e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS NEO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MENDOYO N.P. Mega Cahyani Dewi 1, A.A. Gede Agung2, I Dewa Kade Tastra3 1,2,3
Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} Abstrak Permasalahan yang ditemukan di SMA Negeri 1 Mendoyo adalah belum optimalnya hasil belajar mata pelajaran Biologi pada siswa kelas X semester II. Salah satu indikasinya adalah capaian rerata hasil belajar Biologi sebesar 70,36 yang masih di bawah angka nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sebesar 75%. Salah satu faktor yang menjadi penyebab belum optimalnya hasil belajar tersebut adalah minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran cukup rendah. Atas dasar kondisi tersebut maka dilaksanakanlah penelitian yang bertujuan menghasilkan produk e-learning berbasis NEO. Secara operasional tujuan tersebut dirinci kedalam tiga tahapan kerja yang berkaitan yaitu, (1) mendeskripsikan rancang bangun e-learning berbasis NEO, (2) mengetahui kualitas hasil pengembangan e-learning berbasis NEO, dan (3) mengetahui efektivitas e-learning berbasis NEO untuk meningkatkan hasil belajar Biologi siswa. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Hannafin and Peck. Subjek uji coba adalah siswa kelas X.3 dan X.5 SMA Negeri 1 Mendoyo. Data yang dihasilkan melalui kuesioner kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Sedangkan data yang dihasilkan dari metode tes dianalisis dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan, (1) rancang bangun e-learning berbasis NEO diawali dengan fase analisis kebutuhan selanjutnya dihasilkan storyboard, (2) kualitas hasil pengembangan e-learning berbasis NEO menurut review ahli isi sebesar 90,7% pada kualifikasi sangat baik. Hasil review ahli desain pembelajaran sebesar 89% pada kualifikasi baik. Hasil review ahli media pembelajaran sebesar 91,2% pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji perorangan sebesar 90,2 % pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 91,39% pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji lapangan sebesar 90,1% pada kualifikasi sangat baik. (3) Efektivitas e-learning berbasis NEO diperoleh dari hasil thitung = 10,11>ttabel = 2,000, ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning berbasis NEO yang dikembangkan dinyatakan valid dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar Biologi pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Mendoyo. Kata-kata kunci: Pengembangan, E-learning berbasis NEO, Biologi. Abstract
Problems found in SMA Negeri 1 were not optimal students learning outcomes Biology subjects in class X grade even semester. One of the indications that show this phenomenon was avarege of the students Biology learning outcomes wich was 70,36 that still under the Minimum Completeness Standard (KKM) which was 75%. One factor that suspected as the cause of this problem was the cause results not optimal learning is student interest in learning to follow a fairly low. On the basis of that problem, the researcher conducted a research in developing an e-learning-based NEO.
1
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) Operationally these objectives elaborated into three phases of work related, (1) describe the design NEO-based e-learning, (2) to test the quality of the development of e-learning-based NEO, and (3) determine the effectiveness of NEO-based e-learning to improve student learning outcomes Biology. The model used is a model development Hannafin development and Peck. Subject test is class X.3 and X.5 SMA Negeri 1 Mendoyo. Data generated through a questionnaire and analyzed by descriptive qualitative and quantitative descriptive. While the data generated from the test method were analyzed by t-test. The results found that, the design of NEO-based e-learning begins with needs analysis phase is further produced storyboards, 2) the quality of the development of e-learning-based NEO according to expert review the contents of 90.7% on the excellent qualifications. Results instructional design expert review by 89% on qualifying well. Results of expert review of instructional media at 91.2% on the excellent qualifications. Individual test results of 90.2% on the excellent qualifications. A small group of test results of 91.39% on excellent qualifications. Field test results of 90.1% on the excellent qualifications. 3) The effectiveness of e-learning-based NEO obtained from with tcount = 10,11 >ttable = 2,000 this means that H0 denied and H1 received. So it can be concluded that the e-learningbased NEO was valid and effective to improve the learning outcomes of Biology in class X SMA Negeri 1 Mendoyo. Keywords: Development, e-learning-based NEO, and Biology
Pendahuluan Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat, juga membawa dampak pada dunia pendidikan di Indonesia. Kehadiran serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang berupa internet dengan teknologi web (World Wide Web) inilah yang kemudian melahirkan sistem dengan konsep pembelajaran e-learning. E-learning merupakan suatu jenis sistem pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke peserta didik dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan lain. Onno W.Purbo (dalam Rusman,2013:346) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pembelajaran lewat teknologi elektronik internet”. Lahirnya sistem pembelajaran elearning ini akan membawa pengaruh terjadinya tranformasi pendidikan konvensional (teacher-centered) ke bentuk digital, baik secara isi (content) dan sistemnya. Daryanto (2013) mengemukakan bahwa e-learning sebagai suatu inovasi pembelajaran serta alternatif solusi bagi perkembangan kebutuhan belajar peserta didik dan tenaga kependidikan nonformal. Banyak faktor diera globalisasi turut serta berfungsi sebagai katalisator untuk revolusi sistem pembelajaran dari yang sebelumnya
bersifat konvensional (Teacher-Centered) kemudian dikolaborasikan kedalam pembelajaran Student-Centered dengan menciptakan budaya belajar mandiri bagi individu. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Mendoyo dengan mewawancarai guru mata pelajaran Biologi kelas X dan melihat dari hasil rata-rata nilai tengah semester siswa yakni 70,36 yang berarti hasil belajar siswa belum optimal karena kurang dari standar nilai ketuntasan untuk mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Mendoyo yaitu 75. Dari pengamatan yang dilaksanakan ada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut, antara lain pemenuhan tujuan pembelajaran memerlukan waktu yang cukup lama dan minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran cukup rendah. Misalnya proses pembelajaran hanya menggunakan media konvensional berupa papan tulis dan buku pegangan. Guru maupun sekolah belum mampu mengembangkan suatu inovasi pembelajaran yang menarik guna meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Penggunaan media konvensional oleh pendidik di sekolah tersebut cenderung membuat proses pembelajaran tidak menarik dan membuat siswa enggan untuk meningkatkan hasil belajarnya. Sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, pendidik setidaknya mampu membuat sebuah inovasi 2
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) sehingga siswa dapat lebih mudah menerima dan memahami materi dalam pembelajaran. Tersedianya sistem pembelajaran e-learning menawarkan kecepatan dan tidak terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar mudah dilakukan peserta didik kapan saja dan dimana saja. Batas ruang, jarak, dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan Rusman (2012). Berdasarkan hasil observasi dan pernyataan mengenai e-learning tersebut maka e-learning untuk mata pelajaran Biologi perlu dikembangkan di SMA Negeri 1 Mendoyo. Penyajian materi pelajaran dengan menggunakan elearning diharapkan dapat menarik minat dan membangkitkan gairah peserta didik untuk mempelajari kembali materi yang disajikan. Berdasarkan paparan tersebut, maka dilakukan penelitian pengembangan dengan judul. “Pengembangan Elearning Berbasis NEO Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015 Di SMA Negeri 1 Mendoyo”.
sehingga mampu mendukung kegiatan pembelajaran. (3) untuk mengetahui efektivitas pengembangan e-learning berbasis NEO terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMA Negeri 1 Mendoyo. Metode Dalam penelitian ini digunakan model pengembangan Hannafin and Peck. Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan bahwa model pengembangan Hannafin and Peck merupakan model pengembangan berorientasi produk dan tahapan pada model ini memperlihatkan tahapantahapan dasar sistem pembelajaran yang sederhana, sistematik serta mudah untuk dipelajari. Wiyani (2013) mengemukakan suatu desain pengejaran yang terdiri atas tiga fase yaitu, (1) fase analisis kebutuhan, (2) fase desain, dan (3) fase pengembangan dan implementasi. Pada penelitian pengembangan e-learning berbasis NEO ini digunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu pencatatan dokument, kuesioner dan tes. Metode pencatatan dokumen digunakan untuk mengumpulkan data terkait sasaran untuk menghasilkan sebuah desain e-learning berbasis NEO yang sesuai dengan karakteristik sasaran. Dalam hal ini metode pencatatan dokumen menghasilkan laporan pengembangan produk. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data hasil review dari ahli isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran, siswa saat uji coba perorangan, kelompok kecil, dan saat uji lapangan. Metode tes yang digunakan pada penelitian ini ialah tes objektif atau pilihan ganda. Tes objektif atau pilihan ganda ini digunakan pada uji efektivitas produk hasil belajar siswa. Sebelum melakukan uji efektivitas perlu dilakukan uji coba instrumen tes obyektif. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mendapat gambaran secara empirik apakah instrumen tes obyektif tersebut layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen tes obyektif tersebut terlebih
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) bagaimanakah rancang bangun e-learning berbasis NEO pada mata pelajaran Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMA Negeri 1 Mendoyo? (2) bagaimanakah e-learning berbasis NEO menurut review ahli, uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan? (3) bagaimanakah efektivitas hasil pengembangan e-learning berbasis NEO terhadap hasil belajar siswa pada mata Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMA Negeri 1 Mendoyo?. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah (1) untuk mendeskripsikan rancang bangun e-learning berbasis NEO pada mata pelajaran Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMA Negeri 1 Mendoyo. (2) untuk mengetahui kualitas elearning berbasis NEO pada mata pelajaran Biologi kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMA Negeri 1 Mendoyo 3
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) dahulu dianalisis dengan menggunakan uji validitas tes, reliabilitas tes, taraf kesukaran tes, dan daya pembeda tes. Sebelum melakukan uji validitas tes, terlebih dahulu instrumen tes obyektif tersebut di validasi oleh judges untuk mengetahui validitas tes obyektif dari segi isi, redaksi, dan kesesuaian dengan pokok bahasan materi. Judges yang dipilih pada tahap validasi isi instrumen teks obyektif adalah salah satu dosen pengajar di Jurusan Biologi UNDIKSHA. Setelah isi dan redaksi tes dinyatakan valid, berikutnya memasuki tahap validasi dengan melakukan uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda tes. Adapun tahapan uji coba instrumen tes hasil belajar sebagai berikut. Uji validitas instrumen. Uji validitas instrumen tes hasil belajar ini dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Mendoyo sebanyak 30 orang. Instrumen tes objektif diujikan kepada 30 siswa agar diketahui apakah instrumen tes hasil belajar valid untuk digunakan pada tahap uji efektivitas atau tidak. Hasil dari uji validitas instrumen tes hasil belajar yang dilakukan pada kelas X, diperoleh dari 40 butir tes objektif yang diujikan, terdapat 28 butir tes yang valid dan 12 butir tes yang tidak valid. Sebanyak 28 butir tes yang valid akan dipilih 28 butir tes dan digunakan pada uji efektivitas. Uji reliabilitas instrumen. Uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui apakah instrumen tersebut akan tetap/ajeg hasilnya jika digunakan kembali dikemudian hari. Dari uji realibilitas ini dianalisis 28 butir soal valid yang di peroleh melalui uji validitas. Dari hasil perhitungan yang dilakukan dapat diperoleh bahwa instrumen tes hasil belajar memiliki koefisien reliabilitas tes sebesar 0,96 dengan kriteria sangat tinggi. Hasil tersebut jika dimasukan kedalam derajat reliabilitas tes yang dikemukakan oleh Guilford (1951) termasuk kedalam kategori sangat baik. Uji taraf kesukaran instrumen. Pada uji ini akan diketahui instrumen yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah, sedang, ataupun sukar. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh bahwa instrumen hasil belajar
memiliki tingkat kesukaran perangkat tes (Pp) sebesar 0,71. Hasil tersebut jika dilihat dari kriteria tingkat kesukaran (P) maka berada di rentangan Mudah. Fernandes (dalam Koyan, 2011:140) menyatakan tes yang baik adalah tes yang memiliki taraf kesukaran antara (25%75%)”. Sehingga dilihat dari pernyataan Fernandes tersebut maka taraf kesukaran tes adalah baik. Selain itu, hasil uji taraf kesukaran tes diperoleh dua kategori soal yakni soal dengan taraf kesukaran mudah dan sedang. Terdapat 16 soal dengan taraf kesukaran mudah dan 12 dengan taraf kesukaran sedang. Uji daya pembeda tes. Koyan (2011) menyatakan bahwa daya pembeda tes adalah kemampuan tes untuk membedakan antara peserta didik yang memilki kemampuan tinggi (kelompok atas) dan peserta didik yang memilki kemampuan rendah (kelompok bawah). Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh bahwa tes memiliki daya pembeda tes (Dp) sebesar 0,309. Hasil tersebut jika dilihat dari kriteria daya beda tes (D) maka berada direntangan baik. Hasil dari uji daya beda diperoleh bahwa tes termasuk ke dalam empat kategori yakni sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik. Terdapat 1 soal yang memiliki kategori daya beda sangat baik. 7 soal memiliki kategori daya beda baik, 14 soal memiliki kategori daya beda cukup baik, dan 5 soal memiliki daya beda kurang baik. Soal dengan kategori sangat baik, baik, dan cukup baik akan digunakan untuk uji efektivitas. Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga teknik analisis data, yaitu (1) teknik analisis deskriptif kuantitatif, (2) teknik analisis deskriptif kualitatif dan (3) Metode Analisis Statistik Inferensial. Analisis deskriptif kuantitatif ialah “suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka atau persentase, mengenai suatu objek yang diteliti, sehingga diperoleh kesimpulan umum” (Agung,2012:67) untuk merevisi produk yang dikembangkan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari masing-masing subyek adalah sebagai berikut. 4
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
Presentase = (F : N) x 100%
Keterangan:
(Tegeh dan Kirna, 2010:101)
F
= jumlah presentase subyek = banyak subjek
keseluruhan
Untuk dapat pengambilan keputusan Selanjutnya, untuk menghitung presentase ketetapan sebagai berikut. keseluruhan subyek digunakan rumus: Tabel 1. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5
memberikan digunakan
Keterangan : = jumlah n = jumlah seluruh item angket
Tingkat pencapaian 90 - 100 75 - 89 65 - 74 55 – 64 0 - 54
N
Kualifikasi Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
Keterangan Tidak perlu direvisi Sedikit direvisi Direvisi secukupnya Banyak hal yang direvisi Diulangi membuat produk (Tegeh dan Kirna,2010:101)
Analisis deskriptif kualitatif ialah “suatu cara analisis atau pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategorikategori mengenai suatu objek (benda, gejala, variabel tertentu), sehingga akhirnya diperoleh kesimpulan umum” (Agung,2012:67). Teknik analisis deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mengolah data dari hasil review ahli desain pembelajaran, ahli isi mata pelajaran, ahli media pembelajaran dan uji coba produk. Teknik analisis data ini dilakukan dengan mengelompokkan informasi dari data kualitatif yang berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang terdapat pada angket. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Analisis Statistik inferensial ialah “suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan peneliti, dan kesimpulan ditarik berdasarkan hasil pengujian hipotesis” (Agung,2012:68). Analisis statistik inferensial digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas produk terhadap hasil belajar pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Mendoyo sebelum dan sesudah menggunakan e-learning berbasis NEO. Data uji coba kelompok sasaran dikumpulkan dengan menggunakan pretest dan posttest terhadap materi pokok yang diuji cobakan. Hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan uji-t untuk mengetahui perbedan antara hasil pretest dan posttest. Pengujian hipotesis digunakan uji-t berkorelasi dengan bantuan program komputer Office Excel dan pemutahiran hasil dengan penghitungan manual. Sebelum melakukan uji hipotesis (uji-t berkorelasi) dilakukan uji prasyarat (normalitas dan homogenitas). Rumus untuk menghitung uji prasyarat dan uji hipotesis (uji-t berkorelasi) adalah sebagai berikut. a. Uji Normalitas Sebaran Data Uji normalitas sebaran data dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor pada setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Oleh karena itu, dapat digunakan teknik Lilliefors dengan cara. 1. Urutkan data sampel dari kecil ke besar dan tentukan frekuensi tiap-tiap data. 2. Tentukan nilai z dari tiap-tiap data.
5
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) 3. Tentukan besar peluang untuk masingmasing nilai z dan diberi nama F(z). 4. Hitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai z dan sebut dengan S(z) hitung proporsinya, jika n = 30, maka tiap-tiap frekuensi kumulatif dibagi dengan n. Gunakan nilai L0 yang terbesar. 5. Tentukan nilai L0 = |F(z) – S(z)|, hitung selisihnya, kemudian bandingkan dengan nilai Lt dari tabel Lillifors. 6. Jika L0< Lt, maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
(Koyan, 2012:29) Keterangan: = Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2 = Simpangan baku sampel = Simpangan baku sampel = Varians sampel 1 = Varians sampel 2 Hipotesis yang diambil yaitu sebagai berikut. H0 : μA1 μA 2
Kriteria pengujian: Jika Lhitung(L0)
H1 : μA1 μA 2 Keterangan: μA 1 = rata-rata hasil belajar sebelum mengikuti pembelajaran dengan e-learning berbasis NEO. μA 2 = rata-rata hasil belajar sesudah mengikuti pembelajaran dengan e-learning berbasis NEO.
b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas Uji homogenitas varians ini dilakukan untuk mencari tingkat kehomogenan secara dua pihak yang diambil dari kelompok-kelompok terpisah dari satu populasi yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk menguji homogenitas varians untuk kedua kelompok digunakan uji Fissher (F), sebagai berikut.
siswa Biologi siswa Biologi
H0 : μA1 μA 2 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan e-learning berbasis NEO. H1 : μA1 μA 2 : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan e-learning berbasis NEO.
(Koyan,2012:34) Kriteria pengujian : varians homogen jika, , 𝜒2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikasi 𝛼 = 0,05 dengan derajat kebebasan k-1.
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis uji-t sampel berkorelasi dengan rumus product moment. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian adalah apabila hasil perhitungan diperoleh nilai thitung >ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
c. Uji Hipotesis (Uji-t berkorelasi) Pada penelitian ini akan menguji perbedaan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Mendoyo sebelum dan sesudah menggunakan e-learning berbasis NEO terhadap satu kelompok. Maka dari itu digunakan analisis uji berkorelasi. Rumus untuk uji-t berkorelasi adalah sebagai berikut:
Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ini dipaparkan tiga hal pokok, yaitu (1) rancang bangun elearning berbasis NEO (2) kualitas hasil pengembangan produk, (3) efektivitas 6
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) hasil pengembangan e-learning berbasis NEO.
segi isi/substansi materi yang disajikan dalam e-learning berbasis NEO ini tidak perlu direvisi. Uji Ahli Media Pembelajaran dilakukan oleh salah satu staf dosen pengajar di Jurusan Teknologi Pendidikan UNDIKSHA, yaitu Bapak I Kadek Suartama,S.Pd,.M.Pd. Berdasarkan evaluasi dari ahli media pembelajaran, maka persentase tingkat pencapaiannya sebesar87,69% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga e-learning berbasis NEO perlu sedikit revisi. Hasil uji Coba Perorangan digunakan 3 (tiga) orang siswa kelas X SMA Negeri 1 Mendoyo. Ketiga orang tersebut terdiri atas siswa dengan kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah. Hasil persentase diperoleh sebesar 93,3% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga e-learning berbasis NEO tidak perlu direvisi. Uji Coba Kelompok Kecil. Dalam uji coba kelompok kecil, disertakan 12 (dua belas) orang responden yang berasal dari sasaran produk yakni kelas X SMA Negeri 1 Mendoyo. Keduabelas orang siswa tersebut terdiri dari empat orang siswa berkemampuan akademik tinggi, empat orang siswa berkemampuan akademik sedang, dan empat orang siswa berkemampuan akademik rendah. Persentase yang diperoleh sebesar 92,96% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga e-learning berbasis NEO tidak perlu direvisi. Uji Coba Lapangan. Sebagai subjek coba dalam uji coba lapangan yaitu 30 orang siswa kelas X.5 SMA Negeri 1 Mendoyo. Adapun persentase yang diperoleh dari hasil uji coba lapangan sebesar 92,37% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga e-learning berbasis NEO tidak perlu direvisi. Revisi e-learning berbasis NEO dilakukan berdasarkan saran dan masukan dari review ahli dan uji coba kepada siswa selaku subyek coba pada peenelitian pengembangan ini. Pada tahapan review dan uji coba kepada siswa, tidak terdapat revisi yang berarti terhadap keseluruhan konten, desain pembelajaran, maupun media pembelajaran. Secara umum revisi e-
1)
Rancang Bangun E-learning berbasis NEO Adapun rancang bangun dari elearing berbasis NEO dimulai pada fase analisis kebutuhan. Melalui analisis kebutuhan menghasilkan sasaran dan kompetensi sasaran, yang selanjutnya digunakan untuk membuat storyboard. Storyboard bertujuan untuk memberikan gambaran desain dan pengaturan tata letak konten di dalam media. Dalam kata lain storyboard dapat diartikan sebagai alat perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana. Storyboard berperan menjadi gambaran dasar dari sebuah produk yang akan kita bangun berikutnya. 2)
Kualitas Hasil Pengembangan Produk Kualitas hasil pengembangan produk. Dalam hal ini akan dipaparkan enam hal pokok, yaitu Uji Ahli Desain Pembelajaran, Uji Ahli Isi Mata Pelajaran, Uji Ahli Media Pembelajaran, Uji Coba Perorangan, Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Lapangan. Keenam data tersebut akan disajikan secara berturut-turut sebagai berikut. Uji Ahli Desain Pembelajaran, elearning berbasis NEO ini diujicobakan kepada salah satu staf dosen pengajar di Jurusan Teknologi Pendidikan UNDIKSHA yaitu Bapak Dr. I Made Tegeh, M.Pd. Berdasarkan hasil evaluasi dari ahli desain pembelajaran, Setelah dikonversikan dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaiannya sebesar 89,23% berada pada kualifikasi baik, sehingga e-learning berbasis NEO ini perlu sedikit revisi. Uji Ahli Isi Mata Pelajaran, Produk ini direview oleh seorang ahli isi sekaligus sebagai guru bidang studi Biologi kelas X di SMA Negeri 1 Mendoyo atas nama Bapak Drs. Ketut Narda. Berdasarkan evaluasi dari ahli isi mata pelajaran, setelah dikonversikan dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaiannya sebesar 94,28% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga dari 7
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) learning berbais NEO berada pada penambahan rangkuman, pergantian minggu/pertemuan, dan penambahan tes/evaluasi.
signifikansi 5% sehingga H0 diterima. Jadi data berasal dari populasi homogen. Setelah melakukan perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas didapat data berdistribusi normal dan homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji t-test. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilanjutkan pada pengujian hipotesis penelitian (H1). Dari hasil uji-t diperoleh thitung = 10,11 dan ttabel = 2,000 untuk db = 58 dari taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan Kriteria pengujian, H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Biologi siswa sebelum menggunakan e-learning berbasis NEO dan sesudah menggunakan e-learning berbasis NEO.
3)
Efektivitas Hasil Pengembangan E-learning berbasis NEO Sebelum melaksanakan uji efektivitas produk e-learning berbasis NEO, peneliti melakukan pretest terhadap 30 siswa di kelas X.5 SMA Negeri 1 Mendoyo. Selanjutnya diteruskan melakukan posttest terhadap 30 siswa tersebut. Dari hasil analisis pretest dan posttest 30 siswa didapatkan rata-rata pretest sebesar 68 dan nilai rata-rata posttest sebesar 79,66. Berdasarkan nilai pretest dan posttest 30 siswa tersebut, maka dilakukan uji-t untuk sampel berkorelasi secara manual. Sebelum melakukan uji hipotesis (uji-t), perlu dilakukan uji prasyarat analisis data yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun pemaparannya sebagai berikut. (1) Uji Normalitas. Uji normalitas data dilakukan untuk menyajikan bahwa sampel benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas data dilakukan terhadap data 30 siswa dari hasil belajar IPA siswa yang terdiri dari dua kelompok yaitu (a) hasil belajar Biologi siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan e-learning berbasis NEO, dan (b) hasil belajar Biologi siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan e-learning berbasis NEO. Uji normalitas data dilakukan dengan teknik Liliefors. Berdasarkan hasil analisis uji normalitas data yang dilakukan dengan menggunakan teknik Lilliefors, menunjukkan data pretest normal, yang ditunjukan dari L0 =0,1411 < Lt =0,1590. Sedangkan data posttest juga normal, ditunjukan dari L0 =0,1253 < Lt =0,1590. Dengan demikian semua data skor hasil belajar Biologi siswa berdistribusi normal. Uji Homogenitas. Homogenitas data dianalisis dengan uji Bartlett menggunakan statistik Chi-kuadrat. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh χ 2 hutung = 0,66 < χ 2 tabel = 3,481 taraf
Simpulan dan Saran SImpulan Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. (1) rancang bangun e-learning berbasis NEO diawali dengan melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui kompetensi pengguna, tujuan, dan alat untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media yang dikembangkan. Selanjutnya dirancang sebuah storyboard. Storyboard bertujuan untuk memberikan gambaran desain dan pengaturan tata letak konten di dalam media. Setelah perancangan storyboard dilaksanakan. Konsep dari storyboard inilah yang dijadikan acuan dalam mengembangkan media e-learning berbasis NEO. (2) kualitas hasil pengembangan elearning berbasis NEO pada mata pelajaran Biologi oleh (a) hasil review ahli desain pembelajaran berada pada kategori baik, dengan persentase 89,23%, (b) hasil review ahli isi mata pelajaran berada pada kategori sangat baik, dengan persentase 94,28%, (c) hasil review ahli media pembelajaran berada pada kategori baik, dengan persentase 87,69%, (d) uji 8
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) coba perorangan berada pada kategori sangat baik dengan persentase 93,3%, (e) uji coba kelompok kecil berada pada kategori sangat baik dengan persentase 92,96%, dan (f) uji coba lapangan berada pada kategori sangat baik dengan persentase 92,37%. (3) berdasarkan analisis data untuk uji efektivitas, dapat diketahui bahwa penggunaan e-learning berbasis NEO ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar Biologi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa harga thitung > ttabel (10,11 > 2,000) pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05), dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima.
lanjut produk ini pada SMA yang memiliki karakteristik, kurikulum, dan materi yang berbeda sehingga peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam. Ucapan Terima Kasih Dalam proses pembuatan artikel ini, sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setulustulusnya kepada yang terhormat : 1. Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan 2. Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan dan juga sebagai Pembimbing II yang telah memberikan motivasi, memberikan bimbingan, dan petunjuk dalam pembuatan artikel ini. 3. Prof. Dr. A.A. Gede Agung, M.Pd. sebagai Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya sehingga artikel ini dapat diselesaikan. 4. Dr. I Made Tegeh, S.Pd.,M.Pd sebagai ahli desain pembelajaran yang telah membantu me-review desain pembelajaran dari e-learning berbasis NEO. 5. Drs. Ketut Narda sebagai ahli isi mata pelajaran yang telah membantu mereview isi (content) dari e-learning berbasis NEO. 6. I Kadek Suartama, S.Pd.,M.Pd sebagai ahli media pembelajaran yang telah membantu mereview media pembelajaran dari e-learning berbasis NEO. 7. Prof. Dr. Nyoman Wijana, M.Si sebagai judges yang telah membantu dalam validasi isi isntrumen evaluasi tes objektif. 8. Drs. I Ketut Ardana Kepala SMA Negeri 1 Mendoyo yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan membantu
Saran Saran-saran yang dapat disampaikan adalah. (1) kepada siswa disarankan e-learning ini untuk digunakan secara mandiri dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar karena telah tervalidasi dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar. (2) kepada guru/teknolog pembelajaran disarankan untuk dapat menerapkan lebih lanjut e-learning ini dalam proses pembelajaran dan tetap disesuaikan dengan materi dan kurikulum yang berlaku, selain itu penguasaan dibidang teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan agar pada proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Apabila sebagai teknolog pembelajaran disarankan agar hasil pengembangan e-learning dengan model pengembangan Hannafin and Peck ini dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan produk pembelajaran sejenis maupun yang berbeda. (3) kepada kepala sekolah disarankan untuk dapat mengarahkan guru maupun siswa untuk memanfaatkan serta menggunakan e-learning berbasis NEO dalam proses belajar mengajar (4) kepada peneliti lainnya disarankan untuk dapat mengembangkan lebih 9
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
9.
10.
11.
pelaksanaan uji coba e-learning berbasis NEO. Siswa kelas X SMA Negeri 1 Mendoyo yang telah bersedia menjadi subjek penelitian. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian ini. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian artikel ini.
-------. 2012. Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data Kuantitatif. Singaraja: Undiksha. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Propesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Tegeh, I Made dan I Made Kirna. 2010. Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan. Singaraja: Undiksha.
Daftar Pustaka Agung, A. A. Gede. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Undiksha.
Wiyani,
Koyan, I Wayan. 2011. Asesmen dalam Pendidikan. Singaraja: Undiksha.
10
Novan Ardy. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.