PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGAWASAN KINERJA KEUANGAN CREDIT UNION DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEARLS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Klemen Sarjono NIM : 001334085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii
ii ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii
iii iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv
iviv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v
ABSTRAK PENGAWASAN KINERJA KEUANGAN CREDIT UNION DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEARLS Studi kasus : Credit Union “BANURI HARAPAN KITA” Batang Tarang Klemen Sarjono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” berdasarkan sistem PEARLS dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005; (2) perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. Penelitian ini dilakukan di Credit Union “BANURI HARAPAN KITA” Batang Tarang pada tanggal 20 Juni sampai dengan 20 Juli 2006. Pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan untuk menjawab permasalahan pertama adalah sistem PEARLS dan permasalahan kedua adalah analisis trend. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) kinerja keuangan Credit Union “BANURI HARAPAN KITA” pada tahun 2003 dan 2004 dikatakan ideal sedangkan tahun 2005 tidak ideal; (2) perkembangan kinerja keuangan Credit Union “BANURI HARAPAN KITA” tahun 2003 sampai dengan 2005 adalah meningkat (sebagian besar nilai koefisien beta meningkat).
vv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi
ABSTRACT FINANCIAL PERFORMANCE CONTROL OF CREDIT UNION USING PEARLS SYSTEM Case Study: “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union Batang Tarang Klemen Sarjono Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The purpose of this study was to find out: (1) Financial Performance of “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union based on PEARLS system from 2003 until 2005; (2) the development of “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union financial performance from 2003 until 2005. This research was held in “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union Batang Tarang on June 20 until July 20, 2006. The data collection employed interview and documentation as the techniques. The data analysis technique used to answer the first problem was PEARLS system and the technique used to answer the second question was trend analysis. The result of the analysis showed that; (1) the financial performance of “BANURI HARAPAN KITA” in 2003 and 2004 was ideal, while in 2005 the performance was not ideal; (2) the development of financial performance of “BANURI HARAPAN KITA” Credit Union from 2003 until 2005 was growing (most of the beta coefficient values grew).
vi vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan Karunia yang telah diterima sehingga skripsi ini dapat disusun dan diselesaikan dengan mengambil judul : PENGAWASAN KINERJA KEUANGAN CREDIT UNION DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEARLS. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi dan melengkapi syarat untuk menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Upaya dalam mempersiapkan, menyusun dan menyelesaikan skripsi ini telah banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka dengan menyadari bahawa masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan baik dalam hal analisis maupun materi, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan yang telah diberikan dalam rangka penyusunan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa sudi membalas budi dan kebaikan yang telah diberikan, terutama kepada : 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Yohanes Harsoyo S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan.
vii vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI viii
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.. 6. Khusus untuk “MAMA” dan “AYAH(+)” tercinta yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk terus berkarya agar jangan cepat menyerah. 7. Seluruh saudara-saudaraku (Totok, Inyuk, Ipe, Wewe, Kak Nur, Bang Frans dan Kak Eti, serta semua keponakanku Else, Qiqi, dan Renaldi) yang telah memberikan semangat serta doanya untuk penulis. 8. Teman-teman kost 8A, khusus untuk Arnon Samba Thanks atas ejekannya. 9. Thanks For “Fransiska KOrnelin” atas pengertian dan kasih sayang serta perhatiannya. 10. CAH_CAH UKM SEPAK BOLA “Trims” untuk kekompakan dan kebersamaan kita. 11. “Adrianus” terima kasih atas kekompakan kita selama ini. 12. PS. PADMA yang sudah bersedia menampung penulis untuk menyalurkan hobi sepak bola selama ini. 13. Ganang Computer Trim’s, ”sukses selalu”.
viii viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ix
14. Teman-teman PAK 00 khususnya Ari Montela, Tarno, Yulek, Roy, Moko 02, Adi 02, Dwi 02, Paijo 01, Sunu 01, Yosi, Edi, Jimmy, kekompakkan kita jangan pernah kita lupakan. 15. D.P. Sitompoel, S.E Thanks berat atas keahliannya yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini, Bravo!!!!. 16. V-COM “OM NARYO” Terima kasih atas bantuannya selama ini. 17. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dengan berbagai hal dan berbagai cara demi kelancaran penyusunan skripsi ini. Besar harapan semoga skripsi yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Akhirnya untuk semua kritik dan saran yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan hati terbuka dan penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
ixix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI x
DAFTAR ISI
Hal. HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ iv ABSTRAK ..........................................................................................................
v
ABSTRACT ......................................................................................................... vi KATA PENGANTAR......................................................................................... vii DAFTAR ISI........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................
1
B. Batasan Masalah....................................................................................
3
C. Rumusan Masalah .................................................................................
4
D. Tujuan Penelitian...................................................................................
4
E. Manfaat Penelitian.................................................................................
4
BAB II. LANDASAN TEORETIK...................................................................
6
A. Beberapa Pengertian..............................................................................
6
1. Pengertian koperasi .........................................................................
6
2. Pengertian Credit Union..................................................................
6
3. Tujuan Credit Union .......................................................................
7
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xi
4. Bidang usaha Credit Union .............................................................
8
5. Format Laporan Keuangan Credit Union dengan Sistem PEARLS
8
6. Pengertian PEARLS ........................................................................
9
7. Sisa Hasil Usaha.............................................................................. 11 8. Pengertian Kinerja........................................................................... 12 9. Analisis Laporan Keuangan.............................................................. 12 10. Analisis Trend.................................................................................. 16 B. Manual Sistem Monitoring PEARLS .................................................... 17 1. Protection/Perlindungan (P)............................................................ 17 2. Effective Finance Structure/Struktur Keuangan yang Efektif (E) .. 18 3. Asset Quality/Kualitas Aset (A) ...................................................... 21 4. Rates of Return and Cost/Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) ........ 22 5. Liquidity/Kualitas (L)...................................................................... 25 6. Sigh of Growth/Tanda-tanda Pertumbuhan (S) ............................... 26 BAB III. METODOLOG PENELITIAN......................................................... 29 A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 29 B. Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................. 29 C. Subyek dan Obyek Penelitian................................................................ 29 D. Teknik pengumpulan data ..................................................................... 30 E. Teknik analisis data ............................................................................... 30 BAB IV GAMBARAN UMUM Credit Union “Banuri Harapan Kita” ......... 35 A. Sejarah Singkat Credit Union “Banuri Harapan Kita”.......................... 35 B. Struktur Kepengurusan Credit Union “Banuri Harapan Kita”.............. 37
xi xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xii
C. Kegiatan/unit pelayanan Credit Union “Banuri Harapan Kita” ............ 39 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 41 A. Diskripsi Data........................................................................................ 41 B. Analisis Data ......................................................................................... 50 C. Pembahasan ........................................................................................... 91 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ......................... 135 A. Kesimpulan............................................................................................ 135 1. Analisis PEARLS............................................................................ 135 a. Protection/Perlindungan ............................................................ 135 b. Effective Finance Structure/ Struktur Keuangan yang Efektif (E) .......................................... 135 c. Asset Quality/Kualitas Aset (A) ................................................. 136 d. Rates of Return and Cost/Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) ... 136 e. Liquidity/Kualitas (L)................................................................. 136 f. Sigh of Growth/Tanda-tanda Pertumbuhan (S) .......................... 136 2. Analisis Trend ................................................................................. 137 a. Protection/Perlindungan ............................................................ 137 b. Effective Finance Structure/ Struktur Keuangan yang Efektif (E) .......................................... 137 c. Asset Quality/Kualitas Aset (A) ................................................. 138 d. Rates of Return and Cost/Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) ... 138 e. Liquidity/Kualitas (L)................................................................. 138 f. Sigh of Growth/Tanda-tanda Pertumbuhan (S) .......................... 139
xii xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiii
B. Saran .................................................................................................... 140 a. Protection/Perlindungan ............................................................ 140 b. Effective Finance Structure/ Struktur Keuangan yang Efektif (E) .......................................... 140 c. Asset Quality/Kualitas Aset (A) ................................................. 141 d. Rates of Return and Cost/Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) ... 141 e. Liquidity/Kualitas (L)................................................................. 142 f. Sigh of Growth/Tanda-tanda Pertumbuhan (S) .......................... 142 C. Keterbatasan .......................................................................................... 143 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 144 LAMPIRAN......................................................................................................... 145
xiii xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv
DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1. Penilaian Kinerja Keuangan....................................................... 32 2. Tabel 5.1. Data Tunggakkan Pinjaman ....................................................... 50 3. Tabel 5.2. Data Piutang Beredar ................................................................. 52 4. Tabel 5.3. Data Investasi Likuid ................................................................. 53 5. Tabel 5.4. Data Investasi Finansial ............................................................. 53 6. Tabel 5.5. Data Simpanan Non Saham ....................................................... 54 7. Tabel 5.6. Data Pinjaman Dari Luar ........................................................... 55 8. Tabel 5.7. Data Modal Saham..................................................................... 55 9. Tabel 5.8. Data Modal Lembaga................................................................. 56 10. Tabel 5.9. Data Pinjaman Lalai di Dalam Pinjaman Beredar ..................... 57 11. Tabel 5.10. Data Total Aset yang Tidak Menghasilkan Pendapatan ............ 58 12. Tabel 5.11. Data Piutang Pendapatan ........................................................... 59 13. Tabel 5.12. Data Biaya Bunga Simpanan ..................................................... 60 14. Tabel 5.13. Data Marjin Pendapatan Kotor .................................................. 62 15. Tabel 5.14. Data Biaya Operasional ............................................................. 62 16. Tabel 5.15. Data S H U ................................................................................. 63 17. Tabel 5.16. Data Likuiditas Terhadap Simpanan.......................................... 64 18. Tabel 5.17. Data Aset Likuid yang Tidak Menghasilkan Terhadap Total Aset ........................................................................................... 65 19. Tabel 5.18. Data Pertumbuhan Piutang Beredar.......................................... 66 20. Tabel 5.19. Data Pertumbuhan Investasi Keuangan .................................... 67 21. Tabel 5.20. Data Pertumbuhan Simpanan.................................................... 67
xiv xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv
22. Tabel 5.21
Data Modal Anggota................................................................. 68
23. Tabel 5.22
Data Jumlah Anggota................................................................ 69
24. Tabel 5.23
Data Pertumbuhan Total Aktiva ............................................... 69
25. Tabel 5.24 Penilaian Kinerja Keuangan...................................................... 70
xv xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam kamus populer, koperasi diartikan sebagai badan perkumpulan yang bertujuan mengadakan kerja sama dalam hal mengatur kebutuhan bersama para anggotanya, membentuk modal bersama melalui simpanan-simpanan wajib dan suka rela, dengan modal dimana didatangkan barang-barang keperluan para anggota, keuntungan yang diperoleh setiap tahun dibagikan kepada para anggota dan secara kemufakatan bersama sebagian diperuntukan bagi dana-dana guna untuk menggerakkan koperasi lebih lanjut. Oleh karena itu sudah selayaknya koperasi menjadi salah satu motor penggerak pereokonomian di suatu negara di samping sektor-sektor perekonomian yang lain. Salah satu jenis koperasi adalah koperasi kredit atau credit union atau koperasi simpan pinjam. Credit union dalam melakukan kegiatan untuk menghimpun dan menyalurkan modal yang diperoleh dari anggota melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau anggota (Pasal 44, UU No.25 Th.1992). Credit union didirikan oleh sekumpulan orang secara sukarela bergabung tanpa adanya paksaan dari pihak lain memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan lingkungan kerja pada umumnya. Sebagai koperasi kredit faktor yang amat menentukan credit union mencapai tujuan adalah kinerja keuangan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Pengelolaan keuangan secara ideal merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh para pengurus credit union. Kinerja keuangan dapat dikatakan ideal atau tidak, pada dasarnya tergantung pada standar yang digunakan untuk mengukurnya. Untuk mengukur kinerja tersebut ada beberapa sistem penilaian internasional yaitu CAMEL, PEARLS, GIRAFE, dan lain-lain. Sistem penilaian yang sering diterapkan di Indonesia yaitu analisa laporan keuangan yang meliputi perhitungan rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio solvabilitas dan aktivitas. Dalam penelitian ini, penulis memilih sistem PEARLS sebagai alat ukur untuk menilai kinerja keuangan credit union. Sistem PEARLS dimaksudkan sebagai alat pengawasan bagi manajer credit union. Bagi pengurusnya, PEARLS menyediakan alat untuk memantau kinerja manajemen terutama kinerja keuangan. Sedangkan bagi pengawas, sistem PEARLS menyediakan indikator dan standar untuk mengawasi kinerja credit union (David C. Richardson, 2001:1). Dengan kata lain berdasarkan sistem PEARLS dapat dilihat bagaimana kinerja keuangan credit union dari satu periode ke periode yang lain secara spesifik. Dengan sistem ini dapat diketahui bagaimana kondisi kinerja keuangan credit union dilihat dari tingkat perlindungan aset, struktur keuangan yang efektif, kualitas aset, laju perolehan pendapatan dan biaya, likuiditas, serta tanda-tanda pertumbuhan aset. Penelitian ini dilakukan di Credit Union “Banuri Harapan Kita” di Batang Tarang. Peneliti tertarik mengadakan penelitian di tempat tersebut karena krisis moneter yang melanda perekonomian kita tidak mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menjadi anggota credit union. Walaupun banyak lembaga
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
keuangan lainnya yang mengalami kebangkrutan tetapi lain halnya dengan credit union, credit union malah semakin tumbuh dan berkembang. Yang menjadi pertanyaan bagi peneliti adalah bagimana credit union mampu menarik masyarakat untuk menjadi anggota credit union dan menjamin kemanan uang anggota yang ada di credit union?, apa yang menyebabkan masyarakat percaya menyimpan uang mereka di credit union? serta
bagaimana credit union
mengelola kinerja keuangan mereka sehingga dapat terus tumbuh dan berkembang disaat krisis ekonomi melanda?. Dari hal tersebutlah peneliti ingin mengetahui bagaimana Credit Union “Banuri Harapan Kita” mengelola keuangan sehingga dapat terus bertahan dan semakin berkembang. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Kinerja Keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita”. Judul penelitian yang dirumuskan adalah sebagai berikut “Pengawasan Kinerja Keuangan Credit Union dengan Menggunakan Sistem PEARLS” dan merupakan studi kasus pada Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
B. Batasan Masalah Penulis membatasi penelitian ini pada pengawasan kinerja keuangan yang didasarkan pada laporan keuangan tahunan, maka data yang digunakan adalah laporan keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005, dan kriteria penilaian berdasarkan pemeringkatan PEARLS.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” berdasarkan sistem PEARLS dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005? 2. Bagaimana perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan
masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” berdasarkan sistem PEARLS, dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005? 2. Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” berdasarkan sistem PEARLS, dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005?
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Credit Union yang diteliti : a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi apakah selama ini kinerja keuangan credit union sudah ideal berdasarkan sistem PEARLS.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dan kebijakan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pengetahuan dan bahan pertimbangan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan mempelajari lebih dalam tentang topik ini.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORETIK
A. Beberapa Pengertian 1. Pengertian Koperasi Menurut Undang-Undang nomor 25 Tahun 1992 tentang koperasi, disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sedangkan tujuan koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 yang tertera pada pasal 3 adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan
Pancasila dan UUD 45. 2. Pengertian Credit Union Credit union merupakan salah satu bagian dari koperasi kredit yang memiliki corak dan kekhususannya sendiri. Coraknya adalah perkoperasian karena suatu koperasi dibentuk oleh anggota secara sukarela dengan modal mereka sendiri, dengan pengurus yang dipilih anggota sendiri, dengan hak dan kewajiban anggota yang sama. Sedangkan kekhususan credit union adalah rukun dan saling percaya. Jadi credit union yaitu sekelompok orang yang hidup secara hemat dan menabung uang disuatu tempat, yang kemudian berhak mendapat pinjaman dari tempat itu (Credit Union Counseling Office
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Jakarta,1973: 1). Karena dipercaya orang lain, teman kelompoknya, pinjaman itu harus dibayar kembali, secara berangsur-angsur berikut bunganya. 3. Tujuan Credit Union Credit Union didirikan dengan tiga tujuan pokok, yakni (Credit Union Counseling Office Jakarta, 1973: 1) : a. Perbaikan ekonomi anggota. Tujuan yang hendak dicapai : 1. Menolong para anggota untuk memperbesar terbentuknya simpanan sendiri. 2. Menolong para anggota dengan pinjaman dengan bunga murah pada saat mereka membutuhkan. 3. Menolong para anggota untuk memperbesar kemampuan mereka dalam menggunakan uang secara tepat dan berhemat. b. Perkembangan kepribadian anggota. Tujuan yang hendak dicapai : 1. Mendidik anggota mengembangkan diri untuk menentukan hidupnya. 2. Mengembangkan sikap harga diri serta percaya diri pada diri anggota. 3. Mengembangkan sikap bertanggung jawab. 4. Mengembangkan sikap sosial. c. Perbaikan perekonomian seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan dalam kebersamaan dan kebersamaan dalam kesejahteraan lewat dan dalam credit union.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
4. Bidang Usaha Credit Union Meminjamkan uang kepada anggota dengan bunga ringan untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. 5. Format Laporan Keuangan Credit Union dengan sistem PEARLS Adapun format laporan credit union adalah sebagai berikut (David C. Richardson, 2002: 19) : Aset-aset yang menghasilkan - Piutang - Investasi likuid - Investasi keuangan - Investasi non keuangan
Aset-aset yang menghasilkan - Kas - Cek - Materai - Biaya dibayar dimuka - Aset-aset tetap TOTAL ASET
tidak
Hutang-hutang berbunga - Simpanan non saham - Pinjaman dari BK3D
Pendapatan bunga - Piutang - Investasi likuid - Investasi keuangan
Hutang-hutang tampa bunga - Provisi - BJS dan BJP - Hutang bunga deposito -Solkes -Dan lain-lain
Pendapatan non bunga - Investasi non keuangan - Pendapatan lain-lain
Modal - Modal saham - Modal transit - Modal lembaga
Biaya Modal - Simpanan non saham - Pinjaman dari BK3D - BJS dan BJP
TOTAL HUTANG dan MODAL
Biaya Operasional - Personalia - Pengurus/Pengawas - Diklat dan promosi - Penyusutan - Administrasi Provisi pinjaman lalai SHU
6. Pengertian PEARLS. PEARLS (David C. Richardson, 2002: 1) adalah sistem pemantauan dan pengawasan kinerja keuangan yang dirancang sebagai panduan pengelolaan credit union. Selain itu, PEARLS dapat digunakan untuk membuat
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
perbandingan kinerja atau pe-rangking-an antara satu credit union dengan credit union lainnya. Lebih lanjut penjelasan mengenai PEARLS adalah sebagai berikut : a. Protection / Perlindungan (P) Perlindungan aset yang baik adalah mutlak bagi credit union. Perlindungan diukur dari (1) membandingkan kecukupan dana cadangan resiko terhadap jumlah pinjaman yang lalai, dan (2) membandingkan pengalokasikan kerugian investasi dengan
total jumlah dari investasi.
Perlindungan terhadap pinjaman lalai dikatakan kuat apabila credit union memiliki cadangan resiko yang cukup untuk menutupi 100% dari total pinjaman lalai di atas 12 bulan, dan 35% dari total pinjaman lalai dari 1-12 bulan. Sistem PEARLS menilai kecukupan perlindungan yang diberikan kepada credit union dengan membandingkan antara ketersedian dana cadangan resiko dengan kredit lalai. b. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E) Struktur keuangan credit union merupakan faktor yang amat penting bagi credit union dalam menentukan potensi pertumbuhan, kemampuan memperoleh pendapatan, dan kekuatan keuangan secara keseluruhan. Sistem
PEARLS
mengukur
aset,
hutang
dan
modal,
dan
merekomendasikan suatu struktur keuangan credit union yang ideal. Sasaran yang ideal adalah sebagai berikut : 1. Aset
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Aset adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki credit union yang biasanya dinyatakan dalam satuan uang. 95% aset-aset produktif terdiri atas piutang atau pinjaman beredar (70-80%), dan investasi likuid (10-20%) dan 5% aset-aset yang tidak produktif terdiri dari aset-aset tetap (tanah, gedung, peralatan dan lain-lain). 2. Hutang Hutang adalah kewajiban-kewajiban yang harus dibayar oleh credit union pada suatu saat tertentu dimasa yang akan datang. 3. Modal Modal adalah hak sisa, yaitu hak atas sisa aktiva setelah dikurangi dengan hutang kepada para kreditur. Simpanan saham : 1020% dari total aset dan modal lembaga (dana cadangan, SHU yang tidak dibagikan, donasi) :10 %. c. Asset Quality / Kualitas Aset (A) Aset-aset yang tidak produktif atau aset-aset yang tidak menghasilkan adalah aset-aset yang tidak menghasilkan pendapatan. Asetaset yang tidak menghasilkan dengan persentase yang tinggi berakibat negatif dan mengurangi
akan
pendapatan. Kualitas aset dapat
diketahui dari rasio pinjaman menunggak, persentase aset-aset yang tidak menghasilkan dan besarnya dana yang digunakan untuk mendanai asetaset yang tidak menghasilkan. d. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Cara ini memungkinkan credit union dirangking dengan hasil terbaik atau terburuk. Dengan membandingkan struktur keuangan dengan hasil yang di capai, adalah mungkin menentukan seberapa efektif credit union maupun menempatkan berbagai sumber produktif kedalam investasi yang memperoleh hasil yang tinggi. Teknik analisis semacam ini membantu menejemen memantapkan kinerja keuangan credit union. e. Liquidity / Likuiditas (L) Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek. Sistem PEARLS menganalisa likuiditas dari segi cadangan likuiditas total dan dana likuid di kas. f. Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S) Cara terbaik satu-satunya dalam memelihara nilai aset adalah melalui pertumbuhan aset yang cepat dan tinggi beserta perolehan keuangan yang berkesinambungan. 7. Sisa Hasil Usaha Sisa hasil usaha adalah akumulasi sisa hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian sisa hasil usaha dan koreksi sisa hasil usaha periode lalu, baik yang dicadangkan untuk tujuan tertentu maupun sebagai sisa hasil usaha yang belum dibagikan (Tugiman, 1995: 48).
8. Pengertian Kinerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja atau prestasi adalah hasil kerja yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau
11
yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
diusahakan. (KUBI, 2001 : 1088). Sedangkan menurut IAI (1995: 7), kinerja adalah info kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Info fluktuasi kinerja adalah penting dalam hal ini. Info kinerja bermanfaat untuk meprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu info tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. 9. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan (Hanafi, 2000: 52) adalah merupakan proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Dari definisi diatas jelaslah bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan pada masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Teknik analisis laporan keuangan yang sering digunakan adalah teknik analisis rasio. Teknik analisis rasio merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang tampak suatu keadaan tertentu. Jika diterjemahkan secara tepat, rasio juga dapat menunjukan area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
lebih mendalam. Analisis rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau kecendrungan yang tidak dapat didektesi bila kita hanya melihat komponen-komponen rasio itu sendiri. Untuk dapat memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka analisis laporan keuangan perlu diarahkan pada lima area analisis sebagai berikut: a. Rasio likuiditas Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek. Untuk mengukur kemampuan likuiditas perusahaan dapat di cari sebagai berikut: 1). Modal kerja Modal kerja = Total Aktiva Lancar – Total Utang Lancar 2). Current Ratio Current Ratio =
Aktiva Lancar Utang Lancar
3). Acid-Test Ratio Quick Ratio =
Aktiva lancar - Persediaan - Persekot Biaya Utang Lancar
4). Perputaran Piutang Perputaran Piutang =
Penjualan Kredit Rata - Rata Piutang
Jumlah hari Piutang =
Jumlah Hari Per tahun Perputaran Piutang
5). Perputaran Persediaan
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Harga Pokok Penjualan Rata - rata Persediaan
Perputaran Persediaan =
Jumlah Hari Persediaan =
Jumlah Hari Per tahun Perputaran Persediaan
b. Rasio solvabilitas (Struktur Modal). Rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Untuk mengukur kemampuan solvabilitas perusahaan dapat dicari sebagai berikut: 1). Debt-to-Equity Ratio Debt-to-Equity Ratio =
Total Utang Total Modal Sendiri
2). Time Interest Earned Time Interest Earned =
Laba sebelum Bunga dan Pajak Biaya Bunga
c. Rasio return on investment.
Rasio return on investment adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Untuk mengukur kemampuan return on invesment perusahaan dapat dicari sebagai berikut: 1). Return on Total Assets Return on Total Assets =
Laba Setelah Pajak, Tetapi sebelum Bunga Aktiva rata - rata
2). Return on Common Stockhoders Equity Return on Common Stockhoders Equity =
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Laba Bersih Setelah Pajak - Deviden Saham Istimewa Rata - rata Modal Saham Biasa d. Rasio pemanfaatan aktiva. Rasio pemanfaatan aktiva adalah alat ukur untuk mengukur efisiensi dan evektivitas pemanfaatan aktiva dalam rangka perolehan penghasilan. Untuk mengukur efesiensi pemanfaatan aktiva perusahaan dapat dicari sebagai berikut: 1). Rasio Perputaran Total Aktiva Rasio Perputaran Total Aktiva =
Penjualan Aktiva Rata - rata
2). Rasio Perputaran Modal Kerja Rasio Perputaran Modal Kerja =
Penjualan Modal Kerja Rata - rata
3). Rasio Perputaran Aktiva Tetap Rasio Perputaran Aktiva Tetap =
Penjualan Aktiva Tetap Rata - rata
4). Rasio Perputaran Aktiva Lain-lain Rasio Perputaran Aktiva Lain-lain =
Penjualan Aktiva Tetap rata - rata
e. Rasio kinerja operasi. Rasio kinerja merupakan alat ukur untuk mengukur kinerja perusahaan dalam meraih keuntungan. Untuk mengukur efesiensi kinerja operasi perusahaan dapat dicari sebagai berikut : 1). Rasio Laba Kotor Terhadap Penjualan
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Laba Kotor Terhadap Penjualan =
Laba Kotor Penjualan
2). Rasio Laba Bersih Terhadap Penjualan Laba Bersih Terhadap Penjualan =
Laba Bersih Penjualan
3). Rasio Laba Usaha Terhadap Penjualan Laba Usaha Terhadap Penjualan =
Laba Usaha Penjualan
4). Rasio Harga Pokok Penjualan Terhadap Penjualan dan Biaya Usaha Terhadap Penjualan Rasio HPP/Penjualan =
Harga Pokok Penjualan Penjualan
Rasio Biaya Usaha/Penjualan =
Biaya Usaha Penjualan
10. Analisis Trend Analisis trend adalah suatu analisis yang dilakukan dengan menggunakan data-data masa lalu perusahaan dengan tujuan komparasi (Prastowo, 1995: 47). Dengan melihat kecendrungan (trend) angka-angka rasio tertentu, dapat diperoleh apakah rasio-rasio tersebut cenderung naik, turun, atau relatif konstan. Dari gambaran ini akan dapat didektesi masalah-masalah yang sedang dihadapi perusahaan dan dapat diobservasi baik-buruknya pengolahan perusahaan. Adapun rumus analisis trend adalah (Algifari, 1994: 116): Y = a + bX
Keterangan :
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Y = nilai variabel yang ditentukan. a
= nilai Y apabila X sama dengan nol.
b = kemiringan nilai slope garis trend atau perubahan nilai Y dari waktu ke waktu. X = periode waktu dan tahun dasar
Untuk menentukan nilai a dan b pada persamaan di atas dapat digunakan rumus (Algifari, 1994: 119) : a=
∑X n
dan b =
∑X ∑X
2
Keterangan : n = jumlah tahun. Y = nilai variabel deret berkala. X = kode waktu masing-masing tahun.
B. Manual Sistem Monitoring PEARLS ( David C. Richardson, 2002: 7 )
1. Protection / Perlindungan (P) Rasio ini mengukur kecukupan penyisihan untuk menutupi pinjaman macet. Adapun rasionya adalah sebagai berikut : a. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman > 12 bulan (P1). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : P1 =
a × 100% b
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Keterangan : a = Dana cadangan resiko yang tersedia. b = Tunggakkan pinjaman > 12 bulan.
Sasaran : 100% b. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman 1-12 bulan (P2). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : P2 =
a −b × 100% c
Keterangan : a = Total dana cadangan resiko yang tersedia. b = Dana cadangan resiko yang telah digunakan untuk P1. c = Tunggakkan pinjaman 1-12 bulan (<12 bulan).
Sasaran : 35%
2. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E) Indikator dari keuangan yang efektif mengukur komposisi nomor-nomor perkiraan yang paling penting di dalam laporan keuangan. Suatu struktur keuangan yang efektif perlu untuk menjaga keselamatan, kepastian mencapai tujuan, dan kemampuan memperoleh keuntungan, di mana pada saat yang sama, credit union perlu menduduki posisi dengan pertumbuhan yang tinggi. a. Aktiva
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh badan usaha yang diperoleh dari transaksi atau kejadian masa lalu, yang memberikan manfaat di masa depan. 1). Menghitung rasio piutang beredar (E1). Rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut : E1 =
a −b × 100% c
Keterangan : a = Total piutang yang beredar. b = Total cadangan resiko. c = Total aktiva.
Sasaran : Antara 70-80% 2). Menghitung rasio investasi likuid (E2). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : E2 = :
a × 100% b
Keterangan : a = Total investasi likuid. b = Total aktiva.
Sasaran : Maksimum 20%
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3). Menghitung rasio investasi finansial (E3). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : E3 =
a × 100% b
Keterangan : a = Total investasi finansial b = Total aktiva
Sasaran : Maksimum 10%
b. Kewajiban
Kewajiban adalah hutang badan usaha yang timbul dari transaksi atau kejadian masa lalu, yang pelunasannya mengakibatkan arus keluar sumber daya badan usaha.
1). Menghitung rasio simpanan non-saham(E5). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : E5 =
a × 100% b
Keterangan : a = Total simpanan non-saham. b = Total aktiva. Sasaran : Antara 70-80%
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2). Menghitung rasio pinjaman dari luar (E6). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : E6 =
a × 100% b
Keterangan : a = Total pinjaman dari luar. b = Total aktiva. Sasaran : Maksimum 5% c. Modal
Modal adalah hak sisa, yaitu hak atas sisa aktiva setelah dikurangi dengan hutang kepada para kreditur. 1). Menghitung rasio modal saham (E7). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : E7 =
a × 100% b
Keterangan: a = Total modal saham. b = Total aktiva. Sasaran : 10-20% 2). Menghitung rasio modal lembaga (E8). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : E8 =
a × 100% b
Keterangan:
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a = Total modal lembaga b = Total aktiva
Sasaran : Minimal 10% Catatan : Modal
lembaga
didefenisikan
sebagai
semua
dana
cadangan, donasi, iuran gedung, SHU yang tidak terbagi, dan SHU berjalan yang tidak akan dibagi / akan dialokasikan untuk dana cadangan.
3. Asset Quality / Kualitas Aset (A) Indikator ini mengukur persentase aset-aset yang tidak menghasilkan yang secara negatif berpengaruh kepada perolehan pendapatan dan solvency, terutama : pinjaman lalai, aset-aset-yang tidak menghasilkan, dan pendanaan aset-aset yang tidak menghasilkan. a. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman lalai di dalam pinjaman yang beredar (A1). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : A1 =
a × 100% b
Keterangan: a = Total tunggakkan pinjaman b = Total pinjaman beredar
Sasaran : ≤ 5%
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Menghitung rasio total asset yang tidak menghasilkan pendapatan (A2). Contoh aset yang tidak menghasilkan : 1. Kas di tangan. 2. Perkiraaan keuangan yang tidak berbunga. 3. Biaya dibayar di muka 4. Aset-aset tetap (tanah, gedung, kendaraan,dan inventaris lain) Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : A2 =
a × 100% b
Keterangan: a = Total aset-aset yang tidak menghasilkan b = Total aset Sasaran : ≤ 5%
4. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) Indikator ini mengukur perolehan pendapatan rata-rata untuk setiap asetaset yang sangat produktif. Disamping itu, indikator ini juga mengukur biaya rata-rata untuk setiap hutang dan modal. Hasil-hasil tersebut merupakan pengembalian atas investasi nyata. Hasil-hasil yang bersesuaian menunjukkan apakah memperoleh nilai pasar atas aset-aset, hutang, dan modal credit
union. a. Menghitung rasio piutang pendapatan (R1). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
R1 =
a −b × 100% (c + d ) 2
Keterangan : a =Total pendapatan bunga pinjaman (termasuk jasa pelayanan dan denda) selama setahun. b = Asuransi dibayar di muka c = Piutang akhir tahun berjalan. d = Piutang akhir tahun lalu.
Sasaran : ≥10 % b. Menghitung rasio biaya bunga simpanan (R5). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : R5 =
(a + b + c ) × 100% (d + e )
2
Keterangan : a = Total bunga yang dibayarkan pada simpanan. b = Total pembayaran asuransi untuk simpanan. c = Total pajak yang telah di bayar oleh credit union atas bunga simpanan. d = Total simpanan sampai akhir tahun berjalan. e = Total simpanan sampai akhir tahun lalu.
Sasaran : > inflasi. c. Menghitung rasio biaya saham anggota (R7).
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : R7 =
(a + b + c ) × 100% (d + e )
2
Keterangan : a = Total deviden yang dibayarkan atas simpanan saham anggota. b = Total premi asuransi yang telah dibayarkan atas simpanan saham anggota. c = Total pajak yang telah dibayarkan oleh credit union atas deviden simpanan saham anggota. d = Total simpanan saham anggota sampai akhir tahun berjalan. e = Total simpanan saham anggota sampai akhir tahun lalu. Sasaran : ≥ R5. d. Menghitung marjin pendapatan kotor (R8) Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : R8 =
((a + b + c + d + e) − ( f (i + j )
2
+g+h
) × 100%
Keterangan : a = Pendapatan bunga pinjaman. b = Pendapatan investasi likuid c = Pendapatan investasi finansial. d = Pendapatan investasi non-finansial. e = Pendapatan lain-lain. f = Biaya bunga simpanan.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
g = Deviden atau biaya bunga saham anggota. h = Biaya bunga dana pinjaman i = Total aktiva akhir tahun berjalan. j = Total aktiva akhir tahun lalu
Sasaran : Untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup semua biaya operasi dan cadangan kerugian piutang dan untuk meningkatkan modal lembaga.
e. Menghitung rasio biaya operasional (R9). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : R9 =
(a )
(b + c ) 2
× 100%
Keterangan : a = Total biaya operasional (di luar biaya kerugian piutang). b = Total aktiva sampai dengan akhir tahun berjalan. c = Total aktiva sampai dengan akhir tahun lalu.
Sasaran : < 10%.
f. Menghitung rasio S H U (R12). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
R10 :
a × 100% (b + c ) 2
Keterangan : a = Total pendapatan bersih b = Total aktiva akhir tahun berjalan c = Total aktiva akhir tahun lalu.
Sasaran : Lebih besar atau sama dengan 10 %
5. Liquidity / Likuiditas (L) Indikator ini menunjukkan apakah pengelolaan kas credit union efektif. a. Menghitung rasio likuiditas terhadap tabungan (L1). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : L1 =
(a + b − c ) × 100% d
Keterangan : a = Total investasi likuid. b = Total aktiva likuid yang tidak menghasilkan. c = Total kewajiban jangka pendek (<30 hari). d = Total simpanan.
Sasaran : Minimal 15%.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Menghitung rasio aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset (L2). Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : L2 =
a × 100% b
Keterangan : a = Total aset yang tidak menghasilkan b = Total aset. . Sasaran : 10%.
6. Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S) Indikator ini mengukur persentase pertumbuhan disetiap nomor perkiraan utama pada laporan keuangan, juga pertumbuhan keanggotaan. Dalam situasi ekonomi yang sarat inflasi, pertumbuhan riil (setelah dikurangi inflasi) adalah suatu kunci untuk mempertahankan kelangsungan hidup credit
union. a. Menghitung rasio pertumbuhan piutang (S1) Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : S1 =
(a − b ) × 100% b
Keterangan : a = Saldo piutang tahun berjalan. b = Saldo piutang akhir tahun lalu.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Sasaran : > S11
b. Menghitung rasio pertumbuhan Investasi Keuangan (S3) Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : S3 =
(a − b ) × 100% b
Keterangan : a = Total investasi keuangan tahun berjalan b = Total investasi keuangan akhir tahun lalu.
Sasaran : > S11 c. Menghitung rasio pertumbuhan simpanan (S5) Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : S5 =
(a − b ) × 100% b
Keterangan : a = Total simpanan berjalan. b = Total simpanan akhir tahun lalu
Sasaran : > S11
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Menghitung rasio pertumbuhan modal lembaga (S8) Rumus perhitungan adalah sebagai berikut: S8=
(a − b ) × 100% b
Keterangan : a = Modal lembaga tahun berjalan b = Modal lembaga akhir tahun lalu.
Sasaran : > S11
e. Menghitung rasio pertumbuhan anggota (S10) Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : S10 =
(a − b ) × 100% b
Keterangan : a = Jumlah anggota sekarang. b = Jumlah anggota akhir tahun lalu.
Sasaran : >12%
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
f. Menghitung rasio pertumbuhan total aktiva (S11) Rumus perhitungan adalah sebagai berikut : S11 =
(a − b ) × 100% b
Keterangan : a = Total aktiva tahun berjalan. b = Total aktiva akhir tahun lalu.
Sasaran : > dari laju inflasi pada saat tahun berjalan.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian dilakukan pada Credit Union “Banuri Harapan Kita”. Dengan demikian kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni tahun 2006. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Credit Union “Banuri Harapan Kita” jalan Raya Sosok-Tayan di kota Batang Tarang.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian : Subyek dalam penelitian ini adalah ketua koperasi, bendahara, dan pengurus yang ditunjuk. 2. Obyek Penelitian
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Laporan Keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 yang meliputi neraca dan perhitungan hasil usaha serta laporan manajemen. D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan pimpinan
Credit Union “Banuri Harapan Kita” atau yang mewakili, tentang gambaran umum Credit Union “Banuri Harapan Kita”. 2. Dokumentasi Teknik pengumpulan di lakukan dengan mempelajari dokumendokumen yang berisi data-data yang diperlukan dalam penelitian seperti laporan keuangan, neraca, laporan rugi laba.
E. Teknik Analisis Data
Alat dan langkah-langkah yang di gunakan untuk membahas persoalan guna menemukan jawaban dari permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan di Credit Union “Banuri Harapan Kita” berdasarkan sistem PEARLS, teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Menghitung rasio-rasio berdasarkan sistem PEARLS. Adapun rasio- rasio yang akan di hitung adalah :
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1). Menghitung rasio Protection / Perlindungan (P) a) Menghitung tunggakkan pinjaman > 12 bulan (P1). b) Menghitung tunggakkan pinjaman < 12 bulan (P2). 2). Menghitung rasio Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E) a) Menghitung piutang beredar (E1). b) Menghitung investasi likuid (E2). c) Menghitung investasi finansial (E3). d) Menghitung total simpanan non-saham (E5). e) Menghitung total pinjaman dari luar (E6). f) Menghitung total modal saham (E7). g) Menghitung total modal lembaga (E8). 3). Menghitung rasio Asset Quality / Kualitas Aset (A) a) Menghitung tunggakkan pinjaman lalai di dalam pinjaman yang beredar (A1). b) Menghitung total asset yang tidak menghasilkan pendapatan (A2). 4). Menghitung rasio Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) a) Menghitung piutang pendapatan (R1). b) Menghitung biaya bunga simpanan (R5). c) Menghitung biaya saham anggota (R7). d) Menghitung marjin pendapatan kotor (R8). e) Menghitung biaya operasional (R9).
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
f) Menghitung total S H U ( R 12) 5). Menghitung rasio Liquidity / Likuiditas (L) a) Menghitung likuiditas terhadap tabungan (L1). b) Menghitung aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset (L2). 6). Menghitung rasio Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S) a) Menghitung pertumbuhan piutang (S1) b) Menghitung pertumbuhan Investasi Keuangan (S3) c) Menghitung pertumbuhan simpanan (S5) d) Menghitung pertumbuhan modal lembaga (S8) e) Menghitung pertumbuhan anggota (S10) f) Menghitung pertumbuhan total aktiva (S11) b. Untuk menilai kinerja keuangan credit union dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil perhitungan rasio berdasarkan sistem PEARLS dengan sasaran yang telah ditentukan. Apabila : 1) Hasil perhitungan rasio berdasarkan Sistem PEARLS sesuai dengan sasaran yang ditentukan berarti credit union tersebut mencapai hasil yang ideal. 2) Hasil perhitungan rasio berdasarkan Sistem PEARLS tidak sesuai dengan sasaran yang ditentukan berarti credit union tersebut mencapai hasil yang tidak ideal. Tabel 3.1 Penilaian kinerja keuangan
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Credit Union berdasarkan Sistem PEARLS
Realisasi yang di
Status
Syarat Ideal No
PEARLS
Capai CU Banuri Sistem PEARLS
Ideal Harapan Kita
1 2
P1 P2
X X
3
E1
X
4
E2
X
5
E3
X
6
E5
X
7
E6
X
8
E7
X
9
E8
X
10
A1
X
11
A2
X
12
R1
X
13
R5
X
14
R7
X
15
R8
X
16
R9
X
17
R12
X
18
L1
X
19
L2
X
20
S1
X
21
S3
X
22
S7
X
Ket.Realisasi
36
Tidak Ideal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
23
S8
X
24
S10
X
25
S11
X
2.
Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” metode yang digunakan adalah analisis trend dengan rumus (Algifari, 1994: 116): Y = a + bX
Keterangan : Y = nilai variabel yang ditentukan. a = nilai Y apabila X sama dengan nol. b = kemiringan nilai slope garis trend atau perubahan nilai Y dari waktu ke waktu. X = periode waktu dan tahun dasar
Untuk menentukan nilai a dan b pada persamaan di atas dapat digunakan rumus (Algifari, 1994: 119) :
a=
∑Y n
dan b =
∑X ∑X
2
Keterangan : n = jumlah tahun. Y = nilai variabel deret berkala. X = kode waktu masing-masing tahun.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui beberapa keadaan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a) bila b positif, artinya meningkat. b) bila b negatif, artinya menurun. c) bila b = 0, artinya tetap.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM CREDIT UNION BANURI HARAPAN KITA A. Sejarah Singkat Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
Pada bulan Maret tahun 1994, keluarga besar Nusa Tenggara Timur yang ada di Kecamatan Balai Batang Tarang yang dimotori oleh Bapak Philipus Lada mengadakan pertemuan untuk mendirikan usaha bersama yang disingkat UB. “Komodo”. Sejumlah 15 Kepala Keluarga sepakat untuk bergabung dan sepakat untuk mengumpulkan sebesar Rp 35.000,- per bulan. Rencananya dengan uang yang terkumpul tersebut digunakan untuk membeli sebuah mobil bekas untuk usaha bisnis dibidang angkutan umum. Setahun kemudian tepatnya pada tanggal 10 Juni 1995 rencana yang telah di sepakati berubah dan akhirnya membentuk sebauah badan usaha
credit union dengan nama Membangun Manusia Mandiri Harapan Kita yang di singkat dengan nama : Credit Union “Banuri Harapan Kita”. Para pendiri saat itu sepakat dan berkomitmen menjadikan wadah
credit union ini sebagai sarana untuk mengumpulkan orang-orang yang punya visi yang sama dalam mengembangkan usaha perekonomian keluarga pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Adapun tokoh-tokoh pendiri
credit union tersebut adalah : 1. Bapak Philipus Lada 2. Bapak Drs. Gaspar Esso Desso 3. Bapak Benyamin Janggu 4. Bapak Irensius Gedo Gama
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
5. Bapak Naftali De Kauze 6. Bapak Aloysius Alot 7. Bapak Stepanus Sidjun 8. Bapak Yosep Mbengu 9. Bapak Prans Sidok. SVD 10. Bapak Aleksander Nippu 11. Bapak Salomon Kola Ola 12. Bapak Yakobus Kea Dengan modal awal sebesar Rp. 750.000,- dan jumlah anggota pada saat berdiri sejumlah 20 orang. Dengan tekad yang tidak mengenal lelah dan pantang menyerah pengurus periode awal yang di ketuai oleh Bapak Philipus Lada terus maju. Untuk memperkuat eksistensi dan legalitas secara hukum maka pada tanggal 14 April 1997 pemerintah melalui Kantor Koperasi Kabupaten Sanggau mengeluarkan Badan Hukum dengan nomor : 813.a/BH/H/1997 Tanggal 14 April1997 untuk Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Struktur Kepengurusan Credit Union Banuri Harapan Kita.
R.A.T
DEWAN PEMBINA 1. P. FIDELIS.S. Pr 2. ALOYSIUS ALOT 3. SERPULUS APUN 4. HENDRIK ARIFIN
DEWAN PIMPINAN KETUA : ANDREAS MURDIONO WAKIL I : PHILIPUS LADA WAKIL II : PIUS AKENG SEKRETARIS :P.M. APOLLO BENDAHARA :NAFTALI DE KAUSE ANGGOTA : JUNIAR PASARIBU LAMIT. S.E SUSANTO MAGDALENA
BADAN PENGAWAS KETUA : SURYADI AYA, S.Pd SEKRETARIS : HERMAN ANGGOTA : SANIANSAH
MANAGER URBANUS SEKIYU
BAGIAN KREDIT KOORDINATOR : M. SUMARTO, S.H ANGGOTA : B. TEHON MATIUS A.
BAGIAN KEUANGAN KABAG: MUSA STAF : HERLINA BUTET EMELIA WIWIN PALENTINA ISKANDAR ALIMBAWADI
41
BAGIAN DIKLAT F. KORNELIS RIGU, A.Md ALIANTO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Adapun tugas dari bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dewan Pembina Tugas dewan pembina adalah membina semua pengurus agar pengurus dapat melakukan aktivitas kerja dengan sebaik-baiknya. 2. Dewan Pimpinan Tugas dewan pimpinan adalah memimpin dari semua pengurus di kantor Credit Union “Banuri Harapan Kita”. 3. Dewan Pengawas Tugas dewan pengawas adalah memeriksa uang atau mengecek uang pada akhir bulan, biasa disebut Tim Audit yang berhak menghitung uang dengan teliti tentang uang masuk dan uang keluar dan memeriksa KSPA dan memeriksa slip masuk dan slip keluar. 4. Manajer Tugas manejer adalah memimpin manajemen dan mengwasi semua staf yang bekerja di bagian keuangan. 5. Bagian Kredit Tugas bagian kredit adalah mewawancarai bagi anggota yang akan mengajukan pinjaman dan menagih anggota yang bermasalah dalam pembayaran atau menunggak pembayarannya. 6. Bagian Keuangan Tugas bagian keuangan adalah melayani semua anggota yang akan menabung maupun yang akan membayar angsuran pinjaman atau
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang akan membayar kredit serta menangani uang masuk dan uang keluar. 7. Bagian Diklat Tugas bagian diklat adalah memberikan informasi kepada semua masyarakat dengan cara sosialisasi atau pengenalan tentang Credit
Union. C. Kegiatan / unit pelayanan Credit Union “Banuri Harapan Kita”.
1. Pendidikan Pendidikan diselenggarakan untuk membantu perkembangan kepribadian anggota khususnya dalam hal penggunaan uang secara bijaksana. 2. Usaha Simpan Pinjam Sampai saat ini Credit Union “Banuri Harapan Kita” telah memperkenalkan dan melaksanakan beberapa produk simpanan dalam usaha untuk menggalang permodalan. Credit Union “Banuri Harapan Kita” memiliki empat jenis simpanan, yaitu: a. Simpanan Saham b. Simpanan Sukarela c. Simpanan Pendidikan d. Simpanan Bunga Harian 3. Dana Duka Cita Dana duka cita adalah suatu bentuk solidaritas sesama anggota bagi anggota yang mengalami musibah (meninggal dunia).
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4. Pinjaman Pada Credit Union “Banuri Harapan Kita” terdapat 3 (tiga) jenis pinjaman, yaitu : a. Pinjaman biasa Pinjaman biasa adalah pinjaman yang besarnya 2 X simpanan saham dan 3 X simpanan saham. b. Pinjaman khusus Pinjaman khusus adalah pinjaman yang dikhususkan untuk pengembangan usaha. c. Pinjaman kapitalisasi Pinjaman kapitalisasi adalah pinjaman yang diajukan untuk memperbesar saham anggota.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V DISKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Neraca tahun 2003 sampai dengan tahun 2005, Laporan Laba-Rugi tahun 2003 sampai dengan tahun 2005, dan Data Statistik Jumlah Anggota tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 yang diperlukan untuk pengawasan kinerja keuangan credit union dengan menggunakan sistem PEARLS. 1. Neraca dan Laporan Laba Rugi (lihat halaman 42-49) 2. Data Statistik Jumlah Anggota Keterangan Jumlah
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Anggota 549 orang
662 orang
2.130 orang
Anggota 648 orang
549 orang
662 orang
Sekarang Jumlah
Akhir Tahun Lalu
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
KOPERASI KREDIT / CU " BANURI HARAPAN KITA " Badan Hukum No. : 813.a/BH/X/97, tgl 14 April 1997 Alamat : Jl. Busu Liung no. 01 Batang Tarang, 78563, Sanggau. KAL - BAR. LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2003 NERACA PER 31 DESEMBER 2003 AKTIVA
Rp
PASIVA
Rp
Aset yang menghasilkan
Hutang-hutang Berbunga
1. Piutang
1. SIBUHAR
61,967,057
2. Simpanan Sukarela
359,523,550
JUMLAH
421,490,607
1.1. Piutang Anggota 1.2. piutang waserda JUMLAH
514,827,725 514,827,725
2. Investasi Likuid
Hutang-hutang Tidak Berbunga
2.1. BANK
5,206,482
1. Hutang Dana Bergulir
100,000,000
2.2. TABANK
4,916,300
2. Biaya Yg Ms Hrs Dibayar
680,332
2.3. SIDOKIT
739,300
JUMLAH
100,680,332
2.4. Penyertaan SIBUHAR JUMLAH
10,862,082 MODAL
3.Investasi Finasial
1.Modal Saham
3.1. SINCAN
12,670,975
1.1. Simpanan Pokok
5,315,000
3.2. Simpanan di S P D
36,500,000
1.2. Simpanan Wajib
35,156,000
3.3. Jalinan
10,000,000
JUMLAH
40,471,000
JUMLAH
59,170,975
4. Investasi Non Finansial JUMLAH
2. Modal Transit -
2.1. Dana-dana
10,185,575
JUMLAH
10,185,575
Aset Yang Tidak Menghasilkan 1. Kas
2,802,200
3. Modal Lembaga
3. Cadangan Kerugian Usaha
3,802,650
3.1. Dana Cadangan
4. Biaya Dibayar Di Muka 5. Tanah 6. Gedung 7. Akumulasi Pyst Gedung
7,675,000
12,670,975
3.2. Cadangan Resiko
-
3.3. S H U Tak terbagi
-
-
3.4. S H U Tahun Berjalan
24,155,593
-
JUMLAH
36,826,568
TOTAL
609,654,082
8. Iventaris
14,363,650
9. Akum. Penyst. Iventaris
(3,850,200)
JUMLAH
24,793,300
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
TOTAL
609,654,082
LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2003 PENDAPATAN
Rp
BIAYA
1.Pendapatan Bunga 1.1. Bunga Pinjaman 1.2. Jasa Pelayanan Pinjaman 1.3. Denda JUMLAH
62,451,175 3,266,600 65,717,775
2. Investasi Likuid 2.1. Bunga TABANK
Rp
1.BIAYA MODAL 1.1. Bunga SIBUHAR 1.2. Bunga Pinjaman S P D
236,823 917,875
1.3 Bunga Dana Bergulir
16,000,000
JUMLAH
17,154,698
2. Biaya Organisasi -
2.1. Biaya RAT Tahun 2003
-
2.2. Bunga SIDOKIT
-
2.2. Biaya Rapat Pengurus
-
JUMLAH
-
JUMLAH
-
3. Investasi Finansial
3. Biaya Personalia
3.1. Bunga SINCAN
-
3.1. Honor Karyawan
12,955,000
3.2. Bunga S P D
-
3.2. Iuran Solidaritas
1,351,350
JUMLAH
-
Pendapatan Non Bunga 4. Unvestasi Non Finansial 4.1.Deviden 4.2. BJMA + BJIA Jalinan JUMLAH
1,841,000 -
3.3. Jasa Pengurus
-
3.4. Trans. dan Akmd. Karyawan
-
3.5. Premi D H T 3.6 Premi DAPERMA JUMLAH
230,000 6,044,757 20,581,107
1,841,000 4. Biaya Administrasi dan Umum
5. Pendapatan Lain-lain
4.1. Administrasi dan Umum 650,000
4.3. Sosialisasi dan Promosi
-
5.3. Jasa BANK
745,548
4.4. Penyusutan Gedung
-
5.4. Materai
580,500
4.5. Penyusutan Peralatan Kantor
-
-
5.5. Pendapatan Lain-lain 6.6. Insentif Dana Bergulir 2003
1,030,000
JUMLAH
3,006,048
-
4.2. Sewa Kantor
4,304,868
5.1. Uang Pangkal 5.2. Jasa Penyertaan SIBUHAR
4.6. Penyusutan Iventaris 4.7. Administrasi dan Pajak 4.8. Tunjangan Hari Raya 4.9. Biaya Lain-lain
TOTAL
70,564,823
720,000
1,521,300 2,128,000 -
JUMLAH
8,674,168
Total Biaya
46,409,230
SHU
24,155,593
TOTAL
70,564,823
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
KOPERASI KREDIT / CU " BANURI HARAPAN KITA " Badan Hukum No. : 813.a/BH/X/97, tgl 14 April 1997 Alamat : Jl. Busu Liung no. 01 Batang Tarang, 78563, Sanggau. KAL - BAR. LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2004 NERACA PER 31 DESEMBER 2004 AKTIVA
Rp
PASIVA
Rp
Aset yang menghasilkan
Hutang-hutang Berbunga
1. Piutang
1. SIBUHAR
234,795,168
1.1. Piutang Anggota
1,154,531,600
2. Simpanan Sukarela
957,870,075
JUMLAH
1,154,531,600
JUMLAH
1,192,665,243
2. Investasi Likuid 2.1. BANK
Hutang-hutang Tidak Berbunga 17,662,183
2.2. TABANK
7,653,300
2.3. SIDOKIT
16,201,400
2.4. Penyertaan SIBUHAR
31,511,850
JUMLAH
73,028,733
1. Hutang Dana Bergulir 2. Biaya Yg Masih harus Dibayar
90,000,000
JUMLAH
91,694,900
1,694,900
MODAL 3.Investasi Finasial
1.Modal Saham
3.1. SINCAN
13,670,975
1.1. Simpanan Pokok
11,900,000
3.2. Simpanan di S P D
48,500,000
1.2.Simpanan Wajib
53,763,500
3.3. Jalinan
33,400,000
JUMLAH
65,663,500
JUMLAH
95,570,975
4. Investasi Non Finansial JUMLAH
2. Modal Transit -
2.1. Dana-dana
17,454,125
JUMLAH
17,454,125
Aset Yang Tidak Menghasilkan 1. Kas 3. Cadangan Kerugian Usaha
13,182,075 3,802,650
3. Modal Lembaga 3.1. Dana Cadangan
13,670,318
4. Biaya Dibayar Di Muka
28,926,500
3.2. Cadangan Resiko
-
5. Tanah
27,675,000
3.3. S H U Tak terbagi
-
6. Gedung
40,000,000
3.4. S H U Tahun Berjalan
74,014,422
JUMLAH
87,684,740
7. Akumulasi Pyst. Gedung
-
8. Iventaris
25,197,650
9. Akum. Penyst. Iventaris
(6,752,675)
JUMLAH
132,031,200
48
TOTAL
1,455,162,508
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
TOTAL
1,455,162,508
LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2004 PENDAPATAN
Rp
BIAYA
1.Pendapatan Bunga
Rp
1.BIAYA MODAL
1.1. Bunga Pinjaman
109,607,000
1.1. Bunga SIBUHAR
13,096,361
1.2. Jasa Pelayanan Pinjaman
11,017,150
1.2. Bunga Pinjaman S P D
1,050,000
1.3. Denda
63,050
1.3 Bunga Dana Bergulir
16,000,000
JUMLAH
120,687,200
JUMLAH
30,146,361
2. Investasi Likuid
2. Biaya Organisasi
2.1. Bunga TABANK
-
2.1. Biaya RAT Tahun 2004
-
2.2. Bunga SIDOKIT
-
2.2. Biaya Rapat Pengurus
-
JUMLAH
-
JUMLAH
-
3. Investasi Finansial
3. Biaya Personalia
3.1. Bunga SINCAN
-
3.1. Honor Karyawan
14,960,000
JUMLAH
-
3.2. Iuran Solidaritas
2,310,825
3.3. Jasa Pengurus
-
Pendapatan Non Bunga
3.4. Trans. dan Akmd. Karyawan
-
4. Unvestasi Non Finansial
3.5. Premi D H T
240,000
4.1.Deviden
4,635,000
3.6 Premi JALINAN
11,827,773
4.2. BJMA + BJIA Jalinan
3,400,000
JUMLAH
29,338,598
JUMLAH
8,035,000 4. Biaya Administrasi dan Umum
5. Pendapatan Lain-lain
4.1. Administrasi dan Umum
9,884,007
5.1. Uang Pangkal
3,535,000
4.2. Sewa Kantor
900,000
5.2. Jasa Penyertaan SIBUHAR
511,850
4.3. Sosialisasi dan Promosi
-
5.3. Jasa BANK
2,216,983
4.4. Penyusutan Gedung
-
5.4. Materai
1,492,500
4.5. Penyusutan Peralatan Kantor
-
5.5. Pendapatan Lain-lain
707,330
4.6. Penyusutan Iventaris
2,902,475
6.6. Insentif Dana Bergulir 2004
10,000,000
4.7. Administrasi dan Pajak
-
JUMLAH
18,463,663
4.8. Tunjangan Hari Raya
-
4.9. Biaya Lain-lain
-
TOTAL
JUMLAH
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
147,185,863
13,686,482 Total Biaya
73,171,441
SHU
74,014,422
TOTAL
147,185,863
KOPERASI KREDIT / CU " BANURI HARAPAN KITA " Badan Hukum No. : 813.a/BH/X/97, tgl 14 April 1997 Alamat : Jl. Busu Liung no. 01 Batang Tarang, 78563, Sanggau. KAL - BAR. LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2005 NERACA PER 31 DESEMBER 2005 AKTIVA
Rp
PASIVA
Aset yang menghasilkan
Hutang-hutang Berbunga
1. Piutang
1. SIBUHAR
Rp 744,972,901
1.1. Piutang Anggota
5,497,882,175
2. Simpanan Sukarela
4,876,577,300
JUMLAH
5,497,882,175
JUMLAH
5,621,550,201
2. Investasi Likuid
Hutang-hutang Tidak Berbunga
2.1. BANK
87,553,274
1. Hutang Dana Bergulir
90,000,000
2.2. TABANK
23,328,125
2. Biaya Yg Masih harus Dibayar
24,859,550
2.3. SIDOKIT
51,939,450
3. Deviden Anggota
412,211,400
JUMLAH
527,070,950
2.4. Penyertaan SIBUHAR
116,220,400
JUMLAH
279,041,249 MODAL
3.Investasi Finasial 3.1. SINCAN 3.2. Simpanan di S P D 3.3. Jalinan JUMLAH
1.Modal Saham 21,084,075
1.1. Simpanan Pokok
49,235,000
165,610,000
1.2. Simpanan Wajib
136,545,500
JUMLAH
185,780,500
55,564,000 242,258,075
4. Investasi Non Finansial
2. Modal Transit
JUMLAH
2.1. Dana Sosial
Aset Yang Tidak Menghasilkan 1. Kas
163,392,600
(1,821,300)
2.2. Dana Karyawan
7,256,375
2.3. Dana Pendidikan
24,552,525
2.4. Dana Pemb. Daerah Kerja
647,800
2. Cash Bon
9,333,500
2.5. Dana Kantor
52,155,500
3. Cadangan Kerugian Usaha
3,802,650
JUMLAH
82,790,900
4. Biaya Dibayar Di Muka 5. Tanah 6. Gedung
17,500,000 27,675,000 218,731,200
3. Modal Lembaga 3.1. Dana Cadangan
18,963,643
7. Akumulasi Pyst. Gedung
(5,103,000)
3.2. Cadangan Resiko
3,318,675
8. Peralatan Kantor 9. Akum. Penyst. Perltn. Kantor
6,697,500
3.3. S H U Tak terbagi
68,800
(4,317,900)
3.4. S H U Tahun Berjalan
75,676,205
10. Iventaris
74,609,450
JUMLAH
98,027,323
11. Akum. Penyst. Iventaris
(16,282,625)
JUMLAH
496,038,375
TOTAL
TOTAL
6,515,219,874
50
6,515,219,874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
KOPERASI KREDIT / CU " BANURI HARAPAN KITA " Badan Hukum No. : 813.a/BH/X/97, tgl 14 April 1997 Alamat : Jl. Busu Liung no. 01 Batang Tarang, 78563, Sanggau. KAL - BAR. LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2005 NERACA PER 31 DESEMBER 2005 AKTIVA
Rp
PASIVA
Aset yang menghasilkan
Hutang-hutang Berbunga
1. Piutang
1. SIBUHAR
Rp 744,972,901
1.1. Piutang Anggota
5,497,882,175
2. Simpanan Sukarela
4,876,577,300
JUMLAH
5,497,882,175
JUMLAH
5,621,550,201
2. Investasi Likuid
Hutang-hutang Tidak Berbunga
2.1. BANK
87,553,274
2.2. TABANK
23,328,125
1. Hutang Dana Bergulir 2. Biaya Yg Masih harus Dibayar
2.3. SIDOKIT
51,939,450
3. Deviden Anggota
412,211,400
2.4. Penyertaan SIBUHAR
116,220,400
JUMLAH
527,070,950
JUMLAH
279,041,249
90,000,000 24,859,550
MODAL 3.Investasi Finasial
1.Modal Saham
3.1. SINCAN
21,084,075
1.1. Simpanan Pokok
49,235,000
3.2. Simpanan di S P D
165,610,000
1.2. Simpanan Wajib
136,545,500
3.3. Jalinan
55,564,000
JUMLAH
185,780,500
JUMLAH
242,258,075
4. Investasi Non Finansial
2. Modal Transit
JUMLAH
2.1. Dana Sosial 2.2. Dana Karyawan
7,256,375
Aset Yang Tidak Menghasilkan
2.3. Dana Pendidikan
24,552,525
(1,821,300)
1. Kas
163,392,600
2.4. Dana Pemb. Daerah Kerja
2. Cash Bon
9,333,500
2.5. Dana Kantor
52,155,500
3. Cadangan Kerugian Usaha
3,802,650
JUMLAH
82,790,900
4. Biaya Dibayar Di Muka
17,500,000
5. Tanah
27,675,000
3. Modal Lembaga
6. Gedung
218,731,200
3.1. Dana Cadangan
7. Akumulasi Pyst. Gedung
(5,103,000)
3.2. Cadangan Resiko
51
647,800
18,963,643 3,318,675
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
8. Peralatan Kantor 9. Akum. Penyst. Perltn. Kantor
6,697,500
3.3. S H U Tak terbagi
(4,317,900)
3.4. S H U Tahun Berjalan
75,676,205
10. Iventaris
74,609,450
JUMLAH
98,027,323
11. Akum. Penyst. Iventaris
(16,282,625)
JUMLAH
496,038,375
TOTAL
6,515,219,874
TOTAL
52
68,800
6,515,219,874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2005 PENDAPATAN
Rp
BIAYA
1.Pendapatan Bunga 1.1. Bunga Pinjaman 1.2. Jasa Pelayanan Pinjaman 1.3. Denda JUMLAH
Rp
1.BIAYA MODAL 596,140,000 70,615,750 2,798,650 669,554,400
2. Investasi Likuid
1.1. Bunga Simpn. Anggota 1.2. Bunga SIBUHAR 1.3 Bunga Dana Bergulir JUMLAH
412,211,400 43,012,258 16,000,000 471,223,658
2. Biaya Organisasi
2.1. Bunga TABANK
1,604,820
2.1. Biaya RAT Tahun 2004
2.2. Bunga SIDOKIT
1,783,600
2.2. Biaya Rapat Pengurus
JUMLAH
3,388,420
JUMLAH
3. Investasi Finansial
5,076,378 824,500 5,900,878
3. Biaya Personalia
3.1. Bunga SINCAN
4,478,200
3.1. Gaji Karyawan
39,625,000
JUMLAH
4,478,200
3.2. Iuran Solidaritas
13,373,700
3.3. Jasa Pengurus
9,670,000
Pendapatan Non Bunga
3.4. Trans. dan Akmd. Karyawan
6,841,100
4. Unvestasi Non Finansial
3.5. Premi D H T
JUMLAH
3.6 Premi JALINAN JUMLAH
240,000 52,593,975 122,343,775
5. Pendapatan Lain-lain 5.1. Uang Pangkal 5.2. Jasa Penyertaan SIBUHAR 5.3. Jasa BANK
24,353,000
4. Biaya Administrasi dan Umum
4,708,550
4.1. Administrasi dan Umum
2,378,521
4.2. Sewa Kantor
15,584,400 1,150,000
5.4. Pendapatan BK3D
35,779,955
4.3. Sosialisasi dan Promosi
5.5. Pendapatan Lain-lain
11,070,125
4.4. Penyusutan Gedung
5,103,000
JUMLAH
78,290,151
4.5. Penyusutan Peralatan Kantor
4,317,900
4.6. Penyusutan Iventaris
9,529,950
TOTAL
755,711,217
4.7. Administrasi dan Pajak
19,400,500
452,130
4.8. Tunjangan Hari Raya
11,175,000
4.9. Biaya Lain-lain
13,853,775
JUMLAH
80,566,655
Total Biaya
680,034,966
SHU
75,676,205
TOTAL
755,711,171
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Analisis Data
Adapun indikator yang dihitung adalah sebagai berikut : 1. Protection / Perlindungan (P) Indikator ini mengukur kecukupan penyisihan untuk menutupi pinjaman macet. Perhitungan protection dilakukan dengan cara menghitung nilai-nilai rasio tunggakkan pinjaman > 12 bulan dan rasio tunggakkan pinjaman 1-12 bulan.. Adapun perhitungannya meliputi 2 (dua) rasio yang di nilai yaitu: a. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman > 12 bulan (P1). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan atau kecukupan dana cadangan resiko credit union dalam menutup resiko atas tunggakkan pinjaman > 12 bulan. Tabel 5.1 Data Tunggakkan Pinjaman
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Rp. 0
Rp. 0
Rp. 0
Rp. 87.243.600
Rp.110.482.300 Rp. 49.482.100
Dana Cadangan Resiko Pinjaman Tunggakan Pinjaman>12 Bulan Tunggakan Rp.155.067.000 Rp.321.763.600 Rp.417.574.200 Pinjaman < 12
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
bulan
(1-12
bulan) TOTAL
Rp.242.310.600 Rp.432.245.900 Rp.467.056.300
Hasil perhitungan dana cadangan resiko bila dibandingkan dengan tunggakkan pinjaman >12 bulan selama tiga tahun dapat dilihat di bawah ini: Tahun 2003 =
Rp. 0 × 100% = 0 % Rp. 87.243.600
Tahun 2004 =
Rp. 0 × 100% = 0 % Rp.110.482.300
Tahun 2005 =
Rp. 0 × 100% = 0 % Rp. 49.482.100
b. Menghitung rasio tunggakkan pinjaman 1-12 bulan (P2). Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dana cadangan resiko
credit union dalam menutup resiko atas tunggakkan pinjaman < 12 bulan (1-12 bulan). Data tunggakkan pinjaman < 12 bulan dapat di lihat pada tabel 5.1. Hasil perhitungan rasio dana cadangan resiko terhadap tunggakkan pinjaman < 12 bulan adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 0 × 100% = 0 % Rp.155.067.000
Tahun 2004 =
Rp. 0 × 100% = 0 % Rp. 321.763.600
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tahun 2005 =
Rp. 0 × 100% = 0 % Rp. 417.574.200
2. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E) Indikator dari keuangan yang efektif mengukur komposisi nomor-nomor perkiraan yang paling penting di dalam laporan keuangan. Suatu struktur keuangan yang efektif perlu untuk menjaga keselamatan, kepastian mencapai tujuan, dan kemampuan memperoleh keuntungan, di mana pada saat yang sama, credit union perlu menduduki posisi dengan pertumbuhan yang tinggi. Adapun perhitungannya meliputi 8 (delapan) rasio sebagai berikut : a. Rasio Piutang Beredar (E1). Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang diinvestasikan di dalam piutang. Tabel 5.2 Data Piutang Beredar
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Piutang Rp.514.827.725 Rp.1.154.531.600 Rp.5.497.882.175 Anggota Total Cadangan -
-
-
Kerugian Piutang Total Aktiva
Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Hasil perhitungan rasio piutang yang beredar adalah sebagai berikut:
b.
Tahun 2003 =
Rp. 514.827.725 × 100% = 84,44% Rp. 609.654.802
Tahun 2004 =
Rp.1.154.531.600 × 100% = 79,34% Rp.1.455.162.508
Tahun 2005 =
Rp. 5.497.882.175 × 100% = 84,38% Rp.6.515.219.874
Rasio Investasi Likuid (E2). Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aktiva yang dibiayai dengan investasi jangka pendek.
Tabel 5.3 Data Investasi Likuid
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
BANK
Rp. 5.206.482
Rp.17.662.183.
Rp.87.553.274
Tabungan
Rp. 4.916.300
Rp.7.653.300
Rp.23.328.125
Sidokit
Rp. 739.300
Rp.16.201.400
Rp.51.939.450
Jumlah
Rp. 10.862.082
Rp.41.516.883
Rp.162.820.849
Total Aktiva
Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508
Bank
Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan rasio investasi likuid ini adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp.10.862.082 × 100% = 1,78% Rp. 609.654.802
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tahun 2004 =
Rp.41.516.883 × 100% = 2,85% Rp.1.455.162.508
Tahun 2005 =
Rp.162.820.849 × 100% = 2,49% Rp.6.515.219.874
c. Rasio Investasi Finansial (E3). Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang di investasikan dalam jangka pendek. Tabel 5.4 Data Investasi Finansial Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
SINCAN
Rp.12.670.975
Rp.13.670.975
Rp.21.084.075
Simpanan
Rp.36.500.000
Rp.48.500.000
Rp.165.610.000
Jumlah
Rp.49.170.975
Rp.62.170.975
Rp.186.694.075
Total Aktiva
Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508
SPD
Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan rasio investasi finansial adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 49.170.975 × 100% = 8,06% Rp. 609.654.802
Tahun 2004 =
Rp. 62.170.975 × 100% = 4,27% Rp.1.455.162.508
Tahun 2005 =
Rp. 186.694.075 × 100% = 2,86% Rp.6.515.219.874
e. Rasio Simpanan (E5).
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang di danai dengan simpanan. Tabel 5.5 Data Simpanan Non Saham
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
SIBUHAR
Rp. 61.967.057
Rp. 234.795.168
Rp.774.972.901
Total
Rp.609.654.082
Rp.1.455.162.508
Rp.6.515.219.874
Aktiva
Hasil perhitungan rasio simpanan adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp.61.967.057 × 100% = 10,16% Rp. 609.654.802
Tahun 2004 =
Rp.234.795.168 × 100% = 16,13% Rp.1.455.162.508
Tahun 2005 =
Rp.774.972.901 × 100% = 11,89% Rp.6.515.219.874
f. Rasio Pinjaman Dari Luar (E6). Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aktiva yang didanai dengan pinjaman dari luar.
Tabel 5.6 Data Pinjaman Dari Luar
Keterangan Total
Tahun 2003 Rp.100.000.000
59
Tahun 2004
Tahun 2005
Rp.90.000.000
Rp.90.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pinjaman Dari Luar Total Aktiva Rp.609.954.082
Rp.1.455.162.508
Rp.6.515.219.874
Hasil perhitungan rasio pinjaman dari luar adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp.100.000.000 × 100% = 16,40% Rp. 609.654.802
Tahun 2004 =
Rp.90.000.000 × 100% = 6,18% Rp.1.455.162.508
Tahun 2005 =
Rp.90.000.000 × 100% = 1,38% Rp.6.515.219.874
g. Menghitung rasio modal saham (E7). Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aktiva yang di danai dengan modal saham. Tabel 5.7 Data Modal Saham
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Rp.5.315.000
Rp.11.900.000
Rp.49.235.000
Rp.35.156.000
Rp.53.763.500
Rp.136.545.500
Jumlah
Rp.40.471.000
Rp.65.663.500
Rp.185.780.500
Total Aktiva
Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Simpanan Pokok Simpanan Wajib
Hasil perhitungan modal saham adalah sebagai berikut:
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tahun 2003 =
Rp. 40.471.000 × 100% = 6,63% Rp. 609.654.802
Tahun 2004 =
Rp.65.663.500 × 100% = 4,51% Rp.1.455.162.508
Tahun 2005 =
Rp.185.780.500 × 100% = 2,85% Rp.6.515.219.874
h. Rasio Modal Lembaga (E8). Tabel 5.8 Data Modal Lembaga
Keterangan Dana Cadangan SHU
Tak
Terbagi SHU
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Rp.12.670.975
Rp.13.670.318
Rp.18.963.643
-
-
Rp.
Rp.24.155.593
Rp.74.014.422
Rp.75.676.205
68.800
Tahun
Berjalan Cadangan
Rp. 3.318.675
Resiko Jumlah
Rp.36.826.568
Total Aktiva
Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Rp.87.684.740
Rp.98.027.323
Hasil perhitungan rasio modal lembaga adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 36.826.568 × 100% = 6,04 % Rp. 609.654.802
Tahun 2004 =
Rp.87.684.740 × 100% = 6,02 % Rp.1.455.162.508
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tahun 2005 =
Rp. 98.027.323 × 100% = 1,50 % Rp.6.515.219.874
3. Asset Quality / Kualitas Aset (A) Indikator ini mengukur persentase aset-aset yang tidak menghasilkan yang secara negatif berpengaruh kepada perolehan pendapatan dan solvency, terutama : pinjaman lalai, aset-aset-yang tidak menghasilkan, dan pendanaan aset-aset yang tidak menghasilkan. Adapun perhitungannya meliputi 2 (dua) rasio yang di nilai yaitu : a. Menghitung rasio pinjaman lalai di dalam piutang yang beredar (A1). Rasio ini bertujuan untuk mengukur tunggakkan / kelalaian pinjaman dalam pinjaman beredar. Tabel 5.9 Data Pinjaman Lalai di Dalam Piutang Beredar
Keterangan Tahun 2003 Total
Tahun 2004
Rp.242.310.600 Rp.432.245.900
Tahun 2005 Rp.467.056.300
Tunggakan Pinjaman Piutang
Rp.514.827.725 Rp.1.145.531.600 Rp.5.497.882.175
Beredar
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Hasil perhitungan dari rasio pinjaman lalai di dalan piutang yang beredar adalah sebagai berikut : Tahun 2003 =
Rp. 242.310.600 × 100% = 47,06 % Rp. 514.827.725
Tahun 2004 =
Rp. 432.245.900 × 100% = 37,73 % Rp.1.145.534.600
Tahun 2005 =
Rp. 467.056.300 × 100% = 10,38 % Rp. 4.497.882.175
b. Menghitung rasio total aset yang tidak menghasilkan pendapatan (A2). Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang tidak menghasilkan pendapatan. Rasio yang makin tinggi akan mempersulit
credit union untuk menghasilkan pendapatan yang cukup. Tabel 5.10 Data Total Aset yang Tidak Menghasilkan Pendapatan
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Kas
Rp.2.802.200
Rp.13.182.075
Rp.163.392.600
Cash Bon
Rp.-
Rp.-
Rp.9.333.500
Rp.86.119.975
Rp.302.009.625
Rp.28.926.500
Rp.17.500.000
Rp.128.228.550
Rp.492.235.725
Aktiva Tetap Rp.18.213.850 Biaya Dibayar
di Rp.-
Muka Jumlah
Rp.21.016.050
Total Aktiva
Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508
63
Rp.6.515.219.874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Hasil perhitungan dari rasio aset yang tidak menghasilkan adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 21.016.050 × 100% = 3,44% Rp. 609.654.802
Tahun 2004 =
Rp.128.228.550 × 100% = 8,81% Rp.1.455.162.508
Tahun 2005 =
Rp. 492.235.725 × 100% = 7,55% Rp.6.515.219.874
4. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) Indikator ini mengukur perolehan pendapatan rata-rata untuk setiap asetaset yang sangat produktif. Disamping itu, indikator ini juga mengukur biaya rata-rata untuk setiap hutang dan modal. Hasil-hasil tersebut merupakan pengembalian atas investasi nyata. Hasil-hasil yang bersesuaian menunjukkan apakah memperoleh nilai pasar atas aset-aset, hutang, dan modal credit
union. Adapun perhitungannya meliputi a. Menghitung rasio piutang pendapatan (R1). Rasio ini bertujuan untuk mengukur hasil piutang beredar. Tabel 5.11 Data Piutang Pendapatan
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Rp. 65.266.600
Rp. 120.687.200
Rp.669.554.400
Total Piutang Pendapatan
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Asuransi Dibayar
di Rp.-
Rp.-
Rp.-
Muka Piutang Akhir Tahun Rp.514.827.725
Rp.1.154.531.600 Rp.5.497.882.175
Berjalan Piutang Akhir Tahun Rp.395.590.575
Rp.257.413.862,5 Rp.1.154.531.600
Lalu
Hasil perhitungan dari rasio piutang beredar adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Tahun 2004 =
Tahun 2005 =
Rp.65.266.600 × 100% = 14,33 % Rp. 514.827.725 + Rp. 395.590.575 2 Rp.120.687.200 × 100% = 13,94 % Rp.1.154.531.600 + Rp. 514.827.725 2 Rp. 669.554.400 × 100% = 20,12 % Rp. 5.497.882.175 + Rp. 1.154.531.600 2
b. Menghitung rasio biaya bunga simpanan (R5). Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya biaya bunga atas simpanan di credit union. Tabel 5.12 Data Biaya Bunga Simpanan
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Keterangan Total
Tahun 2003 Biaya Rp. 236.082
Tahun 2004
Tahun 2005
Rp.13.096.361
Rp. 43.012.258
Bunga Simpanan Total Simpanan
Rp.61.967.057 Rp.234.795.168 Rp.744.972.901
Hasil perhitungan dari rasio biaya bunga simpanan adalah sebagai berikut Tahun 2003 =
Rp.236.082 × 100% = 0,38 % Rp. 61.967.057
Tahun 2004 =
Rp.13.096.361 × 100% = 5,57% Rp.234.795.168
Tahun 2005 =
Rp. 43.012.258 × 100% = 5,77 % Rp.744.972.901
c. Menghitung rasio biaya saham anggota (R7). Rasio ini bertujuan untuk mengukur hasil / pendapatan yang diperoleh credit union dari saham anggota. Hasil perhitungan dari rasio modal saham terhadap rata-rata saham anggota adalah sebagai berikut : Tahun 2003 =
Rp. 532.193,65 × 100% = 1,61 % Rp. 32.915.000
Tahun 2004 =
Rp. 863.475,025 × 100% = 1,62 % Rp. 53.067.250
Tahun 2005 =
Rp. 2.443.013,885 × 100% = 1,94 % Rp. 125.722.000
(Data simpanan saham dapat di lihat pada tabel 5.7) Sesuai dengan kebijakan Credit Union “Banuri Harapan Kita”, cara mengalokasikan deviden yang dibayarkan atas simpanan saham dan premi yang telah dibayarkan atas simpanan saham adalah sebagai berikut:
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Alokasi deviden yang dibayarkan atas simpanan saham : Tahun 2003 = 1,25 % x Jumlah simpanan saham tahun 2003 1,25 % x Rp. 40.471.000 = Rp. 505.887,5 Tahun 2004 = 1,25 % x Jumlah simpanan saham tahun 2004 1,25 % x Rp. 65.663.500 = Rp. 820.793,75 Tahun 2005 = 1,25 % x Jumlah simpanan saham tahun 2005 1,25 % x Rp. 185.780.500 = Rp. 2.322.256,56 Alokasi premi yang telah dibayarkan atas simpanan saham : Tahun 2003 = 0,65 / 1000 x Jumlah simpanan saham tahun 2003 0,00065 x Rp. 40.471.000 = Rp. 26.306,15 Tahun 2004 = 0,65 / 1000 x Jumlah simpanan saham tahun 2004 0,00065 x Rp. 65.663.500 = Rp. 42.681,275 Tahun 2005 = 0,65 / 1000 x Jumlah simpanan saham tahun 2005 0,00065 x Rp. 185.780.500 = Rp. 120.757,325 d. Menghitung rasio margin pendapatan kotor R8) Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase margin pendapatan kotor terhadap rata-rata total aktiva.
Tabel 5.13 Data Marjin Pendapatan Kotor
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
67
Tahun 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Total
Rp. 53.410.886
Rp.117.039.502
Rp.284.487.559
Pendapatan Kotor Rata-rata
Rp.521.411.078,5 Rp.1.032.408.295 Rp.3.985.191.191
Aktiva
Hasil perhitungan dari rasio margin pendapatan kotor adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 53.410.866 × 100% = 10,24 % Rp. 521.411.078,5
Tahun 2004 =
Rp. 117.039.502 × 100% = 11,33 % Rp.1.032.408.295
Tahun 2005 =
Rp. 284.487.559 × 100% = 7,13 % Rp. 3.985.191.191
e. Menghitung rasio biaya operasional (R9). Rasio ini bertujuan untuk mengukur biaya yang dihubungkan dengan manajemen dari seluruh aktiva credit union. Biaya ini diukur sebagai persentase dari total aktiva yang mengidentifikasikan efesiensi atau inefesiensinya kegiatan operasional. Tabel 5.14 Data Biaya Operasional
Keterangan
Tahun 2003
Total Biaya Rp. 29.252.275 Operasional
68
Tahun 2004
Tahun 2005
Rp. 43.025.080
Rp. 208.811.308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Rata-rata
Rp.521.411.078,5 Rp.1.032.408.295 Rp.3.985.191.191
Aktiva
Hasil perhitungan dari rasio biaya operasional adalah sebagai berikut : Tahun 2003 =
Rp. 29.252.275 × 100% = 5,61% Rp. 521.411.078,5
Tahun 2004 =
Rp. 43.025.080 × 100% = 4,16 % Rp.1.032.408.295
Tahun 2005 =
Rp. 208.811.308 × 100% = 5,23 % Rp. 3.985.191.191
f. Menghitung rasio S H U (R 12). Rasio ini bertujuan untuk mengukur kecukupan pendapatan dan juga kemampuan untuk membangun modal lembaga. Tabel 5.15 Data S H U
Keterangan Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
SHU
Rp. 24.155.593
Rp. 74.014.422
Rp. 75.676.205
Rata-rata
Rp.521.411.078,5 Rp.1.032.408.295
Rp. 3.985.191.191
Aktiva
Hasil perhitungan dari rasio pendapat bersih adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 24.155.593 × 100% = 4,63 % Rp. 521.411.078,5
Tahun 2004 =
Rp. 74.014.422 × 100% = 7,16 % Rp.1.032.408.295
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tahun 2005 =
`
Rp. 75.676.205 × 100% = 1,89 % Rp. 3.985.191.191
5. Liquidity / Likuiditas (L) Indikator ini menunjukkan apakah pengelolaan kas credit union efektif menangani uang tunainya sehingga mampu memenuhi penarikan simpanan kapan saja seorang anggota memerlukan dan mampu memenuhi kebutuhan cadangan likuiditasnya. Di samping itu, uang yang tidak digunakan juga diukur untuk memastikan bahwa aset yang tidak menghasilkan ini tidak terlalu mempengaruhi kemampuan memperoleh pendapatan. Adapun perhitungannya meliputi 2 (dua) rasio yang di nilai yaitu: a. Rasio Likuiditas terhadap simpanan (L1). Rasio ini bertujuan untuk mengukur kecukupan / kemampuan cadangan kas likuid untuk memenuhi keperluan penarikan simpanan, setelah membayar semua keajiban jangka pendek < 30 hari. Tabel 5.16 Data Likuiditas Terhadap Simpanan
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Investasi
Rp.10.862.082
Rp.73.028.733
Rp.279.041.249
Kas
Rp.2.802.200
Rp.13.182.075
Rp.163.392.600
Jumlah
Rp.13.664.282
Rp.86.210.808
Rp.442.433.849
Hutang-
Rp.421.490.607
Rp.1.192.665.243
Rp.5.621.550.201
Likuid
hutang
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berbunga
Hasil perhitungan rasio likuiditas terhadap simpanan adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp.13.664.282 × 100% = 3,24 % Rp. 421.490.607
Tahun 2004 =
Rp. 86.210.808 × 100% = 7,22 % Rp.1.192.665.243
Tahun 2005 =
Rp.442.433.849 × 100% = 7,87 % Rp.5.621.550.201
b. Rasio Aset Likuid yang tidak menghasilkan terhadap Total Aset (L2). Rasio ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang diinvestasikan pada aset yang tidak menghasilkan (uang tunai). Tabel 5.17 Data Aset Likuid Yang Tidak Menghasilkan Terhadap Total Aset
Keterangan Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Kas
Rp. 2.802.200
Rp. 13.182.075
Rp. 163.392.600
Total
Rp.609.654.082
Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874
Aktiva
Hasil perhitungan rasio aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset adalah sebagai berikut
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tahun 2003 =
Rp. 2.802.200 × 100% = 0,46 % Rp. 609.654.082
Tahun 2004 =
Rp.13.182.075 × 100% = 0,90 % Rp.1.455.162.508
Tahun 2005 =
Rp. 163.392.600 × 100% = 2,50 % Rp. 6.515.219.874
6. Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S) Indikator ini mengukur persentase pertumbuhan disetiap nomor perkiraan utama pada laporan keuangan, juga pertumbuhan keanggotaan. Dalam situasi ekonomi yang sarat inflasi, pertumbuhan riil (setelah dikurangi inflasi) adalah suatu kunci untuk mempertahankan kelangsungan hidup credit union. Adapun perhitungannya meliputi 4 (empat) rasio yang dinilai yaitu : a. Menghitung rasio pertumbuhan piutang beredar (S1) Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan terkini piutang beredar.
Tabel 5.18 Data Pertumbuhan Piutang Beredar
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Piutang
Rp.514.827.725
Rp.1.154.531.600
Rp.5.497.882.175
Tahun Berjalan
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Piutang Akhir Rp.395.590.575
Rp. 514.827.725
Rp.1.154.531.600
Tahun Lalu
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan piutang beredar adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 514.827.725 × 100% = 130,14% Rp. 395.590.575
Tahun 2004 =
Rp.1.154.531.600 × 100% = 224,25% Rp. 514.827.725
Tahun 2005 =
Rp. 5.497.882.175 × 100% = 476,20% Rp.1.154.531.600
b. Menghitung rasio pertumbuhan Investasi Keuangan (S3) Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan investasi keuangan.
Tabel 5.19 Data Pertumbuhan Investasi Keuangan
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Investasi Keuangan Rp.59.170.975 Rp.95.570.975 Rp.242.258.075 Tahun Berjalan Investasi Keuangan Rp.27.850.825 Rp.59.170.975 Rp. 95.570.975 Akhir Tahun Lalu Hasil perhitungan rasio pertumbuhan investasi keuangan adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 59.170.975 × 100% = 214,53 % Rp. 27.580.825
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tahun 2004 =
Rp. 95.570.975 × 100% = 161,51 % Rp. 59.170.975
Tahun 2005 =
Rp. 242.258.075 × 100% = 253,48 % Rp. 95.570.975
c. Menghitung rasio pertumbuhan simpanan (S5) Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan terkini simpanan. Tabel 5.20 Data Pertumbuhan Simpanan
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Simpanan
Rp.421.490.607 Rp.1.192.665.243
Rp.5.621.550.201
Rp.270.223.050 Rp. 421.490.607
Rp.1.192.665.243
Tahun Berjalan Simpanan Akhir Tahun Lalu
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan simpanan adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 421.490.607 × 100% = 155,97 % Rp. 270.223.050
Tahun 2004 =
Rp.1.192.665.243 × 100% = 282,96 % Rp. 421.490.607
Tahun 2005 =
Rp. 5.621.550.201 × 100% = 471,34 % Rp.1.192.665.243
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
d. Menghitung rasio pertumbuhan modal lembaga (S8) Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan modal lembaga Credit Union. Tabel 5.21 Data Modal Lembaga
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Modal
Rp.36.826.568 Rp.87.684.740
Rp.98.027.323
Rp.27.769.875 Rp.36.826.568
Rp.87.684.740
Lembaga Tahun Berjalan Modal Lembaga Akhir Tahun Lalu
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan modal lembaga adalah sebagai berikut : Tahun 2003 =
Rp.36.826.568 × 100% = 132,61 % Rp. 27.769.875
Tahun 2004 =
Rp. 87.684.740 × 100% = 238,10 % Rp. 36.826.568
Tahun 2005 =
Rp. 98.027.323 × 100% = 111,79% Rp. 87.684.740
e. Menghitung rasio pertumbuhan anggota (S10)
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan terkini dari anggota credit union.
Tabel 5.22 Data Jumlah Anggota
Keterangan
Tahun 2003
Jumlah Anggota 549 orang
Tahun 2004
Tahun 2005
662 orang
2.130 orang
549 orang
662 orang
Sekarang Jumlah Anggota 648 orang Akhir
Tahun
Lalu Hasil perhitungan rasio pertumbuhan anggota adalah sebagai berikut : Tahun 2003 =
549 orang × 100% = 84,72 % 648 orang
Tahun 2004 =
662 orang × 100% = 120,58 % 549 orang
Tahun 2005 =
2130 orang × 100% = 321,75 % 662 orang
f. Menghitung rasio pertumbuhan total aktiva (S11) Rasio ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan total aktiva credit union. Tabel 5.23 Data Pertumbuhan Total Aktiva
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Keterangan
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Total Aktiva Rp.609.654.082 Rp.1.455.162.508 Rp.6.515.219.874 Tahun Berjalan Total Aktiva Rp.439.168.075 Rp.609.654.082
Rp.1.455.162.508
Akhir Tahun Lalu
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan total aktiva adalah sebagai berikut: Tahun 2003 =
Rp. 609.654.082 - Rp . 439.168.075 × 100% = 38,82 % Rp. 439.168.075
Tahun 2004 =
Rp.1.455.162.508 - Rp . 609.654.082 × 100% = 13,86 % Rp. 609.654.082
Tahun 2005 =
Rp. 6.515.219.874 - Rp .1.455.162.508 × 100% = 347,73 % Rp.1.455.162.508
Dari hasil perhitungan diatas maka nilai-nilai yang di peroleh dari setiap indikator di masukkan ke dalam tabel untuk mengetahui kinerja keuangan credit union apakah mencapai hasil yang ideal maupun mencapai hasil yang tidak ideal .
Tabel 5.24 Penilaian Kinerja Keuangan
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Credit Union berdasarkan Sistem PEARLS No
PEARLS
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
1
Rasio tunggakan pinjaman >12 bulan (P1)
X
X
X
2
Rasio tunggakan pinjaman 1-12 bulan (P2)
X
X
X
3
Rasio piutang beredar (E1)
X
√
X
4
Rasio investasi likuid (E2)
√
√
√
5
Rasio investasi financial (E3)
√
√
√
6
Rasio simpanan non saham (E5)
X
X
X
7
Rasio pinjaman dari luar (E6)
X
√
√
8
Rasio modal saham (E7)
X
X
X
9
Rasio modal lembaga (E8)
X
X
X
X
X
X
√
X
X
Rasio tunggakan pinjaman lalai di dalam pinjaman 10 yang beredar (A1) Rasio
total
asset
yang
tidak
menghasilkan
11 pendapatan (A2) 12
Rasio piutang pendapatan (R1)
√
√
√
13
Rasio biaya saham anggota (R5)
X
X
X
14
Rasio biaya saham anggota (R7)
X
X
X
15
Marjin pendapatan kotor (R8)
√
√
X
16
Rasio biaya operasional (R9)
√
√
√
17
Rasio S H U (R12)
X
X
X
18
Rasio likuiditas terhadap tabungan (L1)
X
X
X
√
√
X
Rasio asset likuid yang tidak menghasilkan terhadap 19 total asset (L2 20
Rasio pertumbuhan anggota (S1)
√
√
√
21
Rasio pertumbuhan investasi keuangan (S3)
√
√
√
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
22
Rasio pertumbuhan simpanan (S5)
√
√
√
23
Rasio pertumbuhan modal anggota (S8)
√
√
√
24
Rasio pertumbuhan anggota (S10)
√
√
√
25
Rasio pertumbuhan total aktiva (S11)
√
√
√
Keterangan 1. √ = Target ideal. 2. X = Target tidak ideal.
Dari tabel di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 dan tahun 2004 dikatakan ideal sedangkan pada tahun 2005 Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak ideal. Hal ini dapat
dibuktikan dari jumlah target ideal pada tahun 2003 dan
tahun 2004 lebih banyak dicapai dibandingkan jumlah target tidak tidak ideal oleh Credit Union “Banuri Harapan Kita” seperti yang disyaratkan oleh Sistem PEARLS. Sedang pada tahun 2005 dikatakan tidak ideal, hal ini dapat buktikan dari jumlah target tercapai (baik/ideal) pada tahun 2005 lebih sedikit yang dapat dicapai dibandingkan dengan jumlah target tidak ideal oleh Credit Union “Banuri Harapan Kita” seperti yang disyaratkan oleh Sistem PEARLS.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan credit union dari tahun ketahun maka analisis yang digunakan adalah analisis trend. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: a. Untuk Tunggakkan Pinjaman > 12 bulan (P1) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(P1) 0 0 0
XY 0 0 0
X2 1 0 1
∑Y = 0 ∑ XY = 0 ∑ X
2
Y' 0 0 0
=2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
0 =0 3
b=
0 =0 2
Jadi, persamaan trend untuk P1 adalah Y ' = 0 + 0 x 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend P1 b. Untuk Tunggakkan Pinjaman < 12 bulan (P2) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(P2) 0 0 0
XY 0 0 0
X2 1 0 1
∑Y = 0 ∑ XY = 0 ∑ X 80
2
Y' 0 0 0
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
0 =0 3
b=
0 =0 2
Jadi, persamaan trend untuk P1 adalah Y ' = 0 + 0 x 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend P2 c. Untuk Piutang Beredar (E1) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(E1) 84,44 79,34 84,38
∑Y = 248,16 ∑
XY -84,44 0 84,38 XY = -0,06
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 82,75 82,72 82,69
=2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
248,16 = 82,72 3
b=
− 0,06 = -0,03 2
Jadi, persamaan trend untuk E1 adalah Y ' = 82,72 + (−0,03) x
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
85 84 83 82 81 80 79 78 77 76 2003
2004
2005
Keterangan : Trend E1 d. Untuk Investasi Likuid (E2) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(E2) 1,78 2,85 2,49
∑Y = 7,12
∑
XY -1,78 0 2,49 XY = 0,71
X2 1 0 1
∑X
2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
7,12 = 2,37 3
b=
0,71 = 0,35 2
Jadi, persamaan trend untuk E2 adalah Y ' = 2,37 + 0,35 x
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 2003
2004
2005
82
Y' 2,02 2,37 2,72
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Keterangan : Trend E2 e. Untuk Investasi Finansial (E3) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(E3) 8,06 4,27 2,86
∑Y = 15,19
XY -8,06 0 2,86 XY = - 5,2
∑
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 7,66 5,06 2,46
=2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
15,19 = 5,06 3
b=
− 5,2 = - 2,6 2
Jadi, persamaan trend untuk E3 adalah Y ' = 5,06 + (-2,6) x
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend E3 f. Untuk Total Simpanan (E5) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(E5) 10,16 16,13 11,89
∑Y = 38,18
XY - 10,16 0 11,89 XY = 1,73
∑
83
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 11,86 12,72 13,58
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
38,18 = 12,72 3
b=
1,73 = 0,86 2
Jadi, persamaan trend untuk E5 adalah Y ' = 12,72 + 0,86 x
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend E5 g. Untuk Total Pinjaman Dari Luar (E6) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(E6) 16,40 6,18 1,38
∑Y = 23,96
∑
XY - 16,40 0 1,38 XY = - 15,02
X2 1 0 1
∑X
2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
23,96 = 7,98 3
b=
− 15,02 = - 7,51 2
Jadi, persamaan trend untuk E6 adalah Y ' = 7,98 + (−7,51) x
84
Y' 15,49 7,98 0,47
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend E6 h. Untuk Modal Anggota (E7) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(E7) 6,63 4,51 2,85
∑Y = 13,99
∑
XY - 6,63 0 2,85 XY = - 3,78
X2 1 0 1
∑X
2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
13,99 = 4,66 3
b=
− 3,78 = - 1,89 2
Jadi, persamaan trend untuk E7 adalah Y ' = 4,66 + (−1,89) x
7 6 5 4 3 2 1 0 2003
2004
2005
85
Y' 6,55 4,66 2,77
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Keterangan : Trend E7 i. Untuk Total Modal Lembaga (E8) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(E8) 6,04 6,02 1,50
∑Y = 13,56
∑
XY - 6,04 0 1,50 XY = - 4,54
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 6,79 4,52 2,25
=2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
13,56 = 4,52 3
b=
− 4,54 = - 2,27 2
Jadi, persamaan trend untuk E8 adalah Y ' = 4,52 + (−2,27) x
8 7 6 5 4 3 2 1 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend E8 j. Untuk Tunggakkan Pinjaman Lalai di Dalam Pinjaman yang Beredar (A1) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(A1) 47,06 37,73 10,38
∑Y = 95,17
∑
86
XY - 47,06 0 10,38 XY = - 36,68
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 50,06 31,72 13,38
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
95,71 = 31,72 3
b=
− 36,68 = -18,34 2
Jadi, persamaan trend untuk A1 adalah Y ' = 31,72 + (−18,34) x
60 50 40 30 20 10 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend A1 k. Untuk Total Aset yang tidak Menghasilkan Pendapatan (A2) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(A2) 3,44 8,81 7,55
∑Y = 19,8
∑
XY - 3,44 0 7,55 XY = 4,11
∑X
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
19,8 = 6,6 3
b=
4,11 = 2,05 2
Jadi, persamaan trend untuk A2 adalah Y ' = 6,6 + 2,05 x
87
X2 1 0 1 2
Y' 8,65 6,6 4,55
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
10 8 6 4 2 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend A2 l. Untuk Piutang Pendapatan (R1) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(R1) 14,33 13,94 20,12
∑Y = 48,39
XY - 14,33 0 20,12 XY = 5,79
∑
X2 1 0 1
∑X
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
48,39 = 16,13 3
b=
5,79 = 2,89 2
Jadi, persamaan trend untuk R1 adalah Y ' = 16,13 + 2,89 x
25 20 15 10 5 0 2003
2004
2005
88
2
Y' 13,24 16,13 19,02
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Keterangan : Trend R1 m. Untuk Biaya Bunga Simpanan (R5) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(R5) 0,38 5,57 5,77
∑Y = 11,72
∑
XY - 0,38 0 5,77 XY = 5,39
∑X
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
11,72 = 3,90 3
b=
5,39 = 2,69 2
Jadi, persamaan trend untuk R5 adalah Y ' = 3,90 + 2,69 x
7 6 5 4 3 2 1 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend R5
89
8 1,21 3,90 6,59
X2 1 0 1 2
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
n. Untuk Biaya Saham Anggota (R7) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(R7) 1,61 1,62 1,94
∑Y = 5,17
∑
XY - 1,61 0 1,94 XY = 0,33
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 1,57 1,72 1,88
=2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
5,17 = 1,72 3
b=
0,33 = 0,16 2
Jadi, persamaan trend untuk R7 adalah Y ' = 1,72 + 0,16 x
2.5 2 1.5 1 0.5 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend R7 0. Untuk Marjin Pendapatan Kotor (R8) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(R8) 10,24 11,33 7,13
∑
∑Y = 28,7
Persamaan trend Y ' = a + bx
90
XY - 10,24 0 7,13 XY = - 3,11
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 11,11 9,56 8,01
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a=
28,7 = 9,56 3
b=
3,11 = - 1,55 2
Jadi, persamaan trend untuk R8 adalah Y ' = 9,56 + (−1,55 ) x
12 10 8 6 4 2 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend R8 p. Untuk Biaya Operasional (R9) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(R9) 5,61 4,16 5,23
∑Y = 19,63
∑
XY - 5,61 0 5,23 XY = - 0,38
∑X
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
15 =5 3
b=
− 0,38 = -0,19 2
Jadi, persamaan trend untuk R9 adalah Y ' = 5 + (−0,19) x
91
X2 1 0 1 2
Y' 5,8 5 4,81
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
7 6 5 4 3 2 1 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend R9 q. Untuk Total SHU (R12) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(R12) 4,63 7,16 1,89
∑Y = 13,68
∑
XY - 4,63 0 1,89 XY = -2,47
X2 1 0 1
∑X
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
13,68 = 4,56 3
b=
− 2,47 = -1,37 2
Jadi, persamaan trend untuk R12 adalah Y ' = 4,56 + (−1,37) x
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 2003
2004
2005
92
2
Y' 5,93 4,56 3,19
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Keterangan : Trend R12 r. Untuk Likuiditas Terhadap Tabungan (L1) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(L1) 3,24 7,22 7,87
∑Y = 18,33
∑
XY - 3,23 0 7,87 XY = 4,64
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 3,79 6,11 8,43
=2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
18,33 = 6,11 3
b=
4,64 = 2,32 2
Jadi, persamaan trend untuk L1 adalah Y ' = 6,11 + 2,32 x
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend L1 s. Untuk Aset Likuid yang tidak Menghasilkan Terhadap Total Aset (L2) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(L2) 0,46 0,90 2,50
∑Y = 3,86
∑
93
XY - 0,46 0 2,50 XY = 2,04
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 2,30 1,28 0,26
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
3,86 = 1,28 3
b=
2,04 = 1,02 2
Jadi, persamaan trend untuk L2 adalah Y ' = 1,28 + 1,02 x
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend L2 t. Untuk Pertumbuhan Piutang (S1) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(S1) 130,14 224,25 476,20
∑Y = 830,58 ∑
XY - 130,14 0 476,20 XY = 346,06
X2 1 0 1
∑X
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
830,58 = 276,86 3
b=
346,06 = 173,03 2
Jadi, persamaan trend untuk S1 adalah Y ' = 276,86 + 173,03 x
94
2
Y' 103,83 276,86 449,89
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
600 500 400 300 200 100 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend S1 u. Untuk Pertumbuhan Investasi Keuangan (S3) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(S3) 214,53 161,51 253,48
XY - 214,53 0 253,48 XY = 38,95
∑Y = 629,52
∑
X2 1 0 1
∑X
2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
629,52 = 209,84 3
b=
38,95 = 19,47 2
Jadi, persamaan trend untuk S3 adalah Y ' = 209,84 + 19,47 x 300
250
200
150
100
50
0 2003
2004
2005
95
Y' 190,37 209,84 229,31
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Keterangan : Trend S3 v. Untuk Pertumbuhan Simpanan (S5) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(S5) 155,97 282,96 471,34
∑Y = 910,27 ∑
XY - 155,97 0 471,34 XY = 315,37
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 145,74 303,42 461,10
=2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
910,27 = 303,42 3
b=
315,37 = 157,68 2
Jadi, persamaan trend untuk S5 adalah Y ' = 303,42 + 157,68 x
500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend S5 w. Untuk Pertumbuhan Modal Lembaga (S8) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(S8) 132,61 238,10 111,79
∑Y = 482,5
∑
Persamaan trend Y ' = a + bx
96
XY - 132,61 0 111,79 XY = -20,82
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 171,24 160,83 150,42
=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
a=
482,5 = 160,83 3
b=
− 20,82 = -10,41 2
Jadi, persamaan trend untuk S8 adalah Y ' = 160,83 + (−10,41) x
300 250 200 150 100 50 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend S8 x. Untuk Pertumbuhan Anggota (S10) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(S10) 84,72 120,58 321,75
∑Y = 527,05 ∑
XY - 84,72 0 321,75 XY = 237,03
X2 1 0 1
∑X
2
Y' 57,17 175,68 294,19
=2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
527,05 =175,68 3
b=
237,03 = 118,51 2
Jadi, persamaan trend untuk S10 adalah Y ' = 175,68 + 118,51 x
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
350 300 250 200 150 100 50 0 2003
2004
2005
Keterangan : Trend S10 y. Untuk Pertumbuhan Total Aktiva (S11) Tahun 2003 2004 2005 N=3
X -1 0 1 0
Y(S11) 38,82 13,86 347,73
∑Y = 400,41 ∑
XY - 38,82 0 347,73 XY = 308,91
X2 1 0 1
∑X
2
Y' -20,98 133,47 287,92
=2
Persamaan trend Y ' = a + bx
a=
400,41 = 133,47 3
b=
308,91 = 154,45 2
Jadi, persamaan trend untuk S11 adalah Y ' = 133,47 + 154,45 x
400 350 300 250 200 150 100 50 0 -50
2003
2004
2005
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Keterangan : Trend S11
C. Pembahasan
1. Protection / Perlindungan (P) a. Rasio Tunggakkan Pinjaman > 12 bulan (P1). Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan tidak ideal, karena dana cadangan resiko
credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman >12 bulan. Dari analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 0 %. Hal ini berarti tidak terdapat dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan pinjaman > 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman > 12 bulan
credit union tetap.
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan tidak ideal, karena dana cadangan resiko
credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman >12 bulan. Dari analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 0 %, Hal ini berarti tidak terdapat dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan pinjaman > 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman > 12 bulan
credit union tetap. Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan tidak ideal, karena dana cadangan resiko
credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman >12 bulan. Dari analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 0 %. Hal ini berarti tidak terdapat
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan pinjaman > 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari SHU yang di peroleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman > 12 bulan
credit union tetap. b. Rasio Tunggakkan Pinjaman < 12 bulan (P2). Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan tidak ideal, karena dana cadangan resiko
credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman <12 bulan. Dari analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003, sebesar 0%. Hal ini berarti tidak terdapat dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan pinjaman < 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui bahwa dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman < 12 bulan credit union tetap.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan tidak ideal, karena dana cadangan resiko
credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman <12 bulan. Dari analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004, sebesar 0%. Hal ini berarti tidak terdapat dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakkan pinjaman < 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui bahwa dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman < 12 bulan credit union tetap. Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja di katakan tidak ideal, karena dana cadangan resiko
credit union tidak mampu
menutup kerugian dari resiko tunggakkan pinjaman <12 bulan. Dari analisis data yang dilakukan, Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu memenuhi persentase dana cadangan resiko dari target ideal PEARLS menurut standar internasional yaitu 100%. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005, sebesar 0%. Hal ini berarti tidak terdapat
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
dana cadangan resiko yang dapat digunakan untuk menutup tunggakan pinjaman < 12 bulan sebesar Rp. 1,00. Ketidakadanya dana cadangan resiko ini disebabkan kerena credit union tidak menyisihkan dana dari SHU yang diperoleh untuk membentuk dana cadangan resiko. Dari persamaan trend yang tetap dan nilai b sebesar 0 maka dapat diketahui bahwa dana cadangan resiko untuk menutupi tunggakkan pinjaman < 12 bulan credit union tetap.
2. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E) a. Rasio Piutang Beredar (E1). Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio tahun 2003 sebesar 84,44%. Hal ini berarti 84,44% dari total aset yang ada merupakan piutang beredar. Persentase piutang yang beredar pada tahun 2003 disebabkan pemberian pinjaman oleh credit union kepada anggota berjumlah sebesar Rp 514.827.725
tidak diimbangi dengan jumlah aktiva yang hanya
sebesar Rp 609.654.082. Sistem PEARLS merekomendasikan agar total aset diperoleh dari piutang yang beredar sebesar 70-80%, karena investasi dalam bentuk piutang beredar merupakan aset credit union yang paling menguntungkan. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 0,03 maka dapat diketahui bahwa credit union dalam
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
menginvestasikan total aset di dalam piutang beredar cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2004 sebesar 79,34%. Hal ini berarti bahwa 79,34% dari total aset yang ada merupakan pinjaman beredar. Pada tahun 2004 persentase piutang yang beredar turun menjadi 79,34 % dibandingkan pada tahun 2003. Hal ini disebabkan karena pemberian pinjaman
oleh credit union kepada anggota berjumlah sebesar Rp
1.154.531.600 diimbangi dengan jumlah aktiva sebesar Rp 1.455.162.508. Sistem PEARLS merekomendasikan
agar total aset di peroleh dari
piutang yang beredar sebesar 70-80%, karena investasi dalam bentuk piutang beredar merupakan aset credit union yang paling menguntungkan. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 0,03 maka dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan total aset didalam piutang beredar cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio tahun 2005 sebesar 84,38%. Hal ini berarti bahwa 84,38% dari total aset yang ada merupakan piutang beredar. Naiknya persentase piutang yang beredar pada tahun
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
2005 dibandingkan dari tahun 2004 disebabkan pemberian pinjaman oleh
credit union kepada anggota berjumlah sebesar Rp 5.497.882.175 tidak diimbangi dengan jumlah aktiva yang hanya sebesar Rp 6.515.219.874. Sistem PEARLS merekomendasikan agar total aset diperoleh dari piutang yang beredar sebesar 70-80%, karena investasi dalam bentuk piutang beredar merupakan aset credit union yang paling menguntungkan. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 0,03 maka dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan total aset didalam piutang beredar cenderung menurun dari tahun ke tahun. b. Rasio Investasi Likuid (E2). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2003 sebesar 1,78%. Hal ini berarti bahwa 1,78% dari seluruh total aset merupakan investasi likuid. Pada tahun 2003 persentase investasi likuid ini disebabkan oleh investasi yang dilakukan oleh credit union sejumlah
Rp 10.862.082 dan jumlah
aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.082. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus menjaga agar persentase ini tidak melebihi 20%. Likuiditas yang berlebihan tidak diharapkan, karena pendapatan dari investasi likuid (seperti bunga simpanan di Bank) relatif kecil jika dibandingkan dengan pendapatan dari piutang. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,35 maka dapat diketahui
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
bahwa investasi likuiditas credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2004 sebesar 2,85%. Hal ini berarti bahwa 2,85% dari seluruh total aset merupakan investasi likuid. Pada tahun 2004 naiknya persentase investasi likuid dibandingkan pada tahun 2003 ini disebabkan oleh investasi yang dilakukan oleh credit union sejumlah Rp 41.516.883 dan
jumlah aktiva yang dimiliki sebesar
Rp 1.455.162.508. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus menjaga agar persentase ini tidak melebihi 20%. Likuiditas yang berlebihan tidak diharapkan, karena pendapatan dari investasi likuid (seperti bunga simpanan di Bank) relatif kecil jika dibandingkan dengan pendapatan dari piutang. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,35 maka dapat diketahui bahwa investasi likuiditas credit
union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukan dengan rasio pada tahun 2005 sebesar 2,49%. Hal ini berarti bahwa 2,49% dari seluruh total aset merupakan investasi likuid. Pada tahun 2005 turunnya persentase investasi likuid dibandingkan pada
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
tahun 2004 disebabkan oleh investasi yang dilakukan oleh credit union sejumlah Rp 162.820.849 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus menjaga agar persentase ini tidak melebihi 20%. Likuiditas yang berlebihan tidak diharapkan, karena pendapatan dari investasi likuid (seperti bunga simpanan di Bank) relatif kecil jika dibandingkan dengan pendapatan dari piutang. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,35 maka dapat diketahui bahwa investasi credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. c. Rasio Investasi Finansial (E3). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 8,06%. Hal ini berarti bahwa 8,06% dari seluruh total aset merupakan investasi finansial. Pada tahun 2003 persentase investasi finansial ini disebabkan oleh
investasi finansial yang dilakukan oleh credit union sejumlah
Rp 49.170.975 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.028. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,6 maka dapat diketahui bahwa investasi finansial credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal,
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 4,27%. Hal ini berarti bahwa 4,27% dari seluruh total aset merupakan investasi finansial. Pada tahun 2004 turunnya persentase investasi likuid dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh investasi finansial yang dilakukan oleh credit union sejumlah Rp 62.170.975 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,6 maka dapat diketahui bahwa investasi finansial credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini di tunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 2,86%. Hal ini berarti bahwa 2,86% dari seluruh total aset merupakan investasi finansial. Pada tahun 2005 turunnya persentase investasi likuid dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh investasi finansial yang dilakukan oleh credit union sejumlah Rp 186.694.075 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,6 maka dapat diketahui bahwa investasi finansial credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun.
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
d. Rasio Total Simpanan Non-Saham (E5). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini di tunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 10,16%. Hal ini berarti bahwa 10,16% dari seluruh total aset di danai oleh simpanan non saham. Pada tahun 2003 persentase total simpanan non saham ini disebabkan oleh simpanan bunga harian credit
union sejumlah Rp 61.967.057 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.028. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,86 maka dapat diketahui bahwa simpanan non saham credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 16,13%. Hal ini berarti bahwa 16,13% dari seluruh total aset didanai oleh simpanan non saham. Pada tahun 2004 naiknya
persentase
simpanan non saham dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh simpanan bunga harian credit union sejumlah Rp 234.795.168 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,86 maka dapat
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
diketahui bahwa simpanan non saham credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 11,89%. Hal ini berarti bahwa 11,89% dari seluruh total aset didanai oleh simpanan non saham. Pada tahun 2005 turunnya persentase simpanan non saham dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh simpanan bunga harian credit union sejumlah Rp 774.972.901 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,86 maka dapat diketahui bahwa simpanan non saham credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. e. Rasio Total Pinjaman dari Luar (E6). Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 , menunjukkan kinerja keuangan yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio tahun 2003 sebesar 16,40%. Hal ini berarti bahwa 16,40% dari total aset didanai oleh pinjaman dari luar. Pada tahun 2003 persentase total pinjaman dari luar ini disebabkan oleh pinjaman credit union sejumlah Rp 100.000.000 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.028. Dari persamaan
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 7,51 maka dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan total aset didanai oleh pinjaman dari luar cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2004 sebesar 6,18%. Hal ini berarti bahwa 6,18% dari total aset didanai oleh pinjaman dari luar. Pada tahun 2004 turunnya tahun
2003
persentase total pinjaman dari luar dibandingkan pada disebabkan
oleh
pinjaman
credit
union
sejumlah
Rp 90.000.000 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 7,51 maka dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan total aset di danai oleh pinjaman dari luar cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2005 sebesar 1,38%. Hal ini berarti bahwa 1,38% dari total aset didanai oleh pinjaman dari luar. Pada tahun 2005 turunnya persentase simpanan non saham dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh pinjaman credit union sejumlah
Rp 90.000.000
dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Dari
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 7,51 maka dapat diketahui bahwa credit union dalam menginvestasikan total aset didanai oleh pinjaman dari luar cenderung menurun dari tahun ke tahun. f. Rasio Total Modal Saham (E7). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini di tunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 6,63%. Hal ini berarti bahwa 6,63% dari seluruh total aset didanai oleh modal saham. Pada tahun 2003 persentase total modal saham ini disebabkan oleh simpanan wajib dan simpanan pokok credit union sejumlah Rp 40.471.000 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.028. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus mampu meningkatkan persentase simpanan pada kisaran 10-20%, tetapi Credit
Union “Banuri Harapan Kita” juga harus mampu menjaga agar laju pertumbuhan simpanan tidak melebihi 20%, karena ini menjadi sinyal ketidakmampuan credit union untuk menerapkan sistem baru dalam mendorong berbagai simpanan saham. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,89 maka dapat diketahui bahwa modal saham credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 4,51%. Hal ini berarti bahwa 4,51% dari seluruh total aset didanai oleh modal saham. Pada tahun 2004 turunnya
persentase modal saham
dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh simpanan pokok dan simpanan wajib credit union sejumlah Rp 65.663.500 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 1.455.162.508. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus mampu meningkatkan persentase simpanan pada kisaran 1020%, tetapi Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga harus mampu menjaga agar laju pertumbuhan simpanan tidak melebihi 20%, karena ini menjadi sinyal ketidakmampuan credit union untuk menerapkan sistem baru dalam mendorong berbagai simpanan saham. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,89 maka dapat diketahui bahwa modal saham credit union
cenderung menurun dari
tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 2,85%. Hal ini berarti bahwa 2,85% dari seluruh total aset didanai oleh modal saham. Pada tahun 2005 turunnya
persentase modal saham
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh simpanan pokok dan simpanan wajib credit union sejumlah Rp 185.780.500 dan jumlah aktiva
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus mampu meningkatkan persentase simpanan pada kisaran 1020%, tetapi Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga harus mampu menjaga agar laju pertumbuhan simpanan tidak melebihi 20%, karena ini menjadi sinyal ketidakmampuan credit union untuk menerapkan sistem baru dalam mendorong berbagai simpanan saham. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,89 maka dapat diketahui bahwa modal saham credit union
cenderung menurun dari
tahun ke tahun. g. Rasio Total Modal Lembaga (E8). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini di tunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 6,04%. Hal ini berarti bahwa 6,04% dari seluruh total aset didanai oleh modal lembaga. Pada tahun 2003 persentase total modal lembaga ini disebabkan oleh modal lembaga credit union sejumlah Rp 36.826.568 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 609.654.028.
Credit Union
“Banuri Harapan Kita” harus mampu meningkatkan persentase modal lembaga pada kisaran minimal 10%. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,27 maka dapat diketahui bahwa modal lembaga credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 6,02%. Hal ini berarti bahwa 6,02% dari seluruh total aset didanai oleh modal lembaga. Pada tahun 2004 turunnya
persentase total modal
lembaga dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh modal lembaga
credit union sejumlah Rp 87.684.740 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesarRp 1.455.162.508. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus mampu meningkatkan persentase modal lembaga pada kisaran minimal 10%. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,27 maka dapat diketahui bahwa modal lembaga credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 1,50%. Hal ini berarti bahwa 1,50% dari seluruh total aset didanai oleh modal lembaga. Pada tahun 2005 turunnya
persentase total modal
lembaga dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh modal lembaga
credit union sejumlah Rp 98.027.323 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Credit Union “Banuri Harapan Kita” harus mampu meningkatkan persentase modal lembaga pada kisaran minimal
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
10%. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,27 maka dapat diketahui bahwa modal lembaga credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun.
3. Asset Quality / Kualitas Aset (A) a. Rasio Tunggakkan Pinjaman Lalai di dalam Pinjaman yang Beredar (A1). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena setiap pinjaman yang diberikan credit union mempunyai masalah yang besar. Dari persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 47,06%. Hal ini berarti bahwa terdapat pinjaman lalai sebesar 47,06% dari seluruh pinjaman beredar. Pada tahun 2003 persentase tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar ini disebabkan
oleh
tunggakkan
pinjaman
credit
union
sejumlah
Rp 242.310.600 dan jumlah piutang yang beredar sebesar Rp 514.827.725. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 18,34 maka dapat diketahui bahwa tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar
credit union cenderung menurun dari tahun ke
tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena setiap pinjaman yang diberikan credit union mempunyai
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
masalah. Dari persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 37,73%. Hal ini berarti bahwa terdapat pinjaman lalai sebesar 37,73% dari seluruh pinjaman beredar. Pada tahun 2004 turunnya persentase tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh tunggakkan pinjaman
credit union sejumlah Rp 432.245.900 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 1.145.531.600. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 18,34 maka dapat diketahui bahwa tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar
credit union cenderung
menurun dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena setiap pinjaman yang diberikan credit union mempunyai masalah. Dari persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 10,38%. Hal ini berarti bahwa terdapat pinjaman lalai sebesar 10,38% dari seluruh pinjaman beredar. Pada tahun 2005 turunnya persentase tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh tunggakkan pinjaman
credit union sejumlah Rp 467.056.300 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesarRp 5.497.882.175. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 18,34 maka dapat diketahui bahwa tunggakkan
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar
credit union cenderung
menurun dari tahun ke tahun. b. Rasio Total Asset yang tidak Menghasilkan Pendapatan (A2). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 3,44 %. Hal ini berarti bahwa terdapat aset yang tidak menghasilkan hanya sebesar 3,44 % dari total aset. Pada tahun 2003 persentase total aset yang tidak menghasilkan pendapatan ini disebabkan aset yang tidak menghasilkan pendapatan di credit union sejumlah Rp 21.016.050 dan jumlah aktiva sebesar Rp 609.654.082. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,05 maka dapat diketahui bahwa total aset yang tidak menghasilkan pendapatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 8,81%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset yang tidak menghasilkan sebesar 8,81%
dari seluruh total aset. Pada tahun 2004 naiknya
persentase total aset yang tidak menghasilkan pendapatan dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan oleh aset yang tidak menghasilkan di credit
union sejumlah Rp 128.228.550 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,05 maka dapat diketahui bahwa total aset yang tidak menghasilkan pendapatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 7,55%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset yang tidak menghasilkan sebesar 7,55%
dari seluruh total aset. Pada tahun 2005 naiknya
persentase total aset yang tidak menghasilkan pendapatan dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan oleh aset yang tidak menghasilkan di credit
union sejumlah Rp 492.235.725 dan jumlah aktiva yang dimiliki sebesar Rp 6.515.219.874. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,05 maka dapat diketahui bahwa total aset yang tidak menghasilkan pendapatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
4. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R) a. Rasio Piutang Pendapatan (R1). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 14,33%. Hal ini berarti bahwa dari piutang beredar diperoleh hasil sebesar
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
14,33%. Pada tahun 2003 persentase piutang pendapatan ini disebabkan piutang pendapatan tahun berjalan credit union sejumlah Rp 514.827.725 dan rata-rata piutang tahun lalu sebesar Rp 455.209.150 . Dari persamaan
trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,89 maka dapat diketahui bahwa piutang pendapatan credit union
cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 13,94%. Hal ini berarti bahwa dari piutang beredar diperoleh hasil sebesar 13,94%. Pada tahun 2004 turunnya
persentase piutang pendapatan
dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan piutang pendapatan tahun berjalan credit union sejumlah
Rp 196.833.765 dan rata-rata piutang
tahun lalu sebesar Rp 834.679.662,5. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,89 maka dapat diketahui bahwa piutang pendapatan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 20,12%. Hal ini berarti bahwa dari piutang beredar diperoleh hasil sebesar
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
20,12%. Pada tahun 2005 naiknya persentase piutang pendapatan dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan piutang pendapatan tahun berjalan credit union sejumlah
Rp 669.554.400 dan rata-rata piutang
tahun lalu sebesar Rp 3.326.206.888. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,89 maka dapat diketahui bahwa piutang pendapatan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. b. Rasio Biaya Bunga Simpanan (R5). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 0,38%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya bunga simpanan sebesar 0,38% dari seluruh bunga simpanan. Pada tahun 2003 persentase biaya bunga simpanan ini disebabkan total biaya bunga simpanan di
credit union sejumlah Rp 236.082 dan total simpanan sebesar Rp 61.967.057. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,69 maka dapat diketahui bahwa biaya bunga simpanan
credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
sebesar 5,57%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya bunga simpanan sebesar 5,57% dari seluruh bunga simpanan. Pada tahun 2004 naiknya persentase biaya bunga simpanan dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan total biaya bunga simpanan
di credit union sejumlah
Rp 13.096.361 total simpanan sebesar Rp 234.795.168. Dari persamaan
trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,69 maka dapat diketahui bahwa biaya bunga simpanan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 5,77%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya bunga simpanan sebesar 5,77% dari seluruh bunga simpanan. Pada tahun 2005 naiknya persentase biaya bunga simpanan dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan total biaya bunga simpanan di credit union sejumlah Rp 43.012.258 total simpanan sebesar Rp 744.972.901. Dari persamaan
trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,69 maka dapat diketahui bahwa biaya bunga simpanan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. c. Rasio Biaya Saham Anggota (R7). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2003 sebesar 1,61%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya modal saham sebesar 1,61% untuk simpanan saham. Pada tahun 2003 persentase biaya saham anggota
ini disebabkan simpanan saham anggota di
sejumlah Rp 532.193,65 dan
credit union
total simpanan rata-rata sebesar
Rp 32.915.000. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,16 maka dapat diketahui bahwa biaya modal saham
credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2004
sebesar 1,62%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya modal saham sebesar 1,62% untuk simpanan saham. Pada tahun 2004 naiknya persentase biaya saham anggota
dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan simpanan
saham anggota di credit union sejumlah
Rp 863.475,025 dan total
simpanan rata-rata sebesar Rp 53.067.250. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,16 maka dapat diketahui bahwa biaya modal saham credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio pada tahun 2005
sebesar 1,94%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya modal saham sebesar 1,94% untuk simpanan saham. Pada tahun 2005 naiknya persentase biaya saham anggota
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan simpanan
saham anggota di credit union sejumlah
Rp 2.443.013,885 dan total
simpanan rata-rata sebesar Rp 125.722.000. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 0,16 maka dapat diketahui bahwa biaya modal saham credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. d. Rasio Marjin Pendapatan Kotor (R8). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 10,24%. Hal ini berarti bahwa dari semua aset yang diperoleh pendapatan kotor sebesar 10,24% dari seluruh pendapatan. Pada tahun 2003 persentase margin pendapatan kotor ini disebabkan pendapatan kotor credit union sejumlah Rp 53.410.866 dan
rata-rata aktiva sebesar Rp 521.411.078,5.
Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,55 maka dapat diketahui bahwa marjin pendapatan kotor cenderung menurun dari tahun ke tahun.
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 11,33%. Hal ini berarti bahwa dari semua aset yang diperoleh pendapatan kotor sebesar 11,33% dari seluruh pendapatan. Pada tahun 2004 naiknya persentase margin pendapatan kotor
dibandingkan pada tahun 2003
disebabkan pendapatan kotor credit union sejumlah Rp 117.039.502 dan rata-rata aktiva sebesar Rp 1.032.408.295. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,55 maka dapat diketahui bahwa marjin pendapatan kotor cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 7,13 %. Hal ini berarti bahwa dari semua aset yang diperoleh pendapatan kotor hanya sebesar 7,13% dari seluruh pendapatan. Pada tahun 2005 turunnya persentase margin pendapatan kotor dibandingkan pada tahun 2004
disebabkan
pendapatan
kotor
credit
union
sejumlah
Rp 284.487.559 dan rata-rata aktiva sebesar Rp 3.985.191.191. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,55 maka dapat diketahui bahwa marjin pendapatan kotor cenderung menurun dari tahun ke tahun.
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
e. Rasio Biaya Operasional (R9). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” selama tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 5,61%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya operasional hanya sebesar 5,61% dari total aset. Pada tahun 2003 persentase biaya operasional ini disebabkan biaya operasional credit union sejumlah Rp 29.252.080 dan rata-rata aktiva sebesar Rp 521.411.078,5. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,50 maka dapat diketahui bahwa biaya operasional credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” selama tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 4,16%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya operasional hanya sebesar 4,16% dari total aset. Pada tahun 2004 turunnya
persentase biaya
operasional dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan biaya operasional
credit union sejumlah Rp 43.025.080 dan rata-rata aktiva sebesar Rp 1.032.408.295. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,50 maka dapat diketahui bahwa biaya operasional
credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” selama tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 5,23%. Hal ini berarti bahwa terdapat biaya operasional hanya sebesar 5,23% dari total aset. Pada tahun 2005 naiknya
persentase biaya operasional
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan biaya operasional credit union sejumlah Rp 208.811.308 dan rata-rata aktiva sebesar Rp 3.985.191.191. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 2,50 maka dapat diketahui bahwa biaya operasional credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. f. Rasio Total S H U ( R 12) Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena credit union tidak mampu menghasilkan persentase pendapatan bersih yang memadai apa bila dibandingkan dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 4,67%. Hal ini berarti bahwa dari total aset yang ada terdapat pendapatan atau SHU hanya sebesar 4,67%. Pada tahun 2003 persentase SHU disebabkan SHU credit union sejumlah Rp 24.155.593 dan rata-rata aktiva sebesar Rp 521.411.078,5. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 1,37 maka dapat diketahui bahwa SHU credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena credit union tidak mampu menghasilkan persentase pendapatan bersih yang memadai apa bila dibandingkan dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 7,16%. Hal ini berarti bahwa dari total aset yang ada terdapat pendapatan atau SHU hanya sebesar 7,16%. Pada tahun 2004 naiknya persentase SHU dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan SHU credit
union
sejumlah
Rp 1.032.408.295.
Rp
74.014.422
dan
rata-rata
aktiva
sebesar
Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan
nilai b sebesar negatif 1,37 maka dapat diketahui bahwa SHU credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena credit union tidak mampu menghasilkan persentase pendapatan bersih yang memadai apa bila dibandingkan dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 1,89%. Hal ini berarti bahwa dari total aset yang ada terdapat pendapatan atau SHU hanya sebesar 1,89%. Pada tahun 2005 turunnya persentase SHU dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan SHU credit
union
sejumlah
Rp
75.676.205
dan
rata-rata
aktiva
sebesar
Rp 3.985.191.191. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
nilai b sebesar negatif 1,37 maka dapat diketahui bahwa SHU credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun.
5. Liquidity / Likuiditas (L) a. Rasio Likuiditas Terhadap Tabungan (L1). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 3,24%. Hal ini berarti bahwa cadangan kas likuid sebesar 3,24% tidak cukup untuk memenuhi keperluan penarikan simpanan non-saham. Pada tahun 2003 persentase likuiditas terhadap simpanan disebabkan
credit union sejumlah Rp 13.664.282 dan
likuiditas terhadap simpanan
hutang-hutang berbunga sebesar Rp 421.490.607. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,32 maka dapat diketahui bahwa likuiditas terhadap tabungan credit union
cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 7,22%. Hal ini berarti bahwa cadangan kas likuid sebesar 7,22% tidak cukup untuk memenuhi keperluan penarikan simpanan non-saham.
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Pada tahun 2004 naiknya persentase likuiditas terhadap simpanan dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan likuiditas terhadap simpanan
credit union sejumlah Rp 86.210.808 dan hutang-hutang berbunga sebesar Rp 1.192.665.243 Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,32 maka dapat diketahui bahwa likuiditas terhadap tabungan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena persentase yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar sistem PEARLS.
Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005
sebesar 7,87%. Hal ini berarti bahwa cadangan kas likuid sebesar 7,87% tidak cukup untuk memenuhi keperluan penarikan simpanan non-saham. Pada tahun 2005 naiknya
persentase likuiditas terhadap simpanan
dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan likuiditas terhadap simpanan
credit union sejumlah Rp 442.433.849 dan hutang-hutang berbunga sebesar Rp 5.621.550.201. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 2,32 maka dapat diketahui bahwa likuiditas terhadap tabungan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. b. Rasio Aset Likuid yang tidak Menghasilkan Terhadap Total Aset (L2). Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena credit union mampu mengurangi persentase total aset yang
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
diinvestasikan dalam aset likuid yang tidak menghasilakan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 0,46%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset likuid yang tidak menghasilkan hanya sebesar 0,46% dari seluruh total aset. Pada tahun 2003 persentase aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset disebabkan kas di credit union sejumlah Rp 2.802.200 dan total aktiva sebesar Rp 609.654.082. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 1,02 maka dapat diketahui bahwa aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset credit union
cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena credit union mampu mengurangi persentase total aset yang diinvestasikan dalam aset likuid yang tidak menghasilakan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 0,90%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset likuid yang tidak menghasilkan hanya sebesar 0,90% dari seluruh total aset. Pada tahun 2004 naiknya
persentase aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap
total aset dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset di credit union sejumlah Rp 13.182.075 dan total aktiva sebesar Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 1,02 maka dapat diketahui
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
bahwa aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang tidak ideal. Kinerja dikatakan tidak ideal, karena credit union tidak mampu mengurangi persentase total aset yang diinvestasikan dalam aset likuid yang tidak menghasilkan sesuai dengan standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 2,50%. Hal ini berarti bahwa terdapat aset likuid yang tidak menghasilkan sebesar 2,50% dari seluruh total aset. Pada tahun 2005 naiknya
persentase aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total
aset dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan aset likuid yang tidak menghasilkan
terhadap
total
aset
di
credit
union
sejumlah
Rp 163.392.600 dan total aktiva sebesar Rp 6.515.219.874.
Dari
persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 1,02 maka dapat diketahui bahwa aset likuid yang tidak menghasilkan terhadap total aset credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
6. Sign of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S) a. Rasio Pertumbuhan Piutang (S1) Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
130,14%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan piutang beredar sebesar 130,14% dari pinjaman beredar tahun lalu. Pada tahun 2003 persentase pertumbuhan piutang beredar disebabkan piutang tahun berjalan di credit union sejumlah Rp 514.827.725 dan piutang akhir tahun lalu sebesar Rp 395.590.575. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 173,03 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan piutang beredar credit union
cenderung meningkat dari
tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 224,25%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan piutang beredar sebesar 224,25 % dari pinjaman beredar tahun lalu. Pada tahun 2004 naiknya
persentase pertumbuhan piutang yang beredar dibandingkan
pada tahun 2003 disebabkan piutang tahun berjalan di credit union sejumlah
Rp 1.154.531.600 dan piutang pada akhir tahun lalu sebesar
Rp 514.827.725. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 173,03 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan piutang beredar credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 476,20%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan piutang beredar sebesar 476,20% dari pinjaman beredar tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya
persentase pertumbuhan piutang yang beredar dibandingkan
pada tahun 2004 disebabkan piutang tahun berjalan di credit union sejumlah
Rp 5.497.882.175 dan piutang pada akhir tahun lalu sebesar
Rp 1.154.531.600. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 173,03 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan piutang beredar credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. b. Rasio Pertumbuhan Investasi Keuangan (S3) Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 214,53%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan investasi keuangan sebesar 214,53% dari investasi keuangan tahun lalu. Pada tahun 2003 persentase
pertumbuhan
investasi
keuangan
disebabkan
investasi
keuangan tahun berjalan credit union sejumlah Rp 59.170.975 dan investasi keuangan akhir tahun lalu sebesar Rp 27.850.825. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 19,47 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan investasi keuangan credit
union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 161,51%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan investasi keuangan sebesar 161,51% dari investasi keuangan tahun lalu. Pada tahun 2004 turunnya persentase pertumbuhan investasi keuangan dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan investasi keuangan tahun berjalan di credit union sejumlah
Rp 95.570.975 dan investasi keuangan pada akhir tahun lalu
sebesar Rp 59.170.975. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 19,47 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan investasi keuangan credit union
cenderung meningkat dari tahun ke
tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 253,48%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan investasi keuangan sebesar 253,48% dari investasi keuangan tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya
persentase pertumbuhan investasi keuangan dibandingkan pada
tahun 2004 disebabkan investasi keuangan tahun berjalan di credit union sejumlah
Rp 242.258.075 dan investasi keuangan pada akhir tahun lalu
sebesar Rp 95.570.975. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
dan nilai b sebesar positif 19,47 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan investasi keuangan credit union
cenderung meningkat dari tahun ke
tahun. c. Rasio Pertumbuhan Simpanan (S5) Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 155,97%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan simpanan sebesar 155,97% dari pertumbuhan simpanan tahun lalu. Pada tahun 2003 persentase pertumbuhan simpanan disebabkan simpanan tahun berjalan
credit union sejumlah Rp 421.490.607 dan simpanan akhir tahun lalu sebesar Rp 270.223.050. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 157,68 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan simpanan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 282,96%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan simpanan sebesar 282,96% dari pertumbuhan simpanan tahun lalu. Pada tahun 2004 naiknya persentase pertumbuhan simpanan dibandingkan pada tahun 2003
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
disebabkan
simpanan
tahun
berjalan
di
credit
union
sejumlah
Rp 1.192.665.243 dan simpanan pada akhir tahun lalu sebesar Rp 421.490.607. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 157,68 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan simpanan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 471,34%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan simpanan sebesar 471,94% dari pertumbuhan simpanan tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya persentase pertumbuhan simpanan dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan
simpanan
tahun
berjalan
di
credit
union
sejumlah
Rp 5.621.550.201 dan simpanan pada akhir tahun lalu sebesar Rp 1.192.665.243. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 157,68 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan simpanan credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. d. Rasio Pertumbuhan Modal Lembaga (S8) Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 132,61%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan modal lembaga
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
sebesar 132,61% dari modal lembaga tahun lalu. Pada tahun 2003 persentase pertumbuhan modal lembaga disebabkan modal lembaga tahun berjalan credit union sejumlah Rp 36.826.568 dan modal lembaga akhir tahun lalu sebesar Rp 27.769.875. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 10,41 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan modal lembaga credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 238,10%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan modal lembaga sebesar 238,10% dari modal lembaga tahun lalu. Pada tahun 2004 naiknya persentase pertumbuhan modal lembaga dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan modal lembaga tahun berjalan di credit union sejumlah Rp 87.684.740 dan modal lembaga pada akhir tahun lalu sebesar Rp 36.826.568. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 10,41 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan modal lembaga credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
111,79%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan modal lembaga sebesar 111,79% dari modal lembaga tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya persentase pertumbuhan modal lembaga dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan modal lembaga tahun berjalan di credit union sejumlah Rp 98.027.323 dan modal lembaga pada akhir tahun lalu sebesar Rp 87.684.740. Dari persamaan trend yang cenderung menurun dan nilai b sebesar negatif 10,41 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan modal lembaga credit union cenderung menurun dari tahun ke tahun. e. Rasio Pertumbuhan Anggota (S10) Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 84,72%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan anggota
sebesar
84,72% dari anggota tahun lalu. Pada tahun 2003 persentase pertumbuhan anggota disebabkan jumlah anggota tahun berjalan credit union berjumlah 549 orang dan jumlah anggota akhir tahun lalu berjumlah 648 orang. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 118,51 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan anggota credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 120,58%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan anggota sebesar 321,75% dari anggota tahun lalu. Pada tahun 2004 naiknya persentase pertumbuhan jumlah anggota dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan jumlah anggota tahun berjalan di credit union berjumlah 662 orang dan jumlah anggota pada akhir tahun lalu berjumlah 549 orang.Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 118,51 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan anggota credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 321,75%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan anggota sebesar 321,75% dari anggota tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya persentase pertumbuhan jumlah anggota dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan jumlah anggota tahun berjalan di credit union berjumlah 2130 orang dan jumlah anggota pada akhir tahun lalu berjumlah 662 orang. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 118,51 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan anggota credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
f. Rasio Pertumbuhan Total Aktiva (S11) Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2003 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2003 sebesar 38,82%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan total aktiva sebesar 38,82% dari total aktiva tahun lalu.
Pada tahun 2003 persentase
pertumbuhan total aktiva disebabkan aktiva tahun berjalan credit union sejumlah Rp 609.654.082 dan aktiva akhir tahun lalu sebesar Rp 439.168.075. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 154,45 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan total aktiva credit union cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2004 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2004 sebesar 13,86%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan total aktiva sebesar 13,86% dari total aktiva tahun lalu. Pada tahun 2004 naiknya persentase pertumbuhan aktiva dibandingkan pada tahun 2003 disebabkan aktiva tahun berjalan di credit union sejumlah Rp 1.455.162.508 dan aktiva pada akhir tahun lalu sebesar Rp 609.654.082. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 154,45 maka dapat
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
diketahui bahwa pertumbuhan total aktiva credit union
cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil analisis data Credit Union “Banuri Harapan Kita” pada tahun 2005 menunjukkan kinerja yang ideal. Kinerja dikatakan ideal, karena persentase yang dihasilkan lebih tinggi dari standar sistem PEARLS. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2005 sebesar 347,73%. Hal ini berarti bahwa adanya pertumbuhan total aktiva sebesar 347,73% dari total aktiva tahun lalu. Pada tahun 2005 naiknya persentase pertumbuhan aktiva dibandingkan pada tahun 2004 disebabkan aktiva tahun berjalan di credit union sejumlah Rp 6.515.219.874 dan aktiva pada akhir tahun lalu sebesar Rp 1.455.162.508. Dari persamaan trend yang cenderung meningkat dan nilai b sebesar positif 154,45 maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan total aktiva credit union meningkat dari tahun ke tahun.
142
cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
1. Analisis PEARLS a. Protection / Perlindungan (P)
Secara umum, Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai kinerja yang tidak ideal pada aspek ini. Artinya Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu menyediakan dana cadangan resiko sehingga tidak dapat menutup resiko tunggakkan pinjaman > 12 bulan maupun tunggakkan pinjaman 1-12 bulan. Ini berarti Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mempunyai dana cadangan resiko sebagai sumber utama perlindungan guna menutup kerugian akibat kredit macet. b. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai struktur keuangan yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan dan kemampuan memperoleh pendapatan yang berbasiskan investasi, dimana dengan cara ini membantu manajemen dalam menentukan investasi yang paling menguntungkan. Sedangkan, untuk kekuatan keuangannya Credit Union “Banuri Harapan Kita” belum mampu menggali modal dari simpanan saham serta non-saham dan belum mampu meningkatkan modal lembaga pada tingkat yang ideal.
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
c. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
Dari analisis data pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005,
Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai kinerja yang tidak ideal dalam menekan resiko atas masalah yang terjadi pada pinjaman yang diberikan. Sedangkan untuk rasio aset yang tidak menghasilkan, pada tahun 2004 dan tahun 2005 nilainya masih mencapai > 5%. Apabila rasio ini tidak dapat ditekan pada tingkat yang ideal, maka semakin sulit bagi
Credit Union “Banuri Harapan Kita” untuk meningkatkan kinerjanya dalam memperoleh pendapatan yang optimal. d. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
Dengan memisahkan pendapatan dan biaya, rasio-rasio PEARLS dapat secara akurat menunjukan alasan mengapa credit union tidak mampu menghasilkan pendapatan bersih yang memadai. Contohnya SHU yang dihasilkan pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 tidak menunjukan nilai yang ideal artinya kinerja Credit Union “Banuri Harapan Kita” belum menghasilkan keuntungan yang maksimal pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. e. Liquidity / Likuiditas (L)
Secara umum, kesimpulan yang dapat ditarik dari aspek ini bahwa kinerja Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu menyediakan cadangan kas likuid untuk memenuhi permintaan pinjaman yang diberikan dari simpanan non-saham.
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Selain itu, Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga menunjukkan kinerja yang ideal dalam menginvestasi total aset likuid yang tidak menghasilkan dengan jumlah sekecil mungkin. f. Signs of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
Secara umum, Credit Union “Banuri Harapan Kita” mengalami pertumbuhan yang positif pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. tujuan ideal dari semua credit union adalah untuk mencapai pertumbuhan positif nyata ( misalnya pertumbuhan bersih investasi keuangan setelah inflasi) setiap tahun. Pertumbuhan anggota dari tahun 2003 sampai dengan 2005 menunjukkan kinerja pengurus yang berhasil dalam program pemasarannya untuk menarik anggota baru.
2. Analisis Trend Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” tahun 2003 sampai dengan 2005 sebagai berikut : a. Protection / Perlindungan (P)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek ini dapat dikatakan tetap. Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan trend yang tetap serta nilai b sebesar 0. b. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek investasi yang likuid dapat dikatakan meningkat.
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan trend yang meningkat serta nilai b sebesar positif 0,35. Sedangkan dari aspek investasi finansial dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan trend yang menurun serta nilai b sebesar negatif 2,6. c. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang menurun serta nilai b sebesar negatif 18,34. Sedangkan dari aspek aset yang tidak menghasilkan pendapatan dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b sebesar positif 2,05. d. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek SHU dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang menurun serta nilai b sebesar negatif 1,37. e. Liquidity / Likuiditas (L)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek likuiditas terhadap tabungan dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 2,23. Sedangkan dilihat dari aset likuid yang tidak menghasilakan terhadap total aset dapat dikatakan meningkat.
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Hal ini dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 1,02. f. Signs of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan piutang dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 173,03. Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan investasi keuangan dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 19,47. Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan simpanan dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 157,68. Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan modal anggota dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang menurun serta nilai b negatif 10,41. Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan anggota dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 118,51.
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan total aktiva dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 154,45.
B. Saran
Berikut beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengurus Credit Union “Banuri Harapan Kita” : 1. Protection / Perlindungan (P)
Setiap credit union tidak ingin nilai aset dan penghasilanya menurun, maka sangat diharapkan Credit Union “Banuri Harapan Kita”untuk membentuk dana cadangan resiko sebagai cara utama untuk tetap bertahan melawan kredit lalai. Untuk membentuk dana cadangan resiko dapat di bentuk dengan cara menyisihkan sisa hasil usaha pada setiap bulannya. 2. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)
Credit Union “Banuri Harapan Kita” sebenarnya mempunyai potensi pertumbuhan yang ideal dan kemampuan dalam memperoleh pendapatan. Maka Credit Union “Banuri Harapan Kita” diharapkan dapat memaksimalkan aset-aset produktif sebagai cara memperoleh pendapatan yang memadai. Untuk meningkatkan modal lembaga, salah satu cara yang lebih cepat adalah dengan menggunakan perolehan keuntungan dari simpanan saham.
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
3. Asset Quality / Kualitas Aset (A)
Pentingnya mengurangi jumlah aset-aset yang tidak menghasilkan, karena aset-aset yang tidak menghasilkan dengan persentase yang tinggi akan berakibat negatif dan akan mengurangi pendapatan. Kalau credit union mau memperbaiki citranya, segeralah perbaiki rasio-rasio aset-aset yang tidak menghasilkan, misalnya kas ditangan disesuaikan dengan kebutuhan selama periode tertentu saja. Memperbaiki citra credit union adalah sangat penting karena ini demi keberhasilan program pemasaran yang dilakukan oleh para pengurus.
Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga harus memperhatikan rasio pinjaman lalai. Pinjaman diatas plafon (batas pinjaman tertinggi) apalagi di bawah simpanan perlu dianalisis lebih tajam. Disarankan, petugas kredit melakukan survei lapangan terhadap pengaju pinjaman. 4. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)
Setiap credit union ingin menghasilkan pendapatan yang memadai untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk meningkatkan pendapatan, pengurus Credit Union “Banuri Harapan Kita” diharapkan meninjau kembali Pola Kebijaksanaan (POLJAK) yang berlaku baik mengenai simpanan anggota, jenis pinjaman, ketentuan untuk peminjam, maupun tingkat bunga yang berlaku untuk masing-masing simpanan dan pinjaman. Untuk pendapatannya
meningkatkan terutama
total
pendapatan
149
SHU, bunga
lebih
ditingkatkan
pinjaman
beredar
lagi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
mengurangi / menekan biaya operasional yang tinggi. Juga disarankan agar mampu menekan laju kredit lalai dan jumlah aset yang tidakmenghasilkan dari total aset, karena keduanya berpengaruh pada perolehan pendapatan. 5. Liquidity / Likuiditas (L)
Untuk menjaga likuiditas, manajer yang berkaitan dengan likuiditas beserta stafnya perlu memperhitungkan dana yang diperoleh dari operasi dan dana tambahan, membuat anggaran kredit yang lengkap, termasuk semua penerimaan kas yang diperkirakan dan perkiraan pembayaran tunai, dalam arti perlu sistem pengelolaan yang efektif dengan informasi mengenai jangka waktu, jumlah suku bunga antara pinjaman dan simpanan, sehingga apabila terjadi perubahan dana yang dihimpun dan kredit segera dapat diantisipasi untuk mempertahankan likuiditas dengan tidak mengorbankan produktifitas dana yang tersedia. 6. Signs of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)
Untuk memelihara nilai aset adalah melalui pertumbuhan aset yang cepat dan tinggi beserta perolehan keuntungan yang memadai. Sedangkan untuk mencapai pertumbuhan anggota, credit union dapat menjadikan simpanan saham maupun menciptakan produk-produk tabungan baru sebagai alat untuk menarik anggota-anggota baru dan mempertahankan anggota lama. Untuk meningkatkan pertumbuhan simpanan non-saham diharapkan
Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai ide-ide yang kreatif untuk mendorong pertumbuhan anggota dan jenis-jenis tabungan, misalnya membuka tabungan untuk pendidikan anak samapi jenjang perguruan tinggi.
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
C. Keterbatasan
Pada dasarnya Sistem PEARLS memiliki 44 indikator. Namun tidak semua indikator dalam sistem ini sesuai dengan credit union yang ada di Indonesia. Indikator yang sesuai dengan credit union yang ada di Indonesia hanya 25 indikator saja. Jadi penulis hanya menggunakan 25 indikator dalam menganalisis kinerja keuangan credit union.
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. (1995). Statistik Ekonomi Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN. Badudu, J.S dkk. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka Sinar Harapan. Credit Union Couseling Office. (1973). Apa yang Anda Ketahui Tentang Koperasi Kredit (Credit Union). Jakarta. Hanafi. (2000). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia. (1995). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Prastowo, Dwi. (1995). Analisis Laporan Keuangan, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Richardson, David, C. (2002). PEARLS Monitoring Sistem of Credit Union. Pontianak: Perkumpulan Pancur Kasih. Tugiman, Hiro. (1996). Akuntansi untuk Badan Usaha Koperasi. Yogyakarta: Kanisius. UU RI no.25 Th. 1992. (1993). Tentang Perkoperasian. Jakarta : Penerbit Eko Jaya.
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
154