PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TELAGA NGEBEL, JATIM (Didasarkan atas Konsep Pembangunan Berkelanjutan)
ARFIANI SYARIAH 3207 203 005
PENDAHULUAN •
LATAR BELAKANG Perubahan Paradigma pembangunan nasional dari sistem sentralisasi menjadi desentralisasi menyebabkan setiap daerah memaksimalkan potensi yang ada di aderah mereka ‐‐‐‐‐ pariwisata Kabupaten Ponorogo ‐‐‐ Telaga Ngebel ‐‐‐ daya tarik wisata (bentang lahan, sumber air hangat, air terjun, dan PLTA) Nilai Negatif Telaga Ngebel saat ini. 1. Penangkaran ikan nila melalui penanaman keramba,merusak ekosistem dan estetika kawasan. 2 Bangunan‐bangunan 2. Bangunan bangunan komersil didirikan di sepanjang bibir Telaga tanpa memperhatikan kaidah bangunan tepi air. 3. Perubahan pemanfaatan lahan penduduk di sekitar tebing Telaga untuk bercocok tanam, sehingga menimbulkan longsoran. 4. Belum adanya kesadaran masyarakat thdp sistem pengelolaan lingkungan yang baik‐‐‐‐ limbah di buang langsung ke Telaga Studi ini ingin memberikan masukan bagaimana memanfaatkan dan mengambil keuntungan dari alam tanpa p harus merusaknya, sehingga y , gg bisa memberikan manfaat berkelanjutan. j
•
PERUMUSAN MASALAH: terjadinya kerusakan lingkungan alam dan eksploitasi lahan pada kawasan wisata Telaga j di k k li k l d k l i il h d k i T l Ngebel. (Kepentingan Ekonomi X Ekologi X Sosial)
PERTANYAAN PENELITIAN: F k Faktor apa yang menjadi penyebab kurang berkembangnya pariwisata di Telaga Ngebel? j di b bk b k b i i di T l N b l?
•
TUJUAN PENELITIAN: menjawab pertanyaan tentang bagaimana sebenarnya pendekatan yang tepat untuk mengembangkan kawasan wisata Telaga Ngebel. b k k l b l
• 9 9 9 9
SASARAN PENELITIAN:
Identifikasi faktor penentu pengembangan pariwisata berkelanjutan secara umum. Id tifik i t i K Identifikasi potensi Kawasan Wisata Telaga Ngebel. Wi t T l N b l Identifikasi faktor penyebab kurang berkembangnya pariwisata di Kawasan Telaga Ngebel. Identifikasi persepsi dan preferensi wisatawan serta masyarakat terhadap konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan. 9 Merumuskan konsep pengembangan kawasan wisata secara berkelanjutan di Telaga Ngebel.
MANFAAT: Praksis : Memberikan masukan dan bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi keperluan Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo, dalam rangka upaya untuk mengantisipasi peningkatan pembangunan di lokasi studi. Sehingga rencana pembangunan prioritas bisa ditentukan dan kemungkinan buruk akibat kerusakan alam bisa dihindari. Teoritis: Memberikan sumbangan pemikiran tentang konsep pengembangan pariwisata secara berkelanjutan. berkelanjutan
• •
RUANG LINGKUP: Ruang Lingkup Wilayah: Ruang Lingkup Wilayah: Kawasan inti dan Koridor sepanjang pintu masuk menuju Lokasi Penelitian
•
Ruang Lingkup Substansi: Hal‐hal yang berkaitan dengan pengembangan kawasan wisata Telaga Ngebel secara berkelanjutan (Ilmu Pariwisata,Ekologi Lingkungan ,Perancangan Kota)
TINJAUAN PUSTAKA •
A k k kK Aspek pokok Kepariwisataan i i t
•
Unsur penting dalam pariwisata antara lain : Motivasi perjalanan. Perpindahan seseorang Perpindahan seseorang, Interaksi Kegiatan/pengalaman pariwisata Unsur‐unsur dari pariwisata: Wisatawan Destination
•
•
Wisatawan dan Tipologi perjalanannya:
•
Penawaran Wisata: Produk wisata: Atraksi Asesbilitas Amenitas (Damanik&Weber 2006) Produk wisata: Atraksi, Asesbilitas, Amenitas (Damanik&Weber, 2006) Atraksi dibagi menjadi Atraksi Alam, Budaya dan Buatan. Unsur lain yang harus melekat dalam atraksi adalah Hospitality Aksesbilitas mencakup keseluruhan infrastruktur transportasi yang menghubungkan wisatawan dari, ke, dan selama di daerah tujuan wisata (Inskeep,1994) Kualitas produk yang baik terkait empat hal:keunikan, otensitas, originalitas, dan keragaman
•
Teori Pengembangan Kawasan Wisata;
•
Konsep Pengembangan Kawasan Tepi Air
•
• • • •
Konsep Pembangunan Berkelanjutan. Emil Salim (1987) mengemukakan beberapa asumsi dasar serta ide pokok yang mendasari konsep pembangunan berlanjut,yakni: Pembangunan harus berlangsung terus menerus dan ditopang sumber alam, kualitas lingkungan dan manusia yang selalu berkembang. Sumber alam memiliki ambang batas yang penggunannya akan menurunkan kualitas dan kuantitasnya. Kualitas lingkungan berkolerasi langsung dengan kualitas hidup Pembangunan memungkinkan generasi sekarang meningkatkan kesejahteraannya tanpa Pembangunan memungkinkan generasi sekarang meningkatkan kesejahteraannya tanpa mengurangi kemungkinan generasi masa datang untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Dari konsep pembangunan berkelanjutan diatas dapat digeneralisasikan pada konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan, yakni bahwa: • Pembangunan pariwisata berkelanjutan dapat dicapai jika dampak lingkungan seimbang dengan tujuan ekonomi yang diharapkan. Dalam arti bahwa semakin besar nilai ekonomi y g yang diharapkan, maka dampak lingkungan juga harus diminimalisir. Pariwisata dapat p , p g g j g p berkelanjutan jika bisa memberikan manfaat baik secara ekonomi maupun ekologi
•
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
•
Untuk mewujudkan sebuah strategi pengembangan kawasan wisata agar bisa berkelanjutan maka perlu dilakukan kajian terhadap hal‐hal berikut bisa berkelanjutan, maka perlu dilakukan kajian terhadap hal‐hal berikut (Damanik&Weber:2006): •Sosial •Lingkungan Li k •Pemasaran •Potensi desa •Perekonomian
METODE PENELITIAN •
• • •
Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian Metode untuk penelitian ini adalah metode kualitatif yang melandaskan pada filsafat Positivisme Penelitian ini bersifat eksploratif, deskriptif, dan preskriptif. Variabel –Variabel. Sumber Data Kerangka pikir Penelitian:
• • •
Teknik Pengumpulan Data Survey Primer: Observasi, Kuisioner,Wawancara y , , Survey Sekunder : Dokumentasi, Bahan Visual, Penelusuran data online.
•
Analisis Data: Analisis Data:
•
Teknik analisis yang relevan dengan proses identifikasi faktor yang menyebabkan kurang berkembangnya kawasan wisata Telaga Ngebel dan rumusan konsep penanganannya adalah dengan teknik Delphi dan analisis triangulasi. Teknik Delphi dipilih dalam proses analisis, karena metode ini memiliki kelebihan dari segi efisiensi waktu,dana, dan kemungkinan hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini, karena dalam prosesnya menggunakan kemampuan stakeholders dalam menganalisa faktor yang menyebabkan kurang berkembangnya kawasan wisata Telaga Ngebel. Teknik Triangulasi digunakan untuk mengelaborasikan hasil dari faktor yang menyebabkan kurang berkembangnya kawasan wisata yang telah ditemukan melalui teknik analisis Delphi dengan referensi konsep pengembangan kawasan wisata secara umum (studi literatur), p g pengamatan empiri peneliti, dan pendapat dari pakar tentang penanganan faktor yang p p , p p p gp g y g menyebabkan kurang berkembangnya kawasan wisata, yang pada akhirnya dapat dirumuskn konsep penanganan kurang berkembangnya kawasan wisata Telaga Ngebel.
•
•
Potensi wisata Telaga Ngebel berupa pemandangan alam, bentang lahan, flora dan fauna yang merupakan atraksi utama obyek wisata ini merupakan atraksi utama obyek wisata ini.
Penangkaran ikan nila di Telaga dengan menanam keramba, merusak estetika kawasan dan merusak keseimbangan ekologi lingkungan akibat jenis pakan ikan tangkaran yang non alami.
Tebing‐tebing di sepanjang koridor telaga banyak yang mengalami longsor akibat adanya penggunaan lahan atas untuk kegiatan bercocok tanam sehingga tidak ada yang menahan laju penggunaan lahan atas untuk kegiatan bercocok tanam, sehingga tidak ada yang menahan laju air.