PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMA NEGERI 5 TANGERANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Nurul Hidayati NIM. 1110018200028
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMA NEGERI 5 TANGERANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Safu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Nurul Hidavati NrM. 1110018200028
Di Bawah Bimbingan, Pembimbing I
Pembimbing
II
Dr. H. Fathi Ismail. MM. NrP. 19491012 197803 I 002
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Menum[uhkaq Kedisiplinan Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang disusun oleh Nurul Hfdayati, NIM. 1110018200028, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqzsah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta,
l8
September 2014
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
I
Dr. H. Fathi Ismail. MM. NrP. 19491012 197803 I 002
Pembimbing
II
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi be{udul "Peran Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam
Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang'n diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
UIN Syarif Hidayatullah
Iakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Uiiun Munaqasah pada tanggal 26 September 2014
di hadapan
Dewan Penguji. Oleh karena itu, penulis berhak
memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Manajemen Pendidikan.
Jakarta, 29 September 2014
Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Prodi) Dr. Hasyim Asv'ari. M.Pd NIP. 19661009 199303 1004
:;;,
'W
Sekretaris (Sekretaris Prodi) Dr. Zahrudin Lc." M.Pd NrP. 19730302200s0t 1 002 Penguji
I
Dr. Salman Tumangeor" M.Pd ]\IIP. 195707t0 197903 1002 Penguji
II
Drs. Ali Nurdin M.Pd NIP. 19550601 198103 1005
*/ffi Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
NrP. 19s91020 198603 2 001
@-
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertandatangandi bawah ini: Nama
Nurul Hidayati
NIM
I l 10018200028
Jurusan
Manajemen Pendidikan
Alamat
Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 70, Perumnas Tangerang
-
I Karawaci
Banten
MENYATAKAN DENGAN
SE
ST]NGGT]HIYYA
Bahwa skripsi yang berjudul Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: Nama Pembimbing I
Dr. H. Fathi Ismail, MM.
NIP
r949t012 197803
Jurusan/Program Studi
Manajemen Pendidikan
Nama Pembimbing
II
I 002
Dr. Zahrudin, Lc., M.Pd.
I 002
NIP
19730302 200501
Jurusan/Program Studi
Manajemen Pendidikan
Demikian surat perrryataan
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbulli bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta,2l Agustus 2014 Yang Menyatakan
ABSTRAK Nurul Hidayati, NIM : (1110018200028), Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang, Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang, dengan melihat dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, peran kegiatan ekstrakurikuler, dan faktor pendukung serta penghambatnya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan disiplin siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni mendeskripsikan tentang fenomena-fenomena yang ada. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa hal penting: pertama, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kebijakan dan pengawasan yang dilakukan secara internal. Kedua, peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang yaitu melalui ekstrakurikuler PMR, basket, dan PASKIBRA. Ekstrakurikuler tersebut dijadikan sebagai wadah dan solusi pelanggaran disiplin serta kenakalan remaja yaitu dengan adanya tata tertib, sanksi, teladan, sarana penunjang serta program-program yang menarik minat siswa. Ketiga,faktor pendukung kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Tangerang adalah sarana dan prasarana yang memadai, dukungan dari orangtua, kualitas dari pembina dan pelatih. Sedangkan faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler adalah terbatasnya pemanfaatan lapangan sekolah, cuaca yang tidak mendukung untuk kegiatan ekstrakurikuler di outdoor, pencairan dana melalui birokrasi yang sulit, motivasi diri siswa yang tidak stabil. Penelitian ini dimaksudkan untuk tujuan akademik dan sosial dengan harapan bahwa penelitian ini bermanfaat bagi seluruh komponen-komponen sekolah dalam mengembangkan lebih banyak program dan menumbuhkan disiplin di kalangan siswa. Kata kunci : Ekstrakurikuler, Kedisiplinan
i
ABSTRACT Nurul Hidayati, NIM : (1110018200028), Roles of extracurricular program in order to create discipline among students at Tangerang Public School (SMA Negeri 5 Tangerang). Thesis Program Tier One (S-1) Faculty of Tarbiyah and Teaching Science Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta in 2014. The main goal of the study which was conducted is to describe roles of extracurricular program in order to create discipline among students at Tangerang Public School (SMA Negeri 5 Tangerang). This study focuses on how discipline could be created by knowing every aspects of the program itself start from the benefit of the program, the inadequacy of the program, until how the program take effect through the implementation. This study use Descriptive-Qualitative Method to convey all the phenomena that took place through person-to-person interview session, observation and documentation of program. This study discloses several main points, first, the developing process of discipline of each participant of the program itself through planning, organizing, policymaking and supervision which conducted internally. Second, the illustration on how extracurricular program helps the body of school subdues student’s problem academically and non-academically through development program such as character-building, talent-development, etc which implemented on the organization statue, organization annual budgetary and school regulation. Third, exposing all the benefits and inadequacy of the program based on field observation and how every element such as school facilities and parentalparticipation play a major role on the process. This study was intended for academic and social purpose with hope that this study helps every element of school body developing more programs in order to create discipline among students. Keyword : Extracurriculer, discipline
ii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim Assalamu’alaikum wr.wb Puji syukur ke hadirat Allah SWT, dengan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang”. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, M.A., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta staf. 2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan. 3. Bapak Dr. H. Fathi Ismail, MM. dan Bapak Dr. Zahrudin, Lc., M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang telah sabar meluangkan waktunya untuk membimbing
dan
memberikan
motivasi
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan membimbing penulis selama studi. 5. Bapak Drs. H. M. Bay Masruri, MM. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tangerang yang telah memberikan izin kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. 6. Dewan guru dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 5 Tangerang yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu proses penelitian skripsi ini. 7. Pimpinan dan Staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan pelayanan dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada penulis untuk meminjam buku-buku yang diperlukan dalam rangka menyelesaikan Skripsi ini.
iii
8. Papa dan Mama tercinta yang telah merawat dan mendidik dengan penuh kasih sayang,
memberikan motivasi kepada penulis dalam menjalani
hidup dan segala pengorbanan yang tidak dapat dinilai harganya. 9. Kepada seluruh keluarga, kakak-kakaku yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini. 10. Sahabat-sahabatku tercinta yang memberikan semangat dan selalu menghibur dalam kepenatan, Ahmad Arif Fadlil, Santi Setyaningrum, Novitasari Akbariyah, Indriani dan Nurhilda. 11. Kepada teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan kelas A 2010. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu atas terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan Skripsi ini, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran bagi para pembaca dengan senang hati dan hati lapang. Wassalamu ‘alaikum wr.wb
Jakarta, 21 Agustus 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ...................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. BAB I
i iii v ix x xi
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7 C. Pembatasan Masalah ................................................................ 7 D. Perumusan Masalah .................................................................. 7 E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8 G. Sistematika Penulisan ............................................................... 9
BAB II
KAJIAN TEORITIK A. Kegiatan Ekstrakurikuler .......................................................... 10 1.
Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler ................................. 10
2.
Visi dan Misi Kegiatan Ekstrakurikuler ............................ 13
3.
Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler...... 13
4.
Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ....................................... 16
5.
Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler .......................... 18
6.
Jenis-Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ................................ 20
7.
Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler .................................... 22
8.
Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ............ 26
9.
Sarana Kegiatan Ekstrakurikuler ....................................... 27
10. Dana Kegiatan Ekstrakurikuler ......................................... 28 11. Keberadaan Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler .................. 29
v
B. Kedisiplinan Siswa ................................................................... 30 1.
Pengertian Kedisiplinan Siswa .......................................... 30
2.
Macam-Macam Disiplin .................................................... 34
3.
Tujuan Disiplin .................................................................. 36
4.
Ciri-Ciri Disiplin ............................................................... 38
5.
Pentingnya Disiplin ........................................................... 39
6.
Strategi Penerapan Disiplin ............................................... 42
7.
Teknik-Teknik Pembinaan Disiplin .................................. 43
C. Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Disiplin Siswa......................................................................................... 44 D. Hasil Kajian yang Relevan ....................................................... 46 E. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu .................................. 48 F. Kerangka Berpikir .................................................................... 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 51 B. Pendekatan dan Metode Penelitian ........................................... 51 C. Teknik Pemilihan Informan ...................................................... 52 D. Sumber Data Penelitian ............................................................ 53 E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 54 F. Teknik Analisis Data ................................................................ 56 G. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara .............................................. 58 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................... 61 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 5 Tangerang ......................... 61 2. Visi, Misi, Motto dan Kunci Sukses Sekolah ...................... 64 3. Profil Sekolah ...................................................................... 65 4. Struktur Organisasi .............................................................. 66 5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa .................................. 68 a. Keadaan Guru ................................................................ 68 b. Karyawan ....................................................................... 69 c. Siswa .............................................................................. 70 vi
6. Kegiatan Ekstrakurikuler ..................................................... 71 7. Ekstrakurikuler PMR, Basket, dan PASKIBRA .................. 74 a. Ekstrakurikuler PMR ..................................................... 74 1) Struktur Organisasi .................................................. 74 2) Nama Anggota ......................................................... 75 b. Ekstrakurikuler Basket ................................................... 75 1) Struktur Organisasi .................................................. 75 2) Nama Anggota ......................................................... 76 c. Ekstrakurikuler PASKIBRA .......................................... 77 1) Struktur Organisasi .................................................. 77 2) Nama Anggota ......................................................... 78 B. Deskripsi dan Interpretasi Data ................................................. 78 1. Pelaksanaan Program Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa ..................................... 79 a. Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler ......................... 79 b. Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler .................. 80 c. Kebijakan atau aturan dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler .............................................................. 81 d. Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler .......................... 83 2. Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa .............................................................. 84 a. Jenis-Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ............................ 88 b. Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler PMR, Basket, dan PASKIBRA ........... 89 1) PMR (Palang Merah Remaja) ................................. 89 2) Basket ...................................................................... 93 3) PASKIBRA ............................................................. 96 c. Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler PMR, Basket, dan PASKIBRA ........... 98 1) PMR (Palang Merah Remaja) ................................. 98 2) Basket ...................................................................... 101 vii
3) PASKIBRA ............................................................. 105 d. Partisipasi Siswa PMR, Basket, dan PASKIBRA ......... 108 1) PMR (Palang Merah Remaja) ................................. 108 2) Basket ...................................................................... 109 3) PASKIBRA ............................................................. 110 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa 111 a. Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Kegiatan
Ekstrakurikuler PMR..................................................... 111 b. Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Kegiatan
Ekstrakurikuler Basket .................................................. 113 c. Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Kegiatan
Ekstrakurikuler PASKIBRA ......................................... 115 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 116 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................... 117 B. Saran ......................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Pengembangan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler 23
Tabel 2.2
Perbedaan Antara Penggunaan Disiplin dan Hukuman ........ 30
Tabel 2.3
Hasil Kajian yang Relevan.................................................... 46
Tabel 2.4
Kerangka Berpikir ................................................................. 50
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ........................................... 58
Tabel 4.1
Rincian Sarana dan Prasarana SMA Negeri 5 Tangerang .... 63
Tabel 4.2
Keadaan Guru SMA Negeri 5 Tangerang ............................. 68
Tabel 4.3
Keadaan Karyawan SMA Negeri 5 Tangerang .................... 70
Tabel 4.4
Keadaan Siswa SMA Negeri 5 Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014 ............................................................................. 70
Tabel 4.5
Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Tangerang 72
Tabel 4.6
Daftar Anggota PMR Unit SMA Negeri 5 Tahun Pelajaran 2013-2014 ............................................................................. 75
Tabel 4.7
Daftar Anggota Olahraga Basket SMA Negeri 5 Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014 ................................................. 76
Tabel 4.8
Daftar Anggota PASKIBRA SMA Negeri 5 Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014 ................................................. 78
ix
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 5 Tangerang ..................... 66 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Palang Merah Remaja Unit SMA Negeri 5 Tangerang.......................................................................... 67
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Lampiran 2
Hasil Wawancara Wakasek Kesiswaan
Lampiran 3
Hasil Wawancara Pembina Osis
Lampiran 4
Hasil Wawancara Anggota Osis MPK B
Lampiran 5
Hasil Wawancara Pembina PMR
Lampiran 6
Hasil Wawancara Pembina Basket
Lampiran 7
Hasil Wawancara Pembina PASKIBRA
Lampiran 8
Hasil Wawancara Pelatih PMR
Lampiran 9
Hasil Wawancara Alumni PMR
Lampiran 10
Hasil Wawancara Pelatih Basket
Lampiran 11
Hasil Wawancara Pelatih Senior PASKIBRA
Lampiran 12
Hasil Wawancara Pelatih Alumni PASKIBRA
Lampiran 13
Hasil Wawancara Wakasek HUMAS dan Guru BK
Lampiran 14
Hasil Wawancara Ketua PMR
Lampiran 15
Hasil Wawancara Ketua Basket
Lampiran 16
Hasil Wawancara Ketua PASKIBRA
Lampiran 17
Hasil Wawancara Anggota PMR
Lampiran 18
Hasil Wawancara Anggota Basket
Lampiran 19
Hasil Wawancara Anggota PMR
Lampiran 20
Hasil Wawancara Wali Kelas
Lampiran 21
Hasil Wawancara Orangtua
Lampiran 22
Tata Tertib Pelaksanaan Ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Tangerang
Lampiran 23
Tata Tertib Ekstrakurikuler PMR
Lampiran 24
Tata Tertib Ekstrakurikuler Basket
Lampiran 25
Tata Tertib Ekstrakurikuler PASKIBRA
Lampiran 26
Penilaian Ekstrakurikuler PMR
Lampiran 27
Penilaian Ekstrakurikuler Basket
Lampiran 28
Penilaian Ekstrakurikuler PASKIBRA xi
Lampiran 29 Program Kerja Ekstrakurikuler PMR Lampiran 30 Program Kerja Ekstrakurikuler Basket Lampiran 31 Program Kerja Ekstrakurikuler PASKIBRA Lampiran 32 Daftar Prestasi Ekstrakurikuler PMR, Basket dan PASKIBRA Lampiran 33 Daftar Hadir Kegiatan Ekstrakurikuler PMR Bulan Januari-Mei 2014 Lampiran 34 Dokumentasi Foto Lampiran 35 Pengesahan Proposal Skripsi Lampiran 36 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi Lampiran 37 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 38 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 39 Surat Keterangan Penelitian di SMA Negeri 5 Tangerang Lampiran 40 Lembar Uji Refrensi Lampiran 41 Biodata Penulis
xii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat mengoptimalkan sumber daya manusia lainnya. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini suatu negara dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dapat mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi sehingga mampu bersaing di era globalisasi. Salah satu cara untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu melalui pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupannya di era globalisasi dan berguna untuk mengembangkan potensi diri. Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional. Pendidikan juga dijadikan sebagai investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dimana peningkatan kecakapan dan kemampuan diri diyakini sebagai faktor pendukung manusia dalam mengarungi kehidupan yang penuh tantangan. Dalam kerangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai dasar bagi masyarakat yang ingin maju dan berkembang.1 Oleh sebab itu pendidikan sangat berperan penting dalam kemajuan suatu negara. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melainkan juga membentuk karakter dan watak peserta didik. Untuk mengembangkan karakter dan sikap yang baik bagi peserta didik diperlukan sebuah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan di Indonesia terdiri dari jalur pendidikan formal, informal dan non formal. Pendidikan formal seperti sekolah merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang 1
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi dan Impelementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. iii
1
2
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan sangat bergantung dengan manajemen yang baik yaitu dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan.
Adapun bidang-bidang
kegiatan pendidikan di sekolah meliputi manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen pembiayaan, manajemen tenaga pelaksana, dan manajemen sarana prasarana. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah).2 Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan manajemen. Sebab pendidikan merupakan proses yang didalamnya memfokuskan pada tujuan tertentu sebagai akhir dari proses tersebut.3 Salah satu faktor keberhasilan proses pendidikan juga didukung oleh manajemen kesiswaan dalam mengatur kegiatan peserta didik. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur, serta mencapai tujuan pendidikan.4 Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial dan emosional, di samping keterampilan-keterampilan lain. Sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan tetapi juga memberikan bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing.5 Untuk 2
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. ke-3, h. 203 3 Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) cet. ke-1, h. 157 4 Ibid., h. 156 5 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. ke-1, h. 9
3
mewujudukan tujuan tersebut, bidang manajemen kesiswaan memiliki tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu dengan membuat program kegiatan pembinaan dan pengembangan peserta didik. Pembinaan dan pengembangan peserta didik merupakan salah satu ruang lingkup dari manajemen kesiswaan. Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan agar siswa mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupan di masa yang akan datang. Untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman belajar, peserta didik harus melaksanakan bermacam-macam kegiatan yang positif. Salah satu wadah dalam pembinaan dan kegiatan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar ketentuan kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat pedagogis dan menunjang pendidikan dalam rangka ketercapaian tujuan sekolah.6 Dalam Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah RI BAB V Pasal 12 Ayat 1b, yaitu: “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya”.7 Dari penjelasan Undang-Undang SISDIKNAS bahwa sekolah dijadikan sebagai wadah dan sarana untuk mengembangkan bakat serta kemampuan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler sesungguhnya bagian integral dalam kurikulum sekolah bersangkutan, di mana semua guru terlibat di dalamnya. Jadi kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler harus di program sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman kepada para siswa. Dalam kerangka itu, perlu disediakan guru penanggungjawab, jumlah biaya dan perlengkapan yang dibutuhkan. Kendatipun kegiatan ekstrakurikuler bukan menjadi program instruksional yang dilaksanakan secara regular, dan tidak diberi kredit tertentu, tetapi mengandung varitas kegiatan secara luas, misalnya: 6
Oemar Hamalik, Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Mandar Maju, 1992), cet. ke-1, h. 128 7 Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), cet. ke-4, h. 10
4
Kepramukaan, Usaha Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, Olah Raga Prestasi, Koperasi dan Tabungan Sekolah, Karawitan Senitari Tradisional, Kegiatan OSIS, Klub Sosial, Klub Mata Ajaran, Publikasi Sekolah, dan sebagainya.8 Kegiatan tersebut dapat dijadikan sarana oleh pelajar untuk membentuk sikap pelajar yang sesuai dengan nilai dan norma yang terdapat di dalam masyarakat. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dijadikan penerapan disiplin adalah PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera), PMR (Palang Merah Remaja) dan Olahraga Basket. Bila
dikaitkan
dengan
keaktifan
siswa
dalam
kegiatan
ekstrakurikuler tentunya akan berpengaruh pada sikap yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Siswa yang ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler memiliki kelebihan tertentu, misalnya kemampuan interaksi sosial dengan teman-temannya, guru-gurunya serta orang lain di sekitar terutama kemampuan menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan orang lain, memanfaat waktu luang dengan baik, mereka senantiasa bersungguh-sungguh dan berkonsentrasi dalam mengikuti waktu belajar yang teratur dan selalu mentaati tata tertib sekolah sehingga menopang mereka untuk dapat mengikuti proses belajar dengan baik. Dari uraian diatas dapat dilihat betapa pentingnya peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menggali potensi siswa dan membentuk karakter siswa seperti menumbuhkan kedisiplinan siswa. Pembinaan atau manajemen aktivitas siswa diartikan sebagai usaha atau kegiatan memberikan bimbingan, arahan, pemantapan, peningkatan, arahan terhadap pola pikir, sikap mental, perilaku serta minat, bakat, melalui program ekstrakurikuler dalam mendukung keberhasilan program kurikuler. Dalam pelaksanaan pembinaan yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun dalam proses pendidikan terdapat masalah penting yaitu mengenai kedisiplinan. Masalah kedisiplinan menunjukkan permasalahan yang cukup kompleks. Kurangnya kedisiplinan siswa dikarenakan lemahnya siswa 8
Ibid., h. 129
5
dalam memanfaatkan waktu luang. Bahkan karena lemahnya kedisiplinan siswa
di
sekolah
berakibat
pada
naiknya
grafik
jumlah
kenakalan/kriminalitas remaja setiap tahun. Tidak hanya diakibatkan oleh satu perilaku menyimpang, tetapi akibat berbagai bentuk pelanggaran terhadap aturan agama, norma masyarakat atau tata tertib sekolah yang dilakukan oleh siswa. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja makin menggila. Penelitian yang pernah dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan bahwa 50 – 60 persen pengguna narkoba di Indonesia adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Total seluruh pengguna narkoba berdasarkan penelitian yang dilakukan BNN dan UI adalah sebanyak 3,8 sampai 4,2 juta. Di antara jumlah itu, 48% di antaranya adalah pecandu dan sisanya sekadar coba-coba dan pemakai. Demikian seperti disampaikan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) BNN, Kombes Pol Sumirat
Dwiyanto
seperti
dihubungi detikHealth, Rabu
(6/6/2012).9
Kejahatan remaja yang satu ini tengah naik daun pasca tawuran pelajar SMAN 70 dengan SMAN 6 yang menewaskan Alawi, siswa kelas X SMAN 6. Tawuran pelajar seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perilaku pelajar. Meski sudah banyak jatuh korban tawuran pelajar terus terjadi. Data dari Komnas Anak, jumlah tawuran pelajar sudah memperlihatkan kenaikan pada enam bulan pertama tahun 2012. Hingga bulan Juni, sudah terjadi 139 tawuran kasus tawuran di wilayah Jakarta. Sebanyak 12 kasus menyebabkan kematian. Pada 2011, ada 339 kasus tawuran menyebabkan 82 anak meninggal dunia (Vivanews.com, 28/09/12).10 Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas masalah kedisiplinan merupakan suatu masalah penting yang dihadapi sekolahsekolah dewasa ini. Kedisiplinan atau tata tertib sangat berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian siswa. Bahkan sering masalah disiplin digunakan sebagai barometer pengukur kualitas pendidikan disuatu sekolah. 9
Al Wa’ie. Media Politik dan Dakwah Membangun Keasadaran Umat. Di akses pada 10 Januari 2014 pukul 01.59 WIB. (http://hizbut-tahrir.or.id/2012/11/05/kriminalitas-remaja-disekitar-kita/) 10 Ibid.
6
Kedisiplinan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurangnya motivasi dari dalam diri siswa tersebut, kurangnya peran orangtua dan keluarga dalam menumbuhkan kedisiplinan, kurangnya peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa, serta lingkungan dan sekolah kurang menanamkan kedisiplinan. Oleh sebab itu pembinaan dan pengembangan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu program kegiatan yang sangat penting di sekolah dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dari hasil pengamatan secara langsung di SMA Negeri 5 Tangerang dan melalui wawancara dengan Pak Taufik Hidayatulloh, S.Pd M.Si selaku wali kelas X.5 Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dengan jumlah 42 siswa. Menurut Pak Taufik Hidayatulloh, bahwa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler dengan yang tidak mengikuti ektrakurikuler memiliki perbedaan mengenai kedisiplinan. Oleh sebab itu, siswa wajib memilih salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang berguna untuk mengembangkan kemampuan dan kecakapan diri serta untuk menumbuhkan kedisiplinannya. Di SMA Negeri 5 Tangerang beberapa siswa seringkali melanggar tata tertib yang telah ditetapkan sekolah. Adapun solusi sekolah dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa yaitu dengan diadakannya pembinaan dan pengembangan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang sangat menarik bagi siswa untuk meluangkan waktunya sehingga kegiatan ekstrakurikuler di anggap tepat untuk menumbuhkan
kedisiplinan
siswa
karena
kegiatan
ekstrakurikuler
merupakan kegiatan pilihan yang diminati siswa. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi
dengan
judul
“Peran
Kegiatan
Esktrakurikuler
dalam
Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang”.
7
B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yang relevan dengan
penelitian ini, yaitu: 1.
Kurangnya peran orangtua dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa.
2.
Kurangnya motivasi dalam diri siswa untuk menegakan kedisiplinan.
3.
Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar untuk menumbuhkan kedisiplinan.
4.
Kurangnya peran manajemen kesiswaan dalam memberikan pembinaan dan pengembangan bagi siswa sehingga berpengaruh pada kedisiplinan siswa.
5.
Kurangnya peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa.
C.
Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan yang berhubungan dengan kedisiplinan siswa, maka penulis hanya akan membatasi permasalahan pada “Peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang”.
D.
Perumusan Masalah Berdasarkan masalah di atas untuk memudahkan pelaksanaan penelitian, maka masalah yang akan diteliti secara operasional dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang?
2.
Bagaimanakah peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang?
3.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang?
8
E.
Tujuan Penelitian Tujuan adalah penting di dalam menentukan arah suatu tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mengetahui pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang.
2.
Mengetahui peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang.
3.
Mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang.
F.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan (stakeholders), yaitu bagi: 1.
Sekolah Bagi SMA Negeri 5 Tangerang hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa.
2.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Bagi Wakil Kepala Bidang Kesiswaan dan Pembina kegiatan ekstrakurikuler mampu memberikan kontribusi yang baik dengan memberikan
bukti
yang
empiris
mengenai
peran
kegiatan
ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa, sehingga dapat menjadi landasan kerja bagi manajemen kesiswaan dan Pembina ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang. Sebagai masukan bagi manajemen kesiswaan dan Pembina ekstrakurikuler dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan program-program yang terdapat di SMA Negeri 5 Tangerang. 3.
Peneliti Kegunaan bagi peneliti adalah sebagai bahan informasi dan menambah
9
wawasan tentang kegiatan ekstrakurikuler dan kedisiplinan siswa. 4.
Masyarakat Dapat menambah wawasan pengetahuan dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan teori untuk penelitian selanjutnya.
G. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan ini, penulis akan menguraikan secara sistematis dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis mengemukakan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini, berisi tentang kajian teori mengenai peran kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, prinsip, jenis-jenis kegiatan, sarana dan dana kegiatan ekstrakurikuler serta kedisiplinan siswa yang meliputi pengertian, macam-macam, tujuan, fungsi, ciri-ciri, pentingnya, strategi, dan teknik pembinaan disiplin. Pada bab ini juga terdapat penelitian yang relevan dan kerangka berpikir. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini, berisi mengenai metode untuk melakukan penelitian dan teknik pengumpulan data serta analisis data sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini, berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, deskripsi analisis data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi pihak terkait.
BAB II KAJIAN TEORI A.
Kegiatan Ekstrakurikuler Sebelum mengkaji tentang peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa, maka perlu diuraikan hal-hal yang terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler dan kedisiplinan siswa sebagai berikut:
1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan penunjang
dalam
ketercapaian
tujuan
sekolah.
Kegiatan
ekstrakurikuler biasanya terkait dengan pengembangan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik. Karena itu kegiatan ekstrakurikuler dijadikan sebagai wadah kegiatan peserta didik di luar pelajaran atau di luar kegiatan kurikuler. 1 Menurut Piet A. Sahertian, Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.2 Sedangkan Oemar Hamalik berpendapat bahwa “Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar ketentuan kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat pedagogis dan menunjang pendidikan dalam rangka ketercapaian tujuan sekolah”.3 Dalam buku yang berjudul Tata Laksana Kurikulum oleh 1
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. ke-3, h. 212 2 Piet A. Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), cet. ke-1, h. 132 3 Oemar Hamalik, Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Mandar Maju, 1992), cet. ke-1, h. 128
10
11
B. Suryosubroto bahwa kegiatan esktrakurikuler mencakup semua kegiatan di sekolah yang tidak diatur dalam kurikulum.4 Menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh B. Suryosubroto,
“Kegiatan
ekstrakurikuler
adalah
kegiatan
tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan”.5 Sedangkan definisi kegiatan ekstrakurikuler menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan adalah: Kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.6 Kegiatan ekstrakurikuler juga dapat diartikan sebagai kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.7 Dan menurut pendapat Muhaimin, Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah.8
4
B. Suryosubroto, Tata Laksana Kurikulum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), cet. ke-2, h. 58-59 5 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), cet. ke-1, h. 271 6 Ibid. 7 Badan Standar Nasional Pendidikan dan Pusat Kurikulum, Panduan Pengembangan Diri, (Jakarta: Pengembangan Diri ALLSON, 2006), h. 17 8 Muhaimin, dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 74-75
12
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler
adalah
kegiatan
tambahan
yang
pelaksanaannya di luar jam pelajaran dengan maksud mengisi waktu luang siswa dengan hal-hal positif yang bertujuan agar siswa
mampu
memperluas
kemampuan dan
wawasannya,
mengembangkan
keterampilannya melalui jenis-jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Program pengelolaan aktivitas peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler, di samping untuk mempertajam pemahaman terhadap keterkaitan dengan mata pelajaran kurikuler, para peserta didik juga dibina ke arah mantapnya pemahaman, kesetiaan, dan pengamalan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, watak dan kepribadian, berbudi pekerti luhur, kesadaran berbangsa dan bernegara, keterampilan dan kemandirian, olahraga dan kesehatan, persepsi, apresiasi, dan kreasi seni. 9 Wahjosumidjo juga berpendapat bahwa kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan-kegiatan siswa di luar jam pelajaran, yang dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah, dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, memahami keterkaitan antara berbagai mata pelajaran, penyaluran bakat dan minat, serta dalam rangka usaha untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan para siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kesadaran berbangsa dan bernegara, berbudi pekerti luhur dan sebagainya.10 Pada dasarnya kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya menggali potensi, mengembangkan bakat dan minat siswa tetapi juga membentuk karakter siswa menjadi lebih baik dengan diadakannya pembinaan melalui kegiatan yang diminati siswa. Melalui kegiatan yang disukai siswa tentunya mempermudah menanamkan 9
nilai-nilai
positif
terhadap
siswa
seperti
Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2011), cet. ke-1, h. 203 10 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), cet. ke-7, h. 242
13
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan para siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kedisiplinan, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta berbudi pekerti luhur.
2. Visi dan Misi Kegiatan Ekstrakurikuler a.
b.
Visi Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi 1. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka. 2. Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.11
3. Tujuan
dan
Ruang
Lingkup
Kegiatan
Ekstrakurikuler Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan yang dikutip oleh B. Suryosubroto adalah: 1.
2.
3.
Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pribadi manusia seutuhnya yang positif. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.12
Adapun tujuan kegiatan ektrakurikuler, sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam Permendiknas No. 39 Tahun 2008, 11
Badan Standar Nasional Pendidikan dan Pusat Kurikulum, Panduan Pengembangan Diri, (Jakarta: Pengembangan Diri ALLSON, 2006), h. 17 12 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, op. cit., h. 272
14
adalah sebagai berikut: 1. 2.
3. 4.
Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu, yang meliputi bakat, minat dan kreativitas. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berkhlak mulia, demokratis, menghormati hakhak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).13
Tujuan kegiatan peserta didik menurut McKnow, seperti yang dikutip oleh Richard Gorton, adalah sebagai berikut: 1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
Membantu semua peserta didik belajar bagaimana menggunakan waktu luang mereka secara lebih bijaksana. Membantu semua peserta didik meningkatkan dan memanfaatkan secara konstruktif bakat-bakat dan keterampilan unik yang mereka miliki. Membantu semua peserta didik mengembangkan minat dan bakat serta keterampilan rekreatif baru. Membantu semua peserta didik mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap nilai kegiatan rekreatif. Membantu semua peserta didik meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam fungsinya sebagai pemimpin atau anggota kelompok. Membantu semua peserta didik mengembangkan sikap yang lebih realistis dan positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Membantu semua peserta didik mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap sekolah, sebagai hasil partisipasi dalam program kegiatan peserta didik.14 Menurut
Wahjosumidjo
bahwa
kegiatan
esktrakurikuler bertujuan untuk: 13
Jamal Ma’mur Asmani, Kiat Mengembangkan Bakat Anak Di Sekolah (Jogjakarta: Diva Press, Anggota IKAPI, 2012), cet. ke-1, h. 154 14 Sri Minarti, op.cit., h. 203-204
15
1.
2.
3.
Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, dalam arti memperkaya, mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran-mata pelajaran sesuai dengan program kurikuler yang ada. Kegiatan ini dilaksanakan melalui berbagai macam bentuk, seperti lomba mengarang, baik yang bersifat esai, maupun yang bersifat ilmiah, seperti penemuan melalui penelitian, pencemaran lingkungan, narkotika dan sebagainya. Melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai kepribadian siswa. Kegiatan semacam ini dapat diusahakan melalui PPBN, barisberbaris, kegiatan yang berkaitan dengan usaha mempertebal ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, latihan kepemimpinan dan sebagainya. Membina dan meningkatkan bakat, minat dan keterampilan. Kegiatan ini untuk memacu ke arah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif.15
Kegiatan pengembangan diri atau kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat.16 Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler adalah mengembangkan bakat dan minat siswa. Adapun ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan penalaran siswa, keterampilan melalui hobi dan minatnya serta pengembangan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan program kokurikuler.17
15
Wahjosumidjo, op.cit., h. 264-265 Najib Sulhan, Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa, (Surabaya: PT Jepe Press Media Utama, 2011), cet. ke-1, h. 115 17 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, loc. cit. 16
16
4. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler Menurut pendapat Muhaimin, adapun fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu: 1.
2.
3.
4.
Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.18
Millier, Mayer dan Pattirck, seperti yang dikutip oleh Percy E. Burrup dalam bukunya Modern High School Administration menunjukkan berbagai macam fungsi kegiatan ekstrakurikuler. Secara terinci mereka menyebutkan: a.
18
Sumbangan terhadap murid/ siswa 1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan minat dan menemukan minatminat baru. 2. Menanamkan rasa tanggung jawab warga negara melalui pengalaman-pengalaman dan pandanganpandangan, terutama pengalaman kepemimpinan, kesetiakawanan, kerjasama, dan kegiatankegiatan mandiri. 3. Dalam kegiatan ekstra kelas dapat dikembangankan semangat dan moral sekolah. 4. Memberi kesempatan kepada anak-anak dan remaja untuk memperoleh kepuasan dalam kerjasama kelompok. 5. Meningkatkan kekuatan mental dan jasmani. 6. Mengenal lingkungan secara lebih baik. 7. Memperluas hubungan dan pergaulan. 8. Memberi kesempatan kepada mereka untuk berlatih mengembangkan kemampuan kreatifitasnya secara lebih baik.
Muhaimin, dkk, op.cit., h. 75
17
b.
c.
d.
Sumbangan terhadap kurikulum 1. Untuk melengkapi dan memperkaya pengalaman kelas. 2. Untuk menggali pengalaman-pengalaman belajar baru yang mungkin dapat dipadukan secara tepat dalam kurikulum. 3. Untuk memberikan kesempatan tambahan bagi bimbingan individu atau bimbingan kelompok. 4. Untuk memotivasi pengajaran kelas. Sumbangan terhadap efektivitas penyelenggaraan sekolah 1. Untuk meningkatkan efektivitas kerjasama antara para siswa, guru-guru, staf administrasi dan supervisi. 2. Untuk lebih mempersatupadukan berbagai bagian dalam sekolah. 3. Untuk memberikan sedikit pengetahuan dalam rangka membantu para remaja dalam menggunakan waktu senggangnya. 4. Untuk memberi kesempatan yang lebih baik kepada guru agar lebih memahami kekuatankekuatan yang dapat memotivasi para siswa dalam memberikan respon terhadap berbagai situasi problematik yang mereka hadapi. Sumbangan terhadap masyarakat 1. Untuk meningkatkan hubungan antara sekolah dengan masyarakat secara lebih baik. 2. Untuk mendorong perhatian yang lebih besar dari masyarakat dalam membantu sekolah.19
Dari penjelasan diatas begitu banyak fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Semua fungsi tersebut akan terwujud apabila pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan sebaik-baiknya yaitu dalam pengaturan siswa, peningkatan disiplin siswa maupun petugas. Jelas bahwa mengatur siswa dan meningkatkan disiplinnya begitu sulit. Oleh sebab itu, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler harus melibatkan banyak pihak untuk bersamasama mencapai tujuan pendidikan.
19
B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, op. cit., h. 277-278
18
5. Prinsip-prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler Proses
pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler
ini
dilaksanakan melalui prinsip-prinsip sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, minat dan bakat peserta didik masing-masing. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk berkerja dengan baik dan berhasil. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.20
Dalam pengorganisasian dan pengoordinasian program kegiatan
peserta
didik,
kepala
sekolah
hendaknya
mempertimbangkan prinsip-prinsip, sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
5.
20
Setiap kegiatan dan juga keseluruhan program hendaknya memiliki tujuan yang dirumuskan dan ditulis secara jelas. Setiap kegiatan harus diarahkan oleh pembina (penanggung jawab) yang berkualitas dan bermotivasi tinggi. Harus ada deskripsi peran tertulis bagi setiap Pembina (penanggung jawab) begitu pula program in service pengembangan untuk meningkatkan kompetensi. Harus ada deskripsi peran tertulis untuk setiap petugas peserta didik untuk masing-masing kegiatan dan program in service harus ditawarkan untuk membantu mereka meningkatkan kompetensi mereka. Berbagai rapat organisasi yang diadakan dan merupakan bagian dari program kegiatan peserta didik harus direncanakan dengan baik.
Muhaimin, dkk, loc. cit.
19
6.
7.
8.
9.
Deskripsi yang sempurna tentang program kegiatan peserta didik harus diserbarkan kepada peserta didik dan kelompok terkait lain pada awal tujuan ajaran sekolah. Harus ada pengarah kegiatan peserta didik dan dewan penasihat guru peserta didik untuk keseluruhan program. Program kegiatan peserta didik dan masing-masing kegiatan harus dievaluasi secara periodik untuk meyakinkan efektivitas dan mengidentifikasi bidangbidang yang perlu diperbaiki. Masing-masing kelompok peserta didik dalam kegiatan peserta didik harus menyiapkan laporan akhir tahun untuk disebarkan kepada semua kelompok terkait.21
Adapun menurut Oteng Sutisna dalam buku Proses Belajar Mengajar di Sekolah oleh Suryosubroto prinsip program ekstrakurikuler adalah: a.
b. c. d. e.
f. g.
h.
i.
21 22
Semua murid, guru dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program usaha. Kerjasama dalam tim adalah fundamental. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan. Prosesnya adalah lebih penting dari pada hasil. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan dan minat semua siswanya. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah. Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai pendidikan di sekolah dan efesiensi pelaksanaanya. Kegiatan hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi pengajar kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasiyang kaya bagi kegiatan murid. Kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dipandang sebagai integral dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, tidak sekedar tambahan atau sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.22
Sri Minarti, op. cit., h. 204-205 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, op. cit., h. 275-276
20
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat dibutuhkan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan program-program ekstrakurikuler.
Ektstrakurikuler
memiliki
prinsip
untuk
memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih kegiatan yang disukai agar mereka secara aktif mengikuti kegiatan yang sudah dipilih tentunya harus sesuai dengan potensi, bakat dan minat dari peserta didik. Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat dan untuk siswa dimasa depan. Selain itu dalam menjalankan program esktrakurikuler diharuskan adanya kerjasama dan partisipasi antara siswa, guru, bagian administrasi dan seluruh masyarakat sekolah.
6. Jenis-jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam mengembangkan minat dan bakat siswa di suatu sekolah diperlukan berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler. Diperlukan
banyaknya
pilihan
kegiatan
ekstrakurikuler
disebabkan karakter, kebutuhan, minat dan bakat siswa begitu beragam. Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kemampuan sekolah untuk mengembangkannya. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu: 1.
2.
3.
Krida, meliputi kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA); Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian; Latihan, lomba keterbakatan atau prestasi, meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan; dan
21
4.
Seminar, lokakarya dan pameran atau bazaar, dengan substansi antara lain karier, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni dan budaya.23
Menurut Amir Daien yang dikutip oleh B. Suryosubroto kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua jenis, yaitu bersifat rutin dan bersifat periodik. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin adalah bentuk kegiatan ekstrakuriler yang dilaksanakan secara terus-menerus, seperti: latihan voly, latihan sepak bola dan sebagainya, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik adalah bentuk kegiatan yang dilaksanakan pada waktuwaktu tertentu saja, seperti lintas alam, kemping, pertandingan olahraga dan sebagainya.24 Beberapa macam kegiatan ekstrakurikuler menurut Oteng Sutisna antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Organisasi murid seluruh sekolah. Organisasi kelas dan organisasi tingkat-tingkat kelas. Kesenian: tari-tarian, band, karawitan, vocal group. Klub-klub hoby: fotografi, jurnalistik. Pidato dan drama. Klub-klub yang berpusat pada mata pelajaran (klub IPA, klub IPS, dan sebagainya). Publikasi sekolah (Koran sekolah, buku tahunan sekolah dan sebagainya). Atletik dan olahraga. Organisasi-organisasi yang disponsori secara 25 kerjasama (pramuka dan seterusnya).
Lebih lanjut dikemukakan oleh Oteng Sutisna bahwa banyak klub dan organisasi yang bersifat ekstrakurikuler tetapi langsung berkaitan dengan mata pelajaran di kelas. Beberapa di antaranya adalah seni musik atau karawitan, drama, olahraga, publikasi dan klub klub yang berpusat pada mata pelajaran. Klubklub ini biasanya mempunyai seorang penasihat seorang guru yang bertanggung jawab tentang mata pelajaran serupa.26
23
Muhaimin, dkk. loc. cit. B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, op. cit., h. 272-273 25 Ibid., h. 273 26 Ibid. 24
22
Kegiatan esktrakurikuler juga dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan dan kelompok ilmiah remaja.27 Kemudian secara umum jenis kegiatan ekstrakurikuler disebutkan di bawah ini: 1) Lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja (LKIPR). 2) Pramuka. 3) PMR/ UKS. 4) Koperasi sekolah. 5) Olahraga prestasi. 6) Kesenian tradisional atau modern. 7) Cinta alam dan lingkungan hidup. 8) Peringatan hari-hari besar. 9) Jurnalistik. 10) PKS. 28 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenisjenis kegiatan ekstrakurikuler dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat berkelanjutan, yaitu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus-menerus selama satu periode tertentu. Untuk menyelesaikan satu program kegiatan ekstrakurikuler ini biasanya diperlukan waktu yang lama. 2) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tertentu saja.29
7. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat bermanfaat tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi guru, sekolah maupun 27
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, cet. ke-1, h. 147 B. Suryosubroto, op.cit., h. 274-275 29 Ibid., h. 275 28
23
lingkungan masyarakat. Kegiatan ekstrakurikuler sangat penting bagi siswa ketika hidup bermasyarakat. Dari kegiatan ini siswa dapat mengembangkan kemampuannya, menambah wawasan dan pengetahuannya serta membentuk kepribadian yang disiplin, bertanggung jawab, mampu menjalin komunikasi dan mampu bekerjasama dalam kelompok. Kegiatan
ekstrakurikuler
diharapkan
tidak
hanya
memberikan manfaat terhadap pengembangan kreativitas siswa tetapi juga menumbuhkan kedisiplinan siswa sehingga terbentuk karakter yang baik. Kegiatan tersebut juga bermanfaat untuk mengisi waktu luang siswa agar mengerjakan hal-hal yang positif. Dengan begitu kegiatan ekstrakurikuler akan berdampak baik tidak hanya bagi diri siswa itu sendiri tetapi juga bagi lingkungannya. Di dalam kegiatan ekstrakurikuler juga terdapat manfaat yang sangat penting yaitu pengembangan dan pembentukan karakter siswa seperti penjelasan tabel berikut ini:30 Tabel 2.1 Pengembangan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler
No.
Kegiatan Ekstrakurikuler
1.
Pramuka
a. b. c. d. e. f.
2. 30
PMR
g. h. a. b.
Najib Sulhan, op. cit., h. 116-117
Karakter
Keterangan Kegiatan
Demokratis Disiplin Kerja sama Rasa kebangsaan Toleransi Peduli sosial dan lingkungan Cinta damai Kerja keras Peduli sosial Toleransi
Latihan terprogram (kepemimpinan dan berorganisasi)
Latihan terprogram
24
3.
UKS/ Dokter Kecil
4.
KIR
c. d. a. b. c. d. a. b. c. d. e.
5.
Olahraga
f. a. b. c. d. e. f.
6.
Keagamaan
a. b. c.
7.
Kesenian/ Sanggar Seni
a. b. c. d. e. f. a.
8.
Paskibra b. c. d. e. f.
Disiplin komunikatif Peduli sosial Toleransi Disiplin komunikasi Komunikatif Rasa ingin tahu Kerja keras Senang membaca Menghargai prestasi Jujur Sportifitas Menghargai prestasi Kerja keras Cinta damai Disiplin Jujur
Religius Rasa kebangsaan Cinta tanah air Disiplin Jujur Peduli budaya Peduli sosial Cinta tanah air Semangat kebangsaan Tanggung jawab Disiplin Jujur Kerjasama Rasa kebangsaan Keteladanan
a. latihan terprogram b. penyuluhan ke kelas a. Pembinaan rutin b. Mengikuti perlombaan c. Pameran atau pekan ilmiah d. Publikasi ilmiah secara internal
a. Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, pencak silat dan lain-lain. b. Perlombaan olahraga a. Beribadah rutin b. Peringatan hari besar Agama c. Kegiatan keagamaan a. Latihan rutin b. Mengikuti vokal group c. Berkompetisi internal dan eksternal d. Pagelaran seni
a. Latihan rutin b. Upacara bendera
25
a. 9.
Latihan Dasar Kepemimpinan
10.
Jurnalistik
Tanggung jawab b. Keberanian c. Tekun d. Sportifitas e. Disiplin f. Mandiri g. Demokratis h. Cinta damai i. Cinta tanah air j. Peduli lingkungan k. Peduli sosial l. Keteladanan m. Sabar n. Toleransi o. Kerja keras p. Pantang menyerah q. Kerjasama a. Komunikatif b. Rasa ingin tahu c. Kerja keras d. Senang membaca dan menulis e. Menghargai prestasi f. Jujur
a. b. c. d. e. f.
Kegiatan OSIS Kepramukaan Kegiatan Kerohania Kegiatan KIR Kegiatan PMR
a. Pembinaan wartawan cilik b. Majalah dinding c. Bulletin sekolah
Adapun kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler mengandung nilai kegunaan tertentu, antara lain: a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Memenuhi kebutuhan kelompok. Menyalurkan minat dan bakat. Memberikan pengalaman eksploratorik. Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata ajaran. Mengikat para siswa di sekolah. Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah. Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial. Mengembangkan sifat-sifat tertentu. Menyediakan kesempatan pemberian bimbingan dan layanan secara informal.
26
j. Mengembangkan citra masyarakat terhadap sekolah.31 Manfaat yang disebutkan diatas menunjukan dampak yang sangat positif bagi proses pendidikan siswa. Agar program kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik maka diperlukan peran sekolah untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga tercapai tujuan sekolah. Salah satu tujuan sekolah yaitu menumbuhkan kedisiplinan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.
8. Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Menurut John F. Echols bahwa partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan.32 Moelyarto
Tjokrowinoto
juga
berpendapat
bahwa
“Partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan, tersebut”.
bersama
tanggung
jawab
terhadap
tujuan
33
Sedangkan dalam konsep partisipasi menurut Ensiklopedi pendidikan adalah sebagai berikut: Suatu gejala demokratis di mana orang diikutsertakan dalam perencanaan serta pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu menjadi lebih baik dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan.34 Berdasarkan
beberapa
pengertian
di
atas
dapat
disimpulkan bahwa partisipasi adalah keterlibatan seseorang 31
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), cet. ke-5, h. 182 32 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, op. cit., h. 278 33 Ibid, h. 278-279 34 Ibid., h. 279
27
secara fisik maupun mental dalam mengikuti suatu kegiatankegiatan organisasi untuk mendukung dan mencapai suatu tujuan organisasi serta memiliki tanggung jawab atas keterlibatannya. Adapun unsur-unsur partisipasi sebagai berikut: 1)
Keterlibatan
anggota
dalam
segala
kegiatan
yang
dilaksanakan oleh organisasi. 2)
Kemauan anggota untuk berinisiatif dan berekreasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilancarkan oleh organisasi.35 Dalam penelitian ini partisipasi yang dimaksudkan adalah
keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat berpengaruh terhadap pengembangan program kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Dengan melihat tingkat partisipasi siswa maka dapat melihat keberhasilan pelaksanaan ekstrakurikuler serta dapat mengukur kedisiplinan siswa. Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan untuk mengukur partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ditentukan oleh: a.
Tingkat kehadiran dalam pertemuan.
b.
Jabatan yang dipegang.
c.
Pemberian saran, usulan, kritik dan pendapat bagi peningkatan organisasi.
d.
Kesediaan anggota untuk berkorban.
e.
Motivasi anggota.36
9. Sarana Kegiatan Ekstrakurikuler Pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler
akan
berjalan
dengan lancar apabila ditunjang dengan sarana yang memadai baik dalam jumlah, keadaan maupun kelengkapan alat penunjang 35 36
Ibid., h. 280 Ibid., h. 288
28
kegiatan. Adapun sarana dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler baik yang bergerak maupun tidak agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efesien sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan
Suharsimi
Arikunto
berpendapat
bahwa
fasilitas maupun sarana dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1) Fasilitas fisik yaitu segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibedakan yang mempunyai peranan untuk memudahkan dan melancarkan suatu usaha. 2) Fasilitas uang yaitu segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang.37 Jadi dalam kegiatan ekstrakurikuler harus tersedia sarana dan fasilitas yang memudahkan peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.
10. Dana Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah sebagai organisasi pendidikan dalam mewujudkan kegiatan-kegiatan organisasi diperlukan sejumlah dana. Dana merupakan salah satu sarana yang menentukan, tanpa didukung dan ditunjang oleh dana yang memadai maka pekerjaan tidak akan berjalan dengan lancar bahkan akan mengalami kemacetan. Tersedianya dan ektrakurikuler diartikan sebagai besarnya dana yang disediakan oleh sekolah guna member kemudahan kepada peserta didik dalam mengikuti kegaiatan ekstrakurikuler. Penyediaan
anggaran
atau
dana
untuk
kegiatan
ekstrakurikuler dapat diperoleh dari berbagai sumber. Menurut pendapat Suharsimi Arikunto (1985:2) sumber pembiayaan pendidikan berasal dari empat arah, yaitu:
37
Ibid., h. 292
29
a.
Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah.
b.
Orang tua murid (SPP dan BP3).
c.
Masyarakat.
d.
Dana bantuan atau pinjaman pemerintah dari luar negeri.38 Semua dana tersebut harus dipergunakan secara terarah
dan bertanggung jawab dengan tidak bertumpang tindih satu dengan yang lain. Pimpinan yaitu kepala sekolah harus mampu menjalankan kebijaksanaan agar semua dana dapat dimanfaatkan secara efesien, dalam arti saling menunjang dan saling mengisi sehingga semua kegiatan baik ekstrakurikuler maupun kegiatan lainnya
dapat
dilaksanakan
dengan
sekecil
mungkin
hambatannya. Dalam hal pembiayaan kegiatan ekstrakurikuler, menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan bahwa sebagian pembiayaan dibebankan kepada orang tua siswa sesuai dengan kemampuannya.39 11. Keberadaan Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler Penjadwalan merupakan salah satu kegiatan administrasi di sekolah. Jadwal ini dimaksudkan untuk mengatur program belajar, praktek, program lapangan dapat terselenggara secara tertib
sesuai
dengan
ketentuan
yang
berlaku
dengan
memanfaatkan seluruh sumberdaya yang tersedia dengan segala keterbatasannya.40 Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada waktu di mana para siswa mendapatkan waktu terluang, pada sore hari bagi sekolah yang belajar di pagi hari dan pagi hari bagi sekolah yang masuk sore hari, ataupun pada waktu-waktu liburan. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler akan menjadi 38
Ibid., h. 293 Ibid., h. 294 40 Ibid. 39
30
pegangan bagi guru dalam melaksanakan tugas pembina, bagi siswa menjadi pedoman dalam merencanakan dan mengikuti program ekstrakurikuler, bagi administrator mempermudah memberi dukungan sarana dan prasarana yang diperlukan dan bagi kepala sekolah mempermudah dalam mengadakan supervisi.41 Oleh karena itu jadwal kegiatan ekstrakurikuler sangat penting dalam merencanakan pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. Agar mempermudah seluruh siswa mengetahui kegiatannya maka harus ditempel dipapan khusus seperti mading. Terkait dengan penelitian ini mengenai kedisiplinan siswa bahwa kejelasan jadwal sangat penting untuk mempermudah siswa dalam mengatur waktunya dengan baik.
B.
Kedisiplinan Siswa 1. Pengertian Kedisiplinan Siswa Konsep yang luas dari disiplin adalah sama dengan hukuman.42 Dalam konsep ini, disiplin digunakan hanya bila anak melanggar peraturan dan perintah yang diberikan orangtua, guru, atau orang dewasa yang berwewenang mengatur kehidupan bermasyarakat dimana anak itu tinggal. Tetapi SiriNam S. Khalsa berpendapat berbeda, bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan disiplin dan hukuman43 sebagai berikut: Tabel 2.2 Perbedaan antara Penggunaan Disiplin dan Hukuman Disiplin No. 1. Mendidik siswa 41 42
Hukuman Memarahi siswa
Ibid. Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1978), h.
82 43
SiriNam S. Khalsa, Pengajaran Disiplin dan Harga Diri, (Jakarta: PT Indeks, 2008), cet. ke-2, h. 35
31
2. 3. 4.
Memberikan akibat logis Fokus pada perilaku proposional Meningkatkan disiplin diri
Memaksakan akibat yang dibesarbesarkan dan tidak berkaitan Fokus pada perilaku buruk Mengganggu kemampuan belajar
Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin yaitu discre yang berarti belajar. Kemudian timbul kata disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Sedangkan disiplin dalam bahasa Inggris disebut disciple yang berarti seseorang yang belajar dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin seperti pengikut atau murid. latihan
dan
ketaatan
44
Perkataan disiplin mempunyai arti
kepada
aturan.
Sedangkan
secara
terminologis, istilah disiplin mengandung arti sebagai keadaan tertib di mana para pengikut itu tunduk dengan senang hati pada ajaran-ajaran para pemimpinnya. Orang tua atau guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid yang berlajar dari mereka cara hidup yang menuju ke hidup yang berguna dan bahagia. Jadi disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak dalam perilaku moral yang disetujui kelompok.45 Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pengertian disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan pada peraturan dan tata tertib baik di sekolah ataupun kemiliteran.46 Disiplin juga erat kaitannya dengan peraturan dan tata tertib. Karena disiplin dapat dilihat dari pola tingkah laku seseorang dalam mentaati peraturan yang telah ditetapkan. Jadi contohnya apabila siswa kurang disiplin berarti siswa tersebut tidak mematuhi dan mentaati tata tertib sesuai dengan nilai-nilai dan peraturan yang 44
Elizabeth B. Hurlock, loc. cit. Ibid. 46 Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan Online, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, http://kbbi.web.id/disiplin, April 2014, di akses Selasa 24 Juni 2014, Pukul 22.20 45
32
berlaku di sekolah. Sedangkan menurut Amir Daien Indrakusuma, Disiplin juga seperti suruhan, larangan, ganjaran, hukuman, nasihat dan anjuran. Disiplin berarti adanya kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan dan larangan-larangan. Kepatuhan disini bukan hanya patuh karena adanya tekanan-tekanan dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan-peraturan dan larangan tersebut.47 Dalam arti yang luas, disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang ditujukan untuk membantu siswa agar mereka dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan siswa terhadap lingkungannya. Dengan disiplin, siswa diharapkan bersedia tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu. Kesediaan semacam ini harus dipelajari dan harus secara sabar diterima dalam rangka memelihara kepentingan bersama atau memelihara kelancaran tugas di sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Jadi, menegakkan disiplin tidak bertujuan untuk mengurangi kebebasan dan kemerdekaan peserta didik, namun sebaliknya ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada peserta didik dalam batas-batas kemampuaanya. Akan tetapi, jika kebebasan peserta didik terlampau dikurangi, dikekang dengan peraturan, peserta didik akan berontak dan mengalami frustasi dan kecemasan.48 Sesuai
dengan
pendapat
tersebut,
disiplin
yang
dilaksanakan di sekolah terhadap siswa, siswa akan belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif, dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya, baik pada saat bersekolah maupun untuk bekal hidup di kemudian hari. Akan tetapi, pendekatan dengan penegakan disiplin tersebut janganlah sampai membuat siswa tertekan dan penerapannya harus pula demokratis dalam artian mendidik. Disiplin memiliki makna dan konotasi yang berbeda-beda. 47
Adi Sasono, Solusi Islam Atas Problematika Umat (Ekonomi, Pendidikan, Dakwah), (Jakarta: Gema Insani Press,1998), cet. ke- 1, h. 135 48 Sri Minarti, op. cit., h. 192-193
33
Ada yang mengartikan disiplin sebagai hukuman, pengawasan, pemaksaan, kepatuhan, latihan, kemampuan tingkah laku. Disiplin juga dimaksudkan sebagai pengembangan diri sendiri pada si terdidik yang timbul sendiri dari kesadaran diri tanpa paksaan. Sedangkan menurut Feacher Bernard dijelaskan disiplin adalah faktor yang esensial dalam mengembangkan potensi individu dan menciptakan kehidupan yang harmonis dan menimbulkan hasil dalam proses kelompok.49 Burrup
dalam
bukunya
Modern
High
School
Administration menulis definisi disiplin sebagai berikut: “The connotation of discipline are varied. Dictionaries refer to it as punishment, control informed, obedience training intelligent behaviour and in other similar term”.50 Menurut Chester Harris disiplin didefinisikan sebagai berikut: “Discipline refers fundamentally to the principle that each organism learns in some degree to control it self so as to conform to the forces around it with which it has experiences”.51 Definisi tersebut mengandung makna tertentu yang berisi ide. Ada beberapa unsur pengertian di dalam definisi di atas: 1) Berisi moral yang mengatur tata kehidupan. 2) Pengembangan ego dengan segala masalah intrinsik yang mengharuskan orang untuk menentukan pilihan. 3) Pertumbuhan kekuatan untuk memberi jawaban terhadap setiap aturan yang disampaikan. 4) Penerimaan autoritas eksternal yang membangun seseorang untuk membentuk kemampuan dan keterbatasan hidup.52 Hal yang sangat efektif dalam menumbuhkembangkan 49
Piet A. Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), cet. ke-1, h. 126 50 Ibid. 51 Ibid., h. 123 52 Ibid., h. 123-124
34
disiplin siswa adalah dengan pembiasaan. Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan mempunyai pengaruh yang positif bagi kehidupan peserta didik di masa yang akan datang. Pada mulanya, disiplin memang dirasakan sebagai suatu aturan yang mengekang kebebasan peserta didik. Akan tetapi, bila aturan ini dirasakan sebagai suatu yang memang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan diri sendiri dan kebaikan bersama, lama-kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan yang baik menuju ke arah disiplin diri sendiri (self discipline).53 Disiplin tidak lagi merupakan suatu yang datang dari luar yang memberikan keterbatasan tertentu, tetapi disiplin telah merupakan aturan yang datang dari dalam diri peserta didik sebagai suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan seharihari. Artinya, disiplin merupakan nilai yang telah tertanam dalam diri peserta didik yang menjadi bagian dalam kepribadiannya. Pengalaman utama dalam pelaksanaan disiplin akan memberikan kerangka dalam keteraturan hidup selanjutnya. “Disiplin diri sendiri hanya akan tumbuh dalam suatu suasana ketika antara guru dan para peserta didik terjalin sikap persahabatan yang berakar pada dasar saling hormat menghormati dan saling mempercayai”.54 Jadi, sesuai dengan pendapat ini, berarti disiplin harus diterapkan dalam kerangka dan batas yang demokratis serta pedagogis.
2. Macam-Macam Disiplin Menurut Piet A. Sahertian disiplin terbagi dalam tiga macam yaitu: a. Disiplin tradisional, adalah disiplin yang bersifat menekan, menghukum, mengawasi, memaksa dan akibatnya merusak penilaian yang terdidik. 53 54
Sri Minarti, op. cit., h. 195 Ibid.
35
b. Disiplin modern, pendidikan hanya menciptakan situasi yang memungkinkan agar si terdidik dapat mengatur dirinya. Jadi situasi yang akrab, hangat, bebas dari rasa takut sehingga si terdidik mengembangkan kemampuan dirinya. c. Disiplin liberal, yang dimaksud disiplin liberal adalah disiplin yang diberikan sehingga anak merasa memiliki kebebasan tanpa batas. 55 Menurut Thomas Gordon sebagaimana dikutip oleh Azis, disiplin dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a.
b.
Disiplin yang dikelola secara eksternal. Mengutip dari skripsi Aziz, bahwa menurut Soedijarto disiplin yang dikelola secara eksternal yaitu disiplin yang membutuhkan pengawasan orang lain. Disiplin yang dikelola secara internal. Disiplin yang dikelola secara internal adalah disiplin yang berbentuk pengendalian diri. 56
Dapat disimpulkan bahwa disiplin secara internal adalah berbentuk pengendalian diri dan disiplin secara eksternal membutuhkan pengawasan orang lain. Sedangkan menurut Conny R. Semiawan, disiplin terbagi dalam tiga macam, yaitu: a.
b.
c.
55
Disiplin dalam waktu Kedisiplinan dalam hal ini berarti siswa harus belajar untuk terbiasa dalam mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari. Pengaturan waktu ini bisa bermula dari perbuatan kecil seperti, datang tepat waktu sekolah, tidak membolos dan lain-lain. Disiplin dalam belajar Siswa yang mempunyai kedisiplinan dalam belajar adalah siswa yang mempunyai jadwal serta motivasi belajar di sekolah dan di rumah, seperti dalam mengerjakan tugas dari guru dan membaca pelajaran. Disiplin dalam bertata krama Adapun maksud dari disiplin dalam bertata krama adalah kedisiplinan yang berkaitan dengan sopan
Piet A. Sahertian, op. cit., h. 127 Aziz Rosdiansyah, “Peranan Pendidikan Akhlak Dalam Pembinaan Disiplin Belajar Siswa Kelas 2 Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 1 Ciputat”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 29 56
36
santun, akhlak atau etika siswa, baik kepada guru, teman dan lingkungan. Mendidik disiplin dalam bertata krama hendaknya dilakukan sedini mungkin dimulai dengan lingkungan keluarga dengan membiasakan bertingkah laku yang terpuji sebelum tertanam sifat yang buruk. 57 Menurut
beberapa pendapat dari para ahli dapat
disimpulkan bahwa membutuhkan proses untuk membentuk kedisiplinan dan disiplin harus dilakukan secara terus-menerus sehingga timbul kebiasaan dan dapat membentuk kepribadian seseorang. Disiplin juga sangat penting dan berpengaruh sangat besar dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Disiplin dibagi oleh berbagai macam yaitu berbentuk pengendalian diri dan membutuhkan pengawasan orang lain.
3. Tujuan Disiplin Secara
umum
tujuan
yang ingin
dicapai
melalui
pelaksanaan disiplin dan tata tertib sekolah adalah terlaksananya proses pembelajaran secara baik yang menunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Menurut Maman Rachman yang dikutip oleh Tulus Tu’u dalam buku Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siwa, tujuan disiplin bagi para siswa sebagai berikut: 1) Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. 2) Membantu siswa memahami dan menyelesaikan diri dengan tuntutan lingkungan. 3) Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik terhadap lingkungannya. 4) Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya. 5) Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang 57
Tiza Awal Fathullah, “Hubungan Antara Penerapan Hukuman Dengan Disiplin Siswa Kelas X (Sepuluh) SMA Budi Mulia Ciledug”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005), h. 16-18
37
sekolah. 6) Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar. 7) Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaankebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya. 8) Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya.58 Sedangkan menurut E. Mulyasa tujuan dari disiplin untuk membantu
peserta
didik
menemukan
dirinya,
mengatasi,
mencegah timbulnya masalah-masalah disiplin, serta berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan dalam pembelajaran sehingga
mereka
mentaati
segala
peraturan
yang
telah
ditetapkan.59 Dalam bukunya Leadership in Elementary School Administration an Supervision, Elsbree menjelaskan bahwa: “He should accept the philosophy that discipline any action have two purpose”. Kedua tujuan itu adalah: 1) Menolong anak menjadi matang pribadinya dan berubah sifat ketergantungan ke arah tidak ketergantungan. 2) Mencegah timbulnya persoalan-persoalan disiplin dan menciptakan situasi dan kondisi dalam belajar mengajar agar mengikuti segala peraturan yang ada dengan penuh perhatian. 60 Setiap manusia perlu memiliki kemampuan untuk mengendalikan dirinya. Apabila tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri tentunya sulit dalam menghadapi kehidupan dan bertindak dengan baik dan dipikirkan dengan
58
Indah Sumaya, “Penegakan Disiplin Siswa Di SMP Al Amanah Setu Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 9 59 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.123 60 Piet A. Sahertian, op.cit., h. 126-127
38
matang. Siswa
juga
perlu
memiliki
kemampuan
untuk
mengendalikan dirinya dan kemampuan untuk mengarahkan dirinya dan keinginannya ke hal-hal yang positif. Agar dapat bakat dan minatnya tersalur dengan baik diperlukan pembinaan dan tuntunan serta aturan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Dengan pembinaan dan aturan tentunya siswa mengetahui hal apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Dengan adanya tujuan disiplin peserta didik dapat belajar hidup dengan aturan yang baik dan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungan. Dengan adanya aturan atau tata tertib tentunya sekolah memiliki ketertiban, keberhasilan penyelenggaraan program-program sekolah, tercapainya tujuan pendidikan dan keamanan dilingkungan sekolah. Dari penjelasan di atas mengenai tujuan disiplin dapat disimpulkan bahwa dengan adanya tujuan disiplin akan melatih siswa agar mampu mengatur dirinya sendiri dengan baik dan dapat mengontrol tingkah laku serta dapat mengerjakan tugasnya secara optimal dan baik.
4. Ciri-Ciri Disiplin Kedisipilinan sangat penting dalam menjalani kehidupan ini. Dengan adanya kedisiplinan dan aturan dalam kehidupan tentunya manusia dapat mengendalikan, mengembangkan dirinya dan mengontrol dirinya dengan baik sesuai aturan. Disiplin akan timbul apabila dilakukan secara terus-menerus dijadikan sebuah kebiasaan dan akhirnya akan membentuk kepribadian seseorang. Menurut
Oteng
Sutisna,
standar
perbuatan
yang
diharapkan dalam kedisiplinan ialah kehadiran yang baik, pemberitahuan bila tidak hadir yang dibenarkan, ketepatan waktu,
39
sopan santun dan lain-lain.61 Berikut ini merupakan ciri-ciri kedisiplinan siswa yang terdapat di sekolah: 1) Selalu tepat waktu. 2) Selalu menaati peraturan sekolah dengan baik. 3) Melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu belajar.62 4) Teratur masuk kelas. 5) Tidak membuat keributan didalam kelas. 6) Mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah. 63 Dengan demikian, diharapkan kedisiplinan yang ada akan membentuk kedisiplinan pada diri siswa walaupun tanpa aturan tertulis. Sehingga dimanapun dan kapanpun disiplin diri akan selalu tertanam pada pribadi siswa, karena dengan kesadaran yang timbul dari diri sendirilah disiplin yang sebenarnya.
5. Pentingnya Disiplin Dalam dunia pendidikan, disiplin menjadi prasyarat dalam pembentukan sikap, prilaku dan tata kehidupan. Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya “Perkembangan Anak” mengemukakan, bahwa disiplin itu penting untuk perkembangan anak, karena disebabkan beberapa hal yaitu: a.
b.
61
Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. Dengan disiplin membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa malu akibat perilaku yang salah. Perasaan yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk. Disiplin memungkinkan anak hidup menurut standar yang
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional, (Bandung: Angkasa, 1993), h. 111 62 Suwanto, dkk, Ayo Belajar di Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius Anggota IKAPI, 2010), h. 47 63 Emil Durkheim, Pendidikan Moral, Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologis Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1990), h. 106
40
c.
d.
e.
disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial. Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. Hal ini penting bagi penyesuaian yang berhasil dan kebahagiaan. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motifasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai yang diharapkan darinya. Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani, pembimbing dalam pengambilan keputusan dan pengendalian perilaku.64
Sedangkan mengutip dari skripsi Azis Rosdiansyah, menurut Singgih D. Gusarna, menyatakan bahwa disiplin perlu dalam mendidik anak agar anak dengan mudah: a. b.
c. d. e.
Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai hak milik orang lain. Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankan kewajiban dan secara langsung mengerti laranganlarangan. Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa terancam oleh hukum Mengorbankan kesenangan diri sendiri.65
Dari pendapat para ahli tersebut dapat dilihat fungsi kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya, karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak. Dengan disiplin
yang
mengendalikan
dimiliki
siswa
perilakunya
diharapkan
serta
dapat
akan
dapat
membimbing,
mengarahkan serta menjadi pendorong bagi siswa dalam mencapai apa yang menjadi tujuan dan cita-citanya. 64 65
Elizabeth B. Hurlock, op. cit., h. 83 Aziz Rosdiansyah, op. cit., h. 38
41
Brown dan Brown (1973:115) mengemukakan pula tentang pentingnya disiplin dalam proses pendidikan dan pembelajaran untuk mengajarkan hal-hal sebagai berikut: 1) Rasa hormat terhadap otoritas/ kewenangan; disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di luar kelas, misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus hormat terhadap guru dan kepala sekolah. 2) Upaya untuk menanamkan kerja sama; disiplin dalam proses belajar mengajar dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan kerjasama, baik antara siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungannya. 3) Kebutuhan untuk berorganisasi; disiplin dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan dalam diri setiap siswa mengenai kebutuhan berorganisasi. 4) Rasa hormat terhadap orang lain; dengan ada dan dijunjung tingginya disiplin dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan tahu dan memahami tentang hak dan kewajibannya, serta akan menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain. 5) Kebutuhan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan; dalam kehidupan selalu dijumpai hal yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu menghadapi hal-hal yang kurang atau tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan dalam proses belajar mengajar pada khususnya. 6) Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin; dengan memberikan contoh perilaku yang tidak disiplin diharapkan siswa dapat menghindarinya atau dapat membedakan mana perilaku disiplin dan yang tidak disiplin.66 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan kedisiplinan sangat penting untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa, dapat mengembangkan potensi yang terdapat didalam diri siswa. Dengan menanamkan kedisiplinan membuat siswa berani untuk meraih mimpinya atau cita-citanya dengan rasa bertanggung jawab, mandiri, dan optimis. Membuat siswa 66
Indah Sumaya, op. cit., h. 17
42
membiasakan dirinya hidup teratur, melakukan hal-hal yang mereka inginkan sesuai dengan aturan yang baik dan dapat mengendalikan dirinya dengan baik.
6. Strategi Penerapan Disiplin Adapun strategi umum penerapan disiplin menurut Reisman dan Payne, seperti yang dikutip E. Mulyasa dalam buku Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, sebagai berikut: 1) Konsep diri (self-concept), strategi ini menekankan bahwa konsep-konsep diri peserta didik merupakan faktor penting dari setiap perilaku. 2) Keterampilan berkomunikasi (communication skills), guru harus memiliki keterampilan yang efektif agar mampu menerima semua perasaan, dan mendorong timbulnya kepatuhan peserta didik. 3) Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami (natural and logical consequences), guru disarankan menunjukan secara tepat tujuan perilaku yang salah, sehingga membantu peserta didik dalam mengatasi perilakunya, dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah. 4) Klarifikasi nilai (value clarification), strategi ini dilakukan untuk membantu peserta didik dalam menjawab pertanyaanya sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilaninya sendiri. 5) Analisis transaksional (transactional analysis), guru disarankan bersikap dewasa, apabila berhadapan dengan peserta didik yang menghadapi masalah. 6) Terapi realitas (reality therapy), guru perlu bersikap positif dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di sekolah dan melibatkan peserta didik secara optimal dalam pembelajaran. 7) Disiplin yang terintegrasi (assertive discipline), guru harus mampu mengendalikan, mengembangkan dan mempertahankan peraturan dan tata tertib sekolah. 8) Modifikasi perilaku (behavior modification), guru harus menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, yang dapat memodifikasi perilaku peserta didik. 9) Tantangan bagi disiplin (dare to discipline), guru harus cekatan, terorganisasi, dan tegas dalam
43
mengendalikan disiplin peserta didik.67 Dapat disimpulkan bahwa strategi penerapan disiplin siswa harus ditanamkan sejak dini. Untuk menanamkan kedisiplinan kepada peserta didik diperlukan kerjasama antara kepala sekolah, guru maupun orang tua. Seorang anak memerlukan contoh dan teladan untuk menerapkan kedisiplinan dalam kehidupannya. Oleh karena itu lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter dan kepribadian siswa.
7. Teknik-Teknik Pembinaan Disiplin Dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa diperlukan teknik-teknik pembinaan disiplin siswa adalah sebagai berikut: 1) Teknik external control Suatu teknik di mana disiplin siswa haruslah dikendalikan dari luar siswa. Teknik ini dapat berupa bimbingan dan penyuluhan. Penggunaan teknik ini juga harus disesuaikan dengan perkembangan peserta didik. 2) Teknik iner control Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik external control teknik mengupayakan agar siswa dapat mendisiplinkan diri mereka sendiri. Siswa disadarkan akan arti pentingnya disiplin. Jika teknik ini yang dipilih oleh guru, maka guru haruslah bisa menjadi teladan dalam kedisiplinan. Sebab, guru tidak akan dapat mendisiplinkan siswa, tanpa ia sendiri harus disiplin. 3) Teknik cooperative control Teknik antara guru dan siswa harus saling berkerjasama dengan baik dalam menegakan disiplin. Guru dan siswa lazimnya membuat semacam kontrak perjanjian yang berisi aturan-aturan kedisiplinan yang harus ditaati dan dibuat bersama.68 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa 67
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. ke-1, h. 27-28 68 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. ke-1, h. 174-175
44
dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa diperlukan teknik-teknik pembinaan yaitu dengan teknik yang berasal dari luar siswa melalui penyuluhan atau yang berasal dari kesadaran siswa itu sendiri dan dari kerjasama antara guru dan siswa dengan membuat perjanjian yang berisi aturan-aturan untuk ditaati bersama.
C.
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa Definisi peran adalah sejumlah tanggung jawab atau tugas yang dibebankan dan harus dilaksanakan oleh seseorang atau sebuah organisasi.69 Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan yang pelaksanaannya di luar jam pelajaran dengan maksud mengisi waktu luang siswa dengan hal-hal positif yang bertujuan agar siswa mampu memperluas wawasannya, mengembangkan kemampuan dan keterampilannya melalui jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Disiplin harus ditanamkan dan ditumbuhkan dalam diri anak, sehingga akhirnya rasa disiplin itu akan tumbuh dari hati sanubari anak itu sendiri. Dengan demikian pada akhirnya disiplin itu menjadi disiplin diri sendiri (self discipline). Adapun langkah-langkah untuk menanamkan
dan
menumbuhkan
disiplin
anak,
antara
lain
pembiasaan, contoh atau teladan, penyadaran, dan pengawasan. Berikut ini merupakan peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa dengan melalui: a.
69
Pembiasaan Kepribadian yang tertib, teratur, patuh, dan berdisiplin mustahil dapat terbentuk begitu saja. Hal ini memerlukan waktu dan proses yang memakan waktu. Perlu adanya latihan, pembiasaan diri, mencoba berusaha dengan gigih, bahkan dengan gemblengan dan tempaan keras. Dengan latihan dan Wahjosumidjo, op.cit., h. 154
45
b.
c.
d.
membiasakan diri, disiplin akan terbentuk dalam diri siswa dan pada akhirnya disiplin itu menjadi disiplin diri sendiri. Contoh atau teladan Teladan ialah tindakan atau perbuatan pendidik yang sengaja dilakukan untuk ditiru oleh anak didik. Teladan merupakan alat pendidikan yang utama dalam menanamkan keyakinan atau membentuk tingkah laku atau akhlak yang baik kepada anak didik. Perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan kata-kata. Karena itu, contoh dan teladan disiplin kepala sekolah dan guru-guru sangat berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Mereka lebih mudah meniru apa yang mereka lihat, dibanding apa yang mereka dengar. Dan hal ini karena guru adalah teladan bagi siswa, yang dalam kiasan sering disebut “digugu dan ditiru”. Penyadaran Disiplin berguna untuk menyadarkan seorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara mentaati dan mematuhi peraturan yang berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu membatasi dirinya merugikan pihak lain, tetapi hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar. Pengawasan Pengawasan bertujuan untuk menjaga atau mencegah agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dan untuk mempekuat kedudukan dari pengawasan, maka dapat diikuti adanya hukuman-hukuman di mana perlu.70 Selain melalui hukuman pembentukan sikap disiplin juga dapat
berupa ganjaran. Menurut Alisuf Sabri, ganjaran yang diberikan oleh pendidik dapat berupa pujian, penghormatan, hadiah, dan tanda penghargaan. 1) Pujian adalah bentuk ganjaran yang paling mudah karena hanya berupa kata-kata seperti baik sekali, bagus dan lain sebagainya. 2) Penghormatan, ganjaran yang berbentuk penghormatan dibagi 2 macam, yaitu: a. Berbentuk semacam penobatan yaitu anak yang dapat ganjaran mendapat kehormatan diumumkan/ ditampilkan di depan teman-temannya sekelas atau sekolah. b. Penghormatan yang berbentu pemberian kekuasaan/ kesempatan untuk melakukan sesuatu. 3) Hadiah adalah ganjaran yang diberikan dalam bentuk 70
H.M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999), cet. ke-1, h. 40-41
46
barang. Ganjaran dalam bentuk barang. Ganjaran dalam bentuk barang ini sering mendatangkan pengaruh negatif dalam belajar yaitu anak belajar bukannya karena ingin mengejar pengetahuan, tetapi semata-mata karena ingin mendapat hadia, akibatnya apabila dalam belajarnya tidak memperoleh hadiah maka anak menjadi malas belajarnya. 4) Tanda penghargaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk barang tetapi dalam bentuk surat/ sertifikat sebagai symbol tanda penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh si anak. Tanda penghargaan ini sering juga disebut ganjaran simbolis. Pada umumnya ganjaran simbolis ini besar sekali pengaruhnya terhadap kehidupan pribadi anak sehingga dapat menjadi pendorong bagi perkembangan anak selanjutnya.71 Dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan pengawasan maupun penghargaan kepada siswa yang mentaati peraturan dengan baik akan memotivasi siswa untuk berprilaku disiplin. Bentuk penghargaan yang diberikan dapat berupa senyuman, perhatian dan pujian.
Untuk
menumbuhkan
kedisiplinan
siswa
manajemen
kesiswaan sangat berperan penting dan dibutuhkan pula kerjasama dengan para guru, kepala sekolah dan seluruh masyarakat yang terdapat dilingkungan sekolah.
D.
Hasil Kajian yang Relevan Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu Nama dan Tahun Hasil Penelitian Jenis Penelitian Azzah 2013 Judul Penelitian ini adalah “Peran Kegiatan Zayyinah/ Esktrakurikuler dalam Meningkatkan Skripsi Karakter Santri di Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri Kota Gede Yogyakarta” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara meningkatkan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler di pondok pesantren, hasil dari penelitian ini yang
No 1.
71
Ibid., h. 46-47
47
2.
Elma Nurpiana/ Skripsi
2013
3.
Madudin/ Skripsi
2012
mampu meningkatkan karakter santri yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler dakwah TBD (Tim Bina Desa), hadrah, kaligrafi dan tilawah. Adapun faktor pendukung pelaksanaan ekstrakurikuler yaitu motivasi, sarana dan prasarana, pihak sekolah dan luar sekolah, alumni dan rasa ikhlas. Sedangkan faktor penghambat kurangnya sarana dan prasarana serta kualitas sumber daya manusia semakin menurun. Judul Penelitian ini adalah “Penanaman Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Pada Siswa Kelas VII di MTsN Pakem Sleman Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan proses penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab serta melihat faktor pendukung dan penghambat di kegiatan ekskul tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler dikatakan efektif. Adapun faktor pendukung yaitu sarana prasarana yang lengkap, komunikasi yang baik antara kepala sekolah, wakasek kesiswaan dan pembina. Faktor penghambatnya adalah kurangnya perhatian kepala madrasah dan Pembina tidak memiliki kompetensi yang baik dalam bidang pramuka. Judul Penelitian ini adalah “Peranan Pelaksanaan Sholat Berjamaah Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas 4 dan 5 MI AlIslamiyah- Kamal –Kalideres”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sholat berjamaah terhadap kedisiplinan siswa, hasil penelitian dinilai bahwa peran sholat berjamaah sangat siginifikan dalam
48
mendukung dan memotivasi siswa untuk bersikap disiplin khususnya dilingkungan sekolah.
E.
Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu Penelitian ini memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan pada penelitian 2 (dua) tahun terakhir. Persamaannya yakni samasama mencari peran dari kegiatan ekstrakurikuler dan terkait dengan disiplin. Namun ada beberapa perbedaan diantaranya: 1.
Penelitian terdahulu bertujuan mengetahui cara meningkatkan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler dan peranan pelaksanaan sholat berjamaah terhadap disiplin siswa sedangkan
penelitian
ini
bertujuan
mengetahui
cara
menumbuhkan kedisiplinan siswa melalui beberapa kegiatan ekstrakurikuler Paskibra, PMR, dan Basket di SMA Negeri 5 Tangerang. 2.
Penelitian terdahulu meneliti pada tingkat pendidikan dasar yaitu MI dan MTs serta Pondok Pesantren namun dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di tingkat pendidikan menengah yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA).
F.
Kerangka Berpikir Disadari atau tidak, sekolah dianggap tempat yang paling baik untuk mendidik dan menanamkan sikap dan nilai ataupun norma yang baik. Salah satunya yaitu menanamkan kedisiplinan terhadap siswa. Disiplin adalah peraturan atau tata tertib yang diterapkan oleh sekolah, dan harus dipatuhi oleh semua individu yang berada di lingkungan sekolah dan salah satunya peserta didik. Disiplin merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu pendidikan karena dengan disiplin tentunya seseorang akan terbiasa hidup secara teratur dan tertib. Kedisiplinan merupakan modal bagi sekolah agar dapat mendidik
49
siswa dalam mengembangkan potensinya dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepedulian sekolah dalam aktifitas yang mereka capai dalam segala bidang, akan mempengaruhi pembentukan karakter siswa. Untuk menumbuhkan kedisiplinan siswa, sekolah yang dijadikan sebagai wadah harus memiliki program-program yang dapat membangun karakter siswa menjadi lebih baik. Salah satunya melalui program-program kedisiplinan
ekstrakurikuler
siswa.
Dalam
yang
mampu
menumbuhkan
menumbuhkan
kedisiplinan
siswa
diperlukan kerjasama seluruh masyarakat sekolah. Tetapi pada saat ini sekolah harus berusaha keras dalam menghadapi kedisiplinan siswa karena
begitu
banyak
permasalahan
yang
berkaitan
dengan
kedisiplinan. Disebabkan kurangnya motivasi dari dalam diri siswa, kurangnya peran orangtua dan keluarga dalam menumbuhkan kedisiplinan, serta lingkungan dan sekolah kurang menanamkan kedisiplinan. Penting kiranya bagi sekolah agar lebih memperhatikan masalah kedisiplinan siswa. Komponen-komponen yang terdapat di sekolah dapat bekerjasama dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan memahami pentingnya kedisiplinan siswa maka sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu pengetahuan, tetapi memberi bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Manajemen kesiswaan
sangat
berperan
penting
untuk
mengembangkan
kepribadian, potensi dalam diri dan keterampilan-keterampilan peserta didik. Oleh sebab itu, manajemen kesiswaan harus memiliki strategi dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler.
50
Tabel 2.4 Kerangka Berpikir
Input Siswa
Kenyataan Kurangnya peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa
Output Disiplin Siswa
Masalah
Strategi
Hasil
1. Kurangnya kerjasama para stakeholder (teladan) dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa. 2. Lemahnya kesadaran siswa akan pentingnya disiplin dan memanfaatkan waktu luang. 3. Tidak adanya programprogram ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan kedisiplinan siswa 4. Naiknya grafik jumlah kenakalan/ kriminalitas remaja di suatu Negara.
1. Menjalin komunikasi dan kerjasama para stakeholder dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa. 2. Membuat programprogram ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan kedisiplinan siswa. 3. Adanya contoh dan teladan untuk siswa. 4. Ditumbuhkan kedisiplinan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Paskibra, PMR, dan Olahraga Basket.
Kegiatan ekstrakurikuler yang menerapkan kedisiplinan tentunya menghasilkan peserta didik yang taat akan aturan tidak hanya dilingkungan sekolah tetapi juga untuk kehidupannya di masa yang akan datang sehingga membentuk karakter dan kepribadian siswa secara baik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Tangerang berlokasi di Jalan Ciujung Raya 3, Karawaci Baru, Karawaci, Kabupaten/Kota: Tangerang, Kode Pos 15116, Tangerang, Banten.
2.
Waktu Penelitian Pada bulan Maret peneliti mengurus izin penelitian dan observasi awal di SMA Negeri 5 Tangerang. Kegiatan penelitian ini mulai dilaksanakan pada pertengahan bulan April sampai dengan bulan Agustus 2014. Selama kurang dari lima bulan ini peneliti membagi waktu untuk beberapa tahap. Pertama, melakukan observasi ke sekolah dilanjutkan dengan mengumpulkan data yang diperlukan. Lalu melakukan wawancara, dokumentasi selama dua bulan yaitu bulan juli dan agustus dilanjutkan mengolah data dari hasil data yang telah diteliti. Tahapan akhir peneliti menuangkan hasil penelitian dalam sebuah laporan penelitian skripsi.
B.
Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian pada masalahmasalah aktual dan fakta-fakta yang terjadi sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Yang dilakukan dalam penelitian deskriptif adalah pencatatan, menganalisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang terjadi. Deskripsi pada penelitian ini untuk menggambarkan peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang. 51
52
C.
Teknik Pemilihan Informan Informan adalah orang yang memberikan informasi.1 Adapun pada penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian kualitatif adalah teknik purposive sampling yaitu, sampel yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti atau tidak secara acak.2 Teknik ini dipilih oleh peneliti berdasarkan tujuan penelitian yakni memilih orang-orang yang dapat dijadikan sebagai sampel penelitian karena mereka dianggap dapat memberikan informasi tentang masalah pada penelitian ini. Dengan demikian, informan yang akan dipilih adalah orang-orang atau sumber yang masih berada dan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan di SMA Negeri 5 Tangerang dan dapat dimintai informasi. Berkaitan dengan jumlah informan yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memilih beberapa orang yang dianggap dapat memberikan informasi secara lengkap dan mendalam. Jumlah atau banyaknya informan yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan data. Karena keterbatasan waktu dan banyaknya kegiatan ekstrakurikuler, penulis memilih informan dari tiga ekstrakurikuler yang terkait dengan disiplin yaitu PMR (Palang Merah Remaja), Olahraga Basket dan PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera). Adapun beberapa informan tersebut adalah: 1.
Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tangerang
2.
Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMA Negeri 5 Tangerang
3.
Pembina OSIS SMA Negeri 5 Tangerang
4.
Siswa MPK B OSIS (Musyawarah Perwakilan Kelas Bidang Ekstrakurikuler) SMA Negeri 5 Tangerang
5.
Pembina PMR, Olahraga Basket, dan PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang
6.
Pelatih PMR, Olahraga Basket, dan PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang
7. 1
Wakasek Humas SMA Negeri 5 Tangerang
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 188 2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 224
53
8.
Lulusan/ Alumni PMR, Olahraga Basket, dan PASKIBRA
9.
Ketua ekstrakurikuler PMR, Olahraga Basket, dan PASKIBRA
10.
Siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR, Olahraga Basket, dan PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang
11.
Wali Kelas yang siswanya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR, Olahraga Basket, dan PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang
12.
D.
Orangtua yang anaknya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Sumber Data Penelitian Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.3 Terdapat 3 macam sumber data, yaitu: 1.
Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara.4 Adapun sumber data yang berupa person dalam penelitian ini
berupa wawancara yakni Kepala Sekolah,
Wakasek Kesiswaan, Pembina Osis, Siswa MPK B Osis, Pembina PMR, Olahraga Basket, dan PASKIBRA, Pelatih PMR, Olahraga Basket, dan PASKIBRA, Wakasek Humas, Alumni, Siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler PMR, Olahraga Basket, dan PASKIBRA, Wali Kelas dan Orangtua. 2.
Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak.5 Sumber data ini berasal pada tempat penelitian yakni SMA Negeri 5 Tangerang.
3.
Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain.6 Sumber data ini meliputi data siswa, data guru, data tenaga kependidikan dan data sarana prasarana, serta dokumen prestasi sekolah, data seluruh kegiatan ekstrakurikuler sekolah, program ekstrakurikuler sekolah, nilai ekstrakurikuler siswa, tata tertib SMA Negeri 5 Tangerang, tata tertib
3
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 172 Ibid. 5 Ibid. 6 Ibid. 4
54
esktrakurikuler palang merah remaja, olahraga basket,paskibra dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Adapun dalam penelitian ini menggunakan sumber data seperti person dan paper untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data dalam penelitian ini yakni: a.
Data Primer Data primer, yaitu sumber data lapangan yang diperoleh secara langsung.7 Data primer ini diperoleh dari sumber data pertama yakni person dengan menggunakan prosedur dan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Observasi dilakukan dilapangan mengamati secara langsung dan mencatat secara sistematis objek penelitian.
b.
Data Sekunder Data sekunder, merupakan sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data primer. Data sekunder diperoleh dari sumber data ketiga yakni paper dengan menggunakan teknik dokumentasi yang relevan sebagai pendukung penelitian.
E.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan keterangan-keterangan,
data
adalah
pencatatan
karakteristik-karakteristik
peristiwa-peristiwa, atau
hal-hal
yang
berkaitan dengan sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian, atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.8 Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 7
Prof. Dr. H. Syamsir Salam, Ms dan Jaenal Aripin, M.Ag, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 38 8 Samiaji Sarosa, op.cit., h. 43
55
1.
Metode wawancara (Interview) Ciri utama dari wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewe).10 Wawancara digunakan peneliti untuk memperoleh langsung informasi dari sumbernya, informan pada wawancara ini yaitu memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan ekstrakurikuler dan disiplin siswa.
2.
Metode Observasi Metode
observasi
adalah
metode
penelitian
dengan
mengamati secara langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek penelitian.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data
yang tidak menggunakan perkataan pada umumnya melibatkan penglihatan terhadap data visual, dapat pula melibatkan indera lain seperti pendengaran, sentuhan, penciuman.11 Observasi dilaksanakan pada
waktu
proses
penelitian
ini
berlangsung
dan
penulis
menggunakan observasi partisipastif (participant observation) yaitu dilakukan oleh peneliti dengan terjun langsung dalam kegiatan dan observasi kebetulan (incindental observation) yaitu observasi yang dilakukan melalui pengamatan kegiatan terhadap objek secara kebetulan tanpa direncanakan. Metode program-program
ini
berfungsi
untuk
ekstrakurikuler
mengetahui
PMR,
pelaksanaan
Olahraga
Basket,
PASKIBRA dan melihat kondisi disiplin siswa ketika berada dilingkungan sekolah dan pada saat kegiatan berlangsung, mengamati keadaan pembina, pelatih, guru dan staf dalam mendukung kegiatan dan kedisiplinan siswa serta mengamati faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan berlangsung. Kemudian hasil observasi dipertegas lagi dengan teknik wawancara maupun dokumentasi.
10
Djudju Sudjana, Manajemen Program Pendidikan, (Bandung: Falah Production, 2000) ,
11
Ibid., h. 320-321
h. 316
56
3.
Studi Dokumentasi Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, menyelidiki
benda-benda tertulis
seperti
peneliti
buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.12 Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumen, dalam hal ini melalui dokumen mengenai sejarah dan perkembangan SMA Negeri 5 Tangerang, visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi, data siswa, data guru, data tenaga kependidikan, data sarana prasarana, dokumen prestasi sekolah, data seluruh kegiatan ekstrakurikuler sekolah, program ekstrakurikuler sekolah, tata tertib
SMA Negeri 5
Tangerang, tata tertib
esktrakurikuler palang merah remaja, olahraga basket dan paskibra serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
F.
Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif adalah proses mencari, mempelajari, mencatat,
mengumpulkan,
memilah-milah,
mengklasifikasikan
dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.13 Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis secara bertahap. Mempertimbangkan rumusan dan tujuan penelitian di atas, bahwa laporan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat laporan deskriptif. Seperti hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisis yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu: 1.
Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seseorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk
12 13
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 201 Lexy J. Moleong, op. cit., h. 248
57
mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan metode wawancara, observasi atau dari berbagai dokumen yang berhubungan
dengan
kedisiplinan
siswa
dalam
kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah. Selama proses reduksi data peneliti dapat melanjutkan proses penyempurnaan data dengan peringkasan data yang kurang perlu dan tidak relevan, pengkodean, menemukan tema, maupun melakukan penambahan terhadap data yang masih kurang dan sangat dibutuhkan dalam penelitian, reduksi data berlangsung selama penelitian dilapangan sampai pelaporan penelitian selesai. 2.
Penyajian Data dan Interpretasi Data Dalam penelitian biasanya peneliti akan mendapatkan begitu banyak data. Oleh karena itu pada penyajian data dalam proses pengumpulan informasi harus disusun berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan
yang
diperlukan.
Data
yang
didapatkan tidak mungkin dipaparkan secara keseluruhan. Untuk itu, dalam penyajian data dapat dianalisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan yang diteliti. Selanjutnya interpretasi data adalah proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di dalam data yang telah disajikan 3.
Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Data Penarikan sebuah kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang
untuk
menerima
masukan.
Penarikan
kesimpulan
sementara, masih dapat diuji kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman sejawat, sehingga kebenaran ilmiah dapat dicapai. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan
58
bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang sesuai dengan situasi di lapangan.14 Oleh karena itu, dalam analisis data ini peneliti menggunakan analisis
deskriptif
yaitu
penelitian
yang
digunakan
untuk
mendeskripsikan dan menginterpretasikan bagaimana peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang.
G. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
Tabel 3. 1 Kisi-kisi wawancara
Fokus Penelitian A. Pelaksanaan Program Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra, PMR, dan Olahraga Basket dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa.
14
216
Dimensi a. Perencanaan ekstrakurikuler.
kegiatan
1. 2. 3. 4.
Indikator Penyusunan visi dan misi Penyusunan tujuan Perencanaan pengadaan fasilitas Strategi penerapan disiplin siswa Pembagian kerja dalam struktur organisasi
b. Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler.
1.
c. Kebijakan atau peraturan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
1. Bentuk kerjasama kepala sekolah, wakasek kesiswaan, pembina, pelatih, siswa dan pihak lain yang terkait 2. Penyusunan program kegiatan 3. Waktu dan tempat
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) h.
59
4.
5.
6. d. Pengawasan ekstrakurikuler.
kegiatan
1.
2.
3.
B. Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa.
a. Jenis-jenis ekstrakurikuler.
kegiatan
b. Fungsi manfaat dan prinsip kegiatan ekstrurikuler.
c. Menumbuhkan siswa melalui ekstrakurikuler.
disiplin kegiatan
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler Dana yang digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Tata tertib dan sanksi masing-masing kegiatan ekstrakurikuler Evaluasi terhadap kegiatan ekstrakurikuler
1. Variasi jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler 2. Tujuan yang hendak dicapai dari masing-masing kegiatan ekstrakurikuler 1. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket, PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang 2. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket, PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang 3. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam program ekstrakurikuler PMR, Basket, PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang 1. Langkah-langkah untuk menanamkan dan menumbuhkan disiplin
60
2. 3.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler.
d. Partisipasi siswa.
4. 1. 2.
a. Sarana dan prasana
1.
b. Pendanaan c. Waktu d. Sumber daya manusia
1. 1. 1. 2. 3.
siswa pada kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket, PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang Pembentukan sikap disiplin Strategi yang digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket, PASKIBRA dalam menumbuhkan disiplin siswa Teknik pembinaan disiplin Bentuk partisipasi siswa Mengukur pasrtisipasi siswa Sarana penunjang kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket, PASKIBRA Pengalokasian dana Waktu pelaksanaan Partisipasi Siswa Kualitas Pembina dan Pelatih Bentuk dukungan atau penolakan orangtua maupun pihak sekolah
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 5 Tangerang Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Tangerang telah berdiri sejak tanggal 24 Agustus 1987 yang peresmiannya dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat dan Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, SMA Negeri 5 Tangerang merupakan salah satu pelopor lembaga Pendidikan formal yang berbudaya lingkungan. Hingga SMA Negeri 5 mendapat gelar “The Green School” karena konsistensinya melestarikan budaya cinta lingkungan. Hingga di tahun ke dua puluh tiga berdirinya SMA Negeri 5 Tangerang telah mengalami kemajuan dalam bidang pendidikan dan lingkungan yang signifikan. Dengan sistem pembelajaran yang mensinergiskan ilmu dengan potensi siswa-siswi, SMA Negeri 5 Tangerang telah mampu membuktikan prestasinya baik di bidang akademik maupun non-akademik. Di bawah pemimpinan Kepala SMA Negeri 5 Tangerang yang sinergis, baik para guru dan siswa mampu menunjukan dedikasinya dengan mengharumkan nama baik SMA Negeri 5 Tangerang di berbagai kompetisi. Dengan terus meningkatkan kualitas pendidikan SMA Negeri 5 Tangerang kini menjadi salah satu sekolah SMA Negeri favorit di Kota Tangerang. SMA Negeri 5 Tangerang (dahulu SMA Negeri 4 Tangerang) lahir dari dorongan kuat masyarakat Perumnas akan suatu lembaga pendidikan yang berada ditengah-tengah mereka. Didirikan ditengah kawasan Perumnas I Tangerang tepatnya berlokasi di jalan Ciujung Raya No. 3. SMA Negeri 5 Tangerang (dahulu SMA Negeri 4 Tangerang)
61
62
berdiri sejak tanggal 24 Agustus 1987 (dijadikan hari kelahiran SMA Negeri 5 Tangerang) yang peresmiannya dilakukan Gubernur Jawa Barat dan Gubernur DKI Jakarta. Pada awalnya SMA Negeri 5 Tangerang hanya memiliki 6 Rombongan belajar/Kelas dan memiliki sarana
dan
prasarana
yang
sangat
minim
termasuk
tenaga
pendidik/guru dan staf Tata Usaha. SMA Negeri 5 Tangerang pada perjalanannya menuju SNBI berupaya meningkatkan/ menambah sarana dan prasarana termasuk menambah tenaga pendidik/guru dan staf tata usaha agar mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anak didik dan warga masyarakat
pencari
pendidikan
lainnya,
agar
mampu
bersaing/mengikuti perkembangan dunia pendidikan supaya menjadi “ Terdepan dalam membangun dan megantarkan pribadi terdidik yang berakhlakul karimah dan berbudaya lingkungan menuju sukses di era globalisasi”. Perkembangan SMA Negeri 5 Tangerang sampai dengan sekarang sangat menggembirakan karena telah memiliki staf pengajar /guru sebanyak 67 orang (GT dan GTT) terdiri dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan pendidikan S1 dan S2. Selain hal tersebut SMA Negeri 5 Tangerang juga telah memiliki ruang belajar sebanyak 27 kelas dengan sistem pendidikan seluruhnya pagi hari mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 14.45 WIB. Dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sistem Kredit Semester (SKS) / sistem Paket SKS untuk Tahun 2010/2011. ditambah dengan ruang penunjang KBM seperti : Laboratorium IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer, Ruang Multi Media, Ruang perpustakaan, serta berbagai ruang kantor, termasuk ruang untuk pembinaan bidang kesiswaan yang akan sangat membantu siswa dalam melaksanakan pendidikan. Berbagai kemajuan di atas tidaklah dapat dipisahkan dari komitmen dan keinginan yang sangat tinggi dari seluruh warga SMA Negeri 5 Tangerang di bawah para Pimpinan yang memiliki semangat
63
kerja tinggi yang penuh disiplin dan dedikasi para Kepala SMA Negeri 5 Tangerang yang telah mengabdikan karya demi kemajuan Pendidikan umumnya masyarakat pencari pendidikan dan khususnya SMA Negeri 5 Tangerang. SMA Negeri 5 Tangerang memiliki sarana dan prasarana yang masih dalam tahap pengembangan. Rincian fasilitas sarana prasarana sekolah akan disajikan dalam tabel 4.1 Tabel 4.1 Rincian Sarana dan Prasarana SMA Negeri 5 Tangerang No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Sarana dan Prasarana Total Luas Lahan a. Luas Lahan Bangunan b. Luas Lahan Tanpa Bangunan 1) Halaman Taman 2) Lapangan Olahraga 3) Dan lain-lain Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakil Kepala Kesiswaan Ruang Guru Ruang TU Ruang Kelas Ruang Lab. Komputer Ruang Lab. Bahasa Ruang Lab. Multimedia Ruang Lab. IPA Ruang Perpustakaan Musholla Ruang BK Ruang Osis Ruang UKS Toilet Kepala Sekolah Toilet Guru Toilet Siswa Koperasi Gudang Halaman Upacara Halaman Parkir
Jumlah 8.100 m2 1.483 m2 677 m2 1.800 m2 4.140 m2 1 ruang, 47 m2 1 ruang, 48 m2 1 ruang, 166 m2 1 ruang, 76 m2 27 ruang, 1.759 m2 1 ruang, 40 m2 1 ruang, 40 m2 1 ruang, 40 m2 1 ruang, 80 m2 1 ruang, 50 m2 1 ruang, 144 m2 1 ruang, 49 m2 1 ruang, 16 m2 1 ruang, 6 m2 1 ruang, 3 m2 2 ruang, 6 m2 10 ruang, 20 m2 1 ruang, 13 m2 1 ruang, 14 m2 1 buah halaman upacara 1 buah halaman parkir
64
2. Visi, Misi, Motto dan Kunci Sukses Sekolah a. Visi SMA Negeri 5 Tangerang Terdepan dalam membangun dan mengantarkan Pribadi Terdidik yang Berakhlakul Karimah dan berbudaya lingkungan menuju sukses di Era Globalisasi
b. Misi SMA Negeri 5 Tangerang 1.
Meningkatkan Mutu Pelayanan KBM.
2.
Meningkatkan Kompetensi Guru dan Sumber Daya
3.
Mengembangkan Silaturahmi segenap warga sekolah untuk mewujudkan hubungan kerja yang Harmonis
4.
Menjalin kerjasama dengan berbagai Instansi dan Masyarakat demi tercapainya Tujuan Pendidikan
5.
Mewujudkan Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan
6.
Meningkatkan Efektifitas/Transparansi Manajemen
c. Motto SMA Negeri 5 Tangerang 1.
Amanah, Komitmen, Dan konsisten terhadap Tugas
2.
Semangat Kekeluargaan dan Kebersamaan
3.
Proporsional.
4.
Mengutamakan Kepentingan Umum
d. Kunci Sukses SMA Negeri 5 Tangerang 1.
Disiplin yang Tinggi
2.
Kompetensi dan Professionalisme
3.
Pengabdian
4.
Kebersamaan
5.
Cinta Lingkungan
65
3. Profil Sekolah Nama Sekolah
: SMA NEGERI 5 TANGERANG
Status
: Negeri
Akreditasi
:A
Tahun Berdiri
: 1987
Surat Keputusan : 2935/0/1987 NPSN
: 20606831
NSS/M
: 301287110005
Alamat
: Jalan Ciujung Raya No. 3 Perumnas 1 Karawaci Tangerang
Provinsi
: Banten
Kode Pos
: 15116
Telepon
: (021) 5520357-55730444
Fax
: (021) 55730444
Website
: www.sman5tangerang.sch.id
Email
:
[email protected]
Kepala Sekolah Nama
: Drs. H. M. Bay Masruri, MM
NIP
: 19550908 198203 1 005
Nomor SK Pengangkatan
: 821/KEP.125-BKD/2006
Mulai Tugas di SMAN 5
: 2 Januari 2012
66
4. Struktur Organisasi SMA Negeri 5 Tangerang memiliki struktur organisasi yang akan disajikan pada gambar sebagai berikut:
Komite Sekolah Dr. Suprani, M.Pd
Kepala Sekolah Drs. H. M. Bay Masruri, MM
KA. Subag TU Hj. Supatmi, S.Pd.
Staf Tata Usaha Hartini, S.Pd Dian Suherman
Wakasek Kurikulum Drs. Roni Yunardi, M.IKom
Wakasek Kesiswaan Sulastindani, M.Pd
Wakasek Sarana &Prasarana Drs. Akram Syahrir, M.Si
Wakasek Humas Marhali, S.Pd, M.Si
Kepala Unit LAB. Komputer & Multimedia Dadang Hadi P, S.Kom
Kepala Unit LAB. Bahasa Hj. Yati Karyatiningsih, S.Pd
Kepala Unit LAB. IPA (Fisika, Kimia, Biologi) Drs. Nono Waryono, MM
Kepala Unit Perpustakaan Susi Hartini
BP/ BK Dra. Atik Nurlina, MM
Dewan Guru
Siswa
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 5 Tangerang
Pembimbing Akademik
67
Gambar dibawah ini struktur organisasi ekstrakurikuler PMR pada tahun ajaran 2013/ 2014. PEMBINA OSIS Safrial, S.Ag
KETUA OSIS Naufal Ariq T.O
KOORD. DIV.BIDANG 2 Dian Septiyani
KETUA PMR Rizki Pangestika Handayani
SEKRETARIS
BENDAHARA
Aulia Nabila
Sendy Rani I.P.S
SEKSI. 1 (Keterampilan Hidup Sehat)
SEKSI. 2 (Berbakti dan Berkarya di Masyarakat)
SEKSI. 3 (Persahabatan)
SEKSI. UMUM
Sukma Wati
Ambarwati
M. Revi
Fajar Ismail
Nining Kurningsih
Ilham Pratama
Shara Normasari
ANGGOTA Andi Adam
Ninda Aini Syaher
Tia Anisa
Chintya Nur
Shafa Rana
Tomi Dias
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Palang Merah Remaja Unit SMA Negeri 5 Tangerang
68
5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa a. Keadaan Guru Tenaga pengajar di SMA Negeri 5 Tangerang berjumlah 67 orang. Terdapat 52 guru PNS, 13 guru honorer dan 2 guru PNS diperbarui. Adapun rinciannya sebagai berikut:
Tabel 4.2 Keadaan Guru SMA Negeri 5 Kota Tangerang
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
NAMA Drs. H. M. Bay Masruri, MM Dra. Hj. N. Sukartinah Dra. Agustinis Dra. Dewi Rucita, MM Drs. Shamady Nura Dra. Hj. Leny Desriana Dra. Haryuni Esti W Dra. Oon Rohanah Dra. Rita Suzanna Dra. Dorkas Silaban Dra. Hj. Dini Sukmawati Siti Wahyuni, S.Pd Hj. Sri Hari Dhanarwati, S.Pd Drs. Akram Syahrir, M.Si Drs. H. Subar Dra. Neriati Siringo Drs. Nono Waryono, MM Drs. Roni Yunardi, M.IKom Yufitriana, S.Pd Dra. Atik Nurlina, MM Djani Satriani, S.Pd, M.Si Hj. Yati Karyatiningsih, S.Pd Aryani, S.Pd Rusnandar, S.Pd, M.Si Neni Roslela, S.Pd Sulastindani, M.Pd Drs. Isembel Sianipar Dra. Hj. Shoproh Muhammad Nasir, S.Pd, MM
JENIS KELAMIN L P P P L P P P P P P P P L L P L L P P L P P L P P L P L
BIDANG TUGAS Kepala Sekolah Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
PENDIDIKAN S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2
69
30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67.
Hj. Aisiyatun Nafisah, M.Pd Ani Nuraeni, S.Pd Hj. Mumus Muspiroh, S.Pd Ester Hera Triana, S.Pd Vedia, M.Pd Melfa Haryani, S.Pd Aminulloh, S.Pd Taufik Hidayatulloh, S.Pd, M.Si Manahar, Lts, S.Pd Harno, S.Sos, M.Si Marhali, S.Pd, M.Si Yuli Retnowati, S.Pd Upik Nurdjenah, S.Pd Dra. Sri Rahayu Sitta Oktabiatun, S.Ag Zuraida, S.Pd Aida Fitriyah, S.Pd Rusmiyati, S.Pd Sumarsih, S.Pd Managam Nababan, S.Pd Friantha Rukmawan, S.Pd Nurul Istiqomah, S.Pd Hanindah, S.Pd Ety Kurniyati, M.A Safrial, S.Ag Yerry Irawan, S.Pd Drs. Giyanto Dadang Hadi P, S.Kom Abdullah Tarmedi, S.Pd Agus Salim Heri Susanto Jelita Tribuniani, S.Pi. Suprihono, S.Kom Yus Engkesa Yoseph Daniel Dama Nyoman
P P P P P P L L
Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
S2 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1
L L L P P P P P P P P L L P P P L L L L L L L P L L L L L L
Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 D2 S1 S1 S1
b. Karyawan Pegawai di SMA Negeri 5 Tangerang berjumlah 20 orang. Terdapat 4 pegawai PNS dan16 pegawai honorer. Adapun
70
rinciannya sebagai berikut: Tabel 4.3 Keadaan Karyawan SMA Negeri 5 Kota Tangerang
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
NAMA Hj. Supatmi, S.Pd. Hartini, S.Pd. Dian Suherman Encu Samsudin Susi Hartini Titin Surya Martini Rano Hartono Rd. Akhsan Fadil Djunaedi Wasikin Saroni Mu'in Sugiyanti Eti Suherti Heri Hermawan Daryo Rastam Teguh Santoso Rohman Herdiana Suama Rifki Alimi Gofur
JENIS KELAMIN P P L L P P L L L L L P P L L L L L L L
BIDANG TUGAS Kasubag TU Pelaksana TU Pelaksana TU Pembantu Pelaksana Staf Perpustakaan Staf Tata Laksana Staf Tata Laksana Satpam Satpam Pesuruh Pesuruh Staf Tata Laksana Pemb. Laboratorium Keperasi Siswa Cleaning Service Tukang Kebun Cleaning Service TI Tukang Kebun Absensian
PENDIDIKAN S1 S1 SMA SMA UPER SMEA SMEA SMA SMEA SMP SLTP UPER MTs UPER SMU SMA UPER STM SMA UPER SMP SMU SMK SMP SMK
c. Siswa Jumlah siswa di SMA Negeri 5 Tangerang pada tahun pelajaran 2013-2014 berjumlah 1133 siswa. Tabel 4.4 Keadaan Siswa SMA Negeri 5 Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014
Kelas
Jumlah Rombel
X
9 Rombel
Siswa Laki-laki
Perempuan
Jumlah
154
222
376
71
XI
10 Rombel
151
240
391
XII
9 Rombel
130
236
366
Jumlah
28 Rombel
435
698
1133
6. Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar jam pelajaran yang digunakan siswa untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal positif yaitu memperluas wawasan dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan sesuai dengan minat dan bakat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SMA Negeri 5 Tangerang dikelompokan beberapa bidang yang meliputi: a.
Keagamaan 1) Pisman (Pelajar Islam SMA Negeri 5 Tangerang) 2) PPKR (Perkumpulan Pelajar Kristen)
b.
Kesehatan 1) PMR (Palang Merah Remaja)
c.
Kedisiplinan 1) PASKIBRA 2) Cisadane Hiking Club 3) Pramuka
d.
Olahraga 1) Futsal 2) Basket 3) Volly 4) Softball 5) Badminton 6) Taekwondo 7) Pencak Silat 8) Funf Biker 9) Tenis Meja
e.
Teknologi dan Pendidikan
72
1) Limit 2) Foga (Fotografi) 3) Manga 4) English Club f.
Kesenian 1) Paduan Suara 2) Band 3) Beatbox 4) Modern Dance 5) Tari Saman 6) Marawis 7) Ralta (Radio Sekolah)
g.
Kreativitas dan Karya Ilmiah 1) Mading 2) Pustakawan 3) Adiwiyata (Green School dan Karya Ilmiah) Kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 5 Tangerang dilaksanakan
setelah kegiatan intrakurikuler di sekolah dan pada hari libur sekolah yaitu sabtu. Adapun jenis ekstrakurikuler, jadwal kegiatan, nama pelatih atau pembina ekstrakurikuler di SMAN 5 Tangerang sebagai berikut:
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014
1.
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Pisman
Hj. Eti K, M.Ag
2.
PPKR
Daniel Triyanta
3.
PMR
Rusmiati, S.Pd
No.
Pelatih/ Pembina
Waktu Jum’at, 13.00-15.30 Jum’at, 11.30-13.30 Jum’at,
Tempat Mushola/ D 104 B 111 A 106
73
4.
Paskibra
Neni Roslela, S.Pd
5. 6.
Cisadane Hiking Taufik H, S.Pd Club Futsal Friantha R, S.Pd
7.
Basket
Arfansyah G, S.Pd
8.
Volley
Fajar
9.
Softball
Drs. Giyanto
10. Badminton
Bambang
11. Taekwondo
Renaldy
12. Pencak Silat
Drs. Nono Waryono, MM
13. Funf Biker
Dadang S.Kom
14. Tenis Meja
Drs. Nono Waryono, MM
15. Limit
Agus Salim, S.Pd
16. Foga 17. Manga
Dadang S.Kom Ardi
18. English Club
Managam N, S.Pd
19. Paduan Suara
Abdullah T, S.Pd
H.P,
H.P,
13.00-15.00 Sabtu, Lapangan Sekolah 08.00-12.00 Sabtu, D 103 09.00-12.00 Selasa & Lapangan Sekolah Kamis, 13.00-16.00 Sabtu, 10.00-12.00 Selasa & Lapangan Sekolah Kamis, 16.00-18.00 Sabtu, 07.00-10.00 Selasa, Lapangan Sekolah 15.30-17.30 Sabtu, 07.30-10.30 Senin, Lapangan Sekolah 14.30-16.30 Jum’at, Lapangan Islamic 14.00-16.00 Center Sabtu, Lapangan Sekolah 08.30-10.30 Jum’at, Lap/ B 108 14.30-16.00 Lap/ D 104 Sabtu, 07.00-10.00 Kamis, Lapangan Sekolah 13.00-15.00 Sabtu, 08.00-12.00 Selasa & Depan Ruang Osis Jum’at, 13.00-15.30 Sabtu, Laboratorium 09.00-12.00 Komputer Sabtu, B 109 08.00-12.00 Sabtu, B 112 09-00-12.00 Sabtu, B 108 07.00-12.00 Kamis, E 103
74
13.00-16.00 Sabtu, 09.00-12.00 20. Band Abdullah T, S.Pd Sabtu, Ruang Band 08.00-12.00 21. Beatbox Drs. Shamady Nura Kamis, B 107 13.00-15.00 Sabtu, B 111 09.00-12.00 22. Modern Dance Febi Rabu & Depan Ruang Osis Kamis, 13.00-16.00 Sabtu, 08.00-12.00 23. Tari Saman Alex Jum’at, B 107 12.00-16.00 Sabtu, 08.00-12.00 24. Marawis Faridal Arkam Senin, Mushola 14.30-17.00 25. Ralta ( Radio Drs. Shamady Nura Sabtu, E 104 Sekolah) 10.00-12.00 26. Mading Vedia, M.Pd Rabu, A 106 13.00-14.00 Sabtu, 09.00-12.00 27. Pustakawan Aminullah, S.Pd Jum’at, Perpustakaan 11.00-14.00 28. KIR Dra. N. Sukartinah Sabtu, A 106 08.00-12.00 29. Green School Aminullah, S.Pd Sabtu, B 110 07.00-12.00
7. Ekstrakurikuler PMR, Basket dan PASKIBRA a. Ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja) 1) Struktur Organisasi Berikut ini pihak yang bertanggung jawab terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler PMR pada tahun ajaran 2013/ 2014. Penanggung Jawab
: Drs. H. M. Bay Masruri, MM
Pembina OSIS
: Safrial, S.Ag
Pembina Ekstrakurikuler : Rusmiati, S.Pd
75
Pelatih PMR
: Susan Dwijayanti
Ketua OSIS
: Naufal Ariq Taufiq Okhandi
Ketua
: Rizki Pangestika Handayani
Sekretaris
: Aulia Nabila
Bendahara
: Sendy Rani I.P.S
2) Nama Anggota Tabel 4.6 Daftar Anggota Palang Merah Remaja Unit SMA Negeri 5 Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014
NO.
NAMA
L/P
KELAS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Rizki Pangestika Handayani Aulia Nabila Sendy Rani I.P.S Sukma Wati Ambarwati Muhammad revi Fajar Ismail Nining Karningsih Ilham Pratama Shara Normasari Andi Adam Chintya Nur Ninda Aini Syaher Shafa Rana Tia Anisa Tomi Dias
P P P P P L L P L P L P P P P L
XI IPS 5 XI IPA 5 XI IPA 5 XI IPS 3 XI IPA 3 XI IPS 5 XI IPS 4 XI IPS 5 XI IPS 5L XI IPS 5 X IPA 5 X IPA 2 X IPA 2 X IPA 2 X IPA 4 X IPA 4
b. Ekstrakurikuler Basket 1) Struktur Organisasi Berikut ini struktur organisasi ekstrakurikuler basket pada tahun ajaran 2013/ 2014. Penanggung Jawab
: Drs. H. M. Bay Masruri, MM
76
Pembina OSIS
: Safrial, S.Ag
Pembina Ekstrakurikuler : Ety Kurniyati, M.A Pelatih Basket
: Arfansyah Gunawan
Ketua OSIS
: Naufal Ariq Taufiq Okhandi
Koordinator Seksi 7
: Malik Abdul Azis
Ketua
: Ahmad Sandy
Sekretaris
: Meltira
Bendahara
: Dinda Az Fajar Syamhadi
2) Nama Anggota Tabel 4.7 Daftar Anggota Olahraga Basket SMA Negeri 5 Tangerang Tahun Ajaran 2013-2014
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
NAMA Rahmania Juliandro Ahmad Andhika Pratama Herlita Mutyara Aufa Huwaida Mumtaz Sri Mulyani Cindy Richard Angkasa Yudhistira Farid Fajarianto Nadia Anggun Arini Putri Ratna Kurnia Ahmad Rahman Sudeaz Annisa Faradina Farah Olivany Geane Nabila R M. Fauziawan Agung Malik Abdul Azis Michael Hendri Feriyanto M.P
L/P
KELAS
P L L P P P P L L L P P P L P P P P L L L L
X IPA 1 X IPA 1 X IPA 3 X IPA 3 X IPA 3 X IPA 4 X IPA 5 X IPA 5 X IPA 5 X IPA 5 X IPS 1 X IPS 2 X IPS 2 X IPS 2 X IPS 3 X IPS 3 X IPS 3 X IPS 3 XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 4 XI IPA 5
77
23. 24. 25. 26. 27.
Mahreza Ahmad Sandy Meltira Vieri Analdo M. Refi
L L P L L
XI IPS 2 XI IPS 2 XI IPS 4 XI IPS 5 XI IPS 5
c. Ekstrakurikuler PASKIBRA 1) Struktur Organisasi Berikut ini struktur organisasi ekstrakurikuler Paskibra pada tahun ajaran 2013/ 2014. Penanggung Jawab
: Drs. H. Bay Masruri, MM
Pembina OSIS
: Safrial S.Ag
Pembina Paskibra
: Neni Roslela S.Pd
Ketua Umum
: Naufal Ariq Taufiq Okhandi
Ketua Paskibra
: M.Nanda R.D.U
Wakil Ketua Paskibra
: 1. Ceisara Diazs Wulandari 2. Ahmad Nahla Rialdi
Sekertaris
: 1. Annisa Luthfiani 2. Aulia Puspita Dewi
Bendahara
: Riri Fitriana
Sie. Humas
: Astuti Agnes
Seksi. Lapangan
: 1. Ahmad Nahla Rialdi 2. M. Nanda R.D.U 3. Dian Puspita Sari 4. Riri Fitriana 5. Aulia Puspita Dewi
Seksi. Perlengkapan
: 1. Triajeng Tilaputri 2. Fadilla Julian Taufik 3. Praslivita Ningsih 4. Euodia Josephine B. 5. Sendy Rani P.
78
2) Nama Anggota Tabel 4.8 Daftar Anggota Paskibra SMA Negeri 5 Tangerang Tahun Ajaran 2013-2014
NO.
NAMA
L/P
KELAS
1.
Irma Rahman Kurniadi
P
XI IPA 2
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Riska Nur Aini Ike Agustin Dian Puspita Sari Aulia Puspita Dewi Riri Fitriana Ceisara Diaz Astuti Agnes Ahmad Nahla Rialdi Syavira Ramadianti Maghfirah Idzati Aulia Triajeng Tilaputri Fadilla Julian Taufik Praslivita Ningsih Amalia Aurshaleha Alfira Rianti Sri Andini Nanda Sariningsih Ghina Devira Alivia Raudhia Fahmi Abdul A Agung Abdul Azis
P P P P P P P L P P P L P P P P P P P L L
XI IPA 5 XI IPA 2 XI IPS 3 XI IPA 4 XII IPA 4 XI IPA 4 XII IPAS 4 XI IPA 5 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPS 4 XI IPA 3 XII IPA 2 X IPA 3 X IPA3 X IPS 2 X IPA 2 X IPA 2 X IPA 2 X IPA 3 XI IPA 1
B. Deskripsi dan Interpretasi Data Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, adapun hasil penelitian ini meliputi pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler, peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa serta faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 5
79
Tangerang. Data-data yang telah penulis temukan adalah sebagai berikut: 1.
Pelaksanaan
program
kegiatan
ekstrakurikuler
dalam
menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang Untuk melaksanakan suatu program di dalam kegiatan ekstrakurikuler
diperlukan
penyusunan
perencanaan
program,
pengorganisasian, penetapan kebijakan dan pengawasan. Program kegiatan
ekstrakurikuler
juga
bertujuan
untuk
menghadapi
permasalahan remaja yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan baik. Dalam upaya menumbuhkan kedisiplinan siswa, SMA Negeri 5 Tangerang menyusun pelaksanaan program ekstrakurikuler yang berkaitan dengan disiplin siswa melalui langkah-langkah sebagai berikut: a.
Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Dalam pelaksanaan program ekstrakurikuler dibutuhkan sebuah perencanaan. Menurut pendapat Pak Bay Masruri terkait dengan perencanaan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu: “Apabila kita kaitkan dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tentunya kepala sekolah dalam mengambil suatu tindakan mengacu pada kurikulum 2013. Saya berperan mendukung kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang sudah diwajibkan lalu memberikan arahan mengenai perencanaan program, pengawasan, pendanaan dan evaluasi berdasarkan acuan pemerintah. Dalam pelaksanaanya saya sebagai kepala sekolah dan seluruh pihak terkait berusaha memanfaatkan semaksimalkan mungkin kemampuan serta potensi yang dimiliki sekolah”.1 Dari pernyataan tersebut kita bisa melihat bahwa dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler harus mengacu pada kurikulum yang berlaku. Kurikulum tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan suatu kegiatan ekstrakurikuler. Dalam merencanakan suatu kegiatan ekstrakurikuler harus disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh
1
Wawancara dengan Bay Masruri, Kepala Sekolah di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 16 Agustus 2014, pukul 09.00 WIB), di Ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tangerang
80
sekolah. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler meliputi analisis kebutuhan, perencanaan dana dan sarana, penyusunan visi, misi dan tujuan lalu menetapkan strategi. Adapun strategi yang digunakan
dalam
perencanaan
program
pelaksanaan
ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Tangerang yang diungkapkan Pak Bay Masruri bahwa: “Strateginya dengan skala prioritas maksudnya adalah disesuaikan dengan kemampuan sekolah yaitu dengan memaksimalkan penggunaan fasilitas yang tersedia, mencari pelatih dari lingkungan sekolah baik alumni maupun guru yang memiliki kemampuan untuk melatih kegiatan ekstrakurikuler, bekerjasama dengan pelatih professional dari pihak luar dan mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan setiap ekstrakurikuler. Selanjutnya sekolah harus memiliki perencanaan yang baik dari perumusan visi dan misi, tujuan dan program yang akan dilaksanakan. Lalu pengadaan fasilitas dengan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak terkait”.2 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler harus disesuikan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki suatu sekolah. Dalam merencanakan suatu kegiatan ekstrakurikuler harus merumuskan visi, misi, tujuan dan strategi yang akan dilakukan agar tercapai tujuan ekstrakurikuler. Berdasarkan data yang penulis dapatkan mengenai penyusunan program kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket dan PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari berbagai pihak
yang
terkait
dengan
program
tersebut.
Dalam
penyusunannya dijelaskan latar belakang, tujuan, sasaran dan program yang akan dilaksanakan.3 b. Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler terkait dengan mekanisme kerja penyusunan program kegiatan ekstrakurikuler. 2 3
Wawancara dengan Bay Masruri, Kepala Sekolah di SMA Negeri 5 Tangerang Dokumen Terlampir
81
Seperti yang diungkapkan oleh Pak Bay Masruri bahwa di SMA Negeri 5 Tangerang: “Tugas wewenang dan tanggung jawab sudah terdapat job desk masing-masing. Seperti wakasek kesiswaan dan Pembina OSIS mengawasi seluruh kegiatan ekstrakurikuler berkoordinasi dengan Pembina dan pelatih. Didalam ekstrakurikuler masing-masing dibentuk kembali struktur organisasi baik ketua ekstrakurikuler, sekretaris, bendahara dan sebagainya”.4 Apabila
mengacu
pada
Juknis
Penyusunan
Program
Pengembangan Diri melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA dijelaskan bahwa kepala sekolah menugaskan kepada wakasek bidang kurikulum dan kesiswaan untuk menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler dalam upaya menumbuhkan disiplin siswa, lalu kepala sekolah memberikan arahan teknis mengenai program disiplin siswa.5 Setelah itu wakasek kesiswaan dan Pembina Osis membuat rambu-rambu tentang mekanisme program
pembinaan
disiplin
siswa
melalui
kegiatan
ekstrakurikuler, dilanjutkan dengan Pembina, pelatih dan guru melakukan analisis kebutuhan siswa. Setelah semua tahapan tersebut dilakukan maka program siap dilaksanakan. c.
Kebijakan atau peraturan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Kebijakan atau peraturan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ditetapkan oleh Kepala Sekolah. Di SMA Negeri 5 Tangerang kebijakan yang dibuat oleh Kepala Sekolah melalui berbagai aspek yaitu kebutuhan peserta didik, potensi yang dimiliki sekolah dan kurikulum 2013. Terkait dengan hal tersebut adapun kebijakan kepala sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler yang diungkapkan oleh Pak
4 5
SMA
Wawancara dengan Bay Masruri, Kepala Sekolah di SMA Negeri 5 Tangerang Juknis Penyusunan Program Pengembangan Diri melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di
82
Bay Masruri sebagai berikut: “Kepala sekolah dengan pihak terkait melakukan rapat dan membuat jadwal untuk pemanfaatan fasilitas penunjang kegiatan ekstrakurikuler baik dalam penetapan waktu dan hari setiap kegiatan ekstrakurikuler. Penetapan jadwal kegiatan ekstrakurikuler tersebut dikarenakan banyaknya kegiatan ekstrakurikuler dan menggunakan fasilitas yang sama contohnya lapangan. Oleh sebab itu diperlukan pengaturan jadwal seluruh ekstrakurikuler. Adapun pengembangan atau perbaikan sarana penunjang kegiatan ekstrakurikuler harus dikoordinasikan terlebih dahulu oleh pihak terkait baik dari segi pendanaan dan kebutuhan ekstrakurikuler”.6 Adapun kebijakan lain dari kepala sekolah sebelum pelaksanaan ekstrakurikuler yang diungkapkan oleh Frisca Julia selaku Anggota MPK B Osis adalah: “Pertama ketua ekstrakurikuler harus menyerahkan proposal berupa program kerja diawal jabatan, kedua anggota wajib berjumlah minimal 15 siswa apabila kurang dari 15 akan dipermasalahkan, dan yang ketiga wajib diadakannya uang kas bagi setiap ekstrakurikuler lalu setiap ingin mengadakan suatu kegiatan harus melalui prosedur dan birokrasi yang baik seperti melalui MPK B Osis selanjutnya ke Wakasek Kesiswaan dan didiskusikan dengan Pembina dan Pelatih”.7 Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa dalam menentukan kebijakan mengenai pengadaan sarana dan prasarana, jumlah anggota dan lainnya kepala sekolah SMA Negeri 5 Tangerang melibatkan banyak pihak yang tentunya terlibat dalam program ekstrakurikuler. Karena dalam pengadaan fasilitas harus dilihat kebutuhannya, dan pemanfaatan fasilitas penunjang seperti lapangan di SMA Negeri 5 Tangerang digunakan oleh beberapa ekstrakurikuler jadi harus adanya penetapan waktu dan hari setiap masing-masing ekstrakurikuler.8 Oleh sebab itu melibatkan 6
Wawancara dengan Bay Masruri, Kepala Sekolah di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Frisca Julia, Anggota OSIS, MPK Bidang Ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 19 Juli 2014, pukul 11.00 WIB), di Ruang Tamu SMA Negeri 5 Tangerang 8 Jadwal Seluruh Ekstrakurikuler Pada Tabel 4.5, h.78 7
83
seluruh stakeholder yang terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan kebijakan kepala sekolah SMA Negeri 5 Tangerang
mengenai
pendanaan
pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler yaitu melalui pengalokasian dana BOS dan BOP adapun dana penunjang lain yaitu melalui musyawarah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Pak Bay Masruri bahwa: “Pendanaan ekstrakurikuler selama ini diterima dari dana pemerintah pusat maupun daerah dalam bentuk BOS dan BOP. Adapun pendanaan dari siswa tidak dipaksakan yaitu melalui musyawarah pihak sekolah dengan komite dan orangtua. Dalam membuat kebijakan saya mengacu kepada aturan pemerintah baik dari kurikulum 2013 maupun Undang-Undang, lalu mengacu pula pada peraturan pemerintah daerah. Kebijakan penganggaran dan pendanaan kegiatan ekstrakurikuler sudah diatur oleh pemerintah tetapi pengalokasiannya sekolah yang mengatur sesuai dengan kebutuhan setiap ekstrakurikuler”.9 Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas dapat penulis simpulkan bahwa kebijakan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu melalui musyawarah dan rapat koordinasi seluruh stakeholder yang terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam menetapkan kebijakan kepala sekolah melihat dari potensi dan kebutuhan sekolah serta mengacu pada kurikulum 2013 dan peraturan pemerintah. d. Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler Pengawasan
dalam
pelaksanaan
program
kegiatan
ekstrakurikuler sangat dibutuhkan untuk dijadikan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Tata tertib dan sanksi masing-masing kegiatan ekstrakurikuler sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai alat kontrol bagi terlaksananya pengawasan terhadap kegiatan ekstrakurikuler agar berjalan dengan lancar. Dengan adanya tata tertib seluruh stakeholder dan anggota yang terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler tersebut 9
Wawancara dengan Bay Masruri, Kepala Sekolah di SMA Negeri 5 Tangerang
84
memiliki standar pelaksanaan dan mengetahui tugas, hak serta kewajibannya masing-masing. Adapun kebijakan Pak Bay Masruri selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tangerang terkait dengan hal tersebut menyatakan bahwa: “Kebijakan kepala sekolah dalam membentuk tata tertib ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang yaitu pertamatama para stakeholder membentuk tim dari perwakilan guru senior, wakasek, guru BK untuk membuat rancangan tata tertib maupun aturan-aturan yang disesuaikan dengan kegiatan ekstrakurikuler lalu dirapatkan dengan dewan guru untuk didiskusikan dan dievaluasi kembali apakah tata tertib tersebut sudah disesuaikan dan tepat dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler masing-masing. Setelah tata tertib tersebut disetujui langkah selanjutnya adalah disosialisasikan ketika ajaran baru kepada Pembina, pelatih maupun anggota setiap ekstrakurikuler”.10 Dari
uraian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
dalam
melakukan pengawasan diperlukan kerjasama dan musyawarah seluruh stakeholder pendidikan untuk melaksanakannya. Dalam melakukan pengawasan harus memiliki standar atau patokan dalam penilaian dan mengevaluasi seperti tata tertib, standar sarana, dan kualifikasi Pembina atau Pelatih. Lalu tata tertib, partisipasi
siswa,
pelatih
dan
sarana
dalam
kegiatan
ekstrakurikuler dijadikan tolak ukur pengawasan kegiatan ekstrakurikuler.
2. Peran
Kegiatan
Ekstrakurikuler
dalam
Menumbuhkan
Kedisiplinan Siswa Masalah kedisiplinan menunjukkan permasalahan yang cukup kompleks. Seperti yang diungkapkan oleh Pak Marhali selaku Guru BK dan Wakasek Humas SMA Negeri 5 Tangerang: “Permasalahan kehadiran siswa baik siswa yang terlambat datang ke sekolah, membolos dibeberapa pelajaran yang kurang diminati, membolos tidak masuk sekolah dengan berbohong 10
Wawancara dengan Bay Masruri, Kepala Sekolah di SMA Negeri 5 Tangerang
85
kepada orangtua karena kesibukan orangtua siswa dari rumah menggunakan seragam tetapi tidak pergi ke sekolah tetapi ketempat lain. Lalu masalah seragam baik sepatu yang tidak sesuai aturan, nongkrong dijalanan hingga digiring oleh satpol pp, handphone disita karena terdapat video yang tidak sepantasnya, merokok, menonton di dalam kelas dan lain sebagainya”.11 Sedangkan Bu Sulastindani selaku Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 5 Tangerang menyatakan bahwa: “Masalah kedisiplinan yang bersifat umum diakibatkan karena siswa menengah atas dimana tingkat umur peralihan dari tingkat remaja ke dewasa. Pada tingkat umur ini siswa selalu ingin mencoba hal-hal baru dan sangat sulit untuk dilarang sehingga siswa melakukan hal-hal yang melanggar seperti membolos, tidak mengerjakan tugas, sering bermain playstation diwarnet karena dirumah tidak difasilitasi. Oleh sebab itu baik lingkungan keluarga, bermain dan sekolah sangat berperan untuk menumbuhkan disiplin siswa. Siswa pada tingkat kelas X yang masih menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah sering kali melakukan pelanggaran-pelanggaran tata tertib, kelas XI siswa sedang mencari jati dirinya dilingkungannya, sedangkan yang sudah kelas XII lebih disiplin dan fokus terhadap dirinya sendiri dan fokus belajar karena orientasi hidupnya lebih ke masa depan…”12 Apabila melihat permasalahan diatas SMA Negeri 5 Tangerang harus memiliki salah satu wadah yang menarik bagi siswa untuk memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya. Dalam upaya menumbuhkan disiplin siswa, salah satu solusi dari sekolah yaitu dengan pengembangan dan pembinaan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Adapun peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa menurut Pak Bay Masruri selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tangerang sebagai berikut: “Peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa adalah melatih siswa melalui pembiasaan diri agar berusaha dengan keras, bahkan dengan gemblengan seperti 11
Wawancara dengan Marhali, Wakasek Humas di SMA Negeri 5 Tangerang, (Kamis, 11 Agustus 2014, pukul 10.40 WIB), di Ruang Bimbingan Konseling SMA Negeri 5 Tangerang 12 Wawancara dengan Sulastindani, Wakasek Kesiswaan di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 19 Juli 2014, pukul 09.45 WIB), di Ruang Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 5 Tangerang
86
kegiatan ekstrakurikuler Paskibra, Olahraga basket dan PMR. Dengan latihan dan membiasakan diri, disiplin akan terbentuk dalam diri siswa dan pada akhirnya disiplin itu menjadi disiplin diri bagi siswa. Selanjutnya melalui penyadaran agar siswa benar-benar memahami hakikatnya sebagai siswa yang terikat dengan aturan atau tata tertib sehingga harus benar-benar memahami aturan yang harus dipatuhi. Ekstrakurikuler juga berperan sebagai pengawas lanjutan maksudnya selain dari kegiatan belajar mengajar dikelas yang sifatnya akademik, ekstrakurikuler juga berperan memberikan pengawasan kepada siswa selain mengembangkan bakat dan minat tetapi membentuk karakter disiplin melalui kegiatan yang siswa minati. Ekstrakurikuler juga mencerminkan karakter diri siswa oleh sebab itu dari ekstrakurikuler siswa dapat dijadikan teladan bagi teman-temannya. Contohnya siswa yang mengikuti paskibra karena kegiatan semi militer tersebut membentuk karaktek disiplin siswa sehingga karakter disiplin siswa terbentuk dengan baik dan bisa dijadikan tauladan bagi lingkungannya”.13 Berdasarkan pernyataan kepala sekolah bahwa ektrakurikuler memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan disiplin siswa karena kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menarik bagi siswa sehingga dengan mudah dapat melatih siswa untuk disiplin melalui pembiasaan dan teladan. Hal tersebut sebagaimana juga diungkapkan oleh Pak Safrial selaku Pembina OSIS SMA Negeri 5 Tangerang yang menyatakan bahwa: “Di SMA Negeri 5 Tangerang ini terdapat beberapa ekstrakurikuler yang berperan untuk membentuk disiplin siswa diantaranya Paskibra, Osis, Pramuka, PMR dan Basket. Contohnya kegiatan ekstrakurikuler Basket dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa melalui pelatih yang memiliki aturan bagi siswa datang tepat waktu yaitu jam 6 pagi. Dari peraturan tersebut siswa dituntut untuk bangun pagi dan datang tepat waktu. Sehingga peran kegiatan ekstrakurikuler sangat efektif dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa bahkan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra atau Osis dijadikan sebagai teladan bagi siswa yang lain dikarenakan anggota dari Paskibra maupun Osis memiliki kepemimpinan yang baik, bersosialisasi sangat baik dan disiplin dalam organisasi juga baik. Jadi ekstrakurikuler sangat berperan dalam
13
Wawancara dengan Bay Masruri, Kepala Sekolah di SMA Negeri 5 Tangerang
87
menumbuhkan disiplin siswa”.14 Sedangkan Bu Sulastindani selaku Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 5 Tangerang mengungkapkan bahwa: “Dengan adanya tata tertib, reward atau penghargaan bagi siswa teladan (siswa yang berprestasi dibidang akademik dan ekstrakurikuler), dan sertifikat yang berguna untuk siswa mengikuti seleksi perguruan tinggi sehingga siswa termotivasi untuk aktif dan mentaati segala peraturan di ekstrakurikuler demi tercapainya tujuan ekstrakurikuler. Ketika siswa aktif dan disiplin dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pasti berdampak baik kepada kesehariaannya. Dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler siswa dibiasakan untuk disiplin karena pembiasaan tersebut siswa menjadi disiplin. Disiplin terbentuk karena suatu aturan dan pembiasaan yang diterapkan didalam suatu kegiatan seperti kegiatan ekstrakurikuler. Tetapi memang terdapat siswa yang tidak aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karena hanya terfokus pada belajar saja”.15 Dari penjelasan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa
kegiatan
ekstrakurikuler
berperan
penting
dalam
menumbuhkan disiplin siswa. Penjelasan oleh para stakholder diatas sama halnya apabila mengacu pada teori langkah-langkah kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa yang diungkapkan oleh H.M. Alisuf Sabri bahwa langkah-langkah dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa antara lain melalui pembiasaan, contoh atau teladan, penyadaran, dan pengawasan. Kegiatan ekstrakurikuler memiliki berbagai macam jenis sesuai dengan bidang yang akan dikembangkannya. Di SMA Negeri 5 Tangerang terdapat berbagai jenis kegiatan esktrakurikuler sesuai dengan tujuan, analisis kebutuhan dan minat siswa. Salah satu cara melihat keberhasilan kegiatan tersebut yaitu melalui partisipasi anggota dalam setiap kegiatan yang diikutinya. Setiap kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki fungsi, prinsip dan manfaat yang 14
Wawancara dengan Safrial, Pembina OSIS di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 19 Juli 2014 pukul 12.40 WIB), di Ruang Guru SMA Negeri 5 Tangerang 15 Wawancara dengan Sulastindani, Wakasek Kesiswaan di SMA Negeri 5 Tangerang
88
mendukung kegiatan tersebut. Karena keterbatasan dari peneliti maka penelitian hanya dibatasi oleh tiga ekstrakurikuler yaitu PMR (Palang Merah Remaja), Basket dan PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera). Adapun penjelasannya sebagai berikut: a. Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler Dalam upaya memberikan layanan yang terbaik dan memberikan kegiatan positif bagi siswa, SMA Negeri 5 Tangerang memberikan banyak pilihan ekstrakurikuler bagi siswa untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan minat dan bakatnya. Apabila mengacu pada kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Di SMA Negeri 5 Tangerang ekstrakurikuler pramuka merupakan ektrakurikuler wajib bagi seluruh siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Yufitriana selaku Wali Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 5 Tangerang: “…Di dalam kurikulum 2013 sudah dijelaskan bahwa ekstrakurikuler wajib diikuti oleh siswa dan di SMA Negeri 5 Tangerang ini siswa diwajibkan memilih satu ekstrakurikuler dan wajib mengikuti ekstrakurikuler pramuka. Tetapi ekstrakurikuler pramuka disekolah ini masih kurang aktif karena pelatihnya jarang hadir”.16 Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang juga sangat beragam dan dikelompokan menurut bidangnya masingmasing.17
Kegiatan
ekstrakurikuler
yang
terkait
dengan
kedisiplinan di SMAN 5 Tangerang adalah Paskibra, CHC (Cisadane Hiking Club), dan pramuka. Dari hasil pengamatan dan wawancara ekstrakurikuler pramuka dan CHC (Cisadane Hiking
16
Wawancara dengan Yufitriana, Guru dan Wali Kelas XI IPA 4 di SMA Negeri 5 Tangerang, (Kamis, 21 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), di Ruang Guru SMA Negeri 5 Tangerang 17 Dijelaskan pada hal 71-72
89
Club) kurang aktif dalam kegiatannya sehingga peneliti memilih informan dari kegiatan ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja), Basket dan PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera). Dari ketiga ekstrakurikuler tersebut apabila mengacu pada pendapat Najib Sulhan bahwa kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket dan PASKIBRA dapat membentuk, mengembangkan atau menumbuhkan karakter disiplin siswa. b. Tujuan, fungsi, manfaat dan prinsip kegiatan ekstrurikuler PMR, Basket dan PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera) 1) PMR (Palang Merah Remaja) Kegiatan esktrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja) menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang sangat bermanfaat untuk diikuti oleh para remaja. Sesuai dengan nama dan organisasi yang menaungi pembinaannya, PMR lebih fokus mengajarkan para remaja terkait dengan kesehatan dan pengobatan. Adapun ekstrakurikuler PMR di SMA Negeri 5 Tangerang bertujuan menumbuhkan disiplin siswa dengan mengajarkan baris-berbaris, kepemimpinan, pengenalan medan di alam bebas, latihan halang rintang, organisasi dan penanganan bencana/ pertolongan pertama, kerjasama tim, mendirikan tenda, membuat tandu bahkan pelajaran persentasi materi dan membuat games untuk melatih kreativitas juga menjadi variasi materi yang diajarkan, serta banyak lagi kegiatan-kegiatan yang menarik lainnya. Sebagaimana hasil wawancara dengan Bu Rusmiyati selaku Pembina ekstrakurikuler PMR di SMA Negeri 5 Tangerang menuturkan bahwa: “Tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler PMR adalah melatih generasi penerus dalam menerapkan kesehatan baik untuk dirinya maupun orang lain. Fungsinya agar siswa lebih memahami bagaimana cara hidup sehat,
90
bagaimana pertolongan pertama pada suatu kejadian seperti kecelakaan”.18 Hal
senada
juga
diungkapkan
oleh
Ka
Susan
Dwijayanti selaku Pelatih PMR bahwa: “Tujuan utama adalah pembentukan karakter dan kepribadian siswa. Fungsinya sebagai wadah bagi siswa untuk meluangkan waktunya, berpatisipasi aktif, bersosialisasi dan menggali potensi yang ada didalam dirinya”.19 Dari pemaparan yang telah disampaikan oleh Pembina dan Pelatih PMR tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan dan fungsi kegiatan ekstrakurikuler PMR adalah membentuk karakter
siswa
dan
melatih
generasi
penerus
dalam
menerapkan kesehatan baik untuk dirinya maupun orang lain serta dijadikan sebagai wadah bagi siswa untuk disiplin meluangkan waktunya, berpatisipasi aktif, bersosialisasi dan menggali potensi yang ada didalam dirinya. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti mendapatkan penemuan dan penilaian terhadap manfaat dan prinsip yang digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR yaitu: “Mengikuti ekstrakurikuler PMR memberikan banyak pengetahuan dan keterampilan yang selalu dibutuhkan kapan saja bahkan hingga dewasa. Salah satu manfaatnya adalah siswa menerapkan pola hidup sehat dengan disiplin, disiplin menjaga kebersihan dan kesehatan, kepemimpinan, tidak panik bila terjadi keadaan darurat hingga menangani pertolongan pertama pada kecelakaan untuk mencegah hal-hal yang lebih berbahaya. Pada kegiatan PMR ini siswa dilatih untuk disiplin dan tanggap dalam melaksanakan pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan di sekolah maupun tindakan yang dilakukan ketika siswa 18
Wawancara dengan Rusmiyati, Pembina PMR di SMA Negeri 5 Tangerang, (Senin, 11 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), di Depan Ruang Staf TU SMA Negeri 5 Tangerang 19 Wawancara dengan Susan Dwijayanti, Pelatih PMR di SMA Negeri 5 Tangerang, (Rabu, 20 Agustus 2014, pukul 16.00 WIB), di Lapangan Ahmadyani PMI Kota Tangerang
91
pingsan dan sakit ketika disekolah”. 20 Sedangkan manfaat dari kegiatan PMR menurut Ka Meilani selaku Alumni PMR SMA Negeri 5 Tangerang menjelaskan bahwa: “Potensi saya sangat tergali dengan baik contoh ouputnya adalah saya yang berpatisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR potensi yang saya miliki baik kepemimpinan, penguasaan materi mengenai kesehatan, dan tindakan atau pertolongan pertama yang dilakukan ketika ada suatu bencana. Dengan tergalinya potensi tersebut saya dapat melanjutkan keperguruan tinggi dengan mudah saya mengambil di politeknik kesehatan di Serang”.21 Dipertegas banyaknya manfaat yang didapatkan dan diungkapkan oleh siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR dalam menumbuhkan disiplinnya.
Adapun pemaparan dari
Aulia Nabila, Ninda , Chintya dan Refi sebagai berikut: “Saya sangat merasakan perbedaan sesudah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR yaitu saya dapat membuat proposal dan laporan dengan baik dan benar, saya lebih mudah bersosialisasi dilingkungan masyarakat, memiliki pengalaman berorganisasi, pergaulan lebih berkembang dengan saya mengikuti FORPIS (Forum Remaja Palang Merah Indonesia), lebih memanfaatkan waktu luang dengan disiplin waktu yang baik, karakter lebih terbentuk dengan baik yaitu lebih berani, percaya diri, lebih peduli antar sesama, dan yang pasti lebih disiplin”.22 Hal senada diungkapkan oleh Ninda, Chintya dan Refi bahwa kegiatan PMR sangat bermanfaat dalam berperan menumbuhkan disiplin siswa bagi kehidupannya sehari-hari. “Siswa merasa lebih tanggap dan sigap ketika membantu orang 20
Hasil Observasi Peneliti, (Pada bulan Juli-Agustus), di SMA Negeri 5 Tangerang dan Lapangan Ahmadyani PMI Kota Tangerang 21 Wawancara dengan Meilani Setyowati, Alumni PMR di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 15 Agustus 2014, pukul 15.10 WIB), di Lapangan SMA Negeri 5 Tangerang 22 Wawancara dengan Aulia Nabila, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 15 Agustus 2014, pukul 14.00 WIB), di Ruang Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5 Tangerang
92
lain, lalu lebih disiplin diri untuk kesehatan keluarga maupun diri sendiri dengan bangun dipagi hari, mengerjakan tugas dengan baik, berolahraga dan lain-lain”.23 “Anggota PMR dibiasakan untuk disiplin dalam latihan dan dalam mengikuti setiap kegiatan PMR. Karena pembiasaan yang ditumbuhkan tersebut menjadi tertanam didiri setiap anggota PMR sehingga dapat mengatur seluruh kegiatan secara terorganisir”.24 “Dalam kegiatan PMR siswa terbiasa dilatih untuk mengambil suatu tindakan secara terencana dan tepat dari seluruh kegiatan tersebut sudah tertanam ke karakter diri saya, tentunya jadi berpengaruh ke kehidupan sehari-hari”.25 Berdasarkan menjelaskan
beberapa
bahwa
pendapat
kegiatan
informan
diatas
ekstrakurikuler
PMR
memberikan banyak manfaat bagi siswa salah satunya adalah pembentukan karakter disiplin. Dari penjelasan di atas mengenai manfaat kegiatan ekstrakurikuler PMR dapat menumbuhkan disiplin siswa dari segi kesehatan, kebersihan dan tindakan pertolongan pertama. Setiap anggota PMR harus mengamalkan TRI BAKTI PMR dalam melaksanakan tugasnya dan tanpa membedabedakan suku, agama dan RAS. Dalam kegiatan PMR ini siswa dituntut untuk disiplin dalam belajar, memahami materi, dan praktek. Seperti yang diungkapkan oleh Aulia Nabila selaku anggota PMR bahwa anggota PMR dalam Praktek harus memahami 7 materi inti yaitu kepemimpinan, pertolongan pertama, penyakit menular seksual terkait dengan kesehatan 23
Wawancara dengan Chintya Nur Ramdhani, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 15 Agustus 2014, pukul 15.40 WIB), di Depan Ruang Kelas XI IPA 2 24 Wawancara dengan Ninda Aini Syaher, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 15 Agustus 2014, pukul 17.00 WIB), di Depan Ruang Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5 Tangerang 25 Wawancara dengan Muhammad Refi, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 16 Agustus 2014, pukul 12.00 WIB), di Depan Ruang Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 5 Tangerang
93
remaja, perawatan keluarga, donor darah dan lain sebagainya.26 Anggota PMR dituntut untuk disiplin dikarenakan terkait dengan kesehatan dan keselamatan orang lain. Kedisiplinan waktu sangat penting karena pada saat kita menolong orang harus
tanggap
dan
bertindak
cepat
sehingga
harus
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Prinsip yang digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja (PMR) adalah
sebagai
wadah
pembinaan dan pengembangan anggota remaja dengan tujuan membangun dan mengembangkan karakter anggota PMR yang berpedoman
pada
Tribakti
PMR
dan
7
Prinsip
Kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan. 2) Basket Dalam upaya meningkatkan disiplin siswa, sekolah sebagai wadah pembentukan karakter disiplin memiliki solusi dalam pembinaan siswa salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler basket. Terkait dengan hal tersebut Bu Yati Karyatiningsih selaku Pembina Basket di SMA Negeri 5 Tangerang mengatakan bahwa tujuan utama ekstrakurikuler basket adalah “Untuk menyalurkan hobi anak terhadap olahraga basket dan
mencari bibit unggul maksudnya
menggali potensi yang dimiliki siswa”.27 Sedangkan pelatih dari ektrakurikuler basket yaitu Pak Arfansyah berpendapat bahwa tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler basket: “Untuk menjadi ajang aplikasi dari minat dan bakat murid agar tersalurkan kearah yang lebih positif. Basket juga merupakan olahraga yang beregu sehingga mampu melatih kerjasama siswa dan kedisiplinan siswa baik waktu dan 26
Wawancara dengan Aulia Nabila, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Yati Karyatiningsih, Pembina Basket di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 11 Agustus 2014, pukul 10.20 WIB), di Ruang Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 5 Tangerang 27
94
kesehatan yaitu jasmani”.28 Pendapat tersebut sebagaimana juga diungkapkan oleh Ahmad Sandy selaku ketua basket yang menyatakan bahwa “Tujuan utamanya meyalurkan minat dan bakat, menambah teman serta memanfaatkan waktu luang dengan hal-hal yang positif”.29 Dari pemaparan yang telah disampaikan oleh Pembina, Pelatih
dan
Ketua
Basket
mengenai
tujuan
kegiatan
ekstrakurikuler basket bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi siswa selain itu juga dijadikan sebagai wadah bagi siswa untuk meluangkan waktunya pada hal-hal yang positif, basket juga merupakan olahraga yang beregu sehingga mampu melatih kerjasama siswa dan kedisiplinan. Apabila tujuan tersebut
tercapai
maka terdapat
manfaat
yang
didapatkan siswa karena melalui kerjasama siswa dalam tim basket dan kedisiplinan yang ditanamkan maka siswa akan terbiasa untuk
disiplin dalam bersosialisasi, bertata krama,
disiplin dalam waktu dan disiplin dalam kesehatan. Melalui wawancara dengan 9 (Sembilan) siswa yang mengikuti kegiatan basket yang terdiri dari Yudhistira, Michael, Nadia, Malik, Farid, Richard, Cindy, Vieri, dan Mahreza terdapat pemaparan yang senada mengenai manfaat dari ekstrakurikuler basket. Maka penulis menyimpulkan hal tersebut, menurut pemaparan dari 9 (Sembilan) siswa bahwa manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler basket yang utama yaitu dari kesehatan fisik dan stamina lebih terjaga. Lalu mereka merasa lebih mudah bersosialisasi dan memiliki banyak teman baik didalam sekolah maupun diluar sekolah. Manfaat lain 28
Wawancara dengan Arfansyah Gunawan, Pelatih Basket di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 9 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), di Lapangan Olahraga SMA Negeri 5 Tangerang 29 Wawancara dengan Ahmad Sandy, Ketua Basket di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 19 Juli 2014, pukul 11.45 WIB), di Ruang Tamu SMA Negeri 5 Tangerang
95
siswa belajar disiplin dari ekstrakurikuler ini karena apabila mereka tidak disiplin latihan maka tidak mendapatkan prestasi yang ingin diraih dari pembelajaran tersebut siswa menjadi lebih banyak belajar dalam prosesnya yaitu dengan disiplin dalam berlatih, menjaga ketenangan dalam diri, sportif, kekompakan, kebersamaan, saling peduli satu sama lain, dan bekerja
keras
serta
lebih
menghargai
waktu.
Dalam
ekstrakurikuler ini siswa merasa memiliki pelatih yang dapat dijadikan teladan oleh sebab itu siswa jadi terbiasa untuk hidup disiplin.30 Manfaat tersebut dapat dirasakan karena menggunakan prinsip dalam kegiatan ekstrakurikuler basket yang mengacu pada
teori
Muhaimin
dengan
menganalisis
kebutuhan
individual siswa yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, minat dan bakat peserta didik masingmasing, prinsip pilihan yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik, prinsip keterlibatan aktif yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh karena dalam kegiatan ekstrakurikuler basket siswa dituntut untuk berlatih rutin. Seperti yang diungkapkan pak Arfan sebagai pelatih bahwa, “…pada olahraga basket apabila siswa tidak melakukan latihan 2x24 jam tidak berkesinambungan maka kondisi fisik siswa akan kaku dan kondisi fisik juga akan menurun…”. Dilanjutkan dengan Prinsip menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik, Selanjutnya prinsip kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat dan siswa yaitu untuk kesehatan. 30
Hasil Wawancara Terlampir
96
3) PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera) Kegiatan
ekstrakurikuler
PASKIBRA
merupakan
kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan agar siswa mampu menunjukan kemampuanya, mampu menjadi pemimpin dan tauladan
serta dapat
berorganisasi
secara
baik
karena
kedisiplinannya, mampu meningkatkan keterampilan dan kedisiplinanya melalui
ekstrakurikuler
PASKIBRA
dan
mempermudah anggota untuk menyongsong masa depan apabila memiliki sertifikat dari sekolah maupun pemerintah setempat karena pernah berpatisipasi dalam perlombaan baik tingkat kota maupun nasional. Selain itu terdapat beberapa pendapat dari hasil wawancara
mengenai
tujuan
dan
fungsi
kegiatan
ekstrakurikuler yang diungkapkan oleh Neni Roslela selaku Pembina PASKIBRA yaitu “Tujuan Melatih siswa untuk disiplin diri. Fungsinya sebagai wadah untuk bersosialisasi dan melatih mental siswa agar lebih kuat dikarenakan di pelatihan Paskibra siswa dilatih semi militer”.31 Sedangkan pelatih senior Annisa Lutfiana berpendapat “Tujuan utama untuk melatih siswa agar disiplin sedangkan fungsinya sebagai wadah untuk menjalin kekerabatan, bersosialisasi, dan membentuk mental”.32 Senada dengan pendapat diatas Dimas Reri selaku pelatih PASKIBRA mengungkapkan bahwa “Tujuan dan fungsi kegiatan esktrakurikuler Paskibra adalah menumbuhkan kedisiplinan, siswa dilatih untuk manajemen waktu dengan
31
Wawancara dengan Neni Roslela, Pembina Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang, (Senin, 11 Agustus 2014, pukul 09.00 WIB), di Ruang Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 5 Tangerang 32 Wawancara dengan Annisa Lutfiana, Pelatih Senior Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 8 Agustus 2014, pukul 08.30 WIB), di Ruang Kelas XII IPS 4 SMA Negeri 5 Tangerang
97
baik dan menanamkan moral yang baik bagi siswa”.33 Begitu pula dengan Muhammad Nanda ketua dari PASKIBRA menyatakan
bahwa
“Tujuannya
untuk
lebih
melatih
kedisiplinan dan pengalaman berorganisasi”.34 Adapun prinsip yang menjadi landasan dalam kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA yang diungkapkan oleh Astuti Agnes selaku anggota PASKIBRA bahwa: “…Paskibra itu tidak takut kalah, tidak takut salah, tidak takut jatuh, tidak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup, mati sekalian. Kalau ada seribu kami adalah satu, kalau ada seratus kami tetap satu, kalau ada sepuluh kami yakin tetap satu, kalau ada satu, ya itulah kami. Itu adalah motto dan prinsip seorang paskibra yang menggambarkan keberanian dan kerjasama antar anggota...”35 Melalui ditanamkan
ketegasan
dalam
dan
kegiatan
kekuatan ekstrakuriler
prinsip
yang
PASKIBRA
memberikan banyak manfaat yaitu kedisiplinan baik dalam waktu berlatih, belajar dan bersosialisasi. Dari pendapat beberapa informan mengenai manfaat ekstrakurikuler PASKIBRA dapat disimpulkan dan dipertegas lagi melalui pemaparan 8 (delapan) anggota PASKIBRA SMAN 5 Tangerang yang secara keseluruhan menjawab hal yang sama mengenai manfaat mengikuti Ektrakurikuler PASKIBRA. Anggota tersebut terdiri dari Praslivita, Irma, Syavira, Maghfirah, Riska, Ike, Astuti dan Agung menyatakan bahwa manfaat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA sebagai berikut:
33
Wawancara dengan Dimas Reri, Pelatih Alumni Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 9 Agustus 2014, pukul 09.20 WIB), di Ruang Kelas XII IPS 4 SMA Negeri 5 Tangerang 34 Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 9 Agustus 2014, pukul 09.35 WIB), di Ruang Kelas XII IPS 4 SMA Negeri 5 Tangerang 35 Wawancara dengan Astuti Agnes, Anggota Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 15 Agustus 2014, pukul 09.00 WIB), di Depan Ruang OSIS Negeri 5 Tangerang
98
Mereka merasakan perbedaan baik secara mental maupun kondisi fisik. Manfaat dari penumbuhan karakter disiplin yaitu siswa pada awalnya cenderung anak yang menutup diri, sulit bergaul dan pendiam ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra lebih berani mengungkapkan pendapat, lebih mudah bersosialisasi, lebih tegas, disiplin dalam membagi waktu dengan baik dan lebih disiplin dalam menjaga kesehatan dengan rajin berolahraga, selalu sigap dalam mengerjakan tugas sekolah, lebih menghormati yang lebih tua, dan mudah bersosialisasi. Manfaat dari segi fisik lebih tegap, stamina tubuh lebih kuat. Datang ke sekolah selalu tepat waktu, mengerjakan tugas juga selalu siap dan tepat waktu, disiplin dalam bertata krama yaitu dengan saling hormat menghormati.36 c. Menumbuhkan
disiplin
siswa
melalui
kegiatan
ekstrakurikuler PMR, Basket dan Paskibra 1) PMR (Palang Merah Remaja) Kegiatan
PMR
memiliki
program-program
yang
bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa seperti tata tertib yang dibuat dan disetujui oleh Pembina, Pelatih, dan anggota.37 Lalu melalui bentuk pelatihan yang diterapkan oleh pelatih. Adapun
tata
tertib
yang
digunakan
dalam
menumbuhkan disiplin siswa menurut pemaparan Bu Rusmi selaku Pembina PMR bahwa: “Tata tertib di ekstrakurikuler PMR ada yang tertulis dan ada tata tertib berjalan sesuai dengan proses kegiatan berlangsung. Salah satu tata tertib anggota yaitu harus datang tepat waktu, latihan harus rutin, lalu harus bersikap baik dan sopan. Anggota juga diharapkan dapat menerapkan Tri Bakti Palang Merah 36 37
Hasil Wawancara Terlampir Dokumen Tata Tertib PMR Terlampir
99
Remaja dan menggunakan seragam PMR yang telah ditetapkan”.38 Sedangkan sanksi yang diberikan apabila siswa melanggar tata tertib menurut Bu Rusmi yaitu: “Apabila siswa melanggar maka siswa akan mendapat hukuman sesuai dengan pelanggarannya. Contohnya siswa datang terlambat maka siswa tersebut akan dihukum tetapi hukuman yang mendidik seperti siswa harus menjelaskan mengenai materi pokok palang merah remaja dan sebagainya”.39 Senada dengan hal tersebut Ka Susan sebagai pelatih mengungkapkan bahwa “Sanksinya sangat unik yaitu olahraga seperti lari dan push up, lalu sanksi lain meningkatkan keberanian siswa ketika mereka terlambat akan dihukum sesuai permintaan anggota lain seperti bernyanyi, persentasi, atau membuat game menarik terkait dengan materi”.40 Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ninda selaku anggota PMR “Sanksi yang diberikan apabila melanggar yaitu sanksi umum biasanya berupa lari, push up, shit up atau skot jam yang hitungannya menggunakan seri contohnya satu seri 10 hitungan, 4 kali membuat kesalahan berarti 4 seri yaitu 40 kali/ hitungan”.41 Adapun bentuk pelatihan yang diberikan oleh pelatih menurut pengamatan saya sangat disiplin tetapi menyenangkan contohnya ketika terdapat siswa yang terlambat harus menerima sanksi tetapi sanksi yang mendidik siswa yaitu melalui persentasi atau untuk kesehatan dengan berolahraga.42
38
Wawancara dengan Rusmiyati, Pembina PMR di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Rusmiyati, Pembina PMR di SMA Negeri 5 Tangerang 40 Wawancara dengan Susan Dwijayanti, Pelatih PMR di SMA Negeri 5 Tangerang 41 Wawancara dengan Ninda Aini Syaher, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang 42 Observasi Langsung kegiatan PMR di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 15,22,29 Agustus 2014, Pukul 13.00-15.00 WIB), di Lapangan dan Ruang A 106 SMA Negeri 5 Tangerang 39
100
Dari tata tertib dan bentuk pelatihan yang diterapkan pada ekstrakurikuler PMR ini sangat bermanfaat dalam menumbuhkan disiplin siswa seperti yang diungkapkan oleh Ka susan yaitu: “Tentunya sangat berpengaruh kepada kehidupan siswa ketika siswa dilatih dan dibiasakan untuk disiplin maka karakter disiplin tersebut akan tertanam didalam diri siswa tersebut. Contohnya siswa harus disiplin dalam menjaga kesehatan maka siswa akan terbiasa dengan berolahraga, bangun dipagi hari, makan teratur karena memang diekstrakurikuler ini siswa mendapatkan materi mengenai kesehatan dan pada akhirnya sangat bermanfaat bagi masa depannya ketika ke perguruan tinggi”.43 Hal senada juga diungkapkan oleh Rizki Pangestika bahwa: “Sangat berpengaruh, contohnya saya sudah membuat agenda atau jadwal kegiatan sehari-hari saya secara terorganisir sehingga berpengaruh terhadap disiplin waktu, belajar, sikap dan sebagainya. Dari ekstrakurikuler PMR ini saya juga belajar mengendalikan diri dengan mendisiplinkan diri sendiri dulu sebagai ketua baru mendisiplinkan anggota PMR”.44 Sedangkan menurut orangtua dari Rizki Pangestika yang bernama Ibu Susilowati bahwa: “Iya disiplin anak lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. selain dia lebih rajin dalam belajar dia juga terlihat lebih dewasa dalam mengambil sebuah keputusan”.45 Dari beberapa pemaparan informan diatas dapat digambarkan bahwa peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan disiplin siswa dapat melalui tata tertib dan 43
Wawancara dengan Susan Dwijayanti, Pelatih PMR di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Rizki Pangestika, Ketua PMR di SMA Negeri 5 Tangerang, Jum’at, 8 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), di Depan Ruang Guru SMA Negeri 5 Tangerang 45 Wawancara dengan Susilowati, Orangtua Rizki Pangestika (ketua PMR) di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 29 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), melalui telepon 44
101
sanksi-sanksi yang mendidik siswa. Dengan tata tertib dan sanksi yang ditumbuhkan dengan hal yang menyenangkan dan diminiati siswa pasti akan tertanam dengan baik didalam dirinya baik untuk kehidupan sehari-hari maupun masa depannya. Terkait dengan hal tersebut dipertegas kembali oleh anggota PMR dibawah ini. Adapun peran kegiatan ekstrakurikuler PMR dalam menumbuhkan disiplin siswa menurut beberapa anggota PMR SMA Negeri 5 Tangerang sebagai berikut: “Menurut Ninda berperan dalam memberikan model pelatihan yang sangat tegas tetapi menyenangkan maksudnya dengan menggunakan metode yang menarik ketika penjelasan mengenai materi baik diselingi dengan games, diskusi dan lain sebagainya. Lalu prakteknya pun juga menarik karena berkaitan dengan kondisi sebenarnya seperti bencana alam banjir apa yang harus dilakukan, lalu ketika terjadi kecelakaan apa yang harus dilakukan jadi sangat menyenangkan karena seperti simulasi kejadian-kejadian”.46 “Menurut Aulia ekstrakurikuler ini berperan dalam memberikan sanksinya yang tidak membuat siswa tertekan tetapi melalui hukuman ini diharapkan siswa lebih terbentuk karakternya dengan lebih baik lagi. Ketika terlambat siswa diberikan teguran, diberikan kesempatan untuk menjelaskan alasannya mengapa terlambat, dan melalui kesepakatan bersama siswa dihukum sesuai dengan pelanggarannya seperti bernyanyi, push up, atau mempersentasikan materi jadi disesuaikan dengan kondisi”.47 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler
PMR
sangat
berperan
penting
dalam
menumbuhkan disiplin siswa yaitu melalui tata tertib, sanksi dan bentuk pelatihan yang diterapkan. 2) Basket Didalam kegiatan ekstrakurikuler basket juga terdapat 46 47
Wawancara dengan Ninda Aini Syaher, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Aulia Nabila, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang
102
tata tertib dan sanksi yang digunakan sebagai penunjang pelaksanaan proses kegiatan ekstrakurikuler basket untuk menumbuhkan disiplin siswa seperti yang diungkapkan oleh Bu Yati bahwa: “Tata tertib terkait dengan waktu kegiatan, perilaku dan sikap anggota, serta kemampuan siswa. Adapun sanksi yang diberikan disesuaikan dengan pelanggaran yang dibuat siswa. Apabila telat biasanya pelatih menegur dan anggota atau siswa dihukum lari, push up, sit up atau sebagainya”.48 Hal senada juga diungkapkan oleh Pak Arfan sebagai pelatih bahwa: “Tata tertib di kegiatan ekstrakurikuler basket dimulai dari seragam dan perlengkapan basket. Seragam berupa sepatu, pakaian yang harus dipakai ketiga olahraga basket harus sesuai dengan persyaratan sekolah yang bertujuan untuk membuat siswa nyaman dalam bergerak ketika proses kegiatan berlangsung sehingga berpengaruh juga pada keefektifan kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Selanjutnya tata tertib waktu yaitu latihan dimulai dari jam 07.00 pagi sampai dengan jam 10.00 ketika hari sabtu. Apabila hari lain disesuaikan dengan jam pulang sekolah siswa. Tata tertib dibentuk melalui tata tertib tertulis maupun tata tertib berupa perjanjian-perjanjian ketika proses kegiatan olahraga basket berlangsung”.49 Tata tertib yang digunakan dikegiatan ekstrakurikuler basket sangat menunjang dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa yang berdampak pada prestasi siswa. Menurut pengamatan saya pelatih dari ekstrakurikuler basket ini sangat menerapkan kedisiplinan yaitu dapat dilihat dari model pelatihan yang diberikan, ketegasannya dalam melatih dan sanksi yang diberikan apabila siswa melakukan suatu pelanggaran. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Nadia selaku anggota basket bahwa: 48 49
Wawancara dengan Yati Karyatiningsih, Pembina Basket di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Arfansyah Gunawan, Pelatih Basket di SMA Negeri 5 Tangerang
103
“Model pelatihan yang diberikan oleh pelatih yang utama yaitu mempelajari teknik dasar dan pola olahraga basket, dilanjutkan dengan pemanasan-pemanasan untuk melatih fisik, ketika sudah menguasai maka dilanjutkan dengan percobaan pertandingan dengan membuat tim dari pertandingan dan permainan tersebut kita mempelajari strategi-strateginya. Pelatih dalam melatih juga sangat tegas dan disiplin mungkin tujuan utamanya agar kita terlatih untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam latihan”.50 Dan dipertegas oleh anggota lain seperti Vieri, Yudhistira, Malik, Cindy bahwa Model pelatihan berkelanjutan maksudnya seperti latihan fisik yaitu lari pada awal-awal latihan hanya 10 menit lalu berkelajutan jadi 20 menit, 30 menit, 45 menit.51 Latihan berkelanjutan tersebut bertujuan untuk membentuk fisik yang kuat. Model pelatihan lain berupa strategi dan pola basket, materi dasar dan teknik olahraga basket, dan games. Melalui latihan rutin, ketegasan pelatih melalui
model
pelatihannya
membuat
siswa
merasa
ditumbuhkan kedisiplinannya dalam berlatih untuk meraih prestasi. Dari tata tertib dan bentuk pelatihan yang diterapkan pada ekstrakurikuler Basket ini sangat bermanfaat dalam menumbuhkan disiplin siswa seperti yang diungkapkan oleh Pak Arfan yaitu: “Tentu sangat berpengaruh karena dalam kegiatan ekstrakurikuler basket siswa dituntut untuk disiplin latihan baik dalam segi waktu, segi belajar (latihan) dan segi etika siswa. Contohnya dalam kegiatan ekstrakurikuler ini ketika latihan dimulai pukul 07.00 siswa harus tepat waktu, berarti siswa dibiasakan untuk bangun dipagi hari. Ketika latihan untuk kejuaraan siswa di berikan target harus memiliki teknik dan strategi tertentu sehingga siswa secara rutin latihan. 50
Wawancara dengan Nadia Rahmadani, Anggota Basket di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 16 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), di Ruang XII IPS 3 SMA Negeri 5 Tangerang 51 Wawancara Terlampir
104
Selanjutnya dalam kegiatan ekstrakurikuler basket siswa juga harus menjaga kondisi fisik dengan disiplin makan artinya harus teratur dan menjaga asupan makanan. Oleh sebab itu basket juga sangat berperan dalam menumbuhkan disiplin siswa”.52 Orangtua siswa dari Michael Hendri yang bernama Ibu Evi Djanti juga berpendapat bahwa “kedisiplinan anak lebih baik, pada awalnya bergaul tanpa arah sekarang saya lebih tenang karena anak saya mengikuti ekstrakurikuler basket selain baik bagi kesehatannya juga menumbuhkan karakter diri lebih baik”.53 Sedangkan Orangtua siswa dari Malik bernama Ibu Tasmi berpendapat bahwa “Lebih baik kedisiplinannya karena memang dia sangat menyukai dan tertarik pada ekstrakurikuler basket sehingga dia membuktikan bahwa basket berdampak baik bagi dirinya.”54 Wali kelas XI IPA 4 Bu Yufitriana juga menuturkan bahwa “…Ekstrakurikuler juga berperan penting dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa karena ekstrakurikuler merupakan kegiatan pilihan siswa dan kegiatan yang disukai oleh siswa sehingga siswa dengan senang mematuhi segala aturan dan tata tertib dalam proses kegiatan tersebut. Dengan kebiasaan yang ditanamkan didalam suatu kegiatan tentunya berpengaruh besar kepada kehidupan siswa seharihari”.55 Dari penjelasan di atas mengenai tata tertib, sanksi dan kedisiplinan pelatih dalam melatih anggota, serta pernyataan dari orangtua dan wali kelasa dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler basket sangat berperan penting dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa terutama kedisiplinan siswa 52
Wawancara dengan Arfansyah Gunawan, Pelatih Basket di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Evi Djanti, Orangtua Michael Hendri (anggota Basket) di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 30 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), melalui telepon 54 Wawancara dengan Tasmi, Orangtua Malik Abdul Azis (anggota Basket) di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 29 Agustus 2014, pukul 19.00 WIB), melalui telepon 55 Wawancara dengan Yufitriana, Guru dan Wali Kelas XI IPA 4 di SMA Negeri 5 Tangerang 53
105
dalam menjaga kesehatan siswa dan memanfaatkan waktu luang. 3) PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera) Kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA dikenal dengan kegiatan ekstrakurikuler yang menekankan pada kedisiplinan anggotanya. Karena dalam proses kegiatan ekstrakurikuler ini siswa dilatih dengan model pelatihan semi militer. Adapun tata tertib yang digunakan dalam ekstrakurikuler PASKIBRA yang diungkapkan oleh Bu Neni sebagai Pembina PASKIBRA sebagai berikut: “Tata tertibnya yaitu harus datang tepat waktu, anggota apabila ingin berbicara harus memiliki tujuan yang baik, harus menggunakan seragam sesuai dengan yang ditetapkan baik dari atribut yang dibutuhkan dalam kegiatan, harus menghormati kakak senior dan sesama teman. Apabila siswa melanggar aturan maka disesuaikan sanksinya dengan pelanggaran yang telah dilakukan. Anggota telat maka akan disuruh lari atau push up”.56 Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ketua PASKIBRA yaitu Muhammad Nanda bahwa tata tertib ekstrakurikuler PASKIBRA
sebagai
berikut:
“Datang
tepat
waktu,
menggunakan seragam dan atribut sesuai dengan aturan pelatih, menguasai teknik baris-berbaris, mengetahui materi mengenai
dasar-dasar
latihan
baris-berbaris
dan
lain
sebagainya”.57 Model
pelatihan
yang
diterapkan
oleh
pelatih
PASKIBRA menurut Praslivita selaku anggota PASKIBRA yaitu “Model latihan secara fisik sangat tegas seperti latihan baris-berbaris,
push
up,
lari,
bernyanyi,
ketegasan,
kekompakan. Lalu latihan pendalaman sejarah dan materi,
56 57
Wawancara dengan Neni Roslela, Pembina Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang
106
strategi biasanya berbentuk games dan diskusi atau debat”.58 Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ketua PASKIBRA bahwa: " Model latihan berupa praktek baris-berbaris, berlatih formasi, pemahaman mengenai sejarah paskibra, games, latihan fisik seperti lari dan push up. Pelatih di ekstrakurikuler paskibra ini sangat banyak baik dari alumni maupun dari pusat paskibra kota tangerang tetapi memang secara keseluruhan sangat tegas dan disiplin dalam melatih”.59 Sedangkan menurut Cheisa, Irma, Syavira, Maghfirah, Riska, Ike, Astuti, Riri dan Agung dapat disimpulkan bahwa Model pelatihan terdapat didalam kelas dan dilapangan terdapat perbedaan. Ketika didalam kelas lebih ke materi, diskusi, games jadi lebih menjalin kekeluargaan, pembentukan solidaritas dan kerjasama. Sedangkan model
pelatihan
dilapangan lebih ke praktek pelatihan fisik, mental dan membentuk karakter kedisiplinan dan kekompakan. Pelatih juga sangat tegas. Di SMA Negeri 5 Tangerang pelatih sangat banyak baik dari alumni, senior maupun dari pusat paskibra tangerang. Secara keseluruhan pelatih sangat tegas dan disiplin bertujuan agar anggota sungguh-sungguh dan tumbuh sikap disiplin, terlatih fisik, stamina, serta mentalnya.60 Wali kelas dari XII IPS 2 bernama Bu Entin mengungkapkan bahwa, “Pasti terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan kedisiplinan seperti paskibra, PMR, ataupun olahraga basket baik dalam segi waktu, bekerjasama, bersosialisasi dan bertata karma dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Disiplin waktu contohnya siswa dapat meluangkan dan mengatur waktunya dengan baik dan untuk hal-hal yang positif seperti kegiatan ekstrakurikuler. 58
Wawancara dengan Praslivita Ningsih, Anggota PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang, (Kamis, 8 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), di depan ruang laboratorium komputer 3 SMA Negeri 5 Tangerang 59 Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang 60 Wawancara Terlampir
107
Namun terdapat pernyataan yang menarik dari salah satu
guru
ekstrakurikuler
dalam
bidang
lain
yang
mengungkapkan bahwa pelatih dalam kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA
dalam
berpakaian
untuk
berlatih
kurang
mencerminkan seorang PASKIBRAKA yang seharusnya berpakaian rapih dalam melatih agar dijadikan teladan bagi adik-adiknya. Terdapat beberapa pelatih dalam melatih menggunakan celana jeans dan baju kaos. Walaupun hal tersebut sempat menjadi permasalahan, tetap menurut siswa tata tertib yang diterapkan, sanksi yang diberikan serta model pelatihan yang tegas dan disiplin sangat berpengaruh
terhadap
kedisiplinan
siswa
seperti
yang
diungkapkan oleh Praslivitas bahwa, “Saya merasakan perbedaan yang signifikan yaitu sebelum mengikuti kegiatan paskibra saya lebih pendiam dan tidak percaya diri karena diekstrakurikuler ini dibentuk karakter dan mental berani, disiplin dan tegas jadinya saya sekarang lebih percaya diri”.
61
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Nanda bahwa, “Secara pribadi sangat merasakan perbedaan contohnya lebih tepat waktu dalam menjalani suatu kegiatan, lebih mudah bangun dipagi hari, lebih bertanggungjawab atas segala tugas yang diberikan baik dikegiatan belajar mengajar maupun dikegiatan ekstrakurikuler, lebih pandai membagi waktu karena saya juga mengikuti ekstrakurikuler voli”.62 Dari beberapa pendapat dan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa sangat tegas yaitu melalui penetapan tata tertib dalam kegiatannya, sanksi yang diberikan ketika anggota melanggar dan model pelatihan yang 61
Wawancara dengan Praslivita Ningsih, Anggota PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang, 62 Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang
108
sangat tegas. Dari lingkungan dan pembiasaan tersebut ternyata sangat berpengaruh bagi anggota PASKIBRA. d. Partisipasi siswa PMR, Basket dan PASKIBRA 1) PMR (Palang Merah Remaja) Untuk melihat tingkat kedisiplinan siswa salah satunya melalui
partisipasi
dalam
mengikuti
suatu
kegiatan
ekstrakurikuler. Berikut ini penjelasan mengenai partisipasi siswa PMR dalam mengikuti kegiatan PMR yang diungkapkan oleh Ketua PMR Rizki Pangestika: “Pasti saya sangat aktif dan disiplin dikarenakan saya sebagai ketua dan yang bertanggungjawab atas seluruh kegiatan ekstrakurikuler PMR. Sedangkan kedisiplinan anggota sudah cukup baik dikarenakan keseriusan dan minat mereka berpatisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler ini lalu pelatih dan Pembina yang tegas membuat anggota PMR sebagian besar mentaati semua tata tertib yang telah ditetapkan”.63 Hal tersebut juga dipertegas dan diungkapkan oleh beberapa anggota dari PMR seperti Aulia Nabila dan Ninda bahwa “Secara keseluruhan sudah sangat baik, tetapi memang pasti ada saja yang tidak sengaja melanggar tata tertib karena kami hanya manusia biasa yang pernah khilaf”.64 Dan Ninda juga berpendapat bahwa “Sangat aktif berpatisipasi karena kegiatan PMR sangat menyenangkan dan terpuji yaitu berorientasi untuk membantu orang lain. Bentuk keaktifan saya adalah bentuk kesiapan saya menjadi relawan setiap saat sehingga saya aktif hadir disetiap kegiatan PMR”.65 Dari
uraian
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
partisipasi anggota PMR sangat aktif baik dalam mentaati tata
63
Wawancara dengan Rizki Pangestika, Ketua PMR di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Ninda Aini Syaher, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang 65 Wawancara dengan Aulia Nabila, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang 64
109
tertib maupun dalam mengikuti setiap kegiatan PMR. Di sisi lain dapat dilihat melalui absensi anggota PMR.66 2) Basket Partisipasi aktif dan rutin berlatih dalam kegiatan ekstarurikuler basket sangat diperlukan untuk pembentukan fisik dan mendukung kerja tim. Adapun keaktifan dan partisipasi kegiatan ekstrakurikuler basket yang diungkapkan oleh Sandy sebagai ketua basket sebagai berikut: “Iya aktif berpatisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler basket ini dikarenakan saya memang sangat menyukai olahraga basket dan disisi lain saya memiliki tanggung jawab sebagai ketua untuk memberikan contoh yang baik bagi anggota. Kedisiplinan anggota sangat baik yaitu dengan datang tepat waktu, ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan olahraga basket dan mematuhi aturanaturan dari pelatih”.67 Hal tersebut juga diungkapkan oleh Yudhistira selaku anggota dari basket bahwa, “kedisiplinan teman-teman secara kesulurahan sudah baik mungkin dikarenakan mereka memang sangat menyukai kegiatan ekstrakurikuler ini. Anggota akan lebih disiplin, termotivasi dan bersemangat ketika adanya turnamen maupun perlombaan-perlombaan”.68 Lalu menurut pelatih bentuk partisipasi siswa yaitu “hadir tepat waktu dalam kegiatan ekstrakurikuler, membantu apabila hujan maka siswa harus mengepel lapangan, lalu siswa mengikuti kejuaraan seperti perlombaan antar sekolah, DBL (Development Basketball League) dan meraih prestasi”.69 Adapun hasil pengamatan saya ketika melihat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yaitu dengan datang tepat waktu walaupun masih terdapat beberapa anggota 66
Dokumen Terlampir Wawancara dengan Ahmad Sandy, Ketua Basket di SMA Negeri 5 Tangerang 68 Wawancara dengan Yudhistira, Anggota Basket di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 8 Agustus 2014, pukul 08.00 WIB), di Depan Kelas XII IPS 3 Guru SMA Negeri 5 Tangerang 69 Wawancara dengan Arfansyah Gunawan, Pelatih Basket di SMA Negeri 5 Tangerang 67
110
yang terlambat lalu dikenakan sanksi oleh pelatih. Tetapi secara keseluruhan keaktifan siswa dalam proses kegiatan sangat aktif dan semangat. Dari partisipasi,
beberapa
hal
keaktifan
dan
tersebut
dapat
kedisiplinan
disimpulkan siswa
dalam
ekstrakurikuler basket ini sudah sangat baik. Keaktifan partisipasi siswa juga dapat dilihat melalui prestasi70 yang telah diraih. 3) PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera) Kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA sangat dituntut untuk berpatisipasi aktif dikarenakan kerja tim. Dalam mengikuti suatu perlombaan anggota PASKIBRA berlatih secara rutin dan disiplin. Berdasarkan pengamatan saya secara langsung selama satu bulan ini saya menilai keaktifan anggota dalam kegiatan ekstrakurikuler ini sangat baik dan sungguhsungguh. Penjelasan tersebut diperkuat oleh ungkapan Nanda sebagai Ketua PASKIBRA bahwa: “Saya sangat aktif dalam kegiatan ini dikarenakan saya juga dijadikan sebagai pemimpin dalam ekstrakurikuler paskibra. Menurut saya anggota paskibra sangat terbentuk kedisiplinannya dan sangat baik karena memang diekstrakurikuler ini dilatih kedisiplinannya dalam setiap kegiatan”. 71 Hal tersebut juga dipertegas oleh Astuti bahwa, “Iya aktif karena saya sudah memiliki komitmen terhadap diri sendiri untuk aktif dalam kegiatan ini dan bersungguhsungguh”.72 Dan Praslivita juga mengungkapkan “Saya sangat aktif ketika ada program-program maupun acara dalam kegiatan ekstrakurikuler ini saya hadir dan membantu. Ketika
70 71 72
Dokumen Terlampir Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Astuti Agnes, Anggota Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang
111
ada perlombaan saya mengikuti dan berpatisipasi, acara buka bersama saya ikut membantu dalam acara tersebut”.73 Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggota ektrakurikuler PASKIBRA secara keseluruhan sudah sangat aktif karena memang dalam ekstrakurikuler ini dituntut kerjasama tim sehingga seluruh anggota diharuskan disiplin dalam berpatisipasi di kegiatan ekstrakurikuler ini. Dan hal tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan beberapa anggota
lain
serta
prestasi
yang
didapatkan
anggota
PASKIBRA.74
3.
Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang Dalam pelaksanaan suatu program kegiatan ekstrakurikuler pasti terdapat hambatan dan dukungan dalam pelaksanaanya. Adapun penjelasan mengenai faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket dan PASKIBRA sebagai berikut: a.
Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Kegiatan
Ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja) Didalam kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMA Negeri 5 Tangerang memiliki suatu hambatan dan dukungan dalam pelaksanaanya seperti yang dijelaskan oleh Frisca Julia bahwa, “Bagi ekstrakurikuler PMR memiliki sarana pendukung berupa UKS sebagai tempat praktek siswa untuk menangani siswa yang sakit dengan tindakan pertolongan pertama hambatannya yaitu pendanaan dalam pengadaan obat-obatan.”75 Sedangkan menurut 73
Wawancara dengan Praslivita Ningsih, Anggota PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang 74 Dokumen Terlampir 75 Wawancara dengan Frisca Julia, Anggota OSIS, MPK Bidang Ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang, (Sabtu, 19 Juli 2014, pukul 11.00 WIB), di Ruang Tamu SMA Negeri 5 Tangerang
112
pandangan Bu Rusmiyati “Faktor pendukung yaitu dari sarana dan prasarana serta pendanaan yang cukup dari sekolah. Faktor penghambat yaitu dari anggota yang terkadang kurang disiplin dan kurang tanggung jawab”. 76 Terkait dengan hal tersebut Ka Susan sebagai Pelatih juga berpendapat bahwa: “Faktor pendukungnya selain dari sarana dan prasarana yaitu pendanaan. Apabila siswa ingin melaksanakan suatu program didukung penuh oleh sekolah. Faktor penghambat terkadang dari siswa sendiri yang terlalu sibuk dengan gadget sehingga terkadang lalai dalam menjaga kerapihan dan kebersihan UKS sekolah, orangtua juga yang agak sulit mengizinkan anaknya berpatisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR. Hambatan lain yaitu dari ekstrakurikuler lain yang kurang mendukung bahkan menjatuhkan ekstrakurikuler PMR berakibat kepada siswa yang tadinya berminat berpatisipasi aktif menjadi tidak berminat. Lalu kurikulum juga menghambat karena begitu padat kegiatan siswa berakibat pada sedikitnya jadwal latihan siswa.77 Terdapat pendapat lain yang diungkapkan oleh Rizki Pangestika Ketua PMR bahwa: “Faktor pendukung dari orangtua yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun motivasi meskipun saya pulang malam orangtua sangat mengerti keadaan saya seperti apa dan terus mendukung. Kondisi sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekstrakurikuler PMR seperti seragam, atribut, perlengkapan, UKS, obat-obatan dan lain sebagainya sudah cukup baik. Faktor penghambatnya terkadang adanya perbedaan pendapat antara pelatih dan Pembina PMR lalu terkadang apabila menyelenggarakan suatu acara pendanaan sulit sekali cairnya melalui birokrasi yang panjang”.78 Dari beberapa pendapat di atas sangat menarik karena terdapat
beberapa
perbedaan
pandangan
mengenai
faktor
pendukung dan penghambat dari kegiatan ekstrakurikuler PMR. 76
Wawancara dengan Rusmiyati, Pembina PMR di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Susan Dwijayanti, Pelatih PMR di SMA Negeri 5 Tangerang 78 Wawancara dengan Rizki Pangestika, Ketua PMR di SMA Negeri 5 Tangerang 77
113
Adapun secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung ekstrakurikuler ini adalah kondisi sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekstrakurikuler PMR seperti seragam, atribut, perlengkapan, UKS, obat-obatan dan lain sebagainya sudah cukup baik. Lalu dari segi pendanaan juga sangat mendukung. Sedangkan faktor penghambat dari kegiatan ekstrakurikuler ini adalah dari anggota PMR terkadang dari siswa sendiri yang terlalu sibuk dengan gadget sehingga terkadang lalai dalam menjaga kerapihan dan kebersihan, beberapa orangtua dari anggota tidak mengizinkan, adanya perbedaan pendapat antara pelatih
dan
Pembina
PMR
lalu
terkadang
apabila
menyelenggarakan suatu acara pendanaan sulit sekali cairnya melalui birokrasi yang panjang. b. Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Kegiatan
Ekstrakurikuler Basket Faktor
pendukung
dan
penghambat
pada
kegiatan
ekstrakurikuler basket di SMA Negeri 5 Tangerang seperti yang diungkapkan oleh
Frisca Julia bahwa, “Bagi ekstrakurikuler
basket sudah memiliki sarana pendukung yang baik yaitu lapangan basket tetapi hambatannya yaitu hanya dapat dipakai pada waktu-waktu tertentu saja dikarenakan terbentur dengan jadwal ekstrakurikuler lain”.79 sedangkan menurut Pembina Bu Yati bahwa, “Faktor penghambat dari segi waktu siswa yang begitu padat, hambatan lain yaitu pendanaan apabila ingin berpatisipasi dalam perlombaan contohnya DBL memerlukan biaya yang banyak”.80 Ahmad Sandy sebagai Ketua Basket mengungkapkan faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakurikuler ini yaitu: 79 80
Wawancara dengan Frisca Julia, Anggota OSIS di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Yati Karyatiningsih, Pembina Basket di SMA Negeri 5 Tangerang
114
“Faktor pendukung yaitu dari motivasi orang tua baik materi dan moril, sarana dan prasarana penunjang, pelatih yang tegas dan professional. Kondisi sarana dan prasarana penunjang sudah cukup baik sesuai dengan standar tetapi pemanfaatan lapangan yang dibatasi sehingga harus berkoordinasi dan tawar-menawar dengan ekstrakurikuler lain.Faktor penghambat dari pendanaan yang sulit dicairkan dari pihak sekolah dan orangtua terkadang tidak mengizinkan”.81 Senada dengan hal tersebut diungkapkan oleh anggota basket yang terdiri dari 9 (Sembilan) siswa yang terdiri dari Yudhistira, Michael, Nadia, Malik, Farid, Richard, Cindy, Vieri, dan Mahreza yang memang rata-rata pernyataanya sama sehingga dapat penulis simpulkan dari beberapa pendapat tersebut bahwa sarana dan prasarana sudah cukup baik, orangtua sebagian besar mendukung kegiatan ini, stakeholder mendukung ketika kami ingin mengikuti perlombaan maupun ingin mengadakan perlombaan di SMA Negeri 5 Tangerang. Baik kepala sekolah, Pembina, pelatih, Osis, dan wakasek kesiswaan sangat antusias dan bekerjasama untuk menyukseskan
kegiatan
atau
event-event
yang
kami
selenggarakan dan yang kami ikuti. Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas dan dari hasil pengamatan secara langsung bahwa faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah sudah memiliki sarana pendukung yang baik sesuai dengan standar lapangan olahraga basket, motivasi orang tua baik materi dan moril, pelatih yang tegas dan professional. Adapun faktor penghambatnya yaitu lapangan basket hanya dapat dipakai pada waktu-waktu tertentu saja dikarenakan terbentur dengan jadwal ekstrakurikuler lain, pendanaan apabila ingin berpatisipasi dalam perlombaan contohnya DBL memerlukan biaya yang banyak, pendanaan yang sulit dicairkan dari pihak sekolah dan orangtua terkadang tidak mengizinkan, dan dari segi 81
Wawancara dengan Ahmad Sandy, Ketua Basket SMA Negeri 5 Tangerang
115
cuaca karena lapangan olahraga SMA Negeri 5 Tangerang outdoor sehingga membuat siswa begitu kelelahan ketika cuaca panas dan tidak bisa berlatih ketika hujan. c.
Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Kegiatan
Ekstrakurikuler PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera) Dalam kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA sebenarnya tidak membutuhkan sarana yang sulit hanya membutuhkan lapangan utuk
latihan
baris-berbaris
dan
atribut
untuk
mengikuti
perlombaan. Berikut ini faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan Tangerang
ekstrakurikuler PASKIBRA yang
diungkapkan
oleh
di
SMA Negeri 5
Frisca
Julia
“Bagi
ekstrakurikuler Paskibra faktor pendukungnya yaitu berupa sarana penunjang yang baik seperti tiang bendera, lapangan untuk latihan dan ruangan bagi Paskibra tetapi ruangan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik hingga berdebu”.82 Sedangkan menurut Pembina PASKIBRA dari segi sarana “cukup mendukung baik ruangan khusus kegiatan Paskibra maupun lapangan untuk latihan”.83 Dan menurut salah satu anggota PASKIBRA yaitu Riri Fitriana bahwa “Seluruh stakeholder Ssangat mendukung yaitu melalui akomodasi sarana dan prasarana, motivasi dan dispensasi”.84 Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ketua PASKIBRA Nanda bahwa: “Faktor pendukung sudah mencukupi karena ekstrakurikuler paskibra hanya lapangan, dan atribut seragam, dari orangtua, dan pelatih sedangkan faktor penghambat terdapat beberapa anggota yang mudah kelelahan, cuaca, penghambat lain anggota yang semakin berkurang sehingga setiap ada perlombaan apabila ada kekosongan pembentukan barisberbaris harus di isi dengan anggota senior”.85 82
Wawancara dengan Frisca Julia, Anggota OSIS di SMA Negeri 5 Tangerang Wawancara dengan Neni Roslela, Pembina Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang 84 Wawancara dengan Riri Fitriana, Anggota Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang, (Jum’at, 15 Agustus 2014, pukul 09.30 WIB), di Depan Ruang OSIS Negeri 5 Tangerang 85 Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang 83
116
Dari beberapa pendapat dari informan dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang adalah dari segi sarana dan prasarana yang penunjang baik. Lalu orangtua yang mendukung dan jumlah pelatih yang banyak dari anggota senior, pelatih pusat dari PASKIBRA Tangerang dan dari alumni PASKIBRA SMA Negeri 5 Tangerang. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu cuaca yang tidak mendukung terlalu panas atau hujan, penghambat lain anggota yang semakin berkurang.
C. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitan ini, terdapat beberapa hal yang dijumpai peneliti di dalam proses penelitian, sehingga penelitian tidak memberikan hasil sebagaimana mestinya, yaitu: 1.
Peneliti Dari segi peneliti sendiri memiliki beberapa keterbatasan dalam melakukan
penelitian,
yaitu:
keterbatasan
dari aspek waktu,
kesempatan dan biaya. Selain itu, keterbatasan komunikasi dengan para informan membuat penulis kesulitan dalam menentukan jadwal wawancara dan lain sebagainya. 2.
SMA Negeri 5 Tangerang. Adapun beberapa hal keterbatasan penelitian yang berasal dari pihak tempat penelitian adalah: pertama, sistem pendataan atau database di SMA Negeri 5 Tangerang yang belum lengkap sehingga peneliti tidak mudah memperoleh data sesuai dengan yang diharapkan. Kedua, terkait dengan dokumentasi, rinciaan seluruh program ekstrakurikuler, pendataan prestasi, dan rekapitulasi absensi PMR, Basket, dan Paskibra sehingga penulis sulit untuk menganalisis pencapaian pelaksanaan program ekstrakurikuler yang berkenaan dengan peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang melalui beberapa tahapan yaitu melalui perencanaan dalam membuat suatu program dijadikan sebagai langkah awal dalam menganalisis kebutuhan dan potensi yang dimiliki sekolah selain itu dijadikan sebagai penyusunan strategi awal dalam pelaksanaan program. Disamping itu dalam pelaksanaan program ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang dilakukan pengorganisasian untuk membuat job desk masing-masing stakeholder yang dijadikan mekanisme kerja dan kerjasama para stakeholder. Dengan adanya pengorganisasian seluruh stakeholder menjadi disiplin dalam bekerja dan dalam menetapkan program yang akan dicapai. Dilanjutkan dengan pembuatan kebijakan yang dijadikan sebagai landasan pelaksanaan program ekstrakurikuler, baik dalam penyusunan perencanaan dan proses kegiatan berlangsung. Jadi dalam penyusunan perencanaan, proses kegiatan hingga terlaksananya program diperlukan pengawasan yang dijadikan sebagai evaluasi keberhasilan pencapaian pelaksanaan program ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang.
2.
Peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang yang utama adalah dijadikan sebagai salah satu wadah yang menarik bagi siswa untuk memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya. Ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang juga dijadikan sebagai upaya menumbuhkan disiplin siswa disamping banyaknya permasalahan yang terjadi disekolah baik dari pelanggaran disiplin dan kenakalan remaja. Oleh sebab itu, salah satu solusi dari
117
118
sekolah yaitu dengan pengembangan dan pembinaan peserta didik melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler berperan penting dalam menumbuhkan disiplin siswa dikarenakan kegiatan ekstrakurikuler dianggap kegiatan yang menarik bagi siswa sehingga melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat mudah dilatih dan dibiasakan untuk disiplin dengan mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan. Sedangkan peran kegiatan ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja), Basket dan PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera) di SMA Negeri 5 Tangerang yang anggotanya dijadikan sebagai informan adapun kesimpulan secara keseluruhan bahwa kegiatan peran ketiga ekstrakurikuler tersebut dijadikan sebagai solusi utama siswa untuk meluangkan waktunya dengan kegiatan positif dan menumbuhkan kedisiplinannya. Dari ketiga ekstrakurikuler tersebut berperan dalam menumbuhkan disiplin melalui teladan baik dari lingkungan, pelatih, pembina, maupun ketua ekstrakurikuler, lalu memberikan sanksi bagi anggota yang melakukan pelanggaran, menumbuhkan disiplin dalam tata krama, bersosialisasi dan menjalani kehidupan sehari-hari secara terorganisir. 3.
Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket dan PASKIBRA dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang sebagai berikut: a. Faktor pendukung ekstrakurikuler PMR adalah kondisi sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekstrakurikuler PMR seperti seragam, atribut, perlengkapan, UKS, obat-obatan dan lain sebagainya sudah cukup baik. Lalu dari segi pendanaan juga sangat mendukung siswa yang ingin melaksanakan suatu program dengan didukung penuh oleh sekolah. Sedangkan faktor penghambat dari kegiatan ekstrakurikuler ini adalah dari anggota PMR terkadang dari siswa sendiri yang terlalu sibuk dengan gadget sehingga terkadang lalai dalam menjaga kerapihan dan kebersihan, beberapa orangtua dari anggota tidak mengizinkan, adanya perbedaan pendapat antara pelatih dan Pembina
119
PMR lalu terkadang apabila menyelenggarakan suatu acara pendanaan sulit sekali cairnya melalui birokrasi yang panjang. b. Faktor pendukung dalam kegiatan basket adalah sudah memiliki sarana pendukung yang baik sesuai dengan standar lapangan olahraga basket, motivasi orang tua baik materi dan moril, pelatih yang tegas dan professional. Adapun faktor penghambatnya yaitu lapangan basket hanya dapat dipakai pada waktu-waktu tertentu saja dikarenakan terbentur dengan jadwal ekstrakurikuler lain, pendanaan memerlukan biaya yang banyak dan sulit dicairkan dari pihak sekolah, orangtua terkadang tidak mengizinkan, dan dari segi cuaca karena lapangan olahraga SMA Negeri 5 Tangerang outdoor sehingga membuat siswa begitu kelelahan ketika cuaca panas dan tidak bisa berlatih ketika hujan. c. Faktor pendukung kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang adalah dari segi sarana dan prasarana yang menunjang baik dari ruangan khusus kegiatan Paskibra maupun lapangan untuk latihan dan atribut seragam, orangtua yang mendukung dan jumlah pelatih yang banyak dari anggota senior, alumni, pelatih pusat dari PASKIBRA Tangerang. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu terdapat beberapa anggota yang mudah kelelahan, cuaca yang tidak mendukung terlalu panas atau hujan, penghambat lain anggota yang semakin berkurang.
B. Saran Berdasarkan dari temuan-temuan hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Hendaknya, SMA Negeri 5 Tangerang dapat lebih meningkatkan kembali sistem pendataan atau komputerisasi agar memiliki database yang baik terkait dengan ekstrakurikuler sehingga mempermudah pihak sekolah dan pihak lain dalam mengakses dan memberikan informasi tentang SMA Negeri 5 Tangerang.
120
2.
Hendaknya, seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket dan PASKIBRA dapat
terus meningkatkan disiplin diri dan
termotivasi agar lebih baik. 3.
Hendaknya, baik Pembina dan Pelatih dapat terus menumbuhkan dan menegakan
kedisiplinan
siswa
yang
akhirnya
diharapkan
akan
berpengaruh terhadap peningkatan belajar, kehidupan sehari-hari, bahkan tertanam hingga di masa depan. 4.
Hendaknya, pihak terkait yaitu para stakeholder bisa dijadikan teladan bagi siswa untuk menumbuhkan kedisiplinan dan dapat menjalin kerjasama yang baik dalam memajukan kegiatan ektrakurikuler.
5.
Hendaknya orang tua mendukung secara penuh keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan dalam hal itu sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan sosialisasi serta penjelasan mengenai pentingnya kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa.
6.
Hendaknya, baik pemerintah pusat dan daerah mendukung secara penuh melalui pendanaan untuk menunjang sarana prasarana kegiatan ekstrakurikuler.
7.
Hendaknya, sekolah terus mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak lain untuk menyelenggarakan program ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang.
8.
Hendaknya, apabila terdapat penilitian terkait dengan ekstrakurikuler dan disiplin di SMA Negeri 5 Tangerang maupun sekolah lain, baiknya menganalisis mengenai ekstrakurikuler selain PMR, Basket dan PASKIBRA secara mendalam.
DAFTAR PUSTAKA Al Wa’ie. Media Politik dan Dakwah Membangun Keasadaran Umat, Di akses pada
10
Januari
2014
pukul
01.59
WIB,
(http://hizbut-
tahrir.or.id/2012/11/05/kriminalitas-remaja-di-sekitar-kita/). Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Asmani, Jamal Ma’mur. Kiat Mengembangkan Bakat Anak Di Sekolah Jogjakarta: Diva Press, Anggota IKAPI, 2012, cet. ke-1. Badan
Standar
Nasional
Pendidikan
dan
Pusat
Kurikulum.
Panduan
Pengembangan Diri, Jakarta: Pengembangan Diri ALLSON, 2006. Durkheim, Emil. Pendidikan Moral, Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologis Pendidikan, Jakarta: Erlangga, 1990. Fathullah, Tiza Awal. “Hubungan Antara Penerapan Hukuman Dengan Disiplin Siswa Kelas X (Sepuluh) SMA Budi Mulia Ciledug”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cet. ke-1. Hamalik, Oemar. Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum, Bandung: Mandar Maju, 1992, cet. ke-1. Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, cet. ke-5, h. 182. Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 1978.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan Online. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, http://kbbi.web.id/disiplin, April 2014, di akses Selasa 24 Juni 2014, Pukul 22.20 Khalsa, SiriNam S. Pengajaran Disiplin dan Harga Diri, Jakarta: PT Indeks, 2008, cet. ke-2. Minarti, Sri. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, cet. ke-1. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Muhaimin., dkk., Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi dan Impelementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Mulyasa, E. Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cet. ke-1. Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Prihatin, Eka. Manajemen Peserta Didik, Bandung: Alfabeta, 2011, cet. ke-1. Rosdiansyah, Aziz. “Peranan Pendidikan Akhlak Dalam Pembinaan Disiplin Belajar Siswa Kelas 2 Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 1 Ciputat”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Sabri, H.M. Alisuf. Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999, cet. ke-1.
Sahertian, Piet A. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, cet. ke-1. Salam, Syamsir. dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, Jakarta: PT Indeks, 2012. Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, Jakarta: PT Indeks, 2012. Sasono, Adi. Solusi Islam Atas Problematika Umat (Ekonomi, Pendidikan, Dakwah), Jakarta: Gema Insani Press,1998, cet. ke- 1, h. 135. Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2011. Sudjana, Djudju. Manajemen Program Pendidikan, Bandung: Falah Production, 2000. Sulhan, Najib. Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa, Surabaya: PT Jepe Press Media Utama, 2011, cet. ke-1. Sumaya, Indah. “Penegakan Disiplin Siswa Di SMP Al Amanah Setu Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Supardi. Kinerja Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, cet. ke-1. Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, cet. ke-1 Suryosubroto, B. Tata Laksana Kurikulum, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, cet. ke-2. Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan, Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional, Bandung: Angkasa, 1993.
Suwanto., dkk., Ayo Belajar di Sekolah, Yogyakarta: Kanisius Anggota IKAPI, 2010. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, cet. ke-3. Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika, 2011, cet. ke-4. Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010, cet. ke-7.
LAMPIRAN
Lampiran
1
HASIL WAWAI\CARA Nama
: Drs. H. M. Bay Masruri, MM
Jabatan Tempat
: Kepala Sekolah : Ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tangerang
Hari/Tanggal: Sabtu, l6 Agustus 2014
1.
Dalam bentuk apa peran kepala sekolah terkait dengan pelaksanaen kegiatan ekstrakurikuler? Jawab:
Apabila kita kaitkan dengan pelaksanaan kegiatan ekstakurikuler tentunya kepala sekolah dalam mengambil suatu tindakan mengacu pada kurikulum
2013. Saya berperan mendukung kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang sudah diwajibkan lalu memberikan aratran mengenai perencan&m program, pengawasan, pendanaan dan evaluasi berdasarkan acuan pemerintah. Dalam pelaksanaanya saya sebagai kepala sekolah dan seluruh pihak terkait berusaha
memanfaatkan semaksimalkan mungkin kemampuan serta potensi yang
dimiliki
2.
sekolah.
Strategi apa dilakukan kepala sekolah dan pihak sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler? Jawab:
Strateginya dengan skala prioritas maksudnya adalah disesuaikan dengan kemampuan sekolah yaitu dengan memaksimalkan penggunaan fasilitas yang
tersedi4 mencari pelatih dari lingkungan sekolah baik alumni maupun guru
yang
memiliki
untuk melatih kegiatan
ekstrakurikuler,
bekerjasama dengan pelatih professional dari pihak luar dan mengalokasikan
dana sesuai dengan kebutuhan setiap ekstakurikuler. Selanjutnya sekolah harus memiliki perencanaan yang baik dari perumusan visi dan misi, tujuan
dan program yang akan dilaksanakan. Lalu pengadaan fasilitas dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak terkait.
dengan
Bagaimanakah kebijakan Kepala Sekolah dalam memberikan tugas,
wewenang
dan
tanggungiawab dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler? Tugas wewenang dan tanggung jawab sudah terdapat
job
desk masing-
masing. Seperti wakasek kesiswaan dan Pembina OSIS mengawasi seluruh kegiatan eksftakurikuler berkoordinasi dengdn Pembina dan pelatih. Didalam
ekstrakurikuler masing-masing dibentuk kembali stnrkttr organisasi baik ketua ekstrakurikuler, sekretaris, bendahara dan sebagainya. 4.
Bagaimanakah kebijakan
atau peraturan kepala sekolah
dalam
penggaran/ pendanaan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler? Jawab:
Pendanaan ekstrakurikuler selama
ini diterima dari dana pemerintah
pusat
maupun daerah dalam bentuk BOS dan BOP. Adapun pendanaan dari siswa
tidak dipaksakan yaitu melalui musyawarah pihak sekolah dengan komite dan orangtua. Dalam membuat kebijakan saya mengacu kepada aturan pemerintah
baik dari kwikulum 2013 maupun Undang-Undang, lalu mengacu pula pada peraturan pemerintah daerah. Kebijakan penganggaran dan pendanaan
kegiatan ekstrakurikuler sudah diatur
oleh
pemerintah
tetapi
pengalokasiannya sekolah yang mengatur sesuai dengan kebutuhan setiap ekstrakurikuler.
t. Kebijakan seperti apa yang dibuat oleh kepala sekolah mengenai pemanfaatan dan pengembangan sarana penunjang kegiatan ekstrakurikuler? Jawab:
Kepala sekolah dengan pihak terkait melakukan rapat dan membuat jadwal
untuk pemanfaatan fasilitas penunjang kegiatan ekstrakurikuler baik dalam penetapan waktu dan haxi setiap kegiatan ekstrakurikuler. Penetapan jadwal
kegiatan eksfiakurikuler tersebut dikarenakan banyaknya
kegiatan
ekstrakurikuler dan menggunakan fasilitas yang sama contohnya lapangan. Oleh sebab itu diperlukan pengaturan jadwal seluruh ekstrakurikuler. Adapun pengembangan atau perbaikan sarana penunjang kegiatan ekstrakuriktrler
harus dikoordinasikan terlebih dahulu oleh pihak terkait baik dari segi pendanaan dan kebutuhan ekstrakrnikuler. 6.
Kebijakan seperti apa yang dibuat kepala sekolah dalam pembentukan tata tertib ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang? Jawab:
Kebijakan kepala sekolah dalam membentuk tata tertib ekstrakurikuler di
SMA Negeri 5 Tangerang yaitu pertama-tama para stakeholder membentuk
tim dari
perwakilan guru senior, wakasek, guru
BK untuk membuat
rancangan tata tertib mauprm aturan-afuran yang disesuaikan dengan kegiatan
ekstrakurikuler lalu dirapatkan dengan dewan guru untuk didiskusikan dan dievaluasi kembali apakah tata tertib tersebut sudah disesuaikan dan tepat dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler masing-masing. Setelah tata
tertib tersebut disetujui langkah selanjutnya adalah disosialisasikan ketika ajaranbaru kepada Pembin4 pelatih maupun anggota setiap ekstrakurikuler. 7.
Bagaimana peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa? Jawab:
Peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa adalah melatih siswa melalui pembiasaan
diri agar berusaha
dengan keras,
bahkan dengan gemblengan seperti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra, Olahraga basket dan PMR. Dengan latihan dan membiasakan diri, disiplin
akan terbentuk'dalam
diri siswa dan pada akhirnya disiplin itu
menjadi
disiplin diri bagi siswa. Selanjutnya melalui penyadaran agar siswa benarbenar memahami hakikatnya sebagai siswa yang terikat dengan aturan atau tata tertib sehingga harus benar-benar memahami aturan yang harus dipatuhi.
Ekstrakurikuler juga berperan sebagai pengawas lanjutan maksudnya selain
dari kegiatan belajar mengajar dikelas yang sifatnya
akademik,
ekstrakurikuler juga berperan memberikan pengawasan kepada siswa selain mengembangkan bakat dan minat tetapi membentuk kara}1er disiplin melalui kegiatan yang siswa minati. Ekstrakurikuler juga mencerminkan karakter diri
siswa oleh sebab itu dari ekstrakurikuler siswa dapat dijadikan teladan bagi
teman-temannya. Contohnya siswa yang mengikuti paskibra karena kegiatan
semi militer tersebut membentuk karaktek disiplin siswa sehingga karakter
disiplin siswa terbentuk dengan baik dan bisa dijadikan tauladan bagi lingkungannya.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler terkait dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa? Jawab:
Faktor pendukung yaitu sumber daya manusia yang ada disekolah baik guru dan siswa yang memilik potensi sangat baik sedangkan faktor penghambatnya
yaitu pendanaan yang hanya mengandalkan dan bersumber dari pemerintah sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dan program begitu banyak sehingga
tidak mencukupi seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan. 9.
Bagaimana solusinya dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler terkait dengan kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab:
Dengan memanfaatkan sumber daya manusia dengan sebaik-baiknya yaitu bekerjasama dengan alumni yang terlatih lalu memanfaatkan manajemen
yang baik dari sekolah baik dari segi pengalokasian dan4 waktu
dan
sebagainya.
Tangerang, 28 Agustus 2014
ffi
Negeri 5 Tangerang
NIP. 19550908 198203
I
00s
Lampiran 2
HASIL WAWAI\ICARA Nama
: Sulastindani, M.Pd (Wakasek Kesiswaan)
I, Bagaimana peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa? Jawab:
Dengan adanya tata tertib, reward atau penghargaan bagi siswa teladan (siswa
yang berprestasi dibidang akademik dan ekstrakurikuler), dan sertifikat yang berguna untuk siswa mengikuti seleksi perguruan tinggi sehingga siswa termotivasi untuk aktif dan mentaati segala peraturan di ekshakurikuler demi tercapainya tujuan ekstrakurikuler. Dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler siswa dibiasakan untuk disiplin karena pembiasaan tersebut siswa menjadi
disiplin. Disiplin terbenhrk karena suatu aturan dan pembiasaan yang diterapkan didalam suatu kegiatan seperti kegiatan ekstrakurikuler. Tetapi memang terdapat siswa yang tidak aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karena hanya terfokus pada belajar saja.
Masalah-masalah apa sajakah yang terjadi terkait dengan kedisiplinan
di SMA Negeri
5 Tangerang?
Jawab:
Masalah kedisiplinan yang bersifat umum diakibatkan karena siswa menengah atas dimana tingkat umur peralihan dari tingkat remaja ke dewasa. Pada tingkat umur
ini siswa selalu ingin
mencoba hal-hal baru dan sangat
sulit untuk dilarang sehingga siswa melalarkan hal-hal yang melanggar seperti membolos, tidak mengerjakan tugas, sering bermain ploystotion diwarnet
X yang masih sering kati melahrkan
karena dirumah tidak difasilitasi. Siswa pada tingkat kelas
menyesuaikan
diri
dengan lingkungan sekolah
pelanggaran tata tertib, kelas XI siswa sedang mencari jati dirinya, sedangkan
yang sudah kelas
XII lebih disiplin dan fokus terhadap dirinya sendiri dan
fokus belajar karena orientasi hidupnya lebih ke masa depan.
Tangerang,
2l
Agustus 2014
SMANegeri 5 Tangerang
NrP. 19680410 199202 2 006
Lampiran 3 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Safrial, S.Ag (Pembina Osis)
Bagaimana peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa? Jawab: Di SMA Negeri 5 Tangerang ini terdapat beberapa ekstrakurikuler yang berperan untuk membentuk disiplin siswa diantaranya Paskibra, Osis, Pramuka, PMR dan Basket. Contohnya kegiatan ekstrakurikuler Basket dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa melalui pelatih yang memiliki aturan bagi siswa datang tepat waktu yaitu jam 6 pagi. Dari peraturan tersebut siswa dituntut untuk bangun pagi dan datang tepat waktu. Sehingga peran kegiatan ekstrakurikuler sangat efektif dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa bahkan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra atau Osis dijadikan sebagai teladan bagi siswa yang lain dikarenakan anggota dari Paskibra maupun Osis memiliki kepemimpinan yang baik, bersosialisasi sangat baik dan disiplin dalam organisasi juga baik. Jadi ekstrakurikuler sangat berperan dalam menumbuhkan disiplin siswa.
Lampiran 4 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Frisca Julia (Anggota OSIS, MPK Bidang Ekstrakurikuler)
Kebijakan seperti apa yang dibuat sekolah sebelum pelaksanaan ekstrakurikuler? Jawab: Pertama ketua ekstrakurikuler harus menyerahkan proposal berupa program kerja diawal jabatan, kedua anggota wajib berjumlah minimal 15 siswa apabila kurang dari 15 akan dipermasalahkan, dan yang ketiga wajib diadakannya uang kas bagi setiap ekstrakurikuler lalu setiap ingin mengadakan suatu kegiatan harus melalui prosedur dan birokrasi yang baik seperti melalui MPK B Osis selanjutnya ke Wakasek Kesiswaan dan didiskusikan dengan Pembina dan Pelatih.
2.
Apa
saja
faktor
pendukung
dan
penghambat
bagi
kegiatan
ekstrakurikuler (Paskibra, PMR, dan Basket)? Jawab: Bagi ekstrakurikuler Paskibra faktor pendukungnya yaitu berupa sarana penunjang yang baik seperti tiang bendera, lapangan untuk latihan dan ruangan bagi Paskibra tetapi ruangan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik hingga berdebu, bagi ekstrakurikuler PMR memiliki sarana pendukung berupa UKS sebagai tempat praktek siswa untuk menangani siswa yang sakit dengan tindakan pertolongan pertama hambatannya yaitu pendanaan dalam pengadaan obat-obatan, dan bagi ekstrakurikuler basket sudah memiliki sarana pendukung yang baik yaitu lapangan basket tetapi hambatannya yaitu hanya dapat dipakai pada waktu-waktu tertentu saja dikarenakan terbentur dengan jadwal ekstrakurikuler lain.
Lampiran 5 HASIL WAWANCARA
Nama 1.
: Rusmiyati, S.Pd (Pembina PMR (Palang Merah Remaja))
Apakah tujuan dan fungsi kegiatan ekstrakurikuler PMR? Jawab: Tujuannya melatih generasi penerus dalam menerapkan kesehatan baik untuk dirinya maupun orang lain. Fungsinya agar siswa lebih memahami bagaimana cara hidup sehat, bagaimana pertolongan pertama pada suatu kejadian seperti kecelakaan.
2.
Apa saja tata tertib yang digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMA Negeri 5 Tangerang? Jawab: Tata tertib di ekstrakurikuler PMR ada yang tertulis dan ada tata tertib berjalan sesuai dengan proses kegiatan berlangsung. Salah satu tata tertib anggota yaitu harus datang tepat waktu, latihan harus rutin, lalu harus bersikap baik dan sopan. Anggota juga diharapkan dapat menerapkan Tri Bakti Palang Merah Remaja dan menggunakan seragam PMR yang telah ditetapkan.
3.
Sanksi apa saja yang diberikan bagi siswa yang melanggar? Jawab: Apabila siswa melanggar maka siswa akan mendapat hukuman sesuai dengan pelanggarannya. Contohnya siswa datang terlambat maka siswa tersebut akan dihukum tetapi hukuman yang mendidik seperti siswa harus menjelaskan mengenai materi pokok palang merah remaja dan sebagainya.
4.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR? Jawab: Faktor pendukung yaitu dari sarana dan prasarana serta pendanaan yang cukup dari sekolah. Faktor penghambat yaitu dari anggota yang terkadang kurang disiplin dan kurang tanggung jawab.
Lampiran 6 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Hj. Yati Karyatiningsih, S.Pd (Pembina Olahraga Basket)
Apakah tujuan dan fungsi kegiatan ekstrakurikuler olahraga basket? Jawab: Untuk menyalurkan hobi anak terhadap olahraga basket, untuk mencari bibit unggul maksudnya menggali potensi yang dimiliki siswa.
2.
Apa saja tata tertib yang digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga basket di SMA Negeri 5 Tangerang? Jawab: Tata tertib terkait dengan waktu kegiatan, perilaku dan sikap anggota, serta kemampuan siswa.
3.
Sanksi apa saja yang diberikan bagi siswa yang melanggar? Jawab: Sanksi yang diberikan disesuaikan dengan pelanggaran yang dibuat siswa. Apabila telat biasanya pelatih menegur dan anggota atau siswa dihukum lari, push up, sit up atau sebagainya.
4.
Apa saja faktor penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler basket? Jawab: Faktor penghambat dari segi waktu siswa yang begitu padat, hambatan lain yaitu pendanaan apabila ingin berpatisipasi dalam perlombaan contohnya DBL memerlukan biaya yang banyak.
Lampiran 7 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Neni Roslela, S.Pd (Pembina Paskibra)
Apakah tujuan dan fungsi kegiatan ekstrakurikuler Paskibra? Jawab: Tujuan Melatih siswa untuk disiplin diri. Fungsinya sebagai wadah untuk bersosialisasi dan melatih mental siswa agar lebih kuat dikarenakan di pelatihan Paskibra siswa dilatih semi militer.
2.
Sanksi apa saja yang diberikan bagi siswa yang melanggar? Jawab: Apabila siswa melanggar aturan maka disesuaikan sanksinya dengan pelanggaran yang telah dilakukan. Anggota telat maka akan disuruh lari atau push up.
3.
Bagaimana kondisi sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekstrakurikuler? Jawab: Cukup mendukung baik ruangan khusus kegiatan Paskibra maupun lapangan untuk latihan.
Lampiran 8 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Susan Dwijayanti (Pelatih PMR (Palang Merah Remaja))
Apakah tujuan dan fungsi kegiatan ekstrakurikuler PMR? Jawab: Tujuan utama adalah pembentukan karakter dan kepribadian siswa. Fungsinya sebagai wadah bagi siswa untuk meluangkan waktunya, berpatisipasi aktif, bersosialisasi dan menggali potensi yang ada didalam dirinya.
2.
Sanksi apa saja yang diberikan bagi siswa yang melanggar? Jawab: Sanksinya sangat unik yaitu olahraga seperti lari dan push up, lalu sanksi lain meningkatkan keberanian siswa ketika mereka terlambat akan dihukum sesuai permintaan anggota lain seperti bernyanyi, persentasi, atau membuat game menarik terkait dengan materi.
3.
Apakah tata tertib tersebut sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa sehari-hari? Jawab: Tentunya sangat berpengaruh kepada kehidupan siswa ketika siswa dilatih dan dibiasakan untuk disiplin maka karaker disiplin tersebut akan tertanam didalam diri siswa tersebut. Contohnya siswa harus disiplin dalam menjaga kesehatan maka siswa akan terbiasa dengan berolahraga, bangun dipagi hari, makan teratur karena memang diekstrakurikuler ini siswa mendapatkan materi mengenai kesehatan dan pada akhirnya sangat bermanfaat bagi masa depannya ketika ke perguruan tinggi.
4.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR? Jawab: Faktor pendukungnya selain dari sarana dan prasarana yaitu pendanaan.
Apabila siswa ingin melaksanakan suatu program didukung penuh oleh sekolah. Faktor penghambat terkadang dari siswa sendiri yang terlalu sibuk dengan gadget sehingga terkadang lalai dalam menjaga kerapihan dan kebersihan UKS sekolah, orangtua juga yang agak sulit mengizinkan anaknya berpatisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR. Hambatan lain yaitu dari ekstrakurikuler lain yang kurang mendukung bahkan menjatuhkan ekstrakurikuler PMR berakibat kepada siswa yang tadinya berminat berpatisipasi aktif menjadi tidak berminat. Lalu kurikulum juga menghambat karena begitu padat kegiatan siswa berakibat pada sedikitnya jadwal latihan siswa.
Lampiran 9 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Meilani Setyowati (Alumni PMR (Palang Merah Remaja))
Apakah potensi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR tergali dengan baik? Jawab: Sangat tergali dengan baik contoh ouputnya adalah saya yang berpatisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR potensi yang saya miliki baik kepemimpinan, penguasaan materi mengenai kesehatan, dan tindakan atau pertolongan pertama yang dilakukan ketika ada suatu bencana. Dengan tergalinya potensi tersebut saya dapat melanjutkan keperguruan tinggi dengan mudah saya mengambil di politeknik kesehatan di Serang.
Lampiran 10 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Arfansyah Gunawan (Pelatih Olahraga Basket)
Apakah tujuan dan fungsi utama kegiatan ekstrakurikuler basket? Jawab: Untuk menjadi ajang aplikasi dari minat dan bakat murid agar tersalurkan kearah yang lebih positif. Basket juga merupakan olahraga yang beregu sehingga mampu melatih kerjasama siswa dan kedisiplinan siswa baik waktu dan kesehatan yaitu jasmani.
2.
Apakah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sudah berjalan dengan efektif? Jawab: Efektif dapat dilihat dari berbagai kondisi dan keadaan. Apabila sedang libur disekolah atau terdapat kegiatan intrakurikuler sekolah yang mengharuskan siswa fokus terhadap belajar tentunya mengganggu latihan basket. Karena pada olahraga basket apabila siswa tidak melakukan latihan 2x24 jam tidak berkesinambungan maka kondisi fisik siswa akan kaku dan kondisi fisik juga akan menurun. Kendala saya tidak dapat menerapkan metode penerapan fisik yang baik karena banyak libur seperti ujian nasional dan ujian sekolah sehingga harus sterilisasi lapangan.
3.
Bagaimana bentuk partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler basket? Jawab: Bentuk partisipasi siswa yaitu hadir tepat waktu dalam kegiatan ekstrakurikuler, membantu apabila hujan maka siswa harus mengepel lapangan, lalu siswa mengikuti kejuaraan seperti perlombaan antar sekolah, DBL (Development Basketball League) dan meraih prestasi.
4.
Program-program apa saja yang terdapat di kegiatan ekstrakurikuler olahraga basket?
Jawab: Program-program ekstrakurikuler basket berorientasi kedepan yaitu prestasi. Dalam ektrakurikuler basket terdapat program jangka panjang dan jangka pendek. Program jangka panjang seperti pembentukan karakter siswa dan latihan fisik siswa. Program jangka pendek yaitu DBL (Development Basketball League) yang mengharuskan siswa disiplin latihan secara rutin dengan menjaga kondisi fisik, melakukan try in dan try out, menyusun strategi dan latihan teknik-teknik basket. 5.
Apa saja faktor penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler basket? Jawab: Sebenarnya Support dari pihak sekolah sudah sangat baik tetapi terdapat faktor penghambat dari segi pengaturan jadwal penggunaan lapangan yang masih kurang efektif dan tidak dapat digunakan maksimal yaitu hanya seminggu 3 kali sehingga masih harus menyewa lapangan diluar sekolah dikarenakan terdapat ekstrakurikuler lain yang menggunakan. Pada dasarnya olahraga tidak bisa libur latihan karena akan berpengaruh terhadap kondisi fisik siswa sedangkan fisik siswa harus terus dilatih secara rutin agar stabil. Hambatan lain yaitu dari anggota kegiatan ekstrakurikuler yang memang tidak secara keseluruhan memiliki kemampuan yang baik sehingga saya sebagai pelatih harus bekerja keras melatih. Terdapat beberapa siswa yang tidak memiliki kemampuan dasar basket sama sekali karena saat di SMA Negeri 5 ini berpatisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Lampiran 11 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Annisa Lutfiana (Pelatih Paskibra)
Apakah tujuan dan fungsi kegiatan ekstrakurikuler Paskibra? Jawab: Tujuan utama untuk melatih siswa agar disiplin sedangkan fungsinya sebagai wadah untuk menjalin kekerabatan, bersosialisasi, dan membentuk mental.
Lampiran 12 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Dimas Reri (Pelatih (Alumni) Paskibra)
Apakah tujuan dan fungsi kegiatan ekstrakurikuler Paskibra? Jawab: Tujuan dan fungsi kegiatan esktrakurikuler Pasibra adalah menumbuhkan kedisiplinan, siswa dilatih untuk manajemen waktu dengan baik dan menanamkan moral yang baik bagi siswa.
2.
Apakah potensi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra tergali dengan baik? Jawab: Ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra potensi siswa sangat tergali karena tidak hanya terlatih dalam latihan baris-berbaris tetapi juga diajarkan untuk berkomunikasi yang baik, lalu melatih keberanian dan kepemimpinan siswa sehingga mental siswa lebih terbangun dengan baik
3.
Sanksi apa saja yang diberikan bagi siswa yang melanggar? Jawab: Sanksi bagi siswa yang melanggar tergantung dengan pelanggaran siswa tersebut biasanya sanksinya lari ataupun push up, menepuk pipi sendiri, dan berupa teguran.
4.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Paskibra? Jawab: Faktor pendukung yaitu dari banyaknya pelatih dari alumni yang ikut membantu untuk melatih. Faktor penghambat yaitu dari internal anggota Paskibra yang terkadang malas karena lelah dan orangtua siswa yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra. Faktor lainnya yaitu pendanaan yang sulit untuk dicairkan dari pihak sekolah.
Lampiran 13 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Marhali, S.Pd., M.Si (Wakasek Humas dan Guru BK)
Permasalahan apa saja yang terdapat di SMA Negeri 5 Tangerang terkait dengan kedisiplinan? Jawab: Permasalahan kehadiran siswa baik siswa yang terlambat datang ke sekolah, membolos dibeberapa pelajaran yang kurang diminati, membolos tidak masuk sekolah dengan berbohong kepada orangtua karena kesibukan orangtua siswa dari rumah menggunakan seragam tetapi tidak pergi ke sekolah tetapi ketempat lain. Lalu masalah seragam baik sepatu yang tidak sesuai aturan, nongkrong dijalanan hingga digiring oleh satpol pp, handphone disita karena terdapat video yang tidak sepantasnya, merokok, menonton di dalam kelas dan lain sebagainya.
Lampiran 14 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Rizki Pangestika Handayani (Ketua PMR)
Apakah anda secara aktif berpatisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Pasti saya sangat aktif dan disiplin dikarenakan saya sebagai ketua dan yang bertanggungjawab atas seluruh kegiatan ekstrakurikuler PMR.
2.
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler PMR sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari? Jawab : Sangat berpengaruh, contohnya saya sudah membuat agenda atau jadwal kegiatan sehari-hari saya secara terorganisir sehingga berpengaruh terhadap disiplin waktu, belajar, sikap dan sebagainya. Dari ekstrakurikuler PMR ini saya juga belajar mengendalikan diri dengan mendisiplinkan diri sendiri dulu sebagai ketua baru mendisiplinkan anggota PMR.
3.
Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Faktor pendukung dari orangtua yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun motivasi meskipun saya pulang malam orangtua sangat mengerti keadaan saya seperti apa dan terus mendukung. Faktor penghambatnya terkadang adanya perbedaan pendapat antara pelatih dan Pembina PMR lalu terkadang apabila menyelenggarakan suatu acara pendanaan sulit sekali cairnya melalui birokrasi yang panjang.
Lampiran 15 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Ahmad Sandy Kresna Putra Tama (Ketua Basket)
Apakah tujuan anda mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Tujuan utamanya meyalurkan minat dan bakat, menambah teman serta memanfaatkan waktu luang dengan hal-hal yang positif.
2.
Apakah
anda
secara
aktif
berpatisipasi
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Iya aktif berpatisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler basket ini dikarenakan saya memang sangat menyukai olahraga basket dan disisi lain saya memiliki tanggung jawab sebagai ketua untuk memberikan contoh yang baik bagi anggota. 3.
Apakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Faktor pendukung yaitu dari motivasi orang tua baik materi dan moril, sarana dan prasarana penunjang, pelatih yang tegas dan professional. Faktor penghambat dari pendanaan yang sulit dicairkan dari pihak sekolah dan orangtua terkadang tidak mengizinkan.
Lampiran 16 HASIL WAWANCARA
Nama
1.
: Muhammad Nanda Rizki Dhiya ‘Ulhaq (Ketua Paskibra)
Apakah tujuan anda mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Tujuannya untuk lebih melatih kedisiplinan dan pengalaman berorganisasi.
2.
Bagaimana model latihan yang diberikan oleh Pelatih anda dalam kegiatan ekstrakurikuler yang anda ikuti? Apakah pelatih tegas dalam melatih? Jawab : Model latihan berupa praktek baris-berbaris, berlatih formasi, pemahaman mengenai sejarah paskibra, games, latihan fisik seperti lari dan push up. Pelatih di ekstrakurikuler paskibra ini sangat banyak baik dari alumni maupun dari pusat paskibra kota tangerang tetapi memang secara keseluruhan sangat tegas dan disiplin dalam melatih.
3.
Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Saya sangat aktif dalam kegiatan ini dikarenakan saya juga dijadikan sebagai pemimpin dalam ekstrakurikuler paskibra.
4.
Tata tertib seperti apa yang digunakan dalam ekstrakurikuler ini, lalu apakah tata tertib yang terdapat di ekstrakurikuler sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari? Jawab : Datang tepat waktu, menggunakan seragam dan atribut sesuai dengan aturan pelatih, menguasai teknik baris-berbaris, mengetahui materi mengenai dasardasar latihan baris-berbaris dan lain sebagainya. Iya sangat berpengaruh contohnya saya lebih mudah untuk bangun pagi dan menjaga kondisi tubuh dengan berolahraga itu dikarenakan saya benar-benar
dilatih untuk disiplin dan terbiasa hidup berlandaskan aturan yang positif dan tegas. 5.
Sebutkan faktor pendukung dan faktor penghambat apa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Faktor pendukung dari orangtua, dan pelatih sedangkan faktor penghambat terdapat beberapa anggota yang mudah kelelahan, cuaca, penghambat lain anggota yang semakin berkurang sehingga setiap ada perlombaan apabila ada kekosongan pembentukan baris-berbaris harus di isi dengan anggota senior.
Lampiran 17 HASIL WAWANCARA ANGGOTA PMR
Nama 1.
: Aulia Nabila (Sekretaris PMR)
Bagaimana model latihan yang diberikan oleh Pelatih anda dalam kegiatan ekstrakurikuler yang anda ikuti? Jawab : Model pelatihan seperti games, diskusi, praktek dan materi. Pengenalan materi dasar PMR dari tri bakti, lagu-lagu, sejarah dan selanjutnya praktek. Praktek melalui 7 materi inti yaitu kepemimpinan, pertolongan pertama, penyakit menular seksual terkait dengan kesehatan remaja, perawatan keluarga, donor darah dan lain sebagainya. Model pelatihan yang diterapkan oleh pelatih juga sangat tegas dan disiplin tetapi diluar kegiatan pelatih merupakan pribadi yang menyenangkan.
2.
Apakah anda secara aktif berpatisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Sangat aktif karena saya merasa memiliki tanggung jawab sebagai sekretaris. Berpatisipasi aktif dengan selalu datang tepat waktu, terkadang saya juga ikut melatih anggota baru, membuat proposal kegiatan PMR selama satu tahun bekerjasama dengan ketua, anggota dan pelatih, membuat demo ekskul PMR untuk perekrutan yang menarik, mengurus UKS, membantu siswa yang sakit dan terluka dan lain-lain.
3.
Sanksi apa yang diberikan ketika melanggar peraturan? Jawab : Sanksinya tidak membuat siswa tertekan tetapi melalui hukuman ini diharapkan siswa lebih terbentuk karakternya dengan lebih baik lagi. Ketika terlambat siswa diberikan teguran, diberikan kesempatan untuk menjelaskan alasannya mengapa terlambat, dan melalui kesepakatan bersama siswa dihukum sesuai dengan pelanggarannya seperti bernyanyi, push up, atau mempersentasikan materi jadi disesuaikan dengan kondisi.
HASIL WAWANCARA ANGGOTA PMR
Nama
1.
: Chintya Nur Ramdhani
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler PMR sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari? Jawab : Tentunya sangat berpengaruh bagi kehidupan saya sehari-hari yaitu saya lebih tanggap dan sigap ketika membantu orang lain, lalu saya lebih disiplin diri untuk kesehatan keluarga maupun diri saya sendiri dengan bangun dipagi hari, mengerjakan tugas dengan baik, berolahraga dan lain-lain.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika sebelum mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan sesudah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Iya saya merasakan perbedaan yaitu dari manajemen waktu yang lebih baik, lebih mudah bersosialisasi dan mendapatkan banyak pengalaman yang bermanfaat bagi pembentukan karakter dan mental.
3.
Bagaimana kedisiplinan teman-teman anda ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Secara keseluruhan sudah cukup baik, tetapi ada beberapa yang tidak bepatisipasi aktif dikarenakan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lebih dari satu.
Nama
1.
: Ninda Aini Syaher
Bagaimana model latihan yang diberikan oleh Pelatih anda dalam kegiatan ekstrakurikuler yang anda ikuti? Jawab : Model pelatihan yang diberikan sangat tegas tetapi menyenangkan maksudnya menggunakan metode yang menarik ketika penjelasan mengenai materi baik diselingi dengan games, diskusi dan lain sebagainya. Lalu prakteknya pun juga menarik karena berkaitan dengan kondisi sebenarnya seperti bencana alam banjir apa yang harus dilakukan, lalu ketika terjadi kecelakaan apa yang harus dilakukan jadi sangat menyenangkan karena seperti simulasi kejadian-kejadian.
2.
Apakah anda secara aktif berpatisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Sangat aktif berpatisipasi karena kegiatan PMR sangat menyenangkan dan terpuji yaitu berorientasi untuk membantu orang lain. Bentuk keaktifan saya adalah bentuk kesiapan saya menjadi relawan setiap saat sehingga saya aktif hadir disetiap kegiatan PMR.
3.
Sanksi apa yang diberikan ketika melanggar peraturan? Jawab : Sanksi yang diberikan apabila melanggar yaitu sanksi umum biasanya berupa lari, push up, shit up atau skot jam yang hitungannya menggunakan seri contohnya satu seri 10 hitungan, 4 kali membuat kesalahan berarti 4 seri yaitu 40 kali/ hitungan.
4.
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler PMR sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari? Jawab : Sangat berpengaruh karena kami dibiasakan untuk disiplin dalam latihan dan dalam
mengikuti
setiap
kegiatan
PMR.
Karena
pembiasaan
ditumbuhkan tersebut menjadi tertanam didiri setiap anggota PMR.
yang
HASIL WAWANCARA ANGGOTA PMR
Nama
: Muhammad Refi
Jabatan
: Anggota PMR
Tempat
: Ruang Kelas XI IPS 3
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Agustus 2014
Pertanyaan: 1.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika sebelum mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan sesudah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Tentunya sangat berbeda. Perbedaanya adalah saya lebih menghargai kesehatan diri saya, saya lebih menghargai waktu karena waktu sangat penting untuk membantu seseorang dalam suatu kejadian seperti bencana alam, saya lebih bertanggungjawab atas tugas-tugas baik tugas sekolah maupun tugas menjadi relawan PMR di sekolah.
2.
Bagaimana kedisiplinan teman-teman anda ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Kedisiplinan secara keseluruhan sudah cukup baik. Karena kami semua sangat menghargai tata tertib atau aturan yang telah dibuat dan disetujui bersama. Dengan disiplin berarti kita bekerjasama mensukseskan kegiatan PMR.
Lampiran 18 HASIL WAWANCARA ANGGOTA BASKET
Nama
1.
: Yudhistira
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler basket berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari? Jawab: Tentunya iya sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket saya lebih disiplin menjaga kesehatan dengan makan dan minuman yang baik untuk kesehatan, olahraga rutin apabila tidak olahraga rutin akan membuat stamina dan fisik melemah dalam olahraga basket, dan lebih disiplin serta bertanggungjawab terhadap tugas sekolah maupun tugas dari ekstrakurikuler basket yaitu mengikuti turnamen maupun perlombaan.
Nama
1.
: Michael Hendri
Bagaimana model latihan yang diberikan oleh pelatih anda dalam kegiatan ekstrakurikuler yang anda ikuti? Jawab : Model pelatihan pembentukan fisik agar mempermudah dalam latihan basket, pemanasan, teknik-teknik dasar olahraga basket, materi, strategi bermain basket, latihan dengan games dan lain sebagainya.
2.
Apakah
anda
secara
aktif
berpatisipasi
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Iya saya aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, karena saya ingin mengembangkan potensi diri saya agar dengan mudah mencapai prestasi.
3.
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler basket berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari? Jawab: Sangat berpengaruh bagi saya karena saya pada saat ini terbiasa bangun pagi dan berolahraga jadi saya sangat disiplin dalam menjaga stamina tubuh. Dari pembiasaan dan rutinitas tersebut membuat saya terbiasa untuk disiplin.
Nama
1.
: Nadia Rahmadani
Bagaimana model latihan yang diberikan oleh pelatih anda dalam kegiatan ekstrakurikuler yang anda ikuti? Jawab : Model pelatihan yang diberikan oleh pelatih yang utama yaitu mempelajari teknik dasar dan pola olahraga basket, dilanjutkan dengan pemanasanpemanasan untuk melatih fisik, ketika sudah menguasai maka dilanjutkan dengan percobaan pertandingan dengan membuat tim dari pertandingan dan permainan tersebut kita mempelajari strategi-strateginya. Pelatih dalam melatih juga sangat tegas dan disiplin mungkin tujuan utamanya agar kita terlatih untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam latihan.
Nama
1.
: Malik Abdul Azis
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler basket berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari? Jawab: Sangat berpengaruh karena saya selain mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini saya juga menjadi anggota Osis sehingga saya terlatih untuk mengatur waktu dengan baik. Dari olahraga basket disiplin dalam menjaga kesehatan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan saya.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Tentu merasakan perbedaan yang sangat siginifikan yaitu dari karakter saya lebih baik dalam bersosialisasi karena dalam ekstrakurikuler ini dilatih untuk sportif, disiplin dan kompak satu tim. Lalu kesehatan saya juga lebih baik karena sangat disiplin menjaga kesehatan tentunya berpengaruh dalam aktivitas saya sehari-hari baik belajar dan berlatih ekstrakurikuler. Saya juga dapat berpikir lebih positif dan sabar mungkin karena kesehatan jasmaninya lebih baik.
Nama 1.
: Farid Fajarianto
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler basket berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari? Jawab: Sangat berpengaruh bagi kehidupan saya sehari-hari. Seperti saya lebih disiplin untuk menjaga kesehatan dengan rutin olahraga, bangun dipagi hari, dan menjaga asupan makanan dan minuman. Lalu saya juga lebih disiplin dalam mengatur waktu dikarenakan semenjak mengikuti kegiatan ini saya dilatih untuk disiplin dalam berlatih, disiplin dalam kehadiran, dan memiliki pelatih yang dapat dijadikan teladan oleh sebab itu saya jadi terbiasa untuk hidup disiplin.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Iya merasakan perbedaan dari segi kesehatan. Dikarenakan dalam satu minggu 3 kali pertemuan untuk berlatih saya jadi terbiasa untuk berolahraga sehingga berpengaruh kepada stamina tubuh. Jadi ketika tubuh sehat saya merasa semangat menjalankan segala aktivitas.
Nama
: Richard Angkasa Pratama
Jabatan
: Anggota Basket
Tempat
: Di depan ruang kelas XII IPS 3
Hari/Tanggal : Sabtu,16 Agustus 2014
1.
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler basket berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari? Jawab: Iya bagi kehidupan saya sangat berpengaruh karena saya sudah terlatih disiplin dalam kegiatan ekstrakurikuler ini. Contohnya sekarang saya lebih disiplin dalam menjaga kesehatan dan stamina tubuh dikarenakan apabila saya tidak melatih otot-otot tubuh dengan olahraga rutin berakibat kepada kakunya otot tubuh saya sehingga dalam olahraga basket tidak efektif dan mengalami kesulitan-kesulitan untuk bergerak.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Ya terdapat perbedaan yaitu dari kesehatan, mudah bergaul atau bersosialisasi, memiliki banyak teman baik dari dalam dan luar sekolah, lebih percaya diri, dan dapat memanfaatkan serta mengatur waktu dengan lebih baik
Nama
1.
: Cindy Putri Nur Rahma
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler basket berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari? Jawab: Sangat berpengaruh dulu saya dalam menjalankan aktivitas sering datang terlambat sekarang tidak lebih menghargai waktu jadi di ekstrakurikuler basket ini saya dibiasakan untuk datang tepat waktu, latihan sungguh-
sungguh dan rutin. Oleh karena itu saya terbiasa untuk disiplin dalam berbagai hal. 2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Iya perbedaanya yaitu dari menjaga kesehatan lalu lebih bertanggung jawab atas diri sendiri dalam setiap aktivitas yang dijalani, lebih mudah bergaul, dan terbiasa serta terlatih untuk hidup disiplin.
Nama
1.
: Vieri Analdo
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler basket berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari? Jawab: Tentunya sangat berpengaruh terutama disiplin dalam menjaga stamina tubuh. Pada ekstrakurikuler ini kami harus terus latihan rutin agar menjaga otot-otot ditubuh kami tidak kaku, apabila anggota tidak disiplin menjaga kesehatan dan olahraga rutin berakibat pada stamina ketika latihan maupun perlombaan cepat kelelahan.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika sebelum mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan sesudah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Perbedaanya
lebih mudah bersosialiasasi,
bersemangat dalam menjalani aktivitas.
lebih disiplin dan lebih
Nama
1.
: Mahreza Saputra
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler basket berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari? Jawab: Tentunya sangat berpengaruh yaitu saya dapat lebih disiplin menjaga kesehatan dan kondisi fisik.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Perbedaanya saya lebih banyak memiliki teman, menjalani segala aktivitas lebih bersemangat karena kondisi fisik yang sehat tentunya dengan kondisi yang fit saya dapat menjalani kegiatan baik didalam ekstrakurikuler maupun diluar ekstrakurikuler dengan disiplin.
Lampiran 19 HASIL WAWANCARA ANGGOTA PASKIBRA
Nama
1.
: Praslivita Ningsih
Bagaimana model latihan yang diberikan oleh Pelatih anda dalam kegiatan ekstrakurikuler yang anda ikuti? Apakah pelatih tegas dalam melatih? Jawab : Model latihan secara fisik sangat tegas seperti latihan baris-berbaris, push up, lari, bernyanyi, ketegasan, kekompakan. Lalu latihan pendalaman sejarah dan materi, strategi biasanya berbentuk games dan diskusi atau debat.
2.
Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Saya sangat aktif ketika ada program-program maupun acara dalam kegiatan ekstrakurikuler ini saya hadir dan membantu. Ketika ada perlombaan saya mengikuti dan berpatisipasi, acara buka bersama saya ikut membantu dalam acara tersebut.
3.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Saya merasakan perbedaan yang signifikan yaitu sebelum mengikuti kegiatan paskibra saya lebih pendiam dan tidak percaya diri karena diekstrakurikuler ini dibentuk karakter dan mental berani, disiplin dan tegas jadinya saya sekarang lebih percaya diri.
Nama
1.
: Ceisara Diazs Wulandari
Bagaimana model latihan yang diberikan oleh Pelatih anda dalam kegiatan ekstrakurikuler yang anda ikuti? Apakah pelatih tegas dalam melatih? Jawab : Model pelatihan terdapat didalam kelas dan dilapangan terdapat perbedaan. Ketika didalam kelas lebih ke materi, diskusi, games jadi lebih menjalin kekeluargaan, pembentukan solidaritas dan kerjasama. Sedangkan model pelatihan dilapangan lebih ke praktek pelatihan fisik, mental dan membentuk karakter kedisiplinan dan kekompakan. Pelatih juga sangat tegas.
2.
Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Saya sangat aktif dikarenakan ekstrakurikuler paskibra solidaritasnya sangat tinggi jadi saya berusaha sebaik mungkin selalu hadir dan aktif berpatisipasi dalam kegiatan ini.
Nama
1.
: Irma Rahman Kurniadi
Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Iya sangat aktif berpatisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler ini yaitu dengan hadir tepat waktu, mengikuti perlombaan dan latihan rutin.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
ekstrakurikuler? Jawab :
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
Tentu terdapat perbedaan karena setiap kita masuk kedalam suatu kegiatan pasti terdapat nilai-nilai positif yang ditumbuhkan dan akhirnya tertanam didalam diri. Seperti nilai kedisiplinan, solidaritas dan tanggung jawab.
Nama
1.
: Syavira Ramadianti
Bagaimana model latihan yang diberikan oleh Pelatih anda dalam kegiatan ekstrakurikuler yang anda ikuti? Apakah pelatih tegas dalam melatih? Jawab : Dilatihnya seperti latihan fisik yaitu seperti pemanasan lari sambil bernyanyi, formasi baris-berbaris, latihan dasar baris-bebaris. Latihan indoor berupa diskusi, debat, games dan berbagi baik makanan dan minuman untuk menumbuhkan solidaritas.
2.
Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Iya saya pada awalnya kurang aktif karena orang tua tidak mengizinkan tetapi karena baik alumni dan teman-teman memberikan pengertian dan sosialisasi yang baik untuk anggota dan orangtua pada akhirnya saya sangat aktif berpatisipasi dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler paskibra ini.
3.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Iya merasakan perbedaan baik secara mental maupun kondisi fisik. Mental saya sangat terbangun ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini karena banyak tantangan yang diberikan oleh pelatih dan kondisi fisik lebih sehat dikarenakan sudah terbiasa untuk berolahraga.
Nama
1.
: Maghfirah Idzati Aulia
Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Iya saya sangat aktif berpatisipasi dalam kegiatan ini dengan mengikuti lomba, berpatisipasi dalam semua acara yang diadakan ekstrakurikuler paskibra seperti buka puasa bersama.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Tentu merasakan perbedaan dari karakter. Pada awalnya saya cenderung anak yang menutup diri, sulit bergaul dan pendiam ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra saya lebih berani mengungkapkan pendapat, lebih mudah bersosialisasi, lebih tegas dan disiplin. 3.
Bagaimana kedisiplinan teman-teman anda ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Kedisiplinan teman-teman secara keseluruhan sudah baik dikarenakan ekstrakurikuler ini memiliki pelatih yang bisas dijadikan teladan dan contoh serta sangat menumbuhkan kedisiplinan bagi anggotanya yang bertujuan untuk meraih prestasi dan gerakan yang kompak dan indah.
Nama 1.
: Riska Nur ‘Aini
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
ekstrakurikuler? Jawab :
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
Iya merasakan terdapat perbedaan saya lebih terlatih mentalnya dan tidak mudah tersinggung, lebih disiplin dalam berbagai hal seperti disiplin waktu disiplin menjaga kesehatan, disiplin dalam membangun karakter diri agar lebih baik lagi. 2.
Bagaimana kedisiplinan teman-teman anda ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Kedisiplinan anggota secara keseluruhan sudah baik tetapi memang terdapat satu dua orang yang kelelahan jadi kurang fokus untuk latihan.
Nama
1.
: Ike Agustin
Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Iya saya secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini karena memang saya sudah cinta sekali sama ekstrakurikuler ini.
2.
Bagaimana
kondisi
sarana
prasarana
penunjang
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Sarana dan prasarana sudah baik tetapi memang pembagian jadwalnya yang suka bentrok ketika kami benar-benar membutuhkan lapangan yang steril dari kegiatan lain karena harus latihan rutin untuk mengikuti perlombaan tetapi tidak bisa karena ekstrakurikuler lain juga terdapat event penting dan harus berlatih. 3.
Bagaimana kedisiplinan teman-teman anda ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Kedisiplinan anggota paskibra sangat baik dari segi kehadiran, partisipasi dalam perlombaan dikarenakan kami dari awal dibiasakan untuk tepat waktu dan berkomitmen penuh pada kegiatan ekstrakurikuler ini.
Nama
1.
: Astuti Agnes
Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Iya aktif karena saya sudah memiliki komitmen terhadap diri sendiri untuk aktif dalam kegiatan ini dan bersungguh-sungguh.
2.
Tata tertib seperti apa yang digunakan dalam ekstrakurikuler ini, lalu apakah tata tertib yang terdapat di ekstrakurikuler sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari? Jawab : Kita memiliki motto yang dijadikan landasan kita berlatih yaitu Paskibra itu tidak takut kalah, tidak takut salah, tidak takut jatuh, tidak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup, mati sekalian. Kalau ada seribu kami adalah satu, kalau ada seratus kami tetap satu, kalau ada sepuluh kami yakin tetap satu, kalau ada satu, ya itulah kami. Itu adalah motto seorang paskibra yang menggambarkan keberanian dan kerjasama antar anggota. Tentu sangat berpengaruh saya jadi lebih berani dan disiplin dari berbagai hal contohnya selalu tepat waktu dalam setiap kegiatan baik sekolah, les, maupun ekstrakurikuler.
Nama
1.
: Riri Fitriana
Apakah seluruh stakeholder pelaksana kegiatan ekstrakurikuler (kepala sekolah, guru, pembina, pelatih, Osis wakasek kesiswaan) mendukung anda dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Sangat mendukung yaitu melalui akomodasi sarana dan prasarana, motivasi dan dispensasi.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Sangat merasakan perbedaan dari disiplin dalam belajar karena kami dibiasakan untuk terus belajar dan berlatih agar hasilnya baik, dalam segi waktu kami juga dibiasakan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaikbaiknya, dalam bertata karma karena kami dibiasakan untuk menghormati yang lebih tua dan sesama teman.
Nama
1.
: Agung Abdul Azis
Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Jawab : Iya saya sangat aktif mengikuti kegiatan ini dikarenakan saya sangat menikmati setiap proses kegiatan yang ada di paskibra.
2.
Apakah anda merasa perbedaan yang signifikan ketika belum mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
dan
sudah
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler? Jawab : Iya sangat berbeda baik dari stamina tubuh lebih kuat, mentalnya juga lebih kuat dan berani, serta lebih disiplin dan dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. 3.
Bagaimana kedisiplinan teman-teman anda ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab : Secara keseluruhan kedisiplinan dan kehadiran anggota sudah baik.
Lampiran 20 TIASIL WAWANCARA WALI KELAS
Nama : Yufitrianq S.Pd Wali Kelas : XI IPA 4 Tempat : Ruang Guru Hari/Tanggal : Kamis, 2l Agustus 2014
Pertanyaan:
1. Apa
saja yang dilakukan wali kelas untuk mendukung siswa agar
mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan kesiswaan dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang? Jawab:
Dengan memberikan arahan dan sosialisasi kepada siswa pentingnya kegiatan
ekstrakurikuler. Lalu memberikan informasi kepada siswa manfaat dari
kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa. Memberitahukan informasi bahwa kegiatan ekstrakurikuler diwajibkan bagi siswa untuk memilih satu dan mengikuti kggiatan ekstrakurikuler tersebut secara aktif.
2.
Bagaimana
jika ada siswa yang tidak mau mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler dan siswa tersebut bermasalah? Jawab:
Sampai pada saat
ini
masih belum ada masalah berarti mengenai
permasalahan siswa yang tidak mau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Di
dalam kurikulum 2013 sudah dijelaskan bahwa ekstrakurikuler wajib diikuti
oleh siswa dan di SMA Negeri 5 Tangerang ini siswa diwajibkan memilih
satu ekstrakurikuler dan mengikuti ekstrakurikuler pramuka.
Tetapi
ekstrakurikuler pramuka disekolah ini masih kurang a}1if karena pelatihnya
jarang hadir. Kalaupun ada siswa yang bermasalah saya sebagai wali kelas melakukan pendekatan dan memberikan nasehat dan solusi terbaik bagi siswa tersebut.
3.
Sejauhmana
Wali kelas terlibat dalam menumbuhkan kedisiplinan
siswa? Jawab:
Wali kelas dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa yaitu dengan menjadi teladan yang baik bagi siswa. Kedisiplinan siswa juga tumbuh dikarenakan lingkungan sekolah dan tata tertib yang ada disekolah. Ekstrakurikuler juga
berperan penting dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa karena ekstrakurikuler merupakan kegiatan pilihan siswa dan kegiatan yang disukai
oleh siswa sehingga siswa dengan senang mematuhi segala aturan dan tata
tertib dalam proses kegiatan tersebut. Dengan kebiasaan yang ditanamkan didalam suatu kegiatan tentunya berpengaruh besar kepada kehidupan siswa sehari-hari.
4. Apa faktor pendukung dan penghambat
implementasi kegiatan
ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang? Jawab:
Di dalam kegiatan ektrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang terdapat faktor pendukung yaitu sarana prasarana penunjang yang difasilitasi oleh sekolah
sehingga memudahkan
dan membuat siswa aktif dalam
kegiatan
ekstrakurikuler. Adapun faktor penghambatnya adalah dari orangtua yang kurang mendukung kegiatan siswa yang kurang mengerti pentingnya kegiatan
ekstrakurikuler bagi siswa faktor penghambat lainnya adalah kurangnya pendanaan dan pengawasan karena begitu banyaknya jenis ekstrakurikuler yang terdapat di SMA Negeri 5 Tangerang.
5.
Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan wali kelas agar siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab:
Bentuk dukungan yang diberikan wali kelas agar siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yaitu berupa motivasi kepada siswa dan memberikan arahan agar siswa memilih ekstrakurikuler dengan tepat sesuai dengan karakter yang
dimiliki oleh siswa.
6.
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antnra siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan kedisiplinan @alam segi waktu, belajar, bersosialisasi, dan bertata krama) dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut? Jawab:
Menurut pendapat saya terdapat perbedaan bagi siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler dengan yang tidak mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler. Contohnya, siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungannya dan sangat aktif, siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler apabila saya amati didalam
kelas cenderung lebih pendiam dan kurang aktif. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler selain lebih aktifjuga memiliki disiplin waktu yang
baik karena dapat mengatur waktunya dengan baik seperti membagi waktu arfixa sekolah, mengerjakan tugas dan kegiatan ekstrakurikuler. 7.
Apakah kedisiplinan yang diterapkan
di ekstrakurikuler
benar-benar
berpengaruh terhadap siswa dalam kegiatan sehari-hari? Jawab:
Tentunya sangat berpengaruh karena ketika seseorang dibiasakan untuk
disiplin maka seseorang tersebut akan terbiasa untuk hidup disiplin.
Jadi
kegiatan ekstrakurikuler yang menumbuhkan kedisiplinan seperti paskibra,
PMR maupun olahraga basket sangat berpengaruh dalam kehidupan siswa.
Disiplin terbenhrk karena sebuah atlnarr, pembiasaan dan teladan ketika seseorang terbiasa
dan melakukannya secara berulang-ulang
tenfunya
berpengaruh pula pada kehidupannya sehari-hari.
September 2014
20306
t98st22 00t
HASIL WAWANCARA WALI KELAS
Nama Wali
1.
: Dra Hj.N. Sukutinatt
Kelas : XII IPS 2
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti kegiatan e}strakurikuler yang terkait dengan kedisiplinan @alam segi walidu, belajar, bersosialisasi, dan bertata krama) dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut? Jawab:
Pasti terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti kegiatan eksfakurikuler yang terkait dengan kedisiplinan seperti paskibr4
PN{R" ataupun olahraga basket baik dalam segi waktu, bekerjasama bersosialisasi dan bertata karma dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut. Disiplin waktu contohnya siswa dapat msluangkan dan mengatur waktunya dengan baik dan untuk hal-hal yang positif seperti kegiatan ekstrakurikuler.
NIP. 19591103 198403 2 003
HASIL WAWAI\CARA WALI KELAS
Nama Wali
Kelas
: Sumarsih, S.Pd : XII IPS I
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler benar-benar berpengaruh terhadap siswa dalam kegiatan sehari-hari? Jawab:
Berpengaruh, dengan kegiatan eksfiakurikuler siswa dilatih untuk tepat
waktu, disiplin, menghargai sesame teman, dan dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih positif yaitu kegiatan ekstakurikuler.
Nama Wali
: Ani Nrnaeni, S.Pd, M. Si
Kelas : XII lPA2
Apakah kedisiplinan yang diterapkan di ekstrakurikuler benar-benar berpengaruh terhadap siswa dalam kegiatan sehari-hari? Jawab:
Sangat berpengaruh sekali karena aturan-aturan yang dibuat oleh kegiatan
ekstrakurikuler membuat siswa terbiasa sehingga berdampak kepada kehidupan sehari-hari. Kegiatan ekstakurikuler juga merupakan kegiatan
yang diminati siswa sehingga mempermudatr untuk
menumbuhkan
kedisiplinannya karena siswa sangat menikmati setiap proses kegiatan ekstrakurikuler.
Lampiran 21 HASIL WAWANCARA ORANGTUA
Nara Sumber
: Ibu Susilowati
Orangtua dari
: Rizki Pangestika Putri (Ketua PMR)
1.
Apakah bapak/ ibu mendukung secara penuh ketika anak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Dalam bentuk apa dukungan bapak/ ibu? Jawab: Mendukung sekali apabila kegiatan tersebut sangaat positif. Dukungan yang saya berikan berupa mengizinkan anak saya mengikuti seluruh kegiatan PMR dan memaklumi apabila pulang terlalu sore bahkan malam.
2.
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah anak bapak/ ibu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab: Iya terdapat perbedaan, selain dia lebih rajin dalam belajar dia juga terlihat lebih dewasa dalam mengambil sebuah keputusan.
3.
Apakah kedisiplinan anak menjadi lebih baik? (Dalam segi waktu, belajar, bersosialisasi, dan bertata krama). Jawab: Iya disiplin anak lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Sebab saya selalu mengontrol anak saya pada jam-jam tertentu untuk melihat apa yang dikerjakan oleh anak saya.
HASIL WAWANCARA ORANGTUA
Nara Sumber
: Ibu Evi Djanti
Orangtua dari
: Michael Hendri (Anggota Basket)
1.
Apakah bapak/ ibu mendukung secara penuh ketika anak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Dalam bentuk apa dukungan bapak/ ibu? Jawab: Iya sangat mendukung dengan memberikan motivasi dan memberikan materi yang ia butuhkan.
2.
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah anak bapak/ ibu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab: Ya terdapat perbedaan anak saya lebih memiliki tujuan dan mengetahui potensi yang dia miliki dengan terus mengembangkannya.
3.
Apakah kedisiplinan anak menjadi lebih baik? (Dalam segi waktu, belajar, bersosialisasi, dan bertata krama). Jawab: Iya kedisiplinan anak lebih baik, pada awalnya bergaul tanpa arah sekarang saya lebih tenang karena anak saya mengikuti ekstrakurikuler basket selain baik bagi kesehatannya juga menumbuhkan karakter diri lebih baik.
4.
Bentuk komunikasi dan kontribusi seperti apa yang dilakukan oleh bapak/ ibu dengan pelatih, pembina maupun wali kelas terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler? Jawab: Tidak komunikasi antara saya dengan pelatih dan Pembina. Sedangkan dengan wali kelas ketika mengambil raport.
HASIL WAWANCARA ORANGTUA
Nara Sumber
: Ibu Tasmi
Orangtua dari
: Malik Abdul Azis (Anggota Basket)
1.
Apakah bapak/ ibu mendukung secara penuh ketika anak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Dalam bentuk apa dukungan bapak/ ibu? Jawab: Iya mendukung dengan doa dan mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan dalam mengikuti ekstrakurikuler basket.
2.
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah anak bapak/ ibu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Jawab: Sangat terdapat perbedaan yaitu lebih disiplin dalam menjaga kondisi tubuh dengan rajin berolahraga.
3.
Apakah kedisiplinan anak menjadi lebih baik? (Dalam segi waktu, belajar, bersosialisasi, dan bertata krama). Jawab: Lebih baik kedisiplinannya karena memang dia sangat menyukai dan tertarik pada ekstrakurikuler basket sehingga dia membuktikan bahwa basket berdampak baik bagi dirinya.
4.
Bentuk komunikasi dan kontribusi seperti apa yang dilakukan oleh bapak/ ibu dengan pelatih, pembina maupun wali kelas terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler? Jawab: Dengan pelatih tidak pernah berkomunikasi sedangkan dengan wali kelas hanya ketika pengambilan raport.
Lampiran 22
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
DINAS PENDIDIKAN UPTD SMA NEGERI 5 TANGERANG JALAN CIUJUNG RAYA NO. 3 TELEPON ( 021 ) 5520357 - 55730444 FAX : ( 021 ) 55730444 www.sma5tangerang.sch.id PERUMNAS I KOTA TANGERANG 15116
TATA TERTIB PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 5 TANGERANG
1.
Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan setelah kegiatan intrakurikuler di sekolah dan pada hari libur sekolah yaitu sabtu yang diatur sesuai jadwal.
2.
Siswa wajib memilih salah satu ekstrakurikuler dan mengikuti ekstrakurikuler yang diwajibkan di SMA NEGERI 5 TANGERANG.
3.
Ekstrakurikuler yang diwajibkan di SMA NEGERI 5 TANGERANG yaitu ; Pramuka.
4.
Siswa wajib mengikuti dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih atau dipilihkan.
5.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler agar diarahkan pada pembentukan karakter siswa.
6.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler agar dilakukan dengan baik dan disiplin serta dijauhkan dari budaya kekerasan.
7.
Ekstrakurikuler pilihan yang diakui keberadaannya di SMA NEGERI 5 TANGERANG adalah ; (1) bidang keagamaan yang terdiri dari Pisman (Pelajar Islam SMA Negeri 5 Tangerang) dan PPKR (Perkumpulan Pelajar Kristen), (2) bidang kesehatan seperti PMR (Palang Merah Remaja), (3) bidang kedisiplinan meliputi Paskibra, CHC (Cisadane Hiking Club), dan pramuka, (4) bidang olahraga yang terdiri dari futsal, basket, volley, softball, badminton, taekwondo, pencak silat, funf biker, tenis meja, (5) bidang teknologi dan pendidikan yang terdiri dari limit, foga, manga, dan English club, (6) bidang kesenian yang terdiri dari paduan suara, band, beatbox, modern dance, tari saman, marawis, Ralta (radio sekolah) dan (7) bidang kreativitas dan karya ilmiah terdiri dari madding, pustakawan dan adiwiyata.
8.
Jumlah minimal anggota setiap kegiatan ekstrakurikuler berjumlah 15 anggota.
Suka berbohong. Memiliki atau menggunakan alat-alat yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain yang tidak diperuntukkan baginya. Berpakaian tidak senonoh. Menghias diri secara tidak wajar, dan menimbulkan celaan masyarakat. Suka keluyuran / keluar rumah tanpa tujuan yang jelas. Membolos sekolah. Menentang guru. Berlaku tidak senonoh di hadapan umum. Berkeliaran malam hari. Bergaul dengan orang-orang yang reputasinya jelek. Berada di tempat yang tidak baik bagi perkembangan jiwa remaja / terlarang untuk remaja. Pesta-pesta musik semalam suntuk tanpa dikontrol, dan acara-acaranya tidak sesuai dengan kebiasaan sopan santun. Membaca buku-buku yang isinya dapat merusak jiwa remaja. Memasuki tempat-tempat yang membahayakan keselamatan jiwanya. Berkebiasaan berbicara kotor, tak senonoh, cabul dihadapan seseorag atau dihapan umum. Ramai-ramai menonton pertunjukkan, makan dan dengan sengaja tidak membayar. Meminum-minuman keras. Merokok di tempat umum sebelum batas umur yang pantas. Melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mengganggu ketentraman umum. membuang kotoran-kotoran / sampah pada sembarang tempat.
a9 ULt =ft cE
_=E
E=H
Ef= s=
bP (9= 9Z z=
= F t\l ?. q, 6
o
tr tu
IA
40c
5=
C
! ! o t q
-o
E
! o T vo o c
ad 5
c
ac 3
-E
o
E
tI
co ao
no
co
(J
o o o o € r{
o co
LN
FI
rn
F{
FI
o o o o FI
rt
6l
a!
co
r!
CO
co
co
co
(J
(J
U
o
o
o
o o
co
CN
co
t\
co
co
c)
d
O
N f CN
(o
? E
=
J
I,)
J
(!'
nr
'=
(o
(o
c
: E
E
2
:ar Ft boesF E6o cuo -vJlZ (o(g coc(o .-^!f!
:z
;(,
F:-.
>>6E_9
--=66
'c'ftr5.= ggb'EE (o(Ec!+>
l:o6
3-;.sE
=;o-o-f (!oJ;-c S:zJcG
+
F: ;:il ;EE3F
!PcEI
a-*-oF(! y.E(lJcH !-cYf.Y 3o)(!(!= !cEoX
--{.E >*EEg
FgALJ
2 c, =:zo c
F
(r':ooY -::'Fc= 0J la aAvg--.: Cruq b 6 cE = (EY.=(E.q
FgEEF '-:hE;
€.4Y_O
F--V -coo-tr
o
J
o
o
=o G
G
=ac
-! tElE CE
g: c
E
o
= to !
G
A
(o ln u] rn ln rn ln
6 L
o
J I
g
=x
Ei
o B l! tac AA cc -!! eoE
J
o
=o
Oc CG GE
{d og.
c -3! c E 6 o o Y
Fg
Ot x= io =e .E
6
t
:o q E E E
-o g o (c)
t.
tI' rn
(o
rn
@
€ (o ro
o
@ N
(o to
c
B
6 F
€ €
3
F. @
G
t. co
t. (o (o
t E g o A
6 co
lJ''l
f'.
sl
o-
@
o_
l! ttt tll
><
o
: u a g
F{
o- d
d. tr.l
- z
(\l (n
z tr o- I o = lrJ z o vt z F o z I z z6 = U z o t- t-o 4
E ttt l
CL
x x x x x
d c!
d
.!l
o Y 4 J
q c cs
3
o E a
2
zo
>(t
E=
.l,,l i EE I9
-
<E< JIrlF
2E,a
E(9E,
EIH 6f= SE
bP (,= lrz z=
(t a^
o o,
E
o
th
J
o
c
u
C
c
E
aEc
J
E n
o
6
Y
o
!
G
-E 5=
c c !c 5 o xo
=i ?c -s g Inc AA
CE gt
5Y ga o
3
d a
I Or qi
n
f
E
E
E-g oo
F9
3-E o
:
!E c
=9
6 \!
FE 9S
ei
v
O= o6 :o C i 5J AQ'
EA
E! ao
-o t o-
EE UN
5=
c o
o
=c 6 o
Io cu @ A
-g o !
c J
u
c !o
E
a
.9 E
zo
zo
(o co
rn @
Ctl
CJ
Ft
@ rn
d
(O
U
(J (J
(J L)
(J (J
co co
F{
Fl
N
cn
00
co
o
G1
o
+
co
fn ei
11
(J
d)
co
Q
6 co
dt L)
co
co
Fl
co
co
Fl FI
m co @
co
+ + +
ao
at1
o elo o d o o hl
r\
@
F
Ln
rO
(o
t. (o
o
(o rn sl F\
co co
el sf st (\
t\
co d)
r\ r\
N
o o
r\
N
@ N
(o l-- l'.
6
o o t(o 1'-
r\ r\ r\
rO
F
(o (o ro
t.
N
(o (o
(.o
r\
(^o
(o
@ @
F
00
E at,
t
tll
: z6 I th
$
\
F{
P t-
sl
Y g
6
O
N 5
att A
trE
r{*f
i-oi d:tl bF .tfh/
Y
'-
1 N
CL
=f
E E
(g
c
f
(o
L
o o
J
3o
;
x TH z \Qryfi
_(!
ru(o ctt
nr
F
F
\Z
.S 'o .Es Ez, ba_ a-sE ;8F tr iz rl -.Y (o-(o 4do-c @tF(o
CD
'co-6
'
€?iZ?F
f;g3'S^d '=d L-'oC= h€L gE.3EJ
o c
s e9.E i r h s E= oY.!rot!
>--C :-c-r6 *'=cGr-
zoF:z-
egALJ
--{.E >*EHg o-*-oF(! o:f,-'oo !-c\lf.Y
EH;EE !c-tf,oX
!r:.Y=(rA_ (!dJ=-c
+ Ft s:o f G 9*!
5Z
d}
;
c -o ggh'E6 (!(!c+>
--=66
.11
>>zvfi* e; I -r 'c 'c
CN
zo G.=
ht
>>69_9 Fl rl
trJ an
j
@ Ft
o t\
t! t E
l!
J
x x J
E
CL
:tr J
o- d
st ln rn rn rn vt ttl ttt o- o- otJ1
= J
e, L
(^o
o+ = =
r.. F
€ g
tn rn tn CL
V'
ao
o- d
o-
x = = =
F
:z
I
o- o- o-
tr.l
G,
rJ)
a (n sf
!l
= :Z E
6l
J
ttl 3 J F 6- UJ a o (, c6 z z o z 2 &. =
co
4 ea
DAFTARNILAI
ANGGOTAEKSrcBASKET TAHT]N PELAJARAN aAISNO'/ SMA I\TEGERI 5 TANGERANG
NAMA
NO.
UP
KELAS
Nilai
Keterangan
l.
Rahmania
P
XIPA I
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
2.
Juliandro Ahmad
L
XIPA I
C
Cukup dalam setiap kegiatan
3.
AndhikaPratama
L
XIPA3
C
Cukup dalam setiap kegiatan
4.
HerlitaMutyara
P
XIPA3
ts
Baik dalam setiap kegiatan
5.
Aufa Huwaida
P
XIPA3
C
Cukup dalam setiap kegiatan
Mumtaz 6.
Sri Mulyani
P
XIPA4
C
Cukup dalam setiap kegiatan
7.
Cindy
P
XIPA5
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
8.
RichardAngkasa
L
XIPA5
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
9.
Yudhistira
L
XIPA5
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
10.
Farid Fajarianto
L
XIPA5
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
11.
Nadia
P
XIPS
1
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
12.
Anggun
P
XIPS2
C
Cukup dalam setiap kegiatan
Arini
Putri 13.
Ratra Kurnia
P
XIPS2
A
Amat Baik dalarn setiap kegiatan
14.
Ahmad Rahman
L
XIPS2
B
Baik dalam setiap kegiatan
Sudeaz 15.
AnnisaFaradina
P
XIPS3
C
Cukup dal^m setiap kegiatan
16.
Farah Olivany
P
XIPS3
C
Cukup dalam setiap kegiatan
17.
Geane
P
XIPS3
C
Cukup dalam setiap kegiatan
18.
Nabila R
P
XIPS3
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
19.
M. Fauziawan
L
)fl IPA 1
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
Agung
20.
MalikAbdul Azis
L
)O IPA 2
B
Baik dalam
21.
Michael Hendri
L
)il IPA 4
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
22.
Feriyanto M.P
L
)(IIPA5
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
setiap kegiatan
23.
Mahreza
L
)g IPS 2
B
Baik dalam setiap kegiatan
Saputera
24.
Ahmad Sandy
L
)il
IPS 2
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
25.
Meltira
P
)il
IPS 4
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
26.
Vieri Analdo
L
)o IPS 5
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
27-
Muhammad Refi
L
)O IPS 5
B
Baik dalam setiap kegiatan
19 Agustus 2014
Pelatih
DAFTARNILAI AIYGG'OTA EKSTRAKT]RIKTTLER PASKIBRA TAHTJN PELAJARAN aOI3NA'4
SMANEGERI5 TAFTGERANG
NO. 1.
NAMA Muhammad
Nanda
UP
KELAS
Nilai
L
)(IIPA3
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
P
XI IPA 2
B
Baik dalam setiap kegiatan
Keterangan
Rizki
Dhiya'Ulhaq 2.
Irma
Rahman
Kurniadi 3.
RiskaNurAini
P
XI IPA
5
B
Baik dalam setiap kegiatan
4.
Ike Agustin
P
)il IPA 2
B
Baik dalam setiap kegiatan
5.
Dian Puspita Sari
P
KIPS3
B
Baik dalam setiap kegiatan
6.
Aulia
P
)fl IPA 4
B
Baik dalam setiap kegiatan
P
)(II IPA
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
Puspita
Dewi 7.
Riri Fitriana
4 8.
Ceisara Diaz
P
)g IPA 4
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
9.
Astuti Agnes
P
)OI IPAS
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
4 10.
Ahmad
Nahla
L
)O IPA 5
B
Baik dalam sefiap kegiatan
P
)(I IPA2
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
P
)(IIPA3
B
Baik dalam setiap kegiatan
Rialdi 11.
Syavira Ramadianti
12.
Magbfirah ldzatt Aulia
13.
Triajeng Tilryutri
P
)(IIPS4
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
14.
Fadilla
Julian
L
)il IPA 3
B
Baik dalam setiap kegiatan
PraslivitaNingsih
P
)ilI IPA
B
Baik dalam setiap kegiatan
Taufik 15.
2
16.
Amalia
P
XIPA3
B
Baik dalam setiap kegiatan
Aurshaleha
t7.
AtftaRimti
P
X IPA3
B
Baik dalarn setiap kegiatan
18.
Sri Andini
P
XIPS2
B
Baik dalam setiap kegiatan
19.
Nanda
P
XIPA2
B
Baik dalam setiap kegiatan
Sariningsih 20-
GhinaDevira
P
XIPA2
B
Baik dalam
21.
AliviaRaudhia
P
XIPA2
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
22-
Fahmi AMul
A
L
XIPA3
A
Amat Baik dalam setiap kegiatan
23-
Agung
AMul
L
)O IPA I
B
Baik dalam setiap kegiatan
setiap kegiatan
Azis
Tangerang, 19 Agustus 2014
SMANegeri 5 Tangerang
Lampiran 29 PROGRAM KERJA PMR UNIT SMA NEGERI 5 TANGERANG MASA BAKTI 2013/2014
I.
II.
PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Diwajibkannya pengumpulan Program Kerja setiap ekskul oleh sekolah ( OSIS ) dilakukan untukmemantau kinerja setiap ekskul serta acara/kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun kedepan.Program kerjainitelah kami buat dengan mencantumkan beberapa acara/kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun kedepan. Dalam program kerjaini kami akan melaksanakan berbagai acara/kegiatan diantaranya pelantikan angggota baru pmr, pelantikan gabungan seluruh anggota PMR se-kota Tangerang, DDS (Donor Darah Sukarela), pemberian piagam, perkemahan gabungan, HIR (Humanity In Ramadhan), LC (Leader Camp), Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira), hari AIDS. Dengandemikian kami selakupengurus PMR SMAN5 Tangerang telah menyusun program kerja untuk dilaksanakan pada satu tahun kedepan. 1.2.
Tujuan Tujuan disusunnya Program Kerja ini adalah agar setiap acara dan kegiatan-kegiatan PMR yang akan dilakukan dapat terpantau serta dapat berjalan dengan lebih terarah.
1.3
SasaranKegitan Siswa/i SMA Negeri 5 Tangerang yang berminat dan berpotensi dalam ekstrakurikuler PMR
KEGIATAN – KEGIATAN YANG AKAN KAMI LAKUKAN 2.1 Pelantikan PMR di SMAN 5 Tangerang Kegiatan ini merupakan tahap awal untuk meresmikan anggota-anggota PMR di SMAN 5 Tangerang. Kegiatan tersebut meliputi penyampaian materi oleh pelatih dan beberapa anggota PMI, tes pemahaman materi, evaluasi, dan juga meliputi beberapa games yang dapat membangun kekompakan, kerjasama (team work), kedisiplinan, keberanian, solidaritas, dan sikap saling percaya terhadap sesama team. Serta diakhiri dengan peresmian anggota PMR secara simbolis oleh bapak/ibu guru PKS Kesiswaan. 2.2
PelantikanGabungan Anggota PMR di PMI Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret di PMI Kota Tangerang yang diikuti oleh seluruh anggota PMR di beberapa sekolah di wilayahTangerang. Kegiatan ini meliputi tes pemahaman materi PMR, peresmian anggota PMR sebagai anggota PMI, pemberian kartu tanda anggota PMI kepada seluruh anggota PMR yang telah dilantik terlebih dahulu di sekolah mereka pada akhirnya dilantik secara langsung di PMI.
2.3
Donor Darah Sukarela PMR di SMAN 5 Tangerang Kegiatan ini merupakan tahap untuk menampilkan exsistensi anggota-anggota PMR di SMAN 5 Tangerang. Kegiatan tersebut meliputi penyampaian materi tentang donor darah yang dapat
menumbuhkan rasa kemanusiaan serta membangun membangun kekompakan, kerjasama (team work), kedisiplinan, keberanian, dan solidaritas. Serta diakhiri dengan penyerahan sovenir oleh anggota PMR secara simbolis kepada siswa-siswi yang mendonorkan darahnya. 2.4
Pemeriksaan KesehatanSiswa Kegiatan ini merupakan sarana parasiswa/siswi SMA Negeri 5 Tangerang untuk mengetahui dan memantau begaimana kesehatan kelangsungan tubuh mereka untuk melakukan aktifitas disekolah.
2.5
Perkemahan Gabungan Perkemahan gabungan adalah proses pembentukan karakter dan latihan gabungan PMR se-kota tangerang, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatakan kualitas anggota PMR sekota tangerang dan meningkatkan tali persahabatan dan persaudaraan antara sesama rekan PMR dan PMI kota Tangerang.
2.6
HIR (Hummanity In Ramadhan) Hummanity In Ramadhan adalah acara/kegiatan buka puasa bersama yang diadakanpadabulanAgustus oleh PMI yang bekerjasama dengan FORPIS yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan anggota PMR setiap sekolah se-Kota Tangerang. Yang bertujuan untuk meningkatkan tali silahturahmi dari tiap-tiap sekolah dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. Adapun kegiatan-kegiatannya seperti buka puasa bersama, menyantuni anak-anak yatim, membagikan ta’jil kepada warga sekitar, dan sholat tarawih bersama.
2.7
LC (Leader Camp) LC ini adalah sebuah acara/kegiatan perkemahan yang diadakanpadabulanOktober oleh PMI secara rutin setiap tahunnya. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh anggota PMR tingkat Kota Tangerang yang tergabung dalam beberapa team di tiap sekolahnya. Yang bertujuan untuk melakukan pembinaan terhadap anggota PMR untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat berorganisasi di FORPIS (Forum Palang Merah Remaja Indonesia). Kegiatan ini meliputi beberapa materi seperti kepemimpinan, cara berorganisasi dll.
2.8
Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira) Ada beberapa macam kegiatan Jumbara yaitu Jumbara Tingkat kota, Daerah, dan Nasional. Jumbara Tingkat Kota diikuti oleh seluruh anggota PMR, sedangkan Jumbara Tingkat Daerah dan Nasional harus mengikuti seleksi yang berlaku. Kegiatan Jumbara Tingkat Daerah dan Nasional adalah sebuah acara/kegiatan tingkat provinsi yang diadakan oleh PMI secara rutin setiap 3 tahun sekali. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari anggota PMR tiap sekolah tingkat provinsi. Perwakilan-perwakilan dari setiap sekolah kemudian
2.9
Pemberian Piagam Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi angggota pmr wira yang telah melaksanakan tugas selama 3 tahun.
2.10
Hari AIDS Hari AIDS adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperingati hari AIDS sedunia. Dalam kegiatan nya berupa kampanye, seminar, pembagian brosur/pita sebagai tanda kepedulian terhadap ODHA atau kegiatan lainya yang diikuti oleh beberapa perwakilan PMR.
Lampiran 30 PROGRAM KERJA EKSTRAKURIKULER BASKET TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya dunia, dijaman globalisasi ini umumnya pendidikan di selenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan peserta didik untuk hidup di masyarakat dalam mengadakan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya agar dapat bekerja sama serta dapat bersikap professional. Untuk mewujudkan itu semua banyak aspek yang perlu mendapatkan perhatian kita semua terutama dalam kegiatan diluar belajar yaitu extrakurikuler agar dengan berjalan dengan seimbang, Oleh karena itu kami mencoba membuat program kerja extrakurikuler BASKET SMA Negeri 5 Tangerang agar lebih terarah lagi dalam pola pembinaan tersebut. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari pembinaan ekstrakurikuler Basket di SMA Negeri 5 Tangerang diantaranya adalah : 1. Mewujudkan Visi dan Misi SMAN 5 Tangerang. 2. Mewujudkan pribadi yang bertanggung jawab dan memiliki disiplin yang tinggi 3. Meningkatkan peran serta dan inisiatif para siswa sebagai peserta didik untuk terlaksananya pembinaan extrakulikuler dengan baik. 4. Menjaga dan membina sekolah sebagai Wiyata Mandala. 5. Dapat melahirkan seorang siswa yang nanti nya akan membawa nama baik negara ini 1.3 Sasaran Menghasilkan prestasi bagi sekolah Menambah pengalaman Membawa nama baik sekolah
Lampiran 31 PROPOSAL PROGRAM KERJA PASKIBRA SMAN 5 TANGERANG
I.
PENDAHULUAN
Siswa adalah generasi muda penerus bangsa yang merupakan bagian terpenting untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dan layak guna menyalurkan minat dan bakat baik secara akademis maupun non akademis, agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negative dari pesatnya perkembangan zaman. Organisasi Ekstrakulikuler merupakan sebuah wahana positif untuk mengembangkan minat dan bakat siswa, sehingga dapat membantu siswa ataupun sekolah untuk menutupi kekurangan dalam bidang-bidang tertentu. Ekstrakulikuler yang muncul di sekolah SMAN 5 Tangerang ini yaitu PASKIBRA. Eksul PASKIBRA ini bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas siswa dan siswi di sekolah dari generasi ke generasi, untuk itu kami menerapkan berbagai pola pembinaan dan pelatihan yang bersifat pendidikan bela Negara sehingga dapat menumbuhkan jiwa patriotisme dan membentuk individu yang tanggap, tangguh, dan cinta tanah air. Pola pembinaan dan pelatihan para PASKIBRAKA bersifat pendidikan andradogi, yaitu pola pendidikan yang mengembangkan kemampuan pola pikir kedewasaan seseorang. Pelatih dan Pembina diberikan Play Education dan Team Works. Dengan menggunakan pola ini peserta didik diajarkan untuk mengembangkan daya kreatifitas, imajinasi, inovasi, dan kemampuannya sebagai seorang individu yang ada di sekolah. Sehingga anggota PASKIBRA mempunyai kemampuan yang lebih dan berbeda dari siswa siswi lainnya II. DASAR PEMIKIRAN Ektrakurikuler PASKIBRA ini sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas siswa dan siswi di sekolah dari generasi ke generasi, untuk itu kami menerapkan berbagai pola pembinaan dan pelatihan yang bersifat pendidikan bela Negara sehingga dapat menumbuhkan jiwa patriotisme dan membentuk individu yang tanggap, tangguh, dan cinta tanah air. III. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan Tujuan pembinaan dalam ekstrakurikuler PASKIBRA adalah :
Lampiran 32 DAFTAR PRESTASI EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA SMA NEGERI 5 TANGERANG
No. 1.
Kegiatan 5th
Youth
Competition
Red
Tingkat Kejuaraan Cross Kota Tangerang
Juara 2 dan 3
Bulan dan Tahun Januari 2010
KSR-PMI
Cab. Kota Tangerang.
2. 3. 4. 5. 6.
Pertolongan Pertama Se-Kota Juara 1 Jumbara Tangerang, Kesiapsiagaan Bencana Se-Kota Juara 2 Tangerang, Peserta Favorit Se-Kota Juara 2 Tangerang, Experia 7 Tangerang Se-Jabodetabek & Juara III selatan Peraga Terbaik Banten Experia 7 Tangsel Se-Jabodetabek & Juara III Recycle Wira Banten
Juni 2011 Juni 2011 Juni 2011 Januari 2012 Januari 2012
DAFTAR PRESTASI EKSTRAKURIKULER BASKET SMA NEGERI 5 TANGERANG
No. 1. 2. 3.
Tingkat Kejuaraan Kejuaraan Basket di Se-Kota SMAN 10 Tangerang DBL (Development Nasional Basketball League) Seleksi NBA Nasional (National Basketball Association), New York Amerika Serikat Kegiatan
Juara III
Bulan dan Tahun Februari 2012
Semi Finalis
2013
Satu Perwakilan Siswa
2013
Juara
DAFTAR PRESTASI EKSTRAKURIKULER PASKIBRA SMA NEGERI 5 TANGERANG
No. 1.
2.
3.
4.
5. 6. 7. 8.
Tingkat Kejuaraan Lomba Baris berbaris Kota Tingkat SMA Kota Tangerang Tangerang 2010 Lomba Baris berbaris Kota Tingkat SMA Kota Tangerang Tangerang 2010 Lomba Baris berbaris Kota Tingkat SMA Kota Tangerang Tangerang 2010 Lomba Baris berbaris Kota Tingkat SMA Kota Tangerang Tangerang 2010 LBB Tahun 2011 Se-Kota Tangerang LBB Kota Tangerang Se-Kota Tangerang Lomba Paskibra SeJabodetabek Festival Universitas SeMercu Buana Jabodetabek Kegiatan
1 putra
Bulan dan Tahun April 2010
2 putri
April 2010
Danton terbaik
April 2010
Kostum terbaik
April 2010
Juara 5
April 2011
Harapan 2
2011
Harapan 2
2013
Danton terbaik
2013
Juara
DAFTAR HADIR KEGIATAN EKSKIJL SMAN 5 TANGERANG a
EKSKUL: PALAIUG BULAN
.l
MeFAr\ Beunra (eue)
,JANUAKI ?,.:t{
;
.: I
I
angerang..
2S ?caqq.: ?.1\
Pembina/Pelatlh
.Ws l,t'ty,+rt
,L 4?
d
DAFTAR
nabln
KEGTATAN EKSKUL sMAN 5 TANGERANG
EKSKUL: PALANE MEPAH g€MATA (EHC) BULAN
,TEFRU*p
t
'?tctq JADWAL LATIHAN
NAMA
NO
KELAS
I Feqruro"
Af{I\ARIdATI Auurn ruAuLA Srnrr clntt l.P.
t L
9 q
Ferer
xl S
lSMArl,
rPA 3
xt IPA s xt lPAs xt rPs q
s
lL11Au pg.sruA
6
MOIIAMMAD PEFI
1
Btztrr PANcesrlKA l{ 5tlACA t\otLMAsAgt
xt rps s xr tPs s xt lPs s vr tPs s
C.HINTYA NDG
X IPAI
I t
AINI
lo
furNoA
n
TIA ANNISA
IL
TrrArMt
DIAS
r1
Anl", ab^-'
S
SYAHCts
r lTAl x rPAq X IPAS
xPta xl9As
ntw A^' 14.
,FV
?4
AM
B
rot;
KET
lS Fet u;^
rsrMZS anha8 arrtL*zf
t %:
'4T
Ar.nl,
ff"d. tub \*
frday
Arl+
t+..*,
g
>
'EZ=-' %*-
>-*
't"-
rfrltr
'TL F
-\l'4^-
h45/, W
1AA//t
A/,
7-)
%qt
IW/ 'fu///,
A&n46
_w_
W
4
A-
:4
^Y4
rlr %rv,,t
-
t
*t^-
at4
47+
t
Ta nge ra
n
g.....?..?...*.f
Pembina/Pelatlh
:.d....h''t
DAFTAR HADIR KEGIATAN EKSKUL SMAN 5 TANGERANG EKSKUL: PALANG BULAN
M.BAH geMATA (eue)
, MiPET blq JADWAL LATIHAN
NAMA
NO
\ Af{I\AGdATI
xl
t?A 3
L
Auun
xt
tPA
9
SErut gANr l.P.s
xl
3t
Fe:ec
xt
t
s
ruAgtLA ISMA|L
lLqAu pp6ruA
S
s
lPAs tps tl
XtlPsS xr (Ps s Xl lPs S xt lPt s
B
M$IIAMMAD SEFI FtZt{ PANG€STITA S}IAEA J\oR-MASAE.I
2
C'HINTYA NOR
x
lPar
fUINOA AINt SYAfiCB
)r
IPA I
n
frA
IL
TDMMT DIAI
x r?a{ X IPAS
r1
OIAN 5E?IIYANI
xlpsz
rq
Aad) atte'
X (?AJ
6 1
lo
KFT
KELAS
.6
AIA)ic
H
rre.rr lr
AE
^NWZF
N-
etui-
.M
W Dtl,
d--/ Vfit rv ,,i4 a.u,
( n^"r. I
11L tw-tt\
\5 rvronl nfAYA%\ @mwazd; on+Ynz4 'I 41* ,t<^* L h& AA >
A4
RA
44-
224-- ?H
rffi
'aa*h
(a/:
/gMA,
$'utt
A*J
fl,,*/
^f*/' rrt htl/d
!/t4 4^
hf."h firz
-JE 'h-
T-
,*t z7^'
__%:
A-^-
Ta
n
ge ra
n g..
..?.3...y! 3.*.*...!lg,
Pembina/Pelatlh
t
q
DAFTAR HADIR KEGIATAN EKSKUL SMAN 5 TANGERANG EKSKUL
:
BUI.AN
:
PRLno6 MeF-Al{ Fer,rnrn (enre)
A?pu
zotl
ra ngerans.. .k....1.l.?. !.....k!.y.
Pembina/Pelatlh
A
fl
rt
rttl/til
/lw"'/
,
DAFTARHADIRKEGIATANEKSKULSMAN5TANGERANG EKSKUL: PALAIUG MepAH .€MATA BULAN
,H6l
(eue)
Z,orq JADWAL
IATIHAN
L
/M94erd61 Aurre ruAgtLA
r{
SFlu| CANI I'P' Pe'rea ISMAIL
t
s
KELAS
NAMA
NO
xl S
lL11Arr pp,6rvrA S
IPA 3
xt IPA s xt lPAs xt tps tl Xr rps s
KFT
3 Mcr AYt]|',BUZ6
,4"'k *
4b-
?4
Mottlur,rno geFt
&f
a,
CHINIYA
{f,ru{. ,/rLfl,'t
lo
n)rNOA ArNl SVAflefe
n
TIA
IL
td,\^Mt DtAS Drnn Se?trTRtut finl 9 cltr-'
1 B
rj tq
xr tp( s Ftztrr PAN6tsrltsr,-E- xr lPs s xr t?s S NUG
ANJOISA
X IPAI
r l?At x rPAq X IPAS XIP(Z xtPAs
{a*
Alfl/. 6?
1*-
ffi,
a44
ltl nau
T4 ;,ttt
l-l /v\rr
a\ua&t Xnlr& 2nl'*g\ I I d^ .4.,1^ M k ,frfr 'a#/Zza- 2 Z %
w *
Li'
7-
'SoJ^.
g
sv
nbl
a .*10
lgeill 'dt,
\/t*
,tn
a/-
.j-*;l-
Cl'r,ryr'
kt%' vta.
(h,-
m 4
(
Tt r' ^tfl, ).*
% /7*
Tangerang...:*t..1*9i...'h.!.t ....
M
Pembina/Pelatlh
Lampiran 34 Wawancara dengan Stakeholder Yang Terkait dengan Kegiatan Ekstrakurikuler Kepala Sekolah Drs. H. M. Bay Masruri, MM
Pembina Osis Safrial, S.Ag
Wakasek Humas/ Guru Bk Marhali, S.Pd., M.Si
Wakasek Kesiswaan Sulastindani, M.Pd
Anggota MPK B Osis Frisca Julia
Pembina PMR Rusmiyati, S.Pd
Pelatih PMR Susan Dwijayanti
Pembina Basket Hj. Yati Karyatiningsih, S.Pd
Pembina PASKIBRA Neni Roslela, S.Pd
Alumni PMR Meilani Setyowati
Pelatih Basket Arfansyah Gunawan
Pelatih AlumniPASKIBRA Dimas Reri
Ketua PMR Rizki Pangestika Handayani
Ketua Basket Ahmad Sandy Kresna Putra Tama
Ketua PASKIBRA Muhammad Nanda Rizki Dhiya ‘Ulhaq
Wawancara dengan Anggota PMR Aulia Nabila
Chintya Nur Ramdhani
Ninda Aini
Muhammad Refi
Kegiatan Demo Ekstrakurikuler PMR
Kegiatan PMI Pusat di Lapangan Ahmadyani
Wawancara dengan Anggota Basket Yudhistira
Michael Hendri
Nadia Rahmadani
Malik Azis
Farid Fajarianto
Richard
Cindy
Vieri Analdo
Mahreza Saputra
Kegiatan Ekstrakurikuler Basket
Perlombaan Honda DBL
Kegiatan Demo Ekstrakurikuler Basket
Wawancara dengan Anggota PASKIBRA
Praslivita Ningsih
Cheisara Diasz
Irma Rahma
Syavira Ramadianti
Maghfirah Idzati
Riska Nur’Aini
Astuti Agnes
Riri Fitriana
Ike Agustin
Agung Abdul Azis
Kegiatan Latihan PASKIBRA
Perlombaan PASKIBRA
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA
FORM (FR)
FITK Jl. k. H. Juanda No 95 Clputat 15412
ldonash
No. Tgl. No.
: Terbit : Revisi: : Dokumen
Hal
FITK-FR-AKD-103 23Januari 2013 00
1n
PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI Nama
NurulHidayati
NIM
11100182@028
Jurusan/Prodi
Manajemen Pendidikan
Judul Proposal
Peran Manajemen Kesiswaan Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan
Siswa Melalui Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik di SMK Triguna Utama Proposal skripsi dengan judul tersebut di atas telah diujikan pada tanggal 21 Januan 2O14 telah direvisisesuaidengan saran penguji, dan telah dinyatakan LULUS
Jakarta, 28 Januari 2014
KEilENTERIAN AGAIIA UIN JAKARTA FITK Jl. lr. H.
No.
Dokumen
:
Terbit : No. Revisi: :
Tgl.
FORM (FR)
Juar* llo W C\F.M 15412lndprc$.
FITK-FR-AKD.085 1 Maret 2010 01
Hal
I
PERMOHONAN SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor Lampiran Perihal
Istimewa
: : Satu berkas Proposal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 28 Januari2Al4
Kepada Yth. Ka. Subbag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
di Tempat
As sal amu' al aikum
wr.
w b.
Yang bertandatangan di bawah ini
:Nurul Hidayati
Nama
NIM
:1110018200028 Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan
Semester : VIII
Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salah satu syarat menyelesaikan program S-1 (strata l) LIIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul skripsi yang diajukan adalah:
PERAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENUMBTTEKAN
KEDISIPLINAI{ SISWA MELALUI PEMBINAAN
DAN
PENGEMBANGAN DI SMA IIEGERI5 TANGERANG Dosen Pembimbing Skripsi yang diusulkan:
Pembimbing I Pembimbing
II
:
Dr. Fathi Ismail
:Dr. Zaluuddin, Lc., M.Pd
Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal.
Demikian peimohonan
ini
saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan
terima kasih. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
NrP. 19661009 199303 1004 Tembusan: L Dosen Penasehat Akademik
MM. 1110018200028
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. lr. H.
Juada
: Tgl. Terbit : No. Revisi: :
01
Hal
1t1
No.
FORM (FR)
No 95 Ciputat 15412 lndonesia
Dokumen
FITK-FR-AKD-081
1 Maret 2010
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.0 l/F. l/KM .01.3 /..\.59.12014 Lamp. i Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 05 Februari 2014
Kepada Yth.
Dr. Fathi Ismail Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. As s alamu' alaihtm wr.w b
Dengan
ini
diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswi: Nama
Nurul Hidayati
NIM
I I 10018200028 Manajemen Pendidikan VIII (Delapan) "Peran Manajemen Kesiswaan Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa Melalui Pembinaan dan Pengembangan
Jurusan Semester
Judul Skripsi
Peserta Didik
Di SMA Negeri 5 Tangerang"
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal2S Januari}Alt, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakuka; perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi
ini
diharapkan selesai dalam waktu
6
(enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. lV'as s alamu'
alai htm wr.wb.
199303 Tembusan: Dekan FITK Mahasiswa ybs.
l. 2.
I 004
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. h. H. Juada No 95 Ciputal 15412 tndonesia
: Terbit :
No. Dokumen Tgl. No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-082 1 Maret 2010 01
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.0l/F.l/KM.O r .:1.!9.?.?1.flL{. Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan lzin Penelitian
Jakart4 20Maret2014
Kepada Yth.
Kepala Sekolah
SMA Negeri 5 Tangerang di Tempat As s alamu'
alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
NurulHidayati
NIM
I I 10018200028
Jurusan
Manajemen Pendidikan
Semester
VUI
Judul Skripsi
"Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa".
adalah benar mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Vlas s alamu'
alaikum wr.wb.
Tembusan: Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan
l. 2. 3.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG DINAS PENDIDIKAN
upilr smm0rH 5 ril{fi]milfi Jolon Ciujung Rolrq No.3 Telepon (o21) 5520357 - 55730444 Fox : (ozt) 55730444 Website : http//wwrju.smon5tongerong.sch.id Perumnos I Kotq T
SURAT KETBRANGAN Nomor: 8oo / {/&/ -TU Kepala UPTD SMA Negeri 5 Kota Tangerang dengan ini menerangkan bahwa
:
Nama
Nurul Hidayati
NIM
1110018200028
Jurusan
Manajemen Pendidikan
Semester
IX
Judul Skripsi
"Peran Kegiatan Ekstrakulikuler dalam Menumbuhkan
Kedisiplinan Siswa" Berdasarkan surat dari Dekan FITK
UIN Jakarta nomor :
Un.01/F.VKM.01.3/167712014
tanggal 20 Maret2014 peihal Permohonanlzin Penelitian, Mahasiswa tersebut
diatas telah
melaksanakan penelitian pada bulan Juli s.d 26 Agustus 2014 dengan menggunakan metode
Kualitatif dalam rangka penyusunan Skripsi dengan judul "Peran Kegiatan Ekstrakulikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa".
Demikian Surat Keterangan ini diberikan, dgffi dipergunakan sebagaimana mestinya.
22 Agustus 2014
t^,3l '*."urvtl-s*ri,
**7
19ss0908 198203 1 00s
Catatan: Setelah selesai melaksanakan penelitian agar menyerahkan 1 rangkap untuk SMA Negeri 5 Kota Tangerang
UJI REFERENSI Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul'Peran
Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang'yang disusun oleh Nurul llidayatio I{IM. 1110018200028
Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas.
Iftnu Tarbiyah dan Kegunran
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakart4 telah diuji kebenarannya oleh Dosen Pembimbing Slripsi
plhtnnggal
16 Septe,mber 2014.
Jakart4 16 September 2014 Pembimbing
Skipsi I
Pembimbing Skripsi tr
Drs. H. F,athi Ismail MM.
rtIP. le49l0l2 1e7803 r
Oqg
frIP. 19730302 2fi)501
I 002
o z ri FEI
& h f-l &
l.(
h J
& E f-l = Fl
b!
o
z
a
L (D I
&
€)
,,9
L
q)
EI
a
iia lrr
6!
EA
6)
H'e
FEd
.E"8 6 iri
xa 6la El
n{
I
H
b0 I tFE 6lc !.=Fr a-=
Fr
€,
ll
.E
ral
e.i
H-
I,
.t
d
=G,
rH3 clE !.=Gl
ar
s
e !t
\i ,a v)
t s_ Ut .iS
U)
\_
lS
L
_ .\ .s Irt
's .ql \( L
\r
*a
.s t$
t
€_ \ t$ t .q)
\ a -\
El
s a L e tE
*c L $ E *a IH
I
€Aj tl
strci SAFI s
EF:$ E€ E. € B= E E F Sq S= '€ F{
f;
E
-
.i'
E=\ $AA j
=o-i-.12 EFtIS F Z
.7 Itl
-all
EEE 22 E
€
ss
C\
v Fra)
o
cft c\t
c\l
.t\l J4
AN
s
s.d *B
SF $o NC{
S-
$ii
$o a.
FR
c\
Hc?a)
J1
lj A
s
a) 's'
q)
a.
q)
\"€ \
\l
l4 T
bo q)
Fa3 Gl
o si c{
$'+ e)
(D
cl
S>r qE "S€ Cl
F&,
E.$ 4c
s1
c.t
G,
14(D )-{ € .r4 "s4 \J il tr t 96 $F "t uc) _$ cl o qA ,4. v)ts o sLb O. c/)H uc 6lo $rd
a)
14
id
ql
o:1 o€
ESg 'rl
cn
av)
.r t{
q) q)
Hq, ES
H9
(n
IJ .s. E '= E'F l]' 'ES \s' !so \ N'r ds eg : (aIi
Gt hs
5q)
Irl |i
c\
g
*\t I 9
q o\
al
€
lat
\o
G
q)
"a
c.l
o\
$
bo
13
q)
I
(l)
"'a
!
!p
c.t
c)
GI I
c
Gi
"!i
bo
o\
cl'
C!
GI
bo
Ju
\ts
tr
.E
$L
'tr
.Fi
I (D
.4.
cl'
F
F\ id ;€ \cl -== €\r bl)
6t
*{S
9t
I$
(rl
'NI
E*t .51 E s
d
561 *r
-G
tt wt
.sl
\-
9t
s tr)
--.-l
s€l*t
i5 S
:al
lt
?l
-Sl
{FEI {HEI
Fl
.S 'c € tr.Fl E€EI EEEI R, \=l
l{S 6q .\r i$
€
ql
a-t
Btl bcl
:EtI :
cl -X .s=Nl €=Nl=l EI'
*i€
*A $
L(f Fg -R ;. *;. tr S cri El gdiEl :E{ :E{ $Etl $Frl SE SE So\!l So\!l $ $-i s: ffs fis o s':gl .xo€l sdt €.f t.a *€Fl t€Fl 'a $t.{ Lcl 'hi
sz
Rd
q)
\o
(l)S
t,-
o\
bS ov ?*El ov =*El
FS t+t S lriS Gl *\a
cl
tr \./
Gi
-vx
5
Ol)
\r
i(5
\.lr
G'
\)
q,
q)
q) ra
L
s
a
u
o
.<,
bb
-o ,E
c.l
-ti) c)
c)
ot
$(l)
\J1 \i x9 'd-
$o NC\
s.s o€ R(D
s
cl
AN .s4 tGsl -u qE
"\e
d
N*
.:o =htr CJ' F
\;\ :r
ES \e{ at
tc) 'q A-i ct-
r.l
au) q) J40 14 c.t
.-A l.i
$
l--t €
E
v c\
O
ca
(>
a
q)
c\
o{
(l)
acl
-c
Lr (l)
GI
a
q)
e
q)
ca
\
t
U)
L
,\i
Q.,
q)
\ \
"ra
0)
6l
c\
n$.
ct J4O
=
ffRd 6E,g '6 I
:E pEbb 6d
stc€
Gl #o
€v
(.) "€ AS
'',F
cl Eq q 'Eb cs € -P. .il
c)
b AcS H
etOarr
,EEa5 tsg.v H
90 C\l
o (ll
J4 (D H
dl
o\ ra) I
@ ta!
,4.
(€
l.
ct
.V cl
G
N
t\ C{
q
r-
GI
d)
J4
I
ch(
I
([)
(l)
J1
o
€d GI (A
t{ () o{
o
rd H GI
k
o
sr-
cl .F
&
F F{
ii L
cl .l4
\
CA
GI
€id dcl
(tl
Gl$
t-
t\t
(-"!
bl)
6\
lrl F*
f-
.trI
cl
rsl
s'F
S
8F *A ;EJ t\(Il
sts scl s3 *€ *3
.}s \ s-
A"s
ss
!o -E EA
\
.t
v o
ca GI
ot
\J -rt
q)
\ \
\S
a,
bo CJ
q)
"a
{
o
q)
bo .s)
\s _q) (a)
o .a
a)
"s
SA
o\
O
ar{
GI g a
t
*
q)
SS/i $:oo s
G'
bo^to so $^C{ q*'d
riuE
zR H
5$ti
ETH +, si Sffo asZ '= H*'d"Aa .HEE
F$a
€s-
C€$F{
!0a*
€
!E!-l-{
$ .i. go !e'
Es ccr obo
&A
PV €c't'
ET
P
) AE
btr tnO
L. 5boGt MF 3
€E -Vd
sYY a id
k ct -v cl
s
-ts)o V)
o ,\t (a)
a T\
bo
G 'E'.
bo
(l's, $ q6
.:
\.s)
q6
C)
t-cl .4
u2o
Ocl
q)
't\
v
G
Gt
.j 'tjLr
6&
AH
.t<
\o
F
cQ ir.
oJ4 t'E
r,cl
o0. €()
Xa X6i L.
oo..ir'
d6f +)
€U
dcl OJ4
L'E
L
rR rR
U
ll'S, S.l4 -$
e
L G li'
a
oi
q q 4
A
tJ hO R3 .o
& F tr{
a)
bo
"Aa
^\e
J4
Fc.T Frtt)
\s
{s
tt
i3
v
L
F-
CIl
-!4
ts (d
iri
a
(l)
Or
J{
s)
.E $L
at
€j .F
$E $ .i, ris
'a
-;I \-; (l)
J4 c) o
+
o\ o\ cl al
o a
ctl
NA
=Gl sl
AS l.r
(l):s
F* S A.s 6&
-c{
JE gE H9 -otLr 68
\s
d Lad z a€ -s GI
a id x
(d
Lr
3ct
a tl o
.AC
q)
a4
..3 Cl-fr ir. OV E() in s ca
6\
tC\I ctl
(s .F & F A
aa
6!
t
(l)
o
a"
FE do 6()
GI
d\
ca
F-
Tfr
H:= )u J.l ii(tl 5h0 sF
s
EF
F{
3bo trr8 g
$
F{
ct
P GI
GI
.V h i:'
{
ol t.-
(\T
s a
d\
$ ral
$
E4
,d
RA
(tt
.iS
a
'4.
ii
b0
Gl
d
CCto.
s
ii "t gE
E*
=r a
l,a v€
tsdt
tr,Y 3cl
c)
A
s O otI ra o
ol
lat
.$N
trl
Gt
q)
au) q)
,-l-{
ES
\I' F sv \L
{
ra)
c.l
\o C! .+I \o
ra)
rg .F &
-v |-G'
\s
G
o 'lls) t4
RI
s"
)i
$
.!
(.)
lr
V6i i€ .h
-= +r'
H
.= trA 50 (n€ oc
\o
(
\i
ral
\o
e\
{
11
rr) r\
F--
c\ c\I
t*-
s
\o
C\t
d
t d
c
J4 €
JZ
\
q)
bo
q)
"a
s
hO
\J
t\
v
.ta
b,\
bo
"Aa
lr
J4 (6
t-
bo
a
is
L
a
4
q)
o
$SI
.!< (1)
\(t) sg qP
":
Gl
'F\
l-o \r' sc{ oo 'ls itr d * ,\) 445
crl
a)
-: -v6i q6 v2o
c\i
gi
Gt
oo.
99
€
d
o\
GI
6d Oo. z
li
oJ4
EA €o (tt -o 'Gl
5S aa
-o
r\
€o t,g
HE
iF{
s-€ F9 sfi 39.{ ql' s'F sd {H $c) $i( \B d cd
ct
S bui s-g t .J "t SE v& _$
(SL.
o
q ss
lJ
\"Ai
G
"a
\\o ll
c-l
l* \H \r€ \0) Sei Aid L() \* -$ 6i qo stic) EGI
Ro C\l
o
qs)
.AC
L
qs'F, .: a) $ q6
ujO
X6i
SU SS *E $o s ho sc0 ET s€ "e& E\
*UA bo
JZ
a $
t
trtl obo
bO
cl €id
'rj c't'
€v
dcl
E* .q)
-i. v?'
gE zR {R Ocd H go oo. €O ECF dGt 6sz oJ1 HE
cl ls Eq
c.t
5() h.E 8E H€A 6&
k .=(u HA
.=
.s^ se $ $i( vd ^a
s-g &A FP 'R8 crl S
\ir
qa) lt
"a
-i
l-
J4 cl
GI
ti
-v {) ()
ts O c.l cl
€(l) z<. N N
d tr
H P (B cs
J4
'54
o
.-.i
L s
.G t3 t-
$ () A) h
c{
q
G, P L.
cl
J ct
s
.ts)o V)
a c*.
oo r\
c\I t-F c\
€
bo .s)
's,
.: $ q6
o)
eR
k? ia
J4
EW
ct .F & F A k
id
cl
,y GI FS
u 4
ts N
t ls
-\r
(\l
ctt
qq) ^S/i. )i oo \o o-' r-.\ q)
L
9€
(h
-ii'
cl
o-!4 t'g
6/, .t< rap.
d\
rrt r\
o\
s(€
s'a €& 8F
Cl
*A cl -it dots R(l ;r.!. l-r
s3 s€ *3
s"h v€ \'< S* a€ R
s"s to-*u f(}
"a
s* $:oo bo^eo
s\o t9t
EVti
.d$
c(
d rat
O c\
(
Li \o r\ I
C\
I
cc!
o
ra)
O
s c-l
o
G
L
G'S, a) *S -V VrO
q) q6
Q
bo
a
o "5t s) v)
l-
C\
id
lr (tl J(l
C\
\* S05 \H
{r
stic) oo
$ .s u
H(\t ti cl o'#
td s .$N
.*& t !. \3 .a -$ cl v)E (l
NT
PP
-L{
cfl
c\
EQb.
Gl
oJ4 t'E
o(s oo. €CJ (tt
d\
lal
r-
c\
s(\l s'F
€d
8F
Gl
;A cB -13 doE RGI ;E.}4 r\r
s3
*€ *3 \<
'Is ts €€
F
s\s
$F ir:
"s SS/$:€ bo^$O
r-r
.dg
r=$F
rf,
C\
-)a /-,
ro F(\I
F=
c.t
C\
c\
o
t3
"sS
J1 (sl
d
c$ li
c\l
c! ol
ry
a\ r\ x
Lt ca r\
c\I c{ FC\t
6l C\
cl k cl
.!4
GI
l-
cl L cl cl
l-
ls
q)
4
*\a
o _q) (t)
.5.
a
.;'
L
c3'
t
s
t-
a L $
bo
q()
Ocl
L.*
'6
\ct
c\
Gl
,51
|,(\t
tri
a5
li
o >>
(n
ptr
P
o L tr o o
14
q)
V.t
qq)
\s 'Fr 's, .:.V o)
$ a6
tl'
bo
e
ts' hO
\.s)
a
s) W)
.\e
o
31
o)
C)
.q)
a!'F' .:J
$ q6 14
l-.
th
.t{
C\
ra
-Fi crlo. Oo"
Gl
tt \i Nd €o €u o.V '= o 'iE o tE trRrt bE .HEE 6& 6&
9+)
X6i s\o H6i H6i IF rR eR {R {$: dd oo. riuE oo. as
ts' F .\S .Fi \r-
E tq) av)
tsi aG 6d q)
z\(,
C.il
C{
c{
r=$t{
€EE
.isd '=*:o trR.O
Oct NE oo. riuE €u €o
EA .tO R .tJ v ScB
$tr A.('
o
c\
I
6
f\
lat
d-)
F Lt r,Fl
F
c\ C\I
t\
\tt ro.I
(€
E
a
'S, .:Jd
\-q)
bO
G'
ca
c{
(Il
\s
-v (t
tr (s
l-
tl "AC
* a b
ts'
t-: 'S,
e
ho
b
o
"\e
o
tr d J cl h
cA
C\
d)
L
Gl
.i<'
6/,
|tt
o
z cl cl
o
E
r{
o
rf,
c\
-v
c.)
)
I
s c\l
\o
t-
A
\i bo
qc F
$a
SX qP
tx
$(\t
scl
C)
.qE x5
*cs Y.l
(l)
R* zi) t(5 S+j -v €o
EO b=
c-I
d
C(l
q-1
E(s c)x 6 .d
AF. v(,
G'
6&
id 13H
C\
-Gt
O
>)
.t<
oi 6I
cn
oiL
!5
ra
s "Aa
{
id L.
vclcl F;.
ls
(
€ F-
c{
@
c\
'S,
6)
C\
id L cl
|-cl
.V
o
"ss -AC
I
a
L \J i:'
o\ F c\lI
€ C-
ol
o\ C\l
s e
a)
tJ'S, .:J
a)
N \
\-
o
C\t
o\ c!
C.l
oo
o\
o\ t-
C{
Q.)
6l
a
s o "t$) q
P cl -v GI
(tl
a
.ts)o
L
lJ'
\.q) '5 .:
t tr
.\)
L u
t-
is
bO
G 'Sr
L GI J
bO
ed
o)
q v V Lw (\t oo
€ C\l
t ..1 c\t A< qt
; o .!t
tr
*.
a
$" s(u E
G}1 .s s(D $c) hn
c{
(\i
sj4
tr' Got s a,5 *
sd
$ar
s(g $J
\6
H
il{
Flc xcl
C{ c.t
20 6s
bt)
a.)
rfi
C)
.ir'
Gt
Ll()
*<
PP
ra
-t
.;{'
Gt
%()
L
c.l
rrl
.;'
ls' q)
a4
q)
Ea
Q.,
co
\c)
L.E tE D,E Lx 6& 6& 6& a .t< -F{ -f{ ob" ob. oL. tri
L
$ $ $ -v sg 'sl cl $ q6 q6 q6 3E aq6 q sti sz Aa u)Q .so u1 4o *u) sfi E& X6 X6i M X6i X6i X6i .F sd e-q $(l) {R {R OE {R rR rR to a.(g &tr dcS dcd hoY A.B Gld dd od Oat d ooE.E tri .ri iF{ =a) oo. oo- oo. to HI €O €o E>< €() €(J s Eo. €o 'h(tl TC\ 'd, rn r,Gt a 5!d oJ1 OJ OJ4 OJ OJ.i o r"E i'g s-d .oaa-o'cl GIE tr
() j1 .:}1 !)
o (\l O
o cl d a
U GI
c)
J1
€ e, .t<
FA Oo. od
(\t
I
(l)
.v c) ()
c.l o o
N C€
g (-)
(l
J1 (l)
tr
& F p<
{
A
d ( (
N N N (
C\ €
fr q c.l
ry 6
W ry o\ 6l
q +
..i
\ \ "lf
\ s
h0
"a s)
"ie r.
q)
\
O
J1
o L 5
J4 cl f-
L.
r..i
.!4
&.
.-s
a
90
.is
€
cl
.\r \l
\ c
bo
s ".s
.$
a
k
o
(,q) .!i ()
t
a) .tl
d() 14-i cl€
$ A-P '(t)
S(5
ll 'G''
L
ts
U1
GI
*.
\ \
GI
ls
rn
!f,
(\t
Oct
c\I
ol
C!
*
ca
o\
e{
o\
C\l
o\
c.l
o\
€ oo
6l
dcS
99
aa
cn
Ocl
C€
ca ca
id
c\
C{
L<
o
JGt
cl
ad
cil
O
(\l P t L. GI
ca
ad
h
ta
o
tcl
O(rl
oo..;r'
99 L
id P cl -v cl
co
cl GI
.V
an
GI
J6l
|-
-v ct
c o
o)
co
GI
IJ tll
.v (s I-
d6i
c..i
aa
H
GI
L GI
F-
-v (tl 6i CI
.to -q) (t)
Fi
ls
o "!e s) W)
a
.re
-q) (t)
a
.to
_q) .t)
n
-to
-a) (t)
a
'lt _q)
a L
a G
L
L bo
\r'
bo
G'
bo
st c'
ho
c'
bO
.s)
q.)
hO
*
4() $-{
R6i
ts'Fr 'S, o '5' .:J4 a) -sJ -:J q)
.q) \r
G'S, -:J4 tao
$ q6
\.q)
'S, .: $ q6
&a
H6i H6i
$ a6 q6 qo
\ .
s
^.i
d)
(s'
c
ai
J1
\3'
{.r
$ q6
u2o
f-i Xc{
C)
* 'S, .:.Y u q6
.ao
X6i
.;<'
.f{
o\ to
OJ
L
OJ
.t<
.*
OJ4
Ait
.A
caiL oiL
+
(\t sf,
O d
€d 6b0
rD
0t, 3 -Gl C Ncl
rI]
HL
crl +
J1
€d i; d) 5 '(strbI) rq
L.
H€
str;
14
Ncl
*a
$
+
.HF AA
oo" E.E .t- co -do o0. .t- € MR oo\ €c) €c) €o ta cl oo\ (D dGt Aui ct
3N' {R {R rR {R rF rR dcd
L
oo- E.E €c) €()
€Q ract OJ4 a$ OJ
i'E
itt cl o'A1
L'E
FA it" oo
ca
L'E L'E t'E h.g 6& 6& 5& 6&
6& 6d .t< .t< dlo. c0ir ttfl
q
{
(€ L (t
Jd e.i
\ ,\a $
\
(
C.t € I
ao
iat co
J:A
a
g
u)O
tr
o
€ .f,
=sE {t-i
#N
FS
^a
S .\a c,ts
\ s 3S
s* ci
\e
ocl
sg ss IF
RJtr
R.H
vA
bO\ \3 0\ s:#
E-i6
SE
(5
:f,
c.l
{
'S SJ4 o
.f,
SHE
d€
?a
\JO
€{€ A:E .E So (n .:
c{
.5
$9 r+{ s .s
(l)S"SI-
tr-
$
E S*g gtqs
E
x
H E"S
2Rt
crtiS=
"a s sd s^\+
ET.:E
c\ g . oF9c\ ".ci c.i
s€5.
Hs qPS=
6t
NS s E+
+ co
bo S
"a q) .Ae
L q)
()
j4 t oo
.ceo\ *al
rrl
6b0 -o '(ltr o0
14
NGI ;ah
\o $
i
-tls \
(
cat
o\ H I
c\ o\
rat
co
':4
Ssi
\#
A.
sti oo()
"a $ {i( cl Ai o:= \d
s
.$N
(
w
(
\o
4
\
N
I
+ (\l c.) (\t
\o
ca
H
Y V cA
(\I
\o c.l
\
s g
\
q)
a.
F-s F-s
n,
q)
\
"t
s
\o
c\
ra)
co
\
lat cf)
I
0.)
c.l
\
a
S-C
.k6 .36 .k6 .so -s? s()
SJ4
Q..
q)
G .!a
\ \
s
\"'a \ s) \
F-s
.36 so
S .S
-{ sf
14
UE
b
\d
*o
'*z Scr
s9
14
TE
*o
R(tl
*o
Scl
\cl
FI
'F
\d 'aZ
'53
'*z
"S :f,
is .S$ ie ie "Ss ie 'aZ -cl Sni
a4
ES tg .s& so tBs A'
-$ (g (48
c,
iij
EE 'F qu -o
bg
6g-o
'5HF-o q;:
$-d
$-c! $-c! $-c! gE .sg .ss .ss .ss s'F AD AD AD a3 FS iit .Fi
\:. F
.CS \L
S)
S)
6-':
ral
o
ACA
.d
ra)
s .st A14
C\I
tft
o{c
.d
s iD .la S)
ra)
ca
o .st Av)
.q3 s5 s3 €5 bs 89 8e 39 3c .d()
l-. av)
*ch
d N
(
d
$ o\
r-[
\+ ry a
€ \o
c-
ol
(3
L{
GI
q)
qo lGt
\cl
J-)
q)-d S 'di (n .=
qd
{:.
S)
-(I)*<s
Ar
.-
\o ra)
S .3 r^
t\
rr)
Gl
q!
F
iri
SSY
$s$$ NT : E€SE
$s $ E s3$E s"I H SeB$
$:Fg
\l
a lat
ct
A
\\s
A
w o\
o\ af)
bS
FEs
^\\
is{ \ST 6br x 6'€'
cl
'i'
:FE
=u\.3 (t) ss
.s Sa F.€ 6 Rs ".E*s
Pss
F*'a hn -$
s F.* Et
6.8*o
o\ lal
$ss$g I$$cs E$s
cl
qt f-.r
g '* 'z s? s E =sv FE Sct S $ RE 9 ISq.''S,P EU;q d.e8F a siE E,s S € =-t bg HFTSE EF$F g:€r€ ORrlR= #s &.sFE€ :Si
*o
€
C\
lat
ts
A'S'A.h
ssbH
t\
o\
ta)
t\
CA
tco
L9Ud
ca
tu\H
J
ca
\ s
\
,re
co
\C)
\H
(a
-ll
\
wqB
-t\J
$ \C!
s
.$N
,\a
-$Ctl qt
$=
s-o"
S!i A1 * trE s,Es3 sti s6 -S qoo "e oo() \ tt "ra s .s .a F SE FJ \ t.pD SR .35 -.IE8 F .s() tid NGI tc\g S-i o:= \d *E 'S+ iR Es:RE A.q* s
.$N
-\e
GI
(tl
ES E5 .s& "r& tll rr tRS _$ V)E }J :!(\l
\L
(.)
sho .N. S -:o (S' fl3' F. sv
\L
zf
E
fi.t3
E
E.$
C)
in
ra1
l-i l.q) S) ava ava
id
.+ rn
6r
:r'
w
d
li CtI
t-d
-s4
cl
t cl (d
€ *r (rr L 6
a>.
z )
crl
c (\l
cd
(B
J1
cl
)
a
P
o. L (D
A id ti:
cl g= cl
ii
d d
q
*
o
L
.ts
14
b
.\
N
=t
H
w w rc{ t \o c{
co
c{
\
SGI $ _c!
\cl 'a'z
bg so
14
4E
ct)
'=
\i:
oi \o
.a
q) (h
cl
M ad
( (
\o O
sf
GI -{
(
6
cl
l3
H
a.
q) '5e L q)
"a
s
ca €
+
C\
bo
\ \ .\s \
c.i
GI l-
J4
GI
L
1 4 tf st,-
$
rs "Aa
a-
t\
\' -s \ o
E ct
ecl
\v
R& *A
irq €id
F\i
s(Il Gb0 sc0 qg
*
-v GI >. d)
o
\8 a9
ii'
c o
"Ae
r.
IJ
c' q)
-c\
-Vb t{
.Fi
E.E
-O
+ \o
.r; \o
Tq
HS{
N(l
'cl -o
FI
tr
Ed 6Fac!)
JE A-i () o o ss $) .la Xo *{ 5 \' c{ q,t req:i 'ndEq) *{.F-oo g cov FQo\ ^H
ca
\o
iiC"t tr IP 6 6&
OGI )bo "t no slo hos Gl bo
cl
\i
9p
EP E r1 \
.tb
Scd ie rs
r. tr FE 3-i .38 dE .s o\ '-
.S*
o*
q)
\"!e \
O sf
CB
o\ ca
b0
c €c GI
ca
\ Q Ua
*l \ L a)
U)
€ 4
t-(
:o\
FT
\o
a)+aS)o A
.d
ll. o E€ Fc{ N< g, .ss .38 sco AD LK €r E* ES F€ '5 .xa -o ^.s qq bs €3 .EB EL 89 a\
^& S.q ct'
!g
>rC Eb
.F fr] O{
o
\o
rf,
ca
c?l
a
r\
qt
s*bH S IBB cl
s$s3
.S .S
S
\.\a(SCF FE t.sD SSSF tc\
ld
EE'FE qtR.S5 q'qsg sq&
S .3 :^
-tR.REe
EU;q
E,s \ S q*
H FT E E: €r € &,SSEE
$ss$$ \o \o
{
(llst-s
\\u
s
F-
ss
\
-
s R$ $ \NrE \ SbSF
N 6
aal
i,r
(
+
w wV oo (\I ra)
I
*t\
r\I
(\I
lci
s o "Ae
* Ua
ia
\t
"a L
qq) .{a \
a
$o
q)
'St
No F6r ^d C!
oj1 a
.d=
oi \o
H
(A
cl
3i lr GI
|-
JA
"sS lr .to
q)
ua
ll a-
*ir $
-=a .=C)
dA H
to
G
8E
€E uo
o F-
N
E E
\o
€ €
B
ta) rar
F A
l.
qq)
\)
t3
4
ra
I
*.
ts a4
a
\tsIS
IJ
v
q) q)
a.
d ut Vc\
clH ao 6l
d(t)
HE a;i
ol
o.
L{
o
(F;
a
L
a=
ct
L.
TA
E
tsr
J
o
\
L
\s q) 14 o
a
ri
s
ts cl J b6
id
rat
r
q c\
t{
A
O\
GI
l-
#4
a
w F .t t
\o +
I
* o $
€ + tr
€ \f,
tr 6l
A
o
E
c
(rt
'tj(D
F{
id
\t
4 r\
C\
=o\
+i 5 rA
\
a)
t\
"rl
-!4 GI
cl
I L.
U
E
€0)o
5
I ()
C)
ii L
cl
J
:-cl 13
t"t
\ qq) .j
5 ")Ch 1C =o\
4>' t\
GI
$x J1 .i(l) vd .E 'Gl +; 5r 'Gl ^a a8 a8 +j
S+j
S-s b+ 'n8 ia \^v s(l) R9
\t
Crl '6.
\o $
& F A
\o +
a)
-V
lr) tf,
ad
H
L
5 AI
I
L
.q3
s
.ta
\ \ q) \ $
:'
-SD () s-v sE" cl .h
.A
k
EH 5d rF{ 261
-J1 E]
€
\o
cl cl
c0
t
t.
Gi
I
t-d
J4
,t
+LL
s)
ssg rNKSE v
SR
,3tr'i'S
s
ss
: F,$a E8 .k'!$S) a.Sr
$* $SsF
FE.EE -M.*2 F F-* Ar
E$ ."Sss
E$$93 t-
\o
,.i. O O CB
c.l I
a GI
O C)
}1
6
4 * c.i
6l
ral rat
bb
F A €5 cl
€ L
v \3
\) q)
-
Fl&
xr: aia
JGI
:1
cl'
ol f,-
s
q t3 q)
C\
r\ r,a
.-i o
C\
t-.
ot t,-
frrt
14
\--4
d d
F
v
r,n
S
s
\;. o \o sc\ Bt'
s) q)
sE
U)
g
.s A)
^$
*i\o
c\
4
O
B \--t V w ol
f\ |/.)
f-.
(
V)
€Ea) q)
St\
\o
s) R. ;' \ O
\O SC\
(tt
^j1
^C)
G'
cl
^J1
^J4
GI
Us 8.d Us .aoo.i: oo. oo. oo. l'* qro A, A.() L) or() -J1 ta(D
.cl
"le !-.
"is
":S
J .d .cl tsv gi .ti tr
EGt
L.
\)
"At
t
aiv
.cl
(tlt "\S
'-A
\o
-54
.-
.cd
tr\r
9a .V Cl tr
'-:\3 OE "t
t\
(
6 A
4 \o co
oo
*tt
o\
bo
€ c $l
a s \"l \ qq) t3 L bo
s
n
b I
c\ cnI
O C\ a?t
Ot
rn
bI)
€c, ct € sa
tl
q)
\"€ \ R,
p bo
o L a.
\)
L a*
q)
q)
tt'
s)
€
tJ' -: '(\l
s= s)
\)
di co
c(t)
L.i
o\
cl= a ,ll
clH ao c\
o
5E
5tr< €'€
L
AE
E'
a
a
GI
cl 'E tsc\ a9 a
d c
cl a
€
ra
oo i.)
tr
ra)
F A
*
G
qh-
a
B
14
\t
L
I
a
TJ U)
rcl l-
-v
GI
L<
cl
v1
b6
{-i AO o
jc{ 'ag cl
r&
cl lr c6t (l)-y cl Gl
.ii
trz GI
a
€>)
-q)
ER'
\s
-bo t{O l-{
€
&d ES A
(.-: ..2 t cis tqr ES +;* 4; A. A; q. ra)
H.E AR
E.E E.q 9E E.E ^ct J& 5& FA 5& trv Jd.: .!4 -v \.i v .9 'ds 'dN 'Es Gt(: .4:'a .v .v v .H8 s FV
\t')
sGl
.*it
9b
CA. +
-t
€t d.-E =!) €E =v AF 6S a{ ES a{ =6 !:ls r:G z& AE AE .R NE
d(rt :h bo
oo sa
.tSoo\ -o
o
bs
& q
t
k
cl _!4 ci
*i .Af
L q.
ll
\s
"a q)
qq)
c.l
o o o c
c{
o
c)
+)
€ o
L
(rl
F{ cl tr{
A
( (
€ r+ C\l
\o
+q W C\l
ts o
c\
(\ \o
o \o
id
hi (S
cl
J
GI
ts
O \o
F
ql
ti)
A cl
€
Ca
rs
.E
E q)
R
q)
s
U)
lr *l.
a
q)
L ,tU2
.$
,a
qq) \-
.tSo -o o\ oo .E 6t
o
bo
A,
q)
q)
o \o s sc\l U,s v oa s q,Q
cl
^J1
AID
-S
E.E 5X
'E .\4 .Gl
€tt1
q)€
:h
-o
6=
1-.
?".P
bc\ ,; b0
Gl
4E €E E* AF \S
c"l
Gl-
>r u)& v
g? Jcl cl' GI :lt$ xg! iri (l) Fl g,
gb !: z& '6A AE .t
HI &d (\I
* o C\
o)*{
3.a trp.
Fil
r/)99 .= \o .o
e.= E-o Gl cl *6 gA.
(A
a g
bo g
J a
s E s
E ()
A
N
EI: 2lrr
dlB Cl ror
El3
-l
flt dl3 sls
ciaz
Lampiran 41
Biodata Penulis Nama Tempat/Tanggal Lahir Alamat No. Telepon/Hp Email
: Nurul Hidayati : Tangerang, 21 Agustus 1992 : Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 70 Perumnas 1 Karawaci Tangerang, Banten 15116 : (021) 5580311/085693755537 : [email protected]
Latar Belakang Pendidikan 2010-2014 2007-2010 2004-2007 1998-2004 1997-1998
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Manajemen Pendidikan : SMA Negeri 5 Tangerang : SMP Negeri 17 Kota Tangerang : SD Negeri Karawaci 6 Tangerang : Taman Kanak-Kanak Kuncup Harapan