PENGARUH REALISASI DAN DENDA TERHADAP SISA TARGET PADA PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu Tahun 2012-2014) Agustin Lia Wijayanti Suhadak Wilopo (PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,
[email protected]) ABSTRACT Regional autonomy gives freedom to local governments to control the area, one of which relates hotel and restaurant tax revenues. Hotel and restaurant tax revenues are related to tax of realization and penalty which become independent variables in this study. This study uses explanatory research method by quantitative approach. Data source are secondary. The population in this research is all of monthly time series data revenue of realization, penalty, and rest of target of hotel and restaurant tax. The selection of the samples are based on monthly time series data in the period of January 2012-December 2014, which are 36 samples. The data is obtained from Local Revenue Office of Batu City. Data analysis is using multiple regression analysis. The result of this study shows that realization and penalty tax have no significant effects on both simultaneous and partial on the rest of hotel and restaurant tax. The Local Revenue Office of Batu City can take some measures to improve hotel and restaurant tax revenue such as being proactive to manage the data and tighten the administration sanctions for the violator to decrease hotel and restaurant tax arrears. Keywords: Realization, Penalty, The Rest of Target, Hotel Tax, Restaurant Tax ABSTRAK Otonomi daerah memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah untuk mengatur daerahnya, salah satunya berkaitan dengan penerimaan pajak hotel dan restoran. Penerimaan pajak hotel dan restoran berkaitan dengan realisasi dan denda pajak yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini.Penelitian ini menggunakan metode penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan berupa data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data time series bulanan realisasi, denda, dan sisa target pajak hotel dan restoran. Penentuan sampel berdasarkan data time series bulanan periode Januari 2012-Desember 2014, yaitu sebanyak 36 sampel. Data yang digunakan berasal dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linier berganda. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa realisasi dan denda tidak berpengaruh signifkan baik secara simultan maupun parsial terhadap sisa target pada pajak hotel dan pajak restoran. Upaya yang dapat dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu dalam meningkatkan penerimaan pajak hotel dan restoran yaitu lebih aktif melakukan pendataan wajib pajak dan memperketat sanksi administrasi bagi pelanggar untuk mengurangi tunggakan pajak hotel dan restoran. Kata kunci: Realisasi, Denda, Sisa Target, Pajak Hotel, Pajak Restoran PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di tahun 1998 telah
pemerintah yang lebih rendah, baik yang
melahirkan beberapa isu, seperti isu mengenai
menyangkut bidang lgislatif, yudikatif, atau
kesenjangan ekonomi, sosial dan pendidikan
administratif.
yang
terjadi
Berdasarkan
Pemerintah pusat selain mendelegasikan
kenyataan yang ada, muncul gagasan dan ide
kewenangan untuk membuat kebijakan juga
dari pemerintah untuk melaksanakan sistem
mendelegasikan
yang
Menurut
keuangan daerah yang selanjutnya digunakan
Nawawi (2012:30) desentralisasi merupakan
untuk pembangunan dan kemajuan daerahnya.
penyerahan
wewenang
dari
tingkat
Desentralisasi
pemerintahan
yang
tinggi
kepada
pemerintah juga termasuk pajak dan retribusi di
baru,
di
yaitu
Indonesia.
desentralisasi.
lebih
kewenangan
fiskal
yang
mengenai
dilakukan
oleh
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
1
dalamnya. Penerimaan pajak dan retribusi berkontribusi
besar
terhadap
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat jika pajak
penerimaan
hotel dan pajak restoran memberikan kontribusi
daerah. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah
yang cukup besar terhadap penerimaan pajak di
untuk pengoptimalan penerimaan pajak adalah
Kota Batu. Meskipun tingkat penerimaan pajak
dengan melakukan reformasi perpajakan, yaitu
dari sektor hotel dan restoran cukup tinggi, akan
merubah sistem pemungutan pajak menjadi Self
tetapi masih ada yang melakukan pelanggaran
Assesment.Menurut
Setiyawati
sehingga harus dikenakan sanksi berupa denda.
(2010:1) sistem self assesment adalah sistem
Adanya sanksi denda dimaksudkan untuk
pemungutan pajak yang memberi wewenang,
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak sehingga
kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib
realisasi dari penerimaan pajak bisa mencapai
Pajak untuk menghitung, memperhitungkan,
target yang telah ditetapkan.
Diana
dan
membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
Berdasar latar belakang yang ada, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
Indonesia yang dikenal sebagai negara
lebih lanjut dalam penelitian yang berjudul
sejuta
“Pengaruh Realisasi dan Denda terhadap Sisa
keindahan, salah satunya adalah Kota Batu. Kota
Target pada Pajak Hotel dan Pajak Restoran
Batu merupakan kota kecil yang memutuskan
(Studi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
untuk berdiri sendiri sejak 2011. Hal ini
Batu Tahun 2012-2014)”.
tropis
merupakan
negara
dengan
berdampak kepada beban-beban yang harus ditanggung
oleh
pemerintah
Kota
Batu,
khususnya dalam pembangunan daerah yang memiliki
tujuan
kesejahteraan
untuk
rakyat.
meningkatkan
Kondisi
ini
turut
TINJAUAN PUSTAKA Pajak Menurut Waluyo (2011:3) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
membebani keuangan daerah yang saat ini saja
undang-undang
masih memerlukan upaya-upaya maksimal
dengan tidak mendapat jasa timbal balik
dalam penggalian sumber-sumber penerimaan
(kontraprestasi)
guna menyelenggarakan tugas pemerintahan
ditunjukkan
serta
membayar pengeluaran umum. Pajak memiliki
untuk
memberikan
pelayanan
yang
maksimal kepada masyarakat.
yang
dan
yang
dipaksakan)
langsung
dapat
digunakan
untuk
dan fungsi mengatur (regulerend). Pemungutan
pariwisata memiliki potensi pajak yang cukup
pajak
tinggi.
Assesment,
pariwisata
dapat
dua fungsi, yaitu fungsi penerimaan (budgetair)
Kota Batu yang dikenal sebagai kota Sektor
(yang
juga
akan
saat
ini
menggunakan
yaitu sistem
yang
sistem
Self
memberikan
mempengaruhi hotel dan restoran, sehingga
kepercayaan sepenuhnya kepada Wajib Pajak
pajak hotel dan pajak restoran cukup tinggi.
mengenai
Besarnya kontribusi dari pajak hotel dan pajak
penyetoran pajaknya.
restoran dapat dilihat pada tabel 1.
Pajak Daerah
Tabel 1 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kota
perhitungan,
Pajak
daerah
pelaporan
merupakan
dan
pajak
yang
Batu Periode Januari 2012-Desember 2014
wewenangnya
(milyar rupiah)
pemerintah daerah. Menurut Prakosa (2005:83)
Jenis Pajak 2012 2013 2014 Daerah Pajak Hotel 5,24 6,58 14,39 Pajak Restoran 1,70 2,26 3,99 Pajak Hiburan 3,40 6,30 6,01 Pajak Reklame 0,59 0,61 0,50 Pajak PJU 4,52 7,26 8,57 Pajak Parkir 0,51 0,61 0,83 Pajak Air Tanah 0,68 0,70 0,69 PBB P2 7,61 10,24 BPHTB 10,51 12,83 17,54 Total 27,15 44,76 62,76 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu (2015)
pemungutan
telah pajak
dilimpahkan daerah
kepada
tidak
dapat
diborongkan. Maksud dari larangan ini bahwa pajak daerah dalam pemungutannya tidak boleh diserahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga, akan tetapi bisa untuk diadakan kerja sama dengan
pihak
ketiga
seperti
dalam
hal
pencetakan formulir perpajakan. Pajak Hotel Pajak
hotel
merupakan
pajak
atas
pelayanan yang disedikan oleh hotel. Menurut Siahaan (2013:300) hotel adalah bangunan yang
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
2
khusus disediakan bagi orang untuk dapat
Model Hipotesis
menginap/istirahat, memperoleh pelayanan, dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu,
H1dan H3 Realisasi Pajak (X1)
Sisa Target (Y1
dikelola, dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali oleh pertokoan dan perkantoran. Tarif
dan Y2)
Denda Pajak (X2)
yang dikenakan atas pajak hotel paling tinggi
H2dan H4
adalah sebesar 10% (sepuluh persen). Pajak Restoran Pajak pelayanan
restoran yang
merupakan
disediakan
pajak
oleh
atas
restoran.
Menurut Siahaan (2013:328) restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering. Tarif atas pajak restoran ditetapkan paling tinggi sebesar 20% (sepuluh persen). Target dan Realisasi Pajak Menurut
Indrawati
(2012:25)
target
pendapatan daerah adalah perkiraan hasil perhitungan pendapatan daerah secara minimal dicapai dalam satu tahun anggaran. Tingkat pencapaian target tidak selalu mencapai angka terbaik. Tidak menutup kemungkinan realisasi tidak mencapai target yang telah ditetapkan sehingga masih ada sisa target. Realisasi
Gambar 1. Model Hipotesis Sumber : Data diolah (2015)
Model hipotesis menunjukkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Realisasi Pajak Hotel Restoran (X1) dan Denda Pajak Hotel Restoran (X2). Sedangkan variabel terikatnya adalah Sisa Target Penerimaan Pajak Hotel (Y1) dan Sisa Target Penerimaan Pajak Restoran (Y2). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 : Realisasi dan denda berpengaruh secara simultan terhadap sisa target pada pajak hotel H2 : Realisasi dan denda berpengaruh secara parsial terhadap sisa target pada pajak hotel H3 : Realisasi dan denda berpengaruh secara simultan terhadap sisa target pada pajak restoran H4 : Realisasi dan denda berpengaruh secara parsial terhadap sisa target pada pajak restoran
pendapatan daerah adalah hasil yang telah METODE PENELITIAN
dicapai dalam satu tahun anggaran.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Denda Pajak Menurut Jatmiko dalam Ardiano (2013:28)
eksplanatori (Singarimbun dan Effendi, 2008:5)
sanksi adalah hukuman negatif kepada orang
dengan pendekatan kuantitatif (Indriantoro dan
yang melanggar peraturan, dan denda adalah
Supomo, 2009:12). Populasi dalam penelitian ini
hukuman dengan cara membayar uang karena
adalah seluruh data time series (Taniredja dan
melanggar peraturan yang berlaku sehingga
Mustafidah, 2011:33) penerimaan pajak hotel
dapat dikatakan bahwa sanksi denda adalah
dan pajak restoran yang disajikan dalam setiap
hukuman negatif kepada orang yang melanggar
bulan selama Januari 2012-Desember 2014.
peraturan
uang.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian
Pengenaan sanksi perpajakan berupa denda
ini menggunakan sampling jenuh. Menurut
dimaksudkan
Sugiyono (2008:122) metode sampling jenuh atau
dengan untuk
cara
membayar
meningkatkan
kepatuhan
Wajib
Pajak.
Adanya
diharapkan
dapat
membuat
kesadaran
yang
tingkat denda
istilah
lainnya
sensus
merupakan
teknik
Pajak
penentuan sampel bila semua anggota populasi
untuk
digunakan sebagai sampel. Sampel dalam
melakukan kewajiban perpajakannya sebelum
penelitian ini sebanyak 36 sampel, yaitu data
dijatuhkannya sanksi perpajakan.
bulanan selama tiga tahun.
memiliki
Wajib tinggi
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal
dari
data
sekunder
berupa
data
penerimaan pajak yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu. Jenis data yang digunakan adalah time series(Indriantoro dan
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
3
Supomo, 2009:147), yaitu data yang berasal dari
secara acak, baik di bagian atas angka nol pada
rentetan waktu. Data time series yang digunakan
sumbu Y ataupun di bawah angka nol pada
dimulai dari periode Januari 2012 hingga
sumbu yang sama. Hasil tersebut menunjukkan
Desember 2014. Data tersebut berupa data
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
mengenai realisasi, denda, dan sisa target dari
pajak hotel dan pajak restoran.
pajak hotel serta pajak restoran.
Data
Penelitian ini dalam menganalisis data
dikatakan
multikolinearitas
apabila
tidak
terjadi
angka
VIF
yang
menggunakan regresi linier berganda (Firdaus,
diperoleh tidak melebihi angka 10. Berdasarkan
2011:120). Data yang ada dilakukan pengujian
hasil perhitungan diperoleh VIF masing-masing
asumsi klasik untuk memperoleh kepastian
sebesar 1,026 untuk realisasi pajak hotel dan
bahwa
benar-benar
denda pajak hotel. Nilai VIF untuk realisasi pajak
memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi
restoran dan denda pajak restoran masing-
linier
masing
data
yang
berganda.
memastikan
digunakan Asumsi
bahwa
data
tersebut yang
untuk
digunakan
sebesar
menunjukkan
1,844. bahwa
Hasil
tersebut
tidak
terjadi
normal, tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi
multikolinearitas untuk pajak hotel dan pajak
heteroskedastisitas
restoran.
dan
tidak
terjadi
multikolinearitas. Hipotesis dalam penelitian ini diuji
dengan
menggunakan
Model regresi linier berganda digunakan
penggujian
untuk melakukan perhitungan atas besarnya
hipotesis, yaitu koefisien determinasi (R ), Uji
pengaruh yang ada antara variabel bebas,
Simultan (Uji F) dan Uji Parsial (Uji t).
realisasi pajak hotel dan restoran (X1) dan denda
2
pajak hotel dan restoran (X2) terhadap variabel PEMBAHASAN
terikatnya, yaitu sisa target pajak hotel (Y1) dan
Upaya Intensifikasi Pemungutan BPHTB
sisa target pajak restoran (Y2). Hasil yang
Data berditribusi normal apabila nilai
diperoleh dengan menggunakan software SPSS
signifikansinya melebihi angka 0,05. Hasil uji
versi 21.0 disajikan dalam tabel 2 dan 3.
normalitas yang dilakukan untuk pajak hotel
Tabel 2 Analisis Regresi Linier Berganda untuk Pajak Hotel
nilai signifikansinya 0,086 dan untuk pajak restoran nilai signifikansinya 0,340. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa data untuk pajak hotel dan pajak restoran berdistribusi normal karena melebihi nilai signifikansi yang disyaratkan, yaitu 0,05. Data dikatakan tidak terjadi autokorelasi apabila hasil dari uji Durbin-Watson yang dilakukan adalah antara dU dan 4-dU. Apabila jumlah sampel n=36, jumlah variabel bebas k=2, dan taraf signifikan α=0,05 diperoleh d U atau batas atas sebesar 1,587 dan dL atau batas bawah
Variabel Y X
Koef Regresi (B) -0,442 -0,152 30,138
Y (X1) (X2) Konstan ta N R R2 Adj. R Square F α yang disyaratkan α hasil
Beta
t
Sig
-0,296 -0,119 -
-1,780 -0,718 -
0,084 0,478 0,05
Keputusan Terhadap H1 Ditolak Ditolak
: 36 : 0,336 : 0,113 : 0,059 : 2,096 : 0,05 : 0,139
Sumber : Data diolah (2015)
sebesar 1,354. Daerah yang menunjukkan tidak adanya autokorelasi adalah nilai yang berada di
Hasil uji Simultan yang disajikan pada tabel
antara 1,587 dan 2,413. Hasil uji DW untuk pajak
2 menunjukkan bahwa realisasi pajak hotel (X1)
hotel adalah sebesar 2,100 dan untuk pajak
dan denda pajak hotel (X2) tidak berpengaruh
restoran
hasil
secara bersama-sama terhadap sisa target pada
tersebut dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
pajak hotel (Y1). Hal ini ditunjukkan dengan nilai
autokorelasi karena nilai yang diperoleh berada
signifikansi hasil yang melebihi nilai signifikansi
di antara nilai yang disyaratkan.
yang disyaratkan. Tingkat keefektifan yang
sebesar
2,201.
Berdasarkan
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas
masih rendah menyebabkan tidak maksimalnya
dengan menggunakan software SPSS versi 21.0
realisasi
pajak
dan
tidak
minimalnya
diperoleh gambar untuk pajak hotel dan pajak
penerimaan denda pajak. Berdasarkna penelitian
restoran yang menunjukkan titik titik menyebar
ditemukan sebab dari tidak adanya pengaruh
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
4
yang
signifikan
dari
realisasi
dan
denda
Tabel 3 Analisis Regresi Linier Berganda untuk Pajak Restoran
terhadap sisa target pada pajak hotel antara lain dikarenakan hasil yang didapat di lapangan berbeda dengan teori yang ada. Menurut teori
Variabel
Y X
seharusnya ketika realisasi naik dan turun, maka sisa target juga akan berkurang. Akan tetapi kenyataan di lapanga bertolak belakang, karena pada keadaan tertentu realisasi, denda, dan sisa target pada pajak hotel semuanya mengalami kenaikan
secara
disebabkan
bersamaan.
karena
berbagai
Ini
dapat
kemungkinan,
misalnya pencatatan yang dilakukan fiskus kurang
maksimal
sehingga
data
yang
seharusnya masuk ke dalam bulan ini masuk ke dalam bulan selanjutnya. Denda pajak tidak memberikan terhadap
pengaruh
sisa
target,
secara akan
langsung
tetapi
Koef Regre si (B) -0,117 0,040 19,80 0
Beta
t
Y (X1) -0,073 -0,310 (X2) 0,038 0,160 Konsta nta N : 36 R : 0,346 R2 : 0,120 Adj. R Square : 0,093 F : 0,050 α yang : 0,05 disyaratkan : 0,951 α hasil Sumber : Data diolah (2015)
Sig
Keputusan Terhadap H1
0,759 0,874 0,05
Ditolak Ditolak
sebagai Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil
controlling terhadap sisa target.
bahwa realisasi dan denda tidak berpengaruh Berdasarkan
yang
terhadap sisa target pada pajak restoran. Hal ini
dilakukan diketahui bahwa realisasi tidak
dikarenakan kenyataan di lapangan bertolak
berpengaruh terhadap sisa target pada pajak
belakang dengan teori yang ada. Menurut teori
hotel.
data
ketika realisasi pajak restoran naik dan denda
bergelombang yang ditunjukkan oleh realisasi,
pajak restoran turun maka seharusnya diikuti
denda, dan sisa target pada pajak hotel. Menurut
dengan penurunan sisa target pada pajak
teori yang ada, apabila realisasi naik maka sisa
restoran. Akan tetapi dalam data di lapangan
target akan berkurang. Akan tetapi kenyataan di
ada yang menunjukkan ketiga variabel, yaitu
lapangan ada yang menunjukkan ketika realisasi
realisasi, denda dan sisa target pada pajak
pajak hotel naik, sisa target pajak hotel juga
restoran mengalami kenaikan secara bersama-
mengalami kenaikan. Ini dapat menjadi salah
sama. Ini dapat menjadi salah satu penyebab
satu penyebab tidak adanya pengaruh dari
tidak adanya pengaruh dari realisasi dan denda
realisasi terhadap sisa target pada pajak hotel.
terhadap sisa target pada pajak restoran. Hal
Hasil penelitian juga menyatakan bahwa denda
seperti ini dapat terjadi dikarenakan berbagai
tidak memiliki pengaruh terhadap sisa target
kemungkinan,
pada
pencatatan
Hal
ini
pajak
hasil
tidak
restoran.
penelitian
terlepas
Apabila
dari
dianalisis
seperti
yang
kurang
dilakukan
akuratnya fiskus
atau
berdasarkan teori, maka ketika denda pajak hotel
kurangnya pengawasan dari fiskus terhadap
mengalami penurunan seharusnya sisa target
Wajib
pajak hotel yang harus dicapai juga berkurang.
terutangnya. Denda pajak tidak memberikan
Hal
denda
pengaruh secara langsung terhadap sisa target,
menunjukkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak
akan tetapi sebagai controlling terhadap sisa
yang
target.
ini
dikarenakan
meningkat
mengalami
rendahnya
sehingga
peningkatan.
realisasi
Akan
pajak
tetapi
Pajak
dalam
menyetorkan
pajak
hal
sebaliknya terjadi di lapangan. Ada data yang
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
menunjukkan ketika denda pajak hotel menurun
dilakukan, diketahui bahwa realisasi pajak
dan sisa target pajak hotel justru mengalami
restoran tidak berpengaruh terhadap sisa target
peningkatan. Denda pajak tidak memberikan
pada pajak restoran. Hal ini dikarenakan tidak
pengaruh secara langsung terhadap sisa target,
adanya kesesuaian antara teori dengan fakta di
akan tetapi sebagai controlling terhadap sisa
lapangan. Menurut teori ketika realisasi pajak
target.
restoran mengalami kenaikan, maka secara otomatis sisa target pajak restoran yang masih harus dicapai akan mengalami penurunan. Akan Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
5
tetapi ada titik yang menunjukkan bahwa
berkala, apalagi Kota Batu terus mengalami
realisasi pajak restoran dan sisa target pajak
perkembangan di dua sektor ini. Instansi
restoran
terkait
mengalami
bersama-sama.
peningkatan
Hasil
secara
penelitian
disarankan
dapat
memberikan
juga
sosialisasi kepada pengusaha hotel dan
menunjukkan bahwa denda pajak restoran tidak
restoran mengenai pentingnya membayar
memiliki pengaruh terhadap sisa target pada
pajak. Pembayaran pajak yang terutang
pajak restoran. Hal ini disebabkan hasil dari
disarankan dilakukan tepat waktu dan
penelitian yang dilakukan berbeda dengan teori
sesuai, dengan tujuan untuk mengurangi
yang ada. Menurut teori ketika denda pajak
adanya sanksi administrasi berupa denda.
restoran
yang
Aturan mengenai pengenaan denda juga
menunjukkan tingkat kepatuhan dan kesadaran
disarankan lebih diperketat, hal ini untuk
Wajib Pajak akan diikuti dengan penurunan sisa
mengurangi tunggakan pajak hotel dan
target pajak restoran yang masih harus dicapai.
restoran.
mengalami
penurunan
Akan tetapi ada titik yang menunjukkan bahwa
2. Dinas Pendapatan Kota Batu disarankan
realisasi pajak restoran mengalami penurunan,
memiliki
komputer
sedangkan sisa target pajak restoran yang masih
langsung dengan hotel dan restoran. Hal ini
harus dicapai justru mengalami peningkatan.
dimaksudkan
Denda pajak tidak memberikan pengaruh secara
transaksi yang dilakukan oleh hotel dan
langsung terhadap sisa target, akan tetapi
restoran. Sehingga penerimaan pajak daerah
sebagai controlling terhadap sisa target.
dapat lebih optimal dan meminimalisir
untuk
yang
tersambung
memonitor
setiap
ketidakjujuran dari Wajib Pajak. KESIMPULAN DAN SARAN
3. Pajak
Kesimpulan
hotel
dan
restoran
memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap PAD
Hasil penelitian yang dapat disimpulkan
(Pendapatan
Asli
Daerah).
Berdasarkan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
kenyataan tersebut, pemerintah Kota Batu
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik
disarankan untuk memberikan dukungan
kesimpulan sebagai berikut:
terhadap sektor tersebut. Apalagi Kota Batu terkenal sebagai kota pariwisata yang secara
1. Realisasi dan denda tidak berpengaruh secara
otomatis
simultan atau bersama-sama terhadap sisa
dikunjungi
target pada pajak hotel di Kota Batu.
seperti
di Kota Batu.
perbaikan
jalan
dan
pemberian
Batu.
target pada pajak restoran di Kota Batu. tidak
Pemerintah
restoran yang jelas di sepanjang jalan Kota
simultan atau bersama-sama terhadap sisa denda
wisatawan.
banyak
petunjuk mengenai jalan menuju hotel dan
3. Realisasi dan denda tidak berpengaruh secara
dan
oleh
restoran
menuju hotel serta restoran, misalnya saja
parsial terhadap sisa target pada pajak hotel
realisasi
dan
disarankan membenahi akses dan fasilitas
2. Realisasi dan denda tidak berpengaruh secara
4. Variabel
hotel
1.
Penelitian selanjutnya dapat memperluas
berpengaruh secara parsial terhadap sisa
ruang lingkup penelitian. Langkah yang
target pada pajak restoran di Kota Batu.
dapat diambil oleh peneliti selanjutnya misalnya mencoba menggunakan daerah
Saran
lain,
Berdasarkan
kesimpulan
penelitian,
maka
menggunakan
menambah
jumlah
variabel
lain,
sampel
atau
peneliti merekomendasikan saran-saran kepada
menggunakan teknik analisis yang berbeda
Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu maupun
dengan penelitian ini.
bagi pihak-pihak lain. Adapun saran-sarannya adalah sebagai berikut: 1. Dinas
Pendapatan
disarankan
Daerah
melakukan
Kota
Batu
pembaharuan
dataWajib Pajak hotel dan restoran secara
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
6
DAFTAR PUSTAKA
dan
Ardiano, Randi. 2013. Pengaruh Persepsi Wajib
YOGYAKARTA.
Pajak pada Kualitas Pelayanan Fiskus dan Sanksi Denda terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Tidak Diterbitkan. Diana, Anastasia dan Lilis Setiyawati. 2010. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta:CV ANDI OFFSET.
Yogyakarta:BPFE-
Nawawi, Juanda. 2012. Desentralisasi dan Kinerja Pelayanan Publik. Makassar: CV Menara Intan. Prakosa, Kesit Bambang. 2005. Pajak dan Retribusi Daerah. Edisi Revisi. Yogyakarta: UII Press. Siahaan, Marihot Pahala. 2013. Pajak & Retribusi Daerah. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Firdaus, Muhammad. 2011. Ekonometrika Suatu Pendekatan
Manajemen).
Aplikatif.
Edisi
Kedua.
Jakarta:Bumi Aksara.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008. Metode
Penelitian
Survai.
Edisi
Revisi.
Jakarta:LP3ES.
Indrawati, Siti Masithoh. 2012. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak Hotel dan
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang Tahun 2007-2011. Skripsi Fakultas
Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah.
Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar).
Tidak Diterbitkan.
Bandung:ALFABETA, cv.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akutansi
Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
7