Pengembangan Jaringan Informasi Media Resource Center Oleh Joko Santoso 1 dan Sungkowo Rahardjo 2 Teknologi yang pesat perkembangannya saat kannya kegiatan komunikasi secara lebih ini ialah teknologi informasi. Penerapan efektif dan efisien tanpa adanya batasan teknologi baru selalu saja membutuhkan geografis dan waktu. Jaringan berbasis web waktu, dana, usaha, adaptasi dan dukungan memungkinkan penekanan biaya sumber daya manusia. Besaran investasi TI pengembangan dan perawatan yang lebih pada setiap organisasi atau institusi relatif. murah dibanding teknologi client-server biasa. Dua hal terpenting dalam aplikasi teknologi Di samping itu jaringan model ini informasi ialah pengorganisasian dan meningkatkan rasa kepemilikan dan pengemasan informasi dalam format multi tanggungjawab terhadap data semua pihak. media serta aplikasi dalam intranet dan Jaringan berbasis web mampu internet. Dua jenis pemanfaatan tersebut menumbuhkan keinginan untuk kian populer, baik menggunakan yang bersifat protokol yang institusional terbuka yang internet telah menjadi trend baru yang maupun personal. sifatnya mudah akan mendatangkan keuntungan besar digunakan dan Faktor yang tidak birokratis, pada masa datang melalui penghematan mendorong sekaligus mudah penggunaan biaya operasional dengan untuk mendisInternet maupun tribusikan program menginvestasikan sejumlah dana untuk intranet dalam aplikasi ke user mengembangkan Teknologi Informasi penyebaran dan meningkatkan informasi adalah akses serta kebutuhan akan distribusi informasi ke pengguna. informasi yang kian melonjak. Kebutuhan informasi tersebut akan lebih mudah dipenuhi oleh penyedia informasi yang berbasiskan jaringan. Sebagai ilustrasi, majalah Info Komputer telah melakukan survei terhadap 103 eksekutif sistem informasi yang memiliki 500 pegawai. Para ekskutif tersebut memprioritaskan penggunaan media intranet dan internet untuk menyebarkan manual, katalog, daftar inventaris, menyediakan organizational/ human relation, informasi pekerjaan, penawaran jasa, email, distribusi profiler dan pengadaan revisi dokumen secara bersamasama. Kesimpulan sementara, internet telah menjadi trend baru yang akan mendatangkan keuntungan besar pada masa datang melalui penghematan biaya operasional dengan menginvestasikan sejumlah dana untuk TI. Deretan alasan di atas akan lebih panjang jika dikaitkan dengan penggunaan jaringan berbasis web, yang memungkinkan dilaku1 2
1
Persoalan dalam pengolahan dan penyimpanan informasi yang volume luarannya makin besar dewasa ini mendapatkan jalan keluarnya melalui transformasi informasi tercetak ke format elektronis atau digital. Hal tersebut merupakan jawaban terhadap kebutuhan pengguna yang menginginkan informasi yang terkemas secara ringkas, padat, cepat, akurat dan dalam berbagai bentuk penyajian. Penyedia informasi model ini selain perpustakaaan, ialah penerbit (produser), dan Media Resource Center (MRC). Media Resource Center Jembatan Menuju Perpustakaan Maya Media Resource Center (MRC) pada prinsipnya adalah perpustakaan yang koleksi utamanya terdiri atas bahan pustaka audio visual yang terkemas dalam format elektronis dalam berbagai media seperti kaset, video compact
Kepala Sub Bidang Otomasi Perpustakaan, Bidang Kerjasama Perpustakaan dan Otomasi Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi
VISI PUSTAKA Volume 3 Nomor 2 – Desember 2001
disc (VCD), digital versatile discs (DVD), compact audio discs (CD), slides, compact disc – read only memory (CD-ROM). Terdapat pula koleksi software komputer, termasuk di dalamnya bahan pustaka multimedia interaktif. MRC melayani sebuah atau beberapa access point utama pada bidang ilmu tertentu. Umumnya koleksi MRC digunakan untuk mendukung kepentingan studi dan riset di lingkungan akademik, namun tidak tertutup kemungkinan digunakan pula untuk kepentingan umum. Bidang yang dilayani tidak terbatas pada ilmu sosial dan humaniora, melainkan juga sains dan teknologi. Sebagai contoh, koleksi Berkeley MRC mencakup rekaman perkuliahan, direktori dan pemberitaan di radio. Dengan memulai mentransformasikan koleksi yang ada ke format digital. Rencananya MRC ini kelak akan dikembangkan menjadi digital library. Peralatan pendukung yang tersedia di MRC disesuaikan dengan jenis bahan pustaka yang ada. Masih di Berkeley MRC, jika jumlah peralatan yang tersedia tidak mencukupi menghadapi luberan pengunjung, pengguna diperbolehkan membawa peralatan atau bahan pustaka sendiri. Dengan demikian perpustakaan atau MRC menyediakan pula sejumlah port untuk catu daya listrik dan port untuk koneksi ke internet. Sebetulnya port untuk koneksi ke internet tidak diperlukan jika tersedia sambungan internet secara broad line yang memungkinkan sambungan internet nirkabel (remote access), seperti yang ada di Nanyang Technological University, Singapore. Adapun peralatan standard yang perlu disediakan pada sebuah MRC ialah sebagai berikut. ⌧ Pemutar videocassette (3/4- dan 1/2inch VHS, PAL dan SECAM); ⌧ Pemutar videodisc (baik stand-alone maupun dengan komputerinteractive); ⌧ Pemutar DVD (Digital Versatile Disc); ⌧ Slide/tape synchronized viewers; ⌧ Pemutar audiocassette; ⌧ Pemutar audio compact disc (CD);
⌧ Akan lebih baik dan lengkap lagi jika terdapat sambungan Internet (termasuk di dalamnya web browsers dengan fasilitas plug-in/play untuk mengakomodasi banyaknya situs multimedia saat ini). Kemungkinan pengembangan sebuah jaringan media online pada MRC sangat besar. Dengan tersedianya komputer yang telah memiliki fasilitas standar plug-in dan perangkat lunak pendukungnya untuk mengakses secara online file audio dan video, misalnya StreamWorks, RealNetworks, MS Media, dan QuickTime Players maka dimungkinkan bagi pengguna untuk mengakses berbagai situs penyedia layanan multi media tersebut di Internet. Sebagaimana halnya di perpustakaan, untuk mencari bahan pustaka audio visual di MRC disediakan alat bantu berupa katalog dan search engine OPAC. Bahkan sebuah MRC di wilayah Adelaide, Australia Selatan, selain menyediakan layanan bahan pustaka multimedia, juga menyewakan peralatan pendukungnya berupa mesin pemutar atau player. Adelaide MRC memberikan layanan kepada pengguna selama 24 jam selama 7 hari seminggunya, atau tidak pernah tutup sepanjang tahun. Selain itu Adelaide MRC menyediakan pula layanan pengembangan profesi dengan menyelenggarakan berbagai seminar dan konsultasi mengenai semua aspek produksi drama panjang dan pendek, rekaman dokumenter dan menyediakan diri sebagai tempat magang, khususnya mengenai aspek teknis. Di samping itu, Adelaide MRC secara berkala menyelenggarakan pameran koleksi untuk mempromosikan hal-hal yang menyangkut inovasi, pengembangan dan khazanah budaya dalam berbagai format sajian. Contoh lain MRC yang patut mendapatkan pencermatan ialah yang terdapat di Tokyo Denki University Multi Media Resource Center and Library, yang memberikan layanan koleksi bahan pustaka audio visual secara efektif untuk kelas multimedia, ruang seminar dan laboratorium bahasa. Universitas terkemuka di Jepang tersebut dengan peralatan audio visual mutakhir yang dimilikinya, selain melayani kebutuhan bahan pustaka noncetak, juga menyediakan jasa manajemen operasi dan perawatan. Melalui sebuah jaringan yang terdapat di MRC yang berbasiskan sistem komputer, data dan koleksi pada empat kampus yang lokasinya terpisah saling dipertukarkan.
⌧ Komputer Macintosh dan IBM dengan CD-ROM drives. VISI PUSTAKA Volume 3 Nomor 2 – Desember 2001
2
Pengembangan Jaringan Media Resource Center Berbasiskan Web Internet merupakan suatu penemuan dalam sejarah manusia yang mampu membuka peluang untuk melakukan banyak perubahan, misalnya cara mereka bekerja, belajar, bermain dan berusaha. Internet juga mampu mengubah citra, membantu pekerjaan dan sebagainya. Seperti kata Andy Groove, internet telah mentransformasikan industri teknologi informasi dari suatu kumpulan oligopoli menjadi suatu ekosistem yang beragam. Dengan internet hal yang terpenting bukan lagi teknologi yang dimiliki. Melainkan, bagaimana cara bekerja sama dengan pemain lain (Schlender, 1999). Perkembangan media audio visual yang melibatkan teknologi informasi dan telekomunikasi diawali pada era radio. Riset dari USWeb menunjukkan bahwa untuk mencapai audiens sebanyak 50 juta, radio membutuhkan waktu 38 tahun, televisi memerlukan waktu 13 tahun, dan TV Kabel yang dimulai oleh HBO pada 1976 memerlukan waktu 10 tahun. Dibandingkan dengan data tentang web/internet, menunjukkan bahwa sejak Marc Andersen mulai mengembangkan World Wide Web (www) yang mampu menggabungkan informasi teks, grafik, audio dan video, ternyata hanya memerlukan waktu empat tahun dalam usaha mencapai 50 juta user di seluruh dunia. Web telah melakukan suatu revolusi budaya yang terkenal dengan istilah "point and click", yang mendorong orang untuk menggunakannya tanpa harus mengalami pendidikan secara khusus di bidang komputer.
Sebetulnya teknologi internet tidak dapat dipisahkan dengan intranet. Mereka datang bersamaan. Pada dasarnya Intranet menggunakan teknologi Internet. Perbedaannya hanyalah penggunaan firewall, suatu server yang digunakan untuk melindungi aset sistem informasi dari serangan pihak luar. Hal ini menjadikan intranet benar-benar dapat berfungsi secara independen dari internet. Hal lain yang membedakan Intranet dan Internet adalah penggunanya. Intranet ditujukan bagi kalangan dalam (organisasi itu sendiri), sedangkan situs-situs di Internet ditujukan bagi pihak luar organisasi tersebut. Pada saat ini teknologi Intranet telah mengalahkan popularitas teknologi clientserver tradisional. Setiap orang dan perusahaan berlomba-lomba memanfaatkan teknologi ini, sehingga sebagian besar melupakan satu hal yang paling penting dalam era client-server, yaitu: “pengembangan sistem tanpa desain yang baik akan menghasilkan suatu sistem yang kurang bermanfaat”. Penggunaan intranet sebetulnya tergantung dari bentuk organisasi penggunanya, apakah itu suatu perpustakaan, perusahaan multinasional, media resource center atau sebuah departemen. Paling awal dan terpenting adalah bagaimana organisasi atau institusi tersebut bekerja. Hal ini akan sangat membantu mendisain model jaringan yang akan digunakan. Beberapa contoh penggunaan jaringan berbasiskan web adalah organisasi yang terlibat dalam beberapa hal berikut.
Menurut Data Computer Industry Almanac, prakiraan jumlah pengguna internet di akhir tahun 2000 seperti terlihat dalam tabel.
Human resource personal services, seperti komunikasi antarpustakawan atau pekerja informasi dengan struktural;
Tabel Prakiraan Jumlah Pengguna Internet di Akhir Tahun 2000
Jumlah orang (juta)
Per 1000 orang
148,7
479,1
Eropa barat
86,6
217,5
Asia Pasifik
57,6
16,6
Amerika selatan/tengah
10,8
21,1
Eropa Timur
9,5
32,7
Timur tengah/Afrika
7,5
7,2
Wilayah Amerika utara
3
VISI PUSTAKA Volume 3 Nomor 2 – Desember 2001
Material and logistic services, seperti penyediaan bahan pustaka, ruangan penyimpanan dan layanan bahan pustaka, dan peralatan pendukung lainnya;
•
Image map yang dapat menerangkan lokasi perpustakaan atau media resource center disertai alamat, nomor telepon, faksmil, e-mail dan foto;
•
Mesin pencari (search engine) dengan tampilan yang dapat diisi kata kunci untuk mencari informasi yang tersedia di pangkalan data katalog bahan pustaka audio dan visual;
•
Link ke perpustakaan/media resource center lain sebagai tempat rujukan berikutnya atau interlibrary loan.
Information system services, seperti pembuatan pangkalan data, pembangunan jaringan, rekayasa homepage dan lainnya. Pemanfaatan jaringan berbasiskan web untuk Media Resource Center mencakup beberapa hal berikut. 1. Berbagai Sumber Daya Informasi Manual equipment, misal tata cara penggunaan mesin pemutar (player), peralatan pendukung media audio dan visual, serta informasi tentang prosedur instalasi peralatan; Bulletin board perpustakaan atau media resource center, misal pengumuman kebijaksanaan, pengumuman prosedural keanggotaan dan layanan, jadwal kerja petugas dan layanan, pelatihan, menu atau pilihan bahan pustaka terbaru, jadwal kegiatan ekstra misalnya pameran;
Dengan memanfaatkan perangkat lunak CGI akan dapat dibuat suatu situs web yang mendukung kerja organisasi dalam bidang ini, misalnya untuk pemesanan bahan pustaka, silang layan antarperpustakaan dan lain-lain. 3. Layanan Sistem Informasi. Layanan ini dapat digunakan pada model organisasi terbuka semacam perpustakaan untuk menyediakan informasi sebagai berikut. ⌧ Informasi mengenai komputerkomputer yang terhubungkan dalam jaringan komputer setempat (Local Area Network);
Data ketenagaan (pustakawan), berisi informasi tentang penanggung jawab kegiatan atau kepala seksi, waktu kerja dan kehadiran, informasi alamat dan ulasan unjuk cakupan kerja pegawai;
⌧ Informasi mengenai sumber informasi yang dapat di-share, transfer file dan data, baik tekstual maupun citra, pemanfaatan bersama computer peripheral, misalnya printer dan scanner;
Newsletter untuk petugas dan pengguna;
⌧ Informasi yang dapat digunakan user berkaitan dengan bahan pustaka non cetak yang tersedia, jika dimungkinkan bahkan langsung akses ke isinya seperti yang dilakukan di Toa Payoh Community Library, Singapore (lihat htpp://www.s-one.net.sg). Pengguna dari mana saja dapat menggunakan fasilitas multi media yang tersedia dengan menjadi anggota terlebih dahulu dan pembayaran dengan cash card.
Informasi-informasi yang berkaitan dengan unit kerja yang mengurusi manajemen SDM, misalnya informasi yang digunakan untuk menyewa, memberhentikan, memindahkan, mempromosikan, melatih pegawai atau pustakawan. 2. Logistik, bahan pustaka, peralatan pendukung lainnya. •
Listing peralatan atau layanan yang disediakan;
•
Image yang dapat di-click, yang menerangkan gambaran fasilitas, sarana dan prasarana termasuk ruangan pada suatu perpustakaan/media resource center;
VISI PUSTAKA Volume 3 Nomor 2 – Desember 2001
⌧ Web database ⌧ Word processing, spread sheet, graphics, dan aplikasi multimedia dapat digunakan bersama-sama dengan memanfaatkan web server. Hal ini memungkinkan media 4
resource center bermetamorfosa menjadi suatu perpustakaan elektronis atau virtual library.
4. Kerjasama dalam bentuk lain yang dianggap relevan oleh kedua belah pihak.
Seyogyanya pengembangan jaringan untuk pemanfaatan bersama bahan pustaka audio visual ini tidak terbatas dengan media resource center seperti SINEMATEK Pada dasarnya teknologi Indonesia saja, melainkan internet mencoba dapat dilakukan juga melakukan value dengan Asosiasi Jaringan media resource center di chain integration, Perusahaan Indonesia masih sangat langka. Hal ini yaitu suatu Rekaman sangat memprihatinkan, mengingat proses Indonesia bahwa jaringan ini dapat saja kolaborasi (ASIRI), dikembangkan pada lini manual bagi yang mengYayasan Karya optimalkan mereka yang belum memiliki jaringan Cipta (YKC) seluruh lokal berbasis web. Bagi yang sudah yang giat aktifitas menggalakkan terhubung ke internet akan lebih mudah internal dan masalah hak dikembangkan dengan membuat link eksternal yang cipta produksi antar situs web atau homepage. terkait untuk audio dan visual, menghasilkan nilai BASF Indonesia, Pusat yang lebih besar bagi Pengembangan Perfilman pengguna. Sebelum ada internet Nasional Usmar Ismail, dan berbagai hal tersebut telah dicoba untuk dicapai jenis perpustakaan yang memiliki koleksi dengan menggunakan Electronic Data audio visual. Untuk tujuan pendidikan dan Interchange (EDI), akan tetapi walaupun penelitian di berbagai sekolah dan perguruan cukup efektif, EDI memiliki kelemahan tinggi, sangat baik jika dikembangkan sistem (Economist, 1999). out distance learning dengan mengacu pada pengembangan jaringan dengan berbagai Media Resource Center di Indonesia dan jenis perpustakaan yang ada di Indonesia, Pengembangan Jaringannya terutama yang memiliki koleksi audio visual, multimedia, CD-ROM dan terbitan non-cetak Perpustakaan Nasional RI melalui Memolainnya. randum Nomor 58 Tahun 1999/nomor: SI/KS.02/097/1999, membuat kesepakatan Pada kenyataannya jaringan media resource dengan SINEMATEK Indonesia dalam bidang center di Indonesia masih sangat langka. Hal Pemanfaatan dan Pengelolaan Karya Rekam ini sangat memprihatinkan, mengingat bahwa Audio Visual Sebagai Warisan Budaya jaringan ini dapat saja dikembangkan pada Bangsa dan Penggunannya. Dalam kesepalini manual bagi mereka yang belum memiliki katan ini dicakup kegiatan sebagai berikut. jaringan lokal berbasis web. Bagi yang sudah ⌧ Aplikasi khusus dapat disusun dengan memanfaatkan Web sebagai client.
1. Memperkaya koleksi rekaman audio-visual, khususnya karya kreatif berupa karya rekam film cerita atau film dokumenter; 2. Pembinaan kemampuan sumber daya manusia di bidang pengelolaan perpustakaan buku, karya rekam film cerita atau film dokumenter dan perawatan karya cetak; 3. Penggarapan alih media untuk lebih mengefektifkan pendayagunaan koleksi audio-visual berupa karya rekam film cerita atau film dokumenter;
5
terhubung ke internet akan lebih mudah dikembangkan dengan membuat link antar situs web atau homepage. Terakhir, berikut diberikan suatu ilustrasi pemanfaatan internet sebagai value chain integrator, yang dapat melakukan beberapa jenis penghematan yaitu: pengguna menerima penurunan biaya melanggan dari proses otomasi, terutama ketika sistem tersebut terikat langsung dengan back-office. Perhitungan pengurangan biaya ini dicontohkan pada perusahaan imajiner, dengan mengasumsi rata rata $3000 order dan 10 alur item per order. (AMR Research, 1999).
VISI PUSTAKA Volume 3 Nomor 2 – Desember 2001
Jenis kegiatan
Penghematan
Total penghematan biaya
Biaya pemrosesan order
30% customer di Web. Biaya pemrosesan order turun sekitar $25 per order
$ 1.250.000
Material pemasaran
30% ke Web. Biaya marketing turun 0,27% per penjualan.
$ 1.125.000
Layanan kustomer
Menghilangkan 25 staff di call center dengan biaya sekitar 40K per tahun
$ 1.000.000
Akurasi order
30% ke Web. 1 % item turun sekitar 50%. Biaya akan turun dari $150 menjadi 120%
$ 450.000 ($ 375.00 melalui terhapusnya pengembalian, $75.000 dari kurangnya biaya pemrosesan pengembalian)
Pengurangan back-order
30% ke Web. 20% item back order. $100 per back-order
$ 1.000.000
Proses administrasi
30% ke Web. Proses mewakili 1,5 % penjualan dan biaya turun sekitar 50%
$1.125.000
Demikian tulisan singkat ini semoga dapat memberikan sedikit pemahaman proaktif bagi perpustakaan dan atau media resource center, dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Konon saat ini Amazon.com memiliki harga saham melebihi harga saham jaringan toko buku terbesar di USA (Barnes and Noble). Tidak
sampai 2 tahun nilai sahamnya telah melesat. Bahkan kini Amazon telah berkembang tidak saja sekedar suatu toko buku online malah ke penjualan lainnya, seperti video, mainan anak-anak. Bisa dikatakan saat ini Amazon adalah lambang keberhasilan bisnis eCommerce untuk sebuah media resource center.
Daftar Pustaka Adelaide Media Resource Center, diturunkan dari http://www.mrc.org.au/ AMR Research 1999, diturunkan dari http://www.indxhq.com/archives/article/01-08-1999.htm Basuki, Sulistyo, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia, 1995. Berkeley Media Resource Center, diturunkan dari http://www.lib.berkeley.dev/MRC Info Komputer, edisi Agustus 1998. Permadi, Adi. Manajemen Jaringan Berbasis Web, diturunkan dari http://www.gematel.com/edisi26/artikel. Tokyo Denki University Media Resource Center, diturunkan dari http://www.ais.riec.tohoku.ac.jp/links.html. Wiryana, I Made. Manajemen Proyek Pembangunan Intranet, diturunkan dari http://www.notula.tvs.enibiedfeld.cb/mack/artikel VISI PUSTAKA Volume 3 Nomor 2 – Desember 2001 6