PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 ASPARAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh: Nirmawaty S. Sayiu, Drs. H. Muh. Polinggapo, S.Sos, M.Pd * dan Arifin, S.Pd, M.Pd ** ABSTRAK Nirmawaty S. Sayiu. 2013. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Program Studi Manajemen Ilmu Pendidikan Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Bapak Drs. H. Muh. Polinggapo, S.Sos, M.Pd dan Pembimbing II Arifin, S.Pd, M.Pd. Adapun tujuan penelitiannya Untuk mengetahui perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo, Untuk mengetahui pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo, Untuk mengetahui pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo dan Untuk mengetahui pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo, Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu; 1) Perencanaan kegiatan ektrakurikuler melalui rapat dewan guru dengan perencanaan program, waktu, tujuan dan jadwal. Akan tetapi waktu program kegiatan disesuaikan dengan kesedian guru di sekolah. Kepala sekolah juga menyiapkan anggaran dan mengamankan dana untuk kepentingan sekolah, 2) Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga terdiri dari penyusunan struktur pengelola kegiatan, guru mengembangkan prosedur yang berlaku tidak terdapat persyaratan tertentu bagi guru untuk menjadi instruktur kegiatan namun pihak sekolah hanya perlu kesediaan waktu guru di sekolah, 3) Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga kepala sekolah dapat mengatur dan memberikan pembagian kerja yang efektif dan efesien sesuai dengan kemampuan guru, pembagian kerja disesuaikan dengan waktu dan kesediaan guru untuk menjadi instruktur, kepala sekolah juga memberikan arahan atau petunjuk teknis terkait pelaksanaan ekstrakurikuler dan memotivasi guru melalui bonus bila pelaksanaan ekstrakurikuler berjalan dengan baik, 4) Pengawasan kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga dilakukan oleh kepala sekolah dengan memfokuskan pada usaha mengatasi hambatan yang dihadapi para instruktur atau staf dan tidak semata-mata mencari kesalahan, bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung dalam bentuk saran yang efektif yang dilakukan secara berkala pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagi kepala sekolah hendaknya memberikan anggaran dana khusus bagi pelaksanaan kegiatan tersebut dan didukung oleh prasarana yang memadai. serta lebih proaktif dalam menangani masalah yang menjadi kendala pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler agar kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh siswa lebih terarah dan terkelola dengan baik. 2) Bagi guru hendaknya mendukung pelaksanaan ektrakurikuler dengan membuat program kerja yang lebih rinci, membuat tata tertib bagi siswa dan pelatih ekstrakurikuler, serta membuat instrumen untuk pengawasan, 3) Bagi siswa, diharapkan lebih memaksimalkan dan memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga.
Kata Kunci : Pengelolaan, Ekstrakurikuler
dan kemampuannya secara optimal, sehingga
Pendahuluan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
mereka mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya
bahwa
maupun kebutuhan masyarakat.
salah
satu
tujuan
Negara
Republik
Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
dan untuk itu setiap warga Negara Indonesia
dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu
berhak memperoleh pendidikan yang bermutu
adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini
sesuai minat dan bakat yang dimiliki tanpa
merupakan kegiatan di luar jam sekolah dan
memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan
merupakan pelajaran tambahan bagi siswa yang
gender. Pemerataan kesempatan dan pencapaian
bersifat memperdalam, mengulangi dan melatih
mutu pendidikan akan membuat warga Negara
siswa tentang pengetahuan tertentu. Kegiatan
Indonesia memiliki ketrampilan hidup (life skill)
ekstrakurikuler ini merupakan bagian yang tak
sehingga memiliki kemampuan untuk mengenal
terpisahkan
dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya,
lingkungan sekolah. Tujuannya adalah agar siswa
mendorong tegaknya masyarakat madani dan
memiliki kreatifitas dan pengetahuan tambahan
modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
yang berkaitan dengan mata pelajaran yang
Upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia
Indonesia,
Departemen
Pendidikan
(Renstra)
penunjang
menekankan
pembelajaran
di
Ekstrakulikluler atau yang sering dikenal dengan
2005-2009
proses
diterima pada jam-jam belajar. (Utami, 2002:4)
Nasional yang tertuang dalam rencana strategis Depdiknas
dalam
sebutan
ekskul,
belajar
merupakan
siswa
diluar
kegiatan
sekolah.
Kegiatan
bahwa perspektif pembangunan pendidikan tidak
akademiknya
hanya untuk mengembangkan aspek intektual saja
Ekstrakulikuler di sekolah-sekolah menjadi wadah
melainkan juga watak, moral, sosial dan fisik
bagi siswa untuk mengembangkan diri mereka
peserta didik, atau dengan kata lain menciptakan
dalam meningkatkan kemampuan atau ketrampilan
manusia Indonesia seutuhnya. Semua jenjang
di berbagai bidang sesuai minat dan bakat masing-
lembaga pendidikan formal (sekolah) mempunyai
masing siswa.
tugas untuk mensintesa itu semua.(Depdiknas,
Secara
2005:15) Pendidikan
ekstrakulikuler yang
bertujuan
dilingkungan
kegiatan
sederhana
istilah
kegiatan
mengandung
pengertian
yang
untuk
menunjukansegala macam aktifitas di sekolah atau
menyediakan lingkungan yang memungkinkan
lembaga pendidikan yang dilaksanakan diluar jam
siswa didik untuk mengembangkan potensi, bakat
pelajaran, sebagai bagian dari pendidikan, maka
kebijakan
mengenai
ekstrakulikuler
Negeri 1 Asparaga berlangsung lama dan siswa
merupakan bagian dari kebijakan Departemen
sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti
Pendidikan Nasional yang sebelum era reformasi
kegiatan lomba olahraga, kegiatan Pramuka dan
disebut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
pada kegiatan Pesantren Kilat. Kenyataan di
Kegiatan Ekstrakulikuler pada masa itu dilakukan
lapangan,
dengan berlandaskan pada SK Mentri Pendidikan
kegiatan ekstrakurikuler mendapat porsi yang tidak
dan
Nomor:
seimbang, kurang mendapat perhatian, bahkan
0461/U/1964 dan SK Direktur Jenderal Pendidikan
cenderung disepelekan. Perhatian sekolah-sekolah
Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Nomor :
juga masih kurang serius, hal ini terlihat dari
226/C/KEP/O/1992. Dinyatakan bahwa kegiatan
kurangnya dukungan yang memadai baik dari segi
ekstrakurikuler
dana,
Kebudayaan
kegiatan
(Mendikbud)
merupakan
salah
satu
jalur
menunjukkan
perencanaan,
bahwa
dan
pengelolaan
pelaksanaan,
serta
pembinaan kesiswaan disamping jalur Organisasi
perannya sebagai bagian dari evaluasi keberhasilan
Siswa Intra Sekolah (OSIS), latihan kepemimpinan
siswa. Selain itu kecerdasan manusia tidak hanya
dan wawasan wiyata mandala.
dilihat dari kecerdasan intelektual saja, tetapi juga
Ekstrakurikuler sekolah bukanlah hal yang
dilihat emosionalnya, kreativitasnya, religiusnya.
baru lagi. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak
Keberagaman kecerdasan ini sangat mungkin tidak
lama, bahkan di Sekolah Dasar (SD) sudah mulai
terakomodasi selama proses pembelajaran. Sekolah
dikenalkan
ekstrakurikuler
hanya mengutamakan pencapaian logical dan
pramuka, pada tingkat SMP/SMA, ekstrakurikuler
mathematical intelegence. Padahal potensi anak
berkembang dan bertambah jenisnya. Tidak hanya
beragam dan sangat memungkinkan kecerdasan
pramuka tetapi meliputi kegiatan-kegiatan seperti
tersebut
usaha kesehatan sekolah, kegiatan seni dan
ekstrakurikuler. Dengan demikian pemahaman dan
kegiatan keagamaan. Para siswa umumnya ikut
pengelolaan
dalam satu kegiatan ekstrakurikuler bahkan ada
membentuk siswa yang kreatif, inovatif, dan
yang mengikuti dua ekstrakurikuler sekaligus.
beradab.
dengan
Keberadaan diperlukan
siswa
kegiatan
kegiatan sebagai
ekstrakurikuler media
dapat
diasah
ektrakurikuler
melalui
yang
kegiatan
baik
akan
Berdasarkan hal tersebut solusi dalam
untuk
menangani masalah yang dihadapkan oleh siswa
mengembangkan potensi diri,selain itu diharapkan
harus ditangani sedini mungkin oleh lembaga
mampu mengangkat dan mengharumkan nama
pendidikan SMP Negeri 1 Asparaga. Dengan
sekolah dengan prestasinya, khususnya prestasi
adanya
non akademik. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
pengelolaan
yang
efektif
melalui
kegiatan ektrakurikuler maka diharapkan dapat
1. Untuk mengetahui perencanaan Kegiatan
mendukung pelaksanaan ektrakurikuler di SMP
Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga
Negeri 1 Asparaga. Hal tersebut menarik peneliti
Kabupaten Gorontalo.
untuk mengkaji dalam penelitian lebih lanjut dengan
judul
”Pengelolaan
Kegiatan
Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo.
2. Untuk
mengetahui
pengorganisasian
Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo. 3. Untuk mengetahui pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo. 4. Untuk mengetahui pengawasan Kegiatan
Masalah Berdasarkan dikemukakan,
konteks
maka
yang
penelitian
yang
menjadi
fokus
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
Kabupaten Gorontalo Tinjauan Pustaka Kegiatan suatu organisasi pada umumnya
1. Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP
Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga
Negeri
1
Asparaga
Kabupaten
Gorontalo
tidak dapat dilepaskan dengan unsur pengelolaan. Pengelolaan yang dimaksudkan merujuk pada terkordinasinya semua unit ataupun elemen dalam
2. Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler
organisasi secara optimal sehingga memperlancar
di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten
tujuan-tujuan organisasi yang telah ditentukan
Gorontalo
sebelumnya. Dengan kata lain, pengelolaan yang
3. Pelaksanaan Kegiaan Ekstrakurikuler di SMP
Negeri
1
Asparaga
Kabupaten
Gorontalo
Negeri
1
Asparaga
Kabupaten
Gorontalo Tujuan Penulisan Sehubungan dengan fokus permasalahan yang telah
dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah;
tujuannya
secara
optimal.
Syaratnya,
bahwa
individu-individu yang terlibat dalam pengelolaan
4. Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP
efektif memungkinkan organisasi dapat mencapai
dapat melaksanakan peran dan fungsinya sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Kamus
Bahasa
Indonesia
(2006:354),
menggariskan bahwa pengelolaan sebagai “proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan”. Berdasarkan pengertian ini, maka dapat dikatakan bahwa pengelolaan akan menjamin
terlaksananya semua bagian dalam organisasi
mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya
secara
dalam mengatur dan mendayagunakan sumber
optimal
sehingga
tujuan
yang
telah
ditetapkan dapat tercapai.
daya manusia, sarana, dan prasarana secara efisien
Pengelolaan atau biasa disebut manajemen menurut Parker dalam Stoner dan Freeman (2000),
dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
ialah ‘seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-
Mengenai
konsep
disimpulkan
people)’. Sedangkan menurut Engkoswara dan
kegiatan yang diselenggarakan oleh seseorang atau
Komariah (2010: 87) mengemukakan bahwa:
lebih,
kontinu
yang
bermuatan
kemampuan
dan
dalam
pengelolaan
dapat
orang (the art of getting things done through
Manajemen merupakan suatu proses yang
bahwa
pengelolaan,
suatu
merupakan
kelompok
atau
organisasi/lembaga, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi/lembaga.
keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang
Dari pengertian manajemen di atas, terdapat
untuk melakukan suatu kegiatan baik secara
tiga dimensi yang sangat kruisial, yaitu : Pertama
perorangan ataupun bersama orang lain atau
dalam manajemen terjadi kegiatan yang dilakukan
melalui orang lain dalam mengkoordinasi dan
oleh
menggunakan segala sumber untuk mencapai
komandan, ketua dan lain sebagainya) berasama
tujuan organisasi secara produktif, efektif, dan
orang lain atau kelompok. Hal ini menunjukkan
efisien.
begitu pentingnya kemampuan dan keterempilan Menurut Usman (2009: 5) manajemen
dalam
arti
luas
adalah
seorang
pengelola
(pemimpin,
kepala,
khusus yang perlu dimiliki pengelola untuk
perencanaan,
melakukan hubungan kemanusiaan dengan orang
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
lain dan untuk mempengaruhi orang lain baik
(P4) sumber daya organisasi untuk mencapai
melalui hubungan perorangan maupun melalui
tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam
hubungan
arti sempit adalah manajemen yang meliputi:
keterampilan khusus tersebut dapat terlihat pada
perencanaan
interaksi antara pihak yang memimpin/pengelola
program,
pelaksanaan
program,
kepemimpinan, pengawasan/evaluasi, dan system informasi.
Kemampuan
dan
dan pihahak yang dipimpin/staf atau bawahan. Hubungan kemanusiaan ini terjadi apabila
Sejalan dengan pendapat diatas Sudjana (2004: 17), mengemukakan bahwa: Manajemen
kelompok.
merupakan
pihak yang memimpin dan yang dipimpin itu terdiri atas kelompok. Kedua, menunjukkan bahwa
serangkaian
kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
orang lain itu mempunyai tujuan yang akan
dicapai. Dimensi ini
member makna bahwa
kegiatan tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau disepakati bersapa. Sedangkan
dimensi
pengelolaan
itu
bersangkutan. a. Planning
bahwa
Satu-satunya hal yang pasti di masa depan
organisasi,
dari organisasi apapun termasuk pengelolaan
sehingga tujuan yang akan dicapai itu merupakan
dalam usaha adalah perubahan, dan perencanaan
tujuan
tujuan
penting untuk menjembatani masa kini dan masa
organisasi dicapai melalui kegiatan yang dilakuan
depan yang meningkatkan kemungkinan untuk
bersama orang lain baik perorangan maupun
mencapai hasil yang diinginkan. Mondy dan
kelompok. Jadi tiga demensi tersebut meliputi
Premeaux
kegiatan melalui dan/atau bersama orang lain.
merupakan
Tujuan yang akan dicapai dalam kehidupan
seharusnya
organisasi, memerlukan kehadiran pengelola yang
mewujudkannya dalam kenyataan. Perencanaan
memiliki kemampuan dan keterampilan tentang
amat penting untuk implementasi strategi dan
hubungan
evaluasi strategi yang berhasil, terutama karena
organisasi.
ketigaadalah,
adalah juga amal perbuatan SDM organisasi yang
dilakukan
Dengan
kemanusiaan
dalam
kata
untuk
lain
mempengaruhi
menjelaskan proses
bahwa
menentukan
dicapai
dan
apa
yang
bagaimana
orang-orang lain dalam rangka mencapai tujuan
aktivitas
organisasi secara efektif dan efisien.
penunjukkan staff, dan pengendalian tergantung
Manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia
dalam
organisasi,
serta
mengelola
pengorganisasian,
perencanaan
pemotivasian,
pada perencanaan yang baik (dalam Fred R. David, 2004:152). Dinamika
masyarakat,
organisasi
berbagai sumberdaya organisasi, seperti sarana dan
beradaptasi kepada tuntunan perubahan melalui
prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara
perencanaan. Menurut Johnson bahwa: “The
efektif, inovatif, kreatif, solutif, dan efisien.
planning process can be considered as the vehicle
Manajemen dalam sebuah organisasi pada dasarnya
dimaksudkan
(aktivitas)
penentuan
sebagai
for accomplishment of system change”. Tanpa
suatu
proses
perencanaan sistem tersebut tak dapat berubah dan
pencapaian
tujuan
tidak dapat menyesuaikan diri dengan kekuatan-
organisasi melalui pelaksanaan empat fungsi dasar:
kekuatan lingkungan yang berbeda. Dalam sistem
planning, organizing, actuating, dan controlling
terbuka, perubahan dalam sistem terjadi apabila
dalam penggunaan sumberdaya organisasi. Karena
kekuatan lingkungan menghendaki atau menuntut
itulah, aplikasi manajemen organisasi hakikatnya
bahwa suatu keseimbangan baru perlu diciptakan
dan
dalam organisasi tergantung pada rasionalitas
pembuat keputusan. Bagi sistem sosial, satu-
Menentukan keperluan tenaga kerja, biaya (uang)
satunya wahana untuk perubahan inovasi dan
material dan tempat, 9) Menyiapkan anggaran dan
kesanggupan menyesuaikan diri ialah pengambilan
mengamankan dana., 10) Menghemat ruangan dan
keputusan manusia dan proses perencanaan. (dalam
alat-alat perlengkapan
Hasibuan, 2005:19)
b. Organizing
Perencanaan yang matang mulai dari Modal
Tujuan pengorganisasian adalah mencapai
dimana ini adalah factor terpenting selain niat kuat
usaha terkoordinasi dengan menerapkan tugas dan
untuk sukses dalam berwirausaha, selain itu harus
hubungan
mempersiapkan proses produksi yang berkualitas
(2005:22) mendifinisikan pengorganisasian sebagai
sampai dengan pemasaran, menetukan lokasi yang
suatu proses penentuan, pengelompokkan dan
strategis,
pengaturan
menetapkan
harga
yang
variatif,
wewenang.
Malayu
bermacam-macam
S.P.
Hasbuan
aktivitas
yang
menentukan pangsa pasar dan target usaha,
diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan
merencanakan promosi pemasaran yang tepat bagi
orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan
usaha
alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang Menurut Hasibuan (2005:21) ada beberapa
yang secara relative didelegasikan kepada setiap
hal yang penting dilaksanakan terus menerus dalam
individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas
manajemen
tersebut.
pendidikan
sebagai
implementasi
Pengorganisasian
fungsi
manajemen
perencanaan, diantaranya: 1) Merinci tujuan dan
dapat dilihat terdiri dari tiga aktivitas berurutan:
menerangkan kepada setiap karyawan/pekerja, 2)
membagi-bagi tugas menjadi pekerjaan yang lebih
Menerangkan atau menjelaskan mengapa unit
sempit (spesialisasi pekerjaan), menggabungkan
organisasi diadakan, 3) Menentukan tugas dan
pekerjaan
fungsi,
(departementalisasi),
mengadakan
pembagian
dan
pengelompokkan tugas terhadap masing-masing personil, 4) Menetapkan kebijaksanaan umum, metode,
prosedur
dan
petunjuk
untuk
membentuk dan
departemen
mendelegasikan
wewenang. Konteks
usaha,
pengorganisasian
pelaksanaan
merupakan salah satu aktivitas manajerial yang
lainnya, 5) Mempersiapkan uraian jabatan dan
juga menentukan berlangsungnya kegiatan usaha
merumuskan
6)
sebagaimana yang diharapkan. Usaha sebagai suatu
Memilih para staf (pelaksana), administrator dan
organisasi memiliki berbagai unsur yang terpadu
melakukan pengawasan, 7) Merumuskan jadwal
dalam suatu sistem yang harus terorganisir secara
pelaksanaan, pembakuan hasil kerja (kinerja), pola
rapih dan tepat, baik tujuan, personil, manajemen,
rencana/sekala
pengkajian,
pengisian staf dan formulir laporan pengajuan, 8)
teknologi, , uang, metode, fasilitas, dan faktor luar
berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan
seperti masyarakat dan lingkungan sosial budaya.
tertentu.
Sutisna (1985:21) mengemukakan bahwa
Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
organisasi yang baik senantiasa mempunyai dan
seorang pemimpin bertugas untuk memotivasi,
menggunakan
dan
mendorong dan memberi keyakinan kepada orang
pekerjaan-
yang dipimpinnya dalam suatu entitas atau
pekerjaan. Dalam organisasi yang baik semua
kelompok, baik itu individu sebagai entitas terkecil
bagiannya bekerja dalam keselarasan seakan-akan
sebuah komunitas ataupun hingga skala negara,
menjadi sebagian dari keseluruhan yang tak
untuk mencapai tujuan sesuai dengan kapasitas
terpisahkan. Semua itu baru dapat dicapai oleh
kemampuan yang dimiliki. Pemimpin juga harus
organisasi pendidikan, manakala dilakukan upaya:
dapat memfasilitasi anggotanya dalam mencapai
1)
2)
tujuannya.
Ketika
3)
membawa
organisasinya
pengetahuan
tujuan, dalam
Menyusun
Mengembangkan
kewenangan, melakukan
struktur prosedur
pengelola, yang
Menentukan persyaratan bagi
berlaku,
pemimpin
telah
mencapai
berhasil tujuannya,
instruktur dan
maka saat itu dapat dianalogikan bahwa ia telah
karyawan yang diterima, 4) Membagi sumber daya
berhasil menggerakkan organisasinya dalam arah
instruktur dan karyawan yang ada dalam pekerjaan.
yang sama tanpa paksaan. Konteks
c. Actuating Pembahasan
pada
gilirannya bermuara pada pencapaian visi dan misi
kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang
dan tujuan usaha didirikan yang dilihat dari mutu
sangat
hasil yang dicapai dengan sungguh-sungguh oleh
Sehingga
pengarahan,
kepemimpinan
aspek
penting.
fungsi
usaha,
definisi
fungsi
pengarahan selalu dimulai dimulai dan dinilai cukup hanya dengan mendifinisikan kepemimpinan itu sendiri.
semua karyawan. 1. Mengatur dan memberikan pembagian kerja yang efisien dan efektif (the right man
Menurut Hasbuan (2005:53) kepemimpinan dapat diartikan sebagai seni atau proses untuk
on the right place), 2. Memberikan
arahan
supaya
mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang
diberikan dapat berjalan seperti bagaimana
hendak dicapai oleh kelompok. Kepemimpinan
mestinya agar tercapainya tujuan dari usaha
juga dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan,
yaitu
proses
pelanggan dan laba/keuntungan,
fungsi
yang
digunakan
untuk
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk
kualitas
yang
kerja
karyawan
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar
atau
pembagian
kepada
yang
tinggi,
sudah
kepuasan
3. Memberikan motivasi kepada karyawan berupa
kompensasi
dan
bonus
saran yang efektif, 4) Pengawasan yang dilakukan
diluar
secara periodik.
kompensasi apabila penjualan melampau
Kegiatan
ekstrakurikuler
merupakan
target atau on target
kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan
d. Controling
dengan program kokurikuler dan intrakurikuler.
Sebagaimana yang dikutif Muhammad
Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi
Ismail
Yusanto
(1994)
siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan
mendifinisikan pengawasan sebagai suatu upaya
tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru,
sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja
kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap
dengan tujuan perencanaan untuk mendesain
positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para
sistem
siswa.
umpan
(2003),
Mockler
balik
informasi;
untuk
membandingkan prestasi sesungguhnya dengan
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan
standar yang telah ditetapkan itu; menentukan
dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di
apakah
luar
ada
signifikansi
penyimpangan penyimpangan
dan
mengukur
bertujuan
agar
siswa
dapat
dan
memperkaya dan memperluas diri. Memperluas
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan
diri ini dapat dilakukan dengan memperluas
untuk
wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan
menjamin
bahwa
tersebut;
sekolah,
semua
sumberdaya
perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling efekif dan efisien guna tercapainya tujuan
sikap atau nilai-nilai. Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu:”suatu kegiatan yang
perusahaan. Konteks usaha, pengawasan sebagai bentuk
berada di luar program yang tertulis di dalam
pemeriksaan hasil usaha yang harus diterapkan
kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan
sebagai berikut: 1) Pengawasan yang dilakukan
pembinaan siswa”(Depdiknas, 2002:291). Kegiatan
pimpinan
usaha
ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan diluar jam
mengatasi hambatan yang dihadapi para instruktur
pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan
atau staf dan tidak semata-mata mencari kesalahan,
waktu dan memberikan kebebasan pada siswa,
2) Bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak
terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang
langsung. Para karyawan diberikan dorongan untuk
sesuai dengan bakat serta minat mereka
memperbaiki dirinya sendiri, sedangkan pimpinan
Metode Penulisan
dengan
memfokuskan
pada
hanya membantu, 3) Pengawasan dalam bentuk
Penelitian ini akan mengambil lokasi di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo
yang mulai beroperasi tahun 2003 yang bertempat
komite sekolah atau orangtua khususnya dalam
di Desa Karya Indah dengan dasar pertimbangan
penentuan
penulis dari segi waktu dan anggaran
Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
yang
pada
prinsipnya
penelitian
Negeri
anggaran
1
dan
Asparaga
keterlibatan
Kabupaten
dalam
Gorontalo,
kemudian dikembangkan dengan kata-kata/ ucapan
kualitatif ini lebih besar mengutamakan proses
lainnya
daripada hasil yang sebagaimana dilakukan dalam
informasi yang diperoleh peneliti melalui observasi
penelitian
lapangan, pengamatan dan wawancara pada semua
kuantitatif.
Data
deskriptif
dalam
penelitian ini merupakan pokok utama yang
yang
terkait
dengan
perkembangan
subyek tersebut di atas
memahami dan mengkaji fenomena-fenomena
A.
yang terjadi pada saat berlangsungnya suatu proses
Teknik analisis data yang akan digunakan
kegiatan.
Analisis Data
dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif,
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
yaitu proses analisisnya mulai dari menelaah dan
menggunakan pola case study atau study kasus.
mengkaji seluruh data yang telah diperoleh dari
Pola ini digunakan untuk memperoleh gambaran
berbagai sumber yang terkait. Untuk penganalisaan
yang mendalam tentang situasi tertentu. Penelitian
data
ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu
sebagaimana yang dikemukakan oleh Spradley
masalah
(Sugiyono, 2012:92) yakni : 1) Reduksi Data, 2)
dan
keadaan
sebagaimana
adanya,
ditempuh
melalui
langkah-langkah,
sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta.
Penyajian Data, 3) Penarikan Kesimpulan
Adapun kasus yang diangkat dalam penelitian ini
Hasil Penelitian
adalah Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di
1.
SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo.
Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo
Penelitian ini data dan sumber data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
pelaksanaan
dan
Pengorganisasian,
pengawasan
ekstrakurikuler
merupakan
kegiatan pelajaran yang diselenggarakan di luar
Data yang akan dijaring dalam penelitian ini meliputi : Perencanaan
Kegiatan
Kegiatan
jam pelajaran biasa. Kegiatan ini dilaksanakan sore hari, bagi sekolah-sekolah yang masuk pagi dan dilaksanakan pagi hari bagi sekolah-sekolah yang
Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga
masuk
Kabupaten Gorontalo.
dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu
Data diperoleh dari kepala sekolah, dan guru, siswa maupun struktur lain yang terlibat yaitu
sore.
Sering
kegiatan
ekstrakurikuler
bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok
siswa, misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam ketrampilan dan kepramukaan.
Akhirnya
dapat
disimpulkan
bahwa
perencanaan kegiatan ektrakurikuler direncanakan
Program-program yang direncanakan di
melalui rapat dewan guru untuk merencanakan
SMP Negeri 1 Asparaga, berbentuk kegiatan seni,
program yang nantinya dilaksanakan. Akan tetapi
olahraga, pengembangan kepribadian yang terdiri
waktu program kegiatan disesuaikan dengan
dari 1) Pramuka; 2) Kesenian; 3) Berkarya seni
kesedian guru di sekolah. Kepala sekolah juga
yang terdiri dari Ketrampilan, seni lukis, seni
menerangkan dan menentukan tugas dan fungsi
karya; 4) Seni Tari; dan 5) Bimbingan belajar.
guru dalam setiap kegiatan dan menjelaskan tujuan
Perencanaan
waktu
program
kegiatan
pelaksanaan kegiatan
tersebut
disamping itu
ekstrakurikuler direncanakan dan disusun sesuai
sekolah menyiapkan anggaran dan mengamankan
dengan
untuk
dana untuk kepentingan sekolah anggaran yang
kegiatan
umumnya diambil dari siswa adalah kegiatan
ekstrakurikuler. Kepala sekolah juga menjelaskan
mingguan untuk kegiatan tahunan dialokasikan
tujuan dan menerangkan kegiatan ekstrakurikuler
melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah
sangat perlu dilaksanakan karena umumnya guru
2. Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler di
kesediaan
mendampingi
waktu
guru-guru
pelaksanaan
belum mengetahui inti dari program yang nantinya akan dilaksanakan. Kepala sekolah menjelaskan
SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo Manajemen merupakan suatu proses mulai
pelaksanaan
dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
ekstrakurikuler serta mempersiapkan uraian jabatan
sampai dengan evaluasi. Manajemen memiliki
dan merumuskan rencana bersama dengan seluruh
banyak substansi diantaranya yaitu manajemen
guru-guru yang ada disekolah dan wakil kepala
layanan khusus. Manajemen layanan khsusus
sekolah menetapkan jadwal melalui guru kepada
dalam pendidikan yang disediakan oleh sekolah
siswa.
untuk siswa yaitu adanya kegiatan ekstrakurikuler.
metode
prosedur
dan
Perencanaan ekstrakurikuler
maka
petunjuk
sekolah
kegiatan
sekolah
menyiapkan
Kegiatan
ekstrakurikuler
adalah
kegiatan
pendidikan di luar matapelajaran dan pelayanan
untuk
konseling untuk membantu pengembangan peserta
kepentingan sekolah anggaran yang umumnya
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan
diambil dari siswa adalah kegiatan mingguan untuk
minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
kegiatan tahunan dialokasikan melalui Dana
diselenggarakan
Bantuan Operasional Sekolah.
kependidikan yang berkemampuan dan berwenang
anggaran
dan
mengamankan
dana
oleh
di sekolah/madrasah.
pendidik
dan
tenaga
Tujuan pengorganisasian adalah mencapai
pengelola
kegiatan
yaitu
proses
penyusunan
pelaksanaan kegiatan yang terkoordinasi dengan
struktur pengelola kegiatan ektrakurikuler diawali
menerapkan tugas dan hubungan wewenang.
dengan penunjukkan langsung ketua pengelola
Dalam
pengorganisasian
oleh kepala sekolah kemudian dibentuk seksi
merupakan salah satu aktivitas manajerial yang
bidang guru sesuai kemampuan mereka membina
juga menentukan berlangsungnya kegiatan sekolah
dan menjadi instruktur dalam kegiatan tersebut
sebagaimana yang diharapkan.
guru juga mengembangkan prosedur yang berlaku
konteks
Adapun
sekolah,
penyusunan
sturuktur
panitia
sesuai dengan ketetapan yang telah diputuskan
maupun tugas masing-masing personil dalam
namun dalam membagi sumber daya instruktur
kegiatan merupakan hal yang sangat krusial
tidak terdapat persyaratan tertentu bagi guru untuk
mengingat sekolah dalam pelaksanaan kegiatan
menjadi instruktur kegiatan yang nantinya akan
tentunya tidak lepas dari tanggung jawab guru.
dilaksanakan, pihak sekolah hanya perlu kesediaan
Begitu pula dalam menyusun struktur pengelola
waktu guru di sekolah. Begitu pula berkenaan
kegiatan ekstrakurikuler maka masing-masing guru
dengan sumber daya instruktur dan guru yang ada
memiliki tanggang jawabnya masing-masing sesuia
dalam pekerjaan tidak semua dilibatkan.
tupoksi yang telah diberikan.
3. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP
Seluruh personil sekolah dalam hal ini selaku guru merasa bertanggung jawab untuk
Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo Kegiatan
ini
diselenggarakan
untuk
beradaptasi pada prosedur yang berlaku hal ini
membina potensi dan talenta siswa di bidang non-
mengingat bahwa struktur yang telah disusun juga
akademis. Kegiatan ini pun melibatkan pihak guru
telah berdasarkan persetujuan kesanggupan guru
dalam hal pembinaan potensi dan skill siswa,
dalam mengelola kegiatan.
dengan harapan atas kerja sama yang dijalin
Tidak terdapat persyaratan tertentu bagi
sekolah oleh pihak terkait dapat memaksimalkan
guru untuk menjadi instruktur kegiatan yang
potensi yang ada pada siswa dengan penanganan
nantinya akan dilaksanakan, pihak sekolah hanya
oleh guru yang berada di sekolah.
perlu kesediaan waktu guru di sekolah. Begitu pula
Pembahasan
fungsi
pelaksanaan
kerja,
berkenaan dengan sumber daya instruktur dan guru
aspek kepemimpinan dalam hal ini selaku kepala
yang ada dalam pekerjaan tidak semua dilibatkan.
sekolah merupakan salah satu aspek yang sangat
Akhirnya
dapat
disimpulkan
bahwa
penting. Dalam konteks sekolah, guru pada
pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler di SMP
gilirannya bermuara pada pencapaian visi dan misi
Negeri 1 Asparaga terdiri dari penyusunan struktur
dan tujuan sekolah didirikan yang dilihat dari mutu
hasil yang dicapai dengan sungguh-sungguh oleh
semua
semua guru.
dengan cara yang paling efekif dan efisien guna
Berkenaan dengan hal
tersebut
dapat
sumberdaya
sekolah
telah
digunakan
tercapainya tujuan sekolah
diketahui bahwa kepala sekolah memberikan
Berdasarkan wawancara di atas dapat
motivasi kepada guru berupa kompensasi dan
diketahui bahwa bantuan dan bimbingan diberikan
bonus
secara tidak langsung berupa dorongan untuk
bila
pelaksanaan
ekstrakurikuler
berlangsung dengan baik. Akhirnya
dapat
memperbaiki diri guru sendiri, disamping itu saran disimpulkan
bahwa
pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler di SMP
yang efektif dari kepala sekolah sangat membantu guru dalam pelaksanaan ektrakurikuler
Negeri 1 Asparaga kepala sekolah dapat mengatur
Akhirnya
dapat
disimpulkan
bahwa
dan memberikan pembagian kerja yang efektif dan
pengawasan kegiatan ektrakurikuler di SMP
efesien sesuai dengan kemampuan guru, namun hal
Negeri 1 Asparaga dilakukan oleh kepala sekolah
ini bertolak belakang dengan apa yang ditemukan
dengan memfokuskan pada usaha mengatasi
di lokasi penelitian bahwa pembagian kerja
hambatan yang dihadapi para instruktur atau staf
disesuaikan dengan waktu dan kesediaan guru
dan tidak semata-mata mencari kesalahan, bantuan
untuk menjadi instruktur pada sore hari namun
dan bimbingan diberikan secara tidak langsung.
kepala sekolah memberikan arahan atau petunjuk
Para guru diberikan dorongan untuk memperbaiki
teknis terkait pelaksanaan ekstrakurikuler dan
dirinya
memotivasi guru melalui insentif dan bonus bila
membantu dengan pengawsan dalam bentuk saran
pelaksanaan ekstrakurikuler berjalan dengan baik
yang efektif yang dilakukan secara berkala pada
4. Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo
sendiri
sedangkan
pimpinan
hanya
Kesimpulan Saran
Pengawasan sebagai suatu upaya sistematis
Perencanaan
kegiatan
ektrakurikuler
untuk menetapkan standar prestasi kerja dengan
direncanakan melalui rapat dewan guru untuk
tujuan perencanaan untuk mendesain sistem umpan
merencanakan
balik informasi; untuk membandingkan prestasi
dilaksanakan.
sesungguhnya ditetapkan
dengan itu;
penyimpangan
standar
menentukan dan
mengukur
program Melalui
yang
perencanaan
nantinya program,
yang
telah
waktu, tujuan dan jadwal. Waktu program kegiatan
apakah
ada
disesuaikan dengan kesedian guru di sekolah.
signifikansi
Kepala sekolah juga menyiapkan anggaran dan
penyimpangan tersebut; dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa
mengamankan dana untuk kepentingan sekolah.
Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler
memperbaiki dirinya sendiri sedangkan pimpinan
di SMP Negeri 1 Asparaga terdiri dari penyusunan
hanya membantu dengan pengawasan dalam
struktur
bentuk saran yang efektif yang dilakukan secara
pengelola
kegiatan
penyusunan
struktur
ektrakurikuler
,
guru
yaitu
pengelola juga
proses kegiatan
mengembangkan
berkala pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Adapun saran penelitian yaitu:
prosedur yang berlaku sesuai dengan ketetapan
1. Bagi pihak sekolah hendaknya memberikan
yang telah diputuskan namun dalam membagi
anggaran dana khusus bagi pelaksanaan
sumber daya instruktur tidak terdapat persyaratan
kegiatan
tersebut
tertentu bagi guru untuk menjadi instruktur
prasarana
yang
kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan, pihak
proaktif dalam menangani masalah yang
sekolah hanya perlu kesediaan waktu guru di
menjadi
sekolah. Begitu pula berkenaan dengan sumber
ektrakurikuler agar kegiatan ekstrakurikuler
daya instruktur dan guru yang ada dalam pekerjaan
yang dilakukan oleh siswa lebih terarah dan
tidak semua dilibatkan.
terkelola dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler di
2. Bagi
didukung
memadai.
kendala
guru
dan
serta
pelaksanaan
hendaknya
oleh lebih
kegiatan
mendukung
SMP Negeri 1 Asparaga kepala sekolah dapat
pelaksanaan
mengatur dan memberikan pembagian kerja yang
membuat program kerja yang lebih rinci,
efektif dan efesien sesuai dengan kemampuan
membuat tata tertib bagi siswa dan pelatih
guru, pembagian kerja disesuaikan dengan waktu
ekstrakurikuler, serta membuat instrumen
dan kesediaan guru untuk menjadi instruktur,
untuk pengawasan.
kepala sekolah juga memberikan arahan atau
3. Bagi
siswa,
ektrakurikuler
diharapkan
lebih
petunjuk teknis terkait pelaksanaan ekstrakurikuler
memaksimalkan
dan
kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1
memotivasi
guru
melalui
bonus
bila
pelaksanaan ekstrakurikuler berjalan dengan baik. Pengawasan kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga dilakukan oleh kepala sekolah
dengan
memfokuskan
pada
usaha
mengatasi hambatan yang dihadapi para instruktur atau staf dan tidak semata-mata mencari kesalahan, bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung. Para guru diberikan dorongan untuk
Asparaga.
dan
dengan
memanfaatkan
Sumber Literatur Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Cet. XI; Jakarta : PT. Rineka Cipta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2002. Bahan Dasar Latihan Peningkatan Wawasan Kependidikan Guru Agama SLTP dan SLTA, Ed. III, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1985. Petunjuk Teknis Tata Cara Berorganisasi Siswa. (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Kesiswaan: Jakarta Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Rencana Strategis Tahun 2005-2009,Jakarta: Depdiknas Engkoswara dan Komariah, 2010 Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi Daerah.. Bandung: Yayasan Amal Keluarga. Hasibuan, S.P. Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan II. Jakarta, PT Toko Gunung Agung Marsudi, Saring, 2003. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor: 0461/U/1964 dan SK Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen). Online. http://www.depdiknas.go. id/go.php?a=1&to=f622. Diakses tanggal 2 Januari 2012. Muhaimin, Sutiah, dan Sugeng Listyo Prabowo, 2007. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah, Jakarta: Rajawali Press,
Prinhallindo, Jakarta David, R. Fred. 2004. Konsep Manajemen Strategis, Edisi VII (terjemahan). Jakarta, PT Indeks Rohmat Mulyana, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung : Alfabet Rusli Lutan, 2000Pengelolaan Interaksi belajar mengajar intrakurikuler, ko kurikuler dan ekstrakurikuler. Jakarta: Universitas Terbuka Stoner, James, A.F., Freeman, R. Edward, Gilbert Jr., Daniel, R. 1996, Manajemen, Terjemahan, Alexander Sindoro, Penerbit Alexarindo Sudjana, D 2004. Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung ; Falah Production Sugiono, 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung, VI. Alfabeta Sutisna. Oteng. 1985. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek. Profesional. Bandung: Angkasa Tuswadi Koesnadi, 14 Agustus 2008 “Meniru Kehebatan Ekstrakurikuler di Jepang,” dalam Harian Kendari Pos, Usman Effendi, 2009. Evaluasi implementasi Manajemen, Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia. Utami Munandar,2002, Kreativitas dan Keberbakatan; Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Cetakan 2 Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Santoso, Dkk. Program Ektrakurikuler Pendidikan. (Online) http://makalahpai.blogspot.com/2008/11/pro gramekstrakurikulerpendidikan.html Diakses tanggal 1 November 2012.