PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Srinani1, Rd. Deti Rostika2, Didin Syahruddin3 Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kampus Cibiru Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemecahan masalah matematis yang penting untuk dimiliki, tetapi kemampuan pemecahan masalah matematis masih rendah. Hal ini disebabkan guru tidak membiasakan siswa dalam latihan soal kemampuan pemecahan masalah matematis. Upaya untuk meningkatkan kemampuan tersebut salah satu alternatifnya dengan pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT. Strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT adalah pembelajaran yang membantu siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan secara rinci dan sistematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT dan pembelajaran konvensional;
membedakan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT dengan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen nonequivalent control group desain. Populasi penelitian ini siswa kelas III semester genap tahun ajaran 2015/ 2016 di gugus 37 yang berada di Kota Bandung. Sedangkan sampelnya adalah kelas III-A SDN Cipamokolan 1 dengan jumlah 30 orang, sebagai kelompok eksperimen dan kelas III SDN Cipamokolan 3 yang berjumlah 32 orang, sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian ini yaitu soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk pretest dan posttest berbentuk soal uraian. Hasil penelitian dari perhitungan data gain ternormalisasi rata- rata kelompok eksperimen adalah 1,01 sedangkan kelompok kontrol yaitu 0,64 dengan kategori tinggi dan sedang. Hipotesis penelitian ini terbukti bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT dan setelah memperoleh pembelajaran konvensional, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah matematis, strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT
1
penulis penanggung jawab 3 penganggung jawab 2
Srinani, Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah IDEAL Setting Number Head Together (NHT) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
EFFECT OF NUMBER HEAD TOGETHER IDEAL PROBLEM SOLVING STRATEGIES TEACHING-LEARNING TO STUDENTS MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING ABILITY Srinani1, Rd. Deti Rostika2, Didin Syahruddin3 Program S-1 teacher education elementary school Campus Cibiru Indonesia University Of Education
[email protected] ABSTRACT The background of this research is the urge of mathematical problem solving mastery, but the mathematical problem solving ability is still low. This is caused by the teacher who do not familiarize students to solve mathematical problem solving question. One alternative to improve it is number head together ideal problem solving strategies teaching-learning. Ideal problem solving strategies number head together setting is a teaching learning strategies that can help students to solve problem solving question detaily and sistematically. The aims of this research is to describe the increase of mathematical problem solving ability after receive number head together ideal problem solving strategies teaching learning and convesional teaching learning ; differentiate students mathematical problem solving ability which use Ideal problem solving strategies number head together setting and convensional teaching learning. Research methodology that is used in this research is quasi experiment nonequivalent control group design. Population of this research is 3rd grade students on 2nd semester 2015-2016 periode in gugus 37 which is located in Bandung City. Meanwhile the sample is Cipamokolan state elementary school grade 3A students consist of 30 students as experemintal class and cipamokolan state elementary school 3 as control class. The instrument that is used in this research are matter test students' mathematical problem solving ability to pretest and posttest shaped matter of description. The result of this research from normalized gain averaged score is 1,01 meanwhile control class is 0,64 with categorized high and average. Hypothesis of this research is proved that mathematical problem solving are improved after received number head together ideal problem solving strategies teaching-learning and after received coventional teaching learning. The improving of student’s mathematical problem solving ability who received is number head together ideal problem solving strategies teaching-learning are higher than students who received conventional teaching learning. Keyword: Mathematical problem solving, IDEAL problem solving strategies setting NHT
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat. Oleh karena itu, setiap manusia harus mengembangkan potensi dirinya untuk menyesuaikan diri guna mengikuti perubahan- perubahan yang terjadi, serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya secara cermat, tepat, dan kreatif. Matematika adalah salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah dasar dan mata pelajaran yang wajib dalam pendidikan formal. Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, yang mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Pembelajaran matematika anak diharapkan dapat mengimbangi tuntutan laju perkembangan IPTEK, karena dengan mempelajari matematika anak terbiasa memahami, melatih diri agar terampil dalam memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan seharihari. Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting. Pentingnya pemilikan kemampuan tersebut tercermin dari pernyataan Braca (dalam Hendriana & Soemarmo, 2014, hlm. 23) bahwa ‘pemecahan masalah matematis merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran matematika bahkan proses pemecahan masalah matematis merupakan jantungnya matematika.’ Kemampuan pemecahan masalah matematis sangat penting karena dalam kehidupan sehari- hari setiap manusia selalu berhadapan dengan berbagai masalah yang harus diselesaikan, termasuk masalah matematis atau masalah yang solusinya perlu perhitungan matematik. Oleh karena itu, siswa perlu belajar memecahkan masalah matematika
agar dalam kehidupannya dapat menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi. Tetapi pada kenyataannya kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah masih rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah IDEAL Setting Number Head Together (NHT) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa.” Dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting Number Head Together (NHT)? 2. Apakah terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran konvensional? Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting Number Head Together (NHT). 2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran konvensional. Strategi pemecahan masalah IDEAL (Identify the problem, Define the problem, Explore solution, Act on the strategy, Look back and evaluate the effect) dikembangkan oleh John D. Bransford dan Barry S. Stein pada tahun 1984 sebagai model penyelesaian masalah yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan meningkatkan keterampilan dalam proses penyelesaian masalah. Menurut Wena (2012, hlm. 88) strategi pemecahan masalah IDEAL
Srinani, Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah IDEAL Setting Number Head Together (NHT) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa terdiri dari lima tahap pembelajaran sesuai dengan singkatannya, yaitu (Identify the problem, Define the problem, Explore solution, Act on the strategy, Look back and evaluate the effect). 1. Identify the problem (Mengidentifikasi masalah) Mengidentifikasi masalah merupakan tahap awal dari strategi ini. Kemampuan untuk mengidentifikasi (identify) keberadaan masalah adalah satu karateristik penting untuk menunjang keberhasilan pemecahan masalah dan menjadikannya sebagai kesempatan (opportunities) untuk melakukan sesuatu yang kreatif. Guru membantu siswa dalam memahami aspek-aspek permasalahan seperti membantu untuk mengembangkan/menganalisis permasalahan, mengajukan pertanyaan, mengkaji hubungan antar data, memetakan masalah, dan mengembangkan hipotesis-hipotesis. 2. Define the problem (Mendefinisikan masalah dan menetapkan tujuan) Dalam tahap ini kegiatan guru meliputi membantu dan membimbing siswa melihat data / variabel yang sudah diketahui dan hal yang belum diketahui, mencari berbagai informasi, menyaring berbagai informasi yang ada dan akhirnya merumuskan permasalahan. 3. Explore solution (Mencari solusi) Langkah ketiga adalah mengeksplorasi (explore) solusi yang mungkin dan mengevaluasi kemungkinan strategi tersebut sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini kegiatan guru adalah membantu dan membimbing siswa mencari berbagai alternatif pemecahan masalah, melakukan brainstorming, melihat alternatif pemecahan masalah dari berbagai sudut pandang dan akhirnya memilih satu alternatif pemecahan masalah yang tepat. 4. Act on the strategy (Melaksanakan strategi)
Melakukan langkah-langkah pemecahan masalah sesuai dengan alternatif yang telah dipilih. Dalam tahap ini siswa dibimbing secara tahap demi tahap dalam melakukan pemecahan masalah. 5. Look back and evaluate the effect (Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh) Langkah kelima adalah melihat kembali akibat yang nyata dari strategi yang digunakan dan mengevaluasi atau belajar dari pengalaman yang didapat. Melihat dan mengevaluasi perlu dilakukan karena setelah mendapatkan hasil banyak yang lupa untuk melihat kembali dan belajar dari penyelesaian masalah yang telah dilakukan. Dalam tahap ini kegiatan guru adalah membimbing siswa melihat/mengoreksi kembali cara- cara pemecahan masalah yang telah dilakukan, apakah sudah benar, sudah sempurna, atau sudah lengkap. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah metode kuantitaif dengan desain kuasi eksperimen nonequivalent control group desain. Berdasarkan desain ini, perlakuan diberikan setelah keduanya diberikan pretest. Selanjutnya, kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada tahap akhir, dilakukan posttest pada kedua kelas tersebut. Menurut Abidin (2011, hlm. 121) rancangan desain penelitian ini adalah sebagai berikut. Kelas eksperimen O X1 O -----------Kelas kontrol O X2 O Keterangan: O: Pretest dan posttest X1: Pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT
X2: Pembelajaran konvensional Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 di Gugus 37 yang ada di Kota Bandung. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas III-A SDN Cipamokolan 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas III SDN Cipamokolan 3 sebagai kelas kontrol. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang berbentuk soal uraian, sedangkan untuk mengukur proses pembelajaran dengan lembar observasi. Sebelum peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis, peneliti melakukan uji coba dan hasilnya dilakukan analisis berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, dan uji daya pembeda. Sedangkan untuk pengolahan data hasil pretest dan posttest dianalisis uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan rerata, dan uji gain. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 April 2016 sampai dengan 14 Mei 2016. Dilaksanakan di SDN Cipamokolan 1 dan SDN Cipamokolan 3. Kemudian penelitian ini di awali dengan melakukan pretest sebelum mendapat perlakuan yang berbeda- beda. Kemudian dilakukan pembelajaran selama 9 kali pertemuan. Pembelajaran dilaksanakan pada dua kelas yaitu kelas III-A SDN Cipamokolan 1 sebagai kelompok eksperimen dengan strategi pemecahan masalah IDEAL setting Number Head Together (NHT) dan kelas III SDN Cipamokolan 3 sebagai kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah dilakukan 9 kali pembelajaran pada kedua kelas tersebut, kemudian dilakukan posttest.
Berdasarkan hasil pretest diperoleh nilai rata- rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berturut- turut adalah 62,33 dan 57,27. Selain itu, diperoleh juga hasil posttest untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda- beda. Hasil ratarata posttest kelompok eksperimen adalah 73,50, sedangkan rata- rata posttest kelompok kontrol adalah 64,57. Berdasarkan hasil pretest dan posttest masing- masing kelas mengalami peningkatan. Kenaikan pada kelas eksperimen adalah 11,17 sedangkan kenaikan pada kelompok kontrol yaitu 7,3. Data hasil nilai pretest kelompok eksperimen dan kolompok kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa data dari kedua kelompok tersebut berasal dari data berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data disebut berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas data pretest kelompok eksperimen adalah 0,979 dan kelompok kontrol yaitu 1,000. Nilai dari kedua kelompok tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga kedua kelompok tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Setelah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal kemudian dilakukan uji homogenitas, diperoleh hasil uji homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu pada tabel 1.1 sebagai berikut. Tabel 1.1 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Test of Homogeneity of Variance Levene df1 df2 Sig. Statistic
Srinani, Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah IDEAL Setting Number Head Together (NHT) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Based on .137 1 60 .713 Mean .168 1 60 .683 Based on .168 1 58.422 .683 Median .143 1 60 .706 Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Berdasarkan tabel 1.1 di atas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,713. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikan yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Sehingga hasil pretest uji homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dinyatakan berasal dari data yang homogen. Kemudian menganalisis uji perbedaan rerata, untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terdapat perbedaan atau tidak sebelum mendapatkan perlakuan yang berbeda- beda. Hasil perhitungan uji perbedaan rerata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 0,053. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sehingga kemampuan pemecahan masalah matematis antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama. Hasil posttest juga perlu dilakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas diperoleh nilai signifikan kelompok eksperimen adalah 1,000 sedangkan nilai signifikan kelompok kontrol adalah 0,895. Nilai dari kedua kelompok tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima. Oleh karena itu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selanjutnya uji homogenitas pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Test of Homogeneity of Variance Levene df1 df2 Statistic Based on 1.741 1 60 Mean 1.835 1 60 Based on 1.835 1 59.748 Median 1.840 1 60 Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Berdasarkan tabel 1.2 di atas nilai signifikan uji homogenitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 0,192. Nilai signifikan tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima. Dengan demikian, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varian yang sama atau homogen. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kedua sampel tersebut setelah dilakukan perlakuan yang berbeda- beda. Hasil posttest uji perbedaan rereta pada kelompok eksperimen dan kelompok
Sig. .192 .181 .181 .180
kontrol diperoleh nilai sebesar 0,009. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga pengambilan keputusan H0 ditolak. Dengan demikian, terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT dan pembelajaran konvensional. Data gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa khususnya kemampuan pemecahan masalah matematis sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Uji gain dalam penelitian ini, digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan strategi pemecahan IDEAL setting Number Head Together (NHT). Selain itu, uji gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan pembelajaran konvensional. Hasil perhitungan data gain ternormalisasi diperoleh nilai ratarata kelompok eksperimen adalah 0,31 sedangkan rata- rata data gain ternormalisasi kelompok kontrol yaitu 0,18. Rata- rata data gain ternormalisasi pada kelompok eksperimen memiliki kriteria sedang karena nilai tersebut berada pada kisaran 0,30 < N- Gain < 0,70 sedangkan kelompok eksperimen memiliki kriteria rendah, karena nilai gain ternormalisasi < 0,30. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting Number Head Together dan yang memperoleh pemebelajaran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan judul “Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah IDEAL
Setting Number Head Together (NHT) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa” dapat disimpulkan berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Berikut ini kesimpulan hasil penelitian. 1. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting NHT mengalami peningkatan. Hasil ratarata pretest kelompok eksperimen sebesar 62,33 dan hasil rata- rata posttest sebesar 73,50 sehingga peningkatannya adalah 11,17. Selain dilihat dari selisih antara rata- rata posttest dan rata- rata pretest tersebut, hal ini dapat ditunjukkan oleh hasil rata- rata data gain ternormalisasi. Hasil dari rata- rata data gain ternormalisasi adalah 0,31 yang berada pada kriteria sedang. Dengan demikian terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting Number Head Together NHT. 2. Terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran konvensional. Berdasarkan pengujian rata- rata data gain ternormalisasi, diperoleh nilai sebesar 0,18. Nilai tersebut kurang dari 0,30 sehingga berada pada kriteria rendah. Meskipun demikian, terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hal ini juga dapat dilihat dari peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis di kelompok kontrol adalah 7,3. Hasil tersebut diperoleh dari selisih ratarata posttest adalah 64,57 dengan rata- rata pretest sebesar 57,27. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa strategi pemecahan
Srinani, Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah IDEAL Setting Number Head Together (NHT) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa masalah IDEAL setting Number Head Together (NHT) memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Sehingga peneliti mengajukan beberapa implikasi dan rekomendasi sebagai berikut. 1. Pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL dapat digunakan siswa untuk menyelesaikan persoalan matematika secara rinci dan sistematis. 2. Pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL setting Number Head Together (NHT) memberikan pengaruh dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Sehingga pembelajaran tersebut dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk diterapkan di SD guna meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 3. Supaya pelajaran matematika dianggap lebih mudah dan disenangi oleh siswa, sebaiknya sekolah memberikan keleluasaan kepada para guru untuk memilih model, metode atau strategi pembelajaran sehingga menciptakan pembelajaran yang bermakna. Salah satunya dengan strategi pemecahan masalah IDEAL setting Number Head Together (NHT). 4. Penelitian ini bisa dilanjutkan dengan mencoba kemampuan matematis yang lain menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL setting Number Head Together (NHT) Sehingga dapat menjadi referensi untuk jenjang SD bahwa strategi pemecahan masalah IDEAL setting Number Head Together (NHT) tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 5. Pembelajaran strategi pemecahan IDEAL setting Number Head Together (NHT) membutuhkan
waktu yang cukup lama. Kemudian dengan setting NHT tidak semua siswa dapat giliran. Sehingga guru harus memanfaatkan waktu seefisien mungkin dan dapat menunjuk siswa yang lain supaya semua siswa mendapat giliran. 6. Guru harus memberikan penjelasan yang jelas tentang langkah- langkah strategi pemecahan masalah IDEAL jika dalam pembelajaran menerapkan strategi pemecahan masalah IDEAL. REFERENSI Abidin, Y. (2011). Penelitian pendidikan dalam gamintan pendidikan dasar dan PAUD. Bandung: Rizqi Press. Hendriana, H. & Soemarmo, U. (2014). Penilaian pembelajaran matematika. Bandung: PT Refika Aditama. Wena, M. (2012). Strategi pembelajaran inovatif kontemporer: Suatu tinjauan konseptual operasional. Jakarta : Bumi Aksara.