PENGARUH SUKU BUNGA, EARNING PER SHARE (EPS), NET PROFIT MARGIN (NPM), PRICE TO BOOK VALUE (PBV) TERHADAP RETURN SAHAM (StudiEmpirisPada Perusahaan SektorProperti, Real Estate, danKonstrusiBangunan di Bursa Efek Indonesia)
Cesy Iola Kariza
ABSTRAK
Pasar modal sebagaisaranauntukmemobilisasidana yang bersumberdarimasyarakatkeberbagaisektor yang melaksanakaninvestasi. Syaratutama yang diinginkanoleh investor agar bersediamenyalurkandananyamelaluipasar modal adalahperasaanamanakaninvestasinya. Para investor yang akanmelakukaninvestasidenganmembelisaham di pasar modal akanmenganalisiskondisiperusahaanterlebihdahulu agar investai yang dilakukannyadapatmemberikankeuntungan (Return). Memperlolehkeuntungan (Return) merupakantujuanutamadariaktivitasperdaganganpara investor di pasar modal.Penelitianinibertujuanuntukmenganalisispengaruhtingkatsukubunga, Earning per Share, Net Profit Margin, danPrice to Book ValueterhadapReturnsahampadaperusahaanProperti, Real Estate, danKonstruksiBangunan yang listing di BEI tahun 2011-2015. Teknikpengambilansampelmenggunakanmetodepurposive sampling.Metodepengumpulan data menggunakanteknikdokumentasi.Teknikanalisis data menggunakanregresi linear berganda.HasilpenelitianmenunjukkansukubungaberpengaruhnegatifdansignifikanterhadapRe turnsaham, Earning per ShareberpengaruhpositifdansignifikanterhadapReturnsaham, Net Profit MarginberpengaruhpositifdantidaksignifikanterhadapReturnsaham, Price to Book ValueberpengaruhpositifdansignifikanterhadapReturnsaham. SizesebagaivariabelkontrolberpengaruhnegatifdantidaksignifikanterhadapReturnsaham.
Kata kunci: SukuBunga, Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Price to Book Value, ReturnSaham
1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan para investor untuk bersedia menyarlurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya. Di pasar modal, laporan keuangan perusahaan yang go public sangat penting sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan, terlebihperusahaan yang go public merupakan
perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan luas, oleh karena itu operasi perusahaan yang efisien akan sangat memengaruhi apresiasi masyarakat pada perusahaan publik. Pengukuran efisiensi dapat dilakukan dengan menggunakan kinerja keuangan. Seperti halnya berinvestasi dibidang lain, investasi di pasar modal disamping diperlukan dana/modal, juga diperlukan pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang cukup ditambah dengan naluri bisnis ntuk menganalisa efek atau surat berharga yang mana yang akan dibeli dan efek mana yang sudah waktunya untuk dijual kembali (Sundjaja dan Barlian, 2002:387). Analisis fundamental sering kali digunakan untuk menganalisis efek atau surat berharga (saham). Analisis fundamental yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan berfokus pada kinerja keuangan dan juga kejadian-kejadian yang akan terjadi di suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan dan kondisi perusahaan berdasarkan saham yang telah beredar sebelumnya. Analisis fundamental pada umumnya menggunakan laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas untuk menilai kinerja perusahaan yang dinilai dari rasio-rasio yang mencerminkan kondisi dalam perusahaan. Laporan keuangan menunjukkan kondisi perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.Laporan keuangan sangat penting bagi manajemen, pemilik perusahaan, pemerintah, dan juga investor (Kasmir, 2008:6). Dari laporan keuangan investor dapat melihat prospek perusahaan pada masa ini dan masa yang akan datang. Prospek yang dimaksud adalah keuntungan yang akan diperolehnya (dividen) serta perkembangan nilai saham ke depan. Maka dari itu, aspek-aspek yang tedapat dalam laporan keuangan sangat penting halnya karena laporan keuangan akan dianalisis oleh investor setelah itu investor dapat mengambil keputusan mengenai investasi yang akan dilakukannya sehingga investor mendapatkan keuntungan yang diharapkannya, dimana memperoleh return merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Di dalam laporan keuangan terdapat beberapa rasio-rasio keuangan yang dapat dipergunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan lebih mudah.Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan dan arti tertentu.Kemudian setiap hasil dari rasio terserebut diinterpretasikan sehingga menjadi berarti pada saat pengambilan keputusan (Kasmir, 2008:108).Beberapa rasio yang sering kali digunakan antara lain Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Price to Book Value (PBV). Adapun objek penelitian tentang perusahaan properti, real estate dan konstruksi bangunan dikarenakan returnsaham yang menjadi salah satu acuan bagi investor untuk menginvesikan danannya ke perusahaan sektor tersebut menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun yang disinyalir disebabkan oleh krisis keuangan yang sempat melanda Indonesia yang dimulai dari tahun 2008 yang dilanjutkan dengan terjadinya kenaikan harga properti di Indonesia yang menjadikan harga properti Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia membuat Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia membuat sebuah kebijakan khusus yang bermaksud untuk mengerem kejadian tersebut melalui regulasi di sektor kredit perumahan (KPR) dan apartemen (KPA) yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/10/DPNP pada 15 Maret 2012 tentang LTV untuk KPR maksimal 70%. Maka dari itu, uang muka yang harus disetor untuk syarat pengajuan KPR adalah sebesar 30% untuk tipe rumah di atas 70 m2 dan berlaku efektif pada tanggal 15 Juni 2012. Adanya kebijakan tersebut tentu akan membuat para investor akan lebih menahan diri untuk membeli rumah yang lazimnya dibeli dengan menggunakan fasilitas kredit dibanding tunai sehingga berdampak kepada penjualan unit properti, real estate dan konstruksi bangunan yang kian menunjukkan penurunan sehingga investor-investor baru pun terkesan enggan untuk berinvestasi di sektor tersebut, karena ditakutkan dana yang diinvestasikan tidak berkembang dengan baik dan malah menunjukkan kerugian. Padahal tujuan utama
investor menanamkan modal ke sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan (gain). Selain melihat dari sisi rasio-rasio keuangan, investor juga melihat sisi analisis makro. Pada perusahaan properti, real estate, dan konstruksi bangunan nilai suku bunga juga merupakan hal yang essensial untuk diperhatikan sebelum melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan return yang diharapkan. Hal tersebut akan membantu investor dalam menentukan pilihannya apakah ingin berinvestasi dalam bentuk saham properti, real estate, dan kosntruksi bangunan atau berinvestasi dengan menyimpan uang di lembaga penyimpangan dengan suku bunga yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Tentunya hal tersebut menjadi pertimbangan tersendiri dimana investor yang pastinya ingin segera mendapatkan return atas investasi tersebut. Kemudian dirasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap return saham dalam bisnis properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Hal ini dikarenakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi pada pasar modal adalah tingkat keuntungan atau return. Investor umumnya termotivasi untuk melakukan investasi pada suatu instrumen yang diminati dengan harapan memperoleh tingkat pengembalian atau return investasi yang sesuai. Oleh karena itu bidang ini masih merupakan masalah yang menarik untuk diteliti. 1.2.Permasalahan 1. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap return saham? 2. ApakahEarning per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham? 3. ApakahNet Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap return saham? 4. ApakahPrice to Book Value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap return saham? 1.3.Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk menganalisis pengaruh suku bunga terhadap return saham. 2. Untuk menganalisis pengaruh Earning per Share(EPS) terhadap return saham perusahaan Properti, Real estate, dan Konstruksi Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap return saham perusahaan Properti, Real estate, dan Konstruksi Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk menganalisis pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap return saham perusahaan Properti, Real estate, dan Konstruksi Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4.Kontribusi Penelitian 1. Kepada Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal dengan melihat beberapa faktor yang digunakan untuk menganalisis return saham. 2. Kepada Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak manajemen perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dalam rangka untuk meningkatkan return saham perusahan.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.3.Landasar Teori 2.3.1. Arbitrage Price Theory (APT) Stephen A. Ross (1976) mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan Arbitrage Pricing Theory (APT).Ide dasar APT adalah bahwa bila ada dua alternatif investasi yang memiliki karakteristik yang sama (risikonya sama) tetapi menawarkan tingkat atas hasil yang berbeda, maka investor akan membeli saham yang memberikan expected return yang tinggi dan bersamaan akan menjual saham yang memberikan expectedreturn yang rendah sehingga investor akan memperoleh laba yang bebas risiko (riskless profit). 2.3.2. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut juga merupakan pemilik sebagian dari perusahaan itu (Sundjaja dan Barlian, 2002:381).Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001:5) saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. 2.3.3. Return Saham Return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh investor atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor tidak akan melakukan investasi. Maka dari itu, setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai return saham baik langsung maupun tidak langsung (Ang, 1997:20). 2.3.4. Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga pinjaman mencerminkan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat dari meminjam uang dan hal ini akan mempengaruhi kinerja bisnis melalui dua cara. Pertama, interest rateakan mempengaruhi dalam menentukan harga yang perusahaan harus bayar atas pinjaman yang telah diterimanya, dengan mengasumsikan ceteris paribus (hal-hal lain dianggap konstan) maka tingkat suku bunga yang rendah berarti berkurangnya biaya bunga dan meningkatnya profit. Perlu dicatat pula bahwa perubahan dalam interest rateakan mempengaruhi pembelanjaan dari konsumen (consumer spending). Interest rate tidak hanya mencerminkan biaya konsumsi saat ini dan masa yang akan datang, tetapi juga mencerminkan harapan inflasi dan risiko kredit (Murhadi, 2009:20). 2.3.5. Earning per Share (EPS) Menurut Husnan (2005:328), pemodal sering memperhatikan Earning per Share dalam melakukan analisis. Earning per Share merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar. Fahmi (2011:138) menyatakan Earning per Share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. 2.3.6. Net Profit Margin (NPM) Reilly dan Keith (1997:391) menyatakanNet Profit Marginadalah “margin relates net income to sales. The net income used is operating earnings after taxes but
before dividends on preferred and common stock.”.Net Profit Marginatau margin lababersihmerupakanukurankeuntungandenganmembandingkanantaralabasetelahbung adanpajakdibandingkandenganpenjualan.Rasioinimenunjukkanpendapatanbersihperus ahaanataspenjualan (Kasmir, 2008:200).MenurutEhrhardtdan Brigham (2009:98) Net Profit Marginmerupakanrasioantaralabasetelahpajak (earning after tax) denganpenjualan yang mengukurlababersih yang dihasilkandarisetiappenjualan. 2.3.7. Price to Book Value (PBV) Rasio laba perlembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham.Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat (Kasmir, 2012:207). 2.4.Kerangka Konseptual Variabel Independent Tingkat Suku Bunga H1 (-)
Variabel Independen Earning per Share (EPS) Variabel Independen Net Profit Margin (NPM)
H2(+)
H3 (+)
Variabel Dependen Return Saham
H4 (+)
Variabel Independen Price to Book Value (PBV) Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan (size) 2.5.Perumusan Hipotesis H1 : Tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. H2 : Earning per Share(EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. H3 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. H4 : Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
3. METODE PENELITIAN 3.3.Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Data yang digunakan adalah data sekunder. Data time series untuk variabel return saham dan juga data mengenai kinerja keuangan perusahaan Properti, Real estate, dan Konstruksi Bangunan yang merupakan sampel berupa data-data Earning per Share (EPS), Price to Book Value (PBV), danNet Profit Margin (NPM). Sumber data dalam penelitian ini didapatkan dari Bursa Efek Indonesia / IDX dan Yahoo Finance.Data tingkat suku bunga diunduh dari website Bank Indoneisa.Periode data yang diambil adalah dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. 3.4.Populasi Populasidalampenelitianiniadalah 62 perusahaanproperti, real estate, dankonstruksibangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2015. Di dalampenelitianini, pengambilansampeldilakukandenganmetode “purposive sampling” dengantujuan agar mendapatkansampel yang sesuaidengankriteria-kriteria.Jumlah populasi yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini meliputi 34 perusahaan properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Dalam penelitian ini pengolahan data menggunakan metode polling. Polling adalah cara sistematis mengumpulkan informasi yang digunakan untuk menggeneralisasikan pada kelompok atau populasi yang lebih luas dimana sampel itu diambil. 3.5.Metode Pengumpulan Data Jenis data yang dibutuhkan adalah data sekunder. Dengan demikian, sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan ini dan sampel yang digunakan, maka metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yang didasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (IDX) periode tahun 2011 sampai dengan 2015. Data return saham diperoleh dengan perhitungan menggunakan rumus dari data harga saham padaYahoo Finance, sedangkan data EPS (Earning per Share), PBV (Price to Book Value), dan NPM (Net Profit Margin) diperoleh dengan cara mengutip secara langsung dari IDX Monthly Statistic pada saham-saham perusahaan properti, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun dari masing-masing variabel.Data tingkat suku bunga diperoleh dari website Bank Indonesia selama 5 tahun periode pengamatan (2011 sampai dengan 2015). 3.6.Definisi Operasional Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Dependen : Return saham b. Variabel Independen : 1) Tingkat suku bunga 2) EPS (Earning per Share) 3) PBV (Price Book Value) 4) NPM (Net Profit Margin) c. Variabel Kontrol Ukuran perusahaan (Size) 3.7.Teknik Analisis Data 1) Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk memperoleh deskripsi secara menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel EPS (Earning per Share), PBV (Price to Book Value), dan NPM (Net Profit Margin) terhadap return saham dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk mengetahui mengenai pengaruh signifikansi dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression method), dengan model sebagai berikut: RS = α + β1Suku Bunga + β2EPS + β3NPM + β4PBV + β5Size + ε Keterangan : RS = Return saham α = Koefisien ε = Error term / residual β1-β5 = Koefisien regresi 2) Pengujian Asumsi Klasik Alat analisa yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, dan data penelitian yang digunakan adalah data sekunder. Maka untuk memenuhi syarat yang ditentukan, penggunaan model regresi linier berganda perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik, yaitu: uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. a) Uji Normalitas Uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi residual memiliki distribusi yang normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, karena uji-t dan uji-F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2005:110). b) Uji Linearitas Linieritas adalah keadaan di mana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen bersifat linier (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu.Penelitian ini menggunakan pengujian Langrange Multiplier.Pengujian ini dikembangkan oleh Engle (1982).Uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai chi square/χ2 hitung atau (R2 x n). c) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak memiliki korelasi. d) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi.Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. e) Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedasitisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pegamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 3) Uji Kelayakan Model a) Uji F
Uji F digunakan untuk menguji spesifikasi kelayakan model (goodness of fit model test). b) Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.Nilai R2 yang kecil menyatakan kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Gozali, 2005).Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 4) Pengujian Hipotesis (Uji t) Pengajuan secara parsial menggunakan uji t (pengujian signifikansi secara pasrsial).Pengujuan secara parsial ini dimaksudkan untu melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pengujian Asumsi Klasik 4.1.1. Uji Normalitas Berdasarkan hasil pengujian terhadap nilai residual dari model regresi diperoleh nilaiAsymptotic Significance lebih besar dari 0,05.Pada penelitian ini nilai Asymptotic Significance sebesar 0,284.Hasil tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. 4.1.2. Uji Linearitas Berdasarkan hasil perhitungan-perhitungan tersebut, nilai Chi2 hitung lebih kecil dari pada nilai Chi2 tabel, maka model regresi yang sesuai adalah linear. 4.1.3. Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil pengujian pada table diatas, dapat diamati bahwa seluruh variabel independen menghasilkan nilai VIF lebih kecil dari 10.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan tidak ditemukan gejala multikolinearitas yang serius pada model regresi. 4.1.4. Uji Autokorelasi Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada table di atas, terbukti bahwa koefisien parameter untuk residual lag 2 (RES_2) memberikan angka sebesar 0,063 dimana nilainya lebih besar daripada 0,05. Hal ini membuktikan bahwa pada model ini tidak terjadi autokorelasi. 4.1.5. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil pengujian, dapat dilihat bahwa semua variabel pengujian mempunyai nilai signifikansi > 0,05 yang berarti bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model pengujian yang dilakukan.
4.2. Uji Kelayakan Model
4.2.1. Uji F Dari hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 6,005 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi return saham atau dapat dikatakan bahwa variabel suku bunga, Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Price to Book Value (PBV) secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham. 4.2.2. Analisa Koefisien Determinasi (R2) Dari hasil perhitungan diperoleh hasil besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 10,3%. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel suku bunga, Earning per Share (EPS), Net Profit Magrin (NPM), Price to Book Value (PBV), dan size sebagai variabel kontrol terhadap return saham yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 10,3%, dan sisanya sebesar 89,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. 4.3.Hasil Analisis Regresi Berganda Dari data yang diperoleh kemudian di analisis dengan metode regresi dan dihitung dengan menggunakan program SPSS. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B
Std. Error 42.688
Standardize t d Coefficients Beta
Sig.
(Constant) 135.068 3.164 .002 Suku -16.710 5.838 -.213 -2.862 .005 Bunga .037 .016 .178 2.366 .019 1 EPS NPM .057 .065 .066 .873 .384 PBV 7.949 2.442 .240 3.255 .001 Size -1.985 2.788 -.053 -.712 .478 a. Dependent Variable: Return Saham Berdasarkan table di atas, model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikur: RS = 135,068– 16,710SukuBunga + 0,037EPS + 0,057NPM + 7,949PBV– 1,985Size Penjelasan berkaitan dengan persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut: 1. Koefisien suku bunga diperoleh sebesar -16,710. Hasil tersebut menunjukkan apabila suku bunga naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen yang lain nilainnya tetap, akan diikuti penurunan return saham sebesar 16,710%. 2. Koefisien Earning per Sharediperoleh sebesar 0,037. Hasil tersebut menunjukkan apabila Earning per Share naik sebesar Rp.1 dengan asumsi variabel yang lain nilainya tetap, akan diikuti oleh kenaikan return saham sebesar 0,037%. 3. Koefisien Net Profit Margin (X3) diperoleh sebesar 0,057. Hasil tersebut menunjukkan apabila Net Profit Margin naik sebesar 1% dengan asumsi variabel yang lainnya tetap, akan diikuti oleh kenaikan return saham sebesar 0,057%.
4. Koefisien Price to Book Value (X4) diperoleh sebesar 7,949. Hasil tersebut menunjukkan apabila Price to Book Value naik sebesar 1 kali, dengan asumsi variabel independen yang lain nilainya tetap, akan diikuti oleh kenaikan return saham sebesar 7,949%. 4.4.Pengujian Hipotesis (Uji t) Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada table 4.10 pada halaman 53. Dari hasil regresi pada table tersebut, dapat dikatakan bahwa ada 3 variabel independent yaitu Earning per Share (EPS), Price to Book Value (PBV), dan suku bunga, dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar 0,019, 0,001, dan 0,005. Sedangkan variabel Net Profit Margin (NPM) dan size memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel return saham. Hal ini dikarenakan nilai sig t variabel NPM dan size masing-masing 0,384 dan 0,478, lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1.Kesimpulan 1. Suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. 2. Earning per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. 3. Net Profit Margin berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. 4. Price to Book Value berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. 5. Size sebagai variabel kontrol berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. 6. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) adalah sebesar 0,103 yang menunjukkan bahwa variabel suku bunga, Earning per Share, Net Profit Margin, Price to Book Value dapat diterangkan oleh model ini sebesar 10,3% dan sisanya sebesar 89,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. 5.2.Rekomendasi 1. Bagi investor, diharapkan memperhatikan perkembangan variabel-variabel seperti suku bunga, Earning per Share, Net Profit Margin, dan Price to Book Value yang mencerminkan kinerja perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Perkembangan tersebut dapat dillihat dari rata-rata kenaikan atau penurunan variabelvariabel pada perusahaan tersebut. Saham-saham emiten yang memiliki kinerja yang baik dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi karena berpengaruh terhadap return saham. 2. Bagi emiten, ukuran rasio rasio perusahaan yang berpengaruh terhadap return saham dapat digunakan sebagai referensi untuk meningkatkan kinerja keuangannya. Dalam penelitian ini, variabel yang signifikan terhadap return saham adalah suku bunga Earning per Share, dan Price to Book Value. 5.3.Saran Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah periode pengamatan terbatas yaitu selama tahun 2011-2015 dan juga model penelitian yang digunakan.Berdasarkan hasil penelitian serta hal yang terkait dengan keterbatasan penelitian, maka hal yang perlu diperhatikan bagi penelitian selanjutnya yaitu dapat memperpanjang periode penelitian dengan tujuan untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan juga untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan model panel regression.
6. DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert, 1997,Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Media Staff Indonesia, Jakarta. Astiti, C. A., dkk, 2014, Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012), e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akutansi Program S1, Volume 2, Nomor 1, Halaman 1-10. Azis, dkk, 2015, Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, Prilaku Investor, dan Return Saham, Penerbit Deepublish, Yogyakarta. Beliani, M. M. I.& Budiantara, M., 2015, Pengaruh Price Earning Ratio dan Price to Book Value Terhadap Harga Saham Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012, Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UMB Yogyakarta, Volume 1, Nomor 1, Halaman 1-16. Darmadji, T. & Hendy M. F., 2001, Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Salemba Empat,Jakarta. Ehrhardt, M. C. & Eugene F. Brigham, 2009, Financial Management: Theory and Practice. Thirteenth Edition, CengageLearning,South-Western Mason. Fahmi, I., 2011, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Alfabeta, Bandung. Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, edisi kedua, BP Undip, Semarang. Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Gunadi, G. G., & Kesuma, I. K. W., 2015, Pengaruh ROA, DER, EPS Terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverage BEI, E-Jurnal Manajemen Unud, Volume 4, Nomor 6, Halaman 1-12. Hartono, J., 2007,Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta. Hermawan, 2012, Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning per Share dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham, Management Analysis Journal, Volume 1, Nomor 5, Halaman 1-7. Husnan, S., 2005, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas: Edisi Keempat, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Kasmir, 2012, Analisis Laporan Keuangan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Meythi, & Mathilda, M., 2012, Pengaruh Price Earning Ratio dan Price to Book Value Terhadap Return Saham Indeks LQ 45 (Perioda 2007-2009), Jurnal Akutansi , Volume 4, Nomor 1, 1-21. Murhadi, W. R., 2009, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, PT Ideks, Jakarta. Najmiyah, dkk, 2014, Pengaruh Price to Book Value (PBV). Price Earning Ratio (PER), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham pada Industri Real estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013, e-Journal S1
Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, Volume 2, Nomor 1, Halaman 1-12. Nurrohman, M. H., & Zulaikha, 2013, Pengaruh Earning per Share , Return Saham, Kualitas Audit, dan Hasil Laba Terhadap Return Saham Satu Tahun ke Depan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2011), Diponegoro Jurnal of Accounting, Volume 2, Nomor 3, Halaman 1-9. Purnamaningsih, D., & Wirawati, N. G. P., 2014, Pengaruh Return on Asset, Struktur Modal, Price to Book Value, dan Good Corporate Governance pada Return Saham, Struktur modal dan PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. ROA tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham. Seri Murni, dkk, 2014, Pengaruh Earning per Share dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Jurnal Akutansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Volume 3, Nomor 1, Halaman 1-12. Siegel, Joel G. & Shim Jae K., 1999, Kamus Istilah Akuntansi, Elek Media Komputindo, Jakarta. Stella, 2009, Pengaruh Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, dan Price to Book Value Terhadap Harga Pasar Saham, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 11, Nomor 2, Halaman 97-106. Sundjaja, R. S., & Barlian, I., 2002, Manajemen Keuangan Dua: Edisi Ketiga, Pearson Education Asia, PT Prenhallindo, Jakarta.