PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI SKRIPSI Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Benedecta Yudha Wastuti NIM.051334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI SKRIPSI Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Benedecta Yudha Wastuti NIM.051334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk : Jesus Kristus, juru selamatku Bunda Maria, Bunda penuh kasih Bapak A. Warjiman dan Ibu M. Murtilah, yang selalu mengasihiku.. Adikku Yohanes Ade Yudha Subhakti doamu sungguh berarti… Sahabat-sahabatku…..
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Life is amazing! Why, because I say it is. You can say it too. Choose life to be amazing. It is! (Jason Mraz)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
ini berjudul “Profesionalisme Guru Pasca
Sertifikasi”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat-Nya sehingga skrpsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. 2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini. 6. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini. 7. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Dosen-dosenku yang baik : ”Pak Wid, Pak Heri, Pak Ruby, Bu Cornel, Bu Catur, Bu Prem, Bu Indah” terimakasih atas ilmu dan didikan yang telah diberikan pada saya selama ini. 9. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris dan Bapak Wawiek atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa. 10. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Antonius Warjiman dan Ibu Maria Murtilah). Tiada kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih sayang, doa, dan perhatian kalian kepadaku. 11. Adikku Yohanes Ade Yudha Subhakti, terima kasih atas segala doa dan dukungan sehingga kakak tetap semangat mengerjakan skripsi ini. 12. Seluruh keluargaku: Pakde Tijo, Budhe Timah, Mbak No, Mbah Harto, Aulia, Budhe Jiyah, Bule Ni, Wulan, terima kasih untuk segala perhatian, nasihat, dukungan moril, materiil dan spiritual. Semua yang telah Pakde, Budhe, Simbah, Om, Bulek, Mbak dan Adik berikan begitu berarti bagiku. 13. Sahabat-sahabatku: Ida (Semoga kerja keras yang kamu lakukan selama ini akan membantumu meraih cita-citamu), Ruci (Kamu bisa n tetap semangat ya!!!!), Agnes (Ayo tetap semangat Nez), terima kasih atas dukungan, semangat, canda tawa yang selalu menghiburku dikala mengalami kepenatan dalam menyusun skripsi ini dan atas sumbang saran dan bantuannya sehingga aku dapat menyelesaikan skirpsi ini. 14. Rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2005 Program Studi Pendidikan Akuntansi: Ms Adi, Ms Eka, Ms Kris Ms Dwi, Singgih, Itok, Wika, Arnon, Lilik, Robet, Yansen, Bangkit, Tosu, Febran, Yanto, Veri, Pilip, Vila, Rita,
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rosa, Santi, Yuni, Eka, Tri, Riri, Dwix, Widi, Rini, Rina, Tia, Andri, Dens, Asih, Ruci, Esti, Dany, Ertin, Marsya, Lilis, Heni, Niken, Kur, Leny, Agnes, Meri, Chan, Galuh, Bo’im, Tite, Mita, Sus. Margaret, Era, atas bantuan, dukungan kerjasama serta semangat yang telah diberikan dalam proses penyempurnaan skripsi ini dan atas semua kenangan dan canda tawa selama kita kuliah bersama di kampus kita tercinta. 15. Anak-anak Kost Brojowikalpo 2B: Nonok, Ruci, Mbak Tian, Dewi, Sinta, Budhe, Mbak Danik, atas semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan dalam suka dan duka selama dikost (kalian adalah keluarga keduaku). 16. Anak-anak Sing Sip-Sip: Mas Cunk, Mas Jiek, Mas Didik, Mas Purbo, Mas Hendry, Mas Ceye, Kur2, Mbak Iyem, Mbak Katrin, Mbak Ragil, No2k, Lina, Novin ( Tetep semangat berlatih & kita puji Tuhan dengan suara kita). 17. Semua pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu atas semua dukungan yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis,
Benedecta Yudha Wastuti
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI Survey Pada Guru-Guru Bidang Studi SMA Selain BK yang Lulus Sertifikasi Tahun 2007 di Wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta Benedecta Yudha wastuti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2009 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai kegiatan yang menunjang profesionalisme guru bidang studi SMA selain BK di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta pasca lulus sertifikasi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-September 2009 di SMA Kabupaten Sleman Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, sampel yang diambil sebanyak 17 sekolah dengan jumlah responden berjumlah 82 guru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik non-tes dengan menggunakan kuesioner yang berisi 10 komponen portofolio. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan: 1) kegiatan yang sering dilakukan guru guna mempertahankan dan menunjang profesionalismenya, antara lain: pendidikan dan pelatihan (69,5%), perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (93%), dan keikutsertaan dalam forum ilmiah (61,6%); 2) kegiatan yang jarang dilakukan guru guna mempertahankan dan menunjang profesionalismenya, antara lain: prestasi akademik (68,15%), karya pengembangan profesi (70,73%), pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial (61,28%), dan penghargaan di bidang pendidikan (68,3%).
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT TEACHER PROFESSIONALISM AFTER CERTIFICATION A Survey on Teachers of Senior High Schools Who Have Passed Teacher’s Certification In 2007 except Counseling Teachers In Sleman Regency Yogyakarta Benedecta Yudha Wastuti Sanata Dharma University Yogyakarta 2009 This study aims for finding out various activities which supported teacher’s professionalism in Senior High School who have passed teacher’s certification except Counseling Teachers in Sleman Regency Yogyakarta. This research is a descriptive research. This research was conducted from July until September 2009 in all Senior High Schools in Sleman Regency, Yogyakarta. The technique used to take samples was purposive sampling. The samples were 82 teachers from 17 schools of Senior High School. The technique used to collect the data was non test technique with questionnaire which consisted of portfolio components. Based on the results of this research, it can be concluded: 1) activities which were often done by the teachers to maintain and support their professionalism were: education and training (69,5%), the learning’s planning and implementation (93%), participation in scientific forum (61,6%); 2) activities which were rarely done by the teachers to maintain and support their professionalism were: academic achievement (68,15%), profession development work (70,73%), the experiences in education and social organization (61,28%), achievement in educational field (68,3%).
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
MOTTO ............................................................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................
vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii KATA PENGANTAR...................................................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................................
xi
ABSTRACT ...................................................................................................... xii DAFTAR ISI..................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................
1
B. Batasan Masalah ............................................................................
6
C. Rumusan Masalah..........................................................................
6
D. Tujuan Penelitian ...........................................................................
7
E. Manfaat Penelitian .........................................................................
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Guru ..............................................................................................
9
1. Pengertian Guru .......................................................................
9
2. Syarat-syarat Menjadi Guru .....................................................
9
3. Kode Etik .................................................................................
10
4. Peranan Guru............................................................................
10
5. Tanggung Jawab Guru .............................................................
12
B. Profesionalisme Guru....................................................................
13
C. Kompetensi Keguruan...................................................................
16
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Kompetensi Pedagogik ............................................................
16
2. Kompetensi Kepribadian..........................................................
17
3. Kompetensi Profesional ...........................................................
18
4. Kompetensi Sosial....................................................................
19
D. Sertifikasi Guru ..............................................................................
19
1. Pengertian sertifikasi...............................................................
19
2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi...............................................
22
3. Dasar Hukum Sertifikasi dan Penyelenggaraan Sertifikasi Guru23 4. Prosedur dan Mekanisme ........................................................
24
5. Portofolio Sertifikasi Guru.......................................................
28
E. Pasca Pengumuman Sertifikasi........................................................
37
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian..............................................................................
39
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................
39
C. Populasi dan Sampel .....................................................................
40
D. Instrumen Penelitian .....................................................................
40
E. Jenis Data ......................................................................................
41
F. Teknik Analisis Data.....................................................................
42
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...............................................................................
43
B. Analisis Data dan Pembahasan......................................................
50
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan....................................................................................
84
B. Saran ..............................................................................................
85
C. Keterbatasan ..................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
90
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL 1.
Tabel 4.1 Jenis kelamin Responden........................................................
43
2.
Tabel 4.2 Usia Responden ......................................................................
44
3.
Tabel 4.3 Jam mengajar ..........................................................................
45
4.
Tabel 4.4 Mata Pelajaran ........................................................................
46
5.
Tabel 4.5 Masa Kerja..............................................................................
46
6.
Tabel 4.6 Golongan Jabatan....................................................................
47
7.
Tabel 4.7 Status Kepegawaian................................................................
48
8.
Tabel 4.8 Jalur Lulus Sertifikasi .............................................................
49
9.
Tabel 4.9 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang Relevan
50
10. Tabel 4.10 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang Tidak Relevan ........................................................................................
51
11. Tabel 4.11 Pendidikan dan Pelatihan......................................................
52
12. Tabel 4.12 Pembuatan RPP.....................................................................
52
13. Tabel 4.13 Pembuatan Silabus................................................................
53
14. Tabel 4.14 Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi
54
15. Tabel 4.15 Pembuatan dan Penerapan Model Pembelajaran yang Baru/Inovatif ..........................................................................................
55
16. Tabel 4.16 Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran........................
56
17. Tabel 4.17 Perolehan Kejuaraan Dalam Lomba Akademik ...................
56
18.
Tabel 4.18 Perolehan Sertifikat Keahlian/Keterampilan .......................
57
19. Tabel 4.19 Tugas Sebagai Instruktur ......................................................
58
20. Tabel 4.20 Tugas Sebagai Guru Inti .......................................................
58
21. Tabel 4.21 Tugas Sebagai Tutor .............................................................
59
22. Tabel 4.22 Tugas Sebagai Pemandu .......................................................
60
23. Tabel 4.23 Pembimbing Mahasiswa PPL ...............................................
60
24. Tabel 4.24 Pembimbing Siswa Lomba dan Memperoleh Juara .............
61
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25. Tabel 4.25 Pembimbing Siswa Lomba dan Tidak Memperoleh Juara ...
62
26. Tabel 4.26 Prestasi Akademik ................................................................
63
27. Tabel 4.27 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Nasional dan Ber ISBN .................................................................................................
63
28. Tabel 4.28 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Propisi dan ber ISBN64 29. Tabel 4.29 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Kabupaten/Kota Dan ber ISBN.........................................................................................
64
30. Tabel 4.30 Penulisan Artikel pada Surat Kabar/Majalah/Jurnal.............
66
31. Tabel 4.31 Menjadi Reviewer Buku........................................................
67
32. Tabel 4.32 Penulisan Soal Ujian UN/UASDA .......................................
67
33. Tabel 4.33 Penulisan Diktat/Modul ........................................................
68
34. Tabel 4.34 Pembuatan Media/Alat Pembelajaran...................................
69
35. Tabel 4.35 Penelitian di Bidang Pendidikan...........................................
70
36. Tabel 4.36 Pembuatan Karya Seni/Karya Teknologi .............................
71
37. Tabel 4.37 Karya Pengembangan Profesi...............................................
72
38. Tabel 4.38 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Relevan...............
72
39. Tabel 4.39 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Tidak Relevan ....
73
40. Tabel 4.40 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah .....................................
74
41. Tabel 4.41 Pengurus Organisasi di Bidang Pendidikan..........................
75
42. Tabel 4.42 Pengurus Organisasi di Bidang Sosial ..................................
76
43. Tabel 4.43 Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah...........................
77
44. Tabel 4.44 Tugas Tambahan Sebagai Wakil Kepala Sekolah ................
78
45. Tabel 4.45 Tugas Tambahan Sebagai Wali Kelas ..................................
79
46. Tabel 4.46 Tugas Tambahan Sebagai Pembina Pramuka .......................
79
47. Tabel 4.47 Tugas Tambahan Sebagai Pembina Ekstrakurikuler ............
80
48. Tabel 4.48 Tugas Tambahan Sebagai Pembina Lainnya ........................
81
49. Tabel 4.49 Pengalaman Organisasi di Bidang Pendidikan dan Sosial....
82
50. Tabel 4.44 Penghargaan di Bidang pendidikan ......................................
82
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
1.
Gambar 2.1 Alur Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2009..................
xviii
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Lampiran 1 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan ..........
92
Lampiran 2 Kutipan Undang-undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen ................................................................................
99
Lampiran 3 Kuesioner........................................................................................... 103 Lampiran 4 Data Responden................................................................................. 107 Lampiran 5 Data Induk ......................................................................................... 111 Lampiran 6 Analisis Data...................................................................................... 114 Lampiran 7 Surat Perizinan................................................................................... 137
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju, modern, makmur dan sejahtera adalah bangsabangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Agar pembangunan pendidikan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan yaitu: 1) sarana gedung, 2) buku yang memadai, 3) guru dan tenaga kependidikan yang profesional (Mulyasa, 2005: 3). Pendidikan yang bermutu juga sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera dan bermartabat. Karena keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.
Untuk mendorong keberadaan guru yang berkualitas, pemerintah berupaya meningkatkan mutu guru dengan mengembangkan kebijakan yang langsung mempengaruhi mutu dengan melaksanakan sertifikasi guru. Kebijakan ini tertuang dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dengan diberlakukan UU Guru dan Dosen, undangundang tersebut minimal memiliki tiga fungsi, yaitu: 1) sebagai landasan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
yuridis bagi guru dari perbuatan semena-mena dari siswa, orang tua dan masyarakat, 2) untuk meningkatkan profesionalisme guru, 3) untuk meningkatkan kesejahteraan guru baik yang berstatus sebagai pegawai negeri (PNS) ataupun non PNS.
Keberadaan UU Guru dan Dosen tersebut merupakan pengakuan bahwa profesi guru merupakan pekerjaan profesional, sebagaimana pekerjaan dokter, lawyer, pilot, dan tidak sembarang orang bisa menjadi guru. Sebagai profesi guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang disyaratkan bagi guru adalah guru harus mempunyai pendidikan sarjana (S-1) atau diploma empat (D-4). Sedangkan kompetensi guru yang dipersyaratkan adalah kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sebagai salah satu wujud keprofesionalannya, seorang guru dapat mengikuti sertifikasi.
Bagi kebanyakan guru tujuan untuk mengikuti sertifikasi tersebut mempunyai dua motif, yaitu motif ekonomi dan motif psikologis. Motif ekonomi didasari dengan naiknya gaji guru 100 % apabila mereka berhasil lulus sertifikasi, sehingga kesejahteraan mereka pun ikut naik. Sedangkan motif psikologis mereka adalah lebih dihormatinya mereka dikarenakan pangkat/jabatan mereka lebih tinggi. Sertifikasi sebenarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
merupakan
sarana
atau
instrumen
untuk
meningkatkan
kualitas
kompetensi guru. Dengan kata lain sertifikasi bukanlah tujuan akhir. Ironisnya, sebagian orang/guru memandang sertifikasi sebagai suatu tujuan akhir khususnya untuk menggapai tunjangan profesi demi meningkatkan penghasilan guru. Bila perlu, demi lulus sertifikasi, guru siap membeli piagam atau mengeluarkan uang hanya untuk mendapatkan lembaran-lembaran piagam. Menurut data Bapeda Kabupaten Sleman terdapat 1159 guru yang lulus sertifikasi pada tahun 2006 dan 2007 dengan perincian guru SMA sebanyak 143 orang, SMK 166 orang, SMP 247 orang, SD sebanyak 487 orang
dan
TK
sebanyak
116
orang. Data
(http://www.slemankab.go.id/?hal=detail_berita.php&id=1921).
tersebut mengindikasikan bahwa Kabupaten Sleman memiliki banyak guru yang dapat dikatakan profesional. Namun, kesuksesan mereka seringkali tidak diikuti dengan profesionalisme mereka dalam mengajar, malah terkadang mereka kurang rajin dalam mengajar, hal ini dikarenakan mereka telah mempunyai gaji yang cukup sehingga mereka mulai jarang untuk melaksanakan tugas mengajar. Pembantu Rektor (PR) III Unlam Ir H Hamdani
MS
ketika
membuka
Seminar
Pendidikan
Nasional:
Profesionalitas Tenaga Pendidik, Substansi dan Formalitas di Aula Rektorat Unlam (http://www. cynthiawati.co.cc/?p=79 - 26k – ) mengemukakan
bahwa
“……dikhawatirkan
guru
yang
sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
bersertifikat kembali bekerja asal-asalan. Hal ini akan memberikan pengaruh secara luas bukan hanya kepada rekan-rekan guru yang lain, melainkan juga kepada kualitas pendidikan.” Fakta menunjukkan bahwa para guru yang telah lulus sertifikasi dan mendapatkan tunjangan profesinya cair, ironisnya justru banyak yang berpangku
tangan
(http://hdn.zamrudtechnology.com/2008/08/07/sindrom-sertifikasi-guru/). Para guru tidak berpacu meningkatkan kompetensinya dengan berbagai karya ilmiah, yakni semakin banyak guru yang menjauh dari buku-buku aktual, hilangnya kebiasaan diskusi, pudarnya budaya menulis,
tidak
melakukan riset atau penelitian ilmiah. Selain itu masih ada guru yang telah lulus sertifikasi tidak mampu menguasai teknologi-teknologi dasar pendidikan, misalnya masih banyak guru yang gagap teknologi, tidak bisa mengoperasikan komputer, email, dan internet, padahal komputer seharusnya menjadi alat bantu utama bagi seorang guru dalam pengajaran di sekolah. Hal ini dapat menghambat perkembangan pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dari uraian di atas menunjukkan bahwa guru yang telah lulus sertifikasi belum tentu profesional. Maka dari itu, guru yang telah memiliki sertifikat pendidik harus terus melakukan peningkatan kompetensinya melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan profesionalitas guru berkelanjutan (continous professional development). Peningkatan profesionalisme ini harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
berlangsung secara berkesinambungan karena prinsip mendasar adalah guru harus merupakan a learning person, belajar sejak di gendongan ibu hingga kematian mendatanginya. Sebagai guru profesional yang telah menyandang sertifikat pendidik, guru wajib untuk terus mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru (Suyatno, 2008: 18).
Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continous professional development) menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu 1) kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat SD, 2) musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di tingkat SMP dan SMA, 3) di perguruan tinggi dan di tempat lainnya yang merupakan wahana pemeliharaan dan peningkatan kompetensi. Aktifitas guru di KKG/MGMP tidak saja untuk menyelesaikan persoalan pengajaran yang dialami guru dan berbagi pengalaman mengajar antar guru, tetapi dengan strategi mengembangkan kontak akademik dan melakukan refleksi diri.
Agar kinerja guru lulus sertifikasi tidak turun, setelah menerima sertifikat pendidik dan tunjangan, kinerja guru akan terus dipantau oleh Kepala Sekolah, pengawas dan guru di lingkugan kerjanya (Rosida dalam http://www. malangraya.web.id/2008/09/05/siapkan-tim-pemantau-gurupasca-sertifikasi/ - 48k –). Selain itu, sudah waktunya otoritas pendidikan mulai dari instansi pusat, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kerja (P4TK), Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan
(LPMP)
dan
Dinas
Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Provinsi/Kabupaten/Kota serta Perguruan Tinggi memperbanyak dan menganekaragamkan wahana yang bisa melancarkan proses sertifikasi serta pentingnya pembinaan pasca sertifikasi.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian dalam dunia pendidikan dengan judul ”PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI” hal ini penting untuk dibahas sehingga dapat memberikan motivasi agar guru-guru yang telah lulus sertifikasi tetap menjalankan tugas-tugasnya secara profesional.
B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan mengkaji profesionalisme guru pasca sertifikasi. Pada penelitian ini hanya akan ditujukan bagi guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) selain BK yang telah lulus uji sertifikasi tahun 2007 baik melalui penilaian portofolio maupun melalui Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Lokasi Penelitian hanya dibatasi pada SMA di wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) selain BK di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah memiliki sertifikat sebagai pendidik profesional tetap menjalankan tugasnya secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
profesional
dan
melakukan
berbagai
kegiatan
yang
menunjang
profesionalismenya?”
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) selain BK di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah memiliki sertifikat sebagai pendidik profesional tetap menjalankan tugasnya secara profesional dan melakukan berbagai kegiatan yang menunjang profesionalismenya?”
E. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah
dalam
bidang
pendidikan
khususnya
mengenai
sertifikasi dan memberikan gambaran dalam mengambil keputusan dalam bidang pendidikan serta dapat menjadi sumber refleksi dan perbaikan akan pelaksanaan sertifikasi guru pada pelaksanaan berikutnya. 2.
Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan menambah referensi kepustakaan. Disamping itu diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
3.
Bagi Mahasiswa FKIP Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi bagi mahasiswa FKIP sebagai calon guru agar tetap menjaga profesionalisme ketika menjadi guru kelak.
4.
Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan jiwa profesionalisme pasca sertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Guru 1. Pengertian Guru Kamus Umum Bahasa Indonesia mengemukakan arti guru sebagai orang yang pekerjaan atau mata pencahariannya, profesinya mengajar. Sementara itu Hamzah (2007;15), mengemukakan guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. 2. Syarat-syarat Menjadi Guru Untuk menjadi seorang guru diperlukan suatu persyaratan, karena profesi guru adalah suatu pekerjaan yang profesional. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa seorang tenaga pengajar (guru) SMA/MA atau bentuk lainnya yang sederajat harus memiliki : 1) Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-4) atau sarjana (S-1), 2) Latar pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
diajarkan, 3) Sertifikat profesi guru untuk SMA/MA. Menurut Hamalik (2001: 118), Syarat bagi seorang guru diantaranya sebagai berikut: a. b. c. d. e. f.
Harus memiliki bakat sebagai guru Harus memiliki keahlian sebagai guru Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi Memiliki mental yang sehat dan berbadan sehat Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas Memiliki jiwa Pancasila dan Warga Negara yang baik
3. Kode Etik Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan berpedoman pada kode etik profesional guru. Menurut Mulyasa (2007;47) kode etik tersebut berisi sebagai berikut : a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial 4. Peranan Guru Undang-undang Guru Tahun 2005, pasal 1 ayat 1 menerangkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik…..” dan pasal 4 “ berfungsi untuk meningkatkan manfaat dan peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Menurut Hamalik (2001:123), di zaman modern seperti sekarang ini peranan guru tidak hanya sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing, melainkan juga sebagai ilmuwan ( teacher as scientist ) dan guru sebagai pribadi ( teacher as person ). Menurut Mulyasa (2007;19) mengungkapkan bahwa peran dan fungsi guru adalah : a.
Sebagai pendidik dan pengajar; bahwa setiap guru harus memiliki kestabilan emosi ingin memajukan peserta didik, bersikap realitas, jujur, dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua itu guru harus memiliki pengetahuan yang luas, mernguasai berbagai bahan pembelajaran, menguasai teori dan praktik pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran.
b.
Sebagai anggota masyarakat; bahwa setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu, harus menguasai psikologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia, memiliki keterampilan membina kelompok, keterampilan bekerjasama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.
c.
Sebagai pemimpin; bahwa setiap guru adalah pemimpin yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan antar manusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
d.
Sebagai administrator; bahwa setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan disekolah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, serta memahami strategi dan manajemen pendidikan.
e.
Sebagai pengelola pembelajaran; bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar-mengajar di dalam maupun di luar kelas. Peranan guru akan menjadi semakin luas karena ia juga akan berfungsi
sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan masyarakat. Dalam hal ini guru memodernisasi masyarakat dituntut serta secara aktif dalam pembangunan karena telah menghubungkan masyarakat dengan IPTEK. Sehubungan dengan hal ini Hamalik (2001: 124) menyebutkan bahwa: a. Guru sebagai penghubung ( teacher as communicator ) b. Guru sebagai modernisator c. Guru sebagai pembangun ( teacher as contructor ) 5. Tanggung Jawab Guru Profesi guru merupakan suatu profesi yang mulia dan luhur, oleh karena itu guru sudah seharusnya memiliki tanggung jawab yang besar. Hamalik (2001: 127) merangkum tanggung jawab guru adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Guru harus menuntut murid-muridnya belajar. Guru turut serta dalam membina kurikulum sekolah. Guru melakukan pembinaan terhadap diri siswa dalam hal kepribadian, watak,dan jasmaniah. Guru memberikan bimbingan kepada murid. Guru melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar. Guru menyelenggarakan penelitian yang merupakan tanggung jawab profesional. Guru mengenal masyarakat dan aktif ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada di dalam masyarakat. Guru bertanggung jawab menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila. Guru turut serta dalam membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa serta perdamaian pembangunan. Guru turut serta menyukseskan pembangunan. Guru bertanggungjawab meningkatkan peranan profesional guru.
B. Profesionalisme Guru Guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan. Profesional itu sendiri diartikan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi ( Undang-undang No. 14 Bab I pasal 1 No. 2 tentang Guru dan Dosen ). Kata profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang tidak dapat memperoleh pekerjaan lain (Dr. Nana Sudjana dalam Moeh Uzer Usman, 1995:14). Guru profesional adalah guru yang secara administratif, akademis, dan kepribadian
telah
memenuhi
persyaratan
dalam
bentuk
hubungan
multidimensional dengan muridnya (Ainurrofiq Dawam,2004:25). Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Memposisikan guru sebagai profesi, merupakan suatu hal yang mendesak diberlakukan di Indonesia. Pasalnya, menempatkan guru seperti itu akan memperbaiki nasib para guru yang selama ini sering termarginalkan, maka dari itu dengan memposisikan guru sebagai profesi diharapkan tanggung jawab seorang guru dalam menjalankan tugasnya akan lebih baik. Dalam melaksanakan tugas guru, seorang guru yang profesional perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar (Hamzah; 2007,16) antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
Guru harus dapat meningkatkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan. Guru harus dapat membuat urutan dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apresiasi). Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung/meneliti dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun di luar kelas. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut. Secara singkat dapat dikatakan pengertian guru profesional adalah
seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang kependidikan dan keguruan sehingga mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru yang bermutu. Prinsip-prinsip profesionalisme guru menurut UU tentang Guru dan Dosen Pasal 5 ayat 1 menyebutkan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme, Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya, Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya, Mematuhi kode etik profesi, Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas, Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan, Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
9.
Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, guru tidak hanya bertindak
sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi, dengan demikian keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar. C. Kompetensi Keguruan Profesi guru menuntut adanya kompetensi dalam bidang keguruan yang meliputi empat kompetensi, yaitu kompetensi pendagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi personal. 1.
Kompetensi Pedagogik Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sedangkan dalam RPP tentang guru dikemukakan bahwa, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
a. b. c. d. e. f. g. h.
Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan Pemahaman terhadap peserta didik Pengembangan kurikulum / silabus Perancangan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Pemanfaatan teknologi pembelajaran Evaluasi hasil belajar Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007, kompetensi pedagogik guru meliputi: a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. h. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. i. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 2.
Kompetensi Kepribadian Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, kompetensi kepribadian guru meliputi: a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 3.
Kompetensi Profesional Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan Standar Nasional Pendidikan. Ruang lingkup kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut: a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya. b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik. c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya. d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. e. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan. f. Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
4.
Kompetensi Sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang sekurang-kurangnya memiliki potensi untuk: a. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat. b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali peserta didik. d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
D. Sertifikasi Guru 1. Pengertian Sertifikasi Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikat adalah dokumen resmi yang menyatakan informasi di dalam dokumen itu benar adanya. Sedangkan sertifikat pendidik adalah sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. National Comission on Educational Services (NCES) dalam Mulyasa:2007, 34 memberikan pengertian sertifikasi secara lebih umum. Certification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a teacher candidate’s credentials and provides him or her a license to teach. Jadi sertifikasi guru adalah suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Dengan kata lain sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik. Secara formal, Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2005 tentang sistem pendidikan nasional, Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional. Sebagai tenaga profesional, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik S-1 (Strata satu) atau D-4 (Diploma empat) dalam bidang yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran. Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik S-1/D-4 dibuktikan dengan ijazah yang diperolehnya di lembaga pendidikan tinggi dan persyaratan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
relevansi dibuktikan dengan kesesuaian antara bidang pendidikan yang dimilki dengan mata pelajaran yang diampu di sekolah. Sementara itu, persyaratan penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran (yang meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial) dibuktikan dengan sertifikat sebagai pendidik, atau uji sertifikasi. Tentang ujian sertifikasi ini diperjelas dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 tahun 2009 yang menyatakan bahwa sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi dan pemberian sertifikat pendidik secara langsung. Ujian kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Ujian sertifikasi berupa empat standar kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian, profesional, dan sosial. Kompetensi yang diujikan berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab. Pemberian sertifikat pendidik secara langsung dilakukan melalui verifikasi dokumen. Guru yang telah lulus sertifikasi melalui uji kompetensi dan pemberian sertifikat pendidik secara langsung berhak mendapatkan sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. Sertifikasi ini menjadi salah satu syarat untuk memperoleh tunjangan profesi. Sertifikat kompetensi adalah pengakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
terhadap penguasaan kompetensi pada bidang pekerjaan tertentu, yang diberikan oleh satuan pendidikan kedinasan yang berakreditasi atau lembaga sertifikasi profesi yang diakreditasi. 2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru Dalam buku pedoman sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2009 menyatakan bahwa secara umum tujuan sertifikasi guru adalah : meningkatkan kompetensi peserta agar mencapai standar kompetansi yang ditentukan. Secara khusus program sertifikasi bertujuan untuk : a. Meningkatkan kompetensi guru dalam bidang ilmunya. b. Menetapkan kemampuan mengajar guru. c. Mengembangkan kompetensi guru secara holistik sehingga mampu bertindak secara profesional. d. Meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan penelitian dan kegiatan ilmiah lain, serta memanfaatkan teknologi komunikasi informasi untuk kepentingan pembelajaran dan perluasan wawasan. Suyatno (2008;2) mengemukakan bahwa tujuan utama sertifikasi guru adalah : a. Menentukan
kelayakan
dalam
melaksanakan
tugas
pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan. c. Meningkatkan martabat guru. d. Meningkatkan profesionalitas guru.
sebagai
agen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Adapun manfaat sertifikasi guru (Muslich:2007, 9) antara lain sebagai berikut: 1) melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri, 2) melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia, 3) menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan, 4) menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku. 3. Dasar hukum sertifikasi guru dan penyelenggaraan sertifikasi guru Secara umum sertifikasi guru dapat dianggap sebagai amanah dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Secara khusus, sertifikasi guru dilakukan dengan mengacu pada UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), terutama pasal 8 dan 11. Pasal 8 UUGD menyatakan : ..... guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 11 ayat 1 UUGD menyatakan : ..... sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sedangkan pedoman operasional sertifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
guru mengacu pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. Dasar hukum penyelenggaraan sertifikasi guru adalah UUGD pasal 11 ayat (2) yang menyatakan : ..... sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. 4. Prosedur dan mekanisme Penilaian portofolio dan pemberian sertifikat pendidik secara langsung kepada peserta sertifikasi guru dilakukan oleh Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru yang terdiri dari LPTK Induk dan LPTK Mitra dikoordinasikan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Secara umum, alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan tahun 2009 disajikan dalam Gambar 2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Gambar 2.1 Alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2009
Prosedur sertifikasi bagi guru dalam jabatan meliputi sebagai berikut: a. Uji Kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio 1)
Guru dalam jabatan peserta sertifikasi guru yang memenuhi persyaratan,
menyusun
portofolio
dengan
mengacu
Pedoman
Penyusunan Portofolio (Buku 3). 2)
Portofolio yang telah disusun kemudian diserahkan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (peserta guru SLB) untuk diteruskan kepada Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru untuk dinilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
3)
Penilaian portofolio dilakukan oleh 2 (dua) asesor yang relevan dan memiliki Nomor Induk Asesor (NIA) dengan mengacu pada rubrik penilaian portofolio (Buku 3).
4)
Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru dapat mencapai angka minimal kelulusan dan memenuhi perrsyaratan kelulusan, maka dinyatakan lulus dan memperoleh sertifikat pendidik.
5)
Apabila skor hasil penilaian portofolio telah dapat mencapai angka minimal kelulusan dan memenuhi persyaratan kelulusan, namun secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi kekurangan tersebut (melengkapi administrasi atau MA).
6)
Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru belum mencapai angka minimal kelulusan, maka Rayon LPTK menetapkan alternatif sebagai berikut: a) Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi pendidik untuk melengkapi kekurangan portofolio (misal melengkapi substansi atau MS peserta yang memperoleh skor 841 s/d 849). Apabila dalam kurun waktu tertentu yang ditetapkan Rayon LPTK peserta tidak mampu melengkapi akan di ikutsertakan dalam Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). b) Mengikuti PLPG yang mencakup empat kompetensi guru dan diakhiri dengan uji kompetensi. Penyelenggaraan PLPG dilakukan berdasarkan proses baku sebagaimana tertuang dalam Rambu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Buku 5 dan Suplemen Buku 5). Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidik. Jika peserta belum lulus, diberi kesempatan ujian ulang dua kali (untuk materi yang belum lulus). Peserta yang tidak lulus pada ujian ulang kedua dikembalikan ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk dilakukan pembinaan/peningkatan kompetensi. b. Pemberian Sertifikat pendidik secara langsung 1)
Guru yang berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b atau guru yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c mengumpulkan dokumen.
2)
Dokumen yang telah disusun kemudian diserahkan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk diteruskan ke LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru sesuai wilayah rayon dengan surat pengantar resmi.
3)
LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru melakukan verifikasi dokumen. Verifikasi dokumen dilakukan oleh 2 (dua) asesor yang relevan dan memiliki Nomor Induk Asesor (NIA) dengan mengacu pada rubrik verifikasi dokumen (Buku 3).
4)
Apabila dokumen yang dikumpulkan oleh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan, maka kepada peserta diberikan sertifikat pendidik. Sebaliknya, apabila dokumen yang dikumpulkan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
memenuhi persyaratan, maka peserta dikembalikan ke dinas pendidikan di wilayahnya (kabupaten/kota/provinsi) dan diberikan kesempatan untuk mengikuti sertifikasi guru melalui uji kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio. 5. Portofolio Sertifikasi Guru a. Pengertian Portofolio Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen ini terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran (kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial). Dalam Peraturan Depdiknas tahun 2008 tentang Panduan Penyusunan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, dan pedoman sertifikasi guru dalam jabatan membagi komponen portofolio menjadi 3 unsur yaitu unsur A, B dan C. Unsur A (kualifikasi akademik dan tugas pokok) meliputi: (1) kualifikasi akadaemik, (2) pengalaman mengajar (3) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Unsur B (pengembangan profesi) meliputi : (1) pendidikan dan pelatihan, (2) penilaian dari atasan dan pengawasan (3) prestasi akademik, (4) karya pengembangan profesi. Sedangkan Unsur C (pendukung profesi) meliputi : (1) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (2) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (3) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
b. Fungsi Portofolio Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru, khususnya guru dalam jabatan adalah untuk menilai kompetensi guru sebagai pendidik dan agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antaralain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawasan. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik. Portofolio juga berfungsi sebagai: (1) wahana guru untuk menampilkan dan/atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktifitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung; (2) informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan; (3) dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan sertifikat pendidikan dan belum); dan (4) dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
c. Komponen Portofolio Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi: 1)
Kualifikasi Akademik Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2, atau S3 maupun non gelar D4 diploma), baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik yang terkait dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau sertifikasi diploma.
2)
Pengalaman Mengajar Pengalaman mengajar yaitu masa kerja sebagai guru pada jenjang, jenis dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusan, surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang (pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan).
3)
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka. Perencanaan pembelajaran ini paling tidak memuat perumusan tujuan dan kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber dan media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dan pembelajaran individual. Kegiatan ini mencakup: a.)
Tahapan pra pembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi)
b.)
Kegiatan
Inti
(penguasaan
materi,
strategi
pembelajaran,
pemanfaatan media dan sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa) c.) Penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut) Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil penilaian oleh kepala sekolah dan/atau pengawas tentang pelaksanaan pembelajaran yang dikelola oleh guru. Khusus untuk guru bimbingan dan konseling, komponen pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud adalah kegiatan guru bimbingan dan konseling (konselor) dalam mengelola dan mengevaluasi pelayanan bimbingan dan konseling yang meliputi bidang pelayanan bimbingan pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, akhlak mulia/budi pekerti. Jenis dokumen yang dilaporkan berupa: a) b) c) d) e) f)
Agenda kerja guru bimbingan dan konseling. Daftar konseli (siswa). Data kebutuhan dan permasalahan konseli. Laporan bulanan. Laporan semeseran/tahunan. Aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling (pemahama, pelayanan langsung, pelayanan tidak langsung).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
g) h)
Laporan hasil evaluasi program bimbingan dan konseling. Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi rekaman atau dokumen laporan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang disahkan oleh atasan.
Dokumen ini dinilai oleh asesor dengan menggunakan format penilaian. 4)
Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan yaitu pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat.
5)
Penilaian dari Atasan dan Pengawas Penilaian dari atasan dan pengawas yaitu penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspek-aspek: ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreatifitas, kemampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan bekerjasama dengan menggunakan Format Penilaian Atasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
6)
Prestasi Akademik Prestasi akademik yaitu prestasi yang dicapai guru, utamanya yang terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia
penyelenggara,
baik
tingkat
kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi: a) lomba dan karya akademik (juara lomba atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan) b) sertifikat keahlian/ketrampilan tertentu pada guru SMK dan guru olah raga, dan capaian skor TOEFL c) pembimbingan teman sejawat (instruktur, guru inti, tutor) d) pembimbingan
siswa
kegiatan
ekstrakurikuler
(pramuka,
drumband, mading, karya ilmiah remaja-KIR) Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia 7)
Karya Pengembangan Profesi Karya pengembangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Komponen ini meliputi buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau nasional; artikel yan dimuat dalam media jurnal/majalah/bulletin yang tidak terakreditasi, terakreditasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
dan internasional; menjadi review buku, penulis soal EBTANAS atau UN; modul atau buku cetak lokal (kabupaten dan kota) yang minimal mencangkup materi pembelajaran selama 1
semester; media dan alat
pembelajaran dalam bidangnya; laporan penelitian tindakan kelas (individu atau kelompok); dan karya seni (patung, rupa, tari lukis, sastra, dan lain-lain). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut. 8)
Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Keikuitsertaan dalam forum ilmiah yaitu partisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya (seminar, semiloka, symposium, sarasehan, diskusi panel dan jenis forum ilmiah lainnya) pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta. Bukti fisik yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat atau piagam bagi nara sumber, dan serifikat atau piagam bagi peserta.
9)
Pengalaman Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial yaitu pengalaman
guru
menjadi
pengurus
organisasi
organisasi sosial, dan/atau mendapat tugas tambahan. Pengurus organisasi di bidang kependidkan antara lain: a) Pengurus Forum Komunikasi kepala Sekolah (FKKS) b) Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) c) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
kependidikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
d) e) f) g) h)
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia (ISMaPI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Pengurus organisasi sosial antara lain: a) Ketua RT b) Ketua RW c) Ketua LMD/BPD d) Pembina kegiatan keagamaan Mendapat tugas tambahan antara lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala studio, kepala klinik rehabilitasi, dan lain-lain. Bukti fisik yang dilampirkan adalah surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang. 10) Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Penghargaan
yang
relevan
dengan
bidang
pendidikan
yaitu
penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil, lokasi/geografis), kualitatif (komitmen, etos kerja), dan relevansi (dalam bidang/rumpun bidang), baik pada tingkat kaupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
d.
Pengisian Portofolio 1)
Identitas guru peserta sertifikasi. Identitas guru peserta sertifikasi meliputi; a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k)
Nama (lengkap dengan gelar akademik) Nomor peserta NIP/NIK Pangkat/golongan Jenis Kelamin Tempat tanggal lahir Pendidikan terakhir Akta mengajar Sekolah tempat tugas (nama, alamat, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nomor telepon, e-mail, nomor stistik sekolah). Guru mata pelajaran/guru kelas, Beban mengajar seminggu
Pangkat dan golongan bagi guru non-PNS mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Halaman identitas ini ditandatangani oleh penyusun dan disahkan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Pendidikan setelah portofolio selesai disusun. 2)
Daftar isi Peserta sertifikasi perlu melengkapi dokumen portofolio dengan daftar isi agar memudahkan tim penilai (asesor) dalam melaksanakan tugasnya. Daftar isi ini menjelaskan tentang nama komponen dan halaman berapa komponen tersebut disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
3)
Dokumen portofolio Dokumen portofolio ini memuat sepuluh komponen portofolio yang di dalam instrumen ditampilkan dalam bentuk tabel. Peserta sertifikasi diminta untuk mengisi tabel tersebut sesuai dengan pengalaman dan hasil karya yang dimiliki secara jujur dan bertanggung jawab. Peserta juga diminta melampirkan bukti-bukti fisik berupa dokumen dan/atau hasil karya sesuai dengan yang dituliskan dalam tabel. Untuk dokumendokumen seperti sertifikat/piagam/surat keterangan dapat berupa foto kopi dokumen-dokumen tersebut yang telah dilegalisasi oleh atasan. Untuk dokumen foto kopi ijazah/akta mengajar harus dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkannya atau oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk ijazah luar negeri.
4)
Penutup Komponen penutup berisi peryataan dari penyusun dan pemilik dokumen yang memuat tentang jaminan keaslian dan tidak melanggar kode etik dalam membuat dan atau mendapatkannya. Di samping itu, pernyataan juga berisi kesiapan menerima sanksi atas pelanggaran yang terkait dengan hak cipta, apabila ditemukan atau di kemudian hari ditemukan bukti terjadinya pelanggaran.
E. Pasca Sertifikasi Departemen Pendidikan Nasional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menuliskan bahwa ”pasca-” merupakan imbuhan yang bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
sesudah. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pasca sertifikasi adalah menunjuk pada sejauh mana guru yang sudah lulus sertifikasi tetap menjalankan tugasnya secara profesional dan melakukan berbagai kegiatan yang menunjang profesionalismenya. Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik harus terus menerus melakukan peningkatan kompetensinya melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan
profesionalitas
guru
berkelanjutan
(continous
profesional
development). Peningkatan profesionalisme ini harus berlangsung secara berkesinambungan karena prinsip mendasar adalah guru harus merupakan a learning
person,
belajar
sejak
dari
gendongan
ibu
hingga
kematian
mendatanginya. Sebagai guru guru profesional yang telah menyandang sertifikat pendidik, guru wajib untuk terus mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru. Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continous professional development) menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu 1) kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat SD, 2) musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di tingkat SMP dan SMA, 3) di perguruan tinggi dan di tempat lainnya yang merupakan wahana pemeliharaan dan peningkatan kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif karena dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan fakta, identifikasi
dan
meramalkan
hubungan
dalam
dan
antara
variabel
(Basuki,2006: 111). Oleh karena itu, digunakan metode survei, yang lebih menekankan pada penentuan informasi tentang variabel dari pada informasi tentang individu. Survei (survey) atau jajak pendapat (self-administered survey) adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada
responden-responden
secara
tertulis
(Jogiyanto,2008: 3). Alasan lain digunakan metode survei adalah bahwa penelitian ini akan mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki mengapa gejala-gejala tersebut ada. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
upaya
guru
dalam
mempertahankan
atau
meningkatkan
profesionalismenya pasca sertifikasi. B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA baik negeri maupun swasta di wilayah Kabupaten
Sleman
Yogyakarta.
Penelitian
bulan Juli sampai dengan September 2009.
39
akan
dilakukan
pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi
penelitian
adalah
keseluruhan
subjek
penelitian
(Arikunto, 2006:130). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru-guru bidang studi SMA selain BK di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah lulus program sertifikasi guru pada tahun 2007 baik melalui penilaian portofolio maupun melalui Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) yang seluruhnya berjumlah 143 orang. Populasi tersebar di sekitar 51 sekolah, yang terdiri dari 17 SMA negeri dan 34 SMA swasta. 2. Sampel Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu cara mengambil sampel yang memenuhi kriteria tertentu sesuai yang dikehendaki oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 82 responden dari populasi sebanyak 143 orang. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui aktivitas guru dalam mempertahankan atau mengembangkan profesionalitasnya setelah lulus program sertifikasi guru. Kuesioner adalah instrumen survei untuk mendapat datanya (Jogiyanto, 2008:17). Item-item pertanyaan pada kuesioner mengacu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
pada komponen-komponen yang ada dalam portofolio. E. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data identitas responden dan data tentang komponen portofolio yang terdiri dari sepuluh
(10) komponen portofolio. Data penelitian ini secara lebih rinci
diuraikan sebagai berikut: 1. Data responden a. Nama responden b. Jenis kelamin c. Umur / Tanggal lahir d. Tempat mengajar e. Jenjang akademik f. Tahun lulus sertifikasi g. Jumlah jam mengajar per minggu h. Jumlah mata pelajaran yang diampu i. Pangkat / Golongan j. Status kepegawaian k. Masa kerja l. Nilai / skor portofolio pada saat mengikuti sertifikasi guru m. Lulus sertifikasi melalui penilaian portofolio / mengikuti PLPG 2. Komponen Portofolio a. Kualifikasi akademik b. Pengalaman mengajar c. Perencanaan pembelajaran d. Pendidikan dan pelatihan e. Penilaian dari atasan dan pengawas f. Prestasi akademik g. Karya pengembangan profesi h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah i. Pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang kependidikan dan sosial j. Penghargaan yang relevan dengan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
F. Teknik Analisis Data Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan dianalisis secara deskriptif dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melihat frekuensi setiap kegiatan yang menunjang profesionalisme guru yang dilakukan guru setelah memperoleh sertifikat pendidik profesional.
2. Melakukan analisis deskriptif kuantitatif terhadap pelaksanaan kegiatan yang menunjang profesionalisme guru yang dilakukan setelah guru memperoleh sertifikat.
3. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis deskriptif kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2009. Subyek penelitian ini adalah guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) kecuali guru BK yang telah lulus sertifikasi tahun 2007 di wilayah kabupaten Sleman Yogyakarta. 1. Jenis Kelamin Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Asal Sekolah
Jenis Kelamin L P 1 1 13 1 3 3 1 0 2 3 2 3 2 2 1 3 0 2 4 0 2 5 3 2 1 5 7 4 2 0 2 1 1 0 47 35
SMA Immanuel Kalasan SMA Kolese De Britto SMA Kolombo SMA Mandala Bhakti SMA N 2 Ngaglik SMA N I Depok SMA N I Godean SMA N I Kalasan SMA N I Minggir SMA N I Mlati SMA N I Ngaglik SMA N I Prambanan SMA N I Seyegan SMA N I Sleman SMA N I Tempel SMA N I Turi SMA St. Mikael Sleman Jumlah
Total 2 14 6 1 5 5 4 4 2 4 7 5 6 11 2 3 1 82
Dari tabel 4.1 tersebut terlihat bahwa jumlah seluruh responden dari guru SMA sebanyak 82 responden yang terdiri dari 47 guru laki-laki atau 57,32% dan 35 guru perempuan atau sebanyak 42,68%. Dari
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
tabel tersebut terlihat jelas bahwa responden guru laki-laki lebih banyak dibandingkan guru perempuan. 2. Usia Tabel 4.2 Usia Responden No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Umur (Dalam Tahun) 37-39 40-42 43-45 46-48 49-51 52-54 55-57 58-60 Total
Frek 3 6 5 2 5 22 28 11 82
Frek(%) 3,7 7,3 6,1 2,4 6,1 26,8 34,1 13,4 100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai usia 37-39 tahun sebanyak 3 guru atau 3,7%, usia 40-42 tahun sebanyak 6 guru atau 7,3%, usia 43-45 tahun sebanyak 5 guru atau 6,1%, usia 46-48 tahun sebanyak 2 guru atau 2,4%, usia 49-51 tahun sebanyak 5 guru atau 6,1%, usia 52-54 tahun sebanyak 22 guru atau 26,8%, usia 55-57 tahun sebanyak 28 guru atau 34,1%, usia 58-60 tahun sebanyak 11 guru atau 13,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai usia antara 55-57 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang telah lulus sertifikasi dan mendapat tunjangan profesi dalam jangka waktu 3-5 tahun akan segera pensiun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
3. Jam Mengajar Tabel 4.3 Jam Mengajar No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jam Mengajar 1-4 5-8 9-12 13-16 17-20 21-24 25-28 29-32 Total
Frek 1 5 9 8 8 38 9 4 82
Frek(%) 1,2 6,1 11 9,8 9,8 46,3 11 4,9 100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai jumlah jam mengajar per minggu 1-4 jam sebanyak 1 guru atau 1,2%, jam mengajar per minggu 5-8 jam sebanyak 5 guru atau 6,1%, jam mengajar per minggu 9-12 jam sebanyak 9 guru atau 11%, jam mengajar per minggu 13-16 jam sebanyak 8 guru atau 9,8%, jam mengajar per minggu 17-20 jam sebanyak 8 guru atau 9.8%, jam mengajar per minggu 21-24 jam sebanyak 38 guru atau 46,3%, jam mengajar per minggu 25-28 jam sebanyak 9 guru atau 11%, Jam mengajar per minggu 29-32 jam sebanyak 4 guru atau 4,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai jumlah mengajar per minggu antara 21-24 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah mempunyai jam mengajar yang sesuai dengan ketentuan uji sertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
4. Mata Pelajaran Tabel 4.4 Mata Pelajaran No 1. 2. 3.
Jumlah Mata Pelajaran 1 2 3 Total
Frek 78 3 1 82
Frek(%) 95,1 3,7 1,2 100
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang mengampu 1 mata pelajaran sebanyak 78 guru atau 95,1%, mengampu 2 mata pelajaran sebanyak 3 guru atau 3,7%, mengampu 3 mata pelajaran hanya 1 guru atau 1,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mengampu 1 mata pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai satu konsentrasi bidang studi yang diampu. Hasil temuan ini kurang relevan dengan jumlah jam mengajar guru yang rata-rata antara 21-24 jam, padahal guru yang mengampu 1 mata pelajaran biasanya mempunyai jumlah jam mengajar kurang dari 20 jam. Hal ini dapat diasumsikan bahwa guru tersebut mengajar disekolah yang mempunyai kelas paralel. 5. Masa kerja Tabel 4.5 Masa Kerja No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Masa kerja (dlm tahun) 11-13 14-16 17-19 20-22 23-25 26-28 29-31
Frek 4 8 4 3 1 32 25
Frek(%) 4,9 9,8 4,9 3,7 1,2 39 30,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
8.
32-34
5 82
Total
6,1 100
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai masa kerja 11-13 tahun sebanyak 4 guru atau 4,9%, masa kerja 14-16 tahun sebanyak 8 guru atau 9,8%, masa kerja 17-19 tahun sebanyak 4 guru atau 4,9%, masa kerja 20-22 tahun sebanyak 3 guru atau 3,7%, masa kerja 23-25 tahun sebanyak 1 guru atau 1,2%, masa kerja 26-28 tahun sebanyak 32 guru atau 39%, masa kerja 29-31 tahun sebanyak 25 guru atau 30,5%, masa kerja 32-34 tahun sebanyak 5 guru atau 6,1%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai masa kerja antara 26-28 tahun. Dalam sertifikasi, guru yang mempunyai pengalaman mengajar yang banyak berkesempatan lebih besar lulus uji sertifikasi karena masa kerja lebih dari 25 tahun akan mendapatkan poin 175 dari total 850 poin. 6. Golongan Jabatan Tabel 4.6 Golongan Jabatan No 1. 2. 3. 4. 5.
Golongan Jabatan IV b IV a III d III c Tidak mempunyai golongan Total
Frek 1 61 5 8 7 82
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang
Frek(%) 1,2 74,4 6,1 9,8 8,5 100
tidak mempunyai
golongan jabatan sebanyak 7 guru atau 8,5%, golongan jabatan III c sebanyak 8 guru atau 9,8%, golongan jabatan III d sebanyak 5 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
atau 6,1%, golongan jabatan IV a sebanyak 61 guru atau 74,4%, golongan jabatan IV b sebanyak 1 guru atau 1,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai golongan jabatan IV a. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah memiliki
masa keerja lama dan sudah diangkat
menjadi PNS sehingga mereka memiliki golongan jabatan. 7. Status Kepegawaian Tabel 4.7 Status Kepegawaian Status PNS Pegawai Tetap Yayasan Jumlah
L 30 17 47
Jenis Kelamin % P 36,6 31 20,7 4 57,3 35
% 37,8 4,9 42,7
Jumlah
%
61 21 82
74,39 25,61 100
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 61 guru atau 74,39% yang terdiri dari 30 guru laki-laki atau 36,6% dan 31 guru perempuan atau 37,8%, berstatus Pegawai Tetap Yayasan sebanyak 21 guru atau 25,61% yang terdiri dari 17 guru laki-laki atau 20,7% dan 4 guru perempuan atau 4,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru diangkat dan bekerja dalam instansi milik pemerintah yang digaji oleh negara. Status guru menggambarkan prestasinya. Guru yang berstatus non PNS dipandang akan menjalankan tugas lebih berat untuk bisa menaikkan statusnya dibanding guru yang berstatus PNS. Hal ini dikarenakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
meskipun jam mengajar guru PNS lebih sedikit dan kurang berprestasi tidak akan mengubah statusnya dan akan tetap memperoleh kenaikan pangkat berkala. Berbeda dengan guru yang berstatus non PNS, mereka perlu kerja keras menunjukkan keprofesionalannya untuk mendapatkan kenaikan pangkat. 8. Jalur Lulus Sertifikasi Tabel 4.8 Jalur Lulus Sertifikasi Jalur Lulus Sertifikasi Portofolio PLPG Jumlah
L 27 20 47
Jenis Kelamin % P 32,9 20 24,4 16 42,7 36
% 23,2 19,5 42,7
Jumlah
%
46 36 82
56,1 43,9 100
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa jumlah responden yang lulus sertifikasi jalur portofolio sebanyak 46 guru atau 56,1% yang terdiri dari 27 guru laki-laki atau 32,9% dan 20 guru perempuan atau 23,2%, jalur Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) sebanyak 36 guru atau 43,3% yang terdiri dari 20 guru laki-laki atau 24,4% dan 16 guru perempuan atau 19,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini lulus sertifikasi melalui jalur portofolio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah mencapai skor penilaian portofolio minimal 850. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian dari guru telah melakukan kegiatankegiatan dalam portofolio untuk meningkatkan profesionalismenya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
B. Analisis Data dan Pembahasan Profesionalisme guru pasca sertifikasi diperoleh dari frequency table, dengan program olah data statistik SPSS versi 13.00 for Windows terhadap masing-masing kegiatan yang menunjang profesionalisme guru. Kuesioner dalam penelitian yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan yang menunjang profesionalisme guru dalam portofolio adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan dan Pelatihan a. Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan Tabel 4.9 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang Relevan Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 6 13 8 7 3 5 5 47
Jenis Kelamin % P 7,3 8 15,9 6 9,8 11 8,5 2 3,7 7 6,1 0 6,1 1 57,3 35
% 9,8 7,3 13,4 2,4 8,5 0 1,2 42,7
Jumlah
%
14 19 19 9 10 5 6 82
17,1 23,2 23,2 11 12,2 6,1 7,3 100
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebanyak 68 guru atau 82,9% telah mengikuti diklat yang relevan, berarti ada kemauan guru untuk menambah wawasan pengetahuan walaupun hanya satu kali. Sebanyak 14 guru atau 17,1% belum pernah mengikuti diklat yang relevan yang terdiri dari 6 guru laki-laki atau 7,3% dan 8 guru perempuan atau 9,8%. Relevan apabila materi diklat secara langsung meningkatkan kompetensi pendagogik dan kompetensi professional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Hal ini menunjukkan bahwa guru yang belum pernah mengikuti diklat kemungkinan disebabkan oleh belum adanya kesempatan dan adanya kesibukan tugas mengajar. Bagi guru yang belum pernah mengikuti diklat yang relevan, diharapkan pada periode mendatang mengikuti program diklat yang relevan guna meningkatkan kompetensi pendagogik dan kompetensi profesional. b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang tidak relevan Tabel 4.10 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang Tidak Relevan Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 15 10 8 2 3 6 3 47
Jenis Kelamin % P 18,3 21 12,2 3 9,8 4 2,4 4 3,7 1 7,3 2 3,7 0 57,3 35
% 25,6 3,7 4,9 4,9 1,2 2,4 0 42,7
Jumlah
%
36 13 12 6 4 8 3 82
43,9 15,9 14,6 7,3 4,9 9,8 3,7 100
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebanyak 46 guru atau 56,1% yang terdiri dari 32 guru laki-laki atau 39% dan 14 guru perempuan atau 17,1% pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan yang tidak relevan dengan bidang yang digeluti. Sebanyak 36 guru atau 43,9% belum pernah mengikuti diklat yang tidak relevan yang terdiri dari 15 guru laki-laki atau 18,3% dan 21 guru perempuan atau 25,6%. Tidak relevan apabila materi diklat tidak mendukung kinerja profesi guru. Hal ini menunjukkan bahwa guru yang belum pernah mengikuti diklat kemungkinan disebabkan oleh belum adanya kesempatan, kesibukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
tugas mengajar dan guru lebih tertarik untuk mengikuti diklat yang relevan.. Bagi guru yang belum pernah mengikuti diklat yang tidak relevan, diharapkan pada periode mendatang mengikuti program diklat yang tidak relevan walaupun tidak menunjang kompetensi dalam bidang keguruan tetapi dapat menambah pengalaman. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut: Tabel 4.11 Pendidikan dan Pelatihan No a. b.
Keterangan Keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan yang relevan Keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan yang tidak relevan
Jumlah Rata-rata
Belum 17,1%
Pernah 82,9%
43,9%
56,1%
61% 30,5%
139% 69,5%
2. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran a. Membuat RPP Tabel 4.12 Pembuatan RPP Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 0 3 6 9 12 10 7 47
Jenis Kelamin % P 0 0 3,7 0 7,3 2 11 7 14,6 10 12,2 5 8,5 11 57,3 35
% 0 0 2,4 8,5 12,2 6,1 13,4 42,7
Jumlah
%
0 3 8 16 22 15 18 82
0 3,7 9,8 19,5 26,8 18,3 22 100
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa semua guru telah membuat RPP. Namun dapat ditafsirkan bahwa banyak guru yang belum membuat RPP sesuai dengan ketentuan. Sebanyak 27 guru atau 33% hanya 1-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
kali membuat RPP dalam jangka waktu 2 tahun yang terdiri dari 3 guru atau 3,7% satu kali membuat RPP, 8 guru atau 9,8% dua kali membuat RPP, 16 guru atau 19,5% tiga kali membuat RPP. Proporsionalnya RPP dibuat setiap kali tatap muka atau untuk satu kali topik pembelajaran. Dalam jangka waktu 2 tahun guru dapat membuat berkali-kali RPP apabila guru membuat RPP sesuai dengan ketentuan. Hal ini menunjukkan kemungkinan sebagian guru menggunakan RPP yang lama, karena RPP yang lama terkadang masih relevan untuk digunakan. b. Membuat silabus Tabel 4.13 Pembuatan Silabus Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 0 3 10 11 13 6 4 47
Jenis Kelamin % P 0 0 3,7 4 12,2 8 13,4 5 15,9 9 7,3 4 4,9 5 57,3 35
% 0 4,9 9,8 6,1 11 4,9 6,1 42,7
Jumlah
%
0 7 18 16 22 10 9 82
0 8,5 22 19,5 26,8 12,2 11 100
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa semua guru telah membuat silabus walaupun frekuensi setiap orang tidak sama. Sebagian besar guru membuat empat kali silabus yaitu sebanyak 22 guru atau 26,8% yang terdiri dari 13 guru laki-laki atau 15,9% dan 9 guru perempuan atau 11%. Sebagian besar guru membuat silabus sebanyak 4 kali dalam kurun waktu 2 tahun. Hal ini mengasumsikan bahwa setiap satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
semester guru membuat
satu kali silabus. Hal ini dimungkinkan
karena silabus yang lama masih relevan untuk digunakan. c. Melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi Tabel 4.14 Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 8 6 10 4 7 5 7 47
Jenis Kelamin % P 9,8 4 7,3 8 12,2 7 4,9 5 8,5 1 6,1 4 8,5 6 57,3 35
% 4,9 9,8 8,5 6,1 1,2 4,9 7,3 42,7
Jumlah
%
12 14 17 9 8 9 13 82
14,6 17,1 20,7 11 9,8 11 15,9 100
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa sebanyak 13 guru atau 15,9% yang terdiri dari 7 guru laki-laki atau 8,5% dan 6 guru perempuan atau 7,3% telah melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi lebih dari 5 kali. Sebagian besar guru melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi sebanyak 2 kali yaitu 17 guru atau 20,7% yang terdiri dari 10 guru laki-laki atau 12,2% dan 7 guru perempuan atau 8,5%. Sebanyak 12 guru atau 14,6% yang terdiri dari 8 guru laki-laki atau 9,8% dan 4 guru perempuan atau 4,9%
belum
pernah
melaksanakan
pembelajaran
dengan
memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar guru yang telah lulus sertifikasi belum dapat menggunakan teknologi informasi guna menunjang pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
pembelajaran seperti menggunakan komputer, internet, viewer dan lain-lain. Diharapkan guru yang telah lulus sertifikasi terampil dalam menggunakan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi. d. Membuat dan menerapkan model pembelajaran yang baru/inovatif Tabel 4.15 Pembuatan dan Penerapan Model Pembelajaran yang baru/inovatif Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
Jenis Kelamin % P 11 2 8,5 10 77,3 7 11 4 8,5 4 6,1 6 4,9 2 57,3 35
L 9 7 6 9 7 5 4 47
% 2,4 12,2 8,5 4,9 4,9 7,3 2,4 42,7
Jumlah
%
11 17 13 13 11 11 6 82
13,4 20,7 15,9 15,9 13,4 13,4 7,3 100
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang telah membuat dan menerapkan model pembelajaran yang baru/inovatif sebanyak 1 kali yaitu 17 guru atau 20,7% yang terdiri dari 7 guru lakilaki atau 8,5% dan 10 guru perempuan atau 12,2%. Sebanyak 11 guru atau 13,7% yang terdiri dari 9 guru laki-laki atau 11% dan 3 guru perempuan atau 3,7% belum pernah membuat dan menerapkan model pembelajaran yang baru/inovatif. Sebanyak 6 guru atau 7,3% yang terdiri dari 4 guru laki-laki atau 4,9% dan 2 guru perempuan atau 2.4% telah
membuat
dan
menerapkan
model
pembelajaran
yang
baru/inovatif lebih dari 5 kali. Guru harus selalu memberikan pengajaran sesuai dengan perkembangan jaman, untuk itu guru harus selalu
membuat
dan
menerapkan
model
pembelajaran
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
baru/inovatif sehingga siswa tidak bosan dengan model pembelajaran yang monoton. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut: Tabel 4.16 Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran No a. b. c. d.
Keterangan Pembuatan RPP Pembuatan silabus Pembelajaran dengan memanfaatkan teknoliogi informasi Pembuatan dan penerapan model pembelajaran yang baru/inovatif
Jumlah Rata-rata
Belum 14,6%
Pernah 100% 100% 85,4%
13,4%
86,6%
28% 7%
372% 93%
3. Prestasi Akademik a. Memperoleh kejuaraan dalam mengikuti lomba akademik Tabel 4.17 Perolehan Kejuaraan Dalam Lomba Akademik Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 37 4 4 0 1 1 0 47
Jenis Kelamin % P 45,1 31 4,9 2 4,9 1 0 1 1,2 0 1,2 0 0 0 57,3 35
% 37,8 2,4 1,2 1,2 0 0 0 42,7
Jumlah
%
68 6 5 1 1 1 0 82
82,9 7,3 6,1 1,2 1,2 1,2 0 100
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil yaitu sebanyak 14 guru atau 17,1% yang terdiri dari 10 guru laki-laki atau 12,2% dan 4 guru perempuan atau 4,9% telah mengikuti dan memperoleh kejuaraan dalam lomba akademik. Namun sebagian besar yaitu sebanyak 68 guru atau 82,9% yang terdiri dari 37 guru laki-laki atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
45,1% dan 31 guru perempuan atau 37,8% belum pernah mendapatkan kejuaraan dalam lomba akademik. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya wawasan guru dalam bidang pengetahuan sehingga belum dapat menemukan hal-hal yang lebih kreatif sebagai guru dan kemungkinan tidak tersedia kesempatan atau kurangnya perlombaan akademik yang diperuntukkan bagi para guru bidang studi. b. Memperoleh
sertifikat
keahlian/keterampilan
dari
lembaga
/institusi dalam maupun luar negeri (guru olah raga/seni) Tabel 4.18 Perolehan Sertifikat Keahlian/Keterampilan Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 34 7 3 1 0 1 1 47
Jenis Kelamin % P 41,5 31 8,5 1 3,7 1 1,2 0 0 2 1,2 0 1,2 0 57,3 35
% 37,8 1,2 1,2 0 2,4 0 0 42,7
Jumlah
%
65 8 4 1 2 1 1 82
79,3 9,8 4,9 1,2 2,4 1,2 1,2 100
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa guru yang belum pernah memperoleh sertifikat keahlian/keterampilan dari lembaga/institusi dalam maupun luar negeri sebanyak 65 guru atau 79,3% yang terdiri dari 34 guru lakilaki atau 41,5% dan 31 guru perempuan atau 37,8%. Hal ini berarti kreativitas dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian guru-guru sangat kurang. Sebanyak 17 guru atau 20,7% yang terdiri dari 13 guru laki-laki atau 15,8% dan 4 guru perempuan atau 4,9% telah memperoleh sertifikat keahlian/keterampilan. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
juga dipengaruhi oleh jumlah guru olah raga atau guru seni yang menjadi responden relatif sedikit. c. Melaksanakan tugas sebagai instruktur Tabel 4.19 Tugas sebagai Instruktur Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 34 5 4 1 0 2 1 47
Jenis Kelamin % P 41,5 30 6,1 4 4,9 0 1,2 1 0 0 2,4 0 1,2 0 57,3 35
% 36,6 4,9 0 1,2 0 0 0 42,7
Jumlah
%
64 9 4 2 0 2 1 82
78 11 4,9 2,4 0 2,4 1,2 100
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa sebanyak 64 guru atau 78% yang terdiri dari 34 guru laki-laki atau 41,5% dan 30 guru perempuan atau 36,6% tidak diberi tugas sebagai instruktur. Sebanyak 18 guru atau 22% yang terdiri dari 13 guru laki-laki atau 15,8% dan 5 guru perempuan atau 6,1% pernah diberi tugas sebagai instruktur. Hal ini disebabkan tugas sebagai instruktur diberikan oleh kepala sekolah atau instansi yang berwenang. Untuk menjadi instruktur dibutuhkan adanya prestasi atau kemampuan yang lebih pada guru tersebut. d. Melaksanakan tugas sebagai guru inti Tabel 4.20 Tugas sebagai Guru Inti Frekuensi kegiatan 0 1 2 3
L 35 3 0 2
Jenis Kelamin % P 42,7 33 3,7 1 0 0 2,4 0
% 40,2 1,2 0 0
Jumlah
%
68 4 0 2
82,9 4,9 0 2,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
4 5 >5 Jumlah
1 4 2 47
1,2 4,9 2,4 57,3
1 0 0 35
1,2 0 0 42,7
2 4 2 82
2,4 4,9 2,4 100
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa sebanyak 68 guru atau 82,9% yang terdiri dari 35 guru laki-laki atau 42,7% dan 33 guru perempuan atau 42,2% tidak mendapat tugas sebagai guru inti. Sebanyak 14 guru atau 17,1% yang terdiri dari 12 guru laki-laki atau 14,6% dan 2 guru perempuan atau 2,4% pernah bertugas sebagai guru inti. Untuk menjadi guru inti dibutuhkan adanya prestasi atau kemampuan yang lebih pada guru tersebut. e. Melaksanakan tugas sebagai tutor Tabel 4.21 Tugas sebagai Tutor Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 35 3 3 1 3 1 1 47
Jenis Kelamin % P 42,7 28 3,7 3 3,7 3 1,2 0 3,7 0 1,2 0 1,2 1 57,3 35
% 34,1 3,7 3,7 0 0 0 1,2 42,7
Jumlah
%
63 6 6 1 3 1 2 82
76,8 7,3 7,3 1,2 3,7 1,2 2,4 100
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa sebanyak 63 guru atau 76,8% yang terdiri dari 35 guru laki-laki atau 42,7% dan 28 guru perempuan atau 34,1% tidak mendapat tugas sebagai tutor. Sebanyak 19 guru atau 23,2% yang terdiri dari 12 guru laki-laki atau 14,6% dan 7 guru perempuan atau 8,5% pernah bertugas sebagai tutor. Untuk menjadi tutor dibutuhkan adanya prestasi atau kemampuan yang lebih pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
guru tersebut. f. Melaksanakan tugas sebagai pemandu Tabel 4.22 Tugas sebagai Pemandu Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 33 2 4 2 3 2 1 47
Jenis Kelamin % P 40,2 24 2,4 2 4,9 5 2,4 2 3,7 1 2,4 0 1,2 1 57,3 35
% 29,3 2,4 6,1 2,4 1,2 0 1,2 42,7
Jumlah
%
57 4 9 4 4 2 2 82
69,5 4,9 11 4,9 4,9 2,4 2,4 100
Tabel 4.20 menunjukkan bahwa sebanyak 57 guru atau 69,5% yang terdiri dari 33 guru laki-laki atau 40,2% dan 24 guru perempuan atau 29,3% tidak mendapat tugas sebagai pemandu. Sebanyak 25 guru atau 30,5% yang terdiri dari 14 guru laki-laki atau 17,1% dan 11 guru perempuan atau 13,4% pernah bertugas sebagai pemandu. Tugas sebagai pemandu biasanya juga diberikan kepada guru yang memiliki kemampuan yang lebih pada diri guru tersebut. g. Membimbing mahasiswa PPL per tahun Tabel 4.23 Pembimbing Mahasiswa PPL Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 20 10 9 0 3 3 2 47
Jenis Kelamin % P 24,4 15 12,2 5 11 9 0 3 3,7 0 3,7 1 2,4 2 57,3 35
% 18,3 6,1 11 3,7 0 1,2 2,4 42,7
Jumlah
%
35 15 18 3 3 4 4 82
42,7 18,3 22 3,7 3,7 4,9 4,9 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa sebanyak 35 guru atau 42,7% yang terdiri dari 20 guru laki-laki atau 24,4% dan 15 guru perempuan atau 18,3% belum pernah membimbing mahasiswa PPL. Sebanyak 50 guru atau 57,3% yang terdiri dari 27 guru laki-laki atau 32,9% dan 20 guru perempuan atau 24,4% pernah membimbing mahasiswa PPL. Hal ini disebabkan sebagian besar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Sleman yang menjadi tempat penelitian digunakan sebagai tempat PPL dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sanata Dharma (USD) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). h. Membimbing siswa mengikuti lomba dan memperoleh juara Tabel 4.24 Pembimbing Siswa Lomba dan Memperoleh Juara Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 25 5 9 0 0 5 3 47
Jenis Kelamin % P 30,5 19 6,1 2 11 5 0 3 0 1 6,1 2 3,7 3 57,3 35
% 23,2 2,4 6,1 3,7 1,2 2,4 3,7 42,7
Jumlah
%
44 7 14 3 1 7 6 82
53,7 8,5 17,1 3,7 1,2 8,5 7,3 100
Tabel 4.22 menunjukkan bahwa sebanyak 44 guru atau 53,7% yang terdiri dari 25 guru laki-laki atau 30,5% dan 19 guru perempuan atau 23,2% tidak pernah membimbing siswa mengikuti lomba dan memperoleh juara. Sebanyak 38 guru atau 46,3% yang terdiri dari 22 guru laki-laki atau 26,8% dan 16 guru perempuan atau 19,5% pernah membimbing siswa mengikuti lomba dan memperoleh juara, Dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
penelitian ini sebagian besar guru belum pernah membimbing siswa mengikuti lomba dan memperoleh juara. i. Membimbing siswa mengikuti lomba dan tidak memperoleh juara Tabel 4.25 Pembimbing Siswa lomba dan Tidak Memperoleh Juara Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 23 6 6 2 3 4 3 47
Jenis Kelamin % P 28 16 7,3 5 7,3 7 2,4 1 3,7 4 4,9 0 3,7 2 57,3 35
% 19,5 6,1 8,5 1,2 4,9 0 2,4 42,7
Jumlah
%
39 11 13 3 7 4 5 82
47,6 13,4 15,9 3,7 8,5 4,9 6,1 100
Tabel 4.23 menunjukkan bahwa sebanyak 39 guru atau 47,6% yang terdiri dari 23 guru laki-laki atau 28% dan 16 guru perempuan atau 19,5% tidak pernah membimbing siswa mengikuti lomba dan tidak memperoleh juara. Sebanyak 43 guru atau 52,4% yang terdiri dari 24 guru laki-laki atau 29,3% dan 19 guru perempuan atau 23,2% pernah membimbing siswa mengikuti lomba dan tidak memperoleh juara, Dari hasil penelitian ini sebagian besar guru pernah membimbing siswa mengikuti lomba dan tidak memperoleh juara. Hal ini berarti sebagian besar guru telah memiliki motivasi dalam membimbing siswa, namun masih meningkatkan kemampuan, keterampilan dan wawasan sehingga siswa yang dibimbing dapat berhasil memperoleh juara dalam perlombaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut: Tabel 4.26 Prestasi Akademik No a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Keterangan Perolehan kejuaraan dalam lomba akademik Perolehan sertifikat keahlian/ keterampilan Tugas sebagai instruktur Tugas sebagai guru inti Tugas sebagai tutor Tugas sebagai pemandu Pembimbing mahasiswa PPL Pembimbing siswa lomba dan memperoleh juara Pembimbing siswa lomba dan tidak memperoleh juara
Jumlah Rata-rata
Belum 82,9% 79,3% 78% 82,9% 76,8% 69,5% 42,7% 53,7%
Pernah 17,1% 20,7% 22% 17,1% 23,2% 30,5% 57,3% 46,3%
47,6%
52,4%
613,4% 68,15%
286,6% 31,84%
4. Karya Pengembangan Profesi a. Menyusun buku yang dipublikasikan secara nasional dan ber ISBN Tabel 4.27 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Nasional dan ber ISBN Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 44 1 1 0 0 0 1 47
Jenis Kelamin % P 53,7 34 1,2 0 1,2 0 0 0 0 0 0 1 1,2 0 57,3 35
% 41,5 0 0 0 0 1,2 0 42,7
Jumlah
%
78 1 1 0 0 1 1 82
95,1 1,2 1,2 0 0 1,2 1,2 100
Tabel 4.24 menunjukkan bahwa sebanyak 78 guru atau 95,1% yang terdiri dari 44 guru laki-laki atau 53,7% dan 34 guru perempuan atau 41,5% belum pernah menyusun buku yang dipublikasikan secara nasional dan ber ISBN. Sebanyak 4 guru atau 4,9% yang terdiri dari 3 guru laki-laki atau 3,7% dan 1 guru perempuan atau 1,2% pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
menyusun buku yang dipublikasikan secara nasional dan ber ISBN. b. Menyusun buku yang dipublikasikan secara provinsi dan ber ISBN Tabel 4.28 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Provinsi dan ber ISBN Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 43 1 3 0 0 0 0 47
Jenis Kelamin % P 52,4 33 1,2 1 3,7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 57,3 35
% 40,2 1,2 1,2 0 0 0 0 42,7
Jumlah
%
76 2 4 0 0 0 0 82
92,7 2,4 4,9 0 0 0 0 100
Tabel 4.25 menunjukkan bahwa sebanyak 76 guru atau 92,7% yang terdiri dari 43 guru laki-laki atau 52,4% dan 33 guru perempuan atau 40,2% belum pernah menyusun buku yang dipublikasikan secara provinsi dan ber ISBN. Sebanyak 6 guru atau 47,3% yang terdiri dari 4 guru laki-laki atau 4,9 % dan 2 guru perempuan atau 2,4% pernah menyusun buku yang dipublikasikan secara provinsi dan ber ISBN. c. Menyusun buku yang dipublikasikan secara kabupaten/kota dan ber ISBN Tabel 4.29 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Kabupaten/Kota dan ber ISBN Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5
L 44 1 2 0 0 0 0
Jenis Kelamin % P 53,7 34 1,2 0 2,4 1 0 0 0 0 0 0 0 0
% 41,5 0 1,2 0 0 0 0
Jumlah
%
78 1 3 0 0 0 0
95,1 1,2 3,7 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Jumlah
47
57,3
35
42,7
82
100
Tabel 4.26 menunjukkan bahwa sebanyak 78 guru atau 95,1% yang terdiri dari 44 guru laki-laki atau 53,7% dan 34 guru perempuan atau 41,5% belum pernah menyusun buku yang dipublikasikan secara kabupaten/kota dan ber ISBN. Sebanyak 4 guru atau 4,9% yang terdiri dari 3 guru laki-laki atau 3,7% dan 1 guru perempuan atau 1,2% pernah menyusun buku yang dipublikasikan secara kabupaten/kota dan ber ISBN. Berdasarkan item p, item q, dan item r menunjukkan bahwa hampir semua
guru
mengembangkan
yang
telah
profesinya
lulus
sertifikasi
dengan
menulis
tidak
berusaha
buku
yang
dipublikasikan. Bahkan kondisi ini terjadi sejak guru-guru belum lulus sertifikasi. Hal ini nampaknya merupakan fenomena umum yang terjadi pada para guru. Guru sangat jarang untuk mau mencoba mengembangkan diri dengan menulis buku. Kegiatan tersebut di atas sebagian besar merupakan karya pengembangan profesi yang jarang dilakukan oleh guru, padahal kegiatan-kegiatan tersebut memiliki skor yang lebih tinggi daripada mengikuti forum ilmiah, seminar atau pendidikan dan pelatihan. Menurut Budhi A.M. Syachrun dalam http://www.duaberita.com/main/artikel-dua/pendidikan/167problematika-sertifikasi-guru.html apabila ada guru yang membuat buku, sesungguhnya sudah relevan dengan pernyataan Ginandjar Kartasasmita (Ketua Dewan Perwakilan Daerah) yakni sertifikasi akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
menghasilkan kompetensi guru. Tetapi faktanya adalah kompetensi guru diabaikan dengan memenuhi kebutuhan administrasi belaka. d. Menulis artikel diberbagai majalah/jurnal/surat kabar baik yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi Tabel 4.30 Penulisan Artikel pada Majalah/Jurnal/Surat kabar Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 37 2 5 0 0 0 3 47
Jenis Kelamin % P 45,1 33 2,4 1 6,1 0 0 1 0 0 0 0 3,7 0 57,3 35
% 40,2 1,2 0 1,2 0 0 0 42,7
Jumlah
%
70 3 5 1 0 0 3 82
85,4 3,7 6,1 1,2 0 0 3,7 100
Tabel 4.27 menunjukkan bahwa sebanyak 70 guru atau 85,4% yang terdiri dari 37 guru laki-laki atau 45,1% dan 33 guru perempuan atau 40,2% belum pernah menulis artikel di majalah/jurnal/surat kabar baik yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi. Sebanyak 12 guru atau 14,6% yang terdiri dari 10 guru laki-laki atau 11,9% dan 2 guru perempuan atau 12,4% pernah menulis artikel di majalah/jurnal/surat kabar. Kondisi ini juga merupakan fenomena yang dihadapi guru sebelum sertifikasi. Sebagian besar guru belum terbiasa menulis artikel yang diterbitkan di majalah/jurnal/surat kabar. Setelah sertifikasi ternyata kondisi tersebut tidak mengalami perubahan. Hal ini dapat diartikan bahwa setelah guru menerima sertifikat sebagai pendidik profesional guru masih kurang berusaha untuk mengembangkan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
untuk menunjang profesionalisme dengan berlatih menulis. e. Menjadi reviewer buku Tabel 4.31 Reviewer Buku Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 35 4 5 0 0 1 2 47
Jenis Kelamin % P 42,7 29 4,9 4 6,1 1 0 1 0 0 1,2 0 2,4 0 57,3 35
% 35,4 4,9 1,2 1,2 0 0 0 42,7
Jumlah
%
64 8 6 1 0 1 2 82
78 9,8 7,3 1,2 0 1,2 2,4 100
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa sebanyak 64 guru atau 78% yang terdiri dari 35 guru laki-laki atau 42,7% dan 29 guru perempuan atau 35,4% belum menjadi reviewer buku. Sebanyak 18 guru atau 22% yang terdiri dari 12 guru laki-laki atau 14,6% dan 6 guru perempuan atau 7,3% pernah menjadi reviewer buku. Kondisi ini juga menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
guru
belum
berusaha
meningkatkan profesionalismenya dengan mencoba menjadi reviewer buku. f. Menulis soal ujian UN/UASDA Tabel 4.32 Penulisan Soal Ujian UN/UASDA Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5
L 38 5 1 0 0 1
Jenis Kelamin % P 46,3 29 6,1 2 1,2 3 0 1 0 0 1,2 0
% 35,4 2,4 3,7 1,2 0 0
Jumlah
%
67 7 4 1 0 1
81,7 8,5 4,9 1,2 0 1,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
>5 Jumlah
2 47
2,4 57,3
0 35
0 42,7
2 82
2,4 100
Tabel 4.29 menunjukkan bahwa sebanyak 67 guru atau 81,7% yang terdiri dari 38 guru laki-laki atau 46,3% dan 29 guru perempuan atau 35,4% belum pernah menulis soal UN/UASDA. Sebanyak 15 guru atau 18,3% yang terdiri dari 9 guru laki-laki atau 11% dan 6 guru perempuan atau 7,3% pernah menulis soal UN/UASDA. Hal ini menunjukkan bahwa masih relatif sedikit guru yang telah lulus sertifikasi terlibat dalam penyusunan soal baik untuk UN/UASDA. g. Membuat diktat/modul yang dicetak lokal Tabel 4.33 Penulisan Diktat/Modul Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 29 9 5 3 0 0 1 47
Jenis Kelamin % P 35,4 29 11 4 6,1 2 3,7 0 0 0 0 0 1,2 0 57,3 35
% 35,4 4,9 2,4 0 0 0 0 42,7
Jumlah
%
58 13 7 3 0 0 1 82
70,7 15,9 8,5 3,7 0 0 1,2 100
Tabel 4.30 menunjukkan bahwa sebanyak 58 guru atau 70,7% yang terdiri dari 29 guru laki-laki atau 35,4% dan 29 guru perempuan atau 35,4% belum pernah menyusun diktat atau modul yang dicetak lokal. Sebanyak 24 guru atau 29,3% yang terdiri dari 18 guru laki-laki atau 21,9% dan 6 guru perempuan atau 7,3% pernah menyusun diktat atau modul yang dicetak lokal. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
besar guru yang telah lulus sertifikasi tidak mengembangkan profesionalisme dengan cara menyusun diktat atau modul yang dapat juga digunakan dalam proses pembelajaran. h. Membuat media/alat pembelajaran Tabel 4.34 Pembuatan Media/Alat Pembelajaran Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 12 14 7 6 2 1 5 47
Jenis Kelamin % P 14,6 9 17,1 13 8,5 6 7,3 4 2,4 0 1,2 2 6,1 1 57,3 35
% 11 15,9 7,3 4,9 0 2,4 1,2 42,7
Jumlah
%
21 27 13 10 2 3 6 82
25,6 32,9 15,9 12,2 2,4 3,7 7,3 100
Tabel 4.31 menunjukkan bahwa sebanyak 21 guru atau 25,6% yang terdiri dari 12 guru laki-laki atau 14,6% dan 9 guru perempuan atau 11% belum pernah membuat media atau alat pembelajaran. Sebanyak 61 guru atau 74,4% yang terdiri dari 35 guru laki-laki atau 42,7% dan 26 guru perempuan atau 31,7% pernah membuat media atau alat pembelajaran untuk membantu memperlancar proses pembelajaran. Hal ini berarti sebagian besar guru yang telah bersertifikat telah melaksanakan pembelajaran dengan baik dan tetap juga membuat karya untuk mengembangkan profesinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
i. Melakukan penelitian di bidang pendidikan Tabel 4.35 Penelitian di Bidang Pendidikan Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 32 7 6 1 0 0 1 47
Jenis Kelamin % P 39 29 8,5 3 7,3 2 1,2 1 0 0 0 0 1,2 0 57,3 35
% 35,4 3,7 2,4 1,2 0 0 0 42,7
Jumlah
%
61 10 8 2 0 0 1 82
74,4 12,2 9,8 2,4 0 0 1,2 100
Tabel 4.32 menunjukkan bahwa sebanyak 61 guru atau 74,4% yang terdiri dari 32 guru laki-laki atau 39% dan 29 guru perempuan atau 35,4% belum pernah melakukan penelitian. Dalam kurun waktu 1-2 tahun paling tidak seorang guru yang profesional pernah melakukan satu kali penelitian, dan paling banyak empat kali penelitian secara mandiri dengan asumsi 1 semester melakukan 1 penelitian. Sebanyak 20 guru atau 24,4% yang terdiri dari 14 guru laki-laki atau 17% dan 6 guru perempuan atau 7,3% pernah melakukan penelitian 1-3 kali. Hanya 1 guru laki-laki atau 1,2% pernah melakukan penelitian lebih dari 5 kali. Jika dalam kurun waktu maksimal 2 tahun guru tersebut pernah melakukan penelitian lebih dari 5 kali, ada kemungkinan guru salah persepsi dengan termasuk menghitung penelitian sebelum guru tersebut lulus sertifikasi. Apabila guru betul-betul melakukan penelitian lebih dari 5 kali dalam waktu maksimal 2 tahun, kemungkinan guru yang bersangkutan melakukan penelitian secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
berkelompok. Salah satu karya pengembangan profesi yang jarang dilakukan oleh guru adalah melakukan penelitian dibidang pendidikan. Mulai saat ini guru-guru dihimbau untuk melakukan penelitian di bidang pendidikan khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dapat membantu guru dalam kenaikan pangkat karena mempunyai skor yang tinggi. j. Membuat karya seni dan karya teknologi Tabel 4.36 Pembuatan Karya Seni/Karya Teknologi Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 37 3 4 1 0 1 1 47
Jenis Kelamin % P 45,1 28 3,7 4 4,9 3 1,2 0 0 0 1,2 0 1,2 0 57,3 35
% 34,1 4,9 3,7 0 0 0 0 42,7
Jumlah
%
65 7 7 1 0 1 1 82
79,3 8,5 8,5 1,2 0 1,2 1,2 100
Tabel 4.33 menunjukkan bahwa sebanyak 65 guru atau 79,3% yang terdiri dari 37 guru laki-laki atau 45,1% dan 28 guru perempuan atau 34,1% belum pernah membuat karya seni dan karya teknologi. Sebanyak 17 guru atau 20,7% yang terdiri dari 10 guru laki-laki atau 12,2% dan 7 guru perempuan atau 8,5% pernah membuat karya seni dan karya teknologi. Hal ini berarti hanya sedikit guru yang melakukan pengembangan profesi setelah guru memiliki sertifikat pendidik profesional. Sebagian besar responden mempunyai usia lebih dari 50 tahun. Usia tersebut merupakan masa menjelang seorang guru purna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
tugas dan pada usia tersebut produktifitas mereka akan menurun karena berbagai hal salah satunya fisik yang semakin tua dan lemah. Hal tersebut merupakan suatu indikasi bahwa mereka kurang melakukan kegiatan pengembangan profesi. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut: Tabel 4.37 Karya Pengembangan Profesi No a. b. c.
Keterangan Penyusunan buku yang dipublikasikan secara nasional dan ber ISBN Penyusunan buku yang dipublikasikan secara provinsi dan ber ISBN Penyusunan buku yang dipublikasikan secara kabupaten/kota dan ber ISBN Penulisan artikel pada majalah/jurnal/koran Menjadi reviewer buku Penulisan soal ujian UN/UASDA Penulisan diktat/modul Pembuatan media/alat pembelajaran Penelitian di bidang pendidikan Pembuatan karya seni / teknologi
d. e. f. g. h. i. j. Jumlah Rata-rata
Belum 95,1%
Pernah 4,9%
92,7%
7,3%
95,1%
4,9%
85,4% 78% 81,7% 70,7% 25,6% 74,4% 79,3% 778% 77,8%
14,6% 22% 18,3% 29,3% 74,4% 24,4% 20,7% 222% 22,2%
5. Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah a. Mengikuti forum ilmiah yang relevan dengan bidang yang digeluti Tabel 4.38 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Relevan Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 11 8 10 8 2 5 3 47
Jenis Kelamin % P 13,4 12 9,8 6 12,2 8 9,8 1 2,4 5 6,1 2 3,7 1 57,3 35
% 14,6 7,3 9,8 1,2 6,1 2,4 1,2 42,7
Jumlah
%
23 14 18 9 7 7 4 82
28 17,1 22 11 8,5 8,5 4,9 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel 4.34 menunjukkan bahwa sebanyak 23 guru atau 28% yang terdiri dari 11 guru laki-laki atau 13,4% dan 12 guru perempuan atau 14,6% belum pernah mengikuti forum ilmiah yang relevan dengan bidang yang digeluti. Sebanyak 59 guru atau 72% yang terdiri dari 36 guru laki-laki atau 43,9% dan 23 guru perempuan atau 28,1% pernah mengikuti forum ilmiah yang relevan dengan bidang yang digeluti. Hal ini berarti sebagian besar guru tetap berusaha meningkatkan pengetahuan dan wawasannya sehingga dapat mempertahankan profesionalisme sebagai guru. Dari data menunjukkan bahwa guru laki-laki lebih rajin dalam mengikuti forum ilmiah yang relevan dengan bidang yang digeluti. Guru laki-laki lebih banyak mengikuti forum ilmiah dikarenakan guru laki-laki banyak memiliki waktu luang daripada guru perempuan. b. Mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan bidang yang digeluti Tabel 4.39 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Tidak Relevan Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 19 6 5 9 2 3 3 47
Jenis Kelamin % P 23,2 21 7,3 4 6,1 4 11 5 2,4 0 3,7 0 3,7 1 57,3 35
% 25,6 4,9 4,9 6,1 0 0 1,2 42,7
Jumlah
%
40 10 9 14 2 3 4 82
48,8 12,2 11 17,1 2,4 3,7 4,9 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Tabel 4.35 menunjukkan bahwa sebanyak 40 guru atau 48,8% yang terdiri dari 19 guru laki-laki atau 23,2% dan 21 guru perempuan atau 25,6% belum pernah mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan bidang yang digeluti. Sebanyak 42 guru atau 51,2% yang terdiri dari 28 guru laki-laki atau 34,1% dan 14 guru perempuan atau 17,1% pernah mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan bidang yang digeluti. Jumlah guru yang belum pernah dengan guru yang sudah pernah mengikuti forum ilmiah yang tidak tidak relevan hampir sama. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan sebagian guru merasa kurang tertarik mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan bidangnya. Para guru lebih tertarik mengikuti forum ilmiah yang temanya relevan dengan bidangnya. Ada baiknya jika para guru juga pernah mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan bidangnya agar guru memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang dapat ditularkan kepada para siswa. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut: Tabel 4.40 Keikutsertaan dalam forum ilmiah No a. b.
Keterangan Keikutsertaan dalam forum ilmiah yang relevan Keikutsertaan dalam forum ilmiah yang tidak relevan
Jumlah Rata-rata
Belum 28%
Pernah 72%
48,8%
51,2%
76,8% 38,4%
123,2% 61,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
6. Pengalaman Organisasi Di Bidang Pendidikan dan Sosial a. Menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan Tabel 4.41 Pengurus Organisasi di Bidang Pendidikan Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 25 6 9 2 1 2 2 47
Jenis Kelamin % P 30,5 25 7,3 3 11 2 2,4 3 1,2 1 2,4 0 2,4 1 57,3 35
% 30,5 3,7 2,4 3,7 1,2 0 1,2 42,7
Jumlah
%
50 9 11 5 2 2 3 82
61 11 13,4 6,1 2,4 2,4 3,7 100
Tabel 4.36 menunjukkan bahwa sebanyak 50 guru atau 61% yang terdiri dari 25 guru laki-laki atau 30,5% dan 25 guru perempuan atau 30,5% belum memiliki pengalaman sebagai pengurus organisasi di bidang pendidikan. Sebanyak 32 guru atau 39% yang terdiri dari 22 guru laki-laki atau 26,8% dan 10 guru perempuan atau 12,2% sudah memiliki pengalaman pengurus organisasi di bidang pendidikan. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian guru yang profesional perlu melibatkan diri dalam berbagai organisasi kependidikan agar kompetensi di bidang sosial semakin berkembang. Oleh karena itu,sebaiknya para guru yang telah lulus sertifikasi dapat terus mengembangkan
kompetensi
sosialnya
dengan
kepengurusan di organisasi bidang pendidikan.
terlibat
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
b. Menjadi pengurus organisasi di bidang sosial Tabel 4.42 Pengurus Organisasi Di Bidang Sosial Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 9 13 9 4 4 6 2 47
Jenis Kelamin % P 11 16 15,9 5 11 3 4,9 2 4,9 4 7,3 3 2,4 2 57,3 35
% 19,5 6,1 3,7 2,4 4,9 3,7 2,4 42,7
Jumlah
%
25 18 12 6 8 9 4 82
30,5 22 14,6 7,3 9,8 11 4,9 100
Tabel 4.37 menunjukkan bahwa sebanyak 25 guru atau 30,5% yang terdiri dari 9 guru laki-laki atau 11% dan 16 guru perempuan atau 19,5% belum memiliki pengalaman sebagai pengurus organisasi di bidang sosial. Sebanyak 57 guru atau 69,5% yang terdiri dari 38 guru laki-laki atau 46,3% dan 19 guru perempuan atau 23,2% sudah memiliki pengalaman pengurus organisasi di bidang sosial. Data tersebut menunjukkan keterlibatan guru yang telah lulus sertifikasi dalam bidang sosial relatif besar. Kondisi ini menunjukkan bahwa guru memiliki kesempatan yang lebih luas untuk terlibat dalam kepengurusan di bidang sosial daripada di bidang pendidikan. Hal ini berarti sebagian besar guru telah mengembangkan kompetensi sosialnya melalui organisasi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
c. Mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah Tabel 4.43 Tugas Tambahan sebagai Kepala Sekolah Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 37 5 0 1 1 2 1 47
Jenis Kelamin % P 45,1 29 6,1 4 0 0 1,2 1 1,2 0 2,4 1 1,2 0 57,3 35
% 35,4 4,9 0 1,2 0 1,2 0 42,7
Jumlah
%
66 9 0 2 1 3 1 82
80,5 11 0 2,4 1,2 3,7 1,2 100
Tabel 4.38 menunjukkan bahwa 66 guru atau 80,5% yang terdiri dari 37 guru laki-laki atau 45,1% dan 29 guru perempuan atau 35,4% tidak mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Tugas tambahan sebagai kepala sekolah memang tidak selalu diterima oleh setiap guru. Jikalau sebagian besar guru tidak mendapat tambahan sebagai kepala sekolah dalam jangka waktu 1-2 tahun merupakan hal yang wajar. Sebanyak 9 guru atau 11% terdiri dari 5 guru laki-laki atau 6,1% dan 4 guru perempuan atau 4,9% pernah sekali menjadi kepala sekolah. Sementara itu kalau data menunjukkan ada guru yang pernah menjadi kepala sekolah lebih dari 3 kali , ada kemungkinan dihitung sejak sebelum lulus sertifikasi. Poin ini memang bukan indikator profesionalisme guru, namun jika guru pernah menjabat sebagai kepala sekolah diberi skor dalam penilaian portofolio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
d. Mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah Tabel 4.44 Tugas Tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 32 4 7 1 1 1 1 47
Jenis Kelamin % P 39 27 4,9 3 8,5 4 1,2 0 1,2 0 1,2 1 1,2 0 57,3 35
% 32,9 3,7 4,9 0 0 1,2 0 42,7
Jumlah
%
59 7 11 1 1 2 1 82
72 8,5 13,4 1,2 1,2 2,4 1,2 100
Tabel 4.39 menunjukkan bahwa 59 guru atau 72% yang terdiri dari 32 guru laki-laki atau 39% dan 27 guru perempuan atau 32,9% tidak mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah. Tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah juga tidak selalu diterima oleh setiap guru. Jikalau sebagian besar guru tidak mendapat tambahan sebagai wakil kepala sekolah dalam jangka waktu 1-2 tahun merupakan hal yang wajar. Sebanyak 18 guru atau 21,9% terdiri dari 11 guru laki-laki atau 13,4% dan 7 guru perempuan atau 8,5% pernah 1-2 kali menjadi wakil kepala sekolah.
Sementara itu kalau data
menunjukkan ada guru yang pernah menjadi wakil kepala sekolah lebih dari 3 kali , ada kemungkinan dihitung sejak sebelum lulus sertifikasi. Poin ini memang bukan indikator profesionalisme guru, namun jika guru pernah menjabat sebagai wakil kepala sekolah diberi skor dalam penilaian portofolio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
e. Mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas Tabel 4.45 Tugas Tambahan sebagai Wali Kelas Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 28 6 3 4 2 2 2 47
Jenis Kelamin % P 34,1 19 7,3 1 3,7 5 4,9 4 2,4 0 2,4 2 2,4 4 57,3 35
% 23,2 1,2 6,1 4,9 0 2,4 4,9 42,7
Jumlah
%
47 7 8 8 2 4 6 82
57,3 8,5 9,8 9,8 2,4 4,9 7,3 100
Tabel 4.40 menunjukkan bahwa sebanyak 47 guru atau 57,3% yang terdiri dari 28 guru laki-laki atau 34,1% dan 19 guru perempuan atau 23,2% tidak mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas. Sebanyak 35 guru atau 42,7% yang terdiri dari 19 guru laki-laki atau 23,2% dan 16 guru perempuan atau 19,5% mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas. Guru yang tidak mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas kemungkinan guru yang mengajar mata pelajaran agama, kesenian, dan olahraga. Tugas tambahan sebagai wali kelas biasanya untuk guru kelas sehingga tidak semua guru akan mendapat tugas sebagai wali kelas. f. Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina pramuka Tabel 4.46 Tugas Tambahan sebagai Pembina Pramuka Frekuensi kegiatan 0 1 2 3
L 38 3 1 2
Jenis Kelamin % P 46,3 27 3,7 4 1,2 1 2,4 1
% 32,9 4,9 1,2 1,2
Jumlah
%
65 7 2 3
79,3 8,5 2,4 3,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
4 5 >5 Jumlah
0 0 3 47
0 0 3,7 57,3
1 0 1 35
1,2 0 1,2 42,7
1 0 4 82
1,2 0 4,9 100
Tabel 4.41 menunjukkan bahwa sebanyak 65 guru atau 79,3% yang terdiri dari 38 guru laki-laki atau 46,3% dan 27 guru perempuan atau 32,9% tidak mendapat tugas tambahan sebagai Pembina pramuka. Sebanyak 17 guru atau 20,7% yang terdiri dari 9 guru laki-laki atau 11% dan 7 guru perempuan atau 32,9% pernah mendapat tugas tambahan sebagai Pembina pramuka. Tugas tambahan ini juga tidak diberikan kepada semua guru, tetapi hanya untuk beberapa guru saja sehingga tentu ada guru yang tidak ditugasi untuk membina pramuka. g. Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina ekstrakurikuler Tabel 4.47 Tugas Tambahan sebagai Pembina Ekstrakulikuler Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 29 4 5 2 2 3 2 47
Jenis Kelamin % P 35,4 19 4,9 2 6,1 6 2,4 4 2,4 1 3,7 1 2,4 2 57,3 35
% 23,2 2,4 7,3 4,9 1,2 1,2 2,4 42,7
Jumlah
%
48 6 11 6 3 4 4 82
58,5 7,3 13,4 7,3 3,7 4,9 4,9 100
Tabel 4.42 menunjukkan bahwa sebanyak 48 guru atau 58,5% yang terdiri dari 29 guru laki-laki atau 35,4% dan 19 guru perempuan atau 23,2%
tidak
mendapat
tugas
tambahan
sebagai
Pembina
ekstrakulikuler. Sebanyak 34 guru atau 41,5% yang terdiri dari 18 guru laki-laki atau 21,9% dan 16 guru perempuan atau 19,5% pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
mendapat tugas tambahan sebagai Pembina ekstrakulikuler. Tugas tambahan ini juga tidak diberikan kepada semua guru, tetapi hanya untuk beberapa guru saja sehingga tentu ada guru yang tidak ditugasi untuk membina ekstrakulikuler. h. Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina lainnya Tabel 4.48 Tugas Tambahan sebagai Pembina Lainnya Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 23 11 4 3 3 1 2 47
Jenis Kelamin % P 28 19 13,4 3 4,9 7 3,7 1 3,7 2 1,2 1 2,4 2 57,3 35
% 23,2 3,7 8,5 1,2 2,4 1,2 2,4 42,7
Jumlah
%
42 14 11 4 5 2 4 82
51,2 17,1 13,4 4,9 6,1 2,4 4,9 100
Tabel 4.43 menunjukkan bahwa sebanyak 42 guru atau 51,2% yang terdiri dari 23 guru laki-laki atau 28% dan 19 guru perempuan atau 23,2% tidak mendapat tugas tambahan sebagai Pembina lainnya. Sebanyak 40 guru atau 48,8% yang terdiri dari 24 guru laki-laki atau 29,3% dan 16 guru perempuan atau 19,5% pernah mendapat tugas tambahan sebagai Pembina lainnya. Tugas tambahan ini juga tidak diberikan kepada semua guru, tetapi hanya untuk beberapa guru saja sehingga tentu ada guru yang tidak ditugasi untuk membina lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut: Tabel 4.49 Pengalaman Organisasi di Bidang Pendidikan dan Sosial No a. b. c. d. e. f. g.
Keterangan Pengurus organisasi di bidang pendidikan Pengurus organisasi di bidang sosial Tugas tambahan sebagai kepala sekolah Tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah Tugas tambahan sebagai wali kelas Tugas tambahan sebagai Pembina pramuka Tugas tambahan sebagai Pembina ekstrakulikuler Tugas tambahan sebagai Pembina lainnya
h. Jumlah Rata-rata
Belum 61% 30,5% 80,5% 72% 57,3% 79,3% 58,5%
Pernah 39% 69,5% 19,5% 28% 42,7% 20,7% 41,5%
51,2% 490,3% 61,29%
48,8% 309,7% 38,71%
7. Mendapat penghargaan di bidang pendidikan Tabel 4.50 Penghargaan di Bidang Pendidikan Frekuensi kegiatan 0 1 2 3 4 5 >5 Jumlah
L 34 9 0 1 0 3 0 47
Jenis Kelamin % P 41,5 22 11 13 0 0 1,2 0 0 0 3,7 0 0 0 57,3 35
% 26,8 15,9 0 0 0 0 0 42,7
Jumlah
%
56 22 0 1 0 3 0 82
68,3 26,8 0 1,2 0 3,7 0 100
Tabel 4.44 menunjukkan bahwa sebanyak 56 guru atau 68,3% yang terdiri dari 34 guru laki-laki atau 41,5% dan 22 guru perempuan atau 26,8% belum pernah mendapatkan penghargaan di bidang pendidikan. Sebanyak 26 guru atau 31,7% yang terdiri dari 13 guru laki-laki atau 15,8% dan 13 guru perempuan atau 15,9% pernah mendapat penghargaan di bidang pendidikan. Panghargaan di bidang pendidikan seperti satya lencana karya satya 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
penghargaan guru inovatif/guru favorit; penghargaan KB Lestari dan lain-lain. Jadi hanya guru tertentu saja yang dapat menerima penghargaan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan Dari analisis yang telah dibahas dalam Bab IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebagian
besar
guru
tetap
mempertahankan
dan
menunjang
profesionalismenya ditinjau dari pendidikan dan pelatihan. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 69,5% guru pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan. 2. Sebagian
besar
guru
tetap
mempertahankan
dan
menunjang
profesionalismenya ditinjau dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 93% guru pernah melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 3. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari prestasi akademik. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 68,15% guru belum pernah mendapatkan prestasi akademik. 4. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari karya pengembangan profesi. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 77,8% belum pernah melakukan karya pengembangan profesi.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
5. Sebagian
besar
guru
tetap
mempertahankan
dan
menunjang
profesionalismenya ditinjau dari keikutsertaan dalam forum ilmiah. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 61,6% guru pernah mengikuti forum ilmiah. 6. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 61,29% guru belum pernah menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan dan sosial. 7. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang profesionalismenya ditinjau dari penghargaan di bidang pendidikan. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 68,3% guru belum pernah mendapat penghargaan di bidang pendidikan.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1.
Bagi
sekolah-sekolah
hendaknya
mengusahakan
guru
untuk
mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan serta forum ilmiah di setiap daerah dan para guru perlu terus-menerus dimotivasi dan difasilitasi untuk dapat berpartisipasi di dalamnya. Memang idealnya, kegiatan pendidikan dan pelatihan atau mengikuti forum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
ilmiah sudah harus merupakan kebutuhan yang melekat pada diri individu guru itu sendiri, sehingga guru pun sudah sewajarnya ada kerelaan berkorban, baik berupa materi, tenaga dan fikiran untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan maupun forum ilmiah. Tetapi harus diingat pula bahwa kegiatan pendidikan, pelatihan dan forum ilmiah tidak hanya untuk kepentingan individu guru yang bersangkutan semata, tetapi organisasi sekolah atau dinas pendidikan juga memiliki kepentingan didalamnya. Oleh karena itu sudah sewajarnya jika sekolah atau dinas pendidikan berusaha seoptimal mungkin untuk memfasilitasi kegiatan pendidikan dan pelatihan atau forum ilmiah bagi para guru. 2.
Sekolah mengusahakan guru dan siswa untuk mengikuti lombalomba,
(guru akan diperhitungkan dalam perannya sebagai
pembimbing) di daerah-daerah, secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kecamatan sampai dengan tingkat kabupaten dan bahkan bila memungkinkan bisa diikutsertakan pada tingkat yang lebih tinggi. Lomba bagi guru tidak hanya diartikan dalam bentuk pemilihan guru berprestasi yang sudah biasa dilaksanakan setiap tahunnya, tetapi juga bentuk-bentuk perlombaan lainnya yang mencerminkan kemampuan akademik, pedagogik dan sosio-personal guru. Kegiatan lomba bagi guru dan siswa pada tingkat sekolah sebenarnya jauh lebih penting, karena melalui ajang lomba pada tingkat sekolah inilah dapat dihasilkan guru-guru dan siswa terpilih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
yang selanjutnya dapat diikutsertakan berkompetisi pada ajang lomba tingkat berikutnya. Agar kegiatan lomba pada tingkat sekolah memperoleh respons positif, khususnya dari para guru, sudah barang tentu sekolah harus mampu memberikan apresiasi yang seimbang dan menarik. 3.
Sekolah mewajibkan guru untuk membuat karya ilmiah. Sekolah dapat memfasilitasi dan memberikan motivasi kepada guru untuk melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas, bisa saja dalam bentuk lomba Penelitian Tindakan Kelas atau bahkan bila perlu dengan cara mewajibkan para guru untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, minimal dalam satu tahun satu kali. Di samping untuk kepentingan penilaian sertifikasi, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas terutama dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perbaikan mutu proses pembelajaran guru yang bersangkutan, sehingga guru tidak terjebak dan berkutat dalam proses pembelajaran yang sama sekali tidak efektif. Tentunya, dalam hal ini setiap hasil karya dari setiap guru perlu diapresiasi secara seimbang pula, baik dalam bentuk materi maupun non materi.
4.
Bagi guru-guru yang telah lulus sertifikasi hendaknya tetap mempertahankan dan mengembangkan profesionalisme guru, yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang untuk menjadi guru yang professional terutama untuk karya pengembangan profesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
C. Keterbatasan Penulis menyadari masih adanya keterbatasan dalam penelitian ini antara lain : 1.
Ada kemungkinan guru tidak menangkap dengan benar maksud item pertanyaan dalam kuesioner seperti yang dikehendaki peneliti sehingga tidak diperoleh jawaban yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.
2.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Kelemahan dari metode ini adalah adanya kemungkinan responden menjawab item-item pernyataan tidak jujur dan tidak serius sebab mereka mengisi kuesioner diselasela menyelesaikan pekerjaan pokok mereka, walaupun peneliti telah mengantisipasi dengan memberikan arahan agar responden menjawab sesuai
dengan
keadaan
dirinya,
bukan
yang
baik
menurut
pemikirannya. Dampaknya hasil penelitian ini kurang mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. 3.
Keterbatasan waktu penelitian yang dilakukan saat awal tahun ajaran baru,
karena
guru
sibuk
mempersiapkan
pembelajaran
dan
administrasi sehingga mungkin tidak diperoleh jawaban yang sesuai dengan kenyataan karena situasi yang kurang mendukung untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
4.
Keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya, dan kemampuan peneliti,
akibatnya
banyak
tersampaikan dalam skripsi ini.
hal
yang
belum
terungkap
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2006). Metode Penelitian Pendidiakn. Bandung: Rineka Cipta Basuki-Sulistyo (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Wedatama Widya Sastra bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Chyntiawati (27 Maret 2009). Pasca Sertifikasi Dikhawatirkan Guru Kembali Bekerja Asal-asalan. Diambil dari : http://www. cynthiawati.co.cc/?p=79 26k – [5 April 2009] Depdiknas. (2009) Panduan Penyusunan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas _________. (2009) Pedoman Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas _________. (2005) Undang-undang tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas
Dikti. (2009) Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Dikti Dr. Ainurrofiq Dawam, M.A. (2008). Kiat Menjadi Guru yang Profesional. Yogyakarta: AR-Ruzz Media Dr. E. Mulyasa, Mpd. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya Dr. H. Suyatno, M.Pd. (2008). Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta: Indeks Kompas (7 Agustus 2008). Sindrom Sertifikasi Guru. Diambil dari: http://hdn.zamrudtechnology.com/2008/08/07/sindromSertifikasi-guru/ [3 Maret 2009] Musliah, Mansur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Jakarta: Bumi Aksara
Profesionalisme Pendidik.
Oemar, Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Permendiknas. (2009) Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Prof.Dr. H. Hamzah. B .Uno. MPd. (2007). Profesi Kependidikan Problema, Solusi dan Feformasi Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Prof.Dr. H. Djohar. Ms. (2006) Guru, Pendidikan dan Pembinaannya (Penerapannya Dalam Pendidikan dan Undang-undang Guru). Yogyakarta: Grafika Indah Prof.Dr.
Jogiyanto. HM, M.B.A., (2008). Pedoman Survei Kuesioner: Mengembangkan Kuesioner, Mengatasi Bias & Meningkatkan Respon. Yogyakarta: BPFE
Rosida, Lailatul (5 September 2008). Siapkan Tim Pemantau Pasca Sertifikasi. Diambil dari : http://www. malangraya.web.id/2008/09/05/siapkan-timpemantau-guru-pasca-sertifikasi/ - 48k – [3 Maret 2009] Usman, Moeh Uzer. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Syachrun, Budi A.M (20 September 2008). Problematika Sertifikasi Guru. Diambil dari: http://www.duaberita.com/main/artikel-dua/pendidikan/167problematika-sertifikasi-guru.html [5 Maret 2009] W.j.s. Poerwadarminta. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka http://www.slemankab.go.id/?hal=detail_berita.php&id=1921.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI NO. 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang
: Bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 12 ayat (6), Pasal 65, Pasal 66, dan Pasal 67 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941); 3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungís, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008; 4.
Keputusan
Presiden
Nomor
187/M/2004
mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 77/P Tahun 2007;
MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN Pasal 1 1.
Sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor, dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan.
2.
Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.
3.
Penyelenggaraan sertifikasi oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasikan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.
Pasal 2 1.
Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui: a. uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik; b. pemberian sertifikat pendidik secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
2.
Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat diikuti oleh guru dalam jabatan yang: a.
memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV);
b. belum memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV apabila sudah: 1)
mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru; atau
2)
mempunyai golongan IV/a, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a.
3.
Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (10 huruf a dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio.
4.
Penilaian portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: a. kualifikasi akademik; b. pendidikan dan pelatihan; c. pengalaman mengajar; d. perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; e. penilaian dari atasan dan pengawas; f. prestasi akademik; g. karya pengembangan profesi; h. keikutsertaan dalam forum ilmiah; i. pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan j. penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
5.
Dokumen portofolio pada ayat (4) huruf d, bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan disesuaikan dengan bidang tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
6.
Guru dalam jabatan yang lulus penilaian portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mendapat sertifikat pendidik.
7.
Guru dalam jabatan yang tidak lulus penilaian portofolio dapat: a. melengkapi dokumen portofolio agar mencapai nilai lulus; atau b. mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru yang diakhiri dengan ujian sesuai persyaratan yang ditentukan oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi.
8.
Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf b, mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
9.
Guru dalam jabatan yang lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf b, mendapat sertifikat pendidik.
10.
Guru dalam jabatan yang belum lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf b, diberi kesempatan untuk mengulang ujian.
11.
Pemberian sertifikat pendidik secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diberikan lepada: a. guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau b. guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas yang diampunya dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau c. guru bimbingan dan konseling atau konselor yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas bimbingan dan konseling dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau d. guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguran tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas kepengawasan dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau e. guru yang udah mempunyai golongan serendah-rendahnya IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c; dengan cara memverifikasi keabsahan dan kebenaran dokumen. Pasal 3 1.
Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi bagi guru dalam jabatan wajib melaporkan setiap perubahan berkenaan dengan peserta sertifikasi lepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
2.
Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi bagi guru dalam jabatan wajib melaporkan guru yang sudah mendapat sertifikat pendidik lepada Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk memperoleh Nomor Registrasi Guru.
Pasal 4 1.
Menteri Pendidikan Nasional menetapkan kuota peserta sertifikasi bagi guru dalam jabatan setiap tahun.
2.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya menentukan peserta sertifikasi berdasarkan kuota yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.
3.
Penentuan peserta sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
berpedoman pada kriteria yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pasal 5 Pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan mengacu pada pedoman sertifikasi guru dalam jabatan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal PENDIDIKAN Tinggi dan Direktorat Jenderal Peningkatan MutuPendidik dan Tenaga Kependidikan. Pasal 6 1.
Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang Belem memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV, sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2) huruf b, berlaku dalam jangka waktu 5 tahun sejas berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
2.
Ketentuan uji kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri ini berlaku juga untuk sertifikasi bagi pengawas satuan pendidikan selain guru yang diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Pasal 7 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Menteri pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2008 dinyatakan tidak berlaku. Pasal 8 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Maret 2009 MENTERI PENDIDIKANASIONAL TTD BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, TTD Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM NIP 131661823
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II KUTIPAN UU NO.14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Kutipan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
BAB IV GURU Bagian Kesatu Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 11 (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. (2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 12 Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu. Pasal 13 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Pasal 14 (1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak: a. memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; e. memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan; f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan; g. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; h. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; i. memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan; j. memperoleh
kesempatan
untuk
mengembangkan
dan
meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau k. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 15 (1) Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. (2) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundangundangan. (3) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
Pasal 16 (1) Pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. (2) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama. (3) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 17 (1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah memberikan tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah. (2) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah memberikan subsidi tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan subsidi tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Pasal 18 (1) Pemerintah memberikan tunjangan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang bertugas di daerah khusus. (2) Tunjangan khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama. (3) Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah di daerah khusus, berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 19 (1) Maslahat tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan penghargaan bagi guru, serta kemudahan untuk memperoleh pendidikan bagi putra dan putri guru, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain. (2) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjamin terwujudnya maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 20 Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban: a. merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 Hal
: Pengisian Kuisioner
Kepada : Yth. Bapak/Ibu Guru SMA Di tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Unirversitas Sanata Dharma, saya bermaksud mengadakan penelitian ilmiah dengan Judul “Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi” Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden penelitian ini. Saya mohon Bapak/Ibu berkenan untuk mengisi kuisioner dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan data dari Bapak/Ibu dan memastikan bahwa data tersebut hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Setelah Bapak/Ibu selesai mengisi kuisioner, dimohon untuk meneliti kembali dan memastikan bahwa seluruhnya telah terisi. Saya menyadari bahwa pengisian kuisioner ini sedikit banyak menggangu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh karena itu saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juni 2009 Hormat saya,
Benedecta Yudha W.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 KUESIONER
PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI I.
DATA RESPONDEN Nama Responden
: …………………………………….
Jenis Kelamin
:
Umur/Tanggal lahir
: ……………Tahun / ……………………….
Mengajar di
: SMA ………………………………….
Jenjang Akademik
: S1
Lulus Sertifikasi tahun
:
Jumlah jam mengajar per minggu
Laki-laki
Perempuan
Jurusan:……………………… 2006
2007
: ……………….Jam
Jumlah mata pelajaran yang diampu : ……………………..Mata pelajaran Pangkat/Golongan
: ……………………………………………
Status Kepegawaian
:
Pegawai Tetap PNS Pegawai Tetap Yayasan Guru Tidak Tetap
Masa Kerja
: …………………… Tahun
Nilai / Skor Portofolio pada saat mengikuti sertifikasi Guru : ………………………. Lulus Sertifikasi melalui :
Penilaian Portofolio Mengikuti PLPG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 II. PERTANYAAN TENTANG PROFESIONALISME GURU
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu. Setelah lulus sertifikasi guru, berapa kali Bapak/Ibu melakukan kegiatan di bawah ini: No
Pertanyaan 0
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23
Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang tidak relevan Membuat RPP Membuat silabus Melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi Membuat dan menerapkan model pembelajaran yang baru / inovatif Memperoleh kejuaraan dalam mengikuti lomba akademik Memperoleh sertifikat keahlian / ketrampilan dari lembaga / institusi dalam maupun luar negri (guru olah raga / seni) Melaksanakan tugas sebagai instruktur Melaksanakan tugas sebagai guru inti Melaksanakan tugas sebagai tutor Melaksanakan tugas sebagai pemandu Membimbing mahasiswa PPL per tahun Membimbing siswa mengikuti lomba dan memperoleh juara Membimbing siswa mengikuti lomba dan tidak memperoleh juara Menyusun buku yang dipublikasikan secara nasional dan ber ISBN Menyusun buku yang dipublikasikan secara provinsi dan ber ISBN Menyusun buku yang dipublikasikan secara kabupaten/kota dan ber ISBN Menulis artikel diberbagai majalah/ jurnal/surat kabar baik yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi Menjadi reviewer buku Menulis soal ujian UN/UASDA Membuat diktat/modul yang dicetak lokal Membuat media / alat pembelajaran
1
Frekwensi kegiatan (……..Kali) 2 3 4 5 <5 (sebutkan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Melakukan penelitian di bidang pendidikan Membuat karya seni dan karya teknologi Mengikuti forum ilmiah yang relevan dengan bidang yang digeluti Mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan bidang yang digeluti Menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan Menjadi pengurus organisasi di bidang sosial Mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah Mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah Mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina pramuka Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina ekstrakurikuler Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina lainnya Mendapat penghargaan di bidang pendidikan
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV DATA RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA RESPONDEN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Heru Sucipto Hizkia Sembiring Sutinah Marius Sustyanto Mei Susiatun Mugiyanti Sih Maryatun Samsudin Ag. Saeno Mardiman Sutanto Nuning S. Lestari Heru Hartati
Gunarti Siti Hadjar Sugito Sri Yuniati Sutinah Sujarwati Suharno Djumanto Muchlas
Asal Sekolah SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Sleman SMA N I Depok SMA N I Depok SMA N I Depok SMA N I Depok SMA N I Depok SMA N I Ngaglik SMA N I Ngaglik SMA N I Ngaglik SMA N I Ngaglik SMA N I Ngaglik SMA N I Ngaglik SMA N I Ngaglik SMA N I Tempel SMA N I Tempel
JK Umur JA JM MP L 60 S1 18 1 L 54 S1 24 1 P 56 S1 12 1 L 58 S1 23 1 P 44 S1 15 1 P 51 S1 16 1 P 57 S1 15 1 L 53 S1 12 1 L 56 S1 12 1 L 58 S1 16 1 L 58 S1 15 1 P 51 S1 24 1 P 54 S1 24 1 P 53 S1 24 1 L 56 S1 24 1 L 57 S1 24 1 P 56 S1 18 1 P 60 S1 18 1 L 52 S1 24 1 P 57 S1 18 1 P 58 S1 24 1 P 53 S1 32 1 L 56 S1 6 1 L 56 S1 10 1 L 56 S1 10 1
MK 31 27 29 30 20 28 33 27 27 27 31 29 28 28 28 28 28 28 28 30 34 31 28 29 30
Status PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
Gol IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a
Lls sertrfikasi portofolio portofolio PLPG portofolio portofolio PLPG portofolio portofolio portofolio portofolio PLPG portofolio portofolio PLPG PLPG PLPG PLPG PLPG portofolio portofolio portofolio PLPG portofolio PLPG portofolio
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Samsudin Yunus Silvester Suharno Fuadi Dwi Moerwani Sugiyati Arina Rukmi Ening Handayani R. Suratman Sukarmini Priyo Jarwanto Susanta Mulyaningsih Ezaria Kastini Melania Sulwidjajanti Wiwiek Sri Juwari Hj. Muhimah Tri Sugiharto Suparyono Bambang Sumaryoto Mulyaningsih
Enny Rodat Mukidjo Fadjariah
SMA N I Mlati SMA N I Mlati SMA N I Mlati SMA N I Mlati SMA N I Seyegan SMA N I Seyegan SMA N I Seyegan SMA N I Seyegan SMA N I Seyegan SMA N I Seyegan SMA N I Prambanan SMA N I Prambanan SMA N I Prambanan SMA N I Prambanan SMA N I Prambanan SMA N I Kalasan SMA N I Kalasan SMA N I Kalasan SMA N I Kalasan SMA N I Turi SMA N I Turi SMA N I Turi SMA N I Godean SMA N I Godean SMA N I Godean SMA N I Godean SMA N 2 Ngaglik SMA N 2 Ngaglik SMA N 2 Ngaglik
L L L L P P P P L P L L P L P P P P L L L P P L P L P L P
55 57 56 51 55 57 59 47 57 52 51 53 56 52 53 56 57 53 52 55 49 54 59 56 52 55 53 54 55
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
6 18 24 24 15 24 24 18 24 27 16 24 24 24 24 24 24 24 6 12 24 12 24 28 24 24 24 24 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 30 28 28 26 29 30 22 30 28 27 31 31 28 28 30 29 30 28 28 29 28 32 28 28 28 30 30 29
PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a IV a
portofolio portofolio PLPG portofolio PLPG portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio PLPG PLPG PLPG PLPG PLPG portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio portofolio
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
Sugiyana Kalpikaningsih Sri Wuryanti Akhmad Zaenuri Sri Rejeki Andadari Sri Rahayu Lidwina Widiastuti Yuni Iswanto Widiyanto Widi Nugroho P. Gandhi Prastowo St. Kartono Ign. Agus Yulianto FX. Agus Kadiyanto Ag. Triwinanta Sumardiyanto Ag. Prih Adiartanto Endah Th. Sukristiyono A.M. Hengky Irawan Wartono Basuki Ign. Triantoro Markus Sri Purwantoro Sri Trismiyati Toga Sihombing Yulianus Sumpeno
SMA N 2 Ngaglik SMA N 2 Ngaglik SMA N I Minggir SMA N I Minggir SMA Kolombo SMA Kolombo SMA Kolombo SMA Kolombo SMA Kolombo SMA Kolombo SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto
L P P P L L P P P L L L L L L L L L L P L L L L
58 58 58 56 54 57 41 56 42 45 53 41 41 44 37 40 38 43 41 47 45 52 56 53
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
24 24 18 24 12 4 25 25 10 24 26 26 30 24 24 24 29 32 24 24 26 25 25 24
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1
30 32 34 27 29 27 14 23 15 19 17 16 14 16 12 14 13 11 14 19 19 28 16 27
PNS IV a PNS IV a PNS IV a PNS IV a PNS IV a PNS III d PT Yayasan PT Yayasan PT Yayasan PT Yayasan PT Yayasan III c PT Yayasan III c PT Yayasan III c PT Yayasan III d PT Yayasan III c PT Yayasan III c PT Yayasan III c PT Yayasan III c PT Yayasan III c PT Yayasan III d PT Yayasan III d PT Yayasan IV b PT Yayasan III d PT Yayasan IV a
portofolio portofolio portofolio PLPG portofolio PLPG PLPG PLPG PLPG PLPG PLPG portofolio PLPG portofolio PLPG portofolio PLPG portofolio portofolio PLPG PLPG PLPG PLPG PLPG
SMA St. Mikael Sleman SMA Immanuel kalasan SMA Immanuel kalasan SMA Mandala Bhakti
L P L L
39 55 54 53
S1 S1 S1 S1
14 6 23 16
1 1 2 2
11 27 22 27
PT Yayasan PNS PT Yayasan PT Yayasan
PLPG PLPG PLPG PLPG
IV a -
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
1
0
0
4
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
2
5
2
4
4
4
4
2
0
0
0
0
4
4
5
2
0
0
0
2
0
0
1
4
1
5
5
2
0
2
0
2
3
3
5
3
5
3
3
3
3
3
3
3
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
3
1
1
4
3
0
1
0
0
0
0
0
2
0
4
1
1
4
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
>5
0
>5
2
>5
5
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
2
0
2
0
0
0
0
0
1
0
0
6
2
0
3
1
3
2
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
3
0
2
0
1
7
2
0
4
4
2
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
0
0
3
0
2
0
2
0
0
8
3
3
3
3
3
3
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
3
1
1
4
3
0
1
0
0
0
0
0
2
0
9
1
0
3
3
2
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
10
0
0
3
3
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
0
0
0
11
3
2
2
2
4
3
0
0
0
0
1
2
0
1
1
0
0
1
0
0
2
2
1
0
0
3
3
2
4
0
0
0
0
0
1
1
12
4
0
>5
>5
>5
>5
2
0
0
0
2
0
3
>5
0
0
0
0
3
0
0
0
>5
3
2
2
0
0
0
0
0
1
0
>5
>5
1
13
4
0
>5
>5
1
2
0
0
0
0
0
4
3
>5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
1
0
>5
0
0
>5
0
0
0
0
14
2
0
>5
>5
2
5
0
0
0
0
0
3
2
2
4
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
3
0
2
5
0
0
3
0
0
0
0
15
1
1
5
5
5
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
3
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
1
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
17
1
1
4
4
2
2
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
>5
1
1
>5
0
0
0
1
18
2
0
3
2
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
1
0
3
2
4
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
1
0
20
0
0
4
2
2
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
0
21
4
2
4
4
0
4
0
0
0
0
0
2
0
0
1
5
0
0
0
0
0
0
2
0
0
5
3
3
4
0
0
0
2
0
0
0
22
1
5
>5
4
>5
>5
0
0
0
0
1
>5
0
2
>5
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
>5
>5
>5
2
0
0
6
1
0
2
0
23
1
0
4
4
4
4
0
1
0
0
0
0
2
2
1
0
0
0
0
1
0
2
1
2
0
1
0
0
1
4
0
0
0
0
0
0
24
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
25
5
5
5
3
0
4
0
0
0
0
0
4
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
5
3
2
2
0
2
0
0
0
0
26
1
5
4
4
2
4
0
0
0
0
0
0
2
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
0
2
1
0
0
0
0
0
0 0
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5
5
5
5
1
1
5
5
5
5
5
4
5
5
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
3
0
0
0
0
0
0
>5
5
4
5
>5
2
2
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
5
5
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
4
3
3
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
4
4
0
0
0
0
5
1
0
0
0
2
2
0
5
5
5
5
0
0
0
0
0
3
2
0
4
0
0
0
0
0
0
3
0
5
5
0
0
0
0
5
0
5
28
>5
2
>5
4
2
4
0
29
>5
4
5
5
2
2
1
0
0
>5
0
0
1
0
0
2
0
0
0
0
0
0
1
>5
1
1
0
0
5
3
4
5
0
>5
1
0
0
0
0
30
0
0
4
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
31
1
0
4
4
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
1
32
2
5
5
5
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
1
33
4
0
4
0
0
0
0
0
2
0
0
4
0
0
1
0
0
0
0
0
2
0
34
5
1
2
0
0
1
0
0
0
0
0
0
3
3
1
1
0
1
1
1
1
1
35
2
0
0
0
0
1
2
2
5
0
0
2
0
0
5
0
0
3
0
2
0
1
36
0
0
4
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
1
3
0
0
0
0
1
0
0
37
0
0
>5
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
2
5
0
2
0
1
1
1
0
38
1
0
>5
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
1
1
0
4
0
0
0
0
2
1
1
39
1
0
4
4
3
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
2
0
0
0
0
0
1
2
2
0
0
0
40
1
3
3
3
2
1
0
0
0
0
0
0
2
3
3
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
3
0
3
0
0
41
4
2
5
3
3
2
0
0
0
0
8
0
1
2
2
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
5
0
0
0
0
0
42
4
3
>5
>5
>5
3
0
0
0
0
2
0
2
4
4
0
0
0
0
3
0
0
2
1
0
2
2
3
0
1
0
0
0
3
0
0
43
3
2
>5
>5
>5
4
0
0
0
0
0
0
2
3
4
0
0
0
0
1
0
0
3
1
0
2
2
0
4
0
1
0
0
3
0
0
44
1
2
3
3
>5
5
1
1
1
0
1
2
2
2
4
0
0
0
0
0
0
2
4
0
0
2
2
2
1
1
0
0
0
0
1
1
45
1
1
>5
4
1
3
0
0
0
0
0
0
2
5
7
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
2
3
0
1
0
2
0
0
2
4
1
46
>5
>5
4
4
1
3
0
0
0
0
0
0
2
5
>5
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
2
3
0
1
0
2
0
6
2
4
1
47
1
1
>5
4
1
3
0
0
0
0
0
0
2
5
>5
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
2
3
0
1
0
2
0
6
2
4
1
48
0
0
2
2
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
2
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
2
0
0
0
0
49
1
0
2
2
2
2
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
2
2
1
0
1
1
2
0
0
0
4
1
0
0
0
4
4
0
50
2
0
5
5
1
1
0
2
0
0
0
0
0
2
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
51
3
1
4
4
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
2
1
0
52
0
0
3
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
0
0
2
1
53
0
0
5
2
2
2
0
0
0
0
0
0
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
54
0
0
>5
1
>5
2
3
0
0
0
0
2
5
>5
2
0
0
0
0
0
1
0
3
0
2
5
1
1
1
0
0
5
1
5
5
55
0
0
5
2
5
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
2
0
5
0
3
0
3
1 0
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2
0
5
5
5
5
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
2
0
0
4
0
0
0
4
4
4
1
57
2
0
4
4
5
5
0
0
1
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
2
1
1
0
0
1
0
0
2
0
2
0
0
2
0
0
58
4
1
4
4
2
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
59
2
1
4
4
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
60
2
2
2
2
3
2
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
1
1
1
2
0
0
3
>5
>5
>5
0
61
0
0
>5
2
1
1
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
62
2
3
4
2
3
4
1
4
1
0
2
2
>5
3
2
0
0
0
0
1
0
0
2
2
2
4
3
4
3
1
2
>5
1
>5
>5
1
63
2
4
3
1
4
1
0
4
3
4
1
1
1
5
0
0
2
2
0
0
3
2
1
0
1
4
3
3
0
5
2
5
3
3
3
0
64
2
5
5
3
5
5
2
2
2
3
2
2
5
2
5
0
2
2
1
2
5
2
3
2
0
5
5
3
5
5
2
5
1
2
5
3
65
3
2
5
5
4
3
0
2
0
4
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
2
0
3
1
0
2
2
0
0
3
0
3
2
0
66
1
0
2
2
>5
>5
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
>5
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
67
2
0
2
0
>5
>5
0
0
0
>5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
>5
0
0
1
0
0
3
0
0
>5
0
0
0
0
68
4
>5
>5
>5
>5
>5
4
3
0
0
3
3
>5
>5
5
>5
2
2
>5
>5
0
0
>5
3
0
>5
>5
>5
>5
0
2
>5
0
>5
>5
5
69
3
1
3
3
>5
2
0
0
0
0
0
0
0
2
4
0
0
0
0
>5
0
3
5
0
0
3
0
0
3
0
0
3
0
0
0
1
70
4
4
3
3
3
4
0
0
0
5
4
3
2
5
5
0
0
0
0
0
0
0
1
2
1
5
5
5
5
5
0
0
0
2
0
0
71
5
5
5
5
4
3
1
0
0
5
2
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
3
1
0
3
2
0
5
0
0
5
0
4
3
1
72
3
4
3
3
2
4
0
2
2
3
2
2
0
0
0
1
0
0
>5
5
0
3
2
2
0
3
4
1
1
0
0
2
0
0
0
0
73
1
1
5
5
4
5
2
1
1
0
0
0
1
2
0
0
0
0
2
2
0
1
3
1
2
3
5
1
2
0
1
1
0
0
0
0
74
0
2
2
2
1
2
1
0
0
1
1
0
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
2
0
0
2
0
75
2
1
3
3
5
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
2
1
2
1
3
0
1
0
0
1
0
76
2
2
2
2
5
2
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
2
0
3
0
0
0
0
0
2
0
77
>5
2
>5
>5
>5
>5
2
6
3
0
0
0
0
>5
3
2
1
0
0
2
0
>5
>5
>5
>5
>5
>5
2
0
0
0
4
0
0
2
0
78
2
0
1
3
2
3
0
1
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
2
2
1
1
0
1
0
0
0
1
0
79
2
3
4
2
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
3
2
1
0
3
3
0
2
0
3
0
0
1
1
0
80
0
0
3
3
0
4
0
0
0
0
0
0
>5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
3
1
0
0
0
0
0
0
81
>5
>5
>5
>5
2
3
1
1
2
>5
>5
>5
5
1
>5
0
0
0
0
0
>5
0
1
0
0
>5
>5
>5
>5
0
4
4
>5
5
1
0
82
4
5
>5
>5
>5
5
0
0
2
0
4
5
4
0
5
0
0
0
2
0
0
2
>5
2
2
4
4
2
4
>5
0
0
0
3
0
0
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI ANALISIS DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Olah Data SPSS 13.00 For Window 1. Olah data responden Case Processing Summary Cases Valid Asal Sekolah * JK
N 82
Missing Percent 100.0%
N 0
Total
Percent .0%
N 82
Asal Sekolah * JK Crosstabulation Count JK Asal Sekolah
Total
L 1
P 1
Total
SMA Immanuel kalasan SMA Kolese de Britto
13
1
14
SMA Kolombo
3
3
6
SMA Mandala Bhakti
1
0
1
SMA N 2 Ngaglik
2
3
5
SMA N I Depok
2
3
5
SMA N I Godean
2
2
4
SMA N I Kalasan
1
3
4
SMA N I Minggir
0
2
2
SMA N I Mlati
4
0
4
SMA N I Ngaglik
2
5
7
SMA N I Prambanan
3
2
5
SMA N I Seyegan
1
5
6
SMA N I Sleman
7
4
11
SMA N I Tempel
2
0
2
SMA N I Turi
2
1
3
SMA St. Mikael Sleman
1
0
1
47
35
82
2
Percent 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Statistics
N
Valid
Umur 82
JM 82
MK 82
Missing
0
0
0
Umur
Valid
37-39
Frequency 3
Percent 3.7
Valid Percent 3.7
Cumulative Percent 3.7
40-42
6
7.3
7.3
11.0
43-45
5
6.1
6.1
17.1
46-48
2
2.4
2.4
19.5
49-51
5
6.1
6.1
25.6
52-54
22
26.8
26.8
52.4
55-57
28
34.1
34.1
86.6
58-60
11
13.4
13.4
100.0
Total
82
100.0
100.0
JM
Valid
1-4
Frequency 1
Percent 1.2
Valid Percent 1.2
Cumulative Percent 1.2
13-16
8
9.8
9.8
11.0
17-20
8
9.8
9.8
20.7
21-24
38
46.3
46.3
67.1
25-28
9
11.0
11.0
78.0
29-32
4
4.9
4.9
82.9
5-8
5
6.1
6.1
89.0
9-12
9
11.0
11.0
100.0
Total
82
100.0
100.0
MK
Valid
11-13
Frequency 4
Percent 4.9
Valid Percent 4.9
Cumulative Percent 4.9
14-16
8
9.8
9.8
14.6
17-19
4
4.9
4.9
19.5
20-22
3
3.7
3.7
23.2
23-25
1
1.2
1.2
24.4
26-28
32
39.0
39.0
63.4
29-31
25
30.5
30.5
93.9 100.0
32-34
5
6.1
6.1
Total
82
100.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Statistics Gol N
Valid
82
Missing
0
Gol
Valid
-
Frequency 7
Percent 8.5
Valid Percent 8.5
Cumulative Percent 8.5
III c
8
9.8
9.8
18.3 24.4
III d
5
6.1
6.1
IV a
61
74.4
74.4
98.8
IV b
1
1.2
1.2
100.0
Total
82
100.0
100.0
Case Processing Summary Cases Valid Status * JK
N 82
Missing Percent 100.0%
N 0
Total
Percent .0%
N 82
Percent 100.0%
Status * JK Crosstabulation Count JK L 30
P 31
Total
PNS PT Yayasan
17
4
21
47
35
82
Status Total
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Case Processing Summary Cases Valid Lls sertrfikasi * JK
N 82
Missing Percent 100.0%
N 0
Total
Percent .0%
N 82
Lls sertrfikasi * JK Crosstabulation
Count JK Lls sertrfikasi Total
L 20
P 16
Total
PLPG portofolio
27
19
46
47
35
82
36
Percent 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
2. Olah Data Kegiatan Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
V2 * JK
82
Percent 100.0%
V3 * JK
82
V4 * JK
82
V5 * JK
N
Total
0
Percent .0%
100.0%
0
100.0%
0
82
100.0%
V6 * JK
82
V7 * JK
82
V8 * JK V9 * JK
N 82
Percent 100.0%
.0%
82
100.0%
.0%
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
100.0%
0
.0%
82
100.0%
100.0%
0
.0%
82
100.0%
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V10 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V11 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V12 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V13 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V14 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V15 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V16 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V17 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V18 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V19 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V20 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V21 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V22 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V23 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V24 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V25 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V26 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V27 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V28 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V29 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V30 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V31 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V32 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V33 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V34 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V35 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V36 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
V37 * JK
82
100.0%
0
.0%
82
100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
V2 * JK Crosstabulation JK L V2
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
5 6.1% 6 7.3% 13 15.9% 8 9.8% 7 8.5% 3 3.7% 5 6.1% 47 57.3%
P
Total
1 1.2% 8 9.8% 6 7.3% 11 13.4% 2 2.4% 7 8.5% 0 .0% 35 42.7%
6 7.3% 14 17.1% 19 23.2% 19 23.2% 9 11.0% 10 12.2% 5 6.1% 82 100.0%
P
Total
0 .0% 21 25.6% 3 3.7% 4 4.9% 4 4.9% 1 1.2% 2 2.4% 35 42.7%
3 3.7% 36 43.9% 13 15.9% 12 14.6% 6 7.3% 4 4.9% 8 9.8% 82 100.0%
V3 * JK Crosstabulation JK L V3
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
3 3.7% 15 18.3% 10 12.2% 8 9.8% 2 2.4% 3 3.7% 6 7.3% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
V4 * JK Crosstabulation JK L V4
>5 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
7 8.5% 3 3.7% 6 7.3% 9 11.0% 12 14.6% 10 12.2% 47 57.3%
P
Total
11 13.4% 0 .0% 2 2.4% 7 8.5% 10 12.2% 5 6.1% 35 42.7%
18 22.0% 3 3.7% 8 9.8% 16 19.5% 22 26.8% 15 18.3% 82 100.0%
P
Total
5 6.1% 0 .0% 4 4.9% 8 9.8% 5 6.1% 9 11.0% 4 4.9% 35 42.7%
9 11.0% 1 1.2% 6 7.3% 18 22.0% 16 19.5% 22 26.8% 10 12.2% 82 100.0%
V5 * JK Crosstabulation JK L V5
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
4 4.9% 1 1.2% 2 2.4% 10 12.2% 11 13.4% 13 15.9% 6 7.3% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
V6 * JK Crosstabulation JK L V6
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
P
7 8.5% 8 9.8% 6 7.3% 10 12.2% 4 4.9% 7 8.5% 5 6.1% 47 57.3%
6 7.3% 4 4.9% 8 9.8% 7 8.5% 5 6.1% 1 1.2% 4 4.9% 35 42.7%
Total 13 15.9% 12 14.6% 14 17.1% 17 20.7% 9 11.0% 8 9.8% 9 11.0% 82 100.0%
P
Total
2 2.4% 2 2.4% 10 12.2% 7 8.5% 4 4.9% 4 4.9% 6 7.3% 35 42.7%
6 7.3% 11 13.4% 17 20.7% 13 15.9% 13 15.9% 11 13.4% 11 13.4% 82 100.0%
V7 * JK Crosstabulation JK L V7
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
4 4.9% 9 11.0% 7 8.5% 6 7.3% 9 11.0% 7 8.5% 5 6.1% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
V8 * JK Crosstabulation JK L V8
0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
37 45.1% 4 4.9% 4 4.9% 0 .0% 1 1.2% 1 1.2% 47 57.3%
P
Total
31 37.8% 2 2.4% 1 1.2% 1 1.2% 0 .0% 0 .0% 35 42.7%
68 82.9% 6 7.3% 5 6.1% 1 1.2% 1 1.2% 1 1.2% 82 100.0%
P
Total 65 79.3% 8 9.8% 4 4.9% 1 1.2% 2 2.4% 1 1.2% 1 1.2% 82 100.0%
V9 * JK Crosstabulation JK L V9
0 1 2 3 4 5 6
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
34 41.5% 7 8.5% 3 3.7% 1 1.2% 0 .0% 1 1.2% 1 1.2% 47 57.3%
31 37.8% 1 1.2% 1 1.2% 0 .0% 2 2.4% 0 .0% 0 .0% 35 42.7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
V10 * JK Crosstabulation JK L V10
>5 0 1 2 3 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
1 1.2% 34 41.5% 5 6.1% 4 4.9% 1 1.2% 2 2.4% 47 57.3%
P
Total
0 .0% 30 36.6% 4 4.9% 0 .0% 1 1.2% 0 .0% 35 42.7%
1 1.2% 64 78.0% 9 11.0% 4 4.9% 2 2.4% 2 2.4% 82 100.0%
P
Total
0 .0% 33 40.2% 1 1.2% 0 .0% 1 1.2% 0 .0% 35 42.7%
2 2.4% 68 82.9% 4 4.9% 2 2.4% 2 2.4% 4 4.9% 82 100.0%
V11 * JK Crosstabulation JK L V11
>5 0 1 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
2 2.4% 35 42.7% 3 3.7% 2 2.4% 1 1.2% 4 4.9% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
V12 * JK Crosstabulation JK L V12
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
1 1.2% 35 42.7% 3 3.7% 3 3.7% 1 1.2% 3 3.7% 1 1.2% 47 57.3%
P
Total
1 1.2% 28 34.1% 3 3.7% 3 3.7% 0 .0% 0 .0% 0 .0% 35 42.7%
2 2.4% 63 76.8% 6 7.3% 6 7.3% 1 1.2% 3 3.7% 1 1.2% 82 100.0%
P
Total
1 1.2% 24 29.3% 2 2.4% 5 6.1% 2 2.4% 1 1.2% 0 .0% 35 42.7%
2 2.4% 57 69.5% 4 4.9% 9 11.0% 4 4.9% 4 4.9% 2 2.4% 82 100.0%
V13 * JK Crosstabulation JK L V13
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
1 1.2% 33 40.2% 2 2.4% 4 4.9% 2 2.4% 3 3.7% 2 2.4% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
V14 * JK Crosstabulation JK L V14
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
2 2.4% 20 24.4% 10 12.2% 9 11.0% 0 .0% 3 3.7% 3 3.7% 47 57.3%
P
Total
2 2.4% 15 18.3% 5 6.1% 9 11.0% 3 3.7% 0 .0% 1 1.2% 35 42.7%
4 4.9% 35 42.7% 15 18.3% 18 22.0% 3 3.7% 3 3.7% 4 4.9% 82 100.0%
P
Total
3 3.7% 19 23.2% 2 2.4% 5 6.1% 3 3.7% 1 1.2% 2 2.4% 35 42.7%
6 7.3% 44 53.7% 7 8.5% 14 17.1% 3 3.7% 1 1.2% 7 8.5% 82 100.0%
V15 * JK Crosstabulation JK L V15
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
3 3.7% 25 30.5% 5 6.1% 9 11.0% 0 .0% 0 .0% 5 6.1% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
V16 * JK Crosstabulation JK L V16
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
3 3.7% 23 28.0% 6 7.3% 6 7.3% 2 2.4% 3 3.7% 4 4.9% 47 57.3%
P
Total
2 2.4% 16 19.5% 5 6.1% 7 8.5% 1 1.2% 4 4.9% 0 .0% 35 42.7%
5 6.1% 39 47.6% 11 13.4% 13 15.9% 3 3.7% 7 8.5% 4 4.9% 82 100.0%
P
Total
0 .0% 34 41.5% 0 .0% 0 .0% 1 1.2% 35 42.7%
1 1.2% 78 95.1% 1 1.2% 1 1.2% 1 1.2% 82 100.0%
V17 * JK Crosstabulation JK L V17
>5 0 1 2 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
1 1.2% 44 53.7% 1 1.2% 1 1.2% 0 .0% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
V18 * JK Crosstabulation JK L V18
0 1 2
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
43 52.4% 1 1.2% 3 3.7% 47 57.3%
P
Total
33 40.2% 1 1.2% 1 1.2% 35 42.7%
76 92.7% 2 2.4% 4 4.9% 82 100.0%
P
Total
34 41.5% 0 .0% 1 1.2% 35 42.7%
78 95.1% 1 1.2% 3 3.7% 82 100.0%
P
Total
0 .0% 33 40.2% 1 1.2% 0 .0% 1 1.2% 35 42.7%
3 3.7% 70 85.4% 3 3.7% 5 6.1% 1 1.2% 82 100.0%
V19 * JK Crosstabulation JK L V19
0 1 2
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
44 53.7% 1 1.2% 2 2.4% 47 57.3%
V20 * JK Crosstabulation JK L V20
>5 0 1 2 3
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
3 3.7% 37 45.1% 2 2.4% 5 6.1% 0 .0% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
V21 * JK Crosstabulation JK L V21
>5 0 1 2 3 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
2 2.4% 35 42.7% 4 4.9% 5 6.1% 0 .0% 1 1.2% 47 57.3%
P
Total
0 .0% 29 35.4% 4 4.9% 1 1.2% 1 1.2% 0 .0% 35 42.7%
2 2.4% 64 78.0% 8 9.8% 6 7.3% 1 1.2% 1 1.2% 82 100.0%
P
Total
0 .0% 29 35.4% 2 2.4% 3 3.7% 1 1.2% 0 .0% 35 42.7%
2 2.4% 67 81.7% 7 8.5% 4 4.9% 1 1.2% 1 1.2% 82 100.0%
V22 * JK Crosstabulation JK L V22
>5 0 1 2 3 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
2 2.4% 38 46.3% 5 6.1% 1 1.2% 0 .0% 1 1.2% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
V23 * JK Crosstabulation JK L V23
>5 0 1 2 3
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
1 1.2% 29 35.4% 9 11.0% 5 6.1% 3 3.7% 47 57.3%
P
Total
0 .0% 29 35.4% 4 4.9% 2 2.4% 0 .0% 35 42.7%
1 1.2% 58 70.7% 13 15.9% 7 8.5% 3 3.7% 82 100.0%
P
Total
1 1.2% 9 11.0% 13 15.9% 6 7.3% 4 4.9% 0 .0% 2 2.4% 35 42.7%
6 7.3% 21 25.6% 27 32.9% 13 15.9% 10 12.2% 2 2.4% 3 3.7% 82 100.0%
V24 * JK Crosstabulation JK L V24
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
5 6.1% 12 14.6% 14 17.1% 7 8.5% 6 7.3% 2 2.4% 1 1.2% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
V25 * JK Crosstabulation JK L V25
>5 0 1 2 3
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
1 1.2% 32 39.0% 7 8.5% 6 7.3% 1 1.2% 47 57.3%
P
Total
0 .0% 29 35.4% 3 3.7% 2 2.4% 1 1.2% 35 42.7%
1 1.2% 61 74.4% 10 12.2% 8 9.8% 2 2.4% 82 100.0%
P
Total
0 .0% 28 34.1% 4 4.9% 3 3.7% 0 .0% 0 .0% 35 42.7%
1 1.2% 65 79.3% 7 8.5% 7 8.5% 1 1.2% 1 1.2% 82 100.0%
V26 * JK Crosstabulation JK L V26
>5 0 1 2 3 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
1 1.2% 37 45.1% 3 3.7% 4 4.9% 1 1.2% 1 1.2% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
V27 * JK Crosstabulation JK L V27
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
3 3.7% 11 13.4% 8 9.8% 10 12.2% 8 9.8% 2 2.4% 5 6.1% 47 57.3%
P
Total
1 1.2% 12 14.6% 6 7.3% 8 9.8% 1 1.2% 5 6.1% 2 2.4% 35 42.7%
4 4.9% 23 28.0% 14 17.1% 18 22.0% 9 11.0% 7 8.5% 7 8.5% 82 100.0%
P
Total
1 1.2% 21 25.6% 4 4.9% 4 4.9% 5 6.1% 0 .0% 0 .0% 35 42.7%
4 4.9% 40 48.8% 10 12.2% 9 11.0% 14 17.1% 2 2.4% 3 3.7% 82 100.0%
V28 * JK Crosstabulation JK L V28
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
3 3.7% 19 23.2% 6 7.3% 5 6.1% 9 11.0% 2 2.4% 3 3.7% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
V29 * JK Crosstabulation JK L V29
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
2 2.4% 25 30.5% 6 7.3% 9 11.0% 2 2.4% 1 1.2% 2 2.4% 47 57.3%
P
Total
1 1.2% 25 30.5% 3 3.7% 2 2.4% 3 3.7% 1 1.2% 0 .0% 35 42.7%
3 3.7% 50 61.0% 9 11.0% 11 13.4% 5 6.1% 2 2.4% 2 2.4% 82 100.0%
P
Total
2 2.4% 16 19.5% 5 6.1% 3 3.7% 2 2.4% 4 4.9% 3 3.7% 35 42.7%
4 4.9% 25 30.5% 18 22.0% 12 14.6% 6 7.3% 8 9.8% 9 11.0% 82 100.0%
V30 * JK Crosstabulation JK L V30
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
2 2.4% 9 11.0% 13 15.9% 9 11.0% 4 4.9% 4 4.9% 6 7.3% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
V31 * JK Crosstabulation JK L V31
>5 0 1 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
1 1.2% 37 45.1% 5 6.1% 1 1.2% 1 1.2% 2 2.4% 47 57.3%
P
Total
0 .0% 29 35.4% 4 4.9% 1 1.2% 0 .0% 1 1.2% 35 42.7%
1 1.2% 66 80.5% 9 11.0% 2 2.4% 1 1.2% 3 3.7% 82 100.0%
P
Total
0 .0% 27 32.9% 3 3.7% 4 4.9% 0 .0% 0 .0% 1 1.2% 35 42.7%
1 1.2% 59 72.0% 7 8.5% 11 13.4% 1 1.2% 1 1.2% 2 2.4% 82 100.0%
V32 * JK Crosstabulation JK L V32
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
1 1.2% 32 39.0% 4 4.9% 7 8.5% 1 1.2% 1 1.2% 1 1.2% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
V33 * JK Crosstabulation JK L V33
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
2 2.4% 28 34.1% 6 7.3% 3 3.7% 4 4.9% 2 2.4% 2 2.4% 47 57.3%
P
Total
4 4.9% 19 23.2% 1 1.2% 5 6.1% 4 4.9% 0 .0% 2 2.4% 35 42.7%
6 7.3% 47 57.3% 7 8.5% 8 9.8% 8 9.8% 2 2.4% 4 4.9% 82 100.0%
P
Total
1 1.2% 27 32.9% 4 4.9% 1 1.2% 1 1.2% 1 1.2% 35 42.7%
4 4.9% 65 79.3% 7 8.5% 2 2.4% 3 3.7% 1 1.2% 82 100.0%
V34 * JK Crosstabulation JK L V34
>5 0 1 2 3 4
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
3 3.7% 38 46.3% 3 3.7% 1 1.2% 2 2.4% 0 .0% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
V35 * JK Crosstabulation JK L V35
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
2 2.4% 29 35.4% 4 4.9% 5 6.1% 2 2.4% 2 2.4% 3 3.7% 47 57.3%
P
Total
2 2.4% 19 23.2% 2 2.4% 6 7.3% 4 4.9% 1 1.2% 1 1.2% 35 42.7%
4 4.9% 48 58.5% 6 7.3% 11 13.4% 6 7.3% 3 3.7% 4 4.9% 82 100.0%
P
Total
2 2.4% 19 23.2% 3 3.7% 7 8.5% 1 1.2% 2 2.4% 1 1.2% 35 42.7%
4 4.9% 42 51.2% 14 17.1% 11 13.4% 4 4.9% 5 6.1% 2 2.4% 82 100.0%
V36 * JK Crosstabulation JK L V36
>5 0 1 2 3 4 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
2 2.4% 23 28.0% 11 13.4% 4 4.9% 3 3.7% 3 3.7% 1 1.2% 47 57.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
V37 * JK Crosstabulation JK L V37
0 1 3 5
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total
34 41.5% 9 11.0% 1 1.2% 3 3.7% 47 57.3%
P 22 26.8% 13 15.9% 0 .0% 0 .0% 35 42.7%
Total 56 68.3% 22 26.8% 1 1.2% 3 3.7% 82 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII SURAT PERIZINAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI