Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Pengawasan Aktifitas Komputer Microsoft Windows Dengan SNMP Moh Noor Al Azam, S.Kom, M.MT Moh. Iqbal (04104016) Universitas Narotama Surabaya Semenjak awal digunakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun 1960, Fungsi komputer semakin meningkat karena pengguna dapat saling bertukar data dan informasi. Hingga sekarang ini perkembangan jaringan komputer semakin kompleks, bagian petugas jaringan dalam sebuah komunitas tentunya semakin di tuntut untuk selalu meningkatkan kualitasnya agar terjadi kelancaran proses komunikasi dalam jaringan tersebut. Salah satu cara untuk mencapai kualitas tersebut adalah dengan menggunakan protokol “Simple Network Management Protocol” atau SNMP. Ketika di perkenalkan pada tahun 1988 dalam RFC 1065, SNMP berguna untuk memonitor aktifitas titik - titik jaringan komputer dan dalam kondisi perangkat yang berbeda-beda. Sistem operasi Microsft Windows juga salah satu bagian dari titik - titik dalam jaringan yang akhir – akhir ini semakin marak penggunaannya. oleh karena itu untuk memaksimalkan penggunaan SNMP, dalam TUGAS AKHIR ini penulis mengambil judul “PENGAWASAN AKTIFITAS KOMPUTER MICROSOFT WINDOWS DENGAN SNMP”. 1.
Latar Belakang Pada Agustus tahun 1988 dalam RFC 1065 diperkenalkanlah Simple Network Management Protocol atau SNMP. Dengan tujuan “simplicity and extensibility”-nya SNMP dijadikan salah satu dasar sebagai manajemen jaringan dalam internet. Hingga saat ini penggunaan SNMP umumnya banyak terdapat pada berbagai perangkat jaringan misalnya Router, Switch, Modem. Tak terkecuali pada sistem operasi Microsft Windows, SNMP yang terdapat di dalamnya juga mampu untuk menginformasikan penggunaan performa penggunaan jaringan, layanan yang berjalan, proses yang dilakukan serta obyek – obyek lainnya. SNMP yang bertujuan “simplicity and extensibility”nya dan juga berfungsi sebagai “task manager”nya sistem operasi Microsft Windows, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengawasan Aktifitas Komputer Microsoft Windows Dengan SNMP”.
2.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disebutkan diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa SNMP merupakan perangkat lunak komputer.yang di desain untuk memudahkan pengawasan dan pengaturan perangkat dalam jaringan komputer. Namun bagaimanakah memanfaatkan SNMP untuk mengawasi aktifitas aplikasi pada jaringan TCP/IP dengan perangkat komputer yang bersistem operasi Microsoft Windows versi XP ?
3.
Tujuan Dan Manfaat Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penggunaan SNMP disini adalah sebagai salah satu cara untuk mendapatkan informasi aktifitas apa saja yang telah dilakukan pengguna komputer melalui jaringan. Manfaat bagi pengguna software adalah software ini merupakan salah satu alat yang memudahkan petugas jaringan
1
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
komputer dalam mengawasi aktifitas aplikasi yang berjalan di komputer pengguna misalnya untuk mencatat aplikasi apa saja yang sedang digunakan, berapa banyak memori yang digunakan aplikasi tersebut, dan parameter apa saja yang menyertai proses aplikasi tersebut.
dengan komputer menjadi lebih mudah dan cepat. Dalam RFC 1067 bagian “3. SNMP Architecture” dijelaskan bahwa : “Implicit in the SNMP architectural model is a collection of network management stations and network elements. Network management stations execute management applications which monitor and control network elements. Network elements are devices such as hosts, gateways, terminal servers, and the like, which have management agents responsible for performing the network management functions requested by the network management stations. The Simple Network Management Protocol (SNMP) is used to communicate management information between the network management stations and the agents in the network elements”. Dari RFC 1067 tersebut merupakan salah satu jawaban agar permasalahan dalam jaringan computer dapat di kurangi. Dan dijelaskan di website Microsft technet bahwa “SNMP is a network management protocol and infrastructure widely used on IP networks. It was originally developed in the Internet community to monitor and troubleshoot routers and bridges. SNMP allows network administrators to manage network devices such as workstation or server computers, routers, switches, and wireless access points”. Berdasarkan keterangan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa SNMP merupakan protokol yang digunakan untuk mengelola jaringan dan infrastrukturnya yang berjalan pada jaringan TCP/IP, yang terdiri dari Manajemen SNMP dan SNMP Agen sehingga pertukaran informasi dapat dilakukan antara keduanya sesuai dengan pesan yang diminta. Adapun SNMP Agen dapat berlaku luas pada
4.
Batasan Masalah Dengan permasalahan yang disebutkan diatas tidak menutup untuk melebarnya ruang lingkupnya, oleh karena itu penulis membatasi pada: 1. Sistem operasi yang digunakan adalah jenis Microsoft Windows XP versi Home atau Professional 2. Software SNMP pada agent menggunakan Software SNMP yang sudah terpaket pada Sistem operasi Microsoft Windows 3. Jaringan yang digunakan adalah TCP/IP 4. Proses alur dan arsitektur pembuatan aplikasi “Pengawasan Aktifitas Komputer Microsoft Windows Dengan SNMP” 5. Dengan menggunakan software Snmpwalk, Microsft Visual Basic Versi 6 dan Microsft SQL Server 2000 Developer Edition. 6. Untuk penggunaan software tersebut, pembahasan meliputi penjelasan proses pemasukan dan pencatatan data hasil Snmpwalk ke database.
5.
Solusi dari SNMP Pemakaian computer saat ini yang semakin marak dan permasalahan yang mengikutinyapun semakin banyak pula. Dalam sebuah komunitas jaringan computer yang besar (perusahaan) tentunya kualitas jaringan haruslah bagus agar tugas – tugas yang berkenaan
2
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
berbagai perangkat jaringan seperti Komputer Desktop, Modem, Notebook, Switch, Router ,dst.
nilainya yang dimiliki dan terdapat pada SNMP Agent. Sehingga bila terdapat permintaan dari SNMP Management dapat segera direspon. Penamaan obyek dalam MIB mempunyai struktur hirarki unik yang seperti pohon. Secara umum kode obyek diawali dengan kode obyek global, yang digunakan sebagai patokan utama bagi kode pada obyek- obyek berikutnya. Sehingga bila ingin mengambil obyek informasi yang berada dibawah obyek gobal tersebut, maka parameter obyek global harus disertakan. Semisal pada Microsft Windows kita ingin mengambil obyek “LAN Manager MIB II” dengan nama tempat “77” pada “1.3.6.1.4.1.77” maka bagian “1.3.6.1.4.1” harus pula di sertakan sebelum obyek yang kita maksud tadi. Salah satu keuntungan dari struktur hirarki tersebut adalah bilamana sebuah organisasi ingin menambahkan obyek baru, maka organisasi tersebut cukup menambahkannya setelah obyek globalnya. Misalnya “1.3.6.1.2.1.25.” sebagai obyek global, maka dari organisasi tersebut perlu menambahkan obyek tertentu “3.6.1.1” dari organisasi tersebut. Sehingga SNMP membacanya sebagai “1.3.6.1.2.1.25.3.6.1.1”.
Komponen Dasar SNMP Agar pertukaran pesan SNMP dapat dilakukan, maka diperlukan komponen dasar diantaranya sebagai berikut : • SNMP Management, yaitu komputer yang menjalankan software SNMP Management untuk mengirimkan dan mengupdate informasi yang diperlukan ke perangkat yang berjalan sebagai SNMP Agent. SNMP Management juga dapat menset konfigurasi bila mempunyai hak tersebut. • SNMP Agent adalah perangkat yang menjalankan software untuk merespon dan mengumpulkan informasi sesuai dengan permintaan Sistem Manajemen SNMP.
(Gambar 1) Penggunaan SNMP dalam sebuah jaringan 6. Sekilas Alur Pesan dalam SNMP 6.1. Management Information Base Management information base atau dapat disingkat dengan MIB, merupakan sekumpulan daftar informasi yang ada pada agent. Informasi tersebut menggambarkan obyek - obyek dan
(Gambar 2) Contoh hirarki Modul “HOST-RESOURCES-V2-MIB”
3
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
(Gambar 5) Gambaran pengirimn pesan SNMP (Gambar 4) Contoh hirarki Modul “HOST-RESOURCES-V2-MIB” dengan obyek identifier “1.3.6.1.2.1.25”
6.3. Komunitas pada SNMP Untuk dapat melakukan pertukaran pesan antara SNMP Agent dengan SNMP Manajemen diperlukan satu atau beberapa nama kode untuk sebuah komunitas yang sama disebut juga sebagai “SNMP Community”. Penamaan sebuah komunitas disini bersifat “case sensitif”, sehingga respon terhadap permintaan dan pesan dapat berlangsung dengan baik. Untuk menghindarkan kejadian yang tidak diinginkan umumnya terdapat dua jenis keamanan komunitas yaitu “read only” dan “read write”.
6.2. Pertukaran Informasi di SNMP Dalam melakukan pertukaran informasi SNMP mempunyai beberapa cara, antara lain : • Get request, obyek tunggal yang di kirim dari SNMP Management. • Get next request, jenis permintaan yang luas dari SNMP Management untuk digunakan mengeksplorasi obyek – obyek dalam SNMP Agent. Tipe ini biasanya digunakan untuk tabel MIB yang dinamis. • Get bulk request, permintaan pesan dari SNMP Management untuk semua obyek – obyek pada SNMP Agent dalam sekali pengiriman pesan • Set request, digunakan untuk mengubah nilai pada SNMP Agent, setelah SNMP Agent diatur untuk hak tersebut. • Get response, merupakan bentuk jawaban dari SNMP Agent atas permintaan yang diberikan. • Trap, mengirimkan pesan dari SNMP Agent untuk SNMP Management tanpa permintaan sebelumnya, karena adanya kejadian tertentu,semisal perangkat tersebut me-restrart.
7.
Kebutuhan Minimal Aplikasi Untuk mendukung aplikasi “Pengawasan Aktifitas Komputer Microsoft Windows Dengan SNMP” ini penulis menyarankan agar di sediakannya perangkat komputer, antara lain : 7.1. Perangkat Keras (Hardware). Dapat menggunakan CPU dengan prosesor 800 Mhz, dengan RAM minimal 128 Mb, Monitor SVGA dengan resolusi minimum 800x 600, Harddisk Minimum 10 Gb serta Keyboard dan mouse. 7.2. Untuk kebutuhan perangkat lunak (Software) menggunakan Sistem Operasi Microsoft Windows XP, Microsoft SQL Server 2000 Development Edition, Microsoft
4
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Visual Basic Versi 6.0 sebagai development tool, Snmpwalk versi UCD-SNMP 3.0 7.3. Jaringan TCP/IP, dengan port 161 dan 162 yang terbuka.
informasi antara SNMP Agent dengan SNMP Management. Sebagai gambaran aplikasi dimulai dari “SNMP poller” dengan mendaftarkan alamat SNMP Agent yang akan di awasi oleh SNMP Management, kemudian setelah itu “SNMP poller” mengkompile daftar SNMP Agent ke file eksekusi. Kemudian pada waktu yang telah diset, pada “SNMP poller” mengeksekusi file tersebut sehingga menghasilkan file – file informasi dari SNMP Agent. File yang dihasilkan tersebut kemudian di konversi untuk disimpan ke dalam database. Untuk SNMPmon dilakukan setting autensifikasi koneksi dengan database. Setelah itu informasi catatan dari database di olah ke bentuk tampilan tabel yang lebih mudah dicerna pengguna.
8.
Database Sebagai Pusat Data Dalam buku “Aplikasi Database dan Crystal Report pada Visual Basic 6.0” (hal 2) menjelaskan bahwa Database adalah sekumpulan data yang terdiri dari atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. Sedangkan tabel sendiri merupakan penyimpanan data yang telah diolah dan mempunyai suatu tema tertentu yang berhubungan dengan informasi yang terdiri dari baris dan kolom. Dalam database istilah kolom disebut sebagai field yaitu tempat dimana data atau informasi dalam kelompok sejenis dimasukkan pada tabel, sedangkan istilah baris disebut sebagai record yaitu data lengkap dalam jumlah tunggal yang tersimpan dalam bentuk baris horisontal pada tabel.
(Gambar 6) Contoh sebuah tabel 9.
Desain Skema Proses Untuk Aplikasi SNMPmon Untuk Aplikasi “Pengawasan Aktifitas Komputer Microsoft Windows Dengan SNMP ” terdiri dari dua aplikasi yaitu “SNMPmon” yang berfungsi sebagai pembaca hasil yang terdapat pada database dan “SNMP poller” berfungsi sebagai pemroses
(Gambar 7) Garis besar skema antara aplikasi SNMPmon dengan aplikasi SNMP poller
5
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
(Gambar 8) Garis besar skema proses data pada aplikasi SNMP poller
(Gambar 9) Garis besar skema proses data pada aplikasi SNMPmon
(Gambar 10) Aliran skema proses pada aplikasi SNMPmon. 10. Desain Aliran Data dalam DBMS SQL SERVER Setelah skema proses aplikasi dibuat, maka selanjutnya dibuatlah skema database, dengan tujuan agar proses aplikasi dengan pengembangan aplikasi tidak menyimpang jauh dari yang sudah di rencanakan sebelumnya.
6
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
(Gambar 12) tabel SNMPmon 10.1.1.2. Tabel pmon Tabel ini sebagai tempat pencatatan waktu dari proses konversi file – file dari informasi SNMP Agent pada SNMP Management CREATE TABLE dbo.pmon ( pid int NOT NULL, alias varchar(128), pdate smalldatetime, ptime smalldatetime, pon varchar(128), /* Keys */ CONSTRAINT PK_pmon PRIMARY KEY (pid) )
(Gambar 11) Skema database pada aplikasi SNMPmon 10.1.1. Struktur Data Agar pengelolaan data dapat dilakukan dengan efisien dan cepat oleh aplikasi , maka struktur data pada database merupakan hal yang penting agar database dapat berlangsung dengan lama. 10.1.1.1. Tabel idsys Tabel ini sebagai tempat penyettingan data yang akan digunakan pada proses pengkompile-an dan identifikasi SNMPAgent.
(Gambar 12) tabel SNMPmon CREATE TABLE dbo.idsys ( id int NOT NULL, alias varchar(64), ips varchar(20), ids varchar(128), isby varchar(50), /* Keys */ CONSTRAINT PK_idsys PRIMARY KEY (id) )
10.1.1.3. Tabel daemon Tabel ini sebagai tempat penyimpanan informsi dari proses konversi file – file dari informasi SNMP Agent pada SNMP Management. CREATE TABLE dbo.daemon ( idnum int NOT NULL, pid int, 7
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
hostid varchar(128), alias varchar(128), dupdate datetime CONSTRAINT DF_daemon_dupdate DEFAULT getdate(), oid varchar(256), oname varchar(256), ovalue varchar(256), category varchar(64), /* Keys */ CONSTRAINT PK_daemon PRIMARY KEY (idnum) )
(Gambar 17) Form setting koneksi database pada SNMPmon
(Gambar 18) Bentuk pesan kesalahan setting koneksi database
(Gambar 14) tabel SNMPmon
(Gambar 19) Bentuk pesan sukses setting koneksi database
(Gambar 15) Form SNMP poller yang simpel
(Gambar 20) Bentuk pesan penyimpanan setting koneksi database (Gambar 16) Form SNMP poller dalam bentuk detail konfigurasi
8
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
(Gambar 21) Bentuk form dalam aplikasi SNMPmon
(Gambar 24) Bentuk informasi daftar aplikasi yang sudah di install pada form device look dalam waktu yang telah di pilih
(Gambar 22) Bentuk catatan sejarah pada form device look (Gambar 25) Bentuk pohon informasi nilai-nilai obyek SNMP pada form device look dalam waktu yang telah di pilih. 11. Kesimpulan Dari uraian yang telah dibuat oleh penulis, maka dapat penulis simpulkan manfaat dari dikembangkannya aplikasi SNMPmon ini, antara lain : 11.1.bagi administrator jaringan aplikasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi proses aplikasi yang berjalan pada SNMP Agent tanpa harus menuju tempatnya. 11.2.aplikasi ini dapat digunakan untuk mencatat hal-hal yang berhubungan dengan pemakaian aplikasi yang berjalan pada SNMP Agent, misalnya memori, CPU, parameter aplikasi yang digunakan, dsb.
(Gambar 23) Bentuk informasi proses aplikasi pada form device look dalam waktu yang telah di pilih
9
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
sehingga pengguna software ini dipermudah dalam pengambilan keputusannya. 12.6.SNMPmon dapat pula dijadikan sebagai software inventory untuk perangkat keras maupun lunak komputer atau hal-hal yang berhubungan dengan SNMP.
11.3.Aplikasi ini dapat digunakan sebagai catatan sejarah dari proses yang berjalan pada SNMP Agent yang bersifat hari dan jam 11.4.Penggunaan sumber daya CPU pada SNMP Agent untuk informasi yang diperlukan pada SNMP Management tidak banyak. 11.5.Bagi penulis, adalah sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar strata satu pada Fakultas Ilmu Komputer di Universitas Narotama Surabaya. 12. Saran Berdasarkan proses uraian yang dibuat oleh penulis, saran untuk aplikasi SNMPmon ini, antara lain : 12.1.Pada bagian file eksekutor untuk mendapatkan informasi dari SNMP Agent dari aplikasi SNMPmon, penulis menyarankan untuk di kembangkan dengan bahasa pemrograman dan di letakkan dalam aplikasi ini. Selain untuk mempercepat proses hal ini juga memudahkan untuk memproses data ke dalam database. 12.2.Untuk bagian SNMP Poller sebaiknya diberi fasilitas pengkompile otomatis, sehingga ketika terjadi perubahan data SNMP Agent pada database SNMP poller haya perlu mengkompile ke bentuk yang baru. 12.3.Ketika akan masuk ke SNMPmon sebaiknya di beri proses autensifikai agar pihak yang tidak berkepentingan tidak dapat mengaksesnya. 12.4.Pada SNMPmon dapat dikembangkan fasilitas “SNMP set” , sehingga apabila terjadi sesuatu pada SNMP Agent maka dapat di tanggulangi dengan lebih cepat. 12.5.Bagi pengembang berikutnya, SNMPmon sebaiknya di beri fasilitas untuk menganalisa data,
13. Daftar Pustaka 13.1.http://technet.microsoft.com/enus/library/bb726987(printer).aspx, Appendix B - Simple Network Management Protocol, Tanggal Download 30 Maret 2008 13.2.J. Case, J. Davin, M. Fedor dan M. Schoffstall, A Simple Network Management Protocol, RFC 1067, Network Working Group, Agustus 1988 13.3.K. McCloghrie, M. Rose dan TWG,Structure and Identification of Management Information for TCP/IP-based internets, RFC 1065,Network Working Group,Agustus 1988 13.4.PRASIMAX Technology Development Center,Protokol TCP/IP Bagian 1, Revision 1.0, 2002 13.5.Tim Madcoms dan Andi Offset, Aplikasi Database dan Crystal Report pada Visual Basic 6.0, Yogyakarta,2003
10