PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI I GORONTALO
NELPIANIS Syarwani Canon Hj. Irawati Abdul Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 2013
Dengan Identifikasi masalah sebagai berikut: Tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa yang beragam, Kelengkapan dan fasilitas siswa di pengaruhi atas pendapatan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Pengaruh Status social Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri I Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jumlah sampel 88 orang. Berdasarkan dalam pengolahan data dalam penelitian ini bahwa perhitungan koefisien regresi dengan menggunakan uji t diperoleh thitung ≥ ttabel telah berada di luar daerah menerimaan H0 atau menolak H0 dan menerimah H1 sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi status social ekonomi orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti dapat memberikan beberapa rekomendasi kontributif sebagai berikut: Bagi pemimpin SMK Negeri I Gorontalo beserta staf pendidik agar kiranya dapat meningkatkan proses belajar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat atau sesuai dengan yang diharapkan, dan Kepada para peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian diharapkan dapat menambah variable lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga dapat menambah wawasan lebih luas.
Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa.
Latar Belakang Salah satu usaha untuk menciptakan
adalah melalui pendidikan. Agar usaha
sumber daya manusia yang berkualitas
dalam mempersiapkan sumber daya manusia
Universitas Negeri Gorontalo 2013
yang berkualitas dapat dicapai, maka dalam
(orang
bidang pendidikan perlu diperhatikan faktor-
ekonominya tinggi tidak akan banyak
faktor yang merupakan penyebab kegagalan
mengalami
pendidikan.
penyebab
kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan
kegagalan pendidikan tersebut adalah faktor
orang tua yang keadaan sosial ekonominya
lingkungan, faktor sarana dan prasarana
rendah. Contohnya: anak dalam belajar akan
serta faktor intern siswa itu sendiri. Semua
sangat memerlukan
saling mempengaruhi dan mempunyai andil
belajarnya, yang kadang-kadang harganya
dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.
mahal. Bila kebutuhannya tidak terpenuhi
Dipandang dari potensi yang dimilki siswa
maka ini akan menjadi penghambat bagi
sangat urgen dalam penentuan arah dan
anak dalam pembelajaran.
tujuan
Adapun
pendidikan
faktor
karena
keberhasilan
pendidikan akan dikembalikan kepada siswa
tua)
yang
kesulitan
keadaan
dalam
sosial
memenuhi
sarana penunjang
Tinjauan Pustaka Status Sosial Ekonomi Orang Tua
itu sendiri. Status ekonomi orang tua yang
Status
memadai maka dapat memenuhi segala
Abdulsyani
keperluan yang dibutuhkan oleh anak-anak
kedudukan atau posisi sesorang dalam
mereka. Seperti dalam masalah pendidikan,
kelompok manusia yang ditentukan oleh
kesehatan, dan lain sebagainya. Sehingga
jenis aktivitas ekonomi, pendapatan,
anak-anak juga merasa segala kemampuan
tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal,
yang dimiliki tersalurkan dengan baik. Hal
dan pemilikan kekayaan atau fasilitas.
ini
Menurut peneliti sosial ekonomi adalah
karena tersedianya alat-alat bagi
perkembangan
mereka.
Selain
itu
tingkat
sosial (1994
keinginan
ekonomi :
menurut
57)
seseorang
adalah
untuk
komunikasi yang baik antara orang tua dan
memenuhi kebutuhannya sesuai dengan
anak akan mempengaruhi perkembangan
tingkat pendapatan, sedangkan menurut
atau prestasinya.
Soerjono Soekanto (2001 : 34) sosial
Keluarga
merupakan
lembaga
sosial pertama yang dikenal oleh anak dan dalam keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap
yang
dapat
mempengaruhi
perkembangan anak selanjutnya. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan
pendidikan
anak.
Universitas Negeri Gorontalo 2013
Keluarga
ekonomi
adalah
posisi
seseorang
dalam masyarakat berkaitan dengan orang
lain dalam arti lingkungan
pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan
sumber
daya,
sedangkan
menurut penulis sosial ekonomi adalah keadaan ekonomi seseorang yang tidak
lepas dari kebutuhan dan keinginan
nurani) serta jasmani (panca indera dan
sesuai dengan tingkat pendapatan.
keterampilan- keterampilan).
Faktor-Faktor Yang Menentukan
b. Pendapatan
Keadaan Sosial Ekonomi Berdasarkan
Pendapatan adalah jumlah semua
kodratNya
manusia
dilahirkan memiliki kedudukan yang sama dan
sederajatnya,
akan
tetapi sesuai
dengan kenyataan setiap manusia yang menjadi warga suatu masyarakat, senantiasa mempunyai status atau kedudukan dan
pendapatan
kepala
keluarga
maupun
anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Berdasarkan jenisnya, Biro Pusat Statistik membedakan pendapatan menjadi dua yaitu:
peranan. Ada beberapa faktor yang dapat
1) Pendapatan berupa barang
menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial
2) Pendapatan berupa uang
ekonomi orang tua di masyarakat, diantaran
Dalam penelitian ini yang dimaksud
ya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingk
dengan
at pendapatan, status lingkungan tempat
penghasilan berupa uang yang diterima
tingal, pemilikan kekayaan, dan partisipasi
sebagai balas jasa dari kegiatan baik dari
dalam
dari
sektor formal dan informal selama satu
komunitasnya. Dalam hal ini uraiannya
bulan dalam satuan rupiah. Besar kecilnya
dibatasi hanya 4 faktor yang menentukan
pendapatan
yaitu tingkat pendidikan, pendapatan, dan
penduduk akan berbeda antara yang satu
kepemilikan kekayaan, dan jenis tempat
dengan yang lain, hal ini karena dipengaruhi
tinggal.
oleh keadaan penduduk sendiri dalam
aktivitas
kelompok
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1, pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan yang
yang
orang
diterima
tua
adalah
oleh
setiap
melakukan berbagai macam kegiatan sehari-
a. Tingkat Pendidikan
kemampuan
pendapatan
dikembangkan..
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rokhani (pikir, cipta, rasa, dan hati
Universitas Negeri Gorontalo 2013
hari.
Menurut
Sumardi
(2004)
dalam
Maftukah (2007) mengemukakan bahwa pendapatan yang diterima oleh penduduk akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang
dimilikinya,
sedangkam
menurut
penulis pendapatan yang diterima oleh penduduk selain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
yang
dimilikinya
akan
di
pengaruhi olah keinginan dan kemauan untuk berusaha. Dengan pendidikan yang
tinggi dan mempunyai keinginan serta
adalah kekayaan dalam bentuk barang-
kemauan untuk berusaha mereka akan dapat
barang dimana masih bermanfaat dalam
memperoleh kesempatan yang lebih luas
menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih
atau kekayaan itu antara lain:
baik disertai pendapatan yang lebih besar. Sedangkan
bagi
penduduk
yang
berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keinginan dan kemauan untuk berusaha akan
mendapat
pekerjaan
dengan
pendapatan yang kecil.
penduduk
dapat
digolongkan
berdasarkan 4 golongan yaitu: 1.
2) Jenis-jenis kendaraan pribadi. d. Jenis tempat tinggal. Menurut Kaare Svalastoga dalam Maftukah
(2007)
untuk
mengukur
tingkat sosial ekonomi seseorang dari
Dalam penelitian ini pendapatan yang diterima
1) Barang-barang berharga
rumahnya, dapat dilihat dari: 1. Status rumah yang ditempati,
bisa
rumah
sendiri,
rumah
Golongan penduduk berpendapatan
dinas, menyewa, menumpang
rendah, yaitu penduduk yang
pada saudara atau ikut orang
berpendapatan < Rp.500.000 perbula
lain. 2. status
n. 2. Golongan penduduk berpendapatan
fisik
dan
berpendapatan rata-rata antara Rp.
keadaan
500.000 - Rp.750.000 perbulan.
tinggi,
tinggi, yaitu berpendapatan
penduduk
bambu.
ekonominya
pada
umumnya
yang
sedangkan keadaan
keluarga sosial
menengah
perbulan.
menggunakan
4. Golongan penduduk berpendapatan
yaitu
dengan
pendapatan
penduduk rata-rata
>
Rp.1.000.000 c. Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas.
Pemilikan kekayaan atau fasilitas
Universitas Negeri Gorontalo 2013
yang
sosial
Rp.750.000 - < Rp.1.000.000
tinggi
Keluarga
menempati rumah permanent,
rata-rata antara
sangat
dapat
berupa rumah permanen, kayu
cukup tinggi, yaitu pendudukyang
3. Golongan penduduk berpendapatan
bangunan,
yang
ekonominya kebawah
semi
permanen
atau tidak permanen. 3. Besarnya rumah yang ditempati,
semakin
luas
rumah
yang
ditempati pada umunya semakin tinggi tingkat sosial ekonominya.
Prestasi Belajar Siswa
telah dicapai siswa setelah mengikuti proses
Pengertian Prestasi Belajar Siswa
belajar mengajar dalam waktu tertentu baik
Salah satu tujuan siswa bersekolah
berupa
perubahan
laku,
pengetahuan
dan
adalah untuk mencapai prestasi belajar yang
keterampilan
maksimal sesuai dengan kemampuannya.S
kemudian akan diukur dan dinilai yang
eseorang yang telah melakukan suatu peker
kemudian
jaan
angka atau pernyataan.
tentunya
mengaharapkan
untuk
memperoleh suatu hasil dari kegiatanya. Menurut Sudjana (2008 : 23-28) prestasi belajar merupakan hasil perubahan
terdiri
atas
:
diwujudkan
dalam
Faktor faktor yang Mempengaruh Presta si Belajar Faktor dari dalam diri siswa (intern)
tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif
dan
tingkah
Sehubungan dengan faktor intern ini
pengetahuan,
ada tingkat yang perlu dibahas menurut
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
Slameto (1995 : 54) yaitu faktor jasmani,
evaluasi.
faktor psikologi dan faktor kelelahan.
Saifudin Azwar (1996 : 44) prestasi belajar merupakan operasional dalam bentuk indikator-indikator
berupa
nilai
raport,
indeks prestasi studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan. Menurut Djalal (1986 : 4) “prestasi
Faktor yang berasal dari luar (faktor eks tern) Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapatlah dikelompo kkan menjadi tiga factor yaitu factor keluarg a, faktor sekolah dan factor masyarakat (Slameto, 1995 : 60).
belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran.
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Hasil belajar yang baik tidak dapat diperoleh
dengan
hanya
mengandalkan
Hamalik (1994: 45) berpendapat
keterangan-keterangan yang diberikan oleh
bahwa prestasi belajar adalah perubahan
guru di depan kelas, tetapi membutuhkan
sikap dan tingkah laku setelah menerima
jua alat-alat yang memadai seperti buku
pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu.
tulis, pensil, peta, pena dan terlebih dahulu
Dari beberapa pendapat diatas maka peneliti simpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang
Universitas Negeri Gorontalo 2013
lagi buku bacaan. Sebagian besar alat-alat pelajaran itu harus disediakan sendiri oleh murid-murid yang bersangkutan. Bagi orang
tua yang keadaan ekonominya kurang
keluarga. Tingkat sosial ekonomi keluarga
memadai sudah barang tentu tidak dapat
mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap
memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya
prestasi belajar siswa di sekolah, sebab
secara memuaskan. Apabila keadaan ini
segala kebutuhan anak yang berkenaan
terjadi pada orang tua siswa, maka siswa
dengan
yang
sosial ekonomi orang tua. Social ekonomi
bersangkutan
resiko-resiko
yang
akan
menanggung
tidak
diharapkan.
pendidikan
orang
tua
dapat
akan
diukur
dari
Keluarga sangat berperan aktif bagi siswa
pendidikan,
dan dapat mempengaruhi dari keluarga
kekayaan, dan jenis tempat tinggal.
antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan dan suasana rumah.
pendapatan,
membutuhkan
tingkat
kepemilikan
Menurut Hamalik (2002 : 160) mengemukakan bahwa keadaan keluarga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena dipengaruhi oleh beberapa faktor dari keluarga
yang
dapat
menimbulkan
Keluarga dengan pendapatan cukup
perbedaan individu seperti kultur keluarga,
atau tinggi pada umumnya akan lebih
pendidikan orang tua, tingkat ekonomi,
mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah
hubungan antara orang tua, sikap keluarga
dan
terhadap
keperluan
keluarga
lain.
yang
Berbeda
mempunyai
dengan
penghasilan
relatif
masalah
sosial
dan
realitas
kehidupan.
rendah,
Menurut Slameto (2003 : 63) bahwa
pada umumnya mengalami kesulitan dalam
keadaan
pembiayaan sekolah, begitu
hubungannya dengan belajar anak. Anak
juga
dengan
keperluan lainnya.
yang
Menurut Hamalik (1983) keadaan sosial
ekonomi
yang
baik
dapat
menghambat ataupun mendorong dalam belajar
dan
biaya
pendidikan
juga
merupakan sumber kekuatan dalam belajar karena kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu kelancaran belajar. Salah satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan
anak
adalah
Universitas Negeri Gorontalo 2013
pendapatan
ekonomi
sedang
belajar
keluarga
selain
erat
terpenuhi
kebutuhan pokoknya, misalnya makanan, pakaian, perlindungan kesehatan, dan lainlain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti
ruang
penerangan,
alat
belajar, tulis
meja, menulis,
kursi, dan
sebagainya. ekonomi dalam penelitian ini adalah kedudukan atau
posisi seseorang
dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat
tinggal.
ekonomi orang tua terhadap hasil belajar
Dari pengertian di atas maka peneliti
siswa.
Data
ini
diolah
berdasarkan
dapat menyimpulkan bahwa orang yang
hipotesis penelitian dengan menggunakan
memiliki status sosial yang tinggi akan
teknik pengujian yang relevan yaitu uji
ditempatkan lebih tinggi dalam struktur
normalitas data, analisis regresi sederhana, d
masyarakat dibandingkan dengan orang
an uji korelasi linier dan uji determinasi.
yang status sosialnya rendah. Pada dasarnya kelas sosial ekonomi adalah status atau
Persamaan Regresi
kedudukan seseorang di masyarakat, di mana
berdasarkan
pada
pembedaan
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang tinggi ke yang
rendah
dengan
mengacu
pada
pengelompokan menurut kekayaan.
Untuk
mengetahui
ada
tidaknya
pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Digunakan persamaan ̅
sehingga
dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : ̅
,
hal ini bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variable X (satus
Tujuan Penulisan
social ekonomi orang tua siswa), maka
Berdasarkan rumusan masalah di
diikuti oleh perubahan-perubahan rata-rata
atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
variable Y (hasil belajar siswa) sebesar 0,18
penulisan ini adalah untuk mengetahui
unit.
pengaruh status sosial ekonomi orang tua
Koofisien Regresi (Uji t)
siswa terhadap prestasi belajar siswa yang Uji hipotesis yang digunakan dalam
ada di SMK Negeri I Gorontalo.
penelitian ini adalah uji t. Berdasarkan Metode Pelitian
perhitungan diperoleh
= 6 sesuai
Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka metode yang digunakan agar hasil penelitian relevan dengan fakta empirik
dengan kriteria pengujian hipotesis terima ˂
jika (
≤
penelitian adalah penelitian kuantitatif.
(6
menerima Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa tentang
pengaruh
status
Universitas Negeri Gorontalo 2013
social
bahwa
)
= 1,67 dengan demikian
daerah penerimaan
Hasil Penelitian
dengan α = 0,05 (
dk = n-2,
adalah metode kuantitatif, dengan jenis
angket
˂
)
1,67) telah berada dalam , atau menolak
dan
. Sehingga dapat disimpulkan
koefisien
regresi
berpengaruh
positif. sehingga dapat disimpulkan H0
Tabel 1.22 Koefisien Determinasi X
ditolak dan H1 diterima.
terhadap Y
Persamaan Regresi (Uji F) Uji hipotesis yang digunakan dalam
R
R Square
Kontribusi Faktor Lain
0,34
0,1156
0,8844
penelitian ini adalah uji F. Berdasarkan perhitungan diperoleh
= 8,64 sesuai
dengan kriteria pengujian hipotesis terima ˂
jika
˂
dengan α =
Dari tabel diatas diperoleh nilai RSquare 0,34. Nilai ini berarti bahwa
)
variabilitas sebesar 0,1156 % dari variabel
= 4,13 dengan demikian
hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh
(8,67 ≥4,13). . Sehingga
status social ekonomi orang, sedangkan
dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi
sisanya 0,8844% diterangkan oleh variabel
signifikan ( berarti).
lain
(
)
(
0,05 dk = n-2,
Menghitung
Koefisien
Determinasi
kesehatan,
dan
lingkungan sekola, kinerja guru dan lain-
Pembahasan
Koefisien determinasi mencerminkan pengaruh
perubahan
pada variabel dependen secara bersamasama, dengan tujuan
untuk
mengukur
kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. berkisar antara 0≤ ≤1. Jika
semakin mendekati satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat
hasil
estimasi
model
persamaan regresi yang telah dilakukan diatas diperoleh nilai koefisien determinasi sebagai berikut:
penelitian
ini
sebelum
dilakukan analisis dengan menggunakan regresi linier sederhana, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data, pengujian ini dilakukan terhadap skor variable X (status social ekonomi orang tua) maupun variable Y
(Hasil
Belajar
Siswa),
kemudian
disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk
variable
berdistribusi
X
dan
normal.
variable
Y
Selanjutnya
berdasarkan hasil analisis regresi sederhana
dijelaskan oleh variabel independen. Besarnya
Dalam
variabel
independent dalam menjalankan perubahan
Besarnya
kondisi,
lain.
( )
besarnya
seperti
diperoleh nilai a = 84,71 dan b = 0,18 yang berarti bahwa koefisien regresi status social ekonomi orang tua bernilai positif. Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan satu
unit
pada
variable
maka
akan
berpengaruh terhadap perubahan rata-rata
Universitas Negeri Gorontalo 2013
variable Y sebesar 0,18 unit, sehingga
˂
dengan α = 0,05 dk = n-2, (
adanya status social ekonomi orang tua akan mempengaruhi
prestasi
belajar
siswa.
Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan korelasi (r) diperoleh nilai r = 0,34. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat variable X terhadap Variabel Y. Untuk koefisien determinasi ( ) adalah 0,1156 dan mendekati angka 1, dengan demikian berarti status social ekonomi orang tua dapat menerangkan variabilitas sebesar
)
= 1,67 dengan demikian ≥
(6 ≥1,67) telah berada dalam
daerah penerimaan dan menerima
, atau menolak . Sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien regresi status social ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
siswa.
disimpulkan
H0
Sehingga ditolak
dapat dan
H1
diterima.
11,64 % dan variable prestasi belajar siswa , sedangkan sisanya diterangkan oleh variabel
Dilihat dari koefisien determiasi untuk
lain seperti kondisi kesehatan, lingkungan
status social ekonomi orang tua
sekolah, kinerja guru dan lain-lain.
memberikan kontribusi yang lebih
Selanjutnya
berdasarkan
hasil
besar terhadap prestasi belajar siswa.
penelitian yang dilakukan di SMK Negeri I
Kontribusi
Gorontalo bahwa status social ekonomi
orang tua menjelaskan tentang status
orang
social ekonomi orang tua dengan
tua
siswa
dapat
mempengaruhi
prestasi belajar siswa.
status
social
indicator
orientasi,
masalah,
mengajukan
SIMPULAN DAN SARAN
mengumpulkan
Simpulan
hipotesis
data,
dan
ekonomi
merumuskan hipotesis, menguji merumuskan
kesimpulan sehingga hipotesis yang Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh keterampilan mengadakan variasi terhadap hasil belajar siswa maka yang dapat diambil kesimpulan adalah sebagai berikut:
berbunyi ’’ diduga terdapat pengaruh positif antara status social ekonomi orang tua terhadap perstasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri I Gorontalo’’. Diterima.
Dilihat dari perhitungan koefisien regresi dengan menggunakan uji t sesuai
dengan
hipotesis terima
=6
kriteria
pengujian ˂
jika (
Universitas Negeri Gorontalo 2013
)
Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan diuraikan
beberapa saran yang dianggap relevan
Oemar, Hamalik. 1994. Metode belajar &
dengan penelitian. Saran tersebut antara lain
kesulitan-kesulitan
sebagai berikut:
Bandung: Tarsito.
Bagi pemimpin SMK Negeri I Gorontalo
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
beserta staf pendidik agar kiranya dapat
Yang
meningkatkan
Rineka Cipta.
proses
belajar
mengajar
dalam kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat atau sesuai
menambah
variable
Jakarta:
Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina
Kepada para peneliti seanjutnya untuk penelitian
Mempengaruhi.
Slameto.1995. Belajar dan Faktor-faktor
dengan yang diharapkan.
melakukan
belajar.
diharapkan lain
dapat
yang
dapat
Aksara Soerjono Soekanto, 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali Press
mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga dapat menambah wawasan lebih luas.
Sumardi
Suryabrata, Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
2004. Jakarta:
Psikologi PT
Raja
Grafindo Persada. Abdulsyani, 1994. Sosiologi Skematika, Teori
dan
Terapan.
Jakarta:
Sudjana, Nana, 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung ; PT Remaja Rosdakarya.
Bumi Aksara. Djalal, M.F. 1986. Penilaian Dalam Pengajaran
Bahasa
Asing.
Saifudin Azwar. 1996. Pengantar Psikologi Intelegensi. Jogyakarta : Pustaka Pelajar.
Malang: P3T IKIP Malang Maftukah, 2007. Peranan Sosial Ekonomi
Slameto.1995. Belajar dan Faktor-faktor
Orang Tua Terhadap Prestasi
Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Belajar Geografi Siswa kelas
Bina
kelas
VIII
SMP
N
1
Randudongkal
Kabupaten
Pemalang
Tahun
2006/2007
Semarang:
Skripsi
S1
Universitas Negeri Semarang.
Universitas Negeri Gorontalo 2013
FIS
Aksara
Universitas Negeri Gorontalo 2013