PENGARUH SERTIFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Erni Sulastri NIM 7101407122
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
: Kamis
Tanggal : 19 Mei 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Y. Titik Haryati, M.Si. NIP. 195206221976122001
Kusumantoro, S.Pd.,M.Si. NIP. 197805052005011001
Mengetahui: Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr. Partono Thomas, M.S. NIP.195212191982031002
ii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di dalam Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Jum’at
Tanggal
: 10 juni 2011
Penguji
Dra. Margunani, M.P. NIP. 195703181986012001 Anggota I
Anggota II
Dra. Y. Titik Haryati, M.Si. NIP. 195206221976122001
Kusumantoro, S.Pd.,M.Si. NIP. 197805062005011001 Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan berlaku.
Semarang, Mei 2011
Erni Sulastri NIM 7101407122
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Do the best for all, and be the best of all Ilmu itu di hiasi dengan amal, bukan dengan berbangga-bangga dan berharapharap. Hidup pemuda/i itu demi Allah harus dengan ilmu dan taqwa, apabila keduanya tidak ada, maka tak berarti hidup bagi dirinya. Persembahan 1. Bapak, Ibu dan keluargaku tercinta yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, dorongan dan doanya yang tiada henti. 2. Keluarga
besar
Prodi
angkatan
2007
terimaksih
semangat dan motivasinya. 3. Almamater UNNES tercinta.
v
Koperasi atas
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENGARUH SERTIFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA, KABUPATEN PATI”. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi Pendidikan Koperasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Selama mengadakan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan dan dorongan dari semua pihak yang sangat besar, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak ternilai kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. S. Martono, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 3. Dr. Partono Thomas, M.S., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 4. Dra. Y Titik Haryati, M.Si.,dan Kusumantoro, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I dan II, yang penuh perhatian dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan arahan dari awal sampai akhir penyelesaian skripsi ini. 5. Dra. Margunani, M.P., selaku dosen penguji atas segala saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
vi
6. Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd., Kepala LP3 Universitas Negeri Semarang dan Prof. Dr. Sunandar, M.Si, Ketua Penyelenggara Sertifikasi IKIP PGRI Semarang, yang telah berkenan memberikan data dokumentasi nilai portofolio sertifikasi guru SMA Negeri 1 Juwana Kabupten Pati. 7. Drs. Sumaryo, M.Pd, Kepala sekolah SMA Negeri 1 Juwana, yang telah memberikan ijin penelitian. 8. Guru SMA Negeri 1 Juwana yang telah memberikan bantuan dalam penelitian. 9. Semua pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga bantuannya merupakan amal shalih dihadapan Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari siapa saja untuk perbaikan selanjutnya. Akhirnya penulis mengharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang,
Penulis
vii
Mei 2011
SARI Sulastri, Erni. 2011. ”Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Juwana, Kabupaten Pati”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Y Titik Haryati, M.Si. II. Kusumantoro, S.Pd, M.Si. Kata kunci : Kinerja Guru, Sertifikasi Guru, Motivasi Kerja Kualitas pendidikan akan terwujud jika proses belajar mengajar di kelas berlangsung dengan baik. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya komponen yang mendukung, salah satunya adalah kinerja guru yang profesional. Kinerja guru dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya motivasi dan sertifikasi. Guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi maka akan menghasilkan kinerja yang tinggi, dan seorang guru yang yang memiliki penghasilan yang bagus, maka kinerjanya juga akan bagus. Oleh karena itu, permasalahan yang diangkat adalah : (1) adakah pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru, (2) seberapa besar pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) adakah pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru, (2) seberapa besar pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian adalah seluruh guru yang sudah tersertifikasi, yang berjumlah 37 orang, karena semua guru yang tersertifikasi dijadikan objek dalam penelitian, maka disebut penelitian populasi. Variabel bebas yang dikaji dalam penelitian ini adalah sertifikasi guru ( ) dan motivasi kerja ( ) sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru (Y). Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan angket. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi baik parsial maupun simultan. Hasil analisis menunjukkan bahwa, variabel kinerja guru sertifikasi secara umum dalam kriteria sangat tinggi, variabel sertifikasi guru dalam kriteria cukup tinggi, dan variabel motivasi kerja guru dalam kriteria tinggi. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial, variabel sertifikasi guru berpengaruh terhadap kinerja guru, dan variabel motivasi kerja juga berpengaruh terhadap kinerja guru. Berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan, variabel sertifikasi guru dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Kesimpulan yang diambil sebagai berikut: ada pengaruh variabel sertifikasi guru terhadap kinerja guru, ada pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru dan ada pengaruh antara sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Adapun saran yang disumbangkan adalah, kepada Diknas Kabupaten Pati untuk mengupayakan pendidikan dan pelatihan secara rutin guna meningkatkan kompetensi guru, kepada Pemerintah Daerah agar meningkatkan frekuensi momen lomba-lomba di kalangan guru, dan kepada pihak sekolah agar menanamkan budaya menulis dan meneliti dikalangan guru yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu proses pembelajaran. viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................
iii
PERNYATAAN ............................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
v
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vi
SARI
.....................................................................................................
viii
DAFTAR ISI .................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xiv
BAB
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................
10
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................
10
1.4 Kegunaan Penelitian....................................................................
10
BA B II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja Guru................................................................................
12
2.2 Sertifikasi Guru ...........................................................................
24
2.3 Motivasi Kerja.............................................................................
32
2.4 Kerangka Berfikir........................................................................
40
2.5 Hipotesis......................................................................................
41
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................
43
3.2 Variabel Penelitian ......................................................................
44
3.3 Metode Pengumpulan Data .........................................................
45
ix
3.4 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ..........................
47
3.5 Metode Analisis Data ..................................................................
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...........................................................................
64
4.2 Pembahasan .................................................................................
83
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................
92
5.2 Saran ...........................................................................................
93
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
94
LAMPIRAN ..................................................................................................
97
x
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1.1
Target Peningkatan Kualifikasi dan Sertifikasi Guru Secara Nasional ..
7
1.2
Data Kinerja Guru sebelum tersertifikasi dalam Supervisi Kunjungan Kelas 9
3.1
Populasi Penelitian .................................................................................
43
3.2
Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Kerja .............................................
48
3.3
Hasil Uji Validitas Angket Kinerja Guru ................................................
48
3.4
Kategori Skor Variabel Kinerja Guru .....................................................
52
3.5
Kategori Skor Kualifikasi Akademik ......................................................
53
3.6
Kategori Skor Pendidikan dan Pelatihan ................................................
53
3.7
Kategori Skor Pengalaman Mengajar .....................................................
54
3.8
Kategori Skor Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran ...................
54
3.9
Kategori Skor Penilaian dari Atasan dan Pengawas ...............................
55
3.10 Kategori Skor Prestasi Akademik ...........................................................
55
3.11 Kategori Skor Karya Pengembangan Profesi ..........................................
56
3.12 Kategori Skor Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah .................................
56
3.13 Kategori Skor Pengalaman Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial 57 3.14 Kategori Skor Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan..
57
3.15 Kategori Skor Variabel Motivasi Kerja ..................................................
58
4.1
Ketenagaan Menurut Status Kepegawaian, Jabatan, Golongan dan Pendidikan Terakhir ...................................................................................................
64
4.2
Distribusi Kinerja Guru Sertifikasi .........................................................
65
4.3
Distribusi Kinerja Guru Sertifikasi untuk Indikator Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran............................................................................
4.4
Distribusi Kinerja Guru Sertifikasi untuk Indikator Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ...........................................................................................
4.5
65
66
Distribusi Kinerja Guru Sertifikasi untuk Indikator Evaluasi/ Penilaian Pembelajaran ...........................................................................................
67
4.6
Distribusi Kualifikasi Akademik.............................................................
67
4.7
Distribusi Pendidikan dan Pelatihan .......................................................
68
xi
4.8
Distribusi Pengalaman Mengajar ............................................................
69
4.9
Distribusi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran .........................
70
4.10 Distribusi Penilaian dari Atasan dan Pengawas ......................................
70
4.11 Distribusi Prestasi Akademik ..................................................................
71
4.12 Distribusi Karya Pengembangan Profesi ................................................
72
4.13 Distribusi Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah ........................................
73
4.14 Distribusi Pengalaman Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial .
74
4.15 Distribusi Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan ........
75
4.16 Distribusi Motivasi Kerja ........................................................................
76
4.17 Distribusi Motivasi Kerja per Indikator ..................................................
76
4.18 Analisis Regresi Linier Berganda ...........................................................
77
4.19 Hasil Perhitungan Uji F ...........................................................................
79
4.20 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ...............................................
80
4.21 Hasil Perhitungan Uji Multikolinieritas ..................................................
80
4.22 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ...........................................................
83
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1
Kerangka Berfikir....................................................................................
41
4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................................
81
4.2
Histogram Hasil Uji Nurmalitas .............................................................
82
4.3
Normal P-P Plot Uji Normalitas .............................................................
82
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Daftar Nama Guru Sertifikasi SMA Negeri 1 Juwana .........................
98
2.
Data Sertifikasi Guru SMA Negeri 1 Juwana Tahun 2008-2010 ........
99
3.
Data Sertifikasi Guru Tahun 2008 .......................................................
100
4.
Data Sertifikasi Guru Tahun 2009-2010 ..............................................
101
5.
Keterangan Simbol Komponen Sertifikasi...........................................
102
6.
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .............................................................
104
7.
Angket Uji Coba Penelitian .................................................................
105
8.
Angket Penelitian .................................................................................
111
9.
Analisis Validitas-Reliabilitas Motivasi Kerja.....................................
117
10.
Analisis Validitas-Reliabilitas Kinerja Guru .......................................
118
11.
Perhitungan Validitas Instrumen ..........................................................
119
12.
Perhitungan Reliabilitas Instrumen ......................................................
121
13.
Tabulasi Data Motivasi Kerja ..............................................................
123
14.
Tabulasi Data Kinerja Guru .................................................................
124
15.
Penentuan Kriteria dalam Analisis Deskriptif......................................
125
16.
Deskripsi Data Motivasi Kerja .............................................................
129
17.
Deskripsi Data Kinerja Guru ................................................................
131
18.
Tabulasi Data Supervisi Kunjungan Kelas ..........................................
132
19.
Deskripsi Data Supervisi Kunjungan Kelas .........................................
134
20.
Surat Permohonan Pinjam Data Sertifikasi ke LP3 Unnes ..................
135
21.
Surat Permohonan Pinjam Data Sertifikasi ke IKIP PGRI ..................
136
22.
Surat Tembusan dari IKIP PGRI..........................................................
137
23.
Surat Ijin Penelitian di SMA Negeri 1 Juwana ....................................
138
24.
Surat Keterangan Penelitian .................................................................
139
25.
Surat Rekomendasi...............................................................................
140
xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang sangat dinamik dewasa ini, kita sungguh sangat sedih melihat
kenyataan bahwa anak-anak bangsa
yang
bisa mengisi
kesempatan yang terbuka luas diseluruh dunia hanya terbatas dalam bidangbidang yang memberi nilai tambah yang relatip rendah. Salah satu sebabnya adalah karena sumber daya manusia yang kita miliki kualitasnya masih rendah. Banyak kesempatan lewat begitu saja karena sumber daya yang jumlahnya melimpah tidak ada yang cocok, atau bahkan tidak pernah dipersiapkan untuk itu. Rendahnya kualitas sumber daya manusia akan menjadi penghambat dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era persaingan mutu. Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan di segala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketertinggalan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mempererat pembangunan dewasa ini. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya komponen yang mendukung, yang salah satunya adalah kinerja guru yang profesional. Guru merupakan faktor yang dominan dan penting dalam pendidikan formal, karena keberadaan guru sangat berpengaruh terhadap semua sumber daya pendidikan yang ada. Guru profesional harus memiliki persepsi filosofis dan ketanggapan
1
2
yang bijaksana agar lebih mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya (Sardiman, 2007:133). Menurut Kariman dalam Uno (2008:18), profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis
pengetahuan,
yaitu pemahaman tentang pembelajaran,
kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Secara formal, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional. Sebagai tenaga profesional, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik S-1 (strata satu) atau D-4 (diploma empat) dalam bidang yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran. Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik S-1/D-4 dibuktikan dengan ijazah yang diperolehnya dari lembaga pendidikan tinggi sedangkan persyaratan relevansinya dibuktikan dengan kesesuaian antara bidang pendidikan yang dimiliki dengan mata pelajaran yang diampu di sekolah. Sementara itu, persyaratan penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran (yang meliputi
kompetensi
kepribadian, kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial) dibuktikan dengan sertifikat sebagai pendidik. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3
Lebih lanjut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen tersebut mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Adapun tugas keprofesionalan guru dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas-tugas guru dalam kelembagaan merupakan bentuk kinerja guru. Apabila kinerja guru meningkat, maka berpengaruh pada peningkatan kualitas keluaran atau outputnya. Menurut Journal Education Leadership dalam Aqib (2009:2) ada empat ukuran seorang guru itu dinyatakan profesional: (1) memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya, (2) secara mendalam menguasai bahan ajar dan cara mengajarkannya, (3) bertanggung jawab memantau kemampun belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, (4) seyogianya menjadi bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya. Malcolm Allerd dalam Aqib (2009:3), mengatakan bahwa selain keempat aspek tersebut, sifat dan kepribadian seorang guru sangat penting bagi proses pembelajaran adalah adaptabilitas, antusiasme, kepercayaan diri, ketelitian, empati dan kerjasama yang baik. Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru terkait dengan profesinya sebagai pengajar, yakni (1) tugas dalam bidang
4
profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih peserta didik, (2) tugas dalam bidang kemanusiaan meliputi bahwa guru di sekolah harus dapat menjadi orang tua kedua, dapat memahami peserta didik, membantu peserta didik dalam mentransformasikan dan mengidentifikasikan diri peserta itu sendiri, (3) tugas dalam bidang kemasyarakatan meliputi membantu masyarakat untuk dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan mencerdaskan bangsa Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila, (Uzer dalam Uno, 2008:20) Banyak hadist yang mengungkap keutamaan guru. Pahala yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya sangat menggiurkan. Ketika sistem rantai penjualan yang sekarang populer dengan nama MLM (Multi Lavel Marketing), maka sistem pahala guru juga demikian. Bahkan ketika model tunai jadi primadona, sistem ini juga berlaku untuk guru. Sebagaimana Hadist Rasulullah saw. Barang siapa mengajak kepada kebaikan maka baginya pahalanya seperti pahala yang diperoleh dari mereka yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun. Dan barang siapa menunjukkan/mengajak kesesatan maka diapun akan mendapatkan dosa seperti dosa yang akan ditanggung mereka yang melakukannya, tanpa mengurangi dosanya sedikitpun. (HR. Muslim dalam Aqib, 2009:4). Kinerja guru SMA (Sekolah Menengah Atas) akan berbeda dengan kinerja guru TK, SD/MI maupun SMP/MTs. Hal ini dapat terlihat pada alokasi waktu jam kerja dalam kegiatan pembelajaran di kelas, pada jenjang TK satu jam tatap muka dilaksanakan selama 30 menit, pada jenjang SD 35 menit, pada jenjang SMP 40 menit, sedangkan pada jenjang SMA selama 45 menit.
5
Kinerja guru dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: faktor kemampuan dan faktor motivasi (Sutemeister dalam Soekarno, 2009). Motivasi merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2007:73), bila motivasi kerjanya tinggi maka akan berpengaruh pada kinerja yang tinggi dan sebaliknya jika motivasinya rendah maka akan menyebabkan kinerja yang dimiliki tersebut rendah. Sekolah merupakan organisasi yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Agar kerjasama dapat berjalan baik, maka semua unsur dalam organisasi terutama sumber daya manusia harus dapat terlibat secara aktif dan memiliki dorongan untuk bersamasama mencapi tujuan. Pimpinan dalam hal ini berperanan penting untuk menggerakkan bawahan termasuk juga dirinya sendiri. Agar sumber daya manusia dapat digerakkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi maka perlu dipahami motivasi mereka dalam bekerja terutama untuk para guru adalah penekanan pada motivasi kerja mereka. Pemberian motivasi kepala sekolah kepada guru maupun motivasi yang timbul dari diri guru sendiri untuk bekerja sambil berprestasi akan mampu mencapai kepuasan kerjanya, tercapainya kinerja organisasi yang maksimal dan tercapainya tujuan organisasi. Guru yang mempunyai motivasi kerja tinggi maka ia akan bekerja dengan keras, tekun, senang hati dan dengan dedikasi tinggi sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
6
Guru memiliki peran yang strategis dalam bidang pendidikan, bahkan sumber daya yang lain yang memadai sering kali kurang berarti apabila tidak disertai dengan kualitas guru yang memadai. Apabila guru yang berkualitas kurang ditunjang oleh sumber daya pendukung lain yang memadai, juga dapat mengakibatkan kurang optimal kinerjanya. Peningkatan mutu guru lewat program sertifikasi sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru bagus diikuti dengan penghasilan bagus, diharapakan kinerjanya juga bagus. Apabila kinerja guru bagus maka KBM-nya juga bagus. KBM yang bagus diharapkan dapat membuahkan pendidikan yang bermutu. Pemikiran itulah yang mendasari bahwa guru perlu disertifikasi (Muslich, 2007:8). Program sertifikasi merupakan program pemberian sertifikat bagi guru yang telah memenuhi sejumlah persyaratan menuju guru profesional. Guru yang telah memperoleh sertifikat profesi akan mendapatkan sejumlah hak yang antara lain berupa tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok guru tersebut. Program sertifikasi ini menjadi suatu keharusan bagi bangsa Indonesia di samping karena konsekuensi dari produk hukum di atas, juga secara hakiki karena tekad yang mendalam dari seluruh komponen bangsa yang ingin memperbaiki mutu pendidikan di negeri ini. Secara garis besar, program sertifikasi ini ditujukan kepada: (1) guru dalam jabatan (guru yang telah ada), (2) mahasiswa calon guru. Program sertifikasi bagi guru dalam jabatan maksudnya adalah program pemberian sertifikat bagi seluruh guru di Indonesia yang telah ada baik guru negeri maupun
7
guru swasta yang jumlahnya hampir 2,7 juta (Sarimaya, 2008:9). Berikut disajikan rencana program Depdiknas dalam upaya peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru dalam jabatan. Tabel 1.1 Target Peningkatan Kualifikasi dan Sertifikasi Guru Secara Nasional Kegiatan Tahun Persentase (%) 2009 40% pendidik memenuhi kualifikasi minimum (S1/D4) 2008 37,5% pendidik memenuhi kualifikasi minimum (S1/D4) 2007 34% pendidik memenuhi kualifikasi minimum Kualifikasi (S1/D4) 2006 32% pendidik memenuhi kualifikasi minimum (S1/D4) 2005 30% pendidik memenuhi kualifikasi minimum (S1/D4) 2009 40% pendidik memiliki sertifikasi pendidik 2008 25% pendidik memiliki sertifikasi pendidik Sertifikasi 2007 12,5% pendidik memiliki sertifikasi pendidik 2006 5% pendidik memiliki sertifikasi pendidik 2005 0% pendidik memiliki sertifikasi pendidik Sumber: Depdiknas dalam Sarimaya, 2008:10
Program sertifikasi bagi mahasiswa calon guru maksudnya adalah program yang dirancang untuk mempersiapkan calon-calon guru melalui serangkaian pendidikan formal (Sarimaya, 2008:11). Program ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan guru akibat adanya kekurangan guru ataupun untuk mengganti guru yang telah memasuki usia pensiun. Pelaksanan uji sertifikasi tenaga pengajar/guru adalah untuk menilai kemampuan minimal yang harus dimiliki guru agar dapat melaksanakan tugas seorang guru dengan baik. Menurut Sarimaya (2008:12) program sertifikasi guru bertujuan untuk (1) menentukan
kelayakan
guru
dalam
melaksanakan
tugas
sebagai
agen
8
pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2) peningkatan proses dan mutu hasil pendidikan, dan (3) peningkatan profesionalisme guru. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pendidikan ditentukan oleh
kinerja
guru. Dalam
dunia
pendidikan
guru
memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan, selain guru mendidik pintar anak muridnya
secara akal, (mengasah kecerdesan IQ Intelligence
Quotient), guru juga mendidik siswanya untuk santun dalam budi pekertinya. Menjadi guru yang profesional tidak cukup dengan penguasaan materi saja, akan tetapi mampu mengayomi murid, menjadi contoh atau teladan bagi murid, selalu mendorong murid untuk berbuat lebih baik dan maju, serta menjaga kode etik guru, seperti filosofi Ki Hajar Dewantoro “ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sukardi, diperoleh kesimpulan ada pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru ekonomi akuntansi SMA dan SMK Negeri se Kota Semarang sebesar 59,7%. Kemudian pada tahun 2010, Nurul Khotimah dalam penelitiannya menerangkan bahwa ada pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru IPS SMP Negeri se Kecamatan Pati sebesar 41,3%. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Widodo dan Eka Yuliana menunjukkan ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 20,66%. SMA Negeri 1 Juwana merupakan salah satu lembaga pendidikan formal pada jenjang menengah, yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan
9
lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. SMA Negeri 1 Juwana bernaung di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Pati. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pendidikan, kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dijabarkan menjadi Kurikulum 2006, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan materi umum oleh Tim Departemen Pendidikan Nasional. Berdasarkan survei pendahuluan di sekolah yang akan dijadikan objek penelitian, diketahui bahwa kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana sebelum tersertifikasi dalam supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. (Tabulasi dan deskripsi data pada lampiran 18 dan 19). Tabel 1.2 Data Kinerja Guru sebelum tersertifikasi dalam Supervisi Kunjungan Kelas Interval Skor Interval % Kriteria frekuensi % 81 ≤ skor ≤ 100 61 ≤ skor ≤ 80 41 ≤ skor ≤ 60 21 ≤ skor ≤ 40 skor ≤ 20
81 61 41 21
≤ ≤ ≤ ≤
% ≤ 100 % ≤ 80 % ≤ 60 % ≤ 40 % ≤ 40 Jumlah Sumber: data observasi, di olah (2011)
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
27 10 37
72,97 27,03 100%
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”PENGARUH SERTIFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA, KABUPATEN PATI”. Peneliti berharap hasil penelitian ini nantinya dapat menjadi masukan bagi guru dan lembaga terkait untuk lebih memperhatikan kinerja guru agar lebih
10
ditingkatkan. Dengan kinerja guru yang optimal maka pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa dan mutu pendidikan juga semakin baik. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Adakah pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana baik secara parsial maupun simultan? 2) Seberapa besar pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana baik secara parsial maupun simultan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Adakah pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana baik secara parsial maupun simultan. 2) Seberapa besar pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana baik secara parsial maupun simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1)
Manfaat Teoritis Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan tentang pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru serta dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian yang sejenis.
11
2) Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bekal nanti dalam melaksanakan tugas keseharian sebagai guru, untuk bekerja dengan sungguhsungguh dan dengan kinerja yang tinggi, sehingga akan mencapai hasil yang optimal. b.
Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar yang lebih efisien dan kondusif dalam rangka membentuk kader-kader masa depan dengan kualitas yang membanggakan, serta membantu guru untuk meningkatkan kinerjanya lebih profesional sebagai staf pendidik. c.
Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik
pada sekolah itu sendiri dalam rangka memperbaiki kualitas siswa pada khususnya dan kualitas sekolah pada umumnya. d.
Bagi Penyelenggara Sertifikasi Hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai bahan kajian
mengenai pelaksanaan sertifikasi serta evaluasi dan identifikasi kekurangan selama pelaksanaan sertifikasi.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1
Kinerja Guru Definisi Kinerja Simamora
(2002:423)
memberi batasan kinerja,
kinerja merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris, performance atau job performance tetapi dalam bahasa Inggrisnya sering disingkat menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut juga prestasi
kerja. Kinerja atau prestasi kerja
(performance) diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Prestasi kerja (performance) diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun mutunya. Pengertian di atas menyoroti kinerja berdasarkan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan pekerjaan. Menurut Lembaga Administrasi
Negara (LAN) dalam Sedarmayanti
(2001:50) mengemukakan, performance diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. Fattah dalam Joko Widodo (2007:341) “prestasi kerja atau penampilan kerja (performance) diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan, serta motivasi dalam menghasilkan sesuatu”. Dari berbagai pengertian tentang kinerja di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kemampuan seseorang yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan
12
13
ketrampilan serta motivasi untuk mencapai persyaratan pekerjaan tertentu yang tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun mutunya. 2.1.2 Kinerja Guru Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran (Utami, 2006:13). Kinerja guru yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional selama melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah. Guru merupakan profesi profesional dimana ia dituntut untuk berupaya semaksimal mungkin menjalankan profesinya sebaik mungkin. Sebagai seorang profesional maka tugas guru sebagai pendidik, pengajar dan pelatih hendaknya dapat berimbas kepada siswanya. Dalam hal ini guru hendaknya dapat meningkatkan terus kinerjanya yang merupakan modal bagi keberhasilan pendidikan. Kinerja Guru yang baik tentunya tergambar pada penampilan mereka, baik dari penampilan kemampuan akademik maupun kemampuan profesi menjadi guru, artinya mampu mengelola pengajaran di dalam kelas dan mendidik siswa di luar kelas dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja atau prestasi kerja guru adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang tertuang dalam perumusan skema strategis suatu sekolah. Tugas mengajar merupakan tugas utama guru dalam sehari-hari di sekolah. Kita tidak bisa menyamakan kinerja
14
guru dengan kinerja pegawai/karyawan, walaupun sama-sama berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil. Kinerja guru SMA, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 52 ayat (2) menyatakan bahwa beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Alokasi waktu tatap muka pada jenjang SMA selama 45 menit. Sedangkan sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, menyatakan bahwa jumlah jam tatap muka di SMA dilakukan dengan menata/merencanakan jumlah peserta didik per rombongan belajar sebanyak 32 peserta didik/kelas (PMPTK, Depdiknas:2009). 2.1.3 Penilaian Kinerja Guru Handoko (1992:785) mendefinisikan penilaian kinerja atau prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat mempengaruhi keputusankeputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Adapun kegunaan penilaian kinerja adalah sebagai berikut: 1) mendorong orang atau pun karyawan
agar berperilaku positif atau
memperbaiki tindakan mereka yang di bawah standar. 2) sebagai bahan penilaian bagi manajemen apakah karyawan tersebut telah bekerja dengan baik.
15
3) memberikan dasar yang kuat bagi pembuatan kebijakan peningkatan organisasi. Evaluasi kinerja adalah salah satu bagian dari manajemen kinerja, yang merupakan proses dimana kinerja perseorangan dinilai dan dievaluasi (Soekarno 2009). Ronald T.C. Boyd dalam Soekarno (2009), mengemukakan bahwa evaluasi kinerja guru didesain untuk melayani dua tujuan, yaitu : (1) untuk mengukur kompetensi guru dan (2) mendukung pengembangan profesional. Dalam melaksanakan tugasnya guru tidak berada dalam lingkungan yang kosong. Ia bagian dari sebuah “mesin besar” pendidikan nasional, dan karena itu ia terikat pada rambu-rambu yang telah ditetapkan secara nasional mengenai apa yang mesti dilakukannya. Namun dalam konteks profesionalisme guru dimana mengajar dianggap sebagai pekerjaan profesional, maka guru dituntut untuk profesional dalam melaksanakan tugasnya. Jika kinerja adalah kuantitas dan mutu pekerjaan yang diselesaikan oleh individu, maka kinerja merupakan output pelaksanaan tugas (dalam journal guruvalah). Kinerja untuk tenaga guru umumnya dapat diukur melalui: 1) kemampuan membuat rencana pelajaran. 2) kemampuan melaksanakan rencana pelajaran. 3) kemampuan melaksanakan evaluasi. 4) kemampuan menindaklanjuti hasil evaluasi. Adapun dimensi dari kinerja guru adalah dapat dilihat pada : 1) loyalitas yang tinggi pada tugas mengajar. 2) menguasai dan mengembangkan metode.
16
3) menguasai bahan pelajaran dan menggunakan sumber belajar. 4) bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar. 5) kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya. 6) kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran. 7) melakukan interaksi dengan murid untuk menimbulkan motivasi. 8) kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa. 9) guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya. 10) pemahaman dalam administrasi pengajaran. 2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Kinerja guru dipengaruhi oleh faktor-faktor yang melingkupinya dan masing-masing individu berbeda satu sama lain. Secara garis besar perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu : faktor individu dan situasi kerja. Faktor individu menentukan bagaimana ia dapat mengaktualisasikan dirinya dalam lingkungan pekerjaan, sementara faktor situasi kerja mempengaruhi bagaimana individu dapat mengaktualisikan diri sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Gibson dalam Soekarno (2009), ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu: 1) Variabel individual, terdiri dari: a. kemampuan dan ketrampilan, mental dan fisik b. latar belakang: keluarga, tingkat sosial, penggajian c. demografis: umur, asal-usul, jenis kelamin
17
2) Variabel organisasional, terdiri dari: a. sumberdaya b. kepemimpinan c. imbalan d. struktur e. desain pekerjaan 3) Variabel psikologis, terdiri dari: a. persepsi b. sikap c. kepribadian d. belajar e. motivasi Menurut Tiffin dan Me. Cormick dalam Soekarno (2009), ada dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu: 1) Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, serta faktor individual lainnya. 2) Variabel situasional: a. Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari: metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik (penyinaran, temperatur, dan fentilasi)
18
b. Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Sutemeister dalam Soekarno (2009), mengemukakan pendapatnya, bahwa kinerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1) Faktor kemampuan, meliputi : a. pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan dan minat b. ketrampilan: kecakapan dan kepribadian 2) Faktor motivasi, meliputi : a. kondisi sosial : organisasi formal dan informal, kepemimpinan b. serikat kerja kebutuhan individu : fisiologis, sosial dan egoistik. c. kondisi fisik : lingkungan kerja. Dari paparan di atas dapat dilihat bahwa banyak faktor dan variabel yang mempengaruhi kinerja guru. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam diri, dan juga dapat berasal dari luar atau faktor situasional. Disamping itu, selain kinerja guru dipengaruhi oleh motivasi juga dipengaruhi oleh uji sertifikasi. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 Ayat (2), menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.
19
Berdasarkan visi tersebut, kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat guru serta perannya sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sejalan dengan fungsi tersebut, kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk meningkatkan penghargaan terhadap tugas guru, kedudukan guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu di kukuhkan dengan pemberian sertifikat pendidik. Dalam melaksanakan tugasnya, guru harus memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum sehingga memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya secara professional (UUGD No.14 dalam Sarimaya, 2008:154). Guru merupakan suatu jabatan atau profesi yang menuntut suatu keahlian khusus, karena harus didukung dengan komponen-komponen yang menunjang profesi tersebut, seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Karena untuk menjadi guru dibutuhkan keahlian khusus, maka ia harus lulus pendidikan keguruan atau pendidikan profesi dan harus lulus ujian sertifikasi, baik ujian tertulis, kinerja maupun portofolio (Sudiyanto, 2010).
20
2.1.5 Indikator Kinerja Guru Berkenaan dengan kepentingan penilaian terhadap kinerja guru, Georgia Departemen
of
Education
telah
mengembangkan
teacher
performance
assessment instrument yang kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Dharma (2008:22) mengemukakan, alat penilaian kemampuan guru, meliputi: (1) rencana pembelajaran (teaching plans and materials) atau disebut dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), (2) prosedur pembelajaran (classroom procedure), dan (3) hubungan antar pribadi (interpersonal skill). Adapun indikator penilaian menurut Dharma (2008:22) terhadap kinerja guru dilakukan terhadap tiga kegiatan pembelajaran di kelas yaitu: 1) Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran Tahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar. Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Unsur/komponen yang ada dalam silabus terdiri dari: a. Identitas Silabus b. Stándar Kompetensi (SK) c. Kompetensi Dasar (KD) d. Materi Pembelajaran e. Kegiatan Pembelajaran f. Indikator
21
g. Alokasi waktu h. Sumber pembelajaran 2) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar, dan penggunaan metode serta strategi pembelajaran. Semua tugas tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaanya menuntut kemampuan guru. a. Pengelolaan Kelas Kemampuan menciptakan suasana kondusif di kelas guna mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan adalah
tuntutan bagi seorang guru
dalam pengelolaan kelas. Kemampuan guru dalam memupuk kerjasama dan disiplin siswa dapat diketahui melalui pelaksanaan piket kebersihan, ketepatan waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap akan memulai proses pembelajaran, dan melakukan pengaturan tempat duduk siswa. Kemampuan lainnya dalam pengelolaan kelas adalah pengaturan ruang/ setting tempat duduk siswa yang dilakukan bergantian, tujuannya memberikan kesempatan belajar secara merata kepada siswa. b. Penggunaan Media dan Sumber Belajar Kemampuan lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran yang perlu dikuasai guru di samping pengelolaan kelas adalah menggunakan media dan sumber belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (materi pembelajaran), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
22
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses pembelajaran (Ibrahim dan Sayodih, 1993:78). Sedangkan yang dimaksud dengan sumber belajar adalah buku pedoman. Kemampuan menguasai sumber belajar di samping mengerti dan memahami buku teks, seorang guru juga harus berusaha mencari dan membaca buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan guna meningkatkan kemampuan terutama untuk keperluan perluasan dan pendalaman materi, serta pengayaan dalam proses pembelajaran. Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar tidak hanya menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak, media audio, dan media audio visual. Tatapi kemampuan guru di sini lebih ditekankan pada penggunaan objek nyata yang ada di sekitar sekolahnya. Dalam kenyataan di lapangan guru dapat memanfaatkan media yang sudah ada (by utilization) seperti globe, peta, gambar dan sebagainya, atau guru dapat mendesain media untuk kepentingan pembelajaran (by design) seperti membuat media foto, film, pembelajaran berbasis komputer, dan sebagainya. c. Penggunaan Metode Pembelajaran Kemampuan berikutnya adalah penggunaan metode pembelajaran. Guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan materi
yang
akan disampaikan. Menurut Ibrahim dan Sayodiah
(1993:74), ”Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan dilihat dari berbagai sudut, namun yang penting bagi guru metode manapun yang digunakan harus jelas tujuan yang akan dicapai”.
23
Karena siswa memiliki interes yang sangat heterogen idealnya seorang guru harus menggunakan multi metode, yaitu memvariasikan penggunaan metode pembelajaran di dalam kelas seperti metode ceramah dipadukan dengan tanya jawab dan penugasan atau metode diskusi dengan pemberian tugas dan seterusnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan siswa, dan menghindari terjadinya kejenuhan yang dialami siswa. 3) Evaluasi/Penilaian Pembelajaran Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini seorang guru di tuntut memiliki kemampuan dalam menentukan pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusunan alat-alat evaluasi, pengolahan, dan penggunaan hasil evaluasi. Pendekatan atau cara yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi/ penilaian hasil belajar adalah melalui Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN adalah cara penilaian dimana keberhasilan seorang siswa ditentukan oleh posisinya diantara siswa yang mengikuti evaluasi. Siswa yang mendapat skor paling besar di kelasnya, adalah siswa yang memiliki kedudukan tertinggi di kelasnya. Sedangkan PAP adalah cara penilaian dimana keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mengikuti pelajaran ditentukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelum penilaian diselenggarakan. Nilai tertinggi adalah nilai sebenarnya berdasarkan jumlah soal tes yang dijawab dengan benar oleh siswa (Soedarno, dkk 2007:70-71).
24
Kemampuan lainnya yang perlu dikuasai guru pada kegiatan evaluasi/penilaian hasil belajar adalah menyusun alat evaluasi. Alat evaluasi meliputi: tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Seorang guru dapat menentukan alat tes tersebut sesuai dengan materi yang disampaikan. Bentuk tes tertulis yang banyak dipergunakan guru adalah ragam benar/ salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi, dan jawaban singkat. Tes lisan adalah soal tes yang diajukan dalam bentuk pertanyaan lisan dan langsung dijawab oleh siswa secara lisan. Tes ini umumya ditujukan untuk mengulang atau mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Tes perbuatan adalah tes yang dilakukan guru kepada siswa. Dalam hal ini siswa diminta melakukan atau memperagakan sesuatu perbuatan sesuai dengan materi yang telah diajarkan seperti pada mata pelajaran kesenian, ketrampilan, olah raga, komputer, dan sebagainya. 2.2
Sertifikasi Guru
2.2.1 Definisi Sertifikasi Sertifikasi menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 butir 11 adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Menurut Muslich (2007:2), sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang
25
layak. Menurut Sarimaya (2008:9), program sertifikasi merupakan program pemberian sertifikat bagi guru yang telah memenuhi sejumlah persyaratan menuju guru profesional. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, sertifikasi adalah suatu program pemberian sertifikat kepada guru yang telah memenuhi berbagai persyaratan tertentu dan dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak. 2.2.2 Dasar Pelaksanaan Sertifikasi Dasar utama pelaksanaan sertifikasi adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) yang disahkan tanggal 30 Desember 2005. Pasal yang menyatakannya adalah Pasal 8: guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal
lainnya adalah Pasal 11, ayat (1) menyebutkan bahwa sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Landasan hukum lainnya adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan yang ditetapkan pada tanggal 4 Mei 2007, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.
26
2.2.3 Kompetensi Guru dalam Sertifikasi Kompetensi menurut Kepmendiknas No. 045/U/2002 dalam Muslich (2007:12) adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Jadi, kompetensi guru dapat difahami sebagai tindakan kebulatan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14/2005 Pasal 10 dan Peraturan Pemerintah No.19/2005 Pasal 28 dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Keempat jenis kompetensi guru diuraikan sebagai berikut: 1) Kompetensi Kepribadian Kompetensi
kepribadian
merupakan
kemampuan
personal
yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. 2) Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 3) Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
27
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. 4) Kompetensi Sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. 2.2.4 Komponen Portofolio Sertifikasi Dalam Buku 1 Panduan Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2007 yang disusun oleh Tim Sertifikasi Pusat (2007), sertifikasi adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Adapun fungsi portofolio dalam sertifikasi guru antara lain: 1) untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. 2) wahana guru untuk menampilkan dan/atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung. 3) informasi/data
dalam
memberikan
pertimbangan
tingkat
kelayakan
kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. 4) dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi (layak menadapatkan sertifikasi pendidik atau belum)
28
5) dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru. Pada sertifikasi guru, uji kompetensi terhadap empat komponen kompetensi (kepribadian, pedagogik, profesional dan sosial) dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yaitu penilaian terhadap kumpulan dokumen yang diarahkan pada sepuluh komponen. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi: 1) Kualifikasi Akademik Kualifikasi akademik, yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S3) maupun nongelar (D-4 atau Post Graduate diploma), baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik dalam komponen ini dapat berupa ijazah atau sertifikat diploma. 2) Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan, yaitu pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik. Bukti fisik dalam komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat.
29
3) Pengalaman Mengajar Pengalaman mengajar, yaitu masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang. Bukti fisik dalam komponen ini dapat berupa surat keputusan/surat keterangan yang sah dari lembaga yang berwenang. 4) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran, yaitu persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka. Bukti fisik dalam komponen ini dapat
berupa dokumen perencanaan pembelajaran (RP/
RPP/SP/RPI) yang diketahui dan disahkan oleh atasan. Pelaksanaan pembelajaran, yaitu kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dan pembelajaran individual. Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil penilaian oleh kepala sekolah dan/atau pengawas tentang pelaksanaan pembelajaran yang dikelola oleh guru. 5) Penilaian dari Atasan dan Pengawas Penilaian dari atasan dan pengawas, yaitu penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspek-aspek ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreativitas, kemampun menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan bekerjasama. 6) Prestasi Akademik Prestasi akademik, yaitu prestasi yang dicapai guru, utamanya yang terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia
30
penyelenggara. Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan, atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara. 7) Karya Pengembangan Profesi Karya pengembangan profesi, yaitu suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut. 8) Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Keikutsertaan dalam forum ilmiah, yaitu partisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya. Bukti fisik yang yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat/piagam bagi narasumber, dan sertifikat/piagam bagi peserta. 9) Pengalaman Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, yaitu pengalaman guru menjadi pengurus organisasi kependidikan, organisasi sosial, dan/atau mendapat tugas tambahan. Bukti fisik yang dilampirkan adalah keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang. 10) Pengahargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan, yaitu penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif, kualitatif dan relevansi. Bukti fisik yang dilampirkan berupa foto kopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan.
31
2.2.5 Manfaat Sertifikasi Undang-Undang Guru dan Dosen menyatakan bahwa sertifikasi sebagai bagian dari peningkatan mutu guru dan peningkatan kesejahteraannya. Oleh karena itu, lewat sertifikasi ini diharapkan guru menjadi pendidik yang profesional, yaitu yang berpendidikan minimal S-1/D-4 dan berkompetensi sebagai agen pembelajaran yang dibuktikan dengan pemilikan sertifikat pendidik setelah dinyatakan lulus uji kompetensi. Atas profesinya itu, ia berhak mendapatkan imbalan (reward) berupa tunjangan profesi dari pemerintah sebesar satu kali gaji pokok. Menurut Muslich (2007:9), manfaat uji sertifikasi antara lain sebagai berikut: 1) melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri. 2) melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia di negeri ini. 3) menjadi wahana penjamin mutu bagi lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan. 4) menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Sedangkan menurut Sarimaya (2008:13), manfaat uji sertifikasi guru dapat dirinci sebagai berikut:
32
1) melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru. 2) melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional. 3) menjaga (LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku. 2.3
Motivasi Kerja
2.3.1 Devinisi Motivasi Kerja Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya potensi bawahan agar mau bekerja secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Menurut Suhaimin (2010) dalam artikel yang ditulisnya (Definisi, Pengertian dan Takrifan Motivasi, scribd.com) motivasi memiliki beberapa arti, antara lain: 1) Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan dan mengarahtujukan seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif. 2) Motivasi adalah suatu bentuk dorongan minat dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, sebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan. 3) Motivasi adalah darjah atau tahap kesungguhan yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan atau matlamat.
33
4) Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau kegairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini. 5) Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan dan menyemarakkan keinginan, keberanian dan kesungguhan untuk mencapai sesuatu matlamat yang benarbenar diingini serta diyakini. Menurut Hasibuan (2003:95), motivasi berasal dari kata dasar motif, yang mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama dengan efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Sardiman (2007:73), kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari kata “motif” tersebut, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Mc. Donald dalam Hamalik (2008:158), motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan (Hasibuan, 2003:94). Menurut Fattah (2003:19), kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu. Motivasi kerja adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang
34
pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter, dan imbalan non moneter yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, yang mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan Winardi (2002:6). Amirullah dkk, (2002:146), motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan. Motivasi kerja guru adalah kondisi yang membuat guru mempunyai kemauan atau kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas. 2.3.2 Teori Motivasi Kerja Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor. Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi (Wikipedia.org) 1) Teori Motivasi Klasik a. Teori Hierarki Kebutuhan Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan. Tingkat kebutuhan yang paling rendah
35
adalah kebutuhan fisiologis dan tingkat kebutuhan yang tertinggi adalah kebutuhan realisasi diri. Maslow mengemukakan lima tingkatan kebutuhan, yaitu: (1) Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan ini merupkan kebutuhan tahap pertama, karena manusia membutuhkan ini dan ditempatkan pada urutan yang paling dasar. Pangan, sandang dan papan adalah salah satu kebutuhan fisiologis yang harus segera dipenuhi dalam hidupnya. (2) Kebutuhan Akan Keselamatan dan Keamanan Pada tahap kedua ini, manusia memerlukan keselamatan dan keamanan disegala bidang. Mereka ingin bebas dari rasa ketakutan dan memperoleh keamanan terhadap harta benda dan dirinya. Dalam penampilannya, manusia ingin aman dan ada kepastian hidupnya di hari tua dalam pekerjaannya, dalam pengalaman di masyarakat dan sebagainya. Rasa keamanan dan keselamatan ini merupakan kebutuhan untuk kelanjutan kehidupannya. (3) Kebutuhan Rasa Kemasyarakatan (Sosialisasi) Manusia ingin diakui sebagai anggota masyarakat. Manusia merasakan kemanusiaannya bilamana berada di tengah-tengah masyarakat. (4) Kebutuhan Ingin di Hargai Kebutuhan tahap keempat ini masih berkaitan dengan kebutuhan kemasyarakatan. Manusia ingin dihormati dan diakui oleh orang lain, rasa dihormati ini menumbuhkan berbagai perasaan positif, seperti rasa percaya diri dan wibawa. Mungkin pada orang-orang tertentu, rasa kehormatan ini tumbuh menjadi perbuatan yang negatif. Untuk menarik perhatian masyarakat, dia
36
membuat keonaran dalam pergaulan hidup atau membuat hal-hal yang aneh, sekedar ingin mendapat perhatian dan pengakuan dari masyarakat. (5) Kebutuhan Untuk Mengembangkan Diri Apabila keempat tahap sudah dapat dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk mengembangkan diri dan berbuat sendiri. Kebutuhan mengembangkan diri tidak terbatas pada motorik saja, tapi meliputi semua aspek, seperti perasaan dan pengetahuan. b. Teori X dan Y Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut. Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X, yaitu: (1) karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya. (2) karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. (3) karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal. (4) sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
37
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y, yaitu: (1) karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain. (2) karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan. (3) karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggung jawab. (4) karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen. 2) Teori Motivasi Kontemporer a. Teori Kebutuhan McClelland Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut: (1) kebutuhan pencapaian (Need for Achievement / n Ach): dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil. (2) kebutuhan kekuatan (Need for Power / n Pow): kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya. (3) kebutuhan hubungan (Need for Affiliation / n Aff): keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
38
b. Teori Evaluasi Kognitif Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara ekstensif dan ada banyak studi yang mendukung. c. Teori Penentuan Tujuan Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan. d. Teori Penguatan Teori penguatan adalah teori dimana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya, jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan. e. Teori Keadilan Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukanmasukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan
orang
ketidakadilan.
lain,
dan
kemudian
merespon
untuk
menghilangkan
39
f. Teori Harapan Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut. 2.3.3 Fungsi Motivasi Adanya motivasi yang baik dalam bekerja akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang bekerja akan dapat melahirkan prestasi dan kinerja yang baik. Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman (2007:85), antara lain: 1) mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor untuk melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Sedangkan fungsi motivasi menurut Hamalik (2008:161) adalah sebagai berikut:
40
1) mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. 2) motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. 3) motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. 2.4
Kerangka Berfikir Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang. Karena itu, pendidikan yang bermutu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Untuk mewujudkan mutu pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas tidak hanya bergantung pada satu komponen saja, tetapi semua komponen, yang meliputi siswa, materi, media, sarana dan prasarana, kurikulum, dan biaya/dana. Namun semua komponen pendidikan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan mutu proses dan hasil belajar tanpa didukung oleh keberadaan guru yang secara kontinyu berupaya mewujudkan gagasan, ide dan pemikiran dalam bentuk perilaku dan sikap yang terunggul dalam tugasnya sebagai pendidik. Seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya perlu didukung adanya kinerja yang optimal, karena guru sebagai komponen yang utama dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Kinerja guru mempunyai spesifikasi/kriteria tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.
41
Dengan demikian kinerja guru sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dan terwujud dari prestasi siswa yang baik. Hubungan sertifikasi guru dan motivasi kerja dengan kinerja guru dapat dinyatakan sebagai berikut: Sertifikasi Guru (1) Kualifikasi akademik, (2) Pendidikan dan pelatihan, (3) Pengalaman mengajar, (4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) Penilaian dari atasan dan pengawas, (6) Prestasi akademik, (7)
G U R U
Karya pengembangan profesi, (8)
KINERJA GURU
Keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9)
(1)Merencanakan
Pengalaman organisasi di bidang
pembelajaran
pendidikan dan sosial, (10) Penghargaan
(2)Melaksanakan
yang relevan dengan bidang Pendidikan.
pembelajaran (3)Megevaluasi hasil
Motivasi Kerja
belajar
(1)Penghargaan, (2) Bakat dan minat, (3) Kerjasama/sosialisasi, (4) Pengembangan diri, (5) Berorientasi masa depan Gambar 2.1 Kerangka Berfikir 2.5
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1) Ada pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana, Kabupaten Pati.
42
2) Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana, Kabupaten Pati. 3) Ada pengaruh antara sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana, Kabupaten Pati.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Menurut Sudjana (2005:6), populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran , kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Berdasarkan
data yang diperoleh dari bagian BK sekolah, diketahui
jumlah guru SMA Negeri 1 Juwana secara keseluruhan adalah 63 orang. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Populasi Penelitian Jenis Kelamin L P 17 3 8 9 9 17 63
Data/Dokumentasi Guru sertifikasi jalur portofolio Guru sertifikasi jalur PLPG Guru non sertifikasi Jumlah Guru Keseluruhan Sumber : Data diolah (2011)
Persentase (%) 31,75 26,98 41,27 100,00
Dalam penelitian ini jumlah guru yang tersertifikasi sebanyak 37 orang. Karena populasi guru di SMA Negeri 1 Juwana yang tersertifikasi hanya berjumlah 37 orang, maka seluruh guru yang tersertifikasi di SMA Negeri 1 Juwana dijadikan objek dalam penelitian ini.
43
44
3.2 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:118). Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah variabel bebas dan variabel terikat. 3.2.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah gejala/faktor/unsur yang mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur yang lain (Nawawi dalam Muslikhah, 2007:211). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sertifikasi guru (
) adalah
proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak. Indikator sertifikasi guru ( ) antara lain: (a) kualifikasi akademik, (b) pendidikan dan pelatihan, (c) pengalaman mengajar, (d) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (e) penilaian dari atasan dan pengawas, (f) prestasi akademik, (g) karya pengembangan profesi, (h) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (i) pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial, (j) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Variabel motivasi kerja (
) adalah sesuatu yang dapat menimbulkan
semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan.
45
Indikator motivasi kerja (
) antara lain: (a) penghargaan, (b) bakat dan
minat, (c) kerjasama/sosialisasi, (d) pengembangan diri, (e) berorientasi masa depan. 3.2.2 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah sejumlah gejala/faktor/unsur yang ada atau muncul dipengaruhi oleh adanya variabel bebas (Nawawi dalam Muslikhah, 2007:212). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja guru (Y) adalah suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tuga-tugas yang diembannya, baik tugas pembelajaran maupun tugas kelembagaan lainnya serta akan dievaluasi oleh orang-orang tertentu. Indikator kinerja guru (Y) antara lain: (a) perencanaan program kegiatan pembelajaran, (b) pelaksanaan kegiatan pembelajaran, (c) evaluasi/penilaian pembelajaran. 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar (Arikunto, 2006:222). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.3.1 Metode Dokumentasi Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur sertifikasi guru dalam penelitian ini adalah nilai portofolio yang didapat dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi yang dilaksanakan oleh (Lembaga Pengembangan
46
Pendidikan dan Profesi) LP3 UNNES dan (Lembaga Pengabdian kepada Masysrakat) LPM IKIP PGRI sebagai lembaga yang ditunjuk menjadi pelaksana ujian sertifikasi guru di Jawa Tengah. Adapun data untuk objek penelitian tentang guru dan latar belakang pendidikan didapat dari dokumentasi profil sekolah. 3.3.2 Metode Angket Angket (kuesioner atau daftar pertanyaan) merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Soeratno dan Arsyad, 1993:96). Menurut Arikunto (2006:151), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dari responden mengenai motivasi dan kinerja guru di SMA Negeri 1 Juwana. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Untuk setiap pertanyaan terdiri lima alternatif jawaban dengan skor sebagai berikut: a) Skor 5 untuk jawaban a b) Skor 4 untuk jawaban b c) Skor 3 untuk jawaban c d) Skor 2 untuk jawaban d e) Skor 1 untuk jawaban e
47
3.4 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 3.4.1 Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen (Arikunto, 2006:168). Sebuah instrumen
dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengukur data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Validitas eksternal adalah apabila data yang dihasilkan dari instrumen sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi product moment :
rxy = Keterangan:
rxy
:
N
: jumlah responden
∑X
: jumlah skor butir soal
∑Y
: jumlah skor total
∑XY
: jumlah perkalian skor butir soal
∑X²
: jumlah kuadrat skor butir soal
∑Y²
: jumlah kuadrat skor total
koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
(Arikunto, 2006:170)
Untuk menentukan valid tidaknya instrumen adalah dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan tabel nilai koefisien korelasi (r) pada taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%, jika
48
nilai rxy >
atau jika nilai probabilitas korelasi { sig. (2-tailed)} ≤ derajat
signifikansi 0,05 (α = 5%), maka instrumen tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji validitas angket uji coba penelitian dengan menggunakan program SPSS 16.00, diketahui setiap item dari instrumen motivasi kerja dan kinerja guru mempunyai nilai
>
dan nilai probabilitas korelasi
{ sig. (2-tailed)} ≤ derajat signifikansi 0,05 (α = 5%). Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Kerja ( No Kriteria 1 0,616 0,444 Valid 2 0,529 0,444 Valid 3 0,577 0,444 Valid 4 0,620 0,444 Valid 5 0,473 0,444 Valid 6 0,144 0,444 Tidak Valid 7 0.728 0,444 Valid 8 0,717 0,444 Valid Sumber: Data diolah (2011)
No 9 10 11 12 13 14 15
0,594 0,606 0,533 0,620 0,635 0,568 0,477
)
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Angket Kinerja Guru ( ) No Kriteria 1 0,509 0,444 Valid 2 0,418 0,444 Tidak Valid 3 0,540 0,444 Valid 4 0,449 0,444 Valid 5 0,565 0,444 Valid 6 0,689 0,444 Valid 7 0,725 0,444 Valid 8 0,558 0,444 Valid 9 0,485 0,444 Sumber: Data diolah (2011)
No 10 11 12 13 14 15 16 17
0,671 0,754 0,549 0,521 0,786 0,508 0,618 0,566
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa variabel motivasi kerja memiliki 1 (satu) butir soal yang tidak valid yaitu pada soal nomor 6 (enam),
49
sedangkan pada variabel kinerja guru soal yang tidak valid adalah soal nomor 2 (dua). Kedua soal yang tidak valid tersebut dihilangkan/dibuang karena sudah terwakili oleh soal lain dalam setiap indikatornya. 3.4.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha, karena instrumen ini berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan 1 sampai 5. Adapaun rumus Alpha adalah sebagai berikut:
rıı
=
Keterangan :
rıı
: reliabilitas instrumen
k
: banyaknya butir pertanyaan atau butir soal yang valid : jumlah varians butir
σ²t
: varians total
(Arikunto, 2006:197)
Untuk memperoleh varians butir dicari terlebih dahulu setiap butir, kemudian dijumlahkan. Rumus yang digunakan untuk mencari varians adalah:
σ² = Keterangan: σ² : varians butir ΣX : jumlah skor N
: jumlah responden
(Arikunto, 2006:110)
50
Untuk menentukan reliabel tidaknya instrumen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) mengkonsultasikan dengan
. Setelah diperoleh koefisien
reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan nilai r pada taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%. Apabila
>
maka instrumen dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil data penelitian,
(2) dengan
melihat nilai Cronbach Alpha. Rule of Thumb-nya, jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka reliabilitas pertanyaan dapat diterima. Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk instrumen motivasi kerja sebesar 0,828 dan kinerja guru sebesar 0,854. Kedua nilai Cronbach Alpha tersebut lebih besar dari pada nilai Cronbach Alpha 0,60, yang berarti kedua instrumen tersebut reliabel. 3.5 Metode Analisis Data Metode analisis data adalah mengolah
hasil
penelitian
guna
suatu metode yang digunakan untuk memperoleh
suatu
kesimpulan
(Arikunto,2006:235). Dalam penelitian ini, metode analisis data yang diambil untuk mengetahui bagaimana hubungan atau pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana adalah: 3.5.1 Analisis Deskriptif Persentase Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel bebas, yaitu variabel sertifikasi guru ( ) dan motivasi kerja (
), dan variabel terikat yaitu kinerja guru (Y). Langkah langkah yang ditempuh dalam penggunaan analisis data ini
adalah sebai berikut:
51
a) menetapkan jumlah responden b) menetapkan jumlah butir soal c) menetapkan jumlah skor maksimal (tertinggi), yang diperoleh dari hasil perkalian antara skor tertinggi, jumlah item dan jumlah responden. d) menetapkan jumlah skor minimal (terendah), yang diperoleh dari hasil perkalian antara skor terendah, jumlah item dan jumlah responden. e) menentukan persentase maksimal f) menentukan persentase minimal g) menentukan rentang skor, yang diperoleh dari skor tertinggi dikurangi skor terendah h) menentukan rentang skor persentase, yang diperoleh dari persentase maksimal dikurangi persentase minimal i) menentukan jenjang kriteria, dalam penelitian ini ditetapkan lima jenjang kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah. j) menentukan interval kelas skor, yang diperoleh dari hasil pembagian rentang skor dengan jenjang kriteria k) menentukan interval kelas persentase, yang diperoleh dari hasil pembagian rentang persentase dengan jenjang kriteria l) berdasarkan langkah-langkah di atas dapat diketahui kriteria setiap variabel m) setelah didapatkan skor jawaban responden dan skor ideal, dimasukkan rumus sebagai berikut: P (%) =
52
Keterangan : P
: persentase sub variabel
n
: nilai yang diperoleh
N
: jumlah seluruh nilai
(Ali 1996:188)
Untuk mengetahui tingkat kriteria
tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan tabel kriteria. Penyusunan tabel kriteria masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Deskripsi Variabel Kinerja Guru (Y) Untuk menentukan kategori deskriptif persentase (DP) yang diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut: a. Persentase maksimal =
b. Persentase minimal =
x 100% =
x 100%
=
x 100% = 100 %
x 100% = 20%
c. Rentang persentase
= 100% - 20% = 80%
d. Interval kelas persentase
= 80% : 5 = 16%
Angket penelitian kinerja guru dengan 16 butir pertanyaan, maka memiliki skor tertinggi 80 (16 x 5) dan skor terendah 16 (16 x 1). Rentang skor 64 (80 – 16). Interval skor 12,8 (64 : 5).Dengan demikian tabel kategori untuk variabel kinerja guru (Y) adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kategori Skor Variabel Kinerja Guru No Interval Skor Interval Persentase 1 67,2 ≤ skor ≤ 80 84% ≤ % ≤ 100% 2 54,4 ≤ skor < 67,2 68% ≤ % < 84% 3 41,6 ≤ skor < 54,4 52% ≤ % < 68% 4 28,8 ≤ skor < 41,6 36% ≤ % < 52% 5 16 ≤ skor < 28,8 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
53
2. Deskripsi Varibel Sertifikasi Guru (
)
a. Kualifikasi Akademik Data kualifikasi akademik didapat dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi yang dilaksanakan oleh LP3 UNNES dan LPM IKIP PGRI. Kriteria penilaian kualifikasi akademik guru yaitu dengan nilai maksimum sebesar 525 (jika guru memiliki S1, S2, S3 kependidikan dan yang relevan) dan nilai terendah 50 (jika guru hanya memiliki Diploma). Rentang skor 475 (525 – 50). Interval skor 95 (475 : 5). Data kualifikasi akademik guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.5 Kategori Skor Kualifikasi Akademik No Interval Skor Interval Persentase 1 430 ≤ skor ≤ 525 81,90% ≤ % ≤ 100% 2 335 ≤ skor < 430 63,81% ≤ % < 81,90% 3 240 ≤ skor < 335 45,71% ≤ % < 63,81% 4 145 ≤ skor < 240 27,62% ≤ % < 45,71% 5 50 ≤ skor < 145 9,52% ≤ % < 27, 62%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
b. Pendidikan dan Pelatihan Data tentang pendidikan dan pelatihan dengan nilai maksimum 680 dan dengan nilai minimal 3. Rentang skor 677 (680 – 3). Interval skor 135,4 (677 : 5). Data pendidikan dan pelatihan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.6 Kategori Skor Pendidikan dan Pelatihan No Interval Skor Interval Persentase 1 544,6 ≤ skor < 680 80,09% ≤ % ≤100% 2 409,2 ≤ skor < 544,6 60,18% ≤ % < 80,09% 3 273,8 ≤ skor < 409,2 40,26% ≤ % < 60,18% 4 138,4 ≤ skor < 273,8 20,35% ≤ % < 40,26% 5 3 ≤ skor < 138,4 0,4% ≤ % < 20,35%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
54
c. Pengalaman Mengajar Data tentang pengalaman mengajar dengan nilai maksimum 160 (jika memiliki pengalaman mengajar > 25 tahun) dan dengan nilai minimal 40 (jika memiliki pengalaman mengajar 2 - 4 tahun). Rentang skor 120 (160 – 40). Interval skor 24 (120 : 5). Data pendidikan dan pelatihan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.7 Kategori Skor Pengalaman Mengajar No Interval Skor Interval Persentase 1 136 ≤ skor ≤ 160 85% ≤ % < 100% 2 112 ≤ skor < 136 70% ≤ % < 85% 3 88 ≤ skor < 112 55% ≤ % < 70% 4 64 ≤ skor < 88 40% ≤ % < 55% 5 40 ≤ skor < 64 25% ≤ % < 40%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
d. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Data perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan nilai maksimum 160 (jika semua butir aspek mencapai maksimum) dan dengan nilai minimum 32 (jika semua butir aspek hanya minimum). Rentang skor 128 (160 – 32). Interval skor 25,6 (128 : 5). Data perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.8 Kategori Skor Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran No Interval Skor Interval Persentase Kriteria 1 134,4 ≤ skor ≤ 160 84% ≤ % ≤ 100% Sangat Tinggi 2 108,8 ≤ skor < 134,4 68% ≤ % < 84% Tinggi 3 83,2 ≤ skor < 108,8 52% ≤ % < 68% Cukup 4 57,6 ≤ skor < 83,2 36% ≤ % < 52% Rendah 5 32 ≤ skor < 57,6 20% ≤ % < 36% Sangat Rendah
55
e. Penilaian dari Atasan dan Pengawas Data tentang penilaian dari atasan dan pengawas dengan nilai maksimum 50 (jika semua butir aspek mencapai maksimum) dan dengan nilai minimal 10 (jika semua butir aspek hanya minimum). Rentang skor 40 (50 – 10). Interval skor 8 (40 : 5). Data penilaian dari atasan dan pengawas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.9 Kategori Skor Penilaian dari Atasan dan Pengawas No Interval Skor Interval Persentase 1 42 ≤ skor ≤ 50 84% ≤ % ≤ 100% 2 34 ≤ skor < 42 68% ≤ % < 84% 3 26 ≤ skor < 34 52% ≤ % < 68% 4 18 ≤ skor < 26 36% ≤ % < 52% 5 10 ≤ skor < 18 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
f. Prestasi Akademik Data tentang prestasi akademik guru dengan nilai maksimum 285 dan dengan nilai minimal 0. Rentang skor 285 (285 – 0 ). Interval skor 57 (285 : 5). Data prestasi akademik guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.10 Kategori Skor Prestasi Akademik No Interval Skor Interval Persentase 1 228 ≤ skor ≤ 285 80% ≤ % ≤ 100% 2 171 ≤ skor < 228 60% ≤ % < 80% 3 114 ≤ skor < 171 40% ≤ % < 60% 4 57 ≤ skor < 114 20% ≤ % < 40% 5 0 ≤ skor < 57 0% ≤ % < 20%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
56
g. Karya Pengembangan Profesi. Data tentang karya pengemabangan profesi dengan nilai maksimal 330 dan dengan nilai minimal 0. Rentang skor 330 (330 – 0). Interval skor 66 (330 : 5). Data karya pengembangan profesi dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.11 Kategori Skor Karya Pengembangan Profesi No Interval Skor Interval Persentase 1 264 ≤ skor ≤ 330 80% ≤ % ≤ 100% 2 198 ≤ skor < 264 60% ≤ % < 80% 3 132 ≤ skor < 198 40% ≤ % < 60% 4 66 ≤ skor < 132 20% ≤ % < 40% 5 0 ≤ skor < 66 0% ≤ % < 20%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
h. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Data tentang keikutsertaan dalam forum ilmiah dengan nilai maksimum 76 dan dengan nilai minimum 0. Rentang skor 76 (76 – 0). Interval skor 15,2 (76 : 5). Data keikutsertaan dalam forum ilmiah dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.12 Kategori Skor Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah No Interval Skor Interval Persentase 1 60,8 ≤ skor ≤ 76 80% ≤ % ≤ 100% 2 45,6 ≤ skor < 60,8 60% ≤ % < 80% 3 30,4 ≤ skor < 45,6 40% ≤ % < 60% 4 15,2 ≤ skor < 30,4 20% ≤ % < 40% 5 0 ≤ skor < 15,2 0% ≤ % < 20%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
i. Pengalaman Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial Data tentang pengalaman orgnisasi di bidang kependidikan dan sosial dengan nilai maksimum 56 dan dengan nilai minimal 0. Rentang skor 56 (56 – 0). Interval skor 11,2 (56 : 5). Data pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
57
Tabel 3.13 Kategori Skor Pengalaman Organisasi di Bidang Sosial No Interval Skor Interval Persentase 1 44,8 ≤ skor ≤ 56 80% ≤ % ≤ 100% 2 33,6 ≤ skor < 44,8 60% ≤ % < 80% 3 22,4 ≤ skor < 33,6 40% ≤ % < 60% 4 11,2 ≤ skor < 22,4 20% ≤ % < 40% 5 0 ≤ skor < 11,2 0% ≤ % < 20%
Kependidikan dan Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
j. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Data tentang penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan dengan nilai maksimum 50 (jika mendapat 1 x penghargaan nasional, 3 x penghargaan provinsi) dan dengan nilai minimum 0 (jika tidak pernah mendapat penghargaan baik nasional maupun provinsi). Rentang skor 50 (50 – 0). Interval skor 10 (50 : 5). Data penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.14 Kategori Skor Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan No Interval Skor Interval Persentase Kriteria 1 40 ≤ skor ≤ 50 80% ≤ % ≤ 100% Sangat Tinggi 2 30 ≤ skor < 40 60% ≤ % < 80% Tinggi 3 20 ≤ skor < 30 40% ≤ % < 60% Cukup 4 10 ≤ skor < 20 20% ≤ % < 40% Rendah 5 0 ≤ skor < 10 0% ≤ % < 20% Sangat Rendah
3. Deskripsi Variabel Motivasi Kerja (
)
Angket penelitian motivasi kerja dengan 14 butir pertanyaan, maka memiliki skor tertinggi 70 (14 x 5) dan skor terendah 14 (14 x 1). Rentang skor 56 (70 – 14). Interval skor 11,2 (56 : 5).Dengan demikian tabel kategori untuk variabel motivasi kerja (
) adalah sebagai berikut:
58
Tabel 3.15 Kategori Skor Variabel Motivasi Kerja No 1 2 3 4 5
Interval Skor 58,8 ≤ skor ≤ 70 47,6 ≤ skor < 58,8 36,4 ≤ skor < 47,6 25,2 ≤ skor < 36,4 14 ≤ skor < 25,2
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara sertifikasi guru ( dan motivasi kerja (
)
) terhadap kinerja guru (Y).
1. Mencari Persamaan Garis Regresi Mencari persamaan garis regresi berganda menggunakan rumus: Υ=α+
+
+
Dimana: Y
: variabel kinerja guru
α
: konstanta : koefisien regresi yang dicari : variabel sertifikasi guru : variabel motivasi kerja : variabel gangguan
(Ghozali, 2009:89)
2. Uji hipotesis Pengujian hipotesa adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesa merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak (Suharyadi, dkk 2004:391).
59
Pada hipotesis nol (Ho) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara X dengan Y sehingga bisa di formulasikan dengan Ho : ρ = 0. Sedangkan pada hipotesis alternatif (Ha) menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara X dengan Y, dengan formulasi Ha : ρ ≠ 0 (Sugiyono, 2009:229) a. Uji Parsial (Uji t) Pengaruh
dan
(1) Ho : ρ = 0, artinya
terhadap Y secara parsial (uji t): dan
secara parsial (sendiri-sendiri) tidak signifikan
berpengaruh terhadap Y. (2) Ha : ρ ≠ 0, artinya
dan
secara parsial (sendiri-sendiri) signifikan
berpengaruh terhadap Y. Nilai t dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut:
t= Keterangan: r
: koefisien korelasi
n
: banyaknya sampel Untuk mencari besarnya
(Sudjana, 2005:380) , dimana
adalah koefisien determinasi, atau
secara matematis dapat ditulis dengan formula sebagai berikut:
r² = Keterangan: r²
: besarnya koefisien determinasi
Y
: nilai variabel Y : nilai estimasi Y
60 Ȳ
: nilai rata-rata varians Y
(Sudjana, 2005:368)
Pengambilan keputusan: (1) jika Sig
< Sig α 5% (0,05), maka Ho ditolak, (signifikan).
(2) jika Sig
> Sig α 5% (0,05), maka Ho diterima, (tidak signifikan).
b. Uji Simultan (Uji F) Pengaruh
dan
(1) Ho : ρ = 0, artinya
terhadap Y secara simultan (uji F): dan
secara simultan (bersama-sama) tidak signifikan
berpengaruh terhadap Y (2) Ha : ρ ≠ 0, artinya
dan
secara simultan (bersama-sama) signifikan
berpengaruh terhadap Y Nilai F hitung dapat ditemukan dengan formula:
F= Keterangan : R² : koefisien determinasi n
: banyaknya sampel
k
: banyaknya variabel independen
(Sugiyono, 2009:266)
Pengambilan keputusan: (1) jika Sig
< Sig α 5% (0,05), maka Ho ditolak, (signifikan).
(2) jika Sig
> Sig α 5% (0,05), maka Ho diterima, (tidak signifikan).
61
3. Evaluasi Ekonometri Evaluasi ekonometri dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak. a. Uji Multikolinieritas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat diketahui sebagai berikut: (1) Jika nilai R², nilai F hitungnya tinggi, sementara nilai t statistiknya banyak yang tidak signifikan, maka kemungkinan ada multikolinieritas. (2) Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance value dan Variance Inflation Factors (VIF). Batas tolerance value adalah 0,10 dan VIF adalah 10. Perumusan Hipotesa: Ho : tidak terjadi multikolinieritas Ha : ada multikolinieritas Pengambilan keputusan: (1) Jika VIF > 10, maka Ho ditolak, Ha diterima, (terjadi multikolinieritas). (2) Jika VIF < 10, maka Ho diterima, Ha ditolak, (tidak terjadi multikolinieritas). b. Uji Heteroskedastisitas Masalah heteroskedastisitas ini muncul apabila residual dari model regresi yang kita amati memiliki varians yang tidak konstan dari satu observasi ke observasi lain. Satu asumsi penting dalam model OLS adalah bahwa varians bersifat homoskedastisitas.
62
Perumusan hipotesa: Ho : tidak terjadi heteroskedastisitas Ha : terjadi heteroskedastisitas Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan mendeteksi pola residual melalui sebuah grafik. Cara membaca grafik: jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk melihat distribusi variabel pengganggu atau residualnya di dalam model. Asumsi yang dipakai bahwa nilai residual harus berdistribusi normal. Ada dua cara untuk melihat distribusi residual. 1) Metode Grafik Normalitas residual dapat dilihat melalui grafik histogram yaitu dengan membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih cermat untuk melihat kenormalan distribusi residual adalah dengan melihat probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu gurus lurus diagonal, dan plotting data residual yang diperoleh akan dibandingkan dengan
garis
diagonal.
Jika
distribusinya
normal,
maka
garis
menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
yang
63
Perumusan hipotesa: Ho : berdistribusi normal Ha : tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan: (1) Berdistribusi normal, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. (2) Tidak berdistribusi normal, jika data menyebar jauh dari garis diagonal. 2) Analisis Statistik Untuk lebih menguatkan metode grafik, akan lebih baik jika dilakukan analisis secara statistik. Hal ini disebabkan karena pengamatan secara visual dari metode grafis dapat menyesatkan. Uji statistik untuk melihat normalitas data, adalah dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorof-Smirnov (K-S). Perumusan hipotesa: Ho : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan: (1) Jika asymp. Sig. (2-tailed) > sig α 5% (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak (data berdistribusi normal). (2) Jika asymp. Sig. (2-tailed) < sig α 5% (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima (data tidak berdistribusi normal).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian SMA Negeri 1 Juwana berlokasi di Jl. Ki Hajar Dewantoro No. 54, Desa Dukutalit, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Sekolah ini memiliki jumlah tenaga pendidik sebanyak 63 orang yang terdiri dari kepala sekolah, 46 guru tetap, 6 guru tidak tetap, 3 guru wiyata bhakti, dan 7 guru calon PNS. Tabel 4.1 Ketenagaan Menurut Status Kepegawaian, Jabatan, Golongan dan Pendidikan Terakhir. Golongan Pendidikan Pendidikan Terakhir Terakhir Guru Status Jabatan Tersertifikasi Kepegawaian I II III IV D3 S1 S2 S1 S2 Kepala Sekolah 1 1 1 Tetap Guru tetap 21 25 45 1 35 1 Guru tidak tetap 2 4 Tidak tetap Guru wiyata bhakti 3 GCPNS 7 7 Jumlah 2 59 2 35 2 Sumber: Dokumentasi Profil SMA N 1 Juwana.
4.1.1 Deskripsi Variabel Kinerja Guru ( Y ) Data tentang kinerja guru sertifikasi diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan sebanyak 16 butir. Masing-masing butir pertanyaan memiliki 5 alternatif jawaban, yaitu jawaban a dengan poin 5, jawaban b dengan poin 4, jawaban c dengan poin 3, jawaban d dengan poin 2 dan jawaban e dengan poin 1. Untuk angket penelitian ini mempunyai skor tertinggi 80 (16 x 5), dan skor terendah 16 (16 x 1). Kriteria penilaian skor untuk variabel kinerja guru ada 5 alternatif yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah. Data tentang kinerja guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 64
65
Tabel 4.2 Distribusi Kinerja Guru Sertifikasi No
Interval Skor
Interval Persentase
1 67,2 ≤ skor ≤ 80 84%≤ % ≤ 100% 2 54,4 ≤ skor < 67,2 68% ≤ % < 84% 3 41,6 ≤ skor < 54,4 52% ≤ % < 68% 4 28,8 ≤ skor < 41,6 36% ≤ % < 52% 5 16 ≤ skor < 28,8 20% ≤ % < 36% Sumber: Data diolah (2011)
Frek
%
Kriteria
22 15 -
59,46 40,54 -
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa, kinerja guru sertifikasi dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 59,46% atau sejumlah 22 guru, dan sisanya sebesar 40,54% atau 15 guru dalam kategori tinggi. Dari hasil ini menunjukkan bahwa secara umum kinerja guru sertifikasi SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten Pati dalam kategori sangat tinggi. Secara lebih rinci variabel kinerja guru dibagi menjadi 3 indikator, yaitu: 1. Indikator Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran Data tentang perencanaan program pembelajaran diperoleh dari hasil angket penelitian dengan jumlah pertanyaan sebanyak 4 butir. Adapun hasil distribusinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Kinerja Guru Sertifikasi untuk Indikator Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran No
Interval Skor
Interval Persentase
1 16,8 ≤ skor ≤ 20 84% ≤ % ≤ 100% 2 13,6 ≤ skor < 16,8 68% ≤ % < 84% 3 10,4 ≤ skor < 13,6 52% ≤ % < 68% 4 7,2 ≤ skor < 10,4 36% ≤ % < 52% 5 4 ≤ skor < 7,2 20% ≤ % < 36% Sumber: Data diolah (2011)
Frek
30 7 -
%
81,08 18,92 -
Kriteria
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, guru memiliki kemampuan dalam merencanakan program pembelajaran dalam kriteria sangat tinggi dengan
66
persentase sebesar 81,08% atau sejumlah 30 guru, sedangkan sisanya sebesar 18,92% atau sejumlah 7 guru dalam kriteria tinggi. 2. Indikator Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Data tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran diperoleh dari hasil angket penelitian dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8 butir. Adapun hasil distribusinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Distribusi Kinerja Guru Sertifikasi untuk Indikator Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran No
Interval Skor
Interval Persentase
1 33,6 ≤ skor ≤ 40 84% ≤ % ≤ 100% 2 27,2 ≤ skor < 33,6 68% ≤ % < 84% 3 20,8 ≤ skor < 27,2 52% ≤ % < 68% 4 14,4 ≤ skor < 20,8 36% ≤ % < 52% 5 8 ≤ skor < 14,4 20% ≤ % < 36% Sumber: Data diolah (2011)
Frek
18 12 7 -
%
48,65 32,43 18,92 -
Kriteria
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, guru memiliki kemampuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam kriteria sangat tinggi dengan persentase sebesar 48,65% atau sejumlah 18 guru, sebesar 32,43% atau sejumlah 12 guru dalam kriteria tinggi, dan sisanya sebesar 18,92% atau sejumlah 7 guru dalam kriteria cukup tinggi. 3. Indikator Evaluasi/Penilaian Pembelajaran Data tentang evaluasi/penilaian pembelajaran diperoleh dari hasil angket penelitian dengan jumlah pertanyaan sebanyak 4 butir. Adapun hasil distribusinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
67
Tabel 4.5 Distribusi Kinerja Guru Sertifikasi untuk Indikator Evaluasi/ Penilaian Pembelajaran No
Interval Skor
Interval Persentase
1 16,8 ≤ skor ≤ 20 84% ≤ % ≤ 100% 2 13,6 ≤ skor < 16,8 68% ≤ % < 84% 3 10,4 ≤ skor < 13,6 52% ≤ % < 68% 4 7,2 ≤ skor < 10,4 36% ≤ % < 52% 5 4 ≤ skor < 7,2 20% ≤ % < 36% Sumber: Data diolah (2011)
Frek
26 11 -
%
70,27 29,73 -
Kriteria
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, guru memiliki kemampuan dalam mengevaluasi kegiatan pembelajaran dalam kriteria sangat tinggi dengan persentase sebesar 70,27% atau sejumlah 26 guru, sedangkan sisanya sebesar 29,73% atau sejumlah 11 guru dalam kriteria tinggi. 4.1.2 Deskripsi Variabel Sertifikasi Guru 1. Kualifikasi Akademik Data tentang kualifikasi akademik diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase, komponen variabel kualifikasi akademik guru sertifikasi SMA Negeri 1 Juwana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Distribusi Kualifikasi Akademik Guru No Interval Skor Interval Persentase frek 1 430≤skor≤525 81,90% ≤ % ≤ 100% 2 335≤skor<430 63,81%≤% < 81,90% 3 240≤skor<335 45,71%≤% < 63,81% 1 4 145≤skor<240 27,62%≤% < 45,71% 33 5 50≤skor < 145 9,52%≤ % < 27, 62% 3 Sumber : Data diolah (2011)
% 2,70 89,19 8,11
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kualifikasi akademik guru dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 89,19% atau sejumlah 33 guru, sisanya
68
sebesar 2,7% atau sejumlah 1 guru memiliki kualifikasi akademik cukup dan sebesar 8,11% atau sejumlah 3 guru memiliki kualifikasi akademik sangat rendah. Besarnya rata-rata skor kualifikasi akademik adalah 151,49 poin. Hal ini menunjukkan bahwa guru memiliki tingkat pendidikan formal yang masih rendah. 2. Pendidikan dan Pelatihan Data tentang pendidikan dan pelatihan diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase, komponen variabel pendidikan dan pelatihan guru sertifikasi SMA Negeri 1 Juwana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.7 Distribusi Pendidikan dan Pelatihan No Interval Skor Interval Persentase 1 544,6≤skor≤680 80,09%≤ % ≤100% 2 409,2≤skor<544,6 60,18%≤%<80,09% 3 273,8≤skor<409,2 40,26%≤%< 60,18% 4 138,4≤skor<273,8 20,35%≤%< 40,26% 5 3 ≤ skor < 138,4 0,4% ≤ % < 20,35% Sumber : Data diolah (2011)
frek 2 3 23 9
% 5,40 8,11 62,16 24,32
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kondisi pendidikan dan pelatihan secara umum dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 62,16% atau sejumlah 23 guru, sebesar 5,40% atau sejumlah 2 guru dalam kategori tinggi, 8,11% atau sejumlah 3 guru dalam kategori cukup, dan 24,32% atau sejumlah 9 guru dalam kategori sangat rendah. Besarnya rata-rata skor pendidikan dan pelatihan adalah 206,27 poin. Hal ini menunjukkan bahwa guru belum melakukan pendidikan dan pelatihan secara maksimal.
69
3. Pengalaman Mengajar Data tentang pengalaman mengajar diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase, komponen variabel pengalaman mengajar guru sertifikasi SMA Negeri 1 Juwana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.8 Distribusi Pengalaman Mengajar No
Interval Skor
Interval Persentase
1 136 ≤ skor ≤ 160 85% ≤ % < 100% 2 112 ≤ skor < 136 70% ≤ % < 85% 3 88 ≤ skor < 112 55% ≤ % < 70% 4 64 ≤ skor < 88 40% ≤ % < 55% 5 40 ≤ skor < 64 25% ≤ % < 40% Sumber: Data diolah (2011)
Frek
19 13 3 2 -
%
Kriteria
51,35 35,14 8,11 5,40 -
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kondisi pengalaman mengajar secara umum dalam kategori sangat tinggi, dengan persentase sebesar 51,35% atau sejumlah 19 guru, sebesar 35,14% atau sejumlah 13 guru dalam kategori tinggi, 8,11% atau sejumlah 3 guru dalam kategori cukup, dan 5,40% atau sejumlah 2 guru dalam kategori rendah. Besarnya rata-rata skor pengalaman mengajar adalah 135,95 poin. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah menempuh masa kerja rata-rata di atas 20 tahun. 4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Data tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase, komponen variabel perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru Juwana disajikan dalam tabel berikut:
sertifikasi SMA Negeri 1
70
Tabel 4.9 Distribusi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran No
Interval Skor
Interval Persentase
1 134,4≤skor≤160 84% ≤ % ≤ 100% 2 108,8≤skor<134,4 68% ≤ % < 84% 3 83,2≤skor< 108,8 52% ≤ % < 68% 4 57,6≤skor< 83,2 36% ≤ % < 52% 5 32≤ skor < 57,6 20% ≤ % < 36% Sumber : Data diolah (2011)
Frek
36 1 -
%
Kriteria
97,30 2,70 -
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kondisi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran secara umum dalam kategori sangat tinggi, dengan persentase sebesar 97,30% atau sejumlah 36 guru, dan sisanya sebesar 2,70% atau sejumlah 1 guru dalam kategori tinggi. Besarnya rata-rata skor perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran adalah 146,92 poin. Hal ini menunjukkan bahwa guru mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. 5. Penilaian dari Atasan dan Pengawas Data tentang penilaian dari atasan dan pengawas diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase komponen variabel penilaian dari atasan dan pengawas masing-masing guru disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.10 Distribusi Penilaian dari Atasan dan Pengawas No Interval Skor Interval Persentase Frek % 1 42 ≤ skor ≤ 50 84% ≤ % ≤ 100% 36 97,30 2 34 ≤ skor < 42 68% ≤ % < 84% 1 2,70 3 26 ≤ skor < 34 52% ≤ % < 68% 4 18 ≤ skor < 26 36% ≤ % < 52% 5 10 ≤ skor < 18 20% ≤ % < 36% Sumber : Data diolah (2011)
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penilaian dari atasan dan pengawas secara umum dalam kategori sangat tinggi, dengan persentase sebesar 97,30%
71
atau sejumlah 36 guru, dan sisanya sebesar 2,70% atau sejumlah 1 guru dalam kategori tinggi. Besarnya rata-rata skor penilaian dari atasan dan pengawas adalah 46,73 poin. Hal ini menunjukkan bahwa guru memiliki kompetensi kepribadian dan sosial yang tinggi. 6. Prestasi Akademik Data tentang prestasi akademik diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase, komponen variabel prestasi akademik guru sertifikasi SMA Negeri 1 Juwana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.11 Distribusi Prestasi Akademik No
Interval Skor
Interval Persentase
1 228 ≤skor ≤ 285 80% ≤ % ≤ 100% 2 171 ≤skor < 228 60% ≤ % < 80% 3 114 ≤skor < 171 40% ≤ % < 60% 4 57 ≤skor < 114 20% ≤ % < 40% 5 0 ≤skor < 57 0% ≤ % < 20% Sumber: Data diolah (2011)
Frek
1 5 4 12 15
%
2,70 13,52 10,81 32,43 40,54
Kriteria
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa prestasi akademik guru dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 2,70% atau sejumlah 1 guru, dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 13,52% atau sejumlah 5 guru, dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 10,81% atau sejumlah 4 guru, dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 32,43% atau sejumlah 12 guru dan sisanya dengan persentase sebesar 40,54% atau sejumlah 15 guru dalam kategori sangat rendah. Besarnya rata-rata skor prestasi akademik adalah 79,3 poin. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi yang dicapai guru, utamanya yang terkait dengan bidang keahliannya masih rendah.
72
7. Karya Pengembangan Profesi Data tentang karya pengembangan profesi diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan
analisis
deskriptif
persentase,
komponen
variabel
karya
pengembangan profesi guru SMA Negeri 1 Juwana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.12 Distribusi Karya Pengembangan Profesi No Interval Skor Interval Persentase Frek 1 264 ≤skor ≤ 330 80% ≤ % ≤ 100% 2 198 ≤skor < 264 60% ≤ % < 80% 3 132 ≤skor < 198 40% ≤ % < 60% 2 4 66 ≤skor < 132 20% ≤ % < 40% 2 5 0 ≤ skor < 66 0% ≤ % < 20% 33 Sumber: Data diolah (2011)
% 5,41 5,41 89,18
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa komponen karya pengembangan profesi guru dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 5,41% atau sejumlah 2 guru, sebesar 5,41% atau sejumlah 2 guru dalam kategori rendah, dan sebesar 89,18% atau sejumlah 33 guru dalam kategori sangat rendah, Besarnya rata-rata skor karya pengembangan profesi adalah 30,7 poin. Hal ini membuktikan bahwa karya yang menunjukkan adanya upaya hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru masih sangat rendah. 8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Data tentang keikutsertaan dalam forum ilmiah diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase, komponen variabel keikutsertaan dalam forum ilmiah guru SMA Negeri 1 Juwana disajikan dalam tabel berikut:
73
Tabel 4.13 Distribusi Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah No Interval Skor Interval Persentase frek 1 60,8 ≤ skor ≤ 76 80% ≤ % ≤ 100% 1 2 45,6 ≤ skor < 60,8 60% ≤ % < 80% 4 3 30,4 ≤ skor < 45,6 40% ≤ % < 60% 7 4 15,2 ≤ skor < 30,4 20% ≤ % < 40% 10 5 0 ≤ skor < 15,2 0% ≤ % < 20% 15 Sumber: Data diolah (2011)
% 2,70 10,81 18,92 27,03 40,54
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa komponen keikutsertaan guru dalam forum ilmiah dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 2,70% atau sejumlah 1 guru, sebesar 10,81% atau sejumlah 4 guru dalam kategori tinggi, sebesar 18,92% atau sejumlah 7 guru dalam kategori cukup, sebesar 27,03% atau sejumlah 10 guru dalam kategori rendah, dan sebesar 40,54% atau sejumlah 15 guru dalam kategori sangat rendah. Besarnya rata-rata skor keikutsertaan dalam forum ilmiah adalah 23,74 poin. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi guru dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya masih rendah. 9. Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Pendidikan dan Sosial Data tentang pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan dan sosial diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase, komponen variabel pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan dan sosial guru SMA Negeri 1 Juwana disajikan dalam tabel berikut:
74
Table 4.14 Distribusi Pengalaman Menjadi Pengurus Pendidikan dan Sosial No Interval Skor Interval Persentase Frek 1 44,8 ≤ skor ≤ 56 80% ≤ % ≤ 100% 12 2 33,6 ≤ skor < 44,8 60% ≤ % < 80% 7 3 22,4 ≤ skor < 33,6 40% ≤ % < 60% 7 4 11,2 ≤ skor < 22,4 20% ≤ % < 40% 6 5 0 ≤ skor < 11,2 0% ≤ % < 20% 5 Sumber: Data diolah (2011)
Organisasi di Bidang % 32,43 18,92 18,92 16,22 13,51
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa komponen pengalaman guru menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan dan sosial dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 32,43% atau sejumlah 12 guru, sebesar 18,92% atau sejumlah 7 guru dalam kategori tinggi, sebesar 18,92% atau sejumlah 7 guru dalam kategori cukup, sebesar 16,22% atau sejumlah 6 guru dalam kategori rendah, dan sebesar 13,51% atau sejumlah 5 guru dalam kategori sangat rendah. Besarnya rata-rata skor pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan dan sosial adalah 31,65 poin. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman guru menjadi pengurus organisasi kependidikan dan organisasi sosial dalam kategori cukup tinggi. 10. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Data tentang penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan diperoleh dari data dokumentasi hasil uji sertifikasi guru tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase, komponen variabel penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan guru SMA Negeri 1 Juwana disajikan dalam tabel berikut:
75
Tabel 4.15 Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan No Interval Skor Interval Persentase Frek % Kriteria 1 40 ≤ skor ≤ 50 80% ≤ % ≤ 100% Sangat Tinggi 2 30 ≤ skor < 40 60% ≤ % < 80% Tinggi 3 20 ≤ skor < 30 40% ≤ % < 60% 4 10,81 Cukup 4 10 ≤ skor < 20 20% ≤ % < 40% 3 8,11 Rendah 5 0 ≤ skor < 10 0% ≤ % < 20% 30 81,08 Sangat Rendah Sumber: Data diolah (2011)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa komponen penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan guru SMA Negeri 1 Juwana dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 10,81% atau sejumlah 4 guru, sebesar 8,11% atau sejumlah 3 guru dalam kategori rendah, dan sebesar 81,08% atau sejumlah 30 guru dalam kategori sangat rendah. Besarnya rata-rata skor penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan adalah 3,58 poin. Hal ini menunjukkan bahwa penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas masih tergolong sangat rendah. 4.1.3 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja Data tentang motivasi kerja diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan sebanyak 14 butir. Masing-masing butir pertanyaan memiliki 5 alternatif jawaban, yaitu jawaban a dengan poin 5, jawaban b dengan poin 4, jawaban c dengan poin 3, jawaban d dengan poin 2 dan jawaban e dengan poin 1. Untuk angket penelitian ini mempunyai skor tertinggi 70 (14 x 5), dan skor terendah 14 (14 x 1). Kriteria penilaian skor untuk variabel motivasi kerja guru ada 5 alternatif yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah.
76
Tabel 4.16 Distribusi Motivasi Kerja No
Interval Skor
Interval Persentase
1 58,8 ≤ skor ≤ 70 84%≤ % ≤ 100% 2 47,6 ≤ skor < 58,8 68% ≤ % < 84% 3 36,4 ≤ skor < 47,6 52% ≤ % < 68% 4 25,2 ≤ skor < 36,4 36% ≤ % < 52% 5 14 ≤ skor < 25,2 20% ≤ % < 36% Sumber: Data diolah (2011)
Frek
6 26 4 1 -
%
16,22 70,27 10,81 2,70 -
Kriteria
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa, motivasi kerja guru dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 16,22% atau sejumlah 6 guru, 70,27% atau 26 guru dalam kategori tinggi, 10,81% atau 4 guru dalam kategori cukup dan 2,70% atau 1 guru dalam kategori rendah. Dari hasil ini menunjukkan bahwa secara umum motivasi kerja guru SMA Negeri 1 Juwana dalam kategori tinggi. Secara lebih rinci variabel motivasi kerja dibagi menjadi 5 indikator, yaitu Penghargaan, bakat dan minat, kerjasama/sosialisasi, pengembangan diri, berorientasi masa depan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif persentase, variabel motivasi kerja per indikator diperoleh hasil seperti pada tabel berikut: Tabel 4.17 Distribusi Motivasi Kerja per Indikator No Indikator 1 Penghargaan 2 Bakat dan minat 3 Kerjasama/sosialisasi 4 Pengembangan diri 5 Berorientasi masa depan Sumber: Data diolah (2011)
Rata-rata 15,14 4,32 11,59 8,78 13,89
% 60,54 86,49 77,32 87,84 92,49
Kriteria Cukup Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel di atas, indikator penghargaan dalam mempengaruhi motivasi seseorang dengan persentase sebesar 60,54%, bakat dan minat sebesar
77
86,49%, kerjasama/sosialisasi sebesar 77,32%, pengembangan diri sebesar 87,84% dan berorientasi masa sebesar 92,49%. 4.1.4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda 1. Persamaan Garis Regresi Tabel 4.18 Analisis Regresi Linier Berganda antara Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 19.525
7.957
Motivasi
.711
.121
Sertifikasi
.521
.224
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
2.454
.019
.670
5.899
.000
.264
2.320
.026
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data penelitian diolah (2011)
Υ=α+
+
Y = 19,525 + 0,521
+ + 0,711
+
Arti persamaan garis regresi di atas adalah sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 19,525 menyatakan bahwa jika variabel independen (sertifikasi guru dan motivasi kerja) dianggap konstan, maka rata-rata kinerja guru sebesar 19,525 poin/skor. b. Koefisien regresi sertifikasi guru sebesar 0,521 menyatakan bahwa setiap peningkatan nilai sertifikasi sebesar 10 poin/skor akan meningkatkan kinerja guru sebesar 5,21%.
78
c. Koefisien regresi motivasi kerja sebesar 0,711 menyatakan bahwa setiap peningkatan motivasi sebesar 10 poin/skor akan meningkatkan kinerja guru sebesar 7,11%. 2. Uji Hipotesis Dalam rangka pengujian hipotesis yang telah diajukan dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yaitu uji t dan uji F. c. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu sertifikasi guru (
) dan motivasi kerja (
) terhadap kinerja guru (Y).
1) Pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum dalam tabel 4.18 di atas, menunjukkan bahwa, untuk variabel sertifikasi guru di peroleh 2,320 (nilai
sebesar
2,320 > 2,030) dengan probabilitas 0,026. Karena
nilai probabilitas yang diperoleh kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel sertifikasi guru (
) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru (Y).
2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum dalam tabel 4.18 di atas, menunjukkan bahwa, untuk variabel motivasi kerja di peroleh (nilai
sebesar 5,899
5,899 > 2,030) dengan probabilitas 0,000. Karena nilai
probabilitas yang diperoleh kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t yang
79
diperoleh tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel motivasi kerja (
)
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru (Y). d. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan analisis regresi berganda menggunakan program komputasi SPSS for Windows release 16.00, hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Uji F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
929.799
2
464.899
Residual
701.499
34
20.632
1631.297
36
Total
F
Sig.
22.533
.000
a
a. Predictors: (Constant), Sertifikasi, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data penelitian diolah (2011) Dari uji ANOVA atau F test di atas, didapat nilai dengan probabilitas 0,000. Karena nilai
sebesar 22,533
(22,533 > 3,32) dan nilai
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru atau dapat dikatakan bahwa sertifikasi guru dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru. e. Koefisien Determinasi (R²) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan analisis regresi berganda menggunakan program komputasi SPSS for Windows release 16.00, nilai R² dapat dilihat pada tabel berikut:
80
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Model Summary
Model 1
R .755
a.
Adjusted R Square
R Square a
.570
Std. Error of the Estimate
.545
4.542
Predictors: (Constant), Sertifikasi, Motivasi
Sumber : Data penelitian diolah (2011) Dari tampilan output SPSS model summary di atas, besarnya adjusted R² adalah 0,545, hal ini berarti 54,5% variabel kinerja guru dapat dijelaskan oleh variabel sertifikasi guru dan motivasi kerja. Sedangkan sisanya (100% - 54,5% = 45,5%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model (kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, kepuasan kerja, dan lain sebagainya). Secara parsial besarnya pengaruh variabel sertifikasi terhadap kinerja guru adalah 10,5%, sedangkan pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru adalah 48,8%. 3. Evaluasi Ekonometri a. Uji Multikolinieritas Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Uji Multikolinieritas Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
a
Standardized Coefficients
Std. Error
19.525
7.957
Motivasi
.711
.121
Sertifikasi
.521
.224
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data penelitian diolah (2011)
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
2.454
.019
.670
5.899
.000
.979
1.021
.264
2.320
.026
.979
1.021
81
Berdasarkan tampilan output di atas, hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas di dalam model regresi, dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik Scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
82
c. Uji Normalitas Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram, berikut disajikan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik:
Gambar 4.2 Histogram Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.3 Normal P-P Plot Hasil Uji Normalitas
Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang
83
normal (tidak menceng/skewness). Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. Uji lain yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak adalah dengan menggunakan kolmogorof smirnov. Apabila signifikansi yang diperoleh > 0,05 maka data berdistribusi normal. Dari perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16.00 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N a Normal Parameters
Mean
37
Most Extreme Differences
Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.0000000 4.41430327 .094 .094 -.080 .569 .902
a. Test distribution is Normal.
Sumber :Data Penelitian diolah (2011)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,902 lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Variabel Kinerja Guru ( Y ) Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel kinerja guru, menunjukkan bahwa kinerja guru sertifikasi rata-rata dalam kriteria sangat tinggi, hal ini
84
dikarenakan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran sudah baik. Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, di mana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tugas guru dalam kegiatan pembelajaran meliputi: perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan
pembelajaran
dan
mengevaluasi
kegiatan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran adalah membuat persiapan pembelajaran. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa jika tidak mempunyai persiapan pembelajaran yang baik, maka peluang untuk tidak terarah terbuka lebar, bahkan mungkin cenderung untuk melakukan improvisasi sendiri tanpa acuan yang jelas. Mengacu pada hal tersebut, guru di SMA Negeri 1 Juwana dapat melakukan persiapan pembelajaran, baik menyangkut materi pembelajaran maupun kondisi psikis dan psikologis yang kondusif bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Tugas guru yang berikutnya adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran, pada kegiatan ini guru di SMA Negeri 1 Juwana lebih memperhatikan pada halhal seperti: (1) pengaturan alokasi waktu seperti pengantar 10%, materi pokok 80%, dan untuk penutup 10%, (2) lebih sering memberikan dorongan kepada siswa agar tumbuh semangat untuk belajar, sehingga minat belajar tumbuh kondusif dalam diri siswa, (3) melaksanakan diskusi dalam kelas, (4) mengajukan pertanyaan dan memberikan respon terhadap pertanyaan yang diajukan siswa, (5) berupaya menggunakan alat peraga sebagai alat bantu komunikasi pendidikan
85
dengan sebaik-baiknya, dan (6) guru menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh guru di SMA Negeri 1 Juwana secara umum adalah dengan bentuk ragam penilaian tes tertulis, adapun untuk tes lisan maupun terstruktur dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi, evaluasi terhadap hasil belajar dilakukan setiap selesai membahas materi per KD (Kompetensi Dasar). Hampir sebagian besar guru melakukan analisis hasil evaluasi pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui dan menentukan ketuntasan siswa terhadap mata pelajaran yang diampunya. 4.2.2 Variabel Sertifikasi Guru (
)
Kinerja guru dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sertifikasi guru dan motivasi kerja. Sepuluh komponen penilaian dalam uji sertifikasi guru dalam jabatan diantaranya adalah kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Dengan uji sertifikasi, guru diharapakan akan mampu meningkatkan kinerjanya, karena selain sebagai tuntutan Undang-Undang, sertifikasi guru juga sebagai syarat bagi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok.
86
1. Kualifikasi Akademik Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel kualifikasi akademik guru, menunjukkan bahwa kualifikasi akademik guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum masih rendah. Hal ini disebabkan guru hanya sekedar memenuhi syarat minimal untuk menjadi seorang guru (D-4/S-1). Seorang guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi (S-2 dan S-3) serta sesuai dengan ranah bidang kajian ilmu yang ditekuni (ijazah yang dimiliki relevan dengan mata pelajaran yang diampu di sekolah tempat dinasnya), maka dia akan memiliki kemampuan yang tinggi pula. Jadi dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang pendidik profesional akan lebih baik, teliti dan berhati-hati yang pada akhirnya akan berujung pada kinerja yang lebih baik. 2. Pendidikan dan Pelatihan Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel pendidikan dan pelatihan guru, menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan: (1) guru kurang menyadari arti pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas sebagai seorang guru, (2) guru mengikuti diklat namun materi diklat tidak mendukung pelaksanaan tugas keprofesionalan guru, dan (3) guru hanya mengikuti diklat dalam waktu yang minimal dan hanya diselenggarakan oleh tingkat terendah . Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan pendidikan dan pelatihan di setiap daerah dan para guru perlu dimotivasi dan difasilitasi untuk dapat berpartisipasi di dalamnya.
87
Melalui pendidikan dan pelatihan, kemampuan guru akan ilmu dan pengetahuan akan semakin meningkat, dengan meningkatnya kemampuan guru tersebut, maka dengan sendirinya akan berdampak pada hasil kerja guru dalam mengelola pembelajaran, dan akhirnya akan meningkatkan kinerja guru yang bersangkutan. 3. Pengalaman Mengajar Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel pengalaman mengajar, menunjukkan bahwa pengalaman mengajar guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum tergolong sangat tinggi. Hal ini disebabkan guru memiliki pengalaman mengajar lebih dari 15 tahun. Dengan pengalaman mengajar yang dimiliki, maka kinerja guru dalam pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran akan lebih baik jika dibandingkan dengan guru yang yang kurang memiliki pengalaman mengajar. 4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel perencanaan dan
pelaksanaan
pembelajaran,
menunjukkan
bahwa
perencanaan
dan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum tergolong sangat tinggi. Hal ini dikarenakan guru mampu mengelola dengan matang dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Inti dari tugas guru adalah pelaksanaan pembelajaran, jadi dengan perencanaan yang matang maka akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
88
5. Penilaian dari Atasan dan Pengawas Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel penilaian dari atasan dan pengawas, menunjukkan bahwa penilaian dari atasan dan pengawas terhadap guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum tergolong sangat tinggi. Hal ini dikarenakan guru memiliki kompetensi kepribadian dan sosial yang tinggi. Adapun subkomponen yang dinilai dari kompetensi kepribadian dan sosial adalah aspek-aspek ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreativitas, kemampun menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan bekerjasama. 6. Prestasi Akademik Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel prestasi akademik, menunjukkan bahwa guru masih memiliki prestasi akademik yang rendah. Hal ini dikarenakan: (1) guru belum pernah mengikuti lomba bidang akademik, (2) guru belum pernah menemukan karya monumental baik dalam bidang pendidikan maupun nonpendidikan, dan (3) guru belum pernah menjadi pembimbing baik terhadap teman sejawat ( sebagai instruktur, tutor/pemandu) maupun siswa dalam berbagai lomba. Oleh karena itu, para guru perlu dimotivasi untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan aktif mengikuti even yang dilombakan, serta membiasakan berpikir dan bertindak kreatif dengan cara berkarya atau menciptakan sesuatu yang terkait dengan profesi, yang selama ini belum banyak dipikirkan orang lain.
89
7. Karya Pengembangan Profesi Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel karya pengembangan profesi, menunjukkan bahwa karya pengembangan profesi guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum dalam kategori sangat rendah. Hal ini dikarenakan: (1) masih banyak guru yang belum menghasilkan karya seperti membuat buku, dan artikel, (2) kurangnya keaktifan guru dalam menghasilkan karya teknologi/seni, membuat bahan ajar, membuat media pembelajaran, dan melaksanakan penelitian pendidikan, (3) penanaman budaya menulis dikalangan guru masih jarang, padahal kesemuanya itu dapat menambah kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran serta dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perbaikan mutu proses pembelajaran guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, budaya menulis dan meneliti harus ditanamkan di kalangan guru, dan untuk lembaga pendidikan dapat berperan sebagai fasilitator dalam hal ini. 8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel keikutsertaan dalam forum ilmiah, menunjukkan bahwa keikutsertaan guru SMA Negeri 1 Juwana dalam forum ilmiah merata dalam semua kategori, tetapi secara umum 40,54% guru masih dalam kategori sangat rendah dalam keikutsertaannya di forum ilmiah. Hal ini disebabkan karena masih banyak guru yang belum mengikuti seminar, workshop dan pertemuan ilmiah baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Oleh karena itu, guru harus berupaya untuk terlibat aktif dalam berbagai forum ilmiah secara periodik dalam level apa pun.
90
9. Pengalaman Organisasi di Bidang Pendidikan dan Sosial Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial, menunjukkan bahwa pengalaman guru SMA Negeri 1 Juwana di bidang organisasi dan sosial merata dalam semua kategori. Hal ini dikarenakan guru banyak yang pernah/sedang menjadi pengurus organisasi kependidikan atau sosial dan merangkap tugas tambahan sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, wakil kepala kesiswaan, ketua jurusan, ketua laboratorium, pembina kegiatan ekstra, dan lain sebagainya. 10. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Berdasarkan hasil uji sertifikasi terhadap komponen variabel penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan, menunjukkan bahwa penghargaan terhadap guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum dalam kategori sangat rendah . Hal ini karena hampir sebagian besar guru jarang mendapatkan penghargaan baik tingkat kota/kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional. Oleh karena itu, guru harus bekerja secara profesional, kreatif, inovatif dan penuh pengabdian, agar atasan atau instansi tempat bekerja memberikan penghargaan. Guru yang lulus uji sertifikasi adalah guru yang mempunyai kemampuan memadai untuk dapat menjalankan tugas pokok sebagai seorang guru. 4.2.3 Variabel Motivasi Kerja ( Berdasarkan
hasil
) penelitian
terhadap
variabel
motivasi
kerja,
menunjukkan bahwa motivasi kerja guru SMA Negeri 1 Juwana secara umum dalam kategori tinggi. Hal ini karena guru SMA Negeri 1 Juwana memiliki
91
motivasi yang tinggi terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang bekerja akan dapat melahirkan prestasi dan kinerja yang baik. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis deskriptif persentase terhadap indikator yang mempengaruhi motivasi kerja guru SMA Negeri 1 Juwana, menunjukkan bahwa indikator penghargaan memiliki kriteria cukup tinggi. Melalui penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya yang diberikan kepada guru atas dedikasinya dalam dunia pendidikan, maka motivasi kerja seorang guru akan semakin meningkat Indikator bakat dan minat dalam mempengaruhi kinerja guru dalam kategori sangat tinggi, karena profesi yang ditekuni saat ini sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, keinginan mereka untuk berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa sangat besar, dengan harapan agar kemampuan dan potensi peserta didik menjadi bermartabat dan bermutu sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Indikator kerjasama/sosialisasi dalam kategori tinggi, hal ini dikarenakan para guru mampu menjalin hubungan dan kerjasama, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Indikator pengembangan diri dalam kategori sangat tinggi, karena guru diberi kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, sedangkan indikator berorientasi masa dalam kategori sangat tinggi, karena guru memiliki orientasi dan cita-cita yang tinggi untuk masa depan yang lebih baik.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data seperti yang diuraikan pada bab IV, penelitian dengan judul pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten Pati, sampai pada suatu kesimpulan yaitu: 1. Ada pengaruh variabel sertifikasi guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten Pati. 2. Ada pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten Pati. 3. Ada pengaruh antara sertifikasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten Pati. 4. Secara parsial besarnya pengaruh variabel sertifikasi guru adalah 10,5%, dan variabel motivasi kerja adalah 48,8%. Sedangkan secara simultan pengaruh sertifikasi dan motivasi kerja terhadap kinerja guru adalah 54,5%. 5.2 Saran Sebagai akhir dari pembahasan ini, peneliti ingin memberikan sumbangan pikiran berupa saran sebagai bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan yaitu: 1. Komponen pendidikan dan pelatihan guru masih rendah, hal ini dikarenakan guru belum melakukan pendidikan dan pelatihan secara maksimal. Oleh karena itu, kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pati agar meningkatkan
92
93
kuantitas dan kualitas kegiatan pendidikan dan pelatihan secara rutin untuk meningkatkan kompetensi guru. 2. Komponen prestasi akademik masih rendah, hal ini dikarenakan banyak guru yang jarang atau bahkan tidak pernah mengikuti lomba baik dalam karya akademik maupun pembimbingan terhadap teman sejawat/siswa. Oleh karena itu, kepada Pemerintah Daerah agar meningkatkan frekuensi momen lombalomba di kalangan guru untuk menghasilkan guru yang berprestasi dan kompeten. 3. Komponen karya pengembangan profesi masih sangat rendah, hal ini dikarenakan masih banyak guru yang belum menghasilkan karya serta belum berkembangnya budaya meneliti dan berinovasi di kalangan guru. Oleh karena itu, kepada pihak sekolah agar menanamkan budaya menulis dan meneliti di kalangan guru yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu proses pembelajaran guru yang bersangkutan. 4. Komponen penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan masih sangat rendah, hal ini dikarenakan guru jarang mendapatkan penghargaan baik tingkat kota/kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional. Oleh karena itu, guru harus termotivasi untuk bekerja secara profesional, inovatif dan penuh pengabdian, serta apabila memperoleh tugas di daerah khusus, harus dilaksanakan dengan tulus.
94
DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1996. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Amirullah, dan Hanafi, Rindyah. 2002. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Aqib, Zainal. 2009. Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Dharma, Surya. 2008. Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMTK Depdiknas. Fattah, Nanang. 2003. Landasan Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rodaskarya. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Handoko, T. Hani. 1992. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Hasibuan. 2007. Orgnisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional dan Motivasi Berprestasi. Journal Guruvalah. http://www.guruvalah.tk (1 Februari 2011. Pukul 09.28) Ibrahim, dkk. 1993. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Khotimah, Nurul. 2010. Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru IPS SMP Negeri seKecamatan Pati. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Motivasi. http://id.wikipedia.org/wiki/motivasi (28 Januari.2011 Pukul 09.19 WIB).
95
Mukhlis. 2009. Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong Masa Depan. http://muhlis.wordpress.com/penelitian.profesionalisme-kinerja-guru-masadepan (31 Januari. 2011 Pukul 10.07 WIB). Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarata: PT Bumi Aksara. Muslikah, Septi. 2007. Pengaruh Komunikasi Intern Terhadap Semangat Kerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam Jurnal Dinamika Pendidikan Volume 2 No. 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Neo Ease. 2010. Definisi Motivasi Kerja http://teorionline.wordpress.com/ 2010/10/25/definisi-motivasi-kerja/ (28 Januari.2011 Pukul 09.15 WIB). Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru. 2009. http://sertifikasiguru.unm.ac.id/ buku&pedoman/pedoman-pelaksanaan-tugas-guru-dan-pengawas.pdf. (12 Juni 2011. Pukul 11.14 WIB). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2008. Bandung: Diperbanyak oleh Fokusmedia.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru Apa, Mengapa dan Bagaimana ?. Bandung: Yrama Widya. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja, Bandung: Mandar Maju. Simamora, H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BP YKPN. Soedarno, dkk. 2007. Pendidikan Ilmu Sosial. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES. Soekarno, Puji R. 2009. Kinerja Guru dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. http://cindoprameswari.blogspot.com/2009/02/kinerja-guru-dan-faktor-faktoryang-mempengaruhinya.html (28 Januari. 2011 Pukul 08.53 WIB). Soeparwoto. 2005. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press. Soeratno, dkk. 1993. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Sudiyanto, Toto. 2010. Peranan Sertifikasi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Kinerja Guru. http//smkn1bongas tkj.blogspot.com/2010/10/
96
peranan-sertifikasi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-kinerjaguru.(13 Juni 2011. Pukul 08.42) Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Transito. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suhaimin, Taidin. 2010. Definisi, Pengertian dan Takrifan Motivasi http://www.scribd.com/do/13574422/pengertian-motivasi (28 Januari.2011 Pukul 09.16 WIB). Suharyadi, dkk. 2004. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2008. Bandung: Diperbanyak oleh Fokusmedia. Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Utami, Mutammimah Retno. 2006. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 8 Semarang. Skripsi. Semarang: FE UNNES. Widodo, Joko. 2007. Pengaruh Kemampuan Intelektual dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Mata Diklat Produktif Penjualan di SMK Bisnis dan Manajemen. Dalam Jurnal Dinamika Pendidikan Volume 2 No. 2 Hal 337361 Semarang: Universitas Negeri Semarang. Winardi. 2002. Interaksi dan Permotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
97
98 Lampiran 1 DAFTAR NAMA GURU SERTIFIKASI SMA N 1 JUWANA TAHUN 2011 NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NAMA Drs. Sumaryo, M.Pd. Drs. Bambang Purwanto Drs. Satriyo Adi Nurcahyo Drs. Basuki Dra. Luarlin Drs. Pujianto Suparno Hariwinoto, S.Pd. Drs. Nugroho Sediawarman Drs. Agus Suhartono Dra. Sri Widarini Drs. Suprianto H. Samudi, S.Pd. Dra. Rinti Astuti Edy Hartono, S.Pd. Drs. Kunarto Sunarto, S.Pd. Bambang Priyanta, S.Pd. Drs. Dwi Yulianto, M.Pd. Semiati, S.Pd. Drs. Ismail Susi, S.Pd. Abdul Afif, S.Pd. Masturi, S.Pd. Shofiatu Rohmah, S.Pd. Hety Tri Mulyani, S.Pd. Tri Astuti, S.Pd. Dra. Purwaningsih Budi Handono, S.Pd. Suharno, S.Pd. Drs. Supriyadi Jumiati, S.Pd. Ali Muhtar, S.Pd. Muh. Majdudin, S.Pd. Pudjiyanto, S.Pd. Agus Sugeng, S.Pd. Nining Sugiharti, S.Pd. Novida Tjahyoningtyas,S.Pd
NIP 196303121992031006 195606071984031010 195905301986031014 195711261981031008 196008031986032006 196206141988031009 195209111978031004 196101111978031004 196211141985021002 195604041979032005 196010261986011004 196403151988031014 196403241987032004 196309291986031017 196708071996021003 195601241986031003 196605181990031004 196607031994121001 196308221986022005 196604121995121003 197101111997021002 196805041990011002 196703231997021003 197612202000122001 197310192001122003 197808172003122011 196607132003122001 197107212005011014 196907162005011014 196702032006041002 197103262006042004 196902262006041001 197409152006041011 196611112007012008 196808012008011010 197607072008012014 197411272007012008
GOL IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IVA IIID IIIC IIIC IIIC IIIC IIIB IIIB IIIA IIIA IIIA IIIA IIIA IIIA IIIA IIIA
99 Lampiran 2 DATA SERTIFIKASI GURU SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI TAHUN 2008 - 2010 KOMPONEN NO 1
RES R 01
a 295
b 265.5
c 160
d 149.5
e 45
f 61.5
g 81.5
h 42
i 10
j 15
Σ 1125
2
R 02
150
70
145
150
45
200
33
58
50
20
921
3
R 03
150
185
130
141
45
3
0
0
0
0
654
4
R 04
150
252
160
149.5
45
40
2.5
11
49.5
20
879.5
5
R 05
150
67.5
160
145.5
45
85
3
40
28.5
0
724.5
6
R 06
150
115
160
142.5
45
114
0
22
44.5
12.5
805.5
7
R 07
150
422.5
160
137.5
41
0
30
48
25
0
1014
8
R 08
150
225
160
141
43
85
15
9.5
46
2.5
877
9
R 09
150
412.5
145
144
45
260
8.5
20
32
2.5
1219.5
10
R 10
150
140
160
148
45
30
0
19
12.5
0
704.5
11
R 11
150
247.5
160
150.5
45
150
0
0
55.5
0
958.5
12
R 12
150
220
160
145
47
112.5
0
36
12.5
0
883
13
R 13
150
175
160
146
45
7.5
0
3
7
0
693.5
14
R 14
120
115
115
145
44
192,5
15
4
34,5
0
785
15
R 15
150
315
130
155
49
97.5
49
30.5
39
25
1040
16
R 16
120
322.5
115
150.5
49
46
0
14
50
0
867
17
R 17
150
245
145
154
49
77.5
0
8
48
0
876.5
18
R 18
150
229
145
149
48
58
12.5
56
56
5
908.5
19
R 19
120
60
160
142.5
45
0
5
8
23
0
563.5
20
R 20
150
327.5
130
149
47
40
98
38
52.5
0
1032
21
R 21
150
235
115
148
48
201
65.5
28
50.5
0
1041
22
R22
150
220
160
153
49
98
21.5
25.5
39
0
916
23
R23
150
222.5
115
151.5
48
0
60
6
25.5
0
778.5
24
R24
150
213
100
150
48
85
19.5
30
41.5
0
837
25
R25
150
172.5
100
148.5
48
4
38
32
16
0
709
26
R26
150
202.5
100
150.5
48
84.5
25
18
37.5
0
816
27
R27
150
225
130
135.5
49
62.5
0
63
56
0
871
28
R28
150
197.5
130
152
48
136.5
11
5
8.5
0
838.5
29
R29
150
237.5
140
154
50
144
177
12
31
20
1115.5
30
R30
150
72.5
130
137.5
47
15
20
8
18.5
10
608.5
31 32
R31 R32
150 150
207.5 190
85 130
148 153
48 47
36.75 213
16 4
6 22
12.5 34
0 0
709.75 943
33
R33
150
137.5
115
148
48
105.5
45.5
15
45.5
0
810
34
R34
150
123.5
85
116
48
56.5
31
17
8.5
0
635.5
35 36 37
R35 R36 R37
150 150 150
153.5 172.5 238
145 115 115
152 149.5 154
48 48 47
33.5 173 18
197.5 24.5 27
31 17 46
52 31.5 21
0 0 0
962.5 881 816
ΣX
5605
7632
4970
5436
1729
2934.3
1136
848.5
1171
132.5
31820.8
RATA-RATA
151.49
206.27
134.32
146.92
46.73
79.31
30.7
22.93
31.65
3.58
860.02
100 Lampiran 3
101
Lampiran 4 DATA SERTIFIKASI GURU SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI TAHUN 2009-2010
Nomor Peserta
09031815410883 09031818010923 09031821010862 09031821410908 09031881010938 09031818710909 10031815710932 10031818710929 10031822010938 10031815610939 10031815610944 10031818410937 10031815410930 10031821010931 10031815710935 10031815610942 10031820410934 10031819010943 10031818010936 10031821010940 10031818410933 10031818010941
Nama Peserta Bambang Priyanta Dwi Yulianto Sunarto Suharno Purwaningsih Abdul Afif Masturi Agus Sugeng Ali Muhtar Budi Handono Jumiati Hety Tri Mulyani Ismail Kunarto Muh Majduddin Nining Sugiharti Novida Tjahyoningtyas Pudjiyanto Shofiatu Rohmah Supriyadi Susi Tri Astuti
Komponen A A1 A2 A3
Asesor I Komponen B B1 B2 B3 B4
Komponen C C1 C2 C3
150 150 120 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
245 220 325 235 230 220 225 155 190 200 210 170 335 305 140 175 238 124 215 90 240 205
8 52 12 12 90 28 6 30 22 4 8 32 36 32 18 16 46 18 32 8 30 18
145 145 175 140 130 160 115 145 130 130 85 100 130 130 115 115 115 85 100 130 115 100
155 151 148 153 130 152 152 152 155 152 148 149 151 155 148 148 151 116 149 130 149 152
49 48 49 50 49 49 48 48 47 48 48 48 47 49 48 48 47 48 48 47 48 48
80 0 56 15 41 0 140 179 65 0 88 24 0 60 30 200 4 215 137 10 33.5 15 2 36 40 96 100 66 106 46 174 22 18 27 55 32 82 18 10 20 202 66 85 24
48 54 90 132 60 40 28 50 35 7 13 14 49 38 43 30 25 10 42 21 50 38
0 5 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 10 0 0
Komponen A A1 A2 A3
Asesor II Komponen B B1 B2 B3 B4
Komponen C C1 C2 C3
150 150 120 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
245 238 320 240 220 220 220 152 190 195 205 175 320 325 135 170 238 123 211 55 230 200
8 60 16 12 96 23 6 32 22 6 4 32 40 29 12 18 46 16 28 8 26 18
145 145 175 140 130 160 115 145 130 130 85 100 130 130 115 115 115 85 100 130 115 100
153 147 153 155 141 154 151 152 151 152 148 148 147 155 148 151 157 116 151 145 147 149
49 48 49 50 49 49 48 48 47 48 48 48 47 49 48 48 47 48 48 47 48 48
75 60 51 148 60 108 0 37 4 136 40 6 40 95 105 172 18 58 88 20 200 84
0 10 0 175 0 19 60 195 211 12 17 40 100 32 45 27 27 30 21 20 65 26
48 58 88 130 65 38 23 54 33 10 12 18 56 40 48 33 17 7 41 16 51 37
0 5 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 0 0 0 0 0 10 0 0
102 Lampiran 5 KETERANGAN SIMBOL KOMPONEN SERTIFIKASI Keterangan simbol komponen sertifikasi pada lampiran 2 a. Komponen kualifikasi akademik
f. Komponen prestasi akademik
b. Komponen pendidikan dan
g. Komponen karya pengembangan
pelatihan c. Komponen pengalaman mengajar
profesi h. Komponen keikutsertaan dalam forum ilmiah
d. Komponen perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran e. Komponen penilaian dari atasan dan pengawas
i. Komponen pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial j. Komponen pengahargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
Keterangan simbol komponen sertifikasi pada lampiran 3 dan 4 A1. Komponen Kualifikasi Akademik
B3. Komponen prestasi akademik
A2. Komponen Pengalaman Mengajar
B4. Komponen karya pengembangan profesi
A3. Komponen Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran B1. Komponen pendidikan dan pelatihan B2. Komponen penilaian dari atasan dan pengawas
C1. Komponen keikutsertaan dalam forum ilmiah C2. Komponen pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial C3. Komponen pengahargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
Contoh perhitungan nilai sertifikasi guru untuk Responden 01 (R 01) Komponen a = Komponen f = = = 295 Komponen b =
= = 61,5 Komponen g =
= = 265,5 Komponen c =
= = 81,5 Komponen h =
= = 160 Komponen d =
= = 42 Komponen i =
103
= = 149,5 Komponen e = = = 45
= = 10 Komponen j = = = 15
104 Lampiran 6 Kisi – Kisi Instrumen No Variabel Indikator 1 Kinerja 1. Perencanaan Program Guru (Y) Kegiatan Pembelajaran
Butir 1, 2, 3, 4, 5
Jumlah
Item Valid
Jumlah
5
1, 3, 4, 5
4
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran a. Pengelolaan Kelas
6, 7, 8, 9
4
6, 7, 8, 9
4
b. Penggunaan Media
10, 11,12
3
10, 11, 12
3
13
1
13
1
14, 15, 16,
4
14, 15, 16,
4
dan Sumber Belajar c. Penggunaan Metode Pembelajaran 3. Evaluasi / Penilaian Pembelajaran 2
Motivasi
1. Penghargaan
17 1, 2, 3, 4, 5
17 5
Kerja (X2)
1, 2, 3, 4,
5
5 2. Bakat dan minat
6, 7
2
3. Kerjasama /Sosialisasi
8, 9, 10
3
8, 9, 10
3
4. Pengembangan diri
11, 12
2
11, 12
2
5. Berorientasi masa depan
13, 14,15
3
13, 14,15
3
Jumlah
32
7
1
30
105 Lampiran 7 ANGKET UJI COBA PENELITIAN PENGARUH SERTIFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA, KABUPATEN PATI Identitas responden Nama
:
NIP
:
Mapel
:
Petunjuk Pengisian : Sebelum menjawab pertanyaan tulis nama, NIP, dan mata pelajaran yang diampu Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan perasaan, keinginan, dan keadaan bapak/ibu guru yang sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Berilah tanda (X) pada jawaban yang di anggap paling sesuai. MOTIVASI KERJA 1. Berapa persen pengaruh gaji yang di peroleh bapak/ibu terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga? a. 81% - 100 %
c. 41% - 60%
b. 61% - 80%
d. 21% - 40%
e. ≤ 20%
2. Apakah selama bekerja menjadi seorang guru, bapak/ibu pernah mendapatkan penghargaan dari instansi lain? a. Pernah, lebih dari 6 kali
c. 3 – 4 kali
b. 5 – 6 kali
d. 1 – 2 kali
e. Tidak pernah
3. Apakah bapak/ibu pernah di undang pada suatu pertemuan khusus, yang karena keistimewaannya, bapak/ibu mendapat imbalan materi yang sepantasnya? a. Pernah, lebih dari 6 kali
c. 3 – 4 kali
b. 5 – 6 kali
d. 1 – 2 kali
e. Tidak pernah
106
4. Menurut bapak/ibu penghargaan yang paling sesuai dengan tugas dan tanggung jawab selama menjadi seorang guru adalah…… a. Kenaikan pangkat/jabatan b. Imbalan /materi c. Pemberian tanda kenang-kenangan d. Pengakuan e. Pujian 5. Dalam 1 bulan, berapa kali bapak/ibu memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi dari pekerjaan yang menumpuk? a. 4 kali
c. 2 kali
b. 3 kali
d. 1 kali
e. Tidak pernah
6. Apakah tugas dan pekerjaan bapak/ibu saat ini sesuai dengan bakat dan minat? a. 76% - 100% sesuai
c. 26% - 50% sesuai e. Tidak sesuai
b. 51% - 75% sesuai
d. 1% - 25% sesuai
7. Seberapa besar minat bapak/ibu untuk menjadi seorang guru? a. Sangat tinggi
c. Cukup tinggi
b. Tinggi
d. Rendah
e. Sangat rendah
8. Apakah bapak/ibu setuju, jika semangat saling menghargai dan kebersamaan dengan rekan kerja akan membuat bapak/ibu termotivasi untuk lebih giat dalam bekerja? a. Sangat setuju
d. Tidak setuju
b. Setuju
e. Sangat tidak setuju
c. Kurang setuju 9. Pada awal masuk menjadi seorang guru, butuh waktu berapa lama bapak/ibu bersosialisasi dengan lingkungan tempat bekerja? a. 1 minggu
c. 3 minggu
b. 2 minggu
d. 1 bulan
e. > 1 bulan
10. Seberapa sering bapak/ibu ikut berpartisipasi dalam organisasi dan kegiatan di lingkungan tempat tinggal? a. 4 kali dalam sebulan
c. 2 kali dalam sebulan
b. 3 kali dalam sebulan
d. 1 kali dalam sebulan
e.Tidak pernah
107
11. Dari pilihan berikut ini, manakah yang menjadi prioritas utama bapak/ibu yang sesuai dengan profesi saat ini? a. Mengaktualisasikan diri dengan kemampuan, ketrampilan dan potensi untuk berprestasi b. Harga diri, pengakuan status dan perhatian c. Teman, di cintai dan mencintai, serta di terima dalam pergaulan d. Keamanan dan perlindungan dari gangguan fisik dan emosi e. Sandang, pangan, dan papan 12. Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja menjadi seorang guru? a. Lebih dari 17 tahun
d. 3 – 7 tahun
b. 13 – 17 tahun
e. 2 tahun
c. 8 – 12 tahun 13. Apakah target utama bapak/ibu menjadi seorang guru? a. Mendapatkan penghargaan dan pengakuan dengan berprestasi b. Memperoleh gaji untuk memenuhi kebutuhan c. Mencari keuntungan d. Mencari kesibukan e. Mencari kesenangan 14. Bagaimana usaha bapak/ibu untuk bekerja agar lebih profesional, sebagai bekal masa depan? a. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi b. Mengikuti diklat c. Mengikuti pendidikan non formal d. Mencari informasi dari rekan kerja e. Hanya berdiam diri saja 15. Menurut bapak/ibu, apakah profesi saat ini dapat memberikan masa depan yang lebih baik di banding bekerja di tempat yang lain? a. Ya, karena selain mendapatkan pensiun, juga mendapat kedudukan di masyarakat b. Ya, karena hanya mendapatkan pensiun saja c. Ya, karena hanya mendapatkan kedudukan saja
108
d. Tidak, karena ada profesi lain yang lebih menjanjikan e. Tidak sama sekali
KINERJA GURU 1. Guru menyiapkan persiapan dan kelengkapan perangkat pembelajaran a. Pada awal semester
d. Hanya pada saat ada supervisi saja
b. Pada pertengahan semester
e. Tidak pernah
c. Pada akhir semester 2. Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) a. Setiap tatap muka
d. Menggunakan RPP terdahulu
b. Setiap 1 semester sekali
e. Tidak pernah
c. Setiap 1 tahun sekali 3. Guru menyampaikan materi sesuai dengan langkah-langkah yang di rencanakan dalam RPP a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
4. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang di rencanakan a. Selalu, setiap tatap muka b. 6 – 10 kali yang sesuai dengan alokasi waktu c. 1 – 5 kali yang sesuai dengan alokasi waktu d. Hanya pada materi tertentu saja yang sesuai dengan alokasi waktu e. Tidak pernah 5. Guru menguasai bahan ajar/materi pelajaran a. 81% - 100% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan b. 61% - 80% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan c. 41% - 60% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan d. 26% - 40% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan e. ≤ 20% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan 6. Guru melakukan setting/pengaturan tempat duduk siswa secara bergantian a. Setiap tatap muka b. Di sesuaikan dengan materi yang di sampaikan
109
c. Ketika ada tugas saja d. Ketika ulangan saja e. Tidak pernah 7. Guru melakukan presensi siswa a. Setiap tatap muka sebelum KBM di mulai b. Hanya pada materi tertentu saja c. Setiap mengadakan ulangan saja d. 1 semester sekali e. Tidak pernah 8. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa a. Setiap tatap muka sebelum materi di mulai b. Tiap-tiap materi per KD c. Tiap-tiap materi per SK d. Hanya pada materi tertentu saja e. Tidak pernah 9. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya a. Selama KBM berlangsung
d. Hanya pada materi yang di ujiankan
b. Setiap akhir pembelajaran
e. Tidak pernah
c. Hanya pada materi yang sulit 10. Guru mempersiapkan media dan sumber pembelajaran a. Setiap akan mengajar
d. 1 tahun sekali
b. Hanya pada materi tertentu
e. Tidak pernah
c. 1 semester sekali 11. Guru memiliki ketrampilan dalam penggunaan media a. Sangat baik
c. Cukup baik
b. Baik
d. Rendah
e. Sangat rendah
12. Guru menggunakan media dan sumber belajar yang sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
110
13. Guru menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi a. Setiap tatap muka
e. Tidak pernah
b. Hanya pada materi tertentu c. Hanya pada materi yang memiliki tingkat kesulitan tinggi d. Hanya pada materi yang ditugaskan 14. Guru melaksanakan penilaian dalam proses belajar a. Setiap selesai membahas materi per KD
d. Hanya setiap akhir semester
b. Setiap selesai membahas materi per SK
e. Tidak pernah
c. Hanya setiap tengah semester 15. Guru dalam melakukan evaluasi menggunakan bentuk ragam penilaian a. Tes tertulis
c. Tes terstruktur
b. Tes lisan
d. Tes campuran
e. Tidak pernah
16. Guru menganalisis hasil penilaian dari proses belajar untuk mengetahui dan menentukan ketuntasan siswa dalam pembelajaran a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
17. Guru menyampaikan dan membagikan hasil penilaian a. Selalu, setiap selesai ulangan baik ulangan harian, Mid semester, maupun akhir semester b. Hanya mid dan akhir semester saja c. Hanya ulangan harian saja d. Di bagikan jika nilainya baik e. Tidak pernah
111 Lampiran 8 ANGKET PENELITIAN PENGARUH SERTIFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA, KABUPATEN PATI Identitas responden Nama
:
NIP
:
Mapel
:
Petunjuk Pengisian : Sebelum menjawab pertanyaan tulis nama, NIP, dan mata pelajaran yang diampu Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan perasaan, keinginan, dan keadaan bapak/ibu guru yang sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Berilah tanda (X) pada jawaban yang di anggap paling sesuai. MOTIVASI KERJA 1. Berapa persen pengaruh gaji yang di peroleh bapak/ibu terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga? a. 81% - 100 %
c. 41% - 60%
b. 61% - 80%
d. 21% - 40%
e. ≤ 20%
2. Apakah selama bekerja menjadi seorang guru, bapak/ibu pernah mendapatkan penghargaan dari instansi lain? a. Pernah, lebih dari 6 kali
c. 3 – 4 kali
b. 5 – 6 kali
d. 1 – 2 kali
e. Tidak pernah
3. Apakah bapak/ibu pernah di undang pada suatu pertemuan khusus, yang karena keistimewaannya, bapak/ibu mendapat imbalan materi yang sepantasnya? a. Pernah, lebih dari 6 kali
c. 3 – 4 kali
b. 5 – 6 kali
d. 1 – 2 kali
e. Tidak pernah
112
4. Menurut bapak/ibu penghargaan yang paling sesuai dengan tugas dan tanggung jawab selama menjadi seorang guru adalah…… a. Kenaikan pangkat/jabatan
d. Pengakuan
b. Imbalan /materi
e. Pujian
c. Pemberian tanda kenang-kenangan 5. Dalam 1 bulan, berapa kali bapak/ibu memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi dari pekerjaan yang menumpuk? a. 4 kali
c. 2 kali
b. 3 kali
d. 1 kali
e. Tidak pernah
6. Seberapa besar minat bapak/ibu untuk menjadi seorang guru? a. Sangat tinggi
c. Cukup tinggi
b. Tinggi
d. Rendah
e. Sangat rendah
7. Apakah bapak/ibu setuju, jika semangat saling menghargai dan kebersamaan dengan rekan kerja akan membuat bapak/ibu termotivasi untuk lebih giat dalam bekerja? a. Sangat setuju
d. Tidak setuju
b. Setuju
e. Sangat tidak setuju
c. Kurang setuju 8. Pada awal masuk menjadi seorang guru, butuh waktu berapa lama bapak/ibu bersosialisasi dengan lingkungan tempat bekerja? a. 1 minggu
d. 1 bulan
b. 2 minggu
e. lebih dari 1 bulan
c. 3 minggu 9.
Seberapa sering bapak/ibu ikut berpartisipasi dalam organisasi dan kegiatan di lingkungan tempat tinggal? a. 4 kali dalam sebulan
c. 2 kali dalam sebulan
b. 3 kali dalam sebulan
d. 1 kali dalam sebulan
e.Tidak pernah
10. Dari pilihan berikut ini, manakah yang menjadi prioritas utama bapak/ibu yang sesuai dengan profesi saat ini? a. Mengaktualisasikan diri dengan kemampuan, ketrampilan dan potensi untuk berprestasi
113
b. Harga diri, pengakuan status dan perhatian c. Teman, di cintai dan mencintai, serta di terima dalam pergaulan d. Keamanan dan perlindungan dari gangguan fisik dan emosi e. Sandang, pangan, dan papan 11. Sudah berapa lama bapak/ibu bekerja menjadi seorang guru? a. Lebih dari 17 tahun
d. 3 – 7 tahun
b. 13 – 17 tahun
e. 2 tahun
c. 8 – 12 tahun 12. Apakah target utama bapak/ibu menjadi seorang guru? a. Mendapatkan penghargaan dan pengakuan dengan berprestasi b. Memperoleh gaji untuk memenuhi kebutuhan c. Mencari keuntungan d. Mencari kesibukan e. Mencari kesenangan 13. Bagaimana usaha bapak/ibu untuk bekerja agar lebih profesional, sebagai bekal masa depan? a. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi b. Mengikuti diklat c. Mengikuti pendidikan non formal d. Mencari informasi dari rekan kerja e. Hanya berdiam diri saja 14. Menurut bapak/ibu, apakah profesi saat ini dapat memberikan masa depan yang lebih baik di banding bekerja di tempat yang lain? a. Ya, karena selain mendapatkan pensiun, juga mendapat kedudukan di masyarakat b. Ya, karena hanya mendapatkan pensiun saja c. Ya, karena hanya mendapatkan kedudukan saja d. Tidak, karena ada profesi lain yang lebih menjanjikan e. Tidak sama sekali
114
KINERJA GURU 1. Guru menyiapkan persiapan dan kelengkapan perangkat pembelajaran a. Pada awal semester
d. Hanya pada saat ada supervisi saja
b. Pada pertengahan semester
e. Tidak pernah
c. Pada akhir semester 2. Guru menyampaikan materi sesuai dengan langkah-langkah yang di rencanakan dalam RPP a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
3. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang di rencanakan a. Selalu, setiap tatap muka b. 6 – 10 kali yang sesuai dengan alokasi waktu c. 1 – 5 kali yang sesuai dengan alokasi waktu d. Hanya pada materi tertentu saja yang sesuai dengan alokasi waktu e. Tidak pernah 4. Guru menguasai bahan ajar/materi pelajaran a. 81% - 100% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan b. 61% - 80% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan c. 41% - 60% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan d. 26% - 40% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan e. ≤ 20% menguasai setiap materi yang akan di sampaikan 5. Guru melakukan setting/pengaturan tempat duduk siswa secara bergantian a. Setiap tatap muka b. Di sesuaikan dengan materi yang di sampaikan c. Ketika ada tugas saja d. Ketika ulangan saja e. Tidak pernah 6. Guru melakukan presensi siswa a. Setiap tatap muka sebelum KBM di mulai b. Hanya pada materi tertentu saja
115
c. Setiap mengadakan ulangan saja d. 1 semester sekali e. Tidak pernah 7. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa a. Setiap tatap muka sebelum materi di mulai b. Tiap-tiap materi per KD c. Tiap-tiap materi per SK d. Hanya pada materi tertentu saja e. Tidak pernah 8. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya a. Selama KBM berlangsung
d. Hanya pada materi yang di ujiankan
b. Setiap akhir pembelajaran
e. Tidak pernah
c. Hanya pada materi yang sulit 9.
Guru mempersiapkan media dan sumber pembelajaran a. Setiap akan mengajar
d. 1 tahun sekali
b. Hanya pada materi tertentu
e. Tidak pernah
c. 1 semester sekali 10. Guru memiliki ketrampilan dalam penggunaan media a. Sangat baik
c. Cukup baik
b. Baik
d. Rendah
e. Sangat rendah
11. Guru menggunakan media dan sumber belajar yang sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
12. Guru menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi a. Setiap tatap muka b. Hanya pada materi tertentu c. Hanya pada materi yang memiliki tingkat kesulitan tinggi d. Hanya pada materi yang ditugaskan e. Tidak Pernah
116
13. Guru melaksanakan penilaian dalam proses belajar a. Setiap selesai membahas materi per KD b. Setiap selesai membahas materi per SK c. Hanya setiap tengah semester d. Hanya setiap akhir semester e. Tidak pernah 14. Guru dalam melakukan evaluasi menggunakan bentuk ragam penilaian a. Tes tertulis
c. Tes terstruktur
b. Tes lisan
d. Tes campuran
e. Tidak pernah
15. Guru menganalisis hasil penilaian dari proses belajar untuk mengetahui dan menentukan ketuntasan siswa dalam pembelajaran a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
16. Guru menyampaikan dan membagikan hasil penilaian a. Selalu, setiap selesai ulangan baik ulangan harian, Mid semester, maupun akhir semester b. Hanya mid dan akhir semester saja c. Hanya ulangan harian saja d. Di bagikan jika nilainya baik e. Tidak pernah
117
Lampiran 9 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja (X2) ITEM SOAL NO
RES
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
JUMLAH
Y²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UC 01 UC 02 UC 03 UC 04 UC 05 UC 06 UC 07 UC 08 UC 09 UC 10 UC 11 UC 12 UC 13 UC 14 UC 15 UC 16 UC 17 UC 18 UC 19 UC 20
5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
3 2 2 1 2 5 3 2 3 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2
3 2 1 1 2 5 3 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3
4 5 5 5 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5
2 3 2 2 2 5 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 5 1
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 3 4 4 5 3 4 5 5 5
5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 2 4 4 5 4
5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 2 4 4 5 4
5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5 5 2 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4
ΣX
95
40
38
88
53
89
97
96
89
89
89
97
96
90
92
66 66 59 61 60 73 67 45 67 66 64 57 63 63 62 53 56 62 67 61 1238
4356 4356 3481 3721 3600 5329 4489 2025 4489 4356 4096 3249 3969 3969 3844 2809 3136 3844 4489 3721 77328
rxy
0.616
0.529
0.577
0.62
0.473
0.144
0.728
0.717
0.594
0.606
0.533
0.62
0.635
0.568
0.477
0.004
0.016
0.008
0.004
0.035
0.544
0,000
0,000
0.006
0.005
0.015
0.004
0.003
0.009
0.034
valid
valid
valid
valid
tdk val
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
validitas
sig.(2-tailed) Ket Reliabilitas
valid
Nilai Cronbach Alpha > 0,60 = 0,828 > 0,60 ket
Reliabel
118
Lampiran 10 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Guru (Y) Nomor Butir Soal No
RES
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
UC 01 UC 02 UC 03 UC 04 UC 05 UC 06 UC 07 UC 08 UC 09 UC 10 UC 11 UC 12 UC 13 UC 14 UC 15 UC 16 UC 17 UC 18 UC 19 UC 20 ΣX
5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 94
5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 91
5 5 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 3 5 4 5 5 5 5 3 82
5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 92
5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 95
4 2 4 4 4 5 2 2 5 5 4 2 2 4 4 2 4 4 5 3 71
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 96
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 96
5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 88
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 3 93
5 3 5 4 4 5 3 3 4 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 79
5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 89
5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 2 89
5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 96
5 2 2 2 5 5 2 3 5 5 5 3 5 5 5 2 2 5 2 2 72
5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 91
5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97
rxy
0.509
0.418
0.54
0.449
0.565
0.689
0.725
0.558
0.485
0.671
0.754
0.549
0.521
0.786
0.508
0.618
0.566
sig.(2-tailed)
0.022
0.066
0.014
0.047
0.009
0.001
0,000
0.011
0.03
0.001
0,000
0.012
0.019
0,000
0.022
0.004
0.009
Ket
valid
tdk val
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 validitas
Reliabilitas
Nilai Cronbach Alpha > 0,60 = 0,854 > 0,60 ket
Reliabel
Y
Y²
84 7056 75 5625 77 5929 78 6084 76 5776 85 7225 66 4356 60 3600 80 6400 79 6241 74 5476 74 5476 75 5625 83 6889 78 6084 70 4900 78 6084 81 6561 78 6084 60 3600 1511 115071
119
Lampiran 11 10
PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN
Rumus : rxy =
Butir soal valid jika rxy > Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1 untuk variabel motivasi ( No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Σ
soal no 1(X) 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 95
skor total (Y) 66 66 59 61 60 73 67 45 67 66 64 57 63 63 62 53 56 62 67 61 1238
X² 25 25 16 25 25 25 25 4 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 16 461
Y² 4356 4356 3481 3721 3600 5329 4489 2025 4489 4356 4096 3249 3969 3969 3844 2809 3136 3844 4489 3721 77328
).
XY 330 330 236 305 300 365 335 90 335 330 320 285 315 315 310 265 280 310 335 244 5935
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh hasil :
rxy =
rxy =
0.616
hasil perhitungan bahwa nilai rxy adalah 0.616, karena rxy > maka soal no 1 valid.
(0.616 > 0,444),
120
berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1 untuk variabel kinerja ( No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Σ
soal no 1(X) 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 94
skor total (Y) 84 75 77 78 76 85 66 60 80 79 74 74 75 83 78 70 78 81 78 60 1511
X² 25 25 16 25 16 25 16 9 25 25 25 25 25 25 25 16 25 25 25 25 448
Y² 7056 5625 5929 6084 5776 7225 4356 3600 6400 6241 5476 5476 5625 6889 6084 4900 6084 6561 6084 3600 115071
XY 420 375 308 390 304 425 264 180 400 395 370 370 375 415 390 280 390 405 390 300 7146
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh hasil :
rxy=
rxy = 0.509 hasil perhitungan bahwa nilai rxy adalah 0,509, karena rxy > maka soal no 1 valid.
(0,509 > 0,444),
121
Lampiran 12
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Rumus Alpha :
rıı
=
σ²ᵢ =
= Butir soal reliabel jika
>
Hasil perhitungan untuk variabel Motivasi Kerja (
σ²ᵢ =
+
)
+ ……. +
= 0,4875 + 0,9 + ……+ 0,34 = 8,2525
= = 34,79
rıı
=
= 0,828
Pada α = 5% dengan n : 20 dan df : 18, diperoleh
= 0,444
122
Karena
>
(0,828 > 0,444), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel. Rumus Alpha :
rıı
=
σ²ᵢ =
= Butir soal reliabel jika
>
Hasil perhitungan untuk variabel Kinerja Guru (Y).
σ²ᵢ =
+ ……. +
+
= 0,36 + 1,49 +……+ 0,2275 = 9,43
= = 45,7475
rıı
=
= 0,854 Pada α = 5% dengan n : 20 dan df : 18, diperoleh Karena reliable.
>
= 0,444
(0,854 > 0,444), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
123
Lampiran 13
TABULASI DATA MOTIVASI KERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
RES R 01 R 02 R 03 R 04 R 05 R 06 R 07 R 08 R 09 R 10 R 11 R 12 R 13 R 14 R 15 R 16 R 17 R 18 R 19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 5 3 2 5
2 3 3 2 1 3 5 3 3 3 1 1 1 1 1 2 5 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1
2-a 3 4 3 4 2 5 1 5 1 5 2 2 5 5 3 5 2 3 2 5 2 5 2 5 1 5 1 5 1 5 2 5 1 2 1 2 1 5 2 5 3 5 1 5 1 5 2 2 2 2 1 5 1 2 1 5 3 5 4 2 2 5 1 2 2 3 2 5 3 3 1 5 1 2 1 5
5 2 3 2 2 2 5 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 5 1 1 2 2 2 3 4 3 4 2 3 1 3 3 2 5 3 1
Σ 17 18 15 14 14 25 19 18 18 16 16 12 15 15 16 14 10 16 19 16 14 14 13 12 16 11 15 18 12 17 11 14 17 16 15 9 13
2-b 6 Σ 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4
7 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
8 5 5 5 5 5 1 5 3 5 5 4 1 4 1 5 1 4 5 5 5 1 2 5 1 4 4 4 5 5 5 2 2 5 5 4 5 1
2-c 9 5 3 5 5 4 5 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 2 4 2 3 3 5 3 2 2 3 2 5 2 2
Σ 15 13 14 15 14 11 13 10 13 13 12 7 12 8 13 8 11 13 12 13 6 9 13 8 13 11 12 13 14 13 9 9 13 12 14 12 8
10 5 5 1 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 1 5 5 5 4 5
2-d 11 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 3 5 3 3 3 4 4 5 3 4
Σ 10 10 6 10 9 10 9 8 10 10 9 10 9 10 10 10 9 10 10 9 5 10 9 8 9 8 9 8 8 7 8 4 9 9 10 7 9
12 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
13 5 5 4 4 5 5 5 2 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 1 4 4 2 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4
2-e 14 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Σ 14 14 13 13 14 14 14 9 14 15 14 15 14 15 14 15 14 15 14 15 10 14 14 12 14 15 15 14 14 15 15 13 15 13 14 14 14
124
Lampiran 14
TABULASI DATA KINERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
RES R 01 R 02 R 03 R 04 R 05 R 06 R 07 R 08 R 09 R 10 R 11 R 12 R 13 R 14 R 15 R 16 R 17 R 18 R 19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5
2 5 5 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 3 5 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 5 4 4 2 4 5 4 3 5 5 5
1-a 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 5 5 4 2 4 5 5 5 4 4 5
4 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4
Σ 20 20 19 18 18 20 17 15 19 17 17 19 17 20 19 19 19 19 19 17 15 16 16 15 16 17 19 17 18 12 18 19 17 17 19 19 19
5 4 2 4 4 4 5 2 2 5 5 4 2 2 4 4 2 4 4 5 3 1 4 1 4 1 2 1 1 4 1 4 4 1 2 4 2 4
6 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
8 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 5
1-b 9 10 5 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 5 3 5 4 5 5 4 3 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 3 3 4 4 4 5 3 4 2 5 3 4 3 4 4 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 5 4
11 5 4 5 4 4 5 4 5 3 3 3 3 4 5 4 3 5 4 5 5 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 5 5 4 4 5 3 5
12 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 2 4 5 3 4 5 4 2 1 4 4 5 5 4 2 5 3 4
Σ
39 33 38 37 35 40 31 32 35 36 32 32 33 39 36 31 37 36 38 25 31 36 26 33 32 27 28 24 35 31 37 34 27 27 39 27 37
13 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
14 5 2 2 2 5 5 2 3 5 5 5 3 5 5 5 2 2 5 2 2 5 2 2 2 5 2 5 2 5 5 2 2 5 2 5 5 2
1-c 15 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 5 5 5
16 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
Σ 20 17 17 17 19 20 14 12 20 20 20 17 20 20 18 16 17 20 17 15 20 15 14 14 18 14 17 16 18 19 15 17 19 14 20 20 17
125 Lampiran 15
PENENTUAN KRITERIA DALAM ANALISIS DESKRIPTIF Kinerja Guru (Y) Jumlah skor maksimal: 16 x 5 = 80 Jumlah skor minimal : 16 x 1 = 16 Range
: 80 – 16 = 64
Panajang kelas interval: 64 : 5 Interval Skor 67,2 ≤ skor ≤ 80 54,4 ≤ skor < 67,2 41,6 ≤ skor < 54,4 28,8 ≤ skor < 41,6 16 ≤ skor < 28,8
= 12,8
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Indikator 1 (Perencanaan program kegiatan pembelajaran) Jumlah skor maksimal: 4 x 5 = 20 Jumlah skor minimal : 4 x 1 = 4 Range
: 20 – 4 = 16
Panajang kelas interval: 16 : 5 = 3,2 Interval Skor 16,8 ≤ skor ≤ 20 13,6 ≤ skor < 16,8 10,4 ≤ skor < 13,6 7,2 ≤ skor < 10,4 4 ≤ skor < 7,2
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Indikator 2 (Pelaksanaan kegiatan pembelajaran) Jumlah skor maksimal: 8 x 5 = 40 Jumlah skor minimal : 8 x 1 = 8 Range
: 40 – 8 = 32
Panajang kelas interval: 32 : 5 = 6,4 Interval Skor 33,6 ≤ skor ≤ 40 27,2 ≤ skor < 33,6 20,8 ≤ skor < 27,2 14,4 ≤ skor < 20,8 8 ≤ skor < 14,4
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
126
Indikator 3 (Evaluasi/penilaian pembelajaran) Jumlah skor maksimal: 4 x 5 = 20 Jumlah skor minimal : 4 x 1 = 4 Range
: 20 – 4 = 16
Panajang kelas interval: 16 : 5 = 3,2 Interval Skor 16,8 ≤ skor ≤ 20 13,6 ≤ skor < 16,8 10,4 ≤ skor < 13,6 7,2 ≤ skor < 10,4 4 ≤ skor < 7,2
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Motivasi Kerja Jumlah skor maksimal: 14 x 5 = 70 Jumlah skor minimal : 14 x 1 = 14 Range
: 70 – 14 = 56
Panajang kelas interval: 56 : 5 Interval Skor 58,8 ≤ skor ≤ 70 47,6 ≤ skor < 58,8 36,4 ≤ skor < 47,6 25,2 ≤ skor < 36,4 14 ≤ skor < 25,2
= 11,2
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Indikator 1 (Penghargaan) Jumlah skor maksimal: 5 x 5 = 25 Jumlah skor minimal : 5 x 1 = 5 Range
: 25 – 5 = 20
Panajang kelas interval: 20 : 5 = 4 Interval Skor 21 ≤ skor ≤ 25 17 ≤ skor < 21 13 ≤ skor < 17 9 ≤ skor < 13 5 ≤ skor < 9
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
127
Indikator 2 (Bakat dan Minat) Jumlah skor maksimal: 1 x 5 = 5 Jumlah skor minimal : 1 x 1 = 1 Range
:5–1=4
Panajang kelas interval: 4 : 5 = 0,8 Interval Skor 4,2 ≤ skor ≤ 5 3,4 ≤ skor < 4,2 2,6 ≤ skor < 3,4 1,8 ≤ skor < 2,6 1 ≤ skor < 1,8
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Indikator 3 (Kerjasama/Sosialisasi) Jumlah skor maksimal: 3 x 5 = 15 Jumlah skor minimal : 3 x 1 = 3 Range
: 15 – 3 = 12
Panajang kelas interval: 12 : 5 = 2,4 Interval Skor 12,6 ≤ skor ≤ 15 10,2 ≤ skor < 12,6 7,8 ≤ skor < 10,2 5,4 ≤ skor < 7,8 3 ≤ skor < 5,4
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Indikator 4 (Pengembangan Diri) Jumlah skor maksimal: 2 x 5 = 10 Jumlah skor minimal : 2 x 1 = 2 Range
: 10 – 2 = 8
Panajang kelas interval: 8 : 5 = 1,6 Interval Skor 8,4 ≤ skor ≤ 10 6,8 ≤ skor < 8,4 5,2 ≤ skor < 6,8 3,6 ≤ skor < 5,2 2 ≤ skor < 3,6
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
128
Indikator 5 (Berorientasi Masa Depan) Jumlah skor maksimal: 3 x 5 = 15 Jumlah skor minimal : 3 x 1 = 3 Range
: 15 – 3 = 12
Panajang kelas interval: 12 : 5 = 2,4 Interval Skor 12,6 ≤ skor ≤ 15 10,2 ≤ skor < 12,6 7,8 ≤ skor < 10,2 5,4 ≤ skor < 7,8 3 ≤ skor < 5,4
Interval Persentase 84% ≤ % ≤ 100% 68% ≤ % < 84% 52% ≤ % < 68% 36% ≤ % < 52% 20% ≤ % < 36%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
129 Lampiran 16 DESKRIPSI DATA MOTIVASI KERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI 2-a
2-b
2-c
2-d
2-e
TOTAL
NO
RES
SKOR
%
KRIT
SKOR
%
KRIT
SKOR
%
KRIT
SKOR
%
KRIT
SKOR
%
KRIT
SKOR
%
KRIT
1
R 01
17
68
T
4
80
T
15
100
ST
10
100
ST
14
93
ST
60
85.71
ST
2
R 02
18
72
T
4
80
T
13
87
ST
10
100
ST
14
93
ST
59
84.29
ST
3
R 03
15
60
C
5
100
ST
14
93
ST
6
60
C
13
87
ST
53
75.71
T
4
R 04
14
56
C
5
100
ST
15
100
ST
10
100
ST
13
87
ST
57
81.43
T
5
R 05
14
56
C
4
80
T
14
93
ST
9
90
ST
14
93
ST
55
78.57
T
6
R 06
25
100
ST
5
100
ST
11
73
T
10
100
ST
14
93
ST
65
92.86
ST
7
R 07
19
76
T
4
80
T
13
87
ST
9
90
ST
14
93
ST
59
84.29
ST
8
R 08
18
72
T
4
80
T
10
67
C
8
80
T
9
60
C
47
67.14
C
9
R 09
18
72
T
4
80
T
13
87
ST
10
100
ST
14
93
ST
59
84.29
ST
10
R 10
16
64
C
4
80
T
13
87
ST
10
100
ST
15
100
ST
58
82.86
T
11
R 11
16
64
C
4
80
T
12
80
T
9
90
ST
14
93
ST
55
78.57
T
12
R 12
12
48
R
4
80
T
7
47
R
10
100
ST
15
100
ST
48
68.57
T
13
R 13
15
60
C
5
100
ST
12
80
T
9
90
ST
14
93
ST
55
78.57
T
14
R 14
15
60
C
4
80
T
8
53
C
10
100
ST
15
100
ST
52
74.29
T
15
R 15
16
64
C
4
80
T
13
87
ST
10
100
ST
14
93
ST
57
81.43
T
16
R 16
14
56
C
4
80
T
8
53
C
10
100
ST
15
100
ST
51
72.86
T
17
R 17
10
40
R
5
100
ST
11
73
T
9
90
ST
14
93
ST
49
70
T
18
R 18
16
64
C
4
80
T
13
87
ST
10
100
ST
15
100
ST
58
82.86
T
19
R 19
19
76
T
4
80
T
12
80
T
10
100
ST
14
93
ST
59
84.29
ST
20
R20
16
64
C
4
80
T
13
87
ST
9
90
ST
15
100
ST
57
81.43
T
21
R21
14
56
C
3
60
C
6
40
R
5
50
R
10
67
C
36
51.43
R
22
R22
14
56
C
5
100
ST
9
60
C
10
100
ST
14
93
ST
52
74.29
T
23
R23
13
52
C
5
100
ST
13
87
ST
9
90
ST
14
93
ST
54
77.14
T
24
R24
12
48
R
4
80
T
8
53
C
8
80
T
12
80
T
44
62.86
C
25
R25
16
64
C
4
80
T
13
87
ST
9
90
ST
14
93
ST
56
80
T
26
R26
11
44
R
4
80
T
11
73
T
8
80
T
15
100
ST
49
70
T
27
R27
15
60
C
5
100
ST
12
80
T
9
90
ST
15
100
ST
56
80
T
130 28
R28
18
72
T
5
100
ST
13
87
ST
8
80
T
14
93
ST
58
82.86
T
29
R29
12
48
R
5
100
ST
14
93
ST
8
80
T
14
93
ST
53
75.71
T
30
R30
17
68
T
5
100
ST
13
87
ST
7
70
T
15
100
ST
57
81.43
T
31
R31
11
44
R
4
80
T
9
60
C
8
80
T
15
100
ST
47
67.14
C
32
R32
14
56
C
5
100
ST
9
60
C
4
40
R
13
87
ST
45
64.29
C
33
R33
17
68
T
4
80
T
13
87
ST
9
90
ST
15
100
ST
58
82.86
T
34
R34
16
64
C
5
100
ST
12
80
T
9
90
ST
13
87
ST
55
78.57
T
35
R35
15
C
5
ST
14
ST
10
ST
14
ST
58
82.86
T
36
R36
9
36
R
3
60
C
12
80
T
7
70
T
14
93
ST
45
64.29
T
37
R37
13
52
C
4
80
T
8
53
C
9
90
ST
14
93
ST
48
68.57
T
15.14
60.54
C
4.32
86.49
ST
11.59
77.32
T
8.78
87.84
ST
13.89
92.49
ST
53.62
76.59
T
Rata-Rata
60
100
93
100
93
Distribusi Frekuensi Sangat Tinggi
1
14
18
26
34
6
Tinggi
9
21
9
8
1
26
Cukup
20
2
8
1
2
4
Rendah
7
0
2
2
0
1
Sangat Rendah
0
0
0
0
0
0
Distribusi Persentase Sangat Tinggi
2.7
37.84
48.65
70.27
91.89
16.22
Tinggi
24.32
56.76
24.32
21.62
2.7
70.27
Cukup
54.05
5.4
21.62
2.7
5.4
10.81
Rendah
18.93
0
5.4
5.4
0
2.7
0
0
0
0
0
0
Sangat Rendah
131
Lampiran 17
DESKRIPSI DATA KINERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI NO RES 1 R 01 2 R 02 3 R 03 4 R 04 5 R 05 6 R 06 7 R 07 8 R 08 9 R 09 10 R 10 11 R 11 12 R 12 13 R 13 14 R 14 15 R 15 16 R 16 17 R 17 18 R 18 19 R 19 20 R 21 21 R 22 22 R 23 23 R 24 24 R 25 25 R 27 26 R 28 27 R 29 28 R 30 29 R 31 30 R 32 31 R 33 32 R 34 33 R 35 34 R 36 35 R 37 36 R 38 37 R 40 Rata-rata
Skor 20 20 19 18 18 20 17 15 19 17 17 19 17 20 19 19 19 19 19 17 15 16 16 15 16 17 19 17 18 12 18 19 17 17 19 19 19 17.77
1-a % 100% 100% 95% 90% 90% 100% 85% 75% 95% 85% 85% 95% 85% 100% 95% 95% 95% 95% 95% 85% 75% 80% 80% 75% 80% 85% 95% 85% 90% 60% 90% 95% 85% 85% 95% 95% 95% 89%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
30 7 0 0 0
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
81.08 18.92 0 0 0
Krit ST ST ST ST ST ST ST T ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST T T T T T ST ST ST ST T ST ST ST ST ST ST ST ST
1-b 1-c Skor % Krit Skor % 39 97.5 ST 20 100 33 82.5 T 17 85 38 95 ST 17 85 37 92.5 ST 17 85 35 87.5 ST 19 95 40 100 ST 20 100 31 77.5 T 14 70 32 80 T 12 60 35 87.5 ST 20 100 36 90 ST 20 100 32 80 T 20 100 32 80 T 17 85 33 82.5 T 20 100 39 97.5 ST 20 100 36 90 ST 18 90 31 77.5 T 16 80 37 92.5 ST 17 85 36 90 ST 20 100 38 95 ST 17 85 25 62.5 C 15 75 31 77.5 T 20 100 36 90 ST 15 75 26 65 C 14 70 33 82.5 T 14 70 32 80 T 18 90 27 67.5 C 14 70 28 70 T 17 85 24 60 C 16 80 35 87.5 ST 18 90 31 77.5 T 19 95 37 92.5 ST 15 75 34 85 ST 17 85 27 67.5 C 19 95 27 67.5 C 14 70 39 97.5 ST 20 100 27 67.5 C 20 100 37 92.5 ST 17 85 33.14 82.84 T 17.38 86.89 Distribusi Frekuensi 18 26 12 11 7 0 0 0 0 0 Distribusi Persentase 48.65 70.27 32.43 29.73 18.92 0 0 0 0 0
Krit ST ST ST ST ST ST T T ST ST ST ST ST ST ST T ST ST ST T ST T T T ST T ST T ST ST T ST ST T ST ST ST ST
Total Skor % 79 98.75 70 87.5 74 92.5 72 90 72 90 80 100 62 77.5 59 73.75 74 92.5 73 91.25 69 86.25 68 85 70 87.5 79 98.75 73 91.25 66 82.5 73 91.25 75 93.75 74 92.5 57 71.25 66 82.5 67 83.75 56 70 62 77.5 66 82.5 58 72.5 64 80 57 71.25 71 88.75 62 775 70 87.5 70 87.5 63 78.75 58 72.5 78 97.5 66 85 73 91.25 68.27 85.34 22 15 0 0 0 59.46 40.54 0 0 0
Krit ST ST ST ST ST ST T T ST ST ST ST ST ST ST T ST ST ST T T T T T T T T T ST T ST ST T T ST ST ST ST
132
Lampiran 18 TABULASI DATA SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS NO I
II
KEGIATAN/KONDISI PERSIAPAN Pengembangan Silabus Pengembangan Penilaian Program Tahunan dan Program Semesteran Rencana Pembelajaran KD yang disajikan Buku Tagihan Nilai (Kognitif, Afektif, Psikomotorik) KEGIATAN PEMBELAJARAN A. PENDAHULUAN Penampilan Guru Apersepsi dan Motivasi Menuliskan/melisankan SK dan KD B. KEGIATAN INTI Pengusaan Materi Pengaturan Kegiatan Proses Pembelajaran Penggunaan metode dan pendekatan sesuai KD Penggunaan alat peraga/alat bantu mengajar (Guru) Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Bimbingan kepada siswa Pengelolaan kelas Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Pengembangan ketrampilan siswa Menghubungkan KD dengan Life skill,IPTEK,lingkungan Pelaksanaan Evaluasi proses Pencapaian Kompetensi Dasar C. PENUTUP Memberikan simpulan/penegasan Memberi tugas/PR Pelaksanaan sesuai dengan waktu Mengakhiri pembelajaran dengan baik JUMLAH
Perolehan Nilai R06 R07
Rentang Nilai
R01
R02
R03
R04
R05
R08
R09
R10
R11
R12
R13
8 7 5 5 5 30
7 4 3 3 3 20
6 4 3 4 3 20
5 4 2 3 2 16
4 5 4 3 3 19
4 4 2 2 3 15
5 5 3 3 3 19
6 5 3 3 3 20
5 5 3 2 3 18
6 4 3 4 3 20
4 4 3 2 2 15
6 5 3 3 3 20
7 5 3 2 3 20
4 3 2 2 2 13
4 4 2 10
4 4 1 9
4 4 1 9
3 2 1 6
4 4 1 9
3 3 1 7
4 4 1 9
3 3 2 8
4 3 1 8
3 3 3 9
4 3 2 9
4 2 1 7
4 3 1 8
4 4 1 9
4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 50
4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 42
4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 43
4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 2 32
4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 41
4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 30
4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 43
4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 42
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 45
4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 43
4 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 30
4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 44
4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 44
4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 33
3 3 2 2 10 100
3 2 2 2 9 80
2 2 2 2 8 80
2 2 1 1 6 60
3 2 2 2 9 78
3 3 1 1 8 60
3 3 2 1 9 80
3 3 1 2 9 79
2 2 2 2 8 79
3 3 1 1 8 80
2 1 1 2 6 60
3 2 1 2 8 79
3 2 1 1 7 79
2 1 1 1 5 60
133 Perolehan Nilai R25 R26
R14
R15
R16
R17
R18
R19
R20
R21
R22
R23
R24
R27
R28
R29
R30
R31
R32
R33
R34
R35
R36
R37
4 4 2 2 2 14
6 4 3 3 3 19
5 4 3 3 3 18
6 4 3 4 3 20
6 4 3 5 3 21
4 3 3 2 2 14
6 5 4 3 4 22
7 5 3 2 3 20
7 5 3 3 4 22
4 4 3 2 2 15
6 5 3 3 3 20
4 4 2 2 3 15
6 4 3 3 3 19
6 4 3 4 3 20
6 4 3 5 3 21
6 5 2 3 3 19
4 4 2 2 3 15
4 4 3 2 2 15
5 5 4 3 3 20
5 5 4 4 3 21
6 4 3 4 3 20
6 6 3 3 4 22
5 5 3 4 4 21
6 5 3 3 3 20
3 3 2 8
4 3 2 9
3 3 2 8
3 3 1 7
4 2 1 7
3 3 1 7
4 2 1 7
4 3 1 8
4 2 1 7
4 2 1 7
4 4 1 9
3 3 2 8
4 3 1 8
4 3 2 9
4 2 2 8
3 3 2 8
3 3 1 7
3 2 1 6
3 3 2 8
4 3 1 8
4 2 1 7
3 3 2 8
4 3 2 9
4 4 1 9
4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 33
4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 43
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 45
4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 5 3 43
4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 40
4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 34
4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 5 4 41
4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 40
4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 40
4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 2 32
4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 40
4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 30
4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 5 4 43
4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 42
4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 43
4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 5 5 45
4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 34
4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 35
4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 42
4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 40
4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 5 43
4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 40
4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 40
4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 42
2 1 1 1 5 60
3 3 2 1 9 80
3 3 1 2 9 80
3 2 1 1 7 77
3 2 1 1 7 75
2 1 1 1 5 60
2 2 2 2 8 78
3 2 2 1 8 76
3 2 1 2 8 77
2 1 1 2 6 60
3 2 1 2 8 77
2 2 1 2 7 60
3 2 1 2 8 78
2 2 1 2 7 78
2 1 1 2 6 78
2 2 2 2 8 80
1 1 1 1 4 60
1 1 1 1 4 60
2 3 2 1 8 78
3 2 1 2 8 77
3 3 1 2 9 79
2 2 2 2 8 78
3 2 1 2 8 78
3 3 1 1 8 79
134
Lampiran 19
DESKRIPSI DATA SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS Persiapan NO
RES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
R01 R02 R03 R04 R05 R06 R07 R08 R09 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37
20 20 16 19 15 19 20 18 20 15 20 20 13 14 19 18 20 21 14 22 20 22 15 20 15 19 20 21 19 15 15 20 21 20 22 21 20
KEGIATAN/KONDISI Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Kegiatan Inti
9 9 6 9 7 9 8 8 9 9 7 8 9 8 9 8 7 7 7 7 8 7 7 9 8 8 9 8 8 7 6 8 8 7 8 9 9
42 43 32 41 30 43 42 45 43 30 44 44 33 33 43 45 43 40 34 41 40 40 32 40 30 43 42 43 45 34 35 42 40 43 40 40 42
Penutup
Σ
% Krit
9 8 6 9 8 9 9 8 8 6 8 7 5 5 9 9 7 7 5 8 8 8 6 8 7 8 7 6 8 4 4 8 8 9 8 8 8
80 80 60 78 60 80 79 79 80 60 79 79 60 60 80 80 77 75 60 78 76 77 60 77 60 78 78 78 80 60 60 78 77 79 78 78 79
80 80 60 78 60 80 79 79 80 60 79 79 60 60 80 80 77 75 60 78 76 77 60 77 60 78 78 78 80 60 60 78 77 79 78 78 79
T T C T C T T T T C T T C C T T T T C T T T C T C T T T T C C T T T T T T
Lampiran 20
135
136 Lampiran 21
137 Lampiran 22
138 Lampiran 23
139 Lampiran 24
140 Lampiran 25