PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI MENGGUNAKAN EDMODO DENGAN PENDEKATAN INQUIRY DI KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Oleh: 1)
Riwati Tamba1), Drs. H. Zaimi Effendi, M.Pd2), Drs.Sufri, M.Si2), Mahasiswa Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi, 2) Dosen Pembimbing Skripsi Email:
[email protected]
ABSTRAK Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran dapat membantu meningkatkan pendidikan yang berkualitas. TIK bukan hanya sekedar sebatas bagaimana mengoperasikan komputer saja, namun bagaimana menggunakan teknologi dalam pendidikan untuk berkolaborasi, berkomunikasi, melakukan penelitian, dan menyelesaikan berbagai persoalan dalam proses pembelajaran. Pada umumnya pembelajaran yang berlangsung masih mengandalkan materi yang berasal dari buku teks . Oleh sebab itu, dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu tugas guru dan siswa lebih termotivasi untuk belajar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran matematika pada materi geometri menggunakan edmodo dengan pendekatan inquiry di kelas X IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi dan mengetahui efektivitas penggunaan media terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan prosedur pengembangan mengikuti langkah-langkah berikut: menetapkan potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi massal. Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa angket penilaian materi, desain, komputer dan tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X IPA 2 menggunakan edmodo pada materi geometri dengan pendekatan inquiry, 75% tuntas mencapai KKM. Berdasarkan hasil validasi, ahli materi mengkaji aspek sajian materi dan dinyatakan valid, ahli desain mengkaji fase-fase inquiry dan dinyatakan valid serta ahli komputer mengkaji aspek desain media pembelajaran dan dinyatakan valid. Hasil penilaian uji coba tanggapan guru terhadap media mencapai 100% dan penilaian terhadap materi mencapai 75%. Sedangkan penilaian 8 orang siswa non subjek terhadap media mencapai 82.85% dan penilaian terhadap materi mencapai 81.56%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran baik/setuju digunakan sebagai media pembelajaran matematika.
Kata Kunci : Geometri, Edmodo, Pendekatan Inquiry. Page 1
I.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMA yang kajiannya nyata, karena memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari–hari. Matematika juga sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya. Dalam pembelajaran matematika sangat dibutuhkan penggunaan media yang baik. Berdasarkan pengamatan penulis terlihat bahwa belajar matematika dengan materi geometri merupakan pembelajaran yang memberatkan dan tidak menarik minat siswa. Hal itu tampak pada hasil ulangan harian siswa pada materi geometri dimana, persentase kelas harus memenuhi standar ketuntasan klasikal yaitu 85 % dengan Kritria Ketuntasan Minimum untuk mata pelajaran matematika yaitu 65. Selaian itu, hasil observasi yang dilakukan penulis di SMA Negeri 11 Kota Jambi, diperoleh informasi bahwa disekolah tersebut sudah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk pembelajaran dengan bantuan komputer. Tetapi di temukan permasalahan bahwa penggunaan media pembelajaran di SMA Negeri 11 Kota Jambi masih sangat minim, dikarenakan masih ada guru matematika yang belum mengetahui cara membuat dan menggunakan pembelajaran dengan bantuan komputer khususnya pada materi geometri, sehingga guru harus benar-benar menjelaskan pelajaran secara manual yaitu dengan menggunakan media papan tulis. Bertitik pada situasi ini, guru matematika hendaknya memikirkan dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan mengemas proses pembelajaran yang lebih bermakna, menarik, mengikuti perkembangan iptek, serta dapat membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya. Berkaitan dengan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk mengembangan media pembelajaran yang dibuat dengan menggunakan Edmodo yang diharap dapat memberi peran aktif siswa dan menjadikan pembelajaran menjadi kondusif dan penuh interaksi timbal balik yang sangat didambakan oleh setiap pihak dalam lingkungan pendidikan. Edmodo merupakan salah satu media pembelajaran yang tampilannya menyerupai tampilan Social Network “Facebook”. Seperti yang kita ketahui, Social Network seperti ini tidak asing lagi dikalangan siswa pada zaman teknologi saat ini. Dengan menggunakan edmodo, ada beberapa hal yang dapat dilakukan seorang guru, yakni guru dapat membangun komunitas kelasnya. Edmodo menyediakan cara yang aman dan mudah bagi kelas untuk terhubung dan berkolaborasi, berbagi konten dan akses pekerjaan. Dalam mendukung proses pembelajaran, edmodo dilengkapi dengan beberapa aktivitas pembelajaran, seperti Quiz, Assignment dan poll. Sedangkan untuk Resources (bahan ajar), edmodo mendukung bahan ajar berupa File dan Link (URL/Embed media). Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran dapat membantu meningkatkan pendidikan yang berkualitas. TIK juga merupakan salah satu media yang sesuai dengan modalitas gaya belajar siswa. Menurut Alessi dan Trollip, dkk dalam (Sutrisno, 2011:3). Gulo (Trianto 2009:168-169) menyatakan, kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran inquiry adalah sebagai berikut: 1) Mengajukan pertanyaan atau permasalahan. Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan. Untuk meyakinkan pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan di papan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan hipotesis. 2) Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Untuk Page 2
memudahkan proses ini, guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan permasalahan yang diberikan. 3) Mengumplkan data. Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik. 4) Analisis data. Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh. 5) Membuat kesimpulan. Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika pada Materi Geometri Menggunakan Edmodo dengan Pendekatan Inquiry di Kelas X IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi”
II. KAJIAN PUSTAKA Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan Djamarah & Zain, (2006:120). Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan kombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat belajar). Arsyad (2002:36) mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok); (2) media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja dan lembaran lepas); (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide); (4) media berbasis audio visual (video, film, program slide-tape, televisi); dan (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video).
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan peserta didik untuk belajar secara mandiri (Yudhi Munadi 2008:155). Peserta didik dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistic, jurnal, koran,dll. Social Network, atau sering disebut sebagai jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi (Tammimudin & Ekawati, 2011:270). Dengan Social Network, para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan sesuatu dengan mudah dan cepat. Edmodo adalah platform pembelajaran yang aman bagi guru, siswa dan sekolah berbasis social media. Edmodo dikembangkan oleh Nicolas Borg and Jeff O’Hara. Edmodo ditujukan untuk penggunaan bagi guru, siswa dan orang tua siswa. Edmodo diciptakan menggunakan konsep Social Networking, yang mengacu pada jejaring sosial facebook, sehingga sistem ini memiliki fitur yang mirip dengan facebook. Bahkan banyak yang bilang edmodo adalah facebook-nya sekolah, karena selain untuk media jejaring sosial/kolaborasi diantara penggunanya, edmodo juga mendukung proses pembelajaran online. Dalam mendukung proses pembelajaran, edmodo dilengkapi dengan beberapa aktivitas pembelajaran, seperti quiz, assignment dan poll. Sedangkan untuk resources (bahan ajar), edmodo mendukung bahan ajar berupa file dan link (URL/Embed media). Gulo (Trianto, 2009:168-169) menyatakan, bahwa kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut: Page 3
a. b. c. d. e.
Mengajukan pertanyaan atau permasalahan Merumuskan hipotesis Mengumpulkan data Analisis data Membuat kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi efekifitas adalah suatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan , manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan , dalam hal ini efektifitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang telah diraancang. Menurut Harry Firman (1987) keefektifan program pembelajaran ditandai dengan ciriciri sebagai berikut. a. Berhasil menghantarkan siswa tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional. c. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar. Berdasarkan ciri program pembelajaran efektif seperti yang digambarkan di atas program pembelajaran juga ditinjau dari segi prosees dan sarana penunjang. Aspek proses meliputi pengamatan terhadap keterampilan siswa , motivasi, respon, kerjasama, partisipasi, tingkat kesulitan pada penggunaan media , waktu serta teknik pemecahan masalah yang ditempuh siswa dalam menghadapi kesulitan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kriteria keefektifan mengacu pada: a. Ketuntasan belajar, pembelajaran dapat dikatakan tuntas apabila sekurangkurangnya 75% dari jumlah siswa telah memperoleh nilai = 60 dalam peningkatan hasil belajar (Nurgana: 1985:63). b. Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar dalam keadaan yang menyenangkan.
III. METODE PENGEMBANGAN Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2014 di SMA Negeri 11 Kota Jambi. Adapun model pengembangan yang digunakan adalah model penelitian pengembangan (Research and Development). Adapun langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2010:409) adalah menetapkan potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, produksi massal. Instrumen dalam penelitian ini adalah instrument validasi dari segi materi, media, desain, angket respon siswa untuk mengetahui efektifitas media dan hasil posttest. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan data deskripsi kualitatif yaitu tentang saran serta tanggapan dari tim validator, selain itu ada juga data kuantitatif dari angket yang dianalisis menggunakan perhitungan skor dengan Rating Scale dan skala Guttman. Page 4
Pada perhitungan skor rating scale, responden menjawab senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah adalah data kualitatif. Dalam skala rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Sedangkan pada skala Guttman, responden memberikan penskoran 0 jika tidak setuju dan 1 untuk nilai setuju. (Sugiyono, 2010:139). Untuk menghitung persentase skor dalam rating scale, dapat di gunakan rumus : Persentase skor ≔?? ?
?? ? ?? ℎ ?? ? ?
?? ℎ ?? ? ? ? ? ? ??? ? ?
? 100 %.
Sedangkan dalam skala Guttmann, yangsejalan dengan pendapat Riduwan (2012:89) teknis analisis menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase Jawaban ?? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ?? ℎ (? ?) = ?? ? ? ? ? ? ? ? ?ℎ? ?? ? ? ? ? × 100%.
IV. HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN Media Pembelajaran Matematika pada Materi Geometri Menggunakan Edmodo dengan Pendekatan Inquiry Setelah melalui proses penelitian dan pengembangan dengan tahapan meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk dan produksi massal, maka diperoleh media pembelajaran matematika pada materi geometri dengan pendekatan Inquiry. Arsyad (2013:6) mengemukakan beberapa batasan tentang media pembelajaran, yaitu media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera. Ketersediaan fasilitas yang dapat menunjang proses pembelajaran di SMA Negeri 11 Kota Jambi menjadi hal utama dalam penentuan lokasi penelitian yaitu berupa jaringan internet, laboratoruim komputer dan sarana lainya seperti infokus yang dapat membantu kelancaran proses pembelajaran berbantuan edmodo ini. Dipilihnya edmodo sebagai media pembelajaran adalah untuk mengkondisikan peserta didik mampu mandiri dan mempunyai wawasaan yang luas yang dapat diakses dari media tersebut. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan peserta didik untuk belajar secara mandiri (Yudhi Munadi 2008:155). Media pembelajaran yang dikembangkan dapat dikategorikan valid tergambar dari penilaian validator menyatakan layak untuk diujicobakan dengan melakukan revisi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang dinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2008:168). Dengan hasil penilaian validator terhadapa materi dalam kategori sangat baik , hasil validator terhadap desain termasuk dalam kategori sangat baik dan hasil validator terhadap komputer termasuk dalam kategori sangat baik . Dari ketiga penilaian validator tersebut media pembelajaran dapat dikategorikan valid. Adapun saran dan Page 5
komentar dari validator sebagai masukan bagi peneliti untuk merevisi media pembelajaran tersebut. Uji coba produk dilakukan pada kelompok kecil dan salah satu guru matematika yang mengajar di kelas X SMA Negeri 11 Kota Jambi. Hasil penilaian respon siswa terhadap materi dalam kategori “ Setuju” dan penilaian respon siswa terhadap media termasuk kategori “ Setuju”. Sedangkan hasil penilaian respon guru matematika terhadap materi termasuk dalam kategori setuju dan respon guru terhadap media termasuk dalam kategori “ Setuju”, dengan adanya beberapa komentar dan saran sebelum melakukan uji coba pemakaian di kelas sesungguhnya. Uji coba pemakaian dilaksanakan pada kelas sesungguhnya yaitu di kelas X IPA 2 dengan jumlah 40 siswa. Pada saat uji coba pemakaian diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar siswa melalui post test mencapai 75%, dengan jumlah siswa yang tuntas 30 orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas 10 orang siswa. Sugiyono (2010:310) menyatakan bahwa revisi produk dilakukan , apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Respon dan Hasil Belajar Siswa Media pembelajaran yang sudah dikategorikan valid, kemudian diujicobakan pada subjek penelitian, yakni siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri11 Kota Jambi, semester genap tahun akademik 2013/2014 yang mengikuti proses belajar mengajar geometri, sebanyak 40 siswa. Uji coba dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan pendekatan Inquiry pada geometri. Dimana siswa dituntut untuk aktif dalam belajar sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan hanya mengarahkan siswa dalam belajar. Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan mengamati aktivitas siswa dalam media pembelajaran. Pada saat pertemuan pertama proses pembelajaran belum sempurna, dikarenakan siswa belum pernah menggunakan media edmodo sebelumnya. Terlihat pada saat mulai membuka web sampai pada saat proses pembelajaran berlangsung. Namun pada saat pertemuan selanjutnya siswa sudah mulai mengerti dengan pola pembelajaran menggunakan media ini. Selain itu adanya forum diskusi dalam edmodo apabila ada hal yang ingin ditanyakan. Hasil analisis data post-test menunjukkan persentase jumlah siswa yang tuntas dengan KKM yaitu 75% dari 40 orang siswa kelas X IPA 2 dengan Standar Ketuntasan Minimun yaitu 75 hasil tes menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memiliki potensi terhadap kemampuan siswa dalam mempelajari materi geometri. Hal ini terlihat dari respon siswa, guru dengan kategori setuju dan hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan kelas yaitu 75% siswa mencapai KKM.
V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Produk yang Telah Direvisi Penelitian ini telah menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran matematika pada materi geometri dengan pendekatan inquiry menggunakan aplikasi edmodo. Produk ini dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami konsep dan melatih siswa dalam memecahkan masalah. Dalam proses pengembangkan media pembelajaran matematika pada materi geometri menggunakan edmodo dengan pendekatan inquiry di kelas X IPA 2 SMA Page 6
Negeri 11 Kota Jambi, dilakukan beberapa tahapan yaitu membuat akun sebagai guru, membuat grup pembelajaran, mengunggah bahan ajar ke library, membuat aktivitas pembelajaran, membuat catatan, membuat pengumuman, membuat penugasan dan membuat quiz. Sebelum melakukan uji coba produk media pembelajaran terlebih dahulu divalidasi oleh ahli materi yaitu mengkaji aspek sajian materi, ahli desain mengkaji mengkaji fase-fase inquiry serta ahli komputer mengkaji aspek desain media pembelajaran dan dinyatakan valid. Setelah validasi selesai dan dilakukan revisi sesuai saran dari validator maka dilakukan uji coba produk. Uji coba produk dilakukan pada salah satu guru matematika kelas X SMA Negeri 11 Kota Jambi dan 8 orang siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 11 Kota Jambi. Hasil uji coba tanggapan guru terhadap media mencapai persentase 100% dan penilaian terhadap materi mencapai 75%. Sedangkan penilaian siswa terhadap media mencapai persentase 82.85% dan penilaian terhadap materi mencapai 81.56%. Setelah materi dan media pembelajaran direvisi sesuai saran, maka dilakukan uji coba pemakaian. Pada uji coba pemakaian dilakukan pada 40 siswa kelas X IPA 2 yang merupakan subjek penelitian. Pada tahap ini tidak lagi ditemukan lagi kekurangan atau kelemahannya yang dapat dilihat dari hasil post test mencapai 75% siswa tuntas dalam mencapai KKM yaitu 75. Efektifitas Penggunaan Edmodo dalam Pembelajaran Hasil belajar siswa menggunakan edmodo pada materi geometri dengan pendekatan inquiry di kelas X IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi dengan nilai dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 46. Diperoleh siswa yang tuntas 30 orang dan yang belum tuntas sebanyak 10 orang. Hasil persentase jumlah siswa yang tuntas dengan KKM yaitu 75% dari 40 orang siswa kelas X IPA 2 dengan Standar Ketuntasan Minimun yaitu 75. Selain itu keefektifitasan penggunaan edmodo ini juga terlihat dari respon siswa, guru dengan kategori setuju. Saran Pemanfaatan 1. Ketersediaan media pembelajaran yang berkualitas dapat membantu jalannya proses pembelajaran dan dapat pula meningkatkan hasil belajar. Penulis menyarankan kepada guru mata pelajaran matematika untuk menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiry pada mata pelajaran matematika di kelas X SMA pada materi lainnya. 2. Penulis juga menyarankan untuk peneliti pengembangan selanjutnya agar dapat mengembangkan media pembelajaran matematika dengan materi matematika lainya dengan variasi-variasi lain untuk media pembelajaran yang lebih baik serta lebih menarik sehingga dapat membuat siswa lebih termotivasi lagi dalam belajar matematika. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Matematika kelas X. Jakarta: Kemmendikbud.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi ke 14. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Haris. 2013. Materi Pelatihan Elearning Bagi Dosen dan Mahasiswa Universitas Darusalam. Ambon. Page 7
Marfuah. 2011. Panduan Menggunakan Edmodo. file:///D:/TUTORIAL%20EDMODO/Edmodo%20%20Social%20Network%20 Berbasis%20Sekolah%20_%20p4tkmatematika.org.htm. Diakses tanggal 11 februari 2014. Nurgana.1985.file:///D:/KEEFEKTIVITASAN/EFEKTIVITAS%20PEMBELAJARAN.%2 0_%20Kang%20Amjun.htm. Diakses 20 Maret 2014. Riduwan. 2012. Belajar Mudah untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung : Alfabeta Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutrisno. 2011. Pengantar Pembelajaran Inovatif Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : GP Press. Sunardi, dkk. 2008. Matematika Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Page 8