Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
PERAN MEDIA MASSA DALAM OLAHRAGA Oleh : Teguh Santoso
Abstrak
Perkembangan olahraga dewasa ini tidak bisa terlepas dari media massa. Media massa akan bisa memberikan corak terhadap salah satu cabang olahraga tertentu, sehingga olahraga tersebut akan menjadi terkenal. Namun demikian media masa juga bisa membuat olahraga menjadi tidak maju, manakala pemberitaan yang disampaikan tidak sejalan dengan norma dan nilai-nilai yang ada dalam olahraga. Oleh karenanya, memang antara olahraga dan media massa harus berjalan secara sinerkis. Ini tidak lain dalam upaya untuk meluruskan tujuan utama olahraga, melalui pemberitaan yang benar. Sebaiknya media massa bersikap netral dalam pemberitaan olahraga, dan memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi olahraga dan pelakunya, dalam budaya olahraga fungsi media massa bisa sebagai pengawasan, penghubungan, hiburan dan juga pencerahan.
A. PENDAHULUAN Hubungan simbolis antara media massa dengan olahraga yaitu saling menguntungkan terhadap kedua unsur sosial tersebut. Misalnya disela-sela waktu siaran untuk ulasan olahraga dan liputan berita olahraga dalam surat kabar harian. Akan tetapi, keterkaitan TV dengan olahraga lebih kuat dibanding dengan surat kabar. TV memerlukan olahraga dan sebaliknya, keduanya berfungsi sebagai pelaku sosialisasi yang kuat bagi kebiasaan konsumtif pasif. Olahraga mencerminkan program yang dikehendaki bagi sponsor perusahaan karena tidak bertentangan dengan politik maupun agama. Pembicaraan tentang olahraga mencerminkan kepedulian sosial, sebagai alat komunikasi dalam dunia perdagangan. Eksploitasi para bintang olahraga juga merupakan salah satu bentuk
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
16
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
keterkaitan media massa dan olah raga dalam hal sarana untuk membantu penggemar mengenal produk usahanya. Media massa harus diposisikan sebagai salah satu elemen penting dalam strategi memajukan olahraga. Di sini diperlukan wartawan olahraga yang punya visi, memahami filosofi dan teknis olahraga. Hal ini dikarenakan media massa merupakan jembatan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dunia olahraga mulai dari tingkat daerah sampai nasional. David Voight (1977) membedakan 4 jenis pengalaman penonton olahraga yaitu: 1. Pertandingan di lapangan dan dinikmati oleh penonton yg hadir 2. Pertandingan seperti yang dimuat dalam surat kabar dan jurnal olahraga 3. Pertandingan yang disajikan melalui radio 4. Pertandingan yang ditayangkan oleh TV Popularitas TV yang meningkat belum diikuti oleh bertambahnya halaman yang memuat olahraga dalam surat kabar harian dan meningkatnya halaman berita olahraga tidak tertutup pertumbuhan TV. Dengan demikian, televisi telah memperkuat dan menegaskan bukan menggantikan media cetak tersebut.
B. PEMBAHASAN 1. Definisi Media Massa Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
17
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009). 2. Pengaruh Media Masa Dalam Olahraga Media massa dan olahraga mulai berhubungan sejak 150 tahun yang lalu. Hubungan tersebut ditandai dengan pemuatan berita tentang olahraga oleh surat kabar di inggris dan amerika. Sejak itu hubungan keduanya trus berkembang dan mengalami pasang surut. Perkembangan selanjutnya, media massa dan olaraga mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia. Pertautan keduanya berkembang menjadi hubungan resiprokal, saling bergantung dan berpengaruh satu dengan yang lainnya. Walaupun pada masa kinimedia lebih berpengaruh
terhadap
kedudukan
olahaga
dalam
kehidupan
manusia.
Perkembangan pertautan tersebut tidak pernah luput dari pengamatan secara seksama oleh para ahli sosiologi olahraga. Secara umum, pengaruh media massa terhadap olahraga ada tiga. Pertama, media massa tidak berpengaruh terhadap olahraga. Kedua media massa membantu perkembangan olahraga. Ketiga media massa mengganggu dan merugikan keberadaan olahraga. Olahaga lebih dahulu dikenal manusia dibandingkan media massa. Menurut sejarah, bangsa Yunani dan Romawi sangat menggemari olahraga, dan dari sanalah awal perkembangan olahraga sampai kemudian menyebar dan berkembang ke seluruh dunia. Media massa berkembang kemudian, seiring dengan perkembangan peradaban dan peningkatan kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi mengatasi batas ruang dan waktu. Kini, media massa sudah beragam jenisnya dan menyebar penggunanya diseluruh dunia. Manusia memetik buah manis dari hasil daya kreasinya. Karena keduanya sangat bermanfaat bagi kehidupan menusia penemunya. Pada perkembangan selanjutnya,
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
18
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
keduanya sangat melekat dengan kehidupan manusia, sehingga ia tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Manusia memiliki ketergantungan yang tinggi kepada keduanya, tanpa kehadiran keduanya manusia akan kehilangan satu penggerak denyut nadi kehidupan manusia. Keduanya memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Oleh karenanya, pertautan media massa dengan olahraga tidak pernah lepas dari amatan manusia, terutama para pakar sosiologi olahraga. Hubungan media massa dengan olahraga memiliki sejarah yang panjang. Bannet, et al. (1983: 273-240) melaporkan bahwa media cetak seperti surat kabar telah melaporkan kegiatan olahraga di Inggris dan Amerika Serikat, sejak beberapa tahun yang lalu. Sage (1990: 115-117) menambahkan bahwa media elektronika terus berkembang hingga sekarang. Tampaknya, sejak itu pemberitaan dan penyiaran olahraga telah menjadi ajang bisnis yang menggiurkan, terutama di negara-negara maju, karena bertumpuk-tumpuk uang ada disana. Situasi dan kondisi media massa seperti itu akan banyak mempengaruhi kelangsungan hidup dunia olahraga. Dengan demikian, dunia olahraga memperoleh dampak, baik menguntungkan maupun merugikan, karena disiarkan dan diberitakan oleh media massa, misalnya olahraga menjadi populer, atau olahraga mengalami perubahan peraturan yang tidak perlu. Media massa dan olahraga memperoleh keuntungan dan kerugian dari hubungan yang terjadi antarkeduanya. Media massa diterima secara luas oleh pelanggannya, karena ia menyiarkan acara-acara olahraga. Olahraga mempunyai pendukung dan penonton fanatik, karena ia diberitakan oleh media massa. Walaupun demikian, kadang-kadang olahraga harus menganggung suatu masalah yang timbul karena pemberitaan media massa. Dengan kata lain, seperti dikatakan oleh coakley (1994: 334-335), bahwa terdapat hubungan resiprokal antara media massa dan olahraga, keduanya saling berpengaruh terhadap yang lainnya, dan keduanya saling tergantung atas kesuksesan komersial dan popularitas yang diraihnya.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
19
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
Dalam perkembangan akhir-akhir ini, olahraga sangat sering menjadi objek pemberitaan media masa. Media massa menjadi pihak yang aktif dan banyak mendapatkan keuntungan dari hubungan yang sedang berlangsung, sedangkan olahraga, tampaknya, menjadi pihak yang pasif. Dengan demikaian, wajar apabila ada pendapat yang menyatakan bahwa keberadaan olahraga mendapatkan banyak pengaruh dari pemberitaan dan penanyangan media massa. Secara umum, pengaruh media massa terhadap olahraga bisa dikategorikan menjadi: a. Media Massa Berpengaruh Netral Terhadap Olahraga Beberapa pakar berpendapat bahwa media massa tidak mempengaruhi perkembangan olahraga. Chandler (dikutip oleh wise, 1994: 461-462) menyatakan bahwa televisi tidak mempengaruhi olahraga, penanyangan siaran olahraga hanya mereflekskan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat: ”bila kita tidak menyukai apa yang dilihat, kita jangan menilai medianya,
tetapi
nilailah
diri
sendiri”.
Whanel
(1983:
111-113)
menambahkan bahwa media massa menyiarkan kegiatan olahraga dengan keterampilan profesional yang tinggi, tetapi tidak mendiskusikannya secara serius, sebab siaran terbatasi oleh tujuan komersialnya. Keberadan olahraga tidak tergantung pada media massa, tetapi keberhasilan olahraga sebagai hiburan komersial jelas bergantung kepada media massa. Olahraga tidak dibentuk oleh media massa secara umum, atau oleh televisi secara khusus (coakley, 1994: 350-352). Olahraga dapat bertumbuh dan berkembang oleh kekuatanya sendiri berupa kepopulerannya, karena dukungan media tidak begitu signifikan. Media massa terlalu memikirkan pencapaian tujuan komersialnya sendiri dengan mengabaikan pengaruh siarannya terhadap olahraga. Dengan demikian, dampak siaran media massa terhadap olahraga sepenuhnya sangat bergantung kepada olahraga sendiri. Olahrga harus pintarpintar memanfaatkan memanfaatkan keberadaan media massa tanpa terpengaruh secara negatif oleh kehadiran media massa. Akan lebih baik, apabila olahraga mengambil keuntungan dari kehadiran media massa.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
20
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
b. Media Massa Memberi Keuntungan Kepada Olahraga Telah dikemukakan di atas bahwa olahraga perlu memanfaatkan kehadiran media massa untuk mengembangkan dunia olahraga sendiri, sehingga olahraga memperoleh dampak positif dari kehadiran media massa. UNESCO (dikutip oleh Bennett et all, 1983: 241-243) mengusulkan agar media massa mengambil peran dalam meningkatkan pemahaman internasiaonal terhadap nilai olahraga yang tentu saja jauh melenihi realitas dunia olahraga yang ada. Media massa juga mampu memberikan makna politik olahraga secara internasional. Bennet et al (1983: 237-238) menambahkan bahwa media massa harus dimanfaatkan untuk mengkampanyekan program nasional kegiatan
massal,
seperti
program
memasyarakatkan
olahraga
dan
mengolahragakan masyarakat. Dengan begitu, program olahraga massal akan memperoleh hasil memuaskan apabila didukung promosi dan penyebaran informasi oleh media massa. Media massa memainkan peran yang penting dalam melahirkan pahlawan-pahlawan olahraga pada abad ke-20. banyak bintang olahraga yang mendunia karena dibesarkan oleh media massa. Bintang-bintang olahraga menjadi terkenal dibanding tokoh-tokoh politik. Kondisi ini tidak terlepas dari andil media massa dalam menyiarkan dan menanyangkan peristiwa atau kegiatan olahraga. Banyak bintang besar lahir dan dibesarkan oleh media massa. Coakley (1994 : 356) menyatakan bahwa media massa mengirimkan pesan dan gambaran olahraga yang benar dalam acara dan programnya, sehingga masyarakat menjadi peduli akan kegiatan olahraga. Selanjutnya, menurut Arlen (dalam wise, 1994: 460) media massa mempengaruhi olahraga di amerika salam berbagai bentuk. Pengaruh tersebut antara lain : tayangan olahraga dalam telivisi menyuguhkan gambar dengan sudut pandang yang lebih baik dibandingkan nonton langsung di stadion. Putaran kompetisi menjadi lebih panjang dengan peserta tim yang terlibat lebih banyak. Popularitas olahraga meningkat karena ditayangkan dan diberitakan oleh media massa. Rakyat amerika serikat begitu menggandrungi ”baseball”,”football”, hoki es dan bola basket, karena media massa
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
21
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
mempromosikan dan memberitakan secara besar-besaran kegiatan tersebut pada masa awal perkembangannya. Kompetisi bola basket NBA bisa dinikmati dan digandrungi oleh sebagian masyarakat indonesia karena ditayangkan dan diberitakan oleh media massa di indonesia. Piala dunia Afrika Selatan 2010 begitu gegap gempita dan bisa dinikmati oleh ratusan juta pemirsa diseluruh dunia karena digembar-gemborkan oleh media massa pula. Tidak menutup kemungkinan, panitia pelaksana akan meneruk keuntungan yang melimpah diakhir acara. Sedemikian meriah dan populer piala dunia yang sedang berlangsung di Afrika Selatan, sehingga bisa sedikit mengalihkan perhatian sebagian penduduk indonesia dari krisis yang mereka derita.
Media
massa
seperti
membantu
kegiatan
olahraga
dengan
menayangkannya, padahal yang sebenarnya adalah media massa mengincar keuntungan yang berlipat dari kegiatan yang mereka lakukan. Peristiwa olahraga menyimpan potensi keuntungan yang menggiurkan di dalamnya. Para pengusaha akan rela menghamburkan dana jutaan dolar untuk memasang iklan dalam siaran olahraga yang ditonton oleh jutaan pemirsa merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan angka penjualan. Kondisi ini disadari betul oleh pemilik media massa, sehingga mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan hak siaran kegiatan olahraga yang mendunia. Mereka yakin keuntungan yang diperoleh akan berlipat-lipat.
3. Media Massa Merugikan Perkembangan Olahraga Selain kedua hal diatas, media massa menimbulkan kerugian bagi dunia olahraga. Beberapa cabang olahraga menjadi tidak karu-karuan terkena pengaruh media massa. Sage (1990:119) menyatakan “bahwa untuk meningkatkan daya tarik bagi penonton dan menyesuaikan dengan kebutuhan siaran, industri telivisi diizinkan untuk mendapatkan iklan, demikianlah cara media memanfatkan iklan, demikianlah cara media memanfaatkan olahraga”. Media massa tidak memiliki minat yang baik terhadap olahraga, ia sematamata hanya mencari keuntungan belaka. Olahraga secara signifikan
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
22
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
dipengaruhi oleh media massa dalam berbagai hal, seperti penjadwalan kompetisi, waktu permainan, perubahan peraturan, gaji pemain, tayangan olahraga, dan persepsi terhadap tim dan pemain (Altheide & Snow dalam Wise, 1994 : 489-490). Ada sebuah peristiwa bagaimana pemegang hak siar mengatur jam pertandingan suatu turnamen bulu tangkis tingkat dunia agar sesuai dengan ”prime time” (waktu tayangan utama) di negara yang dituju. Partai utama harus disiarkan tengah malam, karena perbedaan waktu sekitar empat jam dengan negara yang dituju siaran langsung. Partai tertentu harus dimainkan dilapangan tertentu agar bisa disiarkan ke negara tujuan. Pimpinan pertandingan, atau ”referee” sekalipun tidak memiliki kewenangan untuk membantah pengaturan tersebut. Contoh lain yang menarik adalah beberapa pertandingan di piala dunia USA 1994 harus dilaksanakan siang hari bolong agar sesuai dengan waktu tayang utama di negara yang dituju. Dari segi prestasi jelas hal itu omong kosong. Bagaimana orang akan berprestasi bagus, bila harus bermain ditengah terik matahari musim panas yang menyengat. Tidak mengalami dehidrasi saja sudah untung, sehingga jangan harap pemain bisa menampilkan prestasi puncak. Cico (1990:10) menambahkan bahwa media massa menciptakan mitos atau persepsi publik yang tidak betul terhadap olahraga. Konon banyak atlit, pelatih dan pembina, kesulitan untuk melaksanakan tugas mereka karena mereka merasa terganggu oleh pemberitaan media massa. Di Amerika Serikat, banyak guru olahraga yang berhenti melatih karena diusik terus-menerus oleh media massa yang tidak benar tentang gaji yang mereka terima. Dalam pemberitaanya, guru seolaholah mendapatkan gaji yang menggiurkan padahal kenyataannya berbicara sebaliknya. Atlet sekaliber Stefi Graf bisa menarik diri dari beberapa turnamen yang harus diikutinya dan prestasinya anjlok, karena ia tidak tahan oleh gangguan media massa yang menyebarkan kasus yang menimpa ayahnya.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
23
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
3. Fungsi-Fungsi Media Massa Pada Budaya dan Olahraga Adapun fungsi media masa dalam hal olahraga adalah sebagai berikut : 1. Fungsi pengawasan (surveillance) Salah satu fungsi komunikasi massa adalah sebagai pengawasan, Karena dengan pengawasan ini akan lebih mempermudah pengontrolan kegiatankegiatan sosial yang terjadi didalam masyarakat. 2. Fungsi penghubungan (correlation) Melalui media massa ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam berbagai hal yang bersifat positif, meski tidak bisa dipungkiri ada juga beberapa hal yang bernilai negative dalam media massa. Namun pada dasarnya dengan media massa, masyarakat dapat mendapat pencerahan dari media tersebut. 3. Fungsi hiburan (entertainment) Yang diperkenalkan oleh Charles Wright yang mengembangkan model Laswell dengan memperkenalkan model dua belas kategori dan daftar fungsi. Pada model ini Charles Wright menambahkan fungsi hiburan. Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan fungsi negatif (disfungsi). 4. Fungsi Pencerahan Informasi Dengan adanya media massa, masyarakat akan lebih mudah mencari dan mendapat informasi. Karena fungsi utama dari media massa adalah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat yang menyangkut berbagai hal, baik dalam ekonomi, politik, agama, hukum dan budaya.
C. KESIMPULAN Media massa memang mempengaruhi perkembangan dunia olahraga. Pengaruh tersebut bisa berarti atau tidak, menguntungkan atau merugikan bergantung
atas
kepiawaian
olahraga
mempertahankan
dirinya
sendiri.
Sebenarnya posisi olahraga berimbang kedudukannya dengan media massa di
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
24
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
dalam masyarakat, hanya kadang-kadang ada kepentingan tertentu yang menggoyahkan kedudukan tersebut. Disisi lain hubungan yang ada, keduanya, olahraga dan media massa, bisa saling memanfaatkan untuk kemajuan bidang masing-masing. Keduanya bisa saling menarik keuntungan dari keberadaan salah satu pihak. Yang jelas, keduanya sudah saling bergantung dan saling membutuhkan. Olahraga tidak bisa hidup tanpa media dan media tidak akan berkembang tanpa bantuan olahraga. Itulah makna hubungan resiprokal.
DAFTAR PUSTAKA
Fajri. (2010). http://aconkdemon.blogspot.com/2012/04/media-massa.html. (diakses 28 Agustus 2013 ). Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Staff
UNY. “Olahraga dan Media Massa”. http://staff.uny.ac.id/sites/ OLAHRAGA-DAN-MEDIA-MASSA. ( diakses 28 Agustus 2013 ).
Sage, george, H. (1990). Power and ideology in american sport, Acritical perspective. Champaign, IL: Human Kinetic Publisher. Wawan S. Suherman.(2010). ”Pengaruh Media Massa Terhadap Olahraga”. http://www.scribd.com/doc/55591903/Pengaruh-Media-MassaPJK.(Diakses 28 Agustus 2013 ).
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
25
Peran Media Massa Dalam Olahraga (Oleh : Teguh Santoso)
Biodata Penulis : Nama
: Drs. Teguh Santosa, M.Pd.
Pendidikan
: S1. FPOK IKIP Negeri Semarang. Tahun 1990 S2. Jurusan Penjas FIK UNESA- Surabaya
Pekerjaan
: Dosen Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, Dpk Pada FKIP UTP Surakarta Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dari Tahun 1992 sampai Sekarang.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 1 Tahun 2013
26