PENGARUH USIA PERANGKAT DESA TERHADAP KINERJA ADMINISTRASI DESA OLEH HERY BASUKI PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa,adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang- Undang No.32 Tahun 2004). Desa adalah wilayah yang penduduknya saling mengenal, hidup bergotong-royong, adat istiadat yang sama, dan mempunyai tata cara sendiri dalam mengatur kehidupan kemasyarakatannya. Di samping itu umumnya wilayah desa terdiri atas daerah pertanian, sehingga mata pencahariannya sebagian besar petani. Desa berada di bawah pemerintahan kabupaten. UU No. 22 Tahun 1999 jo UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memasukkan konsep tentang desentralisasi desa. Desa merupakan garda depan dari sistem pemerintahan RI yang keberadaannya merupakan ujung tombak dari pelaksanaan kehidupan yang demokratis di daerah. Peranan masyarakat desa sesungguhnya merupakan cermin atas sejauh mana aturan demokrasi diterapkan dalam pemerintah desa sekaligus merupakan ujung tombak implementasi kehidupan demokrasi bagi setiap warganya. Menurut Permendagri No 32/2006 Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; Administrasi Desa adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Desa;Administrasi Umum adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan Pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Umum;Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penduduk dan mutasi
1
penduduk pada Buku Administrasi Penduduk;Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pengelolaan keuangan desa pada Buku Administrasi Keuargan;Administrasi Pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi pembangunan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan pada Buku Administrasi Pembangunan;Administrasi Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan BPD Desa Boro merupakah salah satu desa berada di Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar dalam menjalankan tugasnya untuk melayani masyarakat, perangkat desa pegergunung terdiri dari seorang Kepala Desa, seorang Perangkat Desa, seorang Bendahara Desa dan dibantuoleh Kepala Urusan yang lainnya. Perangkat desa tersebut terdiri dari latar belakang pendidikanyang beraneka ragam. Mulai dari Strata 1 hingga lulusan Sekolah Dasar. Dengan kondisi yang demikian ini maka perlu dilakukan penelitian tentang hubungan tingkat Usia dan Pendidikan perangkat desa terhadap Kinerja desa dalam melayani masyarakat desa Boro Dalam menyelenggarakan pemerintahan dan melayani masyarakatnya Desa Boro mempunyai sistematika Kerja yang disesuaikan denga aturan yang berlaku. Sebagai sebuah lembaga yang bertugas penyelenggaraan urusan pemerintahan dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adapt istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka desa mempunyai tanggung jawab yang besar dalam hal kinerjanya. Salah satu tannggungjawab tersebut adalah penyelenggaraan administrasi desa. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32. Tahun 2006 administrasi desa. Mengingat tugas perangkat desa dalam menyelenggarakan administrasi tesebut cukup banyak dan berat maka peangkat Desa Boro haruslah mempunyai kemampuan dan kecakapan yang tinggi dengan kata lain perangkat desa harus mempunyai kulitas sumberdaya manusia yang tinggi sehingga dengan kulaits sumberdaya manusia yang tinggi diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap Kinerja Administrasi Desa public (Mayarakat). Dengan adanya sumberdaya manusia yang tinggi diharapkan tugas pekerjaan sebagai abdi Negara dapat dijalankan dengan baik dengan hasil yang optimal. Dengan Kondisi yang demikian ini maka penelitian tersebut berjudul “ Pengaruh Usia dan Tingkat Pendidikan Perangkat Desa Terhadap Kineja Administrasi Desa” ( Studi pada Pemerintahan Desa Boro Kec. Selorejo Kab.Blitar ) 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas , maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah Usia Perangkat Desa Berpengaruh terhada Kinerja Administrasi Desa Boro Kec. Selorejo Kab.Blitar?
2
2. Apakah Tingkat Pendidikan Perangkat desa Berpengaruh terhadap Kinerja Adminsitrasi Desa di Boro Kec. Selorejo Kab.Blitar 1.3. Tujuan Penelitian 1. Apakah Usia Perangkat Desa Berpengaruh terhada Kinerja Administrasi Desa Boro Kec. Selorejo Kab.Blitar? 2. Apakah Tingkat Pendidikan Perangkat desa Berpengaruh terhadapa Kinerja Adminsitrasi Desa di Boro Kec. Selorejo Kab.Blitar 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat ataupun kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai tberikut: 1. Manfaat teoritis adalah untuk memberikan kontribusi kepada ilmu pengetahuan dan pengembangan konsep mengenai Kualitas Kinerja Administrasi Desa di masa otonomi daerah khususnya pemerintahan desa dalam rangka meningkakan Kinerja Administrasi Desa kepada masyarakat. 2. Secara akademis adalah untuk memberikan khasanah bacaan di lingkungan almamater dan menambah wawasan penelitian serta bahan kajian penilaian lebih lanjut khususnya untuk biding penelitian yang sejenis,
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian Korelasional, jenis penelitian ini sangat tepat karena jenis penelitian ini menjelaskan hubungan antara peubah-peubah melalui pengujian hipotesis dan sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari Kualitas Kinerja Administrasi Desa `Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena pertimbangan peneliti Ingin Memperoleh Gambaran Tentang Kualitas Kinerja Administrasi Desa . Perangkat Desa Boro Kec.Selorejo Kab. Blitar dalam rangka otonomi daerah di Kabupaten Blitar. Penelitian ini ditekankan tentang pemahaman mendalam tentang Kualitas Kinerja Administrasi Desa . Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kab. Blitar dalam rangka otonomi daerah. Secara deskriptif berarti penelitian ini ingin menggambarkan secara mendalam suatu obyek penelitian. Pendekatan kualitatif deskriptif akan memandang masalah- masalah sebagai bagian yang tak terpisahkan dan tak terukur dari seluruh sistem di mana masalah tersebut merupakan bagian yang saling berkaitan satu sama lain. Menggunakan Metode Kualitatif Jenis penelitian ini dipilih karena data yang dikumpulkan berasal dari responden dengan menggunakan kuisoner yaitu dari sampel atas populasi untuk mewakili populasi tersebut. 3.2 Lokasi dan Situs Penelitian
3
Lokasi penelitian ini Desa Boro Kec.Selorejo Kab. Blitar Kabupaten Blitar. Pertimbangan lain adalah kedekatan peneliti dengan obyek penelitian yang berguna mengatasi keterbatasan waktu, tenaga dan biaya terhadap penelitian yang dilakukan. Sedangkan situs dalam penelitian ini ditetapkan di Kantor Perangkat Desa (Desa Boro Kec.Selorejo) Kabupaten Blitar. 3.5. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi yang dimaksud disini adalah jumlah seluruh dari unit analisa yang cirinya akan diduga (Singarimbun,1987). Populasi dalam penelitain ini adalah seluruh masyarakat Desa Boro Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar Populasi yang dimaksud disini adalah jumlah seluruh dari unit analisa yang cirinya akah diduga (Singarimbun,1987). Populasi dalam penelitain ini adalah masyarakat Desa Boro Kec.Selorejo Blitar. Sampel diambil dengan menggunakan Stratified Random Sampling sehinga perlu dicarai Faktor pembanding dari tiap tiap sub populasi yang disebut sampel fraction(f) (Nasir,1985) dengan cara mengambil sampel pada unit unit tertentu dan jabatan tertentu untuk bisa mewakili jumlah populasi sebanyak 400. 3.6. Metode Analisis Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisa terhadap data agar di interpretasikan. Sesuai dengan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji kebenaran hipotesis-hipotesis adalah metode statistik yang diharapkan dapat menentukan menerima atau menolak hipotesis adalah: Untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar peubah-peubah dalam konsep Kualitas Kinerja Administrasi Desa secara beama-sama terhadap peubah Kinerja Administrasi didesa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar(Y). Formula yang digunakan dalam korelasi adalah: 2
r
Sumber Keterangan r n x y
n(a y b1x1 y b2 x2 y) ( y) 2
n y 2 ( y )
: (Gujarati : 1992) : = Koefisien korelasi = banyaknya sampel = peubah yang mempengaruhi (bebas) = peubah yang dipengaruhi
Selain itu, interpretasi kuat lemahnya hubungan variabel yang terlihat juga ditentukan oleh peoalan yang dihadapi. Menurut sugiarto berikut merupakan pedoman penilaian terhadap kriteria hubungan (Korelasi) variabel beba dengan variabel terikat.
4
Nilai Kriteria Hubungan Korelasi Nilai ( r ) Kriteria Hubungan 0 Tidak ada korelasi 0 – 0.5 Korelasi lemah 0.5 – 0.8 Korelasi sedang 0.8 – 1 Korelasi kuat 1 Korelasi sempurna Sumber : Sugiarto (2002) 3.6.5. Analisa Regresi Analisa ini digunakan untuk mengamati dan mengetahui sejauh mana pengaruh yang ada dalam masing-masing peubah bebas terhadap peubah terikat dengan menggunakan Persamaan sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 ……….. + bnxn + e Di mana : Y = Peubah yang dipengaruhi X = Peubah yang mempengaruhi a = Konstanta regresi b = Konstanta regresi Linier Untuk mendapatkan Nilai b0, b1, b2 dan bk dapat digunakan Persamaan normal sebagai berikut (Kerlinger, 1987 : 77) Y = n.b0+b1X1+b2X2+b3X3+……..+bkXk YX1 = b0X1+b1 X 12 +biX1X2+b3X1X3+……..+bkX1X3 x k2 YX2
= boX2+b1X2X1+bi x22 +b3X2X3+……..+bkX2Xk
Yxk = boXk+b1XkX1+bi+b3XkX3+…...+bkX2(Kerlinger,1987) Apabila untuk menguji hipotesis empiris dapat digunakan hipotesis statistik sebagai berikut : Ho : xi xij (Xi mempunyai pengaruh paling kuat atau sama dengan Xij) Ho : xij (Xi mempunyai pengaruh paling kuat dibanding dengan Xij xi )
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.1. Analisa Korelasi Berganda Analisa Korelasi berfungsi Untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar peubah-peubah dalam konsep Kualitas Kinerja Administrasi Desa secara beama-sama terhadap peubah Kinerja Administrasi desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitardan memberikan gambaran hubungan antara Variabel yang digunakan dalam model penelitian dimana yang menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Besarnya koefisien korelasi mengindikasikan eratnya hubungan antara variabel yang digunakan dalam model . semakin besar nilai keofisien koralasi
5
mengindikasikan tingka kee4ratan hubungan antar Variabel independen dengan variabel dependen. R (Koefisien Korelasi) akan mempunyai nilai antara 0 dan 1, Bila R=0 berarti tidak ada hubungan yang mutlak. R=1 itu berarti menunjukkan hubungan yang muttlak antara peubah yang diteliti. Jadi semakin besar atau mendekati angka 1, nilai koefisien determinasinya semakin erat hubungannya dengan peubah yang diteliti. Ho = RyX1Y2,…………., Xk = o, yang berarti tidak ada hubungan antara peubah-peubah X1, X2……..,Xn dengan peubah Y sedangkan Ha = RyX1Y2,…………., Xk > o, yang berarti ada hubungan antara peubah-peubah X1, X2……..,Xn dengan peubah Y. adapun hasil dariapada Korelasi tersebut sebagai berikut: Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Korelasi Berganda Adjusted R Model R R Square SEE Square 1 .997ª .995 .995 .163 Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS 16.00 Dari tabel diatas diketahui R (Koefisien Korelasi) akan mempunyai nilai 0.997ª atau 99 % berarti menujukkan adanya pengaruh yang kuat antara variabel Kualitas Kinerja Administrasi Desa terhadap Kinerja Administrasi Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten BlitarSedangkan hasil dari R Square (R²) sebesar 0.995 berarti koefisien determinasi antara variabel Kualitas Kinerja Administrasi Desa yakni , Usia Perangkat Desa (X.1)Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) terhadap Kinerja Administasi Desa (Y) sebesar 97% dan sisanya sebesar 3 % dipengaruhi faktor lain. Sedangkan Standard Error the Estimate (SEE) adalah 0.163. berarti tingkat kesalahan yang standar hanya 16% hal ini menunjukkan bahwa tingkat akurasinya dari hasil penelitian cukup reseprentatif 4.5.2. Analisa Regresi Berganda Analisa ini digunakan untuk mengamati dan mengetahui sejauh mana pengaruh yang ada dalam masing-masing peubah bebas terhadap peubah terikat dengan menggunakan Persamaan sebagai berikut : Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Berganda Model B SE Beta Usia Perangkat Desa (X.1) 0.751 0.047 0.751 Tingkat Pendidikan Perangkat 0.250 0.047 0.251 Desa (X.2) Konstanta 1.488 0.420 Sumber : Data diolah Spss versi 16.00 Dari Tabel diatas dapat ditemukan Persamaan model Regresi sebagai berikut: Y = 1.488+0.751X1+ 0.251X2 Adapun penjelasan dari Persamaan tersebut bahwa masing masing Variabel mempengaruhi Variabel terikat sebagai berikut:
6
1. Adanya Pengaruh antara Variabel Usia Perangkat Desa (X.1) terhadap Kinerja Administasi Desa (Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Usia Perangkat Desa (X.1) memiliki nilai Regresi sebesar 0.751, artinya Variabel Usia Perangkat Desa (X.1)mempengaruhi Kinerja Administasi Desa (Y)) sebesar 75%. 2. Adanya Pengaruh antara Variabel Tingkat Pendidikan Perangkat Desa (X.2) dengan Kinerja Administrasi Desa (Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2)memiliki nilai Regresi sebesar 0.251, artinya Variabel Tingkat Pendidikan Perangkat Desa (X.2) mempengaruhi Kinerja Administrasi Desa (Y) sebesar 25 %. Dapat diketahui bahwa Kontribusi pengaruh Kualitas Kinerja Administrasi Desa terhadap Kinerja Administasi Desa (Y) adalah Variabel Usia Perangkat Desa (X.1) sebesar 75%. Dan Variabel Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Kualitas Kinerja Administrasi Desa secara paial signifikan berpengaruh terhadap Kinerja Administrasi Desa (Y) oleh karena pernyataan daripada H1 dimana “Diduga Variabel , (X2), Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2), dan secara paial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Administrasi Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarpada Perangkat Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar.” Secara statistik diterima . PEMBAHASAN Berdasarkan Hasil Perhitungan Statistik Diperoleh Hasil Bahwa R (Koefisien Korelasi) Akan Mempunyai Nilai 0.998ª Atau 99 % Berarti Menujukkan Adanya Pengaruh Yang Kuat Antara Variabel Kualitas Kinerja Administrasi Desa Terhadap Kinerja Administrasi Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarsedangkan Hasil Dari R Square (R²) Sebesar 0.997 Berarti Koefisien Determinasi Antara Variabel Kualitas Kinerja Administrasi Desa Yakni ( X1 ), Usia Perangkat Desa (X.1) (X2), Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2), Dan Terhadap Kinerja Administrasi Desa (Y) Sebesar 99% Dan Sisanya Sebesar 1 % Dipengaruhi Faktor Lain. Sedangkan Standard Error The Estimate (See) Adalah 0.139. Berarti Tingkat Kesalahan Yang Standar Hanya 0.139 Hal Ini Menunjukkan Bahwa Tingkat Akurasinya Dari Hasil Penelitian Cukup Reseprentatif 4.7.1. Hubungan Usia Perangkat Desa (X.1) ( X2 ) Dengan Dengan Kinerja Administrasi Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar(Y) Variabel Usia Perangkat Desa (X.1) (X2) Dengan Kinerja Administrasi Desa (Y), Dimana Dari Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda Menyatakan Variabel Usia Perangkat Desa (X.1) (X2) Memiliki Nilai Regresi Sebesar 0.598, Artinya Variabel Usia Perangkat Desa (X.1) (X2) Mempengaruhi Kinerja Administrasi Desa (Y) Sebesar 59 %. Sedangkan Dilihat Dari Nilai Signifikan T Sebesar 0.002 Berarti Lebih Kecil Dari Pada 0.05. Artinya Variabel Kualitas Kinerja Administrasi Desa Secara Paial Signifikan Berpengaruh Terhadap Kinerja Administrasi Desa (Y). Penanganan Tindakan Perangkat Desa Dalam Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmelibatkan Langsung Perangkat Desa .
7
Penanganan Dilakukan Perangkat Desa Memberikan Kontribusi Yang Baik Kepada Para Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitardengan Harapan Jika Perangkat Desa Yang Menangani Maka Akan Lebih Intensif Dan Efekfif. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.96 Berarti Mendekati 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Penanganan Masalah Pada Perangkat Desa Tersebut Adalah Baik Kemampuan Perangkat Desa Sesuai Bidangnya Sangat Diperlukan Dalam Proses Keperangkat Desaan Karena Mendasarkan Kepada Kemampuan Dan Dasar Pendidikan Individu Perangkat Desa Untuk Melakukan Tindakan Perangkat Desa . Supaya Tidak Terjadi Kesalahan Dalam Menjalankan Fungsinya. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 4.12 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Kemampuan Perangkat Desa Sesuai Bidangnya Adalah Baik Dan Perlu Ditingkatkan Kualitas Peonalia Keperangkat Desaan Untuk Lebih Progresif Dalam Pelayanannya. Adanya Teknologi Informasi Yang Canggih Seperti Halnya Komputer dan Internet Adalah Sangat Membantu Dalam Pelaksanaan Informasi Perangkat Desa . Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor ( Mean ) Item Sebesar 4.36 Berarti Mendekati 4, Hal Ini Menunjukkan Penggunaan Tekonologi Dalam Membantu Informasi Perangkat Desa Dalam Perangkat Desa Tersebut Adalah Baik. Hal Ini Merupakan Suatu Usia Perangkat Desa (X.1) Bagi Perangkat Desa Untuk Ditingkatkan Pengadaanya Dan Sumberdaya Manusianya Ketingkat Asi. Kecepatan Proses Kinerja Administrasi Desa yakni dalam penanganan desa Boro kec.Selorejo kabupaten blitar khususnya di kinerja administrasi desa rawat darurat oleh perangkat desa perlu diperhatikan. hal ini diperlukan melihat Kondisi Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten blitar yang perlu penanganan yang intesif dan seksama. bila dilihat dari rata rata skor (mean) item sebesar 4.38 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan kecapatan proses informasi perangkat desa dalam perangkat desa Boro kec.Selorejo kab. blitar .kabupaten tersebut adalah baik Rentang Waktu Setelah Penanganan Rehabiltiasi Diupayakan dengan waktu yang cepat. Hal ini untuk menghindari masa kritis dan hal hal yang tidak diinginkan dalam hasil daripada informasi. bila dilihat dari rata rata skor (mean) item sebesar 4.14 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa penilaian responden secara umum memberikan jawaban positif terhadap penanganan Informasi Perangkat Desa Penanganan masalah yang kritis dalam arti lain yakni kerukuanan masyarakat yang merupakan hal khusus ditangani oleh perangkat desa tersebut. hal ini menentukan sistematika tindakan perangkat desa untuk proses pelayanannya. bila dilihat dari rata rata skor (mean) item sebesar 4.24 berarti terdapat pada skala 4 , hal ini menunjukkan bahwa penanganan masalah pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar adalah Baik Dan Terus Ditingkatkan Secara Dinamis. Administrasi Yang Mudah Merupakan Suatu Alternatif Bagi Mereka Yang Memiliki Mereka Yang Kurang Mampu Dalam Sudut Administrasi Keuangan. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item (X2.9) Sebesar 4.36 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Kemudahan Proses Administrasi Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitara dalah Baik . Hal Ini
8
Didukung Sistem Informasi Manajemen Yang Baik Dalam Operasional Pada Perangkat Desa Tersebut Absensi Perangkat Desa diberikan kepada mereka yang dibawah garis kemiskinan untuk diberikan fasilitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang khusus dalam rehabiltasi perangkat desa .bila dilihat dari rata rata skor (mean) item Sebesar 3.02 Berarti Mendekati Skala 3, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Absensi Perangkat Desa Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar adalah Cukup Baik Dalam Pelaksanaanya. 4.7.2. Hubungan Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) Dengan Kinerja Administrasi Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar(Y) Adanya Pengaruh Antara Variabel Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) Dengan Kinerja Administrasi Desa (Y), Dimana Dari Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda Menyatakan Variabel Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) Memiliki Nilai Regresi Sebesar 0.251, Artinya Variabel Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) Mempengaruhi Kinerja Administrasi Desa (Y) Sebesar 25 %. Sedangkan Dilihat Dari Nilai Signifikan T, Berarti Lebih Besar Dari Pada 0.05.. Artinya Variabel Kualitas Kinerja Administrasi Desa Secara Paial Signifikan Berpengaruh Terhadap Kinerja Administrasi Desa (Y). Orientasi Kinerja Administrasi Desa Merupakan Fokus Kinerja Administrasi Desa Keperangkat Desaan Kepada Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarbila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.82 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Orientasi Kinerja Administrasi Desa Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar adalah a Baik Dan Perlu Ditindaklanjuti Secara Progresif Meskipun Demikian Orientasi Kinerja Administrasi Desa Tetap Memperhatikan Keadilan Dalam Kinerja Administrasi Desa Tanpa Membedakan Strata Sosial Dalam Tindakan Keperangkat Desaan. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.74 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Semangat Kerja Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar adalah Baik. Sebelum Melaksanakan Tugas Perlu Adanya Kedisiplinan Perencanaan Tindakan Perangkat Desa . Hal Ini Diterapkan Kepada Perangkat Desa Yang Mendapati Jam Kerja (Shif) Baru Untuk Menindaklanjuti Proses Keperangkat Desaan Selanjutnya. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.48 Berarti Mendekati Skala 3, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Ketepatan Kerjaperangkat Desa Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar memimiliki Nilai Cukup Baik. Kecepatan Kebutuhan Dari Para Perangkat Desa Merupakan Upaya Pertama Untuk Tindakan Perangkat Desa Berikutnya.Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.54 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Kecepatan Kebutuhan Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmemiliki Nilai Baik Tidak Hanya Kecepatan Tetapi Kepatan Dalam Kebutuhan Untuk Menentukan Jenis Kerusakan Buku Atau Kasus Perangkat Desa Yang Dilakukan Perangkat Desa Untuk Memberikan Tindakan Keperangkat Desaan. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor
9
(Mean) Item Sebesar 3.48 Berarti Mendekati Skala 3, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Ketepatan Kebutuhan Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmemiliki Nilai Cukup Baik Kecepatan Penanganan Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarperlu Ditingkatkan Dengan Baik, Hal Ini Tolok Ukur Dari Pada Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) Daripada Perangkat Desa. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.82 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Kecepatan Dalam Menangani Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarpada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmemiliki Nilai Yang Baik Kesiagaan Dalam Bekerja Merupakan Kesiapan Perangkat Desa Dalam Proses Keperangkat Desaan, Jika Dalam Waktu Yang Tak Terduga Perlu Diadakan Tindakan Perangkat Desa Yang Mendadak Tidak Perlu Diragukan Lagi, Tetapi Hal Ini Perlu Tingkatkan Secara Struktural. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.60 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Kesiagaan Perangkat Desa Dalam Bekerja Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmemiliki Nilai Baik. Khusus Yang Shif Malam Pada Anak Perlu Adanya Pengawasan Yang Progresif . Pengawasan Perangkat Desa Yang Reguler Diperlukan Baik Secara Kinerja Administrasi Desa Perangkat Desa Maupun . Hal Ini Menunjukan Kinerja Perangkat Desa Dalam Rangka Mengawasi Perkembangan Daripada Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarbila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.80 Berarti Mendekati Skala 4 , Hal Ini Menunjukkan Bahwa Pengawasan Perangkat Desa Secara Reguler Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar memiliki Nilai Baik. Prosedur Kerjaberfungsi Untuk Mendukung Proses Informasi. Hal Ini Diperlukan Dan Diawasi Secara Serius Baik Secara Perangkat Desa Dan Penggunaan Bahan Baku Yang Bersih. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.72 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Prosedur Kerjapada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmemiliki Nilai Baik Perangkat Desa Dalam Perangkat Desa Apapun Harus Memiliki Ketelitian Dalam Pelayanan. Hal Ini Diperlukan Untuk Proses Kinerja Administrasi Desa Waktu Demi Waktu Selama Masa Keperangkat Desaan Di Perangkat Desa Melihat Perkembangan Secara Reguler Daripada Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarbila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.70 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Ketelitian Dalam Pelayan Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmemiliki Nilai Baik Kehadiran Perangkat Desa Dalam Menjalankan Tugas Adalah Sangat Vital Sekali Karena Kinerja Administrasi Desa Yang Prima Merupakan Eksistensi Dan Kesiapan Daripada Perangkat Desa. Keterlambatan Kehadiran Perangkat Desa Berarti Tidakm Memiliki Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) Terhadap Pelayanan. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.56 Berarti Mendekati 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Penilaian Responden Secara Umum Memberikan Jawaban Positif Terhadap Kehadiran Perangkat Desa Yakni Bahwa Kehadiran Perangkat Desa Pada
10
Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmemiliki Nilai Baik. Hal Ini Perlu Diperhatikan Bila Terjadi Keterlambatan Dalam Memenuhi Jam Kerja Artinya Belum Memenuhi Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) Pelayan Yang Diharapkan, Maka Presentasi Dan Kehadiran Perangkat Desa Perlu Diperketat Dan Ditingkatkan Secara Progresif. Perhatian Perangkat Desa Kepada Desa Boro kec.Selorejo Kabupaten Blitaryang Tinggi Mendorong Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmemiliki Kepercayaan Untuk Sembuh Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.86 Berarti Perhatian Dari Para Perangkat Desa Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitardapat Dinilai Baik.Hal Yang Tidak Jauh Berbeda Perhatian Dan Keramahan Dari Pada Perangkat Desa Sehingga Kinerja Administrasi Desa Empati Daripada Psikis Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitardapat Terpenuhi. Dengan Hal Ini Dapat Menciptakan Harmonisasi Antara Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitardengan Perangkat Desa. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 4.06 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Berarti Perhatian Dan Keramahan Daripada Perangkat Desa Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitardapat Dinilai Baik Dalam Pemberian Informasi Yang Jelas Dapal Proses Keperangkat Desaan Tentang Waktu Minum Obat, Visitasi Perangkat Desa Dan Jam Berkunjung Diperlukan Informasi Yang Jelas Dari Perangkat Desa Supaya Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarmengerti Tindakan Tindakan Perangkat Desa Yang Diperlukan. Hal Ini Juga Disertai Dengan Tutur Kata Yang Sopan Supaya Menciptakan Buah Pikiran Yang Positif Dan Saling Membangun Antara Perangkat Desa Dan Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarbila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Pemberian Informasi Dan Tutur Kata Perangkat Desa Yang Sopan Para Perangkat Desa Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitardapat Dinilai Baik. Penilaian Terhadap Senyuman Adalah Berbeda Beda, Tetapi Dalam Proses Keperangkat Desaan Senyuman Merupakan Faktor Yang Memiliki Dampak Yang Besar Terhadap Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar kinerja Administrasi Desa Perangkat Desa Seberat Apapun Akan Memberikan Kontribusi Sendiri Dengan Senyuman Dari Hati Yang Tulus Untuk Melayani. Bila Dilihat Dari Rata Rata Skor (Mean) Item Sebesar 3.88 Berarti Mendekati Skala 4, Hal Ini Menunjukkan Bahwa Yakni Bahwa Senyum Perangkat Desa Pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitardinilai Baik Keindahan Lingkungan pasti memberikan kesan yang positif pagi para pengguna jasa diperangkat desa. keindakah lingkungan dapat menciptakan panorama yang segar dalam kejiwaan desa Boro kec.Selorejo kabupaten blitarbaik. bila dilihat dari rata rata skor (mean) item sebesar 4.04 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa keindahan lingungan pada Kantor Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitardapat Dinilai Baik. Dan Perlu Ditingkatkan Secara Inovatif Dan Kreatif Bukanlah Suatu Tindakan Yang Statis. 4.8 Stratetgi Kualitas Kinerja Administrasi Desa dalam Memberikan Pelayanan
11
Fungsi perangkat Desa Boro kec.Selorejo kabupaten blitarbisa dikatakan sangat strategis karena sebagai penghubung antara eksekutif dan legislatif. Dengan adanya kinerja administrasi desa yang baik, profesional dan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan akan menjamin hubungan harmonis antara Desa Boro kec.Selorejo dan pemerintah kabupaten blitar. Selama ini dalam pengamatan peneliti diketahui bahwa fungsi perangkat Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar yang meliputi (a) pengkoordinasian penyelenggaraan persidangan dan rapat-rapat Desa Boro kec.Selorejo dan memfasilitasi pelaksanaannya; (b) pengkoordinasian perumusan kebijakan pimpinan Desa Boro kec.Selorejo dalam arti menyusun rencana dan program penyelenggaraan dan urusan rumah tangga Desa Boro kec.Selorejo kab. Blitar ; (c) pembinaan administrasi keperangkat desaan dan pengelolaan keuangan Desa Boro kec.Selorejo kab. Blitar ; (d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Desa Boro kec.Selorejo sudah berjalan efektif. Meski demikian ada beberapa hal yang memerlukan perhatian guna menciptakan kinerja administrasi desa kepada Perangkat Desa yang semakin profesional. Sejauh ini perangkat desa Desa Boro kec.Selorejo kabupaten blitarsudah menjalankan tugastugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menyangkut fungsi perangkat Desa Boro Kec.Selorejo kabupaten blitarterdiri dari tiga macam, yakni untuk memberikan fasilitas rapat Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar; pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas Desa Boro kec.Selorejo kabupaten blitar; serta pengelolaan tatausaha Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitaradapun berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan peneliti di lapangan dapat diketahui penjelasan konkrit mengenai kualitas kinerja administrasi desa fungsi-fungsi tersebut, sebagaimana penjelasan berikut ini. Dari peraturan-peraturan yang sudah dikemukakan diatas menurut pengamatan peneliti dan dari berbagai data yang dikumpulkan selama penelitian dapat dikatakan bahwa perangkat Desa Boro Kec.Selorejo Kab. Blitar sudah menjalankan tugasnya dengan benar dan tepat waktu. Meskipun demikian, masih ada beberapa kelemahan yang mendasar misalnya menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut dijalankan dalam konteks informal maupun non formal. Biasanya batas-batas inilah yang kurang jelas sehingga kinerja administrasi desa kepada Desa Boro kec.Selorejo seringkali terasa rancu. Apabila yang bersifat formal maka sudah dapat dipastikan bagaimana cara menjalankannya karena ada aturan yang tertulis, namun apabila yang bersifat informal agak sulit untuk menjalankannya karena di luar tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang dibebankan kepada perangkat desa. Dan pemaparan tersebut dapat diketahui perlu adanya kejelasan tugas dan fungsi. Sebab Kinerja Administrasi Desa dapat diberikan sepanjang waktu, namun apakah hal tersebut sesuai atau tidak dengan peraturan terkadang masih menjadi hambatan dalam menjalankan tugas. Paling tidak para staf di Perangkat Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitar sendiri harus memahami tugas dan fungsinya masing-masing. Karena di sini berlaku ketentuan bahwa masyarakat Desa Boro Kec.Selorejo berhak untuk mendapatkan Kinerja Administrasi Desa yang memuaskan.
12
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan data dan analisis yang dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah sebagaimana yang telah ditentukan di bab sebelumnya maka penelitian ini menarik beberapa kesimpulan sebagaimana uraian berikut ini: 5.1.1 Berdasarkan Hasil Perhitungan Statistik Diperoleh Hasil Bahwa R (Koefisien Korelasi) Akan Mempunyai Nilai 0.998ª Atau 99 % Berarti Menujukkan Adanya Pengaruh Yang Kuat Antara Variabel Kualitas Kinerja Administrasi Desa Terhadap Kinerja Administrasi Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarsedangkan Hasil Dari R Square (R²) Sebesar 0.997 Berarti Koefisien Determinasi Antara Variabel Kualitas Kinerja Administrasi Desa Yakni ( X1 ), Usia Perangkat Desa (X.1) (X2), Tingkat Pendidkan Perangkat Desa (X.2) Sejauh Ini Perangkat Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten Blitarsudah menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setidaknya hal ini dibuktikan dengan tidak adanya keluhan yang sifatnya mendasar berkaitan dengan Kinerja Administrasi Desa yang diberikan kepada Desa Boro Kec.Selorejo dalam konteks kelembagaan atau individual. 5.1.2 Faktor yang menghambat adalah struktur organisasi belum memadai; jumlah personil terbatas kualitas SDM belum memadai terbatasnya sarana dan prasarana serta keterbatasan dana operasional. Adapun faktor pendorongnya adalah adanya perincian aturan yang memuat tugas pokok dan fungsi yang jelas dan distribusi kewenangan pada masing-masing staff, adanya motivasi atasan yang cukup tinggi dalam rangka menjamin keberhasilan tugas organisasi Perangkat Desa Boro Kec.Selorejo Kab. Blitar Kabupaten Blitar; adanya sikap transparansi dan akuntabilitas atasan terhadap bawahan yang cukup baik atas tugas-tugas yang diberikan; adanya unsur koordinasi dan kerjasama yang cukup tinggi di kalangan Perangkat Desa sendiri untuk menyelesaikan suatu tugas; adanya suasana kerja yang harmonis yang menciptakan kondisi yang kondusif untuk bekerja secara maksimal; adanya fasilitas teknologi informasi yang cukup memadai, di mana pada saat akhir-akhir ini sudah digunakan internet dengan sarana komputerisasi yang sudah memadai. 5.2 Saran-saran Berdasarkan kesimpulan yang sudah ditarik di atas, maka sebagai hasil akhir penelitian ini akan merekomendasikan baik secara praktis maupun akademis sebagaimana berikut ini: 5.2.1 Dalam rangka semakin meningkatkan Kualitas Kinerja Administrasi Desa
13
5.2.2
5.2.3
Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kab. Blitar dalam memberikan Kinerja Administrasi Desa kepada Masyarakat (Publik) Desa Boro Kec.Selorejo di Kabupaten Blitar maka hendaknya dilakukan pengembangan organisasi. Berupa penambahan sumberdaya aparatur yang dirasakan masih kurang. Semakin meningkatkan aspek kualitas dengan mengirimkan Perangkat Desa dalam suatu diklat, kursus atau memberikan kesempatan Perangkat Desa untuk melanjutkan pendidikan. Kegiatan lain yang sangat direkomendasikan adalah melakukan Koordinasi ke daerah lainnya untuk mengambil aspek-aspek positif yang sudah dilakukan.Bila memungkinkan dilakukan pengembangan organisasi yang berkaitan dengan penambahan struktur khususnya dalam Bagian Umum yang memiliki banyak sekali tugas dan fungsi, sementara aparaturnya sedikit jumlahnya. Untuk mengatasi struktur organisasi belum memadai jumlah personil terbatas; kualitas SDM belum memadai; terbatasnya sarana dan prasarana; serta keterbatasan dana operasional diperlukan suatu terobosan baru bagi pimpinan organisasi untuk meningkatkan profesionalisme kerja Perangkat Desa Perangkat Desa .
14
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 1991. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktis , Rineka Cipta. Jakarta ___________, 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Rineka Cipta, Jakarta.
Azwar, Saifuding. 1986. Reliablitas dan Validitas suatu intepratasi dan Komputasi, Liberty Yogyakarta Dharma Agus 1991. Manajemen Prestasi Kerja. CV Rajawali. Jakarta Djawarto dan Subagyo 1996. Statistik Induktif, Cetakan Ketiga, BPFE. Yogyakarta Engel, James F, Blauwell, Roger D Minard,1995. Perilaku Konsumen diterjemahkan oleh Budiyanto, edisi keenam. Jilid II, Binarupa Aksara, Jakarta
Ferdinand , 2000. Struktural Equation, Modeling dalam penelitian Manajemen. BP UNDIP, Semarang Gujarati, Damodar, 1997. ekonometrika Dasar, Alih Bahasa Sumarno Zein. Erlangga. Surabaya Kotler Philip, 1995. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan pengendalian. Alih bahasa Hermawan. Salemba , Jakarta
Kerlinger, Fred N dan Elazar J. Padahzur, 1987. Korelasi dan Analisis Regresi berganda, Nurcahyo, Semarang Nazir Moh,1999. Metode Penelitian. Cetakan Ketiga, Ghalia Indonesia, Jakarta _________________,1991. Refinement anda Reessement of The Severqual Scale. Journal of Retailing Vol 67,P 4 Mintardjo, S.D. 2002. “Pengoruh Motivasi Kerja dan Keefektifan Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor BAPPEDA Kabupaten Boyolali”. Tesis tidak Dipublikasikan, Program Magister Manajemen, UniversitasMuhammadiyah Surakarta.
15
Rusminto, B. 2001. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Disiplin Kerja Aparatur Daerah Kabupaten Grobogan. Tesis tidak Dipublikasikan,Program Magister Manajemen, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business. USA: John Wiley & Sons, Inc. Setiaji, B. 2004. Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Siagian, S. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Indonesia. Eisenhardt. 1989. Building Theories Prom Case Study Research. Academy of Management Review. Vol. 14. July 1989. Etzioni, Amitai. 1982. Organisasi-organisasi Modern. Jakarta: UI Press. Faisal, Sanapiah. 1992. Format-format Penelitian Sosial. Dasar-dasar dan Aplikasi. Jakarta: CV. Rajawali. Gibson (eds). 1996. Organization. Terj. Nunuk Ardiani. Jakarta: Binarupa Aksara. Handayaningrat, Soewarno. 1990. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Gunung Agung. Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Hidayat, Syarif. 2000. Refleksi Realitas Otonomi Daerah dan Tantangan ke Depan. Jakarta: Pustaka Quantum. Hidayat, Taufik. 2009. “Peranan Kepemimpinan dalam Pengembangan Organisasi (Kajian Pengembangan Organisasi pada Bagian Umum dan Perlengkapan Perangkat Desa Daerah Kabupaten Bulungan).” Tesis S-2 Universitas Brawijaya Malang. Irwansyah, Adi. 2009. “Kualitas Kinerja Administrasi Desa Fungsi Bappeda untuk Menunjang Otonomi Daerah (Studi Kualitas Kinerja Administrasi Desa Bappeda Kabupaten Bulungan).” Tesis S-2 Universitas Brawijaya Malang. Kaho, Riwu. 1992. Prospek Otonomi Daerah di Negara RI. Jakarta: Raja Grafindo. Kingsley. G. Thomas. 1996. Perspectives on Devolution. APA Journal, AUTUM.
16
Manullang M., 1996, Manajemen Personalia. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Miles B. Mathew dan A. Michall Huberman. 1992. Analisa Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Moenir, AS. 1992. Manajemen Kinerja Administrasi Desa Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Moleong, Lexy, J. 1999. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional. Ndraha, Talizuduhu. 1997. Pengantar Teori Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Osborne, David dan Ted Gaebler. 1995. Mewirausahakan Birokrasi: Reinventing Government. Mentranformasikan Semangat Wirausaha ke dalam Sektor Publik. Jakarta: PT. Pustaka Binaman. Price, L. James. 1985. Organizaitonal Effectiveness and Inventory of Propositions. Homewood Illinois. Rondinelli. Dennis, A. etc. 1981. Decentralization in Developing Countries: A Review of Recent Experience. World Bank Staff Working Papers. Washington DC. Robbin. Sthepen P., 1996, Perilaku Organisasi (Konsep Kontroversi Aplikasi), Edisi Bahasa Indonesia. Jilld 2. Terjemahan Hadyana Pijatmaka. Jakarta: Prenhalindo. Siagian, P. Sondang, 1999. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Solihin, Dadang dan Putut Jakarta: ISMEE.
Marhayudi, 2002. Panduan Lengkap Otonomi Daerah.
Suhaimy. M. 2001. “Penataan Organisasi Perangkat Daerah dalam rangka Implementasi Otonomi Daerah (Suatu Kajian tentang Penataan Organisasi di Perangkat Desa Daerah Kabupaten Bulungan).” Tesis S-2 Universitas Brawijaya Malang. Sutarto. 1999. Dasar-dasar Organisasi. Cetakan Keempatbelas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
17
Steers. Richard M . 1995. Kualitas Kinerja Administrasi Desa Organisasi (Kaidah Perilaku). Cetakan Keempat. Jakarta: Gunung Agung. Tholia, Miftah, 1999. Kepemimpinan dalam Manajemen. Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ____________, 1999, Prespektif Perilaku Birokrasi. Cetakan Kelima, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ____________, 1997, Pembinaan Organisasi. Cetakan Ketiga, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. DOKUMEN Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kab. Blitar Kabupaten Blitar. Peraturan Tata Tertib Perangkat Desa Kabupaten Blitar Nomor 12 Tahun 2009. Perencanaan Strategik (Renstra) Perangkat Desa Desa Boro Kec.Selorejo Kabupaten BlitarTahun 2006-2011. Keputusan Bupati Blitar Nomor 47 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Desa Kabupaten Blitar. Surat Keputusan Menpan No. 81/1993 tentang Kinerja Administrasi Desa Prima. Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Surat Keputusan Menpan Nomor 25/KEP M.PAN/4/22002 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja. Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta: Sinar Grafika. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang: Pemerintahan Daerah. Jakarta: Sinar Grafika. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
18