eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung Annisa Iskanda1, Edwin Rizal2, Evi Rosfiantika3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Corresponding Author :
[email protected]
ABSTRACT
The aim of the research was to determine how “Information Management in Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program (PDRPP) Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung.” Information management activity that included were data collection, data processing, data analysis, presentation and dissemination of data, and data storage. The method used in this research was qualitative descriptive approach. Data collecting techniques that used were observation, interview and literature study. Results of research indicated that the management information at PDRPP that include data collection by using primary and secondary data. Next, the data was to be processed using computer program, the processed data was then analyzed through the checks back to the content of information, and produce the information that presented and disseminated, for finally store the data in folder “RISET DATA”. The resume of this research that information management activity has been compliance with the components of information management mechanism, that was information transformation theory to produce valuable information. Key words: management, information, PDRPP, Pikiran Rakyat
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
1. Pendahuluan Harian Umum Pikiran Rakyat merupakan salah satu media massa yang menghasilkan media cetak berupa koran terkemuka di Jawa Barat. Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung atau sering disebut juga HU ”PR” telah berdiri sejak tahun 1966. Koran Pikiran Rakyat menyajikan informasi-informasi secara umum mengenai berita seputar Jawa Barat. Selain menjual berita dalam bentuk koran cetak, HU ”PR” terus mengembangkan produknya yaitu dengan adanya Pikiran Rakyat online dan koran dalam bentuk digital berupa e-paper PR. Selain itu, HU ”PR” pun berusaha menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun karyawannya dalam menunjang pekerjaaanya sebagai wartawan. Dalam memenuhi kebutuhan informasi dan memberikan sumber informasi bagi seluruh karyawan maupun masyarakat luas, HU ”PR” membangun sebuah Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program (PDRPP) sebagai unit informasi dan dokumentasi yang dimiliki oleh Harian Umum Pikiran Rakyat. Sebagai pusat data di sebuah media massa, PDRPP mendukung kegiatan redaksi dalam peningkatan kualitas produksi dengan menyediakan informasi-informasi atau data apa saja yang dibutuhkan oleh penggunanya. Selain itu, sebagai media massa yang memiliki slogan ”Lebih Tahu Jawa Barat”, Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung pun berusaha untuk menjadi pusat informasi bagi Jawa Barat. Sehingga selain menjual berita, HU ”PR” dapat menjadi pusat layanan data dan informasi Jawa Barat. Oleh karena itu PDRPP sebagai pusat data di redaksi HU ”PR” harus menyediakan informasi-informasi seputar Jawa Barat yang lebih lengkap dari lembaga-lembaga lain sehingga menjadikan PR sebagai pusat informasi untuk Jawa Barat. Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program Pikiran Rakyat (PDRPP-PR) terdiri dari tiga bagian, yaitu Perpustakaan dan dokumentasi, Riset, dan Pengembangan Program. Riset pada pusat data sebuah perusahaan media massa bertujuan untuk memberikan kelengkapan content bagi redaksi sehingga menjadikan Harian Umum Pikiran Rakyat sebagai pusat informasi yang memberikan layanan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sebelum adanya Riset, awak redaksi mendapatkan sumber informasi dari perpustakaan dan dokumentasi saja. Namun setelah adanya Periset yang mengelola informasi di Riset, awak redaksi dapat mendapatkan sumber informasi dari hasil pengelolaan informasi yang dilakukan oleh para Periset. Riset dalam PDRPP bertugas meneliti berbagai data untuk informasi tentang Jawa Barat selengkap-lengkapnya dan sedetail-detailnya sehingga menghasilkan informasi yang relevan dari lembaga-lembaga lain, dan dapat terwujud Harian Umum Pikiran Rakyat sebagai pusat informasi untuk Jawa Barat. Oleh karena itu untuk membangun pusat informasi pada sebuah media massa yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, baik itu karyawan, wartawan maupun masyarakat luas harus dimulai dari pengelolaan informasi yang baik dan sesuai agar informasi yang dihasilkan tepat guna. Sedangkan untuk mencapai tujuan Pikiran Rakyat sebagai pusat informasi bagi Jawa Barat, informasi yang dihasilkan Riset masih belum lengkap dan informasi-informasi mengenai Jawa Barat masih banyak yang harus dikumpulkan oleh Periset. Susanto dalam bukunya menyatakan bahwa, ”Sebanyak apapun data mentah yang kita miliki, apabila tidak bermakna dan Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
tidak disebarluaskan kepada khalayak dan bermanfaat bagi yang menerimanya, maka data tersebut bukan disebut informasi” (Susanto 2004, 40). Sehingga untuk menghasilkan informasi seputar Jawa Barat tersebut, agar mudah didapatkan oleh redaksi dan mudah untuk disebarluaskan kepada masyarakat dibutuhkan sistem pengelolaan informasi yang baik. Informasi yang dikelola oleh Riset berupa profil tokoh dan daerah Jawa Barat, Lanskap berupa hal-hal yang berkaitan dengan alam Jabar, dan peristiwaperistiwa yang terjadi di Jawa Barat. Untuk menghasilkan informasi tersebut, maka diperlukan proses pengelolaan informasi. Dalam menyediakan sumber informasi tersebut, pusat informasi terlebih dahulu melakukan kegiatan pengelolaan informasi yang akan menghasilkan berbagai macam informasi. Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Sedangkan menurut Zulkifli Amsyah, “Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media” (Amsyah, 2005:2). Pengelolaan informasi disetiap pusat informasi berbeda satu dengan yang lainya. Pengelolaan informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang baik pula. Dalam penelitian ini, peneliti memilih penelitian mengenai pengelolaan informasi yang dilakukan oleh bagian Riset karena informasi yang dikelola oleh Riset lebih luas yaitu informasi mengenai Jawa Barat dibandingkan perpustakaan dan pusat dokumentasi yang merupakan bagian dari PDRPP-PR. Perpustakaan mengelola koleksi berupa buku, sedangkan dokumentasi mengelola dokumen koran dalam bentuk digital. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut, sebagai upaya untuk mengetahui pengelolaan informasi di Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program (PDRPP) Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut ”Bagaimana pengelolaan informasi di Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung?” Fokus Masalah 1. Bagaimana pengumpulan data pada Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program (PDRPP) Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung? 2. Bagaimana pengolahan data pada Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program (PDRPP) Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung? 3. Bagaimana analisis data pada Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program (PDRPP) Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung? 4. Bagaimana penyajian dan penyebaran data pada Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program (PDRPP) Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung? 5. Bagaimana penyimpanan data pada Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program (PDRPP) Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung? 2. Penjelasan Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Menurut Zulkifli Amsyah, “data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media” (Amsyah, 2005:2). Sedangkan Dr. S.P. Siagian menjelaskan arti data itu dengan membedakannya antara data dan informasi. Beliau mengatakan sebagai berikut: … ada perbedaaan konsepsional yang cukup prinsipil antara data dan informasi. Perbedaan yang biasanya dibuat ialah dengan mengatakan bahwa data adalah “bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari oleh karena sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasilah yang mempunyai nilai, dalam arti bahwa informasi akan memudahkan seorang pimpinan untuk mengambil keputusan (Moekijat 2005, 9). Pengertian informasi menurut Abdul Kadir, “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.” (Kadir 2003, 31) Dari pengertian data dan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan utama dari sebuah pekerjaan pengelolaan informasi. Data perlu diolah agar dapat menghasilkan informasi. Tanpa adanya data pekerjaan informasi tidak akan pernah ada. Pekerjaan utama dari pengelolaan informasi ini yaitu mengolah data menjadi informasi. Dengan adanya data maka akan menghasilkan informasi. Agar informasi itu menjadi berguna, maka informasi yang telah dihasilkan harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula, sehingga sesuai dengan kebutuhan informasi setiap orang. (Moekijat 2005, 11) Sistem pengelolaan informasi merupakan rangkaian pengolahan data yang bertujuan untuk menghasilkan informasi nilai guna bagi penggunannya. Terdapat tiga dasar dalam pengelolaan sistem informasi, yakni tujuan, kebijaksanaan dan strategi pelaksanaan. Setiap organisasi/lembaga memiliki dasar-dasar pengelolaan informasi yang berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan informasi organisasinya (Hamalik 1993, 24). Pengelolaan informasi berkedudukan sebagai suatu subsistem dan terpadu dalam sistem manajemen organisasi yang berfungsi sebagai pendukung proses manajemen terutama dalam pembuat keputusan, penetapan kebijaksanaan serta tindakan bagi para pemakai informasi. Sedangkan mekanisme pengelolaan informasi dilaksanakan berdasarkan pendekatan sistem, yang terdiri dari komponen masukan, komponen proses dan komponen produk yang saling berhubungan satu dengan lainnya secara keseluruhan. (Hamalik 1993, 32) Bagan mekanisme pengelolaan informasi dapat digambarkan sebagai berikut: Bagan Mekanisme Pengelolaan Sistem Informasi (Hamalik 1993, 33)
Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Proses Transformasi Informasi 1. Pengumpulan data 2. Pengolahan data Input
3. Analisis data
Output
4. Penyajian dan penyebaran data 5. Dokumentasi/ penyimpanan data Mekanisme pengelolaan sistem informasi terdiri dari tiga komponen, yaitu input, proses, dan Output. Komponen input merupakan tahapan awal untuk proses mengumpulkan data yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi. Komponen selanjutnya yaitu proses transformasi informasi. Komponen proses ini bertujuan untuk memproses data menjadi informasi. Dari komponen proses tersebut akan menghasilkan komponen output yang berupa produk-produk informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Oemar Hamalik dalam bukunya menyatakan bahwa, “Transformasi informasi adalah komponen proses dalam pengelolaan sistem informasi yang berfungsi memproses data menjadi informasi, sehingga dapat dihasilkan produk informasi yang diperlukan bagi para pemakai informasi.” (Hamalik 1993, 72) Pada hakikatnya, transformasi informasi merupakan suatu proses pengubahan wujud, sifat, ciri-ciri data menjadi informasi, yang selanjutnya disajikan secara statistika atau secara visual untuk disebarluaskan dan atau didokumentasikan. Proses transformasi informasi ini terdiri dari 5 tahapan, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, analisis, penyajian dan penyebarluasan, serta dokumentasi atau penyimpanan. a. Pengumpulan data Tahapan awal dalam proses transformasi ini yaitu pengumpulan data. Pengumpulan data dilaksanakan sesuai dengan jenis data, obyek dan sumber data serta persiapan pengumpulan data. Persiapan pengumpulan data dilakukan secara teknis dan non-teknis. Jenis data yang dikumpulkan berbeda-beda tergantung pada tujuan daripada obyek yang akan diselidiki. Data dapat diperoleh secara langsung ataupun tidak langsung. Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan melalui suatu proses pengumpulan dari sumber informasi oleh pengumpul informasi. (Sutabri 2004, 31) b. Pengolahan data Tahap pengolahan data merupakan suatu suatu proses transformasi dari data yang dihimpun menjadi informasi yang dibutuhkan. Mengolah data berarti memanipulasikan data untuk memperoleh keterangan-keterangan ringkasan berupa angka-angka ringkasan, sedangkan
Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
data yang diolah itu berupa data mentah. Pengertian pengolahan data menurut Moekijat, sebagai berikut: Pengolahan data adalah kegiatan pikiran dengan bantuan tangan atau suatu peralatan, dan mengikuti serangkaian langkah, perumusan atau pola tertentu untuk mengubah data, sehingga data tersebut bentuk, susunan, sifat atau isinya menjadi lebih berguna. (Moekijat 2005, 22) Untuk memperoleh informasi yang akurat, proses pengolahan data ini harus dilakukan secara teliti dan cepat. Cara pengolahan data dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan komputer. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pengolahan data, yaitu volume unsur-unsur data yang dimuat, kompleksitas operasi pengolahan data yang diperlukan, batasan waktu pengolahan, dan tuntutan perhitungan (Susanto 2003, 27). c. Analisis data Kegiatan analisis data dilakukan secara kuantitatif atau secara kualitatif dilihat dari segi kemanfaatan, keuntungan, dampak, kendala, efisiensi, dan pemakaian. Analisis data secara kuantitatif dilakukan berdasarkan hasil perhitungan statistik, sedangkan analisis kualitatif yaitu berdasarkan analisis isi dengan menggunakan rasional dan logika. Dalam proses transformasi informasi, data hasil pengolahan data perlu dianalisis dan dinilai secara teliti dan cermat untuk memperoleh informasi yang akurat, tepat guna, dan berdaya guna (Hamalik 1993, 79). d. Penyajian dan penyebaran data Penyajian informasi adalah kegiatan menyajikan informasi hasil olahan terhadap data melalui proses tertentu baik secara manual maupun komputerisasi. Sedangkan penyebarluasan adalah kegiatan menyebarluaskan informasi kepada seluruh pemakai informasi dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Penyajian dan penyebaran informasi di setiap organisasi berbeda-beda dilakukan sesuai dengan prosedur organisasinya dan disesuaikan dengan kebutuihan informasi penggunanya. Menurut Sutabri dalam bukunya, “penyajian data dan informasi dilakukan baik secara visual maupun dalam bentuk publikasi, dengan metode komunikasi langsung atau tak langsung.” (Sutabri 2004, 32) e. Dokumentasi atau penyimpanan data Dokumentasi merupakan kegiatan terakhir dari proses transformasi informasi. Dokumentasi berarti menyimpan untuk didayagunakan semaksimum mungkin untuk keperluan pemakai. Kegiatan dokumentasi ini berfungsi untuk menyimpan informasi-informasi hasil pengolahan informasi yang telah disajikan. Selain itu dokumentasi berfungsi untuk menyimpan data dan informasi secara sistematis dan cermat dalam bentuk bank data (database). Kegiatan pendokumentasian dapat dilakukan dengan cara lama dalam bentuk file-file dan dapat dilakukan secara komputerisasi (Sutabri 2004, 32). Dokumentasi harus disimpan dan diatur secara cermat, lengkap, aman, dan mudah diambil kembali bilamana diperlukan, agar memudahkan proses temu kembali informasi. Tujuan dari dokumentasi ini yaitu untuk menata informasi-informasi yang telah diolah, menghindari duplikasi kerja, dan menyediakan informasi yang diinginkan bilamana diperlukan sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para pengguna (Sulistyo-Basuki 2004:17).
Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975), “mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati” (Moleong 2007, 4). Sedangkan Jenis pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Jalaludin Rakhmat dalam bukunya menyatakan bahwa: Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Pada hakikatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univarat. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat (central tendency) atau ukuran sebaran (dispersion). (Rakhmat 2000, 24) Pemilihan metode penelitian deskriptif kualitatif dianggap sesuai dengan penyelesaian masalah yang dihadapi peneliti untuk mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana proses pengelolaan informasi di Pusat Data Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung. Dengan metode penelitian kualitatif, peneliti dapat mengumpulkan dan mencatat data secara rinci mengenai hal-hal yang dianggap berkaitan dengan masalah yang diteliti. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dan mendalam terhadap pengelolaan informasi dibagian Riset, kemudian peneliti melakukan analisis terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini yaitu wawancara yang dilakukan secara berstruktur dengan narasumber diseleksi dan dipilih berdasarkan kesesuaian dengan konteks penelitian ini. Pemilihan narasumber dilakukan melalui Snowball sampling. Menurut Sugiyono, “Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar” (Sugiyono 2010, 219). Peneliti memilih narasumber yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan hasil data yang diperoleh dari sumber sebelumnya itu, peneliti dapat menetapkan narasumber lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap sampai data yang didapatkan jenuh. Alasan dari pemilihan narasumber yaitu Kepala Riset sebagai penentu kebijakan dan yang memberikan tugas-tugas kepada staf-stafnya, selain itu mengetahui segala hal mengenai kegiatan Periset. Staff Riset atau disebut juga Periset bertugas melakukan pekerjaan mulai dari pengumpulan data, pengolahan, penyebaran, dan penyimpanan. Sementara itu, wartawan dan redaktur dipilih karena sebagai pengguna informasi hasil olahan periset. Dalam penelitian ini peneliti memilih akademisi sebagai sumber data penelitian dilakukan sebagai triangulasi sumber. Peneliti pun mengamati secara langsung supaya lebih memahami. Selain dari hasil wawancara, data didapatkan penulis dari sumber bacaan seperti buku, dan dokumen-dokumen lainnya untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang diperoleh dari hasil hasil wawancara dan pengamatan langsung. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk melakukan observasi partisipasif di lapangan. Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi partisipasif yang digunakan yaitu observasi partisipasif aktif, dalam observasi ini peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap (Sugiyono 2008, 227). 2. Wawancara Wawancara adalah salah satu cara untuk mendapatkan data secara lisan dari pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. Menurut Moleong, “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.” (Moleong 2007, 186) Wawancara yang dilakukan adalah dengan mengadakan tanya jawab secara tatap muka atau lisan dengan narasumber terkait pengelolaan informasi di Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung. 3. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan peneliti dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku, literatur dan teori-teori yang mempunyai kaitan dengan permasalahan yang dibahas, diteliti dan digunakan sebagai dasar konsep dan teori terhadap objek dan realita yang diteliti. Selain itu untuk memperkuat penelitian, peneliti akan melakukan pencarian informasi pada internet dan sumber-sumber informasi lainnya guna mendapatkan jurnal-jurnal ilmiah, teori-teori, penelitianpenelitan terdahulu, serta pendapat-pendapat yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. Keabsahan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data. Menurut Moleong, “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.” (Moleong 2007, 330) Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber ini dilakukan dengan mewawancarai bagian akademik yang menguasai tentang pengelolaan informasi, yaitu Bapak Kusnandar. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat pengumpul data, seperti tes atau angket pada penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, “the researcher is the key instrumen” peneliti adalah merupakan instrumen kunci (Sugiyono 2010, 223). Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri. Peneliti berperan sebagai pengumpul data, melakukan pengumpulan data, menganalisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas objek yang diteliti. Analisis Data Menurut Miles and Huberman (Miles dalam Sugiyono 2010, 246), aktivitas analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam analisis data, yaitu: a. Reduksi Data Kegiatan pertama dalam menganalisis data adalah reduksi data. Mereduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono 2010, 247). Setelah peneliti melakukan penelitian di PDRPP-PR pada bagian Riset, data-data yang diperoleh dan berhubungan dengan fokus penelitian peneliti, maka Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
peneliti pun melakukan analisis data melalui reduksi data dengan merangkum data-data yang diperoleh baik dari hasil wawancara maupun observasi, mengambil data yang pokok dan penting, serta membuat kategorisasi. b. Penyajian Data Setelah peneliti melakukan reduksi data dengan merangkum data-data hasil penelitian, maka kegiatan analisis data yang dilakukan yaitu menyajikan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya (Sugiyono 2010, 249). Penyajian data yang dilakukan peneliti yaitu berupa teks-teks uraian singkat yang bersifat naratif serta bagan-bagan. c. Conclusion Drawing/Verification Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Setelah peneliti melakukan analisis data melalui reduksi dan penyajian data, kemudian peneliti pun melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian yang dilakukan di PDRPP-PR.
4. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian, pengelolaan informasi di PDRPP-PR dilakukan oleh tim periset. Secara umum, proses pengelolaan informasi dimulai dari pencarian data melalui data primer dan sekunder. Data yang dikumpulkan oleh periset berdasarkan pada program dan permintaan dari pengguna. Adapun program Riset yaitu membangun database Jawa Barat dengan melakukan pengumpulan data-data profil yang terdiri dari profil daerah, tokoh, dan lanskap serta data peristiwa Jawa Barat. Sedangkan permintaan yaitu berupa permintaan data dari Redaksi sebagai salah satu pengguna hasil olahan data periset untuk melengkapi berita, baik permintaan harian maupun mingguan. Data permintaan redaksi biasanya berupa data peristiwa yang terjadi di Jawa Barat sesuai dengan kebutuhan redaksi. Setelah data-data dikumpulkan dari berbagai sumber, kemudian data diolah dan akan menghasilkan output berupa berbagai macam produk informasi salah satunya direktori pada PR info. Adapun pengguna dari hasil pengelolaan informasi yang dilakukan oleh periset yaitu redaksi dan masyarakat. Namun untuk saat ini permintaan data hanya dapat dilakukan oleh redaktur. Berdasarkan mekanisme pengelolaan informasi menurut Hamalik Oemar (1993, 32), pelaksanaan mekanisme pengelolaan informasi dilakukan berdasarkan pendekatan sisitem, yang terdiri dari komponen masukan, proses, dan produk yang saling berhubungan satu dengan lainnya secara keseluruhan. Komponen masukan terdiri dari perencanaan kebutuhan informasi yang disusun berdasarkan hasil penjajakan kebutuhan informasi, ketenagaan, sistem komunikasi, dan oraganisasi pelaksana. Komponen proses terdiri dari pengumpulan data dan informasi, pengolahan data dan informasi, analisis dan penilaian, penyajian dan penyebarluasan, dan dokumentasi. Komponen produk adalah produk informasi yang dikaitkan dengan pemakaian informasi, pengendalian dan pengembangan informasi, penilaian dan umpan balik. (Hamalik 1993, 32) Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Mekanisme pengelolaan informasi di PDRPP-PR dari hasil analisis penulis, yang menjadi komponen masukan yaitu pencarian data yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi penggunannya berdasarkan program dan permintaan. Program Riset yaitu membangun database Jawa Barat dan permintaan merupakan permintaan redaksi baik harian maupun mingguan. Sementara itu komponen prosesnya pun selaras dengan proses transformasi informasi yang terdiri dari beberapa tahapan mulai dari pengumpulan data melalui data primer dan sekunder sesuai dengan penyeleksian terlebih dahulu. Setelah data-data dikumpulkan dari berbagai sumber, kemudian data diolah, dianalis, dengan pengecekan kembali isi informasi yang telah diolah, dan akan menghasilkan output berupa berbagai macam produk informasi salah satunya direktori pada PR info. Informasi pun dapat disajikan dan disebarluaskan, kemudian disimpan untuk pendokumentasian agar memudahkan temu balik dokumen. Sementara itu, komponen produknya berupa produk-produk informasi hasil olahan data tersebut yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Sama halnya dengan proses transformasi informasi, pengelolaan informasi di Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program (PDRPP) melalui komponen proses transformasi informasi. Adapun tahapan pengelolaan informasi yang dilakukan sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data merupakan tahap awal dari proses pengelolaan informasi yang di lakukan oleh Riset PDRPP-PR. Data yang dikumpulkan terdiri dari teks dan foto. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan program dan permintaan dari redaktur sebagai salah satu pengguna olahan data periset. Informasi yang dikumpulkan yaitu berupa profil yang terdiri dari profil daerah, tokoh, dan lanskap, serta peristiwa yang terdapat di Jawa Barat. Ada dua cara yang ditempuh dalam pengumpulan data oleh periset, yaitu melalui data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan survey langsung ke lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui pencarian data pada Saung Ohle (hasil dokumentasi digital PR), Pusaka (koleksi-koleksi buku yang terdapat di perpustakaan PR), internet, lembaga, dokumentasi manual PR, media lain, dan lain-lain. Pengumpulan data dilakukan oleh tim periset sendiriyang terdiri dari 10 orang yaitu 8 orang periset data dan 2 orang periset foto. Sedangkan wartawan tidak ikut serta dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh Riset. Semua periset mengumpulkan data sesuai dengan tugasnya masing-masing yang telah ditentukan setiap minggunya. Sebelum melakukan pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan penyeleksian data berupa menetapkan data-data apa saja yang harus dikumpulkan sebagai isi informasi. Penyeleksian data dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pengguna. Penyeleksian data dilakukan oleh periset melalui diskusi dengan kepala Riset. Untuk data permintaan, redaktur pun ikut serta dalam menentukan penyeleksian data apa saja yang harus dikumpulkan oleh periset sesuai dengan permintaanya. Hal ini dilakukan agar pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan pengguna dan lebih terfokus terhadap apa yang akan dikumpulkan. Adapun prosedur yang harus diperhatikan periset dalam pengumpulan data yaitu: akurasi, kelengkapan data, dan logis. Alat dan media yang digunakan dalam pengumpulan data Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
diantaranya internet, komputer, alat perekam, kamera, alat tulis, dan catatan kecil. Sementara itu kendala yang terjadi dalam proses pengumpulan data yaitu dari faktor eksternal, susah untuk mendapatkan data dari dinas atau lembaga dan perizinan saat mengumpulkan data langsung ke lapangan. Menurut Hamalik, kegiatan pengumpulan data dilakukan sesuai dengan kebutuhan informasi yang telah direncanakan. Faktor-faktor yang harus didayagunakan dalam kegiatan pengumpulan yaitu: 1. Tenaga pengumpul informasi yang berkemampuan professional di bidang informasi 2. Metode pengumpulan informasi yang tepat 3. Alat untuk pengumpulan yang andal. (Hamalik, 1993:76) Hal-hal yang harus dipersiapkan dari penjelasan di atas, menggambarkan bahwa pengumpulan data di PDRPP-PR dilakukan sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, yaitu berdasarkan program dan permintaan pengguna. Program Riset yaitu membangun database Jawa Barat dan permintaan merupakan permintaan redaksi baik harian maupun mingguan. Sehingga data yang dikumpulkan yaitu data mengenai Jawa Barat yang terdiri dari data profil (daerah, tokoh, dan lanskap) serta data peristiwa yang terjadi di Jabar. Selain itu pengumpulan data dilakukan oleh tim periset sesuai dengan tugasnya masingmasing yang telah ditetapkan setiap minggunya. Untuk menghasilkan informasi yang tepat, maka metode pengumpulan informasi pun harus tepat pula. Dari hasil observasi, pengumpulan data di PDRPP-PR dilakukan melalui 2 cara yaitu melalui data primer dan data sekunder. Pencarian data primer yaitu melalui penelitian langsung ke lapangan dan wawancara. Sementara pencarian data sekunder dilakukan melalui pencarian data melalui dokumentasi PR, data dari lembaga, dan internet. Faktor peralatan yang digunakan oleh periset pun dalam pengumpulan data cukup mendukung guna untuk mendapatkan data-data yang diinginkan yaitu dengan menggunakan komputer dan internet untuk pencarian data sekunder dan alat perekam, alat tulis untuk pencarian data primer. Sehingga pengumpulan data oleh periset selaras dengan penjelasan di atas. 2. Pengolahan Data Setelah mengumpulkan data baik melalui data primer maupun sekunder, data kemudian diolah oleh periset sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pengguna. Data mentah yang telah disimpan pada masing-masing folder periset tersebut diolah kedalam berbagai jenis dan bentuk informasi sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menghasilkan produk informasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Data yang diolah berupa teks dan foto. Data hasil pengumpulan dapat diolah ke dalam bentuk tulisan atau artikel, grafik, tabel, direktori, foto, dan lain-lain. Untuk pengolahan tipe data teks, dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft office. Program Microsoft office yang sering digunakan yaitu Microsoft word dan Microsoft excel. Data hasil pengumpulan tersebut, periset tuangkan kembali ke dalam program komputer dengan gaya bahasa mereka sendiri tanpa mengubah data yang didapat dari sumber. Sedangkan data berupa foto diolah dengan menggunakan program komputer Adobe Photoshop CS 3. Data yang telah selesei diolah, file hasil olahan data tersebut disimpan pada folder masing-masing periset pada folder “setor” dan disave, diberi nama file sesuai topik atau subjek Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
yang diolahnya, contohnya: Gedung sate.doc. Setiap periset yang telah selesai melakukan pengolahan data dan menyimpannya pada folder “setor” masing-masing periset, kemudian periset mengisi folder daftar pekerjaan periset untuk memudahkan indexing/checker untuk menyimpan file hasil pengolahan periset pada folder-folder sesuai dengan dengan bidangnya. Pengolahan data oleh periset dilakukan dengan menggunaka metode komputerisasi. Moekijat dalam bukunya menyatakan bahwa, “pengolahan data adalah kegiatan pikiran dengan bantuan tangan atau suatu peralatan, dan mengikuti serangkaian langkah, perumusan atau pola tertentu untuk mengubah data tersebut bentuk, susunan, sifat, atau isinya menjadi lebih berguna” (Moekijat 2005, 22). Selaras dengan pernyataan Moekijat, bahwa pengolahan data yang dilakukan dalam pengelolaan informasi di PDRPP-PR yaitu dengan mengolah data hasil pengumpulan data dengan mengolah data-data tersebut kedalam bentuk tulisan, artikel, grafik, foto, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan menggunakan media komputer melalui program Microsoft office dan Adobe Photoshop CS 3 dengan menuangkannya kembali data-data hasil pengumpulan dan mengubahnya ke dalam bentuk yang telah ditentukan. Data hasil pengolahan kemudian disimpan dalam bentuk file dengan memberikan nama file sesuai dengan subjeknya dan disimpan pada folder “setor”.
3. Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam proses pengelolaan informasi di PDRPP adalah analisis data sebelum pengumpulan data, yaitu berupa penyeleksian data-data apa saja yang harus dikumpulkan dan analisis data setelah proses pengolahan, yaitu pengecekan kembali datadata yang telah diolah apakah isi informasi hasil pengolahan data tersebut sudah sesuai dengan permintaan dan dapat memenuhi kebutuhan penggunannya atau tidak. Kegiatan analisis data yang dilakukan oleh periset hanya sebatas penyeleksian dan pengecekan kembali terhadap isi data yang dibutuhkan oleh pengguna. Analisis data menurut Oemar Hamalik dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, “Analisis kuantitatif berdasarkan hasil perhitungan statistik, sedangkan analisis kualitatif adalah berdasarkan analisis isi dengan menggunakan rasional dan logika” (Hamalik 1993, 80). Dari penjelasan tersebut, analisis data yang dilalukan periset yaitu analisis terhadap isi informasi hasil pengolahan data. Namun analisis data yang dilakukan hanya sebatas mengecek ulang isi dari olahan data sudah memenuhi kebutuhan pengguna atau tidak. 4. Penyajian dan Penyebaran Data Penyajian data yang dilakukan oleh periset dalam pengelolaan informasi di PDRPP-PR yaitu dengan menyajikan informasi hasil olahan data dalam bentuk atau format berupa artikel, grafik, tabel, direktori, dan lain-lain. Penyajian data pun dilakukan sesuai dengan permintaan pengguna yaitu redaksi. Data hasil olahan yang telah diolah kedalam berbagai bentuk tersebut dan setelah dicek kembali isi informasinya langsung disajikan kepada pengguna. Tidak semua hasil olahan data periset disajikan dan disebarluaskan secara umum kepada masyarakat luas. Hal ini disebabkan oleh masih terkendalanya media penyebaran. Riset pada PDRPP-PR belum memiliki media penyebaran online untuk penyebarluasan informasi hasil pengelolaannya. Sebagian besar data hasil olahannya masih tersimpan pada database periset. Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Produk informasi yang proses pengolahan data oleh periset yang disajikan dan disebarluaskan yaitu berupa: 1. Web, dalam bentuk direktori pada PR info yang dapat diakses pada situs info.pikiranrakyat.com 2. Koran baik cetak maupun digital, dalam bentuk tulisan, tabel atau grafik sebagai pendukung berita 3. Buku, namun produk dalam bentuk buku ini masih dalam proses pengerjaan. Menurut Hamalik (1993:80), penyajian informasi dilakukan dalam bentuk format-format yang diinginkan dengan bahasa yang mudah dipahami, menarik mudah dibaca, dan sistematik, dan berorientasi pada dukungan terhadap pengambilan keputusan. Dari penjelasan tersebut, menggambarkan bahwa penyajian data pada proses pengelolaan informasi di PDRPP-PR sesuai dengan penjelasan tersebut. Penyajian data dilakukan dengan menyajikan informasi hasil olahan data dalam bentuk atau format berupa artikel, grafik, tabel, direktori, dan lain-lain. Data disajikan dan disebarluaskan dalam bentuk direktori pada web PR info dan dalam bentuk cetak pada koran HU PR sebagai pelengkap berita.
5. Dokumentasi atau Penyimpanan Data Data-data yang telah melalui proses pengumpulan, pengolahan, analisis, disajikan dan disebarluaskan, kemudian disimpan untuk pendokumentasian periset. Data hasil olahan tersebut disimpan dalam satu server. Database yang digunakan oleh Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program menggunakan sistem web based, sehingga data-data hasil pengolahan hanya disimpan dalam satu server. Server tersebut berisi folder utama dengan nama folder “RISET DATA”. Dalam folder “RISET DATA” tersebut semua file atau data hasil pengolahan disimpan dalam sub folder “1_DATA PERISET 1.14GB” yang dibagi lagi ke dalam folder-folder khusus, yaitu: folder “Direktori” yang terdiri dari 23 bidang sub folder, folder “Profil” terdiri dari 6 sub folder, dan folder “Peristiwa” terdiri dari 21 sub folder. Penyimpanan file hasil olahan data pada mulanya disimpan pada folder bernama “setor” yang kemudian akan disimpan kembali pada folder menurut bidangnya oleh checker atau indexing. Menurut Sulistyo-Basuki dalam bukunya Pengantar Dokumentasi, “dokumentasi harus disimpan secara cermat, lengkap, aman, dan mudah diambil bilamana diperlukan, agar memudahkan proses temu kembali informasi.” (Basuki 2004:17) Penyimpanan data pada PDRPP tidak sesuai dengan yang diungkapkan Basuki dalam bukunya, Penyimpanan file masih tersimpan dalam beberapa folder yang memiliki sub-sub folder dan tidak memudahkan dalam proses penemuan kembali dokumen. Dalam kegiatan penyimpanan harus memperhatikan aspek pengarsipan, sehingga jika diperlukan nantinya secara cepat dapat diambil kembali. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan pada bab IV maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengumpulan data dalam pengelolaan informasi di Pusat Data Redaksi dan Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung dilakukan dengan 2 cara yaitu pencarian melalui sumber primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan program Riset sendiri dan permintaan redaksi. Sebelum melakukan pengumpulan data, tim periset melakukan penyeleksian data-data apa saja yang harus dikumpulkan disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pengguna. Sehingga kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan lebih terfokus. 2. Pengolahan data dari hasil kegiatan pengumpulan data kemudian diolah ke dalam bentuk tulisan, artikel, grafik, tabel, direktori, foto, dan lain-lain. Data tersebut diolah ke dalam berbagai jenis dan bentuk informasi sesuai dengan kebutuhan dan permintaan sehingga dapat menghasilkan produk informasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Data yang diolah berupa teks dan foto. Untuk pengolahan tipe data teks dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft office, yaitu Microsoft word dan Microsoft excel. Sedangkan tipe data berupa foto diolah menggunakan program komputer Adobe Photoshop CS 3. 3. Analisis data pada proses pengelolaan informasi di PDRPP-PR dilakukan pada saat sebelum pengumpulan data dan setelah pengolahan data. Analisis data sebelum pengumpulan data yaitu berupa penyeleksian terhadap data-data apa saja yang akan dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pengguna. Sedangkan analisis data yang dilakukan setelah pengolahan data yaitu pengecekan kembali terhadap isi informasi hasil pengolahan data sesuai dengan permintaan pengguna atau tidak 4. Penyajian dan Penyebarluasan dilakukan dengan menyajikan informasi hasil olahan data periset dalam bentuk atau format berupa artikel, grafik, tabel, direktori, dan lain-lain yang langsung disajikan kepada pengguna. namun tidak semua data hasil olahan periset disajikan dan disebarluaskan secara umum kepada masyarakat luas. Hal ini dikerenakan masih terkendalanya media penyebaran. Hasil olahan data periset yang disajikan dan disebarluaskan kepada publik yaitu berupa direktori yang disajikan dalam bentuk web pada web PR info, serta data olahan hasil permintaan redaksi yang disajikan pada koran cetak sebagai pelengkap berita. 5. Dokumentasi/Penyimpanan data merupakan kegiatan akhir dalam proses pengelolaan informasi di PDRPP-PR yaitu dengan menyimpan data hasil olahan untuk pendokumentasian periset. Data hasil olahan tersebut disimpan dalam satu server. Penyimpanan pada server dilakukan pada folder utama “RISET DATA” yang berisi sub-sub folder dan disimpan sesuai dengan bidang hasil olahan. Penyimpanan file hasil olahan data para periset dilakukan oleh seorang indexing dengan menyimpan file-file pada folder sesuai dengan bidangnya. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari analisis data, maka dapat dikemukakan saran-saran yang dapat meningkatkan kinerja pengelolaan informasi di Pusat Data Redaksi dan Pengembangan Program Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung, adapun saran dari peneliti diantaranya sebagai berikut:
Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
1. Jika periset melakukan pencarian data dari internet, maka periset agar lebih memperhatikan situs web yang menjadi sumber untuk pengumpulan data. Situs web yang sebaiknya digunakan sebagai sumber rujukan untuk pengumpulan data yaitu situs web pemerintahan, pendidikan, dan lembaga-lembaga yang teruji keabsahan datanya. Sehingga data yang dikumpulkan oleh periset dapat dipertanggung jawabkan. 2. Sebaiknya pengolahan data oleh periset disupport dengan database yang handal, seperti membangun satu sistem pengisian form yang seragam sehingga memudahkan dalam pengolahan data 3. Dalam hal menganalisis data, sebaiknya periset mempunyai kemampuan analisis data secara seksama. Sehingga data-data yang diolah sesuai dengan kebutuhan penggunanya. 4. Agar data hasil pengolahan dapat dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat, maka periset sebaiknya mempunyai media penyebarluasan online. Sehingga data-data yang masih tersimpan pada database periset dapat disebarluaskan kepada publik 5. Periset seharusnya mempunyai standar penyimpanan file, yang setidaknya mengandung unsur, tanggal, bulan, tahun, dan nama subjeknya. Sehingga untuk kebutuhan penemuan kembali dokumen yang telah diolah oleh periset dapat dilakukan dengan mudah Daftar Pustaka: Amsyah, Zulkifli. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Basuki, Sulistyo. 2004. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains. Davis, Gordon B. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Pustaka. Hamalik, Oemar. 1993. Pengelolaan Sistem Informasi.Bandung: Trigenda Karya. Helfiska, Oki. “Mengelola Informasi.” http://www.scribd.com/doc/4146273/Pengelolaan-Informasi. (Diakses pada tanggal 10 April 2012). Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Moekijat. 2005. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remadja Karya. Moleong, J Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Putra,
Zulfikar. 2011. “Pengertian Pengelolaan” http://id.shvoong.com/writing-andspeaking/presenting/2108155-pengertian-pengelolaan/ (Diakses pada tanggal 10 Mei 2012) Rakhmat, Jalaludin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Siagian, Sondang P. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono, dkk. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 15 of 16
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jaya Sutabri, Tata. 2004. Aanalisis Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yusuf, Pawit M dan Subekti, Priyo. 2010. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi Information Retrieval). Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Annisa Iskanda - Pengelolaan Informasi di Pusat Data Redaksi dan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 16 of 16