Pengembangan Organisasi Publik (Studi Korelasi antara Keterbukaan Manajemen dengan Partisipasi Anggota dalam Pengembangan Organisasi pada Koperasi Unit Desa "Godean" Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta) Muchamad Zaenuri Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik This is a descriptive and verificative research on the influence ofmanagement openness on members' participation in the organizalion development ofvillage-unit co-
operath)e (KUD) "Godean" in Sleman, Yogtakarla. Through the process ofcollecting primary data dnd using descriptive stalistical analysis, it was found that the level of management openness in KUD "Godean" is still meagre and, consequenlly, the members' participalion in the organization develop' menl is also minimal.
In addition, d we analyze the data by using corelative statistic technique, we will find that the more open the manogement in the KUD, (including the financial, personnel, ofrce and logistic management) the more participation will be foreseen in de ve I op
ing t he or ganiz at ion.
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Agaknya tidak akan pernah berhenti didengungkan, bahwa koperasi adalah salah satu organisasi publik yang menjalankan fungsi sosial dan sekaligus fungsi ekonom i. Selain itu, koperasi juga drpandang sesuai dengan alam Indonesia dan mampu rneningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Penjelasan pasal 33 UUD 1945 dengan tegas menyebutkan bahwa "Perekonomian disusun sebagai usaha bersatna berdasar atas asas kekeluargaan", di rnana bentuk usaha yang cocok adalah koperasi. Pentingnya koperasi sebagai wadah untuk membina kemainpuan usaha golongan ekonomi
lemah. dengan jelas diungkapkan pula dalam GBHN. Di situ disebutkan bahwa dalam pengembangan koperasi, prioritas utama diperuntukkan bagi pembinaan KUD dan koperasi primer lainnya.
Bagi masyarakat lndonesian yang sebagian besar berada di pedesaan, dan sebagian besar pelrdapatannya banyak bereantung pada fasilitas publik desa, maka ditentukan koperasi yang sesuai dengan kondisi tersebut. Dalam hal ini pemerintah mengambil kebijaksanaan bahwa koperasi yang perlu dikembangkan di pedesaan adalah Koperasi Unit Desa (KUD) yang perintisannya teta[ iimulal sejak tahun 1971 di D.l. Yogyakarta dan perkembangan selanjutnya dituangkan
Jurnal
/DEA
Edrsi 5. Tahun l419/1999
r09
dalam Inpres No. 2 tahun 1978 tentang KUD. Pertimbangan-pertimbangan yang dipakai untuk mengutamakan KUD adalah sebagai berikut (Subyakto, dan Bambang Tri Cahyono, 1983): 1. KUD merupakan pusat pelayanan ekonomi bagi warga desa. 2. KUD merupakan wadah utama kegiatan ekonomi pedesaan yangdimiliki dan diaturoleh seluruh warga desa sendiri. 3. Program KUD sejalan dengan program pembangunan khususnya pertanian. Suatu hal yang prinsipil dalam Inpres No. 2 Tahun 1978 adalah tekad pemerintah untuk memberi kesempatan kepada KUD agar dapat berkembang benar-benar sebagai organisasi ekonomi rakyat yang demokratis, yang mereka atur s€ndiri untuk kepentingan mereka sendiri pula (Soejono, 1986).
KUD sebagai wadah kegiatan ekonomi pedesaan perlu mendapat pembinaan
dan
pengembangan agar KUD menjadi pusat pelayanan kegiatan perekonomiar di pedesaan yang berdaya guna dan berhasil guna. Untuk memantapkan dan menumbuhkan swadaya KUD dikeluarkan lnpres No.4 tahun 1984 sebagai pedoman pelaksanaan pembinaan dan pengembangan KUD (Sagimun, 1985). Dengan dikeluarkannya Inpres No.2 tahun 1978 dan selanjutnya Inpres No.4 tahun 1984, terciptalah suasana yang sangat ideal dan baik sekali bagi KUD untuk maju dan berkembang serta berperan aktif, bahkan untuk menjadi soko guru dalam perekonomian Indonesia. Harapan pemerintah yang tertuang dalam kedua Inpres tersebut ternyata belum sepenuhnya
berhasil. Terbukti, banyak anggota KUD yang belum bisa membayar angsuran pinjaman kredit atau masih mempunyai tunggakan merah (TM) (Harian "Kedaulalan Ral
dalam khazanah ilmu Manajemen sering disebut dengan keterbukaan manajemen. Dalam keterbukaan manajemen ini meliputi bidang keuangan, pemasaran, personalia dan perkantoran. Jumal
/Dili
Edisi 5, Tahun l4l9l1999
110
Perumusan Masalah
l.
Dari pemaparan tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah tingkat keterbukaan manajemen pada Koperasi Unit Desa Godean, Kabupaten Sleman?
2.
Bagairnanakah tingkat partisipasi anggota dalam pengembangan organisasi K
3.
Apakah keterbukaan manajemen berpengaruh terhadap partisipasi anggota dalam pengembangan organisasi Koperasi Unit Desa Godean, Kabupaten SIeman?
Kerangka Dasar Teori Menurut Warren G. Bennis, pengembangan organisasi adalah suatu jawaban terhadap perubahan strategi pendidikan yang kompleks dan diharapkan merubah kepercayaan, sikap, nilai dan susunan organisasi; sehingga organisasidapat lebih baik dalam menyesuaikan dengan teknologi, pasar dan tantangan baru serta perputaran yang cepat dari perubahan itu sendiri (Sutarto, 1993). Pengembangan organisasi dilakukan dalam rangka menghadapi berbagai tantangan perubahan dengan melakukan berbagai kegiatan, antara lain (Sutarto, 1993): Merubah struktur, yaitu menambah satuan, mengurangi satuan, merubah kedudukan satuan, menggabung beberapa satuan menjadi satuan yang lebih besar, memecah satuan besar menjadi satuan yang lebih kecil, merubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi atau sebaliknya, merubah luas sempitnya rentangan kontrol, merinci kembali kegiatan atau tugas, menambah pejabat dan mengurangi pejabat,
1.
2.
Merubah tata kerja yang meliputi latacara, tata aliran, tata tertib, dan syarat melakukan
3.
Merubah orang, dalam pengertian merubah sikap, tingkah laku, prilaku, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan ketrampilan dari para pejabat, Merubah peralatan kerja.
pekerjaan,
4.
Kegiatan pengembangan organisasi dapat dilakukan pada setiap organisasi yang berorientasi pada kemajuan. Dan kegiatan pengembangan kegiatan tersebut tidak akan dapat dilakukan dengan baik apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Dukungan yang paling mencolok dari sumber daya manusia bagi suatu organisasi adalah terciptanya suatu kondisi di mana antara anggota maupun pimpinan dapat dengan mudah melakukan partisipasi aktif demi kemajuan organisasi. P eranan P artisipas i
Anggola
Partisipasi adalah penyertaan mental serta emosional seseorang di dalam suatu situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi terciptanya tujuan organisasi dan bersama-sama bertanggung j awab terhadap organisasi tersebut
('[okrowinoto, 1997). Lebih lanjut Moeljarto membagi partisipasi dalam 3 (tiga) segi. yaitu: L Pemyataan mental dan emosi hanya dapat diartikan bahwa partisipasi merupakan suatu
2.
yang menuntut lebih dari pernyataan yang semata-mata bersifat badaniah. Partisipasi merupakan saluran melalui mana bawahan dapat menyumbangkan "pernyataan diri" yang terwtjud dalam kesempatan untuk mengembangkan daya inisiatif dan kreatif mereka nenuju tercapainya tujuan tertentu.
Jumal /DrEA Edisi 5- Tahun l4l9l1999
111
3.
Partisipasi akarr menumbuhkan atau memperkuat identifikasi kelompok perasaan ke-kitaan, akan lebih menonjol dari perasaan ke-aku-an. Di samping pengertian tersebut, Amitai Etzioni ( I969) memberikan suatu pengertian bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental emosi (peranserta) seseorang di dalam kegiatankegiatan kemasyarakatan (organisasi) yaug akan memberikan dorongan kepadanya untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran dalan mencapai tujuan bersama serta ikur bertanggungjawab atas keberhasilan atau ketidakberhasilannya. Lebih jauh. Amitai Etzioni nembedakan partisipasi atas 3 .jenis, yaitu: Partisipasi olinatfl seperti halnya hubungan orang asing yang bermusuhan, di rrana di satu pihak ingin menraksakan dan memanipulasi kepentinganlya dari pihak Iainnya. Parlisipasi kalkulalf berorientasi pada hubungan keuntungan, seperti kontak-kontak bisnis. Parlisipasr maral, beroriertasi pada kotn itrnen-komitrnen berdasarkan internalisasi nornra-norma dan identifikasi kewibawaan atau karena tekanan kelompok-kelornpok sosial. Selanjutnya Amitai Etzioni mengemukakan bahwa partisipasi anggota koperasi di Indonesia adalah adukan dari ketiga jenis partisipasi tersebut di atas, yang kadarnya adalah ber;enjang dari kalkulatif, rnoral dan alinatif. lni berarti bahwa anggota koperasi dalam berpartisipasi adalah terutama partisipasi karena hubungan keuntungan, yaitu antara anggota dengan KUD-nya, kemudian partisipasi yang rnerupakan pelaksanaan aturan-aturan yarg ada dan akhimya partisipasi paksaan dari pihak lain. Partisipasi ini sangat diperlukan dalam suatu organisasi, khususnya dalam kegiatan yang rnengarah pada pengembangan organisasi. Hal ini dikarenakan di dalam organisasi terdapat kegiatan-kegiatal yang tidak dapat berjalan tanpa partisipasi dari anggotanya. Pernyataan tersebut selaras dengan teori yang dikenukakan Amitai Etzioni, yang melihat organisasi sebagai hubungan antara pengurus yang rnenjalankan kekuasaan dan pengikut atau anggota yang melakukan partisipasi
dalam hubungan itu. Port
is
ipas i Anggota
Dalan Koptrasi
Koperasi lndonesia adalah organisasi ekonorni rakyat (tercantum dalarn pasal 3 UU Koperasi No. l2 tahun 1967) dan merupakan suaru organ isasi yang rnempunyai anggota yang berarti lelas memperlihatkan adanya partisipasi anggota dalam kegiatan usahanya. Demikian halnva dengan KUD sebagai salah satu bentuk koperasijuga memerlukan partisipasi anggota dalam kegiatannya. Bagi koperasi. partisipasi anggota yang tercermin pada kemauan dan kepercayaan diri sendiri dalam sebuali keterikatan untuk rnengembangkan korsep swakarva dan swasembada rnerLtpakan pendukung aktif bagi keberhasilan pengembangan sebuah koperasi. karena tanpa dukungan aktif dari auggota. sebuah koperasi tidak akan ntampu mengembangkan dirinya. Demikian halnyajika KUD ingin mencapai perkembangan yang maksirral uraka partisipasi para anggota dalarn mengem bangkan koperasi harus rneliputi ketiga hal tersebut, sehingga nrereka benar-benar memiliki KUD. Jadi partisipasi anggota KUD daiarn kegiatan pengembangan adalah keterlibatan anggota KUD dalarn setiap kegiatan yang mengarah pada pengembangan koperasi, antara iain. nelgikuti rapat perencanaan. pembuatatr struktur organisasi, pernbagian tugas, dan peuvusunan persoralia: menentukan tata kerja organisasi: ikut rrembentuk opini dalanr organisasi: dan rnenentukal peraiatan ker.ia
-lumal
IDA
Edisi 5. Tahun l4l9/1999
tt2
Hubungan Antara Keterbukaan fanajemen dengan Partisipdsi Anggota Dalam Pengembangan
Koperasi Lrnit Descr Seseorang rnasuk dalam suatu organisasi (KUD) dikarenakan adanya motivasi tertentu. Anggota koperasi mempunyai kepribadian tertentu yang mendorong mereka untuk secara sukarela berorganisasi bila dipenuhi syarat-syarat tertentu. Olelr karena itu, organisasi (koperasi) harus memiliki persyaratan-persvaratan seperti yang dikernukakan oleh Rensis Linkert yang dikutip oleh Sukamto Reksohadiprodjo ( 1984). yaitu, ) ) harus mempunyai suatu struktur, 2) adanya proses komunikasi,3) ada proses pengambilan keputusan, 4) ada aksi untuk pelaksanaan putusan, 5) ada karakteristik sikap tertentu, 6) ada kekuatan motivasi, 7) ada proses mengobservasi serta menilai lingkungan, dan 8) ada usaha menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Persyaratan tersebut rnemungkinkan koperasi untuk bekerja secara efektifdan efisien, karena dengan adanya persyaratan tersebut anggota akan termotivasi untuk turut serta berpartisipasi. Di samping persyaratan yang harus dipunyai itu, untuk mentlmbuhkan partisipasi masyarakat secara aktifdiperlukan adanya keterbukaan manajemen disetiap lini organisasi, hal ini memungkinkan bagi anggota untuk mengontrol setiap kegiatan koperasi. Apabila para anggota dapat mengetahui lebih baik pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan proses manajemen maka mereka akan mengetahui apabila rnanajemen KUD dilaksanakan secara efisien, karena dengan demikian kepentingan mereka akan lebih ter.larnin, seh ingga anggota tentu akan selalu ingin lebih mengetahui bagaimana pelaksanaan manajemen KUD, misalnya tentang penggunaan uang, pembukuan, penggunaan alat, personalia, dan sebagainya. Informasi yang menyeluruh tentang manajemen KUD yang memang sangat penting urltuk dimiliki para anggota, sebab apabila mereka mengetahui tetltaug kelemalran/kekurangan dalam proses pelaksanaan manajemen sangat mungkin bagi mereka untuk memperbaikinya. Jadi komunikasi tirrbal balik antara KUD dengan anggota sangat diperlukan. Kerkurangan-kekurangan dalam proses fungsi-fungsi manajemen mungkin akan dimaklumioleh para anggota apabila hal tersebut disampaikan secara terbuka oleh KUD, karena penyampaian informasi dianggap oleh anggota sebagai suatu tindakan yang baik. Sebaliknya apabila anggota tidak pernah atau jarang diberitahukan tentang proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, lebih-lebih biia disinyalir adanya ketidakberesan, maka sangat mungkin bagi anggota untuk tidak menanth simpati dan merasa dikesampingkan serta dirugikan, hal ini tentu saja akan mempengaruhi partisipasi mereka di dalam kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh organisasi (koperasi) tersebut. Hal ini senada dengan pendapat yang d ikemukakan oleli Sri Edi Slvasono ( 1986), bahwa salah satu pertimbangan anggota untuk berperan serta di dalam kegiatan koperasi adalah bagaimana kepengurusan dan keadaan manajemen yang ada dalam koperasi tersebut. Fungsi-f'ungsi rnanajemen dalam penelitian ini akan dikemukakan oleh beberapa pendapat dari pakal manajemen sepedi George R. Terry (Syamsi, 1989), ia mengatakan bahwa tungsi rranajemen n.reliputi empat fungsi, yaitu plcnnlng (perencanaan), organizing (pengorgan isas i), uctuating (pelaksanaan), dan controlling (pengawasan) Sedangkan The Liang Gie membagi mana.jemen atas enam fungsi, yaitu, perercanaan, pembinaan keputusan, pembimbingan, pcrrgkoord inas iar, pengendalian dan penyempurnaan.
Hipotesis Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan tersebut di atas, maka selanjutnya akan diajukan hipotesis sebagai berikut:
Jumal
/DlL
Edisi 5, Tahun l419/1999
113
"Semakin terbuka manajemen dalam KUD (meliputi bidang keuangan, kepegawaian. perkantoran. dan perbekalan) akan dapat meningkatkan partisipasi anggota dalam kegiatan pengembangan."
Tujuan Penelitian Pada bagian sebelumnya telah diuraikan latar belakarg masalah, perumusan butir-butir permasalahan yang perlu diklarifikasi, landasan teori, sampaidengan hipotesis penelitian. Relevan dengan perumusan masalah serta hipotesis penelitian tersebut di atas, maka pada penelitian ini dikembangkan 3 tujuan utama vang secara sistematis dapat diidentifikasi sebagai berikut: I Ingin mengukur sejauh mana tinggi atau rendahnya Tingkat Keterbukaan Manajemen pada KUD Godean Kabupaten SIeman. Ingin mengukur dan mengetahui sejauhmana tinggi atau rendahnya Tingkat partisipasi KUD Godean Kabr.rpaten Sleman dalam kegiatan pengembangan. Ingin mengetahui secara empirik ada atau tidaknya pengaruh dari variabel Keterbukaan
.
2. 3.
Manajemen terhadap partisipasi anggota KUD Godean Kabupaten Sleman dalam kegiatan pengembangan.
Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rnasukan bagi KUD Godean dalam menentukan kebijakannya di bidang penataan manajemen dan kegiatan pengembangan yang dilakukan. Defenisi Konsepsional
L 2. 3.
Beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Manajemen, yakni segenap perbuatan menggerakkan sekelompok orang dan mengarahkan segala fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Partisipasi anggota dalam KUD, yaitu keterlibatan mental dan emosi untuk menyr.rmbangkan pikiran dan tenaga serta bertanggung jawab dan memberi dukungan terhadap KUD. Pengembangan KUD, suatu usaha untuk membuat semakin baik kondisi yang terdapat dalam
KUD.
4.
Anggota KUD, ialah orang yang menjadi bagian atau masuk dalam suatu golongan organisasi dalam KUD.
5.
KUD, yaitu suatu organisasi (badan usaha) yang berbentuk koperasi yang bertujuan mengembangkan kegiatan ekonomi di tingkat pedesaan dalam satu kesatuan wilayah kerja, yaitu kecamatan.
Defenisi Operasional Dalam penelitian ini mengandung adanya dua variabel yang dicoba untuk dikorelasikan, untuk keperluan pengukuran dari kedua variabel tersebut digunakan defenisi operasional sebagai berikut: 1. KeterbukaanManajemen: Kesadaran, kerelaan dan keterbukaan KUD dalam melayani anggota yang akan mengetahui dan dalam menyampaikan informasi kepada anggota tentang manajemen (yang menyangkut
keuangan, perbekalan, kepegawaian dan perkantoran), hal ini diukur dari:
Jumal
,Dla
Edisi 5, Tahun l4l9/1999
tt4
a. b. 2.
Tingkat diperbolehkannya anggota untuk mengetahui manajemen.
Tingkat kemudahan pelayanan KUD dalam menanggapi anggota yang akan mengetahui manajemen KUD. c. Tingkat penyebaran informasi manajemen oleh KUD. Partisipasi Anggota Dalam Pengembangan KUD: Keterlibatan anggota dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh KUD, variabel ini diukur dari:
a. b. c.
Keterlibatan mental dan emosi dalam kegiatan pengembangan. Keterlibatan menyumbangkan pikiran yang bersifat pengernbangan. Tanggungjawab dan dukungan yang diberikan pada KUD.
Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini memadukan antara penelitian deskriptifdengan penelitian korelatif, dikatakan deskriptif karena mencoba untuk menggambarkan suatu fenomena apa adanya, yaitu mengenai tingkat keterbukaan manajemen dan tingkat partisipasi, sedangkan dikatakan korelatif, karena beruasaha untuk mejelaskan hubungan antara beberapa variabel. Di samping itu penelitian inijuga dapat disebut sebagai penelitian yang berm elode rancangan non eksperimental (non experimental design) karena di dalam penelitian ini tidak dilaksanakan eksprimen alau triqtment terhadap obyek penelitian. Tempat dan Wahu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di KUD Sidomulyo Godean Sleman dan waktu penelitian ini selama empat bulan terhitung sejak dari dikeluarkannya izin dari lembaga Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota yang tercatat pada buku register KUD Sidomulyo, sedangkan sampel dari penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Pzrpo-
sive Proporsional Random Sanpling. Dari teknik purposive diambil anggota koperasi yang mempunyai kriteria aktif pada kegiatan KUD, sedangkan dari teknik proporsional diharapkan dapat dihasilkan sampel yang merata dari seluruh desa yang merupakan wilayah kerja dari KUD tersebut, dan dengan teknik random berarti setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian dan ini dilakukan pada tiap-tiap desa. Jenis Dala Data tentang Keterbukaan Manajemen dan Partisipasi dikumpulkan langsung dari anggota yang telah dipilih menjadi sampel penelitian, dengan demikan data tentang variabel penelitian KUD
merupakan data primer yaitu, data yang diungkap langsung dari sumbemya. Sedangkan untuk pemaparan mengenai keadaan KUD secara keseluruhan diambilkan dari data skunder yaitu, data yang diperoleh dari catatan yang telah dikumpulkan oleh pengurus KUD.
Jumal
lD4
Edisi 5, Tahun l4l9l1999
115
Te
kn
ik P e
n gtt m pul
an Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer untuk rnemperoleh infbrmasi tentang variabel penelitian yang dijaring dengar menggunakan teknik angket. sedangkan data sekunder diperoleh dengan menggunakan dokumentasi. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis dan menguj i hipotesis yang diajukan digunakan beberapa teknik statistik, yaitu statistik deskriptif d igu n akan untuk mengetahui tinggi atau rendahnya Tingkat Keterbukaan Nlanajemen dan Tingkat Partisipasi anggota KUD, sedangkan untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik statistik korelatif, yang meliputi Korelasi Product Moment. Korelasi Parsial, Korelasi Berganda, Koet'isien Determinasi, Koefisien Regresi dan Ketepatan Predeksi.
Deskripsi dan Analisa Data Pada bagian ini dibahas mengenai hasil penelitian berdasarkan analisa data yang telah dilakukan di KUD "Godean", Kabupaten Slemar. Datatersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik an gket/kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala interval. Interval ur.rtuk rnasung-masing opllorjawaban adalah I (satu). Jalvaban option (a) mendapat nilai 4, option jawaban (b) mendapat nilai 3. option jawabar (c) rnendapat nilai2 dan option laraban (d) mendapat nilai 1. Responden yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah semua anggota yang aktif di kegiatan KUD yang berjumlah l.5l2 orang yang tersebar daiam satu wilayah kecarnatan yang terdiri dari 6 ciesa. Derrgan pertir.lrbangan bahwa sifat popilasi adalah hornogen, rnaka pengambilan sampelnya dilakukan secara random. Yaitu sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitiau atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
rnenjadi sampel. Mengingat penyebaran populasi yang meliputi seluruh kecarratan, maka pengarrbilan sampelnya secara proporsional berdasarkan besarnya populasi- Derrgan demikian pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan d enganpurposive proporsional random sampling. Penentuan besarnya sampel yang diambil sebagai responden dengan mengacu pada pendapat Masri Singarimbun, bahwa pada populasi yang homogen dapat diambiljumlah sampel minimal l0 persen dari jumlali populasi. Untuk populasi sebesar 1.512, berdasarkan pendapat tersebut besar sampel yang harus diambil adalah 150 orang. Besarnya sampel tersebut diambil dari 6 desa dengan melihat prosentase keanggotaan tiap-tiap desa dengan keteutuan: Anggota aktif KUD tiap desa
x
I
00%o
Seluruh anggota aktif KUD
Dengan perhitungan di atas maka besarnya sampel untuk tiap-tiap desa adalah sebagai berikut:
Jumal
ttEl
Edisi5, Tahun l4l9/1999
116
TABEL I.
NO DESA 0l 02 03 04 05 06
Sidoarum Sidomulyo Sidoagung Sidokerto Sidomulyo Sidoluhur JUMLAH
KUD
PROSENTASE
JUMLAH RESP-
218
18,53
28
326
2l-73
33
427
28,1',7
42
198
r3.20
20
132
8,80
t3
ANGCOTA
139
14
t00.00
I.5OO
150
Deskripsi Responden Dengan melihat dari angket yang telah diisi oleh para responden maka dapat digambarkan beberapa distribusi dari responden tersebut.
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Dari keseluruhan responden yang berjumlah 150 orang sebagian besar atau lebih dari 90 prosen berjenis kelamin laki-laki dan sisanya adalah perempuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL
NO
JENIS
0l 02
Per€mpuan
2.
K-ELAMIN ABSOLUT 136
Laki-laki
14
t50
JUMLAH
PROSENTASE 90,67
q 11
100,00
Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar yang menjadi responden adalah lakilaki. Hal ini dapat dimengerti karena yang didaftar sebagai anggota KUD biasanya adalah kepala keluarga.
Distribusi Responden Menurut Umur
Dari 150 responden diperoleh data bahwa kebanyakan dari anggota aktif KUD "Godean" berumur antara 20 tahun hingga 60 tahun ke atas. Kalau digambarkan dengan menggunakan interval sebesar l0 tahun, maka dapat dilihat seperti pada tabel berikut:
Jumal
lDlA
Edisi 5, Tahun l4l9/1999
ttl
TABEL NO
AC]AMA
0l 02 03
Katolik
04 0i
ABSOLIJT
Proteslan
89.11
800
I
2-6'7
_ 150
'IJMLAH
S mbet: Angket isian
PROSENTASE
D4 12
lslam Kristen Hrndu Budha
5.
0.00 {).00 r
00.00
respondeh
Dari tabel tersebut tampak bahwa mayoritas dari responden beragama lslam, sedangkan lainnya adalah Khatolik dan Protestan. Hal ini sejalan dengan keadaan pendudLrk di Indonesia pada umumnya dan di wilayah kecamatan Godean pada khususnya. Dis trubus i Responden
Menurut Tingkat P endidikan
Dalam lial ini tingkat pendidikan, sebagian besar responden menrpr.rnyai pendidikan Sekolah Dasar (SD). Seperti yang tergambar pada tabel berikut ini:
TABEL
5.
PENDIDIKAN ABSOLUT
NO
TINGKAT
0l 02 03 04 05
Tidak Sekolah
96
4,67 64.00
24
16.00
l8
t2,00
5
3,3 3
150
t00,00
1
SD - Tamat SD SLTP - Tamat SLTP SLTA - Tamat SLTA Perguruan Tinggi
JUMLAH
PROSENTASE
Sumber: Angkel isian responden
Daritabel tersebut dapat dipahami bahwa sebagian besar responden berpendidikan Sekolah Dasar, hal ini sesuai dengan keadaan pedesaan di Kabupaten Sleman yang mayoritas penduduknya masih berpendidikan Sekolah Dasar. Deskripsi Data Dari sebanyak 150 anggota sampel yang telah ditetapkan ternyata keseluruhan jawaban yang diberikan dapat memenuhi persyaratan, artinya seluruh angket (kuesioner) yang dibagikan dapat diisi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan, jadi tidak ada angket yang tidak memenuhi PersYaratan.
Selanjutnya pada sub-bagian ini akan dideskripsikan karakteristik data penelitian yang berhasil dikumpulkan dari lapangan.
Jumal
ID4
Edisi 5, Tahun l4l9l1999
119
D at a Ting
kat D
ip e r
b o Ie
hkannya Menge ta hui Manal
e
me n
Berdasarkan data empirik mengenai Tingkat D iperbolehkanny,a Mengetahui Manajemen KUD ;-ang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, dapat diidentifikasi sebagai berikut: skor paling rendah yang dicapai responden adalah 18 (nilai teoritisnya adaiah l2), sedangkan skor paling tinggi yang dicapai oleh responden adalah 46 (nilai teoritisnya adalah 48). Nilai rata-rata Tingkat Diperbolehkannya Mengetaliui Manajemen KUD adalatr 30,57; standar deviasi sebesar 5,23; maka nilai variannya ad alah 21,35. Secara lebih rinci dan sistematis, distribusi frekuensi skor data Tingkat D iperbo lehkannya Mengetahui Manajemen KUD berdasarkan pada standar deviasinya dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
TABEL
7.
INTERVAI,
FREKUENSI
NO.
STANDAI{ DEVIASI
0l 02
0l 04 05
06
>+2SD +lS.D-+2SD N4ean -+ ISD -l S D - Mean -2 S D - -l S D
ANGKA > 4 t.03 15,80 - 41.03
105?-iiRo 25.34 - 30.57 20,1 I - 25.34
<-2SD
< 20,1
t
IUMLAH
ABSOLIJT RELA'IIF 5
i.ll
l5
1.33
43
28,6',1
7l 9
4'7,f3 6.00
1
4,6'7
150
100.00
Sumber: ilngket isian responden
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa distrubusi data Tingkat D iperbolel.rkannya Mengetahui Manajemen KUD cukup normal karena frekuensi skor data yang tinggi berkisar di nilai rerata. Sedangkan dari nilai reratanya terlihat bahwa skor data Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen KUD pada umumnya tinggr. Data Tingkat Kemudahan Peloyanan Berdasarkan data empirik mengenai Tingkat Kemudahan Pelayanan yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan maka dapat diidentifikasi sebagai berikut: skor paling rendah yang telah dicapai responden adalah I 7 (nilai teoritisnya adalah I I ), sedangkan skor paling tingi yang dicapai responden adalah 43 (nilai teoritisnya adalah 48). Nilai rata-rata Tingkat Kemudahan Pelayanan adalah 28,57; standar deviasinya adalah 5,16; sedangkan nilai varianya sebesar 26,66. Secara lebih terinci dan sistematis maka distribusi frekuensi skor data Tingkat Kemudahan Pelayanan berdasar pada standar deviasinya dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
lurnal IDEA Edisi 5, Tahun l4l9l1999
120
TABEL
8.
INTFRVAI-
FREKUENSI
No 0r 02 03
04 05 06
>+2SD
ABSOLUT
ANGI(4.
STANDAR DEVIASI
II
> 18,90 35,73 - 38,90
+ ts.D-+2sD Mean -+ ISD
-l S.D - Mean -2SD -.I SD
RELATIF 1,33
5
28-57 - 33,73
i5
?3,41 - 28,57 18,25 - 23,41
62
16,6'l 41.34
l4
9,3 3
<
<-2SD
2.00
18.25
r50
JUMLAH
100,00
Dari tabel tersebut d i atas dapat dilihat bahwa distribusi data Tingkat Kemudahan Pelayanan cukup normal, karena frekuensi skor data yang tertinggi berkisar di nilai rerata. Sedangkan dari nilai reratanya terlihat bahwa skor data Tingkat Kemudahan Pelayanan umumnya cukup baik
Data Tingkut Penyabaran Informasi Dengan mendasarkan diri pada kegiatan skoring yang dilakukan terhadap kuesioner Tingkat Penyebaran lnformasi yang didapat dari pengumpulan di lapangan, firaka dapat diidentifikasi sebagai berikut: skor paling rendah yang telah dicapai responden adalah 15 (nilai teoritisnya adalah 9), sedangkan skor paling tinggi yang dicapai oleh responden adalah 35 (nilai teoritisnya adalah 36) Nilai rata-rata Tingkat Penyebaran Informasi adalah 24,3 5; standar deviasi 3,55; dan nilai variannya sebesar 12,64.
Secara lebih detil dan sistematis maka distribusi frekuensi skor data Tingkat Penyebaran Informasi berdasarkan pada standar deviasinya dapat disajikan dalam tabel berikut in i:
TABEL
9. FREKUENSI
INTERVAL NO
ANGKA
STANDAR DEVIASI
0l 02 03 04 05
06
ABSOLUT
RELATIF
>+2S.D
> 3l,4',1
6
4,00
+lSD-+2S.D Mean -+ I S.D -l SD - Mean -2 S.D - -l S.D
27,91 - 3t,41 24,35 - 27,9t 20,79 - 24,35 t7 ,23 - 20,'19 < t1.23
l5
10,00
46 61
30,67
9
6,00
1
4,6'7
150
100,00
<-2SD
JUMLAH
44,61
Sumber: Angket isian rcsPonden
Apabila dilihat dari tabel tersebut di atas dapat terlihat bahwa distribusi data Tingkat Penyebaran Informasi cukup normal, karena frekuensi skor data yang tertinggi berkisar dinilai
IUj.nal
lDH,
Edisi 5, Tahun l4l9l1999
t2l
rerata. Sedangkan dari nilai reratanya terlihat bahwa skor data Tingkat Penyebaran Informasi tumumnya cukup baik.
Dqtd Tingkat Partisipasi Anggota Dengan mendasarkan pada data empirik mengenai Tingkat Partisipasi Anggota yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan maka dapat dicapai responden adalah 32 (nilai teoritisnya adalah I 8), sedangkan skor paling tinggi yang dicapai oleh responden adalah 69 (n ilai teoritisnya adalah 72). Nilai rata-rata Tingkat Partisipasi anggota adalah 47,95; standar deviasinya 8,09: dan nr lai varrannya adalah 65,53. Secara lebih terinci dan sistematis maka distribusi frekuensi skor data Tingkat Partisipasi anggota berdasarkan pada standar deviasinva dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
TABEL
IO.
INTERVAI,
FREKUENSI
NO STANDAR DI]VIASI
ANGKA
t. - +2 SD 2 +l SD - +2 SD J Mean - +lSD 4 -I SD - Mean J .2 SD - -l sD -2 SD 6<
'
64,13
ABSOLUT
PROSENTASE
f
56.04 - 64. t3
ll
.95 - 56,04 19.56 - 47.95 3t,47 - 39,56
i6 i4 20
13.33
< 3t,4'7
1
1.3 3
150
100.00
41
IUMLAII
8.67 37_34
36.00
Dengan melihat dari tabel tersebut di atas dapat diketalrui balrwa drstribusi data Tingkat Partisipasi anggota cukup nornral karena frekuensi skor data yang tinggi berkisar dinilai rerata. Sedangkan dari nilai reratanya dapat diketahui bahwa skor data Tingkat Partisipasi anggota umumnya tinggi.
Pengujian Persyaratan Analisis Dalam sub bab ini akan diuraikan hasil uji normalitas data sebagai saiah satu persyaratan diterapkannya teknik statistik korelatif, yang dalam hal ini adalah Korelasi Product Moment. Uji normalitas dilaksanakan dengan mengaplikasikan Forrnula Chi Kuadrat (X'?). Adapun prinsip yang digunakan adalah dengan menrbandingkan bentuk kurve yang dihasilkan oleh data empirik terhadap kurve normal starrdar, yang secara teknis caranya dengan membandingkan distribusi frekuensi kelornpok data ernpirik terhadap distribusi frekuensi data normal standar. Secara konvensional batas kritis yang diaplikasi dalarn perhitungan statistik Xr tersebut di atas adalah sebesar 5o%, arlinya apabila kurve data observasi (empirik\ tidak melanggar/rnelampau i batas kritis, maka distribusi datanya dianggap sebagai kurve normal, dem ikian pu la yang sebaliklva, apabila kurve data observasi(ernpirik) melanggar/melarnpaui batas kritis rnaka distribusi datanya dianggap sebagai kurve yang tidak normal.
.lurnal
IDEA
Edisi 5. Tahun l4l9/ 1999
122
Uji Normalitas Duta Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manuiemen Setelah data Data Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen diklasiflkasikan berdasarkan pada nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi kernudian dilanjutkan dengan rnencali koefisien Chi Kuadrat (X:) dengan cara menjumlah pembagian kuadrat selisih frekuensi riil dengan tiekuensi proporsi (fr - tp)r terhadap frekuensi proporsi (fp). Apabila diwujudkan dalam bentuk persamaan, maka rum usnya adalah:
(fr - fp)r fp Hasil perhitungan statistik in i, yaitu n ilai X'],, ,"". yang rterupakan komu latifdari nilai X'] per klasifikasi, se lanj utkan dikonsultasi dengan n ilai X' dalam tabel untuk rrengetahu i seberapa besar tarafsignifikansinya. Selanjutnya [rasil perhitungan statistik Chi Kuacirat untuk menguj i normalitas data Data Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen secara sistematis dan lebih rinci disajikan dalam tabel berikut:
Sr:lp
INTERVAL
> +2 SD +lsD - +2sD Mean - +l SD -l SD - Mean -2 SD - .I SD < -2 SD TOTAL Keterctngan S =
2.50
3.12
1.5 8
20,39 5 r.19 5 r.19
-5,19 -8,19
9
)o
-l
l,l9
129,11
7
3,12
3,
i8
12,82
150
150,00
0,00
5
l5
4l '71
19.8t
1a
o71 I,42
67.08 392,44
l.3t 7,61 6.36 3,15
)1 )t
O-fp)
Dari perhitungan statistik Chi Kuadrat tersebut dihasilkan nilai X'?hitung sebesar 21,24 (X?= 21,24). Nilai X? hitung ini lalu dikonsultasikan dengan nilai X2,,0",untuk derajat kebebasan (BD/DF : 5) sebesar I 1,07. Nilai X= n,,,"*ternyata lebi6 besar daripada nilai X'? di dalam tabel, atau dengan kata lain X']n r""" nyd rnelampaui batas kritis. Dari hasil analisis statistik ini dapatlah ditarik kesimpulan bahwa Data Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen berdistribusi tidak normal karena menyimpang dari distribusi normal standar. Dengan ungkapan lain distribusi Data Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen adalah tidak normal. Ketidaknormalan data ini menunjukkan bahwa meskipun uji statistik lebih lanjut tetap dapat dilakukan akan tetapi secara statistik kesimpulan penelitian yang menyangkut faktor Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen tidak dapat digeneralisasi kepada seluruh populasi. Uji Normalitas Data Tingkat Kemudahan Pelayanan Secara analogis teknik perhitungan statistik untLrk, rnenguji normalitas Data Tingkat Diperbolehkannya Mengetalrui Manajemen seperti tersebut di atas juga diaplikasi untuk lnenghitung data tentang Tingkat Kemudahan Pelayanan. Adapun lrasil perhitungan statistik Chi Kuadrat untuk mengLrji Normalitas Data Tingkat Kemudahan Pelayanan secara sistematis dan lebih terinci disaj ikan dalam tabel berikut: lwnal IDEA Edrsi
5.
Tahun l4l9l1999
123
INTERVAI,
fp
> +2 SD +l SD - +2SD N4ean - +l Sl) -l SD - Mean
,]SD --I
II
SD
)
3,42 20.39
55
5t.t9
62
5t I9
l4
20.39
-: -2 SD
ri0
IOTAL Ketcrangan:
,\:
7,58
-t5.39 -
-3.8 r t0.81
3.42
-6.39 -0.42
l5{).00
0.00
s2
s,.fp
57,46 236,85
r6.80
4,52
0.28 l.8rJ 2.00 0.05
|
I 1.62
I t6,86 40.83 0.113
I2.61
(/r - /jt)
Dari perhitungan statistik Ch i Kuadrat tersebut dihasilkan nilai X: hitung sebesar 3 2,63 (Xl Nilai X'? hitung ini lalu dikonsultasikan dengan nilai X'? tabel untuk derajat kebebasan (DB - 5) sebesar 1 1,07. Nilai X? h,,,"e ternyata lebih besar daripada nilai X'?di dalam tabel, atau dengau kata lain X: hitungnya nelampaui batas kritis. Dari hasil analisis statistik ini dapatlah ditarik kesimpulan bahwa Data Tingkat Kemudahan Pelayanan berdistribusi tidak nortnal karena nrenyirnpang dari distribusi nortnal standar. Dengan urgkapan lain distribusi Data Tingkat 32,63).
Kemudahan Pelayanan adalah tidak nornral. Ketidaknormalan data tersebut menunjukkan meskipun uji statistik akan tetap dilanjutkan, uamun hasil dari uji tersebut hanya dapat dilakukan pada
sampel saja atau tidak dapat digeneralisasi dalam populasi
Uji Normalittts Data Tingkat Penyebaran Infornnsr
Demikian juga perliitungan Chi Kuadrat ini dilakukan untuk data Tingkat Penyebaran Irformasi. Adapun perhitungan statistik dengan menggunakan Chi Kuadrat untuk Data Tingkat Penyebararr Informasi secara sisternatis dan Iebih rinci disajikarr dalam tabel berikut ini: INTERVAL
> +2 SD
+ISD.+2SD Mean - +l SD -lSD - Mean .2 SD -.ISD
6
li
Keterangan S=
3.42
2.58
20.3 9
-5.39
-5.t9
51.19 51.19
61 9
20.39
1
3.42
< -2 St)
TOTAL
S:
1p
!50
150.00
r5.81 20.39 3.42
S::ip
6.66 29.05
0.95 0.42
26-94 249,96
0.51
129.73 12.82
3.36 3.15
0.00
1.88
t0.87
(/i-rt,
Dari perhitungan statistik Chi Kuadrat tersebut dihasilkan nilai X2 hitung sebesar 10.87 (X! = I0.87) Nilai Xr hitung ini lalu dikonsultasikan dengan nilai X'?tabel untuk derajat kebebasau (DB - 5) sebesar I 1.07 Nilai Xr hitung ternvata lebih kecil daripada nilai Xrdi dalanr tabel- atau dengan kata lain Xr hitungnya nrelampaui batas kritis. Dari hasil analisis statistik int dapatlah ditarik kesimpulan bahu,a Data Tingkat Peuyebaran Informasi berdistribusi tidak normal kareua tidak menvirrpang dari distribusi ronnal standar. Dengan istilah Iain distribusi Data Tingkat lnfolmasi norrral Kenormalan data irri menjadikan data Tingkat Penyebaran Infonnasi telah lumal IDEA Edisi 5- Tahun l4l9/1999
124
Melalui penelitian yang dilakukan diKUD "Godean" Kabupaten Sleman, diharapkan dapat diketahui seberapa jauh keterbukaan di dalarn KUD tersebut. Dalarn penelitian ini keterbukaan Manajemen digolongkan dalam tiga kategori pokok, yaitu: Tingkat diperbolehkan anggota untuk rrengetahui manajemen KUD. Tingkat kerrudahan pelayanan untuk mengetahui manajemen KUD. Tingkat Penyebaran informasi tentang manajemen KUD. Di dalarn kategori-kategori tersebut masing-rrasing dibagr lagi ke dalam item-item: bidang keuangau, perbekalan, personalia dan bidang perkantoran.
Pada variabel Keterbukaan Manajemen yang dilihat nrelalui sub-variatrel "Tingkat Diperboiehkannya Mengetahui Malajemen KUD" didapat hasil bahwa nilai rerata skornya dari perhitungan statistik dasar adalah 30,57 (dari range 12 - 48). Nilai ini kalau kemudian ditransfer ke dalam SS dengan range 0,00 - I0,00 didapat nilai 5,15. Dari nilai Tingkat Diperbolehkannya Mengetahu i Manajemen KUD sebesar 5,15 bisa diinterpretasi bahwa Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen KUD di KUD "Godean" ternyata masih kurang, dalam arti bahwa anggota kurang diberi kesempalan seluas-luasnya untuk dapat mengetahui manajemen koperasi, atau dengan kata lain pihak pengurus kurang konsisten menerapkan prinsip manajemen terbuka. Pada sub-variabel "Tingkat Kemudahan Pelayanan" diperoleli hasil bahwa nilai rerata skor dari perhitungan statistik dasar adalah 28,57 (dari range 1 1 - 44). Nilai ini kemudian kalau ditransfer ke dalam SS dengan range 0,00 - I 0.00 didapat n ilai 5,32. Dari nilai tersebut dapat diinterpretasi bahwa Tingkat Kemudahan Pelayanan bagi anggota yang ingin rnengetahui manajemen KUD adalah masih kurang, hai ini berarti belum dirasakan oleh anggota bahwa untuk tnengetahui manajemen KUD, pengurus sudah memberi pelayanan yang baik. Sedangkan untuk sub-variabel "Tingkat Penyebaran Informasi" didapat nilai rerata skor sebesar 24,37 (dari range 9 - 36). Nilai ini kalau kemudian ditransfer ke dalarn SS dengan range 0,00 - I 0,00 didapat nilai 5,69. Dari nilai tersebut dapat diinterpretasi bahwa Tingkat Penyebaran Informasi tentarrg rnanajemen KUD sedang-sedang saja, dalam arti segala macam informasi tentang nanajenren KUD belum dapat diterima oleh anggota secara keseluruhan, atau dengan kata lain infonnasi tentang menejenren KtlD kurang diketahui oleh anggotanya. Dan secara keseluruhan apabila ketiga sub-variabel tersebut digabung menjadi satu variabel "Tingkat Keterbukaan Manajemen KUD" maka diperoleh nilai rerata skornya adalah 92 (dari range 32 - 128). Nilai ini kemudian kalau ditransfer ke dalarn SS dengan range 0,00 - 10.00 didapatkan nilai sebesar 6.25. Dari nilai Tingkat Keterbukaan sebesar 6,25 ini bisa diinterpretasi bahwa Tingkat Keterbukaan Manajemen KUD "Godean" ternyata sedang-sedang saja, dalam arti tidak tinggi akan tetapi juga tidak rendah, Hal ini rnenunjukkan bahwa KUD "Godean" belurn sepenuhnya menerapkan manajemen terbuka.
Analisis Tingkat Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Pengembangan
Untuk mengetalrui seberapa tinggi Tingkat Partisipasi anggota dalarn kegiatan Pengenrbangan KUD.juga masih diaplikasi statistik dasar guna mencari n ilai rerata datanya. Nilai
guna nrendapatkan kesimpular penelitian yang d ikehendaki. Adapun nilai rerata skor Tingkat Partisipasi d idapat dari perh itungan statistik dasar sebesar 47,96 (dari range l8 - 72). Nilai ini kalau kemudian ditransfer ke dalam SS dengan range 0,00 - I0,00 didapat nilai sebesar5,55-Dari nilaiTingkar Partisipasi sebesar5.55 ini bisa diinterpretasi bahwa Tingkat Partisipasi anggota KUD "Godean" ternyata masilr kurang, dalam arti anggota masih keiihatan apatis terhadap kegiatan pengembangan KUD. rerata ini kenrudian ditransfer ke dalam SS untuk diinterpretasi
.lurnal
IDEA
Edisi 5. Tahun l4l9/1999
126
Analisis Korelatif Analisis Korelasi Product Moment Besarnya koefisien korelasi dari variabel Keterbukaan Manajemen (X) yang terdiri dari Tingkat diperbolehkannya al)ggota untuk mengetalrui lnanajemen KUD, Tingkat kemudahan pelayanan KUD dalam menanggapi anggota yang akan mengetahui manajemen KUD, dan Tingkat Penyebaran Informasi tentang manajemen oleh KUD; terhadap Partisipasi anggota dalam kegiatan pengernbangan KUD (Y) dapat diketahui dari hasil penghitungan komputer sebagai berikut:
No. VARIABEL Xl
r 2 3 4
xl X2 X3 Y
X2
X2
Y
1.0000
0,'t431 I.0000 0,'145',7 0-'t941 1.000 0,6807 0.6828 '7041
1.0000
Dari perhitungan di atas dapat dicocokkan dengan pengujian hipotesis, bahwa jika hasil positif rnaka menunjukkan indikasi terbuktinya hipotesis. Perhitungan selanjutnya adalah dengan menggunakan F test signifikasi untuk masing-masing variabel dengan menggunakan rumus:
r'?(n-n)
1-d
a.
Perhitungan signifikansi F,.,, untuk koefisien korelasi antara variabel
(0,68r), (r50 - 2)
I - (0,68r)r
=
Xl
dengan Y adalah:
(0.464)(148) 1
- 0,464
68,672
=
128.129
0,5 36
Apabila dibandingkan dengan harga kritik yang disyaratkan dalam tabel dalam taraf kepercayaan 959i' sebesar 3.91 maka didapatkan hasil F,* > F**, maka antara Tingkat d iperbolehkannya mengetahui manajemen KUD dengan Tingkat partisipasi anggota dalam
b.
kegiatan pengembangan. ada hubungan yang signifikarr. Perhitungan signifikansi F,.., untuk koefisien korelasi antara variabel X2 dengan Y adalah:
lvnal lDH.
F-disi 5. Tahun 14l9/1999
r21
(
0.68i r-
)r (
(0.464)(148.)
(0,683)r
68,968
:
150-:)
:
I - 0,464
127.0t
0.534
c.
Apabila dibandingkan dengan harga kritik yang dalarn tabel tingkat kepercayaan 9504 sebesar 3,91 rnaka didapat hasil F,.,, > F ,"*,. Dengan demikian antara Tingkat kemudahan pelavanan untuk mengetahui manajemen KUD denga Tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan pengembangan, ada hubungan yang signifikan. Perhitungan signifikansi F,.", Lrntuk koefisien korelasi antara variabel X3 dengan Y adalah:
(0,704):
(ls0 - 2)
(0,496) (148)
t-(0,704)?
1-0,496
73,412 138,25
= 0,53 I
-:
Apabila dibandingkan dengan harga kritik dalam tabel dengan tingkat kepercayaan 95Yo sebesar 3,91, maka didapat hasil F,*, > F. Dengan demikian antara variabel Tingkat penyebaran informasi dengan Tingkat partisipasi anggota KUD dalam kegiatan pengembangan, ada hubungan yang signifikan. Analisis Korelasi Berganda Koefisien korelasi berganda atau majemuk adalah pengukur dari kemampuan menjelaskan sejumlah variabel secara bersama-sama (tidak secara terpisah). Dari perhitungan komputer diperoleh harga R = 0,7523. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi dengan perhitungan sebagai berikut:
F:
R'(N-(k+l) (r - R,) (k)
=
(0,1523'(ts0 - 4)
(0,566) (148)
| - (0,7s23')(3)
(0,434) (3)
83,768
:
81,407
I,302
Jumal
lDl|
Edisi 5, Tahun
128
l4l9i
1999
Hasil yang diperoleh apabila d ibandingkan dengan F ,"n., pada taraf signifikansi 5 0% ternyata F h ,,,",. > F ,^h"r (81 ,40'1 > 2,43\. Dengan dern ik ian ketiga sub variabel (X) yang ada secara bersama-
sama mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel Y. Dengan kata lain Tingkat diperbolehkannya mengetahui nranajernen KUD, Tingkat kemudahan pelayanan untuk mengetahui manajemen KUD dan Tingkat penyebaran informasi; secara bersama-sama berhubungan positif dengan Tingkat partisipasi anggota dalarr kegiatan pengembangar organisasi KUD; hal ini berarti dapat d ijelaskan dengan ungkapan lain bahwa Tingkat keterbukaan rnanajemen KUD berhubungarr positifdengan Tingkat partisipasi arggota dalarn kegiatan peugernbangar organisasi Dergan teklik korelasi ini juga dapat disimpulkan balrwa hubungan positif berarti semakin tinggi Tingkat keterbukaan marajenren KUD semakin tinggi pula Tingkat pafiisipasi anggota dalanr kegiatan pengembangan organisasi. Anal
is
is Koefi s ie n D
eI
cnn in qs i
Setelah diketahui bahwa Keterbukaan manajemen berpengaruh terhadap Partisipasi anggota dalam kegiatan pengembangan organisasi KUD, maka dapat dilanjutkan dengan pertanyaan sejaull mana pengaruh dari variabel keterbukaan manajemen itu terhadap Partisipasi anggota. Untuk keperluan inidipergunakan teknik analisis koefisien determinasi yang bertujuan untuk melgetahui besanlya prosentase variabel terikat dipengaruhi oleh variabel lain secara bersama-sanra. Dari hasil perhitungan komputer mengenai koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar :
R':= 0,5753 atau 51,531,'. Sedangkan untuk nrengetahui besarnya pengaruh variabel lain yang lidak diteliti digunakan rumus I - R'? : I - 0,5753 :0.4241 . dengan demikian besarnya pengaruh variabel Iain yang tidak diteliti sebesar 0,4247 atau 42,2'7Vo Anctl
is
is Re gyesi Berganda
Dengan analisis ini dapat diketahui besarnya pengaruh perubahan yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabelterikat. Dari perhitungan komputer dapat disajikan secara sistematis dan rinci seperti tampak pada tabel berikut: VAR
X]
IABF]I,
KOI'FISIF]N REGRT]SI
S'fANDAR ERROIi KOEF. RE(;RESI
0.425,i
0. t 366
0.348
0. t5
r
t6
0.2210
0.7348
NII,AI
i
I
I t5
2.296 3.126
Pengaruh variabel Xl tarhadap ){ Dari hasil perhitungan komputer diketalrui bahwa koefisien regresi dari Xl sebesar 0,2455. Hasil uji signifikansi terhadap koefisien regresi tersebut menghasilkan nilait hitung sebesar 3.1 15. Apabila dibandingkan dengan nilait padatabel sebesar' I ,65 maka t hitung > ttabel (3,I 15 > 1,65), ini berartipengaruh dari variabel Xl terhadap Y adalah signifikan Dan apabila ingin diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel Xl terhadap Y dapat dilihat pada angka koefisien regresin-"-a. Koefisien regresi sebesar 0.4255 rnernberi arti bahwa sub variabel Tingkat d iperbo leh kannva mengetahui mana.jernen KUD berPengaruh terhadap Tingkat panisipasi anggota dalanr kegiatan pengernbangan KUD sebesar 0,4255 atau 42.55%o: ini berarti setiap perubaharr Tirgkat oartisipasi alggota dalam kegiatan pengelnbangarr KUD 100% maka Tingkat diperbolehkannya anggota untuk tnengetahui manalemen KUD akan berubah 42.55 prosen
lurnal
IDA
Edisr 5. l-ahun I1l9/1999
129
Pcngaruh variabel .Y2 rerhadap I/- U ntuk variabe I X2 ini. dari hasil perhitungan kom puter didapat nilai koefisien regresi sebesar 0.3481. Hasil uji signifikansi terhadap koefisien regresi tersebut rr.renghasilkan n ilai t hitung sebe sar 2,296. Apabila d iband ingkan dengan n ilai t tabel sebesar I .65 naka t,,,,,,^u > t,,0.,(2.296> I,65),ini berarti pengaruhdari variabel X2 terhadap Y adalah sign ifikan Dan apabila ingin diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel X2 terhadap Y dapat dilihat pada angka koefisien regresinya. Nilai koefisien regresi sebesar 0.3481 rremberi arti bahwa sub variabel Tingkat kemudahan pelayanan berpengaruh terhadap Tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan pengembangan KUD sebesar 0,348 I atau 34.81o%: ini berarti setiap perubahan Tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan pengernbangan KUD I 00% maka Tingkai ketnudahan pelayanarr akan berubah 34,8l prosen. Pcnguruh vuriubel X3 rerhadap { Dem ikian j uga Llntuk variabel yang ketiga ini, setelah d ilaktrkan dengan melalui perhitungan kornputer dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresinya adalah 0.7348 Hasil uji signifikansiterhadap koefisien regresi tersebut menghasilkan nilait hitung sebesar 3,326. Apabila dibandingkan dengan nilai t pada tabel sebesar I,65 maka t hitung > t tabel (3,326 > 1,65), ini berarti pengaruh dari variabel X3 terhadap Y adalah signifikan Dan apabila ingin diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel X3 terhadap Y dapat dilihat pada nilai koefisien regresirya. N ilai koefisien regresi sebesar 0,7348 memberi rrakna bahwa sub variabel Tingkat penyebaran informasi berpengaruh terhadap Tingkat partisipasi anggota KUD dalarn kegiatan pengembangan sebesar 0,7i48 atau 73,48%; ini berarti setiap penrbahan Tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan pengembangan KUD 100% maka Tingkat penyebaran informasi akan berubah 73,48 prosen. Anal
is
is
Ke te
tapan
P redi ks
i
Suatu prediksi dikatakan tepat apabila standar deviasi variabel tergantung lebih besar daripada standard error of estimate. Dari hasil perhitungan komputer diketahui bahwa standard devaisi variabel Y (Sy) = 8,0949, standard error of estimate Y (Sest) = 5,3 873; dengan demikian Sy > Sest (8,0949 > 5,3873). Hal ini berarti terbukti tepat mengenai prediksi penelitian tentang pengaruh keterbukaan manajemen terhadap partisipasi anggota dalam pengembangan KUD. Dengan demikian hipotesis yang rnengatakar]: "Semakin terbuka manajemen dalam KUD (meliputi bidang keuangan' kepegawaian, perkantoran dan perbekalan) akan dapat meningkatkan partisipasi anggota dalam kegiatan pengembangan" dapat diterima.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Setelah melalui berbagai tahap penelitian dan dengan melakukan survey di lapangan, penelitian mengenai pengaruh keterbukaan manajemen terhadap partisipasi anggota KUD dalam pengembangan organisasi ini dapat rrengungkap beberapa hal: l. Tingkat keterbukaan manajemen pada KUD "Godean" ternyata masih sedang-sedang saja, artinya tidak terlalu terbttka dan tidak terlalu tertutLrp. 2. Tingkat partisipasi anggota KUD "Godean" dalam kegiatan pengembangan organisasi masih kurang atau anggota masih apatis.
3.
Partisipasi anggota KUD "Godean" dalam kegiatan pengembangan organisasi dapat ditingkatkan dengan semakin terbukanya kegiatan manajemen. Jurnal
/DEl
Edisi 5, Tahun l4l9l1999
130
Saran-saran Untuk memajukan KUD, ditingkatkan mengenai: I
.
2. 3.
di samping
usaha-usaha yang telah dilakukan, perlLr kiranya
Diperbolehkannya anggota untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan manajemel koperasi, hal ini sangat penting karena kita mengenal prinsip dari koperasi bahwa semua dari anggota oleh anggota dan untuk anggota. Kemudahan pelayanan terhadap anggota yang ingin rnengetahui manajemen koperasi. Penyarnpaian informasi kepada anggota sejelas rrungkin agar tidak menimbu lkan kecurigaan pada anggota.
4. 5.
Usaha-usaha dengan berbagai macam cara agar anggota dapat berpartisipasi aktif dalarn segala kegiatan KUD. Kondisi yang kodusifagar anggota rnempunyai gairah untuk ikut memiliki dan mempunyai rasa untuk mengembangkan koperasi.
REFERENSI Aziz, Amien ( 1986), Dinamika Perkembangan Kelembagaan Koperasi, Prisma, Edisi Juli, LP3ES, Jakarta. Etzioni, Amitai (1969), Readings of A4odern OrganEdtnn,, Prantice Hall, Inc., Englewood Cliffs.New Jersey.
Nasution, Muslim (1986), Peranan KUD dalam Pengembangan Desa. Prisma, Edisi Juli. LP3ES, Jakarta. Reksohadiprodjo, Soekanto ( 1984), Manajemen Koperasi, BPFE - UCM, Yogyakarta. Sagimun MD (1985), Koperasi Indonesia,lnti Idayu Press, Jakarta. Soedjono, Ibnoe ( 1986), Koperasi Sebagai Alat Kebijaksanaan Pemerintah dan Perkembangannya,Prisma, Edisi Juli, LP3ES, Jakarta. Soebyakto, Harsono, dan Bambang Tri Cahyono (1983), Ekonomi Koperasi, Liberty, Yogyakana.. Sutarto ( I 991 ), Dasar-dasar Organrsasi, Cadjah Mada University Press, Yogyakarta. Syamsi, Ibnu (1992), Pokok-pokok Organisasi dan Manapmen, Bina Aksara, Jakarta. Swasono, Sri Edi ( 1983), Koperasr di dalam Orde Ekonomi Indonesiq,Uniyersitas Indonesia Press, Jakarta(1992), Kedaulatan Rakyat, Edisi 29 Desember. (1993), Kedaulatan Rakyat, Edisi I Maret.
Jurnal
,tEA
Edisi 5. Tahun l4l9/1999
131