JSM (Jurnal Sains Manajemen)
ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR
Volume III, Nomor 2, September 2014
Pengaruh Pengembangan Profesionalisme dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru (Studi pada Guru-guru SMA Negeri di Pangkalan Bun) Wajib Tati Magister Sains Manajemen Unpar
Meitiana Fakultas Ekonomi Unpar
ABSTRACT, This research studies on teachers’ effort to improve the performance of high schools in the city Pangkalan Bun by taking into account the development of professionalism and work ethic. Methods the study was conducted to determine the effect of variable professional development on teacher performance and motivation of teachers. Analytical tool in this study is a multiple linear regression. Respondents in the study were 53 teachers who are already certified high school teachers from all over in the city of Pangkalan Bun. The results showed that the professionalsm and motivation affect the performance of teachers in high schools in the city Pangkalan Bun. The role of the teacher has a strategic position in an effort to improve the quality of education for the challenge which is to produce graduates who have high ability, therefore teachers should behave professionally seen from personal dimension, mastery of knowledge, teaching methods, as well as social skills. This is because the task of the teacher as an academic profession has a broad spectrum, where they not only portray the transfer function as subject knoeledge, but also as a facilitator, motivator, and dynamic factor in the learning process both inside and outside of school. Keywords: Professional development, work motivation, performance against teacher
PENDAHULUAN Upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Khususnya di bidang pendidikan sekain peningkatan akses pendidikan juga tidak kalah pentingnya peningkatan mutu pendidikan yang difokuskan pada peningkatan mutu guru. Guru merupakan agen pembelajaran dan merupakan ujung tombak untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh sebab itulah sudah menjadi sebuah keharusan kalau setiap lembaga pendidikan dasar dan menengah, profesionalisme guru harus dikembangkan dan dimulai dari kegiatan belajar mengajar dan kegiatan kependidikan sehari-hari baik di kelas maupun pada organisasi guru. Sejalan dengan berbagai tuntutan profesionalisme dan perubahan sosial, budaya mutu merupakan suatu pradigma yang dapat dijadikan pijakan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaannya dapat dimulai dari tata kelola proses-proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Peningkatan kinerja guru secara perorangan akan mendorong kinerja sumbar daya manusia secara keseluruhan, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas. Motivasi kerja guru merupakan kekuatan dari seorang pendidik untuk mewujudkan kinerja sehingga akan memberikan dampak positif tehadap kualitas belajar di setiap sekolah. Rendahnya kinerja pegawai salah satunya dapat diciptakan dari motivasi kerja yang rendah. Bawahan tidak akan termotivasi untuk mencapai suatu tingkat prestasi yang tinggi, kecuali mereka mempertimbangkan harapan-harapan tinggi
PENGARUH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU ( STUDI PADA GURU-GURU SMA NEGERI DI PANGKALAN BUN)
112
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume III, Nomor 2, September 2014
pimpinan tersebut benar-benar realistis dan bisa dicapai. Jika mereka didorong untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan yang tidak bisa dicapai, kemungkinan sekali mereka akan berhenti mencoba dan menetapkan hasil-hasil yang lebih rendah dari yang mampu mereka hasilkan (Sudrajat, 2008) Diharapkan dengan adanya pengembangan profesionalisme dan motivasi kerja guru dapat meningkatkan kinerja guru SMA Negeri di Pangkalan Bun. Kajian Empiris Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rifcki Meydi Jacob (2014) tentang “Pengaruh profesionalisme guru terhadap prestasi siswa mata pelajaran kendaraan ringan SMK Negeri 2 Manado” menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan korelasi (0,56) antara profesionalisme guru terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran kendaraan ringan di SMK Negeri 2 Manado. Semakin tinggi Profesionalisme Guru semakin tinggi pula Prestasi Siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Faisya Aqnal (2012) tentang “ Pengaruh profesionalisme guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Pematangsiantar tahun ajaran 2011/2012” menunjukkan bahwa profesionalisme guru berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Pematangsiantar termasuk kategori kuat (0,606). Berdasarkan hasil analisis data dan uji hipotesis maka dapat disimpulkan Terdapat Pengaruh yang Positif dan Signifikan Antara Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Admistrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian Mu’min (2010) tentang pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di Batam menyimpulkan bahwa nilai maksimum dari motivasi kerja adalah sebesar 4,80 Hal tersebut menunjukkan bahwa sudah banyak responden yang memiliki nilai motivasi yang tinggi. Pengukuran kepuasan kerja memiliki nilai rata-rata sebesar 4,12. Adapun nilai kepuasan kerja adalah sebesar 4,86 dan hal tersebut menunjukkan bahwa sudah banyak responden yang memiliki nilai kepuasan yang tinggi. Pengukuran variable kinerja guru sebesar 4,23, hal tersebut menunjukkan bahwa sudah banyak responden yang memiliki tingkat kinerja yang tinggi. Kinerja Guru dapat jelaskan oleh variabel motivasi dan kepuasan kerja, sedangkan sisanya sebesar 35,2% dijelaskan oleh variabelvariabel lain diluar variabel variabel motivasi dan kepuasan kerja. Motivasi kerja guru sudah cukup tinggi, dan secara positif mempengaruhi kinerja. Kepuasan kerja guru sudah cukup tinggi dan mempengaruhi kinerja guru. Motivasi kerja guru dan kepuasan kerja guru secara positif mempengaruhi kinerja, dan kepuasan kerja yang Iebih dominan. Penelitian Isroah Pujiyanti (2013) tentang pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Ciamis menyimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru yang ditunjukkan dengan nilai rx1y= 0,675, r2 sebesar 0,456, t hitung > t tabel yaitu: 7,085 > 1,671; (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru yang ditunjukan dengan nilai rx2y = 0,892, r2 sebesar 0,795 t hitung > t tabel yaitu: 15,268 > 1,671 dengan; 3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru yang ditunjukkan dengan Ry(1,2) = 0,938, R2 sebesar 0,880, dan F hitung > F tabel yaitu: 216,172 > 3,51. Kerangka Konseptual Berdasarkan hasil kajian teori dan penelitian terdahulu menemukan bahwa pengembangan profesionalisme dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Semakin terpenuhinya dan meningkatnya pengembangan profesionalisme dan motivasi kerja akan berdampak positif terhadap kinerja guru. Maka secara konseptual hubungan tersebut dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran berikut :
PENGARUH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU ( STUDI PADA GURU-GURU SMA NEGERI DI PANGKALAN BUN)
113
JSM (Jurnal Sains Manajemen)
ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR
Volume III, Nomor 2, September 2014
X1 Y X2
Keterangan: X1 : Pengembangan Profesonalisme X2 : Motivasi kerja Y : Kinerja guru
METODE PENELITIAN Penelitian ini dibatasi pada kajian manajemen sumberdaya manusia yang didekati dari aspek guru dan sekolah. Dalam hal ini pengembangan profesionalisme dan motivasi kerja dari guru dipelajari pengaruhnya terhadap kinerja guru. Pengaruh tersebut diformulasikan ke dalam model analisis Regresi. Populasi dalam peneitian adalah guru-guru SMA Negeri di Pangkalan Bun yang sudah lulus sertifikasi dengan jumlah 53 orang. Dalam penelitian ini penulis mengambil keseluruhan populasi 53 orang sebagai responden, sehingga penelitian ini adalah penelitian sensus. Variabel Penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas ada dua yaitu pengembangan profesionalisme (X 1) , dan Motivasi kerja (X2) sedangkan variabel tergantung adalah Kinerja Guru (Y). Pengembangan profesionalisme merupakan suatu perwujudan dari kinerja suatu organisasi yang dilakukan oleh para pegawai dalam pelaksanaan suatu kegiatan menurut kriteria tertentu dan dalam waktu tertentu guna mewujudkan tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Indikator variabel ini terdiri dari kompetensi pedagogik, professional, kepribadian, dan sosial. Motivasi kerja adalah sesuatu yang ada dalam di dalam diri seseorang yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah lakunya dalam arah tekad tertentu sesuai tujuannya dalam organisasi. Indikator dari variabel ini terdiri dari kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan, fisiologi, keamanan, dan sosial. Kinerja Guru adalah prestasi dari keberhasilan yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas. Prestasi guru dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjalankan fungsi dan peranannya. Indikator variabel ini terdiri dari persiapan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tugas tambahan, pengembangan diri. Analisis Data dan Hasil Penelitian. Menguji Unidemensionalitas dari masing-masing konstruk dengan melihat convergent validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin (1998) dalam Ghozali (2011), suatu indikator dikatakan mempunyai reliabilitas yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan loading factor 0,50 sampai 0,60 masih dapat dipertahankan. Berdasarkan kriteria ini bila ada loading factor dibawah 0,50 maka akan di drop dari model.
PENGARUH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU ( STUDI PADA GURU-GURU SMA NEGERI DI PANGKALAN BUN)
114
JSM (Jurnal Sains Manajemen)
ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR
Volume III, Nomor 2, September 2014
Pengujian Convergent Validity Perhitungan convergent validity bertujuan untuk mengetahui item-item instrumen yang dapat digunakan sebagai indikator dari seluruh variabel laten. Hasil uji convergen validity diukur berdasarkan besarnya nilai loading faktor(outer loading) dari indikator construct. Hasil pengujian convergent validity disajikan pada Tabel dibawah ini. Variabel
Indikator X1.1 X1.2 X1 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2 X2.3 X2.4 X2.5 Y1 Y2 Y Y3 X4 Sumber: Lampiran
Outer Loading 0.770 0.725 0.867 0.851 0.802 0.719 0.762 0.724 0.755 0.782 0.757 0.744 0.599
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil pengujian pada Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh outer loading indikator konstruk memiliki nilai di atas 0,5. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengukuran ini memenuhi persyaratan validitas konvergen. Composite Reliability Pengujian composite reliability bertujuan untuk menguji validitas instrumen dalam suatu model penelitian. Hasil pengujian composite reliability disajikan pada Tabel ini. Variabel X1 X2 Y
Composite Reliability 0.880 0.867 0.814
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Lampiran Berdasarkan tabel dapat diuraikan bahwa hasil pengujian composite reliability menunjukkan nilai yang memuaskan, yaitu semua variabel laten telah reliabel karena seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite reliability ≥ 0,7. Hal itu berarti bahwa, kuisioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator memang menjadi pengukur konstruknya masing-masing.
PENGARUH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU ( STUDI PADA GURU-GURU SMA NEGERI DI PANGKALAN BUN)
115
JSM (Jurnal Sains Manajemen)
ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR
Volume III, Nomor 2, September 2014
Pemodelan Persamaan Struktural Pendekatan PLS Penelitian ini menggunakan model persamaan struktural pendekatan Partial Least Square (PLS). Sebelum menganalisis, terlebih dahulu dilakukan pengujian atau evaluasi model empiris penelitian. Hasil pengujian model empiris penelitian ini adalah sebagai berikut. Gambar dibawah ini: Hasil Analisis dengan PLS
Goodness of Fit Model Pengujian Goodness of Fit model struktural pada inner model menggunakan nilai predictiverelevance (Q2). Nilai R2 tiap-tiap variabel endogen dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 14. Nilai R2Variabel Endogen Variabel Endogen
R-square
Kinerja Guru (Y)
0.420
Sumber: Lampiran Nilai predictive-relevance diperoleh dengan rumus: Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1- Rp2 ) Q2 = 1 – (1 – 0.420) Q2 = 0.42 Hasil perhitungan diatas memperlihatkan nilai predictive-relevance sebesar 0.42 (> 0). Hal itu berarti bahwa 42% variasi pada variabel kinerja guru (dependent variabel) dijelaskan oleh variabel pengembangan profesionalisme dan motivasi kerja. Dengan demikian model dikatakan layak memiliki nilai prediktif yang relevan. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis dengan Partial Least Square menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dinyatakan signifikan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t (t-test) pada pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen. Hasil pengujian hipotesis tersebut ditunjukkan pada Tabel ini.
PENGARUH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU ( STUDI PADA GURU-GURU SMA NEGERI DI PANGKALAN BUN)
116
JSM (Jurnal Sains Manajemen)
ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR
X1 -> Y
Volume III, Nomor 2, September 2014
Koefisien regresi
Standard deviation
t-Statistic
0.292
0.120
2.431
0.017
Signifikan
3.212
0.001
Signifikan
X2 -> Y 0.424 Sumber: Lampiran
0.132
ρ
Keterangan
Hipotesis 1 : Pengembangan profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Pengujian hipotesis dengan pendekatan PLS menghasilkan koefisien regresi pengaruh pengembangan profesionalisme terhadap kinerja guru dengan nilai 0,292 dan ρ dengan nilai 0,017. Karena nilai ρ lebih kecil dari α 0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa pengembangan profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru diterima. Mengingat koefisien bertanda positif dan signifikan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah. Artinya, semakin meningkat pengembangan profesionalisme maka semakin meningkatkan kinerja guru. Hipotesis 2 : motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Pengujian hipotesis dengan pendekatan PLS menghasilkan koefisien regresi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru dengan nilai 0,424 dan ρ dengan nilai 0,001. Karena ρ lebih kecil dari α 0,05 maka hipotesis motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru diterima. Mengingat koefisien bertanda positif dan signifikan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah. Artinya, semakin meningkat motivasi kerja maka semakin meningkatkan kinerja guru. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, maka diuraikan pembahasan dan penalaran mengenai masing-masing variabel berdasarkan hubungan kausal masing-masing variabel laten. Pembahasan dilakukan mempertimbangkan berbagai kajian teori dan penelitian empiris sebelumnya yang terkait, pada bagian akhir disajikan temuan teoritis dan keterbatasan dari penelitian ini. 1. Pengaruh Pengembangan profesionalisme terhadap kinerja guru SMA Negeri di Pangkalan Bun. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengembangan profesionalisme yang terdiri dari kompetensi pedagogik, professional, kepribadian, dan sosial berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Kompetensi kepribadian dianggap guru sebagai indikator yang paling besar dalam mempengaruhi kinerja mereka, karena guru diharapkan adalah seorang yang beriman dan bertaqwa, mampu menjadi teladan, berusaha mengembangkan diri, demokratis, dan obyektif dalam mengevaluasi kinerja diri. Sedangkan urutan selanjutnya yang dipertimbangkan guru adalah kompetensi sosial, pedagogik, dan profesional. 2.Pengaruh motivasi kerja terhadap loyalitas kinerja guru SMA Negeri di Pangkalan Bun. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan, fisiologi, keamanan, dan sosial, berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat motivasi kerja maka kinerja guru akan meningkat pula. Kebutuhan aktualisasi diri dianggap guru sebagai indikator yang paling besar dalam mempengaruhi kinerja mereka, karena guru diberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan profesionalisme. Sedangkan urutan selanjutnya yang dianggap mampu meningkatkan kinerja guru adalah fisiologi, sosial, keamanan, dan penghargaan.
PENGARUH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU ( STUDI PADA GURU-GURU SMA NEGERI DI PANGKALAN BUN)
117
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume III, Nomor 2, September 2014
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini telah memberikan temuan-temuan sesuai dengan konstruk-konstruk yang digunakan. Atas dasar tersebut dapat dikemukakan beberapa implikasi teoritis dan praktis sebagai berikut. Secara teoritis penelitian ini telah mampu memprediksi bahwa untuk mecapai kinerja maka pengembangan profesionalisme (yang terdiri kompetensi pedagogik, professional, kepribadian, dan sosial) dan motivasi kerja (yang terdiri dari kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan, fisiologi, keamanan, dan sosial) harus terpenuhi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan profesionalisme dan motivasi kerja diharapkan berdampak pada kinerja guru SMA Negeri di Pangkalan Bun.
KETERBATASAN PENELITIAN. Penelitian ini sudah diusahakan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan hasil yang maksimal, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam penelitian ini masih ada keterbatasanketerbatasan tersebut yaitu keterbatasan kemampuan jawaban responden, karena dalam memahami isi makna pertanyaan mungkin saja ada sejumlah responden yang belum paham sepenuhnya maksud pertanyaan yang diajukan sehingga terdapat jawaban yang bias sifatnya. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk populasi yang karakteristiknya serupa dengan populasi penelitian ini yaitu para guru.
KESIMPULAN. Dari data yang diperoleh dan hasil pembahasan pada penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan variabel pengembangan profesional guru terhadap variabel kinerja guru. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja guru.
SARAN Dari hasil penelitian ini dapat disarankan sebagai berikut: Peningkatan kinnerja guru SMA Negeri di Pangkalan Bun dapat diupayakan oleh dinas terkait (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga) melalui pelatihan – pelatihan yang dapat meningkatkan motivasi kerja dari guru untuk lebih berprestasi dan mempunyai komitmen yang tinggi. 2. Peran guru memiliki posisi yang strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan untuk menghadapi tantangan yakni untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan tinggi, karena itu guru harus berperilaku professional dilihat dari dimensi pribadi, penguasaan keilmuan, metode pengajaran, maupun kemampuan sosialnya. Hal ini karena tugas guru sebagai profesi akademik memiliki spektrum luas, dimana mereka tidak hanya memerankan fungsi sebagai subjek yang mentransfer pengetahuan, melainkan juga sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah. 3. Penelitian perlu dikembangkan khususnya yang berkaitan dengan professionalisme guru yang lebih spesifik terhadap kinerja nya. 1.
PENGARUH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU ( STUDI PADA GURU-GURU SMA NEGERI DI PANGKALAN BUN)
118
JSM (Jurnal Sains Manajemen)
ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR
Volume III, Nomor 2, September 2014
DAFTAR RUJUKAN Aqnal, Faisya, 2012. Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif di SMK Negeri 1 Pematangsiantar tahun ajaran 2011/2012. Ghozali, Imam. 2012. Partial Least Squares : Konsep, Teknik dan Aplikasi dengan SMART PLS.2.0 M3, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jacob, Rifcki Meydi, 2014. Pengaruh Profesionalisme Guru terhadap Prestasi Siswa mata Pelajaran Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Manado. Engineering Education Journals (E2-J) UNIMA vol 2 no.1 Mu’min, 2010. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru di Batam. Library Universitas Terbuka. Pujiyanti, Isroah, 2013. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Ciamis. Jurnal Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia, vol 2 no.1 (2013) Sudrajat, Akhmad, 2008. Teori-teori Motivasi. www.wordpress.com. (Download Tanggal 6 September 2011)
PENGARUH PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU ( STUDI PADA GURU-GURU SMA NEGERI DI PANGKALAN BUN)
119