Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2006; Bali, November 17, 2006
SNSI06-035
PENGEMBANGAN PROGRAM UJI KESTABILAN SISTEM DENGAN METODE ROOT LOCUS Suhariningsih Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, ITS, Surabaya
[email protected] ABSTRACT Method usually used for System Stability Test is Root Locus(RL) method. This method is difficult from the theory point of view. To calculate and show the method in a graph, software package such as Matlab is usually used. However, the solution usually in the form of individual calculation, not one calculation for the whole system. In this paper, a program applying this method is discussed. The solution provided is the answer for the whole system, where users only need to input initial value once. This software is expected to help users in using the Root Locus method for testing the stability of a system. It is developed using Visual C++. Some parameters such as RL’s zero and pole, RL’s quantity, asimtot angle( θ ) ,break away point and RL’s graphic are the ouput of the program. Keywords: System Stability Testing, Metode Root Locus , Visual C++
1. Pendahuluan Saat ini sudah banyak dibuat dan dipasarkan program-program paket yang bertujuan untuk digunakan sebagai alat bantu mengatasi problem-problem dari berbagai disiplin ilmu termasuk Matlab, PSPICE dan PSIM. Di antara problem-problem dalam bidang Teknik Sistem Kontrol (utamanya untuk Uji Kestabilan Sistem) ada sebagian poblem yang dapat diselesaikan dengan Matlab. Tetapi solusi yang diberikan hanya sepotong-sepotong, bukan sebagai solusi yang bersifat sebagai satu kesatuan dan saling berkesinambungan. Melihat keadaan ini, diperlukan suatu program yang dapat membantu mengatasi problem di bidang Teknik Sistem Kontrol seperti yang diharapkan. Tulisan ini melaporan pengembangan sebuah program yang dapat membantu menyelesaikan problem di bidang Teknik Sistem Kontrol (khususnya pada Uji Kestabilan Sistem). Untuk uji kestabilan sistem dalam bidang Teknik Sistem Kontrol terdapat beberapa metode: Routh Hurwitz, Root Locus, Nyquist dan Bode Plot. Program ini dikembangkan dengan berbasis kepada metode Root Locus. Root Locus program ini terdiri dari beberapa parameter yang saling terkait dan berkesinambungan untuk keperluan Uji Kestabilan Sistem berbasis Metode Root Locus termasuk Open Loop Transfer Function (OLTF), Persamaan Karakteristik (PK) dan grafik Root Locus.
2. Metode Root Locus Root Locus(RL) adalah gambar kedudukan akar-akar Persamaan Karakteristik (PK) dari sistem Open Loop Transfer Function (OLTF) dengan salah satu parameternya berfungsi sebagai variabel dan berdasarkan pada nilai pole dan zero yang terdapat pada OLTF. Biasanya, parameter yang digunakan sebagai variabel adalah faktor penguatan k, dengan 0 < k < ∞ . Akar PK adalah harga dari s yang membuat fungsi transfer loop = -1 Menggunakan metode RL ini, dapat diperoleh pole close loop dengan asumsi bahwa letak pole dan zero dari open loop diketahui dan faktor penguatan sebagai varibel
G(s) H(s) Gambar 1. Diagram blok sistem loop tertutup Dari Gambar 1 diatas didapatkan Closed Loop Transfer Function (CLTF) sebagai berikut:
CLTF =
C (s) G(s) = R( s) 1 + G ( s) H ( s)
dimana: G(s) = Fungsi Alih Sistem =
input Y ( s ) = input X ) s )
213
(1)
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2006; Bali, November 17, 2006
SNSI06-035
an S n + an −1S n −1 + ....a0 = bn S n + bn −1S n −1 + .....b0
(3)
Persamaan Karakteristik (PK) mempunyai bentuk: 1 + G(s) H(s) = 0 Akar-akar PK adalah harga-harga s (kompleks) yang memenuhi 2 syarat, yaitu:
(4)
- syarat sudut: ∠ G(s)H(s) = ± 180 (2k+1) - syarat magnitudo:|G(s)H(s)| =1 Jadi harga-harga s yang memenuhi syarat sudut dan syarat magnitude adalah akar-akar dari PK atau pole dari CLTF. Gambar dari semua titik yang memenuhi syarat sudut disebut disebut Root Locus. Akar PK yang berhubungan dengan satu harga faktor gain K ditentukan dengan syarat magnitudo. Dalam bentuk fungsi aljabar rasional, maka: 0
G(s)H(s) =
k(s + z1)(s + z2)....(s + zm) = −1; n > m (s + p1)(s + p2)..(s + pn)
(5)
m
G ( s) H ( s) =
k ∏ ( s + z1 ) i −1 n
∏ (s + p )
=1
(6)
j
j =1
m
n
i=1
j=1
∠G(s)H(s) = ∑∠(s +zi ) −∑∠(s + pj ) = ± (2k + 1)1800
(7)
Cara menggambar Root Locus adalah dengan mengikuti rumus-rumus berikut ini: - G ( s) H ( s) = 1 - ∠ G(s)H(s) = ± (2k+1)180 k=0,1,2.....(8) Langkah-langkahnya : 1. Root Locus mempunyai cabang sebnyak orde persamaan karakteristik 2. Titik berangkat RL terjadi pada pole open loop dan berakhir di zero open loop atau di tak terhingga 3. RL selalu simetris terhadap sumbu real (artinya akar komplek selalu ada sekawan) 4. Jumlah RL sama dengan jumlah zero(#z) atau jumlah pole(#p) yang terbanyak 5. Mencari perpotongan RL dengan sumbu Imajiner dilakukan dari Kp-nya 6. RL pada sumbu nyata selalu di sebelah kiri dr jumlah pole dan zero yang ganjil 7. RL mengikuti garis lurus asimtotik untuk s menuju ∞ , dengan sudut asimtot : 0
αk =
± (2k + 1)π # p −# z
(9)
8. Perpotongan RL dengan sumbu nyata pada titik :
σ =
∑ p −∑z # p =# z
(10)
9.Menetukan Break Away Poin(BAP) :
dk =0 ds
214
(11)
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2006; Bali, November 17, 2006
3.
SNSI06-035
Flowchart KOEF-H
KOEF-G
INPUT c [++i ], d [ i ]
INPUT a [++i ], b [ i ]
RETURN ( )
RETURN ( )
Gambar 2. Flowchart Fungsi KOEF_G ( )
Gambar 3. Flowchart Fungsi KOEF_H ( )
Dimana a[ ] dan b[ ] adalah koeffisien dari G(s) sedang c[ ] dan d[ ] adalah koefisien dari H(s). PKar ( )
OLAH DATA( )
pk(4) = Z (4) P (4) pk(3) = Z (3) P (3) pk(2) = Z (2) P (2) pk(1) = Z (1) P (1)
Output Yang Dikehendaki 1. O L T F 2. Persm Karakteristik 3. Root Locus 4 Exit
pk[m] = 0?
nk = m - 1
pk[m] = 0 && pk[m 1]=0 ?
nk = m - 2
INPUT PilihA
PilihA = 1
OLTF
PilihA = 2
OLTF
PilihA = 3
OLTF
PK
PK
i=nk ; i<=0 ; i- -
R L
Cetak pk[i] BERIKUTNYA( )
pks[i] = pk[i]
RETURN ( ) RETURN ( )
Gambar 4. Flowchart Fungsi OLAH--DATA ( )
Gambar 6. Flowchart Fungsi PKar( ) BERIKUTNYA ( )
OLTF
Pilihan Selanjutnya : 1. Ulang Input Data 2. Output Lain 3 Exit
Z(4) = a (2) c (2) Z(3) = a (2) c (1) + a (1) c (2) Z(2) = a (2) c (o) + a (1) c (1)+a (0) c (2) Z(1) = a (1) c (o) + a (o) c (1) Z(0) = a (o ) c (o) P(4) = b (2) b (2) P(3) = b (2) d (1) + b (1) d (2) P(2) = b (2) d (o) + b (1) d (1)+b (o) d (2) P(1) = b (1) d (o) + b (o) d (1) P(0) = b (o ) d (o)
INPUT PilihB
PilihA = 1
PilihB = 2
KOEF -G
KOEF-H
y
OLAH DATA ( ) y
i=1 ; i<= m;
Cetak “ Keluar “
Cetak Z[i] , P[i] RETURN ( )
Gambar 5. Flowchart Fungsi BERIKUTNYA ( )
RETURN ( )
Gambar 7. Flowchart Fungsi OLTF( ) 215
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2006; Bali, November 17, 2006
SNSI06-035
Selpz = jp - jz
BAP ( )
selpz=0 ?
BAP1
a[2]=0 or a[1] =0?
Cetak “ – “
i=1 ; i<=2 ; i++
BAP1
teta[i] = 180( 2 * i + 1)
RETURN ( )
selpz
Gambar 8. Flowchart Fungsi BAP( ) Cetak teta[i] R Locus ( )
teta[i] = (i+1)*90 ? Cetak “RL tidak memotong sb khayal
OLTF ( ) PKar ( )
Z[2] = 0 ?
i=n ABC( ) A
Z[1] = 0 ?
Cetak Zero1
datk[i] = - pk[i] datk[o] = - pk[o] / z[o]
i=1 ; i<= 2 ; i++ datk[1]< 0&&
Cetak Z[i] = “ – “
dat[o] < 0 ?
det[o]= o ? P[2] = 0 ?
ABC( )
P[1] = 0 ?
Cetak pole1
datk[1] = nilk pkk[2] = nilk*z[2]+ p[2] pkk[o] = nilk*z[o]+ p[o]
i=1 ; i<= 2 ; i++
potk = pkk [o]
pkk [2]
Cetak pole[i] = “ –
ootk< 0
jz > jp ?
datk[1] = nilk pkk[2] = nilk*z[2]+ p[2] pkk[o] = nilk*z[o]+ p[o]
Jumrl = jz
apotk = potk
Cetak “RL tidak memotong sb khayal
apotk = potk Cetakapotk”i
Jumrl = jp BAP ( ) Cetak jumrl GAMBAR( )
RETURN ( )
Gambar 9. Flowchart Fungsi R Locus( )
216
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2006; Bali, November 17, 2006
SNSI06-035
Uji Kestabilan Sistem dengan Metode Root Locus Entry data : Masukkan koeff G(s) : a[i] =
7
b[i]=
2
KOEF G
Masukkan koeff H(s) : C[i] =
1
d[i] =
6
KOEF H
Output yang Diinginkan : 1. O L T F 2. P K 3. Root Locus. BERIKUTNYA
4. Exit
Gambar 10. Tampilan Root Locus Program
4. Uji Coba Program dicoba untuk sistem dengan G(s) dan H(s) sebagai berikut:
G(s) =
1 k ( s + 7) danH ( s ) = s+2 s+6
(12)
Tampilan Root Locus program dapat dilihat pada Gambar 10. Rumus OLTF dapat diturunkan sebagai berikut: OLTF=
z[2] = 0.0 z[1] + 1.0 z[0] + 7.0 p[2] = 1.0 p[1] + 8.0 p[0] + 12.0 s+7 OLTF = 2 s + 8s + 12
(13) (14)
Persamaan Karakteristik (PK) yang didapat adalah sebagai berikut: pk[2]=1.0 pk[1]=9.0 pk[0]=19.0 artinya: 2
PK : S + 9s + 19
(15)
Beberapa hasil yang didapat, diuraikan dalam beberapa poin berikut. Nilai pole dan zero adalah sebagai berikut: * zero = -7.0, * pole 1 = -6.0, pole2 = -2.0 sehingga #zero = 1, #pole = 2. Kemudian, jumlah RL = 2, Break Away Point : BreakIn = -9.236 dan BreakOut = -4.764. Sudut Asimtot ( θ ) yang dihasilkan:
θ = ± 180.0 0 0 = 1 Æ θ = ± 540.0 0 = 2 Æ θ = ± 900.0
. Untuk k = 0 Æ . Untuk k . Untuk k
Perpotongan RL dengan sumbu khayal terjadi pada k = -1.714 dan k = -8.0. Dan untuk k yang bernilai negatif => RL tidak memotong sumbu khayal. Perpotonan RL dengan sumbu nyata( σ ) adalah pada nilai -1.0. Banyaknya pengujian yang dilakukan adalah k :10. Dari data di atas dapat dibuat sketsa Root Locus seperti pada Gambar 11. 217
Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2006; Bali, November 17, 2006
SNSI06-035
5. Kesimpulan Berdasarkan uji coba dan evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Program sangat membantu untuk analisa Uji Kestabilan Sistem. Root Locus program telah teruji kebenarannya secara teoritis. 2. Keluaran/Root Locus program mem beri banyak informasi yang sa ling berkaitan, yang diperlukan dalam Uji Kestabilan Sistem.
Gambar 11. Sketsa Root Locus Yang Didapatkan Saran untuk pengembangan program ini: 1. Program ini hanya untuk orde ≤ 2 disarankan dapat dikembangkan ordenya (>2) 2. Root Locusnya dapat lebih diperluas untuk metode yang lain (misalnya: Routh Hurwitz,Bode Plot dll).
Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4]
Greg Perry & Ian Spencer, Visual C++ in 12 Easy Lessons, Pearson Education Asia Pte. Ltd, 1999 Ogata Katsuhiko, Teknik Kotrol Automatik, Erlangga , 1991, Jakarta, Ogata Katsuhiko, Modern Control Engineering, Prentice Hall, 1997 Distefano J Yoseph, PHd, Stubberud, Wiiiem, Sistem Pe ngendali Umpan Balik, Erlangga 1996, Jakarta
218