PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENULISAN SASTRA KOPISAJI DI SMA NEGERI 1 WONOSARI
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Arif Wahyu Widodo 12201241054
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
PERSETUJUAN
Artikel E-Journal yang berjudul Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler Penulisan Sastra Kopisaji di SMA Negeri 1 Wonosari ini telah disetujui oleh pembimbing.
PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENULISAN SASTRA KOPISAJI DI SMA N 1 WONOSARI Oleh Arif Wahyu Widodo NIM 12201241054 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler penulisan sastra Kopisaji di SMA N 1 Wonosari berupa sistem pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler, proses pembimbingan, proses produksi karya sastra siswa, faktor pendukung dan penghambat kegiatan, dan dampak yang ditimbulkan terkait kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian siswa, pembina, kepala sekolah, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru koordinator, dan alumni yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler penulisan sastra Kopisaji SMA N 1 Wonosari. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui validitas dengan ketekunan pengamatan dan triangulasi. Data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif. Hasil analisis data kualitatif kemudian disimpulkan sesuai permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kopisaji merupakan kegiatan ekstrakurikuler sekaligus Unit Kegiatan Kesiswaan di SMAN 1 Wonosari untuk mewadahi minat siswa di bidang sastra, yang dikelola secara otonom di bawah OSIS dan Waka Kesiswaan, (2) Proses pembimbingan di Kopisaji dilakukan oleh pembina ekstrakurikuler berdasarkan silabus dan rencana kegiatan ekstrakurikuler yang telah dibuat. Kopisaji mengalami dua periode pembimbingan. Kegiatan pada periode 2007-2010 meliputi apresiasi, penulisan, dan pertunjukan sastra; pada periode 2011-sekarang terfokus pada penulisan sastra meliputi pengenalan seni sastra, praktik menulis, dan mempublikasikan karya, (3) Produksi karya sastra oleh Kopisaji berupa buku yang telah diterbitkan sebanyak 6 kali. Proses penerbitan dilakukan secara kerja kolektif antara siswa dan pembina. (4) Faktor pendukung kegiatan ekstrakurikuler Kopisaji adalah dukungan pendanaan dari sekolah, fasilitas sekolah, perpustakaan, layanan internet, dan dukungan moral, sedangkan faktor penghambatnya adalah pendanaan belum mencukupi, belum ada ruangan khusus, kedisiplinan, dan ketergantungan pada pembina. (5) Dampak kegiatan ekstra, bagi guru mapel: pembina ekstra menjadi rekan diskusi dalam hal materi dan media pembelajaran; bagi siswa: menambah wawasan sastra, mengembangkan kemampuan bersastra, ruang ekspresi dan berkumpul siswa, memberi pengalaman berorganisasi; bagi pembelajaran: memperdalam materi siswa, menambah kepercayaan diri, menjadi sumber belajar lain; bagi sekolah: mengangkat nama sekolah di bidang sastra. Kata kunci: ekstrakurikuler, penulisan sastra, kopisaji
THE EXTRACURRICULAR ACTIVITY MANAGEMENT OF KOPISAJI LITERARY WRITING IN SMA N 1 WONOSARI By Arif Wahyu Widodo NIM 12201241054 ABSTRACT This study aimed to describe the management of extracurricular activity of Kopisaji literary writing at SMA N 1 Wonosari which include the extracurricular activity management system, the guiding process, the production process of the student literary works, the supporting factors and barriers of the activity and the impacts of the extracurricular activity. This research was a qualitative descriptive study, with the subject of research were students, the extracurricular supervisors, the principals, the Indonesian teachers, the coordinator teachers, and the alumni involved in this extracurricular activity at SMA N 1 Wonosari. The data were collected through observations, interviews, and documentation. The data validity was achieved by establishing validity through observation perseverance and triangulation. The data gained from the observation, interviews, and the documentations were analyzed by applying qualitative data analysis technique. The result of the qualitative data analysis was then concluded in accordance with the research problems. The results showed that: (1) Kopisaji was an extracurricular activity as well as a Student Activity Forum at SMAN 1 Wonosari to accommodate the interest of the students in the field of literature, which is organized independently under the student organization and the vice principals of student affairs, (2) The guiding process in Kopisaji was done by the extracurricular supervisors based on the syllabus and extracurricular activity plans. Kopisaji took two periods of guidance. The activities in the period 2007-2010 includes the appreciation, writing, and literary performances; in the period 2011 until now focused on writing literature include the introduction of the literary arts, the practice of writing, and work publication, (3) Production of literary works by Kopisaji form of books have been published six times. The publishing process was done collectively by students and supervisor. (4) The supporting factors of Kopisaji extracurricular activities include financial assistance from schools, school facilities, libraries, internet services, and moral support, meanwhile the barrier factors is the lack of funds, there is no special room, discipline, and the dependency on the supervisor. (5) The impact of extracurricular activities, for teachers: the extracurricular supervisor became the teachers partner in discussing learning materials and learning media; for students: enhacing their literary knowledge and skills, giving a place to expres and to gather for learners, giving organizational skills experience; for learning: materials deepen students, increase the confidence, providing other learning resources; for schools: lift the school's reputation in literature. Keywords: extracurricular, literary writing, kopisaji
A. PENDAHULUAN Guna
lama.
memaksimalkan
setiap
Siswa
secara
hanya
produksi.
intrakurikuler
saja.
kegiatan
Sekolah
dapat
untuk
mempelajari pengetahuan sastra baik
potensi siswa, sekolah tidak cukup mengandalkan
diarahkan
teori,
Kehadiran
apresiasi,
maupun
ekstrakurikuler
memberikan fasilitas berupa kegiatan
penulisan sastra memiliki peranan
ekstrakurikuler yang bisa mewadahi
sebagai bagian dari pembelajaran
setiap
oleh
sastra di sekolah. Keberadaannya
Sebagaimana
memberi ruang ekstra bagi siswa untuk
terangkum pada Permendikbud Nomor
memperdalam wawasannya mengenai
62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
teori, apresiasi, dan produksi karya
Ekstrakurikuler, pada pasal 2 tertulis
sastra sebagaimana yang didapat di
bahwa
dalam kelas. Dengan bekal tambahan
potensi
peserta
yang
didik.
kegiatan
memiliki
ekstrakurikuler
tujuan
mengembangkan minat,
dimiliki
untuk
potensi,
kemampuan,
bakat,
yang
diperoleh
kegiatan
selama
mengikuti
ekstrakurikuler
penulisan
kepribadian,
sastra, bukan tidak mungkin akan
kerjasama, dan kemandirian peserta
memberikan pengaruh positif terhadap
didik secara optimal dalam rangka
pembelajaran sastra yang berlangsung
mendukung
di dalam kelas.
pencapaian
tujuan
pendidikan nasional. Dengan begitu,
Khususnya di wilayah provinsi
melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa
Daerah Istimewa Yogyakarta, SMA
memperoleh
untuk
Negeri 1 Wonosari merupakan sekolah
secara
yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler
kesempatan
mengembangkan
minatnya
lebih luas dalam berbagai bidang.
penulisan sastra untuk siswa dan
Sastra sebagai salah suatu bidang
mampu mendokumentasikan kegiatan
ekstrakurikuler, telah diajarkan pada
tersebut dalam wujud yang konkret.
pembelajaran di dalam kelas yaitu
Dalam beberapa tahun terakhir, SMA
melalui pelajaran Bahasa Indonesia.
Negeri 1 Wonosari melalui kegiatan
Muatan sastra terdapat pada setiap
ekstrakurikuler
kurikulum
pembelajaran
Bahasa
Komunitas Pecinta Sastra SMA Siji
Indonesia,
pada
jenjang
(Kopisaji) telah rutin menerbitkan karya
secara
sastra karangan siswa dalam bentuk
bergantian dipelajari siswa, meliputi
buku antologi karya sastra. Terhitung
puisi, fiksi, drama, maupun sastra
hingga tahun 2015, sejumlah 6 buku
pendidikan. Ragam
setiap sastra
penulisan
sastra
antologi karya sastra karangan siswa
memiliki kemampuan literasi tinggi
telah diterbitkan. Adapun judul-judul
(Maulipaksi, 2015) .
antologi karya
sastra
yang
diterbitkan
oleh
ekstrakurikuler
penulisan
telah
kegiatan sastra
Keberadaan
kegiatan
ekstrakurikuler siswa yang berkaitan erat
dengan
aktivitas
literasi
adalah sebagai berikut: Alcatraz Cinta,
merupakan
Rona, Sangkar Emas: antologi cerpen
hanya
lomba BBY 2010 (2010), Pesan dari
bangsa. Tingkat literasi yang tinggi
Surga (2011), Gendhing Jawa dan
menunjukkan kualitas sumber daya
Sebutir Tasbih (2014), dan Darah
manusia yang tinggi pula. Sehubungan
Rasulan (2015).
dengan hal tersebut peneliti tertarik
suatu
investasi bukan
bagi sekolah
namun
juga
Keberadaan produksi karya sastra
untuk mengkaji fenomena kegiatan
oleh ekstrakurikuler penulisan sastra
ekstrakurikuler yang berlangsung di
Kopisaji SMA Negeri 1 Wonosari
SMA
adalah
dengan
sebuah
capaian
tersendiri
Negeri
1
Wonosari,
pengelolaan
terkait
kegiatan
untuk ukuran siswa tingkat sekolah.
ekstrakurikuler yang telah berjalan
Siswa mampu meraih prestasi melalui
selama
jalur
melalui
pencanangan gerakan literasi sekolah,
wadah ekstrakurikuler penulisan sastra
menarik pula untuk dikaji aktivitas
Kopisaji.
literasi
kepenulisan
Hal
sastra,
tersebut
sekaligus
ini,
yang
dan
sebagaimana
berlangsung
menjadi contoh konkret atas Gerakan
kegiatan
Literasi Sekolah yang dicanangkan
sastra tersebut. Diharapkan melalui
oleh Kementerian Pendidikan dan
penelitian
Kebudayaan Republik Indonesia pada
bagaimana kegiatan ekstrakurikuler
bulan Agustus 2015. Anies Baswedan,
penulisan sastra Kopisaji di SMA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Negeri 1 Wonosari berlangsung, pola
menyatakan bahwa gerakan tersebut
pembimbingan yang terjadi selama
bertujuan
membiasakan
dan
kegiatan ekstrakurikuler, serta faktor-
memotivasi
siswa
mau
faktor
membaca
dan
untuk
ini
akan
pendukung
penulisan
terungkap
kegiatan
guna
ekstrakurikuler tersebut, sehingga bisa
serta
menjadi contoh bagi sekolah-sekolah
dalam jangka panjang diharapkan
lain yang tertarik untuk melakukan
dapat menghasilkan anak-anak yang
kegiatan serupa.
menumbuhkan
menulis
ekstrakurikuler
pada
budi pekerti,
B. METODE PENELITIAN
3. Sumber Data
1. Pendekatan Penelitian
Sumber data pada penelitian ini
Penelitian ini menggunakan jenis
adalah seluruh siswa SMA Negeri 1
penelitian deskriptif kualitatif. Data
Wonosari yang mengikuti kegiatan
yang diperoleh selama masa penelitian
ekstrakurikuler
kemudian dianalisis bersifat kualitatif.
Kopisaji,
Subjek yang diteliti bersifat alami tanpa
koordinator kegiatan ekstrakurikuler,
ada manipulasi. Kehadiran peneliti
guru yang mengampu pembelajaran
tidak berpengaruh apapun terhadap
Bahasa Indonesia kelas, pembina
objek.
kegiatan
2. Data Penelitian
sastra
Sesuai dengan jenis penelitian yang
diterapkan,
berupa
hasil
wawancara,
data
penelitian
observasi,
dokumen
hasil
siswa,
dan
penulisan
kepala
sekolah,
ekstrakurikuler Kopisaji,
kegiatan dokumen
sastra guru
penulisan
dokumen
menulis
hasil
sastra
siswa,
pembina
tentang
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler penulisan
sastra
Kopisaji,
dan
dokumen guru dianalisis seobjektif
dokumen penilaian guru atas kegiatan
mungkin. Subjek penelitian adalah
siswa dalam pembelajaran Bahasa
pihak-pihak
Indonesia.
kegiatan sastra
yang
terlibat
ekstrakurikuler Kopisaji
penulisan
Teknik pengumpulan data dalam
Wonosari, yaitu: kepala sekolah, guru
penelitian ini menggunakan teknik
koordinator kegiatan ekstrakurikuler,
observasi, teknik wawancara, dan
guru Bahasa Indonesia kelas XI,
teknik dokumentasi.
pembina kegiatan ekstra, siswa, dan
5. Instrumen Penelitian
kegiatan
Negeri
4. Teknik Pengumpulan Data
1
alumni
SMA
dalam
ekstrakurikuler,
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
sedangkan objek penelitian adalah
berperan sebagai instrumen utama.
dokumen hasil kegiatan menulis sastra
Peneliti mengambil keputusan dan
siswa,
melakukan penilaian terhadap suatu
dokumen
pembina
tentang
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keadaan.
penulisan
merupakan
sastra
Kopisaji,
dan
Peneliti
sekaligus
perencana,
pelaksana
penilaian guru atas kegiatan siswa
pengumpulan data, analis, penafsir
dalam
data, dan
Indonesia.
pembelajaran
Bahasa
melaporkan (Moleong,
pada
akhirnya
hasil 2007:
peneliti
penelitiannya 168).
Dalam
mengumpulkan
data,
peneliti
kepala sekolah, guru koordinator, dan
menggunakan instrumen lembar hasil
alumni kegiatan ekstrakurikuler) yang
observasi,
sama dengan teknik yang berbeda.
lembar
pedoman
wawancara, penelitian dokumen, dan foto
hasil
pengamatan
7. Teknik Analisis Data
terhadap
Teknik analisis data dilakukan
lingkungan yang diteliti.
dengan teknik analisis data deskriptif
6. Kredibilitas Penelitian
kualitatif.
Teknik kredibilitas penelitian yang
digunakan
penelitian
peneliti
dalam
ini antara lain sebagai
berikut.
Analisis
data
dilakukan
melalui tiga tahap, meliputi reduksi data,
penyajian
kesimpulan/
data,
dan
verifikasi
tahap
(Miles
&
Huberman via Sugiyono, 2012: 246).
a. Ketekunan
Analisis data kualitatif dilakukan
Pengamatan awal dilakukan pada
untuk mengetahui fakta di lokasi
bulan Februari 2016 untuk melihat
penelitian
keadaan
kegiatan
siswa
SMA
Negeri
1
tentang
pengelolaan
ekstrakurikuler
sastra
Wonosari dan melihat kemungkinan
Kopisaji di SMA Negeri 1 Wonosari,
penelitian dilaksanakan di sekolah
terkait dengan proses pembimbingan,
tersebut.
produksi, dan
Pengamatan
kembali
dukungan
terhadap
dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016
kegiatan. Hasil analisis data kualitatif
meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
tersebut
kegiatan menulis sastra siswa dengan
berdasarkan masalah penelitian.
mengobservasi keberadaan dan fungsi
C. HASIL
kemudian
PENELITIAN
dilakukan
PEMBAHASAN
verifikasi terhadap pihak siswa, guru,
1. Hasil Penelitian
fasilitas
pembina,
sekolah,
serta
kepala
sekolah,
guru
Hasil
disimpulkan
penelitian
DAN
mengenai
koordiator ekstrakurikuler, dan alumni
pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler
kegiatan
ekstrakurikuler
guna
penulisan sastra Kopisaji di SMA
kesepakatan
atas
Negeri 1 Wonosari, ditampilkan dalam
mencapai
kesimpulan hasil penelitian.
tabel sebagai berikut.
b. Triangulasi Triangulasi menguji
digunakan
kredibilitas
data
untuk yang
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber (siswa, guru, pembina,
Tabel 1: Hasil Penelitian Kegiatan Ekstrakurikuler Penulisan Sastra Kopisaji SMA Negeri 1 Wonosari Sistem pengelolaan
Proses Pembimbingan
Kopisaji merupakan kegiatan ekstrakurikuler sekaligus Unit Kegiatan Kesiswaan (UKK) di bawah OSIS dan Waka Kesiswaan Guru koordinator ekstrakurikuler mengatur rekruitmen, penjadwalan, pemantauan, dan pelaporan kegiatan Kopisaji Sekolah memberikan pendanaan kepada kopisaji Sekolah memfasilitasi pembina kegiatan yang berkompeten Dikelola secara otonom oleh siswa
Mengalami dua periode pembimbingan, tahun 2007-2010 dan 2011sekarang. Periode pertama mengajarkan kegiatan sastra secara umum, periode selanjutnya terfokus pada penulisan Terdapat pembina yang mengajar sesuai jadwal yang ditetapkan. Terdapat komponen pembelajaran dalam kegiatan ekstrakurikuler Proses kreatif siswa dalam menulis di lakukan di luar jam kegiatan Kopisaji.
Proses Faktor Dampak Kegiatan Produksi Karya Pendukung dan Ekstrakurikuler Sastra Penghambat Kopisaji telah Faktor Dampak bagi guru menerbitkan pendukung: mapel: pembina buku sebanyak pendanaan, ekstra menjadi 6 kali, baik berfasilitas rekan diskusi ISBN atau sekolah, dalam hal materi tidak. perpustakaan, dan media layanan pembelajaran Buku internet, dan Dampak diproduksi bagi dukungan melalui kerja siswa: menambah moral kolektif antara wawasan sastra, guru dan Faktor mengembangkan pembina, serta penghambat: kemampuan kerjasama pendanaan bersastra, ruang dengan belum ekspresi dan penerbit. mencukupi, berkumpul siswa, belum ada memberi Pendanaan ruangan pengalaman produksi buku khusus, berorganisasi dari sekolah kedisiplinan dan siswa Dampak bagi siswa, dan pembelajaran: ketergantungan memperdalam pada pembina materi siswa, menambah kepercayaan diri, menjadi sumber belajar lain Dampak bagi sekolah: mengangkat nama sekolah di bidang sastra.
2. Pembahasan
Kopisaji secara legal berubah menjadi
a. Sistem Pengelolaan
sebuah kegiatan ekstrakurikuler yang
Komunitas Pecinta Sastra SMA Siji (Kopisaji) merupakan sebuah kegiatan
secara resmi diakui pihak sekolah dalam bentuk UKK.
ekstrakurikuler sekaligus Unit Kegiatan
Kopisaji berada di dalam cakupan
Kesiswaan di SMA Negeri 1 Wonosari
wilayah kegiatan OSIS; OSIS berada
yang
sastra.
di dalam wewenang bagian kesiswaan
Kopisaji mula-mula didirikan pada
sekolah melalui wakil kepala sekolah
tanggal 25 September 2003 oleh
bidang kesiswaan; sementara bagian
beberapa
kesiswaan berada di dalam wewenang
bergerak
di
siswa
bidang
yang
memiliki
ketertarikan terhadap sastra, namun
kepala
sekadar
saja.
institusi sekolah. Hal tersebut sesuai
Barulah beberapa tahun kemudian,
dengan pendapat Mustari (2014:116)
sebagai
komunitas
sekolah
sebagai
pimpinan
bahwa
kegiatan
ekstrakurikuler
dana
lain
merupakan kegiatan yang dilakukan di
sekolah.
luar jam pelajaran, baik itu di lakukan
Pada
selain
pelaksanaannya,
di sekolah maupun di luar sekolah,
berada
namun masih dalam ruang lingkup
sekolah
tanggung jawab kepala sekolah.
koordinator
Kopisaji memiliki
sebagai
sebuah
otonomi
mengelola
setiap
dilakukannya.
sendiri kegiatan
Artinya,
pendanaan
dalam
sistem
yang
dari
Kopisaji
manajemen
dikoordinir
oleh
ekstrakurikuler.
UKK
Koordinator tersebut adalah guru yang
dalam
ditunjuk oleh dan berada di bawah
yang
kepemimpinan wakil kepala sekolah
Kopisaji
bidang
kesiswaan.
Koordinator
memiliki kewenangan untuk mengatur
ekstrakurikuler
secara mandiri kegiatan-kegiatan yang
pelaksana teknis, meliputi perekrutan
dilakukannya. Adapun kewenangan
peserta,
tersebut meliputi kesempatan untuk
pemantauan kegiatan, dan pelaporan
bisa
kegiatan,
sedangkan
kebijakan
mengelola, dan mengatur pendanaan
tertinggi
mengenai
kegiatan
untuk setiap kegiatan yang dilakukan.
ekstrakurikuler secara umum dipegang
Meskipun
oleh wakil kepala sekolah bidang
merencanakan,
begitu,
mengadakan,
karena
pada
berperan
sebagai
penjadwalan
kegiatan,
dasarnya UKK merupakan bagian dari
kesiswaan dan kepala sekolah.
OSIS maka kegiatan-kegiatan UKK
b. Proses Pembimbingan
termasuk Kopisaji juga tetap berada di bawah lingkup OSIS.
Proses pembimbingan siswa di kegiatan
ekstrakurikuler
penulisan
Anggaran dana dari sekolah untuk
sastra Kopisaji terbagi ke dalam dua
Kopisaji diberikan melalui jalur OSIS,
periode, yaitu periode 2007-2010 dan
barulah dari OSIS dana tersebut dibagi
periode 2011-sekarang.
kepada masing-masing UKK yang
1) Periode 2007-2010
bernaung di bawahnya. Dana tersebut
Pada periode ini Kopisaji berada
dikelola secara mandiri oleh siswa
dalam masa pembimbingan oleh Hasta
sesuai kebutuhan anggaran yang telah
Indriyana.
Pada
direncanakan
tersebut,
pembina
kegiatan
ekstrakurikuler
hak
otonom
menjadikan
sebelumnya. yang siswa
Adanya
dimiliki
juga
Kopisaji
diperkenankan untuk mencari sumber
wadah
untuk
rentang
waktu
menekankan
mewadahi
sebagai beragam
minat siswa mengenai sastra. Oleh karena itu, pada masa ini kegiatan
yang dilakukan oleh Kopisaji hampir
Pembina
lebih
menekankan
meliputi seluruh kegiatan bersastra,
apresiasi siswa terhadap sastra. Atas
baik
pertimbangan usia dan pengalaman
berupa
kegiatan
apresiasi,
produksi tulisan, dan pertunjukan.
sastra siswa, apresiasi sastra dirasa
a) Materi Ajar
efektif
Pembina (apresiasi) sastra
mengajarkan sastra,
dalam
telaah
mengungkapkan
bentuk
pertunjukan,
untuk
mengenalkan
menanamkan
rasa
suka
dan
terhadap
karya sastra. Khususnya
berkenaan
penulisan sastra (cerpen, puisi, dan
literasi,
drama), dan membandingkan karya.
pendampingan
Materi-materi tersebut diajarkan sesuai
siswa dalam membaca karya sastra
kurikulum yang telah disusun oleh
untuk menemukan karya sastra yang
pembina sendiri.
cocok sesuai tingkatan pengetahuan,
Materi yang diajarkan di Kopisaji sebisa
mungkin
hubungan
tetap
dengan
memiliki
materi
pembina
dengan
memberikan
serta
arahan
bagi
mudah dicerna, dan dapat dipelajari oleh siswa. Sementara terkait dengan
yang
kegiatan pertunjukan sastra, siswa
diajarkan di dalam kelas, hanya saja
dipertunjukkan video pertunjukan yang
lebih mendalam. Oleh karena itu,
bisa digunakan siswa untuk menggali
materi ajar bersumber pada silabus
inspirasi.
pelajaran Bahasa Indonesia.
bertujuan untuk proses reproduksi
b) Proses Pembimbingan
maupu produksi karya selanjutnya.
Pendekatan yang dilakukan oleh
Inspirasi
Pembina
tersebut
juga
dapat
memberikan
pembina dalam menyampaikan materi
motivasi kepada siswa dalam berkarya
adalah pendekatan personal. Pembina
dengan
beranggapan
penghayatan
bahwa
melalui
menekankan atas
siswa
pada
kehidupan. Hal
kedekatan personal antara pembina
tersebut secara tersirat disampaikan
dan siswa maka akan mempermudah
oleh
penyampaian materi ajar. Dalam hal ini
memahami
pembina
dirinya
pandang
siswa.
mengambil sikap atas hal tersebut.
Metode mengajar yang digunakan
Menurut pembina, penghayatan atas
selama mengajar di Kopisaji antara
hidup akan membuat siswa mampu
lain metode inkuiri, jigsaw, diskusi, dan
memahami sastra baik sebagai bidang
sebagai
ceramah.
menempatkan teman
dari
para
pembina
agar
suatu
selain
hal
siswa
mau
dari
sudut
dirinya, kemudian
keilmuan maupun implementasi sastra
diserahkan
pada kehidupan sehari-hari.
untuk
c) Evaluasi
semester.
Bentuk evaluasi yang dilakukan di Kopisaji terbagi menjadi dua hal, yaitu
keperluan
pihak
sekolah
pengisian
raport
2) Periode 2011-sekarang Pada periode ini Esti Nuryani
evaluasi terhadap karya siswa dan
Kasam
evaluasi terhadap kompetensi siswa.
sekolah
Evaluasi
terhadap
karya
kegiatan
dilakukan
secara
terbuka
siswa
kepada
diberi
kepercayaan
untuk
oleh
menjadi
pembina
ekstrakurikuler
Kopisaji
dan
menggantikan pembina sebelumnya.
bersama-sama dengan para siswa.
Pada periode ini Kopisaji lebih banyak
Evaluasi ini sering dilakukan dalam
bergerak di bidang penulisan sastra,
mengevaluasi karya berbentuk tulisan.
terutama penulisan cerita pendek.
Dalam evaluasi ini, siswa diminta untuk
Walaupun
membacakan karyanya di hadapan
kemungkinan
siswa
untuk mempelajari puisi.
lain.
Kemudian
siswa
lain
memberikan komentar terhadap karya siswa
tersebut
bagi
tidak siswa
menutup Kopisaji
a) Materi Ajar
dengan
Pada periode ini materi ajar di
yang
dimilikinya,
Kopisaji lebih kepada penulisan sastra,
sementara
pembina
memberikan
baik fiksi maupun puisi. Materi yang
konfirmasi
atas
pengetahuan
sesuai
begitu,
evaluasi
yang
dilakukan.
diajarkan
kepada
pengenalan
Bentuk
evaluasi
siswa
terhadap
meliputi
seni sastra,
terhadap
praktik menulis, dan mempublikasikan
kompetensi siswa dilakukan setiap
karya. Pembina mengajarkan materi
akhir semester. Penilaian dilakukan
sesuai dengan Silabus dan Rencana
dengan memberikan lembar evaluasi
Kegiatan Ekstrakurikuler yang telah ia
kepada siswa untuk diisi sendiri,
susun.
sesuai dengan apa yang dirasa telah
Materi pengenalan terhadap seni
dicapai oleh siswa terkait selama
sastra meliputi sejarah, pengenalan
mengikuti
tokoh sastra, dan teori umum menulis
Dalam
kegiatan
lembar
ekstrakurikuler.
evaluasi
tersebut
sastra.
Materi
mengenai
praktik
terdapat beberapa pertanyaan dan
menulis meliputi penjelasan teknik
pernyataan yang harus dijawab secara
menulis dengan teori, substansi, dan
jujur oleh siswa. Nilai yang diisi sendiri
gaya
oleh
bagaimana menitikberatkan pada alur
siswa
tersebut
kemudian
sastra
yang
benar;
serta
lengkap, pengenalan cerita, tangga
dilakukan
dramatik,
ekstrakurikuler.
konflik,
peleraian,
dan
siswa
di
luar
jadwal
penyelesaian. Materi publikasi karya
Materi ajar disampaikan melalui
meliputi pembacaan dan evaluasi atas
metode ceramah, dengan didukung
karya yang ditulis sendiri oleh siswa.
penggunaan media proyektor untuk
Sumber materi ajar sebagian besar
menampilkan
berasal dari pengalaman pembina
disampaikan.
yang
dibacakan
merupakan
seorang
penulis
materi
yang
tengah
Sesekali
siswa
bentuk-bentuk
cerpen
dalam berproses menulis fiksi secara
tertentu untuk merangsang kreativitas
otodidak. Terdapat perbedaan materi
dan inspirasi siswa dalam menulis.
antara
dalam
Setiap empat pertemuan sekali, siswa
pembelajaran Bahasa Indonesia di
Kopisaji diajak untuk menonton film
kelas
secara
yang
dan
diajarkan
dalam
ekstrakurikuler
bersama-sama.
Pembina
Kopisaji. Menurut siswa, penjelasan
secara sengaja memilih film yang
yang didapat di Kopisaji lebih luas dan
dibuat berdasarkan kisah nyata untuk
mendalam dibandingkan dengan yang
ditonton bersama. Hal ini bertujuan
didapat dalam pembelajaran di kelas.
untuk merangsang kreativitas siswa
Meskipun
dalam mengembangkan ide dan juga
keterkaitan
begitu,
masih
sehingga
memahami
dan
kesimpulan
dalam
terdapat
siswa
dapat
mengambil materi
yang
menata kelogisan alur sebuah cerita. Pembina
juga
memberi
kesempatan
untuk
berdiskusi
diajarkan.
mengenai proses kreatif yang tengah
b) Proses Pembimbingan
dilakukan siswa. Siswa dapat bertanya
Proses pembimbingan di Kopisaji
dan
berkonsultasi
mengenai
terdiri dari proses belajar siswa di
keluhannya dalam menulis, kemudian
dalam kelas dan proses kreatif siswa
pembina akan memberikan jawaban
dalam menulis karya. Proses belajar
serta solusi atas keluhan tersebut.
siswa di dalam kelas lebih mengarah
Pembina
pada materi yang bersifat teoritis dan
pengalamannya
membutuhkan pertemuan tatap muka
pengalamannya sebagai penulis, dan
dengan pembina, sedangkan proses
juga cerita-cerita sukses yang dialami
kreatif siswa dalam menulis karya
oleh para penulis. Cerita-cerita itu
mengarah pada praktik menulis yang
memberikan
sering
menceritakan ketika
inspirasi
bagi
menulis,
siswa,
terutama dalam memberikan motivasi
untuk menulis. Kegiatan Kopisaji di
selanjutnya
dalam kelas secara umum memang
atas
menekankan eksplorasi personal pada
komentar siswa tersebut didasari oleh
diri siswa dalam menggali ide dan
pengetahuan
menumbuhkan
dapatkan selama mengikuti kegiatan
mental
sebagai
penulis.
memberikan
komentar
tersebut.
Komentar-
karya
yang
telah
mereka
ekstrarurikuler. Dalam koreksi terbuka
Proses
kreatif
menulis
yang
ini
pembina
dapat
meluruskan
dilakukan siswa Kopisaji biasanya
komentar siswa jika kurang tepat, atau
dilakukan
dapat mempertegas komentar siswa.
guna
memenuhi
tugas
menulis yang ditugaskan oleh pembina
Evaluasi
karya
siswa
untuk
untuk keperluan penilaian. Proses
penilaian akhir semester dilakukan
kreatif siswa berlangsung di luar jadwal
dengan cara siswa mengumpulkan
kegiatan Kopisaji. Para siswa menulis
hard-file karya cerpen yang telah
karyanya ketika di rumah masing-
dibuat kepada pembina. Pembina akan
masing, dan baru membawanya ke
melakukan penilaian atas tulisan siswa
dalam
untuk kemudian dilaporkan kepada
kelas
ketika
ingin
mengonsultasikan
tulisan
tersebut
sekolah guna pengisian raport siswa.
kepada
Dalam
hal
c. Produksi Karya Sastra
pembina.
ini,
terkadang antarsiswa saling berdiskusi
Terhitung
sejak
pertama
kali
terlebih dahulu sebelum menyerahkan
berdiri, Kopisaji telah menghasilkan 6
tulisannya kepada pembina.
buku yang berisi tulisan siswa berupa
c) Evaluasi
kumpulan cerpen dan puisi. Buku yang
Evaluasi terhadap karya siswa
telah diterbitkan antara lain adalah
terbagi ke dalam dua bagian, evaluasi
Rona, Alcatraz Cinta, dan Sangkar
karya berupa koreksi terbuka dengan
Emas (2010) pada periode 2007-2010;
siswa dan evaluasi karya berupa
Pesan dari Surga (2011), Gending
penilaian setiap akhir semester.
Jawa dan Sebutir Tasbih (2014), dan
Evaluasi karya dengan koreksi secara
terbuka
dilakukan
selama
Darah Rasulan (2015) pada periode 2011-sekarang.
proses pembimbingan berlangsung.
Karya yang dibukukan merupakan
Secara berkala karya-karya siswa
hasil tulisan siswa yang dihasilkan
dipilih secara acak untuk kemudian
pada tahun ajaran sebelumnya, dan
dibacakan di depan kelas. Siswa
secara
menyimak
dimasukkan
pembacaan
karya,
khusus dalam
ditulis
untuk
antologi karya
sastra. Biasanya pembina menentukan
tersebut, dapat dikatakan bahwa peran
tema untuk kemudian dikembangkan
pembina cukup dominan dan penting
sesuai
Selama
dalam proses produksi buku yang
pembina
dilakukan oleh ekstrakurikuler Kopisaji.
memberikan layanan pembimbingan
Dalam hal ini produksi karya sastra
menulis dan menjadi rekan konsultasi
yang dilakukan oleh Kopisaji telah
bagi siswa.
sesuai
kreativitas
proses
siswa.
penulisan,
Terdapat pembagian tugas dalam
sebagaimana
disampaikan
Wolff
yang
(dalam
Faruk,
proses produksi buku di Kopisaji SMA
2014:107) mengenai kondisi produksi
Negeri 1 Wonosari. Siswa bertugas
karya sastra. Penggunaan teknologi
sebagai pengumpul karya dan konten
email
yang akan dimasukkan ke dalam buku,
mempermudah
serta
antologi sastra oleh Kopisaji. Kondisi
bertugas
untuk
mengurus
dan
percetakan proses
produksi
administrasi pendanaan dari sekolah.
lembaga
Karya-karya
dari
Kopisaji
keberadaan Kopisaji sebagai UKK
dikumpulkan
menjadi
untuk
sastra yang secara rutin memiliki
siswa satu
sosial
telah
terlihat
penerbitan
buku
pada
kemudian diserahkan kepada editor.
program
dan
Pengumpulan tersebut juga termasuk
mendapatkan dukungan dari pembina
biodata dan foto penulis.
yang kompeten di bidang sastra.
Pembina kegiatan bertugas untuk
Kondisi mediasi sosial dan historis
melakukan editing terhadap karya
terlihat pada ketersediaan penerbit
siswa yang telah dikumpulkan. Selain
yang mau untuk menerbitkan karya
itu, pembina jugalah yang bertugas
siswa dari sebuah kelompok yang
untuk
telah
mencari
penerbit
dan
memiliki
reputasi
selanjutnya terlibat diskusi langsung
produksi karya sastra.
dengan penerbit untuk menentukan
d. Faktor
desain sampul dan tata letak buku, juga
bertugas
negosiasi
biaya
untuk
melakukan
penerbitan,
dan
mengenai
Pendukung
dan
Penghambat 1) Faktor Pendukung a) Pendanaan
secara berkala melaporkan kepada
Setiap tahun, sekolah memberikan
siswa Kopisaji. Dari koordinasi yang
alokasi anggaran berupa dana tunai
terjalin antara pembina dan siswa
untuk mendukung kelancaran kegiatan
tersebut, akan diputuskan hal-hal yang
kesiswaan. Dana tersebut diberikan
sekiranya perlu ditindaklanjuti. Dari hal
berdasarkan pertimbangan kebutuhan
anggaran masing-masing UKK yang
surat elektronik (email). Di samping itu,
diusulkan
melalui layanan surat elektronik (email)
siswa
melalui
proposal
kegiatan. Khususnya bagi Kopisaji,
tersebut
juga
dukungan
hubungan
antara
pendanaan
keberadaannya mengingat
tersebut
sangat
kebutuhan
mempermudah pihak
Kopisaji
vital,
dengan pihak penerbit dalam berkirim
pembiayaan
file yang akan dicetak menjadi sebuah
untuk kegiatan produksi karya sastra
buku.
berupa buku yang setiap tahun rutin
d) Layanan Perpustakaan
dilakukan oleh Kopisaji.
SMA Negeri 1 Wonosari memiliki
b) Keleluasaan penggunaan fasilitas
ruang perpustakaan yang bisa diakses
sekolah
oleh seluruh warga sekolah. Siswa
Sekolah memberikan keleluasaan
memiliki hak untuk membaca dan
bagi
siswa
fasilitas
untuk
sekolah
menggunakan
guna
menunjang
meminjam buku dari perpustakaan sesuai
ketentuan
kelancaran kegiatan maupun agenda
Adapun
koleksi
yang
direncanakan
perpustakaan SMA Negeri 1 Wonosari
UKK.
Adapun
masing-masing
dukungan
fasilitas
tergolong
yang
buku-buku
di
lengkap
dan
cukup
meski
belum
terlalu
sekolah yang selama ini diterima oleh
mendukung
Kopisaji adalah, penggunaan fasilitas
optimal.
ruang kelas di luar jam pelajaran untuk
e) Kebijakan Khusus
diskusi; penggunaan fasilitas ruang
berlaku.
Sekolah
membuat
beberapa
aula untuk kegiatan launching buku;
kebijakan khusus untuk mendukung
penggunaan
kelangsungan kegiatan ekstrakurikuler
fasilitas
kendaraan
sekolah untuk memobilisasi kegiatan di
penulisan
luar wilayah sekolah; juga fasilitas
satunya dengan memberikan fasilitas
perlengkapan sekolah seperti sound
Pembina
system
kompetensi di bidang sastra. Sekolah
dan
digunakan
proyektor untuk
yang
bisa
melancarkan
sastra
kegiatan
mendanai
Kopisaji,
yang
fasilitas
salah
memiliki
Pembina
kegiatan.
ekstrakurikuler tersebut semata untuk
c) Layanan Internet
memastikan kualitas kegiatan yang
Ketersediaan
layanan
internet
memberikan kemudahan bagi siswa
dilakukan oleh siswa. Selain itu, SMA Negeri 1 Wonosari
dan pembina untuk berkirim file materi
juga
tengah
merintis
program
ajar maupun tugas melalui layanan
Perpustakaan Kelas. Program tersebut
bertujuan untuk semakin mendekatkan
pembimbingan
siswa dengan budaya membaca yang
tatap muka.
juga erat kaitannya dengan dunia tulis-
e. Dampak
berlangsung
secara
Kegiatan
Ekstrakurikuler
menulis. Selain itu, juga terdapat dukungan bersifat
moril
sesama
yang
siswa
berasal
SMA
dari
Negeri
1
1)
Dampak
bersifat
yang
dirasakan
oleh
siswa
a) Siswa memperoleh tambahan
sastra di wilayah Yogyakarta, juga dari
wawasan.
orang tua masing-masing siswa.
b) Siswa
2) Faktor Penghambat
memperoleh
kesempatan
penghambat
kegiatan
pendanaan
untuk
mengembangkan kemampuan
ekstrakurikuler Kopisaji meliputi belum memadainya
para
Kopisaji adalah sebagai berikut.
Wonosari, alumni Kopisaji, para tokoh
Faktor
langsung
bersastra.
yang
c) Siswa
mampu
untuk
diberikan oleh pihak sekolah, kegiatan
mengemukakan
siswa di sekolah yang terlalu padat,
kepada
belum adanya ruangan yang khusus
bentuk tulisan (ekspresif).
untuk
kegiatan
orang
pikirannya lain
dalam
ekstrakurikuler
d) Siswa
Kopisaji, belum memadainya fasilitas
untuk
penunjang untuk kegiatan kesastraan
berdiskusi dengan rekan-rekan
lain, dan permasalahan koleksi buku
yang memiliki kesamaan minat.
sastra di perpustakaan sekolah.
juga
berdampak
pada
ditiadakannya kegiatan ekstrakurikuler pada
saat
itu.
Hal
mengakibatkan ekstrakurikuler
tidak
dan
mendapatkan
pengalaman berorganisasi. 2)
Dampak
Kopisaji
terhadap
Kegiatan Pembelajaran.
tersebut
Siswa
kegiatan
ekstrakurikuler
dapat
ruang
berkumpul
e) Siswa
Faktor pembina yang berhalangan hadir
mendapatkan
perbedaan
yang Kopisaji kemampuan
mengikuti memiliki dalam
berlangsung sesuai rencana yang
bersastra dengan siswa yang tidak
telah disusun. Meskipun hal tersebut
mengikuti
dapat disiasati dengan pemberian
Perbedaan tersebut muncul dari segi
tugas kepada siswa, namun tetap saja
kemampuan pemahaman materi dan
proses pembimbingan tidak dapat
juga dari kepercayaan diri yang dimiliki
seoptimal
dibandingkan
ketika
kegiatan
Kopisaji.
siswa ketika mengikuti mata pelajaran
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bahasa Indonesia materi sastra.
Penerbitan buku yang dilakukan oleh
Ekstrakurikuler
Kopisaji
siswa sebagai hasil dari kegiatan
memberikan siswa kesempatan untuk
ekstrakurikuler
memperoleh sumber belajar lain guna
prestasi yang akan terus dikenal oleh
memperdalam
masyarakat.
materi
yang
telah
didapatkannya dalam pembelajaran intrakurikuler di dalam kelas. Atas kemampuan
lebih
yang
dimiliki,
merupakan
sebuah
D. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang
dilakukan,
didapatkan
menjadikan siswa anggota Kopisaji
kesimpulan sebagai berikut. Pertama,
sebagai
kegiatan
rekan
sharing
mengenai
ekstrakurikuler
penulisan
sastra bagi siswa-siswa nonkopisaji.
sastra Kopisaji merupakan kegiatan
3)
ekstrakurikuler sekaligus Unit Kegiatan
Dampak
Kopisaji
terhadap
Guru Mata Pelajaran Pada
Kesiswaan (UKK) untuk mewadahi
periode
2007-2010,
minat siswa di bidang sastra, yang
kegiatan
merupakan bagian dari OSIS dan
ekstrakurikuler memberikan manfaat
berada di bawah kewenangan Wakil
bagi guru mata pelajaran yang ada di
Kepala Sekolah bidang Kesiswaan.
SMA Negeri 1 Wonosari. Manfaat
Sistem
tersebut adalah adanya rekan diskusi
berpengaruh terhadap pendanaan dan
yang berkompeten dibidang sastra.
administrasi kegiatan ekstrakurikuler
Pembina seringkali diajak berdiskusi
penulisan sastra Kopisaji. Kopisaji
mengenai strategi mengajarkan materi
dikelola
sastra tertentu. Selain itu, Pembina
berhak mengadakan kegiatan dan
juga dimintai tolong untuk membantu
mengelola
membuat media pembelajaran sastra,
kebutuhan.
keberadaan
pembina
misal berupa musikalisasi puisi. 4)
Dampak
Kopisaji
secara
terhadap
proses
produk
tersebut
sehingga
sesuai
pembimbingan
siswa dilakukan oleh seorang pembina ekstrakurikuler
sekolah,
otonom
pendanaan
Kedua,
Sekolah. Bagi
manajerial
yang
melakukan
yang
pembimbingan berdasarkan Silabus
dihasilkan oleh Kopisaji secara tidak
dan Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler
langsung turut mengangkat nama SMA
yang
Negeri 1 Wonosari di masyarakat
siswa di Kopisaji terbagi dalam dua
Kabupaten Gunungkidul, bahkan di
periode,
telah
dibuat.
yaitu
Pembimbingan
periode
2007-2010
dengan pembina Hasta Indriyana dan
sekolah
periode
perpustakaan
2011-sekarang
dengan
yang
memadai,
adanya
sekolah,
layanan
pembina Esti Nuryani Kasam. Pada
internet, dan dukungan moral (sekolah,
periode 2007-2010, kegiatan Kopisaji
alumni, teman sebaya, orang tua, dan
meliputi penelaahan, dan produksi
para
sastra, baik penulisan puisi, cerpen,
menghambat di antaranya adalah:
drama, teater, maupun musikalisasi
pendanaan yang belum mencukupi,
puisi. Pada periode 2011-sekarang,
belum
kegiatan Kopisaji lebih mengarah pada
dikhususkan
untuk
kegiatan
terutama
ekstrakurikuler,
kedisiplinan,
penulisan cerpen dan puisi. Proses
ketergantungan
kepada
kreatif menulis yang dilakukan oleh
kegiatan,
siswa berlangsung di luar jam kegiatan
ekstrakurikuler tidak diadakan jika
Kopisaji.
pembina tidak hadir.
penulisan,
tokoh
sastra).
adanya
Faktor
ruangan
yang
yang kegiatan dan
pembina
sehingga
kegiatan
Ketiga, produksi karya sastra di
Kelima, kegiatan ekstrakurikuler
ekstrakurikuler Kopisaji berupa buku
penulisan sastra Kopisaji SMA Negeri
yang telah diterbitkan sebanyak enam
1
kali dan merupakan kerja kolektif
positif terhadap guru mata pelajaran,
antara siswa dan pembina kegiatan
siswa,
ekstrakurikuler.
Indonesia di dalam kelas, dan sekolah.
sebagai
Siswa
pengumpul
berperan karya
dan
Wonosari
memberikan
pembelajaran
dampak
Bahasa
Dampak terhadap guru mata pelajaran
mengurus administrasi dengan pihak
ditunjukkan
sekolah, sementara pembina berperan
pembina kegiatan ekstrakurikuler yang
sebagai
menjadi rekan diskusi dalam hal materi
editor
karya
sekaligus
keberadaan
penghubung dengan pihak penerbit.
dan
Karya sastra yang telah dibukukan
Indonesia. Dampak terhadap siswa
selanjutnya akan dilaunching.
ditunjukkan
Keempat, kegiatan ekstrakurikuler
media
dengan
pembelajaran
dengan
Bahasa
meningkatnya
wawasan siswa mengenai sastra dan
penulisan sastra Kopisaji SMA Negeri
memberikan
1 Wonosari tidak lepas dari berbagai
berorganisasi.
Dampak
terhadap
faktor
pembelajaran
Bahasa
Indonesia
menghambat. Faktor yang mendukung
ditunjukkan
dengan
adanya
di antaranya adalah: adanya dukungan
pemahaman yang lebih mendalam
pendanaan
mengenai sastra pada siswa Kopisaji
yang
dari
mendukung
sekolah,
dan
fasilitas
pengalaman
dibandingkan siswa nonkopisaji dan adanya kepercayaan diri pada siswa dalam menghadapi pembelajaran di kelas, khususnya pada materi sastra. Dampak terhadap sekolah ditunjukkan dengan semakin terangkatnya nama sekolah berkat prestasi siswa dalam menerbitkan buku dan mendukung program pendidikan karakter yang tengah digencarkan oleh sekolah. E. DAFTAR PUSTAKA Faruk. 2014. Pengantar Sosiologi Sastra: dari Strukturalisme Genetik sampai PostModernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kemendikbud. 2014. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Maulipaksi, Desliana. 2015. “Mendikbud Luncurkan Gerakan Literasi Sekolah”. Diakses dari http://litbang.kemdikbud.go.id// pada 4 Februari 2015 pukul 19:00 WIB. Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mustari, Mohamad. 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.