PERAN KOPERASI SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER WIRAUSAHAWAN PADA SISWA DI SMKN 1 KOTA TANGERANG Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusunoleh : SILVIA KHAIRUNNISA 1110018200006
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Skripsi berjudul Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang disusun oleh SILVIA KHAIRUNNISA Nomor Induk Mahasiswa 1110018200006, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 17 September 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S. Pd) dalam bidang Manajemen Pendidikan. Jakarta, 24 September 2014
PERAN KOPERASI SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER WIRAUSAHAWAN PADA SISWA DI SMKN 1 KOTA TANGERANG
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
oleh : SILVIA KHAIRUNNISA
Dibawah Bimbingan:
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
UJI REFERENSI Seluruh Referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “PERAN KOPERASI
SEKOLAH
DALAM
MENUMBUHKAN
KARAKTER
WIRAUSAHAWAN PADA SISWA DI SMKN 1 KOTA TANGERANG” yang disusun oleh
SILVIA
KHAIRUNNISA
NIM
1110018200006
Jurusan
MANAJEMEN
PENDIDIKAN Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal:
9 Septemberr 2014,
ABSTRAK
Silvia Khairunnisa, NIM : (1110018200006), Peran Koperasi Sekolah Dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang, Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, angket, dan studi dokumen. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Agustus 2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa koperasi sekolah berperan dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMKN 1 Kota Tangerang sesuai dengan 6 (enam) indikator karakteristik wirausahawan dengan total nilai 67,78% yang dihitung berdasarkan rumus nilai harapan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar peran koperasi sekolah dapat ditingkatkan lagi dengan membuat program pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan bagi guru dan peserta didik agar kelak lulusan sekolah memiliki karakteristik wirausawahan yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengatasi pengangguran di Indonesia.
Kata kunci:
Koperasi Sekolah, kewirausahaan
i
ABSTRACT
Silvia Khairunnisa, NIM: (1110018200006), The Role Of School Cooperative To Fostering Entrepreneur’s Character For The Students at SMKN 1 Kota Tangerang, Script Program Bachelor degree (S-1) Fakulty of Tarbiyah, Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. The purpose of the research is to knowing about the role of school cooperative on fostering the entrepreneur’s Character for students. This research is use qualitative descriptive method. This datas research obtained from some techniques, that are: interview, quisioner, and study documents. This research is start out since April 2014 until August 2014. The research shown that the role of school cooperative to fostering entrepreneurial Character for the students have been running good, due to 6 (six) indicators of entrepreneurial characteristics, that are: (1) leadership, (2) orientation tasks and results, (3) future orientation, (4) creativity, (5) risk takers, and (6) self confidence. The final score is 67,78 % that calculate by “nilai harapan”. Researcher hope that school cooperative can increase it’s role by create a cooperative and entrepreneurial training programs for teachers and students. So that, school graduates will have entrepreneur’s characteristics that can create jobs and tackle unemployment in Indonesia.
Key Words:
School Cooperative, Entreprenurship
ii
PROFIL SMKN 1 KOTA TANGERANG
1. Sejarah Pendirian Dengan dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat dan tuntutan zaman
serta
kondisi
daerah
Tangerang
yang
semakin
pesat
perkembangannya terutama dalam bidang ekonomi dan industri serta perdagangan, maka Pemerintah Daerah yang menyadari semua itu segera membentuk panitia pembina SMEA persiapan Negeri Tangerang pada tahun 1966 dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Tk.II Kabupaten Tangerang nomor : 139/22/Kpts/1966 tanggal 20 Desember 1966 yang susunanya sebagai berikut : Pelindung
: Panca Tunggal
Ketua Umum
: Bupati Kepala Daerah TK II (Bpk. H. Muhdi)
Ketua Harian
: Drs. H. MA. Thairiruddin (anggota DPR)
Wakil Ketua Harian
: Aman M
Sekretaris
: H. Moch. Ma’sum S.Salim
Seksi Usaha
: Berli D, BA.Ishak Brata
Seksi Pendidikan
: Setijono, BS. Achmad Brata
Seksi Bangunan
: Tojib Kartakusuma
Seksi Publikasi
: Hasan Dzakaria
Panitia ini selanjutnya membentuk SMEA Persiapan Negeri Tangerang dengan nama SMEA Orde Baru. Pada bulan Januari 1967, mulai menerima siswa baru dengan satu kelas sebanyak 40 orang dengan tempat belajar di gedung bekap perguruan BAPERKI yang berlokasi di Jl. Kisamaun Babapakan Tangerang. Melalui SK Menteri P dan K Republik Indonesia Nomor : 22/UKK/68, tanggal 31 Januari 1968 merubah SMEA Orde Baru menjadi SMEA Negeri Tangerang, dengan fasilitas sebagai berikut : -
Tenaga pengajar honorer 20 orang;
-
Gedung 1 unit yang disediakan Pemda setempat, terdiri dari 18 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang gudang, 2 ruang WC dan kamar mandi, 1 rumah penjaga dan 1 lapangan olahraga. SMEA Negeri Tangerang dimulai dengan 2 kelas dengan jumlah
murid rata-rata 40 orang. Biaya penyelenggaraan tahun ajaran 1968 dibebankan pada pasal 2, pasal 4, dan pasal 17 anggaran pendapatan dan belanja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada tahun 1968 SMEA Negeri Tangerang mendapat bantuan tenaga pengajar dan kemudian pemerintah mengangkat Kepala Sekolah tetap yaitu Bapak Drs. Ateng Suharis. Sejak tahun 1981 perkembangan siswa sedemikian pesat sehingga jumlah bangunan sudah tidak lagu menampung, maka melalui upaya yang keras, sekolah mengajukan permohonan lokasi yang memadai, kemudian pada tahun 1982 SMEA Negeri Tangerang diberi tanah untuk lokasi bangunan sekolah yang terletak din Cikokol. Tahun ajaran 1988/1989 lokasi bangunan di babakan secara resmi dipindahkan ke Cikokol selanjutnya bangunan tersebut diserahkan kepada SMP Negeri 8 Tangerang. Pada hari Selasa tanggal 19 Juli 1988 bertempat di gedung SMEA Negeri Tangerang Cikokol diadakan serah terima jabatan Kepala Sekolah dari Bapak RM.Abdullah N kepada Bapak Drs. Doddy Taryana untuk melanjutkan kepemimpinan berdasarkan SK Mendikbud tanggal 30 Desember 1987 Nomor : 818/1.02 Kep/C/1987. Setelah beberapa kali berganti kepala sekolah akhirnya pada masa jabatan Drs. H. Panut SMEA Negeri Tangerang berubah menajdi SMKN 1 Tangerang. Mulai tahun ajaran 2004/2005 SMKN 1 Tangerang mempunyai 2 kelompok keahlian yakni: -
Bisnis dan Manajemen terdiri dari 3 jurusan : a. Administrasi Perkantoran (akreditasi A) b. Akuntansi (akreditasi A) c. Penjualan (akreditasi A)
-
Teknik Informatika terdiri dari 2 jurusan :
a. Multimedia (akreditasi B) b. Teknik Komputer dan Jaringan (akreditasi B)
2. Identitas Sekolah Nama Sekolah
: SMKN 1 Tangerang
Status
: Negeri
Alamat
: Jln. Perintis Kemerdekaan II Tangerang
Kota
: Tangerang
Propinsi
: Banten
Telp
: (021) 5522534
Website
: www.smkn1-tng.sch.id
Email
:
[email protected]
Surat keputusan nomor
: 22/UKK/1968
Tanggal
: 31 Januari 1968
Lembaga
: Kanwil Depdikbud Prod. Jawa Barat
VISI Menjadikan lembaga pendidikan yang terdepan dalam program dan teratas dalam kualitas untuk mewujudkan insan yang berakhlak mulia, berjiwa wirausaha dan peduli lingkungan menuju sekolah berstandar Nasional dan Internasional
MISI -
Memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal
-
Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
-
Menjadi teladan bagi lembaga pendidikan sejenis
-
Melengkapi Sarana Prasarana yang ramah lingkungan
-
Meningkatkan kerja sama sekolah dengan DU/DI dan masyarakat
-
Menghasilkan lulusan yang dapat menciptakan menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
-
Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
TUJUAN a. Menghasilakn lulusan yang kompeten dan berkahlak mulia b. Meningkatkan kualitas pembelajaran kreatif dan inovatif c. Menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap profesional, mampu beradaptasi dan berkompetensi d. Melengkapi sarana prasarana sesuai dengan perkembangan IPTEK e. Membina kerja sama yang saling menguntungkan dengan DU/DI dan masyarakat f. Meningkatkan kepuasan masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan g. Konsistensi pelaksanaan aktifitas, kendali mutu dan jaminan mutu sekolah h. Meningkatkan kesejahteraan warga sekolah i. Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang kondusif, lingkungan yang bersih, asri, dan nyaman.
3. Letak Geografis Letak geografis SMKN 1 Tangerang cukup strategis karena berada di pusat pendidikan dan perkantoran di daerah Cikokol, dapat dilalui kendaraan dari berbagai arah dan hanya membutuhkan waktu -/+ 30 menit untuk bisa sampai di SMKN 1 Tangerang. Sehingga para siswa dapat menempuh jalan dengan memperhitungkan agar tepat waktu tiba di sekolah. Berdasarkan letak geografisnya, maka SMKN 1 Tangerang sangat strategis, karena : a. Berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang b. Berada di dekat Jl. Raya by pass menuju Cikokol c. Berada di Jl. Raya Serpong
4. Ketenagaan Tabel 4.1 Data Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi menurut kepegawaian golongan dan jenis kelamin Jabatan
Status Kepegawaian Tetap Gol.II
L
Gol.III
P
L
P
Kepala Sekolah
L
P
Tidak Tetap L P
1
Guru Tenaga Administrasi
Gol. IV
Jumlah
1
11
11
3
2
22
L
P
1 22
16
11
49
44
11
2
15
4
5. Sarana Prasarana Adapun sarana prasarana yang dimiliki SMKN 1 Kota Tangerang adalah sebagai berikut : a. Keliling tanah seluruhnya : 634 m, yang sudah dipagar permanen (termasuk pagar hidup); b. Luas tanah / persil yang diakui sekolah menurut status pemilikian dan penggunaan -
Luas tanah seluruhnya : 14.685 m2
-
Bangunan
: 6.514 m2
-
Taman
: 6.776 m2
-
Lapangan Olahraga
: 1.395 m2
c. Perlengkapan administrasi -
Komputer Tata Usaha : 4 buah
-
Printer Tata Usaha
: 3 buah
-
Mesin Ketik
: 2 buah
-
Mesin Stensil
: 4 buah
-
Mesin Fotocopy
: 1 buah
-
Brankas
: 4 buah
-
Filling Cabinet
: 10 buah
-
Meja Tata Usaha
: 11 buah
-
Kursi Tata Usaha
: 11 buah
-
Meja Guru
: 10 buah
-
Kursi Guru
: 10 buah
d. Perlengkapan kegiatan belajar mengajar (ruang teori dan praktik) -
Komputer
: 193 buah
-
Printer
: 22 buah
-
LCD
: 5 buah
-
Lemari
: 25 buah
-
TV/Audio
: 5 buah
-
Meja Siswa
: 710 buah
-
Kursi Siswa
: 1400 buah
e. Ruang menurut jenis status pemilikan, kondisi dan luas : Tabel 4.2 Data ruang sekolah Jenis Ruang
Milik Baik jmlh
Luas
Rusak Ringan
Rusak Berat
Jmlh
jmlh
(m2)
Luas (m2)
Ruang Kelas
33
2376
Lab.Bahasa
1
120
Lab. Komputer
2
240
Lab. Multimedia
1
120
Perpustakaan
1
250
UKS
1
30
Koperasi Sekolah
1
168
Ruang BP
1
30
R. Kepala Sekolah
1
48
1
48
R. Guru
1
120
1
120
R. Tata Usaha
1
130
1
130
Luas (m2)
Ruang Osis
1
30
Kamar Mandi Guru
4
24
Kamar Mandi Siswa
8
96
Gudang
2
98
Ruang Ibadah
1
154
Ruang Multimedia
1
80
3
18
1
154
4
48
f. Jumlah Rombongan Belajar sebanyak 36 Kelas, terdiri dari : -
Kelas X
: 12 kelas/rombongan belajar
-
Kelas XI
: 12 kelas/rombongan belajar
-
Kelas XII
: 12 kelas/rombongan belajar
Masing – masing sebagai berikut : -
Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) : 1 kelas/rombongan belajar
-
Multimedia
: 1 kelas/rombongan belajar
-
Akuntansi
: 3 kelas/rombongan belajar
-
Administrasi Perkantoran
: 4 kelas/rombongan belajar
-
Pemasaran
: 3 kelas/rombongan belajar
6. Ekstrakulikuler Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMKN 1 Kota Tangerang adalah sebagai berikut : -
Paskibra
-
Pramuka
-
PMR
-
Teater
-
Majalah Sekolah
-
Risma
-
Volly
-
Basket
-
Taekwondo
-
Petako / pendekar tangan kosong
-
Kungfu
-
marawis
7. Prestasi Sekolah Adapun prestasi yang telah diraih oleh SMKN 1 Kota Tangerang adalah sebagai berikut : A. Jurusan Multimedia -
LA Indie Movie
: Juara 1
-
Kompetisi blogger Banten
: Juara 1
-
Banten Indie Festival Documenter
: Juara 2
B. Juara LKS Tingkat Propinsi Banten -
Akuntansi
: Juara 1 (Lilis Sulistyaningsih)
-
Pemasaran
: Juara 1 (Rianti Eka Putri)
-
Adm. Perkantoran
: Juara 3 (Meta Wibowo)
-
Multimedia
: Juara 2 (Hans Wirananta)
-
IT PC Networking
: Juara 3 (Glori Ayu)
-
GBPN
: Juara 1 (Theresia Yunita)
-
B. Indonesia
: Juara 1 (Resa Maulana)
-
Matematika
: Juara II (Septi Wijaya)
C. Juara Blog Propinsi Banten -
Rizal Loa Wanda (multimedia)
D. Lomba Baris Berbaris Tingkat SMK. SMA Kota Tangerang -
Putra
: Juara 1 (kostum terbaik dan variasi terbaik)
-
Putri
: Juara Harapan 1
KATA PENGANTAR Dengan mengucap alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Koperasi Sekolah Dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang”. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini sehingga masih perlu banyak perbaikan. Namun, dengan dukungan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Dra. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, P.hd., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2.
Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Selaku Ketua Prodi Manajemen Pendidikan;
3.
Akbar Zainudin, M.M dan Dr. Salman Tumanggor, M.Pd., Selaku dosen pembimbing I dan II;
4.
SMKN 1 Kota Tangerang yang telah bersedia menjadi tempat penelitian skripsi penulis;
5.
Kedua orang tua dan adik penulis Bapak Sarbini, S.H, Ibu Muniroh dan M. Dzaki Aziz yang selalu memberikan dukungan baik doa, moral, dan juga materil;
6.
Teman spesial penulis Didit Prasidi yang selalu meluangkan waktunya untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
iii
7.
Sahabat tersayang penulis Rahmi Irhami yang selalu menemani penulis dalam melakukan penelitian, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
8.
Sahabat seperjuangan penulis (Rizky Nurmeida, Jeani Kartika, Evita Mawirianti, Mardhiyah, Sholahudin Misbah, Yusuf Amrulah, Faiz Bi’amrillah, dan Irfan Ardian) yang telah membantu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
9.
Teman-teman Beloved Manajemen Pendidikan kelas A yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
10.
Dan seluruh teman-teman penulis yang juga tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya.
Ciputat, 10 September 2014
Silvia Khairunnisa
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ................................................................................................................i ABSTRACT .............................................................................................................ii KATA PENGANTAR .............................................................................................iii DAFTAR ISI ............................................................................................................v DAFTAR TABEL ...................................................................................................viii DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................ix DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................x BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................1 B. Identifikasi Masalah .........................................................................5 C. Pembatasan Masalah ........................................................................5 D. Rumusan Masalah ...........................................................................6 E. Tujuan Penelitian ............................................................................6 F. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ..................................................6
BAB II
KAJIAN TEORI A. Wirausaha ........................................................................................ 7 1. Pengertian Wirausaha ................................................................. 7 2. Karakteristik Wirausaha .............................................................. 8 B. Koperasi Sekolah ............................................................................16 1. Pengertian ....................................................................................16
v
2. Fungsi ..........................................................................................17 3. Asas dan Landasan Hukum .........................................................19 4. Prinsip-prinsip .............................................................................17 5. Peran ...........................................................................................22 C. Kerangka Berpikir ............................................................................23 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................26 B. Metode Penelitian.............................................................................26 C. Subjek Penelitian ............................................................................27 D. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................27 E. Analisa Data ....................................................................................28 F. Instrumen Penelitian ........................................................................30
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................32 1. Profil Sekolah ..............................................................................32 2. Sarana dan Prasarana ..................................................................33 B. Gambaran Umum Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ...................35 1. Tujuan Didirikannya Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ..........35 2. Manfaat Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ..............................37 C. Hasil Penelitian ................................................................................38 1. Pengelolaan Koperasi koperasi SMKN 1 Kota Tangerang .........39
vi
2. Kegiatan Siswa di Koperasi koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ....................................................................................40 3. Peran Koperasi Sekolah Dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Siswa Berdasarkan Angket ........................41 D. Analisis dan Intrepretasi Hasil Angket ............................................45
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................................50 B. Saran ................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL 1.1.
Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ..................................................1
2.1.
Karakteristik Wirausahawan ..........................................................................8
2.2.
Ciri-ciri Entrepreneur Menurut Hornday .......................................................12
3.1.
Schedule Time ................................................................................................26
3.2.
Kisi-kisi Wawancara ......................................................................................30
3.3.
Kisi-kisi Angket .............................................................................................31
4.1.
Data Ruang SMKN 1 Kota Tangerang ..........................................................34
4.2.
Karakteristik Leadership ................................................................................42
4.3.
Karakteristik Orientasi Tugas dan Hasil ........................................................42
4.4.
Karakteristik Orientasi Masa Depan ..............................................................43
4.5.
Karakteristik Kreativitas ................................................................................43
4.6.
Karakteristik Pengambil Risiko .....................................................................44
4.7.
Karakteristik Percaya Diri ..............................................................................44
4.8.
Interpretasi Data Angket ................................................................................45
viii
DAFTAR GAMBAR 2.1 Kerangka Berpikir ...............................................................................................25
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Uji Referensi Lampiran 2 : Hasil Wawancara Lampiran 3 : Angket Lampiran 4 : Struktur Organisasi SMKN 1 Kota Tangerang Lampiran 5 : Profil SMKN 1 Kota Tangerang Lampiran 6 : Jadwal Piket Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Lampiran 7 : Laporan Penjualan Harian Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Lampiran 8 : Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Lampiran 9 : Studi Dokumentasi Lampiran 10 : Lembar Observasi Sarana Prasarana Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Lampiran 11 : Surat Permohonan Bimbingan Skripsi Lampiran 12 : Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 13 : Surat Permohonan Rekomendasi Penelitian Lampiran 14 : Surat Izin Penelitian Lampiran 15 : Surat Rekomendasi Kesbanglinmas Kota Tangerang Lampiran 16 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 17 : Foto-foto Dokumentasi Lampiran 18 : Biodata Penulis
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Berdasarkan data resmi statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013 tentang keadaan ketenagakerjaan pada
Agustus
2013, di
mana disebutkan
Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25 persen, mengalami peningkatan dibanding TPT Februari 2013 sebesar 5,92 persen dan TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen.1 Tabel 1.1 Penduduk Usia 15 Tahus Ke Atas Berdasarkan Jenis Kegiatan Utama (2012-2013) (Juta Orang) Jenis Kegiatan Utama
2012 Febuari Agustus Bekerja 112,80 110,81 Menganggur 7,61 7,24 Tingkat Pengangguran Terbuka 6,32 6,14 (%)
Febuari 114,02 7,17 5,92
2013 Agustus 110,80 7,39 6,25
Berdasarkan data statistik di atas dapat dicermati bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) setiap tahun semakin tinggi, salah satu faktornya adalah dikarenakan saat ini banyaknya lulusan yang mencari kerja sementara lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan pertumbuhan lulusan dunia pendidikan yang akhirnya menambah angka pengangguran. Di samping itu masih lemahnya pengembangan keterampilan hidup (life skill) yang diberikan oleh sekolah, sehingga ketika keterbatasan lapangan kerja menjadi kendala, para lulusan tidak memiliki cukup keahlian untuk dapat membuka lapangan pekerjaan. Seorang wirausahawan berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Terserapnya tenaga kerja dengan kesempatan kerja yang disediakan oleh wirausahawan, tingkat pengangguran secara nasional menjadi 1
Badan Pusat Statistik No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013
1
2
berkurang. Menurunnya angka pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan per kapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Peran wirausahawan dalam perekonomian nasional meliputi: pertama, menciptakan lapangan pekerjaan. Kedua, mengurangi pengangguran. Ketiga, meningkatkan produktivitas nasional. Dan keempat, meningkatkan pendapatan masyarakat.2 Salah satu tempat untuk belajar menjadi wirausahawan adalah di sekolah. Sekolah sebagai salah satu penyelenggara pendidikan bertanggung jawab terhadap perkembangan setiap pribadi peserta didik. Wirausaha sendiri adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Mengajarkan peserta didik berwirausaha sejak dini memiliki banyak manfaat. Pertama, sedini mungkin dapat mengasah kreativitas peserta didik, kemudian ia akan mampu memberikan terobosan atas masalah yang akan dihadapi nanti. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.3 Maksud dari mengasah kreativitas adalah peserta didik mampu menghasilkan ide-ide segar dan terbuka terhadap gagasan baru. Dengan memiliki kreativitas dalam berusaha, maka peserta didik akan selalu memiliki terobosan baru untuk usahanya dan memilki peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Kedua, membangun kepercayaan diri peserta didik yang kelak akan dibutuhkan. Percaya diri adalah memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan diri sendiri. Dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi maka peserta didik memiliki sebuah daya yang mampu memberikan dukungan dan
2
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 190 3 Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, cet. 2,(Alfabeta : Bandung , 2010), h. 11
3
kemantapan dalam mengambil keputusan serta dengan memiliki kepercayaan diri peserta didik mampu melihat potensi yang ada di dalam dirinya dan hal itu akan membuka pintu sukses. Ketiga, menanamkan jiwa kepemimpinan agar peserta didik terbiasa berani untuk menjadi seorang pemimpin dan dapat mengambil keputusan. Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Kepimpinan merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu, maka pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.4 Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Keempat, dapat melatih kemandirian peserta didik. Mandiri diartikan tidak selalu tergantung pada orang lain. Kemandirian mendorong individu untuk berprestasi dan berkreasi, mendorong menjadi manusia yang produktif dan efisien serta membawanya ke arah kemajuan. Banyak media yang dapat menjadi alat pengembangan potensi wirausaha di lingkungan sekolah. Pertama, membentuk unit kegiatan siswa dalam rangka melatih kompetensi wirausaha dengan membuat beragam jenis kerajinan tangan peserta didik. Kedua, membuat “kantin jujur” yang dimaksudkan untuk melatih kejujuran peserta didik karena kejujuran merupakan salah satu ciri orang yang memiliki karakrer wirausaha. Ketiga, memberdayakan koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah salah satu program yang dapat dimanfaatkan dan memiliki kekhasan tersendiri dibanding program sekolah lainnya. Hal ini dikarenakan Koperasi Sekolah memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai organisasi pendidikan sekaligus sebagai organisasi usaha.
4
Nana Herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, cet. 1 (CV Pustaka Setia : Bandung, 2013), h. 98
4
Koperasi pada hakikatnya adalah suatu bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan keuntungan. Ketika definisi koperasi itu disandingkan dengan kata sekolah di mana sekolah merupakan wadah untuk mendidik seseorang terampil dalam melakukan sesuatu maka definisi koperasi sekolah adalah wadah bagi peserta didik untuk bekerja sama dengan tujuan belajar bagaimana caranya mendapatkan keuntungan. Peningkatan koperasi boleh dibilang suatu upaya untuk menjadikan peserta didik memiliki karakteristik wirausahawan. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dengan lebih banyaknya wirausahawan di Indonesia maka perekonomian Indonesia juga akan semakin maju. Salah satu sekolah yang sudah mulai memanfaatkan koperasi sebagai wadah pembelajaran wirausaha adalah SMKN 1 Kota Tangerang yang beralamatkan di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang. Namun, sayangnya masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam hal: Pertama, koperasi sekolah belum dijalankan secara profesional. Maksudnya adalah belum terlihat cukup signifikan berjalannya struktur manajemen yang dijalankan di koperasi sekolah. Kedua, keterlibatan siswa dalam penyelenggaraan koperasi sekolah belum terlaksana secara optimal. Kegiatan peserta didik di koperasi sekolah masih sebatas menangani pekerjaan yang bersifat teknis belum sampai kepada manajemen pengelolaannya. Maksudnya adalah peserta didik tidak diberikan kewenangan yang cukup untuk dapat terlibat secara penuh terhadap pengelolaan koperasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan sampai kepada tahap evaluasi. Ketiga, belum optimalnya pemberdayaaan koperasi sekolah sebagai sarana dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa. Seyogyanya koperasi sekolah menjadi salah satu alternatif terbaik dalam mengenalkan siswa berwirausaha, terlebih lagi dalam mengajarkan siswa menumbuhkan karakteristik wirausawahan sesuai dengan karakteristik wirausahawan yang baik.
5
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan komitmen yang kuat dari Kepala Sekolah dengan cara memberikan pelatihan kepada pengelola koperasi, guru, dan juga peserta didik mengenai bagaimana cara mengelola koperasi sekolah yang tepat agar peran koperasi dapat lebih optimal. Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik mengkaji lebih jauh tentang koperasi sekolah yang terangkum dalam judul “Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang.”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Pengelolaan koperasi sekolah belum dilakukan secara profesional; 2. Partisipasi peserta didik masih terbatas pada ranah teknis belum kepada manajemen pengelolaan; 3. Belum optimalnya pemberdayaaan koperasi sekolah sebagai sarana dalam menumbuhkan karakteristik wirausahawan pada siswa.
C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya bahasan yang akan diteliti dan dikarenakan keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis membatasi masalah
pada
bagaimana
koperasi
sekolah
menumbuhkan
karakter
wirausahawan pada peserta didik sesuai karakteristik wirausaha dalam hal kepribadian, leadership, orientasi masa depan, orientasi tugas dan hasil, kreativitas, percaya diri, dan pengambilan risiko.
6
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan diteliti adalah bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada peserta didik di SMK Negeri 1 Kota Tangerang?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi sekolah Dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah dapat meningkatkan peran koperasi sekolah dan manajemen peelolaannya untuk dapat lebih berkontribusi dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa sejak dini. 2. Bagi siswa Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui dengan adaya koperasi sekolah dapat membantu mereka untuk belajar kewirausahaan yang di dalamnya terdapat karakter-karakter penting yang dapat bermanfaat bagi kehidupan meraka nantinya. 3. Bagi Peneliti Lain Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi permulaan bagi peneliti lain untuk mengkaji lebih dalam mengenai peran koperasi sekolah lainnya, dikarenakan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori a. Wirausaha 1. Pengertian Wirausaha Istilah wirausaha sama dengan wiraswasta. Secara etimologis, wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta. Wira berarti berani, dan swasta yang berarti berdiri sendiri. Dengan demikian wiraswasta berarti seseorang yang berani berdiri sendiri.1 Maksud dari seseorang yang berani berdiri sendiri adalah seseorang yang memiliki keberanian untuk membangun sesuatu berdasarkan kemampuan sendiri yang bertujuan untuk mememenuhi kebutuhan. Definisi di atas sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Mulyasa mengenai definisi wirausaha, yaitu: “wiraswasta memiliki arti keberanian, kesungguhan, dan keseriusan dalam memenuhi kebutuhan hidup
dengan
mengupayakan
seluruh
kemampuan
di
dalam
diri.”2Memenuhi kebutuhan hidup dengan mengupayakan kemampuan di dalam diri direalisasikan dengan membangun usaha. Hal ini sesuai dengan definisi wirausahawan menurut Mark Casson yang menyatakan bahwa wirausahawan berperan sebagai pendiri atau pemilik perusahaan berukuran kecil atau menengah yang memiliki potensi untuk berkembang. 3 Definisi yang lebih luas diberikan oleh Hisrich & Peters yang mendefinisikan wirausaha sebagai perilaku yang mencakup pengambilan inisiatif, mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi terhadap sumber dan situasi ke dalam praktik, dan penerimaan
1
Nana Herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, cet. 1 (CV Pustaka Setia : Bandung, 2013), h. 143 2 Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta, 2011), h.189 3 Mark, Casson, Entrepreneurship : Teori, Jejaring, Sejarah, cet. 1, (Rajawali Pers : Jakarta, 2012), h. 6
7
8
risiko kegagalan.4 Maksudnya adalah sikap yang diambil seseorang dengan memperhitungkan peluang dan risiko dengan memanfaatkan sumber dan situasi yang ada. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wirausahawan adalah seseoarang yang memiliki keberanian dalam memanfaatkan peluang dengan mengambil risiko untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Karakteristik Wirausahawan Berbicara
mengenai
wirausahwan
maka
berbicara
tentang
seseorang yang memiliki krakteristik sebagai wirausaha maka, dibawah ini terdapat ciri-ciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan menurut Meredith (2005) yaitu :5 Tabel 2.1 Karakteristik Wirausahawan Ciri – ciri 1. Percaya diri
Sifat - Kepercayaan - ketidaktergantungan - optimisme
2. Berorientasi tugas dan hasil
- kebutuhan akan prestasi, - berorientasi laba, - ketekunan, - ketabahan, - kerja keras, - inisiatif
3. Pengambil risiko
- suka pada tantangan - kemampuan mengambil risiko
4
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, cet.8, (PT Remaja Rosdakarya : Bandung, 2006), h. 179 5 Yuyus Suryana, dan Kartib Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses,cet.2, (Kencana : Jakarta, 2011), h. 76
9
4. Kepemimpinan
- Mampu memimpin - mudah bergaul - menerima kritik dan saran
5. Keorisinilan
- Inovatif - kretaif - fleksibel - dinamis
6. Berorientasi ke masa depan
- Pandangan ke depan - Perseptif
Ciri-ciri khusus seorang yang memiliki karakteristik wirausahawan menurut Eman Suheman adalah sebagai berikut : 6 a. Energik Energik berarti cekatan. Sebagai wirausahawan memang harus gesit dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Setiap tindakannya harus cepat, cermat, dna tepat. Namun tidak boleh tergesa-gesa, semua kegiatannya harus selalu berdasarkan rencana yang matang dan telah dipersiapkan sebelumnya. b. Modern Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1992:662) disebutkan bahwa modern berarti sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Jadi orang yang modern, ilmunya tinggi, pengetahuan banyak, dan wawasan luas. Sebab, pribadi yang demikianlah yang akan mampu memenuhi tuntutan zaman yang kian hari semakin diwarnai oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih.
6
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, cet. 2,(Alfabeta : Bandung , 2010), h. 12-15
10
c. Antisipatif Antisipatif berarti kemampuan untuk menghadapi berbagai situasi yang terjadi. Kondisi lingkungan yang ada, dan toleransi orang-orang yang berada disekitar. Dengan sikap dan perilaku demikian, maka wirausahawan akan pandai bergaul, sehingga mampu bekerjasama dengan siapapun dalam menawahkan potensi agar sesuai dengan keinginan semua pihak. d. Naturalitatif Naturalitatif berarti hal-hal yang bersifat alamiah yang didasarkan kaiddah-kaidah ilmiah. Karena mengandung objektifitas yang tinggi. Sifat naturalitatif harus dimiliki oleh wirausahwan agar mampu tampil objektif, jujur, dan apa adanya. Tertanamnya sifat natulatitaif dalam jiwa seorang wirausahawan akan menumbuhkan rasa percaya diri secara otomatis. e. Smart Dalam Kamus Inggris – Indonesia (1986:534) smart diartikan sebagai : cerdas, pintar, bijak, tampan, dan cepat. Dalam bahasa seharihari smart berarti cerdas. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (1999:186) menjelaskan pengertian cerdas adakag sempurna akal budinya, tajam pikirannya, serta sehat dan kuat daya tahan tubuhnya. f. Urgent Urgent berarti penting, dalam konteks ini seorang wirausahawan harus menganggap siapapun terutama mitra kerjanya merupakan orang penting bagi dirinya sendiri. g. Humanity Humanity berarti kemanusiaan yang diartikan sebagai sifat-sifat yang layak bagi manusia seperti tolong menolong dan saling menghormati. Sifat-sifat tersebut harus dimiliki wirausawan agar wirausahawan selalu siap membantu dan bekerja sama dengan mitranya.
11
h. Empathy Empathy adalah perasaan yang dapat merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain. Hal ini perlu melekat pada jiwa seorang wirausahwan agar dapat membangkitkan ekspresi yang tepat pada saat yang diperlukan. i. Rational Rasional adalah masuk akal setelah dipertimbangkan berdasarkan pikiran yang logis dan akal sehat. Wirausahawan harus rasional dalam bertindak
agar
setiap
keputusan
yang
diambil
dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik. j. Motivation Motivasi merupakan dorongan yang muncul karena adanya kebutuhan atau adanya rangsangan dari luar. k. Attention Attention adalah perhatian yang berarti setiap wirausahawan hendaknya mampu memberikan perhatian kepada siapapun secara proporsional. l. Need Need adalah kebutuhan, setiap orang mempunya kebutuhannya masing-masin, termasuk wirausahawan terutama kebutuhan akan orang lain. Misalnya dalam menjalin hubungan bisnis wirausahawan membutuhkan kerjasama dengan orang lain, tanpa mitra kerja kegiatan bisnis tidak akan berlangsung sebagaimana mestinya. Setelah memahami karakteristik wirausahwan di atas dan telah tertanam dalam jiwa seorang wirausahwan, maka akan dapat menumbuhkan karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan menurut Mulyasa, yaitu : a. Percaya diri ; penuh keyakinan, optimis, disiplin, berkomitmen dan bertanggung jawab; b. Inisiatif ; penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif; c. Motif berprestasi ; orientasi pada hasil dan wawasan ke depan;
12
d. Kepemimpinan ; tampil beda, dapat dipercaya dan tanggung dalam bertindak; e. Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan. 7 Winardi (2003:27-28) mengemukakan pendapat Hornaday tentang ciriciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang dicantumkan pada tabel berikut ini.8 Tabel 2.2 No
7
Ciri-ciri para Enterpreneur yang berhasil menurut Hornaday
1.
Kepercayaan pada diri sendiri
2.
Penuh energi dan bekerja dengan cermat
3.
Kemampuan menerima risiko yang diperhitungkan
4.
Memiliki kretifitas
5.
Memiliki reasi positif terhadap tantangan yang dihadapi
6.
Memiliki jiwa dinamis dan kepemimpinan
7.
Memiliki kemampuan bergaul dengan orang-orang
8.
Memiliki kepekaan menerima saran
9.
Memiliki kepekaan dalam menerima kritik
10
Memiliki pengetahuan pasar
11.
Ulet dan memiliki kebulatan tekad untuk mencapai sasaran
12.
Memiliki banyak akal
13.
Memiliki kebutuhan akan prestasi
14.
Memiliki inisiatif
15.
Memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri
16.
Memiliki pandangan tentang masa yang akan datang
17.
Berorientasi laba
18.
Memiliki sifat perseptif
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta, 2011), h.190 8 Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan,cet. 2, (Alfabeta: Bandung , 2010), h.11
13
Ciri-ciri wirausahawan
yang dikemukakan oleh para ahli
menunjukkan orang yang disebut memiliki jiwa wirausaha kebanyakan didasarkan pada seberapa besar kretaivitas yang dimilikinya, karena kebanyakan seorang wirausahawan yang berhasil berdasarkan daya kretaivitasnya. Banyak pendapat mengatakan bahwa memiliki daya kreativitas yang tinggi merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, namun berbeda dengan Winardi yang mengatakan bawa “kreativitas tidak terjadi begitu saja.” Maksudnya adalah kemampuan memiliki daya kreativitas yang tinggi tidak
diturunkan
secara
tiba-tiba
tetapi
memerlukan
proses
dan
pembelajaran yang cukup banyak. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Suryana bahwa kreativitas hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha, yaitu orang yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen), berinisiatif (energik dan percaya diri), memiliki motif prestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda), dan berani mengambil risiko dengan penuh pertimbangan (suka tantangan).9 Untuk lebih memahami karakteristik wirausahawan sebagimana disebutkan tadi dengan tujuan agar dapat mempelajarinya dengan baik dan mudah, maka diperinci sebagaimana berikut :10 a. Kepercayaan diri Seorang wirausaha harus mempunyai kecenderungan untuk selalu melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan diri senduru dengan didukung modal optimisme, tenang dan tidak takut gagal.
9
Suryana, kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Ed. 3, Jil. 1 (Salemba Empat : Jakarta, 2009), h. 3 10 Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta, 2011), h.192-193
14
b. Kreativitas diri Seorang wirausaha harus memiliki kemauan serta kemampuan mencari alternatif atau ide-ide baru dan melaksanakan semua yang dikerjakannya secara profesional. c. Pikiran Positif Kunci sukses seorang wirausaha adalah memiliki pikiran yang positif. Sehingga, dapat lemihat dan memanfaatkan peluang untuk mendukung semua kegiatannya. d. Orientasi Hasil Seorang wirausaha tidak boleh berhenti membuat karya bagi dirinya maupun orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai tambah dimasa kini dan masa yang akan datang. e. Berani Mengambil Risiko Seorang wirausaha tidak boleh mudah putus asa, dalami sekitarnya yang akan menguntungkan walaupun banyak kendala. Untuk menjadi wirausahawan suskses diperlukan keberanian untuk mengambil risiko yang nantinya dapat menguntungkan. Yakinlah bahwa suatu pekerjaan akan memperoleh hasil yang memuaskan bila dilakukan dengan sungguh-sungguh. f. Jiwa Kepemimpinan Seorang wirausaha harus mampu mengendalikan lingkungannya dan siap setiap saat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi apapun, baik yang menyenangkan apalagi yang tidak menyenangkan bagi dirinya. g. Orisinil Seorang wirausaha perlu mengembangkan gagasan baru baik untuk mendapatkan peluang maupun mengatasi tantangan. h. Orientasi Ke Depan Seorang wirausaha harus selalu mempunyai visi ke depan. Seorang wirausaha tidak boleh berhenti membuat karya bagi dirinya maupun
15
orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai tambah dimasa kini dan masa yang akan datang. i. Menyukai Tantangan Seorang wirausaha yang baik tidak pernah takut gagal dan selalui menyukai hal-hal baru yang berkaitan dengan perusahaannya. Dari beberapa pandangan di atas penulis berkesimpulan bahwa seorang wirausaha memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut : a. Memiliki mental wirausaha, artinya seorang yang ingin disebut wirausaha haruslah mempunyai kemauan yang keras, keprcayaan diri yang tinggi, dan kegigihan dalam menciptakan atau mencapai suatu tujuan; b. Memiliki pola hidup yang hemat namun tidak pelit. Seorang yang ingin menjadi wirausaha haruslah memikirkan sedemikian rupa mengenai apa yang perlu dikerjakan sehingga ia akan lebih efisien dalam bekerja; c. Berani mengambil risiko, dan suka tantangan; d. Tidak malu dalam bertanya dan ingin selalu mengetahui hal-hal yang baru; e. Dan selalu dilandasi oleh jiwa optimisme, dinamis, dan berdaya kreativitasyang tinggi. Untuk menjadi seorang wirausahawan, seseorang harus berfikir kreatif, berusaha untuk menciptakan gagasan yang selalu segar. Berdasarkan penjelasan tadi untuk menjadi wirausahwan yang sukses maka diperlukan proses, yang dinamakan wirausahawan bukan hanya orang-orang yang bergelut dalam dunia bisnis saja melainkan siapapun yang melakukan kegiatan berdasarkan ciri-ciri wirausahawan di atas maka ia disebut
orang
yang
memiliki
jiwa
kewirausahaan.
Jadi,
definisi
wirausahawan sangatlah luas tidak hanya berorientasi pada bisnis saja melainkan yang dilihat adalah bagaimana karakteristik dan sikap seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.
16
b. Koperasi Sekolah 1. Pengertian Koperasi merupakan organisasi yang sudah banyak dikenal oleh semua kalangan masyarakat, namun masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti hakikat koperasi itu sendiri.Secara harfiah “koperasi” berasal dari kata Cooperation yang berarti bekerja sama. Menurut International Co-operative Aliiance yang dikutip oleh Herlan Firmansyah, dkk. : “Koperasi adalah sebuah asosiasi otonomi orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan yang sama dalam ekonomi, sosial dan kultural; dan aspirasi melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan dikontrol secara demokratis.”11 Maksudnya adalah koperasi sebuah asosiasi yang berdiri sendiri berdasarkan latar belakang keadaan yang sama, yaitu dalam hal memenuhi kebutuhan. Pendapat tersebut di dukung oleh Tiktik Sartika dan Abd.Rachman yang mengatakan bahwa ciri khusus koperasi adalah adanya sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok yeng memiliki kepentingan tertentu, kepentingan itu bertujuan untuk memperbaiki situasi ekonomi sosial. 12 Kemudian menurut UU nomor 25 tahun 1992, pasal 1 “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.”13 Menurut Sudarsono dan Edilius, koperasi adalah suatu organisasi atau lembaga ekonomi modern yang mempunyai tujuan,
11
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 148 12 Tiktik S dan Abd. Rachman, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, (Ghalia Indonesia : Bogor, 2004), h. 51 13 UU Nomor 25 tahun 1992, pasal 1, (Sinar Grafika : Jakarta, 1995), h. 2
17
mempunyai sistem pengelolaan, mempunyai tertib organisasi bahkan mempunyai asas dan sendi-sendi dasar.14 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian koperasi adalah suatu lembaga atau organisasi yang di dalamnya terdapat orang-orang yang saling bekerja sama untuk dapat memenuhi kebutuhan yang dikelola melalui sistem dan tata tertib yang terdapat di dalamnya. Koperasi memiliki bermacam bentuk dan jenis, salah satu bentuk koperasi adalah koperasi konsumen. Koperasi konsumen adalah koperasi yang keanggotaannya merupakan kelompok masyarakat yang membeli barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari. Salah satu contoh koperasi konsumen adalah koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang melibatkan siswa dan dikoordinatori oleh guru dan Kepala Sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya.
2. Fungsi Koperasi Sekolah Koperasi memiliki fungsi yang berdampak pada banyak aspek. Adapun fungsi koperasi adalah sebagai berikut : a. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat; b. Alat pendemokrasian sosial; c. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia; d. Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.15
14
Sudarsono, Edilius, Koperasi dalam Teori & Praktik, cet. 5, (Rineka Cipta : Jakarta, 2010),
h.1 15
80
Sudarsono, Edilius, Koperasi dalam Teori & Praktik, cet. 5, (Rineka Cipta : Jakarta, 2010), h.
18
Selain itu dalam Bab III, bagian pertama pasal 4 Undangundang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 diuraikan fungsi dan peran koperasi, yaitu : a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejakteraan ekonomi dan sosialnya; b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya; d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 16 Koperasi sekolah dimaksudkan sebagai sarana pendidikan sekolah ke arah kegiatan praktis, sehingga dapat mencapai kebutuhan ekonomi di kalangan siswa dan mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, percaya diri, leadership, kreativitas, dan jiwa demokratis para siswa yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa dan negara. Adapun fungsi koperasi sekolah di antaranya sebagai berikut: a. Agar para siswa memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa demokratis. b. Agar siswa memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis dalam hal pengelolaan koperasi sekolah melalui latihan-latihan maupun praktik kerja nyata. c. Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam hidup bergotong royong di masyarakat.
16
Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992, pasal 2, (Sinar Grafika : Jakarta, 1995), h. 3
19
d. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor usaha melalui program pendidikan di sekolah. e. Menumbuhkan aspirasi dan partisipasi masyarakat sekolah terhadap koperasi, sekaligus sebagai sarana untuk menanamkan jiwa, semangat, serta sikap wirausaha. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan fungsi koperasi sekolah adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dalam rangka menumbuhkan jiwa serta sikap wirausahawan yang tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah yaitu menanamkan kesadaran berwirausaha sejak dini.
3. Asas dan Landasan Hukum Koperasi Sekolah Yang menjadi dasar atau landasan hukum koperasi sekolah adalah sebagai berikut : a. Landasan ideologi koperasi sekolah adalah pancasila; b. Landasan Struktural/konstitusional koperasi sekolah : UUD 1945 pasal 33; c. Landasan operasional koperasi sekolah adalah peraturan-peraturan pemerintah, diantaranya : 1) Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No.638/SKPTS/MEN/1974; 2) Keputusan Bersama Menteri Koperasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri No.SKB 125/M/KPTS/X/1984, No.0447/U/1984, dan No. 71 tahun 1984 tentang pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah. 17
17
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 169
20
4. Prinsip-Prinsip Koperasi Sebagaimana halnya koperasi-koperasi yang ada di Indonesia, koperasi sekolah harus mendasarkan diri pada suatu aturan yang dinamakan prinsip atau sendi dasar koperasi salah satunya adalah tujuan pendidikan nasional yang ditunjang oleh tujuan pendidikan yang dibuat oleh sekolah. Adapun prinsip-prinsip koperasi menurut Undang – Undang No 25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut : 18 a. Keanggotannya bersifat sukarela dan terbuka; b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis; c. Pembagian sisa hasil usaha secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal; e. Kemandirian; f. Pendidikan koperasi; Menurut Hendrojogi pendidikan koperasi adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh setiap organisasi koperasi. Semua koperasi harus menyelenggarakan pendidikan bagi pengurus, petugas, karyawan dan umum
tentang
asas-asas
dan
teknik
perkoperasian.
Dengan
ditingkatkannya pengetahuan para pengelola koperasi diharapkan asas-asas dan teknik perkoperasian akan lebih mudah diterapkan dalam praktik.
19
Pernyataan ini juga didukung oleh Herlan
Firmansyah, dkk. Pendidikan terhadap anggota menjadi prinsip pokok dalam koperasi. Melalui pendidikan, anggota akan mengetahui bagaimana berkoperasi sehingga diharapkan berdampak langsung terhadap tingkat partisipasi anggota dalam membangun koperasi.20 g. Kerjasama antar koperasi. 18
M. Firdaus, dan Agus Edhi, Perkoperasian : Sejarah, Teori & Praktek, cet.2, (Ghalia Indonesia : Bogor, 2004), h. 45 19 Hendrojogi, Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik, Ed.4, (Rajawali Pers : Jakarta, 2010), h.39 20 Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 150
21
Prinsip tersebut selaras dengan yang dinyatakan oleh Hendrojogi, yaitu: a. Sukarela dan Keanggotaan Terbuka Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka untuk semua orang yang mampu menggunakan layanannya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa perbedaan dalam hal gender, sosial, ras, politik, dan agama. b. Pengawasan Demokrasi Anggota Koperasi adalah organisasi yang demokratis diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif berpartisipasi dalam setiap kebijakan dan pembuatan keputusan, setiap anggota koperasi mempunyai hak suara yang sama. c. Partisipasi Ekonomi Anggota Para anggota memberikan kontribusi yang sama terhadap modal koperasi mereka, dan diawasi secara demokratis. Sekurangnya sebagian modal itu adalah milik bersama. Para anggota biasanya menerima konpensasi terbatas, jika ada modal yang diberikan sebagai persyaratan anggota. Para anggota mengalokasikan pembangunan koperasi mereka. Manfaat bagi para anggota adalah dalam bentuk proporsi dari transaksi mereka dengan koperasi; mendukung aktivitas lainnya yang telah disetujui dalam keanggotaan. d. Otonomi dan Kebebasan Koperasi adalah organisasi otonom yang berdikari dan dikontrol oleh para anggota. Jika koperasi membuat kesepakatan dengan organisasi lain, termasuk pemerintah atau meneambah modal dari sumber diluarnya mereka melakukannya dengan memastikan kontrol secara demokratis oleh para anggota dan dengan mempertahankan otonomi koperasi mereka. e. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi Koperasi menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk para anggotanya, para wakil terpilih, manajer, pegawai sehingga mereka
22
dapat berkontribusi dalam mengembangkan koperasi milik mereka. Mereka menyampaikan informasi untuk masyarakat umum terutama peserta didik muda. f. Kerja Sama Antar Koperasi Koperasi melayani anggotanya secara lebih efektif dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara berkerja sama melalui struktur-struktur lokal, nasional, regional dan internasional. g. Perhatian Pada Komunitas Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan dari anggotanya melalui kebijakan yang telah disetujui para anggota.21 Berdasarkan prinsip – prinsip koperasi Indonesia tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi sebagai organisasi harus dapat bekerjasama dan melaksanakan kegiatan usahannya untuk mencapai tujuan sehingga dapat berdiri sendiri. Demikian juga dengan koperasi sekolah yang harus dilandasi prinsip – prinsip dalam menjalankan kegiatannya agar tercapai tujuan yang diharapkan.
5. Peran Koperasi Sekolah Selain memiliki tujuan dan fungsi koperasi juga memiliki peran dalam berbagai sektor yang cukup memiliki andil besar, peran tersebut yang dikemukakan oleh Sutantya Rahardja koperasi sekolah berperan dalam: a. membantu para anggotanya untuk dapat meningkatkan penghasilannya; b. mengurangi tingkat pengangguran. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, berdampak pula dalam meningkatkan pengangguran. Oleh karena itu, koperasi sekolah dapat memberikan lapangan pekerjaan yang layak sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka; c. mengembangkan kegiatan usaha rakyat; d. meningkatkan taraf hidup rakyat; 21
Hendrojogi, Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik, Ed.4, (Rajawali Pers : Jakarta, 2010), h. 46-48
23
e. meningkatkan pendidikan rakyat. f. alat perjuangan ekonomi; g. menciptakan demokrasi ekonomi.22 Koperasi sekolah melibatkan para siswa di bawah bimbingan Kepala Sekolah dan guru, terutama guru bidang studi kewirausahaan. Keberadaan koperasi sekolah tentunya memiliki peranan penting bagi masyarakat sekolah yang bersangkutan, terutama bagi siswa. Beberapa peran koperasi sekolah adalah sebagai berikut: Pertama, sebagai organisasi bisnis yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan para siswa sebagai anggotanya. Kedua, sebagai pusat pendidikan dan pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan (center of entrepreneurship education) yang dapat membina kader-kader gerakan koperasi dan dunia usaha Indonesia. 23 Dari beberapa peran koperasi sekolah yang telah dijelaskan di atas, beberapa peran penting koperasi yaitu, pertama, sebagai salah satu wadah pembelajaran kewirausahaan siswa agar nantinya memiliki keterampilan berwirausaha. Kedua, Mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan dan jiwa demokratis pada siswa. Ketiga, Menunjang program pembangunan di sektor usahamelalui program pendidikansekolah. Keempat,
Membina
rasa
tanggungjawab,
disiplin,
setiakawan,
danjiwakewirausahaan.Kelima,meningkatkanpengetahuandanketerampilan berkoperasi dan wirausaha, agar kelakberguna di masyarakat.
B. Kerangka Berpikir Koperasi Sekolah memiliki beberapa peran penting baik bagi sekolah maupun bagi peserta didik. Pertama, koperasi sekolah dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan peserta didik. Misalnya, dengan menyediakan alat-alat tulis dan kebutuhan peserta didik lainnya sehingga dapat memudahkan peserta didik 22
Sutantya Rahadja, Hukum Koperasi Indonesia, Ed.1, Cet.3, (PT Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2005), h. 40-43 23 Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 170
24
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kedua, berkaitan dengan adanya desentralisasi pendidikan di mana sekolah dituntut untuk dapat mandiri secara finansial dalam memenuhi kebutuhannya sendiri, maka di sini koperasi sekolah dapat menjadi salah satu unit usaha yang dikelola oleh sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Ketiga, kewirausahaan sangatlah dibutuhkan pada era globalisasi seperti ini dikarenakan masih terbatasnya lapangan pekerjaan yang memaksa para lulusan Sekolah Menengah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan memiliki keahlian dalam membuka lapangan pekerjaan. Koperasi sekolah merupakansalah satu yang dapat diberdayakan sebagai sarana dalam menumbuhkan karakteristikwirausahawan pada peserta didik. Koperasi sekolah dianggap merupakan program yang paling tepat sebagai sarana pengembangan karakter wirausahawan bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan Koperasi Sekolah memiliki fungsi legal untuk melaksanakan aktivitas usaha dan tentunya usaha yang berorientasikan pada pemenuhan kebutuhan peserta didik serta berfungsi sebagai wahana pembelajaran bagi peserta didik. Peningkatan koperasi boleh dibilang suatu upaya untuk menjadikan peserta didik memiliki mental wirausahawan. Mental wirausahawan berkaitan dengan jiwa yang tertanam dalam diri peserta didik. Dalam hal ini, mental wirausaha berkaitan dengan karakteristik atau ciri-ciri yang ada dalam diri seorang wirausaha. Adapun karakteristik tersebut adalah percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambil risiko yang handal, memiliki jiwa kepemimpinan, keorisinilan, serta berorientasi pada masa depan. Karakter wirausahawan sangat penting untuk dimiliki oleh peserta didik, hal ini dikarenakan bukan hanya sebagai jalan untuk mendapatkan keuntungan melainkan jika peserta didik mulai dapat menanamkan jiwa kewirausahaan dimana di dalamnya terdapat sifat dan sikap yang sangat positif, seperti peserta didik menjadi lebih percaya diri dan yakin akan kemampuannya; memiliki jiwa kepemimpinan dimana peserta didik akan berani memimpin dalam organisasi; berdaya kreativitas tinggi, selalu mempunyai ide-ide segar dimana hal ini sangatlah penting bagi kehidupan peserta didik jika sudah mulai memasuki dunia usaha, dan juga peserta didik akan selalu memiliki motivasi yang tinggi untuk
25
berprestasi dimana hal ini berdampak pada sikap siswa yang akan selalu memberikan hasil yang terbaik pada setiap proses pembelajaran yang dilakukan. Namun sayangnya masih terdapat kendala yang dihadapi untuk dapat mengoptimalkan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik wirausahawan pada peserta didik diantaranya; pertama, koperasi sekolah belum dijalankan secara profesional. Kedua, keterlibatan siswa dalam penyelenggaraan koperasi sekolah belum terlaksana secara optimal. Kegiatan peseta didik di koperasi sekolah masih sebatas menangani pekerjaan yang bersifat teknis belum sampai kepada manajemen pengelolaannya.
PERAN KOPERASI SEKOLAH
Menumbuhkan
Unit usaha sekolah
Jiwa Kewirausahaan
Karakteristik Wirausahawan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Percaya diri Berorientasi tugas dan hasil Pengambil risiko Jiwa kepemimpinan Keorisinilan Beorientasi masa depan
Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan Karakteristik Wirausahawan Pada Siswa
Gambar 2.2 kerangka berpikir
Memenuhi kebutuhan peserta didik di sekolah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Kota Tangerang yang beralamatkan di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang. Alasan memilih SMKN 1 Kota Tangerang sebagai tempat penelitian dikarenakan kesesuain visi dari SMKN 1 Kota Tangerang dengan judul penelitian yaitu berkaitan dengan karakter wirausahawan yang harus dimiliki peserta didik. Adapun visi SMKN 1 Kota Tangerang yaitu “Menjadikan Lembaga Pendidikan yang Terdepan dalam Program dan Teratas dalam Kualitas untuk Mewujudkan Insan yang Berakhlak Mulia, Berjiwa Wirausaha dan Peduli Lingkungan, Menuju Sekolah Berstandar Nasional dan Internasional.” Adapun penelitian ini dilaksanakan mulai dari Bulan Mei – Agustus 2014, dengan rincian kegiatan sebagai berikut : Tabel 3.1 Schedule Time No
Jenis Kegiatan
1.
Penyusunan Proposal
2.
Perijinan
3.
Pengumpulan Data
4.
Analisis Data
5.
Penyusunan Laporan
Mei
Juni
Juli
Agustus
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan pedekatan deskriptif. penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran yang seobjektif mungkin mengenai bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMK Negeri 1 Kota
26
27
Tangerang dari berbagai responden, yaitu: Pengelola koperasi sekolah, guru, staf, dan peserta didik.
C. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pengelola koperasi SMK Negeri 1 Kota Tangerang sebanyak 2 orang: 2. Guru kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang sebanyak 1 orang; 3. Staf tata usaha SMKN 1 Kota Tangerang sebanyak 1 orang; 4. Dan siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Kota Tangerang yang terlibat dalam pengelolaan koperasi sekolah sebanyak 108 orang. Dengan demikian total subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sebanyak 112 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara Wawancara dilakukan kepada beberapa interviewi, yaitu: a.
Pengelola Koperasi Sekolah Wawancara dilakukan kepada pengelola koperasi sekolah dikarenakan pengelola koperasi sekolah merupakan key informan yang mengetahui seluruh keadaan yang ada di koperasi sekolah. Dalam wawamvara ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara rinci mengenai koperasi sekolah, mulai dari latar belakang pendirian, kegiatan siswa, keterlibatan siswa, dan pengambilan keputusan yang ada di koperasi sekolah.
b.
Guru Kewirausahaan dan Staff Tata Usaha guru kewirausahaan dan staff tata usaha merupakan interviewi tambahan yang memang tidak terlibat secara langsung dalam koperasi sekolah, namun sedikit banyak mengerahui informasi mengenai
28
koperasi sekolah. Dalam wawancara ini penulis ingin mengetahui apa manfaat dan kontribusi dari koperasi bagi warga SMKN 1 Kota Tangerang.
Secara umum wawancara yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa menurut interviewi yang telah ditetapkan.
2. Dokumentasi Dokumen yang dibutuhkan terkait dengan keterlibatan siswa di koperasi sekolah, adalah sebagai berikut: a. absensi piket siswa di koperasi sekolah; b. laporan penjualan koperasi sekolah; c. laporan pemasukan dan pengeluaran yang ditulis oleh siswa yang memiliki jadwal piket di koperasi sekolah.
3. Angket Angket diberikan kepada siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntasi dikarenakan siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi ikut serta dalam kegiatan yang ada di koperasi sekolah, dan yang merasakan manfaat secara langusung ketika mengikuti kegiatan di koperasi sekolah. Bentuk angket bersifat tertutup dengan 4 (empat) alternatif pilihan jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.
E. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Analasis yang dilakukan yaitu: Pertama, reduksi data yaitu menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu serta mengorganisir sedemikian rupa sehingga dapat diambil keismpulan terakhir. Kedua, penyajian data berupa
29
teks naratif, dan tabel. Ketiga, penarikan kesimpulan yang merupakan hasil analisis yang dapat digunakan dalam mengambil tindakan.1 Peneliti melakukan analisis data sebagai berikut: 1.
Mengelompokkan jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian, yang di dapatkan dari hasil wawancara kepada narasumber yang telah di tetapkan sebelumnya.
2.
Peneliti menghitung angket yang diberikan kepada 108 orang siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi mengenai jiwa kewirausahaan yang merekadapatkan setelah melakukan kegiatan di koperasi sekolah. Penghitungan angket dilakukan dengan rumus nilai harapan yaitu :
P= 3.
Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan melalui nilai harapan dan mendapatkan hasil rata-rata maka peneliti akan melakukan analisis terhadap angket.
4.
Peneliti melakukan intrepretasi data angket dengan persentase sebagai berikut: a. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi. b. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. c. Menentukan kategori dengan rumus: P = yang peneliti gunakan, yaitu:
, kategori nilai
a) Sangat Baik, jika total nilai berada pada interval 81,25 % - 100 % b) Baik, jika total nilai berada pada interval 62,50 % - 81,25 % c) Kurang Baik, jika total nilai berada pada interval 43,75 % - 62,50% d) Tidak Baik, jika total nilai berada pada interval 25 % - 43,75%
1
Ariesto H dan Adrianus A, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO, ed.1, Cet.1, (Kencana Prenada Media Group : Jakarta, 2010), h. 7-8
30
5.
Setelah melakukan intrepretasi data dengan langkah di atas, peneliti membuat kesimpulan dari hasil analisis wawancara dan angket sehingga di dapatkan deskripsi hasil penelitian yang peneliti lakukan.
F. Instrumen Penelitian Agar penelitian ini terarah, peneliti menyusun kisi-kisi instrumen penelitian yang selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat pedoman wawancara dan kisi-kisi angket. Dalam pedoman wawancara peneliti melakukan wawancara kepada pengelola koperasi sekolah, guru, staf, dan siswa mengenai gambaran umum koperasi SMKN 1 Kota Tangerang. Dengan demikian kisi-kisi untuk pedoman wawancara adalah sebagai berikut : Kisi-Kisi Untuk Pedoman Wawancara Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara Perumusan Masalah Koperasi Sekolah
Kisi-kisi Wawancara 1. Pengelolaan koperasi sekolah 2. Keterlibatan Siswa di Koperasi Sekolah 3. Kegiatan siswa di koperasi sekolah
Setelah peneliti melakukan wawancara mengenai gambaran umum koperasi sekolah, peneliti menyebarkan angket kepada siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi. Angket dibuat dengan 4 (empat) alternatif pilihan jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Angket ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik wirausahawan pada peserta didik sesuai dengan enak indikator karakteristik seorang wirausahawan.
31
Angket ini di ambil berdasarkan teori Dr. Yuyus Suryana mengenai komponen
konsep
diri
dan
teori
Meredith
mengenai
karakteristik
wirausahawan.Dengan demikian, kisi-kisi untuk pedoman angket adalah sebagai berikut:
Kisi-Kisi Pedoman Angket: Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik Tabel 3.3 Kisi-kisi angket Komponen
Dimensi
Indikator
Item pernyataan
Konseptual
Leadership
(mengenali sifat diri)
Mampu memimpin
1, 2, 3, 4, 5, 6
Menanggapi kritik Berorientasi tugas dan Kebutuhan akan prestasi
7, 8
hasil Orientasi pada masa Cita-cita
9, 10
depan
Pandangan ke depan
Kreativitas
Produktif
11, 12, 13
Inovatif Orisinil Attitudial
Pengambil risiko
Mampu
mengambil 14, 15, 16
(mengenali
risiko
sikap diri)
Suka pada tantangan Percaya Diri
Kepercayaan Optimisme Berani
17, 18, 19, 20
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Sekolah SMKN 1 Tangerang dimulai pada tahun ajaran 2004/2005, setelah sebelumnya bernama SMEA Orde Baru. SMKN 1 Tangerang mempunyai 2 kelompok keahlian yakni: Bisnis dan Manajemen yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan yang semuanya terakreditasi A, dan Teknik Informatika yang terdiri dari 2 (dua) jurusan yang semuanya terakreditasi B. Adapun Visi dari SMKN 1 Kota Tangerang adalah “Menjadikan lembaga pendidikan yang terdepan dalam program dan teratas dalam kualitas untuk mewujudkan insan yang berakhlak mulia, berjiwa wirausaha dan peduli lingkungan menuju sekolah berstandar Nasional dan Internasional”. Sedangkan Misi yang dirumuskan, yaitu: menghasilkan lulusan yang dapat menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Untuk mencapai visi dan misi maka perlu dirumuskan tujuan, adapun tujuan dari SMKN 1 Kota Tangerang adalah: (a) meningkatkan kualitas pembelajaran kreatif dan inovatif, (b) menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap profesional, mampu beradaptasi dan berkompetensi, (c) meningkatkan kesejahteraan warga sekolah, dan (d) terwujudnya kegiatan pembelajaran yang kondusif, lingkungan yang bersih, asri, dan nyaman. Visi, Misi, dan Tujuan SMKN 1 Kota Tangerang selaras dengan latar belakang mengapa peneliti melakukan penelitian ini dan memilih SMKN 1 Kota Tangerang sebagai tempat penelitian. Visi SMKN 1 Kota Tangerang yang ingin menjadi salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan insan berjiwa wirausaha yang dispesifikasikan menjadi misi SMKN 1 Kota
32
33
Tangerang yaitu: pertama, menghasilkan lulusan yang dapat menciptakan menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kedua, menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab. kemudian dilanjutkan dengan tujuan SMKN 1 Kota Tangerang yaitu: pertama, meningkatkan kualitas pembelajaran kreatif dan inovatif. Kedua, menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap profesional, mampu beradaptasi dan berkompetensi. Ketiga, Meningkatkan kesejahteraan warga sekolah. Dengan demikian, semua hal tersebut dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMKN 1 Kota Tangerang. Karena dengan koperasi sekolah diharapkan siswa mendapatkan wadah untuk praktik menumbuhkan karakter wirausahwan sehingga mendapatkan siswa yang kreatif, inovatif, dan juga bertanggung jawab. Di mana hal tersebut sesuai dengan misi SMKN 1 Kota Tangerang. Selain itu, dengan koperasi sekolah juga diharapkan mampu mencapai salah satu tujuan SMKN1 Kota Tangerang yaitu meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.
2. Sarana Prasarana Adapun sarana prasarana yang dimiliki SMKN 1 Kota Tangerang adalah sebagai berikut : a. Perlengkapan administrasi -
Komputer Tata Usaha : 4 buah
-
Printer Tata Usaha
: 3 buah
-
Mesin Ketik
: 2 buah
-
Mesin Stensil
: 4 buah
-
Mesin Fotocopy
: 1 buah
-
Brankas
: 4 buah
-
Filling Cabinet
: 10 buah
-
Meja Tata Usaha
: 11 buah
-
Kursi Tata Usaha
: 11 buah
34
-
Meja Guru
: 10 buah
-
Kursi Guru
: 10 buah
b. Perlengkapan kegiatan belajar mengajar (ruang teori dan praktik) -
Komputer
: 193 buah
-
Printer
: 22 buah
-
LCD
: 5 buah
-
Lemari
: 25 buah
-
TV/Audio
: 5 buah
-
Meja Siswa
: 710 buah
-
Kursi Siswa
: 1400 buah
c. Ruang menurut jenis status pemilikan, kondisi dan luas : Tabel 4.1 Data ruang sekolah Jenis Ruang
Milik Baik jmlh
Luas
Rusak Ringan
Rusak Berat
Jmlh
jmlh
(m2)
Luas (m2)
Ruang Kelas
33
2376
Lab.Bahasa
1
120
Lab. Komputer
2
240
Lab. Multimedia
1
120
Perpustakaan
1
250
UKS
1
30
Koperasi Sekolah
1
168
Ruang BP
1
30
R. Kepala Sekolah
1
48
1
48
R. Guru
1
120
1
120
R. Tata Usaha
1
130
1
130
Ruang Osis
1
30
Kamar Mandi Guru
4
24
3
18
Luas (m2)
4
48
35
Kamar Mandi Siswa
8
96
Gudang
2
98
Sarana prasarana sekolah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari semua kegiatan di sekolah, karena dengan adanya sarana prasarana dapat membantu seluruh kegiatan yang ada di sekolah. Sarana prasarana juga merupakan penentu dari bagiamana kualitas sekolah. Berdasarkan data sarana prasarana yang ada di SMKN 1 Kota Tangerang untuk dapat mengoptimalkan pencapaian visi “mencetak insan yang berjiwa wirausaha” dengan didukung oleh sarana prasarana yang memadai maka diperlukan perhatian dalam pengadaan tempat atau ruangan yang dikhususkan sebagai sarana pembelajaran menjadi seorang wirausahawan. Dilihat dari data tersebut yang memiliki 1 ruang koperasi sekolah dengan luas 168 m2, walaupun luasnya terbilang belum cukup memadai, namun dapat dioptimalkan kegunaannya untuk menunjang kegiatan praktik kewirausahaan siswa di SMKN 1 Kota Tangerang.
B. Gambaran Umum Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Berikut ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum koperasi sekolah, mulai dari tujuan pendirian koperasi SMKN 1 Kota Tangerang dan manfaat adanya koperasi SMKN 1 Kota Tangerang yang dirasakan oleh warga sekolah. 1. Tujuan Didirikannya Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang melibatkan siswa dan dikoordinatori oleh guru dan Kepala Sekolah. Koperasi sekolah didirikan di lingkungan sekolah pasti memiliki tujuan tertentu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Koperasi sekolah dimaksudkan sebagai sarana pendidikan sekolah ke arah kegiatan praktis, sehingga dapat mencapai kebutuhan ekonomi di kalangan siswa dan mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, percaya diri, leadership,
36
kreativitas, dan jiwa demokratis para siswa yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa dan negara. Terdapat tiga tujuan utama dalam pendirian koperasi sekolah di SMKN 1 Kota Tangerang, yaitu : pertama, menumbuhkan keterampilan siswa. Kepala Sekolah mengetahui betul seberapa pentingnya keterampilan bagi siswanya. Jadi, salah satu cara agar para siswa memiliki keterampilan berupa keterampilan dalam pembukuan, pelayanan kepada pelanggan, dan teknik-teknik penjualan. Hal-hal tersebut dapat ditumbuhkan melalui koperasi sekolah. 1 Kedua, sebagai salah satu badan usaha sekolah dengan tujuan untuk kesejahteraan sekolah dan seluruh warga sekolah dalam hal ini adalah kesejahteraan guru dan karyawan. Tentu saja salah satu tujuan dari koperasi sekolah adalah agar anggota yang ikut terlibat di dalamnya menjadi sejahtera, dalam hal ini adalah guru dan karyawan yang ada di SMKN 1 Kota Tangerang.”2 Ketiga, koperasi digunakan sebagai sarana praktik siswa. Maksud dari koperasi dijadikan lahan dalam menunjang praktik siswa adalah jika di kelas siswa
sudah
banyak
menerima
banyak
teori
sedangkan
dalam
pengaplikasiannya terkadang siswa masih banyak yang belum mengerti, oleh karena itu koordinator koperasi berinisiatif untuk membantu siswa dalam mengaplikasikan teori yang telah mereka dapatkan di dalam kelas, salah satunya yaitu dengan ikut terlibat dalam pengelolaan koperasi. Misalnya, ketika siswa belajar akuntansi di mana ada debit dan kredit, mereka masih bingung dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru. Kemudian, dengan dibantu mereka praktik secara langsung di koperasi mereka jadi lebih mudah memahami pelajaran tersebut.3
1
Hasil wawancara dengan Pak Ingan Girsang (Koordinator koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari Selasa, 15 Juli 2014Pukul11.30 WIB 2
Hasil wawancara dengan Pak Sundri (Pegawai koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari Senin, 4 Agustus 2014Pukul 11.00 WIB 3
Ibid.
37
2. Manfaat Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Manfaat dengan adanya koperasi sekolah sangat bermacam-macam, tergantung dari sisi mana koperasi itu dilihat. Dalam penelitian ini manfaat koperasi dibagi menjadi 3 perspektif, yaitu dari perspektif pengelola koperasi, guru, dan siswa. a. Perspektif pengelola koperasi Jika dilihat dari sisi pengelola koperasi, manfaat yang dirasakan yaitu: pertama, siswa mudah mendapatkan kebutuhan keseharian mereka seperti peralatan belajar, minuman, makanan, dll. Siswa tidak perlu keluar dari sekolah jika sewaktu-waktu membutuhkan barang-barang tersebut. Kedua, dengan adanya koperasi sekolah para guru mendapatkan keuntungan seperti mendapatkan THR dan kesejahteraan-kesejahteraan lainnya.4 Ketiga, sebagai fasilitas siswa untuk belajar. Biasanya belajar pembukuan untuk anak akuntansi dan belajar menangani pelanggan untuk siswa pemasaran. Keempat, menanamkan mental yang baik kepada siswa, seperti menanamkan rasa tanggung jawab, jujur, percaya diri, dan berani karena mereka diberi kepercayaan untuk menjual barang-barang yang ada di koperasi dan menghitung jumlah pemasukan dan pengeluaran. 5 b. Perspektif Guru Manfaat yang dirasakan dilihat dari perspektif guru selain mendapatkan
manfaat
berupa
Tunjangan
Hari
Raya,
guru
pun
mendapatkan kemudahan lainnya, yaitu dengan adanya koperasi sangat membantu guru dalam pengadaan buku pelajaran jika kiriman buku dari pemerintah belum ada. Dikarenakan terkadang buku dari pemerintah terlambat datangnya sedangkan buku tersebut sudah harus mulai disampaikan kepada siswa. 6
4
Hasil wawancara dengan Pak Ingan Girsang (Koordinator koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari Selasa, 15 Juli 2014Pukul11.30 WIB 5 Hasil wawancara dengan Pak Sundri (Pegawai koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari Senin, 4 Agustus 2014Pukul 11.00 WIB 6 Hasil wawancara dengan Ibu Titin (Guru Kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari Rabu, 6 Agustus 2014 Pukul 12.30 WIB
38
c. Siswa Selain dari sisi guru, manfaat koperasi sekolah juga dirasakan oleh para siswa. Siswa sangat senang dengan adanya koperasi sekolah, karena mereka banyak belajar dari koperasi yang tidak didapatkan di dalam
kelas.
koperasi
mengaplikasikan
bermanfaat
pelajaran
yang
bagi
tidak
mereka
mereka
untuk
mengerti,
dapat seperti
pembukuan, pemasaran, dan pelayanan, selain itu juga koperasi memotivasi mereka untuk mencoba berwirausaha walaupun dalam ranah yang kecil.7
C. Hasil Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, angket, dan studi dokumen yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Wawancara disusun berdasarkan pada pokok materi variabel satu penelitian yaitu koperasi Sekolah. Wawancara dilakukan kepada 2 orang pengelolakoperasi sekolah, 1 orang guru kewirausahaan, 1 orang staf tata usaha, dan 3 orang siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi. Sedangkan angket disusun berdasarkan pada pokok materi penelitian yaitu “Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan karakter wirausahawan pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang” yang terdiri dari 20 item pernyataan, yaitu 6 item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “leadership”
siswa,
2
item
mengenai
peran
koperasi
sekolah
dalam
menumbuhkan karakteristik “orientasi tugas dan hasil”, 2 item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “orientasi masa depan”, 3 item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “kreativitas”, 3item
mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan
karakteristik “pengambil risiko”, dan 4 item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “percaya diri”
7
Hasil wawancara dengan Uswatun Hasanah (siswa kelas XII AK 2), pada hari jumat, 8 Agustus 2014 Pukul 09.30
39
Setelah didapat data hasil wawancara dan hasil angket maka hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Pengelolaan Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Koperasi sekolah di bawah pengawasan Kepala SMKN 1 Kota Tangerang yang diketuai oleh Bapak Drs. Ingan Girsang, bendahara Ibu Edeh dan satu anggota yaitu Bapak Sundri, serta dibantu oleh siswa-siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi. Manajemen koperasi yang selama ini dijalankan sudah cukup baik mulai dari perencanaan sampai kepada pengawasan karena di bawah kepemimpinan Bapak Ingan koperasi dijalankan dengan baik dan juga bertanggung
jawab.8
Namun
memang
masih
terdapat
kekurangan,
diantaranya. Pertama, Rapat anggota dilaksanakan belum ada jadwal khusus yang diberlakukan, ketika ada masalah yang harus diselesaikan maka rapat anggota baru dilakukan. Kedua, pemberlakuan job description bagi pengurus masih belum jelas, karena semua tanggung jawab masih dipegang oleh bapak Ingan. Ketiga, koordinasi dengan pengawas yang dalam hal ini dipegang oleh Kepala Sekolah masih sangat minim.pengawasan yang dilakukan kepala sekolah masih bersifat insidental, di mana tidak ada jadwal rutin dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan di koperasi. Keempat, struktur organisasi dan rantai komando yang berkaitan dengan bagaimana prosedur pengambilan keputusan.Dalam hal pengambilan keputusan, Bapak Ingan tidak terlalu melibatkan siswa, siswa hanya diberikan kepercayaan dalam batas-batas yang masih mudah saja, jika terdapat masalah yang cukup rumit maka ketua koperasi akan berkoordinasi dengan kepala sekolah, bendahara, dan anggotanya saja. 9 Dari pengamatan yang telah peneliti lakukan dari segi pengelolaannya koperasi sudah cukup baik, hanya saja dari segi manajemen masih terlihat 8
Hasil wawancara dengan Ibu Titin (Guru Kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari Rabu, 6 Agustus 2014 Pukul 12.30 WIB 9 Hasil wawancara dengan Pak Sundri (Pegawai koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari Senin, 4 Agustus 2014Pukul 11.00 WIB
40
belum optimal. Kemudian, pemberian kebebasan kepada siswa untuk lebih terlibat dalam pengelolaan koperasi masih sangat kurang, dan masih rendahnya perhatian Kepala Sekolah dalam mengawasi, memberi masukan, serta memberikan pelatihan yang sangat dibutuhkan baik untuk pengelola koperasi, untuk guru, bahkan untuk para siswa.
2. Kegiatan di Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Kegiatan siswa di koperasi SMKN 1 Kota Tangerang memang masih terbilang sangat minim sekali, siswa belum dilibatkan secara keseluruhan mulai dari perencanaan, pengimplementasian, dan pengawasannya. Siswa hanya diberikan kepercayaan dalam menjaga koperasi, melakukan transaksi kepada pembeli, serta mencatat pembukuan berupa pemasukan, pengeluaran, serta keuntungan yang di dapatkan dari hasil penjualan di koperasi. Bentuk kegiatan keseharian siswa di koperasi sekolah adalah dimulai dengan menghitung saldo awal barang yang akan dijual kepada pembeli dan mencocokan dengan jumlah barang yang ada, kemudian siswa melayani konsumen yang ingin membeli berbagai macam barang yang ada di koperasi, selanjutnya ketika akhir jam pulang sekolah siswa membuat laporan penjualan yang dilaporkan setiap harinya kepada pengelola koperasi, dan yang terakhir siswa menyiapkan barang-barang yang akan dijual besok. Koperasi sekolah masih sebatas menjual barang-barang umum yang ada di pasaran, belum sampai kepada tahap menjual barang hasil kreativitas siswa SMKN 1 Kota Tangerang. Siswapun tidak diperbolehkan menjual barang-barang diluar ketentuan yang telah ditetapkan oleh koperasi, kecuali jika ada tugas dari guru kewirausahaan yang memang mengharuskan mereka menjual barang-barang tersebut di koperasi.Kegiatan siswa di koperasi sekolah masih sebagian kecil saja yang berkaitan langsung dengan pembelajaran kewirausahaan, karena belum adanya koordinasi yang baik antara kepala sekolah, guru kewirausahaan, dan pengelola koperasi, sehingga
41
anak-anak akan menjual barang-barang di luar ketentuan koperasi hanya ketika ada tugas dari guru kewirausahaan saja. 10 Setiap siswa mendapatkan jadwal dua kali untuk menjaga koperasi. Untuk hari pertama dimulai dari nomor absen 1 dan 36, kemudian hari kedua nomor absen 1 dan 2, serta seterusnya. Diberlakukan jadwal seperti itu agar siswa absen 1 dan 36 sudah bisa mengajarkan temannya yang belum tahu tata cara menjaga di koperasi. Sehingga, ketika hari kedua mulai menjaga nomor absen 1 bisa mengajarkan nomor absen 2, dan seterusnya sampai nomor absen terakhir.11 Dengan demikian, kegiatan siswa di SMKN 1 Kota Tangerang adalah melakukan penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pengelola koperasi, melayani pembeli, dan membuat laporan penjualan setiap harinya yang dilaporkan kepada pengelola koperasi. Kegiatan siswa di SMKN 1 Kota Tangerang masih pada tahap praktis saja belum dipercayakan sampai kepada tahap pengelolaan hal ini dilihat dari masih minimnya keterlibatan siswa dan keterbatasan waktu yang diberikan untuk mengelola koperasi.
3. Peran
Koperasi
Sekolah
Dalam
Menumbuhkan
Karakter
Wirausahawan Pada Peserta Didik yang menjadi responden angket dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi dengan jumlah total 108 responden. Berdasarkan angket yang telah disebarkan terhadap seluruh responden, akhirnya diperoleh data sebagai berikut:
10
Hasil wawancara dengan Pak Ingan Girsang (Koordinator koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari Selasa, 15 Juli 2014 Pukul 11.30 WIB 11 Hasil wawancara dengan Pak Jojo (staff Tata Usaha SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari Rabu, 6 Agustus 2014 Pukul 14.00
42
a. Leadership Tabel 4.2 Karakteristik Leadership Item Pernya taan
Tanggapan Responden SS (4) F
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6
S (3) %
F
%
KS (2) F %
N
Skor
108 108 108 108 108 108
307 368 347 308 316 282 1958
TS (1) F %
19 18% 56 52% 30 28% 3 58 54% 36 33% 14 13% 0 37 34% 57 52% 14 13% 0 20 18% 55 51% 30 28% 3 19 17% 66 63% 19 17% 4 10 9% 47 43% 48 44% 5 Total Skor Karakteristik Leadership
2%
2% 3% 4%
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 1 (satu) sampai dengan item 6 (enam) dengan indikator “leadership” responden menyatakan setuju jika koperasi sekolah dapat menumbuhkan karakteristik leadership, hal ini dilihat dari total skor nilai yang diperoleh yaitu 1958. b. Berorientasi Tugas dan Hasil Tabel 4.3 Berorientasi tugas dan hasil Item Pernya taan
Tanggapan Responden SS F
S %
F
N
KS %
F
Skor
TS
%
F
%
Item 7 19 17% 69 65% 19 17% 1 1% 108 322 Item 8 30 27% 67 63% 11 10% 0 108 343 Total Skor Karakteristik Berorientasi Tugas dan Hasil 665 Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
Tanggapan responden terhadap pernyataan item 7 (tujuh) dan item 8 (delapan) dengan indikator “berorientasi tugas dan hasil” responden
menyatakan
setuju
jika
koperasi
sekolah
dapat
menumbuhkan karakteristik berorientasi tugas dan hasil, hal ini dilihat dari skor nilai yang diperoleh yaitu sebesar 665.
43
c. Orientasi Masa Depan Tabel 4.4 Orientasi masa depan Item Pertan yaan
Tanggapan Responden SS F
S %
F
N
KS %
F
Skor
TS
%
F
%
Item 9 52 48% 41 39% 15 13% 108 361 Item 10 61 57% 34 31% 13 12% 108 372 Total Skor Karakteristik Orientasi Masa Depan 733 Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 9 (sembilan) dan item 10 (sepuluh) dengan indikator “orientasi masa depan” responden menyatakan sangat setuju jika koperasi sekolah dapat menumbuhkan karakteristik orientasi masa depan, hal ini dilihat total skor yaitu 733.
d. Kreativitas Tabel 4.5 Kreativitas Item Pertan yaan
Tanggapan Responden SS F
S %
F
N
KS %
F
Skor
TS
%
F
%
Item 11 27 25% 56 52% 25 23% 0 Item 12 35 32% 46 42% 27 26% 0 Item 13 29 28% 62 56% 17 16% 0 Total Skor Karakteristik Kreativitas
108 326 108 332 108 336 994
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 11 (sebelas) sampai dengan item 13 (tiga belas) dengan indikator “kreativitas” responden
menyatakan
setuju
jika
koperasi
sekolah
dapat
menumbuhkan kreativitas, hal ini dilihat dari total skor nilai yang diperoleh yaitu 994.
44
e. Pengambil Risiko Tabel 4.6 Pengambil Risiko Item Pertan yaan
Tanggapan Responden SS F
S %
N
KS
F
%
Item 14 64 Item 15 26
59% 17 24% 71
Item 16 27
25% 70
F
Skor
TS
%
F
%
16% 66%
26 24% 11 10%
1 0
1%
65%
11 10%
0
-
108 360 108 339 108 340
Total Skor Karakteristik Pengambil Risiko
1039
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 14 (empat belas) sampai dengan item 16 (enam belas) dengan indikator “pengambil risiko” responden menyatakan setuju jika koperasi sekolah dapat menumbuhkan karakteristik pengambil risiko, hal ini dilihat dari skor nilai yang diperoleh yaitu sebesar 1039. f. Percaya Diri Tabel 4.7 Percaya Diri Item Pertan yaan
Skor
Tanggapan Responden N SS F
Item 17 13 Item 18 10
S %
KS
F
%
12% 34 9% 39
31% 36%
F
TS
%
F
52 49% 46 43%
9 13
%
8% 108 12% 108
Item 19 9 8% 30 28% 51 47% 18 17% 108 Item 20 11 10% 68 63% 19 18% 10 9% 108 Total Skor Karakteristik Percaya Diri
267 262 246 296 1071
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 17 (tujuh belas) sampai dengan item 20 (dua puluh) dengan indikator “percaya diri” responden
menyatakan
setuju
jika
koperasi
sekolah
dapat
45
menumbuhkan rasa percaya diri, hal ini dilihat dari skor nilai yang diperoleh yaitu sebesar 1071
D. Analisis dan Interpretasi Hasil Angket Untuk memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interpretasi, yaitu sebagai berikut: -
Sangat Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81,25 % - 100 %
-
Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 62,50 % - 81,25 %
-
Kurang Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 43,75% - 62, 50%
-
Tidak Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 25 % - 43,75% Untuk menentukan persentase, digunakan perhitungan sederhana dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
Menentukan Nilai Harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.
Menghitung Nilai Skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.
Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:
P= Berdasarkan skor penelitian yang ada, maka dapat disajikan analisis deskriptif sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Interpretasi Data Angket
Indikator
Skor
Nilai Harap an (NH)
Nilai Skor
Kategori
1. Leadership 1958
4x6= 24
Baik
46
2. Orientasi tugas dan hasil
665
3. Orientasi masa 733
depan 4. Kreativitas
5. Pengambil Risiko 6. Percaya Diri
Jumlah
994
1039
1071
5857
4x2=
Baik
8 4x2=
Sangat
8
Baik
4x3=
Baik
12 4x3=
Baik
12 4x4=
Baik
16
Baik
80
Hasil analisis dari tabel di atas adalah sebagai berikut: 1.
Leadership Peran
koperasi
sekolah
dalam
menumbuhkan
karakteristik
“leadership” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data sebelumnya yaitupernyataan item 1 sampai dengan item 6 yang menyatakan bahwa. Pertama, setelah siswa mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa mulai tertarik pada posisi kepemimpinan. Kedua, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa merasa sangat memiliki dampak pada rasa tanggung jawab siswa. Hal ini dikarenakan siswa diberi kepercayaan dalam menjaga koperasi, sehingga menuntut mereka untuk bertanggung jawab. Ketiga, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi dapat berteman dengan banyak teman.hal ini dikarenakan mereka lebih sering berinteraksi dengan pembeli. Keempat, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa mulai senang mengambil keputusan yang berkaitan dengan banyak orang.
47
Kelima, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah mereka jadi lebih senang menerima saran, hal ini dikarenakan mereka terbiasa melayani pembeli di koperasi sekolah dan banyak menerima keluhan dari pembeli. Keenam,setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi lebih berani tampil di depan umum. Hal ini dikarenakan mereka sering berhadapan dengan banyak pembeli. 2.
Orientasi Tugas dan Hasil Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “orientasi tugas dan hasil” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data sebelumnya yaitu pernyataan item 7 dan item 8 yang menyatakan bahwa koperasi sekolah membuat mereka selalu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan teliti, karena ketika melakukan kegiatan di koperasi sekolah mereka dituntut untuk serba cepat namun tetap teliti hal ini dikarenakan mereka selalu dihadapkan dengan pembeli yang ingin serba cepat.
3.
Orientasi Masa Depan Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “orientasi masa depan” pada diri siswa sudah sangat baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data sebelumnya yaitu pernyataan item 9 dan item 10 yang menyatakan bahwa. Pertama,setelah mereka mengikuti kegiatan di koperasi sekolah mereka memiliki gambaran mengenai dunia usaha, dan sebagian besar ingin menjadi seorang wirausahawan. Kedua, koperasi sekolah berperan dalam memotivasi mereka untuk lebih maju. Hal ini dikarekan koperasi mengajarkan mereka untuk tidak putus asa dalam menjual produk dan melayani pembeli, sehingga tumbuh dalam diri mereka untuk menjadi manusi yang lebih maju dan lebih baik lagi dari hari kemarin.
4.
Kreativitas
48
Peran
koperasi
sekolah
dalam
menumbuhkan
karakteristik
“kreativitas” pada diri siswa sudahbaik, hal ini dapat di lihat pada hasil data sebelumnya yaitu pernyataan item 11 sampai dengan item 13 yang menyatakan bahwa.Pertama, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi segar akan ide-ide baru. Hal ini dikarenakan melalui koperasi sekolah siswa belajar untuk membuat sesuatu yang baru setiap hari agar pembeli merasa puas dengan pelayanan yang mereka berikan. Kedua, setalah melakukan kegiatan di koperasi sekolah imajinasi siswa berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk selalu kreatif dalam menjual produk yang ada di koperasi. 5.
Pengambil Risiko Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “pengambil risiko” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data sebelumnya yaitu pernyataan item 14 sampai dengan item 16 yang menyatakan bahwa. Pertama, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi suka terhadap tantangan. Ini dikarenakan dalam bisnis pasti ada untung dan rugi, dan siswa harus mampu mengelola itu. Hal ini mereka dapatkan ketika sedang melakukan kegiatan di koperasi sekolah, dan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Kedua, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah, siswa menjadi tidak takut gagal. Hal ini diakarenakan kegiatan koperasi sekolah mengajarkan mereka untuk tidak takut salah dalam mencoba apalagi takut akan kegagalan. Melalui koperasi sekolah mereka belajar untuk menanamkan mental yang kuat. Ketiga, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi lebih berani. Berani disini bukanlah hal yang negatif, melainkan berani yang cenderung kepada arah-arah yang positif seperti berani menanggung risiko, berani gagal, berani kalah, bahkan berani untuk menang.
49
6.
Percaya Diri Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “percaya diri” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data sebelumnya yaitu pernyataan item 17 sampai dengan item 20 yang menyatakan bahwa setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah kepercayaan diri siswa mulai tumbuh, dan menjadi lebih optimis. Hal ini dikarenakan di koperasi sekolah siswa diajarkan selalu berpikiran positif bahwa barang-barang yang ada di koperasi akan laku terjual, dan hal ini berdampak pada meningkatnya rasa percaya diri siswa. Dengan demikian, secara keseluruhan indikator dari keenam peran
koperasi SMKN 1 Kota Tangerang dalam menumbuhkan karakter wirausahawan yaitu leradership, orientasi tugas dan hasil, orientasi masa depan, kreativitas, pengambil risiko, dan percaya diri berada pada kategori baik
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMKN 1 Kota Tangerang
yang dilakukan
melalui
wawancara,
angket,
dan
studi
dokumentasi, serta mengacu dari pendapat beberapa pakar atau ahli yang relevan. Maka penulis dapat memberikan kesimpulan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada diri siswa sudah baik sesuai dengan 6 (enam) indikator karakteristik wirausahawan dalam hal jiwa kepemimpinan, berorientasi tugas dan hasil, orientasi masa depan, kreativitas, pengambil risiko, dan percaya diri.
B. Saran Dari hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil penelitian baik dilapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat dijadikan saran dari penulis adalah sebagai berikut: 1. Berdayakan koperasi sekolah dengan cara membuat program-program kreatif agar siswa memiliki pengalaman di koperasi sekolah sebagai motivasi untuk menjadi manusia yang memiliki keahlian dan dapat berguna bagi agama, bangsa, dan negara; selain itu, tanamkan jiwa kewirausahaan siswa dengan meningkatkan kegiatan di koperasi agar siswa memiliki mental wirausahawan. 2. Buatlah kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas siswa sehingga siswa tidak terpaku pada kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di koperasi. Misalnya, buatlah kegiatan bazar koperasi sekolah yang menjual barang—barang hasil kreativitas siswa sehingga siswa 50
51
memiliki pengalaman baru dalam kegiatan perkoperasian. Selain itu, siswa diharapkan harus lebih bertanggung jawab, percaya diri, disiplin, dan berani dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pembina koperasi. 3. Kepala sekolah diharapkan dapat membuat program pendidikan dan pelatihan koperasi bagi pembina koperasi sekolah, guru, dan siswa. Agar dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka, pembinaan kewirausahaan melalui koperasi sekolah harus direncanakan secara matang dan terencana agar memiliki manfaat yang positif. Tingkatkan motivasi dalam memberikan teladan berwirausaha bagi pengelola koperasi, guru, dan juga siswa. Selain itu, kepala sekolah diharapkan dapat menugaskan dan mempercayakan pengelolaan koperasi sekolah kepada guru yang memiliki kemampuan tinggi dalam hal pembinaan koperasi agar sistem pengelolaan koperasi sekolah berdampak positif bagi seluruh warga sekolah.
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik No. 78/11/Th. XVI. 6 November 2013. Casson, Mark. Entrepreneurship : Teori, Jejaring, Sejarah. cet. 1. Jakarta : Rajawali Pers. 2012. Direktorat Tenaga Kependidikan Edilius, Sudarsono. Koperasi dalam Teori & Praktik. cet. 5. Jakarta : Rineka Cipta. 2010. Firdaus, M. dan Agus Edhi. Perkoperasian : Sejarah, Teori & Praktek. cet.2. Bogor : Ghalia Indonesia. 2004. Firmansyah, Herlan. Romi F dan Agus A. Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School. Jil.3. Ed. 2. Bandung : Grafindo Media Pratama. 2012. Harefa, Andrias. Sekolah Saja Tak Pernah Cukup; Menyoal Pendiidkan Persekolahan dan Perncarian Alternatif Pembelajaran. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 2002. Haris, Ariesto dan Adrianus A. Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO. ed.1. Cet.1. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2010. Herdiana, Nana. Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan. cet. 1 Bandung: CV Pustaka Setia. 2013.
Hendrojogi. Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik. Ed.4. Jakarta : Rajawali Pers. 2010. Herdiansyah, Haris. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. cet.3. Jakarta : Salemba Humanika. 2012.
Mulyana, Eddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2001. Mulyasa. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. cet.1. Jakarta : Bumi Aksara. 2011. Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. cet.8. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2006.
Patcha, Andjar, Myra R dan Nadia M. Hukum Koperasi Indonesia: Pemahaman, Regulasi, Pendirian, dan Modal Usaha. Ed. 1. Cet. 2. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. 2007. Rahadja, Sutantya. Hukum Koperasi Indonesia. Ed.1. Cet.3. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2005.
Sartika, T dan Abd. Rachman. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Bogor : Ghalia Indonesia. 2004.
Siahaan, Amirudin dan Irwan N. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta : Quantum Teaching. 2006.
Suhartono, Suparlan. Wawasan Pendidikan : Sebuah Pengantar Pendidikan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. 2008. Suherman, Eman. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta. 2010.
Suryana. kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Ed. 3. Jil. 1. Jakarta : Salemba Empat. 2009.
Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. cet.2. Jakarta : Kencana. 2011.
Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Cet.8. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2012. Tim
Dosen Administrasi
Pendidikan Universitas
Pendidikan
Indonesia.
Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta. 2011.
UU Nomor 25 tahun 1992. pasal 1. Jakarta : Sinar Grafika. 1995. UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Redaksi Sinar Grafika. (UU RI No. 20 Tahun 2003). Cet. ke-4. Jakarta: Sinar Grafika. 2011.