PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH
Skripsi ini diajukan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: Rahmawati Wulandari NIM. 1112015000068 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM STUDI EKONOMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH STATUS SOSL4L EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenulii Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Rahmawati Wulandan NIM 1112015000068 Mengesahkan: Skripsi I
Pembin ScriDSi II
Dr. TetkuRathli Zakaria, MA NIP. 195'0902 197903 1 001
Tti Harjawáti, M. NIDN. 24118001
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY4RIF IHDAYATULLAH JAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMB1NG PENGARUII STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERI{ADAP MOT1VASI I3ELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMLDIYAH
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Rahmawati Wulandari NIM: 1112015000068
Mengesahkan: Pembjnbingjkripsi II
NIP. 19520902 197903 1 001
N1DN. 2014118001
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren AlHamidiyah", oleh Rahma\vati Wulandari, Nomor Induk Mahasiswa 1112015000068, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 06 Januari 2017 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (Si) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta, 06 Januari 2017 Panitia Ujian Munaqosah Tanggal Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
4).61
Dr. Iwan Purwanto. M.Pd NIP. 19730424200801 1 012 Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan P. IPS) Drs. Svaripulloh. M.Si NIP. 19670909200701 1 033 Doseii Peiiguji 1
Dr. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1 003 Dosen Penguji 2 Andri Noor Ardiansyah, M.Si NIP. 19840312201503 1002
Jé-oi-i7
Mengetahui Dekan Fakultas mu Tarbiyah c kT 1eguru UIN Syari I yatull J akarta
Prof. Dr. Ahm ib Ra' a, MA NIP. 19559421 \8203 1 007
Tanda Tangan
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Saya yang bertanda tangan di hawah
mi:
Narna
: Rahmawati Wulandari
NIM
:1112015000068
Jurusan
: Pendidikan IPS/ Ekonomi
Judul Skripsi
: Pengaruh Status Sosial Ekonorni Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasab Aliyah Pondok Pesantren A1-l-Iamidiyah
mi menyatakan bahwa: I. Skripsi mi merupakan hasil karya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah
Dengan
ZD
satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata (SI) di Universitas Islam Negeri Syarif i-I idayatullah Jakarta. 2. Scmua sumber yang saya gunakan dalarn penulisan telab saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidavatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terhukti bahv;a karva
mi hukan hasil karya ash saya atau
jiplakan clan karya orang lain, maka saya bersedia menenima sanksi berdasarkan ketentuan yang benlaku di Universitas Islam Negeni Syanif 1-Iidavatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Desember 2016 j\\ I
\
.MP.EJ-
*
I DF843506421
Rahrnawati S*Vuland ar i NIM. 1112015000068
ABSTRAK Rahmawati Wulandari (1112015000068). Judul Skripsi “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah”. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di madrasah aliyah pondok pesantren al-hamidiyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah, Depok . Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan sampel sebanyak 34 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di madrasah aliyah pondok pesantren al-hamidiyah, depok. Hasil ini ditunjukan pada nilai Sig sebesar 0,001 pada koefesien regresi lebih kecil dari nilai probabilitas (0,001 < 0,05) dengan pengujian hipotesis juga dapat ditunjukan bahwa thitung > ttabel atau ditafsirkan dengan nilai 3,620 > 2,036 maka dalam penelitian Ha = diterima dan Ho = ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah pondok pesantren al-hamidiyah. Dengan demikian peningkatan motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua. Kata kunci: Status Sosial Ekonomi, Motivasi Belajar, Pondok Pesantren.
i
ABSTRACT Rahmawati Wulandari (1112015000068). Thesis entitle "The Influence of Parents Socio-economics Status through Student Motivation in Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah". Education Department of Social Sciences. Tarbiyah Faculty and Teaching. State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. The aim of this study is to measure how much influence parents socioeconomic status through students' motivation in madrasah aliyah boarding school al-Hamidiyah. The method in this research used a descriptive method with quantitative approach. The population in this study is the Madrasah Aliyah in Pondok Pesantren Al-Hamidiyah, Depok. The sampling technique is simple random sampling with a sample of 34 respondents. The instrument used was a questionnaire. Data analysis technique used is a simple linear regression analysis. The results showed that there is a significant influence between parents socio-economic status through students' motivation in madrasah aliyah boarding school al-Hamidiyah, Depok. These results are shown in the Sig 0,001 on regression coefficient is less than the probability value (0.001 < 0.05) with hypothesis testing can also be shown that thitung > ttabel or interpreted with a value of 3.620 > 2.036, so in this study Ha = accepted and Ho = rejected , This shows that there is significant influence between parents socio-economic status through students' motivation in Madrasah Aliyah boarding school al-Hamidiyah. Therefore the increase students motivation is influenced by parents socioeconomic status. Keywords: Socio-Economic Status, Motivation, Boarding School.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan ridhoNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah” untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan pada sang baginda alam, Nabi besar Muhammad SAW, Beserta keluarga, sahabat, beserta umatnya. Sebagai mahluk sosial pada umumnya, penulis menyadari bahwa pengetahuan, pemahaman, pengalaman, kemampuan dan kekuatan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, sehingga penyusunan skripsi berjalan lancar. Maka dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tak bisa terhitung jumlahnya kepada: 1.
Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2.
Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yang senantisa memberikan banyak perhatian dan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir, disela-sela kesibukanya.
3.
Bapak Drs. Syaripulloh M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yang juga senantisa memberikan banyak perhatian dan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir, disela-sela kesibukanya.
4.
Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si., selaku Dosen Penasehat Akademik.
5.
Bapak Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA dan Ibu Tri Harjawati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu serta selalu
iii
sabar dalam membimbing, memberi petunjuk dan nasehat kepada penulis dengan ikhlas demi keberhasilan penulis. 6.
Ibu Annisa Windarti, M.Si., selaku dosen pembimbing PPKT yang telah banyak membantu saya dalam melaksanakan pengabdian di sekolah.
7.
Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd., yang telah banyak memberikan bimbingan kepada saya baik itu dalam bidang akademik maupun non akademik, dan juga selalu berusaha meluangkan waktunya di sela-sela kesibukannya.
8.
Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu kepada penulis. Yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat saya.
9.
Ayahanda Kastono dan Ibunda Evayanti yang telah membesarkan dan mengajarkan penulis dengan penuh kasih sayang. Terima kasih atas setiap cinta yang terpancar serta doa dan restu yang selalu mengiringi setiap derap langkah penulis. Terima kasih juga atas dukungan berupa moril maupun materil yang luar biasa selalu kalian berikan dan nomor satukan ditengahtengah kesibukan kalian untuk penulis.
10.
Arrum Nisa (kakak), Rahmania Syifa dan Aisyah Azzahratunnisa (adik) yang senantiasa selalu membantu penulis dalam kondisi apapun.
11.
Bapak Suyatno, S.Si, M.Pd., selaku kepala Madrasah Aliyah yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di Pondok Pesantren AlHamidiyah.
12.
Seluruh adik-adik Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Al-hamidiyah bersedia meluangkan waktunya tatkala penulis melakukan penelitian.
13.
Kepada
sahabat
yang
selalu
menemani
setiap
langkah
penulis,
Savinatunnaja dan Anissa Ramadanti. 14.
Sahabat perjuanganku, Inayati Ma’rifah dan Via Oktaviani yang telah menemani dan mewarnai perjalanan masa kuliahku yang penuh dengan suka dan duka dalam berorganisasi dan tak pernah menyerah untuk saling menyemangati serta terus berjuang demi menjadi seseorang yang lebih baik.
15.
Sahabatku tercinta MERCON Family’s : Inayati Ma’rifah, Via Oktaviani, Dekcut Hafidhah N, Anna Nuryuliani, Nur Aini, Nurlela, Windy Sartika L
iv
dan untuk paling spesial my travelmate Lusy Alfiah, yang dengan kerelaan hati selalu meluangkan waktunya, membantu dan menemani penulis yang sedang bersama-sama berjuang untuk menempuh gelar sarjana. 16.
Seluruh saudara sehimpun. Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Cabang Ciputat dan Komisariat Tarbiyah. Terimakasih atas segala pengalaman serta ilmu yang telah diberikan. YAKUSA!
17.
Seluruh kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
18.
Seluruh keluarga besar Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (DEMA FITK) periode 2015 yang telah memberikan banyak dukungan serta doa agar penulis menyelesaikan skripsinya.
19.
Seluruh teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2012
20.
Para adik-adik seperjuangan Dini Utami dan Zefi Khomara yang banyak memberikan bantuan serta motivasi.
21.
Dan semua pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa selalu dilindungi oleh Allah SWT. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan digunakan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta,21
Desember
2016 Penulis
v
Rahmawati Wulandari DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR HALAMAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI PERNYATAAN UJI REFERENSI PERNYATAAN KARYA ILMIAH ABSTRAK ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B.
Identifikasi Masalah .............................................................
7
C.
Pembatasan Masalah ............................................................
8
D.
Perumusan Masalah .............................................................
8
E.
Tujuan Penelitian .................................................................
8
F.
Manfaat Penelitian ...............................................................
8
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A.
Status Sosial Ekonomi .........................................................
9
1. Pengertian Status Sosial Ekonomi ..................................
9
2. Variabel Status Sosial Ekonomi ......................................
11
a. Penghasilan .........................................................
12
b. Pekerjaan ............................................................
14
c. Pendidikan ...........................................................
15
3. Tingkatan dalam Status Sosial Ekonomi .......................
15
vi
B.
Motivasi Belajar ...................................................................
17
1. Pengertian Motivasi .......................................................
17
2. Macam-macam Motivasi ................................................
19
3. Fungsi Motivasi ..............................................................
19
4. Pengertian Motivasi Belajar ............................................
20
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ....
22
a. Faktor Instrinsik ........................................................
22
b. Faktor Ekstrinsik .......................................................
23
Pondok Pesantren.................................................................
26
1. Pengertian Pondok Pesantren ..........................................
26
2. Kegiatan Santri ................................................................
28
D.
Hasil Penelitian yang Relevan .............................................
30
E.
Kerangka Berfikir ................................................................
35
F.
Hipotesis Penelitian .............................................................
38
C.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN A.
Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................
39
B.
Metode Penelitian ................................................................
40
C.
Populasi dan Sampel ............................................................
40
1. Populasi ...........................................................................
40
2. Sampel .............................................................................
41
D.
Teknik Pengumpulan Data ..................................................
43
E.
Instrumen Penilaian .............................................................
44
1. Status Sosial Ekonomi ...................................................
44
a. Definisi Konseptual .................................................
44
b. Definisi Operasional ................................................
44
c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................
44
2. Motivasi Belajar.............................................................
45
a. Definisi Konseptual .................................................
45
b. Definisi Operasional ................................................
46
c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................
46
Validitas dan Reliabilitas Instrumen ....................................
47
F.
vii
G.
H. BAB IV
BAB V
Teknik Analisis Data ...........................................................
49
1. Tahap Persiapan Data......................................................
49
2. Mengolah dan Menganalisis Data ...................................
51
a. Uji Pra Syarat ............................................................
51
b. Uji Regresi Linear Sederhana ...................................
52
c. Koefesien Korelasi ....................................................
53
d. Koefesien Determinasi ..............................................
53
e. Uji T ..........................................................................
54
Hipotesis Statistik ................................................................
54
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Data .....................................................................
55
B.
Hasil Data Penelitian dan Analisis ......................................
57
1. Hasil Angket Penelitian .................................................
57
2. Hasil Pengujian Instrumen .............................................
73
a. Uji Validitas Instrumen ............................................
73
b. Uji Reliabilitas Instrumen ........................................
75
3. Hasil Uji Pra Syarat .......................................................
79
a. Uji Normalitas .........................................................
79
b. Uji Linearitas ...........................................................
80
4. Hasil Analisis Data ........................................................
80
a. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana.........................
80
b. Hasil Uji Koefesien Korelasi ...................................
82
c. Hasil Uji Koefesien Determinasi .............................
83
5. Pengujian Hipotesis .......................................................
84
C.
Pembahasan Penelitian ........................................................
85
D.
Keterbatasan Penelitian .......................................................
88
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.
Kesimpulan ..........................................................................
89
B.
Implikasi ..............................................................................
89
C.
Saran ....................................................................................
89
DAFTAR PUSTAKA
viii
UJI REFERENSI LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1
Kerangka Berfikir .....................................................................
37
Gambar 4.1
Grafik Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas ...................
57
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Siswa ..........................
79
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Kegiatan Harian Santri ..................................................................
28
Tabel 2.2 Kegiatan Mingguan Santri ............................................................
29
Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan ..............................
33
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ...........................................................
39
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian............................................................
41
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian .............................................................
42
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X ....................................
45
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y ....................................
46
Tabel 3.6 Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua ..........................................................................................
50
Tabel 3.7 Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Motivasi Belajar Siswa ...
50
Tabel 3.8 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ..................................
53
Tabel 4.1 Rata-rata Nilai Motivasi Belajar Siswa dengan Status Sosial Ekonomi Orang Tua ............................................................................
58
Tabel 4.2 Meminum Susu Setiap Hari ..........................................................
58
Tabel 4.3 Bapak/ Ibu Selalu Memenuhi Peralatan Sekolah ..........................
59
Tabel 4.4 Jadwal Bapak/ Ibu Memberikan Uang Saku .................................
59
Tabel 4.5 Jumlah Uang Saku yang diberikan oleh Bapak/ Ibu .....................
60
Tabel 4.6 Pekerjaan Bapak ............................................................................
61
Tabel 4.7 Pekerjaan Ibu .................................................................................
61
Tabel 4.8 Bapak/ Ibu Memiliki Pekerjaan Sambilan ....................................
62
Tabel 4.9 Status Kepemilikan Rumah Bapak ................................................
62
Tabel 4.10 Harta Milik Bapak Selain Rumah .................................................
63
Tabel 4.11 Kendaraan Pribadi yang digunakan...............................................
63
Tabel 4.12 Jumlah Anak Bapak & Ibu ............................................................
64
Tabel 4.13 Penghasilan Rata-rata Bapak Setiap Bulan ...................................
64
Tabel 4.14 Penghasilan Rata-rata Ibu Setiap Bulan ........................................
65
Tabel 4.15 Pengeluaran yang Paling Besar dalam Keluarga...........................
65
xi
Tabel 4.16 Perbandingan Antara Pendapatan dan Pengeluaran ......................
66
Tabel 4.17 Belajar Agar Mendapatkan Nilai yang Bagus ...............................
67
Tabel 4.18 Takut Mendapatkan Sanksi Jika Nilai Rendah .............................
67
Tabel 4.19 Orang Tua Selalu Rutin Mengunjungi ..........................................
68
Tabel 4.20 Kesulitan Mengatur Jadwal Belajar dengan Kegiatan Pesantren ..
68
Tabel 4.21 Ibu Selalu Menjadi Pendengar yang Baik .....................................
69
Tabel 4.22 Semakin Termotivasi Jika Dipuji Karena Nilai yang Bagus.........
69
Tabel 4.23 Termotivasi untuk Mengungguli Teman yang Mendapatkan Nilai Tinggi ............................................................................................
70
Tabel 4.24 Mendapatkan Penghargaan adalah Tujuan Utama dalam Belajar .
70
Tabel 4.25 Orang Tua Jarang Memperhatikan Kesulitan Belajar ...................
71
Tabel 4.26 Merasa Cukup atas Apa yang Telah Dicapai dalam Belajar Selama ini .............................................................................................
71
Tabel 4.27 Orang Tua Selalu Memberikan Bimbingan dan Semangat dalam Belajar ...........................................................................................
72
Tabel 4.28 Suasana Pesantren yang Damai dan Sejuk Membuat Senang Belajar di Pesantren ...........................................................................
72
Tabel 4.29 Tabel Penolong Validitas Variabel X............................................
73
Tabel 4.30 Tabel Penolong Validitas Variabel Y............................................
74
Tabel 4.31 Tabel Penolong Reliabilitas Variabel X ........................................
75
Tabel 4.32 Tabel Penolong Reliabilitas Variabel Y ........................................
77
Tabel 4.33 Hasil Uji Linearitas .......................................................................
80
Tabel 4.34 Tabel Penolong untuk Mencari Konstanta a dan b .......................
80
Tabel 4.35 Tabel Perhitungan untuk Mencari Koefesien Korelasi .................
82
Tabel 4.36 Hasil Uji Koefesien Determinasi...................................................
83
Tabel 4.37 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) .............................................................
84
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian
Lampiran 2
Surat Balasan dari MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok
Lampiran 3
Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 4
Profil Sekolah
Lampiran 5
Hasil Uji Validitas Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Lampiran 6
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 7
Hasil Uji Reliabilitas Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Lampiran 8
Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 9
Angket Uji Coba
Lampiran 10 Angket Penelitian Lampiran 11 Foto Pengisian Angket Lampiran 12 Biodata Penulis
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Keberadaan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Artinya dalam perkembangan kebudayaan manusia, pendidikan merupakan tolak ukur untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu kebudayaan manusia pada masa dan bangsa tertentu. Suatu bangsa dapatlah dikatakan maju jika didalamnya terdapat pendidikan yang mampu menjadi pelapis dalam setiap diri manusianya. Sumardi Suryabrata di dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengatakan “Pendidikan dilakukan sejak anak manusia pertama lahir kedunia, telah dilakukan usaha untuk pendidikan, kendatipun dengan cara yang sangat sederhana. Jadi masalah pendidikan adalah masalah setiap orang dari dahulu hingga sekarang, dan diwaktu-waktu yang akan datang”.1 Pendidikan itu sudah ada dan sudah dilakukan sejak kecil, contohnya dari lahir orang tua sudah mengajarkan dan mendidik anaknya dengan cara yang mudah dipahami seperti mengajarkan anak caranya berjalan, caranya berbicara juga caranya agar anak dapat menghafal benda-benda. Pendidikan yang ditanamkan oleh orang tua sejak dini bisa berupa moral, nila-nilai, hingga agama. Orang tua tiada hentinya bersabar untuk mendidik anaknya agar menjadi anak yang cerdas dan berguna untuk masyarakat. Pendidikan sudah diterapkan dari dulu hingga sekarang dan tidak akan pernah lepas dari setiap diri seseorang, karena apapun yang ada dalam diri seseorang dan kehidupannya akan bergantung pada pendidikan. Semua yang diajarkan bukan semata-mata hanya untuk hari ini atau esok, tetapi akan berguna untuk masa yang 1
Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.18, h.1
1
2
akan datang. Namun untuk saat ini masalah yang sering muncul dalam hal pendidikan di era modern yaitu pola asuh orang tua yang hanya memberikan fasilitas kepada anak tanpa memperhatikan secara keseluruhan kegiatan anak, berdasarkan hasil wawancara dengan Fadel sebagai alumni dari pondok pesantren Darunnajah di Jakarta, mengatakan bahwa memberikan fasilitas yang berlebih kepada anak tanpa diawasi bisa menyebabkan anak melakukan hal yang tidak baik.2 Para pakar ekonomi-pendidikan memandang pendidikan sebagai investasi atau penanaman modal. Artinya, berapapun dana yang dibelanjakan untuk pendidikan dianggap sebagai modal yang ditanam. Secara individual (mikro), seseorang yang menanam investasi, yakni mengeluarkan dana untuk keperluan pendidikannya (expenditure), berharap akan memperoleh keuntungan setelah ia menyelesaikan pendidikan dan memanfaatkan hasil yang diperoleh dari pendidikan itu. Biasanya penganut pandangan seperti ini menghitung keuntungan dari menanam investasi (rate of return) dalam pendidikan, seperti halnya orang yang menanamkan modalnya dalam kegiatan bisnis yang bersifat komersial.3 Pendidikan maupun pengajaran merupakan suatu perkembangan dan pertumbuhan manusia yang terus menerus dalam bentuk generasi tua mengajarkan kepada generasi yang lebih muda, saling berbagi dari hasil pengalaman hidup mereka. Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia disebabkan oleh salah satunya yaitu pendidikan dan pengajaran. Abdullah Idi mengatakan, “Pada dasarnya setiap sekolah mendidik anak agar menjadi anggota masyarakat yang berguna”.4 Sekolah menjadi tempat belajar kedua bagi anak setelah keluarga. Berbeda dengan keluarga, pendidikan dalam sekolah dilakukan secara formal dan terstruktur. Pendidikan dalam sekolah juga pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dalam pendidikan di keluarga, sekolah pun ingin anak didiknya menjadi 2
Hasil wawancara Fadel Muhammad Anugrah Alumni Pondok Pesantren Darunnajah, Senin 29 Agustus 2016 3 Sa’id Aqiel Siradj et al, Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h.172 4 Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.1, h.61
3
manusia yang bermanfaat dimanapun mereka berada. Dengan segala ilmu yang telah diberikan dan pengajaran yang didapat, diharapkan mereka dapat menerapkannya dengan baik. Maka dari itu, dengan jalur pendidikan sumber daya manusia itu dibentuk menjadi generasi penerus bangsa yang berprestasi serta dapat memajukan dan menyelamatkan bangsanya dari kebodohan. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah anak diajarkan juga untuk mengenal dan mencintai bangsanya agar kelak dapat turut aktif dalam pembangunan bangsa. Kekhawatiran masyarakat yang mengeluh bahwa akhlak dan perilaku pelajar dewasa ini cenderung merosot dengan berbagai tindakannya yang merisaukan banyak pihak. Karena itu, saat ini banyak orang tua yang mempercayakan pesantren dan menyerahkan anaknya ke pesantren agar dapat dibekali ilmu agama sehingga terbebas dari segalah hal kegiatan yang negatif dan merugikan. Namun permasalahan yang kerap terjadi ketika orang tua memutuskan untuk menitipkan anaknya di pesantren mereka melupakan peran orang tua dan menyerahkan seluruhnya kepada pesantren atau pihak sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibrahim salah satu santri pondok pesantren Al-hamidiyah, mengatakan bahwa ada beberapa santri yang mengalami hal tersebut. Menurut Ibrahim, hal tersebut biasanya terjadi kepada santri yang merantau, juga kesibukan orang tuanya yang bekerja. Sehingga kurangnya kunjungan yang dilakukan oleh orang tua dan menyebabkan anak jadi malas belajar.5 Sebelum tahun 1960-an, pusat-pusat pendidikan pesantren di Indonesia lebih dikenal dengan nama pondok. Istilah pondok barangkali berasal dari pengertian asrama-asrama para santri atau tempat tinggal yang dibuat dari bamboo, atau barangkali berasal dari kata Arab, funduq, yang artinya hotel atau asrama. Terlepas dari asal-usul kata itu berasal dari mana, yang jelas ciri-ciri umum keseluruhan pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang asli Indonesia, 5
Hasil wawancara Ibrahim Santri Kelas XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-hamidiyah, Selasa 20 September 2016
4
yang pada saat ini merupakan warisan kekayaan bangsa Indonesia yang terus berkembang.6
Metode
pembelajaran pesantren
yang paling
mendukung
terbentuknya pendidikan karakter para santri adalah proses pembelajaran yang integral melalui metode belajar-mengajar (dirasah wa ta’lim), pembiasaan berprilaku luhur (ta’dib), aktivitas spiritual (riyadhah), serta teladan yang baik (uswah hasanah) yang dipraktikkan atau dicontohkan langsung oleh kyai dan para ustadz dalam kesehariannya. Secara tidak langsung, pesantren mengajarkan para santri untuk menghargai perbedaan suku, ras, bahasa serta menciptakan pergaulan. Para santri yang belajar di pesantren datang dari berbagai penjuru Tanah air dengan latar belakang suku dan bahasa yang berbeda-beda. Pergaulan lintas suku, bahasa dan daerah menjadikan para santri menyadari kebinekaan yang harus dihargai dan menghayati semboyan bangsa kita, “Bhinneka Tunggal Ika”. Selain itu kegiatan santri juga dikontrol melalui ketetapan dalam peraturan/ tata-tertib. Semua ini mendukung terwujudnya proses pendidikan yang dapat membentuk karakter mulia para santri, dimana dalam kesehariannya mereka dituntut untuk hidup mandiri dalam berbagai hal. Mulai dari persoalan yang sederhana seperti mengatur keuangan yang dikirim orang tua agar cukup untuk sebulan, mencuci pakaian, belajar adaptasi kepada orang yang baru dikenal, penyesuaian tempat tinggal, budaya antri, sampai ada persoalan yang serius seperti belajar dan memahami pelajaran. Keberhasilan anak dalam kegiatan belajar pada masa usia sekolah juga sangat dipengaruhi oleh berbagai motivasi, dan salah satunya adalah motivasi belajar. Sardiman mengatakan “motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memilki motivasi 6
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya
Mengenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2011), Cet. 8, h.41
5
kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar”.7 Beriringan dengan tumbuhnya motivasi belajar, maka setiap anak akan merasa bahagia serta bersemangat dalam belajar. Motivasi yang timbul akan menjadikan keinginan anak bukan hanya untuk mengetahui tetapi lebih kepada untuk memahami hasil pembelajaran tersebut. Dalam hal ini jelas kita mengetahui bahwa belajar adalah hal yang paling utama dalam pendidikan pesantren maupun sekolah. Seringkali masalah belajar di dalam pesantren yang dominan dialami oleh santri adalah penyesuaian diri terhadap tugas-tugas pesantren. Perubahan jadwal dan kegiatan yang padat membuat santri kesulitan dalam menyesuaikan diri di lingkungan pesantren. Hal ini di ungkapkan oleh Savina salah satu alumni pondok pesantren Darunnajah di Jakarta.8 Menurut Savina, padatnya jadwal yang harus diterima oleh santri terkadang membuat kondisi yang berbeda dan berdampak terhadap pola kehidupannya. Dalam kegiatan pendidikan formal pada umumnya, peserta didik hanya melakukan kegiatan belajar ± 6-7 jam dalam sehari. Dalam lingkungan pondok pesantren santri mempunyai kegiatan rutin yang harus dilakukan mulai dari bangun tidur di waktu subuh hingga tidur kembali di malam hari. Santri diwajibkan untuk melakukan kegiatan belajar dan keagamaan baik yang bersifat wajib seperti sekolah, sholat berjama’ah, hafalan surat ataupun kegiatan yang bersifat sunnah seperti kegiatan ekstrakulikuler. Didalam berlangsungnya kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari masalah ekonomi. Kebutuhan ekonomi yang tak terbatas membuat masalah ekonomi selalu mengikuti dalam setiap kehidupan manusia, dan terkadang menjadi penyebab berubahnya sikap seseorang. Biasanya masalah ekonomi terjadi di 7
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), Cet.21, h.75. 8
2016
Hasil wawancara Savina Alumni Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, Senin 29 Agustus
6
kalangan yang memiliki status ekonomi rendah, misal dalam hal pendidikan yang terjadi yaitu masalah kurangnya kemampuan orang tua dalam memberikan fasilitas yang memadai untuk anak belajar sehingga menurunkan tingkat kepercayaan diri anak, atau ketidakmampuan orang tua dalam menyekolahkan anaknya. Hal ini diungkapkan oleh Ibrahim, salah satu santri madrasah aliyah pondok pesantren Al-hamidiyah yang merupakan kerabat dari objek penelitian. Ibrahim mengatakan bahwa kurangnya kemampuan orang tua menyebabkan beberapa anak menyendiri atau jarang bergabung, namun sikap menyendirinya lebih di isi dengan kegiatan belajar sehingga menyebabkan nilai anak tersebut lebih tinggi dibanding teman yang lain.9 Menurut Nasution “kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam struktur sosial, yakni menentukan hubungan dengan orang lain. Status atau kedudukan individu, apakah ia di atas atau di bawah status orang lain mempengaruhi peranannya. Peranan adalah konsekuensi atau akibat kedudukan atau status seseorang”.10 Setiap orang di dalam masyarakat pasti mempunyai status atau kedudukan. Dan dalam tiap kedudukan seseorang menjalankan peranan sesuai dengan statusnya. Akan tetapi setiap orang dalam membawakan perananannya pastilah berbeda. Misalnya seorang orang tua dapatlah bersikap demokratis dalam peranannya. “Kesetaraan berasal dari kata “tara”, yang berarti sama (tingkatan dan kedudukan). Dengan demikian, kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan atau kedudukan yang sama. Kesetaraan diperoleh melalui sikap dan perlakuan
9
Hasil wawancara Ibrahim Kelas XII Santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren ALhamidiyah, Selasa 20 September 2016 10 Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.1, h.73
7
yang sama terhadap sesama manusia, tanpa membedakan warna kulit, suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial-ekonomi dan sebagainya”.11 Oleh karena itu, banyak hal yang terkait dengan unsur pendidikan, maka tidak heran pula jika ada beberapa masalah yang terkait dengan pendidikan. Kondisi sosial ekonomi menjadi salah satu masalah bagi orang tua dalam melengkapi kebutuhan anaknya serta akan mempengaruhi motivasi anak dalam belajar untuk kedepannya. Beradasarkan dengan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalahmasalah yang telah diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Pola mendidik anak yang salah 2. Kesibukan orang tua menyebabkan minimnya kedatangan, sehingga tingkat motivasi belajar siswa rendah 3. Kurangnya motivasi anak dalam belajar disebabkan karena kesulitan anak dalam menyesuaikan diri dengan tugas-tugas di dalam pesantren 4. Tingkat status sosial ekonomi orang tua menyebabkan kurang percaya diri anak dalam pergaulan
11
Lanny Octavia, Ibi Syatibi, Mukti Ali, Roland Gunawan, Ahmad Hilmi, Pendidikan Karakter
Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah Kitab, 2014), Cet. 1, h.111
8
C. Pembatasan Masalah Karena banyaknya masalah yang dicakup dalam judul ini, dan agar peneliti terfokus pada satu objek kajian serta tidak mengembang, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Kesibukan orang tua menyebabkan minimnya kedatangan, sehingga tingkat motivasi belajar siswa rendah 2. Kurangnya motivasi anak dalam belajar disebabkan karena kesulitan anak dalam menyesuaikan diri dengan tugas-tugas di dalam pesantren
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang akan dirumuskan sebagai berikut: “bagaimana pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren AlHamidiyah?”
E. Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada latar belakang dan perumusan masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah.
F. Kegunaan Hasil Penelitian Bagi pihak sekolah yaitu memberikan informasi kepada pihak sekolah mengenai motivasi belajar siswa, bagi orang tua yaitu memberikan masukan kepada orang tua agar selalu menumbuhkan motivasi belajar kepada siswa, dan bagi siswa yaitu agar siswa dapat lebih memahami keadaan status sosial ekonomi orang tuanya sehingga lebih termotivasi dalam belajarnya
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
Status Sosial Ekonomi 1.
Pengertian Status Sosial Ekonomi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia status adalah “keadaan atau kedudukan (orang, badan, dsb) dalam hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya”.1 Menurut Mayor Polak, “status dimaksudkan sebagai kedudukan sosial seorang oknum dalam kelompok serta dalam masyarakat”.2 Sedangkan menurut Amin Nurdin “status adalah posisi sosial seseorang pada kedudukan tertentu yang mendapat pengakuan sosial”.3 Soerjono Soekanto membedakan status dengan status sosial; status diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, hubungan antara seseorang dalam satu kelompok atau lebih besar dari kelompok tersebut. Sedangkan status sosial diartikan sebagai tempat seseorang secara umum dalam masyarakat yang saling berkaitan, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya4 dan hak-hak serta kewajibankewajibannya.5 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan)”.6 Suherman mengatakan “istilah ekonomi itu lahir di Yunani, dan dengan sendirinya istilah ekonomi itu pun berasal dari kata-kata bahasa Yunani pula. 1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.858 Abdulsyani, Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet.4, h.91-92 3 Amin Nurdin & Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi: Pengantar untuk Memahami KonsepKonsep Dasar, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet.1, h. 45 4 Prestise (KBBI) adalah wibawa (perbawa) yang berkenaan dengan prestasi atau kemampuan seseorang 5 Abdulsyani, loc. cit h.92 6 Kamus Besar Bahasa Indonesia, loc.cit , h.220 2
9
10
Asal katanya adalah Oikos Nomos. Orang-orang Barat menerjemahkannya dengan management of household or estate (tata laksana rumah tangga atau pemilikan)”.7 Damsar mengatakan ekonomi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu economy. Sementara kata economy itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomike yang berarti pengelolaan rumahtangga. Adapun yang dimaksud dengan ekonomi sebagai pengelolaan rumahtangga adalah suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya rumahtangga yang terbatas diantara berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing.8 Henry mengatakan “kata ekonomi berarti kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan keinginan atau wants (untuk peningkatan kualitas kehidupan atau kesejahteraan) masyarakat”.9 “Ekonomi didefinisikan agak longgar, yaitu sebagai serangkaian kegiatan produksi dan konsumsi yang saling berkaitan”.10 Sedangkan Ilmu ekonomi di definisikan oleh Lukman yaitu “suatu Ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana tingkah laku manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas/ langka”.11 Malo memberikan batasan tentang status sosial ekonomi yaitu “Status Sosial Ekonomi merupakan suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu didalam struktur tertentu dalam
7
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.11, h. 4 8 Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. Pertama, Cet. 1, h. 9-10 9 Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Padang: Akademia Permata, 2013), Cet.1, h. 10 10 Richard G. Lipsey et all, Pengantar Mikro Ekonomi, Jilid 1,(Jakarta: Erlangga, 1997), Ed.8, Cet.7, h. 49 11 Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta & Jakarta Press, 2007), Cet.1, h. 2
11
sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang baru dimainkan oleh si pembawa status”.12 FS. Chapin mendefinisikan “status sosial ekonomi sebagai posisi yang ditempati individu atau keluarga berkenaan dengan pengukuran rata-rata yang umum berlaku tentang pemikiran kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang-barang,
dan
partisipasi
dalam
aktivitas
kelompok
dan
komunitasnya”.13 Menurut Ormrod status sosioekonomi sebuah keluarga- baik status sosial ekonomi yang tinggi, status sosial ekonomi menengah, ataupun status sosial ekonomi yang rendah –memberi petunjuk pada kita tentang kedudukan keluarga di dalam masyarakat: seberapa besar fleksibilitas yang dimiliki anggota keluarga dalam hal tempat tinggal dan apa yang mereka beli, seberapa besar pengaruh mereka dalam pengambilan keputusan secara demokratis ataupun otoriter, kesempatan pendidikan apa yang dapat mereka tawarkan kepada anak-anak mereka, dan masih banyak lagi.14 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi adalah tingkatan atau kedudukan seseorang atau sebuah keluarga di tengah masyarakat dan posisi yang disandangnya dikaitkan dengan berbagai faktor diantaranya tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan orangtua responden.
2.
Variabel Status Sosial Ekonomi Warner menjelaskan indek ciri-ciri status sosial yang terdiri atas 4 komponen: a. Pekerjaan b. Sumber pendapatan c. Tipe rumah d. Kawasan tempat tinggal15
12
Ade Citra Fadila & Dewi Ayu Hidayati, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua terhadap Perilaku Anak”, Jurnal Sociologie, Vol. 1, 2013, h. 263-264 13 Kaare Svalastoga, Diferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26 14 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Perkembangan, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.187 15 Kaare Svalastoga, loc.cit., h. 27
12
Nasution menjelaskan bahwa adapun “kriteria sosial ekonomi untuk membedakan berbagai golongan sosial seperti jabatan, jumlah dan sumber pendapatan, tingkat pendidikan, agama, jenis dan luas rumah, lokasi rumah, asal keturunan, partisipasi dalam kegiatan organisasi, dan hal-hal yang berkaitan dengan status sosial seseorang”.16 Menurut Gerungan “yang menjadi kriteria rendah-tingginya status sosialekonomi adalah jenis dan lokasi rumahnya, penghasilan keluarga, dan beberapa kriteria lainnya mengenai kesejahteraan keluarga”.17 Ormrod juga mengatakan “konsep status sosioekonomi (seringkali disingkat SES) mencakup sejumlah variabel, termasuk penghasilan keluarga, tingkat pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua”.18 a. Penghasilan Suherman menjelaskan “adanya pembedaan yang sering kali membingungkan tentang pengertian pendapatan (income) dan penghasilan (earning), karena penghasilan bisa jadi lebih besar daripada pendapatan sebab secara teoritis, penghasilan bruto atau biasa disebut sebagai penghasilan bersih harus dikurangi dengan setiap ongkos yang dikorbankan oleh seseorang demi mendapatkannya pendapatannya”.19 Menurut Henry “parameter dari kesejahteraan masyarakat secara ekonomi ada 2 (dua), yaitu adanya penghasilan (income) yang memadai, dan tersedianya pilihan barang dan jasa dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumsi”.20 Gunadi pun mengatakan “tanpa adanya sumber asal aliran secara berulang-ulang suatu kemampuan ekonomis tidak dapat dianggap penghasilan”.21 “Secara akuntansi, penghasilan (income) berarti suatu penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal (PSAK Nomor 23 Buku 16
Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Ed.2, Cet.1, h.28 Gerungan W.A, Psikologi Sosial, Ed.3, (Bandung: Refika Aditama, 2004), Cet.1, h. 197 18 Jeanne Ellis Ormrod, op.cit h.187 19 Suherman Rosyidi, op.cit h. 101 20 Henry Faizal Noor, op.cit, h. 4 21 Gunadi, Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan, (Jakarta: Salemba Empat, 2002), h. 44 17
13
SAK Tahun 1999). Penghasilan meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains)”.22 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “penghasilan adalah perbuatan (cara, proses) menghasilkan atau bisa disebut sebagai pendapatan, yaitu perolehan (uang yang diterima dsb)”. 23 Menurut Tulus T.H Tambunan “pendapatan artinya pembayaran yang didapat karena bekerja atau menjual jasa, tidak sama dengan pengertian kekayaan”.24 Menurut Yusuf dan Yuni “Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang atau natura25. Secara garis besar pendapatan dapat digolongkan menjadi 3 golongan: 1) Gaji dan upah Imbalan yang diperoleh seseorang setelah melakukan pekerjaan untuk orang lain. 2) Pendapatan dari usaha sendiri Merupakan nilai total hasil produksi dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan (baik dalam bentuk uang atau natura). Tenaga kerja keluarga dan nilai sewa kapital milik sendiri (tanah, ternak, alat pertanian, dan lain-lain) tidak diperhitungkan. Dengan demikian pendapatan dari usaha tani misalnya, merupakan penerimaan atas tenaga kerja keluarga, tanah dan managemen (return to family labor, land and management). 3) Pendapatan dari sumber lain Pendapatan yang diperoleh tanpa pencurahan tenaga kerja, antara lain: a) Menyewakan asset; ternak, rumah dan barang lain b) Bunga uang c) Sumbangan dari pihak lain d) Pensiun”26 Sedangkan menurut Kaare sumber pendapatan digolongkan sebagai berikut: 1) Kekayaan warisan (tertinggi) 2) Kekayaan yang diperoleh dari usaha 3) Keuntungan dan bayaran 22
Ibid., Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.300 24 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), Cet. Pertama, h. 97. 25 Natura (KBBI) adalah barang yang sebenarnya, bukan dalam bentuk uang (tt pembayaran) 26 Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, ”Perubahan Pendapatan dan Kesempatan Kerja”, Rural Dynamics Series, No. 26, 1984, h. 10. 23
14
4) 5) 6) 7)
Gaji Upah Dana hasil usaha pribadi Dana bantuan pemerintah dan penghasilan gelap27
Badan Pusat Statistik yang dikutip oleh Mulyadi menjelaskan indikator tingkat pendapatan sebagai berikut: Rendah
< Rp 1.500.000
Sedang
Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000
Menengah
Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000
Tinggi
> Rp 5.000.00028
Pendapatan atau income, membutuhkan tersedianya sumber nafkah atau penghasilan, yaitu lapangan pekerjaan.29 b. Pekerjaan Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, manusia harus bekerja untuk mendapatkan pendapatan agar kebutuhan hidupnya tercapai, maka dari itu setiap manusia harus memiliki pekerjaan atau profesi yang dijadikan sebagai identitas dirinya, “profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang biasanya memerlukan persiapan dan keahlian dan biasanya memiliki kode etik”.30 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dsb); tugas kewajiban; hasil bekerja; perbuatan”.31 Menurut Yusuf dan Yani pekerjaan dikelompokkan ke dalam 9 sektor, yaitu: petani, buruh tani, industri rumah tangga/ kerajinan, buruh industri, buruh bangunan, angkutan, dagang, jasa dan professional tatalaksana administrasi. Masing-masing sektor dibagi lagi dalam sub-sub sektor yang kesemuanya berjumlah 56 jenis kegiatan. Untuk penyederhanaan dalam analisa, maka dalam tabeltabel yang disajikan, kegiatan/ pekerjaan dikelompokkan ke dalam 6 27
Kaare Svalastoga, op.cit h. 27-28 Mulyadi, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan Dampak Konversi Lahan, (Skripsi UIN Jakarta, 2015), h.18, tidak dipublikasikan. 29 Henry Faizal Noor, op.cit, h. 4 30 Oding Supriadi, Profesi Guru dan Langkah Pengembanganya, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol. 5, No. 1, 2008, h. 36. 31 Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.428 28
15
kegiatan, yaitu: usahatani padi, usahatani non padi, buruh tani, dagang, industri rumah tangga/ kerajinan dan buruh non pertanian.32 Soekidjo juga menjelaskan “tenaga kerja mencakup antara lain:buruh atau karyawan, petani, nelayan, pekerja-pekerja sektor non-formal, pegawai negeri, dan sebagainya”.33 Menurut Jeffries “pekerjaan merupakan segi penting dari kelas. Dikemukakannya pula bahwa pendidikan sering menjadi prasyarat bagi pekerjaan tertentu”.34 c. Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan, yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah sepanjang hidup untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa kini ataupun masa yang akan datang.35
3.
Tingkatan dalam Status Sosial Ekonomi Tingkat status sosial ekonomi seseorang adalah tingkatan diperoleh dari tingkatan yang ada di dalam masyarakat. Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:36 a. Golongan sangat kaya, b. Golongan kaya, dan c. Golongan miskin Aristoteles menggambarkan piramida:
32
ketiga
kelas
tersebut
seperti
Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, op.cit, h. 11. Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.200 34 Sunarto Kamanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UniversitIndonesia, 2004), h. 94 35 Abdul Kadir, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012), Ed.Pertama, h. 60 36 “Kelas Sosial, Status Sosial, Peranan Sosial dan Pengaruhnya” https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvl1=4&lvl2 =0&lvl3=0&kl=11, 33
16
1 2 3 1= golongan sangat kaya 2= golongan kaya 3= golongan miskin a. Golongan pertama:
Merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan. b. Golongan kedua: Merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. mereka terdiri dari para pedagang, dan sebagainya. c. Golongan ketiga: Merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. mereka kebanyakan rakyat biasa. Karl Marx juga membagi masyarakat ke dalam tiga golongan, yaitu:37 a. Golongan kapitalis atau borjuis: adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi. b. Golongan menengah: terdiri dari para pegawai pemerintah c. Golongan proletar: adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik. Menurut Karl Marx golongan menengah lebih sering dimasukkan dalam kategori golongan kapitalis, karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Sehingga hanya terdapat dua golongan masyarakat, yaitu golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar. “Warner menemukan enam golongan yakni golongan “upper-upper, lowerupper, upper-middle, lower-middle, upper-lower, lower-lower”. Jadi dapat dibedakan golongan atas, menengah, dan bawah dan tiap golongan terbagi pula dalam dua bagian yakni bagian atas dan bawah sehingga terdapat enam golongan”.38 Gerungan mengatakan bahwa walaupun status sosial-ekonomi orang tua memuaskan, tapi apabila mereka tidak pernah peduli atau hanya sesekali memperhatikan pendidikan anaknya hal tersebut tidak akan menguntungkan bagi 37 38
Ibid., Nasution, op.cit, h.28
17
perkembangan sosial anaknya. Pada akhirnya, perkembangan sosial anak itu bisa dtentukan dari banyak faktor di luar dirinya dan di dalam dirinya, sehingga sulit untuk menentukan faktor mana yang menyebabkan kesulitan pada saat anak mengalami kegagalan.39
B.
Motivasi Belajar 1.
Pengertian Motivasi Menurut Sardiman “kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagi daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”.40 Menurut Sumardi “motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, guna mencapai suatu tujuan”.41 Sedangkan menurut Hamzah “motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu”.42 Motif itu merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak,
alasan-alasan atau dorongan
dalam diri
manusia
yang
menyebabkan ia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif. Juga tingkah laku yang disebut tingkah laku secara refleks dan yang berlangsung secara otomatis, mempunyai maksud tertentu walaupun maksud itu tidak senantiasa sadar bagi manusia. Motifmotif manusia dapat bekerja secara sadar, dan juga secara tidak sadar bagi diri manusia.43
39
Gerungan, op.cit, h. 196 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), Cet. Ke-21, h. 73 41 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2005), Ed 5, Cet. 13, h. 70. 42 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3, h. 3 43 Gerungan W.A, Psikologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1988), Cet.11, h.140. 40
18
“Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/ mendesak”.44 Menurut Ormrod “motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak”.45 Menurut Mc. Donald, “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.46 Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting.47 a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/ “feeling”, afeksi seseorang. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Menurut Hamzah “motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rang-sangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/ aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya”.48 “Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasismenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi instrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik)”.49
44 45
Sardiman A.M, op.cit, h. 73
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.58. 46 Sardiman A.M, op.cit, h. 74 47 Ibid,. 48 Hamzah B. Uno, op.cit, h. 9 49 Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), Cet. Pertama, h. 79.
19
2.
Macam-macam Motivasi Sumardi membedakan adanya dua macam motif, yaitu a. motif-motif ekstrinsik dan b. motif-motif intrinsik. a. Motif-motif ekstrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. b. Motif-motif intrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.50 Hamzah juga menjelaskan perbedaan motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik berisi: 1) Penyesuaian tugas dengan minat 2) Perencanaan yang penuh dengan variasi 3) Respon siswa 4) Kesempatan peserta didik yang aktif 5) Kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya, dan 6) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Sedangkan motivasi instrinsik berisi: 1) Penyesuaian tugas dengan minat 2) Perencanaan yang penuh dengan variasi 3) Umpan balik atas respon siswa 4) Kesempatan respons peserta didik yang aktif, dan 5) Kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan pekerjaannya51
tugas
Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel di dalam buku Martinis, diantaranya adalah; 1) Belajar demi memenuhi kewajiban; 2) Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan; 3) Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan; 4) Belajar demi meningkatkan gengsi; 5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru; 6) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan pangkat/ golongan administratif.52 3.
Fungsi Motivasi Tiga fungsi motivasi menurut Sardiman: 50
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), Cet. 13, h. 72-73 51 Hamzah B. Uno, op.cit, h. 9 52 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: gaung Persada Press, 2006), Cet.2, h. 179
20
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menetukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.53 Sedangkan fungsi motivasi bagi manusia menurut Hamzah adalah: a. Sebagai motor penggerak bagi manusia b. Menentukan arah perbuatan c. Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh d. Menyeleksi perbuatan diri54 Motivasi memiliki tujuan dan fungsi yang sangat menunjang siswa di dalam proses kegiatan belajar dan memiliki peranan yang sangat penting antara lain, yaitu mendorong siswa untuk berbuat melakukan sesuatu yang akan dicapainya, menentukan arah perbuatan kepada tujuan yang akan dicapainya, menyeleksi perbuatan dengan menentukan hal-hal apa saja yang harus dilakukan dengan tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan menyisihkan hal-hal yang sekiranya tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan.55
4.
Pengertian Motivasi Belajar Slameto mengatakan bahwa “belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
53
Sardiman A.M, op.cit, h. 85 Hamzah B. Uno, op.cit, h.64 55 Evi Fitriyanti, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”, Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92-93 54
21
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.56 Muhibbin mengatakan “belajar juga dapat dipahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang ada”.57 Sardiman mengatakan “belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya”.58 Djamarah dalam bukunya juga menjelaskan bahwa “belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”.59 Hamzah menjelaskan lebih jauh lagi bahwa “belajar adalah proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal dan nonformal”.60 Menurut Sardiman “motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual”.61 Sedangkan Abd. Rachman Abror menyatakan bahwa “motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan”.62
56
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet.5, h. 2 57 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. 4, h. 69 58 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet. Ke-22, h. 20 59 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet.3, h.13. 60 Hamzah B. Uno, op.cit, h. 22 61 Sardiman A.M, op.cit, h. 75 62 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 114
22
Martinis juga mengatakan bahwa “motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman”.63 Sedangkan Evi Fitriyanti menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan faktor yang menentukan dan berfungsi menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi belajar dapat menentukan baik tidaknya individu khususnya siswa sebagai peserta didik didalam mencapai tujuan dalam proses belajar, sehingga semakin besar motivasinya maka akan semakin besar juga kepercayaan, kegigihan, dan kesuksesan untuk meningkatkan prestasi dalam belajar.64
5.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar “Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik”.65 a. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang berasal dari siswa itu sendiri/ intrinsik adalah: 1) Minat Minat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu, dimana minat belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar siswa menjadi lebih mudah dan cepat. Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Minat adalah kecenderungan seseorang untuk merasa pada objek tertentu yang dianggap penting. Dari rasa ketertarikan terhadap sesuatu akan membentuk motivasi yang akhirnya terimplementasikan dalam perilaku belajarnya. Syarat yang penting untuk memulai sesuatu adalah minat terhadap apa yang akan dimulai dan dipelajari.
63
Martinis Yamin, op.cit, h. 173 Evi Fitriyanti, op.cit, h. 92. 65 Hamzah B. Uno, op.cit, h.23 64
23
2) Cita-cita Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan kepribadian. Cita-cita untuk menjadi seseorang yang diinginkan (gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar. Seseorang dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita yang sesuai maka akan menimbulkan semangat dan dorongan yang besar untuk bisa meraih apa yang diinginkan. 3) Kondisi siswa Kondisi-kondisi tersebut baik fisik maupun emosi yang dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar. Kondisi fisik serta pikiran yang sehat akan menumbuhkan motivasi belajar. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan terganggu. Keadaan emosional dan sosial berupa perasaan tertekan, yang selalu dalam keadaan takut akan kegagalan, yang mengalami kegoncangan karena emosi-emosi yang kuat tidak dapat belajar efektif. Demikian pula anak yang tidak disukai oleh teman dan lingkungan sosialnya akan menemui kesulitan belajar.66 b. Menurut Elliot et al berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang berasal dari luar individu/ ekstrinsik, adalah: 1) Kecemasan terhadap hukuman Motivasi ekstrinsik berkenaan dengan intensif eksternal seperti penghargaan dan hukuman. Motivasi belajar dapat muncul jika ada kecemasan
atau
hukuman
yang
menyertai
atau
melandasi
pembelajaran. Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) dimasa 66
“Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi Belajar”, http://sainsjournalfst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45907-PENDIDIKANFaktorfaktor%20yang%20berpengaruh%20terhadap%20motivasi%20belajar.html, Minggu, 21 Agustus 2016
24
lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang terkena hukuman (punishment). Maksudnya disini adalah
seseorang
jika
mendapatkan
hukuman
akan
lebih
dikembangkan motivasinya kedepan agar tidak terkena hukuman kembali. Motivasi dengan kekerasan (motivating by force) yaitu memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan. 2) Penghargaan dan pujian Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbedabeda untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan hukuman juga dapat dilakukan dengan penghargaan atau pujian. Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau melandasi pembelajaran. Penghargaan (reward) menimbulkan efek diantaranya yaitu: a)
Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar
b) Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu untuk mencoba tugas-tugas yang menantang c)
Penghargaan dapat mempertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu jangka pendek.
3) Peran orang tua Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Seiring dengan perkembangan jaman, dalam kenyataan sering tidak terasa lelah terdapat pergeseran fungsi peran orang tua pendidikan anaknya. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak. Keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar perlu diusahakan, baik berupa perhatian bimbingan kepada anak maupun berprestasi secara individual dan selektif terhadap sekolah dan kegiatannya, serta memperhatikan kesulitan yang dialami anak dalam proses belajar.
25
4) Peran pengajar Peran pengajar dalam membangkitkan motivasi dalam diri peserta didiknya agar makin aktif belajar. Strategi utama dalam mebangkitkan motivasi belajar pada dasarnya terletak pada guru atau pelajar itu sendiri. Membangkitkan motivasi belajar tidak hanya terletak bagaimana
peran
pengajar,
namun
banyak
hal
yang
mempengaruhinya. Kreatifitas serta aktifitas pengajar harus mampu menjadi inspirasi bagi para siswa sehingga siswa akan lebih terpacu motivasi untuk belajar, berkarya dan berkreasi. 5) Kondisi lingkungan Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar berupa keadaan alam, tempat tinggal, pergaulan sebaya dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu kondisi lingkungan yang sehat turut mempengaruhi motivasi belajar. Lingkungan yang aman, nyaman, dan bisa disesuaikan sendiri dapat menumbuhkan dorongan untuk belajar. Sebaliknya lingkungan yang kurang menyenangkan seperti kegaduhan, kekacauan dan tidak adanya privasi dapat mengganggu kapasitas untuk berkonsentrasi dan menumbuhkan keinginan untuk tidak belajar.67 Slameto menjelaskan “penghargaan merupakan kebutuhan rasa berguna, penting, dihargai, dikagumi, dihormati oleh orang-orang lain. Secara tidak langsung ini merupakan kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat, dan lain sebagainya”.68 Ngalim Purwanto menjelaskan tentang peranan orang tua yang terdiri dari peranan Ibu dan Ayah. a. Peranan Ibu 1) Sumber dan pemberi kasih sayang, 2) Pengasuh dan pemelihara, 3) Tempat mencurahkan isi hati, 4) Pengatur kehidupan dalam rumah tangga, 5) Pembimbing hubungan pribadi, 67 68
Ibid,. Slameto, op.cit, h.171
26
6) Pendidik dalam segi-segi emosional. b. Peranan Ayah 1) Sumber kekuasaan di dalam keluarga, 2) Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar, 3) Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga, 4) Pelindung terhadap ancaman dari luar, 5) Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan, 6) Pendidik dalam segi-segi rasional.69 Dalam buku Slameto, “Sutjipto Wirowidjojo menegaskan pernyataannya yang menyatakan bahwa: Keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama”. Orang tua yang kurang/ tidak mau memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka tidak menganggap penting kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak memantau kegiatan anaknya dalam belajar sehingga tidak mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang sedang dihadapi oleh anak dalam belajar dapat menyebabkan anak tidak/ kurang berhasil dalam belajarnya.70 Slameto juga menjelaskan bahwasanya keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas-fasilitas belajar. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.71
C.
Pondok Pesantren 1.
Pengertian Pondok Pesantren Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “pondok adalah madrasah dan asrama (tempat mengaji, belajar agama Islam)”.72 Istilah pondok barangkali berasal dari pengertian asrama-asrama para santri atau tempat tinggal yang dibuat dari bamboo, atau barangkali berasal dari kata Arab, funduq, yang artinya hotel atau asrama. Terlepas dari asal-usul kata itu berasal dari mana, yang jelas ciri-ciri umum keseluruhan pesantren
69
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.20, h. 82-83 70 Slameto, op.cit, h.61 71 Ibid., h.63 72 Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.695
27
adalah lembaga pendidikan Islam yang asli Indonesia, yang pada saat ini merupakan warisan kekayaan bangsa Indonesia yang terus berkembang.73 Tambahan kata “pesantren” merupakan kata benda bentukan dari kata santri yang mendapat awalan “pe-“ dan akhiran “-an”, “pesantrian”. Menurut buku Babad Cirebon, “santri” berasal dari kata “chantrik,” yang berarti orang yang sedang belajar kepada seorang guru. Jadilah bentukan kata baru “pesantrian” (orang Jawa mengucapkannya “pesantren”). Dengan demikian, pesantren adalah sebuah tempat dimana para santri menginap dan menuntut ilmu (mathlab).74 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “pesantrian (pesantren) tempat untuk tinggal dan belajar para santri”.75 Pesantren adalah sebuah kompleks dengan lokasi yang umumnya terpisah dari kehidupan di sekitarnya. Dalam kompleks itu berdiri beberapa buah bangunan, diantaranya: rumah kediaman pengasuh, sebuah surau atau masjid, tempat pengajaran (dalam bahasa Arab disebut Madrasah, atau biasa disebut sebagai sekolah), dan asrama tempat tinggal para siswa pesantren.76 “Pondok pesantren dalam bacaan teknis merupakan suatu tempat yang dihuni oleh para santri. Pernyataan ini menunjukkan makna pentingnya ciriciri pondok pesantren sebagai sebuah lingkungan pendidikan yang integral”.77 Ciri khas paling menonjol yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya adalah sistem pendidikan yang dilakukan selama dua puluh empat jam, dengan mengkondisikan para santri dalam satu lokasi asrama
yang dibagi
dalam bilik-bilik
atau kamar-kamar sehingga
mempermudah mengaplikasikan sistem pendidikan secara total.78
73
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta : LP3ES, 2011), Cet. 8, h. 41 74
Said Aqiel, dkk., Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h. 133-134 75 Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.783 76 Abdurrahman Wahid, dkk., Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: LP3ES, 1983), Cet. 2, h. 40 77 Said Aqiel, dkk., loc.cit, h. 13 78 Lanny Octavia, dkk., Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah Kitab, 2014), Cet. 1, h. xi
28
2.
Kegiatan Santri Secara keseluruhan program pendidikan di pesantren terdiri atas bidangbidang kegiatan sebagai berikut: a. Bidang pengajaran kurikuler b. Bidang adiministrasi pesantren c. Bidang pembinaan murid/santri (pupil personal work)79 Zarkasyi menjelaskan berikut tabel kegiatan harian dan mingguan yang diasuh oleh Lembaga Pengasuhan:80
Tabel 2.1 Kegiatan Harian Santri a. Harian NO.
JAM
KEGIATAN 1. Bangun tidur
1
04.00-05.30
2. Salat Subuh berjamaah 3. Pembinaan kemampuan berbahasa Arab atau Inggris 4. Membaca al-Qur‟an 1. Olahraga
2
05.30-06.00
2. Mandi 3. Kursus-kursus bahasa, kesenian, keterampilan, dan lainlain 1. Makan pagi
3
06.00-06.45
4
07.00-12.50
Masuk kelas pagi
5
12.50-13.00
Keluar kelas
6
13.00-14.00
79
2. Persiapan masuk kelas
1. Salat Zhuhur berjamaah 2. Makan siang
Mastuki HS et all, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2005), Cet.2, h. 128-129 80 Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern Gontor, (Ponorogo: Trimurti Press, 2005), Cet.2, h. 127-128
29
7
14.00-15.00
Masuk kelas sore
8
15.00-15.45
9
15.45-16.45
Aktivitas bebas
10
16.45-17.15
Mandi dan persiapan ke Masjid untuk jamaah Maghrib
11
17.15-18.30
12
18.30-19.30
Makan malam
13
19.30-20.00
Salat „Isya berjamaah
14
20.00-22.00
Belajar malam bersama di kelas-kelas
15
22.00-04.00
Istirahat dan tidur
1. Salat „Ashar berjamah 2. Membaca al-Qur‟an
1. Salat Maghrib berjamaah 2. Membaca al-Qur‟an
Tabel 2.2 Kegiatan Mingguan Santri b. Mingguan NO.
HARI
1
Sabtu
KEGIATAN Tidak ada perubahan dari jadwal harian Pagi hari seperti jadwal harian, malam hari, setelah Jamaah
2
Ahad
„Isya‟ latihan pidato (muhadarah) dalam Bahasa Inggris untuk kelas I-IV, kelas V diskusi, dan kelas VI menjadi pembimbing untuk kelompok latihan pidato.
3
Senin
Tidak terdapat perubahan dari jadwal harian Pagi hari, setelah jamaah Subuh, latihan percakapan
4
Selasa
bahasa Arab/ Inggris, dilanjutkan lari pagi wajib untuk para santri
5
Rabu
Tidak ada perubahan dari jadwal harian Dua jam terakhir pelajaran pagi digunakan untuk latihan
6
Kamis
pidato dalam bahasa Arab. Siang, 13.45-16.00, latihan Pramuka. Malam, 20.00-21.30, muhadarah bahasa Indonesia
30
Pagi hari kegiatan percakapan dalam bahasa Arab/ Inggris Jum‟at
7
dilanjutkan dengan lari pagi wajib. Setelah itu kerja bakti membersihkan lingkungan kampus. Selanjutnya acara bebas
D.
Hasil Penelitian yang Relevan Berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian yang relevan, diantaranya: Penelitian pertama “Siti Nurhasanah dengan judul Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan yang diteliti pada tahun 2013. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan tekhnik korelasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling, dengan sampel penelitian seluruh siswa SMA Islam Harapan Ibu yang berjumlah 218 diambil 25% maka sampelnya berjumlah 54 orang. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa terdapat korelasi yang sedang atau cukup kuat. Hasil tersebut terlihat dari indeks korelasi product moment rxy atau t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
pada taraf signifikasi 5% dan taraf signifikasi 1% (0,377 > 0,266), sedangkan hasil analisi data menggunakan uji t diperoleh hasil t taraf signifikasi 5% sebesar 1,671, maka t
hitung
hitung
2,935 dan t
tabel
pada
> t tabel. dengan demikian Ha diterima
dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama mencari Pengaruh dan meneliti tentang Status Sosial Ekonomi dan Motivasi belajar. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu studi kasus dilakukan di SMA sedangkan penelitian yang saya lakukan adalah di Pondok Pesantren.”.81 Penelitian yang kedua yaitu “Minda Wati Husna dengan judul Pengaruh Status Ekonomi Orang tua Terhadap Perkembangan Psikisosial Anak di SMA
81
Siti Nurhasanah, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan”, (Skripsi UIN Jakarta 2013)
31
Muhammadiyah 8 Ciputat yang diteliti pada tahun 2013. Dalam penelitian tersebut data diperoleh menggunakan kuesioner (skala likert) kemudian dilakukan pengujian analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui persamaan regresinya. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tidak ada pengaruh antara status ekonomi orang tua terhadap perkembangan psikisosial anak di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama mencari Pengaruh dan meneliti Status Ekonomi. Perbedaan dengan penelitian ini variabel Y yang ia gunakan adalah Perkembangan psikosial”82 Penelitian yang ketiga yaitu “Ridwansyah dengan judul Pengaruh Motivasi Belajar di Pondok Pesantren terhadap Prestasi Belajar Santri yang diteliti pada tahun 2013. Sampel penelitian ini yaitu santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam sebanyak 134 santri. Teknik sampling yang digunakan yaitu nonprobably sampling. Analisis data yang digunakan yaitu Multiple Regression Analysis pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan antara motivasi belajar di pesantren, level kelas, asal sekolah dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam. Kemudian jika dilihat dari koefisien regresi masing-masing IV, diketahui bahwa hanya terdapat satu IV yang signifikan pengaruhnya terhadap prestasi belajar yaitu motivasi default (DEF). Besarnya proporsi varians dari seluruh IV terhadap prestasi belajar adalah sebesar 14,4%, sedangkan sisanya sebesar 85,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama mencari Pengaruh, studi kasus dilokasi Pondok Pesantren, dan persamaan antara variabel Y yang saya gunakan dan variabel X yang Ridwansyah gunakan yaitu Motivasi belajar. Perbedaan dengan penelitian ini variabel Y yang ia gunakan adalah mengenai Prestasi belajar.”83 Penelitian yang keempat yaitu “Mulyadi dengan judul Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan Dampak Konversi Lahan (Studi Kasus: Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor) yang 82
Minda Wati Husna, “Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua Terhadap Perkembangan Psikisosial Anak di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat”, (Skripsi UIN Jakarta 2013) 83 Ridwansyah, “Pengaruh Motivasi Belajar di Pondok Pesantren Terhadap Prestasi Belajar Santri”, (Skripsi UIN Jakarta 2014)
32
diteliti pada tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kampung babakan 1, Desa babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan sampel sebanyak 98 responden. Instrumen yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Rhitung sebesar 0,20 , 0,29 dan 0,30 termasuk kategori lemah dengan nilai KD sebesar 9% dan Fhitung 12,67 , 5,75 dan 6,67. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan secara parsial maupun simultan antara penerapan reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII-3 s.d. VIII-8 pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 178 Jakarta tahun ajaran 2015/2016. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama mencari Pengaruh dan meneliti Sosial Ekonomi. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu variabel Y yang ia gunakan adalah mengenai Pengetahuan masyarakat dan studi kasus dilakukan di Kabupaten Bogor.”84 Penelitian yang kelima yaitu “Rosihan Anwar Lubis dengan judul Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta yang diteliti pada tahun 2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni stratified random sampling atau sampel acak yang distratifikasikan. Metode pengambilan data digunakan metode angket dan metode dokumentasi. Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah uji korelasi Spearman karena menyangkut soal hubungan beberapa variabel. Dari hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa variabel independen status pendidikan, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dan kepemilikan
kekayaan dengan variabel dependen prestasi belajar mahasiswa
memiliki nilai sig < 0.05, yang artinya cukup signifikan. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis awal (Ho) diterima yakni terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang Status Sosial Ekonomi Orang tua. Perbedaan 84
Mulyadi, op.cit
33
dengan penelitian ini yaitu peneliti mencari Hubungan, variabel Y yang diteliti yaitu Prestasi dan studi kasus dilakukan oleh di Universitas”.85
Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan Berikut ini merupakan ringkasan dari beberapa penelitian relevan diatas: NO.
NAMA
JUDUL
HASIL
PERSAMAAN DAN
PENELITI
PENELITIAN
PENELITIAN
PERBEDAAN Persamaan dengan
Pengaruh Status
1.
penelitian ini adalah
Sosial Ekonomi
Terdapat
sama-sama mencari
Orangtua
hubungan yang
Pengaruh dan meneliti
Terhadap
signifikan antara
tentang Status Sosial
Siti
Motivasi Belajar
status sosial
Ekonomi dan Motivasi
Nurhasanah
Siswa di SMA
ekonomi orang
belajar.
Islam Harapan
tua dengan
Perbedaan dengan
Ibu Pondok
motivasi belajar
penelitian ini yaitu studi
Pinang Jakarta
siswa
kasus dilakukan di
Selatan
SMA sedangkan saya di Pondok Pesantren.
85
Rosihan Anwar Lubis, “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta”, (Skripsi UIN Jakarta 2014)
34
2.
Tidak ada
Persamaan dengan
Pengaruh Status
pengaruh antara
penelitian ini adalah
Ekonomi Orang
status ekonomi
sama-sama mencari
Tua Terhadap
orang tua
Pengaruh dan meneliti
Minda Wati
Perkembangan
terhadap
Status Ekonomi.
Husna
Psikisosial Anak
perkembangan
Perbedaan dengan
di SMA
psikisosial anak
penelitian ini variabel Y
Muhammadiyah
di SMA
yang ia gunakan adalah
8 Ciputat
Muhammadiyah
Perkembangan
8 Ciputat
psikosial Persamaan dengan
Terdapat pengaruh yang siginifikan Pengaruh Motivasi Belajar di Pondok 3.
Ridwansyah
Pesantren Terhadap Prestasi Belajar Santri
antara motivasi belajar di pesantren, level kelas, asal sekolah dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam
penelitian ini adalah sama-sama mencari Pengaruh, studi kasus dilokasi Pondok Pesantren, dan persamaan antara variabel Y yang saya gunakan dan variabel X yang Ridwansyah gunakan yaitu Motivasi belajar. Perbedaan dengan penelitian ini variabel Y yang ia gunakan adalah mengenai Prestasi belajar.
4.
Mulyadi
Pengaruh
Terdapat
Persamaan dengan
Kondisi Sosial
hubungan yang
penelitian ini adalah
Ekonomi
signifikan secara
sama-sama mencari
35
Terhadap
parsial maupun
Pengaruh dan meneliti
Pengetahuan
simultan antara
Sosial Ekonomi.
Masyarakat
penerapan
Perbedaan dengan
Akan Dampak
reward
penelitian ini variabel Y
Konversi Lahan
(ganjaran) dan
mengenai Pengetahuan
punishment
masyarakat dan studi
(hukuman)
kasus dilakukan di
terhadap
Kabupaten Bogor.
motivasi belajar siswa. Hubungan
Hasil
Status Sosial
menunjukan
Ekonomi Orang
bahwa hipotesis
tua dengan
awal (Ho)
Prestasi
diterima yakni
Mahasiswa
terdapat
FISIP
hubungan antara
Universitas
status sosial
Islam Negri
ekonomi
Syarif
orangtua dengan
Hidayatullah
prestasi
Jakarta.
mahasiswa.
Rosihan 5.
Anwar Lubis
E.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang Status Sosial Ekonomi Orang tua. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu peneliti mencari Hubungan, variabel Y yang diteliti Prestasi dan studi kasus dilakukan di Universitas.
Kerangka Berpikir Pondok pesantren merupakan tempat belajar para santri. Pembelajaran di dalam pesantren dilakukan selama dua puluh empat jam. Selain membahas ilmuilmu umum pesantren juga memperdalam ilmu agama, santri yang tinggal di dalam pesantren pada umumnya beragam dan memiliki tingkatan atau golongan yang berbeda.
36
Keterikatan antara santri dengan status sosial ekonomi orang tuanya sangatlah penting, karena jika semakin tinggi status ekonomi orang tuanya maka semakin tinggi pula kesejahteraan hidup dan segala keperluan anak di dalam pesantren, begitupun sebaliknya. Tinggi rendahnya tingkat status sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari pendapatan, pekerjaan dan pendidikan. Namun dalam penelitian ini untuk memfokuskan maka hanya diambil kepada pendapatan dan pekerjaan. Prestasi belajar yang baik merupakan faktor penunjang keberhasilan seseorang untuk dapat memperbaiki taraf kehidupannya. Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah motivasi belajar. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik., dalam penelitian ini yang menjadi fokus peneliti adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi belajar karena faktor ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul karena adanya dorongan dari luar, yang meliputi kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua serta kondisi lingkungan. Dengan begitu akan diketahui apakah latar belakang pendapatan dan pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua
menjadi penyebab tinggi rendahnya
motivasi belajar siswa atau tidak. Berikut ini adalah gambaran secara umum dari pernyataan di atas:
37
Pondok Pesantren
Santri
Status Sosial Ekonomi
Pendapatan
Motivasi Belajar
Pekerjaan
Dilihat dari pendapatan orang tua serta status pekerjaan orang tua
Instrinsik
Ekstrinsik
1. Kecemasan terhadap hukuman 2. Penghargaan dan pujian 3. Peran orang tua 4. Kondisi lingkungan
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
38
F.
Hipotesis Penelitian Untuk menguji kebenaran penelitian ini, penulis akan mengajukan hipotesis diantaranya: Ha : adanya pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Ho : tidak adanya pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di Pondok Pesantren Al-hamidiyah, Depok. Pemilihan lokasi di pesantren sangatlah tepat, dikarenakan terdapat berbagai macam golongan didalamnya. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dan menggunakan beberapa mekanisme yang dimulai dari tahap persiapan dan perencanaan penelitian sampai dengan laporan hasil penelitian. 2. Waktu penelitian Berikut rincian kegiatan penelitian: Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No
1.
2.
Kegiatan Revisi Proposal
Waktu Agst
Sept Okt
√
√
Des
√
√
√
Skripsi Penyusunan Instrumen √
Pengisian 3.
Nov
Instrumen Penelitian
4.
5. 6.
√
Pengumpulan Data
√
Pengolahan Data Penelitian
√
BAB IV dan
39
Jan
Feb
40
BAB V 7.
8.
Kelengkapan
√
Lampiran Sidang
√
Munaqosah
9.
Revisi Skripsi
10.
Wisuda
√ √
B. Metode Penelitian Dilihat dari tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan salah satu penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. 1 Penelitian kuantitatif adalah hasil penelitian berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Menurut Zainal Arifin penelitian kuantitatif adalah “penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan penelitian yang dapat digeneralisasikan”. 2 Sedangkan kuantitatif deskriptif adalah penelitian yang tugasnya menganalisis data berupa angka dari hasil gambaran mengenai suatu gejala atau peristiwa dalam penelitian sehingga dapat ditarik pengertian atau maknanya.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
1
H. Syamsir Salam, Ms. Dan jaenal Arifin. Metodologi Sosial Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press. h.35. 2 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 29.
41
karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa/siswi Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-hamidiyah yang berjumlah 270 orang, sedangkan populasi target dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas XI dan XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-hamidiyah yang berjumlah 166 orang. Alasan saya mengambil kelas XI dan kelas XII karena menurut saya mereka cukup memiliki pemikiran yang matang dalam memahami status sosial ekonomi orang tuanya sehingga bisa menjadi target yang saya teliti. Table 3.2 Jumlah Populasi Penelitian No
Nama Sekolah
Kelas
Jumlah Siswa
1
Pondok Pesantren Al-hamidiyah
Jumlah Populasi
XI IPA
28
XI IPS 1
26
XI IPS 2
17
XI MAK
20
XII IPA
25
XII IPS
25
XII MAK
25 166
2. Sampel Sampel adalah sebagian dari unit-unit dalam populasi yang ciriciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki. 4 Teknik sampling
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet. 22, h. 80. 4 Pedoman Penulisan Skripsi UIN Sy arif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: FITK, 2014), h. 64.
42
merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.5 Menurut Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa “Apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya besar (lebih dari 100), dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.6 Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 yaitu sebanyak 166. Maka dalam penelitian ini mengambil sebanyak 20% sampel darijumlah populasi yaitu 33,2 maka dibulatkan menjadi 34. Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang siswa kelas XI dan kelas XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Alhamidiyah. Penelitian ini menggunakan teknik propotional random sampling. 7 Pengambilan sampel secara random sebesar 20% dari jumlah populasi dengan rincian sebagai berikut: Table 3.3 Jumlah Sampel Penelitian No
Kelas
Jumlah Siswa
Jumlah Sampel
1
XI IPA
28
(28 x 34): 166 = 6
2
XI IPS 1
26
(26 x 34): 166 = 5
3
XI IPS 2
17
(17 x 34): 166 = 4
Pondok
4
XI IPA
20
(20 x 34): 166 = 4
Pesantren Al-
5
XII IPA
25
(25 x 34): 166 = 5
Hamidiyah,
6
XII IPS
25
(25 x 34): 166 = 5
Depok.
7
XII PAI
25
(25 x 34): 166 = 5
Jumlah Sampel
Sekolah
34
20% x 166 = 33,2 dibulatkan 34
5
Sugiyono, op.cit, h. 81. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (jakarta: Rineka cipta, 1999), h.120. 7 Sugiyono, loc.cit, h. 85. 6
43
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk kepentingan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuisioner (Angket) Menurut Arikunto Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.8 Menurut Sugiyono, “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden”9. Menurut Bungin metode kuisioner “berbentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk diisi”.10 Maka daripada itu pengambilan data melalui kuesioner ini adalah metode yang yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini dengan cara memberikan Kuisioner kepada para responden di kelas XI dan XII Pondok Pesantren Al-hamidiyah Depok. 2. Dokumentasi Dokumentasi dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan data-data serta membentu dalam mempertajam kesimpulan yang akan diambil, dokumentasi dilakukan pada saat kegiatan penelitian, seperti penyebaran angket dan pengisian angket.
8
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet. 12, h.
102. 9
Sugiyono, op.cit, h. 142. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Public Serta Ilmu-Ilmu Social Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 130 10
44
E. Instrumen Penelitian Karena pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.11 Variabel serta sumber data penelitian harus jelas, sehingga instrumen yang dirumuskan sesuai dengan karakteristik sumber data. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang dipengaruhi. Pada penelitian ini status sosial ekonomi orang tua sebagai variabel bebas (X) dan motivasi belajar adalah variabel terikatnya (Y). 1. Status sosial ekonomi a. Definisi konseptual Status sosial ekonomi sebagai posisi yang ditempati individu atau keluarga berkenaan dengan pengukuran rata-rata yang umum berlaku tentang pemikiran kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang-barang, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dan komunitasnya”.12 b. Definisi operasional Status sosial ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pekerjaan tempat tinggal, kekayaan yang dimiliki, serta kedudukan orang tua dalam masyarakatnya. c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
11 12
Sugiyono, op.cit, h. 102. Kaare Svalastoga, Diferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26
45
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X (Status Sosial Ekonomi) Variabel
Dimensi 1. Penghasilan Orangtua
Indikator
Instrumen
Jumlah
1. Kebutuhan makanan 2. Kebutuhan sekolah anak 3. Kepemilikan harta 4. Pendapatan orang tua
Status
5. Pengeluaran
Sosial
keluarga dan
Ekonomi
perbandingan antara pendapatan
(X)
No.Item
1, 2
2
3, 4, 5, 6
4
10, 11, 12
3
15, 16
2
17, 18, 19
3
7, 8, 9
3
13,14
2
dan pengeluaran keluarga 2. Pekerjaan
Orangtua
1. Status pekerjaan orang tua 2. Tanggungan dalam keluarga
2. Motivasi belajar a. Definisi konseptual Motivasi belajar merupakan faktor yang menentukan dan berfungsi menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi belajar dapat menentukan baik tidaknya individu khususnya siswa sebagai peserta didik didalam mencapai tujuan dalam proses belajar, sehingga semakin besar motivasinya maka
46
akan semakin besar juga kepercayaan, kegigihan, dan kesuksesan untuk meningkatkan prestasi dalam belajar.13 b. Definisi operasional Motivasi sangat dibutuhkan dalam melakukan sesuatu agar dapat tercapai tujuannya. Jika motivasi yang dimiliki besar maka akan memudahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar yang berupa dorongan dari luar mencakup diantaranya kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua, dan kondisi lingkungan. c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y (Motivasi Belajar) Variabel
Dimensi
Indikator
1. Kecemasan
1. Semangat dalam
terhadap hukuman
No.Item Instrumen
Jumlah
20, 21, 29
3
22
1
26, 30
2
32
1
belajar 2. Belajar karena takut akan sanksi
Motivasi Belajar
2. Penghargaan
1. Penghargaan dapat
dan pujian
menimbulkan proses belajar
Siswa
2. Penghargaan dapat
(Y)
membuat anak tidak mau melakukan hal yang lebih menantang
13
Evi Fitriyanti, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”, Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92.
47
3. Peran orang tua
1. Kehadiran orang
23, 25
2
31, 34
2
1. Keadaan pesantren
24, 33, 35
3
2. Pergaulan sebaya/
27, 28
2
tua 2. Memperhatikan kesulitan belajar 4. Kondisi lingkungan
teman yang mempengaruhi
F. Validitas dan Realibilitas Instrumen Dalam penelitian ini penilaian yang penulis gunakan untuk uji instrumen adalah validitas konstruk, validitas konstruk adalah “validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang di ukurnya”. 14 Validitas konstruk menurut Juliansyah “berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang di ukur, dengan kata lain validitas ini merupakan analisis butir kuisioner untuk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori yang hendak diukur”.15 Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:16 ∑ √
14
∑
∑ ∑
∑ ∑
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), cet.-2, h. 47. 15 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah, h 133. 16 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. x, h.72.
48
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi
n
= banyaknya subyek x
= jumlah nilai setiap butir soal
y
= jumlah nilai total
xy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y
Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila rxy lebih besar daripada rtabel, dan sebaliknya apabila rxy lebih kecil daripada rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid. Uji Reliabilitas instrumen yaitu cara untuk mengetahui bahwa suatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas internal, artinya reliabilitas ini diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen yang valid. Hasil uji reliabilitas ini dapat dicari dengan mengunakan rumus formulasi koefisien reliabilitas Alpha Cronbach berikut ini :
r11 =
Keterangan : r11
: Koefisien reliabilitas
k
: Jumlah butir soal yang valid
ƩSi² : Jumlah varians skor butir soal (X) ƩSt² : Varians skor total X
49
“Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, bila koefesien reliabilitas (r11) > 0,06”.17
G. Teknik Analisis Data “Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data-data penelitian, termasuk alat-alat statistik yang relevan yang digunakan dalam penelitian”.18 Analisis data dimulai dengan pengolahan data mentah. Membuat data ringkasan berdasarkan data hasil pengumpulan data. Pengolahan data juga
berarti
pemberian
skor,
pengelompokkan,
perhitungan
dan
sebagainya mengenai data yang kita miliki, yang kita peroleh dari tahap pengumpulan data.19 kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Data “Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding), dan proses pembeberan (tabulating)”.20 a. Editing Menurut Syofian Siregar “Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa
data yang telah berhasil dikumpulkan dari
lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah dimasukan tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan, tujuan dilakukan
17
Syofian Siregar, Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. 1, h. 57 18 Juliansyah Noor, op.cit, h. 163. 19 Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, op.cit, h. 67. 20 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatif Dan Kualitatif Untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Kemunikasi, Manajemen, Dan Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet.1, h. 182.
50
editing untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan dilapangan.21 b. Pengkodean Menurut Bungin pengkodeaan adalah kegiatan setelah tahap editing selesai yang gunanya untuk memberikan identitas pada data yang telah di edit, sehingga data tersebut memiliki arti tertentu saat di analisis.22 c. Tabulasi “Tabulasi adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya”.23
Kemudian teknik analisa selanjutnya adalah dengan skoring untuk menentukan skor masing-masing responden. Semua pertanyaan dan pertanyaan diberi nilai sebagai berikut:
Tabel 3.6 Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Status Sosial Ekonomi Orang tua Alternatif Jawaban
Skor
Jawaban A
4
Jawaban B
3
Jawaban C
2
Jawaban D
1
Tabel 3.7 Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Motivasi Belajar Siswa
21
Alternatif Jawaban
Positif
Negatif
Sangat setuju
4
1
Syofian Siregar, op.cit, h. 86. Burhan Bungin, op.cit, h. 184. 23 Ibid. 22
51
Setuju
3
2
Tidak setuju
2
3
Sangat tidak setuju
1
4
2. Mengolah dan Menganalisis Data a. Uji Prasyarat “Uji prasyarat diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak”.24 1) Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.25 2) Uji Linieritas:26 a) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat Ho: data status sosial ekonomi orang tua diterima dengan data motivasi belajar siswa tidak berpola linier. Ha: data status sosial ekonomi orang tua diterima dengan data motivasi belajar siswa berpola linier. b) Menentukan taraf signifikansi α = 0.5% c) Menghitung nilai Fhitung Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a)) JKreg (a)
=
∑
Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg JKreg
a (b/a)
= b (∑
∑
∑
)
Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) 24
Juliansyah Noor, op.cit, h. 174. Ibid. 26 Syofian Siregar, op.cit, h. 285. 25
a (b/a))
52
= ∑Y² - (JKreg
(JKres)
a (b/a)
+ JKreg a)
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg (a)) (RJKreg (a))
= JKreg
a
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg (a/b)) (RJKreg (a/b))
= JKreg
a (b/a)
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) (RJKres) = Menghitung Fhitung Fhitung
=
( )
Menghitung Ftabel Ftabel
= F(α)(1,n-2)
b. Uji Regresi Linear Sederhana “Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas (dependent)”. 27 Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana karna hanya terdapat satu variabel bebas (independent) yaitu Status Sosial Ekonomi Orang Tua, dan juga satu variabel tak bebas (dependent) yaitu Motivasi Belajar Siswa. Dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + b.X Dimana: Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a dan b = konstanta28
1) Menghitung nilai konstanta b b 27 28
Ibid, 284. Ibid.
=
∑ ∑
∑ ∑ ∑
53
2) Menghitung nilai konstanta a a 3)
=
∑
∑
Membuat persamaan regresi Y = a + b.X
c. Koefisien Korelasi Dalam budi “Koefisien Korelasi merupakan angka yang menunjukan tinggi atau rendahnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Koefisien korelasi yang tinggi menandakan besarnya hubungan diantara dua variabel. 29 Menghitung nilai korelasi (r) r=
∑ √
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
d. Keofisien Determinasi “Koefisien Determinasi yang dikuadratkan (rSquare) dinamakan dengan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien determinasi merupakan proporsi untuk menentukan terjadinya presentase variansi bersama antara variabel X dengan variabel Y jika dikalikan dengan 100%.30 “Maksud dari koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan (kontribusi yang di berikan variabel X terhadap perubahan variabel Y)”.31 KP
= (r)2 x 100% Tabel 3.8 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi (r)
Tingkat Hubungan
0,00-0,199
Sangat Lemah
29
Budi Susetyo, Statistik Untuk Analisis Penelitian, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010),
30
Ibid, h. 122. Syofian Siregar, op.cit, h. 290.
h. 115. 31
54
0,20-0,399
Lemah
0,40-0,599
Cukup Kuat
0,60-0,799
Kuat
0,80-0,100
Sangat Kuat
e. Uji t “Tujuan membandingkan ttabel dan thitung adalah untuk mengetahui apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian”.32 1) Membuat hipotesis dengan uraian kalimat33 Ho: tidak terdapat pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Ha: terdapat pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. 2) Kaidah pengujian34 Jika, t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel’ maka Ho diterima Jika, t hitung’ > t tabel’ maka Ho ditolak 3) Membandingkan t hitung dan t tabel35 4) Membuat hipotesis dengan nilai probabilitas Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.
H. Hipotesis Statistik Untuk mengetahui apakah terdapat tingkat status sosial ekonomi terhadap perilaku motivasi belajar adalah:
32
Ibid. Ibid, h. 286. 34 Ibid. 35 Ibid. 33
55
a.
Ho : b = 0 : Tidak ada pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa
b.
Ha : b ≠ 0 : Ada pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Hamidiyah a. Sejarah singkat Madrasah Sekian lama KH.Achmad Sjaichu menekuni dunia politik, tak menyurutkan perhatian dan minatnya dalam dunia dakwah Islamiyah. Bahkan, semangat mengembangkan dakwah Islamiyah itulah yang dijadikan motivasi dalam keterlibatannya di pentas politik. Pada tanggal 27 Ramadhan 1398 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 1978, KH.Achmad Sjaichu mendirikan organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah, yaitu Ittihadul Muballighin. Lembaga inilah yang pada akhirnya mengantarkan KH.Achmad Sjaichu menuju terminal pengabdian terakhirnya, yaitu dunia dakwah dan pesantren. Dan Pesantren Al-Hamidiyah yang kini berdiri cukup megah di daerah Depok, merupakan saksi bisu yang menunjukkan betapa besar dan luhurnya cita-cita yang dikandung KH. Achmad Sjaichu. Dari pesantren juga berakhir di pesantren. Pesantren Al- Hamidiyah tidak hanya membuka kelas pesantren saja, akan tetapi juga membuka sekolah-sekolah, yakni TPA, TPQ, RA/TK, SDIT, SMPIT, MTs, MA, dan STAI Al- Hamidiyah. Pada laporan akhir PPKT ini, pembahasan difokuskan pada MA Al-Hamidiyah Depok. MA Al-Hamidiyah Depok berdiri pada tahun 1988 dan pada tahun 2012 Kantor wilayah kementerian agama provinsi Jawa Barat memberikan mendapat pengakual formal yakni akreditasi A.
55
56
b. Visi, Misi dan Tujuan 1) Visi Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam ilmu pengetahuan agama dan luas dalam ilmu pengetahuan umumnya, sehingga menghasilkan kader ulama yang intelektual, cerdas, terampil, percaya diri, berkepribadian kuat, mampu mengembangkan diri, dan mampu mengembangkan umat manusia seutuhnya serta bertanggungjawab terhadap masyarakat. 2) Misi a) Menyiapkan
kader-kader
muslim
yang
menguasai
ilmu
pengetahuan agama Islam dan ilmu pengetahuan umum yang luas, dan mendalam serta memiliki pribadi muslim yang berakhlak mulia. b) Menyiapkan kader muslim yang memiliki sifat istiqomah terhadap ajaran
yang
diyakini
dan
mampu
mengamalkan
kepada
masyarakat. c) Menyiapkan kader muslim yang luas wawasan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan dilandasi nilai-nilai ajaran Islam yang kuat, dan mampu menerapkan dalam kehidupan masyarakat. d) Mewujudkan Pesantren Al-Hamidiyah Depok menjadi pesantren yang unggul dan berkualitas yang menjadi rujukan pesantren lainnya. e) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga pendidik sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. 3) Tujuan Sekolah a) Mendidik santri yang memiliki iman yang kuat dan kepercayaan yang mantap terhadap kebenaran seluruh ajaran Islam yang diwahyukan Allah SWT., kepada Nabi Muhammad SAW. b) Beriman, berakhlak mulia, beramal shaleh, cakap, serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab atas kesejahteraan umat manusia dan masa depan negara Republik Indonesia.
57
c) Mendidik santri agar mampu berpikir rasional dilandasi dengan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mampu menjabarkan pada agama Islam sehingga dapat mengembangkan prikehidupan masyarakat. d) Mendidik santri agar memiliki kemampuan menuangkan buah pikirannya yang rasional, metodologi yang tepat, dan mampu menuliskan sebagai karya tulis, laporan penelitian atau kajian telaah yang berguna bagi upaya peningkatan kualitas dan pengembangan ilmu dakwahnya. Tercapainya kehidupan baik di dalam maupun di luar pesantren berciri khas Islam dan nilai-nilai kepesantrenan.
B.
Hasil Data Penelitian dan Analisis 1.
Hasil Angket Penelitian
Data Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas 15%
17%
15% 15%
XI IPA
XI IPS
26% 12%
XI PAI
XII IPA
XII IPS
XII PAI
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas
Berdasarkan hasil yang tertera pada tabel dan grafik diatas dapat digambarkan bahwa dalam penelitian ini responden yang berasal dari kelas XI IPA sebanyak 6 orang dengan presentase 17%, kelas XI IPS sebanyak 9 orang dengan presentase
26%, kelas XI PAI sebanyak 4 orang dengan
58
presentase 12%, kelas XII IPA sebanyak 5 orang dengan presentase 15%, kelas XII IPS sebanyak 5 orang dengan presentase 15%, dan kelas XII PAI sebanyak 5 orang dengan presentase 15%. a. Data Penelitian Tabel 4.1 Rata-Rata Nilai Motivasi Belajar Siswa dengan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Descriptive Statistics Std. Mean motivasi belajar siswa status sosial ekonomi orang tua
Deviation
N
38,32
4,176
34
51,74
3,553
34
Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 22, 2016
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui dari sebanyak 34 sampel yang ada di penelitian ini memiliki rata-rata pada variabel tingkat motivasi belajar siswa sebesar 38, 32 dengan deviasi standar sebesar 4,176. Standar deviasi sebesar 4,176 artinya jika dihubungkan dengan rata-rata tingkat motivasi belajar siswa sebesar 38,32/ orang, maka tingkat motivasi belajar siswa akan berkisar antara 38,32 ± 4,176 dengan status sosial ekonomi orang tua rata-rata 51,74 .
b. Tabulasi Angket Status Sosial Ekonomi Orang Tua Berikut akan digambarkan hasil tabulasi dengan frekuensi dari setiap jawaban responden beserta presentasenya dari setiap item pertanyaan yang ada dalam penelitian ini. Tabel.4.2
No. 1.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Selalu
6
17,6%
b. Kadang-kadang
18
52,9%
59
M
c. Jarang
10
29,4%
e
d. Tidak pernah
0
0%
34
100%
m
Jumlah
i num Susu Setiap Hari
Berdasarkan tabel di atas mengenai minum susu setiap hari dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab selalu dengan presentase 17,6%, kadang-kadang sebesar 52,9%, jarang sebesar 29,4% dan tidak pernah sebesar 0%.
Tabel 4.3 Bapak/ Ibu Selalu Memenuhi Peralatan Sekolah No. B
2.
e r d a
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Memenuhi Semuanya
22
64,7%
b. Hanya Sebagian Saja
11
32,4%
c. Hanya Sedikit
1
2,9%
d. Tidak Sama Sekali
0
0%
34
100%
Jumlah
s arkan tabel di atas mengenai orang tua yang selalu memenuhi peralatan sekolahnya dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab memenuhi semuanya dengan presentase 64,7%, hanya sebagian saja sebesar 32,4%, hanya sedikit sebesar 2,9% dan tidak sama sekali sebesar 0%.
Tabel 4.4 Jadwal Bapak/ Ibu Memberikan Uang Saku No.
Alternatif
F
P (%)
15
44,1%
Jawaban 3.
a. Setiap Bulan
60
b. Setiap Minggu
19
55,9%
c. Setiap Hari
0
0%
d. Tidak Pernah
0
0%
Jumlah
34
100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai jadwal orang tua dalam memberikan uang saku dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab memenuhi setiap bulan dengan presentase 44,1%, setiap minggu sebesar 55,9%, setiap hari sebesar 0% dan tidak pernah sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua selalu memberikan uang saku kepada mereka. Hal ini disebabkan karena menurut mereka pemberian uang saku itu sudah menjadi kewajiban mereka untuk kebutuhan dalam pondok.
Tabel 4.5 Jumlah Uang Saku yang Diberikan Oleh Bapak/ Ibu No.
Alternatif
F
P (%)
5
14,7%
11
32,4%
16
47,1%
2
5,9%
34
100%
Jawaban 4.
a. Antara Rp 400.000Rp 500.000 b. Antara Rp 200.000Rp 350.000 c. Antara Rp 100.000Rp Rp 200.000 d. Rp 200.000 kebawah Jumlah
Berdasarkan tabel di atas mengenai jumlah uang saku yang diberikan oleh orang tua dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab antara Rp 400.000-Rp 500.000 dengan presentase 14,7%, antara Rp 200.000-Rp 350.000 sebesar 32,4%, antara Rp 100.000-Rp 200.000 sebesar 47,1% dan Rp 200.000 kebawah sebesar 5,9%.
61
Tabel 4.6 Pekerjaan Bapak No.
Alternatif
F
P (%)
a. Pegawai Negeri
8
23,5%
b. Karyawan
5
14,7%
c. Wiraswasta
21
61,8%
d. Buruh
0
0%
34
100%
Jawaban 5.
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas mengenai pekerjaan orang tua dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab pegawai negeri dengan presentase 23,5%, karyawan sebesar 14,7%, antara wiraswasta sebesar 61,8% dan buruh sebesar 0%.
Tabel 4.7 Pekerjaan Ibu No.
Alternatif
F
P (%)
a. Pegawai Negeri
6
17,6%
b. Karyawan
4
11,8%
c. Wiraswasta
5
14,7%
d. Ibu Rumah Tangga
19
55,9%
34
100%
Jawaban 6.
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas mengenai pekerjaan ibu dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab pegawai negeri dengan presentase 17,6%, karyawan sebesar 11,8%, wiraswasta sebesar 14,7% dan ibu rumah
62
tangga sebesar 55,9%. Hal ini menunjukkan mayoritas pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga dan sisanya bekerja.
Tabel 4.8 Bapak/ Ibu Memiliki Pekerjaan Sambilan No.
Alternatif
F
P (%)
a. Mempunyai
9
26,5%
b. Kadang-kadang
6
17,6%
c. Jarang Sekali
1
2,9%
d. Tidak Ada
18
52,9%
34
100%
Jawaban 7.
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas mengenai status pekerjaan sambilan orang tua dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab mempunyai dengan presentase 26,5%, kadang-kadang sebesar 17,6%, jarang sebesar 2,9% dan tidak ada sebesar 52,9%.
Tabel 4.9 Status Kepemilikan Rumah Bapak No.
Alternatif
F
P (%)
a. Milik Sendiri
34
100%
b. Rumah Kontrakan
0
0%
c. Rumah Dinas
0
0%
d. Rumah Orang Tua
0
0%
34
100%
Jawaban 8.
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas mengenai status kepemilikan rumah orang tua dapat diketahui pada jumlah responden seluruhnya menjawab milik sendiri dengan presentase sebesar 100%.
63
Tabel 4.10 Harta Milik Bapak Selain Rumah No.
Alternatif
F
P (%)
a. Perusahaan
2
5,9%
b. Tanah
15
44,1%
c. Rumah Kontrakan
7
20,6%
d. Tidak Ada
10
29,4%
34
100%
Jawaban 9.
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas mengenai harta kepemilikan bapak selain rumah dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab perusahaan dengan presentase 5,9%, tanah sebesar 44,1%, rumah kontrakan sebesar 20,6% dan tidak ada sebesar 29,4%. Hal ini menunjukkan banyak orang tua yang memiliki harta selain rumah yaitu tanah, termasuk di dalamnya yang disewakan atau yang menghasilkan seperti kebun atau sawah.
Tabel 4.11 Kendaraan Pribadi yang Digunakan No.
Alternatif
F
P (%)
a. Mobil
22
64,7%
b. Motor
12
35,3%
c. Sepeda
0
0%
d. Tidak Ada/
0
0%
Jawaban 10.
Angkutan Umum
64
Jumlah
34
100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai kendaraan pribadi yang digunakan dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab mobil dengan presentase 64,7%, motor sebesar 35,3%, sepeda sebesar 0% dan tidak ada/ angkutan umum sebesar 0%. Hal ini menunjukkan rata-rata kepemilikan kendaraan adalah mobil dan motor. Tabel 4.12 Jumlah Anak Bapak & Ibu No.
Alternatif
F
P (%)
a. Lebih Dari 10
0
0%
b. Kurang Dari 10
8
23,5%
c. Kurang Dari 5
23
67,6%
d. Hanya 1
3
8,8%
34
100%
Jawaban 11.
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas mengenai jumlah anak napak dan ibu dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab lebih dari 10 dengan presentase 0%, kurang dari 10 sebesar 23,5%, kurang dari 5 sebesar 67,6% dan hanya 1 sebesar 8,8%. Hal ini menunjukkan keluarga yang sesuai dengan zaman sekarang karena jumlah anak yang kurang dari 5 dan tidak adanya keluarga yang memiliki anak dalam jumlah lebih dari 10.
Tabel 4.13 Penghasilan Rata-Rata Bapak Setiap Bulan No. 12.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. 5.000.000 ke atas
16
47,1%
b. 3.000.000-5.000.000
11
32,4%
c. 1.500.000-3.000.000
7
20,6%
d. 0-1.500.000
0
0%
34
100%
Jumlah
65
Berdasarkan tabel di atas mengenai penghasilan rata-rata bapak setiap bulan dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab 5.000.000 ke atas dengan presentase 47,1%, 3.000.000-5.000.000 sebesar 32,4%, 1.500.000-3.000.000 sebesar 20,6% dan 0-1.500.000 sebesar 0%. Hal ini menunjukkan presentase yang tinggi dalam hal penghasilan bapak yaitu 5.000.000 ke atas.
Tabel 4.14 Penghasilan Rata-Rata Ibu Setiap Bulan No.
Alternatif Jawaban
13.
F
P (%)
a. 5.000.000 keatas
5
14,7%
b. 3.000.000-5.000.000
7
20,6%
c. 1.500.000-3.000.000
9
26,5%
d. Tidak Ada
13
38,2%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas mengenai penghasilan rata-rata ibu setiap bulan dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab 5.000.000 ke atas dengan presentase 14,7%, 3.000.000-5.000.000 sebesar 20,6%, 1.500.000-3.000.000 sebesar 26,5% dan tidak ada sebesar 38,2%.
Tabel 4.15 Pengeluaran yang Paling Besar dalam Keluarga No.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
14.
a. Untuk Biaya Sekolah
19
55,9%
b. Untuk Biaya Sewa
1
2,9%
13
38,2%
1
2,9%
34
100%
Rumah c. Untuk Kebutuhan Sehari-hari d. Untuk Kesehatan Jumlah
66
Berdasarkan tabel di atas mengenai pengeluaran yang paling besar di dalam keluarga dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab untuk biaya sekolah dengan presentase 55,9%, untuk biaya sewa rumah sebesar 2,9%, untuk kebutuhan sehari-hari sebesar 38,2% dan untuk kesehatan sebesar 2,9%. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya presentase ditunjukan kepada besarnya pengeluaran untuk biaya sekolah.
Tabel 4.16 Perbandingan Antara Pendapatan dan Pengeluaran No. 15.
Alternatif Jawaban a. Lebih Besar
F
P (%)
3
8,8
20
58,8%
4
11,8%
7
20,6%
34
100%
Pendapatan Daripada Pengeluaran b. Seimbang Antara Pendapatan Dan Pengeluaran c. Besar Kecilnya Pendapatan Tidak Menentu d. Lebih Besar Pengeluaran Daripada Pendapatan Jumlah
Berdasarkan tabel di atas mengenai perbandingan antara pendapatan dengan pengeluaran dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab lebih besar pendapatan daripada pengeluaran dengan presentase 8,8%, seimbang antara pendapatan dan pengeluaran sebesar 58,8%, besar kecilnya pendapatan tidak menentu sebesar 11,8% dan lebih besar pengeluaran daripada pendapatan 20,6%.
c. Tabulasi Angket Motivasi Belajar Siswa
67
Berikut akan digambarkan hasil tabulasi dengan frekuensi dari setiap jawaban responden beserta presentasenya dari setiap item pertanyaan yang ada dalam penelitian ini:
Tabel 4.17 Belajar Agar Mendapatkan Nilai yang Bagus No. 16.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
17
50,0%
b. Setuju
16
47,1%
c. Tidak Setuju
0
0%
d. Sangat Tidak Setuju
1
2,9%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 50,0% menjawab sangat setuju, 47,1% menjawab setuju, dan 2,9% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tujuan belajar responden yaitu untuk mendapatkan nilai yang bagus.
Tabel 4.18 Takut Mendapatkan Sanksi Jika Nilai Rendah No. 17.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
5
14,7%
b. Setuju
10
29,4%
c. Tidak Setuju
14
41,2%
d. Sangat Tidak Setuju
5
14,7%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 41,2% menjawab tidak setuju, 29,4% menjawab setuju, 14,7% menjawab sangat setuju, dan 14,7% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
68
mayoritas responden tidak takut akan sanksi yang diberikan jika nilai yang diperoleh rendah.
Tabel 4.19 Orang Tua Selalu Rutin Mengunjungi No. 18.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
1
2,9%
b. Setuju
10
29,4%
c. Tidak Setuju
17
50,0%
d. Sangat Tidak Setuju
6
17,6%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 50,0% menjawab tidak setuju, 29,4% menjawab setuju, 17,6% menjawab sangat tidak setuju dan 2,9% menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya kehadiran orang tua dalam proses pendidikan yang sedang berlangsung di pesantren.
Tabel 4.20 Kesulitan Mengatur Jadwal Belajar dengan Kegiatan Pesantren No. 19.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
5
14,7%
b. Setuju
19
55,9%
c. Tidak Setuju
10
29,4%
d. Sangat Tidak Setuju
0
0%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 55,9% menjawab setuju, 29,4% menjawab tidak setuju, dan 14,7% menjawab sangat setuju.
69
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengakui sulitnya mengatur jadwal belajar dengan padatnya kegiatan yang ada di pondok pesantren seperti ekstrakurikuler, menghafal dan menyetor bacaan Alqur’an dan masih banyak lagi.
Tabel 4.21 Ibu Selalu Menjadi Pendengar yang Baik No. 20.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
16
47,1%
b. Setuju
12
35,3%
c. Tidak Setuju
6
17,6%
d. Sangat Tidak Setuju
0
0%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 47,1% menjawab sangat setuju, 35,3% menjawab setuju, dan 17,6% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden selalu mencurahkan segala keluh kesah atau yang sedang dialami kepada ibunya.
Tabel 4.22 Semakin Termotivasi Jika Dipuji Karena Nilai yang Bagus No. 21.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
12
35,3%
b. Setuju
13
38,2%
c. Tidak Setuju
9
26,5%
d. Sangat Tidak Setuju
0
0%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 38,2% menjawab setuju, 35,3% menjawab sangat setuju, dan 26,5% menjawab tidak setuju.
70
Hal ini menunjukkan bahwa pujian memengaruhi semangat mereka dalam belajar.
Tabel 4.23 Termotivasi Untuk Mengungguli Teman yang Mendapatkan NilaiTinggi No. 22.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
12
35,3%
b. Setuju
14
41,2%
c. Tidak Setuju
8
23,5%
d. Sangat Tidak Setuju
0
0%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 41,2% menjawab setuju, 35,3% menjawab sangat setuju, dan 23,5% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai keinginan untuk bersaing dengan temannya yang memiliki nilai yang lebih tinggi.
Tabel 4.24 Mendapatkan Penghargaan Adalah Tujuan Utama Dalam Belajar No. 23.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
7
20,6%
b. Setuju
13
38,2%
c. Tidak Setuju
10
29,4%
d. Sangat Tidak Setuju
4
11,8%
34
100%
Jumlah
71
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 38,2% menjawab setuju, 29,4% menjawab tidak setuju, 20,6% menjawab sangat setuju dan 11,8% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan tidak semua responden menjadikan penghargaan sebagai tujuan utama dalam belajar.
Tabel 4.25 Orang Tua Jarang Memperhatikan Kesulitan Belajar No. 24.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
7
20,6%
b. Setuju
10
29,4%
c. Tidak Setuju
11
32,4%
d. Sangat Tidak Setuju
6
17,6%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 32,4% menjawab tidak setuju, 29,4% menjawab setuju, 20,6% menjawab sangat setuju dan 17,6% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden menyetujui jarangnya orang tua memperhatikan keulitan belajarnya dan sebagian juga tidak menyetujuinya.
Tabel 4.26 Merasa Cukup atas Apa yang Telah Dicapai Dalam Belajar Selama Ini No. 25.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
5
14,7%
b. Setuju
12
35,3%
c. Tidak Setuju
14
41,2%
72
d. Sangat Tidak Setuju Jumlah
3
8,8%
34
100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 41,2% menjawab tidak setuju, 35,3% menjawab setuju, 14,7% menjawab sangat setuju dan 8,8% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden masih merasa kurang atas apa yang telah dicapai dan hal ini juga menunjukkan bahwa masih tingginya motivasi belajar yang dimiliki oleh responden.
Tabel 4.27 Orang Tua Selalu Memberikan Bimbingan dan Semangat Dalam Belajar No. 26.
Alternatif Jawaban
F
P (%)
a. Sangat Setuju
11
32,4%
b. Setuju
10
29,4%
c. Tidak Setuju
9
26,5%
d. Sangat Tidak Setuju
4
11,8%
34
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 32,4% menjawab sangat setuju, 29,4% menjawab setuju, 26,5% menjawab tidak setuju dan 11,8% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua selalu memberikan bimbingan dan semangat kepada responden dalam belajar.
Tabel 4.28
No. 27.
Alternatif Jawaban a. Sangat Setuju
F
P (%)
9
26,5%
73
S
b. Setuju
17
50,0%
u
c. Tidak Setuju
6
17,6%
a
d. Sangat Tidak Setuju
2
5,9%
34
100%
s
Jumlah
a na Pesantren yang Damai dan Sejuk Membuat Senang Belajar di Pesantren
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 50,0% menjawab setuju, 26,5% menjawab sangat setuju, 17,6% menjawab tidak setuju dan 5,9% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa suasana di pesantren berpengaruh besar dalam kenyamanan belajar sehingga meningkatkan semangat mereka dalam belajar karena kondisi lingkungan yang damai dan sejuk .
2.
Hasil Pengujian Instrumen a. Uji Validitas Instrumen 1) Uji Validitas Status Sosial Ekonomi Orang Tua Tabel 4.29 Tabel Penolong Validitas Variabel X No. Res 1 2 3 4 5 6
X 4 4 4 2 2 4
Y 55 48 75 69 65 75
X Y 220 192 300 138 130 300
(X)
(Y)
2
2
16 16 16 4 4 16
3025 2304 5625 4761 4225 5625
74
2 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 66
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 JUMLAH
65 72 59 66 66 49 62 73 48 57 60 74 72 72 1282
130 288 118 264 132 98 248 292 96 228 240 296 288 288 4286
4 16 4 16 4 4 16 16 4 16 16 16 16 16 236
4225 5184 3481 4356 4356 2401 3844 5329 2304 3249 3600 5476 5184 5184 83738
Uji
validitas menggunakan koefisien korelasi Product Moment dengan formulasi : r = = = = =
(
) ( (
√(
) )( (
) ( ) ) )( )
) )(
(
)(
√( √(
) (
(
√(
)(
)(
) ) )
)
√
= = 0,328 Dari perhitungan tersebut item nomer 1 memiliki rhitung = 0,328 sedangkan rtabel dengan taraf signifikansi 95% atau α=0,05 untuk n = 18 adalah 0,468. Sehingga item nomer 1 dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel. Perhitungan uji validitas untuk item nomer selanjutnya dilakukan dengan langkah yang sama seperti item nomer 1. Hasil uji validitas menunjukkan dari 19 soal ditemukan 15 soal yang valid, maka soal untuk variabel X yang dapat diujikan adalah sebanyak 15 soal. 2) Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa Tabel 4.30
75
Tabel Penolong Validitas Variabel Y No. Res X Y XY (X)2 (Y)2 3 42 126 9 1764 1 4 45 180 16 2025 2 3 54 162 9 2916 3 3 44 132 9 1936 4 3 47 141 9 2209 5 3 55 165 9 3025 6 4 47 188 16 2209 7 3 46 138 9 2116 8 4 55 220 16 3025 9 4 46 184 16 2116 10 4 58 232 16 3364 11 4 54 216 16 2916 12 2 51 102 4 2601 13 3 45 135 9 2025 14 4 55 220 16 3025 15 4 52 208 16 2704 16 4 62 248 16 3844 17 4 61 244 16 3721 18 4 56 224 16 3136 19 4 56 224 16 3136 20 JUMLAH 71 1031 3689 259 53813 Ujivaliditas menggunakan koefisien korelasi Product Moment dengan formulasi : r = = = = =
(
) ( (
√(
) )( (
) )( )(
√( √(
) (
(
√(
)(
)(
) ( ) ) )( ) (
) ) )
)
√
= = 0,426 Dari perhitungan tersebut item nomer 1 memiliki rhitung = 0,426 sedangkan rtabel dengan taraf signifikansi 95% atau α=0,05 untuk n = 18 adalah 0,468. Sehingga item nomer 1 dinyatakan tidak valid karena
76
rhitung < rtabel. Perhitungan uji validitas untuk item nomer selanjutnya dilakukan dengan langkah yang sama seperti item nomer 1. Sehingga, hasil uji validitas menunjukkan dari 16 soal hanya ditemukan 12 soal yang valid, maka soal untuk variabel Y yang dapat diujikan adalah sebanyak 12 soal. Jadi, dapat disimpulkan soal yang akan diujikan kepada responden adalah sebanyak 27 soal yang terdiri dari 15 soal untuk variabel X dan 12 soal untuk variabel Y.
b. Uji Reliabilitas Instrumen 1) Uji Reliabilitas Status Sosial Ekonomi Orang Tua Tabel 4.31 Tabel Penolong Reliabilitas Variabel X No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 JUMLAH
Xi 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 64
Xt 39 36 60 58 51 60 54 57 48 53 54 36 48 60 39 42 45 60 57 57 1014
(Xi)2 9 4 16 9 9 16 9 9 16 16 16 9 9 16 4 4 9 16 9 9 214
(Xt)2 1521 1296 3600 3364 2601 3600 2916 3249 2304 2809 2916 1296 2304 3600 1521 1764 2025 3600 3249 3249 52784
Perhitungan uji reliabilitas butir instrumen status sosial ekonomi orang tua dilakukan setelah membuang item yang tidak valid dengan
77
mengunakan formulasi koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut: r11 =
*
+
Keterangan : r11 : Koefisien reliabilitas k : Jumlah butir soal yang valid ƩSi² : Jumlah varians skor butir soal (X) ƩSt² : Varians skor total X Untuk mendapatkan varians butir soal (ƩSi²) terlebih dahulu mencari nilai masing-masing variabel skor butir soal (ƩSt²) dengan formulasi sebagai berikut : Si² =
(
)
(
)
Kemudian mencari varians skor total (St²) dengan formulasi berikut ini (
St² =
)
(
)
Keterangan: n : Jumlah responden ƩXi : Jumlah skor butir soal ƩXi² : Jumlah skor kuadrat skor butir soal ƩXt : Jumlah total skor butir soal ƩXt² : Jumlah total kuadrat skor butir soal Perhitungan : Si² = = =
( (
) ) (
( (
) )
)
= = 0,484 St² =
( (
) )
78
(
=
)
(
=
) (
)
= = 72,326
*
r11 =
+
*
= =
*
=
*
+ + )
= 1,071 (0,993) = 1,063 Berdasarkan hasil perhitungan koefisiensi reliabilitas instrumen status sosial ekonomi orang tua diperoleh r11 = 1,063, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel karena lebih dari 0,6. Dengan demikian, instrumen ini dapat digunakan dalam penelitian.
2) Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa Tabel 4.32 Tabel Penolong Uji Reliabilitas Variabel Y No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Xi 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3
Xt 29 32 40 30 33 41 32 32 41 30 46 43 38 32
Xi2 4 9 9 9 4 9 16 9 16 9 16 16 9 9
Xt2 841 1024 1600 900 1089 1681 1024 1024 1681 900 2116 1849 1444 1024
79
4 3 4 4 4 4 67
15 16 17 18 19 20 JUMLAH
40 38 46 46 42 42 753
16 9 16 16 16 16 233
1600 1444 2116 2116 1764 1764 29001
Perhitungan : (
Si² =
(
) ) (
=
(
=
) )
(
)
= = 0,45 (
St² =
(
) ) (
=
(
=
(
) )
)
= = 34,24
*
r11 =
+
*
= =
*
=
*
+ + )
= 1,090 (0,987) = 1,075 Berdasarkan hasil perhitungan koefisiensi reliabilitas instrumen motivasi belajar siswa diperoleh r11 = 1,075, maka instrumen tersebut
80
dinyatakan reliabel karena lebih dari 0,6. Dengan demikian, instrumen ini dapat digunakan dalam penelitian.
3.
Hasil Uji Pra Syarat a. Uji Normalitas
Sumber : Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan grafik normal P-Plot di atas, dapat diketahui bahwa data motivasi belajar siswa berdistribusi normal. Artinya data berdistribusi normal apabila titik-titik berada disepanjang garis atau tidak jauh dari garis, maka untuk itu, dalam penelitian ini data yang diperoleh berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas Tabel 4. 33 Hasil Uji Linearitas a
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
167,178
1
167,178
Residual
408,263
32
12,758
F 13,104
Sig. ,001
b
81
Total
575,441
33
a. Dependent Variable: motivasi belajar siswa b. Predictors: (Constant), status sosial ekonomi orang tua
Sumber : Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai probabilitas (sig) = 0,01 dan nilai taraf signifikan ɑ = 0,05. Jika 0,01 < 0,05 maka Ha diterima sehingga dapat diambil keputusan bahwa model regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksi status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.
4.
Hasil Analisis Data a. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Tabel 4.34 Tabel Penolong untuk Mencari Konstanta a dan b Data (n) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
X
Y 49 50 48 46 50 52 56 58 49 48 59 50 58 48 58 57 56 55 53 51 53 49
34 40 38 36 40 45 42 48 39 32 40 39 42 33 41 40 39 48 34 35 39 38
XY 1666 2000 1824 1656 2000 2340 2352 2784 1911 1536 2360 1950 2436 1584 2378 2280 2184 2640 1802 1785 2067 1862
X2 2401 2500 2304 2116 2500 2704 3136 3364 2401 2304 3481 2500 3364 2304 3364 3249 3136 3025 2809 2601 2809 2401
82
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Total
51 50 51 50 48 50 49 50 55 48 53 51 1759
35 39 35 42 37 37 39 38 42 32 30 35 1303
1785 1950 1785 2100 1776 1850 1911 1900 2310 1536 1590 1785 67675
1) Menghitung nilai konstanta b b =
(
=
) (
)
= = = 0,633 2) Menghitung nilai konstanta a a = = = = = 5,551 3) Membuat persamaan regresi linear sederhana Y = a + b.X = 5,551 + 0,633.X
b. Hasil Uji Koefesien Korelasi Tabel 4.35
2601 2500 2601 2500 2304 2500 2401 2500 3025 2304 2809 2601 91419
83
Tabel Perhitungan untuk Mencari Nilai Korelasi Data (N) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Total r = = =
( √, √, √,
(
X 49 50 48 46 50 52 56 58 49 48 59 50 58 48 58 57 56 55 53 51 53 49 51 50 51 50 48 50 49 50 55 48 53 51 1759
) (
)
) -,
(
(
) -, -,
Y 34 40 38 36 40 45 42 48 39 32 40 39 42 33 41 40 39 48 34 35 39 38 35 39 35 42 37 37 39 38 42 32 30 35 1303
XY 1666 2000 1824 1656 2000 2340 2352 2784 1911 1536 2360 1950 2436 1584 2378 2280 2184 2640 1802 1785 2067 1862 1785 1950 1785 2100 1776 1850 1911 1900 2310 1536 1590 1785 67675
) (
) -
X2 2401 2500 2304 2116 2500 2704 3136 3364 2401 2304 3481 2500 3364 2304 3364 3249 3136 3025 2809 2601 2809 2401 2601 2500 2601 2500 2304 2500 2401 2500 3025 2304 2809 2601 91419
Y2 1156 1600 1444 1296 1600 2025 1764 2304 1521 1024 1600 1521 1764 1089 1681 1600 1521 2304 1156 1225 1521 1444 1225 1521 1225 1764 1369 1369 1521 1444 1764 1024 900 1225 50511
84
= =
-,
√,
-
√
= = 0,539 Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka, dapat diketahui nilai korelasi (r) sebesar 0,539.
c. Uji Koefesien Determinasi Tabel 4.36
b
Model Summary
Change Statistics Model
1
R
,539
R Square
a
,291
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
,268
3,572
R Square
F
Change
Change
,291
13,104
df1
Sig. F
df2 1
Change 32
a. Predictors: (Constant), status sosial ekonomi orang tua b. Dependent Variable: motivasi belajar siswa
Hasil Uji Koefesien Determinasi Sumber : Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai R yang menunjukkan angka 0,539 menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa cukup positif. Arti positif adalah hubungan antara variabel X dan Y searah, maksud searah disini adalah semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa, begitu juga sebaliknya semakin rendah status sosial ekonomi orang tua maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa. Nilai Koefesien (R-Square) yang diperoleh ditafsirkan sebesar 29,1% (didapat dari 0,291 x 100%). Jadi, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa cukup kuat dengan nilai presentase sebesar 29,1%.
,001
85
5.
Pengujian Hipotesis Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan uji t ( t-Test) karena data yang diperoleh telah memenuhi uji prasyarat analisis yaitu data berdistribusi normal dan berbentuk linear. Tabel 4.37 Hasil Uji Hipotesis (Uji T) Sumber: Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diketahui koefesien regresi yang diperoleh sebagai berikut: a. Perumusan hipotesis Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi Coefficients
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
95,0% Confidence Interval for B T
B 1 (Constant)
Std. Error
5,551
9,074
,633
,175
status sosial ekonomi orang tua
Sig.
Beta
,539
Lower
Upper
Bound
Bound
,612
,545
-12,932
24,035
3,620
,001
,277
,990
a. Dependent Variable: motivasi belajar siswa
orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Kriteria Uji: 1) Jika thitung < ttabel , berarti Ho diterima, Ha ditolak 2) Jika thitung > ttabel , berarti Ha diterima, Ho ditolak 3) ɑ = 0,05, dengan derajat kebebasan yang digunakan adalah (db) 34 - 2, ttabel = (005;32) = 2,037.
86
Nilai-nilai yang dianalisis adalah thitung = 3,620 dan ttabel = 2,036. Dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel dan keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak. Dari tabel coefficients (ɑ) diperoleh nilai Sig = 0,001 Nilai ɑ, karena uji dua sisi maka nilai ɑ nya dibagi 2, sehingga nilai ɑ = 0,05/ 2 = 0,025. Ternyata: Sig = 0,001 < 0,025 keputusannya Ho ditolak. Maka terdapat pengaruh yang cukup positif signifikan antara status sosial ekonomi orangtua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah.
C.
Pembahasan Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai Sig = 0,01 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefesien regresi positif signifikan. Dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yang memiliki tingkat pengaruh sebesar 29,1% pada nilai R-Square yang ada pada hasil uji kofesien determinasi. Nilai ini diperoleh melalui langkah-langkah penelitian yang telah diujikan pada kelas XI dan kelas XII di pondok pesantren Alhamidiyah Depok sebanyak 34 responden. Diperoleh data yang valid dan reliabel sebanyak 15 soal untuk variabel X dan 12 untuk variabel Y, dari angket yang dicobakan kepada 20 responden di pondok pesantren Darunnajah Jakarta. Hasil angket penelitian yang telah diolah selanjutnya diujikan dengan menggunakan uji pra syarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Dari hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa titik-titik berada disepanjang garis atau tidak jauh dari garis, maka untuk itu, dalam penelitian ini data yang diperoleh berdistribusi normal. Sedangkan untuk hasil uji linearitas yaitu untuk mengetahui apakah model regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksi status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa dengan membandingkan nilai probabilitas (sig) dan nilai signifikan ɑ = 0,05. Dari data yang diperoleh nilai probabilitas (sig) 0,01 < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksi status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Setelah itu, hasil yang didapat dari uji regresi
87
linear sederhana diujikan menggunakan uji t dengan membandingan thitung dengan ttabel. Dari data yang diperoleh thitung = 3,620 dan ttabel 2,036. Karena thitung > ttabel maka terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara status sosial ekonomi orangtua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah. Pengaruh yang disumbangkan dari variabel bebas (status sosial ekonomi orang tua) sebesar 29,1% terhadap motivasi belajar siswa, dengan tingkat presentase yang cukup kuat, menurut peneliti hal ini sesuai dengan teori Slameto yang mengatakan bahwa keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas-fasilitas belajar. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.1 Hal ini bisa dilihat pada hasil penelitian yang telah dijawab oleh siswa yang terdapat pada beberapa indikator instrumen diantaranya pemenuhan kebutuhan peralatan sekolah yang memiliki angka presentase paling tinggi pada pilihan memenuhi semuanya sebesar 64,7% dan penghasilan rata-rata bapak yang memiliki angka presentase paling tinggi pada pilihan 5.000.000 ke atas dengan presentase sebesar 47,1%. Status sosial ekonomi orang tua siswa yang ada di pondok pesantren Alhamidiyah sebagian orang tuanya bisa dikatakan status sosial ekonominya termasuk dalam golongan borjuis dan golongan menengah dimana Karl Marx menjelaskan dalam teorinya, “golongan kapitalis atau borjuis adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi, dan golongan menengah terdiri dari para pegawai pemerintah”2. Hal ini juga bisa dilihat pada hasil penelitian yang telah dijawab oleh siswa yang terdapat pada beberapa indikator instrumen diantaranya kepemilikan harta orang tua selain rumah yang memiliki angka presentase paling tinggi pada pilihan tanah dengan presentasi sebesar 44% dan pekerjaan bapak
1
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed.rev, Cet.5, h.63 2 “Klasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status Ekonomi” https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvl1=4&lvl2 =0&lvl3=0&kl=11,
88
yang memiliki angka presentasi paling tinggi di wiraswasta dengan presentase sebesar 61,8% sedangkan pegawai negeri memiliki presentase yang cukup tinggi dengan presentase sebesar 23,5%. Hal lain terkait presentase pengaruh yang diberikan variabel status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa datang dari faktor lain, faktor lain tersebut berupa faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti minat, citacita dan kondisi siswa yang tidak peneliti gunakan dalam penelitian ini. Selain faktor internal, terdapat juga faktor eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya berupa kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua, peran pengajar dan kondisi lingkungan. Terkait dengan penelitian ini, peneliti hanya menggunakan beberapa faktor diantaranya kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua serta kondisi lingkungan. Mungkin saja faktor-faktor lainnya tersebut dapat memberikan sumbangan presentase pengaruh pada motivasi belajar siswa, walaupun akan memiliki tingkat presentase yang berbeda pula. Selanjutnya, jika kita kaitkan dengan hasil penelitian relevan yang dilakukan oleh Siti Nurhasanah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta3 yang menunjukkan bahwa pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa terdapat korelasi yang sedang atau cukup kuat. Menurut analasis peneliti hal ini bisa saja menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, disamping pengaruh yang diberikan oleh status sosial ekonomi orang tua, peran pengajar juga sangat penting khususnya terkait pemberian bimbingan terhadap anak, hal ini mengingat situasi anak yang tinggal di pondok pesantren dan jauh dari orang tuanya sehingga orang tua tidak dapat terus menerus memperhatikan perkembangan anaknya.
D.
Keterbatasan Penelitian
3
Siti Nurhasanah, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan”, (Skripsi UIN Jakarta 2013)
89
Penelitian ini telah dilakukan dan disusun sesuai dengan prosedur dan tata cara penulisan karya ilmiah yang berlaku di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa bahwa dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan dalam penyusunannya, antara lain: 1. Penyebaran kuesioner yang dilakukan secara terpisah antara laki-laki dan perempuan menjadikan peneliti tidak bisa mengawasi jawaban responden yang diberikan. 2. Penelitian ini hanya menggunakan beberapa faktor yang terdapat dalam faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, dan belum cukup untuk membuktikan faktor utama yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, akan lebih baik untuk penelitian selanjutnya menggunakan faktor-faktor lainnya.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan di bab IV maka dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah pondok pesantren Al-hamidiyah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan thitung = 3,620 dan ttabel = 2,036. Sehingga thitung > ttabel maka diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MA pondok pesantren Al-Hamidiyah dengan presentase sebesar 29%. Artinya 71% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
B.
Implikasi Adanya pengaruh yang positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa memberikan implikasi dalam mengoptimalkan peran orang tua, peran pengajar serta faktor-faktor lain yang menimbulkan motivasi di dalam atau di luar diri siswa. Kemudian memberikan evaluasi terhadap kegiatankegiatan yang ada di pondok pesantren agar lebih diperhatikan dan di sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh para santrinya.
C.
Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada orang tua hendaknya sering memberikan motivasi dengan membangun komunikasi yang lebih intens khusunya bagi orang tua yang memiliki kesibukan dalam bekerja sehingga jarang mengunjungi anakanya yang berada di pesantren. Berdasarkan hasil tabulasi yang saya peroleh orang tua jarang mengunjungi anaknya ke pesantren memiliki presentase yang sangat tinggi. Anak yang sulit memahami pelajaran bukan berarti
89
90
bodoh, akan tetapi mungkin saja karena kurangnya motivasi dan perhatian yang diberikan oleh orang tuanya karena kesibukan orang tuanya yang bekerja. Hal ini mengingat adanya pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. 2. Kepada pihak yayasan atau sekolah serta guru hendaknya lebih berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara memberikan bimbingan khusus bagi santri yang mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal belajarnya dengan kegiatan yang ada di pesantren. 3. Kepada santri diharapkan bisa lebih menghargai diri sendiri dan bisa lebih memotivasi diri. Karena orang tua mempercayakan kalian ke pesantren demi kebaikan kalian. Maka munculkanlah motivasi belajar melalui keikutsertaan kegiatan di pesantren dengan ikhlas dan sabar. Serta belajarlah dengan rajin dan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi yang baik di sekolah. Karena tidak menutup kemungkinan siswa yang berasal dari keluarga sederhana atau bahkan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu pun dapat memperoleh prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mampu. 4. Kepada peneliti lain sebaiknya lebih difokuskan kepada faktor instrinsik dan ekstrinsik. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan beberapa faktor motivasi belajar ekstrinsik diantaranya kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua serta kondisi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA BUKU Abdulsyani. SOSIOLOGI: Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 4, 2012. Abror, Abd. Rachman. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. A.M, Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Cet. 21, 2012. -------------------. Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 22, 2014. Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 1999. -------------------------. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. 12, 2013. -------------------------. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 10, 2009. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Public Serta Ilmu-Ilmu Social Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005. -------------------. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013. Damsar. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana. Cet. 1, 2009.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES. Cet. 8, 2011. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. 3, 2011. Gerungan. Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama. Ed. 3. Cet. 1, 2004. Gunadi. Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan. Jakarta: Salemba Empat, 2002. H.S, Mastuki. dkk. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka. Cet. 2, 2005. Idi, Abdullah. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet. 1, 2011. Kadir, Abdul. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2012. Kamanto, Sunarto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Cet.1, 1988. Lipsey, Richard G. dkk. Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Cet. 7, 1997. Lukman. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta & Jakarta Press. Cet. 1, 2007. Nasution. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 1, 1994. Noor, Henry Faizal. Ekonomi Publik. Padang: Akademia Permata, 2013. Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana. Cet. 2, 2012. Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Nurdin, Amin dan Ahmad Abrori. MENGERTI SOSIOLOGI: Pengantar untuk Memahami Konsep-Konsep Dasar. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press. Cet. 1, 2006. Octavia, Lanny. dkk. Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren. Jakarta: Rumah Kitab. Cet. 1, 2014. Ormrod, Jeanne Ellis. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Jilid 1, 2008. ---------------------------. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Jilid 2, 2008. Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: FITK, 2014. Purwanto, M. Ngalim. Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. 20, 2011. Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 11, 2014. Siradj, Sa’id Aqiel. dkk. Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. Bandung: Pustaka Hidayah. Cet. 1, 1999. Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. 2, 2014. -------------------. Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 1, 2013. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. 5, 2010. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Cet. 22, 2015.
Suryabrata, Sumardi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet. 18, 2011. -------------------------. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet. 13, 2005. Susetyo, Budi. Statistik Untuk Analisis Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama, 2010. Svalastoga, Kaare. Diferensi Sosial. Jakarta: Bina Aksara. Cet. 1, 1989. Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cet. 4, 2005. Tambunan, Tulus T.H. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Cet. 1, 2003. Uno, Hamzah B. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. 3, 2008. W.A, Gerungan. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. Cet. 1, 2004. Wahid, Abdurrahman. dkk. Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES. Cet. 2, 1983. Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press. Cet. 2, 2006. Yudhawati, Ratna. dan Dany Haryanto. Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011. Zarkasyi, Abdullah Syukri. Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern Gontor. Ponorogo: Trimurti Press. Cet. 2, 2005. SKRIPSI Husna, Minda Wati. “Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua Terhadap Perkembangan Psikisosial Anak di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat”. Skripsi UIN Jakarta, 2013.
Lubis, Rosihan Anwar. “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi UIN Jakarta, 2014. Mulyadi. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan Dampak Konversi Lahan. Skripsi UIN Jakarta, 2015. tidak dipublikasikan. Nurhasanah, Siti. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan”. Skripsi UIN Jakarta, 2013. Ridwansyah. “Pengaruh Motivasi Belajar di Pondok Pesantren Terhadap Prestasi Belajar Santri”. Skripsi UIN Jakarta, 2014. JURNAL Fadila, Ade Citra. dan Dewi Ayu Hidayati. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua terhadap Perilaku Anak”. Jurnal Sociologie. Vol. 1, 2013. Fitriyanti, Evi. “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”. Jurnal Sosio e-Kons. Vol. 7, 2015. Saefudin, Yusuf dan Yuni Marisa. ”Perubahan Pendapatan dan Kesempatan Kerja”, Rural Dynamics Series. No. 26, 1984. Supriadi, Oding. Profesi Guru dan Langkah Pengembanganya. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol. 5. No. 1, 2008. INTERNET Handrianto, Prasetyo. “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi Belajar”
http://sainsjournal-fst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45907-
PENDIDIKANFaktorfaktor%20yang%20berpengaruh%20terhadap%20motivasi%20bel ajar.html, 21 Agustus 2016
Rumah Belajar. “Kelas Sosial, Status Sosial, Peranan Sosial dan Pengaruhnya”. https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&i dmateri=84&lvl1=4&lvl2=0&lvl3=0&kl=11, 15 September 2016
LEMB: R UJI REFERENSI Nama
: Rahmawati Wulandari
NIM
: 1112015000068
Jurusan Prodi : Pendidikan I1mu Pengetahuan Sosial/ Ekonomi Judul Skripsi : Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren AlHamidiyah
No
1
2
3 4
5
6 7
8
9
10
Judul dan IIalarnan Buku BAB I Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.1 S, h.1 Sa'id Aqiel Siradj et al, Pesantren Masa Pemberdayaan dan Wacana Depan: Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h.172 Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.1, h.61 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2011), Cet. 8, h.41 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi BelajarMengajar, (Jakarta: Raj agraf ndo Persada, 2012), Cet.21, h.75. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.1, h.73 Lanny Octavia, Ibi Syatibi, Mukti Ali, Roland Gunawan, Ahmad Hilmi, Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah Kitab, 2014), Cet. 1, h.111 BAB II Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.858 Abdulsyani, SOSIOLOGI. - Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet.4, h.91-92 Amin Nurdin & Ahmad Abrori, MENGERTI SOSIOLOGI: Pengantar untuk Memahami Konsep-Konsep Dasar, (Jakarta: Lembaga
Paraf Pembimbing Pembimbing II I
/ (p
Penelitian IJIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet.1, h. 45 Abdulsyani, SOSIOLOGI: Skematika, Teori, 11 dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet.4, h.92 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai 12 Pustaka, 1988), Cet.1, h.220 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & 13 Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.1 1, h. 4 Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonoini, 14 (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. Pertarna, Cet. 1, h. 9-10 Henry Faizal Noor, Ekonomi Pub/i/c, (Padang: 15 Akademia Permata, 2013), Cet. 1, h. 10 Richard G. Lipsey et all, Pengantar Mikro 16 Ekonomi, Jilid 1,(Jakarta: Erlangga, 1997), Ed.8, Cet.7, h. 49 Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, 17 (Jakarta : Lembaga Penelitian UTN Jakarta & Jakarta Press, 2007), Cet.1, h. 2 Ade Citra Fadila & Dewi Ayu Hidayati, "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua 18 terhadap Perilaku Anak", Jurnal Sociologie, Vol. 1, 2013, h. 263-264 Kaare Svalastoga, Dtferensi Sosial, (Jakarta: 19 Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: 20 Membantu Siswa Tumbuh dan Perkembangan, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h. 187 Kaare Svalastoga, Djferensi Sosial, (Jakarta: 21 Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 27 Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi 22 Aksara, 1994), Ed.2, Cet. 1, h.28 Geningan W.A, Psikologi Sosial, Ed.3, 23 (Bandung: Refika Aditama, 2004), Cet.1, h. 197 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: 24 Membantu Siswa Tumbuh dan Perkembangan, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.187 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & 25 Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.1 1, _____ ii. 101
26 27 28 29 30
31 32
35 36 37
38
40
41
42
Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Padang: Akadernia Permata, 2013), Cet.1, h. 4 Gunadi, Ketentuan Dasar Pfak Penghasilan, (Jakarta: Salemba Empat, 2002) h. 44 Gunadi, Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan, (Jakarta: Salemba Empat, 2002), h. 44 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.300 T.H. Tulus Tambunan, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), Cet. Pertama, h. 97. Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, "Perubahan Pendapatan dan Kesempatan Keija", Rural Dynamics Series, No. 26, 1984, h. 10. Kaare Svalastoga, Dferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet. 1, h. 27-28 Mulyadi, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan Dampak Konversi Lahan, (Skripsi UIN Jakarta, 2015) 5 h.18, tidak dipublikasikan. Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Padang: Akademia Permata, 2013), Cet.1, h. 4 Oding Supriadi, Profesi Guru dan Langkah Pengernbanganya, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol. 5, No. 1, 2008, h. 36. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.428 Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, "Perubahan Pendapatan dan Kesempatan Kerja", Rural Dynamics Series, No. 26, 1984, h. 11. Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.200 Sunarto Kamanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitlndonesia, 2004), h. 94 Abdul Kadir, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012), Ed.Pertama, h. 60 "Klasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status Ekonomi" https://belajar.kemdikbud. go.id!SumberBelajar/ tamp ilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvll=4&1 v12=0&1v13=0&kl=1 1, 15 September 2016 "Klasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status
4
4
/
Ekonomi" https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/ tampilajar.php?ver=1 2&idmateri=84&lvll =4&1 v12=0&1v13=0&kl=1 1, 15 September 2016 Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Ed.2, Cet. 1, h.28 PT Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung Refika Aditama, 2004), Ed.3, Cet.1, h. 196 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi BelajarMengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), Cet. Ke-21, h. 73 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafmdo Persada,2005), Ed 5, Cet. 13, h. 70 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Bidang Pengukurannya: Analisis di Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3,h.3 Gerungan W.A, Psikologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1988), Cet.11, h.140. Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Be/ajarMengajar, (Jakarta: Rajagrafmdo Persada, 2012), Cet. Ke-21, h. 73 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.58. Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi BelajarMengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), Cet. 21, h. 74 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3, h. 9 Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teoriteori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), Cet. Pertama, h. 79 :
45
46
47
48 49
50
51
52
53
54
55 56
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Ed 5, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), Cet. 13, h. 72-73 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Burni Aksara, 2008), Cet.3, h. 9 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan
di Indonesia, (Jakarta: gaung Persada Press, 2006), Cet.2, h. 179 Sardiman A.M, Interaki & Motivasi Be/ajar57 Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Cet. Ke-21,h.85 Harnzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: di Bidang Analisis 58 Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3, h.64 Evi Fitriyanti, "Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling 59 terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS", Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 9293 Slameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang 60 Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet.5, h. 2 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, 61 (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. 4, h. 69 Sardirnan A.M, Interaksi & Motivasi Be/ajar62 iViengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet. Ke-22, h. 20 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar, 63 (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet.3, h.13. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Bidang Pengukurannya: Analisis di 64 Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3, h. 22 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Be/ajar65 Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Cet. Ke-21, h. 75 Abd. Rachman Abror, Psikologi 66 Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 114 Martinis Yamin, SertUlkasi Profesi Keguruan 67 di Indonesia, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2006), Cet.2, h. 173 Evi Fitriyanti, "Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling 68 terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS", Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92. Harnzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Bidang Analisis di 69 Pendidikan, (Jakarta: PT Burni Aksara, 2008), _____ Cet.3, h.23
/4
70
71
72
73
74
75
http://sainsjournalfstl 1. web. unair. ac. id/artikel -detail -4 5 90 7PENDIDIKANFaktorfaktor%2Oyang%2oberpengaruh%20terh adap%20motivasi%20be1ajar.htm1, Minggu, 21 Agustus 2016 Slameto, Belajar dan Faktor-fiiktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed.rev, Cet.5, h.171 M. Ngalim Purwanto, I/mu Pendidikan. Teoritis dan Praktis, (Bandung: Rernaja Rosdakarya, 2011), Cet.20, h. 82-83 Slameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed.rev, Cet.5, h.61 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed.rev, Cet.5, h.63 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.695
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai 76 LP3ES, Masa Depan Indonesia, (Jakarta 2011), Cet. 8,h. 41 Said Aqiel, dkk., Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h. 133-134 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai 78 Pustaka, 1988), Cet.1, h.783 Abdurrahman Wahid, dkk., Pesantren clan 79 Pembaharuan, (Jakarta: LP3ES, 1983), Cet. 2, h. 40 Said Aqiel, dkk., Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi 80 Pesantren, (Bandung: Pu.staka Hidayah, 1999), Cet. 1, h. 13 Lanny Octavia, dkk., Pendidikan Karakter 81 Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah Kitab, 2014), Cet. 1, h. xi Mastuki HS et all, Manajemen Pondok 82 Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2005), Cet.2 7 h. 128-129 Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen 83 ______ Pesan tren: Pengalaman Pondok Modern :
84
85
86
87
88
89
90
91
92
94
96 97
Gontor, (Ponorogo: Trimurti Press, 2005), Cet.2, h. 127-128 Siti Nurhasanah, "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Be/ajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan", (Skripsi UIN Jakarta 2013) Minda Wati Husna, "Pengaruh Status Ekonomi Orang Terhadap Tua Perkembangan Psikisosial Anak di SMA Muhammadiyah 8 Ciputaf', (Skripsi UTN Jakarta 2013) Ridwansyah, "Pengaruh Motivasi Be/ajar di Pondok Pesantren Terhadap Prestasi Be/ajar Santri", (Skripsi UfN Jakarta 2014) Mulyadi, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan Dampak Konversi Lahan, (Skripsi UIN Jakarta, 2015) Rosihan Anwar Lubis, "Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negri SyarjfHidayatul/ah Jakarta", (Skripsi U1N Jakarta 2014) BAB_III H. Syamsir Salam, Ms. Dan jaenal Arifm. Metodologi Sosial Pendidikan. Jakarta: UTN Jakarta Press. h.35. Zainal Arifin, Pene/itian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 29. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitat Kualitatjf dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet. 22, h. 80. Pedoman Penu/isan Skrzpsi UIN Sy arjf Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: FITK, 2014), h. 64. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatjfdan R&D, h. 81. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (jakarta: Rineka cipta, 1999), h.120. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatj/ Kualitatifdan R&D, h. 85. Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet. 12, h. 102. Sugiyono, Metode Pene/itian Kuantitatj/,
98
100
101
102
103
104
105
106 107
108
109
110
Kualita4fdan R&D, h. 142. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantita4f Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Public Serta ilmu-ilmu Social Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h h. 130 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitat/ Kualitatfdan R&D, h. 102. Kaare Svalastoga, Dferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26 Evi Fitriyanti, "Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS", Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantita4f Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), cet.-2, h. 47. Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan karya ilmiah, h 133. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet.X, h.72 Syofian Siregar, Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitat (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. 1, h. 57 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan karya ilniicih, h. 163. Pedoman Penulisan Skripsi UINSyarf Hidayatullah Jakarta, h. 67. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatf Dan Kualitatf Untuk Studi Sosiologi, Kebjjakan Manajemen, Publik, Kemunikasi, Dan Pemasaran, h. 182. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatf Dilenglaipi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, h. 86. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi: Format-Format KuantitatjfDan KualitatfUntuk Studi Sosiolog4 KebUakan Publik, Kemunikasi, Manajemen, Dan Pemasaran, h. 184.
111
112
SyofianSiregar, Metode Penelitian Kuantitat(f Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, h. 285. Syofian Siregar, Metode Penelitian KuantitatfDilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS,h. 284.
Budi Susetyo, Statistik Untuk Analisis Penelitian, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), h. 122. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantizatf 114 Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, h. 290. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatf 115 Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, 290. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif 116 Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS ,h. 286. BAB IV Slameto, Be/ajar dan Faktor-Jaktor yang 117 Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed.rev, Cet.5, h.63 "Kiasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status Ekonomi" 118 https:/Ibelaiar.kemdikbud.go.idlSumberBelajar/ tampilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvll=4&1 v12=0&1v13=0&kl=1 1.15 September 2016 Siti Nurhasanah, "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi 119 Be/ajar Siswa di SMA Islam Harapan I/ni Pondok Pinang Jakarta Selatan", (Skripsi UIN Jakarta 2013) Mengesahkan: / \\ Pe/nbin\bing Skripsi I 113
Teukt'&im1i Zakari NIP. 195202 197903 1 001
1
KEMENTERIAN AGAMA • ••
,aiuuI
UIN JAKARTA FITK
I
I
FORM (FR)
ii. Ir. H. Juanda No 95 Ciputaf 15412 Indonesia
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082 Terbit 1 Maret 2010 I : 02 No. Revisi: Hal : 1/1
1
SURAT PERMOHONAN IZIN PEN ELITIAN \omor: 2Oi6 Lamp. Hal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 21 Desember 2016
Kepada Yth. Kepala MA Pondok Pesantren A1-Haniidivah Depok di Tempat
Assalamu 'alaikum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
: Rahmawati Wulandari
NIM
:1112015000068
Jurusan
: Pendidikan IPS / Ekonomi
Semester
IX (sembilan)
Judul Sk.ripsi :Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren A1-Hamidiyah. adalah benar mahasiswali Fakultas Emu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di madrasah yang Bapakl Ibu pimpin. Untuk itu kami mohon Bapakl Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/ Ibu, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wh. a.n. De idikan IP ç3 -v '
.
nto, M.Pd
200801 1 012 Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
UR
S%%s)
1J
MADRASAH ALIYAH AL-HAMIDIYAH
AMDJ
STATUS TERAKREDITASI PERINGKAT A NO.
02.0016931BAP-SMIXI20I I
SURAT KETERANGAN Nomor: 109IMA-AH/E-231X1112016
Yang bertanda tangan dibawah mi: Nama
: SUYATNO, S.SI, M.Pd
Jabatan
: Kepala MA Al Hamidiyah Depok
Dengan mi menerangkan bahwa: RABMA WATT WULANDARI
Nama N]M Program Studi Fakultas
:1112015000068 :
Pendidikan IPSI Ekonomi Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Telah melakukan Penelitian tentang "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua 'Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah". Demikian surat keterangan mi dibuat dengan sebenar-benarnya agar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat di
Depok
Pada Tanggal : 23 Desember 2016
Kepala MA Al Hamidiyah,
Pd
L'!J
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081 : 1 Maret 2010 Tgl. Terbit No. Revisi: : 01
FORM (FR)
Ji Jr H. Juaida No 95 Cipufat 15412 Indonesia
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Jakarta, 23 Desember 2016
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/.ft/2016 Lamp. Hal Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
1. Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA 2. Tri Harjawati, M.Si Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Assalamu 'alaikum wr. wb. Dengan mi diharapkan kesediaari Sauclara untuk menjadi (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
pembimbing 1 11
Rahmawati Wulandari
Nama
:
NIM
:1112015000068
J urusan
:
Semester
:
Judul Skripsi
:
Pendid I kan I PS! Ekonorn I LX (Sembilan) Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantreri AlHarnidiyah
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal II Januari 20 16, abstraksi/ourline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi mi diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhat Ian dan kerja sama Saudara, Wassalamu 'alaikum wr. wh. a. n..
kasih.
53
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
C;y
NL 7!
pwtio
M.Pd
1 012
PROFIL MADRASAH
A. SEJARAH SINGKAT MADRASAH Mendirikan
pesantren
untuk
mengembangkan
dakwah
Islamiyah
merupakan salah satu cita-cita luhur KH. Achmad Sjaichu (almarhum). Sebagai orang yang sejak kecil hidup dan dididik di lingkungan pesantren, wajar saja jika KH.Achmad Sjaichu bercita-cita untuk mendirikan sekaligus mengasuh pesantren.Siapakah (alm) KH. Achmad Sjaichu? Beliau adalah pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok. KH.Achmad Sjaichu dilahirkan di daerah Ampel, Surabaya, pada hari Selasa Wage, 29 Juni 1921. Beliau putra bungsu dari dua bersaudara, putra pasangan H. Abdul Chamid dan Ny. Hj. Fatimah. Pada usia 2 tahun Sjaichu sudah yatim, ditinggal wafat oleh ayahnya. Sepeninggal ayahnya, Achmad Sjaichu bersama kakaknya Achmad Rifa'i diasuh oleh ibunya dengan tekun dan tabah. Untuk memperoleh pendidikan agama, Sjaichu kecil giat belajar kepada K. Said, guru mengaji bagi anak-anak di sekitar Masjid Ampel. Pada usia 7 tahun Sjaichu sudah menghatamkan AlQur'an 30 Juz. Pada tahun 1953, Sjaichu terpilih menjadi ketua LAPANU (Lajnah Pemilihan Umum NU) daerah pemilihan Jawa Timur. Dan pada pemilu 1955 ia diangkat menjadi anggota DPR dari Fraksi NU, dan pada tanggal 25 November 1958 ia ditunjuk sebagai Ketua Fraksi NU. Dalam kurun waktu 15 tahun sejak ia menjadi anggota DPRDS di Surabaya, akhirnya KH. Achmad Sjaichu mencapai puncak karir di gelanggang politik. Dengan menjadi Ketua DPRGR pada tahun 1966. Di NU sendiri KH.Achmad Sjaichu pernah menjadi salah seorang ketua PBNU, sampai tahun 1979 (ketika berlangsung Muktamar NU di Semarang). Kepemimpinan dan ketokohan KH.Achmad Sjaichu tidak hanya diakui secara nasional, melainkan juga sampai ke level internasional.
Pengakuan itu terbukti dengan dipilihnya KH.Achmad Sjaichu sebagai presiden Dewan Pusat Organisasi Islam Asia Afrika (OIAA) dalam konferensinya yang pertama di Bandung, tanggal 6-14 Maret 1965. KH.Achmad Sjaichu yang di kenal sebagai pengagum Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser itu berhasil mengembangkan misi dakwah Islamiyah dan misi perjuangan bangsa Indonesia dalam pentas politik internasional. Sekian lama KH.Achmad Sjaichu menekuni dunia politik, tak menyurutkan perhatian dan minatnya dalam dunia dakwah Islamiyah. Bahkan, semangat mengembangkan dakwah Islamiyah itulah yang dijadikan motivasi dalam keterlibatannya di pentas politik. Pada tanggal 27 Ramadhan 1398 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 1978, KH.Achmad Sjaichu mendirikan organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah, yaitu Ittihadul Muballighin. Lembaga inilah yang pada akhirnya mengantarkan KH.Achmad Sjaichu menuju terminal pengabdian terakhirnya, yaitu dunia dakwah dan pesantren. Dan Pesantren Al-Hamidiyah yang kini berdiri cukup megah di daerah Depok, merupakan saksi bisu yang menunjukkan betapa besar dan luhurnya cita-cita yang dikandung KH. Achmad Sjaichu. Dari pesantren juga berakhir di pesantren. Pesantren Al- Hamidiyah tidak hanya membuka kelas pesantren saja, akan tetapi juga membuka sekolah-sekolah, yakni TPA, TPQ, RA/TK, SDIT, SMPIT, MTs, MA, dan STAI Al- Hamidiyah. Pada laporan akhir PPKT ini, pembahasan difokuskan pada MA Al-Hamidiyah Depok. MA Al-Hamidiyah Depok berdiri pada tahun 1988 dan pada tahun 2012 Kantor wilayah kementerian agama provinsi jawa barat memberikan mendapat pengakual formal yakni akreditasi A.
B. VISI, MISI, DAN TUJUAN 1. VISI Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam ilmu pengetahuan agama dan luas dalam ilmu pengetahuan umumnya, sehingga
menghasilkan kader ulama yang intelektual, cerdas, terampil, percaya diri, berkepribadian
kuat,
mampu
mengembangkan
diri,
dan
mampu
mengembangkan umat manusia seutuhnya serta bertanggungjawab terhadap masyarakat. 2. MISI a. Menyiapkan kader-kader muslim yang menguasai ilmu pengetahuan agama Islam dan ilmu pengetahuan umum yang luas, dan mendalam serta memiliki pribadi muslim yang berakhlak mulia. b. Menyiapkan kader muslim yang memiliki sifat istiqomah terhadap ajaran yang diyakini dan mampu mengamalkan kepada masyarakat. c. Menyiapkan kader muslim yang luas wawasan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan dilandasi nilai-nilai ajaran Islam yang kuat, dan mampu menerapkan dalam kehidupan masyarakat. d. Mewujudkan Pesantren Al-Hamidiyah Depok menjadi pesantren yang unggul dan berkualitas yang menjadi rujukan pesantren lainnya. e. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga pendidik sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. 3. TUJUAN a. Mendidik santri yang memiliki iman yang kuat dan kepercayaan yang mantap terhadap kebenaran seluruh ajaran Islam yang diwahyukan Allah SWT., kepada Nabi Muhammad SAW. b. Beriman, berakhlak mulia, beramal shaleh, cakap, serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab atas kesejahteraan umat manusia dan masa depan negara Republik Indonesia. c. Mendidik santri agar mampu berpikir rasional dilandasi dengan dasardasar ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mampu menjabarkan pada agama
Islam
sehingga
dapat
mengembangkan
prikehidupan
masyarakat. d. Mendidik santri agar memiliki kemampuan menuangkan buah pikirannya yang rasional, metodologi yang tepat, dan mampu menuliskan sebagai karya tulis, laporan penelitian atau kajian telaah
yang berguna bagi upaya peningkatan kualitas dan pengembangan ilmu dakwahnya. e. Tercapainya kehidupan baik di dalam maupun di luar pesantren berciri khas Islam dan nilai-nilai kepesantrenan.
C. GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tenaga pengajar/guru pesantren Al-Hamidiyah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya santri. Peningkatan bukan hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Rekrutmen dilakukan berdasarkan kualifikasi dan kriteria yang cukup ketat. Berikut adalah posisi/jabatan guru/tenaga kependidikan yang ada di MA. Al- Hamidiyah Depok: 1. Seorang Kyai yang mengasuh pesantren dan dibantu oleh pembina asrama, guru (ustadz/ustadzah) lulusan dari Perguruan Tinggi ternama minimal berijazah S-1. 2. Guru 3. Administrasi/ TU 4. Pustakawan 5. Petugas BP/ BK 6. Laboran 7. Bantuan tenaga ahli bahasa Arab dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Berikut ini adalah data pendidik yang terdapat di MA. Al-Hamidiyah Depok: Jenis
No.
Nama Lengkap
1.
Drs. Achmad Zarkasih
L
2.
Suyatno, S.Si, M.Pd
L
Kelamin
Jabatan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah
Mata Pelajaran
Fiqih
Matematika
Fiqih, Aqidah, 3.
Drs. H. Mahfudz A
L
Pendidik
Tafsir, Hadist, dan Al-Quran Hadist.
4.
Drs. Asri Azhari
L
Pendidik
Fiqih, SKI, AlQuran Hadist, Hadist, Tafsir,
5.
Subhan Hidayat, S.Sos
L
Pendidik
Aqidah, Tasawuf, Kalam
6.
Jauhari, Lc
L
Pendidik
7.
Nurbaeti, M.Pd
P
Pendidik
P
Pendidik
8.
Dra. Embay Sa'adiyah, M.Pd
Bahasa Arab, Fiqih, Ilmu Kalam PPKn, Sejarah Bahasa Indonesia, Seni Budaya Bahasa Indonesia,
9.
N. Yanti, S.Ag
P
Pendidik
10.
Mahyudin, S.S
L
Pendidik
Bahasa Inggris
11.
Dra. Hj. Yufiani
P
Pendidik
Matematika
12.
Dwi Wahyu P, S.Si
P
Pendidik
Biologi
13.
Supriyo, S.Si
L
Pendidik
Fisika
14.
Prita Ayu Eka S, S.Pd
P
Pendidik
Kimia
P
Pendidik
Geografi, Sosiologi
L
Pendidik
Ekonomi
P
Pendidik
TIK
L
Pendidik
Penjaskes
15. 16. 17. 18.
Ratu M. Khusnah, S.Pd Drs. Eridian Patria P Anny Prihatini, S.Kom Mujahidin
Seni Budaya
Berikut ini data tenaga kependidikan di MA. Al-Hamidiyah Depok: No.
Jenis
Nama Tenaga Kependidikan Dra. Hj. Yayuk
1.
Jabatan
Kelamin P
Bimbingan Konseling
2.
Khurzudin
L
Tata Usaha
3.
Mutia Hijriyana
P
Tata Usaha
4.
Achmad Tamim
L
Laboran IPA
5.
Abdul Muiz
L
Pustakawan
6.
Sungkono
L
Petugas Kebersihan
7.
Ahmad Baedoi
L
Petugas Kebersihan
8.
Heri
L
Petugas Kebersihan
9.
Pepen
L
Petugas Kebersihan
D. SISWA Berikut ini adalah daftar nama-nama siswa MA Al-Hamidiyah tahun ajaran 2016-2017: 1. Data Siswa Kelas X Tahun Ajaran 2016-2017 Kelas X terdiri dari empat kelas, di antaranya adalah X MAK, X IPS 1, X IPS 2, dan X IPA. a) NO
Data Siswa Kelas X MAK NAMA SISWA
NO
NAMA SISWA
1
Amalia Sofa Izza
11
Khrisna Rhaditya Putra
2
Ananda Nabilla Jasmine
12
Melly Nur Rahmawati
3
Annisa Nuzuliya Inayah
13
Muhammad Fauzil Adhim
4
Aryo Bimo Santoso
14
Muhammad Ikhsan Rahmat
5
Dimas Yandika
15
Muhammad Reza
6
Fadhlurrohman Fakhri Safna
16
Muhammad Ridwan
7
Fahri Akmal Syarif
17
Pillaria Azzahra
8
George Khatami Albustomy
18
Vira Servia
9
Hendrawan Jaka Maulana
19
Muhammad Fikri Ramadhan
10
Ilham
20
M. Khairu Mamnun
b)
Data Siswa Kelas X IPS 1
NO 1
NAMA SISWA Abitian Priya Nouvadil
NO 14
NAMA SISWA Muhammad Cakra Sabilli Rifqi
2
Alvin Faisal
15
Muhammad Rafli Fahrizal
3
Annisa Ramadhani Nurfahda
16
Muhammad Reyhan Faridurrahman
4
Ellen Natasya Andini
17
Nabilah Azzahra
5
Faroq Al-Farizi
18
Nadiatul Hafian
6
Fawaz Azizy
19
Naurah Khairunnisa Azizah
7
Ferlya Mawardha Yusuf
20
Pranaja Dwi Surya
8
Ghufran Azmi Pradana
21
Rizka Amira Nurasyid
9
Ghulam Rizqi
22
Shafira Nur Ramadhanti
10
Hanif Nur Mazadi
23
Siti Zahra Danisa
11
Ilham Yoga Adiyanto
24
Wahyu Widodo
12
Lukmanul Hakim
25
Nada Nur Maulidina
13
Muhammad Andry Octa Pratama
26
Nur Muhammad Mahdi Ulil Azmi
c) NO 1
Data Siswa Kelas X IPS 2 NAMA SISWA
NO
NAMA SISWA
Anggraeni Dwi Ningrum
16
Muhammad Valdarama Fauzan
2
Anita Ayu Primadyah
17
Najla Shulhatul Fauza
3
Annisa Dwi Octaviani
18
Nauval Halim Habibi
4
Annisa Putri
19
Nazhila Delyanarachma Putri
5
Berlian Azmi Assyifa
20
Ramdhan Ghufron
6
Fatimah Zahro
21
Rizky Bagas Ramdani
7
Hanifah Audelia
22
Salma Andzala Shakinata
8
Muammar Mubarak Ibrahim
23
Syalsabila Haya
9
Muhamad Dimas Arkhan
24
Syarifuddin Oganda Putra
10
Muhamad Nurdiantomo
25
Tarisa Amalia Rabbani
11
Muhamad Rashyid Ardiansyah
26
Teggar Anugrah Ramadhan
12
Muhammad Harits Zhafran
27
Tito Wiradinata
13
Muhammad Rafi
28
Ardhika Septiansyah
14
Muhammad Rafi Ramadhan
29
Andi Muhammad Iskandar
15
Muhammad Rivandi
d) Data Siswa Kelas X IPA NO
NAMA SISWA
NO
NAMA SISWA
1
Ahmad Syathibi Hafizh
16
Juansyah Iqdamal Syarif
2
Aisha Salsabila Tannia Wijaya
17
Mahsa Nuraini Syahda
3
Alifia Nur Cholifah
18
Miftahul Falah Samuri
4
Anwar Hakim
19
Mohamad Zydane Ulir Rizqi Toyyibi
5
Debbie Febrina
20
Muhammad Al Fadio Ummam
6
Diah Ayu Sri Ramadanti
21
Muhammad Faisal Nugraha
7
Diky Permana Putra
22
Muhammad Fikri
8
Dinda Aulia Febriyanny
23
Muhammad Ihsan Nurfawaz
9
Dyah Ayu Maya Sari
24
Muhammad Ryan Fahlevi
10
Elsya Nabilah
25
Restu Indianto
11
Faizah Anjani
26
Reza Fachrezy Septiawan
12
Farah Azizah Haq
27
Ridwan Syamsa Saefullah
13
Firda Fadhilah Ar'bah
28
Zamroni Nur
14
Imtinan Safinatun Naja
29
Rifqi Aditya Santoso
15
Jatnika Rahayu
2. Data Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2016-2017 Kelas XI terdiri dari empat kelas, di antaranya adalah XI MAK, XI IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPA. a) NO
Data Siswa Kelas XI MAK NAMA SISWA
NO
NAMA SISWA
1
Bondan Juliano Muhammad
11
Nabilah Ramadhita
2
Doni Muhamad Firdaus
12
Nur Syifa Hanifah
3
Farhan Rochmad Widodo
13
Razif Imam Wahyudi
4
Imam Ashfa Aulia
14
Reyhan Alifatur Rosyida
5
Maulana Yusuf
15
Siti Salwa Agustiana
6
Miftahul Zanna
16
Umniyah Wahidah Asriyah
7
Muhammad Fajri
17
Wira Kusuma
8
Muhammad Rayhan Hutasuhut
18
Zeinfigo Ziyad Hamami
9
Muhammad Rifqi Al Fatah
19
Nabilah Ramadhita
10
Muhammad Zulfahmi Azhari
20
Silvi Salamah
b) Data Siswa Kelas XI IPS 1 NO
NAMA SISWA
NO
NAMA SISWA
1
Abrar Dzakwan Sapurba
14
Muhammad Daffa Al'zidane
2
Agesta Prasetio
15
Muhammad Hasanain Haickal
3
Ahmad Aidun Najam
16
Muhammad Iqbal Ramadhan
4
Ahmad Syauqi Rozzaq
17
Ninda Rahayu Sulistia
5
Aldira Raif Fahalan
18
Rafidah Isma Marhamah
6
Allia Rania Ifdial
19
Rizky Rifa'ie
7
Annisaa Ayu Mardhani
20
Shafa Amalya Cahya Utami
8
Arief Budianto
21
Syifaa Ananda Sari
9
Dara Nabilla Islami
22
Tasha Salsabila Fitri Dewi
10
Dimas Fadlurrahman
23
Teuku Arrozaan Aramico Hasbi
11
Fadliah Mawaddah Muchlis
24
Ulin Puspa Arum Brenikahayu
12
Khoirul Anam
25
Giovani Travatoni
13
Meileni Sandyaningrum
c) NO
26
Nada Nur Maulidina
Data Siswa Kelas XI IPS 2 NAMA SISWA
NO
NAMA SISWA
1
Adinda Mega Pangestu
10
Mayendra Malik
2
Aditya Adhi Nugroho
11
Muhammad Bhakti Raihan Arief
3
Aditya Rahman
12
Nadiah Salsabila
4
Ahmad Faqih Syauqi
13
Rafania Zafirah
5
Alwy Indra Kusuma
14
Rahmadanti Dewi Rizqiani
6
Arian Rusdi
15
Rodiena Abiel Imamurrijal Umriasiwi Massib
7
Bagas Dwi Cahyo
16
Shabrina Yasinta Zahra Yuma
8
Balqis Razanah Firnandi Ar
17
Rahmatullah
9
Giovani Travatoni
d) Data Siswa Kelas XI IPA NO
NAMA SISWA
NO
NAMA SISWA
1
Ade Qori Kartika
15
Khansa Atallah Aufaniswara
2
Adinda Dara Aurora Sukma
16
Lu'lu' Nafisah
3
Ahsanah Nur Amaliah Amar
17
Millenia Syafa Alzahra
4
Alifah Rahmah
18
Muhammad Ashlah Rasyidi
5
Annisa Nur Azizah Riyadi
19
Muhammad Kevin Wiratama Rahmat
6
Annisa Nuur Balqis
20
Nabilah Sanya
7
Apsari Ajeng Ambartya
21
Nailam Raatul Mufidah
8
Atma Syahruni Rahmah
22
Okta Israd Muhammad Hidayat
9
Aulia Diandra Suprapto
23
Oscar Alvian
10
Clarissa Ilmi Riyanti
24
Puspita Shabira
11
Halimatus Sa'diah
25
Salsabila Azzahra Kamila
12
Hana Fatimah
26
Syarifah Aulia Zalzabillah Lubis
13
Hana Putri Dantes
27
Thias Bulan Nur Andini
14
Imelly Septia Sawla
28
Shabrina Yasinta Zahra Yuma
3. Data Siswa Kelas XII Tahun Ajaran 2016-2017 Kelas XII terdiri dari tiga kelas, di antaranya adalah XII IPA, XII IPS, dan XII MAK. a) NO
Data Siswa Kelas XII IPA NAMA SISWA
NO
NAMA SISWA
1
Achmad Ibnudin
14
Muhammad Daffa Ulhaq
2
Adelvino Asyraf Farel
15
Muhammad Fajrunnajah
3
Afifah Nidaul Hukama
16
Muhammad Kahfi
4
Afifah Rizkiana
17
Nihayah Azzahra
5
Ahmad Kevin Ferdinand
18
Nur Afifah
6
Ainun Rizma Elfariyani
19
Rifqiyah Nabihah
7
Aisen Odnikana
20
Salsabila Nadhifa
Setyanamurwan 8
Beno Rizky Prasetya
21
Sifabela Mellinia Agustin
9
Fadhillah Anggriani
22
Siti Athifah Nur Jannah
Hayatussalam Aini 10
Fella Aulia
23
Ulfa Mutia Karina Sinungan
11
Fitriliani
24
Ulfatus Sa'adah Sumarna
12
Istiqomaturohmah
25
Yulia Gia Sugiarti
13
Muhammad Abiyyu Munif
b) Data Siswa Kelas XII IPS NO 1
NAMA SISWA Adi Zidni Rahmatullah
NO 14
NAMA SISWA Misyka Qalbiya Nugraha Ikhsani
2
Adipati Praja
15
Muh. Aqil Ilham Amrullah
3
Alya Tamara Octavia
16
Muhammad Farhan Susanto
4
Annisa Hermina
17
Muhammad Luthfi Yudhanto
5
Apriliyanti Sukma Dewi
18
Muhammad Rifki Gustafa
6
Bahrul Ulum Latuconsina
19
Nur Fitra Khairunisa
Berlian Nurreza Rizqi
20
Rahmatullah
7
Perdana
8
Diah Permata Susanti
21
Raihan Fachrunnisari
9
Fina Fitria
22
Rivandy Syahbana Putra
10
Gita Luthfiyah
23
Rotua Ghina Syifa Nadia S.
11
Hidayatul Oktavira
24
Shifa Alifa Annisa
12
Iksy Marlinda
25
Trenaldi Prayuda
13
Lutfia Zahra Amalia
c) NO 1 2
Data Siswa Kelas XII MAK NAMA SISWA
NO
NAMA SISWA
Abdillah Syeh Assegaf
14
Muhammad Farhan Haikal
Abdul Aziz Akbar
15
Muhammad Izzudin Muflihuun Timbadayona
3
Alifian Putra Kusuma
16
Muhammad Kamal Hidayat
4
Almira Raihan
17
Muhammad Rayhan Afif
5
Alya Kaltsum Najwa
18
Mustofa
6
Amiroh Yasir
19
Mutiara Hikmatul Jannah
7
Dhiyaa Ulhaq
20
Prima Satria Kinasih
8
Hanifah Uswatun Hasanah
21
Rieska Amalia
9
Ibrahim Ramanda
22
Silvi Salamah
10
Indah Puspa Rini
23
Siti Cholifah
11
Ismu Muamarudin
24
Sofiyah Syarifuddin
12
Lutfiah Zahra
25
Wafa Hasib Al Furqon
13
Muh.Adnan Abdillah
Jumlah Siswa MA Al-Hamidiyah Depok tahun pelajaran 2016/2017 KELAS
L
P
JUMLAH
X
64
40
104
XI
40
51
91
XII
42
33
75
JUMLAH
112
121
270
E. SARANA DAN PRASARANA Pesantren Al-Hamidiyah dibangun di atas tanah seluas 15.000 m2 dengan total luas bangunan 5.000 m2 daerah Sawangan Depok. Perlengkapan sarana dan fasilitas yang dimiliki Pesantren Al-Hamidiyah untuk menunjang pelaksanaan program-programnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan tuntutan serta kebutuhan masyarakat, di antaranya: 1. Asrama Santri Putra 2. Asrama Santri Putri 3. Laboratorium IPA 4. Laboratorium Komputer 5. Laboratorium Bahasa 6. Laboratorium Matematika 7. Masjid 8. Musholla Putri 9. Poliklinik Umum dan Gigi 10. Wifi Hotspot 11. Lapangan Upacara 12. Lapangan Olahraga 13. L2TS (Lembaga Layanan Tabungan Santri) 14. Wartel 15. Koperasi
16. Kantin (Putra & Putri) 17. Ruang Makan (Putra & Putri) 18. Ruang Kelas yang Memadai 19. Perpustakaan 20. Alat-Alat Kesenian 21. Alat-Alat Olahraga
Berikut data lengkap mengenai sarana dan prasarana yang tersedia di MA Al-Hamidiyah Depok: RUANGAN
ADA
DIBUTUHKAN
KURANG
Kepala Madrasah
V
Guru
V
2
1
Tata Usaha
V
2
1
Kelas/Belajar
V
10
2
Lab. IPA
V
3
2
Lab. Komputer
V
2
1
Lab. Bahasa
V
2
1
BP
V
2
1
ISPAH
V
2
1
UKS
V
2
1
Keterampilan
2
1
Kesenian
2
1
Multi Media
V
2
1
Perpustakaan
V
2
1
Mushola/Masjid
V
2
1
WC Siswa
V
16
8
WC Guru
V
2
1
1
1
Aula
LEBIH
Lapangan Upacara V Lapangan
V
1
1
1
1
Olahraga Gudang Asrama
V
4
2
Rumah Dinas
V
10
5
Kantin
V
2
1
Sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, MA Al-Hamidiyah Depok memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut: Jumlah Bangunan dan Fasilitas Belajar
NO
JENIS
JUMLAH
PRASARANA
RUANG
KATEGORI RUSAK KONDISI BAIK
1
2
3
4
1
Ruang Kelas
10
10
2
Perpustakaan
1
1
3
Ruang Lab Ipa
1
4
Ruang Lab
Ruang Lab Fisika
6
Ruang Lab Kimia
7
Ruang Lab
1
1
1
1
1
1
Komputer 8
Ruang Lab Bahasa
9
Ruang
5
6
7
KONDISI RUSAK 8
1
Biologi 5
RINGAN SEDANG BERAT
Pimpinan 10
Ruang Guru
1
1
11
Ruang Tu
1
1
12
Ruang
1
1
Konseling 13
Tempat Ibadah
1
1
14
Ruang Uks
1
1
15
Wc
8
8
16
Gudang
1
1
17
Ruang
10
10
3
3
Sirkulasi 18
Tempat Olah Raga
19
Ruang Osis
1
1
20
Multimedia
1
1
F. EKSTRAKURIKULER Wadah penyaluran bakat dan minat siswa di MA Al-Hamidiyah disediakan dalam berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler, antara lain: 1.
Paskibra
2.
Pramuka
3.
Qasidah
4.
Marching Band
5.
Hajir Marawis
6.
Hadroh
7.
Tata Boga
8.
Tari Saman
9.
Tenis Meja
10. Math Club 11. Computer 12. PMR (Palang Merah Remaja) 13. Olahraga (Futsal, Bulu Tangkis, Sepak Bola, dll) 14. Tilawah 15. Pencak Silat 16. Nasyid dan Paduan Suara 17. Kaligrafi 18. Jurnalistik 19. KIR (Karya Ilmiah Remaja)
Berdasarkan pengamatan di lapangan, tidak semua ekskul aktif namun hanya beberapa. Di antara ekstrakurikuler yang masi aktif ialah: Paskibra, pramuka, marching band, hajir marawis, math club, dan olahraga.
—
i— -- ,4 4• )
--
OQ
*4'
-I-
t-
-
.
Q\
O 'c
I(
I( •
t-
.ci
- -
r
Q
l•-
Ia'
'0
O
\O
11 4 m QO '1- '0 1-- 1
Q
-
1-
(
0
t N ri t- N t--
00 fl
.
Go
k
=
t31
Ira
0 3612
u47-
0,193
O,47
O767
11,4 7
0,656
::H::::::::::::::::
C,)
B
••
-1-
-1-
i•
-
1•
r'
'
--
rn
Q
4-
0j302
0147
(1767
u,47
768 kk
t 47
() ,612
1 0,829
I)47.I
(,767
t q47
(1612
0A
()664
047
t768
O47'-
O829
O47'
fl7$
0A
0,060
(1,47
-- cì vn {)656
047
(J329
O,47
It .
C,)
t)47
- -
E
.
O829
jEEEEEE
EEEEEEEE
.
£
4-
Cl -r cn c 'i n
N m
i m i c**) m 1 N '4 Cfl 'l fn C'
f '1 't 1- •1- t 1- •i- 't c1r, f.l ()
r;
cn
I
Tt '1-
j en m It 1 It m
III I(iNQ0 0
rn
t -t t 'i t r irn
It f•4
. 4w . 4-4-
'
I-► •~ r i v1 -P t ~t *4'
i 'T ~- fi
t-• -
I!i r~ () °t
Z it) Z C4 "t' r-+ vi vl • •t ~~ t •t t(
~(~ rt
v. vt
P i r i *-y ~O •(l \D \o <
~D
ti
K O
j
,l
ti
Cpl EEE:EE:EEEE: "r X1,797 01 7 e.►,
!
`
i
(1,493
04 7>
•~ 1,1.12 ~1
1)47
L1
0$28
u,47
>!
() ,797
047>
0,603
0,47
I3
M r~ frt ' Cr1
'~
crl
't
'Z
Cat
•'t
Cr1
't
Ci
~
i
"f
Ci
M
M
't
rrt
rr,
frt
r-+
f~1
rl
C' i
rri
Ci
f i
'7
Cpl
't
•t
M
frl
?
f~1
'T
'T
Cri
M
!
to
.—,
.-• N M M rl M M M t-i i rA -t I -r r, c-i
-t N -t •t (1+ r+
t
>
0
N
Crt
crt
t
N
`"t
M
f~i
~,i
M
M
C~
Cry
(
-+
et
't
•t
t
fri
"t
't
i
*"t
f~ l
crt
t
"t
ffl
M
rt
,Y
"t
t
u,011
0,4 7
rr~
?
•-t
ch
f'-t
-0 ,123
(),47
c~1
It
rrt
—t -t
-t
11,59
0,47
>
"7
crt
'T
"f
"f
0,718
0.47
>
11,(148
0,47
>
ry
ll,4 7 1
fJ,4,7 >
ry N f 7 m r•+ c i 'T Cl r l M m '7 rn N m Cf) m cr, Cl c", fri
()9
0,47
0,797
0,47
0,718
0,47>
0,426
0,47
rt
°t
•7
fit
rrl
'fi
frt
C~1
Cpl
C+1
Ci
frt
'T
'r?
t i
7
"f
f+ ~
`7
^t
M
cri
M
M
er
frl
"t
frl
~
-
q :CS
N
C*1
y' crt M rt crt M rt M rr Irt r
~
rt rrt It r
~
M r
-r rr
~
~
r
~
Ni
rn
~
"t
M
c~5
M
r'N4
M
-t
M
It
-t
f+1
rrt
lr
r~ 1
^t
'r
It
rt
O
C►
>
G
——
l— -
t
: -tat,
If,
4`4 •1•
(fi
•1'-
fI .
0 r-
I(t
%
i•
14•
I( I
I
J
I
L:
_ell
:
•1
'I
-r
IT
Ir
ell
Sri
::11::.i_:::_ •i
IT
Ir
1-
--i
-'-.
-1
•1-
-?•
-r
I
.
-
(*
T
en
•1
rr
rv
- r,
-.
-
t,
.'
r
(I
7
J =
so 4
bL
C
l
t
LH r4
,..
r
'.
,
f-
.
ell
.
In
=
Cl,
IGO
e•I 'l
?
•r
-
t'
•i-
I
t
-r
1
(
•1'
'1-
fl
—t
if
-r
Pan
t --—-- 4 — r .- ' •i •i. r-i -r -r -i- -i- -- '-
-
-i
--
-
-
,
—
--
r4
%O
-?
-f
-r
-
t -i- I -r
rt 0
r. .
•.
,- 1 I
•
ri
-
-t
'4;
(I
•-- .1 -r It -r r
't
(
—
r
m -i
I
-
i r
I
-r -tV
el l
v•j
t4I
el
(I
l
(I
It
'
-.
-fl-i
i-
r,
f.
,
;
...,.
.
I I.
f
I
0
'-
I
c
•I
r4
r
! l
$
I
ell r
I
i t
•-
- r,
-
r'
e1
.-
..
i -r I I
4
I •1
I*(e.._ 4
f-
rq
r
c Ick:;
Il• 0
r
•o'
In
-1,9 I
o: T lii
.
Hii ii:
I
i
I p-. l -.-id,
'
,\
I_I
( 'f
(f
Q rrt
tl (f
1
-4
1
'
Q
11 .
I
C')
\O
C
•
O
* f•4
i-
r- a
C.,',
(
CON
--1•- - - r..
Cet i
-
-4
C---,
(
—
1
r1
-1-
-1-
•1
eel
..
Irl
m
..
----
- •
--
--
—.—
r- 4
-1W-. i -
r,
f.•
-
•1 --' r- '1 -
•---------F---
:
CIO
—
e'
t
t
(1s
r"
! z -q•
;
r4
fel
t
I e __ .
'- ' -' '
r'
j
-
j
1- - r (- 4
—
f-
C>
1 'q1
r r' .-
— '- I '- •i•
fl
j-t--i---H 1 -'- r) :: -> -t• '
t
—
1 I ,- .. -. ei ? I J
-4- — -t -?• ( C.
r•.
I
't . 1 't T
,
Ir ; c —— re,
t 4 f, -f- r, 1 ( t -----I
'•,
r
' C —
?
•. r'
".
j , __L_____--------i-----! I c ell #, '-1- re .-I -1- - n '-n •-r (' -1- •1• -1— '-? '-4 I I
3t
C>
r -
I
•, ,-
I
C>
iE I1II IEEE EEI
IE'IE rl H IIiIi
I Sri
7,
T
-t
r'
ro I
! ell 0 j
: I iIiltIIt
E r:
ANGKET WI COBA ANGKET MENGENA1 STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PETUNJUK 1. Pilihlah j awaban yang menurut anda tepat serta sesuai dengan keadaan yang dialami dengan memberikan tanda (X) 2. Kejujuran jawaban anda sangat membantu penelitian mi 3. Jawaban responden dijamin kerahasiaannya 4. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terimakasih II.
IDENTITAS RESPONDEN Nama Kelas
111. PERTANYAAN 1. Apakah menu makan anda memenuhi 4 sehat 5 sempurna (nasi, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan, susu)? c. Jarang a. Selalu b. Kadang-kadang d. Tidak pemah 2. Apakah anda minum susu setiap han? a. Selalu b. Kadang-kadang
c. Jarang d. Tidak pernah
3. Apakah Bapak! Ibu selalu mernenuhi sernua buku-buku pelajaran yang dibutuhkan oleh anda? a. Memenuhi semuanya c. Hanya sedikit d. Tidak sama sekali b. Hanya sebagian saja 4. Apakah Bapak! Ibu selalu memenuhi peralatan sekolah anda? a. Memenuhi semuanya c. Hanya sedikit d. Tithk sama sekali b. Hanya sebagian saja 5. Kapan Bapak/ Ibu memberikan uang saku kepada anda? c. Setiap han a. Setiap bulan d. Tidak pernah b. Setiap rninggu
6. Berapa banyak biasanya Bapakl Ibu memberikan uang saku kepada anda? a. Antara Rp 400.000 - Rp 500.000 b. Antara RP 200.000 - Rp 350.000 c. Antara Rp 100.000 - Rp 200.000 d. Rp 200.000 kebawah 7. Apakah pekerjaan Bapak? a. Pegawai Negri b. Karyawan 8. Apakah pekerjaan Ibu? a. Pegawai Negri b. Karyawan
c. Wiraswasta d. Buruh
Wiraswasta d. Ibu rurnah tangga
C.
9. Selain pekerjaan tetap, apakah Bapak/ Thu memiliki pekerjaan sambilan? c. Jarang sekali a. Mernpunya d. Tidak ada b. Kadang-kadang 10. Apakah status kepemilikan rumah Bapak? a. Milik sendiri b. Rurnah kontrakan
c. Rumah dinas d. Rumah orang tua
11. Apakah harta kepemilikan Bapak selain rumah? a. Perusahaan c. Rurnah kontrakan b. Tanah d. Tidak ada 12. Kendaraan prihadi apa yang Bapak gunakan? a. Mobil c. Sepeda h. Motor d. Tidak ada/ angkutan umurn 13. Berapa jumlah anak Bapak! Thu? a. Lebih darl 10 b. Kurang darl 10
c. Kurang dari 5 d. Hanya 1
14. Berapajumlah anak Bapak! Thu yang masih sekolah? h. 2
d. Lebih dari 4
15. Berapa penghasilan rata-rata Bapak setiap bulan? c. 1.500.000- 3.000.000 a. 5.000.000 keatas d. 0- 1.500.000 b. 3.000.000- 5.000.000 16. Berapa penghasilan Ibu setiap bulan? a. 5.000.000 keatas b. 3.000.000-5.000.000
c. 1.500.000- 3.000.000 d.Tidakada
17. Apakah dari penghasilan Bapak! Ibu untuk mernenuhi kebutuhan sehari-hari mencukupi? a. Lebih darl cukup c. Pas-pasan d. Kurang b. Cukup 18. Didalam keluarga pengeluaran yang paling banyak adalah? c. Untuk kebutuhan sehari-hari a. Untuk biaya sekolah d. Untuk kesehatan b. Untuk biaya sewa rumah 19. Menurut anda antara pendapatan orang tua dan pengeluaran yang dilakukan oleh orang tua lebih besar mana? a. Lebih besar pendapatan dari path pengeluaran b. Seimbang antara pendapatan clan pengeluaran c. Besar kecilnya pendapatan tidak menentu d. Lebih besar pengeluaran darl path pendapatan
ANGKET UJI COBA ANGKET MENGENAI MOTIVASI BELAJAR SISWA
Berilah tanda checklist ('I) pada salah satujawaban yang kamu anggap paling benar SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju).
PERNYATAAN [NO. 20. Saya merasa belajar adalah tugas utama saya 21.
Saya belajar agar mendapat nilai yang bagus
22.
Saya takut mendapatkan sanksi jika nilai saya rendah Orang tua saya selalu rutin mengunjungi saya
23. 24.
Saya kesulitan rnengaturjadwal belajar saya dengan kegiatan yang ada di pesantren 25. Ibu selalu menjadi pendengar yang balk untuk saya 26. Saya sernakin termotivasi jika saya dipuji karena nilai saya yang bagus 27. Saya termotivasi untuk rnengungguli teman yang mendapatkannilai tinggi 28 1 Bagi saya teman di pondok pesantren adalah keluarga yang paling dekat 29. Saya malu dengan keadaan ekonomi orang tua saya 30. Mendapatkan penghargaan adalah tujuan utama saya dalarn belajar 31. Orang tua sayajarang memperhatikan kesulitan apa saja yang saya alami dalam belajar 32. Saya merasa cukup atas apa yang telah saya capai dalam belajar selama mi 33. Kurangnya fasilitas yang disediakan oleh pesantren membuat saya malas belajar 34. Orang tua saya selalu memberikan bimbingan agar saya sernangat dalam belajar 35. Suasana pesantren yang damai dan sejuk I_____ membuat saya senang belajar di pesantren
I_SS
S
I_TS
STS
ANGKET PENELITIAN ANGKET MENGENAI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PETUJUK 1. Pilihlah jawaban yang menurut anda tepat serta sesuai dengan keadaan yang dialami dengan memberikan tanda (X) 2. Kejujuran jawaban anda sangat membantu penelitian mi 3. Jawaban responden dijamin kerahasiaannya 4. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terimakasih II. IDENTITAS RESPONDEN Nama Kelas Ill. PERTANYAAN 1. Apakah anda minum susu setiap han? a. Selalu b. Kadang-kadang
c. Jarang d. Tidak pernah
2. Apakah Bapak! Ibu selalu memenuhi peralatan sekolah anda? c. Hanya sedikit a. Memenuhi semuanya d. Tidak sama sekali b. Hanya sebagian saja 3. Kapan Bapak! Ibu memberikan uang saku kepada anda? c. Setiap han a. Setiap bulan d. Tidak pernah b. Setiap minggu 4. Berapa banyak biasanya Bapakl Ibu memberikan uang saku kepada anda? a. Antara Rp 400.000 - Rp 500.000 b. Antara RP 200.000 - Rp 350.000 c. Antara Rp 100.000 Rp 200.000 d. Rp 200.000 kebawah 5. Apakah pekerjaan Bapak? a. Pegawai Negri b. Karyawan
c. Wiraswasta d. Buruh
6. Apakah pekerjaan Ibu? a. Pegawai Negri b. Karyawan
c. Wiraswasta d. Ibu rumah tangga
7. Selain pekerjaan tetap, apakah Bapak/ Ibu memiliki pekerjaan sambilan? a. Mempunya c. Jarang sekali b. Kadang-kadang d. Tidak ada 8. Apakah status kepemilikan rumah Bapak? a. Milik sendiri b. Rumah kontrakan
c. Rumah dinas d. Rumah orang tua
9. Apakah harta kepemilikan Bapak selain rumah? a. Perusahaan c. Rumah kontrakan b. Tanah d. Tidak ada 10. Kendaraan pribadi apa yang Bapak gunakan? a. Mobil c. Sepeda b. Motor d. Tidak adal angkutan umum 11. Berapajumlah anak Bapak! Ibu? a. Lebih dari 10 b. Kurang dari 10
c. Kurang dari 5 d. Hanya 1
12. Berapa penghasilan rata-rata Bapak setiap bulan? a. 5.000.000 keatas c. 1.500.000- 3.000.000 b. 3.000.000- 5.000.000 d. 0- 1.500.000 13. Berapa penghasilan Ibu setiap bulan? a. 5.000.000 keatas b. 3.000.000- 5.000.000
c. 1.500.000- 3.000.000 d. Tidak ada
14. Didalam keluarga pengeluaran yang paling banyak adalah? a. Untuk biaya sekolah c. Untuk kebutuhan sehani-hari b. Untuk biaya sewa rumah d. Untuk kesehatan 15. Menurut anda antara pendapatan orang tua dan pengeluaran yang dilakukan oleh orang tua lebih besar mana? a. Lebih besar pendapatan dari pada pengeluaran b. Seimbang antara pendapatan dan pengeluaran c. Besar kecilnya pendapatan tidak menentu d. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan
ANGKET PENELITIAN ANGKET MENGENAI MOTIVASI BELAJAR SISWA Berilah tanda checklist ('I) pada salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju).
NO. PERNYATAAN 16. Saya belajar agar mendapat nilai yang bagus 17. 18. 19.
Saya takut mendapatkan sanksijika nilai saya rendah Orang tua saya selalu rutin mengunjungi saya
Saya kesulitan mengaturjadwal belajar saya dengan kegiatan yang ada di pesantren 20. Ibu selalu menjadi pendengar yang baik untuk saya 21. Saya semakin termotivasi jika saya dipuji karena nilai saya yang bagus 22. Saya termotivasi untuk mengungguli teman yang mendapatkan nilai tinggi 23. Mendapatkan penghargaan adalah tujuan utama saya dalam belajar 24. Orang tua saya jarang memperhatikan kesulitan apa saja yang saya alami dalam belajar 25. Saya merasa cukup atas apa yang telah saya capai dalam belajar selama mi 26. Orang tua saya selalu memberikan bimbingan agar saya semangat dalam belajar 27. Suasana pesantren yang damai dan sejuk _____ membuat saya senang belajar di pesantren
SS
S
TS
STS
BIODATA PENULIS Data Pribadi
Nama Tempat/ Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Alamat
Nomor Telepon Email Riwayat Pendidikan
: Rahmawati Wulandari : Jakarta/ 14 Oktober 1994 : Perempuan : Islam : Jl. Langgar Puri Citayam Permai (LIPI) Blok C7. No.23 RT 04/10 Kel.Rawa Panjang Kec.Bojonggede Kota Bogor 16320 : 0822-9847-8049 :
[email protected] : -SDIT AL-IMAN -MTs. Darunnajah Jakarta -MA. Darunnajah Jakarta