PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN TINGKAT PROFITABILITAS TERHADAP RISK MANAGEMENT DISCLOSURE (Studi Survei Industri Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) Afdal Rizki1, Resti Yulistia Muslim2, Novia Rahmawati2 1.2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRACT This study aimed to examine the effect of ownership structure and the level of profitability on the disclosure of risk management. Independent variable in this study is the management ownership, ownership of domestic institutions, foreign institutional ownership, public ownership and the level of profitability. The dependent variable in this study is the disclosure of risk management. The sample used in this study is a secondary data derived from the Indonesian Stock Exchange (BEI), the annual report of the banking industry in Indonesian Stock Exchange listing of the years 2009-2011. Samples were taken by using purposive sampling method. The samples used were 27 Bank over a period of 3 years (2009-2011). The method of analysis in this study using multiple regression. The results of this study indicate that the level of profitability effect on risk management disclosure. While management ownership, ownership of domestic institutions, foreign institutional ownership and public ownership does not effect the disclosure of risk management. Keywords : Disclosure of risk management, ownership structure, profitability, stakeholder theory and agency theory. menyusun
Pendahuluan Laporan
report)
merupakan
dokumen
yang
wajib
memberikan
disampaikan
oleh
setiap
akuntansi serta gambaran yang sesuai dengan
tahunnya. Laporan tahunan mempunyai dua
kondisi perusahaan tersebut (Anisa, 2012).
komponen penting yaitu komponen keuangan
Dalam usaha bisnis, risiko merupakan
dan non-keuangan dimana kedua komponen
hal penting yang tidak dapat dihindarkan
ini sangat penting bagi para investor di dalam
oleh
pengambilan keputusan untuk berinvestasi
perusahaan juga dapat terpengaruh oleh
(Taures, 2011). Kasus Enron dan World Com
risiko bisnis karena dapat mempengaruhi
merupakan contoh dari kecurangan di dalam
perubahan suatu iklim ekonomi yang dapat
praktik akuntansi. Akibat adanya kasus
berpengaruh
Enron dan World Com menyebabkan krisis
perusahaan (Amran et al., 2009).
tahunan
investor
perusahaan.
terhadap Perusahaan
laporan hanya
ada,
tetapi
kelengkapan
investor.
Oleh
akan
berdasarkan
(annual
kepercayaan
yang
tahunan
tahunan
perusahaan
standar
laporan
Selain
terhadap
karena
angka-angka
risiko
harga
itu,
tidak
keuangan,
sekuritas
berdasarkan
kepentingan para investor dan pemakai
informasi lainnya, maka risk management
Perumusan Masalah
disclosure
1. Apakah
haruslah
diungkapkan
sesuai
kepemilikan
manajemen
dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya
berpengaruh terhadap risk management
agar investor dan pemakai informasi lainnya
disclosure ?
tidak keliru di dalam mengambil keputusan investasi.
2. Apakah kepemilikan institusi domestik berpengaruh terhadap risk management
Sedikitnya penelitian mengenai risk management disclosure di Indonesia dan
disclosure ? 3. Apakah
kepemilikan
institusi
asing
semakin tingginya permintaan para investor
berpengaruh terhadap risk management
terhadap risk management disclosure ini
disclosure ?
sangat menarik sekali untuk diteliti di
4. Apakah kepemilikan publik berpengaruh
Indonesia. Penelitian ini mengacu pada
terhadap risk management disclosure ?
penelitian yang dilakukan oleh Fathimiyah
5. Apakah tingkat profitabilitas berpengaruh
(2012) dengan menggunakan objek sampel
terhadap risk management disclosure ?
perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji kembali pengaruh struktur
kepemilikan
manajemen,
kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi
asing
dan
kepemilikan
publik
Faktor lain yang mungkin berpengaruh dan ditambahkan ke dalam penelitian ini adalah tingkat profitabilitas. Taures (2011) menemukan hubungan yang tidak signifikan tingkat
profitabilitas
dengan
pengungkapan risiko. Anisa (2012) juga menemukan hubungan yang tidak signifikan antara
tingkat
profitabilitas
pengungkapan manajemen risiko.
Teori
dan
Pengembangan
Hipotesis Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan tentang bagaimana
perusahaan
itu
tidak
hanya
beroperasi untuk tujuannya saja, melainkan
terhadap risk management disclosure.
antara
Landasan
dengan
perusahaan itu juga harus dapat memberikan manfaat bagi para stakeholdernya. Adapun stakeholder yang dimaksudkan yaitu para pemegang
saham,
kreditur,
pemerintah,
masyarakat, supplier, konsumen dan lainnya yang ikut ambil bagian dalam proses pencapaian
tujuan
perusahaan.
Berarti
kesuksesan perusahaan itu tergantung dari partisipasi para stakeholder yang ada di dalam perusahaan (Anisa, 2012).
2
Theory Agency
Struktur Kepemilikan
Teori keagenan muncul sekitar tahun
1.
Kepemilikan Manajemen
1970, yaitu berawal dengan adanya bentuk
Menurut Nur’Aeni (2010) kepemilikan
pemisahan antara pemilik perusahaan dengan
manajerial adalah proporsi saham biasa yang
pihak manajemen yang ada di dalam
dimiliki oleh pihak manajemen yang secara
perusahaan. Dengan semakin besarnya suatu
aktif terlibat dalam pengambilan keputusan
perusahaan, maka akan semakin membuat
perusahaan. Sedangkan menurut Purwandari
rumit pemilik perusahaan, sehingga pemilik
(2012)
perusahaan
atau
kepemilikan saham oleh direksi, manajemen,
mengontrol perusahaan dengan baik sehingga
komisaris, maupun setiap pihak yang terlibat
pemilik perusahaan meminta agar pihak
secara langsung dalam pembuatan keputusan
manajemen yang ada di dalam perusahaan
perusahaan.
dapat
tidak
bisa
mengelola
kelangsungan
hidup
mengelola
perusahaan
demi
perusahaan
dalam
mendapatkan keuntungan. Pihak manajemen di dalam perusahaan dapat dikatakan sebagai agen dan pemilik perusahaan dapat dikatakan sebagai principal. Hubungan inilah yang banyak dikatakan oleh beberapa ahli sebagai hubungan keagenan (Tanor, 2009).
diartikan sebagai pengungkapan atas risiko-
Kepemilikan institusi domestik yaitu kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh instansi non-pemerintah atau biasanya berbentuk
pengungkapan dimana perusahaan dalam mengendalikan risiko yang berkaitan di masa
disclosure
sangat
Risk
berpotensi
management bagi
para
analisis, stakeholder, dan investor (Amran et al., 2009).
perseroan
terbatas.
Adanya
kepemilikan institusi domestik merupakan bagian dari pemilik perusahaan, sehingga berfungsi
untuk
memberikan
(Widiastuti, 2012). 3. Kepemilikan Institusi Asing
risiko yang telah dikelola perusahaan atau
datang.
adalah
pengawasan terhadap kinerja perusahaan
Risk management disclosure dapat
akan
manajerial
2. Kepemilikan Institusi Domestik
dapat
Risk Management Disclosure
yang
kepemilikan
Menurut undang-undang No. 25 Tahun 2007 pada pasal 1 angka 6 kepemilikan manajemen negara
adalah
asing,
pemerintah
perseorangan
badan asing
warga
usaha
asing dan
yang
melakukan
penanaman modal di wilayah Republik Indonesia. Kepemilikan institusi asing juga merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh
perusahaan
multinasional
yang
3
menanamkan
sahamnya
di
perusahaan
Indonesia. 4.
positif
signifikan
terhadap
risk
management disclosure. H1 :
Kepemilikan Publik Kepemilikan
publik
kepemilikan saham
yang dimiliki oleh
Pengaruh Kepemilikan Institusi Domestik Terhadap Risk Management Disclosure
publik akan dapat memberikan banyak mengenai
risk
Kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap risk management disclosure.
adalah
masyarakat. Tingginya tingkat kepemilikan
informasi
yang
Semakin tinggi tingkat kepemilikan
management
institusi domestik akan lebih memberikan
disclosure yang bertujuan untuk memenuhi
pengawasan yang lebih optimal dan dapat
kebutuhan para pemegang saham (Anisa,
menghalangi perilaku opportunistic para
2012).
manajer. Kepemilikan institusi domestik juga memiliki
Tingkat Profitabilitas Tingkat gambaran
profitabilitas
dimana
merupakan
perusahaan
memiliki
tingkat keberhasilan di dalam menghasilkan laba. Tingginya tingkat profitabilitas dapat menjadi pertimbangan bagi investor dalam melakukan investasi. Investor beranggapan bahwa dengan tingginya tingkat profitabilitas perusahaan, berarti perusahaan tersebut dapat mampu
menghasilkan
laba
dengan
semaksimal mungkin (Taures, 2011).
opportuniy,
resources,
dan
expertise untuk dapat menganalisis kinerja dan juga tindakan manajer. Jadi kepemilikan institusi domestik sebagai pemilik saham mempunyai
kepentingan
membangun
reputasi
agar
dapat
perusahaan
yang
semakin baik (Rustiarini, 2011). Fathimiyah
(2012)
menunjukkan
bahwa kepemilikan institusi domestik tidak berpengaruh
positif
terhadap
risk
management disclosure. Dengan adanya kepemilikan
institusi
domestik,
maka
Hipotesis
perusahaan harus memberikan informasi
Pengaruh Kepemilikan Manajemen
yang luas mengenai pengungkapan risiko di
Terhadap Risk Management Disclosure
dalam laporan tahunan perusahaan.
Purwandari
(2012)
menyatakan
H2 :
Kepemilikan
institusi
bahwa kepemilikan manajerial yang diwakili
berpengaruh
terhadap
oleh direksi, manajemen komisaris maupun
management disclosure.
domestik risk
setiap pihak yang terlibat secara langsung dalam pembuatan keputusan perusahaan. Fathimiyah
(2012)
menunjukkan
bahwa
kepemilikan manajemen tidak berpengaruh 4
Pengaruh Kepemilikan Institusi Asing
poin-poin penting yang harus diungkapkan
Terhadap Risk Management Disclosure
oleh perusahaan secara luas. Di lain hal,
Perusahaan
yang
berbasis
asing
pihak manajemen harus lebih hati-hati lagi di
tentunya lebih memiliki skill karyawan yang
dalam
memadai, teknologi yang canggih serta
disclosure, karena pada hakekatnya untuk
jaringan informasi yang sangat luas, sehingga
melakukan
dapat dipastikan untuk melakukan risk
terdapat unsur biaya (Purwandari, 2012).
management disclosure yang sangat luas. Faktor-faktor
tersebutlah
yang
akan
melakukan
risk
management
Penelitian Fathimiyah
risk
yang
(2012)
disclosure
dilakukan
menemukan
bahwa
kepemilikan
dalam
perusahaan
signifikan negatif terhadap risk management
banyak terdapat kepemilikan institusi asing
disclosure. Sedangkan menurut Anisa (2012)
(Tamba, 2011).
menemukan bahwa struktur kepemilikan
Fathimiyah
saham
(2012)
menemukan
tidak
oleh
meningkatkan nilai perusahaan apabila di kepemilikan
publik
management
berpengaruh
publik tidak memiliki pengaruh signifikan
bahwa kepemilikan institusi asing tidak
terhadap pengungkapan manajemen risiko.
berpengaruh signifikan negatif terhadap risk
H4 :
management disclosure. Berdasarkan asumsi
Kepemilikan
publik
berpengaruh
terhadap risk management disclosure.
diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap
sebagai berikut : H3 :
Kepemilikan
institusi
berpengaruh
terhadap
asing
Risk Management Disclosure Tingkat
risk
profitabilitas
merupakan
tingkat keberhasilan perusahaan di dalam
management disclosure.
menghasilkan laba. Dengan laba yang tinggi Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap
maka perusahaan akan memiliki dana cukup
Risk Management Disclosure
untuk mengelompokkan, mengumpulkan dan
Kepemilikan
adalah
mengolah informasi agar menjadi bermanfaat
kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki
dan dapat menyajikan risk management
oleh
proporsi
disclosure yang lebih komprehensif. Oleh
menyebabkan
sebab itu perusahaan yang mempunyai
kurangnya kelengkapan informasi mengenai
profitabilitas yang tinggi akan lebih berani
risk
untuk
masyarakat.
kepemilikan
semakin
Perbedaan
saham
management
publik
dapat
disclosure.
banyaknya
membutuhkan
pihak
informasi
Dengan yang mengenai
perusahaan, maka akan semakin banyak pula
melakukan
risk
management
disclosure (Dibiyantoro, 2011). Dibiyantoro
(2011)
menemukan
bahwa tingkat profitabilitas yang diukur 5
dengan
net
profit
margin
berpengaruh
2. Sampel yang dipilih adalah industri
terhadap tingkat disclosure index. Sedangkan
perbankan yang mempublikasikan laporan
Taures (2011) menemukan bahwa tingkat
tahunan 2009-2011 secara lengkap.
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan risiko. Hasil ini sejalan
dengan
Anisa
(2012)
berpengaruh
signifikan
terhadap
Tingkat
profitabilitas
penelitian ini adalah dengan menggunakan jumlah pengungkapan risiko yang disajikan di
pengungkapan manajemen risiko. H5 :
Pengukuran variabel dependen dalam
yang
menemukan bahwa tingkat profitabilitas tidak
Variabel Dependen
berpengaruh
terhadap risk management disclosure.
dalam
laporan
tahunan
perusahaan.
Pengungkapan risiko ini dikelompokan ke dalam
8
(delapan)
jenis
risiko
yang
diungkapkan oleh manajemen risiko di dalam METODE PENELITIAN
laporan tahunan perusahaan. Kemudian di
Jenis dan Sumber Data
dalam tabel pengelompokan risiko akan
Data
yang
digunakan
di
dalam
diberikan nilai 1 (satu) jika perusahaan
penelitian ini adalah data sekunder. Data
tersebut melakukan pengungkapan risiko di
dalam penelitian ini berupa annual report
dalam laporan tahunan, dan jika perusahaan
dan ICMD tahun 2009-2011. Sumber data
tidak melakukan pengungkapan risiko, maka
dalam penelitian ini diperoleh melalui situs
diberikan nilai 0 (nol).
yang dimiliki oleh BEI, yaitu www.idx.co.id.
kriteria yang telah di tentukan dalam
Tabel 1 Pengelompokan Jenis-Jenis Risiko No Jenis Risiko 1 Risiko Kredit 2 Risiko Pasar 3 Risiko Likuiditas 4 Risiko Operasional 5 Risiko Hukum 6 Risiko Reputasi 7 Risiko Strategik 8 Risiko Kepatuhan Sumber : Peraturan Bank Indonesia (2011)
penelitian ini.
Adapun
Kriteria-kriteria di dalam penelitian ini yaitu
menghitung pengungkapan risiko menurut
1. Sampel yang dipilih adalah industri
Anisa (2012) adalah :
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah industri perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 20092011. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan kesesuaian dengan
rumus
yang
dipakai
untuk
perbankan yang listing di BEI pada tahun 2009-2011.
6
Variabel Independen
di mana jika terdapat kepemilikan institusi
Kepemilikan Manajemen
asing diberi nilai 1 (satu) dan jika tidak
Menurut Nur’Aeni (2010) kepemilikan manajerial adalah proporsi saham biasa yang
terdapat kepemilikan institusi asing diberi nilai 0 (nol).
dimiliki oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wongso (2013), variabel kepemilikan manajemen ini menggunakan dummy, yaitu 0 (nol) jika tidak terdapat kepemilikan manajemen dan 1 (satu) jika terdapat kepemilikan manajemen. Kepemilikan Institusi Domestik Kepemilikan institusi domestik adalah
Kepemilikan Publik Ownership pembagian
dispersion
adalah
kepemilikan
saham
porsi
perusahaan yang dimiliki oleh publik (Suta, 2012). Formula yang digunakan untuk menghitung struktur kepemilikan publik menurut Fatimiyah (2012) yaitu :
Dimana : KP : Kepemilikan publik
kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang berbentuk institusi seperti yayasan, Bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi,
Tingkat Profitabilitas Menurut
Anisa adalah
(2012) suatu
tingkat
dana pensiun, PT, dan institusi lainnya
profitabilitas
cara
untuk
(Tamba, 2011). Adapun rumus yang dipakai
menggambarkan posisi laba perusahaan.
menurut Tamba (2011) yaitu :
Tingkat profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan net profit
Dimana :
margin.
Penggunaan
pengukuran
ini
KID : Kepemilikan institusi domestik
didasarkan pada penelitian yang dilakukan Suta (2012), net profit margin ditemukan
Kepemilikan Institusi Asing Kepemilikan Institusi asing merupakan
berpengaruh
positif
pengungkapan
sukarela.
terhadap Formula
luas yang
proporsi saham biasa perusahaan yang
digunakan untuk menghitung net profit
dimiliki oleh perorangan, badan hukum,
margin menurut Utomo (2008) adalah :
pemerintah serta bagian-bagiannya yang berstatus diluar negeri (Nur’Aeni, 2010). Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktaviana (2009), kepemilikan institusi asing diukur dengan menggunakan variabel dummy
3.5 Metode Analisis Data Analisis linier berganda penelitian ini adalah sebagai berikut : 7
RMDit = β0 + β1 Kepemilikan Manajemenit + β2 Kepemilikan Institusi Domestikit β3
Statistik
+
Kepemilikan Institusi Asingit +
β4 Kepemilikan Publikit + β5 Tingkat Profitabilitasit +
Statistik Deskriptif deskriptif
untuk
setiap
variabel penelitian ini dapat kita lihat sebagai berikut :
εit
N
Min
Max
Mean
Std. Deviasi
Dimana: RMD
: Risk Management Disclosure : Konstanta : Koefisien : Standar error : Item
Β β1, β2, β3, β4, β5 εi it
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Tabel 2 Sampel Penelitian Kriteria Sampel Jumlah Sampel yang dipilih yaitu 27 industri perbankan yang listing di BEI pada tahun 2009-2011 Industri perbankan yang tidak 0 mempublikasikan laporan tahunan dari tahun 2009-2011 secara lengkap Total sampel 27
RMD
81
25,58
58,13
39,1851
6,60967
KM
81
0
1
0,26
0,441
KID
81
0,00
100,00
42,6786
33,18813
KIA
81
0
1
0,46
0,501
KP
81
0,00
100,00
22,5467
19,76489
TP
81
0,62
49,16
16,4364
11,07104
Dimana : RMD : Risk management disclosure KM : Kepemilikan manajemen KID : Kepemilikan institusi domestik KIA : Kepemilikan institusi asing TP : Tingkat profitabilitas Risk
management
disclosure
mempunyai nilai minimum sebesar 25,58 dan nilai
maksimum
management
sebesar
disclosure
58,13. diukur
Risk dengan
jumlah pengungkapan risiko dibagi dengan total jenis risiko dan kemudian dikalikan 100% menunjukkan nilai mean (rata-rata) sebesar 39,1851, hal ini berarti bahwa risk
sampel
management disclosure belum sepenuhnya
industri perbankan yang listing di Bursa Efek
dipatuhi oleh industri perbankan yang ada di
Indonesia selama tahun 2009-2011. Industri
Indonesia, akan tetapi ke 8 (delapan) jenis
perbankan tersebut juga menerbitkan laporan
risiko yang ada di dalam peraturan Bank
tahunan perusahaan (annual report). Kriteria
Indonesia
secara khusus yaitu industri perbankan harus
dipatuhi oleh industri perbankan yang ada di
listing
Indonesia
Penelitian
selama
ini
mengambil
periode
pengamatan.
No.
dan
13/23/PBI/2011
nilai
statistik
sudah
deskriptif
Berdasarkan teknik purposive sampling,
menunjukkan nilai standar deviasi untuk risk
diperoleh sampel sebanyak 27 industri
management disclosure sebesar 6,60967.
perbankan yang listing selama tahun periode pengamatan.
Kepemilikan
manajemen
diukur
dengan menggunakan variabel dummy. Nilai 8
minimum maksimum
sebesar 1.
0
Nilai
(nol)
dan
rata-rata
nilai (mean)
distribusi
data
menggunakan
standar deviasi sebesar 0,441.
Smirnov.
institusi
domestik
memiliki nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 100. Nilai rata-rata (mean) kepemilikan
institusi
domestik
sebesar
42,6786 dengan standar deviasi sebesar 33,18813. Kepemilikan institusi asing diukur
atau
mendekati
normal. Untuk menguji normalitas data ini
kepemilikan manajemen sebesar 0,26 dengan
Kepemilikan
normal
One-Sample
Kolmogorov-
Risk management disclosure Kepemilikan manajemen
0,164
Kepemilikan institusi domestik Kepemilikan institusi asing Kepemilikan publik
0,094
Tingkat profitabilitas
0,317
0,000
0,000 0,088
dengan menggunakan variabel dummy. Nilai minimum
sebesar
0
(nol)
dan
nilai
Risk management disclosure dengan
maksimum sebesar 1. Nilai rata-rata (mean)
Asym. Sig. (2-Tailed) sebesar 0,164. Karena
kepemilikan institusi asing sebesar 0,46
nilai
dengan standar deviasi sebesar 0,501.
disimpulkan bahwa data terdistribusi secara
Kepemilikan publik mempunyai nilai
p
lebih
dari
0,05,
maka
dapat
normal.
minimum sebesar 0,00 dan maksimum 100.
Kepemilikan
manajemen
dengan
Nilai rata-rata (mean) kepemilikan publik
Asym. Sig. (2-Tailed) sebesar 0,000. Karena
sebesar 22,5467 dengan standar deviasi
nilai
sebesar 19,76489.
disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi
Tingkat
profitabilitas
mempunyai
p
secara
kecil
dari
normal,
0,05
karena
maka
dapat
kepemilikan
nilai minimum sebesar 0,62 dan nilai
manajemen di dalam penelitian ini diukur
maksimum sebesar 49,16. Nilai mean (rata-
dengan menggunakan variabel dummy.
rata) tingkat profitabilitas sebesar 16,4364 dengan standar deviasi sebesar 11,07104.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel variabel
independen
mempunyai distribusi secara normal atau tidak.
Model
p
lebih
dari
0,05
maka
dapat
disimpulkan bahwa data terdistribusi secara
Uji Normalitas
dan
Asym. Sig. (2-Tailed) sebesar 0,094. Karena nilai
Uji Asumsi Klasik
dependen
Kepemilikan institusi domestik dengan
regresi
yang baik
yaitu
normal. Kepemilikan institusi asing dengan Asym. Sig. (2-Tailed) sebesar 0,000. Karena nilai
p
kecil
dari
0,05
maka
dapat
disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi 9
secara normal, karena kepemilikan institusi
variabel bebas yang memiliki nilai tolerance
asing di dalam penelitian ini diukur dengan
dibawah 0,10 dan nilai VIF berada jauh
menggunakan variabel dummy.
dibawah angka 10. Maka dapat disimpulkan
Kepemilikan publik dengan Asym. Sig.
bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar
(2-Tailed) sebesar 0,088. Karena nilai p lebih
variabel bebas tersebut di dalam model
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan
regresi.
bahwa data terdistribusi secara normal. Tingkat profitabilitas dengan Asym. Sig. (2-Tailed) sebesar 0,317. Karena nilai p lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.
Tolerance
VIF
.861
1.161
.410
2.438
D-W
sebesar
2,176.
nilai
Sedangkan nilai (du) sebesar 1,624. Dengan
.366
2.735
Kepemilikan Publik
.494
2.024
Tingkat Profitabilitas
.852
1.174
a. Dependent Variable: Risk Management Disclosure
multikolonieritas
sudah
bebas
dari
masalah
autokorelasi. Tabel 6 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summaryb Mo del 1
Kepemilikan Institusi Asing
Pengujian
diperoleh
tersebut
Collinearity Statistics
Kepemilikan Institusi Domestik
regresi
demikian menunjukkan bahwa model regresi
Coefficientsa
Kepemilikan Manajemen
analisis
diantara (du) yaitu 4-du yaitu 2,376. Dengan
Tabel 5 Hasil Uji Multikolonieritas
1
hasil
demikian diperoleh bahwa nilai D-W berada
Uji Multikolonieritas
Model
Uji Autokorelasi Berdasarkan
R
Std. Error R Adjusted of the DurbinSquare R Square Estimate Watson
.369a
.136
.079
6.34464
2.176
a. Predictors: (Constant), Tingkat Profitabilitas, Kepemilikan Institusi Asing, Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Publik, Kepemilikan Institusi Domestik b. Dependent Variable: Risk Management Disclosure
dapat
dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance <
Hasil Uji Hipotesis Untuk
melihat
maka
keterkaitan
selanjutnya
antar
0,10 atau nilai VIF > 10 maka terdapat
variabel,
dilakukan
multikolonieritas yang tidak dapat ditoleransi
perhitungan regresi dengan mengolah data
dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari
dengan menggunakan program SPSS 16.
model regresi agar hasil yang diperoleh tidak
Adapun hasil dari penelitian ini dapat dilihat
bias (Ghozali, 2011).
pada tabel berikut :
Hasil uji multikolonieritas pada tabel 5 menunjukkan bahwa tidak ada satupun 10
Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel B Sig keterangan Konstanta 36.867 .000 Kepemilikan Tidak -.120 .945 manajemen signifikan Kepemilikan Tidak institusi .007 .829 signifikan domestik Kepemilikan Tidak -2.056 .382 institusi asing signifikan Kepemilikan Tidak -.019 .709 publik signifikan Tingkat Signifikan .208 .004 profitabilitas R = 0.369 Adjusted = 0.079 F = 2.365 sig = 0.048 Dari tabel 7 diatas dapat diformulasikan
regresi
linear
berganda
sebagai berikut :
Pada tabel 7 dapat dilihat dari uji ANOVA atau uji F di dapat nilai F hitung sebesar 2,365 dengan profitabilitas 0,048. Karena profitabilitas kecil dari 0,05, maka model
regresi
dapat
digunakan
untuk
memprediksi risk management disclosure dan dapat dikatakan bahwa kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan publik dan tingkat profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap risk management disclosure. Pengaruh
Kepemilikan
Manajemen
Terhadap Risk Management Disclosure
RMDit = 36,867 - 0,120 Kepemilikan Manajemenit Institusi
+
Berdasarkan hasil
0,007 Kepemilikan
Domestikit -
2,056
tabel
7 bahwa
kepemilikan manajemen tidak berpengaruh terhadap risk management disclosure. Hal ini
Kepemilikan Institusi Asingit -
didasarkan karena kepemilikan saham oleh
β5
pihak manajemen di industri perbankan yang
0,019 Kepemilika Publikit
+
0,208 Tingkat Profitabilitasit + εit
ada di Indonesia masih sangat rendah.
Hasil output SPSS versi 16.0 pada tabel
Sehingga penerapan kepemilikan manajemen
7 menunjukkan bahwa Adjusted R Square
untuk membantu kepentingan antara manajer
sebesar 0,79 atau 79 % yang berarti bahwa
dan pemilik saham agar dapat memotivasi
kelima
yaitu
para manajer dalam melakukan kegiatan
kepemilikan
bisnis industri perbankan yang ada di
variabel
kepemilikan institusi asing,
independen
manajemen,
domestik, kepemilikan
kepemilikan publik
dan
institusi tingkat
Indonesia belum sepenuhnya berjalan efektif (Permanasari, 2010).
profitabilitas dapat menjelaskan variabel dependen yaitu risk management disclosure
Pengaruh Kepemilikan Institusi Domestik
sebesar 0,79 atau 79 % dan sisanya 21 %
Terhadap Risk Management Disclosure
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diajukan di dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil kepemilikan
institusi
berpengaruh
terhadap
tabel
7 bahwa
domestik risk
tidak
management 11
disclosure.
Alasan
kepemilikan
yang dapat diberikan, walaupun kepemilikan
institusi domestik tidak berpengaruh terhadap
publik di dalam industri perbankan yang ada
risk management disclosure karena pihak
di Indonesia meningkat, nampaknya pemilik
institusi domestik belum mempertimbangkan
saham publik tidak memberikan pengawasan
bahwa
yang ketat terhadap para manajer industri
risk
merupakan
bahwa
management
salah
satu
disclosure
kriteria
dalam
perbankan di dalam memberikan informasi
melakukan suatu investasi. Sehingga para
mengenai
stakeholder
tersebut
cenderung
(Nur’Aeni, 2010).
memberikan
tekanan
terhadap
perbankan memberikan
untuk
lebih
informasi
tidak
risk
management
disclosure
industri
detail
dalam
mengenai
risk
Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Risk Management Tingkat
management disclosure di dalam laporan tahun industri perbankan (Rustiarini, 2011).
Disclosure
profitabilitas
di
dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan net
profit
margin.
Net
profit
margin
Pengaruh Kepemilikan Institusi Asing
digunakan untuk mengukur kemampuan
Terhadap Risk Management Disclosure
perusahaan
Berdasarkan hasil
menghasilkan
laba
7 bahwa
perusahaan. Hasil pada tabel 7 diketahui
kepemilikan institusi asing tidak berpengaruh
bahwa tingkat profitabilitas menunjukkan
terhadap risk management disclosure. Hal ini
nilai koefisien sebesar 0,208 dengan nilai
didasarkan karena kepemilikan saham oleh
signifikansi 0,004. Hal ini berarti nilai
institusi asing di industri perbankan di
signifikansinya jauh dibawah 0,05. Jadi dapat
Indonesia masih sangat rendah atau sangat
disimpulkan bahwa tingkat profitabilitas
sedikit atau mungkin kepemilikan saham
berpengaruh
oleh institusi asing di industri perbankan di
disclosure.
Indonesia
cenderung
informasi
mengenai
disclosure
dalam
tabel
dalam
tidak risk
menuntut management
laporan
tahunan
perusahaan.
Hasil
regresi
risk
management
menunjukkan
bahwa
tingkat profitabilitas menunjukkan arah yang positif. Hal ini menjelaskan bahwa tingkat profitabilitas industri perbankan meningkat, sehingga
Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Risk Management Disclosure
publik
tidak
manajer
memberikan
cenderung
informasi
akan
mengenai
risk
management disclosure secara luas. Karena
Berdasarkan hasil tabel 7 bahwa kepemilikan
terhadap
berpengaruh
terhadap risk management disclosure. Alasan
semakin
tinggi
menunjukkan
net
bahwa
profit
margin
kinerja
industri
perbankan semakin baik, sehingga industri 12
perbankan yang menghasilkan laba tinggi
Variabel kepemilikan manajemen di
akan cenderung melakukan informasi risk
ukur dengan menggunakan variabel dummy
management disclosure yang lebih lengkap.
karena sedikitnya kepemilikan manajemen di
Hal tersebut dikarenakan pihak manajemen
dalam industri perbankan yang ada di
ingin meyakinkan kepada investor bahwa
Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa
Bank berada dalam posisi persaingan yang
kepemilikan manajemen tidak berpengaruh
kuat dan memperlihatkan bahwa kinerja
terhadap
risk
Bank juga bagus. Selain itu pihak manajemen
Variabel
kepemilikan
ingin meyakinkan investor bahwa kegiatan
ditemukan tidak berpengaruh terhadap risk
operasional Bank berjalan bagus, sehingga
management disclosure.
keraguan investor dalam berinvestasi pun juga tidak ada (Dibiyantoro, 2011).
management
disclosure.
institusi
domestik
Variabel Kepemilikan institusi asing di ukur dengan menggunakan variabel dummy karena sedikitnya kepemilikan institusi asing
PENUTUP
di industri perbankan yang ada di Indonesia.
Kesimpulan
Hasilnya menunjukkan bahwa kepemilikan
Dari 27 sampel perbankan diketahui
institusi asing tidak berpengaruh terhadap
bahwa tingkat kepatuhan risk management
risk
management
disclosure.
disclosure belum sepenuhnya dipatuhi oleh
Kepemilikan
publik
Bank yang ada di Indonesia dengan nilai
berpengaruh
terhadap
sebesar 39,1883. Akan tetapi 8 (delapan)
disclosure. Variabel Tingkat profitabilitas
jenis risiko yang ditetapkan oleh Peraturan
ditemukan
Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011 telah
management disclosure.
berpengaruh
Variabel
ditemukan risk
tidak
management
terhadap
risk
dipatuhi oleh setiap industri perbankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
bersama-sama
mempengaruhi
variabel
(simultan) kepemilikan
manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan
DAFTAR PUSTAKA Amran, Azlan. A. M. Rosli bin B. C. H. Modh Hassan, 2009. Risk Reporting : An Exploratory Study on Risk Management Disclosure in Malaysia Annual Reports. Managerial Auditing Journal, Vol. 24, No.1, Page 39-57.
publik dan tingkat profitabilitas terhadap risk management disclosure. Penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji autokorelasi.
Anisa, Windi Gessy, 2012. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko (Studi Empiris pada Laporan Tahunan PerusahaanPerusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010, Skripsi,
13
Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Bank Indonesia, 2011. Peraturan Bank Indonesia No.13/23/PBI/2011:Tentang Penerapan Manajemen RisikoBagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah. Bank Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 TentangPenanaman Modal. Dibiyantoro, 2011. Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Mandatory Disclosure Financial Statement pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi dan Akuntansi (JENIUS), Vol. 1, No. 2. Fathimiyah, Venny., Rudi Zulfikar & Fara Fitriyani, 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Risk Management Disclosure (Studi Survei Industri Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082010). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan V, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Nur’Aeni, Dini, 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia), Skripsi, Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Oktaviana, Ardiasih, 2009. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007. Metode Penelitian.
Permanasari, Wien Ika, 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan, Skripsi, Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Purwandari, Arum & Agus Purwanto, 2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Struktur Kepemilikan dan Status Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Diponegoro Journal Of Accounting, Volume. 1, No. 2, Hal 1-10. Rustiarini, Ni Wayan, 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham pada Pengungkapan Social Responsibility. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 6, No. 1. Sari Ria Nelly., Rita Anugerah & Rhia Dwiningsih, 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kualitas Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transparansi Informasi (Studi Empiris pada 100 Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia). Pekbis Jurnal, Vol. 2, No. 3, Hal : 326-335. Suta, Anita Yolanda & Herry Laksito, 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Informasi Sukarela Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Diponegoro Journal Of Accounting, Volume. 1, No. 1, Hal 1-15. Tamba, Erida Gabriella Handayani, 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan ManufacturingSecondary Sectors yang Listing di BEI Tahun 2009), Skripsi,
14
Semarang Diponegoro.
:Fakultas
Ekonomi
Tanor, Linda A.O, 2009. Pentingnya Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan dalam Meminimalisasi Asimetri Informasi. Jurnal Formas, Vol. 2, No. 4, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado. Taures, Nazila Sofi Istna, 2011. Analisis Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan Dengan Pengungkapan Risiko (Studi Empiris pada Laporan Tahunan Perusahaan- Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2009), Skripsi, Semarang : Fakultas Ekonomi Diponegoro. Utomo, Andri Priyo ST, 2008. Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Kinerja Keuangan Bank Berdasarkan Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. Program Pasca Sarjana, Universitas Gunadarma, Jakarta. Widiastuti, 2012. Pengaruh Perubahan Struktur Kepemilikan Perusahaan Terhadap Permintaan Kualitas Auditor pada Ekonomi Transisional, Skripsi, Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Wongso, Amanda, 2013. Pengaruh Kebijakan Deviden, Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan dalam Perspektif Teori Agensi dan Teori Signaling. http://journal.wima.ac.id/index.php/JU MMA/article/view/192.(Diakses Tanggal 30 Juli 2013).
15