i
KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada :
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Administrasi Pendidikan
Disusun Oleh : PURWANTO NIM. Q 100140058
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA 2016
1
2
3
KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN Penulis: Purwanto Pembimbing satu: Abdul Ngalim Pembimbing dua: Sumardi Program Studi Administrasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Email:
[email protected] Abstract This research activity aims to examine in depth about description of the competence of teachers in preparing lesson plans, learning implementation, and evaluation of learning in the State Elementary School 3 Wirosari Grobogan. Types of qualitative research conducted at the State Elementary School 3 Wirosari Grobogan. Source of data obtained from the principal, teachers, students, observation, and documentation with data collection techniques interview, obsrvasi and document analysis. Analysis of the data used is data reduction, data presentation and pemarikan conclusions. In order to obtain the validity of the data (validity data) used triangulation of data and resources. Based on the analysis in accordance with the purpose of this study, that the results of this study are: 1) Primary School Teachers Negeri 3 Wirosari Grobogan already have a good competence in lesson planning, 2) Primary Teachers Negeri 3 Wirosari Grobogan own competence good practice in learning 3) State Primary School Teachers 3 Wirosari Grobogan already have a good competence in carrying out the evaluation of learning, so that the learning outcomes achieved in State Elementary School 3 Wirosari Grobogan may rise as well. Keywords: competence of teachers, learning, empowerment. Abstrak Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang mendeskripsikan kompetensi guru dalam menyusun rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan. Jenis Penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan. Sumber data didapat dari Kepala Sekolah, guru, siswa, observasi, dan dokument asi, dengan teknik pengumpulan data wawancara, obsrvasi, dan analisis dokumen. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Agar memperoleh kesahihan data (validitas data) digunakan trianggulasi data dan sumber. Berdasarkan hasil analisis sesuai dengan tujuan penelitian ini, bahwa hasil penelitian ini yaitu: 1) Guru Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan sudah memiliki kompetensi yang baik dalam perencanaan pembelajaran, 2) Guru Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan sudah memiliki kompetensi pelaksanaan yang baik dalam pembelajaran, 3) Guru Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan sudah memiliki kompetensi yang baik dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, sehingga hasil pembelajaran yang dicapai di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan dapat meningkat pula. Kata kunci: kompetensi guru, pembelajaran, pemberdayaan.
4
Pendahuluan Guru merupakan salah satu kunci dari keberhasilan pendidikan, dan tanpa mengabaikan peran dari komponen-komponen lainnya, seorang guru mempunyai andil yang cukup besar dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk memajukan pendidikan. Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Guru yang memiliki kompetensi memadai sangatlah utama
dalam
menentukan
keberhasilan
tercapainya
tujuan
pendidikan.
Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia belum merata, termasuk mutu pendidikan di SD Negeri 3 Wirosari Grobogan. Data rata - rata nilai ujian siswa kelas VI dari semua mata pelajaran yang peneliti peroleh di SD Negeri 3 Wirosari Grobogan tiga tahun terakhir adalah pada tahun pelajaran 2012/2013 = 6,421, tahun pelajaran 2013/2014 = 6,503, tahun pelajaran 2014/2015 = 6,504. Berdasarkan data tersebut memang terjadi peningkatan perolehan rata-rata nilai ujian, tetapi peningkatannya belum signifikan. Keberhasilan pendidikan yang dicapai belum memenuhi harapan kita, salah satu faktornya adalah kompetensi guru SD Negeri 3 Wirosari Grobogan yang dimiliki kurang diberdayakan. Faktor yang sangat dominan untuk mencapai peningkatan mutu pendidikan yang sangat signifikan adalah
kompetensi
faedagogik yang dimiliki guru harus diberdayakan. Berdasarkan fakta dilapangan tersebut, dalam hal ini peneliti
telah
mengadakan penelitian yang berjudul “ Kompetensi Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan”. Rumusan masalah pada penelitian ini yang perlu dicari jawabannya ada tiga. 1) Bagaimana kompetensi guru dalam menyusun rencana pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan?, 2) bagaimana kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan?, 3) bagaimana kompetensi guru dalam evaluasi pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan? Pemberdayaan dalam konteks pemberdayaan guru, meminjam
5
analisa
Babari dan Prijono (2009:72) dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar yang merupakan usaha terencana dan sistematis yang dilaksanakan secara berkesinambungan baik bagi individu maupun kolektif, guna mengembangkan daya (potensi) dan kemampuan yang terdapat dalam diri individu dan kelompok masyarakat sehingga mampu melakukan transformasi sosial. Kepala Sekolah mempunyai pengaruh besar untuk memberdayakan kompetensi yang dimiliki guru agar ada perubahan kearah yang lebih baik, sehingga dapat menjadi guru yang potensial di bidangnya. Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan
kompetensi
pedagogik
adalah
“kemampuan
mengelola
pembelajaran peserta didik”. Kompetensi pengelolaan pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian. Guru diharapkan dengan dikeluarkannya undang-undang guru dan dosen, akan ada peningkatan kompetensi guru dan diimbangi meningkatnya kesejahteraan sehingga pokus bekerja sesuai profesi yang dimilikinya. Terutama meningkatnya kompetensi faedagogik, sebab ketrampilan dalam pembelajaran sangatlah menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. Kompetensi Menyusun Rencana Pembelajaran dalam penelitian ini mencakup
komponen-komponen
persiapan
mengajar
dan
prinsip-prinsip
persiapan mengajar. Komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran dalam hal: a) penyusunan perencanaan pembelajaran, b) pelaksanaan interaksi belajar mengajar, c) penilaian prestasi belajar peserta didik, d) pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian. Menurut E. Mulyana (2012:94) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan persiapan mengajar a) rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus jelas, b) persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik, c) kegiatan yang disusun dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan, d) persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh, dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya, dan e) harus ada koordinasi antara komponen pelaksanaan
6
program sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau moving class. Persiapan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa belajar dan dapat memanfaatkan media pembelajaran, alat pelajaran, dan sarana lainnya, dalam pembuatan persiapan mengajar harus memperhatikan bebagai prinsip. Persiapan mengajar yang dibuat harus jelas tujuan yang akan dicapai sesuai dengan kompetensi siswa, perkembangan pcikologis siswa, dan merupakan pembelajaran yang utuh. Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada persiapan mengajar, sebagai produk program pembelajaran jangka pendek yang mencakup komponen kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program. Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, sebagai produk program pembelajaran jangka pendek yang mencakup komponen kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program. Abdul Majid (2013:7) komponen kompetensi guru dalam pelaksanaan interaksi belajar mengajar ada dua belas indikator.1) mampu membuka pelajaran, 2) mampu menyajikan materi, 3) mampu menggunakan metode/ media, 4) mampu menggunakan alat peraga, 5) mampu menggunakan bahasa yang komonikatif, 6) mampu memotivasi siswa, 7) mampu mengorganisasi kegiatan, 8) mampu berintraksi dengan siswa secara komonikatif, 9) mampu menyimpulkan pembelajaran, 10) mampu memberikan umpan balik, 11) mampu memberikan penilaian, 12) mampu menggunakan waktu. Guru melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu aktivitas inti di sekolah, harus menunjukkan penampilan terbaik di depan siswanya. Penjelasannya mudah dipahami, penguasaan keilmuannya benar, menguasai metodologi pengajaran, dan pengelola kelas sebagai pengendalian situasi siswa di kelas. Guru menunjukkan penampilan terbaik di depan siswanya. Penjelasannya mudah dipahami, penguasaan keilmuannya benar, menguasai metodologi pengajaran, dan pengelola kelas sebagai pengendalian situasi siswa di kelas. Seorang guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi siswanya, sehingga siswa merasa senang dan termotivasi untuk belajar dengan baik bersama guru.
7
Penilaian hasil pembelajaran merupakan akhir dari kegiatan proses pembelajaran yang berfungsi untuk mengukur keberhasilan kompetensi yang dicapai siswa. Penilaian hasil belajar dilakukan untuk melihat sejauh mana kompetensi yang dicapai oleh peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui efektivitas proses belajar mengajar yang telah
dilakukan oleh pendidik. Menurut S. Eko Putro Widoyoko (2014:18)
menyebutkan tahapan-tahapan pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran adalah penentuan tujuan, menentukan desain evaluasi, pengembangan instrunmen evaluasi, pengumpulan informasi/ data, analisis dan interprestasi, dan tindak lanjut. Secara singkat pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data, dan pelaporan evaluasi. Evaluasi dilaksanakan agar dapat diketahui yang telah direncanakan realisasinya sudah memenuhi harapan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu dengan evaluasi guru dapat mengetahui apakah metode pengejaran yang direncanakan dan digunakan sudah tepat sasaran. Jadi dalam melakukan kegiatan evaluasi, seorang guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu guru juga harus memperhatikan soal-soal evaluasi yang digunakan. Soal-soal yang digunakan hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa sesuai yang direncanakan. Pada penelitian ini ada tiga masalah yang perlu dicari jawabannya: 1) bagaimana
pemberdayaan
kompetensi
guru
dalam
menyusun
rencana
pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan?, 2) bagaimana pemberdayaan kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan?, 3) bagaimana pemberdayaan kompetensi guru
dalam evaluasi pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari
Grobogan? Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan kompetensi guru dalam menyusun rencana pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan, 2) mendeskripsikan kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan, dan 3) mendeskripsikan kompetensi guru
dalam evaluasi pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3
Wirosari Grobogan.
8
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena sifatnya deskriptif-analitis yang mana data yang yang diperoleh seperti hasil observasi/ pengamatan, hasil wawancara, analisis dokumen yang ada di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan. Lokasi Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan. Sobyek penelitian adalah guru-guru di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah 0bservasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data ditetapkan dengan menggunakan teknik triangulasi data dan sumber. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian ini berdasarkan tujuan yang ingin dicapai ada tiga yaitu mendeskripsikan kompetensi guru dalam menyusun rencana pembelajaran, mendeskripsikan kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran, dan mendeskripsikan kompetensi guru dalam evaluasi pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan. Guru Sskolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah mengacu promes dan silabus yang telah disusun. RPP yang disusun telah mengacu prinsip-prinsip persiapan mengajar dan komponen - komponen perencanaan pembelajaran. Secara keseluruhan Guru Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan telah membuat sendiri persiapan mengajar. RPP yang dibuat telah mengacu prinsip-prinsip persiapan mengajar yaitu: rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar jelas sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai, rumusan kompetensi telah sesuai dengan kurikulum, program semester, silabus,dan persiapan mengajar (RPP). Persiapan mengajar (RPP) disusun sederhana dan fleksibel. Persiapan mengajar telah dikembangkan secara pencapaiannya. Penyusunan
utuh, dan menyeluruh serta jelas
persiapan mengajar yang dibuat telah mencakup
komponen standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
9
alokasi waktu, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media/ alat pembelajaran, evaluasi pembelajaran. Penerapan prinsip-prinsip persiapan mengajar dan komponen-komponen persiapan mengajar yang dipergunakan guru yang ada di SD Negeri 3 Wirosari Grobogan, ini didukung penelitian Friedman Izhak (2014) yang menjelaskan bahwa pemberdayaan guru yang memegang posisi kepemimpinan, guru dalam pengajaran dapat ditingkatkan melalui perencanaan, yang terkoordinasikan dari masing-masing komponen dengan baik, yang saling mendukung tujuan yang ingin diwujutkan. Hal ini berarti perencanaan pengajaran yang dibuat oleh guru di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan telah mengacu pada prinsip-prinsip persiapan pembelajaran yang terdiri dari: rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar sudah jelas, persiapan mengajar sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik, kegiatan yang disusun dalam persiapan mengajar sudah menunjang dan sesuai dengan
kompetensi
yang
telah
ditentukan,
persiapan
mengajar
yang
dikembangkan utuh, dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya, sudah ada koordinasi antara komponen pelaksanaan program sekolah. Perencanaan pembelajaran dalam pembuatan persiapan mengajar guru juga sudah memahami komponen-komponen persiapan mengajar yaitu: tujuan pengajaran, materi pelajaran, bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pembelajaran dan pengalaman belajar, dan evaluasi hasil belajar. Guru Sekoah Dasar Negeri 3 Wrosari Grobogan rata-rata memiliki kompetensi melaksanakan pembelajaran
yang baik.
Dalam pelaksanaan
pembelajaran siswa tenang, proses pembelajaran berjalan kodusif, siswa aktif, kritis. Ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru telah sesuai dengan persiapan mengajar yang telah dibuat. Pada waktu mengajar diawali apersepsi dengan menanyakan pelajaran yang lalu yang ada relevansinya dengan materi yang akan disampaikan. Kemudian guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Model pembelajaran yang digunakan oleh masing-masing guru
10
berbeda disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Masing-masing guru dalam menyampaikan materi pelajaran menggunakan metode, media dan alat peraga yang berbeda-beda. Setelah selesai menyampaikan materi guru mengadakan Tanya jawab, kemudian membuat kesimpukan. Kegiatan pembelajaran yang terakhir adalah guru mengadakan evaluasi yang harus diseleaikan siswa. Bentuk soal yang dibuat guru bervariasi. Ada yang jawaban singkat, uraian terbatas, pilihan ganda dan lainnya. Proses pembelajaran selesai tepat waktu sesuai dengan pengalokasian waktu yang ada di persiapan pengajaran (RPP). Kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran ini didukung hasil penelitian Tom Lowriae (2014), yang menjelaskan tantangan memperdayakan peluang mengembangkan profesional guru kelas bahwa guru dan kepala sekolah harus terlibat dalam pembuatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Dalam proses belajar mengajar, guru harus menerapkan empat komponen pelaksanaan pembelajaran adalah pemilihan materi yang standar, pemilihan atau pengembangan pembelajaran yang objektif, aktivitas dalam proses belajar mengajar, dan variasi-variasi pembelajaran guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini berarti kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan telah mecakup empat komponen pelaksanaan pembelajaran adalah pemilihan materi yang standar, pemilihan atau pengembangan pembelajaran yang objektif, aktivitas dalam proses belajar mengajar, dan variasi-variasi pembelajaran guru dalam menyampaikan materi pelajaran, dengan indikator: mampu membuka pelajaran, mampu menyajikan materi, mampu menggunakan metode/ media, mampu menggunakan alat peraga, mampu menggunakan bahasa yang komonikatif, mampu memotivasi siswa, mampu mengorganisasi kegiatan, mampu berintraksi dengan siswa secara komonikatif, mampu menyimpulkan pembelajaran, mampu memberikan umpan balik, mampu memberikan penilaian, dan mampu menggunakan waktu. Proses pembelajaran yang direncanakan dan telah dilaksanakan, selanjutnya guru melaksanakan evaluasi agar dapat diketahui yang telah
11
direncanakan realisasinya sudah memenuhi harapan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang ada di SD Negeri 3 Wirosari Grobogan telah mengikuti tahapan-tahapan: perencanaan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan evaluasi pembelajaran, pengelolaan hasil evaluasi pembelajaran, dan pelaporan hasil pembelajaran. Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran guru di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari berjalan dengan lancar yang diawali dari perencanaannya
sampai
dengan
pelaporan
hasil
evaluasi
pembelajaran.
Perencanaan evaluasi pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan telah dibuat berdasarkan pendekatan program pembelajaran dan pendekatan hasil belajar. Perencanaan evaluasi pembelajaran yang berdasarkan pendekatan program pembelajaran telah memperhatikan input, proses, dan output. Perencanaan evaluasi pembelajaran yang berdasarkan pendekatan hasil belajar telah memperhatikan domain hasil belajar, proses dan hasil belajar, dan kompetensi. Dalam pembuatan perencanaan penilaian hasil belajar, guru telah memperhatikan beberapa faktor: merumuskan tujuan penilaian, mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar, menyusun kisi-kisi, mengembangkan draft instrumen, uji coba dan analisis instrumen, revisi dan merakit instrumen baru. Guru Sekoah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan secara rutin melaksanakan evaluasi setelah melaksanakan pembelajaran satu kompetensi dasar. Guru sangat aktif dan siswa juga aktif saat pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran domain hasil belajar digunakan untuk mengembangkan aspek ketrampilan. Penilaian proses dan hasil belajar digunakan untuk mengukur aspek pengetahuan dan ketrampilan (skill). Pengolahan nilai ini diawali menskor. Bentuk soal pilihan ganda diberi skor satu, jawaban singkat diberi skor dua, soal uraian diberi skor tiga. Kemudian guru mengubah skor mentah menjadi skor standar. Langkah terakhir dalam nmenentukan nilai adalah mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau angka. Bagi siswa yang nilai yang dicapai kurang dari KKM diadakan perbaikan dan bagi siswa yang sudah mencapai nilai di atas KKM diadakan pengayaan. Analisis soal juga dilakukan oleh guru untuk mengetahui
12
untuk mengetahui derajat validitas dan reabilitas soal, tingkat kesukaran soal ( difficulty index ), dan daya pembeda. Analisis soal dilakukan untuk menentukan pembuatan soal berikutnya yang digunakan perbaikan maupun pengayaan. Laporan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi antara sekolah, peserta didik, dan orang tua dalam upaya mengembangkan dan menjaga hubungan kerja sama yang harmonis di antara mereka. Laporan hasil penilaian belajar dari guru, ini ditujukan kepada siswa yang harus diketahui orang tua siswa dan sekolah melalui kepala sekolah. Guru membuat laporan hasil penilaian belajar berupa hasil belajar setelah pembelajaran satu kompetensi dasar selesai diajarkan dan laporan hasil belajar satu semester yang dilaporkan akhir semester. Kedua laporan hasil belajar siswa ini disampaikan ke Kepala Sekolah dan ke orang tua siswa. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan telah dilaksanakan dengan baik yang diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data dan pelaporan hasil belajar siswa. Ini didukung penelitian Setyowati (2014), menyatakan bahwa evaluasi pembelajaran guru yang baik, dilihat dari dua indikator. Pertama, evaluasi hasil belajar diawali perencanaan evaluasi, pelaksanaan evakuasi; pengolahan data hasil evaluasi, pelaporan hasil evaluasi, dan kedua, pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya telah baik. Berarti pelaksanaan evaluasi agar dapat memperoleh hasil yang valid, reliable maka dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar harus ada perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data hasil evaluasi dan pelaporanya Pembahasan hasil penelitian ini telah penliti sesuaikan dengan tujuan penelitian yang ada tiga yaitu mendiskripsikan kompetensi guru dalam perencanaan pembelajaran, mendiskripsikan kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran, dan mendiskripsikan kompetensi guru dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa kompetensi Guru Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan dalam menyusun rencana pembelajaran secara
13
keseluruhan telah membuat sendiri persiapan mengajar . Dalam membuat persiapan mengajar telah mengacu prinsip-prinsip persiapan mengajar. Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar jelas sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai, rumusan kompetensi telah sesuai dengan kurikulum, program semester, silabus,dan persiapan mengajar (RPP). Persiapan mengajar yang dibuat telah memuat komponen-komponen: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, alokasi waktu, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media/ alat pembelajaran, evaluasi pembelajaran. Persiapan mengajar (RPP) disusun sederhana dan fleksibel. Persiapan mengajar telah dikembangkan secara utuh, dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya, secara baik Dalam pelaksanaan pembelajaran kompetensi guru Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan sudah bagus, telah mecakup empat komponen pelaksanaan pembelajaran dengan indikator: mampu membuka pelajaran, mampu menyajikan materi, mampu menggunakan metode/ media, mampu menggunakan alat peraga, mampu menggunakan bahasa yang komonikatif, mampu memotivasi siswa, mampu mengorganisasi kegiatan, mampu berintraksi dengan siswa secara komonikatif, mampu menyimpulkan pembelajaran, mampu memberikan umpan balik, mampu memberikan penilaian, dan mampu menggunakan waktu. Guru Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan kompetensinya dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar telah sudah bagus. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran telah sesuai dengan langkah-langkah evaluasi pembelajaran yaitu perencanaan evaluasi, pelaksanaan evaluasi, pengolahan data hasil evaluasi, dan pelaporan hasil evaluasi evaluasi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari Grobogan telah memiliki kompetensi melaksanakan evaluasi pembelajaran yang baik. Setelah peneliti berhasil melaksanakan penelitian menyarankan kepada: 1) bagi Kepala Sekolah, hendaknya secara berkala dapat terus-menerus memberdayakan kompetensi guru dalam pembelajaran yang sudah baik agar ada peningkatan terus secara signifikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai semaksimalnya, 2) bagi guru, hendaknya meningkatkan profesionalismenya yang
14
mecakup empat kompetensi melalui berbagai kegiatan, sehingga sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah dapat dikelola secara professional untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan, 3) bagi peneliti, banyak kajian yang belum disentuh dalam penelitiaan ini dikarenakan keterbatasan penelitian mengenai waktu, biaya dan tenaga.Oleh sebab itu bagi peneliti selanjutnya dapat memperkaya kajian dalam penelitian ini, dan 4) bagi peneliti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA Arifin Zaenal. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Babari,
J dan Onny S. Prijono. 2009.
Pendidikan Sebagai Sarana
Pemberdayaan. Dalam Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Undang-Undang No.14 Tahun 2005. 2006. Undang-Undang Guru dan Dosen. Semarang. CV Duta Nusindo. Friedman, Izhak. 2014. Pemberdayaan antara guru memegang posisi kepemimpinan, Guru dan Pengajaran. http://dx.doi.org /10.1080/ 13540602.2014.885706 Lowriea,
Tom.
2014.
Potensi
Pemberdayaan
Profesi
Guru
http://
www.tandfonline. com/loi/cjet20
Setyowati. 2014. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Produktif Kelompok Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 6 Surakarta. http://www.scribd.com/ science/article/ pii/S1877042815056128
15