Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KINERJA ORGANISASI PEMERINTAH DESA DALAM MELAKSANAKAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI DESA KUALA BUAYAN KECAMATAN MELIAU KABUPATEN SANGGAU Oleh: FERIYANTO NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. Tahun 2015 Email:
[email protected]
Abstrak Artikel ini merupakan salah satu bagian dari skripsi penulis yang berjudul Kinerja Organisasi Pemerintah Desa Dalam Melaksanakan Administrasi Pemerintah Di Desa Kuala Buayan Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau. Adapun permasalahannya yaitu peneliti melihat Tugas pokok dan fungsi Sekretaris Desa Kuala Buayan merangkap jabatan sebagai Kepala Urusan Pemerintahan, Umum, Dan Pembangunan yang dikarenakan pegawai Kantor Desa sering tidak masuk, pegawai Desa Kuala Buayan yang tidak disiplin dengan jam masuk dan pulang kerja tidak tepat waktu dan Sarana-prasana kantor Desa Kuala Buayan banyak yang dalam keadaan rusak. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Organisasi Pemerintah Desa Dalam Melaksanakan Administrasi Pemerintahan Di Desa Kuala Buayan Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau.Selain itu, penulis menggunakan Model Dwiyanto (dalam Pasolong 2010:178), menjelaskan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja suatu organisasi publik secara lengkap yaitu Produktivitas, Kualitas Layanan dan Responsivitas. Sedangkan Metode Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif dengan analisis data secara Kualitatif. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dilihat dari produktivitas kinerja organisasi Kantor Desa Kuala Buayan kurang berjalan efektif dan efisien karena dipengaruhi oleh tingkat pendidikan pegawai desa yang sebagian besar masih latarbelakang SLTA. Dilihat dari Kualitas Layanan, Kinerja Organisasi Kantor Desa Kuala Buayan kurang memuaskan oleh karena bentuk pelayanan membutuhkan sumber daya manusia dan sumber daya sarana dan prasarana yang handal dan memadai. Dilihat dari responsivitas, pegawai Desa Kuala Buayan belum optimal dalam melakukan menginput data, tugas pelayanan dan turun kelapangan sehingga kebutuhan masyarakat menjadi tidak efektif dengan keterbatasan yang ada. Sarannya adalah perlu adanya perbaikan latar belakang pendidikan pegawai Desa Kuala Buayan. Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana. Pemerintah daerah membangun akses listrik dan memperbaiki akses jalan. Perlu adanya sanksi tegas bagi aparat Desa Kuala Buayan yang sering tidak masuk kantor dan jam masuk dan pulang kantor tidak tepat waktu. Kata-kata Kunci: Kinerja Organisasi, Produktivitas, Kualitas Layanan, Responsivitas
THE PERFORMANCE OF THE VILLAGE ADMINISTRATION IN CARRYING OUT THE ADMINISTRATION OF DESA KUALA BUAYAN MELIAU DISTRICT OF SANGGAU Abstract This article is part of the researcher’s thesis entitled The Performance of The Village Administration in Carrying Out The Administration of Desa Kuala Buayan, Meliau District of Sanggau. The background of the problems are the researcher look at the duties and functions of the secretary of Desa Kuala Buayan concurrent positions as Head of Government Affairs, General, and Development due to the staff of the village frequently absent, employees of Desa Kuala Buayan is not on time when come to work and home from work, Means-office infrastructures Desa Kuala Buayan in disrepair. In addition, the researcher used the model Dwiyanto (Pasolong
1 FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2010: 178), explaining some of the indicators used to measure the performance of a public organization completely, namely Productivity, Quality of Service and Responsiveness. While the research method used is the type of descriptive research with qualitative data analysis. On the results of this study indicate that viewed of the productivity performance of the organization Desa Kuala Buayan’s office is less effective and efficient because it is influenced by education level municipal officials are still largely high school background. Judging from the quality of service, the performance of the organization Desa Kuala Buayan’s Office unsatisfactory because the type of services requires human resources and resource infrastructure is reliable and adequate. Judging from the responsiveness, Desa Kuala Buayan’s employees have not been optimally perform when input the data, the ministry and from the field so that the needs of the community become ineffective with the existing limitations. The recommendation is the need for improvement of the educational background of employees Desa Kuala Buayan. The need for additional infrastructure. The local government should build access to electricity, and improve access roads. Need for strict sanctions for Desa Kuala Buayan’s officials were frequently absent from the office and not on time when come to work and home from work. Keywords: Organizational Performance, Productivity, Quality of Service, Responsiveness.
pada kualaitas sumber daya manusia yang
A. PENDAHULUAN
dimiliki. 1.
Salah satu fungsi desa yang utama
Latar Belakang Masalah Pada era otonomi daerah, desa
merupakan
ujung
tombak
pelaksanaan
adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintah
otonomi. Oleh karena itu meningkatkan
desa
kapasitas aparatur daerah ditingkat desa
masyarakat.
haruslah menjadi sebuah agenda penting
instrumen pemerintah untuk mewujudkan
pemerintah
mewujudkan
kesejahteraan
Birokrasi
merupakan
Tugas
pokok
pelayanan publik yang efisien, efektif,
hakekatnya
adalah
berkeadilan, transparan dan akuntabilitas.
memberikan pelayanan kepada masyarakat
Hal ini berarti bahwa untuk mampu
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
melaksanakan fungsi pemerintahan desa
masyarakat.
dengan baik maka organisasi birokrasi
pemerintah
instansi
daerah.
untuk
pada
Organisasi pelayanan
desa
sebagai
publik
yang
harus
profesional,
tanggap,
aspiratif
berhubungan langsung dengan masyarakat
terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang
sudah
pola
dilayani
sehingga
pelayanan dan kinerja yang baik. Karena
Kinerja
Aparat
manusia tidak lagi dianggap sebagai faktor
Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau.
seharusnya
mempunyai
dapat Desa
meningkatkan Kuala
Buayan
produksi tetapi lebih dianggap sebagai aset
Kinerja merupakan suatu prestasi
organisasi yang penting. Keefektifan dan
atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh
keunggulan organisasi sangat tergantung
individu
atau
suatu
organisasi
dalam
melaksanakan pekerjaan pada suatu periode 2 FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tertentu. Kinerja juga dapat diartikan
mengakomodasi
sebagai suatu prestasi yang dicapai dalam
Berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan
melaksanakan
pengembangan
pelayanan
masyarakat
dalam
kepada
dan
masyarakat.
penerapan
sistem
periode.
pertanggungjawab yang tepat, jelas, terukur
Peningkatan kinerja tidak dapat terwujud
dan legitimate sesuai dengan wewenang,
apabila
tanggung jawab serta tugas pokok dan
tidak
manajemen
suatu
aspirasi
ada
yang
pengelolaan baik,
atau
yang
dapat
mendorong upaya-upaya institusi untuk
fungsi
masing-masing
penyelenggara
pemerintahan.
meningkatkan kinerja.
Berdasarkan
permasalahan
yang
Kinerja dapat menentukan adanya
terjadi di Desa Kuala Buayan Kecamatan
suatu pemerintahan yang kuat, stabil dan
Meliau Kabupaten Sanggau yang berkaitan
beribawa dan didukung aparatur negara
dengan kinerja organisasi Kantor Desa
yang sempurna. Suatu organisasi akan
Kuala Buayan kurang berjalan efektif dan
berhasil apabila mempunyai rencana dan
efisien karena dipengaruhi oleh tingkat
tujuan yang jelas dan mengetahui apa yang
pendidikan pegawai Desa Kuala Buayan
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang sebagian besar masih latarbelakang
tersebut. Tujuan organisasi akan tercapai
SLTA, dari 5 orang pegawai 1 orang
apabila orang-orang yang ada didalam
memiliki mendidikan DIII dan 4 orang
organisasi
SLTA
tersebut
mengetahui
apa
bekerja
tugas
sama
dan
sehingga
kemampuan
untuk
masing-masing.
menjalankan tugas dan fungsi tidak berjalan
Maka dari itu perlu diperlukan adanya
dengan optimal. Selain itu juga Sekretaris
sistem kerjasama yang baik untuk mencapai
Desa
tujuan dan sistem yang sudah direncanakan
menangani pekerjaan pegawai lainnya.
secara bersama-sama agar bisa mencapai
Selanjutnya, pegawai Desa Kuala Buayan
keinginan dan prosedur disitulah adanya
sering
kerjasama yang baik dan kekompakan
mengakibatkan keadaan kantor sering tutup
didalam melaksanakan sebuah organisasi
dan pegawai yang dibutuhkan tidak hadir
yang dikerjakan bersama-sama.
ditempat, hal ini berdampak pada proses
Terselenggaranya Governance
pada
merupakan
prasyarat
pemerintahan
era
termasuk
Good reformasi bagi
ini
setiap
yang
merangkap
tidak
masuk
jabatan
kantor
untuk
yang
pelayanan yang membutuhkan waktu lama. Era organisasi
otonomi pemerintah
daerah
semua
dituntut
untuk
pemerintahan
meningkatkan kinerja. Organisasi harus
daerah dalam rangka untuk mewujudkan
bekerja efektif dan efisien yang sangat
visi, misi dan tujuan organisasi serta
ditentukan oleh kualitas dan pelayanan dari 2
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
organisasi yang bersangkutan. Oleh karena
Selain itu, bentuk pelayanan kepada
itu, pelayanan Kantor Desa Kuala Buayan
masyarakat membutuhkan sumber daya
Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau
manusia dan sumber daya sarana dan
sebagai salah satu lembaga pemerintah
prasarana yang handal dan memadai. Pada
daerah Kabupaten Sanggau yang bergerak
Kantor Desa Kuala Buayan akses listrik
dibidang
menjadi
administrasi
pelayanan
menunjukkan
ketidakefektifan
memberikan
pelayanan
dalam
dikarenakan
permasalahan
karena
untuk
mengoperasionalkan sarana dan prasarana membutuhkan
aliran
listrik,
kemudian
perilaku aparat Desa Kuala Buayan yang
Kantor Desa Kuala Buayan memiliki sarana
tidak disiplin dengan tidak tepat waktu
dan
masuk dan pulang kerja kantor. Seperti
kondisinya dalam keadaan banyak yang
yang diketahui aparat Desa Kuala Buayan
rusak.
prasarana
seringkali masuk kerja pada pukul 09.00
yang
Dari
lengkap
permasalahan
ini
WIB dan pulang kerja pada pukul 13.00
mengakibatkan
WIB sehingga beberapa masyarakat yang
pelayanan kepada masyarakat. Selain itu
ingin mengurus keperluan administrasi
keadaan geografis yang sulit dijangkau
tidak
aliran listrik dan akses jalan yang rusak jika
mendapatkan
aparat
desa
yang
bertugas.
kurang
namun
optimalnya
terjadi hujan mengakibatkan pekerjaan
Hal lain yang ditemukan di Kantor
pelayanan
kantor
terhambat
maka
Desa Kuala Buayan, selain sering tidak
dilakukan dirumah pegawai desa, kemudian
masuknya pegawai dan Kantor Desa pun
masyarakat
sering tidak tepat waktu jam kerjanya
sebesar
adalah Masyarakat Kuala Buayan yang
semikian responsivitas pegawai menjadi
ingin mengurus administrasi diarahkan oleh
kurang maksimal.
Sekretaris Desa Kuala Buayan untuk
dikenai
biaya
administrasi
Rp50.000-Rp100.000
Setiap
organisasi
dengan
memerlukan
langsung kerumah pribadinya. Dengan
dukungan
kinerja
yang
demikian pelayanan yang seharusnya di
mencapai
tujuan
organisasinya
Kantor Desa Kuala Buayan menjadi tidak
maksimal.
Terkait
efektif serta tidak tertib adminsitrasi yang
masalah Kinerja Organisasi Kantor Desa
dilakukan dirumah Sekretaris Desa Kuala
Kuala
Buayan,
Kabupaten
kemudian
proses
administrasi
Buayan
baik
dengan
yang
fenomena
Kecamatan
Sanggau
dalam
secara
Meliau intensif
pelayanan yang berlangsung membutuhkan
diarahkan untuk memberikan pelayanan
waktu lebih dari 1 hari bahkan lebih.
prima dalam menghadapi era otonomi daerah,
dengan
mengutamakan
kinerja 3
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
melalui peningkatan pelayanan. Namun demikian,
dalam
menciptakan
Buayan Kecamatan Meliau Kabupaten
Kinerja Organisasi Desa Kuala Buayan
Sanggau yang terdiri dari: Kepala Desa,
nampaknya masih terdapat banyak kendala
Sekertaris Desa dan Kepala Urusan
yang
Umum
dihadapi,
upaya
a. 3 Orang Pegawai Kantor Desa Kuala
sehingga
sulit
untuk
mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan
b. 10 Orang Masyarakat Desa Kuala
permasalahan
yang
Buayan Kecamatan Meliau Kabupaten
telah dilakukan, maka mendorong penulis
Sanggau.
untuk melakukan penelitian yang berkaitan
Sedangkan Obyek Penelitian ini adalah
dengan
Bagaiman
masalah
Kinerja
Organisasi
Kinerja
Organisasi
Pemerintah Desa Dalam Melaksanakan
Pemerintah Desa Dalam Melaksanakan
Administrasi Pemerintahan Di Desa Kuala
Administrasi
Buayan
Kuala
Kecamatan
Meliau Kabupaten
Sanggau.
Pemerintahan Di Desa
Buayan
Kecamatan
Meliau
Kabupaten Sanggau. Teknik
Pengumpulan
Data
yaitu
menggunakan Teknik Observasi, Teknik Wawancara Dan Teknik Dokumentasi,
B. METODE PENELITIAN
sedangkan Alat Pengumpulan Data yaitu Jenis penelitian yang digunakan
menggunakan
Panduan
Wawancara,
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
Check List, Kamera Dan Tape Recorder.
Deskriptif dengan analisis data secara
Teknik
Kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang
menggunakan Reduksi Data, Penyajian
bermaksud menggambarkan kejadian atau
Data dan Verifikasi.
Analisis
Data
yaitu
temuan-temuan data dan gejala-gejala yang terjadi berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana dilapangan
adanya pada
yang saat
terjadi
C. TINJAUAN PUSTAKA
penelitian
dilaksanakan. Untuk memperoleh data dan
1.
Kerangka Pikir Penelitian
gambaran yang lebih konkrit, lengkap dan
Menurut Dwiyanto (dalam Pasolong
objektif tentang masalah yang diteliti serta
2010:178), menjelaskan beberapa indikator
sesuai dengan tujuan penelitian maka,
yang digunakan untuk mengukur tingkat
penulis menentukan informan kunci dalam
kinerja suatu organisasi publik secara
penelitian ini antara lain adalah:
lengkap yaitu sebagai berikut: a.
Produktivitas 4
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Konsep produktivitas tidak hanya
masalah penggunaan masukan kurang
mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga
menjadi
efektivitas pelayanan. Produktivitas pada
efisiensi dikaitkan dengan efektivitas,
umumnya dipahami sebagai rasio antara
maka
input dengan output. Konsep produktivitas
efektivitas
dirasa terlalu sempit dan kemudian General
meningkat.
Accounting
Office(GAO)
mencoba
perhatian
walaupun
utama.
terjadi
belum
Apabila
peningkatan
tentu
efisiensi
3. Kualitas kerja yaitu suatu ukuran yang
mengembangkan satu ukuran produktivitas
menyatakan
yang lebih luas dengan memasukkan
terpenuhi
seberapa
spesifikasi dan harapan. Konsep ini
besar
pelayanan
publik
itu
memiliki hasil yang diharapkan sebagai
dapat
salah satu indikator kinerja yang penting.
masukan,
Produktivitas kerja karyawan dapat
seberapa
jauh
berbagai
hanya
persyaratan,
berorientasi
keluaran
telah
atau
kepada keduanya.
Disamping itu kualitas juga berkaitan
diukur dari beberapa faktor, diantaranya:
dengan proses produksi yang akan
1. Efisiensi kerja yaitu efisiensi merupakan
berpengaruh pada kualitas hasil yang
suatu ukuran dalam membandingkan
dicapai secara keseluruhan.
penggunaan
b.
direncanakan
masukan
(Input)
dengan
yang
penggunaan
Kualitas layanan Banyak pandangan negatif yang
masukan yang sebenarnya
terlaksana.
terbentuk
Apabila
yang
sebenarnya
muncul karena ketidakpuasan masyarakat
semakin
besar
terhadap kualitas layanan yang diterima
penghematannya, maka tingkat efisiensi
dari organisasi publik. Dengan demikian,
semakin tinggi, tetap semakin kecil
kepuasan masyarakat terhadap layanan
masukan yang dapat dihemat, sehingga
dapat dijadikan indikator kinerja organisasi
semakin
publik. Keuntungan utama menggunakan
masukan
digunakan
rendah
Pengertian berorientasi
tingkat
efisiensi kepada
efisiensi.
disini
lebih
masukan
,
mengenai
organisasi
publik
kepuasan masyarakat sebagai indikator kinerja
adalah
informasi
mengenai
sedangkan masalah keluaran (output)
kepuasan masyarakat seringkali tersedia
kurang menjai perhatian utama.
secara
mudah
dan
murah.
Informasi
2. Efektivitas kerja/ hasil kerja karyawan
mengenai kepuasan terhadap pelayanan
yaitu suatu ukuran yang memberikan
seringkali dapat diperoleh dari media massa
gambaran seberapa jauh target dapat
atau diskusi publik. Akibat akses terhadap
tercapai pengertian efektivitas itu lebih
informasi mengenai kepuasan masyarakat
berorientasi kepada keluaran, sedangkan
terhadap kualitas layanan relative sangat 5
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tinggi, maka bisa menjadi satu ukuran
pelayanan,
kinerja organisasi publik yang mudah dan
keadilan
murah dipergunakan. Kepuasan masyarakat
kesopanan
bisa menjadi parameter untuk menilai
petugas, kewajaran biaya pelayanan,
kinerja organisasi publik.
kepastian biaya pelayanan, kepastian
Pelayanan itu diberkan oleh pelaku-
jadwal
kecepatan
pelayanan,
mendapatkan
pelayanan,
dan
keramahtamahan
pelayanan,
kenyamanan
pelaku pelayanan publik yang merupakan
lingkungan dan keamanan pelayanan.
pegawai/karyawan organisasi publik atau
c.
swasta, dan dalam memberikan pelayanan
Responsivitas Responsivitas adalah kemampuan
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
organisasi
masyarakat umum. Supaya layanan dapat
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda
memuaskan pelangan, menurut Moenir
dan
petugas yang melayani harus memenuhi
mengembangkan
empat kriteria pokok yaitu: tingkah laku
pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan
yang sopan, cara menyampaikan sesuatu
dan aspirasi masyarakat. Secara singkat
yang berkaitan dengan apa yang seharusnya
responsivitas
diterima oleh orang yang bersangkutan,
keselarasan antara program dan kegiatan
waktu
pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi
penyampaian
yang
tepat
dan
keramahtamahan. Menurut
untuk
prioritas
mengenali
pelayanan
dan
program-program
disini
menunjuk
pada
masyarakat. Keputusan
Pendayagunaan
publik
perubahan lingkungan yang terjadi seperti
63/Kep/M. Pan/7/2003 tentang pedoman
perubahan sikap dan tuntutan masyarakat
umum pelayanan publik disebut bahwa:
yang meningkat serta kemajuan teknologi
1. Azaz pelayanan publik yang harus
yang demikian pesatnya telah menimbulkan
meliputi:
pedoman
Negara
Konsep responsivitas merupakan
No
menjadi
Aparatur
Menteri
bagi
tranparansi,
pemerintah akuntabilitas,
perubahan
dalam
berbagai
segi
dan
perubahan dalam berbagai segi dan aspek
kondisional, partisipatif, kesamaan hak
kehidupan.
dan keseimbangan hak serta kewajiban.
perubahan lingkungan tersebut menuntut
2. Prinsip-prinsip meliputi:
pelayanan prosedur
Konsekuensi
terhadap
publik
aparat untuk bekerja lebih professional
pelayanan,
antara lain dengan cara merespon dan
persyaratan pelayanan, kejelasan petugas
mengakomodasikan
aspirasi
publik
pelayanan,
kedisiplinan
petugas
kedalam kegiatan dan program pemerintah.
pelayanan,
tanggungjawab
petugas
Menurut Dwiyanto teori merespon
pelayanan,
kemampuan
petugas
berkaitan dengan konsep responsivitas yang 6
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
diterapkan
padaa
urusan
publik
dan
karena
hal
tersebut
merupakan
bukti
dikerjakan oleh organisasi birokrasi publik
kemampuan organisasi untuk mengenali
adalah
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda
kemampuan
mengenali
organisasi
kebutuhan
untuk
masyarakat
dan
prioritas
pelayanan
serta
menyusun agenda dan prioritas pelayanan
mengembangkan
dan
pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan
mengembangkan
program-program
pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas
program-program
dan aspirasi masyarakat. Dalam
operasionalisasinya,
dimasukkan sebagai salah satu indikator
responsivitas pelayanan publik dijabarkan
kinerja
menjadi
karena
langsung
responsivitas
menggambarkan
tujuannya,
terutama
secara
kemampuan
untuk
memenuhi
beberapa
1. Terdapat pengguna
rendah
terakhir.
dengan
ketidakselarasan antara pelayanan dengan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut jelas menunjukkan kegagalan organisasi dalam
seperti
meliputi:
kebutuhan masyarakat. Responsivitas yang ditunjukkan
indikator,
tidaknya jasa
keluhan
selama
satu
dari tahun
2. Sikap aparat birokrasi dalam merespon keluhan dari pengguna jasa. 3. Penggunaan keluhan dari pengguna jasa
mewujudkan misi dan tujuan organisasi
sebagai
publik.
penyelenggaraan pelayanan pada masa Organisasi
yang
memiliki
responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki
kinerja
Selanjutnya
yang
konsep
referensi
bagi
perbaikan
mendatang. 4. Berbagai tindakan aparat birokrasi untuk
jelek
pula.
memberikan kepuasan pelayanan kepada
respon
atau
pengguna jasa.
responsivitas adalah kemampuan birokrasi
5. Penempatan pengguna jasa oleh aparat
untuk mengenali kebutuhan masyarakat,
birokrasi dalam sistem pelayanan yang
menyusun agenda dan prioritas pelayanan,
berlaku.
serta mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan
kebutuhan dan
aspirasi masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa
responsivitas
ini
mengukur data tanggap birokrasi terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan
pengguna
jasa.
Responsivitas
sangat diperlukan dalam pelayanan publik 7 FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Gambar 2.1
mengetahui sejauhmana tujuan organisasi
Kerangka Pikir Penelitian
dapat diwujudkan dalam suatu periode
MASALAH: 1. Tugas pokok dan fungsi Sekretaris Desa Kuala Buayan merangkap jabatan sebagai kepala urusan pemerintahan, umum, dan pembangunan yang dikarenakan pegawai kantor desa sering tidak masuk. 2. pegawai Desa Kuala Buayan yang tidak disiplin dengan jam masuk dan pulang kerja tidak tepat waktu. 3. Sarana-prasana kantor Desa Kuala Buayan banyak yang dalam keadaan rusak sehingga proses pelayanan administrasi membutuhkan waktu lebih dari 1 hari
tertentu, agar organisasi dapat dinilai kinerjanya maka harus ada penilaian. Pentingnya
penilaian
berguna
untuk
menentukan
kinerja,
kompensasi,
kinerja perbaikan
umpan
balik,
dokumentasi, promosi, serta menyangkut kepentingan serta mendorong peningkatan prestasi
kerja,
bahan
pengambilan
keputusan dalam pemberian pelatihan dan membantu pegawai dalam menentukan rencana
TEORI: Menurut Dwiyanto (dalam Pasolong 2010:178), menjelaskan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja suatu organisasi publik secara lengkap yaitu sebagai berikut:
kariernya.
Penilaian
kinerja
merupakan salah satu dimensi kegiatan yang strategis, karena dapat digunakan sebagai
ukuran
keberhasilan
suatu
organisasi dalam mencapai misinya. Bagi a. Produktivitas b. Kualitas Layanan c. Responsivitas
organisasi pelayanan publik, informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk menilai seberapa jauh pelayanan
HASIL YANG DIHARAPKAN: Meningkatnya Kinerja Organisasi Dalam Mencapai Tujuan Perseorangan Maupun Visi Dan Misi Organisasi
yang diberikan oleh organisasi tersebut memenuhi
harapan
dan
memuaskan
pengguna jasa pelayanan. Dalam penelitian ini, untuk menilai tinggi rendahnya kualitas kinerja pegawai Desa Kuala Buayan Kecamatan Meliau
D. HASIL PENELITIAN DAN
Kabupaten Sanggau tergantung kepada faktor-faktor
PEMBAHASAN
yang
mempengaruhinya,
adapun faktor-faktor penentu pencapaian Kinerja
organisasi
prestasi kerja atau kinerja individu dalam
merupakan standar yang terukur sesuai
organisasi menurut Menurut Dwiyanto
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu
(dalam Pasolong 2010:178), menjelaskan
organisasi. Karenanya kinerja merupakan
beberapa indikator yang digunakan untuk
suatu hal
bagi
setiap
yang penting untuk dapat 8
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mengukur tingkat kinerja suatu organisasi
saja produktivitas tenaga kerja ini
publik secara lengkap yaitu sebagai berikut:
dipengaruhi, dikondisikan atau bahkan
1.
ditentukan oleh ketersediaan faktor
Produktivitas Secara umum konsep produktivitas adalah
suatu
perbandingan
produksi komplementernya seperti alat
antara
dan mesin. Namun demikian, konsep
keluaran (output) dan masukan (input)
produktivitas adalah mengacu pada
persatuan waktu. Produktivitas dapat
konsep produktivitas sumber daya
dikatakan meningkat apabila: jumlah
manusia. Oleh karena itu pendidikan
produksi/keluaran meningkat dengan
dan pelatihan merupakan salah satu
jumlah masukan/sumber daya yang
faktor penting dalam organisasi publik.
sama. Jumlah produksi/keluaran sama
Peneliti melakukan wawancara kepada
atau
Kepala Desa Kuala Buayan (Bapak
meningkat
dengan
jumlah
masukan/sumber daya lebih kecil dan
Syech
produksi/keluaran meningkat diperoleh
bahwa:
dengan penambahan sumber daya yang
“untuk efektif dan efisien, setiap pelayanan kepada masyarakat tentunya mengutamakan kepuasan masyarakat, untuk mencapai itu ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan yaitu harus didukung oleh semua sumber daya yang ada termasuklah ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap, dan kualitas pegawai juga harus kita siapkan. Disini kita ada 5 orang pegawai desa dengan kebanyakan dari mereka latar belakang pendidikan SLTA sehingga kemampuan untuk menjalankan TUPOKSI belum maksimal, karenakan tingkat pendidikan juga mempengaruhi produktivitas pegawai dalam melaksanakan TUPOKSI, akan tetapi kita berusaha semaksimal mungkin dengan kekurangan dan keterbatasan yang ada saat ini”
relatif kecil. Faktor
yang
produktivitas
mempengaruhi adalah
tingkat
pendidikan, Latar belakang pendidikan akan
mempengaruhi
produktivitas.
Pendidikan dipandang sebagai suatu investasi
dibidang
manusia
yang
sumber
bertujuan
daya untuk
meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja. Seperti diketahui bahwa output dari
setiap
tergantung
aktivitas pada
ekonomi
manusia
yang
melaksanakan aktivitas tersebut, maka sumber
daya
sumber
manusia
daya
dengan
AR),
mengatakan
merupakan
utama
dalam
pembangunan. Sejalan
Sukardi.
Berkaitan dengan hasil wawancara diatas,
fenomena
yang
mempengaruhi
ini,
produktivitas kinerja organisasi Kantor
konsep produktivitas yang dimaksud
Desa Kuala Buayan Kecamatan Meliau
adalah produktivitas tenaga kerja, tentu
Kabupaten
Sanggau
terdapat
pada 9
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tingkat pendidikan aparatur desa karena
pelayanan
sebagian
latarbelakang
dipengaruhi oleh sumber daya yang
pendidikan pegawai desa SLTA dan
ada, di Kantor Desa Kuala Buayan dari
D3 yang terdiri dari Kepala Desa
segi sarana dan prasarana yang ada
memiliki jenjang pendidikan D3 dan
kurang memadai dan kualitas pegawai
Sekretaris
yang kurang memiliki kemampuan dan
besar
Desa,
Kepala
Urusan
yang
memuaskan
Pemerintahan, Kepala Urusan Umum
keterampilan
untuk
Dan Kepala Urusan Pembangunan
mengoperasionalkan
memiliki jenjang pendidikan SLTA,
komputer, laptop serta alat-alat lainnya
sehingga mempengaruhi hasil kerja
yang berhubungan dengan pelayanan
yang belum maksimal.
kepada
teknologi
masyarakat,
sehingga
produktivitas kinerja pegawai belum Tabel 1 Keadaan Pegawai Pada Perangkat Desa Kuala Buayan Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau Berdasarkan Jenjang Pendidikan No 1 2
Uraian DIII (Diploma 3) SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) Jumlah
Jumlah 1 orang 4 orang
5 orang
Sumber: Kantor Desa Kuala Buayan Tahun 2014
Berdasarkan dilihat
jumlah
tabel
diatas,
pegawai
dapat
menurut
jenjang pendidikan yang ditempuh pada Kantor Desa Kuala Buayan, adapun pegawai kantor Desa Kuala Buayan
yang
telah
menyelesaikan
pendidikan DIII berjumlah 1 orang, dan SLTA berjumlah 4 orang. Selain itu juga kemampuan pegawai Desa
Kuala
melaksanakan fungsinya
Buayan tugas
dalam
pokok
untuk dan
memberikan
efektif dan efisien. Sekretaris Buayan
Daerah
(Bapak
Desa
Rusli
Kuala Atung),
mengatakan bahwa: “ya... kemampuan yang dimiliki oleh pegawai didesa kuala buayan ini sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebenarnya kalau dari tingkat pendidikan berpengaruhlah sedikit dalam memberikan pelayanan, contohnya saja dalam hal pengetikan surat-menyurat sedikit terhambat. Hambatan yang biasa kita hadapi dalam tugas keseharian biasanya akses lampu, seperti yang kita ketahui kalau lampu disinikan Cuma hidup pada malam hari jadi kita menggunakan mesin gengset untuk menghidupkan lampu disiang harinya, dan kadangkadang juga mesinnya macet jadi kita mengerjakan pekerjaan kantor harus dirumah yaitu pada saat malam hari. Kemudian desakan dari masyarakat untuk dipercepat pembuatan suratmenyurat, misalnya seperti pembuatan surat pengantar KTP, Akte, KK, surat pindah dan yang lainnya, dan juga pegawai yang ada disini terkadang hanya 2 sampai 3 orang jadi kalo ada 10
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pekerjaan yang seharusnya ditangani kaur pemerintahan, keur umum dan kaur pembangunan ditangani oleh saya sebagai sekeretaris daerah makanya terkadang pekerjaan itu menumpuk” Berkaitan dengan hasil wawancara diatas, produktivitas kinerja organisasi Kantor Desa Kuala Buayan Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau menurut Sekretaris
Desa
permasalahan
terdapat
yanag
beberapa
menghambat
proses pelayanan di Kantor Desa Kuala Buayan. Keadaan geografis yang jauh dari jangkauan listrik dan kondisi keadaan jalan yang sulit dilalui apabila terjadi hujan mempengaruhi proses pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan
aliran
listrik
yang
mengalir di Kantor Desa Kuala Buayan hanya
hidup
jika
malam
hari,
sedangkan siang harinya tidak ada lampu sama sekali, dengan demikian pemerintah Desa Kuala Buayan tidak dapat
mengalirkan
mengoperasionalkan
listrik
untuk
sarana
dan
prasarana desa seperti contoh: Lampu, Kipas Angin, Laptop, Komputer Dan Mesin Printer dan lain sebagainya. Dari permasalahan tersebut pemerintah Desa Kuala
Buayan
berinisiatif
untuk
membuat aliran listrik secara manual dengan
menggunakan
gengset,
kemampuan
gengset
memberikan
aliran
dalam
listrik
tidak
bertahan lama jika bahan bakar yang menjadi sumber tenaga sudah habis maka tidak ada lagi yang dapat mengalirkan listrik ke Kantor Desa Kuala Buayan. Maka dari itu proses pelayanan
adiministrasi
kepada
masyarakat menjadi terhambat dan produktivitas kinerja organisasi desa kuala buayan belum efektif dan efisien. Selain itu juga menurut Sekretaris Desa Kuala Buayan pegawai desa sering tidak
masuk,
khususnya
pegawai
Kepala Urusan Pemerintahan, Kepala Urusan Umum Dan Kepala Urusan Pembangunan, sehingga pada saat jam kantor hanya terdapat 2 sampai 3 orang pegawai yang hadir. Kemudian, jika masyarakat menyurat
ingin
mengurus
kepada
Kepala
suratUrusan
Umum bagian administrasi, pekerjaan itu ditangani juga oleh sekretaris desa, sehingga
Sekretaris
Desa
Kuala
Buayan memiliki pekerjaan rangkap. Dari permasalahan tersebut, pekerjaan yang dilakukan oleh satu orang dengan berbagai
macam
pekerjaan
maka
hasilnya akan kurang optimal, yang akan
berpengaruh
pada
kinerja
organisasi.
sehingga aktivitas pelayanan tidak terganggu,
meskipun
demikian 11
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2.
lakukan
Kualitas Layanan
untuk
sementara
hanya
Orientasi pada pelayanan menunjuk
menerima berkas, soalnya kan semua
pada seberapa banyak energi birokrasi
data administrasi kita input dikomputer
dimanfaatkan untuk penyelenggaraan
sehingga
pelayanan publik. Sistem pemberian
pelayanan disini terganggu oleh akses
pelayanan
listrik lah terutama, karenakan hampir
dapat
memberikan
menunggu
pelayanan yang baik dapat dilihat dari
sebagian
seberapa
menggunakan
besarnya
sumber
daya
besar
lah.
Memang
pelayanan
disini
listrik,
hanya
manusia yang dimiliki oleh birokrasi
masyarakat yang perlu cap dari desa
secara efektif didayagunakan untuk
yang mudah kita layani.
melayani kepentingan pengguna jasa.
Berkaitan dengan hasil wawancara
Idealnya, segenap kemampuan dan
diatas, yang mempengaruhi kualitas
sumber
layanan kinerja organisasi Kantor Desa
daya
yang
dimiliki
oleh
aparatur birokrasi hanya dicurahkan
Kuala
atau dikonsentrasikan untuk melayani
Kabupaten Sanggau menurut Kepala
kebutuhan dan kepentingan pengguna
Urusan Umum proses pelayanan yang
jasa. Kemampuan dan sumber daya
dilakukan
dari aparat birokrasi sangat diperlukan
Buayan sudah sesuai prosedur, namun
agar orientasi pada pelayanan dapat
terdapat
dicapai.
mengganggu tugas pelayanan sehingga
Hasil
wawancara
yang
Buayan
Kecamatan
pemerintah
beberapa
Meliau
Desa
hambatan
Kuala
yang
dilakukan
masyarakat yang akan mengurus surat-
kepada Kepala Urusan Umum Desa
menyurat membutuhkan waktu untuk
Kuala Buayan (Ibu Elmi Taunilasari),
dapat
mengatakan bahwa:
pelayanan, akses sarana-dan prasarana
“untuk pelayanan ya sudah sesuai
tidak dapat digunakan semaksimal
prosedur tapi kan tetap ada hambatan
mungkin oleh karena sebagian besar
pada saat proses pelayanan tadi,
alat-alat
seandainya kita mau menggunakan
aliran
komputer untuk menginput data trus
sedangkan aliran listrik hanya hidup
tiba-tiba listrik padam karena gengset
pada saat malam hari, dengan demikian
yang kita gunakan tidak hidup a... mau
proses
tidak mau pekerjaan ini menjadi
optimal. Harus ada kesinambungan
tertunda sampai listrik dapat mengalir.
antara sumber daya manusia dengan
Seandainya listrik tidak jalan yang kita
sumber daya sarana dan prasaran
diproses.
Berdasarkan
pelayanan listrik
membutuhkan
supaya
pelayanan
segi
dapat
menjadi
hidup
kurang
12 FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
karena jika salah satu tdak dapat
organisasi Kantor Desa Kuala Buayan
digerakkan maka semua tidak akan
Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau
berjalan optimal.
berdasarkan pendapat dari masyarakat
Selanjutnya wawancara juga dilakukan
sekitar kurang memuaskan oleh karena
kepada
proses pelayanan surat-menyurat yang
masyarakat
Desa
Kuala
Buayan, mengatakan bahwa: “Pelayanan
yang
membutuhkan waktu lebih dari satu
diberikan
oleh
hari bahkan sampai 1 minggu lamanya.
pegawai desa, abang rasa kurang
Lamanya
memuaskan
administrasi sangat menyulitkan bagi
dek,
soalnya
kadang-
proses
pelayanan
kadang kalau kita mau ngurus surat-
masyarakat
surat lama baru jadinye dek, ndak
membutuhkan secepat mungkin untuk
taulah ape penyebabnya yang penting
dipergunakan,
kami sebagai masyarakat kalau mau
terhambat karena jangka waktu yang
mengurus surat-menyurat di kantor
lama
desa tolong dipermudahkan, namanya
menyuratnya di Kantor Desa Kuala
orang kampung rata-rata banyak ndak
Buayan.
sekolah,
kalaupun
sekolah
setempat
untuk
yang
namun
menjadi
mengambil
surat
paling
hanya sampai semampunya karena
3.
Responsivitas
kesulitan ekonomi tadi, kami harus
Responsivitas adalah kemampuan
berkebun, bertani, jadi kalo hanya mau
organisasi publik untuk mengenali
ngurus
kebutuhan
ke
kantor
pelayanan
yang
memakan
waktu
desa
dengan
mempersulit lama
dan
sangat
masyarakat,
menyusun
agenda dan prioritas pelayanan dan mengembangkan
program-program
merugikan kami. Merugikan dalam arti
pelayanan
waktu kami termakan sia-sia trus
kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
juganya jarak yang jauh ini sehingga
Secara singkat responsivitas disini
pekerjaan kami sebagai petani dan
menunjuk pada keselarasan
pekebun menjadi terbengkalai, kalau
program
dan
ndak geto mw makan apa. Jadi
dengan
kebutuhan
berharaplah kepada pemerintah untuk
masyarakat.
memperhatikan
kami
masyarakat
publik
Untuk
sesuai
kegiatan dan
mengetahui
dengan
antara
pelayanan aspirasi
bagaimana
bawah supaya tidak dipersulit”.
responsivitas atau kemampuan aparat
Berkaitan dengan hasil wawancara
Desa Kuala Buayan Kecamatan Meliau
diatas,
Kabuapaten
kualitas
layanan
kinerja
Sanggau
dalam 13
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menjalankan tugas dan fungsinya dapat
sebagian
diketahui
melalui
dan
menjadi rangkap jabatan. Permasalahan
penilaian
dari
elemen
tersebut berpengaruh terhadap kinerja
masyarakatlah
organisasi yang akan berdampak pada
masyarakat
informasi seluruh
dimana
besar
pekerjaan
pegawai
yang mengetahui betul seperti apa
kurang
kemampuan
masyarakat yang datang ke kantor desa
sendiri.
dari
aparat
Berdasarkan
desa data
itu atau
oleh
informasi yang didapat dilapangan,
maksimalnya
karena
melayani
kesibukan
mengurus
pekerjaan yang banyak.
aparat Desa Kuala Buayan Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau masih
E. KESIMPULAN DAN SARAN
belum mampu atau belum memiliki responsivitas dalam menjalankan tugas
a) Kesimpulan
dan fungsinya. Sekretaris Buayan
Berdasarkan pembahasan pada BabDaerah
(Bapak
Desa
Rusli
Kuala
Bab sebelumnya, khususnya pada Bab IV
Atung),
sebagai Bab pembahasan, maka pada Bab
mengatakan bahwa:
ini sebagai Bab penutup dikemukakan
“memang disini belum dikatakan optimal. Misalnya dalam menginput data trus turun kelapangan petugaspetugas masih ada yang belum efektif. Kemudian kemampuan pegawai dalam menjalankan visi dan misinya dalam melaksanakan pekerjaan biasanya ditumpang tindih atau diambil alih sama atasannya, sehingga responsivitas dalam pelayanan ini agak kurang maksimal”.
beberapa kesimpulan, maka kesimpulan
Berkaitan dengan hasil wawancara diatas, responsivitas kinerja organisasi Kantor Desa Kuala Buayan Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau belum optimal dalam menginput data dan turun kelapangan, hal ini dikarenakan ketidakmampuan pegawai Desa Kuala Buayan
dalam
pokok
dan
menjalankan fungsinya
tugas
sehingga
dapat diambil dari hasil peneilitian yang dilakukan di kantor desa kuala buayan kecamatan
meliau
kabupaten
sanggau
Produktivitas,
kinerja
antara lain: 1.
Dilihat
dari
Organisasi Kantor Desa Kuala Buayan kurang berjalan efektif dan efisien karena
dipengaruhi
pendidikan
oleh
pegawai
desa
tingkat yang
sebagian besar masih latarbelakang SLTA sehingga kemampuan untuk menjalankan tugas dan fungsi tidak berjalan dengan optimal jadi Sekretaris Desa
merangkap
jabatan
untuk
menangani pekerjaan pegawai lainnya. Selanjutnya,
pegawai
Desa
Kuala
Buayan sering tidak masuk kantor yang 14 FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2.
mengakibatkan keadaan kantor sering
mengakibatkan pekerjaan pelayanan
tutup dan pegawai yang dibutuhkan
kantor terhambat, kemudian pelayanan
tidak
administrasi masyarakat dikenai biaya
hadir
ditempat,
hal
ini
berdampak pada proses pelayanan yang
administrasi
sebesar
Rp50.000-
membutuhkan waktu lama.
Rp100.000
dengan
semikian
Dilihat dari Kualitas Layanan, Kinerja
masyarakat tidak dapat berbuat apa-apa
Organisasi Kantor Desa Kuala Buayan
dikarenakan
kurang memuaskan oleh karena bentuk
pegawai
pelayanan Desa Kuala Buayan tidak
responsivitas pegawai menjadi kurang
memiliki sumber daya manusia dan
maksimal.
mereka
memerlukan
desasehingga
kondisi
sumber daya sarana dan prasarana yang handal dan memadai. Pada Kantor Desa Kuala Buayan akses listrik yang
Adapun saran-saran yang peneliti
hidup hanya pada saat malam hari
kemukakan sebagai masukan untuk lebih
menjadi permasalahan karena untuk
meningkatkan mutu dan manfaat penelitian
mengoperasionalkan
dan
ini, bagi instansi terkait dalam hal ini
prasarana membutuhkan aliran listrik,
Kantor Desa Kuala Buayan adalah sebagai
kemudian Kantor Desa Kuala Buayan
berikut:
memiliki sarana dan prasarana yang
1.
lengkap
3.
b) Saran
namun
sarana
kondisinya
dalam
Perlu adanya perbaikan latar belakang pendidikan
pegawai
Kuala
keadaan banyak yang rusak sehingga
Buayan
dari permasalahan ini mengakibatkan
pemerintah daerah kabupaten sanggau
kurang optimalnya pelayanan kepada
dan
masyarakat.
tingkat
Dilihat dari responsivitas, pegawai
keterampilannya akan meningkatkan
Desa Kuala Buayan belum optimal
kinerja dalam pelayanan.
dalam melakukan menginput data,
2.
melalui
Desa
kecamataan
pelatihan
oleh
meliau
sehingga
kemampuan
dan
Perlu adanya penambahan sarana dan
tugas pelayanan dan turun kelapangan
prasarana untuk melengkapi peralatan
sehingga
kebutuhan
yang sudah tidak dapat digunakan lagi
masyarakat
menjadi
pelayanan tidak
efektif
atau rusak dengan demikian dapat
dengan keterbatasan yang ada, selain
membantu
melancarkan
tugas
itu
pelayanan
sehingga
tidak
keadaan
geografis
yang
sulit
dijangkau aliran listrik dan akses jalan yang
rusak
jika
terjadi
membutuhkan waktu lama.
hujan 15
FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
Publik A, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
3.
Pemerintah daerah membangun akses listrik dan memperbaiki akses jalan sehingga kantor desa yang berada didaerah yang dijangkau seperti kantor desa kuala buayan dapat di lalui oleh akses listrik dan jalan.
4.
Perlu adanya sanksi tegas bagi aparat Desa Kuala Buayan yang sering tidak masuk kantor dan jam masuk dan pulang kantor tidak tepat waktu.
F. REFERENSI
Pasolong, Harbani. 2010. Teori Adminitrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Keban, T Yeremias. 2004. Kinerja Organisasi Publik. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Fisipol Sugiono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta 2010.
16 FERIYANTO, NIM. E21110032 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UNTAN
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
I
PENGELOLA JURNAL MAHASISW A Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124 Homepage: http://urmatis.untan.ac.id
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUmAN UNGGAH / PUBLIKASI KAR YA ILMIAH UNTUK mRNAL ELEKTRONIK MAHASISW A Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap NIM I Periode lulus Tanggal Lulus Fakultas/ Jurusan E-mail addresl HP
: Feriyanto : E211100321lV : 25 Mei 2015 : ISIP I Ilmu Administrasi Negara :
[email protected]/ 085650872405
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratifkelulusan mahasiswa (S 1), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa Publika*) pada Program Studi Ihnu Administrasi N egara Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul**) : KINERJA ORGANISASI PEMERINT AH DESA DALAM MELAKSANAKAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI DESA KUALA BUA YAN KECAMATAN MELIAU KABUPATENSANGGAU beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/ format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/ mempublikasikannya di Internet atau media lain): I_I jecarafolltex artikel sesuai dengan standar penulis jumal yang berlaku.
4:21' content
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya. at di ggal
Pontianak : 2 Desmber 2015
*tulis nama jumal sesuai prodi masing-masing (PublikalGovernancel 'Aspirasi/Sociodev/Sosiologique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jumal, berkas ini hams di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission author)