PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA RAMAYANA DEPARTMENT STORE PANGKALPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA NIM
: FRENDY : 302 12 11 035
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016
PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA RAMAYANA DEPARTMENT STORE PANGKALPINANG Frendy 3021211035 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung email:
[email protected] ABSTRACT The Influence of Retailing Mix to Customer Loyalty of Ramayana Department Store Pangkalpinang. The increasing of retail business in Pangkalpinang nowadays make Ramayana Department Store Pangkalpinang facing some competitors in the business. This reseacrh aims at studying the influence of retailing mix to customer loyalty. This research has six independent variabels, they are product, price, location, presentation and personnel which influence dependent variables; customer loyalty. A sample in this research is 100 respondents with non probability sampling technique and accidental sampling approach. The data used survey method by questionnaire. The data was analyzed by using double regression analysis covers validity test, reliability test, classical assumption test, double regression analysis and hypothesis tested by T and F tests and determination coeffission analysis (R2). The analysis resulted equation as follow : Y = 7,423 + 0,162 X1 + 0,285 X2 + 0,074 X3 + 0,092 X4 + 0,773 X5 + 0,528 X6 Product variable has influenced customer loyalty as 0,162, which followed by price variable 0,285, location variable is 0,074, promotion variable is 0,092, presentation variable is 0,773 and personnel variable is 0,528. Hypothesis test showed that the six independent variables has positive impact and significance to dependent variable. The determination coeffission (R2) showed that 63% variation of customer loyalty could be described by product, price, location, promotion, presentation adn personnel. The rest 37% is described by other variables which beyond this research. Keywords : Retailing Mix, Customer loyalty ABSTRAK Dengan berjalannya pertumbuhan bisnis ritel di Kota Pangkalpinang, menyebabkan semakin tinggi pula tingkat persaingan bisnis ritel yang dihadapi oleh Ramayana Department Store Pangkalpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh retailing mix terhadap loyalitas konsumen. Penelitian ini telah menguji adanya enam variabel independen yaitu produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan personil yang dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu loyalitas konsumen. Sampel pada penelitian ini diambil sebanyak 100 responden dan teknik yang digunakan Non-probability sampling dengan pendekatan Accidental Sampling. Data dalam penelitian ini menggunakan metode survey melalui
1
kuesioner yang diisi oleh pelanggan. Data diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini meliputi Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Berganda, Uji Hipotesis melalui Uji t dan Uji f, serta analisis Koefisien Determinasi (R2). Dari analisis regresi didapat persamaan sebagai berikut, Y = 7,423 + 0,162 X1 + 0,285 X2 + 0,074 X3 + 0,092 X4 + 0,773 X5 + 0,528 X6 Variabel produk memiliki pengaruh terhadap loyalitas konsumen yaitu sebesar 0,162, diikuti variabel harga sebesar 0,285, variabel lokasi sebesar 0,074, variabel promosi sebesar 0,092, variabel presentasi sebesar 0,773 dan variabel personil sebesar 0,528. Pengujian hipotesis menggunakan Uji t menunjukkan bahwa keenam variabel independen yang diteliti terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kemudian hasil analisis menggunakan Uji f dapat diketahui bahwa keenam variabel independen secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen. Angka koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa 63% variasi dari loyalitas konsumen dapat dijelaskan oleh produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan personil. Sedangkan sisanya 37% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Kata kunci : Retailing mix, loyalitas konsumen.
68,4% pada 2015 dan sebesar 76,1% pada 2020.
PENDAHULUAN
Tuntutan kebutuhan akan tempat belanja dengan ragam produk yang bervariasi, suasana belanja yang nyaman, kemudahan dalam menemukan produk, menjadi penyebab meningkatnya jumlah bisnis retail. Selain itu, masyarakat yang lebih menginginkan kemudahan dalam berbelanja menjadi penyebab bisnis retail di Indonesia terus meningkat. Perkembangan ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan sejalan dengan perubahan perilaku kelompok masyarakat berpenghasilan menengah-atas yang gemar berbelanja di ritel modern. Hal ini dapat dilihat dari Omzet ritel modern nasional pada 2014 diperkirakan tumbuh 10%. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan nilai penjualan ritel modern ditahun 2014 mencapai Rp162,8 triliun. Menurut AC Nielsen, 48% dari total belanja berasal dari proporsi masyarakat sendiri terhadap total populasi Indonesia diperkirakan meningkat dari sebesar 56,5% pada 2010 menjadi sebesar
Menurut Pudjianto, Ketua Aprindo (Asosiasi pengusaha ritel Indonesia) tahun 2014, dengan adanya bisnis ritel di Indonesia telah memberikan dampak positif terhadap ratusan pemasok/distributor lokal yang dapat memasarkan produknya serta membuka lapangan kerja yang luas. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, saat ini jumlah pasar modern yang ada diseluruh Indonesia mencapai 23.000 unit. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 14% dalam tiga tahun terakhir. "Pasar modern ada 23.000 dan dari jumlah itu sebanyak 14.000 lebih di antaranya merupakan kelompok usaha minimarket, sedangkan sisanya adalah supermarket," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Srie Agustina di Jakarta (Kompas.com,2014). Perdagangan eceran memegang peranan yang sangat penting, baik ditinjau dari sudut konsumen maupun dari sudut produsen. Dari sudut
2
produsen, pedagang eceran dipandang sebagai seorang/pihak yang ahli dalam bidang penjualan produk perusahaannya. Dialah ujung tombak perusahaan yang akan sangat menentukan laku/tidaknya produk perusahaan. Sementara jika dipandang dari sudut konsumen, pedagang eceran juga memiliki peranan yang sangat penting. Pedagang eceran bertindak sebagai agen yang membeli, mengumpulkan dan menyediakan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan pihak konsumen.
Perkembangan bisnis ritel di Kota Pangkalpinang berkembang sangat pesat, banyak pusat-pusat perbelanjaan yang didirikan dan dioperasikan semaksimal mungkin oleh pemiliknya. Pusat perbelanjaan tersebut antara lain Hypermart Department store, Giant dan Ramayana Department Store. Salah satu department store yang tak asing lagi bagi masyarakat Bangka khususnya di Kota Pangkalpinang adalah Ramayana Department Store. Kehadiran Ramayana Department Store telah menambah pusat perbelanjaan yang modern bagi masyarakat di Kota Pangkalpinang, saat ini ada beberapa pesaing baru yakni Hypermart dan Giant yang akan memberikan ancaman berkurangnya jumlah pelanggan mereka, banyak strategi – strategi baru baik itu promosi ataupun pelayanan yang diciptakan oleh kedua pesaing tersebut untuk mengambil alih pelanggan. Berikut data mengenai kinerja penjualan PT. Ramayana Department Store Kota Pangkalpinang:
Pengelolaan bisnis ritel di Indonesia disatu sisi memang memiliki prospek yang baik karena potensi pasarnya yang sangat besar dikarenakan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, namun dalam bisnis apapun ungkapan “Ada gula ada semut” selalu terjadi. Kalau ada satu bisnis yang banyak mendatangkan keuntungan, maka percayalah, dengan cepat akan muncul banyak pelaku baru yang juga ingin menikmati keuntungan tersebut. Semakin kompetitifnya persaingan bisnis saat ini yang ditandai dengan banyaknya mini market, swalayan dan department store yang didirikan, semakin lengkap juga produk yang ditawarkan, kualitas produk semakin diperhatikan, peningkatan pelayanan, perancangan/penataan ruangan, kelengkapan dan kualitas fasilitas pendukung, serta semakin gencarnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan retail untuk menciptakan loyalitas konsumen.
Tabel I.1 Kinerja Penjualan Ramayana Department Store Tahun 2011-2015 Dalam Rupiah Tabel I.1 Kinerja Penjualan Ramayana Department Store Tahun 2011-2015 Dalam Rupiah Tahun Target Volume Pencapaian Penjualan (Rp)
Penjualan (Rp)
Target (%)
2011
98.000.000.000
97.500.000.000
99,40%
2012
98.500.000.000
96.400.000.000
97,87%
2013
99.500.000.000
90.200.000.000
90,65%
2014
100.500.000.000
97.800.000.000
97,31%
2015
100.800.000.000
97.500.000.000
96,73%
Sumber: Manajemen PT. Ramayana Department Store
Disamping menawarkan barang dagangan, bisnis retail juga sangat erat kaitannya dengan jasa yang diberikan, oleh karena itu pelayanan yang diberikan kepada konsumen harus menjadi perhatian yang utama bagi pebisnis ritel, semakin baik pelayanan yang diberikan maka akan semakin besar peluang untuk membuat konsumen loyal terhadap sebuah perusahaan.
Dari tabel I.1 dapat dilihat pada tahun 2012 omzet penjualan mengalami penurunan dari tahun 2011 dengan volume penjualan sebesar Rp 97.500.000.000 turun menjadi Rp 96.400.000.000. Pada tahun-tahun berikutnya omzet penjualan naik ditahun 2013 sebesar Rp 90.200.000.000 kemudian naik lagi Rp 97.800.000.000
3
pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 omzet penjualan naik sebesar Rp 97.500.000.000.
pemasaran adalah suatu proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
Walaupun omzet penjualan rata-rata PT. Ramayana Department Store Kota Pangkalpinang meningkat, tetapi masih ada beberapa kekurangan seperti tidak tercapainya target yang telah ditentukan perusahaan serta ada banyak pesaing dengan usaha yang sama dengan menjual produk-produk yang berkualitas, harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk itu sendiri, lokasi yang strategis, serta penawaran dan pelayanan yang dapat meyakinkan konsumen untuk kembali berbelanja ditempat tersebut. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, Ramayana Department Store Kota Pangkalpinang harus meningkatkan loyalitas konsumen agar konsumen yang datang tetap melakukan pembelian ulang dan tahan terhadap tarikan pesaing sehingga target penjualan yang ditetapkan dapat tercapai.
MANAJEMEN PEMASARAN Manajemen pemasaran memegang peranan penting dalam suatu perusahaan, karena manajemen pemasaran mengatur semua kegiatan pemasaran. Kotler dan Keller (2009: 6), mendefinisikan manajemen pemasaran adalah sebagai berikut : “Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi”. RETAILING MIX Menurut Lamb, Hair, & Mc Daniel (dalam jurnal Aditya Wisnu Prasetya, 2013: 3) bauran ritel yang merupakan kombinasi 6P yang terdiri dari produk, tempat, promosi, harga, presentasi dan personil untuk menjual produk dan layanan kepada pelanggan akhir. Pengertian bauran penjualan eceran adalah kombinasi dari merchandise, harga, periklanan, promosi pelayanan konsumen dan penjualan, serta suasana toko dan desain toko, yang digunakan untuk memuaskan konsumen.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran produk, harga, lokasi, promosi, presentasi, personil dan loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang serta untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, harga, lokasi, promosi, presentasi, personil terhadap loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang.
“Utami (2006: 8) menyatakan retailing mix adalah kombinasi dari elemen-elemen yang digunakan oleh pengecer untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Sedangkan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi hidup matinya bisnis eceran yaitu terdiri dari trend berbelanja masyarakat, perekonomian, kebijakan pemerintah, teknologi, trend industri, dan persaingan.
LANDASAN TEORI PEMASARAN Menurut Daryanto (2011: 1) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Sedangkan menurut Danang Sunyoto (2012: 5),
4
Menurut Kotler & Armstrong (2009: 19), promosi (promotion) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan suatu produk kepada konsumen sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk perusahaan. Aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
PRODUK Produk (product) menurut Kotler & Keller (2009: 6) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Utami (2010: 86) produk adalah keseluruhan dari penawaran yang dilakukan secara normal oleh perusahaan kepada konsumen dalam memberikan pelayanan, letak toko dan nama barang dagangannya.
PRESENTASI Menurut Berman dan Evan dalam Andini (2013: 21) presentasi merupakan suatu karakteristik fisik dan sangat penting bagi setiap bisnis ritel, hal ini berperan sebagai penciptaan suasana yang nyaman untuk konsumen dan membuat konsumen ingin berlamalama berada didalam toko dan secara tidak langsung merangsang konsumen untuk melakukan pembelian.
HARGA Menurut Kotler & Keller (2009: 15), harga merupakan elemen dalam bauran pemasaran yang tidak saja menentukan profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Pemasaran produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi harga yang meliputi harga referensi (reference price), inferensi kualitas berdasarkan harga (price-quality inferences) dan petunjuk harga (price clues).
PERSONIL Personil adalah salah satu bagian dari bauran ritel yang menentukan keberhasilan bisnis ritel, karena personil seperti pemilik toko selalu berhubungan langsung dengan konsumen. Peran, sikap, perilaku, dan ramah pribadi memiliki peran yang lebih besar dalam keberhasilan penjualan dibandingkan dengan interior dan eksterior yang terbaik (Wisnu Prastya, 2013: 4).
LOKASI Menurut Lupiyoadi (2008: 43), lokasi merupakan keputusan yang dibuat perusahaan dimana perusahaan harus bertempat dan beroperasi. Menurut George Slauss dalam Ferdy (2014: 5), mengenai lokasi bagi sebuah usaha pertokoan merupakan suatu masalah yang sangat penting karena pemilihan lokasi yang strategis dapat menimbulkan minat beli konsumen dan keberhasilan dalam menentukan lokasi akan memberikan kontra prestasi terhadap perusahaan.
LOYALITAS KONSUMEN Loyalitas konsumen didefinisikan sebagai orang yang membeli, khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang (Hasan,2008: 83). Menurut Subagyo (2010: 13) berpendapat bahwa “Loyalitas konsumen merupakan pembelian ulang sebuah merek secara konsisten oleh konsumen”. Griffin (2005: 56), “Loyality is defined as non
PROMOSI
5
random purchase expressed over time by some decision marketing unit”. Loyalitas didefinisikan sebagai pembelian non random diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa keputusan satuan pemasaran.
H4: Diduga lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. H5: Diduga promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
KERANGKA BERPIKIR
H6: Diduga presentasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Sugiyono, (2014 : 128) mengatakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Kerangka berpikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
H7: Diduga personil berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. H8: Diduga produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan personil secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Gambar II.4 Kerangka Berpikir
H1 Produk (X1)
H2 Harga (X2) Lokasi (X3) Promosi (X4) Presentasi (X5)
METODE PENELITIAN
H3 H4 H5
Loyalitas Konsumen (Y)
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas, Sugiyono (2014 : 81).
H6
H7
H8
Personil (X6)
Sumber: diolah peneliti, 2016.
HIPOTESIS
Populasi
H1: Diduga produk, harga, lokasi, promosi, presentasi, personil dan loyalitas konsumen rendah pada Ramayana Department Store Pangkalpinang.
Populasi menurut Sugiyono (2013;148) didefinisikan sebagai “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah para konsumen yang berbelanja di Ramayana Department store. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Ramayana Department Store Pangkalpinang, bahwa Ramayana Department Store Pangkalpinang tidak
H2: Diduga produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. H3: Diduga harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
6
menyediakan data jumlah konsumen yang berbelanja di Ramayana Department Store Pangkalpinang. Sehingga jumlah populasi pada penelitian ini tidak diketahui kepastiannya, dikarenakan jumlah konsumen yang melakukan pembelian di Ramayana Department Store Kota Pangkalpinang berasal dari berbagai macam kalangan baik itu masyarakat Kota Pangkalpinang dan masyarakat luar Kota Pangkalpinang serta luar Pulau Bangka, jadi jumlah populasi dianggap tidak terbatas.
berganda, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel. Dimana jumlah variabel dalam penelitian ini ada 7 (6 independen + 1 dependen), maka jumlah anggota sampel minimum adalah 10 x 7 = 70. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut, maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Accidental Sampling, yang merupakan bagian dari teknik nonprobability sampling. Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, Sugiyono (2013).
Sampel Menurut Sugiyono (2013: 149), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang akan dipilih oleh penulis sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian di Ramayana Department Store Kota Pangkalpinang. Roscoe dalam Sugiyono (2013: 164) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini : 1. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50. Secara lebih rinci Jack E. Fraenkel dan Norman E. Wallen (2009: 103) menyatakan (meskipun bukan ketentuan mutlak) bahwa minimum sampel adalah 100 untuk studi deskriptif, 50 untuk studi korelasional, 30 per kelompok untuk studi kausal komparatif.
Sedangkan Accidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bisa dijadikan sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,2013). Pelaksanaan accidental sampling dalam penelitian ini diberikan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian di Ramayana Department Store Kota Pangkalpinang. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Deskriptif Responden
Karakteristik
Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah 100 orang yang pernah melakukan pembelian di Ramayana Department Store Pangkalpinang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap responden dapat disimpulkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan lebih dominan berjumlah 52 atau 52% responden, dari responden berjenis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif dan akan melakukan analisis regresi
7
Tabel IV.75 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alpha
kelamin laki-laki yakni berjumlah 48 atau 48% responden. Usia responden didominasi oleh responden yang berusia 21-35 tahun yaitu sebanyak 72%. Berdasarkan tingkat pendidikan responden didominasi oleh responden berlatar belakang pendidikan S1 yaitu sebanyak 37% responden, berdasarkan pekerjaan responden didominasi oleh pegawai negeri yaitu sebanyak 39% responden dan berdasarkan pendapatan responden didominasi oleh responden yang memiliki penghasilan diatas Rp 2.000.000 sebanyak 46% responden.
4,15
Tinggi
Harga
4,10
Tinggi
Lokasi
4,17
Tinggi
Promosi
4,14
Tinggi
Presentasi
4,27
Sangat Tinggi
Personil
4,15
Tinggi
Loyalitas konsumen
4,26
Sangat Tinggi
0.823
Reliabel
Lokasi
0.801
Reliabel
Promosi
0.866
Reliabel
Presentasi
0.660
Reliabel
Personil
0.751
Reliabel
Loyalitas Konsumen
0.798
Reliabel
UJI ASUMSI KLASIK Uji Normalitas
Sumber: Data Primer diolah, 2016
rata-rata
Reliabel
Harga
Berdasarkan tabel IV.75 dimana hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefesien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
Kategori
Produk
0.699
Sumber : Data Primer Diolah, 2016
HASIL DESKRIPTIF VARIABEL Tabel IV.73 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Variabel Mean
Keterangan
Produk
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai deskriptif variabel dapat
Gambar IV.7 Histogram
disimpulkan bahwa variabel produk, harga, lokasi, promosi, presentasi, personil dan loyalitas konsumen masuk kedalam kategori tinggi. HASIL ANALISIS DATA Uji Validitas Dari hasil pengujian validitas yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil bahwa semua item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid karena semua item mempunyai korelasi positif dengan skor total atau semua item pernyataan menghasilkan nilai r diatas 0,1966 dan semua item menunjukkan arah yang positif, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa semua item pernyataan dalam penelitian ini valid.
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Uji Reliabilitas
8
Gambar IV.8 Normal plot
multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. Uji Heteroskedastisitas Gambar IV.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Hasil grafik Scatterplot yang tersaji diatas memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, serta tidak mempunyai pola yang jelas atau membentuk suatu pola. sehingga dapat simpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. ANALISIS REGRESI BERGANDA
Uji Mulitikolinearitas Tabel IV.77 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized
Tabel IV.76 Hasil Uji Multikolonieritas Keterangan
Coefficients
Colliniearity statistics
Standardized Coefficients
B
Std.Error
1 (Constant)
7.423
3.311
2.919
Produk
0.162
0.100
0.120
5.936
Harga
0.285
0.128
0.232
0.124
8.078
Lokasi
0.074
0.138
0.080
Presentasi
0.512
1.954
Promosi
0.092
0.126
0.127
Personil
0.650
1.539
Presentasi
0.773
0.116
0.569
Personil
0.528
0.113
0.354
Tolerance
VIF
Produk
0.685
1.460
Harga
0.343
Lokasi
0.168
Promosi
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Beta
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas, hasil perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa nilai tolerance > 0.10 yang artinya tidak ada korelasi antara variabel independen yang lebih dari 95%, perhitungan nilai VIF, dari variabel independen yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Berdasarkan data pada Tabel IV.77 dimana hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 7.423 + 0.162 X1 + 0.285 X2 + 0.074 X3 + 0.092 X4 + 0.773 X5 + 0.528 X6
9
Hasil analisis regresi berganda yang masih berbentuk angka dapat dijelaskan dalam bahasa yang akan mudah dipahami sebagai berikut:
e. b4 = 0.092 Berarti variabel promosi (X4) mempengaruhi loyalitas konsumen (Y) sebesar 0.092 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel promosi (X4) meningkat 1%, maka loyalitas konsumen (Y) akan meningkat sebesar 9,2%
a. Konstanta 7.423 Besaran konstanta menunjukkan bahwa jika variabel-variabel independen diasumsikan dalam keadaan tetap, maka variabel dependen loyalitas konsumen akan naik sebesar 7.423, hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang baik itu dari produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan personil yang dimiliki oleh Ramayana Department Store Pangkalpinang akan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
f.
b5 = 0.773 Berarti variabel presentasi (X5) mempengaruhi loyalitas konsumen (Y) sebesar 0.773 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel presentasi (X5) meningkat 1%, maka loyalitas konsumen (Y) akan meningkat sebesar 7,73%.
g. b6 = 0.528 Berarti variabel personil (X6) mempengaruhi loyalitas konsumen (Y) sebesar 0.773 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel presentasi (X5) meningkat 1%, maka loyalitas konsumen (Y) akan meningkat sebesar 52,8%.
b. b1 = 0.162 Berarti variabel produk (X1) mempengaruhi loyalitas konsumen (Y) sebesar 0.162 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel produk (X1) meningkat 1%, maka loyalitas konsumen (Y) akan meningkat sebesar 16,2%.
UJI HIPOTESIS Uji Parsial atau Uji T Berikut ini hasil pengujian secara parsial masing-masing variabel.
c. b2 = 0.285 Berarti variabel harga (X2) mempengaruhi loyalitas konsumen (Y) sebesar 0.285 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel harga (X2) meningkat 1%, maka loyalitas konsumen (Y) akan meningkat sebesar 28,5%.
1. Dari hasil perhitungan diperoleh Thitung untuk X1 sebesar 2.625 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,018 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H2 diterima dan H0 ditolak, maka ini menunjukkan variabel produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
d. b3 = 0.074 Berarti variabel lokasi (X3) mempengaruhi loyalitas konsumen (Y) sebesar 0.074 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel lokasi (X3) meningkat 1%, maka loyalitas konsumen (Y) akan meningkat sebesar 7,4%.
2. Dari hasil perhitungan diperoleh Thitung untuk X2 sebesar 2.227 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,028 lebih kecil dari taraf signifikansi
10
sebesar 0,05. Berarti H3 diterima dan H0 ditolak, maka ini menunjukkan variabel harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
menunjukkan variabel presentasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Uji Simultan atau Uji F Tabel IV.79 Hasil Uji F ANOVA Model Sum of Squares
3. Dari hasil perhitungan diperoleh Tthitung untuk X3 sebesar 3.540 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,041 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H4 diterima dan H0 ditolak, maka ini menunjukkan variabel lokasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
DF
Mean Square
F
Sig
29.266
.000
1 Regression
892.576
6
148.763
Residual
472.734
93
5.083
Total
1365.310
99
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data dari tabel IV.77 hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 29,266 dan Ftabel dengan df1 = k-1 dan df2 = n – k, dimana n adalah banyaknya sampel dan k adalah jumlah variabel independen dan dependen. Jadi nilai Ftabel adalah 2,20 dan taraf signifikansi adalah 0,05. Berarti Fhitung > Ftabel dan nilai p = 0,000 < 0,05. Maka Ho ditolak dan H8 diterima yang berarti variabel produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan personil berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap loyalitas konsumen.
4. Dari hasil perhitungan diperoleh Thitung untuk X4 sebesar 2.731 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,047 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H5 diterima dan H0 ditolak, maka ini menunjukkan variabel promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Koefesien Determinasi (R2)
5. Dari hasil perhitungan diperoleh Thitung untuk X5 sebesar 6.669 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H6 diterima dan H0 ditolak, maka ini menunjukkan variabel presentasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
2
Tabel IV.78 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R ) Model R R Square Adjusted R
1
0.809
0.654
Square
the Estimate
0.631
2.255
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Dilihat dari tabel IV.78 koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,631 atau 63% yang berarti variasi variabel loyalitas konsumen dapat dijelaskan oleh variabel produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan personil, sisanya 37% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian.
6. Dari hasil perhitungan diperoleh Thitung untuk X6 sebesar 4.680 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H7 diterima dan H0 ditolak, maka ini
11
Std. Error of
3. Harga mempunyai pengaruh yang positif dimana Thitung untuk X2 sebesar 2.227 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,028 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel harga mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang sehingga H3 yang menyatakan diduga harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen diterima.
KESIMPULAN Penelitian ini dilakukan di Ramayana Department Store Pangkalpinang terhadap konsumen yang pernah melakukan pembelian di Ramayana Department Store Pangkalpinang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Retailing Mix terhadap loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang. Berdasarkan hasil pengujian data maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
4. Lokasi mempunyai pengaruh yang positif dimana Tthitung untuk X3 sebesar 3.540 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,041 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel lokasi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang sehingga H4 yang menyatakan diduga lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen diterima.
1. Produk dengan nilai rata-rata sebesar 4,15, harga menunjukkan nilai rata-rata sebesar 4,10, lokasi dengan nilai rata-rata sebesar 4,17, promosi dengan nilai rata-rata sebesar 4,14, presentasi dengan nilai rarta-rata sebesar 4,27, personil dengan nilai rata-rata sebesar 4,15 dan loyalitas konsumen dengan nilai rata-rata sebesar 4,26 menunjukkan variabel-variabel tersebut masuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa H1 yang menyatakan produk, harga, lokasi, promosi, presentasi, personil dan loyalitas konsumen rendah pada Ramayana Department Store Pangkalpinang ditolak.
5. Promosi mempunyai pengaruh yang positif dimana Tthitung untuk X4 sebesar 2.731 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,047 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel promosi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang, sehingga H5 yang menyatakan diduga promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen diterima.
2. Produk mempunyai pengaruh yang positif dimana Thitung untuk X1 sebesar 2.625 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,018 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel produk mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang, sehingga H2 yang menyatakan diduga produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen diterima.
12
6. Presentasi mempunyai pengaruh yang positif dimana Thitung untuk X5 sebesar 6.669 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel presentasi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang, sehingga H6 yang menyatakan diduga presentasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen diterima.
diduga produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan personil berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen dierima. SARAN Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari penelitian ini, penulis merasa perlu menuliskan beberapa saran berkenaan dengan penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Ramayana Department Store Pangkalpinang seharusnya memperhatikan peranan produk, karena produk tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sudah seharusnya Ramayana Department Store Pangkalpinang memiliki produk yang berkualitas, fitur yang lengkap dan desain yang menarik , sehingga dapat mempertahankan loyalitas konsumen.
7. Personil mempunyai pengaruh yang positif dimana Thitung untuk X6 sebesar 4.680 lebih besar dari Ttabel 1,99 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel personil mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang, sehingga H7 yang menyatakan diduga personil berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen diterima.
2. Ramayana Department Store Pangkalpinang juga harus memperhatikan peranan harga, karena harga tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sudah seharusnya Ramayana Department Store Pangkalpinang memiliki daftar harga yang lengkap dan diskon yang dapat mempertahankan loyalitas konsumen.
8. Pengujian secara bersama-sama menunjukkan Fhitung sebesar 29,266 dan Ftabel dengan df1 = k-1 dan df2 = n – k, dimana n adalah banyaknya sampel dan k adalah jumlah variabel independen dan dependen. Jadi nilai Ftabel adalah 2,20 dan taraf signifikansi adalah 0,05. Berarti Fhitung > Ftabel dan nilai p = 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan personil berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada Ramayana Department Store Pangkalpinang, sehingga H8 yang menyatakan
3. Lokasi juga harus diperhatikan oleh Ramayana Department Store Pangkalpinang karena lokasi tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sudah seharusnya Ramayana Department Store Pangkalpinang memiliki fasilitas parkir yang luas, bersih dan aman sehingga dapat mempertahankan loyalitas konsumen.
13
4. Ramayana Department Store Pangkalpinang juga perlu memperhatikan peranan promosi, karena promosi tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sudah seharusnya Ramayana Department Store Pangkalpinang memiliki iklan yang menarik dan menambah frekuensi promosi sehingga dapat memudahkan konsumen baru untuk mengetahui komposisi dari Ramayana Department Store Pangkalpinang.
berikutnya menggunakan jumlah responden yang lebih banyak agar bisa didapatkan hasil perhitungan yang lebih efisien dan akurat, dan penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain untuk diteliti selain variabel produk, harga, lokasi, promosi, presentasi dan personil. 8. Diharapkan konsumen dapat mengambil hal-hal yang positif didalam penelitian ini, sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang baik bagi konsumen dalam berbelanja.
5. Ramayana Department Store Pangkalpinang seharusnya juga memperhatikan peranan presentasi , karena presentasi tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sudah seharusnya Ramayana Department Store Pangkalpinang memiliki interior dan eksterior yang menarik perhatian konsumen sehingga dapat mempertahankan loyalitas konsumen.
DAFTAR PUSTAKA APRINDO.NET - indonesian retail merchants association Minimarket.html (2014). Daryanto, (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
6. Ramayana Department Store Pangkalpinang juga harus memperhatikan peranan personil, karena personil tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sudah seharusnya Ramayana Department Store Pangkalpinang memiliki tenaga kepegawaian yang memiliki kemampuan (skill) yang berkualitas dan sikap yang ramah terhadap konsumen sehingga dapat mempertahankan loyalitas konsumen.
Ferdy,
Kurniawan Zoel (2014). “Pengaruh Harga, Produk, Lokasi dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Soto Angkring `Mas Boed` Spesial Ayam Kampung Semarang”. (http://eprints.dinus.ac.id/8806 /1/jurnal_13577.pdf, diakses 26 Mei 2016).
Fraenkel, Jack R. And Norman E. Wallen. (2009). How to Design and Evaluate Research in Education. New York. McGraw-Hill Companies. (http://s3.amazonaws.com/aca demia.edu.documents/313366 54/.pdf, diakses 23 Juni 2016).
7. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan model penelitian yang sama namun pada objek yang berbeda, misalnya pada perusahaan lain atau industry yang lain. Selain itu sebaiknya penelitian
Hasan,
14
Ali. (2008). Marketing, Yogyakarta: Media Pressindo.
Kotler
dan Armstrong, (2009). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Kedelapan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Store and Twenty Twelve Premium Store). Malang. (http://download.portalgaruda. org/article.php, diakses 30 April 2016).
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi tiga belas , Jilid II Penerbit Erlangga. Nn.
(2014). Pasar Modern di Indonesia Sudah Mencapai 23.000 Unit. (http://bisniskeuangan.kompas .com/read/2014/08/08/025100 726/, diakses 20 April 2016). Jakarta.
Rambat, Lupiyoadi dan A. Hamdani, (2008). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Subagio, Ahmad. (2010). Marketing In Business. Jakarta : Mitra Wacana Media. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang. (2012). Model Analisis Jalur untuk Riset Ekonomi, Bandung: Yrama Widya. Utami,
Cristina Widya. (2006). Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel Modern). Jakarta: Salemba Empat.
____________________. Manajemen Ritel. Salemba Empat.
(2010). Jakarta:
Wisnu, Aditya dan Noermijati. (2013). Influence Of Retailing Mix To Consumer’s Decision To Shopping at Premium Distro in Malang (Study at Pastbrik
15