PENGELOLAAN NATIONAL FOREST INVENTORY (NFI) PADA BPKH WILAYAH XIV KUPANG
DISAMPAIKAN PADA “LOKAKARYA SINERGITAS PROGRAM DAN KEBIJAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM SERTA PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PERMANENT SAMPLING PLOT (PSP) UNTUK PENGUKURAN KARBON HUTAN DI TINGKAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR” OKTOBER 2014
INVENTARISASI HUTAN DEFINISI
Adalah kegiatan untuk menentukan kualita produksi suatu hutan (Dilworth, 1962)
Adalah merupakan penafsiran massa kayu untuk melukiskan secara kualitas dan kuantitas pohon-pohon hutan/ standing stock serta sifat-sifat tanah yang menumbuhkan tegakan tersebut (Siahaya, 1984) adalah kegiatan kegiatan pengumpulan dan pengolahan berbagai data dan informasi sumber daya hutan yang mencakup antara lain lokasi, luas, potensi tegakan, keadaan fisik lapangan dan data lainnya yang berkaitan dengan hutan dan kehutanan (hasanu simon, 2007)
INVENTARISASI HUTAN UU No 41 Tahun 1999 Pasal 13: Inventarisasi hutan untuk mengetahui dan memperoleh data dan informasi tentang sumber daya, potensi kekayaan alam hutan serta lingkungannya secara lengkap
HIRARKI INVENTARISASI HUTAN (PERENCANAAN KEHUTANAN)
NASIONAL
PROVINSI DAERAH ALIRAN SUNGAI
KABUPATEN/ KOTA UNIT PENGELOLAAN
PENYELENGGARA
Menteri (BAPLAN/ BPKH) Pembinaan/ Monitoring
GUBERNUR (DISHUT PROP.) Pembinaan/ Monitoring
BUPATI/ WALIKOTA/ DISHUT KAB) Pembinaan/ Monitoring
PENGELOLA
INVENTARISASI HUTAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN
BPKH WIL.XIV KUPANG
Enumerasi TSP/PSP Pengukuran pertama
Re-enumerasi PSP Pengulangan pengukuran (pengukuran kedua, ketiga dst)
DIRJEN PLANOLOGI DIREKTORAT IPSDH
BPKH WIL.XIV KUPANG
INVENTARISASI HUTAN NASIONAL MANFAAT IHN
INVENTARISASI HUTAN NASIONAL MANFAAT IHN Manfaat data/informasi dari IHN (Kleinn & Stahl 2006): Formulasi dan evaluasi kebijakan pengelolaan hutan Mendukung keputusan terkait alokasi industri kehutanan Mendokumentasikan kondisi dan kecenderungan SDH
Menyediakan basis data untuk penelitian Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya SDH dan fungsinya
ENUMERASI TSP/PSP PENGERTIAN DAN TUJUAN Kegiatan enumerasi TSP/PSP : kegiatan pengumpulan data lapangan mengenai tegakan dan parameter lainnya yg dibutuhkan untuk informasi potensi dan perubahan tegakan hutan Tujuan: TSP : Pendugaan potensi sumberdaya hutan (volume, kondisi tegakan, distribusi spesies , keanekaragaman jenis) PSP : (1) Pemantauan perubahan SDH (2) Riap pertumbuhan
ENUMERASI TSP/PSP KERANGKA PENARIKAN CONTOH (PENENTUAN LOKASI PLOT)
1. Tersebar secara sistematik dalam kisi 20 km x 20 km, (2005) dirapatkan 10 km x 10 km atau 5 km x 5 km
ENUMERASI TSP/PSP KERANGKA PENARIKAN CONTOH (PENENTUAN LOKASI PLOT) PETA SEBARAN PLOT ENUMERASI TSP/PSP KISI 5 KM X 5 KM
ENUMERASI TSP/PSP KERANGKA PENARIKAN CONTOH (PENENTUAN LOKASI PLOT)
2. Terletak di seluruh kawasan hutan dengan prioritas pada ketinggian dibawah 1000 m dpl (Peta Sebaran Plot Kisi 5 KM, Peta Kawasan Hutan dan Peta Kelas Ketinggian)
ENUMERASI TSP/PSP KERANGKA PENARIKAN CONTOH (PENENTUAN LOKASI PLOT) PETA SEBARAN PLOT ENUMERASI TSP/PSP KISI 5 KM X 5 KM DIBAWAH 1000 m dpl
ENUMERASI TSP/PSP KERANGKA PENARIKAN CONTOH (PENENTUAN LOKASI PLOT)
3. Stratifikasi berdasarkan fungsi hutan dan penutupan lahan
4. Pertimbangan aspek keamanan dari gangguan terhadap plot 5. Aksesibilitas
ENUMERASI TSP/PSP PLOT KLASTER TSP/PSP
Satu klaster terdiri dari 9 TSP dan 1 PSP yg dibuat pada TSP no 5 Satu TSP terdiri dari 8 sub plot
Satu Klaster terdiri atas 9 Tract
Satu PSP terdiri dari 16 record unit
ENUMERASI TSP/PSP PLOT KLASTER TSP/PSP
Satu tract Temporary Sample Plot (TSP) terdiri atas 8 Sub Plot. Pengukuran dengan menggunakan point sampling (BAF 4)
ENUMERASI TSP/PSP PLOT KLASTER TSP/PSP
Permanent Sample Plot (PSP) Hanya pada tract 5, berbentuk bujur sangkar (100 m x 100 m) dengan 16 RU
ENUMERASI TSP/PSP PEREKAMAN INFORMASI LAHAN
SISTEM LAHAN ALTITUDE KATEGORI PENGGUNAAN LAHAN INFORMASI LAHAN
TIPE HUTAN KONDISI TEGAKAN
ARAH KELERENGAN
KELERENGAN
ENUMERASI TSP/PSP PEREKAMAN TSP/PSP
Enumerasi PSP Radius 1 m : semai (tinggi <1,5 meter), jumlah dan jenis Radius 2 m : pancang (tinggi ≥1,5 meter, diameter < 5 cm), jumlah dan jenis
12.5 m
Radius 1 m : Semai
Radius 2 m : Pancang
Radius 5 m : tiang (diameter > 5 cm), jenis dan diameter Radius 10 m : rotan ≥3m, bambu Pohon
Sensus seluruh RU (25 m X 25 m)
Penomoran dari Utara
Pencatatan mencakup parameter vegetasi dan jarak dan azimuth pohon dari titik pusat
Radius 5 m : Tiang
25 m
ENUMERASI TSP/PSP PEREKAMAN TSP/PSP
Enumerasi TSP
Radius 1 m : semai (tinggi <1,5 meter)
Radius 2 m : pancang (tinggi ≥1,5 meter, diameter < 5 cm)
Radius 5 m : tiang, rotan <3m
Radius 10 m : rotan ≥3m, bambu
Pohon
BAF 4
Penomoran dari Utara
Pencatatan mencakup parameter vegetasi dan jarak dan azimuth pohon dari titik pusat
Radius 1 m : Semai
Radius 2 m : Pancang
Radius 5 m : Tiang
Tingkat Pohon : point sampling dengan BAF 4
ENUMERASI TSP/PSP PELAPORAN DAN PENGELOLAAN HASIL KEGIATAN ENUMERASI TSP/PSP
Output kegiatan Enumerasi TSP/PSP pada BPKH Wil.XIV Kupang adalah Laporan Hasil Kegiatan dan Tally Sheet. Pengolahan data dilakukan oleh Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH).
ENUMERASI TSP/PSP
LAPORAN HASIL KEGIATAN DAN TALLY SHEET
BPKH WILAYAH XIV KUPANG PENGOLAHAN DATA IPSDH
PERKEMBANGAN KEGIATAN NFI PADA BPKH WILAYAH XIV KUPANG s.d. TAHUN 2014 Sampai dengan Tahun 2014 telah dikerjakan 196 klaster Enumerasi TSP/PSP. Dari 196 Klaster Enumerasi TSP/PSP, telah dilaksanakan kegiatan Re-Enumerasi PSP sebanyak 45 Klaster.
PERKEMBANGAN KEGIATAN NFI PADA BPKH WILAYAH XIV KUPANG s.d. TAHUN 2014
PERKEMBANGAN KEGIATAN NFI PADA BPKH WILAYAH XIV KUPANG s.d. TAHUN 2014
RENCANA KEGIATAN NFI PADA BPKH WILAYAH XIV KUPANG TAHUN 2015 Kegiatan Enumerasi TSP/PSP pada wilayah kerja BPKH Wil.XIV Kupang Tahun 2015 direncanakan sebanyak 25 klaster. Tidak terdapat pelaksanaan Re-Enumerasi PSP pada Tahun 2015. Pelaksanaan Re-Enumerasi PSP dijadwalkan untuk dilaksanakan pada Tahun 2016.
RENCANA KEGIATAN NFI PADA BPKH WILAYAH XIV KUPANG TAHUN 2015
PEMANFAATAN NFI DALAM PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 1. Pendugaan Potensi Hasil Hutan Kayu dan Pendugaan Karbon dalam Wilayah Pengelolaan D a l a m P e n yu s u n a n Ta t a H u t a n sebaran potensi hutan diperlukan untuk penataan Blok dan Petak. Untuk petak dengan arahan p e m a n fa a ta n J a s a l i n g k u n g a n maka data NFI dapat dipergunakan sebagai baseline d a l a m s k e ma c a r bon t r a d e .
PETA PENATAAN HUTAN WILAYAH KPHL MODEL ALOR PANTAR
PEMANFAATAN NFI DALAM PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 2. Mengetahui Tipe Ekosistem dan Kondisi Biogeofisik Hutan
P e r e k a ma n p a r a m e t e r i n f o r ma s i lahan dapat digunakan untuk m e n g e ta h u i Ti p e E k o s i t e m d a n K o n d i s i B i o g eof i s i k l o k a s i .
Pengukuran Slope dan Aspect
PEMANFAATAN NFI DALAM PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 3. Mengetahui Data Permudaan
P e r e k a ma n d a t a j u m l a h d a n jenis tingkat semai dan pancang, serta pengukuran diameter tingkat tiang.
D a p a t d i g u n a ka n u n t u k m e n d u g a ve g e t a s i p a d a l o k a s i t e r s e b u t d i masa depan.
Perekaman Data Anakan (Semai dan Pancang)
PEMANFAATAN NFI DALAM PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 4. Identifikasi jenis vegetasi dominan
5. Identifikasi Data Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Beberapa daerah di Provinsi NTT m e m p unya i ke k h a s a n d a l a m d o m i n a si v e g et a s i .
Pe r e ka m a n d i t a l l y s h e et u n t u k p e n d a t a a n j e n i s Ro t a n d a n B a m b u ( a p a b i l a d i te m ui d i p l o t ).
D a t a d a p a t d i g un a ka n u n t u k m e m b ua t r e n c a n a p e n g e m b a g a n s u a t u s p e s i e s u n t u k w i l aya h te r te n t u d a n p o te n s i p e m a n f a a t a n nya .
D a t a te r s e b u t b i s a d i p e r g un a ka n u n t u k m e n g et a h ui p o te n s i s e r t a p e nye b a r a n j e n i s h a s i l h u t a n b u ka n kay u ( Ro t a n d a n B a m b u ) d i s u a t u w i l aya h .
Pe n g e m b a n g a n c e n d a n a , ke s a m b i , g a h a r u
TERIMA KASIH