PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK MATEMATIKA BERBASIS NILAI
KARAKTER PADA MATERI TRIGONOMETRI DI KELAS X SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA Michael Amin Manalu, Yusuf Hartono, dan Nyimas Aisyah Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sriwijaya
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan media komik matematika berbasis nilai karakter pada materi trigonometri di kelas X SMA yang valid dan praktis. (2) Mengetahui efek potensial yang muncul dari pengembangan media komik matematika berbasis nilai karakter pada materi trigonometri di kelas X SMA terhadap hasil tes siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Development Research tipe Formative Evaluation. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Indralaya Utara tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan walkthrough, observasi, dan tes. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Penelitian ini telah menghasilkan media komik matematika berbasis nilai karakter pada materi trigonometri di kelas X SMA yang valid dan praktis. Validitas tergambar dari hasil penilaian validator dari segi konten, konstruk dan bahasa. Praktikalitas tergambar dari hasil ujicoba small group, dimana siswa dapat menggunakan media dengan baik sesuai perencanaan. (2) Media komik matematika berbasis nilai karakter dapat meningkatkan nilai karakter siswa. (3) Media komik matematika yang dikembangkan memiliki efek potensial yang positif terhadap hasil tes siswa, hal ini dapat dilihat bahwa siswa mencapai KKM ( ) sebesar atau sebanyak 25 siswa. Kata-kata kunci : pengembangan, media, komik, nilai karakter, trigonometri
Abstract This study aim to: (1) Produce media of math comics based on character values for trigonometry material on first grade (Class X) Senior High School which is valid and practical. (2) Determine the potential effects arise from development of mathematics comics media based on character values for trigonometry for first grade class toward student test result. The type of this research is Development Research, Formative Evaluation type. The subjects were student of Class X-1 of Public Senior High School No. 1 Indralaya Utara in academic year 2015/2016 totaling 30 students. Data collection techniques used is the walkthrough, observation and test. The results from this study are: (1) This research has produced a media of math comics based on character values for trigonometry material to first grade of senior high school which valid and practical. The validity drawn from the assessment result of validator in terms of content, construct, and language. Practicalities drawn from the results of a small group test where most student can well-use the media as planned. (2) Mathematics comics media based on character values can increase students character values. (3) Matematics comics media which is developed has a positive potential effect on students test results, it can be seen that the stundent achieving the Minimum Completeness Criteria {Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)} of 2,51 is amounted to 83 or as many as 25 students. Keywords: Development, Media, Comics, Character Values, Trigonometry
kompetensi pengetahuan dan keterampilan,
PENDAHULUAN Menurut UU nomor 20 tahun 2003 (Depdiknas,
2003)
Pendidikan
Nasional
tentang pada
Sistem Pasal
peserta
didik
diajak
mengembangkan
kreatifitas, inovatif serta berpikir secara
3,
positif dalam rangka membangun generasi
disebutkan bahwa pendidikan nasional
Indonesia yang kuat dan tangguh untuk
berfungsi mengembangkan kemampuan
masa depan (Kemdikbud, 2013)
dan membentuk karakter serta peradaban
Karakter menurut Pusat Bahasa
bangsa yang bermartabat dalam rangka
Depdiknas adalah
mencerdaskan
bangsa.
kepribadian,
budi
untuk
personalitas,
sifat,
Pendidikan
kehidupan
nasional
bertujuan
bawaan, hati, jiwa, pekerti, tabiat,
perilaku, tempramen,
berkembangnya potensi peserta didik agar
watak. Berkarakter adalah berkepribadian,
menjadi
berperilaku,
manusia
yang
beriman
dan
bersifat,
bertabiat,
dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berwatak. Individu yang berkarakter baik
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
atau unggul adalah
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
berusaha melakukan hal-hal yang terbaik
yang demokratis serta bertanggung jawab.
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya,
Sebagaimana dinyatakan pada UU nomor
sesama, lingkungan, bangsa dan negara
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
serta dunia internasional pada umumnya
Nasional Pasal 38 (Kemdikbud, 2013),
dengan
kerangka dasar dan struktur kurikulum
(pengetahuan) dirinya dan disertai dengan
pendidikan dasar dan menengah ditetapkan
kesadaran,
oleh Pemerintah. Satuan pendidikan tetap
(perasaannya).
harus merujuk pada kerangka dasar dan struktur
kurikulum
mengembangkan
jika
mengoptimalkan
emosi
Lickona beberapa
alasan
dan
potensi
motivasinya
(2013)
menjelaskan
perlunya
pendidikan
sendiri.
karakter, di antaranya: (1) Banyaknya
Ketentuan untuk merujuk pada kerangka
generasi muda saling melukai karena
dasar dan struktur kurikulum merupakan
lemahnya kesadaran pada nilai-nilai moral,
bagian dari quality assurance.
(2) Memberikan nilai-nilai moral pada
Menurut
kurikulum
harus
seseorang yang
Khusus
generasi muda merupakan salah satu fungsi
Kebudayaan
peradaban yang paling utama, (3) Peran
bidang Komunikasi dan Media, kurikulum
sekolah sebagai pendidik karakter menjadi
2013
dan
semakin penting ketika banyak anak-anak
kebudayaan yang membangun karakter
memperoleh sedikit pengajaran moral dari
kejujuran bagi peserta didik. Dari sisi
orangtua,
Menteri
Sukemi,
Pendidikan
adalah
konsep
dan
Staf
pendidikan
masyarakat,
dan
lembaga
keagamaan, (4) masih adanya nilai-nilai
utnuk mendiskusikan kesulitannya itu,
moral yang secara universal masih diterima
maka siswa akan lebih
seperti
perhatian,
sulit dalam
kepercayaan,
rasa
memahami materi lanjutan trigonometri,
tanggungjawab,
(5)
sehingga memang perlu adanya media
Demokrasi memiliki kebutuhan khusus
komik untuk mempermudah pemahaman
untuk pendidikan moral karena demokreasi
siswa tentang materi trigonometri yang
merupakan peraturan dari, untuk dan oleh
dirasa sulit.
hormat,
dan
masyarakat, (6) Tidak ada sesuatu sebagai pendidikan
bebas
nilai.
mengajarkan
pendidikan
Sekolah
bebas
nilai.
Kemajuan berkembang sangat
teknologi
pesat
berpengaruh
dalam
yang pendidikan
terhadap
proses
Sekolah mengajarkan nilai-nilai setiap hari
pembelajaran. Proses pembelajaran perlu
melalui desain ataupun tanpa desain, (7)
direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan
Komitmen
karakter
diawasi agar terlaksana secara efektif dan
penting manakala kita mau dan terus
efisien. Adanya perkembangan teknologi
menjadi
dan informasi dalam dunia pendidikan
pada
guru
pendidikan
yang
baik,
dan
(8)
Pendidikan karakter yang efektif membuat
seharusnya
sekolah
pada
terhadap proses pembelajaran. Hal ini
masyarakat, dan mengacu pada performasi
dikarenakan dalam proses pembelajaran
akademik yang meningkat.
terjadi adanya penyampaian informasi,
lebih
beradab,
Trigonometri
peduli
merupakan
materi
dimana
memberikan
dalam
kemudahan
penyampaiannya
dapat
pelajaran matematika yang baru dikenal
menggunakan alat-alat sebagai penyampai
siswa pada
informasi atau materi yang menjadi tujuan
saat sekolah menengah
pertama, dan pemahaman trigonometri di
instruksional.
sekolah menengah pertama masih sebatas
informasi inilah yang disebut dengan
konsep-konsep dasar yang masih dangkal.
media pembelajaran. Dalam penelitian Elis
Perlu pemahaman yang mendasar tentang
Mediawati (2011:69) menjelaskan bahwa
konsep-konsep
untuk
pengguna media pembelajaran pada tahap
memperdalamnya di sekolah menengah
orientasi proses pembelajaran akan sangat
atas. Apabila bekal pemahaman siswa
membantu keefektifan proses pembelajaran
tentang konsep-konsep dasar trigonometri
dan penyampaian pesan pada materi
pada sekolah menengah pertama sudah
pembelajaran. Di sisi lain media mampu
tidak ada, maka siswa akan kesulitan untuk
membangkitkan motivasi dan minat siswa,
memahami materi trigonometri di sekolah
media
menengah atas. Apabila siswa enggan
meningkatkan pemahaman, menyajikan
trigonometri
juga
Alat-alat
dapat
penyampai
membantu
siswa
data
yang
menarik,
memudahkan
penafsiran
terpercaya, data,
dan
ucapan dan simbol-simbol tertentu yang digunakan untuk menyampaikan pesan
memadatkan informasi. Maka perlu adanya
yang
berisi
pemilihan media pembelajaran yang sesuai
matematika.
permasalahan
hitung
dengan materi yang akan diajarkan, karena
Novianti dan Syaichudin (2010:78)
motivasi belajar siswa dan minat siswa
menyebutkan ada tujuh kelebihan media
dalam proses pembelajaran merupakan
komik matematika antara lain: (1) peranan
salah satu indikasi dari tersampaikannya
pokok
informasi
instruksional adalah kemampuannya dalam
serta
berhasilnya
tujuan
instruksional dalam proses pembelajaran. Oleh
karena
itu,
menginterasikan
nilai
teknologi
dalam
ke
perlu karakter
dari
buku
komik
dalam
menciptakan minat peserta didik, (2)
untuk
Membimbing minat baca yang menarik
dan
pada peserta didik, (3) Perwatakan lain dari
pembelajaran
komik
harus
dikenal
agar
kekuatan
matematika. Integrasi itu dapat dilakukan
medium ini bisa dihayati, (4) Komik
dengan menggunakan media pembelajaran
memusatkan perhatian di sekitar rakyat, (5)
sebagai penyampaian informasi dengan
Cerita pada komik mengenai pribadi
berbasis nilai karakter. Media tersebut
sehingga
adalah komik matematika. Ahmad Rohani
mengidentifikasikan
(1997:78) menyatakan bahwa “Komik
perasaan serta tindakan dari perwatakan
adalah salah satu bentuk cerita bergambar,
tokoh utamanya, (6) Ceritanya ringkas dan
terdiri
cerita
menarik perhatian, (7) Dilengkapi dengan
bersambung, kadang bersifat humor.” Jadi
aksi bahkan dalam lembaran surat kabar
media komik adalah alat bantu atau benda
dan buku-buku, (8) Komik dibuat lebih
fisik
hidup serta seolah dengan pemakaian
atas
yang
berbagai
berupa
situasi
cerita
dengan
menggunakan rangkaian gambar tidak bergerak bentuk
dan
divisualisasikan
frame/kotak
serta
dalam
pembaca
dapat
segera
dirinya
melalui
warna-warna utama secara bebas. Penanaman
nilai-nilai
karakter
balon-balon
positif tersusun dalam komik melalui
ucapan yang lebih dari satu namun
dialog, penggambaran tokoh dan game
merupakan satu kesatuan cerita.
edukatif.
Penelitian
(2013:62)
menjelaskan
Media komik matematika adalah
Nugraha, bahwa
dkk tujuan
salah satu alat atau benda berupa cerita
pengembangan nilai karakter dalam komik
yang menggunakan rangkaian gambar
yaitu agar peserta didik mampu memahami
tidak bergerak dan divisualisasikan dalam
pesan-pesan positif yang terkandung di
bentuk
dalam
frame/kotak
serta
balon-balon
komik
serta
mampu
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-
Berdasarkan uraian di atas, peneliti
hari. Ditegaskan dalam penelitian Ijang
tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Permana
mengukur
judul “Pengembangan Media Komik
dalam
Matematika Berbasis Nilai Karakter
Sidik
keefektifan
(2013:80)
media
komik
meningkatkan hasil belajar siswa ranah
pada Materi Trigonometri di kelas X”.
kognitif, bahwa komik efektif untuk meningkatkan hasil belajar. Lebih lanjut
METODE PENELITIAN
penelitian
Eka
1. Jenis Penelitian
(2013:67)
menjelaskan
mampu
untuk
Arif
Nugraha, bahwa
mengembangkan
dkk komik nilai
Dalam
penelitian
menggunakan
ini,
metode
peneliti penelitian
karakter pada siswa, nilai karakter yang
pengembangan atau development design
dikembangkan yaitu peduli lingkungan,
research tipe
peduli sosial, religius, rasa ingin tahu,
bertujuan
disiplin dan kreatif. Pendidikan karakter
komik matematika berbasis nilai karakter
berupa nilai karakter yang diterapkan
pada materi trigonometri kelas X. Terdapat
dalam
akan
dua tahap dalam penelitian ini yaitu
memiliki dampak langsung pada prestasi
preliminary study ( tahap persiapan) dan
belajar. Meningkatnya hasil belajar efektif
formative study (tahap evaluasi dan revisi)
memicu pula menigkatnya hasil belajar
(Tessmer, 1993).
lingkungan
pendidikan
formative research, yang
untuk
menghasilkan
media
kognitif. Hal ini sesuai dengan pendapat Juhartutik (2010) dalam Eka Arif Nugraha,
2. Subjek Penelitian
dkk (2013:63) yang menyatakan bahwa
Penelitian dilakukan pada semester
meningkatnya hasil belajar efektif berupa
genap tahun akademik 2015/2016. Subjek
karakter dapat meningkatkan hasil belajar
penelitian adalah siswa kelas X SMA
kognitif siswa.
Negeri 1 Indralaya Utara.
Dari hasil pengamatan oleh peneliti, penggunaan media komik matematika berbasis nilai karakter belum pernah
3. Prosedur Penelitian Dalam
penelitian metode
ini,
peneliti
dilaksanakan di sekolah menengah atas.
menggunakan
penelitian
Oleh karena itu, peneliti ingin mendesain
pengembangan atau development design
komik matematika berbasis nilai karakter .
research tipe formative research. Terdapat
Media komik yang dihasilkan memuat
dua tahap dalam penelitian ini yaitu
materi trigonometri.
preliminary study (tahap persiapan) dan formative study (tahap evaluasi dan revisi).
Berikut
langkah-langkah
prosedur
bentuk diagram alur.
pengembangan materi disajikan dalam
Expert Review Self Evaluation
Preliminary
Revise
Small Group
Revise
Revise
Field Test
Oneto-One Gambar 3.1 Alur Desain Formative Evaluation (Tessmer, 1993; Zulkardi, 2006) pengumpulan data melalui pengamatan dan
4. Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
yang
pencatatan perilaku subjek penelitian yang
digunakan adalah walkthrough, observasi
dilakukan secara sistematik. Observasi
dan tes.
dilaksanakan untuk mengamati proses dan
Teknik walkthrough dilakukan pada tahap
expert
review.
Walkthrough
dampak
yang muncul
tindakan.
Observasi
selama proses
digunakan
untuk
dilakukan untuk mengetahui kevalidan
melihat aktivitas siswa dalam one-to-one
media pembelajaran dan soal tes dalam
dan small group.
media kepada pakar. Lembar evaluasi
Tes merupakan himpunan pertanyaan
pakar ditulis di lembar validasi. Lembar
yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau
validasi akan diberikan kepada 4 validator.
tugas yang harus dilaksanakan oleh orang
Validator
yang dites. Tes digunakan untuk mengukur
melakukan
validasi
media
pembelajaran mengenai kualitas isi dan
sejauh
tujuan,
kualitas
menguasai pelajaran yang disampaikan
bahasa dan kualitas teknis. Hasil validasi
terutama meliputi aspek pengetahuan dan
dari para pakar akan menjadi masukan
ketrampilan (Asep Jihad dan Abdul Haris,
untuk merevisi multimedia, Semua saran
2008:
dan kritik ditulis di lembar validasi dan
menjawab soal-soal yang disajikan dalam
dicatat oleh peneliti, sebagai dasar untuk
media
merevisi multimedia.
langsung pada tahap field test dengan
kualitas
instruksional,
mana
67).
seorang
Tes
pembelajaran
siswa
dilakukan
yang
telah
dengan
dilakukan
Menurut Mulyatiningsih (2012: 26)
memberikan soal-soal yang terdapat dalam
menjelaskan observasi merupakan metode
media pembelajaran yang dikembangkan .
Pemberian soal ini bertujuan untuk melihat
5.2 Analisis Data Observasi
efek potensial media pembelajaran yang
Data observasi diperoleh langsung
disajikan terhadap hasil belajar siswa.
melalui one-to-one dan small group.
Hasil belajar adalah kemampuan yang
Proses kegiatan dan respon siswa direkam
diperoleh anak setelah melalui kegiatan
dan didokumentasikan dalam bentuk foto
belajar (Abdurrahman, 1999). Pemberian
dan video selama proses belajar. Analisis
tes dilakukan setelah penyajian media
data observasi dilakukan secara deskriptif
pembelajaran yang dilakukan pada hari
dengan melihat dan mengamati respon
berikutnya dalam rentang waktu yang
siswa
dekat.
pembelajaran. Pengumpulan data observasi
terhadap
penyajian
media
juga dilakukan oleh observer pada kelas 5. Teknik Analisis Data
yang disajikan subjek penelitian. Observasi
5.1 Analisis Walkthrough
ini
Data walkthrough berupa saran dan komentar
pakar
kemudian
disajikan
dilakukan
untuk
melihat
proses
pelaksanaan pada saat penyajian media pembelajaran
yang
dikembangkan.
sebagai masukan untuk merevisi protoype I
Observasi ini juga dilakukan untuk melihat
media
nilai karakter yang tertanam pada siswa.
komik
matematika
dikembangkan.
yang
Adapun instrumen beserta rubrik penilaian yang akan diberikan yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Sikap Jujur Pedoman Observasi Sikap Jujur Sekolah Kelas Tanggal Pengamatan Materi Pokok
: : : :
............................................................................ ............................................................................ ............................................................................ ............................................................................
Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran. Berilah tanda cek () pada kolom bagian aspek pengamatan jika ada kemunculan aspek yang diamati pada peserta didik. Aspek pengamatan yang diamati adalah sebagai berikut: 1. Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas 2. Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas 3. Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya 4. Melaporkan data atau informasi apa adanya 5. Mengakui kesalahan dan kekurangan yang dimiliki
No
NAMA SISWA
1
JUJUR 2 3 4
5
1 2 3 4 Petunjuk Penskoran: Jawaban YA () diberik skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
Sesuai Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah: Sangat Baik : apabila memperoleh skor Baik : apabila memperoleh skor Cukup : apabila memperoleh skor Kurang : apabila memperoleh skor Tabel 3.11 Tabel Hasil Pengamatan Nilai Karakter Siswa
Percaya Diri
Kerja Keras
Mandiri
Tanggung Jawab
Disiplin
No
Nama Peserta Didik
Jujur
Sikap Karakter Siswa
Konversi
1 2 3 4 pembelajaran
5.3 Analisis Data Tes Hasil belajar atau hasil tes siswa dapat diartikan sebagai kemampuan yang
yang
langkah
kerjanya
dikerjakan di lembar jawaban yang telah disediakan di dalam media pembelajaran.
diperoleh oleh siswa melalui kegiatan
Adapun
langkah-langkah
yang
belajar (Abdurrahman Mulyono, 1999).
dilakukan untuk menganalisis data hasil tes
Data keefektifan media pembelajaran yang
siswa adalah sebagai berikut:
disajikan
yang
1.
Memeriksa jawaban siswa
didapatkan dari hasil pemahaman siswa.
2.
Memberikan skor dari hasil jawaban
diperoleh
dari
skor
Indikator pemahaman media pembelajaran
siswa
ini ditunjukkan dengan hasil evaluasi
sebagai berikut.
pengguna yang disediakan di dalam media
sesuai
pedoman
penilaian
pembelajaran yang digunakan, dimulai dari tahap pengembangannya sampai media Tabel 3.12 Konversi Nilai Ketuntasan
tersebut dinyatakan valid. Hal pertama
Pencapaian Kompetensi Kurikulum 2013
yang dilakukan peneliti adalah mencari ide tentang materi trigonometri dengan cara
Rentang Angka
Huruf
3,85 ‒ 4,00
A
yang kemudian digambarkan dalam bentuk
3,51 ‒ 3,84
A-
komik di kertas ukuran A4. Setelah selesai
3,18 ‒ 3,50
B+
membuat komik, peneliti meminta saran
2,85 ‒ 3,17
B
dan komentar terlebih dahulu kepada dosen
2,51 ‒ 2,84
B-
matematika
2,18 ‒ 2,50
C+
perbaikan media yang dibuat. Komik yang
1,85 ‒ 2,17
C
telah
membaca berbagai sumber buku pelajaran,
(Kemdikbud, 2013) 3.
selaku
direvisi
ditunjukkan
validator
untuk
berdasarkan
kembali
kepada
saran, validator
Kriteria ketuntasan minimal hasil tes ≥
untuk dinilai apakah media sudah valid
2,51 (B-)
untuk digunakan.
Media komik matematika berbasis nilai
Setelah
media
dinyatakan
valid,
karakter dikatakan memberi efek potensial
peneliti melakukan tahap berikutnya yaitu
baik terhadap hasil belajar siswa jika hasil
one-to-one
rata-rata ketuntasan tes siswa ≥75% siswa.
dilanjutkan dengan tahap small group.
evaluation
yang
kemdian
Saran yang didapatkan dari siswa pada tahap tersebut dijadikan acuan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti
melakukan
observasi
di
SMA Negeri 1 Indralaya Utara untuk
perbaikan sebelum melakuakn penelitian pada tahap field test.
mengetahui situasi dan kondisi kelas yang
Peneliti melakukan pengamatan serta
dijadikan objek penelitian. Observasi juga
peningkatan nilai karakter melalui media
dilakukan untuk mendapatkan informasi
pembelajaran
tentang kegiatan pembelajaran matematika
penilaian
di kelas X, jadwal matematika, dan waktu
pengembangan. Berdasarkan pengamatan
yang disepakati untuk penelitian. Dari hasil
yang dilakukan pada uji pengembangan
observasi
melalui lembar observasi penilaian sikap
disepakati
kelas
X-1
yang
peneliti
melakukan
mempersiapkan
sikap
lembar
sesaat
dan
observasi sesudah
sesaat dan sesudah pengembangan, maka
dijadikan subjek penelitian. Sebelum
dan
penelitian, media
nilai karakter siswa dapat dilihat dari kondisi:
Predikat
Jumlah
dari lembar observasi penilaian sikap
SB
18
jujur. Hasil observasi penilaian sikap
B
6
jujur siswa dapat dilihat dalam Tabel
C
6
4.6.
K
0
Jumlah
30
1) Jujur pada uji pengembangan didapat
Tabel 4.6 Analisis Hasil Penilaian Nilai Karakter Jujur Siswa Predikat
Jumlah
Dari hasil observasi tersebut, diperoleh
SB
6
nilai rata-rata sebesar 3,05 dengan
B
19
predikat
C
5
karakter disiplin yang diperoleh siswa
K
0
sudah
Jumlah
30
Berdasarkan hasil uji coba yang
B.
Rata-rata
termasuk
dilakukan
maka
hasil
kategori
penilaian
nilai
baik.
nilai
Dari hasil observasi tersebut, diperoleh
karakter disiplin sudah mulai terlihat.
nilai rata-rata sebesar 3,07 dengan
Hal ini dapat dilihat saat uji coba,
predikat
nilai
siswa berusaha mengerjakan setiap
karakter jujur yang diperoleh siswa
soal dengan baik dan sesuai waktu
sudah
yang sudah ditentukan.
B.
Rata-rata
termasuk
hasil
kategori
baik.
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan
maka
penilaian
3) Tanggung
Jawab
pada
uji
nilai
pengembangan didapat dari lembar
karakter jujur sudah mulai terlihat.
observasi penilaian sikap tanggung
Pada saat siswa kesulitan dalam
jawab. Hasil observasi penilaian sikap
mengerjakan, merek tidak bertanya
tanggung jawab siswa dapat dilihat
apa jawabannya tetapi bagaimana cara
dalam Tabel 4.8.
mengerjakan atau menjawabnya. 2) Disiplin
pada
uji
didapat
dari
lembar
Tabel 4.8 Analisis Hasil Penilaian
pengembangan
Nilai Karakter Tanggung Jawab Siswa Predikat
Jumlah
Hasil
SB
19
disiplin
B
11
siswa dapat dilihat dalam Tabel 4.7.
C
0
Tabel 4.7 Analisis Hasil Penilaian
K
0
Nilai Karakter Disiplin Siswa
Jumlah
30
penilaian observasi
sikap penilaian
observasi
disiplin. sikap
Dari hasil observasi tersebut, diperoleh
Hal ini dapat dilihat pada saat uji coba,
nilai rata-rata sebesar 3,49 dengan
siswa antusias untuk mengerjakan soal
predikat SB. Rata-rata hasil nilai
dengan mandiri.
karakter
tanggung
diperoleh
siswa
jawab
sudah
yang
termasuk
5) Kerja Keras pada uji pengembangan didapat
dari
lembar
observasi
kategori sangat baik. Berdasarkan
penilaian sikap kerja keras. Hasil
hasil uji coba yang dilakukan maka
observasi penilaian sikap kerja keras
penilaian
siswa dapat dilihat dalam Tabel 4.10.
nilai
karakter
tanggung
jawab sudah mulai terlihat. Hal ini dapat dilihat saat siswa melaksanakan
Nilai Karakter Kerja Keras Siswa
tugas individu dengan baik. 4) Mandiri
pada
uji
didapat
dari
lembar
penilaian
sikap
Tabel 4.10 Analisis Hasil Penilaian
pengembangan
Predikat
Jumlah
SB
17
B
7
C
6
K
0
Jumlah
30
observasi
mandiri.
Hasil
observasi penilaian sikap mandiri siswa dapat dilihat dalam Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Analisis Hasil Penilaian Dari hasil observasi tersebut, diperoleh
Nilai Karakter Mandiri Siswa Predikat
Jumlah
SB
19
B
0
C
11
K
0
Jumlah
30
nilai rata-rata sebesar 3,25 dengan predikat
B.
Rata-rata
hasil
nilai
karakter kerja keras yang diperoleh siswa sudah termasuk kategori baik. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan
maka
penilaian
nilai
karakter kerja keras sudah mulai Dari hasil observasi tersebut, diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,27 dengan predikat
B.
Rata-rata
hasil
nilai
karakter mandiri yang diperoleh siswa sudah
termasuk
kategori
baik.
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan
maka
penilaian
nilai
karakter mandiri sudah mulai terlihat.
terlihat. Hal ini dapat terlihat ketika ada
siswa
yang
mengerjakan,
belum
mereka
bisa akan
menghitung setiap soal dan mencoba untuk
membaca
kembali
dengan
kemampuan mereka untuk mencoba mengerjakan dengan penuh antusias.
6) Percaya Diri pada uji pengembangan didapat
dari
lembar
Dari
hasil
observasi
tersebut,
observasi
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,73
penilaian sikap percaya diri. Hasil
dengan predikat SB. Rata-rata hasil nilai
observasi penilaian sikap percaya diri
karakter percaya diri yang diperoleh siswa
siswa dapat dilihat dalam Tabel 4.11.
sudah termasuk kategori sangat baik.
Tabel 4.11 Analisis Hasil Penilaian
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan
Nilai Karakter Percaya Diri Siswa
maka penilaian nilai karakter percaya diri
Predikat
Jumlah
sudah mulai terlihat. Hal ini dapat dilihat
SB
25
pada saat uji coba, siswa antusias untuk
B
5
mengerjakan soal dengan percaya diri.
C
0
Hasil belajar siswa pada pertemuan
K
0
ketiga (tahap tes) dapat dilihat dalam tabel
Jumlah
30
4.12.
Tabel 4.12 Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas X-1 Rentang Angka
Huruf
Jumlah
A AB+ B BC+ C
1 3 8 8 5 3 2 30
Jumlah
Dari hasil tes yang dikerjakan siswa,
bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,14
sebanyak 25 siswa (83%). Ini
dengan predikat B. Rata-rata hasil yang
berarti media komik matematika berbasis
diperoleh
nilai karakter yang dikembangkan oleh
siswa
ini
sudah
termasuk
kategori baik.
peneliti telah memiliki efek potensial.
Berdasarkan uraian bab III, media komik matematika dikatakan
berbasis mempunyai
Adapun karakteristik media komik
nilai
karakter
matematika berbasis nilai karakter pada
efek
potensial
materi trigonometri ini, yaitu peneliti
terhadap hasil belajar siswa jika ketuntasan
mendesain
tes siswa
berwarna. Peneliti komik menyusun media
. Hasil tes menunjukkan
komik
dengan
tampilan
komik berbentuk buku. Pada tampilan awal
permasalahan nyata terkait materi fungsi
komik diberi cover agar tampilan media
trigonometri.
komik menarik. Dalam media komik
Berdasarkan
hasil
menggunakan
belajar media
siswa
terdapat tiga tokoh yang menyampaikan
dengan
dialog yaitu Dina, Dani dan Angel. Pada
matematika
halaman berikutnya dalam media komik
diperoleh sebanyak 25 siswa (83%) yang
terdapat kompetensi dasar, indikator, serta
mendapatkan nilai ≥ 2,51. Artinya, dapat
karakter yang dikembangkan.
dikatakan
berbasis
hasil
nilai
komik karakter
belajar
dengan
Pada halaman berikutnya langsung
menggunakan media komik matematika
membahas materi yaitu materi grafik
berbasis nilai karakter memberikan hasil
fungsi sinus. Pada materi grafik fungsi
belajar siswa yang termasuk baik. Hasil ini
sinus,
didukung
diberikan
langsung
cara
Teori
Crawford
danWeiner
menggambar grafik fungsi sinus dimana
(Cleaver, 2008) yang mengatakan banyak
harus
terlebih
pendidik yang berhasil dalam mengajar
dahulu. Sehingga siswa dapat dengan
ketika mereka menggunakan komik dalam
mudah menggambar grafik fungsi sinus.
pembelajaran.
membuat
tabel
grafik
Kemudian dilanjut dengan materi grafik
Hasil belajar siswa juga sejalan
fungsi kosinus dan menggambar grafik
dengan hasil observasi penilaian karakter
sinus dan kosinus dimana nilai
siswa. Dimana siswa yang memiliki nilai
.
Dalam media komik matematika
karakter dengan kategori Sangat Baik (SB)
diberikan dialog yang disusun sedemikian
berjumlah 19 siswa, Baik (B) berjumlah 6
menarik, sehingga siswa dapat memahami
siswa, dan Cukup (C) berjumlah 5 orang.
materi dengan mudah. Dalam media komik
Diperoleh persentase siswa yang nilai
matematika juga terdapat susunan dialog
karakternya mulai terlihat yaitu 83, 33%.
yang
nilai
Artinya, dapat dikatakan hasil penanaman
dapat
nilai karakter dengan menggunakan media
memahami materi trigonometri, siswa juga
komik matematika berbasis nilai karakter
mendapat nilai karakter dari susunan
menghasilkan siswa yang memiliki nilai
dialog yang terdapat dalam media komik
karakter yang baik.
mengandung
karakter.
Disamping
penanaman siswa
matematika. Karakter yang ditanamkan
Secara keseluruhan hasil tes siswa
pada media komik yaitu jujur, disiplin,
memenuhi standar keberhasilan belajar
tanggung jawab, mandiri, kerja keras, dan
sebesar ≥ 75% yaitu sebanyak 25 siswa
percaya diri dalam menyelesaikan berbagai
(83%) sesuai dengan hasil nilai karakter siswa
yaitu
83,33%.
Media
komik
matematika berbasis nilai karakter yang
kosinus).
telah dikembangkan peneliti termasuk
konsep fungsi trigonometri
dalam kategori baik dan memiliki efek
(sinus,
potensial terhadap hasil belajar dan nilai
Menentukan hubungan nilai
karakter siswa. Namun di dalam kelas
fungsi
terdapat 5 siswa yang mendapatkan nilai
sudut-sudut istimewa.
paling rendah dibandingkan nilai-nilai
(2)
menganalisis
kosinus).
(3)
Trigonometri
dan
- Validitas dari aspek konstruk:
siswa yang lain, hal ini terjadi karena siswa
Media
tidak menguasai kemampuan prasyarat,
berbasis nilai karakter dibuat
yaitu pengetahuan tentang perbandingan
sesuai dengan karakteristik
trigonometri
komik
sudut-sudut
khusus
dan
komik
sebagai
perbandingan trigonometri dari sudut di
pembelajaran
semua
karakteristik
kuadran,
menyelesaikan
sehingga
grafik
fungsi
saat dengan
matematika
media dan
penanaman
karakter
yang
dapat
menggunakan tabel, siswa mengalami
membantu
siswa
dalam
kesulitan.
memahami
konsep
yang
dipelajari. - Validitas dari aspek bahasa:
KESIMPULAN 1.
Produk dari penelitian ini adalah
Media
media komik matematika berbasis
menggunakan bahasa yang
nilai
materi
sederhana
SMA.
dipahami siswa.
karakter
trigonometri
untuk
kelas
X
komik
matematika
dan
mudah
Berdasarkan hasil penelitian dan 2) Kategori praktis
pembahasan, diperoleh kesimpulan
Media dikatakan praktis terlihat
yaitu:
dari hasil ujicoba pada tahap
1) Kategori valid
small group dimana siswa dapat
- Validitas dari aspek konten.
menggunakan
Isi yang terdapat pada media
kompetensi dasar yang akan dicapai, dengan indikator, (1) Mendeskripsikan
konsep
fungsi trigonometri (sinus,
dengan
baik sesuai perencanaan.
komik matematika berbasis nilai karakter sesuai dengan
media
2.
Pengembangan
media
komik
matematika berbasis nilai karakter dapat meningkatkan nilai karakter siswa, hal ini dapat diketahui dari
aspek tiap nilai karakter pada siswa yang
menunjukkan
sudah
5) Aspek kerja keras, pada uji
mulai
pengembangan diperoleh nilai
terlihat walaupun peningkatan yang
rata-rata karakter kerja keras
dilakukan bermacam-macam. Media
siswa
komik matematika berbasis nilai
kategori baik dan nilai karakter
karaker dapat meningkatkan nilai-
kerja keras pada siswa mulai
nilai karakter yang ada pada setiap
terlihat.
individu siswa yang meliputi aspek
3,25
dengan
6) Aspek percaya diri, pada uji
sebagai berikut: 1) Aspek
sebesar
pengembangan diperoleh nilai
jujur,
pada
uji
rata-rata karakter percaya diri
pengembangan diperoleh nilai
siswa
sebesar
3,73
dengan
rata-rata karakter jujur siswa
kategori sangat baik dan nilai
sebesar 3,07 dengan kategori
karakter percaya diri pada siswa
baik dan nilai karakter jujur pada
mulai terlihat.
siswa mulai terlihat. 2) Aspek
disiplin,
pada
pengembangan diperoleh nilai rata-rata karakter disiplin siswa sebesar 3,05 dengan kategori baik dan nilai karakter disiplin
3) Aspek tanggung jawab, pada uji pengembangan diperoleh nilai karakter
Pengembangan
media
komik matematika berbasis nilai karakter yang ditunjukkan kepada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Indralaya Utara memiliki efek potensial terhadap hasil belajar siswa dengan baik kategori baik. Ketuntasan
pada siswa mulai terlihat.
rata-rata
3.
uji
tanggung
yang dicapai siswa sebesar 83% dan telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan, yaitu
75%.
jawab siswa sebesar 3,49 dengan kategori sangat baik dan nilai karakter tanggung jawab pada
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, R. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
siswa mulai terlihat. 4) Aspek
mandiri,
pada
uji
pengembangan diperoleh nilai rata-rata karakter mandiri siswa sebesar 3,27 dengan kategori baik dan nilai karakter mandiri pada siswa mulai terlihat.
Amri,
S dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Cleaver, S. 2008. Comics and Graphic Novels. Instructor, 117(6): 28-30. Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Nurani Sejahtera. Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Gumelar, M.S. 2011. Comic Making. Jakarta: PT Indeks. Hudoyo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Kemdikbud. 2013. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kemdikbud RI. Kesuma, D dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Lickona, T. 2013. Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Penerbit Nusa Media. Lie, A. 2005. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Marsigit. 2003. Metodologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: FMIPA UNY. Mediawati, E. 2011. Pembelajaran Akuntansi Keuangan Melalui Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Mahasiswa. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1).
Mulyatiningsih, E. 2012. Analisis ModelModel Pendidikan Karakter Untuk Usia Anak-Anak, Remaja Dan Dewasa. Yogyakarta: UNY. Mulyono, A. 1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Muslich, M. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Muslich, M. 2011. Pendidikan Karakter, Menjawab Tantangan Krisis Multimensional. Jakarta: Bumi Aksara. Narwanti, S. 2011. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia. Novianti, R.D. dan Syaichudin, M. 2010. Pengembangan Media Komik Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Bentuk Soal Bab Pecahan Pada Siswa Kelas V SDN Ngembung. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10(1): 78. Nugraha, E. A dkk. 2013. Pembuatan Bahan Ajar Komik Sains Inkuiri Materi Benda untuk Mengembangkan Karakter Siswa Kelas IV SD. Unnes Physics Education Journal, 2(1). Pusat Kurikulum. 2010. Buku Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum. Sadiman, A. S., dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter. Salatiga: Erlangga.
Sidik, I. P. 2013. Efektivitas Media Komik Digital Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapa Masa Depan. Jakarta: Dirjend Dikti Depdiknas. Suherman, E. dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jica. Sujarwo. 2008. Metode Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Tessmer, M. 1993. Planning and Conducting Formative Evaluations. London: Kogan Page. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Usman, M. U. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zulkardi. 2006. Formative Evaluation: What,
Why,
When
and
How.
http://www.reocities.org/zulkardi/bo oks.html. Diakses tanggal 10 Januari 2016.