PENGARUH QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN CONTINUOUS IMPROVEMENT TERHADAP COMPETITIVE ADVANTAGES RM. SAUNG GUNUNG JATI TASIKMALAYA Oleh : NURUL HIKMAH 103402234 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No.24 Tasikmalaya – Jawa Barat, Email :
[email protected] ABSTRACT The purpose of this research is to know and analyze relationship quality function deployment, continuous improvement, competitive advantages at RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya. The method that used is the research is survey method. Data obtained directly through interview, questionnaires and literature study. Sampling using is accidental sampling methods with consumers samplel 100 size of RM. Saung Gunung Jati. The methods of analysis that used is path analysis. Based on the survey results revealed that quality function deployment, continuous improvement and competitive advantages applied at RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya also included in a good classification. And quality function deployment and continuous improvement simultaneously have a relationship to competitive advantages at RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya. Partially have relationship quality function deployment, while continuous improvement have no relationship is otherwise. Keywords: Quality Function Deployment , Continuous Improvement, Competitive Advantages. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh quality function deployment, continuous improvement, competitive advantages pada RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuesioner dan studi pustaka. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan sampel sebanyak 100 responden yang diambil dari konsumen RM. Saung Gunung Jati
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
1
Tasikmalaya. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa quality function deployment dan continuous improvement serta competitive advantages pada RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, serta quality function deployment dan continuous improvement berpengaruh secara simultan terhadap competitive advantages pada RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya. Secara parsial hanya quality function deployment yang berpengaruh terhadap competitive advantages, sedangkan continuous improvement tidak berpengaruh terhadap competitive advantage. Kata Kunci: Quality Function Deployment, Continuous Improvement, Keunggulan Bersaiang. PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, baik dalam bidang usaha ataupun perusahaan. Banyak pelaku usaha baru yang bermunculan, dalam bidang kuliner, properti, hiburan dan lain-lain. Pelaku usaha dalam bidang kuliner khususnya merupakan jenis usaha yang mudah sekali menjamur dimana-mana, tidak terkecuali di Tasikmalaya. Tasikmalaya merupakan kota kecil yang terletak di wilayah pecahan Kabupaten Tasikmalaya, secara geografis terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kota dengan julukan Kota Resik (Kota Santri) dulunya, kini mungkin tidak hanya julukan itu saja yang melekat, Kota kuliner bisa saja menjadi julukan baru untuk Tasikmalaya. Dengan akses yang mudah serta keuntungan yang cukup menjanjikan bisnis kuliner saat ini memang banyak peminatnya, maka tidak heran jika bisnis ini merambah ekonomi skala kecil dan bahkan skala ekonomi dunia. Rumah makan adalah salah satu wisata kuliner yang di tawarkan kota Tasikmalaya dengan ciri masakan khas sunda dan lebih cenderum pada konsep lesehan. Harganya pun cukup terjangkau dengan fasilitas yang tidak hanya dijadikan tempat sekedar makan saja namun dapat pula dijadikan tempat untuk berkumpul bersama keluarga, teman atau rekan kerja, tempat meeting, bahkan dapat dijadikan tempat resepsi pernikahan. Jenis usaha kuliner inipun kini banyak peminatnya, sehingga tentunya akan memicu persaingan bisnis yang sama bahkan bisa semakin besar dan kompleks.
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
2
RM. Saung Gunung Jati merupakan salah satu Rumah Makan yang cukup terkenal di Tasikmalaya. Bertempat di Jl. Letjen Mashudi, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya ini mempunyai fasilitas gedung resepsi, tempat pertemuan, tempat ibadah, rest area, taman bermain anak, parkir cukup luas. Meskipun RM. Saung Gunung Jati bukan rumah makan yang pertama dan satu-satunya rumah makan yang ada di Tasikmalaya, namun cukup menarik perhatian masyarakat dan tidak menyurutkan eksistensinya dimata konsumen. Permasalahan yang ada di RM. Saung Gunung Jati hubungannya dengan keunggulan bersaing yaitu banyaknya pesaing. Keunggulan yang ingin dicapai oleh RM. Saung Gunung Jati didalam persaingan bisnisnya yaitu dalam hal kualitas dan pelayanan untuk memenuhi kepuasan terhadap para pelanggan atau konsumennya. Permasalahan kualitas dan pelayanan yang memuaskan tentu menjadi harapan konsumen atau pelanggan dari suatu perusahaan terutama rumah makan. Permasalahan yang ada di RM. Saung Gunung Jati hubungannya dengan QFD yaitu ingin memenuhi harapan konsumen melalui perbaikan dalam peningkatan kualitas dan pelayanan yang diberikan. Penyebaran Fungsi Kualitas (Quality Function Deployment) yang disingkat QFD merupakan suatu sistem yang dapat digunakan untuk menjembatani harapan konsumen dengan kemampuan perusahaan menghasilkan produk. Tujuan QFD adalah memenuhi sebanyak mungkin harapan pelanggan, dan berusaha melampaui harapan tersebut dengan merancang produk baru agar dapat berkompetisi dengan produk dari kompetitor untuk
mencapai kepuasan pelanggan. Pengaruh yang ditimbulkan QFD terhadap
keunggulan bersaing yaitu melalui penerapan metode QFD dimana suatu perusahaan akan diarahkan kepada hal-hal apa saja yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggan tersebut. Sehingga ketika suatu perusahaan telah memberikan kepuasan terhadap konsumen atau pelanggannya seperti halnya yang di inginkan RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya Permasalahan lainnya yang ada di RM. Saung Gunung Jati hubungannya dengan continuous improvement adalah keinginan perusahaan yang ingin memperbaiki kualitas dan pelayanannya secara terus menerus terdorong dari selalu berubah-ubahnya selera konsumen. Continuous Improvement atau perbaikan berkesinambungan merupakan salah satu konsep yang diterapkan baik terhadap proses, produk, maupun orang yang
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
3
melaksanakannya. Perbaikan berkesinambungan terhadap kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal yang selalu berubah terutama perubahan selera konsumen. Konsep ini menuntut adanya komitmen untuk melakukan pengujian kualitas produk secara kontinu. Di perjelas oleh W. Edward Deming pada tahun 1950-an (digilib.ittelkom.ac.id) yang mengemukakan bahwa : Continuous Improvement adalah sebuah pendekatan sistematis dalam usaha terus menerus untuk menemukan dan mengeliminasi penyebab utama suatu permasalahan. Pengaruh yang ditimbulkan continuous improvement terhadap keunggulan bersaing yaitu ketika perusahaan telah mengetahui dan menerapkan metode QFD tersebut tentunya harus dibarengi dengan perbaikan-perbaikan secara terus menerus terhadap hal-hal yang menjadi permasalahan dalam pemuasan kebutuhan pelanggan, khususnya dalam hal kualitas dan pelayanan terhadap pelanggan. Hal ini di ukur melalui kemampuan perusahaan untuk memenuhi keinginan dan harapan konsumen terhadap produk yang dihasilkan, menandakan adanya komitmen terhadap produk yang dihasilkan. Maka dari itu penulis tertarik ingin mengetahui apakah ada pengaruh
quality function deployment dan continuous
improvement terhadap competitive advantages (keunggulan bersaing).
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, yang menurut Dermawan Wibisono (2000:19) : “Survey merupakan teknik riset dimana informasi dikumpulkan melalui penggunaan kuesioner”. Dan metode survey ini merupakan bagian dari riset deskriptif dan riset sebab-akibat. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya, dimana data yang diambil selama tahun 2013 dengan ratarata seminggu sebanyak 1610 orang. (Sumber : Manajer Restoran). Metode yang digunakan dalam penarikan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono (2008:77), “accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.” Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X terhadap variabel Y, serta untuk mengetahui pengaruh antar variabel X. Dalam analisis
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
4
jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama – sama. Selain itu juga, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Untuk menentukan
besarnya
pengaruh suatu variabel ataupun
beberapa variabel terhadap variabel lainnya baik pengaruh yang sifatnya langsung atau tidak langsung, maka dapat digunakan Analisis jalur (Suliyanto.2007:4). Adapun formula Path Analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat Diagram Jalur
Ɛ X1
yx1 yx1 yx1
rx1x2
X2
2.
yƐ Y
yx2
Menghitung Koefisien Jalur () n
yx i byx i
X h 1 n
Y h 1
2 th
;1,2,...., k
(Sitepu, 1994: 17)
2 th
Dimana byxi dapat ditentukan melalui n
n
h 1
h 1
byxi Cij X jhYh
; i 1,2,...., k
(Sitepu, 1994: 15)
Keterangan:
3.
yxi =
Koefisiensi jalur dari variabel X i terhadap variabel Y
byxi
Koefisiensi regresi dari variabel X i terhadap variabel Y
=
Menghitung Koefisien Korelasi (R)
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
5
YXi =
CRyxi ; i = 1, 2, ..., k CRyy
(Sitepu, 1994 : 18)
Keterangan : YXi =
Koefisien jalur dari variabel Xi terhadap Y
CRyxi = Unsur atau elemen pada baris ke-y dan kolom ke-xi dari matriks invers korelasi Cryy
= Unsur atau elemen pada baris ke-y dan kolom ke-y dari matriks invers korelasi
Besarnya r menunjukkan hubungan antara X dan Y, sedangkan pengaruh yang terjadi diukur oleh r2 (koefisien determinasi) yang dapat dihitung dengan rumus : = r2 x 100%
Kd
Menghitung Faktor Residu (Ɛ)
4.
Sedangkan pengaruh variabel lainnya atau faktor residu/sisa dapat ditentukan melalui :
y i 1 R 2 yi x1 x2 ...xk
(Sitepu, 1994 : 23)
k
dimana R2yix1x2...xk =
yx ryx i 1
1
i
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : kriteria hipotesis secara simultan dengan tingkat keyakinan 95% atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (df) (k-1) maka : Ho :
1= =O
Berarti tidak ada pengaruh quality function deployment dan continuous improvement terhadap competitive advantages pada RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya.
Ha :
O Berarti ada pengaruh quality function deployment dan continuous improvement terhadap competitive advantages pada RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya.
Untuk menguji tingkat signifkan secara parsial apakah masing-masing variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent digunakan uji t dengan rumus ( Mustopa, 1992:140) sebagai berikut :
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
6
Keterangan : t
= Nilai t hitung j
= Koefisien regresi
S j
= kesalahan baku regresi
Kriteria Hipotesis secaraparsial: Ho1:
=O
berarti tidak ada pengaruh quality function deployment terhadap competitive advantages RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya
Ha1 :
≠O
berarti ada pengaruh quality function deployment
terhadap
competitive advantages RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya Ho2 :
=O
berarti tidak ada pengaruh continuous improvement terhadap competitive advantages RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya
Ha2 :
≠O
berarti
ada
pengaruh
continuous
improvement
terhadap
competitive advantages RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya Dengan derajat kebebasan (df) = k dan (n-k-1) dan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0.05, maka : H0 diterima jika alpha (0,05) < sig H0 ditolak jika sig > alpha (0,05) Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program SPSS 16.0 dan Microsoft Office Excel 2007.
PEMBAHASAN
Pengaruh QFD dan Continuous Improvement terhadap Cmpetitive Advantages
Untuk mengetahui pengaruh Quality Function Deployment (X1) dan Continuous Improvement (X2) terhadap Competitive Advantages (Y), dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing variabel, dengan menggunakan Path Analysis. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
7
antara Quality Function Deployment (X1) dan Continuous Improvement (X2) terhadap Competitive Advantages (Y). Dari hasil pengolahan data secara keseluruhan, penulis dapat memvisualisasikan ke dalam struktur pengaruh Quality Function Deployment (X1) dan Continuous Improvement (X2) terhadap Competitive Advantages (Y), sebagai berikut: Ɛ X1
0.678
0.459
Y
0.723
X2
0.078
Gambar diatas menunjukan hubungan (korelasi) serta koefisien jalur antara variabel Quality Function Deployment (X1) dan Continuous Improvement (X2) terhadap Competitive Advantages (Y). Hubungan atau korelasi antar variabel indevenden yaitu antara variabel Quality Function Deployment terhadap Continuous Improvement memiliki hubungan sebesar 0,723 atau 72,3%. Artinya Quality Function Deployment memiliki hubungan yang cukup erat dengan Continuous Improvement RM. Saung Gunung Jati itu sendiri. Koefisien jalur terbesar antara variabel independen terhadap variabel dependent Competitive Advantages adalah Quality Function Deployment (X1) yaitu sebesar 0,678 atau 67,8% sedangkan koefisien jalur terkecil adalah variabel Continuous Improvement (X2) sebesar 0,078 atau 7,8%. Artinya, dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Quality Function Deployment (X1) merupakan faktor penting RM. Saung Gunung Jati untuk meningkatkan Competitive Advantages (keunggulan bersaing), jika dibandingkan variabel Continuous Improvement (X2). Sedangkan pengaruh variabel lainnya atau faktor residu/sisa sebesar 0,459. Artinya terdapat pengaruh faktor lain diluar penelitian ini sebesar 45,9%, akan tetapi pengaruhnya cukup lebih rendah dari pada variabel yang diteliti yaitu Quality Function Deployment dan Continuous Improvement.
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
8
Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini, dimana total pengaruh dari variabel X atau R square sebesar 0,541 atau sehingga dapat disimpulakan bahwa Quality Function Deployment (X1) dan Continuous Improvement (X2) berpengaruh signifikan terhadap Competitive Advantages atau keunggulan bersaing RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya sebesar 54,1%. Artinya, jika Quality Function Deployment (X1) dan Continuous Improvement (X2) bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka Competitive Advantages (Y) pun akan memberikan dampak positif atau meningkat pula.
Pengaruh langsung dan tidak langsung Quality Function Deployment (X1) terhadap Competitive Advantages (Y)
Berikut disajikan perhitungan Pengaruh langsung dan tidak langsung Quality Function Deployment (X1) terhadap Competitive Advantages (Y). Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antara Quality Function Deployment (X1) terhadap Competitive Advantages (Y) No 1
Nama Variabel
Formula
Jumlah
Quality Function Deployment (X1) a. Pengaruh Langsung X1 Tehadap Y
(yx1)(yx1)
0,459
(0,678)2 b. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X2
(yx1) ( rx1x2)(yx2) (0,678) (0,723)
0,038
(0,078) Pengaruh Total X1 Terhadap Y
a+b……(1)
0,497
Sumber : Data Pengolahan Penelitian
Tabel diatas menunjukan bahwa pengaruh variabel Quality Function Deployment (X1) terhadap Competitive Advantages (Y) secara langsung adalah sebesar 0,459 atau 45,9 %. Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah melalui variable Continuous Improvement (X2) sebesar 0,038 atau 3,8%. Pengaruh variabel Quality Function
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
9
Deployment secara keseluruhan (total) terhadap Competitive Advantages sebesar 0,497 atau 49,7 %. Data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Quality Function Deployment memiliki Pengaruh langsung terhadap Competitive Advantages pada RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya sangat tinggi jika dibandingkan pengaruhnya secara tidak langsung melalui Continuous Improvement. Melalui variabel Quality Function Deployment, RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya diharapkan dapat lebih mengerti apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumennya dengan penerapan metode QFD untuk lebih meningkatkan kualitas dan pelayanan yang menjadi dasar permasalahannya.
Pengaruh langsung dan tidak langsung Continuous Improvement (X2), terhadap Competitive Advantages (Y)
Berikut disajikan perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel Continuous Improvement (X2) terhadap Competitive Advantages (Y). Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antara Continuous Improvement (X2), terhadap Competitive Advantages (Y) No 2
Nama Variabel
Formula
Jumlah
Continuous Improvement (X2) c. Pengaruh Langsung X2 Tehadap Y
(yx2)(yx2) (0,078)2
d. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X1
(yx2)( rx2x1)(yx1) (0,078) (0,723) (0,678)
Pengaruh Total X2 Terhadap Y
0,006
0,038
c+d……..(2) 0,044
Sumber : Data Pengolahan Penelitian
Tabel menunjukan bahwa pengaruh variable Continuous Improvement (X2) terhadap Competitive Advantages (Y) secara langsung adalah sebesar 0,006 atau 0,6 %. Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah melalui variabel QFD (X1) sebesar 0,038
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
10
atau 3,8 %. Pengaruh variabel pengendalian kualitas secara keseluruhan (total) terhadap Competitive Advantages sebesar 0,044 atau 4,4 %. Data diatas menunjukan bahwa variabel Continuous Improvement tidak memiliki pengaruh langsung yang cukup tinggi terhadap Competitive Advantages di RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya jika dibandingkan pengaruhnya secara tidak langsung yang cukup tinggi melalui faktor Quality Function Deployment (QFD). Artinya, Continuous Improvement atau perbaikan berkesinambungan yang diterapkan oleh RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya merupakan faktor yang cukup penting bagi suatu perusahaan walaupun pengaruhnya hanya sedikit namun tetap sangat berarti karena suatu perusahaan sebagus apapun dalam penerapkan metodenya jika tidak berkelanjutuan atau dibarengi dengan perbaikan-perbaikan secara terus-menerus, tentu tidak akan pernah berjalan dengan yang di harapkan. Intinya harus ada konsistensi yang tinggi dalam setiap apapun yang dikerjakan terutama dalam melakukan perubahan.
Pengaruh Total variabel Quality Function Deployment (X1) dan Continuous Improvement (X2) terhadap Competitive Advantages (Y)
Berikut disajikan perhitungan pengaruh total variabel Quality Function Deployment
(X1)
dan
Continuous
Improvement
(X2)
terhadap
Competitive
Advantages(Y). Tabel Pengaruh Total variabel Quality Function Deployment (X1) dan Continuous Improvement (X2) terhadap Competitive Advantages (Y) No 1
Nama Variabel
Jumlah
QFD (X1) a+b……(1)
0,497
Pengaruh Total X2 Terhadap Y
c+d……(2)
0,044
Total Pengaruh X1, X2, terhadap Y
(1)+(2) = kd
0,541
Pengaruh lain yang tidak diteliti
1 – kd = knd
Pengaruh Total X1 Terhadap Y 2
Formula
Continuous Improvement (X2)
1-0,541
0,459
Sumber : Data Pengolahan Penelitian
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
11
Tabel diatas menunjukan bahwa pengaruh total variabel Quality Function Deployment (X1) dan Continuous Improvement (X2) terhadap Competitive Advantages (Y) adalah sebesar 0,541 atau 54,1%. Sedangkan untuk pengaruh lain yang tidak diteliti terhadap Competitive Advantages RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya adalah sebesar 0,459 atau 45,9%. Dari tabel diatas dapat disimpukan bahwa Quality Function Deployment dan Continuous Improvement terhadap Competitive Advantages pada RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya berdampak positif dan dapat meningkatkan keunggulan bersaing. Semakin baik faktor-faktor tersebut maka keunggulan bersaingpun dapat tercipta di RM. Saung Gunung Jati, bahkan bisa lebih unggul dibanding pesaingnya.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian dan hasil analisis mengenai pengaruh Quality Function Deployment dan Continuous Improvement terhadap Competitive Advantages RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya , maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
Quality Function Deployment (QFD) yang diterapkan pada RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya rata-rata sudah dilaksanakan dengan kategori baik, hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator variabel QFD seperti tempat yang cukup strategis dan mudah di jumpai, produk yang cukup bervariasi dan juga harga yang jauh lebih terjangkau.
Continuous Improvement (perbaikan berkesinambungan) RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik melaui adanya wadah untuk menampung setiap saran atau masukan dari setiap pelanggan, terus menerus melakukan perbaikanperbaikan baik dari segi produk/menu yang disajikan serta kualitas pelayanannya, dan keterliabatan semua fungsi dalam kegiatan untuk mencapai kualitas terbaik, dengan berorientasi pada pelanggan atau kualitas ditentukan dari sudut pandang pelanggan.
Competitive advantages RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik di karenakan kesesuaian harga dengan kualitas produk yang ditawarkan, kepekaan terhadap selera pasar, cukup cepat tanggap terhadap kebutuhan konsumen sehingga tercipta konsumen yang loyal yang bisa meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
Dalam pengujian secara simultan Quality Function Deployment dan Continuous Improvement berpengaruh terhadap competitive advantages RM. Saung Gunung Jati
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
12
Tasikmalaya. Begitu juga dalam pengujian secara parsial Quality Function Deployment berpengaruh terhadap Competitive Advantages, akan tetapi Continuous Improvement tidak berpengaruh secara parsial terhadap Competitive Advantages RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya.
Saran Adapun saran yang dapat diberikan kepada RM. Saung Gunung Jati Tasikmalaya yang diambil dari poin terendah dari masing-masing indikator tiap Variabel adalah sebagai berikut :
Dari segi pelayanan terhadap pelanggan pada dasarnya cukup baik namun harus lebih ditingkatkan lagi, ketepatan waktu pengantaran pesanan jangan terlalu molor, keramahan oleh staf pengantar harus lebih ditingkatkan kembali, adanya staf penyambut tamu yang merujuk pada konsep 3s yaitu Senyum, Sapa, Santun sehingga membuat suasana lebih nyaman untuk konsumen dan dengan sendirinya pun konsumen akan loyal.
Harus lebih inovatif lagi dalam menu masakanya, walaupun sekarang sudah cukup bervariasi dengan jenis bahan masakan yang sama namun bumbu dan pengolahan masakan yang berbeda, akan lebih baik lagi jika bahan dari semua menu tersebut lebih fresh, misalkan menu ikan gurame panggang itu tidak perlu di goreng terlebih dahulu karena hal tersebut dapat mengurangi nilai dari masakan.
Dari fasilitas yang sudah ada seperti adanya ruang rapat, tempat resepsi pernikahan, mushola, panggung karoke, area parkir luas, dll. Alangkah lebih sempurnanya jika didukung dengan adanya fasilitas hotspot area dimana pada zaman sekarang orang lebih suka makan sambil main internetan dan juga akan lebih membuat nyaman konsumen.
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang sudah ada, fasilitasfasilitas yang sudah ada, pelayanan yang diterapkan sehingga tercipta loyalitas konsumen yang akan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Ariyadi, Teguh. 2012. “Pengaruh Continuous Improvement Terhadap Keunggulan Bersaing”. Jurnal Unsil. Tasikmalaya. Barata, Atep Adya. 2006. “Dasar-dasar pelayanan prima”. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Cohen, William. 1988. “The practice of marketing management analysis planning and implementation”. New York: Macmillan Publishing Company.
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
13
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management. Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Hatta, Mochammad. 2010. “Peningkatan pelayanan service advisor dengan menerapkan metode quality function deployment”. Jurnal TI Universitas 45. Surabaya. Irawan, Irly Artiara. 2010. “Pengaruh Quality Function Deployment terhadap Keunggulan Bersaing”. Jurnal Unsil. Tasikmalaya. Lalu Sumayang. 2003. Dasar-dasar manajemen produksi dan operasi. Edisi Pertama. Jakarta: PT.Salemba Empat Patria. Nasution, Arman Hakim. 2006. “Manajemen Industri”. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andy. Nasution, M.N. 2005. “Manajemen Mutu Terpadu”. Edisi kedua. Bogor: Ghalia Indonesia. Prabowo, Rony. 2010. “Strategi peningkatan kualitas produk dengan metode quality funcsion deployment”. Jurnal IT Adhi Tama. Surabaya. Porter, Michael. 2006. “Redifining health care: creating value-based competition on result”. Havard Business School Press. Purba, Humiras Hadi. 2009. “Inovasi nilai pelanggan dan perencanaan & pengembangan
produk,
Aplikasi
strategi
samudra
biru
dalam meraih
keunggulan”. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Purdianta. “Quality Function Deployment”. 18 september 2008. www.purdianta.com. Diakses Mei 2014. Rangkui, Freddy.2002. “Measuring customer setisfaction”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2010. Metode penelitian bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung. ALFABETA. Sugiyono. 2012. Metode penelitian kombinasi. Bandung. ALFABETA. Continuous Improvement. 2009. http://digilib.ittelkom.ac.id. Diakses 10 April 2014. Continuous Improvement. 2013. http://riskymahira.blogspot.com. Diakses 6 Mei 2014.
[email protected] |QFD, Continuous Improvement, Competitive Advantages
14