59
xi
DAFTAR TABEL Halaman 1 Peringkat Jumlah Anggota Facebook pada Mei 2011 ....................................... 11 2 Hasil Survey Website Perpustakaan .................................................................. 27 3 Analisa Penggunaan SLIMS di Perpustakaan STAT ........................................ 28 4 Kebutuhan Informasi ........................................................................................ 28 5 Kebutuhan Fungsional dalam Hubungan Dengan Fungsi Layanan Depan ...... 29 6 Desain Proses pada SLDPMF............................................................................. 34 7 Desain Input-Output .......................................................................................... 36 8 Hasil Pengujian SLDPMF ................................................................................ 46
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Model Aplikasi Web Standar ............................................................................ 15 2. Model Aplikasi Web dari Facebook ................................................................. 15 3. Model Aplikasi Web dari Facebook ................................................................. 15 4. Bagan System Development Life Cycle ............................................................. 17 5. Metode Pengujian Black-box ............................................................................ 18 6. Bagan Alur Kegiatan Penelitian ........................................................................ 19 7 Diagram Konteks Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook...... 30 8 Diagram Aliran Data Tingkat-1 (DFD level-1) ................................................. 30 9 Hubungan Database Perpustakaan, Webserver Perpustakaan, Platform Facebook dan Pengguna Facebook .................................................................................. 32 10 Desain Proses SLDPMF ................................................................................. 32 11 Struktur Menu ................................................................................................. 35 12 Desain Tampilan Antarmuka SLDPMF .......................................................... 35 13 Aplikasi Facebook Dengan Fasilitas Canvas Type IFrame ............................ 41 14 Form Aplikasi Perpustakaan ........................................................................... 41 15 Form Login Staf (SLIMS) ................................................................................ 42 16 Form Login Staf (SLIMS) ................................................................................ 42 17 Form OPAC (SLIMS) ...................................................................................... 43 18 Form Login Member (SLIMS) ......................................................................... 43 19 Peranan SLDPMF Sebagai Modal Sosial Positif Bagi Pengembangan Komunitas Akademis.......................................................................................................... 52
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 ERD Senayan Library Management System .................................................... 60 2 Form Login Facebook ....................................................................................... 61 3 Form FB Page Perpustakaan ............................................................................ 61 4 Form Aplikasi Perpustakaan (FB Page Perpustakaan) .................................... 62 5 Form Notes (FB Page Perpustakaan) ................................................................ 62 6 Form Discussions (FB Page Perpustakaan) ...................................................... 63 7 Form Links (FB Page Perpustakaan) ................................................................ 63 8 Form Status (FB Page Perpustakaan) ............................................................... 64 9 Form Photo (FB Page Perpustakaan) ............................................................... 64 10 Form Video (FB Page Perpustakaan) ............................................................. 65 11 Form Question (FB Page Perpustakaan .......................................................... 65 12 Form Question (FB Page Perpustakaan) ........................................................ 66 13 Form FB Group Perpustakaan ........................................................................ 66 14 Form Chat With Group (FB Group) ............................................................... 67 15 Form Create Document (FB Group) ............................................................... 67 16 Form Create Document (FB Group) ............................................................... 68 17 Form Create Event (FB Group) ...................................................................... 68
xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai pusat
penghimpun, pengolah dan penyebaran informasi. Pengelolaan perpustakaan pada masa kini semakin menuntut kualitas dan profesionalisme agar hasilnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh penggunanya. Dalam upaya melayani dan memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya perpustakaan memiliki fungsi layanan depan (front-end) sebagai ujung tombak disamping fungsi lain yaitu fungsi (back-end) yang menangani semua proses di belakang layar dan fungsi manajemen yang mengatur keseluruhan fungsi perpustakaan.
Fungsi layanan depan adalah
fungsi layanan perpustakaan yang terdiri dari katalog online, reservasi dan sirkulasi, sosialisasi, konsultasi, edukasi, survey kepuasan pengguna, kompilasi kritik/saran, penyebaran informasi serta kolaborasi (Seminar 2008).
Fungsi layanan ini
berhubungan langsung dengan pengguna dan berperan penting dalam keseluruhan proses bisnis perpustakaan dalam hal menghubungkan back-end dengan pengguna. Layanan depan bertugas merepresentasikan apa yang sudah dikerjakan oleh back-end dan
menjadi sarana bagi pengguna untuk mendapatkan segala sesuatu yang
disediakan di bagian fungsi back-end. Peningkatan fungsi layanan depan yang baik akan mampu meningkatkan kepuasan pengguna dan memperluas daya jangkau perpustakaan. Peranan perpustakaan sebagai layanan umum bertugas memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Masa kini berkembang pemahaman tentang masyarakat terbuka yang bebas bertukar informasi, bersifat global dan saling terhubung dengan dukungan teknologi informasi.
Konsep web 2.0 mencerminkan kecenderungan
masyarakat global masa kini untuk berkolaborasi serta mengembangkan semangat untuk saling berbagi informasi.
Kondisi keterbukaan informasi berkembang
sedemikan rupa ditunjang oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi sebagaimana dinyatakan oleh Seminar (2009) “Perkembangan teknologi web dan multimedia di Indonesia merambah dengan pesat ke berbagai bidang dan banyak merubah kebiasaan
bahkan
paradigma
hidup
kita
dalam
berinteraksi,
berpromosi,
2
berkolaborasi, berorganisasi dan berekreasi” . Hal ini ditandai dengan bertumbuhnya media jejaring sosial di internet seperti Friendster, MySpace, YahooMessenger, Flickr, Facebook, Bebo, Hi5 dan sejenisnya. Namun di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan internet yang mampu menjadi sarana penghubung antar pribadi maupun antar komunitas, nampak kondisi umum perpustakaan justru berkebalikan.
Sebagian besar
perpustakaan lebih bersifat tertutup dan eksklusif bagi komunitas institusi yang menaunginya.
Daya cakupannya terbilang sempit karena terbatas oleh lokasi
geografis. Sifat layanan pun jauh dari kolaboratif mengingat biasanya segala bentuk layanan sepenuhnya dilakukan dan disediakan oleh staf perpustakaan saja sehingga komunikasi secara umum dapat dikatakan hanya satu arah saja. Sudah menjadi pemahaman umum bahwa seluruh layanan perpustakaan diberikan tanpa imbalan biaya namun tetap kurang menarik minat penggunanya disebabkan oleh rintangan jarak, lokasi dan kenyamanan, waktu serta prosedur. Hal tersebut membuat sebagian besar pengguna mencari informasi di tempat lain yang lebih mudah, nyaman dan familiar seperti misalnya Google.com. Kondisi tersebut menyebabkan informasi yang telah dihimpun dan diolah sedemikian rupa oleh fungsi layanan back-end tidak tersalurkan kepada pengguna dengan baik. Biaya yang telah diinvestasikan menjadi terlalu besar dibandingkan nilai manfaat yang diberikan perpustakaan kepada penggunanya.
Tingkat
keterpakaian koleksi yang rendah disebabkan kurangnya promosi dan sosialisasi. Akibatnya perpustakaan menjadi tidak populer, kurang dikenal atau diminati serta tidak ada orang yang mengerti betapa besar sumber daya yang telah diabdikan yang semuanya berujung pada kenyataan bahwa perpustakaan hampir selalu kalah bersaing dengan kompetitornya seperti mesin pencari Google, Bing dan berbagai media jejaring sosial internet. Menghadapi persoalan tersebut penulis mulai dari pemahaman bahwa perpustakaan bukan hanya sebuah lembaga yang semata-mata berlindung di bawah institusi yang menaunginya. Perpustakaan seharusnya dipandang layaknya sebagai suatu perusahaan (enterprise) yang memiliki fungsi organisasi dan proses bisnis tertentu meskipun tidak menghasilkan keuntungan materi secara langsung. Sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas dan kinerjanya perlu melakukan
3
terobosan yang kompetitif.
Menurut Seminar (2008), “Tuntutan rekayasa ulang
untuk bisnis proses perpustakan semakin diperkuat dengan hadirnya teknologi browser (search engine) yang memungkinkan pencarian item informasi dan pengetahuan berbasis internet menembus kendala ruang dan waktu,” hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan harus melakukan rekayasa ulang guna mendapatkan perbaikan yang meyakinkan dalam hal ukuran kinerja yang penting seperti biaya, kualitas pelayanan dan kecepatan. Perpustakaan perlu memiliki visi untuk menjadi perpustakaan yang relasional yaitu mampu membangun hubungan yang baik dengan penggunanya. Perpustakaan selayaknya menyediakan layanan yang mutakhir dan sesuai dengan perkembangan zaman. Layanan perpustakaan sebaiknya dikemas dengan baik sebagai layanan yang personal dan proaktif menyentuh kebutuhan penggunanya. Bahkan perpustakaan perlu menghadirkan diri ke tengah-tengah komunitas masyarakat pengguna yang memiliki kultur relasional dalam jejaring sosial internet.
Tantangan kompetitif
mengharuskan perpustakaan untuk mampu menjawab kebutuhan informasi dan mampu membuat hidup para penggunanya menjadi lebih baik dan lebih mudah. Layanan depan merupakan unsur vital yang berhadapan langsung dengan tantangan kompetitif tersebut. Oleh karena itu perlu ada upaya memberdayakan layanan depan perpustakaan agar mampu berfungsi sebagai sarana promosi yang efektif untuk memperkenalkan perpustakaan dan membuat kehadiran perpustakaan sungguh dirasakan manfaatnya.
Layanan depan dapat menjadi sarana untuk
membelajarkan dan meningkatkan kualitas literasi pengguna. Jika tidak demikian maka perpustakaan akan segera ditinggalkan pengguna yang tidak merasa memperoleh lebih banyak manfaat dari kompetitor perpustakaan. Segala daya upaya yang telah dilakukan baik fungsi back-end maupun manajemen perpustakaan hanya akan menjadi pos pengeluaran biaya saja tanpa keuntungan yang berarti. Keberadaan perpustakaan hanya akan menjadi bagian pelengkap untuk memenuhi tuntutan formalitas saja dari suatu institusi pendidikan. Dengan sendirinya citra profesi pustakawan menjadi tidak menarik dan tidak menjanjikan.
Untuk
menghindari hal tersebut maka perpustakaan perlu melakukan upaya yang strategis yaitu peningkatan layanan depan secara inovatif. Situs jejaring sosial merupakan peluang yang baik dimana perpustakaan masuk ke dalam lingkungan komunitas
4
pengguna untuk membangun relasi dan mempromosikan layanannya. Melalui situs jejaring sosiang seseorang dapat terhubung dengan teman-temannya, menemukan teman lama atau menciptakan komunitas baru sesuai kesamaan minat atau kelompok. Selain membangun relasi sosial, anggota jejaring sosial dapat berbagi informasi atau koleksi menarik (seperti foto, musik, video, pendapat/pemikiran) dengan teman yang berada dalam satu kelompok atau forum. Jejaring sosial Facebook.com merupakan pilihan yang dapat dipertimbangkan untuk menjawab masalah tersebut mengingat bahwa Facebook telah menjadi situs jejaring sosial paling terkemuka saat ini. Pertumbuhan jumlah anggota yang sangat pesat telah membuat Facebook memiliki 698.288.340 anggota di seluruh dunia (http://social-networking-websites-review.toptenreviews.com/).
Facebook adalah
sebuah situs web jejaring sosial yang memungkinkan para pengguna dapat menambahkan profil dengan foto, kontak, ataupun informasi personal lainnya dan dapat bergabung dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya. Dalam situs resminya tercantum pernyataan misi “Facebook's mission is to give people the power to share and make the world more open and connected”, (sumber: http://www.facebook.com) yang menjelaskan bahwa situs jejaring sosial ini menitik-beratkan layanan yang bersifat relasional, up to date dan personal. Di situs ini setiap anggotanya dengan mudah memperoleh dan saling berbagi informasi secara realtime. Selain Facebook ada beberapa situs jejaring terkemuka
sosial
lainnya
seperti
MySpace,
Bebo,
Friendster,
Hi5,
dan
YahooMessenger yang sama-sama memiliki kemampuan menghubungkan orang dan memperluas hubungan melalui fasilitas “teman dari teman” serta saling berbagi koleksi foto, musik dan video. Namun Facebook memiliki kelebihan yang tidak dimiliki situs sejenisnya antara lain automatic linking, news feed, Facebook apps, dan pengelolaan group yang khas. Kelebihan tersebut membuat Facebook menjadi situs yang memiliki jaringan pertemanan yang paling besar dan luas jangkauan geografisnya. Mencermati potensi yang terdapat pada situs Facebook sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka sangat besar peluang bagi layanan depan perpustakaan untuk lebih diberdayakan dengan memanfaatkan fitur-fitur Facebook guna mendapatkan peningkatan kualitas dan efektifitas layanan depan perpustakaan.
Peluang ini
5
semakin
nyata
mengingat
pengembangan
sistem
layanan
depan
dengan
memanfaatkan Facebook tidak memerlukan biaya karena tersedia secara gratis. Pengoperasian Facebook tidak memerlukan keahlian khusus karena dirancang untuk dapat dioperasikan oleh siapa saja dengan mudah. Perpustakaan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus pada saat ini menghadapi problema yang sama dalam hal mendayagunakan koleksi dan hasil kerja fungsi backend.
Perpustakaan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus bernaung di bawah sebuah
lembaga pendidikan teologi Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus (STAT) yang menyelenggarakan pendidikan teologi antara lain: program non gelar, diploma, sarjana teologi (strata 1), dan pascasarjana teologi (strata 2 dan 3). Perpustakaan STAT memiliki sekitar 25.000 eksemplar koleksi berupa buku, jurnal, majalah dan audio. Pengguna perpustakaan STAT terdiri dari 200 mahasiswa dan 50 orang staf dan dosen yang sebagian besar sudah mengenal dan tergabung dalam situs jaringan sosial pertemanan Facebook. Pada tahun 2010 dari hasil survey yang dilakukan oleh penulis didapati bahwa tingkat keterpakaian koleksi perpustakaan Tiranus hanya mencapai 10%, fakta tersebut menyebabkan tingginya biaya produksi dibanding pemanfaatan yang minim. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penulis melakukan penelitian dan eksplorasi terhadap situs Facebook. Sebagai langkah awal penulis melakukan penelusuran tentang penelitian mengenai penggunaan Facebook bagi perpustakaan yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain, Bedrick (2008) dan Harris (2007) melakukan evaluasi terhadap efektifitas aplikasi Facebook yang dibuat untuk kegiatan perpustakaan. Xia (2009), Scale (2008), Secker (2008) dan Graham (2009) melakukan penelitian yang mengevaluasi dan mengeksplorasi manfaat dan penggunaan Facebook bagi kegiatan perpustakaan. Jacobson (2010) dan Bietila (2009) meneliti perilaku pustakawan maupun pemustaka terhadap Facebook. Dari beberapa penelitian tersebut yang pernah dilakukan, belum ada penelitian yang membahas tentang perancangan sistem layanan perpustakaan yang menggunakan aplikasi Facebook. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk melakukan penelitian berupa ekplorasi fitur Facebook dan pengembangan aplikasi Facebook yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas fungsi layanan depan perpustakaan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus.
6
1.2.
Tujuan Penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu sistem layanan depan
perpustakaan melalui Facebook dengan cara memanfaatkan fitur-fitur potensial Facebook dan membuat aplikasi perpustakaan dengan fasilitas Facebook Application Developer guna meningkatkan kualitas dan daya guna layanan depan perpustakaan.
1.3.
Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
-
Menjangkau pengguna yang sudah dan akan bergabung di Facebook.
-
Membangun citra positif dan meningkatkan daya saing layanan perpustakaan.
-
Meningkatkan manfaat dan kualitas layanan perpustakaan.
-
Menjadikan layanan depan perpustakaan lebih personal dan proaktif.
1.4.
Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini meliputi:
-
Perancangan sistem layanan depan ini dibuat untuk dapat melaksanakan fungsi layanan depan (front-end) perpustakaan antara lain: katalog online, reservasi dan sirkulasi, sosialisasi, konsultasi, edukasi, survey kepuasan pengguna, kompilasi kritik/saran, penyebaran informasi dan kolaborasi.
-
Aplikasi Facebook yang dimaksudkan adalah aplikasi yang berjalan pada platform Facebook.
-
Pengembangan sistem layanan depan perpustakaan melalui Facebook ini dilaksanakan sampai pada tahap pembuatan prototipe.
-
Perancangan aplikasi pada platform Facebook menggunakan database perpustakaan yang sudah ada pada web server.
BAB II II. 2.1.
TINJAUAN PUSTAKA IIIII
Roadmap Penelitian Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terhadap situs Facebook dalam
kaitannya dengan perpustakaan antara lain: -
Harris dan Susan Lessick (2001) menginvestigasi berbagai aplikasi, gadget dan profil yang telah dibuat dan didistribusikan oleh perpustakaan melalui komunitas Facebook, iGoogle dan MySpace.
-
Chamigo dan Paula Bennet-Ellis (2007), di Houston Cole Library, Amerika Serikat.
Pada penelitian ini dilakukan survey terhadap 126 pustakawan
perguruan tinggi mengenai pandangan mereka terhadap situs Facebook. Hasil penelitian manyatakan bahwa para pustakawan sangat tanggap terhadap membanjirnya fenomena Facebook.
Sebagian yang bersikap antusias
mengajukan berbagai usulan penggunaan Facebook untuk mempromosikan layanan perpustakaan. Sebaliknya ada juga yang melaporkan adanya dampak negatif penggunaan Facebook bagi perpustakaan. Sebagian besar responden nampaknya menganggap Facebook berada di luar ranah profesionalisme perpustakaan. -
Secker (2007) dari London School of Economics and Political Science, melakukan studi kasus yang bertujuan mengadakan investigasi manfaat Facebook sebagai perangkat jejaring bagi perpustakaan dan mengeksplorasi aplikasi Facebook yang berhubungan dengan kegiatan perpustakaan.
-
Bedrick dan Dean F. Sitting (2008) dari Oregon Health and Science University, melakukan evaluasi terhadap aplikasi Medline Publication yang dikembangkan pada platform Facebook. Aplikasi Medline Publication menggunakan fasilitas Facebook
Applications
untuk
membangun
aplikasi
yang
bertujuan
memfasilitasi kegiatan komunikasi dan kolaborasi antar praktisi medis. -
Scale (2008) dari University of the West Indies, Jamaika, melakukan penelitian untuk mengevaluasi performansi Facebook sebagai social serch engine. Scale menguji kemungkinan kehadiran Facebook sebagai online search masa depan dan implikasinya bagi perpustakaan.
8
-
Bietila (2009) di perpustakaan George Washington University.
Bietila
mengadakan
dalam
pengujian
menggunakan Facebook.
terhadap
pengalaman
para
mahasiswa
Ia menemukan bahwa kebanyakan mahasiswa
menggunakan Facebook untuk tujuan sosialisasi. Kehadiran pihak lain yang bukan kelompoknya (terutama figur otoritatif) cenderung dipandang sebagai pengganggu. -
Graham (2009) melakukan penelitian mengenai peluang penggunaan Facebook sebagai sarana untuk mendekati pengguna.
-
Xia (2009) melakukan
penelitian di Kelly Business School, Indiana
University, USA. Penelitian ini berusaha menemukan apakah Facebook Group kondusif bagi kegiatan marketing perpustakaan. Ditemukan bahwa siswa yang mengunjungi Facebook Group sangat sedikit. Hal ini disebabkan Facebook Group yang topiknya terlalu sempit serta kurangnya pemeliharaan. Disarankan untuk memberi tema group yang lebih umum dan pemeliharaan yang lebih aktif serta kreatif. -
Jacobson (2010) melakukan pengujian terhadap penggunaan Facebook oleh staf perpustakaan.
Penelitian tersebut mengidentifikasi kesenjangan yang
terjadi antara harapan atau tujuan penggunaan Facebook yang hendak dicapai dan kenyataan/praktek penggunaannya.
Hasil penelitian itu menunjukkan
bahwa upaya pustakawan dalam memanfaatkan Facebook tidak sepenuhnya dapat mencapai tujuan untuk mempromosikan layanan perpustakaan.
2.2.
Fungsi Layanan Perpustakaan (front-end, back-end, organization) Perpustakaan sebagai pusat pengolah dan penyebaran informasi mempunyai
fungsi layanan antara lain (Seminar 2008): -
Fungsi Layanan Belakang (back-end fuction) Adalah fungsi organisasi yang tidak terkait langsung dengan pengguna akhir mencakup:
soft-function,
yaitu,
pengembangan/pengadaan
koleksi,
katalogisasi, klasifikasi, alih media dan hard-fuction yaitu pengadaan dan pengembangan fasilitas berupa perangkat keras dan peralatan yang menunjang kegiatan operasional perpustakaan.
9
-
Fungsi Layanan Depan (front-end function) Adalah fungsi organisasi perpustakaan yang berhubungan langsung dengan pengguna dimana pengelola perpustakaan bertanggungjawab untuk melayani kebutuhan pengguna mencakup: sirkulasi, pencarian koleksi, reservasi, sosialisasi, konsultasi, edukasi, survey kepuasan pengguna, akomodasi dan kompilasi kritik, informasi, kerjasama/kolaborasi.
-
Fungsi Organisasi (organization function) Adalah fungsi pengelolaan tatalaksana organisasi kegiatan perpustakaan baik layanan depan maupun layanan belakang.
2.3.
Layanan Sirkulasi Layanan sirkulasi merupakan bagian dari fungsi layanan depan yang melayani
pengguna dalam hal peminjaman dan pengembalian buku sebagai salah satu kegiatan utama (Sulistyo-Basuki 1993). meliputi
siapa peminjam,
Data transaksi peminjaman koleksi umumnya
tanggal
kembali,
judul
koleksi,
jenis koleksi,
keterlamabatan pengembalian dan jumlah pengunjung perpustakaan.
2.4.
Layanan Katalog Online Layanan katalog online merupakan bagian dari fungsi layanan depan yang
menyediakan sarana bagi pengguna untuk melakukan pencarian koleksi pada database perpustakaan melalui sarana komputer. Katalog online dapat diakses dari dalam lokasi perpustakaan maupun di luar perpustakaan melalui jaringan komputer yang tersedia (Rowley & Farrow 2000).
2.5.
Layanan Reservasi Layanan reservasi merupakan bagian dari fungsi layanan depan yang
memungkinkan pengguna perpustakaan melakukan pemesanan koleksi yang diinginkan yang pada saat dicari koleksi tersebut sedang dalam status dipinjam oleh orang lain (Sulistyo-Basuki 1993).
10
2.6.
Internet Internet merupakan jaringan global komputer dunia, besar dan sangat luas
dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari teks, gambar, audio, video, dan lainnya.
Internet itu sendiri berasal dari kata
Interconnection Networking, yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan sarana komunikasi seperti telepon dan satelit (Jogiyanto 2005).
2.7.
Facebook (www.Facebook.com) Facebook adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan
pada 4
Februari 2004.
Facebook
didirikan
oleh Mark
Zuckerberg,
seorang Mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 (Priyatna 2008). Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11
September 2006, orang dengan
alamat surat-elektronik apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti jaringan komunitas berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis. Hingga Juni 2011, Facebook telah memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs jejaring sosial lain dengan 698.288.340 jumlah anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia (http://social-networking-websitesreview.toptenreviews.com/) atau 10,4% dari jumlah penduduk dunia yang saat ini mencapai 6,7 miliar jiwa (http://www.unfpa.com). Facebook merupakan situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya. Meski Facebook telah lahir beberapa tahun sebelumnya namun penggunaan jejaring sosial di internet ini baru meningkat pesat di Indonesia pada tahun 2008 meninggalkan situs jejaring yang populer sebelumnya yaitu Friendster.com. Peningkatan pesat pengguna Facebook di Indonesia salah satunya dipicu mudahnya penggunaan akses Facebook menggunakan telepon selular. (Satvika 2009). Tabel 1 menunjukkan peringkat jumlah anggota Facebook di dunia pada Mei 2011, dimana
11
Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dengan jumlah lebih dari 38.164.520 anggota.
Tabel 1 Peringkat Jumlah Anggota Facebook pada Mei 2011 No
Negara
Pengguna Facebook
%
1
Amerika Serikat
150.196.680
48,41%
2
Indonesia
38.164.520
15,71%
3
Inggris
29.760.540
47,73%
4
Turki
29.041.200
37,33%
5
India
27.706.920
2,36%
6
Meksiko
26.092.160
23,20%
7
Filipina
24.793.040
24,82%
8
Perancis
22.578.600
34,86%
9
Brazil
20.031.740
9,96%
10
Italia
19.643.760
33,82%
Sumber: (http://social-networking-websites-review.toptenreviews.com/)
2.8.
Fitur Facebook Beberapa fitur yang tersedia di dalam Facebook (Holzner 2009) antara lain:
-
Profile Profile adalah halaman web anggota dari Facebook yang dapat dilihat oleh temannya. Profile berisi gambaran umum dari pengguna seperti nama, tanggal lahir, dan berbagai informasi pribadi lain. Pengguna dapat mengatur informasi mana yang dapat dilihat orang lain dan mana yang tidak dapat dilihat orang lain.
-
Wall Menu wall ada di setiap halaman profil. Menu ini memungkinkan pengguna atau teman menuliskan pesan dan dapat saling memberikan balasan berupa komentar di tempat yang telah disediakan berupa text box.
12
-
Friends Fasilitas untuk mengkoleksi teman-teman yang telah terhubung. Pengguna dapat mengorganisasikan daftar teman ini. Jumlah teman dibatasi sampai 5000 teman.
-
Photos dan video Aplikasi yang terdapat di dalam profile.
Memungkinkan pengguna
mengunggah foto sebanyak mungkin serta mengorganisasikannya sendiri. Setiap foto dapat ditandai untuk dapat terhubung dengan orang lain yang diinginkan dengan fasilitas tag. Demikian pula halnya dengan video dapat diorganisasi oleh pengguna sesuai keinginan sendiri dan dapat ditandai agar dapat terhubung dengan orang lain menggunakan fasilitas tag.
-
Group Aplikasi dalam Facebook untuk membuat suatu kelompok pertemanan sesuai dengan minat yang sama.
Biasanya Group digunakan untuk berdiskusi,
pengumuman, dan sebagainya.
Sebuah Group terdiri atas: anggota yang
bergabung, berita terbaru, panel diskusi, wall, foto kiriman, dan video yang semuanya dapat diberi komentar. Keanggotaan dapat diatur oleh administrator dalam tiga kategori: 1. Terbuka, siapa saja dapat mendaftarkan diri, 2. Terbatas, siapa saja dapat minta didaftarkan dan jadi anggota atas ijin dari administrator, 3. Sangat terbatas, hanya teman yang diundang saja.
-
Page Aplikasi yang mirip dengan group. Sebutan lainnya adalah fan page atau public profile. Merupakan aplikasi yang berfungsi seperti sebuah web site. Siapa saja dapat bergabung menjadi fans dengan jumlah anggota yang tidak terbatas.
Biasanya digunakan oleh pelaku bisnis sebagai sarana promosi
produknya.
13
2.9.
Facebook Applications Adalah aplikasi tambahan yang dapat ditambahkan ke dalam profile, group
atau page. Ada sejumlah aplikasi yang dikembangkan oleh Facebook, ada pula yang dikembangkan oleh pihak lain (Wagner 2008).
Bahkan dimungkinkan untuk
pengguna dapat membuat aplikasi buatan sendiri yang dapat berjalan pada platform Facebook dengan menggunakan fasilitas Facebook Application Developer.
2.10.
Platform Facebook Pada tahun 2007, Facebook meluncurkan platform sendiri (Facebook
Platform) untuk pengembangan aplikasi yang terdiri dari: -
Facebook Markup Language (FBML) adalah sebuah bahasa markup yang berbasis
HTML.
FBML Adalah
bahasa
pemrograman
web
yang
memungkinkan untuk membangun aplikasi pada platform Facebook yang sepenuhnya terintegrasi dengan kegiatan pengguna Facebook. (Wagner 2008). -
Application Programming Interface (API) untuk membuat Representational State Transfer (REST) ke Facebook, yaitu sekumpulan perangkat lunak yang berfungsi sebagai perantara untuk pembuatan aplikasi pada platform Facebook.
-
Facebook Query Language (FQL) adalah sebuah bahasa query SQL untuk berinteraksi dengan Facebook yang memungkinkan untuk membuat query terhadap tabel-tabel data yang ada di dalam Facebook. Ada sembilan tabel yang diijinkan oleh Facebook untuk diakses dengan query yaitu tabel user, friend, group, group_member, event, event_member, photo, album dan photo_tag.
-
Facebook JavaScript adalah sebuah bahasa scripting yang diimplementasikan oleh Facebook bagi mereka yang ingin menggunakan Javascript bagi pengembangan aplikasinya.
Pada model aplikasi web standar setiap aplikasi web yang dibuat ditempatkan pada sebuah web server bersama-sama dengan semua data yang berhubungan, kemudian pengguna aplikasi tersebut akan mengakses aplikasi tersebut dengan web browser melalui internet sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1. Sedangkan pada model aplikasi web Facebook pengguna dapat mengakses sebuah aplikasi yang
14
tersimpan pada web server melalui Facebook.com yang akan menghubungkan dengan platform Facebook (Gambar 2). Untuk mencegah akses terhadap aplikasi yang berlebihan, Facebook menempatkan sebuah cache di antara Facebook web server dan web server di mana aplikasi ditempatkan (Gambar 3).
2.11.
Enterprise Reengineering Rekayasa ulang perusahaan (enterpterprise engineering) menurut Hammer
dan Champy (1995) adalah “pemikiran ulang secara fundamental dan radikal atas proses-proses bisnis untuk mendapatkan perbaikan dramatis dalam hal ukuranukuran kinerja yang penting dan kontemporer, seperti biaya, kualitas pelayanan dan kecepatan”. Rekayasa ulang merupakan suatu terobosan kompetitif untuk menjawab tantangan dan pencapaian visi perusahaan atau institusi.
2.12.
Customer Relationship Management Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah strategi bisnis
menyeluruh dari suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan (Kalakota & Robinson 2001).
CRM merupakan usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga
pelanggan (supaya tidak lari ke pesaing) dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, email, masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing. CRM mengintegrasikan penjualan, pemasaran, dan strategi
pelayanan untuk membangun koordinasi dan kolaborasi berbasis pengetahuan dengan pelanggan untuk kepentingan jangka panjang. Terdapat tiga tahapan CRM: 1.
Mendapatkan pelanggan baru (acquire). Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.
2.
Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (enhance). Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan
15
cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce cost). 3.
Mempertahankan
pelanggan
(retain).
Tahap
ini
merupakan
usaha
mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.
4. Gambar 1. Model Aplikasi Web Standar (Hayder 2008)
5. Gambar 2. Model Aplikasi Web dari Facebook (Hayder 2008)
6. Gambar 3. Model Aplikasi Web dari Facebook (Hayder 2008)
16
2.13.
Modal Sosial Modal sosial menurut Mangkuprawira (2009) adalah konsep sosiologi yang
menggambarkan adanya hubungan di dalam dan antar jejaring sosial dalam masyarakat.
Seperti halnya modal fisik atau modal manusia yang dapat
meningkatkan produktifitas individu dan kelompok, maka modal sosial pun demikian. Menurut James Coleman sebagaimana yang dikutip oleh Mangkuprawira (2009), “modal sosial memfasilitasi kegiatan individu dan kelompok yang dikembangkan oleh jaringan hubungan, timbal balik, kepercayaan dan norma sosial. Modal sosial, menurut pandangannya, merupakan sumber daya yang netral yang memfasilitasi setiap kegiatan dimana masyarakat bisa menjadi lebih baik dan bergantung pada pemanfaatan modal sosial oleh setiap individu”. Modal sosial positif adalah nilai-nilai masyarakat yang positif berupa jejaring sosial, kepercayaan, timbal balik dan kebersamaan yang diduga berpengaruh kuat terhadap keberhasilan pengembangan masyarakat. Sedangkan modal sosial negatif adalah nilai-nilai masyarakat yang negatif seperti primordialisme, nepotisme, mafia peradilan, makelar kasus yang berpengaruh negatif merugikan masyarakat.
2.14.
System Development Life Cycle (SDLC) SDLC (System Development Lyfe Cycle) adalah tahapan-tahapan suatu
pekerjaan yang dilakukan dalam membangun suatu sistem informasi. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar. Semua langkah dalam siklus harus didokumentasikan untuk mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem. System Development Life Cycle (Gambar 4) adalah proses standar yang digunakan untuk membangun suatu sistem informasi meliputi langkah-langkah berikut ini (O’Brien 2008): -
Investigasi: tahap mengidentifikasi masalah dan menemukan peluang untuk mengatasi masalah.
-
Analisis: Menganalisa kebutuhan informasi dan mengembangkan persyaratan fungsional sistem.
-
Desain: Pengembangan spesifikasi hardware, software, brainware, netware, dataware serta produk informasi baru.
17
-
Implementasi: Mengadakan atau mengembangkan hardware atau software, menguji sistem yang baru dan penerapan sistem baru.
-
Pemeliharaan: Proses peninjauan setelah tahap implementasi yang mencakup pengawasan, evaluasi dan modifikasi.
Gambar 4. Bagan System Development Life Cycle (O’Brien 2008)
2.15.
Black-box Metode black-box adalah metode uji coba yang berfokus pada aspek fungsional
perangkat lunak. Pengembang perangkat lunak dapat membuat himpunan kondisi input yang akan menguji seluruh syarat fungsional suatu program dengan mendemonstrasikan setiap fungsi secara menyeluruh.
Dengan mengoperasikan
semua fungsi maka kesalahan dapat ditemukan, apakah apakah input diterima dengan benar dan output yang dihasilkan benar (Gambar 5), apakah integritas informasi eksternal
terpelihara.
Uji coba black-box lebih dititikberatkan untuk memeriksa aspek
fundamental suatu sistem daripada struktur logika internalnya. Beberapa kategori
18
kesalahan antara lain: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan antarmuka, kesalahan pada struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, dan kesalahan inisialisasi dan terminasi (Pressman 2001).
input
output
Black-box
Gambar 5. Metode Pengujian Black-box (Pressman 2001).
BAB III III.
3.1.
METODE PENELITIAN IIIII
Tahapan Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini tersusun dengan tahapan penelitian
yang mengacu kepada metode System Development Life Cycle (SDLC) yang ditunjukkan pada Bagan Alur Kegiatan Penelitian (Gambar 6): Mulai
Investigasi sistem Studi literatur Studi kelayakan Perumusan masalah
Desain sistem Menentukan spesifikasi sistem Desain proses Desain antarmuka Desain input-output
Analisis sistem Pelajari sistem yang ada Identifikasi kebutuhan fungsional Identifikasi kebutuhan informasi Membuat Rekomendasi pengembangan sistem
Implementasi sistem Membuat prototipe Melakukan pengujian Penyusunan laporan
Selesai
Gambar 6. Bagan Alur Kegiatan Penelitian
3.2.
Investigasi sistem
3.2.1. Studi literatur Pada tahap ini dilakukan studi literatur mengenai Facebook dan layanan perpustakaan melalui buku teks, jurnal elektronik serta artikel dari internet untuk memeperoleh pemahaman yang memadai.
20
3.2.2. Studi Kelayakan Pada tahap ini akan dipelajari sistem layanan depan perpustakaan dalam kaitan pemanfaatan Facebook sebagai bagian dari layanan depan perpustakaan yang mencakup: -
kelayakan teknis: akan dipelajari ketersediaan teknologi dalam pengembangan aplikasi Facebook untuk layanan depan, baik berupa hardware, software, brainware, netware dan dataware.
-
kelayakan operasional: mendeskripsikan kelayakan dari aspek operasional perpustakaan guna mengetahui manfaat aplikasi Facebook yang akan dikembangkan bagi kegiatan operasional layanan depan perpustakaan.
-
kelayakan organisasi: mengidentifikasi penerimaan orang yang terlibat dalam organisasi, pengaruh sistem terhadap struktur organisasi serta kebutuhan pelatihan secara khusus.
-
kelayakan ekonomi: mendeskripsikan keuntungan ekonomis secara kualitatif bagi perpustakaan jika menerapkan penggunaan aplikasi Facebook untuk layanan depan.
3.2.3. Perumusan Masalah Mempelajari dan mengidentifikasi masalah yang ada berkaitan dengan penggunaan Facebook bagi layanan perpustakan dan mendeskripsikan peluang bagi pengembangan aplikasi Facebook untuk layanan depan.
Selanjutnya perumusan
masalah dan deskripsi peluang tersebut disusun dalam sebuah proposal yang diajukan untuk melakukan penelitian.
3.3.
Analisis Sistem Analisis dilakukan dengan cara melakukan survey terhadap sistem layanan
depan di beberapa universitas yang dapat dianggap telah menerapkan sistem layanan depan yang baik dan diharapkan sudah memanfaatkan Facebook sebagai sarana komunikasi alternatif.
21
3.3.1. Mempelajari sistem yang ada Mempelajari sistem yang ada mencakup proses layanan depan, bagaimana penggunaan
fasilitas internet dan sejauh mana pemanfaatan Facebook pada
layanan depan. 3.3.2. Mempelajari kebutuhan fungsional Pada tahap ini dipelajari kebutuhan fungsional yang menjadi harapan pengguna akhir (staf perpustakaan dan pengguna) terhadap sistem layanan depan. 3.3.3. Mengidentifikasi kebutuhan informasi Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi yang akan dapat dipenuhi oleh sistem layanan melalui Facebook. 3.3.4. Membuat rekomendasi pengembangan sistem Membuat rekomendasi pengembangan sistem layanan depan Facebook yang dapat memenuhi kebutuhan
melalui
fungsional dan kebutuhan
informasi pada layanan depan perpustakaan, menentukan fungsi layanan depan yang akan diakomodir.
3.4.
Desain sistem
3.4.1. Menentukan spesifikasi sistem Pada tahap ini disusun kebutuhan sistem layanan depan melalui Facebook yang mencakup hardware, software, brainware, netware, dataware. 3.4.2. Desain proses Membuat desain proses yang menjelaskan bagaimana sistem akan bekerja dan menghasilkan keluaran sesuai fungsi layanan depan perpustakaan. 3.4.3. Desain antarmuka Membuat desain antarmuka untuk melakukan proses input dan output informasi. 3.4.4. Desain proses input-output Menentukan bagaimana proses input dan output dapat dilakukan.
22
3.5.
Implementasi
3.5.1. Membuat prototipe Pada tahap ini dibuat prototipe sistem aplikasi Facebook untuk layanan depan perpustakaan sampai pada tahap interaksi sistem dengan pengguna. Prototipe dibuat dengan menggunakan Aplikasi Facebook. 3.5.2. Melakukan pengujian Pengujian dilakukan dengan cara menjalankan sistem. Metode yang digunakan dalam pengujian sistem ini adalah metode black-box, yang bertujuan mengetahui keberhasilan atau kesalahan yang mungkin ditemukan. 3.5.3. Penyusunan laporan Setelah menyelesaikan tahapan pembuatan prototipe dan pengujian akan dilakukan penyusunan laporan dan dan dokumentasi hasil penelitian.
3.6.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan mulai bulan Agustus 2010 s.d. Mei 2011 Pengolahan dan
analisis data dilakukan di laboratorium Pascasarjana Ilmu Komputer-FMIPA, Baranangsiang, Bogor.
BAB IV IV.
4.1.
HASIL DAN PEMBAHASAN IIIII
Investigasi Sistem
4.1.1. Studi Literatur Pengguna perpustakaan pada umumnya mengharapkan layanan perpustakaan yang memiliki kualitas layanan dalam hal kecepatan, kemudahan dan kenyamanan dalam memperoleh informasi yang diperlukan.
Namun sejauh ini masih saja
dirasakan kurangnya kenyamanan yang diharapkan misalnya, pengguna masih harus datang ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi tercetak. Sarana internet yang disediakan berupa web site perpustakaan memang cukup memadai untuk mempercepat sampainya informasi koleksi kepada pengguna namun masih bersifat formal. Facebook memberikan peluang untuk mengembangkan aplikasi yang dapat bekerja di dalam platform Facebook yang mana aplikasi tersebut dapat melayani pengguna perpustakaan secara realtime, di mana saja, dengan tidak meninggalkan kenyamanan berinteraksi sosial di dalam halaman Facebook.
4.1.2. Studi Kelayakan 1.
Kelayakan teknis a.
Hardware: Pengembangan sistem ini tidak memerlukan hardware tambahan selain peralatan komputer yang dipergunakan sehari-hari oleh perpustakaan.
b.
Software: Dalam melakukan pengembangan sistem ini sudah tersedia dengan yaitu Facebook application yang dapat dioperasikan secara online. Software tambahan yang diperlukan adalah software yang sudah lazim dipergunakan dalam kegiatan perpustakaan berupa operating system, browser, dan database manager yang tersedia secara gratis (open source).
c.
Netware: menggunakan fasilitas jaringan yang sudah ada yaitu jaringan pertemanan Facebook yang tidak terbatas lokasi dan status namun dapat dilakukan pembatasan sesuai kebutuhan.
24
d.
Brainware: Sumber daya manusia yang terlibat dalam sistem ini cukup dengan kemampuan mengoperasikan peralatan standar saja.
e.
Dataware: Data yang diolah dan disajikan berasal dari database perpustakaan yang sudah ada.
2.
Kelayakan operasional Kelayakan opersional yang menjadi perhatian dalam penelitian ini menyangkut kemampuan sistem mengakomodasi tujuan lembaga/institusi dalam memperoleh informasi dan kemampuan sistem menghasilkan informasi sesuai proses bisnis perpustakaan a.
Pencapaian tujuan lembaga/institusi Tujuan perpustakaan adalah menjadi sarana penghimpun, pengolah dan penyebaran informasi. Sistem layanan depan melalui Facebook akan mampu memenuhi tujuan tersebut mengingat sifat dari jejaring sosial online ini yang sangat relasional dengan sendirinya membuat perpustakan terhubung dengan jaringan komunitas pengguna yang luas.
b.
Pemenuhan kebutuhan informasi Kemampuan dari aplikasi Facebook dan fitur-fitur yang tersedia sangat memungkinkan kebutuhan informasi dari pengguna dapat terpenuhi.
3.
Kelayakan organisasi Dari survey dan pengamatan yang telah dilakukan menyangkut beberapa aspek antara lain penerimaan orang yang terlibat dalam organisasi, pengaruh sistem terhadap struktur organisasi serta kebutuhan pelatihan secara khusus. a.
Penerimaan orang yang terlibat dalam organisasi Didapati bahwa semua orang yang terlibat langsung dalam kegiatan layanan depan tidak menemui kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan sistem layanan depan melalui Facebook ini mengingat hampir semua pihak cukup mengenal dan terbiasa menggunakan Facebook dalam kegiatan pertemanan sehari-hari.
25
b.
Pengaruh sistem terhadap struktur organisasi Penerapan sistem baru pada layanan depan perpustakaan tidak memerlukan perubahan apa-apa dalam struktur organisasi. Setiap bidang layanan dapat tetap berjalan sebagaiumana mestinya meskipun ada sedikit penyesuaian kegiatan dimana layanan depan melalui Facebook ini merupakan sistem layanan yang berhubungan langsung dengan pengguna Facebook secara real time.
c.
Kebutuhan akan pelatihan Penerapan sistem ini sangat mudah dilaksanakan sehingga tidak memerlukan pelatihan secara khusus karena semua staf perpustakaan maupun para pengguna perpustakaan pada umumnya telah terbiasa menggunakan Facebook. Hanya ada beberapa fitur dalam Facebook yang perlu sedikit waktu untuk mempelajarinya karena biasanya jarang digunakan namun menjadi fitur penting dalam sistem ini antara lain fitur notes, event, disscussion.
4.
Kelayakan Ekonomi Manfaat
secara ekonomi
diperkirakan
secara kualitatif melalui
pengamatan bahwa dengan menerapkan sistem ini akan menghemat waktu dalam menelusur informasi perpustakaan karena pengguna akan lebih tertarik mengunjungi perpustakaan melalui sistem ini. Di pihak lain secara teknis tidak diperlukan biaya pemeliharaan tambahan mengingat Facebook memang menyediakan semua fasilitas tanpa memungut biaya.
4.2.
Analisis Sistem Kegiatan analisis sistem dilaksanakan dengan mengadakan survey di empat
perpustakaan universitas yang dianggap telah memiliki kualifikasi layanan depan yang baik dan lengkap antara lain, perpustakaan Universitas Bina Nusantara, perpustakaan Universitas Indonesia, perpustakaan Universitas Pelita Harapan dan perpustakaan Institut Teknologi Bandung. Untuk mengetahui harapan pengguna perpustakaan terhadap layanan depan perpustakaan dilakukan survey dengan cara membagikan angket kepada pengguna perpustakaan dan staf perpustakaan. Selain
26
itu juga dilakukan survey terhadap web site perpustakaan dari keempat perguruan tinggi tersebut sebagai bagian dari komponen layanan depan. Analisis sistem di Perpustakaan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus dilakukan terhadap aplikasi berbasis web yang sebelumnya sudah digunakan yaitu Senayan Library Management System (SLIMS).
4.2.1. Sistem yang ada Sistem layanan depan yang diterapkan pada umumnya cukup lengkap dan modern dimana pada umumnya perpustakaan sudah memiliki sarana komputer dan layanan yang sudah terotomasi.
Dari hasil angket diperoleh kesimpulan bahwa
secara umum baik pengguna maupun staf perpustakaan mengharapkan peningkatan kualitas layanan depan yang lebih baik, lebih cepat, lebih mudah dijangkau, dan dapat mengakses melalui internet. Survey
terhadap
web
site
perpustakaan
dilakukan
dengan
tujuan
mengidentifikasi sejauh mana komponen layanan depan telah diakomodasi secara online oleh web site perpustakaan. Hasil identifikasi tersebut selengkapnya disajikan dalam Tabel 2. Dari hasil survey terhadap web site perpustakaan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak semua fungsi layanan depan terakomodasi secara lengkap. Analisis terhadap penggunaan Senayan Library Management System (SLIMS) pada Perpustakaan STAT disajikan pada Tabel 3. Analisis terhadap aplikasi SLIMS menunjukkan hanya terdapat tiga fungsi layanan depan yang dapat dilayani yaitu pencarian koleksi, reservasi dan kolaborasi.
Sedangkan keenam fungsi layanan
depan lainnya tidak terakomodasi oleh SLIMS. Setelah dilakukan analisis terhadap layanan depan perpustakaan melalui analisis web site dan menginventarisassi harapan pengguna terhadap layanan depan serta analisis terhadap penggunaan aplikasi perpustakaan berbasis web (SLIMS) di perpustakaan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus maka penulis melakukan evaluasi terhadap penerapan layanan depan perpustakaan. Jika sistem layanan depan dapat melaksanakan keseluruhan fungsi layanan depan secara maksimal, lebih baik, lebih cepat, lebih mudah dijangkau maka informasi yang dibutuhkan pengguna akan lebih cepat diperoleh dan pengguna perpustakaan akan merasakan manfaat yang lebih besar lagi.
Oleh karena itu penulis merekomendasikan pengembangan Sistem
27
Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook (SLDPMF) sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas layanan depan perpustakaan.
Tabel 2 Hasil Survey Website Perpustakaan No
Fungsi Layanan Depan
1
Search
2
Reservasi
3
Konsultasi
4
Edukasi
5
Survey kepuasan
6
Kompilasi Kritik dan saran Penyebaran Informasi
7
8
Kolaborasi
Prosedur fungsi
Perpustakaan BINUS
Perpustakaan UI
Perpustakaan UPH
Perpustakaan ITB
Pencarian koleksi dengan kata kunci Pemesanan koleksi dengan form pesanan atau kontak via chat box Pertanyaan literatur via chat box atau forum diskusi Informasi berupa pengarahan meningkatkan kemampuan literasi Form isian online terdokumentasi Form isian online terdokumentasi
Search our collection
Katalog Online Database ada
Catalog
Online catalogues
Tidak ada
Tidak ada
Online Reference Service
Kontak
Contact Us
Tidak ada
Research Education
FAQ Panduan Forum diskusi
Library FAQ
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Usulan koleksi
New collection Most borrowed collections Binus Gallery What’s New on Library Jurnal online Yahoo chat box
Berita
News What’s new
Agenda perpustakaan
Link web site Katalog bersama
Tidak ada
Katalog bersama E-Journal
Kerjasama dengan pihak lain
My Reservation status
28
Tabel 3 Analisa Penggunaan SLIMS di Perpustakaan STAT No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fungsi Layanan Depan
Prosedur fungsi
Search Reservasi
Pencarian koleksi dengan kata kunci Pemesanan koleksi dengan form pesanan Sosialisasi Sarana sosialisasi kepada pengguna perpustakaan Konsultasi Pertanyaan literatur via chat box atau forum diskusi Edukasi Informasi berupa pengarahan meningkatkan kemampuan literasi Survey kepuasan Form isian online terdokumentasi Kompilasi Kritik Form isian online terdokumenrasi dan saran Penyebaran Informasi Kolaborasi Kerjasama dengan pihak lain
SLIMS ada ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada: Berupa fasilitas UNICODE, fitur katalog bersama yang dapat menggabungkan database SLIMS
Tabel 4 Kebutuhan Informasi Berdasarkan Fungsi Layanan Depan No
Fungsi layanan depan
Informasi yang dibutuhkan Sumber
1
Search
Data koleksi perpustakaan
2
Reservasi
Data pengguna
3
Sosialisasi
Info Perpustakaan
Database perpustakaan Database Perpustakaan Staf
4
Konsultasi
Info konsultatif
Staf dan pengguna
5
Edukasi
Materi edukasi
Staf
6
Survey kepuasan
Data responden
Pengguna
7
Kompilasi
dan Data responden
Pengguna
Kritik
saran 8
Penyebaran Informasi
Info perpustakaan
Staf
9
Kolaborasi
Kegiatan kolaboratif
Staf dan pengguna
29
4.2.2. Identifikasi Kebutuhan Informasi Untuk mencapai standar kualitas layanan depan yang lebih baik diharapkan dapat memenuhi fungsi
layanan depan perpustakaan yang dapat melakukan
pencarian koleksi, reservasi, sosialisasi, konsultasi, edukasi, survey kepuasan pengguna, kompilasi kritik dan saran, penyebaran informasi dan kolaborasi. Identifikasi
kebutuhan
informasi
berkaitan
dengan
fungsi
layanan
depan
perpustakaan disajikan pada Tabel 4.
4.2.3. Kebutuhan Fungsional Dari kebutuhan informasi tersebut di atas maka dapat diketahui kebutuhan fungsional Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook (SLDPMF) dalam hubungan dengan fungsi layanan depan perpustakaan sebagaimana dijelaskan pada Tabel 5. Tabel 5 Kebutuhan Fungsional dalam Hubungan Dengan Fungsi Layanan Depan No
Kebutuhan Fungsional Sistem
Kode Fungsional Sistem SLDPMF-01 SLDPMF-02 SLDPMF-03
1 2 3
Login dan logout Manipulasi data pengguna dan staf Pencarian koleksi
4 5 6 7
Pemesanan koleksi Peminjaman/pengembalian koleksi Menampilkan kriteria laporan Manipulasi data polling/survey, kritik/saran, pertanyaan
SLDPMF-04 SLDPMF-05 SLDPMF-06 SLDPMF-07
8
Kontak pengguna dan staf perpustakaan
SLDPMF-08
Fungsi Layanan Depan
-Pencarian Koleksi -Reservasi
-Sosialisasi -Edukasi -Survey -Kompilasi kritik/saran -Konsultasi -Edukasi -Penyebaran Informasi -Kolaborasi
Untuk memperoleh gambaran umum dari sistem layanan depan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan fungsional tersebut maka dijelaskan dengan menggunakan diagram konteks pada Gambar 7.
30
Gambar 7 Diagram Konteks Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook
Gambar 8 Diagram Aliran Data Tingkat-1 (DFD level-1)
31
Sistem berinteraksi dengan pengguna dan staf perpustakaan. Staf perpustakaan harus melakukan login dengan cara memasukkan password, setelah terjadi validasi login maka staf perpustakaan diizinkan masuk ke dalam sistem. Staf perpustakaan dapat melakukan manipulasi data koleksi, pemesanan, peminjaman/pengembalian, polling/survey,
kritik/saran,
pertanyaan,
kontak
pengguna,
pengguna,
staf
perpustakaan dan menampilkan kriteria laporan. Penjabaran dari diagram konteks tersebut dibuat berupa Diagram aliran data tingkat-1 (DFD Level-1) yang terdiri atas delapan proses yaitu: login buka/tutup, manipulasi data staf dan pengguna, pencarian koleksi, reservasi, manipulasi data koleksi dan transaksi, laporan, polling/saran/pertanyaan, kontak pengguna/staf. DFD level-1 (SLDPMF) ini dapat dilihat pada Gambar 8.
4.2.4. Rekomendasi Pengembangan Sistem Dari hasil analisis terhadap sistem yang ada, kebutuhan fungsional dan kebutuhan informasi maka diperlukan pengembangan sistem layanan depan yang dapat mengatasi kekurangan pada sistem layanan yang ada, memenuhi kebutuhan informasi dan mengakomodir semua fungsi layanan depan perpustakaan yang dalam penelitian akan dikembangkan Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook.
4.3.
Desain Sistem Sistem layanan perpustakaan melalui Facebook didesain agar dapat
menampilkan informasi yang terhimpun pada database perpustakaan di web server dalam format Facebook, dimana pengguna dapat tetap berada dalam situs Facebook pada saat mencari informasi dari database perpustakaan. Berbagai fitur yang telah tersedia pada Facebook dimanfaatkan semaksimal mungkin guna melengkapi kemampuan sistem dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
Hubungan antara
database, web server, platform Facebook dan pengguna Facebook dapat dijelaskan dengan Gambar 9. Dalam SLDPMF pengguna memasuki sistem melalui akun Facebook untuk selanjutnya pengguna dapat melakukan lihat data, input data melalui aplikasi Facebook dan kontak dengan staf perpustakaan dengan fitur Facebook.
Staf
32
perpustakaan memasuki sistem melalui akun Facebook untuk melakukan lihat data, input data melalui aplikasi Facebook dan kontak dengan pengguna melalui fitur
Facebook. Proses SLDPMF dijelaskan dengan bagan pada Gambar 10.
Gambar 9 Hubungan Database Perpustakaan, Webserver Perpustakaan, Platform
Facebook dan Pengguna Facebook
Gambar 10 Desain Sistem SLDPMF
33
4.3.1. Menentukan Spesifikasi Sistem Kebutuhan sistem layanan depan perpustakaan melalui Facebook ini mencakup: -
Hardware: dibutuhkan perangkat komputer PC dengan kemampuan standar untuk melakukan menjalankan sistem.
-
Software: dibutuhkan software standar berupa Operating System dan browser internet.
-
Brainware: dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu bekerja pada Operating System standar (Ms Windows) dan mampu mengoperasikan fiturfitur Facebook.
-
Netware: dibutuhkan akun pada jejaring Facebook.com.
-
Dataware: Dibutuhkan database koleksi perpustakaan yang berbasis web.
4.3.2. Desain Proses SLDPMF memiliki beberapa fungsi yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran, fungsi tersebut dijabarkan sebagai proses.
Deskripsi proses SLDPMF
tersebut dijelaskan pada Tabel 6. Layanan yang dapat diperoleh melalui sistem ini terbagi menjadi dua sumber yaitu: - layanan informasi yang terhimpun dalam database perpustakaan yaitu data koleksi perpustakaan, transaksi peminjaman/pengembalian dan reservasi. - layanan informasi yang diberikan langsung oleh staf perpustakaan menggunakan fitur Facebook yang tersedia yaitu: a. layanan konsultasi, menggunakan fitur chat, message, group chat b. edukasi, menggunakan fitur notes, photo, video c. survey kepuasan pengguna, menggunakan fitur polling application, notes d. kompilasi kritik dan saran, menggunakan fitur status wall, message, notes. e. penyebaran informasi, menggunakan fitur event, status wall, message, photo, video. f. Kolaborasi, menggunakan fitur group chat, likes, discussion.
34
Tabel 6 Desain Proses Pada SLDPMF No
1
Kode Fungsional Sistem SLDPMF-01
2
SLDPMF-02
3
SLDPMF-03
4
SLDPMF-04
5
SLDPMF-05
6
SLDPMF-06
7
SLDPMF-07
8
SLDPMF-08
Proses
Staf perpustakan memasukkan data berupa kode staf dan password untuk login terlebih dahulu ke dalam SLDMF melalui Facebook Application. Pengguna memasukkan data berupa kode pengguna dan password untuk login terlebih dahulu ke dalam SLDMF melalui Facebook Application Staf perpustakaan dapat melakukan manipulasi data pengguna seperti menambah, mengubah, menghapus dan menyimpan data pengguna yang dilakukan melalui Facebook Application kemudian akan disimpan pada database yaitu pada tabel pengguna. Staf dapat melakukan pencarian koleksi dengan memasukkan kata kunci pencarian melalui Facebook Application. Pengguna dapat melakukan pencarian koleksi dengan memasukkan kata kunci pencarian melalui Facebook Application. Staf perpustakaan dapat melakukan proses pemesanan koleksi yang kemudian akan disimpan dalam tabel pemesanan pinjaman koleksi. Pengguna dapat melakukan pemesanan koleksi yang ingin dipinjam melalui Facbook Application yang kemudian akan disimpan dalam tabel pemesanan. Staf perpustakaan melakukan proses transaksi peminjaman dan pengembalian koleksi melalui Facebook Application yang kemudian akan disimpan dalam database pada tabel sirkulasi. Staf perpustakaan dapat mencetak laporan melalui Facebook Application. Staf perpustakaan dapat mengelola polling, kritik/saran, pertanyaan pengguna, menyebarkan informasi dengan fitur message, chat, group chat, group doc, notes, event, link, dan informasi yang dikemas dalam bentuk foto atau video.
Pengguna dapat melakukan kontak dengan staf perpustakaan melalui fitur Facebook standar seperti chat, message, wall status, comment, dan email (@Facebook.com mail). Staf perpustakaan dapat melakukan kontak dengan pengguna melalui fitur Facebook standar seperti chat, message, wall status, comment, email (Facebook.com mail). Pengguna dapat menggunakan fitur Facebook untuk mengikuti polling, memasukkan kritik atau saran, mengajukan pertanyaan, memperoleh pengarahan dan informasi dari staf perpustakaan dengan fitur message, chat, group chat, group doc, notes, event, link, foto dan video.
Fungsi Layanan Depan
- Pencarian koleksi
- Reservasi
- Reservasi
- Konsultasi - Edukasi - Survey - Kompilasi kritik dan saran -Penyebaran Informasi - Kolaborasi - Konsultasi
- Konsultasi
- Konsultasi - Edukasi - Survey - Kompilasi Kritik dan saran -Penyebaran Informasi - Kolaborasi
35
Gambar 11 Struktur Menu
Gambar 12 Desain Tampilan Antarmuka SLDPMF
36
Tabel 7 Desain Input-Output No Form 1 Login Facebook
2
Aplikasi perpustakaan
3
Login staf (SLIMS)
4
OPAC (SLIMS)
5
Login Member (SLIMS)
6
FB Page Perpustakaan
7
Aplikasi Perpustakaan (FB Page Perpustakaan) Notes (FB Page Perpustakaan) Discussions (FB Page Perpustakaan)
8 9
10 11
12 13
links (FB Page Perpustakaan) Status (FB Page Perpustakaan) Photo (FB Page Perpustakaan) Video (FB Page Perpustakaan)
Deskripsi Login menggunakan username dan password untuk masuk ke dalam akun Facebook Tampilan aplikasi Facebook yang terkoneksi dengan aplikasi perpustakaan (SLIMS) pada web server melalui canvas IFrame. Login pada SLIMS menggunakan username dan password untuk memasuki menu Data Pengguna, Data Staf, Data Koleksi, Sirkulasi/transaksi, Reservasi dan Setting sistem SLIMS Form pencarian data koleksi dengan cara mengetikkan kata kunci untuk menampilkan daftar hasil pencarian Login pada SLIMS menggunakan username dan password untuk memasuki menu Loan Information, Reservasi, Membership status Fasilitas Facebook yang menyediakan link menuju menu: Aplikasi Perpustakaan, Notes, Discussion, links dan Share. Keanggotaan bersifat terbuka, siapa saja dapat menjadi anggota Page dengan klik tombol like Link yang menghubungkan ke form Aplikasi Perpustakaan Fasilitas Facebook guna memuat catatan berupa teks Fasilitas Facebook guna memuat teks yang dapat dilakukan oleh lebih dari satu orang, sebagai sarana diskusi Fasilitas untuk mencantumkan link url tertentu Fasilitas untuk menuliskan teks yang dapat dibaca siapa saja yang membuka Page ini Fasilitas upload file image baik foto atau gambar Fasilitas untuk upload file video
Tampilan Standar Facebook Ditunjukkan pada Gambar 12 form SLIMS
form SLIMS
Form SLIMS
Form standar Facebook
Form standar Facebook Form standar Facebook Form standar Facebook
Form standar Facebook Form standar Facebook Form standar Facebook Form standar Facebook
37
14 15
16 17
18
19
Question (FB Page Perpustakaan) FB Group Perpustakaan
Fasilitas untuk membuat polling
Form standar Facebook Fasilitas kelompok dengan tiga Form standar pilihan jenis keanggotaan: open, Facebook closed dan secret. Pada form ini terdapat Post, Link, Photo, Video, Question, Chat with group, Create document dan Create event. Post, Link, Photo, Video Beberapa fasilitas sama dengan Form standar dan Question (FB Group) yang terdapat pada FB Page Facebook Chat with group (FB Fasilitas komunikasi (chat) antar Form standar Group) sesama anggota dalam waktu Facebook bersamaan Create document (FB Fasilitas untuk membuat dokumen Form standar Group) teks yang langsung terkirim ke Facebook semua anggota dan tersimpan dalam kolom “Docs” Create Event Fasilitas untuk membuat undangan Form standar kegiatan yang terlah dijadwalkan. Facebook
4.3.3. Desain basisdata Basisdata menggunakan basisdata yang ada yang sudah digunakan sebelumnya yaitu Senayan Library Management System (SLIMS) yang akan dihubungkan dengan antarmuka Facebook melalui platform Facebook.
4.3.4. Desain antarmuka 1.
Struktur Menu Desain antar muka dilakukan dengan membuat struktur menu Sistem Layanan
Depan Perpustakaan Melalui Facebook dengan bagan pada Gambar 11.
2.
Tampilan Antarmuka Pada tampilan antarmuka ini pengguna dapat menggunakan semua perintah
pada SLIMS yang dapat dioperasikan melalui tampilan Facebook.
Rancangan
antarmuka dijelaskan pada Gambar 12.
4.3.5. Desain Proses dan input-output Dalam SLDPMF pengguna memasuki sistem melalui akun Facebook untuk selanjutnya pengguna dapat melakukan lihat data, input data dan kontak dengan staf
38
perpustakaan dengan fitur Facebook. Staf perpustakaan memasuki sistem melalui akun Facebook untuk melakukan lihat data, input data dan kontak dengan pengguna melalui fitur Facebook. Proses SLDPMF dijelaskan dengan bagan pada Gambar 8. Berikunya dilakukan desain input dan output untuk menentukan halaman apa saja yang diperlukan untuk memasukkan dan melihat data dari SLDPMF. Deskripsi desain input-output dapat dilihat pada Tabel 7.
4.4.
Implementasi Sistem
4.4.1. Pembuatan Prototipe 4.4.1.1.Perangkat keras Pembuatan prototipe SLDPMF ini memanfaatkan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut: -
Processor Pentium Dual Core 3.00 GHz
-
Memory 2.00 GB
-
Harddisk 300 GB
-
Monitor dengan display setting 1024x768
-
Keyboard dan mouse
4.4.1.2.Perangkat lunak Pembuatan prototipe SLDPMF ini menggunakan perangkat lunak sebagai berikut: -
Sistem operasi: Windows XP SP2
-
Internet browser (Chrome/Firefox/IE)
-
PHP untuk bahasa pemrograman web
-
PHP Expert Editor sebagai editor bahasa pemrograman PHP
4.4.1.3.Koneksi Facebook Aplikasi Facebook menyediakan fasilitas untuk menghubungkan antara aplikasi perpustakaan di web server dengan platform Facebook. Terdapat dua cara yang dapat digunakan yaitu fasilitas canvas IFrame dan canvas FBML.
39
4.4.1.3.1.
Koneksi Facebook dengan IFrame
Beberapa langkah dalam membuat koneksi antara Facebook dengan database di web server: 1.
Masuk ke dalam akun Facebook.
2.
Buka tab Developer yang terletak pada bagian kanan bawah.
3.
Masuk ke tab Set Up New Apps. a.
Masukkan nama aplikasi yang diinginkan. Penulis memasukkan nama aplikasi tiranuslibrary.
b. 4.
5.
Masukkan kode security check.
Pada tab About, klik Basic Information a.
Massukkan deskripsi aplikasi di kotak yang tersedia
b.
Dapat dilakukan pengubahan icon dan logo
c.
Masukkan user support address berupa alamat email
d.
Masukkan contact email (sama dengan support address).
Pada tab Facebook Integration a.
Telah disediakan kode Application ID
b.
Telah disediakan kode Application secret
c.
Pada canvas page tertera http://apps.Facebook.com/__/, isi bagian kosong pada URL tersebut dengan nama aplikasi yang sudah dibuat, menjadi: http://apps.Facebook.com/tiranuslibrary/.
d.
Pada canvas URL isikan alamat web site di mana database disimpan.
6. Pada canvas type pilih IFrame Jika koneksi berhasil dibuat maka tampilan SLDPMF akan tampak seperti Gambar 13.
4.4.1.3.2.
Koneksi Facebook dengan FBML
Beberapa langkah dalam membuat koneksi antara Facebook dengan database di web server: 1.
Masuk ke dalam akun Facebook.
2.
Buka tab Developer yang terletak pada bagian kanan bawah.
3.
Masuk ke tab Set Up New Apps.
40
4.
5.
a.
Masukkan nama aplikasi yang diinginkan.
b.
Masukkan kode security check.
Pada tab About, klik Basic Information a.
Masukkan deskripsi aplikasi di kotak yang tersedia.
b.
Dapat dilakukan pengubahan icon dan logo.
c.
Masukkan user support address berupa alamat email.
d.
Masukkan contact email (sama dengan support address).
Pada tab Facebook Integration a.
Telah disediakan kode Application ID.
b.
Telah disediakan kode Application secret.
c.
Pada canvas page tertera http://apps.Facebook.com/__/, isi bagian kosong pada URL tersebut dengan nama aplikasi yang sudah dibuat.
d.
Pada canvas URL isikan alamat web site di mana database disimpan.
6.
Pada canvas type pilih FBML
7.
Buka halaman Developer dilanjutkan membuka tab open source, untuk mengambil file Facebook.php yang akan dugunakan sebagai konektor.
8.
Masuk ke web server, buka CPanel.
9.
Masukkan file Facebook.php ke folder database perpustakaan.
10.
Buat koneksi dengan cara menambahkan script connection pada file php.index sebagai berikut:
41
Gambar 13 Aplikasi Facebook Dengan Fasilitas Canvas type IFrame 4.4.1.4.
Antarmuka
Ada beberapa form dalam implementasi antarmuka SLDPMF yaitu: 1.
Form Aplikasi perpustakaan Pada form ini terkoneksi aplikasi perpustakaan (SLIMS) dengan fasilitas
canvas page IFrame dimana aplikasi yang berada di web server ditampilkan dalam konteks Facebook.
Aplikasi Perpustakaan ini dapat langsung diakses pada
http://apps.Facebook.com/tiranuslibrary/ oleh siapa saja setelah login ke dalam akun Facebook (Gambar 14).
Gambar 14 Form Aplikasi perpustakaan
42
2.
Form Login Staf (SLIMS) Pada form ini staf perpustakaan dapat melakukan login ke dalam aplikasi
SLIMS dengan menggunakan username dan password.
Selanjutnya akan
ditampilkan form yang menyediakan pilihan menu Data Pengguna, Data Staf, Data Koleksi, Sirkulasi/transaksi, Reservasi dan Setting sistem SLIMS (Gambar 15) dan (Gambar 16).
Gambar 15 Form Login staf (SLIMS)
Gambar 16 Form Login staf (SLIMS)
43
3.
Form OPAC (SLIMS) Pada form ini staf maupun pengguna dapan melakukan pencarian koleksi
dengan menggunakan kata kunci pada kotak simple search atau advance search yang tersedia pada aplikasi SLIMS (Gambar 17).
Gambar 17 Form OPAC (SLIMS)
4.
Form Login Member (SLIMS) Pada form ini pengguna dapat melakukan login ke dalam aplikasi SLIMS
dengan menggunakan username dan password. Selanjutnya tersedia pilihan menu Loan Information, Reservasi dan Membership status (Gambar 18).
Gambar 18 Form Login Member (SLIMS)
44
5.
Form login Facebook Merupakan form standar Facebook untuk masuk kedalam akun Facebook
dengan menggunakan username dan password (Lampiran 2).
6.
Form FB Page Perpustakaan Pada form ini ditampilkan fasilitas Facebook yang menyediakan link menuju
menu: Aplikasi Perpustakaan, Notes, Discussion, links dan Share. Keanggotaan bersifat terbuka, siapa saja dapat menjadi anggota Page dengan klik tombol like (Lampiran 3).
7.
Form Aplikasi Perpustakaan (FB Page Perpustakaan) Pada form ini terdapat menu berupa tombol link menuju Aplikasi Perpustakaan
SLIMS. Selanjutnya akan terkoneksi aplikasi perpustakaan (SLIMS) dengan fasilitas canvas page IFrame dimana aplikasi yang berada di web server ditampilkan dalam konteks Facebook (Lampiran 4).
8.
Form Notes (FB Page Perpustakaan) Merupakan menu yang dapat digunakan untuk membuat catatan berupa teks
yang akan secara otomatis terkirim kepada setiap anggota Page dalam bentuk notification (Lampiran 5).
9.
Form Discussions (FB Page Perpustakaan) Merupakan menu yang dapat digunakan untuk sarana diskusi dengan cara
memasukkan materi diskusi dalam bentuk teks yang selanjutnya dapat dikomentari (reply) oleh pembaca yang lain (Lampiran 6).
10.
Form links (FB Page Perpustakaan) Merupakan menu untuk mencantumkan link dari url tertentu yang kemudian
akan dapat dilihat oleh anggota Page yang lain (Lampiran 7).
45
11.
Form Status (FB Page Perpustakaan) Merupakan menu untuk menuliskan status yang dapat dilihat oleh anggota
Page yang lain, dapat pula diberi komentar atau tanggapan (Lampiran 8).
12.
Form Photo (FB Page Perpustakaan) Merupakan menu untuk melakukan upload file image berupa foto atau gambar
yang dapat dilihat dan dikomentari oleh anggota Page yang lain (Lampiran 9).
13.
Form Video (FB Page Perpustakaan) Merupakan menu untuk melakukan upload file video yang dapat dilihat dan
dikomentari oleh anggota Page yang lain (Lampiran 10).
14.
Form Question (FB Page Perpustakaan) Merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat pertanyaan atau
polling yang dapat melibatkan setiap anggota Page.
Disediakan fasilitas untuk
membuat opsi pilihan jawaban dari setiap responden (Lampiran 11).
15.
Form FB Group Perpustakaan Merupakan fasilitas untuk membuat halaman group kelompok komunitas
dengan tiga pilihan jenis keanggotaan: open, closed dan secret.
Pada form ini
terdapat Post, Link, Photo, Video, Question, Chat with group, Create document dan Create event (Lampiran 12).
16.
Form Chat with group (FB Group) Merupakan fasilitas untuk berkomunikasi secara realtime dengan semua
anggota group yang sedang online (Lampiran 13).
17.
Form Create document (FB Group) Merupakan fasilitas pada halaman Group untuk membuat dokumen teks yang
langsung terkirim ke semua anggota dan tersimpan dalam kolom “Docs” (Lampiran 14).
46
18.
Form Create Event (FB Group) Merupakan fasilitas pada halaman Group untuk membuat event yaitu undangan
untuk suatu kegiatan yang telah dijadwalkan pelaksanaannya. Anggota group yang lain dapat memberikan tanggapan atas undangan tersebut (Lampiran 15).
4.4.2. Pengujian Pengujian dilakukan dengan metode black-box yang dapat dilihat hasil pengujian SLDPMF pada Tabel 8. Berdasarkan pengujian dengan menerapkan kasus uji pada SLDPMF maka penulis menarik kesimpulan bahwa sistem sudah berjalan secara fungsional dan mengeluarkan informasi sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel 8 Hasil Pengujian SLDPMF No
Pengujian
1
Login Facebook
2
Aplikasi perpustakaan
3
Login staf (SLIMS)
4
OPAC (SLIMS)
5
Login Member (SLIMS)
6
FB Page Perpustakaan
7
Aplikasi Perpustakaan (FB
Kasus uji Memasukkan username dan password Aktifkan aplikasi Perpustakaan dengan cara klik pada link yang tersedia Masukkan username dan password staf pada aplikasi SLIM yang sudah ditampilkan dalam Facebook Melakukan pencarian data koleksi dengan memasukkan kata kunci Memasukkan username dan password pengguna Membuka Page Perpustakaan pada Facebook
Membuka Aplikasi Perpustakaan dengan
Hasil yang diharapkan Masuk ke dalam akun Facebook
Hasil Uji Ok
Aplikasi dapat diaktifkan terjadi Ok koneksi dengan web server
Ditampilkan menu Data Pengguna, Data Staf, Data Koleksi, Sirkulasi/transaksi, Reservasi dan Setting sistem SLIMS
Ok
Ditampilkan daftar koleksi perpustakaan sesuai dengan kata kunci yang diberikan
Ok
Menampilkan menu Loan Information, Reservasi, Membership status Ditampilkan halaman Page Perpustakaan yang menampilkan menu Aplikasi Perpustakaan, Notes, Discussion, links dan Share. Keanggotaan bersifat terbuka, siapa saja dapat menjadi anggota Page dengan klik tombol like Membukan halaman Aplikasi Perpustakaan pada konteks
Ok
Ok
Ok
47
Page Perpustakaan) Notes (FB Page Perpustakaan)
cara klik pada link yang telah ditampilkan Membuat catatan berupa teks
9
Discussions (FB Page Perpustakaan)
Membuat teks pada forum discussion
10
links (FB Page Perpustakaan)
11
Status (FB Page Perpustakaan)
Mencantumkan link dari alamat URL tertentu. Memasukkan teks pada kolom status
12
Photo (FB Page Perpustakaan)
Mengunggah file image
13
Video (FB Page Perpustakaan)
Mengunggah file video
14
Question (FB Page Perpustakaan) FB Group Perpustakaan
Membuat pertanyaan polling atau survey
16
Chat with group (FB Group)
17
Create document (FB Group)
Melakuan komunikasi dengan beberapa orang anggota Membuat dokumen teks
18
Create Event (FB Group)
Membuat undangan kegiatan
8
15
Membuka Group Facebook
Facebook Catatan berupa teks tersimpan pada halaman Page dan dapat diterima dilihat oleh anggota Page yang lain Teks dapat tersimpan dan dilihat oleh anggota Page yang lain dan dapat ditanggapi pada kolom yang telah tersedia Jika link diklik maka menampilkan halaman web yang dituju Teks dapat tersimpan dan dilihat, dikomentari oleh anggota Page yang lain File image dapat tersimpan pada Page dan dapat dilihat oleh anggota Page yang lain serta dapat diberikan komentar atau di-download ulang File video dapat tersimpan pada Page dan dapat dilihat oleh anggota Page yang lain serta dapat diberikan komentar atau di-download ulang Pertanyaan survey dapat dilihat dan ditanggapi oleh pengguna yang lain Ditampilkan halaman yang terdapat menu Post, Link, Photo, Video, Question, Chat with group, Create document dan Create event. Terjadi komunikasi kelompok melalui fasilitas Group chat Dokumen teks dapat tersimpan dan secara otomatis terkirim kepada semua anggota Group Undangan dapat tersimpan dan dapat dilihat oleh setiap anggota Group serta anggota dapat memberikan respon atas undangan tersebut
Ok
Ok
Ok
Ok
Ok
Ok
Ok
Ok
Ok
Ok
ok
48
4.5.
Implikasi Manajemen Sistem Layanan Perpustakaan Melalui Facebook merupakan suatu sistem
layanan depan yang memanfaatkan teknologi jejaring sosial Facebook.com. Menurut (Seminar 2008) “Tuntutan rekayasa ulang bisnis proses perpustakaan semakin diperkuat dengan hadirnya teknologi browser (search engine) yang memungkinkan pencarian item informasi dan pengetahuan berbasis internet yang menembus kendala ruang dan waktu”. Hal ini menunjukkan pentingnya melakukan rekayasa ulang proses bisnis perpustakaan khususnya pada fungsi layanan depan mengingat tantangan utama terhadap perpustakaan adalah makin berkembang teknologi informasi dan internet namun di sisi lain kurang pemanfaatan fungsi layanan depan.
Untuk menjawab tantangan tersebut maka perpustakaan
perlu
menggunakan strategi rekayasa ulang terhadap proses bisnis, dalam hal ini rekayasa ulang akan diterapkan pada fungsi layanan depan sebagai langkah awal sebelum melakukan rekayasa ulang secara menyeluruh. Tujuan rekayasa ulang layanan depan perpustakaan adalah untuk menata ulang proses bisnis layanan sedemikian sehingga layanan depan melaksanakan fungsinya berdasarkan kebutuhan pengguna saat ini. Rekayasa ulang dilakukan dengan menggunakan konsep strategi marketing bisnis yang memandang pelanggan sebagai subyek utamanya yaitu Customer Relationship Management (CRM). Konsep CRM dianggap tepat untuk digunakan mengingat fungsi layanan depan perpustakaan berhubungan langsung dengan pelanggan. Beberapa prinsip CRM yaitu; 1.
Relationship: bertujuan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.
2.
Current and up to date: menyajikan informasi terkini bagi pelanggan mengenai produk yang tersedia.
3.
Personal: mempelajari kebutuhan pelanggan secara personal
4.
Presence: selalu “hadir” disaat pelanggan membutuhkan, mudah dihubungi oleh pelanggan.
5.
Make their live easier: Berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan semaksimal mungkin dan memberikan informasi yang dapat diakses oleh pelanggan kapan saja dengan sarana yang paling mudah dijangkau.
6.
Kompetitif: selalu berusaha meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik, lebih cepat dan tepat sasaran.
49
Untuk mencapai tujuan CRM diperlukan sarana teknologi informasi dan informasi sebagai “kendaraan”. Dalam hal ini digunakan Facebook.com sebagai produk kemajuan teknologi internet yang berbasiskan jejaring sosial. Keuntungan bagi pengguna adalah kecepatan perolehan informasi dan sifat layanan yang relasional. Keuntungan bagi perpustakaan adalah terjalinnya hubungan yang lebih akrab dengan pengguna dan meningkatkan keterpakaian koleksi perpustakaan. Diharapkan dengan menerapkan konsep CRM tersebut dapat lebih mendayagunakan layanan depan perpustakaan yang menjadi penghubung antara fungsi layanan belakang dengan pengguna perpustakaan.
Implikasi Manajemen di Perpustakaan Tiranus Implementasi secara teknis telah dilakukan sampai pada tahap pengujian prototipe SLDPMF.
Selanjutnya perlu dilakukan strategi manajemen untuk
menyesuaikan proses bisnis layanan depan perpustakaan dengan SLDPMF. Langkah implementasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Sosialisasi: melakukan sosialisasi mengenai manfaat SLDPMF baik dalam konteks peningkatan kualitas layanan perpustakaan maupun perannya sebagai kontributor pembentuk jejaring sosial komunitas akademis.
2.
Kebijakan manajemen: melakukan penyesuaian kebijakan manajemen dalam daftar rincian tugas (job description), SOP (standard operation procedure) dan menerbitkan ketetapan secara formal oleh pimpinan institusi tentang penggunaan Facebook dalam kegiatan layanan perpustakaan.
Adapun bagi perpustakaan Tiranus implementasi pengembangan SLDPMF ini memberikan dampak perubahan dalam hal layanan depan antara lain: 1.
Hubungan dengan pengguna mulai dapat dirasakan lebih dekat, kebutuhan pengguna dapat terdeteksi lebih akurat dan staf perpustakaan dapat lebih memahami penggunanya.
2.
Layanan depan lebih efektif menyalurkan fungsi layanan belakang sehingga informasi yang dikelola dapat lebih cepat diterima oleh pengguna perpustakaan.
50
3.
Mulai terjadi kolaborasi antara perpustakaan, pengguna, penerbit, toko buku dan perpustakaan lain dalam bertukar informasi. Terjadi kegiatan bertukar informasi atau bertukar pikiran meskipun baru pada tahap pengenalan sehingga belum terlalu banyak yang terlibat.
4.
Penerapan SLDPMF di Perpustakaan Tiranus mendorong manajemen perpustakaan untuk menugaskan staf perpustakaan secara khusus bekerja dengan akun Facebook untuk melayani pengguna antara lain menjawab pertanyaan pengguna, menyebarkan informasi, berkomunikasi dengan pihakpihak yang dapat menjadi mitra kolaborasi seperti toko buku, penerbit, perpustakaan lain.
Implementasi SLDPMF secara organisasional memungkinkan institusi dan komunitas STAT dapat memperoleh manfaat peningkatan kualitas di bidang akademis dan pengetahuan. Hal ini sejalan dengan prinsip peranan modal sosial positif masyarakat sebagai pemberi kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas masyarakat. Jejaring sosial yang terbentuk di dalam masyarakat merupakan salah satu modal sosial positif. Facebook.com adalah situs jejaring sosial yang dapat dipandang sebagai media pembentuk jejaring sosial masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk memberikan kontribusi positif dalam pembentukan modal sosial positif. Pemanfaatan situs Facebook pada SLDPMF ini dapat dipandang sebagai sumbangsih perpustakaan terhadap pembentukan modal sosial positif masyarakat dalam hal ini komunitas masyarakat yang berbasiskan pengetahuan atau masyarakat akademis. Peranan SLDPMF sebagai modal sosial bagi pengembangan komunitas akademis dapat dijelaskan pada Gambar 19.
Hasil Implementasi Implementasi SLDPMF di perpustakaan Tiranus telah dilakukan selama lebih kurang satu tahun dan diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Komunikasi lebih lancar dan lebih luas Fitur-fitur
komunikasi
yang
terdapat
pada
Facebook
komunikasi yang lebih lancar dan jangkauan yang lebih luas.
memungkinkan
51
2.
Efisiensi: Penghematan waktu dapat dirasakan mengingat informasi menjadi lebih cepat disampaikan.
3.
Hubungan lebih personal Staf perpustakaan dapat lebih mengenal setiap pengguna melalui data pengguna yang ada pada Facebook. Pengguna dapat lebih cepat memperoleh jawaban atas kebutuhan informasi.
4.
Hubungan dengan alumni Staf perpustakaan dapat terhubung dengan para alumni Tiranus yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri dengan mudah.
5.
Diskusi Telah terjadi beberpa kali diskusi positif antara dosen, mahasiswa, maupun pihak lain dengan memanfaatkan fasilitas SLDPMF.
6.
Promosi Promosi buku baru maupun koleksi perpustakaan yang lain serta perkenalan perpustakaan dapat dilakukan melalui SLDPMF.
Program kegiatan
perpustakaan dapat diperkenalkan dengan cara yang lebih efisien. 7.
Kolaborasi Dengan SLDPMF dapat terjalin kolaborasi antara perpustakaan, penerbit dan toko buku dalam hal melakukan promosi dan penyebaran informasi buku baru.
8.
Tiranuslibrary apps -
Aplikasi perpustakaan yang diberi nama “tiranuslibrary apps” sudah melewati masa percobaan yang ditetapkan oleh pihak facebook.com sehingga statusnya telah resmi menjadi salah satu aplikasi Facebook yang telah diindeks oleh Facebook.
-
Dengan resminya “tiranuslibrary apps” sebagai aplikasi Facebook, maka dapat dilakukan koleksi data pengguna antara lain: nama, telpon, alamat, tgl lahir, email, kota, pendidikan, pekerjaan, interest, serta keanggotaan group/page dari setiap anggota SLDPMF dimana data tersebut dapat diolah sesuai dengan kebutuhan perpustakaan dalam mengelola data informasi pengguna.
52
Gambar 19 Peranan SLDPMF sebagai Modal Sosial Positif bagi Pengembangan Komunitas Akademis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN IIIII
V.
5.1.
Kesimpulan Pengembangan Sistem Layanan Depan Perpustakan Melalui Facebook telah
dibangun sampai pada tahap pembuatan prototipe dengan dua proses pengembangan yaitu:
1.
Pembuatan Aplikasi Perpustakaan. Aplikasi
Perpustakaan
(tiranuslibrary.apps) dibangun
dengan
fasilitas
pembuatan aplikasi Facebook dengan menggunakan fasilitas canvas type IFrame yang menghubungkan Aplikasi Perpustakaan dengan aplikasi web perpustakaan yang ada pada web server di luar Facebook. Aplikasi Perpustakaan ini telah berhasil mencapai tujuannya yaitu menjalankan tiga fungsi layanan depan perpustakaan: - Fungsi pencarian koleksi - Fungsi reservasi - Fungsi sirkulasi/transaksi
2.
Eksplorasi dan Pemanfaatan fitur-fitur Facebook Eksplorasi dan Pemanfaatan fitur-fitur Facebook mencakup: Facebook Page,
Facebook
Group,
Notes,
Discussions,
links,
Status/wall,
Photos,
Video,
Question/polling, Chat with group, Create documents dan Create events. Dengan memanfaatkan fitur-fitur tersebut maka Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook telah berhasil menjalankan enam fungsi layanan depan perpustakaan: - Sosialisasi - Konsultasi - Edukasi - Survey - Kompilasi kritik dan saran - Penyebaran informasi
54
5.2.
Saran Sistem Layanan Depan Perpustakaan Melalui Facebook masih perlu
dikembangkan lebih jauh mengingat kendala yang dihadapi ketika akan menerapkan pembuatan aplikasi perpustakaan dengan fasilitas canvas type FBML, yang disebabkan adanya perubahan teknis dari pihak Facebook sejak awal tahun 2011. Pengembangan lebih spesifik dapat dilakukan dalam hal pembuatan aplikasi yang sepenuhnya menggunakan perintah FBML sehingga tampilan aplikasi perpustakaan akan lebih mendekati corak dan karakter tampilan standar Facebook. Perkembangan teknologi Facebook berkembang dengan pesat dan mengalami perubahan begitu cepat.
Untuk itu perpustakaan Tiranus perlu tetap mengikuti
perkembangannya agar tetap dapat mengoptimalkan pemanfaatan fitur-fitur baru yang dikembangkan oleh Facebook. Di dalam Facebook terdapat banyak pihak atau organisasi lain yang bergabung dan berkolaborasi menghimpun dan menyebarkan pengetahuan yang dapat diakses oleh masyarakat. Perpustakaan perlu secara aktif mengambil bagian dalam kancah pengembangan pengetahuan secara kolaboratif dengan berbagai pihak yang tergabung dalam Facebook. Potensi yang dimiliki Facebook perlu lebih digali dan dimanfaatkan oleh perpustakaan seperti fitur advertisement sebagai salah satu contoh sehingga Facebook akan berfungsi sebagai mesin promosi yang mempunyai daya jangkau sangat luas. Perpustakaan perlu mempersiapkan staf yang secara khusus diberi pelatihan untuk mampu menggunakan setiap fitur Facebook dengan baik dan diberi tugas untuk membuat catatan pertanyaan pengguna, komentar, permintaan akan informasi, menngkompilasi kritik dan saran serta melakukan pengukuran-pengukuran terhadap kemampuan layanan yang dapat diberikan dengan SLDPMF. Perlu dilakukan penelitian lebih jauh yang mengevaluasi penerapan SLDPMF untuk memperoleh gambaran lebih lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan sistem ini.
55
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Bedrick SD. & Sittig DF. 2008. A Scientific Collaboration Tool Built on the Facebook Platform. AMIA Annu Symp Proc. 2008; 41-45. Bietila D. & Edwards E. 2009. Beyond the buzz: Planning library Facebook initiatives grounded in user needs. Presentation at ACRL National Conference, Seattle,WA. http://hdl.handle.net/1961/5082[14 April 2010]. Buxbaum S. 2004. Library Services. Jakarta: Murai Kencana. Chamigo L. & Bamett-Ellis P. 2007. Checking Out Facebook.com: The Impact of a Digital Trend on Academic Libraries. Information Technology and Libraries. Vol 26. Iss 1; pg 23. Graham JM. 2009. Crashing the Facebook Party: One Library’s Experiences in The Students’ Domain. Library Review. Vol 58, Iss. 3; pg 228. Graham W.
2008. Facebook API Developers Guide.
New York: Apress.
Hammer M. & Champy J. 1995. Rekayasa Ulang Perusahaan: Sebuah Manifesto bagi Revolusi Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Harris A. & Lessick S. 2007. Libraries Get Personal: Facebook Applications, Google Gadgets, and MySpace Profiles. Library Hi Tech News. Vol 24. Iss. 8; pg 30. Hayder H. 2008. Learning Facebook Aplication Development. Packt Publishing.
Birmingham:
Holzner S. 2009. Facebook Marketing. Jakarta: E-tera Jacobson TB. 2010. Facebook as a Library Tool. College and Research Library Vol 72: preprint. [jurnal]. http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/acrl/publications/crljournal/preprints/crl088.pdf [13 April 2010]. Jogiyanto H M. 2005. Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kalakota R & Robinson M. 2001. E-business 2.0: Roadmap for Success. AddisonWesley: USA. Mangkuprawira S. 2009. Strategi Pengkatan Kapasitas Modal Sosial dan Kualitas Sumber Daya Manusia Pendamping Pengembangan Masyarakat. Di dalam: Komunikasi Pembanguan Mendukung Peningkatan Kualitas SDM dalam
56
Kerangka Pengembangan Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional; Bogor, 19 November 2009. Bogor: Forum Komunikasi Pembangunan Indonesia. Hlm 29-42. Morrison C. 2010. Malaysia Surges as Facebook Grew by Six Million Users in Asia in March 2010. Inside Facebook. http://www.insideFacebook.com/2010/04/14/malaysia-surges-as-Facebookgrew-by-6-million-users-in-asia-in-march/ [14 April 2010]. O’Brien JA. 2008. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta: Salemba Empat. Pressman RS. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. New York: McGraw Hill. Priyatna
H.
2008.
Sukses
di
Era
Facebook.
Bandung:
How
Press.
Rowley J. & Farrow J. 2000. Organizing Knowledge: An Intorduction to Managing Access to Information. Burlington: Gower Publishing Satvika P. 2009. F-Marketing: Optimalkan Personal Image dan Product Branding Anda. Jakarta: Pustaka Bina Swadaya. Scale M. 2008. Facebook as a Social Search Engine and The Implications for Libraries in the Twenty-first Century. Library Hi Tech. vol 26, Iss. 4; pg 540. Secker J. 2008. Case Study 5: Libraries and Facebook. Economics and Political Science.
London Scool of
Seminar KB. 2008. Peningkatan Profesionalisme Pustakawan dalam Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Makalah Seminar Ikatan Pustakawan Indonesia Kota Bogor, di Bogor. Seminar KB. 2009. Paradigma Pendayagunaan Teknologi Informasi Menyongsong Masyarakat Global. Di dalam: Komunikasi Pembanguan Mendukung Peningkatan Kualitas SDM dalam Kerangka Pengembangan Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional; Bogor, 19 November 2009. Bogor: Forum Komunikasi Pembangunan Indonesia. Hlm 43-50. Sulistyo-Basuki 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Wagner R. 2008. Building Facebook Applications for Dummies. Wiley Publishing Inc.
Indianapolis:
57
Xia ZD, 2009. Marketing Library Services Through Facebook Groups. Library Management Vol 30 No 67:2009. [jurnal]. http://www.emeraldinsight.com/0143-5124.htm [14 April 2010].
58
LAMPIRAN
60
Lampiran 1 ERD Senayan Library Management System
61
Lampiran 2 Form login Facebook
Lampiran 3 Form FB Page Perpustakaan
62
Lampiran 4 Form Aplikasi Perpustakaan (FB Page Perpustakaan)
Lampiran 5 Form Notes (FB Page Perpustakaan)
63
Lampiran 6 Form Discussions (FB Page Perpustakaan)
Lampiran 7 Form links (FB Page Perpustakaan)
64
Lampiran 8 Form Status (FB Page Perpustakaan)
Lampiran 9 Form Photo (FB Page Perpustakaan)
65
Lampiran 10 Form Video (FB Page Perpustakaan)
Lampiran 11 Form Question (FB Page Perpustakaan)
66
Lampiran 12 Form Question
Lampiran 13 Form FB Group Perpustakaan
67
Lampiran 14 Form Chat with group (FB Group)
Lampiran 15 Form Create document (FB Group)
68
Lampiran 16 Form Create Document
Lampiran 17 Form Create Event (FB Group)