PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
KURNIA WIDOWATI A. 210 080 155
PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
i
ii
PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBONGAN
Oleh: Kurnia Widowati *, Sabar Narimo **, Sriyono ** *Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, UMS. **Dosen Program Pendidikan Akuntansi, FKIP, UMS. Abstak: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda, uji keberartian regresi linear ganda (uji F) dan uji keberartian koefisien regresi linier ganda (uji t), selain itu dilakukan pula perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Sertifikasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja guru. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,251 > 2,008 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,002. 2) Profesionalisme guru berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja guru. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,940 > 2,008 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 3) Sertifikasi dan profesionalisme guru secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Berdasarkan uji F diketahui bahwa H0 ditolak, karena Fhitung > Ftabel, yaitu 22,350 > 3,179 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4) Variabel sertifikasi memberikan sumbangan efektif 20,2%. Variabel profesionalisme guru memberikan sumbangan efektif 26,5%, jadi total sumbangan efektif adalah sebesar 46,7%, sedangkan 53,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kata kunci: sertifikasi, profesionalisme guru dan kinerja guru *Univeritas Muhammadiyah Surakarta
iii
PENDAHULUAN Pembangunan
nasional
di
bidang
pendidikan
adalah
upaya
untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Guru memegang peran yang utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal dilingkungan sekolah, guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar (Mulyasa, 2007: 5). Selain itu hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kinerja guru yang tinggi diperlukan adanya faktor yang mempengaruhi kinerja guru sehingga pemerintah menyelenggarakan program sertifikasi guru sebagai upaya untuk meningkatnya mutu dan martabat guru dan profesionalisme guru untuk meningkatkan kinerjanya secara utuh. Menurut Mulyasa (2007), sertifikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada suatu pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Jadi sertifikasi disini diartikan pemberian sertikat kepada guru yang telah dinyatakan lulus uji kompentensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Melalui sertifikasi ini diharapkan guru menjadi pendidik yang profesional, yaitu pendidikkan minimal S-1 (Strata satu)/D-4 (Diploma empat) dan berkompetensi sebagai agen pembelajaran yang dibuktikan dengan kepemilikan sertifikasi pendidik setelah dinyatakan lulus uji kompetensi. Kunandar (2007: 46) mengemukakan bahwa profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sehingga dengan adanya profesionalisme guru diharapkan mampu memiliki kompetensi dalam melaksanakan, malaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yaitu meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi profesional. Pada umumnya kondisi sekolah
1
yang ada masih terdapat guru yang belum profesional. Kompetensi guru yang ada di sekolah tersebut belum sepenuhnya memenuhi kriteria sebagaimana yang diinginkan oleh persyaratan guru profesional. Oleh karena itu, pemerintah mengadakan program sertifikasi keguruan dengan mensyaratkan pengajar memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 sesuai dengan bidangnya masing- masing sehingga menjadi tenaga professional. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul “PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBONGAN”. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu adakah terdapat pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, adakah pengaruh profesionalisme guru terhadap kinerja guru di Kecamatam Wirosari, Kabupaten Grobogan, adakah pengaruh sertifikasi dan profesionalisme guru di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh positif sertifikasi terhadap kinerja guru di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, untuk mengetahui
pengaruh
positif
profesionalisme
guru
terhadap
kinerja
guru
diKecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, untuk mengetahui sertifikasi dan profesionalisme guru terhadap kinerja guru di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : (1) Memberikan sumbangan saran dan pemikiran para guru dan lembaga pendidikan pada umumnya tentang pengaruh sertikasi dan profesionalisme guru terhadap kinerja guru.(2) Untuk menambah wawasan keilmuan bagi penulis pada khususnya bagi pembaca pada umumnya tentang pengaruh sertifikasi dan profesionalisme guru terhadap kinerja guru. 2
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. (2) terdapat pengaruh professionalism guru terhadap kinerja guru di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. (3) terdapat pengaruh sertifikasi dan profesionalisme guru terhadap kinerja guru di kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. LANDASAN TEORI Dengan terjadinya proses komunikasi yang baik antara kepala sekolah dengan guru, dan guru dengan siswa
dalam proses pembelajaran dapat mempercepat
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, dan ini merupakan suatu sistem kinerja yang member nilai tambah bagi sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas siswa dalam belajar. Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/ organisasi tempat mereka bekerja. Selanjutnya tentang kinerja guru, Jalal (2001: 293) menjelaskan adalah kemampuan guru untuk meningkatkan efektifivitas mengajarnya, mengatasi persoalan- persoalan praktis dalam proses pembelajaran. Kinerja guru ditunjukkan pada kegiatan merencanakan, melaksananakan dan menilai proses pembelajaran. Selain itu hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kinerja guru yang tinggi diperlukan adanya faktor yang mempengaruhi kinerja guru sehingga pemerintah menyelenggarakan program sertifikasi guru sebagai upaya untuk meningkatnya mutu dan martabat guru dan profesionalisme guru untuk meningkatkan kinerjanya secara utuh. Muslich (2007) Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi guru bertujuan untuk : menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional,
3
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, meningkatkan kesejahteraan guru, serta meningkatkan martabat guru dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Selain sertifikasi, profesionalisme guru juga memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja guru. Sebab dengan adanya profesionalisme guru diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. Menurut Mulyasa (2007), sertifikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada suatu pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Jadi sertifikasi disini diartikan pemberian sertikat kepada guru yang telah dinyatakan lulus uji kompentensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Melalui sertifikasi ini diharapkan guru menjadi pendidik yang profesional, yaitu pendidikkan minimal S-1 (Strata satu)/D-4 (Diploma empat) dan berkompetensi sebagai agen pembelajaran yang dibuktikan dengan kepemilikan sertifikasi pendidik setelah dinyatakan lulus uji kompetensi. Jadi dengan diadakannya sertifikasi guru diharapkan mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar mampu mengelola potensi peserta didik sebagai agen pembelajaran. Tujuan dari sertifikasi ini untuk melindungi profesi pendidik dan tenaga kependikan. sertifikasi guru, program tersebut sebagai motivasi peningkatan kinerja guru. Kunandar (2007: 46) mengemukakan bahwa profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sehingga dengan adanya profesionalisme guru diharapkan mampu memiliki kompetensi dalam melaksanakan, malaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yaitu meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi profesional.
4
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif, karena data yang diperoleh berasal dari gambaran data yang berbentuk angka yang kemudian diinteprestasikan. Subyek penelitian ini adalah seluruh guru ( 74 Guru yang bersertifikat) di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Obyek penelitian ini berhubungan dengan sertifikasi dan profesionalisme guru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang bersertikat pendidik yang terdiri dari 74 guru yang bersertifikat. Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 maka penelitian ini tidak menggunakan sampel dan sampling, sehingga disebut dengan penelitian populasi. Sumber data diperoleh melalui data primer yang digunakan adalah sertifikasi, profesionalisme guru diperoleh dari sebaran angket. Data sekunder yang digunakan adalah buku- buku bacaan yang digunakan untuk memperkuat data yang disajikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nama guru yang bersertifikat pendidik.
5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Analisis Regresi Linear Ganda Tabel 4.12. Ringkasan hasil analisis regresi linear ganda Variabel
Koefisien Regresi
t
Sig
Konstanta
8,406
2,038
0,047
Sertifikasi
0,334
3,251
0,002
Profesionalisme guru
0,442
3,940
0,000
F hitung = 22,350 R2 = 0,467 Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh persamaan regresi linear ganda sebagai berikut : Y = 8,406 + 0,334X1 + 0,442X2. Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja guru di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan dipengaruhi oleh sertifikasi dan profesionalisme guru. 2. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh nilai thitung sebesar 3,251 dengan signifikansi 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,251 > 2,008 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,002. Sehingga dapat disimpulakn Sertifikasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja guru pada guru SD di Kecamatan Wirosari, Kab. Grobogan. Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai thitung sebesar sebesar 3,940 dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,940 > 2,008 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Sehinga dapat disimpulkan Profesionalisme guru berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja guru pada guru di Kecamatan Wirosari, Kab. Grobogan.
6
Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai Fhitung sebesar sebesar 22,350 dengan siginifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 22,350 > 3,179 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Sehingga dapat disimpulkan Sertifikasi dan profesionalisme guru secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru pada guru di Kecamatan Wirosari, Kab. Grobogan. 3. Koefesien Determinasi Berdasarkan analisis data menggunakan alat bantu program SPSS 12.0, diketahui bahwa nilai kofisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,467. Arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel sertifikasi dan profesionalisme guru terhadap kinerja guru adalah sebesar 46,7%, sedangkan sisanya 53,3% dipengaruhi oleh variabel lain. 4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel sertifikasi memberikan sumbangan relatif sebesar 43,3% dan sumbangan efektif 20,2%. Variabel profesionalisme guru memberikan sumbangan relatif sebesar 56,7% dan sumbangan efektif 26,5%. Berdasarkan besarnya sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel profesionalisme guru memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja guru dibandingkan variabel sertifikasi.
Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sertifikasi dan profesionalisme guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru. . Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier berganda Y = 8,406 + 0,334X1 + 0,442X2. berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel sertifikasi dan profesionalisme guru secara bersama sama berpengaruh terhadap kinerja guru.
7
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu,251 > 2,008 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,002. Dengan sumbangan relatif sebesar (43, 3%)sumbangan efektif yang cukup besar (20,2%). Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi profesionalisme guru maka semakin tinggi pula kinerja guru, sebaliknya makin rendah profesionalisme guru maka semakin rendah pula kinerja guru. Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu yaitu 22,350 > 3,179 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. dengan sumbangan relatif sebesar (56,7%) dan sumbangan efektif (26,5%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi profesionalisme guru maka semakin tinggi pula kinerja guru, sebaliknya makin rendah profesionalisme guru maka semakin rendah pula kinerja guru. Hasil uji hipotesis ketiga diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu22,350 > 3,179 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti secara bersama-sama sertifikasi dan profesionalisme guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi variabel sertifikasi dan profesionalisme guru akan diikuti peningkatan kinerja guru , sebaliknya
kecenderungan
penurunan
kombinasi
variabel
sertifikasi
dan
profesionalisme guru akan diikuti penurunan kinerja guru. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,467 bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel sertifikasi dan profesionalisme guru terhadap kinerja guru adalah sebesar 46,7% sedangkan 53,3% dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variable sertifikasi memberikan sumbangan relatif sebesar 43,3% dan sumbangan efektif 20,2%. Variabel profesionalisme guru memberikan sumbangan relatif sebesar 56,7% sumbangan efektif 26,5%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel profesinalisme guru memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja guru dibandingkan variabel sertifikasi. Jadi sertifikasi dan profesionalisme 8
guru yang dimiliki subjek tergolong tinggi yakni guru- guru memiliki sertifikasi positif dan profesionalisme terhadap tanggung jawab pada bidang keahliannya, tanggung jawab moral, tanggung jawab intelektual, tanggung jawab sosial terhadap kinerjanya. Kinerja seorang guru dikatakan baik jika guru telah melakukan unsur – unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya. Berarti kinerja guru yang yang memiliki subjek tergolong tinggi dapat diartikan bahwa kondisi ini dapat di interprestasikan bahwa guru SD di Kec. Wirosari memiliki kinerja yang tinggi.
KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh sertifikasi terhadap kinerja di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. 2. Terdapat pengaruh profesionalisme guru terhadap kinerja di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. 3. Terdapat pengaruh sertifikasi dan profesionalisme guru secara bersama sama terhadap kinerja guru di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. 4. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,467 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh sertifikasi dan profesionalisme guru terhadap kinerja guru adalah sebesar 46,7% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. 5. Hasil uji sumbangan relatif variabel sertifikasi sebesar 43,3% dan sumbangan efektif sebesar 20,2%
sedangkan sumbangan relatif untuk variabel
profesionalisme guru sebesar 56,7% dan sumbangan efektif sebesar 26,5%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif tersebut nampak 9
bahwa variabel profesionalisme guru memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja guru dibandingkan dengan variabel sertifikasi.
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2009. Guru Profesional ( Menguasai Metode dan Terampil Mengajar). Bandung: Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta. ________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Modul pembelajran. Direktorat Jendral Peningkatan Mutu pendidik Dan Tenaga Kependidikan. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Jawa Tengah. Fatimah, IKa Wahyuni Siti. 2011. Pengaruh Pendidikan
Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru
Agama Islam Di MAN 1 BOYOLALI
Tahun
Ajaran
2010/2011. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Hamalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
10
Jalal. Sais. 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adi Cita. Kartono, et. all. 2011. Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang diselenggarakan oleh Panitia Sertifikasi Guru Rayon 113 Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2001). Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: PT. Remaja Posdakarya. Mathis, Robert L dan Jackson, John H.2002. Manajemen SDM. Jakarta: Salemba Empat. Mulyasa. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _______. 2007. Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muslich, M. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesioanalisme Pendidik. Jakarta: PT Bumi Aksara. RI. 2003. Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara. Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
11
Segala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesioanal Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Slamento, 2003. Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sudjana. 2003. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. _______. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sujanto, Bedjo. 2009. Cara Efektif Menuju Sertifikasi Guru. Jakarta: Raih Asa Sukses. Sukardi, Sari, 2008. Pengaruh Sertifikasi Guru terhadap Kinerja Guru Ekonomi Akuntansi SMA dan SMK Negeri se Kota Semarang Tahun 2007. UNNES. Trianto dan Tutik, Titik Triwulan. 2007. Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi & Kesejahteraan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Udin, S. Winataputra. 2001. Model- model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PAUPPAI. Undang- Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Winarno Surakhmad. 2001. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.
12