PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA SKRIPSI
Diajukan Oleh: INDAH TARAKANITA NPM : 11132048
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2015
PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya
Diajukanoleh: INDAH TARAKANITA NPM : 11132048
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2015
i
PENGARUH PROPIOSI,PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG NYAⅣ lAN TERHADAP KEPUTUSAN PEⅣ lBELIAN TIDAK TERENCANA PADA TOKO ⅣIINT DELTA PLAZA SURABAYA
NAMA FAKULTAS PROGRAM STUDI NPM
INDAH TARAKANITA EKONOⅣII MANAJEMEN ll132048
DISETUttldan DITERIMA OLEH: DOSEN PEMBINIIBING
Yuvunヽ ア idiastuti,SE、 ⅣIN〔
/
HALAⅣIAN PENGESAHAN Telah ditcrima dan disctlり ui olch tirll pengllJl skripsi serta dinyttakan
LULUS Dcngan dcnlikian tugas akhir ini sah unttlk lnclengkapi syarat ―
syarat mencapai gelar Sattana Ekonomi pada FAKULTAS
EKONOMI PROGRAヽ l STUDI EKONOMI UNIVERSITAS IJAYA 恥″
PUTRA SURABAYA. Surabaya, Juli 2015
Tim Penguji Tugas Anir 1.
Dr.Socnarllli,SE..MM
Ketua
(Dckan Fakultas Ekonomi)
2.
Dwi■ esno P,SE.lMM
Sekretaris
(Ketua Proralll Stlldi)
3. Anggota
l.
Dr.Hidavat,MM (Doscn Pcngtti I)
つ4
(Doscn Peng」 i
3.
・
Drs Ec.Sardu,MM II)
Yuvun Widiastuti,SE..MM (Doscn Pcngtti ⅡI)
「
PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA
INDAH TARAKANITA NPM. 11132048 ABSTRAK
Keputusan pembelian tidak terencana adalah perilaku berbelanja yang terjadi secara tidak terencana, tertarik secara emosional, dimana proses pembuatan keputusan dilakukan dengan cepat tanpa berpikir secara bijak dan adanya pertimbangan terhadap keseluruhan informasi dan alternatif yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi(X1), pelayanan (X2),suasana toko yang nyaman(X3)terhadap keputusan pembelian tidak terencana(Y)pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya. Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 100 orang responden yaitu konsumen Toko Mint Delta Plaza Surabaya dengan menggunakan metode Accidental sampling untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masing – masing variabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda yang berfungsi untuk membuktikan hipotesis penelitian. Data – data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi. Hasil analisis menunjukan bahwa ketiga variabel promosi, pelayanan, dan store atmosphere memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa tiga variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian tidak terencana. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel promosi, pelayanan, dan store atmosphere berpengaruh signifikan secara bersama – sama dalam keputusan pembelian tidak terencana. Kata kunci : promosi, pelayanan, dan suasana toko yang nyaman, keputusan pembelian tidak terencana
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb. Alhamdulilla hiRabbil ‘Alamin penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat, pertolongan, dan kasih sayang-Nya yang tak terhingga,sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA”, sebagai salah satu persyaratan pendidikan Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya. Tak lupa juga shalawat serta salam senantiasa teriring kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang selalu memberikan syafaat pada umatnya, semoga beliau beserta keluarga dan sahabatnya selalu berada dalam rahmat Allah SWT. Semoga kita selalu berada di dalam keridhaan-Nya. Terselesaikannya skripsi ini adalah merupakan nikmat yang telah Allah berikan kepada penulis. Penulis menyadari, bahwa selama penyusunan skripsi ini hingga selesai tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada : 1. Bapak H. Budi Endarto SH. M. Hum selaku rektor Universitas Wijaya Putra Surabaya
v
2. Ibu Dr. Soenarmi., SE., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya 3. Ibu Dwi Lesno Panglipursari. SE., MM Selaku Ketua program studi Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya. 4. Ibu Yuyun Widiastuti, SE, MM Selaku Dosen Pembimbing penulis. Terima kasih atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan untuk mengatasi berbagai kesulitan yang saya hadapi selama ini. 5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UniversitasWijaya Putra Surabaya atas ilmu dan bantuannya selama penulis mengikuti Program Studi Manajemen sampai selesainya penyusunan skripsi ini. 6. Kepada Orang Tua saya tercinta, yaitu mama saya ( Andriati ) yang telah memberikan dukungan secara moriil dan materiil, serta segala doa yang telah mereka panjatkan untuk penulis. Terima kasih atas kasih sayang yang tiada batasnya yang telah dicurahkan kepada penulis, yang tidak dapat penulis balas walau dengan apapun. 7. Kepada Suami saya ( Syaiful Affan ) yang tak pernah lelah mendukung dan mensupport skripsi saya, putra saya ( Fajar Fernando) sertakeluarga yang telah memberikan doa dan dukungan, saya ucapkan banyak terima kasih dan semoga Allah SWT memberikan yang terbaik. 8. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang banyak membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini.
vi
Semoga bantuan dan support yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat menjadi sumbangan pengetahuan yang berarti dan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Surabaya, Juli 2015 Penulis,
Indah Tarakanita
vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii ABSTRAK .............................................................................................................iv KATA PENGANTAR.............................................................................................v DAFTAR ISI.........................................................................................................viii DAFTAR TABEL..................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv BAB I.......................................................................................................................1 PENDAHULUAN....................................................................................................1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
Latar Belakang .............................................................................................1 Rumusan Masalah.........................................................................................8 Tujuan Penelitian..........................................................................................8 Manfaat Penelitian........................................................................................9
BAB II....................................................................................................................11 TELAAH PUSTAKA............................................................................................11 2.1. Landasan Teori..........................................................................................11 2.1.1. Ritel....................................................................................................11 2.1.1.1. Definisi Ritel..............................................................................11 2.1.1.2. Jenis-Jenis Ritel.........................................................................12 2.1.2. Keputusan Pembelian Tidak Terencana............................................14 2.1.2.1. Tipe Keputusan Pembelian Tidak Terencana ...........................17 2.1.2.2. Perspektif Dalam Keputusan Pembelian Tidak Terencana......18 2.1.2.3. Faktor penentu keputusan pembelian tidak terencana...............18
viii
2.1.3. Promosi..............................................................................................20 2.1.4. Pelayanan...........................................................................................27 2.1.5. Suasana Toko Yang Nyaman.............................................................29 2.1.6. Hubungan Antar Variabel..................................................................33 2.1.6.1. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian tidak terencana....................................................................................33 2.1.6.2. Pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian tidak terencana....................................................................................35 2.1.6.3. Pengaruh suasana toko yang nyaman terhadap keputusan pembelian tidak terencana.........................................................36 2.2. Penelitian Terdahulu..................................................................................38 2.3. Kerangka Konseptual................................................................................45 2.4. Hipotesis Penelitian...................................................................................46 BAB III...................................................................................................................47 METODE PENELITIAN.......................................................................................47 3.1. Jenis Penelitian..........................................................................................47 3.2. Deskripsi Populasi Dan Penentu Sampel..................................................47 3.2.1. Populasi..............................................................................................47 3.2.2. Sampel...............................................................................................48 3.3. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel.............................................48 3.3.2. Variabel..............................................................................................48 3.3.3. Definisi Operasional Variabel...........................................................49 3.4. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian..............................53 3.4.1. Jenis dan Sumber Data.......................................................................53 3.4.2. Metode Pengumpulan Data................................................................54 3.5. Teknik Keabsahan Data.............................................................................56
ix
3.5.1. Uji Validitas.......................................................................................56 3.5.2. Uji Reliabilitas...................................................................................56 3.6. Uji Asumsi klasik......................................................................................57 3.6.1. Uji Normalitas...................................................................................57 3.6.2. Uji Heteroskedastisitas......................................................................58 3.6.3. Uji Multikolinearitas..........................................................................59 3.7. Teknik Analisis Data.................................................................................59 3.7.1. Analisis Regresi Linier Berganda......................................................59 3.8. Uji Hipotesis..............................................................................................60 3.8.1. Koefisien Determinasi ( R-square )...................................................60 3.8.2. Pengujian Pengaruh Simultan dengan Uji F......................................61 3.8.3. Pengujian Pengaruh Parsial dengan Uji t...........................................62 BAB IV..................................................................................................................64 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................64 4.1. Diskripsi Hasil Penelitian..........................................................................64 4.1.1. Deskripsi Obyek Penelitian...............................................................64 4.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden...................................................65 4.1.3. Deskripsi Variabel Penelitian............................................................70 4.1.3.1. Penilaian Atas Masing-Masing Variabel...................................70 4.1.3.2. Deskripsi Variabel Promosi (X1)...............................................71 4.1.3.3. Deskripsi Variabel Pelayanan (X2)............................................72 4.1.3.4. Deskripsi Variabel Suasana Toko Yang Nyaman (X3)..............73 4.1.3.5. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Y)..............................................................................................74 4.2. Analisis Data.............................................................................................76
x
4.2.1. Uji Instrumen.................................................................................... 76 4.2.1.1. Hasil Pengujian Validitas...........................................................76 4.2.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas.......................................................79 4.2.2. Uji Model...........................................................................................81 4.2.2.1. Hasil Pengujian Normalitas.......................................................81 4.2.2.2. Hasil Pengujian Multikolinearitas..............................................82 4.2.2.3 Hasil Pengujian Heterokedastisitas.............................................84 4.2.2.4. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda..................................85 4.2.2.5. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Berganda ( R2)............88 4.3. Hasil Pengujian Hipotesis.......................................................................90 4.3.1. Hasil Pengujiann Hipotesis Secara Simultan (Uji F)....................90 4.3.2. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)...........................91 4.4. Pembahasan.............................................................................................96 BAB V....................................................................................................................98 KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................98 5.1. KESIMPULAN.......................................................................................98 5.2. SARAN...................................................................................................98 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................100
xi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu........................................................................43 Tabel 4.1. Karakteristik Pendidikan.................................................................66 Tabel 4.2. Karakteristik Pendapatan Dalam 1 Bulan.......................................67 Tabel 4.3. Karakteristik Penghasilan................................................................68 Tabel 4.4. Karakteristik Lama Menggunakan Baju Merek Mint.....................69 Tabel 4.5. Kategori Mean Masing-Masing Variabel........................................71 Tabel 4.6. Kategori Mean Masing-Masing Variabel Promosi (X1)..................72 Tabel 4.7. Jawaban Responden Mengenai Variabel Pelayanan (X2)...............73 Tabel 4.8. Jawaban Responden Mengenai Variabel Suasana Toko Yang Nyaman (X3)...................................................................................74 Tabel 4.9. Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Y)......................................................................75 Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Promosi (X1)..........................76 Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelayanan (X2).......................77 Tabel 4.12. Hasil Pengujian Validitas Variabel Suasana Toko Yang Nyaman (X3).................................................................................................78 Tabel 4.13. Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Y).................................................................................79 Tabel 4.14. Hasil Pengujian Reliabilitas...........................................................80 Tabel 4.15. Hasil Uji Multikolinearitas.............................................................83 Tabel 4.16. Hasil Uji Regresi Berganda............................................................86 Tabel 4.17. Koefisien Determinasi Berganda ( R2)..........................................89 Tabel 4.18. Hasil Analisa Uji F ( ANOVA ).....................................................90 Tabel 4.19. Hasil Analisa Uji t..........................................................................92
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Konseptual....................................................................45 Gambar 4.1 Normalitas.....................................................................................81 Gambar 4.2 Heterokedastisitas..........................................................................84 Gambar 4.3 Kurva Distribusi Uji F...................................................................91 Gambar 4.4 Kurva Distribusi Uji t....................................................................93 Gambar 4.5 Kurva Distribusi Uji t Pengaruh Pelayanan (X2) Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Y)..................................................94 Gambar 4.6 Kurva Distribusi Uji t Pengaruh Suasana Toko Yang Nyaman (X3) Terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Y)................95
xiii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN KUESIONER, KARTU KONSULTASI SKRIPSI............................. LAMPIRAN TABULASI.......................................................................................... LAMPIRAN RESPONDEN...................................................................................... LAMPIRAN OUTPUT SPSS.................................................................................... LAMPIRAN TABEL NILAI F & t............................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Perkembangan bisnis ritel di Indonesia, khususnya dikota Surabaya, saat ini sangat pesat, salah satu bisnis ritel yang berkembang pesat adalah bisnis dibidang pakaian. Banyak toko yang menawarkan produk pakaian di pusat perbelanjaan (mal) yang tersebar di Surabaya. Dengan semakin banyaknya mal, maka konsumen mempunyai banyak pilihan untuk berbelanja. Sebaliknya bagi pemasar, kondisi inimengakibatkan timbulnya kesulitandalam memasarkan barang, karenasemakinbanyaknya pesaing. Pemasar harusberusaha agar konsumen bersediamelakukanpembelian terhadap produkyang dijualnya. Pengetahuan pemasartentang perilaku konsumen merupakankunci dalam merencanakan strategipemasaran. Banyaknya mal jugamenyebabkan gaya hidup konsumenmengalami perubahan. Misalnya setelah jenuhbekerja seharian, pada waktu hari libur atau weekend, konsumen melampiaskan kejenuhannya dengan melakukan shopping ke mal.Perubahan ini perlu dicermati olehpemasar, sehingga pemasar berusaha untuk menarik minat beli para konsumen pada keputusan pembelian yang tidak terencana. Menurut Lin et al.,( 2012 ) menjelaskan pembelian impulse terjadi ketika konsumen mengalami dorongan yang tiba-tiba, seringkali dorongan yang kuat untuk segera melakukan pembelian. Dalam impulse buying
1
2
konsumen masih tergantung pada harga spesial, penawaran kupon dan sejenisnya yang dilakukan oleh pihak toko. Salah satu faktor eksternal atau stimulus yang dapat dikendalikan oleh pemasar adalah kegiatan promosi. Promosi dilakukan oleh pemasar untuk menarik pelanggan, bukan hanya untuk menarik pelanggan baru, namun juga untuk mempertahankan pelanggan lama agar tetap termotivasi untuk melakukan pembelian. Agar pesan promosi
dapat diketahui
konsumen, maka pemasar perlu membuat iklan dan memuatnya di beberapa media, baik media cetak maupun media elektronik
(Ninuk
Muljani , 2014) Apalagi jika toko sedang ada promo diskon besar-besaran. Strategi pemberian voucher belanja dan kartu anggota (member) yang membuat konsumen tertarik untuk membelanjakan voucher nya dan produk lainnya, dengan maksud menambah point belanja pada kartu anggota(member) dengan membeli produk yang tidak direncanakan sebelumnya. Dan dengan adanya program seperti diskon 30%+20% , 50+20% , ‘beli 2 gratis 1’ yang ditampilkan pada produk mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut(Yistiani, 2012). Dalam memasarkan produknya produsen/penjual selalu berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka dan berusaha mencari pelanggan baru. Dalam usaha tersebut tentu tidak lepas dari adanya fasilitas pelayanan pelanggan. Dalam
pelayanan yang
3
berkualitas adalah pelayanan yang memiliki lima dimensi pokok sebagai berikut (Tjiptono, 2005: 70): 1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. 2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. 3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. 5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan. Pelayanan
toko
memberikan
kesempatan
konsumen
untuk
berinteraksi dengan pelayan toko. Interaksi ini adalah salah satu elemen penting dalam komunikasi pemasaran yang dapat meningkatkan pembelian konsumen dalam saluran ritel. Dan kadang-kadang pembelian secara impuls terjadi ketika kualitas, fungsi, dan kegunaan produk tersebut dieveluasi oleh pelanggan atau seorang tenaga penjualan (Park dan Lennon, 2006) Dengan demikian kualitas pelayanan yang baik dan memuaskan sangat berpengaruh pada kepuasan konsumen, karena konsumen memang
4
membutuhkan hal tersebut untuk kepentingan dirinya. Namun kualitas pelayanan yang baik harus berawal dari adanya kinerja yang baik dari pegawai yang ada dalam perusahaan, karena bagaimanapun juga kinerja pegawai tersebut merupakan ujung tombak dari segala keberhasilan suatu usaha. Selain memberikan pelayanan yang baik, menarik konsumen untuk melakukan pembelian juga dapat dengan cara menciptakan suasanayang menyenangkan bagi kosumen pada saat di dalam toko, maka suasana toko harus diperhatikan agar dapat menarik para konsumen dan dapat membuat konsumen nyaman berbelanja di dalamnya, dan jika konsumen sudah merasa senang diharapkan akan konsumen dapat melakukan pembelian. Banyak hal yang akan menjadi bahan pertimbangan dan harapan yang berbeda mengenai produk apa yang akan dibeli oleh para konsumen, yaitu dimana mereka akan membelinya, dengan berapa harga tersebut dibeli dan suasana bagaimana yang mereka harapkan. Suasana toko yang menyenangkan, menarik, nyaman dan mampu menciptakan suasana toko yang nyaman yang secara positif dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga menimbulkan minat mereka yang tadinya hanya sekedar memasuki toko dan hanya melihat-lihat ke dalam akhirnya tertarik dan melakukan pembelian. Sebaliknya jika suasana toko tidak teratur, penataan produknya yang kurang memuaskan akan menimbulkan minat konsumen untuk membeli suatu barang berkurang atau bahkan untuk selanjutnya konsumen akan merasa enggan untuk kembali berbelanja di toko tersebut.
5
suasana toko yang nyaman memiliki elemen-elemen yang semuanya berbengaruh terhadap suasana toko yang ingin di ciptakan. suasana toko yang nyaman menurut Kotler, ( 2009;61) adalah : “Suasana (atmosphere) setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan untuk berputar – putar di dalamnya.” Dan setiap toko mempunyai penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor, menarik, megah, dan suram. Suatu toko harus membentuk suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk membeli di toko tsb. Seperti Toko Mint, Mint adalah sebuah nama merk dagang yang dimiliki oleh PT. Cipta Busana Jaya. Produk baju kantor, formal dan casual dengan nama brand Mint lebih difokuskan pada kaum wanita carier dengan usia remaja maupun dewasa ( ladiswear ). Brand Mint mempunyaiToko yang ada di Surabaya yaitu di Delta Plaza Surabaya dan di beberapa kota di indonesia seperti , Mint Blok M, Mint Plaza Semanggi Jakarta, Mint Atrium Plaza, Mint Mall Citralend Jakarta,
Mint Mall
Cijantung, Mint MargoCity Depok, Mint Metropolitan Mall, Mint Ekalokasari Plaza, Mint Bandung Indah Plaza, Mint Galeri Yogya, Mint Mall Panakukang Makasar, dan Mint Tunjungan Plaza Surabaya. Dalam pemasarannya perusahaan dengan sistem konsinyasinya mencoba memasarkan produk dengan nama Brand Mint agar dapat sedekat mungkin dengan pasar sasarannya lewat counter-counter yang berada di sebuah departemen store seperti di Matahari Departemen Store dan Sogo
6
Departemen Store di seluruh indonesia. Mint menawarkan produk pakaian kantor dan casual wanita, diantaranya blazer, celana panjang, denim, span, kemeja, dress, accesoris gelang dan, sabuk. Dan bila ada moment tertentu misalnya pada hari raya idul fitri, natal, dan imlek. Mint pun juga menawarkan produk yang di butuhkan konsumen, misalnya Busana Muslim Gamis, Tunik, Celana shantung, Kaftan, Selendang, Baju imlek dan baju- baju Natal. Tidak sedikit pesaing yang meniru usaha dan produk sejenis dan juga menetapkan harga yang cenderung lebih murah dari Mint. Namun nama brand akan menjadi kunci pembeda dari satu produsen ke produsen lain, pasar menganggap bahwa disini nama brand menggambarkan seluruh atribut produk perusahaan baik itu dari kualitas bahan, motif serta model ciri khas india melekat kuat pada produk Mint. Walaupun pesaing memberikan harga murah di setiap produk-produknya untuk menyaingi perusahaan dan meraih pasar, itu bukanlah halangan bagi perusahaan apabila nama brand Mint sendiri telah dikenal oleh pasar. Dengan memiliki Toko di Delta Plaza Surabaya, Mint ingin menanamkan di benak konsumen sebagai tempat belanja yang nyaman. Untuk menumbuhkan perasaan yang positif bagi konsumen, Mint mendesain Tokonya dengan menciptakan suasana yang nyaman dan berkesan guna merangsang terjadinya pembelian oleh konsumen. Caracara tersebut antara lain memperhatikan exterior ( bagian depan toko ), general interior ( musik yang diperdengarkan kepada konsumen, warna
7
dinding didalam toko yang menawan dan elegan, aroma/bau pewangi ruangan dan udara yang sejuk dan segar di dalam toko ), interior display ( display produk, poster ). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak managemen Mint supaya target penjualan setiap bulannya bisa tercapai. Salah satu masalah yang terjadi selama ini adalah turunnya omzet penjualan, dikarenakan pihak management Mint jarang sekali membuat promosi discount yang bisa menarik minat beli konsumen untuk melakukan keputusan pembelian tidak terencana. Selain itu management Mint juga harus memperhatikan hal – hal apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya keputusan pembelian tidak terencana, dimana semula konsumen hanya berpikir untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan saja, karena display produk yang menarik, dan ketersediaan barang toko yang lengkap, di dukung suasana toko yang begitu nyaman membuat konsumen yang berbelanja di dalamnya merasa nyaman, yang tadinya konsumen hanya ingin melihat-lihat barang yang ada di toko , sehingga memungkinkan konsumen untuk membeli barang-barang yang lain diluar yang di rencanakan ( impulse buying ). Dari uraian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Promosi, Pelayanan dan Suasana toko yang nyaman Terhadap Keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya”.
8
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak terencana pada
Toko Mint Delta Plaza
Surabaya? 2. Apakah ada pengaruh promosi , pelayanan dan suasana toko yang nyaman secara parsial terhadap keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya? 3. Apakah ada pengaruh promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyaman secara simultan terhadap keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya?
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Mendeskripsikan promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya. 2. Untuk menguji dan mengkaji pengaruh promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak terencana secara parsial terhadap pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya.
9
3. Untuk menguji dan mengkaji pengaruh promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman secara simultan terhadap keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya. 1.4.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran, terutama yang berkaitan dengan promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak terencana. 2. Manfaat Praktis : a. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan tentang promosi, pelayanan suasana toko yang nyaman dankeputusan pembelian tidak terencana. b. Bagi Universitas Wijaya Putra Sebagai suatu hasil karya yang dapat dijadikan sebagai bahan wacana dan pustaka bagi mahasiswa atau pihak lain yang memiliki ketertarikan meneliti dibidang yang sama.
10
c. Bagi Peneliti Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Wijaya Putra Surabaya dan menambah wawasan serta pengetahuan terhadap ilmu pemasaran baik secara teori maupun dalam praktik langsung.
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1.
Landasan Teori
2.1.1. Ritel 2.1.1.1.Definisi Ritel Sebagian besar para produsen atau para pelaku pemasaran dalam rangka menjual produk dagangnya selalu berupaya untuk mencapai tempat yang paling dekat dengan konsumen. Salah satunya adalah melalui penjualan eceran (retailer) yang memang memiliki hubungan dekat dengan konsumen akhir. Dalam arti luas, retail dipahami sebagai sebuah proses distribusi, sebagaimana dinyatakan oleh
Abernathy, et al., (2000) dalam Jofreh
(2012, p. 858): “Retailing is the last stage in the distribution process.” Kumar (2013, p. 10) menjelaskan bahwa dalam pasar ekonomi moderen, retail adalah penghubung antara penghasil barang dan konsumen “Retailing provides a crucial link between producers and consumers in modern market economy.” Posisi dari retail adalah pendistribusian produk dari penghasilnya sehingga bisa sampai pada pengguna akhir yaitu konsumen. Menurut Lars, et al., (2010) dalam Jofreh (2012, p. 858): “Retailing consists of the business activities involved in selling goods and services to consumers for their personal, family, or household use.”
11
12
Pengertian retail adalah sebuah aktivitas bisnis yang melibatkan penjualan barang dan jasa kepada konsumen perorangan, keluarga, maupun pengguna produk-produk rumah tangga Sedangkan pelaku dari aktivitas dalam retail ini menurut Baret, et al., (1999) dalam Jofreh (2012, p. 858) adalah retailer, dan pihak yang bisa menjadi retailer ini diantaranya adalah agen (agent), perwakilan (agency), perusahaan (company), atau organisasi (organization) yang terkait dengan penjualan barang, merchandise, maupun jasa kepada konsumen tertentu. 2.1.1.2.Jenis-Jenis Ritel Terdapat berbagai jenis format retail, setidaknya menurut Jofreh (2012, p. 858) bahwa terdapat lima format retail yaitu: supermarket, mall, department store, specialty store, dan brandedstore. Pengertian dari masing-masing jenis format retail ini adalah sebagai berikut: a. Supermarket Adalah format toko dengan biaya yang relatif rendah, margin rendah volume tinggi, dan layanan dengan sistem swalayan dan didesain untuk bisa menyediakan berbagai kebutuhan, seperti makanan, pakaian, maupun produk-produk keluarga lainnya. b. Mall Sebuah format tempat belanja yang memberikan space (ruang) antar toko yang menyewa stan dan berada dalam satu atap diantara toko satu dengan toko yang lainnya.
13
c. Departmentstore Departmentstore diharapkan bisa mengendalikan bisnis apparel (pakaian) pada merek-merek yang ekslusif. d. Specialty store Merupakan toko dengan sedikit line produk (hanya menjual satu atau beberapa kategori produk). e. Brandedstore Sebuah bentuk showroom dari sebuah merek tertentu dan biasanya adalah mere-merek yang telah populer (terkenal). SedangkanJhamb dan Kiran (2011, p. 70) mengelompokkan berbagai jenis retail menjadi tiga jenis, yaitu: mall, specialty store, hypermarket/ supermarket. Penjelasan dari setiap jenis format retail ini adalah sebagai berikut: a. Mall Mall adalah kumpulan dari toko, dengan variasi yang banyak untuk produk, layanan maupun entertainment dan semaunya terdapat dalam satu tempat. b. Specialty store Toko yang hanya menyediakan satu line produk (single line product), pelanggan memiliki banyak pilihan pada variasi produk.
Contoh
specialty store adalah: toko musik, toko pakaian, toko buku, toko pakaian olah raga.
14
c. Hypermarket/supermarket Adalah toko dengan konsep swalayan dengan beragam variasi produk, mulai dari makanan, barang rumah tangga, peralatan rumah tangga, furniture, produk olah raga, dan lainnya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa para konsumen dalam membeli suatu produk, tetap melalui bebarapa macam pilihan jenis retail yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 2.1.2. Keputusan Pembelian Tidak Terencana. Stern (1962)
dalam Amiri, et al., (2012, p. 9414) menjelaskan
bahwa pembelian yang dilakukan konsumen bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu pembelian dengan perencanaan dan pembelian tanpa perencanaan. “Planned purchase behavior is logical action and needs to long term, in other side unplanned purchase doesn't need to these planning and is called impulse purchase.” Pembelian dengan perencanaan adalah pembelian yang dilakukan berdasarkan pada logika dan berdasarkan pada evaluasi kebutuhan sebelumnya, di samping itu juga terdapat pembelian tanpa perencanaan dan biasa disebut dengan keputusan pembelian tidak terencana. Meniawy (2012, p. 4) menyatakan: “Impulse buying occurred more likely when shoppers visualize a need for an item that they see for the first time,” impulse buying” terjadi ketika seseorang yang berbelanja memvisualisasikan kebutuhannya ketika melihat sebuah produk pertama kalinya. Ketika menyakasikan sebuah produk maka konsumen berpikir
15
kebutuhan dari dalamdirinya yang bisa dipenuhi dari produk tersebut dan hal ini menyebabkan pembelian meskipun sebelumnya tanpa ada perencanaan. Pendapat Ma’ruf (2006) dalam Pattipeilohy, et al., (2013, p. 37): “An impulse buying is generally defined as unplanned buying made by consumers which an important part of the behavior of buyers.” maksudnya bahwa keputusan pembelian tidak terencana adalah pembelian yang tanpa ada perencanaan yang dibuat oleh konsumen dan merupakan bagian penting dari perilaku konsumen. Ahmad (2011) dalam Pattipeilohy, et al., (2013, p. 37) menambahkan: “... a process of purchasing goods spontaneously by a consumer.” impulse buying adalah pembelian barang yang dilakukan secara spontan oleh konsumen. Menurut
Christina
Widya
Utami
(2010:67)
mengatakan
bahwa“Pembelian impulsif terjadi ketika konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat dan kukuh untuk membeli sesuatu secepatnya.” Menurut Utami (2010) bahwa pembelian tidak terencana terjadi ketika konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat dan kukuh untuk membeli sesuatu secepatnya. Sedangkan menurut Sumarwan (2011), impulsive buying adalah kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian secara spontan, tidak terefleksi, terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap suatu produk serta tergoda oleh persuasi dari pemasar.
16
Dari pengertian diatas penulis dapat mendefinisikan bahwa bahwa keputusan pembelian tidak terencanaadalah kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian secara spontan, tidak terefleksi, terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap suatu produk serta tergoda oleh persuasi dari pemasar. Pembelian impulsive adalah tindakan membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar sebagai hasil dari suatu pertimbangan atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko. Pembelian impulsive atau pembelian tidak terencana merupakan bentuk lain dari pola pembelian konsumen. Sesuai dengan istilahnya, pembelian tersebut tidak spesifik terencana. Pembelian impulsive terjadi ketika konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat dan kukuh untuk membeli sesuatu secepatnya. Pembelian impulsive juga cenderung dilakukan dengan mengabaikan pertimbangan atas konsekuensinya.Seseorang dengan emosi yang positif menyebabkan orang tersebut memiliki gairah dalam berbelanja. Berbagai produk yang dinilai menarik akan dibeli meskipun tidak ada perencanaan sebelumnya. Orang tersebut menganggap bahwa pembelian yang dilakukan merupakan pelampiasan dari rasa senang yang dialaminya.
17
2.1.2.1.Tipe Keputusan Pembelian Tidak Terencana MenurutUtami(2010)ada empat tipe pembelian impulsive yaitu: 1. Impuls Murni (pure impulse) Pengertian ini mengacu pada tindakan pembelian sesuatu karena alasan menarik, biasanya ketika suatu pembelian terjadi karena loyalitas terhadap merek atau perilaku pembelian yang telah biasa dilakukan. Contohya: membeli sekaleng asparagus bukannya membeli sekaleng macaroni seperti biasanya. 2. Impuls Pengingat (reminder impulse) Ketika konsumen membeli berdasarkan jenis impulse ini, hal ini dikarenakan unit tersebut biasanya memang dibeli juga, tetapi tidak terjadi untuk diantisipasi atau tercatat dalam daftar belanja. Contohnya: ketika sedang menunggu antrian untuk membeli sampo di konter toko obat, konsumen melihat merek promag pada rak dan ingat bahwa persediannya di rumah akan habis, sehingga ingatan atas penglihatan pada produk tersebut memicu pembelian yang tidak terencana. 3. Impuls Saran (suggestion impulse) Suatu produk yang ditemui konsumen untuk pertama kali akan menstimulasi keinginan untuk mencobanya. Contohnya: seorang ibu rumah tangga yang secara tidak sengaja melihat produk penghilang bau tidak sedap di suatu counter display, hal ini secara tidak
18
langsung akan merelasikan produk tersebut didasarkan atas pertimbangan tentang adanya bau disebabkan karena aktifitas memasak di dalam rumah dan kemudian membelinya. 4. Impuls Terencana (planned impulse) Aspek perencanaan dalam perilaku ini menunjukan respon konsumen terhadap beberapa insentif spesial untuk membeli unit yang tidak diantisipasi. Impuls ini biasanya distimulasi oleh pengumuman penjualan kupon, potongan kupon, atau penawaran menggiurkan lainnya. 2.1.2.2.Perspektif Dalam Keputusan Pembelian Tidak Terencana Menurut Utami (2010) terdapat tiga perspektif yang digunakan untuk menjelaskan pembelian impulsif: 1. Karakteristik produk yang dibeli, 2. Karakteristik konsumen, 3. Karakteristik display tempat belanja. 2.1.2.3.Faktor penentu keputusan pembelian tidak terencana Menurut Beatty dan Ferrel dalam Alvarischa (2012) memuat hasil risetnya tentang faktor penentu keputusan pembelian tidak terencana. Hasil riset ini menghasilkan skala pengukuran yang mengukur keputusan pembelian tidak terencana dalam delapan dimensi utama, yaitu:
19
1. Desakan untuk berbelanja Desakan tiba-tiba tampaknya dipicu oleh konfrontasi visual dengan produk atau iklan-iklan promosi 2. Emosi positif Psikonalisis yang menggambarkan kendali hasrat sebagai hal yang dibutuhkan secara sosial yang melahirkan prinsip kepuasan yang mendorong gratifikasi yang segera namun dinyatakan sebagai seorang yang bereaksi pada kecenderungan prinsip kenyataan terhadap kebebasan rasional 3. Emosi negatif Reaksi atau pun konsekuensi negatif yang diakibatkan dari kurang kendali terhadap hasrat dalam berbelanja. 4. Melihat-lihat toko Sebagian orang menganggap kegiatan belanja dapat menjadi alat untuk menghilangkan stress, dan kepuasan konsumen secara positif berhubungan terhadap dorongan hati untuk membeli atau belanja yang tidak terencanakan. 5. Kesenangan berbelanja Kesenangan belanja merupakan pandangan bahwa pembelian tidak terencana sebagai sumber kegembiraan individu. Hasrat ini datang tiba-tiba dan memberikan kesenangan baru yang tiba-tiba.
20
6. Ketersediaan waktu Faktor-faktor internal yang terbentuk dalam diri seseorang akan menciptakan suatu keyakinan bahwa lingkungan toko merupakan tempat yang menarik untuk menghabiskan waktu luang. 7. Ketersediaan uang Sebagian orang menghabiskan uang dapat mengubah suasana hati seseorang berubah secara signifikan, dengan kata lain uang adalah sumber kekuatan. 8. Kecenderungan pembelian tidak terencana Tingkat kecenderungan partisipan berperilaku untuk membeli secara spontan. Keputusan pembelian tidak terencana disebabkan oleh suasana di tempat belanja untuk mengingatkan konsumen akan apa yang harus dibeli atau karena pengaruh display, promosi, dan usaha-usaha pemilik tempat untuk menarik konsumen. 2.1.3. Promosi Promosi merupakan salah satu cara yang dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu, kegiatan promosi harus dapat dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran serta diarahkan dan dikendalikan dengan baik sehingga promosi tersebut benar-benar dapat memberikan kontribusi yang tinggi dalam upaya untuk meningkatkan volume penjualan.
21
Promosi ialah salah satu kegiatan untuk melakukan rangsangan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Menurut Freddy Rangkuti (2009) promosi merupakan kegiatan promosi yang dapat mendorong pembelian oleh konsumen, dan yang dapat meningkatkan efektivitas para distributor atau retailer dengan mengadakan pameran, display, eksibisi, peragaan, dan berbagai kegiatan penjual lainnya yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat tidak rutin. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat tertentu, seperti hadiah, paket harga, peragaan, pameran, demonstrasi, dan contoh barang. Definisi promosi adalah suatu cara dari berbagai teknik yang mempunyai tujuan untuk tercapainya penjualan dengan biaya efektif, dengan memberikan tambahan nilai pada produk maupun jasa. Menurut Freddy Rangkuti (2009) Setiap perusahaan yang melakukan sesuatu kegiatan tentu mempunyai tujuan. Demikian juga, perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan tujuan utamanya untuk mencari laba. Pada umumnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan harus mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut : 1. Modifikasi tingkah laku Tujuan dari promosi ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku dan pendapat individu tersebut,dari tidak menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk dan penjual selalu berusaha menciptakan
22
kesan baik tentang dirinya atau mendorong pembelian barang-barang dan jasa perusahaan. 2. Memberitahu Kegiatan promosi ini memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada pasar yang dituju tentang pemasaran perusahaan,mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informative ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli. 3. Membujuk Pada umumnya promosi yang besifat membujuk atau persuasif ini kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun, sekarang ini yang banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti ini terutama untuk mendorong pembeli.Perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. 4. Mengingatkan Promosi ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk dihati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk.Ini berarti perusahaan berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada sebab pembeli tidak hanya
23
sekali saja dalam melakukan transaksi, melainkan berlangsung secara terus menerus. Promosi penjualan dapat dibedakan berdasarkan dua jenis kegiatan, yaitu Pull Strategy atau disebut sebagai Consummer Promotion dan Push Strategy atau disebut dengan Trade promotion menurut Freddy Rangkuti (2009). 1. Pull strategy (strategi menarik) adalah strategi menggunakan insentif untuk memotivasi pelanggan sehingga melakukan pembelian. Apabila pelanggan mulai tertarik tersebut,pengaruhnya
akan
dan mencari produk/jasa
mendorong
para
retailer
untuk
meningkatkan stok barang yang dicari tersebut. 2. Push Startegy (strategi mendorong) adalah startegi menggunakan insentif untuk memotivasi para agen atau retailer agar meningkatkan pemesanan dan meningkatkan penjualannya di masing-masing outlet. Caranya adalah dengan menggunakan: 3. Strategi volume discount, yaitu strategi dengan memberikan diskon harga bagi diler atau retailer yang membeli dalam jumlah besar. 4. Strategi allowance,yaitu berupa pemberian reward. a. Off invoice allowance: strategi membeeikan potongan harga bagidiler atau retailer yang menjual produk tertentu di outlet nya.
24
b. Performance
allowance:
startegi
memberikan
reward,
misalnyabonus bagi diler atau retailer yang dapat menjual produk pada batas tertentu. c. Display allowance: strategi memberikan bonus atau pengurangan harga jual pada diler atau retailer yang bersedia meletakan produk tertentu di depan sehingga jelas terlihat oleh pelanggan. d. Buyback allowance: strategi untuk membeli kembali produk lama yang tidak laku atau out of date. e. Cooperative advertising: strategi memberikan allowance pada diler atau retailer yang bersedia mengiklankan produk tertentu di outlet mereka. 5. Strategi dealer contest, yaitu strategi mengadakan perlombaan atau kontes diantara para diler atau retailer untuk merangsang mereka menjual lebih banyak dengan memberikan hadiah yang menarik. 6. Strategi dealer leader,yaitu strategi dengan memberikan rak khusus berisi produk-produk yang ingin dijual. 7. Strategi
sales
training,yaitu
strategi
dengan
memberikan
pelatihankepada para penjual untuk mengetahui product knowledge. 8. Strategi Point of Purchase (POP), yaitu strategi memajang produk sehingga dapat meningkatkan impulse buying pelanggan. Materi yang digunakan dalam POP adalah spanduk, banner ,poster, counter stand,flour stand, TV plasma, video media interaktif, serta berbagai
25
rak pajang (display) yang kreatif dan menarik yang didesain secara khusus sehingga mencermikan produk yang dijual.
Kotler dan Keller (2007) menyatakan bahwa alat-alat promosi penjualan sebagai berikut: 1. Sampel Contoh Merupakan tawaran produk gratis atau percobaan gratis kepada konsumen dan diharapkan mereka menyukai produk tersebut sehingga melakukan pembelian ulang. 2. Diskon Pengurangan langsung dari harga barang pada pembelian selama suatu periode yang dinyatakan. 3. Undian Mengajak konsumen untuk mengumpulkan nama mereka untuk diundi. 4. Kemasan harga khusus atau paket harga Potongan harga lebih rendah daripada harga biasa kepada konsumen yang diterapkan pada label atau bungkus. 5. Hadiah Barang yang ditawarkan secara Cuma-Cuma atau gratis atau dengan harga sangat murah sebagai insentif untuk membeli suatu produk. 6. Demonstrasi Yaitu
pertunjukan
yang
dilakukan
untuk
menunjukkan
membuktikan keefektifan atau cara menggunakan produk. 7. Tawaran uang kembali
atau
26
Pengembalian uang kembali kepada konsumen apabila ketidaksesuaian antara produk dengan harga atau terjadi kerusakan produk yang dibeli berdasarkan perjanjian. 8. Promosi gabungan Dua atau lebih merek atau perusahaan yang bekerjasama mengeluarkan kupon,
pengembalian
uang
dan
mengadakan
kontes
untuk
meningkatkan daya tarik mereka. 9. Pemajangan di tempat pembelian Pemajangan di tempat pembelian untuk menarik pembeli. 10. Kupon Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya atas potongan harga yang telah ditetapkan untuk produk tertentu. 11. Premi Barang yang ditawarkan dengan harga relatif murah atau gratis sebagai insentif untuk pembelian produk tertentu. 12. Program frekuensi Program yang diberikan terkait dengan frekuensi dan intensitas konsumen membeli produk atau jasa perusahaan tersebut. 13. Imbalan berlangganan Nilai dalam bentuk tunai atau untuk bentuk lain yang sebanding dengan loyalitas berlangganan penjual atau sekelompok penjual tertentu. 14. Promosi silang Menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek yang tidak bersaing.
27
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi
penjualan
merupakan
kegiatan
yang
dilakukan
untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen dengan menggunakan berbagai alat promosi untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan pembelian tanpa rencana yang berujung pada penjualan produk. 2.1.4. Pelayanan Menurut Kotler(2007),pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik sehingga pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen sendiri.Pada dasarnya ritel atau retail berarti eceran atau perdagangan eceran. Pengertian ini berarti bisnis ritel memainkan perannya sebagai saluran distribusi akhir yang berfungsi untuk menyalurkan barang dan jasa kepada konsumen untuk tujuan konsumtifnya. Sopiah dan Syihabudhin (2008) menyebutkan jenis-jenis pelayanan yang ditawarkan dalam gerai/toko meliputi: 1) Customer service a. Pramuniaga
yang
kesigapanmembantu.
terampil
dengan
cara
pelayanan
dan
28
b. Personal shopper, yaitu staf perusahaan ritel yang melayani pembeli melalui telepon dan menyiapkan barang pesanan yang nantinya tinggal diambil oleh pelanggan. 2) Terkait fasilitas gerai a. Jasa pengantaran (delivery) b. Fasilitas tempat makan c. Fasilitas kenyamanan dan keamanan berupa tangga jalan dan tangga darurat d. Fasilitas telepon e. Cara pembayaran dengan credit card atau debit card f. Terkait jam operasional gerai 3) Fasilitas-fasilitas lain seperti ruang/lahan parker. Menurut Kotler & Keller ( 2009:560 ) mengatakan ada lima dimensi generik yang digunakan konsumen untuk mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu : 1. Bukti Fisik, meliputi bagian-bagian pelayanan yang bersifat nyata / langsung seperti penampilan karyawan, fasilitas fisik, peralatan, sarana komunikasi. 2. Kehandalan, yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
29
3. Kesigapan / Tanggap, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan konsumen. 4. Jaminan atau Kepastian, mencakup tingkat pengetahuan dan keramah tamahan serta sopan santun yang harus dimiliki karyawan di samping kemampuan mereka dalam menanamkan kepercayaan pada pelanggan. 5. Empati, merupakan perhatian khusus yang diberikan kepada setiap pelanggan secara individu. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tingkat keunggulan layanan, setiap karyawan harus memiliki keterampilan khusus, diantaranya memahami produk / jasa secara mendalam, berpenampilan rapi dan menarik, bersikap ramah dan bersahabat, menunjukan komitmen dan responsivitas dalam melayani pelanggan atau konsumen, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan departemennya, mampu berkomunikasi secara efektif, dapat memahami dengan baik bahasa isyarat pelanggan atau konsumen, dan mampu menangani keluhan konsumen secara profesional. 2.1.5. Suasana Toko Yang Nyaman Menurut Foster (2008),suasana toko yang nyaman adalah kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan,suasana toko
30
yang
nyaman
dapat
digambarkan
sebagai
perubahan
terhadap
perancangan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian. Suasana toko yang nyaman menurut Kotler, (2009;61) adalah : “Suasana (atmosphere) setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan untuk berputar-putar di dalamnya.” Setiap toko mempunyai penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor, menarik, megah, atau suram. Suatu toko harus membentuk suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk membeli ditoko tersebut. Konsumen tidak hanya merespon terhadap produk yang ditawarkan, tetapi juga memberikan responnya terhadap lingkungan tempat pembelian, seperti yang di kemukakan oleh Hendri Ma’aruf ( 2005;201 ) bahwa : “ Store atmosphere adalah salah satu ritel marketing mix dalam gerai yang berperan penting dalam memikat pembeli, membuat mereka nyaman dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang ingin dimiliki untuk keperluan pribadi, maupun untuk keperluan rumah tangga”. Suasana toko yang nyaman dapat membuat pembeli santai dan dapat berpikir barang apa yang di butuhkannya, bahkan dapat merangsang konsumen untuk melakukan pembelian terhadap barang atau jasa yang tidak dibutuhkan atau tidak direncanakan.Suasana toko yang nyaman dapat berpengaruh dalam
31
penentuan sikap konsumen dan pandangan mereka terhadap perusahaan. Seperti pernyataan menurut Levy & Weitz (2007;491) bahwa : “ Speciafically, retailers would like the store design to attract customes to the store, enable them to easily locate merchandise of interens, keep them in the store for a long time, motivate them to make unplanned, impuls purshases, and provide them with a satisfying shopping experience “. Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwasuasana toko yang nyaman bertujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk berkunjung, memudahkan
mereka
untuk
membuat
perencanaan
secara
mendadak,
mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian. Selain itu suasana yang baik akan menentukan citra dari sebuah toko itu sendiri. Jika suatu toko dilengkapi dengan sebuah penyejuk udara ( ac ), pengaturan ruangan yang nyaman dan artistik, penggunaan warna cat dinding yang menarik, semua ini menunjukan adanya suasana yang dapat mencitrakan kemewahan dan berkelas. Sementara apabila ruangan toko terasa pengap dan panas, maka ruangan yang ada tidak tertata dengan rapi, pemilihan cat yang berselera rendah, dan lantai yang tidak bersih, maka hal ini akan menimbulkan suasana yang mencitrakan toko bagi orang yang berselera rendah. Menurut Berman dan Evans ( 2010: 545 ), menyebutkan elemen- elemen Store Atmosphere dibagi kedalam 4 elemen yaitu : 1. Exterior bagian depan toko Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka ia hendaknya memberikan kesan yang menarik. Dengan mencerminkan kemantapan dan
32
kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan dan goodwill. Disamping itu hendaklah menunjukan spirit perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya. Karena bagian depan dan exterior berfungsi sebagai identifikasi atau tanda pengenal maka sebaiknya dipasang lambang-lambang. 2. General interior Berbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknya memperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapat di ciptakan misalnya dengan musik yang diperdengarkan kepada konsumen, warna dinding didalam toko yang dibuat semenarik mungkin, aroma/bau dan udara yang segar di dalam toko. 3. Store layout (tata letak) Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari peralatan barang dagangan di dalam toko serta fasilitas toko. 4. Interior display Sangat menentukan bagi suasana toko karena memberikan informasi kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan dan laba bagi toko. Yang termasuk interior display ialah : poster, tanda petunjuk lokasi, display barang-barang pada hari-hari khusus seperti lebaran dan tahun baru. Dengan melihat uraian di atas maka dapat dilihat bahwa menyediakan toko dengan suasana yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam pemasaran. Salah satu cara mencapai keuntungan itu adalah
33
dengan mempengaruhi konsumen agar melakukan keputusan pembelian produk atau jasa yang di tawarkan perusahaan. Pemahaman terhadap hal tersebut juga memungkinkan pemasar untuk mengembangkan sebuah program pemasaran yang efektif dan penting artinya bagi pasar sasaran. 2.1.6. Hubungan Antar Variabel 2.1.6.1. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian tidak terencana Tujuan dari promosi sangat beragam. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik konsumen baru, mempengaruhi konsumennya untuk mencoba produk baru, mendorong konsumen membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan pembelian tanpa rencana sebelumnya. Menurut Freddy Rangkuti (2009). 1. Pull strategy (strategi menarik) adalah strategi menggunakan insentif untuk memotivasi pelanggan sehingga melakukan pembelian. Apabila pelanggan mulai tertarik dan mencari produk/jasa tersebut,pengaruhnya akan mendorong para retailer untuk meningkatkan stok barang yang dicari tersebut. 2. Push Startegy (strategi mendorong) adalah startegi menggunakan insentif untuk memotivasi para agen atau retailer agar meningkatkan pemesanan dan meningkatkan penjualannya di masing-masing outlet. Caranya adalah dengan menggunakan:
34
a. Strategi volume discount, yaitu strategi dengan memberikan diskon harga bagi diler atau retailer yang membeli dalam jumlah besar. b. Strategi allowance,yaitu berupa pemberian reward. 1.
Off invoice allowance: strategi membeeikan potongan harga bagi
diler atau retailer yang menjual produk tertentu di outlet nya. 2.
Performance allowance: startegi memberikan reward, misalnya
bonus bagi diler atau retailer yang dapat menjual produk pada batas tertentu. c. Display allowance: strategi memberikan bonus atau pengurangan harga jual pada diler atau retailer yang bersedia meletakan produk tertentu di depan sehingga jelas terlihat oleh pelanggan. d. Buyback allowance: strategi untuk membeli kembali produklama yang tidak laku atau out of date. e. Cooperative advertising: strategi memberikan allowance pada diler atau retailer yang bersedia mengiklankan produk tertentu di outlet mereka. 3. Strategi dealer contest, yaitu strategi mengadakan perlombaan atau kontes diantara para diler atau retailer untuk merangsang mereka menjual lebih banyak dengan memberikan hadiah yang menarik. 4. Strategi dealer leader,yaitu strategi dengan memberikan rak khusus berisi produk-produk yang ingin dijual. 5. Strategi sales training,yaitu strategi dengan memberikan pelatihankepada para penjual untuk mengetahui product knowledge.
35
6. Strategi Point of Purchase (POP), yaitu strategi memajang produk sehingga dapat meningkatkan impulse buying pelanggan. Materi yang digunakan dalam POP adalah spanduk, banner ,poster, counter stand,flour stand, TV plasma, video media interaktif, serta berbagai rak pajang (display) yang kreatif dan menarik yang didesain secara khusus sehingga mencermikan produk yang dijual. 2.1.6.2. Pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian tidak terencana Pelayanan (services) merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan
bisnis
dan
memenangkan
persaingan
untuk
memperebutkan konsumen. Pelanggan mengharapkan layanan dari pengalaman masa lalu, cerita dari mulut ke mulut, dan iklan. Perusahaan harus memberikan pelayanan (services) yang lebih baik yang sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen. Perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan bermutu tinggi akan mengungguli pesaingpesaing yang kurang berorientasipada pelayanan.Perusahaan biasanya menawarkan pelayanan yang merupakan tambahan kecil atau bagian utama dari tawaran yang diberikan secara keseluruhan. Perusahaan harus merancang pelayanan pendukung untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan akan memberikan penilaian yang berlainan terhadap pelayanan yang berbeda. Pelayanan (services) yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen yang berbeda dari pelayanan (services) yang diberikan oleh perusahaan
36
pesaing merupakan faktor yang penting untuk menarik minat calon pembeli yang potensial agar mau melakukan keputusan pembelian. 2.1.6.3. Pengaruh
suasana toko
yang nyaman
terhadap
keputusan
pembelian tidak terencana. Suasana toko yang nyaman yang disesuaikan dengan karakteristik pribadi konsumen akan menciptakan action yang berbeda-beda.Suasana toko yang nyamanselain dapat mempengaruhi perilaku konsumen juga dapat mempengaruhi perilaku dan respon psikologis pekerja toko itu sendiri. Seorang
konsumen
menentukan
jenis
toko
yang
akan
dikunjunginya atau memilih barang yang akan dibelinya berdasarkan teori proses keputusan pembelian yang dibahas sebelumnya. Konsumen mengevaluasi alternatif ritel dan saluran pemasaran lain agar dapat memenuhi kebutuhannya seperti catalog, iklan, dan lain-lain. Sedangkan peritel berusaha untuk mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian suatu barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut Berman dan Evans ( 2010: 545 ), menyebutkan elemenelemen Store Atmosphere dibagi kedalam 4 elemen yaitu : 1. Exterior bagian depan toko Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka ia hendaknya memberikan kesan yang menarik. Dengan mencerminkan kemantapan dan kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan dan goodwill. Disamping itu hendaklah
37
menunjukan spirit perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya. Karena bagian depan dan exterior berfungsi sebagai identifikasi atau tanda pengenal maka sebaiknya dipasang lambang-lambang. 2. General interior Berbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknya memperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapat di ciptakan misalnya dengan musik yang diperdengarkan kepada konsumen, warna dinding didalam toko yang dibuat semenarik mungkin, aroma/bau dan udara yang segar di dalam toko. 3. Store layout (tata letak) Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari peralatan barang dagangan di dalam toko serta fasilitas toko. 4. Interior display Sangat menentukan bagi suasana toko karena memberikan informasi kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan dan laba bagi toko. Yang termasuk interior display ialah : poster, tanda petunjuk lokasi, display barang-barang pada hari-hari khusus seperti lebaran dan tahun baru. Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa store atmosphere memiliki tujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk berkunjung, memudahkan mereka untuk mencari barang yang dibutuhkan, memotivasi mereka untuk membuat perencanaan secara mendadak, mempengaruhi
38
mereka untuk melakukan pembelian, dan memberikan kepuasan dalam berbelanja. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwasuasana toko yang nyaman yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan pengaruh yang besar terhadap proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen tersebut. 2.2.
Penelitian Terdahulu Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu tentangsuasana toko yang nyaman, pelayanan, promosi penjualan, dan keputusan pembelian tidak terencana telah banyak dilakukan antara lain sebagai berikut: 1. Denny Kurniawan dan Yohanes Sondang Kunto (2013). Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening Studi Kasus Di Matahari Department Store Cabang Supermall Surabaya. a. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa promosi pada Matahari Department Store cabang supermall Surabaya memiliki pengaruh yang positif dan siginfikan terhadap Shopping emotion Matahari Department Store cabang supermall Surabaya. Hal ini berarti jika Promosi ditingkatkan, maka Shopping emotion Matahari Department Store cabang supermall Surabaya juga akan meningkat. b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa store atmosphere pada Matahari Department Store cabang supermall Surabaya sangat
39
berpengaruh terhadap Shopping emotion Matahari Department Store cabang supermall Surabaya. Oleh karena itu, peningkatan dan pembenahan elemen- elemen Store atmosphere sangat penting untuk dilakukan, terutama untuk menjaga agar konsumen dapat tetap puas. c. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa promosi pada MatahariDepartment Store cabang supermall Surabaya memiliki pengaruh yang positif dan siginfikan terhadap Impulse buying Matahari Department Store cabang supermall Surabaya. Hal ini berarti jika Promosi ditingkatkan, maka impulse buying Matahari Department Store cabang supermall Surabaya juga akan meningkat. d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa store atmosphere pada Matahari Department Store cabang supermall Surabaya sangat berpengaruh
terhadap
impulse
buying
konsumen
Matahari
Department Store cabang supermall Surabaya. Oleh karena itu, peningkatan
dan
pembenahan
elemen-
elemen
store
atmospheresangat penting untuk dilakukan, terutama untuk menjaga agar konsumen dapat tetap puas. e. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa shopping emotion konsumen Matahari Department Store cabang supermall Surabaya memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap impulse buying konsumen Matahari Department Store cabang supermall Surabaya. Hal ini berarti jika shopping
40
emotion meningkat maka akan turut meningkatkan impulse buying konsumen Matahari Department Store cabang supermall Surabaya. 2. Cindy Juwita Dessyana (2013). Store Atmosphere Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian KonsumenDi Texas Chicken Multimart II Manado. a. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan didapatkan bahwa Store Exterior berpengaruh positifterhadap keputusan pembelian. b. Hasil penelitian di atas didapatkan bahwa General Interior berpengaruh positif terhadap keputusanpembelian. c. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan didapatkan bahwa Store Layout berpengaruh positifterhadap keputusan pembelian. d. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan didapatkan bahwa Interior Display berpengaruhpositif terhadap keputusan pembelian. e. Store Exterior, General Interior, Store Layout dan Interior Display berpengaruh secara positif dansignifikan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen 3. Ni Nyoman Manik Yistiani (2012). PengaruhAtmosfer Gerai dan Pelayanan Ritel Terhadap Nilai Hedonik dan Pembelian Impulsif Pelanggan Matahari Department Store Duta Plaza Di Denpasar.
41
a. Dari hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung atmosfer gerai (X1) secara positif dan signifikan terhadap nilai hedonik (Y1) b. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh langsung pelayanan ritel (X2) secara positif dan signifikan terhadap nilai hedonik (Y1) c. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh langsung atmosfer gerai (X1) secara positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif (Y2) d. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh langsung pelayanan ritel (X2) secara positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif (Y2) e. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh langsung nilai hedonik (Y1) secara positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif (Y2) f. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh tidak langsung atmosfer gerai (X1) terhadap pembelian impulsif (Y2) melalui nilai hedonik (Y1) g. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh tidak langsung pelayanan ritel (X2) terhadap pembelian impulsif (Y2) melalui nilai hedonik (Y1) 4. Diah Kenanga Dwirani Herukalpiko, Apriatni Endang Prihatini dan Widayanto(2013). Pengaruh Kebijakan Harga, Atmosfer Toko dan
42
Pelayanan Toko Terhadap Perilaku Impulse Buying Konsumen Robinson Department Store Semarang. a. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel kebijakan harga berpengaruh positif terhadap perilaku impulsive buying konsumen Robinson Department Store Semarang. b. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh positif antara atmosfer toko terhadap perilaku impulse buying konsumen Robinson Department Store Semarang. c. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh positif antara pelayanan toko terhadap perilaku impulse buying konsumen Robinson Department Store Semarang. d. Terdapat pengaruh positif antara kebijakan harga, atmosfer toko, dan pelayanan toko terhadap perilaku impulse buying konsumen Robinson Department Store Semarang. Dengan demikian dapat dlilihat perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagaimana pada tabel 2.1. sebagai berikut:
43
Tabel 12.1. Penelitian Terdahulu Nama dan Tahun Denny Kurniaw an dan Yohanes Sondang Kunto (2013)
Judul Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan
Perbedaan
Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening Studi Kasus Di Matahari Department Store Cabang Supermall Surabaya
Analisis Regresi Berganda
Store Atmosphere dan promosi sebagai variabel bebas dan impulse buying sebagai variabel terikat.
Shopping emotion sebagai variabel intervening sedangkan peneliti tidak menggunaka n variabel intervening.
Cindy Juwita Dessyan a (2013)
Store Atmosphere Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian KonsumenDi Texas Chicken Multimart II Manado
Analisis Regresi Berganda
Store Atmosphere sebagai variabel bebas.
Ni Nyoman Manik Yistiani (2012)
Pengaruh Atmosfer Gerai dan Pelayanan Ritel Terhadap Nilai Hedonik dan Pembelian Impulsif Pelanggan Matahari Department Store Duta Plaza Di Denpasar
Analisis Regresi Berganda
Atmosfer Gerai dan Pelayanan sebagai variabel bebas dan pembelian impulsif sebagai variabel terikat.
Keputusan pembelian konsumen sebagai variabel terikat sedangkan peneliti menggunaka n impulsive buying sebagai variabel terikat. Terdapat 2 variabel bebas yaitu atmosfer gerai dan pelayanan dan variabel terikat yaitu nilai hedonik dan pembelian impulsif.
44
Diah Kenanga Dwirani Herukal piko, Apriatni Endang Prihatini dan Widayan to ((2013)
Pengaruh Kebijakan Harga, Atmosfer Toko dan Pelayanan Toko Terhadap Perilaku Impulse Buying Konsumen Robinson Department Store Semarang
Analisis Regresi Berganda
AtmosferToko, dan Pelayanan Toko sebagai variabel bebas dan Perilaku Impulse Buying Konsumen sebagai variabel terikat.
Peneliti tidak menggunaka n kebijakan harga sebagai variabel bebas.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyamanterhadap keputusan pembelian tidak terencanapadaToko Mint Delta Plaza Surabaya.
45
2.3.
Kerangka Konseptual Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti pengaruh promosi, pelayanan, dan suasana toko yang nyaman secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya. Dengan demikian kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Promosi (X1)
Keputusan Pembelian Tidak Terencana
Pelayanan (X2)
(Y)
Suasana toko yang nyaman (X3)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Keterangan : Pengaruh secara simultan Pengaruh secara parsial
1
46
2.4.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada BAB I, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: 1. Promosi , pelayanan, suasana toko yang nyaman secara simultan berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
tidak
terencanapada Toko Mint Delta Plaza Surabaya. 2. Promosi , pelayanan, suasana toko yang nyamansecara parsial berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
terencanapada Toko Mint Delta Plaza Surabaya.
pembelian
tidak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik/kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono,2011:8)
3.2
Deskripsi Populasi Dan Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi Populasi menurut Sugiyono (2011:80) merupakan
wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang membeli langsung di Toko Mint Delta Plaza Surabaya.
47
48
3.2.2. Sampel Sampel merupakan bagian kecil dari populasi. Tehnik penarikan sampel dengan menggunakan metode non probability sampling, dimana menurut Sugiyono (2009:95) yakni teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan metode accidental sampling. Menurut Sugiyono 2009:81, Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/accidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 100 responden yang ditujukan pada konsumen Toko Mint Delta Plaza Surabaya. 3.3. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel 3.3.2. Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. (Sugiono 2009:38). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
49
a. Variabel independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah promosi(X1), pelayanan (X2), suasana toko yang nyaman(X3). b. Variabel dependen Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah keputusan pembelian tidak terencana (Y) 3.3.3. Definisi Operasional Variabel a. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian tidak terencana (Y) Pembelian tidak terencana adalah kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian secara spontan, tidak terefleksi, terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap suatu produk serta tergoda oleh persuasi dari pemasar. Menurut Beatty dan Ferrel dalam Alvarischa (2012) indikator pembelian tidak terencana diukur berdasarkan:
50
1. Desakan untuk berbelanja : Desakan tiba-tiba tampaknya dipicu oleh konfrontasi visual dengan produk atau iklan-iklan promosi. 2. Emosi positif : Psikonalisis yang menggambarkan kendali hasrat sebagai hal yang dibutuhkan secara sosial yang melahirkan prinsip kepuasan yang mendorong gratifikasi yang segera namun dinyatakan sebagai seorang yang bereaksi pada kecenderungan prinsip kenyataan terhadap kebebasan rasional. 3. Emosi negative : Reaksi atau pun konsekuensi negatif yang diakibatkan dari kurang kendali terhadap hasrat dalam berbelanja. 4. Melihat-lihat took : Sebagian orang menganggap kegiatan belanja dapat menjadi alat untuk menghilangkan stress, dan kepuasan konsumen secara positif berhubungan terhadap dorongan hati untuk membeli atau belanja yang tidak terencanakan. 5. Kesenangan
berbelanja
:
Kesenangan
belanja
merupakan
pandangan bahwa pembelian tidak terencana sebagai sumber kegembiraan
individu.
Hasrat
ini
datang
tiba-tiba
dan
memberikan kesenangan baru yang tiba-tiba. 6. Kecenderungan
pembelian
tidak
terencana
:Tingkat
kecenderungan partisipan berperilaku untuk membeli secara spontan. b. Promosi (X1) Merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk dapat merangsang pembelian produk
51
dengan segera dan atau untuk meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Menurut Kotler dan Keller (2007) indikator promosi penjualan diukur berdasarkan: 1. Diskon : Pengurangan langsung dari harga barang pada pembelian selama suatu periode yang dinyatakan. 2. Kemasan harga khusus atau paket harga : Potongan harga lebih rendah daripada harga biasa kepada konsumen yang diterapkan pada label atau bungkus. 3. Hadiah : Barang yang ditawarkan secara Cuma-Cuma atau gratis atau dengan harga sangat murah sebagai insentif untuk membeli suatu produk. 4. Promosi gabungan : Dua atau lebih merek atau perusahaan yang bekerjasama mengeluarkan kupon, pengembalian uang dan mengadakan kontes untuk meningkatkan daya tarik mereka. 5. Pemajangan di tempat pembelian : Pemajangan di tempat pembelian untuk menarik pembeli. c. Pelayanan (X2) Merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Menurut Kotler&Keller (2009 :560) indikator pelayanan diukur berdasarkan:
52
1. Bukti Fisik, meliputi bagian-bagian pelayanan yang bersifat nyata / langsung seperti penampilan karyawan, fasilitas fisik, peralatan, sarana komunikasi. 2. Kehandalan, yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. 3. Kesigapan / Tanggap, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan konsumen. 4. Jaminan atau Kepastian, mencakup tingkat pengetahuan dan keramah tamahan serta sopan santun yang harus dimiliki karyawan di samping kemampuan mereka dalam menanamkan kepercayaan pada pelanggan. 5. Empati, merupakan perhatian khusus yang diberikan kepada setiap pelanggan secara individu. d. Suasana toko yang nyaman(X3) Menurut Berman dan Evans (2010:545) indikator store atmosphere diukur berdasarkan: 1. Exterior bagian depan toko : Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka ia hendaknya memberikan kesan yang menarik. Dengan mencerminkan kemantapan dan kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan
53
dan goodwill. Disamping itu hendaklah menunjukan spirit perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya. Karena bagian depan dan exterior berfungsi sebagai identifikasi atau tanda pengenal maka sebaiknya dipasang lambang-lambang. 2. General interior : Berbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknya memperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapat di ciptakan misalnya dengan musik yang diperdengarkan kepada konsumen, warna dinding didalam toko yang dibuat semenarik mungkin, aroma/bau dan udara yang segar di dalam toko. e. Store layout (tata letak) Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari peralatan barang dagangan di dalam toko serta fasilitas toko. f. Interior display Sangat menentukan bagi suasana toko karena memberikan informasi kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan dan laba bagi toko. Yang termasuk interior display ialah : poster, tanda petunjuk lokasi, display barang-barang pada hari-hari khusus seperti lebaran dan tahun baru. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian 3.4.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung (dari tangan
54
pertama), contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden, atau data hasil dari wawancara peniliti dengan narasumber. Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada, misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan. Jenis data yang dikemukakan dalam penelitian ini yang mengacu pernyataan di atas bersumber dari: 1. Data primer. Data Primer merupakan data diperoleh langsung dari responden dengan memberikan kuesioner kepada konsumen Toko Mint Dela PlazaSurabaya yang berisi pernyataan konsumen tentang variabelvariabel yang diteliti. 2. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teoriteori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapatkan data sekunder dari buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu, dan internet. 3.4.2. Metode Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara yaitu: 1.
Kuisoner Kuesioner atau daftar pertanyaan adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang disusun oleh peneliti yang berisikan pertanyaan tentang variabel-variabel yang di teliti. Data yang diperoleh adalah berupa
55
jawaban dari responden untuk mendukung penelitian. 2.
Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan bertanya secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait seperti kepada Supervisor Toko Mint Delta Plaza Surabaya. Pengukuran tingkat kepentingan atas unsur promosi, pelayanan,
harga, dan suasana toko yang nyaman terhadap keputusan pembeliantidak terencana dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala pengukuran adalah acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur. Alat ukur tersebut digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:88) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi saseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 1. Untuk jawaban “STS” Sangat Tidak Setuju diberi nilai = 1 2. Untuk jawaban “TS” Tidak Setuju diberi nilai = 2 3. Untuk jawaban “N” Netral diberi nilai = 3 4. Untuk jawaban “S” Setuju = 4 5. Untuk jawaban “SS” Sangat Setuju diberi nilai = 5
56
3.5. Teknik Keabsahan Data 3.5.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:53). Cermat artinya pengukuran tersebut mampu memberikan gambaran yang mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan yang lainnya. Menurut Sugiyono (2011:134) bila koefiesien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butiran instrumen dinyatakan valid. 3.5.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali,2009:85). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing – masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing – masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali, 2009 : 85). Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian
57
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Ghozali, 2009 : 85) : Hasil Alpha Cronbach > 0,60 = reliabel Hasil Alpha Cronbach < 0,60 = tidak reliable 3.6.
Uji Asumsi Klasik
3.6.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011 : 160). Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot. Dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar penambil keputusan (Ghozali, 2011 : 163) : a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuh asumsi normalitas.
b.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
58
3.6.2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau yang tidak heteroskedastisitas (Ghozali, 2011 : 139). Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antar nilai prediksi nilai variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisis yaitu jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik - titik menyebar di atas dan dibawah anga 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139).
59
3.6.3. Uji Multikolinearitas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2011 : 105). Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) Nilai Tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen
lainnya.
Nilai
umum
yang
dipakai
untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) ≥ 10 (Ghozali, 2011 : 105). 3.7. Teknik Analisis Data 3.7.1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi liner berganda mengukur ada atau tidaknya pengaruh promosi (X1), pelayanan (X2), suasana toko yang nyaman (X3), sebagai variabel independent (bebas) terhadap keputusan pembelian tidak terencana(Y) sebagai variabel depedent (terikat). Rumus regresi liner berganda menurut Sugiyono (2011:192) adalah sebagai berikut :
60
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4 Keterangan : Y
: variabel terikat keputusan pembelian tidak terencana
a
: konstanta
b1,b2,b3
: koefiesien regresi variabel bebas 1 sampai 4
X1
: variabel bebas promosi
X2
: variabel bebas pelayanan
X3
: variabel suasana toko yang nyaman
e
: standat eror
3.8. Uji Hipotesis 3.8.1. Koefisien Determinasi (R - square) Pada model linear berganda ini akan dilihat besarnya pengaruh untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2) . Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel independen (bebas). Dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing – masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Banyak peneliti
61
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 (Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2011 : 121). 3.8.2. Pengujian Pengaruh Simultan dengan Uji F Uji F dilakukan untuk menguji kesesuian model regresi linear berganda. Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh simultan antara promosi (X1), pelayanan (X2), suasana toko yang nyaman(X3), terhadap keputusan pembelian tidak terencana (Y). Uji F menurut Sugiyono (2011:192) dapat dibilang dengan rumus sebagai berikut : R2/k
F=
(1-R2) /(N-K-1) Dimana : R
= Koefiesien korelasi ganda
k
= Jumlah variabel independen
n
= Jumlah anggota sampel Kriteria pengujian dengan uji F adalah dengan membandingkan
tingkat signifikansi dari nilai F (α = 0,05) dengan ketentuan : 1. Jika tingkat signifikansi uji F ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara promosi (X1), pelayanan (X2), suasana toko yang nyaman (X3) terhadap keputusan pembelian tidak terencana (Y).
62
2. Jika tingkat signifikan uji F ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara promosi (X1), pelayanan (X2), suasana toko yang nyaman (X3) terhadap keputusan pembelian tidak terencana (Y). 3.8.3. Pengujian Pengaruh Parsial dengan Uji t Uji t dilakukan untuk menguji signifikasi pengaruh parsial antara promosi (X1), pelayanan (X2), suasana toko yang nyaman (X3) terhadap keputusan pembelian tidak terencana (Y). Uji t menurut Sugiyono (2011:194) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
t=
rp√𝑛 − 4 √1 − 𝑟²p Dimana : rp
= Korelasi parsial yang ditemukan
n
= Jumlah sampel
t
= t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel Kriteria pengujian dengan uji t adalah membandingkan tingkat
signifikansi dari nilai t (α = 0,05) dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika tingkat signifikansi uji t ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara promosi (X1), pelayanan (X2), suasana toko yang nyaman (X3), keputusan pembelian tidak terencana (Y).
63
2. Jika tingkat signifikan uji t ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara promosi (X1), pelayanan (X2), suasana toko yang nyaman (X3) terhadap keputusan pembelian tidak terencana (Y).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.
Diskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Obyek Penelitian Toko dengan nama brand Mint adalah sebuah nama merk dagang yang dimiliki oleh PT. Cipta Busana Jaya. Menjual produk baju kantor, formal dan casual dengan nama brand Mint lebih difokuskan pada kaum wanita carier dengan usia remaja maupun dewasa ( ladiswear ). Brand Mint mempunyaiToko yang ada di Surabaya yaitu di Delta Plaza Surabaya dan di beberapa kota di indonesia seperti , Mint Blok M, Mint Plaza Semanggi Jakarta, Mint Atrium Plaza, Mint Mall Citralend Jakarta, Mint Mall Cijantung, Mint MargoCity Depok, Mint Metropolitan Mall, Mint Ekalokasari Plaza, Mint Bandung Indah Plaza, Mint Galeri Yogya, Mint Mall Panakukang Makasar, dan Mint Tunjungan Plaza Surabaya. Dalam pemasarannya perusahaan dengan sistem konsinyasinya mencoba memasarkan produk dengan nama Brand Mint agar dapat sedekat mungkin dengan pasar sasarannya lewat counter-counter yang berada di sebuah departemen store seperti di Matahari Departemen Store dan Sogo Departemen Store di seluruh indonesia. Mint menawarkan produk pakaian kantor dan casual wanita, diantaranya blazer, celana panjang, denim, span, kemeja, dress, accesoris gelang dan, sabuk. Dan bila ada moment tertentu misalnya pada hari raya idul fitri, natal, dan imlek. Mint pun juga menawarkan produk yang di butuhkan konsumen, misalnya Busana
64
65
Muslim Gamis, Tunik, Celana shantung, Kaftan, Selendang, Baju imlek dan baju- baju Natal. Tidak sedikit pesaing yang meniru usaha dan produk sejenis dan juga menetapkan harga yang cenderung lebih murah dari Mint. Namun nama brand akan menjadi kunci pembeda dari satu produsen ke produsen lain, pasar menganggap bahwa disini nama brand menggambarkan seluruh atribut produk perusahaan baik itu dari kualitas bahan, motif serta model ciri khas india melekat kuat pada produk Mint. Walaupun pesaing memberikan harga murah di setiap produk-produknya untuk menyaingi perusahaan dan meraih pasar, itu bukanlah halangan bagi perusahaan apabila nama brand Mint sendiri telah dikenal oleh pasar. Dengan memiliki Toko di Delta Plaza Surabaya, Mint ingin menanamkan dibenak konsumen sebagai tempat belanja yang nyaman. 4.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden Pada penelitian ini Peneliti menyebarkan kuisioner sebayak 100 lembar dan kembali semuanya. Pada bagian ini dideskripsikan mengenai karakteristik responden yang memberikan jawaban kuesioner yang meliputi pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan lama menggunakan baju merek mint.
66
Tabel 24.1. Karakteristik Pendidikan Pendidikan
Frekuensi
Persentase
SD
0
0%
SMP
12
12%
SMU
35
35%
Diploma
18
18%
Sarjana
35
35%
Jumlah
100
100%
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden Tabel diatas menunjukkan karakteristik responden ditinjau dari pendidikan responden yang terdiri atas 100responden. Responden yang berpendidikan SMP berjumlah 12 responden atau 12%, responden yang berpendidikan SMU berjumlah 35 responden atau 35%, responden yang berpendidikan diploma berjulah 18 responden atau 18% dan responden berpendidikan sarjana berjumlah 35 atau 35%. Dan sedangkan responden yang berpendidikan SD berjumlah 0 atau 0%, karena peneliti tidak menemukan responden dengan karakteristik tersebut.
67
Selanjutnya karakteristik tentang pekerjaanresponden ditunjukkan oleh tabel berikut ini. Tabel 34.2. Karakteristik Pendapatan dalam 1 Bulan Pekerjaan
Frekuensi Persentase
Pelajar/ mahasiswa
82
82%
Swasta
16
16%
PNS/ BUMN/ TNI
2
2%
Wiraswasta
0
0%
100
100%
Jumlah
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden Tabel diatas menunjukkan karakteristik responden yang status pekerjaannya sebagai pelajar/mahasiswa berjumlah 82responden atau 82%, responden yang status pekerjaannya sebagai swasta berjumlah 16responden atau 16% dan responden yang pekerjaannya sebagai PNS/ Bumn/ TNI berjumlah 2 responden atau 2%.Dan sedangkan responden yang berstatus pekerjaanya sebagai wiraswasta berjumlah 0responden atau 0%, karena peneliti tidak menemukan responden dengan karakteristik karakteristik tersebut.
68
Selanjutnya karakteristik tentang penghasilan responden yang di tunjukkan oleh tabel berikut ini. Tabel 4.3. Karakteristik Penghasilan Penghasilan
Frekuensi
Persentase
< Rp 2.000.000
76
76%
Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000
21
21%
Rp 2.500.000 – Rp 3.000.000
3
3%
> Rp 3.000.000
0
0%
100
100%
Jumlah
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden Tabel diatas menunjukkan karakteristik responden ditinjau dari penghasilan
yang
terdiri
atas
100responden.
Responden
yang
berpenghasilan kurang dari Rp 2.000.000 berjumlah 76responden atau 76%, responden yang berpenghasilan Rp 2.000.000 sampai Rp 2.500.000 berjumlah 21responden atau 21% dan responden yang berenghasilan Rp 2.500.000
sampai
Rp
3.000.000
berjumlah
3
responden
atau
3%.Sedangkan responden yang berpenghasilan lebih dari Rp 3.000.000 berjumlah 0 responden atau 0%, karena peneliti tidak menemukan responden dengan karakteristik tersebut.
69
karakteristik tentang lama menggunakan baju merek mint responden yang di tunjukkan oleh tabel berikut ini. Tabel 44.4. Karakteristik Lama Menggunakan Baju Merek Mint Frekuensi
Persentase
< 1 tahun
51
51%
1 – 2 tahun
49
49%
2 – 3 tahun
0
3%
3 – 4 tahun
0
0%
> 4 tahun
0
0%
Jumlah
100
100%
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden Tabel diatas menunjukkan karakteristik responden ditinjau dari lama menggunakan baju merek mint yang terdiri atas 100responden. Responden yang menggunakan kurang dari 1 tahun berjumlah 51 responden atau 51% dan responden yang menggunakan 1 sampai 2 berjumlah 49 responden atau 49%. Sedangkan responden yang mengunakan 3 sampai 4 tahun dan lebih dari 4 tahun berjumlah 0 responden atau 0%, karena peneliti tidak menemukan responden dengan karakteristik tersebut.
70
4.1.3. Deskriptis Variabel Penelitian 4.1.3.1.Penilaian Atas Masing – Masing Variabel Pembahasan hasil penyebaran kuisioner dalam penelitian ini dengan mengkategorikan rata-rata jawaban responden atas masingmasing indikator-indikator pertanyaan yang telah diajukan. Untuk menentukan nilai kategori atas masing-masing variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), maka dilakukan dengan cara yang dikemukakan oleh Dajan (2008:13). Rumus untuk mencari interval kelas adalah sebagai berikut: Nilai Interval Kelas =
Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah kelas
Nilai Interval Kelas =
51 0,8 5
Oleh karena itu digunakan sebagai tingkatan penilaian batasan nilai masing-masing kelas kategori yang dikelompokkan sebagai berikut:
71
Tabel 54.5. Kategori Mean Masing-Masing Variabel
INTERVAL
KATEGORI
NILAI
4,20 < a ≤ 5,00
sangat setuju (SS)
5
3,40 < a ≤ 4,20
setuju (S)
4
2,60 < a ≤ 3,40
netral (N)
3
1,80 < a ≤ 2,60
tidak setuju (TS)
2
1,00 < a ≤ 1,80
sangat tidak setuju (STS)
1
4.1.3.2.Deskripsi Variabel Promosi (X1) Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variabel promosi (X1) diperoleh jawaban dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
72
Tabel 64.6. Jawaban Responden Mengenai Variabel Promosi (X1) Descriptive Statistics
N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
x1.1
100
2.00
5.00
3.8600
.66697
x1.2
100
3.00
5.00
4.0000
.56854
x1.3
100
2.00
5.00
3.7800
.61266
x1.4
100
2.00
5.00
3.9400
.61661
x1.5
100
2.00
5.00
3.8400
.76171
Valid N
100
(listwise) Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban keseluruhan responden berada pada interval 3,40< a ≤ 4,20, berarti responden setuju atas pernyataan yang diajukan mengenai variabel promosi (X1).
4.1.3.3.Deskripsi Variabel Pelayanan (X2) Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variabel pelayanan (X2) diperoleh jawaban dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
73
Tabel 74.7. Jawaban Responden Mengenai Variabel Pelayanan (X2) Descriptive Statistics Std. N
Minimum Maximum
Mean
Deviation
x2.1
100
2.00
5.00
3.6800
.83943
x2.2
100
2.00
5.00
3.8600
.69660
x2.3
100
2.00
5.00
3.8400
.61496
x2.4
100
2.00
5.00
3.7400
.66088
x2.5
100
2.00
5.00
3.5800
.72725
Valid N
100
(listwise) Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden secara keseluruhan berada pada interval3,40< a ≤ 4,20 berarti responden setuju atas pernyataan yang diajukan mengenai variabel pelayanan.
4.1.3.4. Deskripsi Variabel Suasana Toko Yang Nyaman (X3) Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variabel suasana toko yang nyaman (X3) diperoleh jawaban dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
74
Tabel 84.8. Jawaban Responden Mengenai Variabel Suasana Toko Yang Nyaman (X3) Descriptive Statistics Std. N
Minimum Maximum
Mean
Deviation
x3.1
100
2.00
5.00
3.7200
.77954
x3.2
100
2.00
5.00
3.3800
.96169
x3.3
100
2.00
5.00
3.6600
.84351
x3.4
100
2.00
5.00
3.7000
.92660
Valid N
100
(listwise) Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata–rata jawaban respondenpernyataan pertama, ketiga dan ke empat berada pada interval 3,40< a ≤ 4,20, berarti responden setuju atas pernyataan yang diajukan mengenai variable suasana toko yang nyaman. Jawaban responden pernyataan kedua berada pada interval 2,60 < a ≤ 3,40, berarti responden netral atas pernyataan yang diajukan mengenai variabel suasana toko yang nyaman. 4.1.3.5.Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Y) Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variable keputusan pembelian tidak terencana (Y) diperoleh jawaban dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
75
Tabel 94.9. Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian Tidak Terencana(Y) Descriptive Statistics Std. N
Minimum Maximum
Mean
Deviation
y1
100
3.00
5.00
4.0500
.62563
y2
100
2.00
5.00
3.9200
.69165
y3
100
3.00
5.00
3.8800
.67090
y4
100
2.00
5.00
3.7000
.73168
y5
100
2.00
5.00
3.8400
.61496
y6
100
2.00
5.00
3.5200
.78470
Valid N
100
(listwise) Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden secara keseluruhan berada pada interval 3,40< a ≤ 4,20 berarti responden setuju atas pernyataan yang diajukan mengenai variabel keputusan pembelian tidak terencana.
76
4.2.
Analisis Data
4.2.1. Uji Instrumen 4.2.1.1.Hasil Pengujian Validitas Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang akan diteliti secara tepat.Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis product momen correlation dari pearson. Variabel dinyatakan valid dapat diketahui dari signifikansi dari hasil perhitungan korelasi lebih kecil dari 0,05. Variabel juga dapat dinyatakan valid jika rhitung positif, serta rhitung>rtabel (Santoso, 2005: 277). Hasil pengujian validitas terhadap variabel promosi (X1) dapat dilihat sebagai berikut : Tabel104.10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Promosi (X1) Pernyataan
Koef. Korelasi
Sig
Keterangan
1
0,667
0,000
Valid
2
0,592
0,000
Valid
3
0,511
0,000
Valid
4
0,727
0,000
Valid
5
0,654
0,000
Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel promosi yangtingkat signifikansinya 0,000 atau < 0,05 dan tingkat
77
korelasi > 0,4 maka hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel promosi adalah valid. Hasil pengujian validitas terhadap variabel pelayanan (X2) dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 114.11. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelayanan (X2) Pernyataan
Koef. Korelasi
Sig
Keterangan
1
0,579
0,000
Valid
2
0,520
0,000
Valid
3
0,697
0,000
Valid
4
0,760
0,000
Valid
5
0,769
0,000
Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel pelayanan yangtingkat signifikansinya 0,000 atau <0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel pelayanan adalah valid. Hasil pengujian validitas terhadap variable suasana toko yang nyaman (X3) dapat dilihat sebagai berikut:
78
Tabel 124.12. Hasil Pengujian Validitas Variabel Suasana Toko Yang Nyaman (X3) Pernyataan
Koef. Korelasi
Sig
Keterangan
1
0,860
0,000
Valid
2
0,861
0,000
Valid
3
0,868
0,000
Valid
4
0,891
0,000
Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel suasana toko yang nyaman yangtingkat signifikansinya 0,000 atau <0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variable suasana toko yang nyaman adalah valid.
79
Hasil pengujian validitas terhadap variabel keputusan pembelian tidak terencana (Y) dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 134.13. Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Y) Pernyataan
Koef. Korelasi
Sig
Keterangan
1
0,549
0,000
Valid
2
0,704
0,000
Valid
3
0,736
0,000
Valid
4
0,775
0,000
Valid
5
0,485
0,000
Valid
6
0,599
0,000
Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel keputusan pembelian tidak terencana yangtingkat signifikansinya 0,000 atau < 0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel keputusan pembelian tidak terencana adalah valid. 4.2.1.2.Hasil Pengujian Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel (handal) jika jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengertian lain adalah apakah seluruh pernyataan layak untuk digunakan. Dengan kata lain, reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian, dan keakuratan yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur penelitian. Analisis
80
reliabilitas item bertujuan untuk menguji konsistensi item–item pertanyaan dalam mengungkap indikator penelitian. Alat ukur yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Alat ukur yang reliable (dapat dipercaya) akan menghasilkan data yang juga dapat dipercaya (Rangkuti, 2008: 76). Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien alfa atau cronbach’s alpha (Sugiono dan Wibowo, 2008: 227). Item pengukuran dikatakan reliable jika memiliki koefisien alfa lebih besar dari 0,6 (Malhotra, 2005: 282). Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel promosi (X1), pelayanan (X2) dan suasana toko yang nyaman (X3)terhadap keputusan pembelian tidak terencana (Y)dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 144.14. Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach's
Reliabilitas
alpha
minimum
Variabel
Keterangan
Promosi(X1)
0,748
0,600
Reliabel
Pelayanan (X2)
0,761
0,600
Reliabel
Suasana toko yang nyaman
0,834
0,600
Reliabel
0,758
0,600
Reliabel
(X3) Keputusan
pembelian
tidak
terencana (Y) Sumber: Hasil Pengujian Reliabilitas
81
Dari hasil pengujian reliabilitas, dapat diperoleh hasil bahwa nilai koefisien alfa atau Cronbach’s Alpha untuk semua variabel adalah >0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel telah reliabel. 4.2.2. Uji Model 4.2.2.1.Hasil Pengujian Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat yaitu keputusan pembelian tidak terencanadan variabel bebas yaitu promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyaman, mempunyai distribusi normal ataukah tidak.Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Gambar 24.1 Normalitas
Keputusan pembelian tidak terencana
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
82
Dasar
pengambilan
(Ghozali, 2011) adalah jika
keputusan data
untuk
menyebar
uji
normalitas adalah
disekitar
garis
garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika
data
menyebar
jauh
dari
diagonal atau
tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Jadi dapat disimpulkan regresi ini memiliki distribusi normal. 4.2.2.2.Hasil Pengujian Multikolinearitas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen/bebas.Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.Gejala multikolinieritas yang cukup tinggi dapat menyebabkan standar kesalahan dari koefisien regresi masing-masing variabel bebas menjadi sangat tinggi.
83
Tabel 154.15. Hasil uji multikolinearitas Coefficientsa Standardiz ed Unstandardized
Coefficien
Coefficients
ts
Collinearity Statistics
Std. Model
B
Error
Toleranc Beta
t
Sig.
e
VIF
1 (Constant)
.640
.369
1.736
.086
Promosi
.398
.088
.367 4.526
.000
.872
1.146
Pelayanan
.306
.078
.323 3.940
.000
.854
1.171
Suasana toko
.134
.046
.232 2.917
.004
.908
1.101
yang nyaman a. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana Sumber: Hasil Olah Data SPSS Suatu variabel dikatakan bebas dari multikolinearitas jika VIF < 10 dan angka tolerance > 0,01. Dari tabel diatas Dapat diketahui bahwa variabel promosi (X1) sebesar 1,146< 10 dan memiliki tolerance 0,872> 0,01, variabel pelayanan(X2) sebesar 1,171< 10 dan memiliki tolerance 0.854> 0,01 dan variabel suasana toko yang nyaman (X3) sebesar 1,101<
84
10 dan memiliki tolerance 0,908> 0,01, sehingga dapat dikatakan regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas. 4.2.2.3.Hasil Pengujian Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitasini bertujuan untuk apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas yang merupakan model regresi yang baik (Ghozali, 2011:125) Gambar 34.2 Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
85
Bila terjadi gejala heteroskedastisitas akan menimbulkan akibat varians koefisien regresi menjadi minimum dan confidence interval melebar
sehingga
uji
signifikansi
statistik
tidak
valid
lagi.
Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di‐studentized. Apabila ada pola tertentu, seperti titik‐titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian (menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Apabila pola yang jelas, serta titik–titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehingga dari gambar diatas dapat disimpulkan model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.2.2.4.Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Untuk menguji pengaruh beberapa variableindependent atau variabel bebas yang terdiri dari variabel promosi (X1), pelayanan (X2) dan suasana toko yang nyaman (X3) terhadap variable dependent atau variabel terikat yaitu variable keputusan pembelian tidak terencana (Y), maka digunakan analisa regresi linier berganda.
86
Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
.640
.369
Promosi
.398
.088
Pelayanan
.306
suasana toko yang nyaman
.134
Beta
T
Sig.
1.736
.086
.367
4.526
.000
.078
.323
3.940
.000
.046
.232
2.917
.004
a. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana
Dimana dari hasil pengujian regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan progam SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 17.0 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,640+ 0,398X1+ 0,306X2+ 0,134X3 +ei Keterangan : Y
= keputusan pembelian tidak terencana
0,640
= konstanta
(0,398; 0,306; 0,134)
= nilai koefisien masing – masing variabel bebas
X1
= promosi
X2
= pelayanan
X3
= suasana toko yang nyaman
ei
= nilai kesalahan
87
Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dari perhitungan diatas maka dapat dijelaskan pengaruh antara variabel kualitas promosi(X1), pelayanan (X2) dan suasana toko yang nyaman (X3) terhadap variabel keputusan pembelian tidak terencana (Y). Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut: a. Nilai Konstanta = 0,640 Nilai konstanta 0,640 menunjukkan bahwa apabila variabel X1, X2 danX3dalam kondisi tetap atau konstan, maka keputusan pembelian tidak terencana (Y) sebesar 0,640 satuan, yang berarti bahwa tanpa adanya variabel bebas yaitu promosi (X1), pelayanan (X2) dan suasana toko yang nyaman (X3), maka keputusan pembelian tidak terencana (Y) akan tetap sebesar 0,640. b. Nilai b1= 0,398 Nilai b1menunjukkan nilai 0,398 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel promosi(X1) dengan variabel keputusan pembelian tidak terencana (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi peningkatan atau kenaikan
pada
variabel
promosi
(X1)
dengan
asumsi
bahwa
variablepelayanan (X2) dan suasana toko yang nyaman (X3)dalam kondisi tetap atau konstan, maka keputusan pembelian tidak terencana (Y) akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.
88
c. Nilai b2= 0,306 Nilai b2menunjukkan nilai 0,306 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel pelayanan(X2) dengan variable keputusan pembelian tidak terencana (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi peningkatan atau kenaikan
pada
variabel
pelayanan
(X2)
dengan
asumsi
bahwa
variablepromosi (X1)dan suasana toko yang nyaman (X3)dalam kondisi tetap atau konstan, maka keputusan pembelian tidak terencana(Y) akan mengalami peningkatan dan sebaliknya. d. Nilai b3= 0,134 Nilai b3menunjukkan nilai 0,124 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel suasana toko yang nyaman(X3) dengan variable keputusan pembelian tidak terencana (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi peningkatan atau kenaikan pada variabel suasana toko yang nyaman (X3) dengan asumsi bahwa variabelpromosi (X1) danpelayanan (X2)dalam kondisi tetap atau konstan, maka keputusan pembelian tidak terencana(Y) akan mengalami peningkatan dan sebaliknya. 4.2.2.5.Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Berganda (R2) Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable promosi (X1), pelayanan (X2) dan suasana toko yang nyaman (X3),secara bersama–sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian tidak terencana (Y) dapat
89
diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda (R2) yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 164.17. Koefisien Determinasi Berganda (R2) Model Summaryb
Model
R
1
.670a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
Watson
.449
.431
.33387
1.821
a. Predictors: (Constant), suasana toko yang nyaman, promosi, pelayanan b. Dependent Variable:keputusan pembelian tidak terencana Sumber: Hasil Olah Data SPSS Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah kuat karena R = 0,670> 0,5. Sedangkan R Square sebesar 0,449 berarti 44,9% variasi perubahan dari keputusan pembelian tidak terencana(Y)
disebabkan oleh faktor
promosi(X1), pelayanan(X2) dansuasana toko yang nyaman (X3), sedangkan sisanya sebesar 55,1% variasi atau perubahankeputusan pembelian tidak terencana disebabkan oleh variable–variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
90
4.3.
Hasil Pengujian Hipotesis
4.3.1. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Pembuktian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji F untuk menguji pengaruh secara simultan atau bersama-sama yaitu pengaruh variabel bebas yang terdiri daripromosi(X1), pelayanan (X2) dansuasana toko yang nyaman (X3)secara bersama-sama (simultan) terhadap variablekeputusan pembelian tidak terencana(Y), maka digunakan uji F. Berdasarkan uji F sesuai dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 174.18. Hasil Analisa Uji F (ANOVA ) Sum of Model 1
Squares Regression
df
Mean Square
8.710
3
2.903
Residual
10.701
96
.111
Total
19.411
99
F 26.046
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant),suasana toko yang nyaman, promosi, pelayanan b. Dependent Variable:keputusan pembelian tidak terencana Sumber : Hasil Olah Data SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 26,046 dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Selanjutnya untuk jumlah sampel sebanyak 100 sampel dan3 variabel bebasyang diteliti, maka dapat diketahui bahwa besarnya Ftabel adalah sebesar 2,699.
91
Selanjunya nilai Fhitung dan Ftabel yang diperoleh, diplotkan kedalam kurva penerimaan dan penolakan Ho berikut ini: Gambar 44.3 Kurva Distribusi Uji F
Daerah tolak Ho
Daerah terima Ho HoFtabe l
Ho diterima bila Fhitung< Ftabel Ho ditolak bila Fhitung ≥ Ftabel
26,046
2,699 3,
Karena Fhitung> Ftabel yaitu 26,046>2,699 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyaman berpengaruh secara simultan atau bersama – sama terhadap keputusan pembelian tidak terencana.
4.3.2. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Untuk mengetahui atau menguji salah satu variabel bebas yang terdiri dari promosi(X1),pelayanan (X2) dan suasana toko yang nyaman(X3) mempunyai pengaruh secara parsial atau individu terhadap variabelkeputusan pembelian tidak direncana(Y), maka digunakan uji t.
92
Berdasarkan uji t sesuai dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 184.19. Hasil AnalisaUji t Coefficientsa Standardiz ed Unstandardized Coefficien Coefficients
Collinearity
ts
Statistics
Std. Model
B
Error
1 (Constant)
.640
.369
Promosi
.398
.088
Pelayanan
.306
Suasana toko
.134
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
1.736
.086
.367
4.526
.000
.872
1.146
.078
.323
3.940
.000
.854
1.171
.046
.232
2.917
.004
.908
1.101
yang nyaman a. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana Sumber : Hasil Olah Data SPSS
93
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pengaruh Variabel Promosi (X1) Terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana(Y) Ho: bi = 0 (variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung) Hi: bi tergantung) α = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (100 - 3 - 1) = 96 ttabel = 1,985 thitung = 4,526 Gambar54.4 Kurva Distribusi Uji t Pengaruh Promosi (X1) Terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Y)
Daerah terima
Daerah tolak Ho ttabel -1,985
Ho diterima dan Hi ditolak bila thitung < ttabel Ho ditolak dan Hi diterima bila thitung ≥ ttabel
Daerah tolak HoFhitung
ttabel 1,985
thitung 4,526
94
Karena thitung> ttabel yaitu 4,526>1,985 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,000< 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, maka variabel promosi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian tidak terencana. b. Pengaruh Variabel Pelayanan (X2) Terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana(Y) Ho :bi = 0 (variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung) Hi : bi ≠ 0 (variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung) α = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (100 - 3 - 1) = 96 ttabel = 1,985 thitung = 3,940 Gambar 64.5 Kurva Distribusi Uji t Pengaruh Pelayanan(X2) Terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Y)
Daerah tolak Ho
Daerah terima Ho
ttabel -1,985 Ho diterima dan Hi ditolak bila thitung < ttabel Ho ditolak dan Hi diterima bila thitung ≥ ttabel
Daerah tolak Ho
ttabel 1,985
thitung 3,940
95
Karena thitung> ttabel yaitu 3,904>1,985 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,000< 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, maka variabel pelayanan (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian tidak terencana. c.
Pengaruh Variabel Suasana Toko Yang Nyaman (X3) Terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana(Y) Ho:bi = 0 (variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung ) Hi: bi α = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (100 - 3 - 1) = 96 ttabel
= 1,985
thitung
= 2,917 Gambar 74.6
Kurva Distribusi Uji t Pengaruh Suasana Toko Yang Nyaman(X3) Terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana(Y)
Daerah tolak Ho
Daerah terima Ho
ttabel -1,985 Ho diterima dan Hi ditolak bila thitung < ttabel Ho ditolak dan Hi diterima bila thitung ≥ ttabel
Daerah tolak Ho
ttabel 1,985
thitung 2,957
96
Karena thitung> ttabel yaitu 2,957>1,985 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,004 yang < 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, maka variabel suasana toko yang nyaman (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian tidak terencana (Y).
4.4.
Pembahasan Berdasarkan R square sebesar 0,449 berarti 44,9% variasi perubahan dari keputusan pembelian tidak terencana (Y) disebabkan oleh variabel promosi(X1), pelayanan (X2) dan suasana toko yang nyaman (X3). Sedangkan sisanya sebesar 55,1% variasi atau keputusan pembelian tidak terencanadisebabkan oleh variable–variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji F diketahui nilai F hitung (26,046) > F tabel (2,699) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 atau 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel promosi (X1),pelayanan (X2)dan suasana toko yang nyaman(X3)secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian tidak terencana(Y). sehingga hipotesis yang pertama yang menyatakan “Promosi,pelayanan, suasana toko yang nyaman secara simultan berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian tidak terencanapada Toko Mint Delta Plaza Surabaya” dapat dibuktikan.
97
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel promosi(X1) diketahui nilai t hitung (4,526) < t tabel (1,985) dengan tingkat signifikansi 0,000> 0,05 atau 5%. Variabel pelayanan (X2) diketahui tingkat t hitung (3,940) < t tabel (1,985) dengan tingkat signifikansi 0,000>0,05 atau 5%. Dan variabel suasana toko yang nyaman(X3) diketahui t hitung (2,957) > t table (1,985) dengan tingkat signifikansi 0,000< 0,05 atau 5%. Dari uji t tersebut menunjukkan bahwa variabel promosi (X1),pelayanan (X2) dan suasana toko yang nyaman(X3)secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian tidak terencana(Y).
Sehingga
dapat
disimpulkan
hipotesis
kedua
yang
menyatakan, “Promosi,pelayanan, suasana toko yang nyamansecara parsial berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya” dapat dibuktikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari penelitian yang berjudul pengaruh promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyaman terhadap keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyaman mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian tidak terencana. 2. Berdasarkan hasil uji F, promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyaman mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian tidak terencana. 3. Berdasarkan hasil uji t, promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyaman mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian tidak terencana. 5.2. SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Diketahui bahwa strategi promosi dapat meningkatkan keputusan pembelian tidak terencana, sehingga manager toko harus lebih meningkatkan kegiatan promosi, misalnya saat weekend mempunyai promosi yang berbeda dari hari biasanya.
98
99
2. Pelayanan dan suasana toko yang nyaman dapat meningkatkan keputusan
pembelian
tidak
terencana,
sehingga
perlunya
meningkatkan pelayanan dan sekaligus menciptakan suasana toko yang nyaman bagi konsumennya demi meningkatkan keputusan pembelian tidak terencana. 3. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya dapat mempertimbangkan untuk menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian tidak terencana.
DAFTAR PUSTAKA Alvarischa, Frisna Litantic. 2012, pengaruh store atmosphere, dan pelayanan terhadap pembelian tidak terencana pada Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya, Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya.
Amiri, F., Jasour, J., Shirpour, M., & Alizadeh, T. (2012). Evaluation of Effective Fashionism Involvement Factors Effects on Impulse Buying of Customers and Condition of Interrelation between These Factors. J. Basic. Appl. Sci. Res., 2(9)9413-9419.
Ballantine, P. W., Jack, R., and Parsons, A. G. 2010. Atmospheric cues and their effect on the hedonic retail experience, International Journal of Retail and Distribution Management Vol. 38 No. 8, pp. 641-653.
Berman, B. Dan Evans, J.R. 2010, Retail Managemen a strategik approach, Prentice Hall, United States of America,
Berman,
B.
DanEvans,
J.R.
2010,
Retail
Management
a
strategic
approach,Prentice Hall, Unites States of America,
Brian Permana Putra.2014, ANALISIS PENGARUH PROMOSI, EMOSIPOSITIF DAN STORE ENVIRONMENTTERHADAP PERILAKU IMPULSE BUYING (Studi
Kasus
Pada
Semarang)FAKULTAS
Pelanggan
Swalayan
EKONOMIKA
DAN
Tong
Hien
Drs. Danang Sunyoto. 2014. Cetakan Kedua, (Tjiptono, 2005: 70)
100
Kota
BISNISUNIVERSITAS
DIPONEGOROSEMARANG. Hal 24-30.
Foster, Bob. 2008, Manajemen Ritel, Alfabeta, Bandung.
di
Ghozali,Imam.2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan Pertama, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.
Jhamb, D. & Kiran, R. (2011). Organized retail in India - Drivers facilitator and SWOT analysis. Asian journal of management research, 264.
Jofreh, M. 2012. An investigation of business activities in Iran retailing industry. Research Journal of Applied Sciences. Engineering and Technology, 6(5), 858-861.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid 1, dialihbahasakan oleh Benjamin Molan, PT Indeks, Jakarta. Kotler, Philipdan Keller 2009, ManajemenPemasaranEdisi 12 jilid 1. PT. Indeks: Jakarta
Kotler, Philipdan Keller.2009.ManajemenPemasaranEdisi 12 Jilid 1. PT.Indes: Jakarta
Kumar, P. (2013). Organized retail sector: Future, chalengges and opportunities in India.International Journal of Computing and Business Research. (IJCBR) ISSN (Online) : 2229-6166.
Levy, M. Phd.,danWeitz, B.A.2007.Retail Management 6 th, Boston: Mc. Graw Hill.
Levy,M, Phd.,danWeitz, B.A. 2007, Retail Manajement 6th, Boston: Mc. GrawHill.
Lin, R-H; C-L Chuang; F-C Tien dan HL Tian, 2012,The Relationship Analysis Between Impulse Buying and Regret for Impulse Buying Later, Business and Information, Juli: B473-B494
101
Ma’rufHendri.2005. PemasaranRitel. PT. GramediaPustakaUtama
Meniawy, A. M. E. (2012). Personal characteristics and situational influences affecting consumers adoption of impulse buying behavior. International conference on business and economic research. Retrieved October 1, 2013, from http://www.internationalconference.com.my
Ninuk Muljani. 2014. ,EVALUASI FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL PADA PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIFVol. 12 No. 3. Fakultas Bisnis Unika Widya Mandala Media Mahardhika : Surabaya
Park, Jihye dan Sharon J. Lennon. 2006. Psychological and Environmental Antencendents of Impulse Buying Tendency in The Multichannel Shopping Context. Journal of Consumer Marketing, 23(2): 58-68
Pattipeilohy, V.R., Rofiaty.,& Idrus M.S. (2013). The Influence of the availability of Money and Time, Fashion Involvement, Hedonic Consumption Tendency and Positive Emotions towards Impulse Buying Behavior in Ambon City (Study on Purchasing Products Fashion Apparel). International Journal of Business and Behavioral Sciences Vol. 3, No.8; August 2013.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif. Jakarta Soars, B. 2009. Driving sales through shopper’s sense of sound, sight, smell, and touch, International Journal of Retail and Distribution Management, Vol. 37 No.3, pp. 286-298.
Sopiah dan Syihabudhin. 2008, Bisnis Ritel, C.V Andi Offset, Yogyakarta
Sugiyono, 2011,Statistik untuk Penelitian, Alphabeta, Bandung.
102
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2011, Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran, Ghalia Indonesia, Bogor.
Sumarwan, Ujang. 2011, Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran, Ghalia Indonesia, Bogor.
Thompson, M. 2011, Chinese hedonic values and the Chinese classical virtues: managing the tension, Journal of Management Development, Vol. 30 Iss: 7 pp. 709 – 723
Utami, Christina Widhya. 2010, Manajemen Ritel, Salemba Empat, Jakarta.
Yistiani, N. 2012, Pengaruh Atmosfer Gerai dan Pelayanan Ritel Terhadap Nilai Hedonik dan Pembelian Tidak Terencana Pelanggan Matahari Department Store Duta Plaza di Denpasar, Universitas Udayana, Denpasar
103
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Selamat pagi/ siang/ sore. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang produk baju dari merk Mint. Saya mengucapkan terimakasih kepada Saudara karena telah memberikan waktu luangnya untuk membantu penelitian ini. Identitas Responden 1. Nama
:
2. Jenis kelamin
:
3. Telp/HP
:
4.
:
Email
5. Alamat
:
6. Berapa usia anda
:
7. Pendidikan
: ( lingkari jawaban anda )
tahun
a. SD / Sederajat b. SMP / Sederajat c. SMU / Sederajat d. Akademia / Diploma e. Sarjana 8. Pekerjaan
:( lingkari jawaban anda )
a. Pelajar / Mahasiswa b. Pegawai Swasta c. Pegawai PNS / BUMN / TNI d. Wiraswasta e. Lain-lain : 9. Penghasilan dalam 1 bulan: ( lingkari jawaban anda ) a. ≤ Rp 2.000.000,b. Rp 2.000.001,- s/d Rp 2.500.000,c. Rp 2.500.001,- s/d Rp 3.000.000,d. ≥ Rp 3.000.001,-
10. Sudah berapa lama menggunakan produk baju dari merk Mint : ( lingkari jawaban anda ) a. ≤ 1 tahun b. ≥ 1 tahun s/d ≤ 2 tahun c. ≥ 2 tahun s/d ≤ 3 tahun d. ≥ 3 tahun s/d ≤ 4 tahun e. ≥ 4 tahun
PETUNJUK PENGISIAN Isilah pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan pengalaman dan apa yang saudara rasakan selama menggunakan produk baju dari merk Mint dengan memberi tanda (X) pada kolom yang telah disediakan. Dimana saudara memberikan nilai (skor 1 – 5) terhadap pernyataan yang diajukan. Keterangan kuesioner: 1) STS = Sangat tidak setuju, skor nilai 1 2) TS = Tidak setuju, skor nilai 2 3) N = Netral, skor nilai 3 4) S = Setuju, skor nilai 4 5) SS = Sangat Setuju, skor nilai 5
1. PROMOSI SKOR NO
1
2
PERNYATAAN
STS
Produk Mint di Delta Plaza Surabaya sering melakukan diskon. Kemasan harga paket Produk Mint lebih murah dari pada harga biasa / eceran. Produk Mint sering memberikan hadiah
3
sebagai insentif kepada konsumen. Produk Mint sering melakukan promosi
4
gabungan untuk meningatkan daya tarik pembelian. Produk Mint melakukan pemajangan / display
5
di
tempat
konsumen.
pembelian
untuk
menarik
TS
N
S
SS
2. PELAYANAN SKOR NO
PERNYATAAN STS Produk Mint memberikan bukti fisik yang
1
nyata
kepada
konsumen,
misalnya
penampilan SPG yang rapi dan bersih pada saat melayani konsumen.
2
Produk Mint memiliki kehandalan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. SPG Mint memiliki kesigapan / tanggap
3
dalam melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen. Produk Mint memiliki jaminan dalam
4
menanamkan
kepercayaan
kepada
konsumen. 5
Produk Mint memiliki empati / perhatian khusus kepada pelanggan secara individu.
TS
N
S
SS
3. SUASANA TOKO YANG NYAMAN SKOR NO
PERNYATAAN STS Exterior Toko Mint Delta Plaza Surabaya
1
memberikan kesan yang menarik kepada konsumen. General interior Toko Mint, seperti musik
2
yang diperdengarkan, warna dinding toko dibuat semenarik mungkin untuk menarik konsumen. Store layout / tata letak Toko Mint
3
menentukan lokasi tertentu untuk mengatur peralatan produk di dalam toko serta fasilitas toko. Interior Display, seperti poster dan display produk sangat menentukan suasana toko
4
dan
memberikan
informasi
kepada
konsumen, dengan tujuan meningkatkan penjualan.
TS
N
S
SS
4. KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA SKOR NO
PERNYATAAN STS Desakan untuk berbelanja secara tiba-tiba
1
dipicu oleh visual produk atau iklan-iklan promosi
produk
Mint
mempengaruhi
keputusan pembelian tidak terencana. Emosi
positif
mendorong 2
/
kendali
untuk
hasrat
berbelanja
yang sangat
mempengaruhi keputusan pembelian tidak terencana
Emosi negatif / kurang kendali terhadap 3
hasrat berbelanja mempengaruhi keputusan pembelian tidak terencana. Melihat-lihat
4
terhadap
toko
keputusan
juga
berpengaruh
pembelian
tidak
terencana. Kesenangan 5
berbelanja
sangat
mempengaruhi keputusan pembelian tidak terencana. Kecenderungan pembeliaan tidak terencana
6
/ secara spontan sangat mempengaruhi keputusan pembelian tidak terencana.
TS
N
S
SS
目 ”︺““”り
口 “¨ 目 “卜 “﹁ 目 ”ト
¨目[0目〓 0日 o﹄ , 目“目 ヽ ヨ一Φ∽﹄0﹄
¨目] 目●一0﹄ ヽ口”﹄“∽ ´目議や〓︼ω﹄ 〓5﹂
︼ ∽L︼ ∝ヨ ∽ Zく 0 〓 ︼ 饉巨 ︼ 鍵 くだくOC くトロ ∝ =“
︼∽”〓 ョ ∽目 〇︼ 百 ﹄0一“〓
lJJ≧ Lヽ
︺ Sヽ ヽ
竃ヽ
ヽミ
、 ミ
ヽ 3 ヾ ヽ ︶
り
ヽ こミ
ゝ罵 ミ
”¨∞目”卜\︼ ﹄”〓 ︻
颯一O X
翡 6\ 」 F' ■.`基
卜、 、
は
6
ヽ`
、
. OZ
`ヽ 安
≪ η ミ ヽ 電
翁\
α
TABULASI
Suasana Toko Yang Nyaman
Keputusan pemblian tidak terencana impulsive buying Y pernyataan No total mean 1 2 3 4 5 6 1 4 3 4 4 4 3 22 3,67 2 4 4 5 4 4 3 24 4,00 3 4 4 4 4 4 4 24 4,00 4 4 3 5 4 4 4 24 4,00 5 4 4 4 3 4 3 22 3,67 6 4 4 4 4 3 3 22 3,67 7 5 3 4 3 4 3 22 3,67 8 4 4 3 4 4 5 24 4,00 9 4 4 4 4 3 4 23 3,83 10 3 3 3 3 3 3 18 3,00 11 4 3 3 3 4 3 20 3,33 12 5 4 4 5 4 4 26 4,33 13 5 5 5 5 3 3 26 4,33 14 4 5 5 5 5 5 29 4,83 15 3 3 3 3 4 3 19 3,17 16 3 5 5 5 5 4 27 4,50 17 4 4 4 4 3 4 23 3,83 18 4 4 4 4 3 4 23 3,83 19 4 4 4 4 3 4 23 3,83 20 4 3 4 4 4 4 23 3,83 21 4 4 4 3 4 3 22 3,67 22 5 4 4 4 5 3 25 4,17 23 3 4 4 4 4 5 24 4,00 24 4 4 4 4 4 3 23 3,83 25 3 4 3 4 4 2 20 3,33 26 4 4 4 3 4 3 22 3,67 27 4 4 4 4 4 3 23 3,83 28 4 4 4 3 4 3 22 3,67 29 4 3 3 3 4 3 20 3,33 30 4 2 4 4 4 2 20 3,33 31 5 5 5 5 5 5 30 5,00 32 5 5 5 3 3 3 24 4,00 33 5 5 4 4 4 4 26 4,33 34 3 3 3 3 4 3 19 3,17 35 3 3 3 3 4 3 19 3,17 36 4 5 4 3 4 4 24 4,00 37 4 4 3 2 3 4 20 3,33 38 5 4 5 5 4 4 27 4,50 39 4 4 4 4 4 4 24 4,00 40 5 4 4 4 4 4 25 4,17 41 4 3 3 3 4 3 20 3,33 42 4 4 3 3 2 3 19 3,17 43 3 4 4 3 3 3 20 3,33 44 5 4 4 3 4 3 23 3,83 45 4 4 3 3 4 3 21 3,50
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4
5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 5 5 5 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4
5 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 3 3 4 3 5 4 4 3 3 4 4 3
4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 5 5 5 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 3 4 3 3 3 2 5 4 4 3 3 3 3 3
4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 5 4 5 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4
2 4 5 4 5 3 3 4 4 3 3 3 5 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3 2 3 3 3 3 2 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
25 21 26 23 26 22 24 24 21 22 22 22 24 23 18 20 26 26 29 19 27 23 23 23 23 22 25 24 23 20 22 23 22 20 20 30 24 26 19 19 24 20 27 24 25 20 19 20 23 21
4,17 3,50 4,33 3,83 4,33 96 3,67 97 4,00 98 4,00 99 3,50 100 3,67 3,67 3,67 4,00 3,83 3,00 3,33 4,33 4,33 4,83 3,17 4,50 3,83 3,83 3,83 3,83 3,67 4,17 4,00 3,83 3,33 3,67 3,83 3,67 3,33 3,33 5,00 4,00 4,33 3,17 3,17 4,00 3,33 4,50 4,00 4,17 3,33 3,17 3,33 3,83 3,50
5 4 4 4 4
5 4 5 4 4
5 3 3 4 4
4 3 5 3 4
4 3 4 4 5
2 4 5 4 5
25 21 26 23 26
4,17 3,50 4,33 3,83 4,33
RESPONDEN pendidikan No. SD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
SMP
SMU
Diploma Sarjana 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 100
12
1 1 1 1 1 1 1 35
18
35
116
OUTPUT SPSS
Descriptives Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
x1.1
100
2.00
5.00
3.8600
.66697
x1.2
100
3.00
5.00
4.0000
.56854
x1.3
100
2.00
5.00
3.7800
.61266
x1.4
100
2.00
5.00
3.9400
.61661
x1.5
100
2.00
5.00
3.8400
.76171
Valid N (listwise)
100
117
Correlations Correlations promosi promosi
x1.1
x1.3
x1.4
x1.5
.727**
.654**
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
.667**
1
.320**
.319**
.274**
.194
.001
.001
.006
.053
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
100
100
100
100
.592**
.320**
1
.232*
.173
.233*
Sig. (2-tailed)
.000
.001
.020
.085
.020
N
100
100
100
100
100
100
.511**
.319**
.232*
1
.232*
-.076
Sig. (2-tailed)
.000
.001
.020
.020
.451
N
100
100
100
100
100
100
.727**
.274**
.173
.232*
1
.582**
Sig. (2-tailed)
.000
.006
.085
.020
N
100
100
100
100
100
100
.654**
.194
.233*
-.076
.582**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.053
.020
.451
.000
N
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
x1.5
.511**
N
x1.2
x1.4
.592**
1
Pearson Correlation
x1.3
.667**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
x1.1
x1.2
Valid Excludeda Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
.000
100
118
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .748
6
Item Statistics Mean promosi
Std. Deviation
N
19.4200
2.04090
100
x1.1
3.8600
.66697
100
x1.2
4.0000
.56854
100
x1.3
3.7800
.61266
100
x1.4
3.9400
.61661
100
x1.5
3.8400
.76171
100
119
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
promosi
19.4200
4.165
1.000
.619
x1.1
34.9800
13.474
.560
.710
x1.2
34.8400
14.237
.490
.728
x1.3
35.0600
14.481
.387
.741
x1.4
34.9000
13.384
.642
.700
x1.5
35.0000
13.172
.526
.710
Scale Statistics Mean
Variance
38.8400
Std. Deviation
16.661
N of Items
4.08179
6
Descriptives Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
x2.1
100
2.00
5.00
3.6800
.83943
x2.2
100
2.00
5.00
3.8600
.69660
x2.3
100
2.00
5.00
3.8400
.61496
x2.4
100
2.00
5.00
3.7400
.66088
x2.5
100
2.00
5.00
3.5800
.72725
Valid N (listwise)
100
120
Correlations Correlations pelayanan pelayanan
Pearson Correlation
x2.1
x2.1
x2.2
x2.3
x2.4
x2.5
Pearson Correlation
x2.3
.579**
.520**
.697**
.000
.000
.000
100
100
100
100
.579**
1
.026
.213*
.795
.033
1
Sig. (2-tailed) N
x2.2
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
100
100
.520**
.026
1
.230*
Sig. (2-tailed)
.000
.795
N
100
100
100
100
.697**
.213*
.230*
1
Sig. (2-tailed)
.000
.033
.021
N
100
100
100
100
.760**
.322**
.183
.493**
Sig. (2-tailed)
.000
.001
.068
.000
N
100
100
100
100
.769**
.208*
.321**
.481**
Sig. (2-tailed)
.000
.038
.001
.000
N
100
100
100
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.021
121
Correlations x2.4 pelayanan
x2.1
x2.2
x2.3
x2.4
x2.5
.760**
.769**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
.322**
.208*
Sig. (2-tailed)
.001
.038
N
100
100
Pearson Correlation
.183
.321**
Sig. (2-tailed)
.068
.001
N
100
100
.493**
.481**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
1
.569**
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x2.5
Pearson Correlation
.000 100
100
.569**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
100
122
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .761
6
Item Statistics Mean pelayanan
Std. Deviation
N
18.7000
2.33766
100
x2.1
3.6800
.83943
100
x2.2
3.8600
.69660
100
x2.3
3.8400
.61496
100
x2.4
3.7400
.66088
100
x2.5
3.5800
.72725
100
123
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
pelayanan
18.7000
5.465
1.000
.670
x2.1
33.7200
18.022
.439
.744
x2.2
33.5400
18.958
.398
.755
x2.3
33.5600
18.229
.619
.727
x2.4
33.6600
17.600
.689
.713
x2.5
33.8200
17.159
.692
.706
Scale Statistics Mean
Variance
37.4000
Std. Deviation
21.859
N of Items
4.67532
6
Descriptives Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
x3.1
100
2.00
5.00
3.7200
.77954
x3.2
100
2.00
5.00
3.3800
.96169
x3.3
100
2.00
5.00
3.6600
.84351
x3.4
100
2.00
5.00
3.7000
.92660
Valid N (listwise)
100
124
Correlations Correlations store_atmospher e Suasana toko yang nyaman
Pearson Correlation
x3.2
x3.3
x3.4
Pearson Correlation
x3.2
.860**
.861**
.000
.000
100
100
100
.860**
1
.628**
1
Sig. (2-tailed) N
x3.1
x3.1
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
100
.861**
.628**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
100
.868**
.622**
.709**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
.891**
.778**
.628**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.000
125
Correlations x3.3 suasana toko yang nyaman
x3.1
.868**
.891**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
.622**
.778**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
.709**
.628**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
1
.695**
Pearson Correlation
Pearson Correlation
x3.2
Pearson Correlation
x3.3
x3.4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
N x3.4
Pearson Correlation
100
N
Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
1
N
Case Processing Summary
Excludeda
.695** .000
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Valid
100
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Cases
100
100
126
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .834
5
Item Statistics Mean Suasana toko yang
Std. Deviation
N
14.4600
3.05644
100
x3.1
3.7200
.77954
100
x3.2
3.3800
.96169
100
x3.3
3.6600
.84351
100
x3.4
3.7000
.92660
100
nyaman
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted Suasana toko yang
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
14.4600
9.342
1.000
.891
x3.1
25.2000
29.778
.821
.803
x3.2
25.5400
28.170
.810
.788
x3.3
25.2600
29.124
.827
.796
x3.4
25.2200
28.133
.852
.784
nyaman
Scale Statistics Mean 28.9200
Variance 37.367
Std. Deviation 6.11288
N of Items 5
127
Descriptives Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
y1
100
3.00
5.00
4.0500
.62563
y2
100
2.00
5.00
3.9200
.69165
y3
100
3.00
5.00
3.8800
.67090
y4
100
2.00
5.00
3.7000
.73168
y5
100
2.00
5.00
3.8400
.61496
y6
100
2.00
5.00
3.5200
.78470
Valid N (listwise)
100
Correlations Correlations keputusan pembelian tidak terencana keputusan pembelian tidak terencana
Pearson Correlation
y2
Pearson Correlation
y5
y6
y3
.704**
.736**
.000
.000
.000
100
100
100
100
.549**
1
.359**
.472**
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
.704**
.359**
1
.502**
.000
.000
Pearson Correlation
N
y4
y2
.549**
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
y3
1
Sig. (2-tailed) N
y1
y1
.000
100
100
100
100
.736**
.472**
.502**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
.775**
.254*
.391**
.543**
Sig. (2-tailed)
.000
.011
.000
.000
N
100
100
100
100
.485**
.074
.065
.247*
Sig. (2-tailed)
.000
.467
.523
.013
N
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
100
100
100
.599**
.049
.375**
.120
Sig. (2-tailed)
.000
.626
.000
.235
N
100
100
100
100
Pearson Correlation
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
128
Correlations y4 keputusan pembelian tidak
y5
y6
.775**
.485**
.599**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
Pearson Correlation
.254*
.074
.049
Sig. (2-tailed)
.011
.467
.626
N
100
100
100
.391**
.065
.375**
Sig. (2-tailed)
.000
.523
.000
N
100
100
100
.543**
.247*
.120
Sig. (2-tailed)
.000
.013
.235
N
100
100
100
1
.341**
.415**
.001
.000
100
100
100
.341**
1
.216*
Pearson Correlation
terencana y1
y2
y3
y4
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y5
y6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.001
N
100
100
100
.415**
.216*
1
Sig. (2-tailed)
.000
.031
N
100
100
Pearson Correlation
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.031
100
129
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .758
7
Item Statistics Mean keputusan
Std. Deviation
N
22.9100
2.65944
100
y1
4.0500
.62563
100
y2
3.9200
.69165
100
y3
3.8800
.67090
100
y4
3.7000
.73168
100
y5
3.8400
.61496
100
y6
3.5200
.78470
100
pembelian tidak terencana
130
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted keputusan
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
22.9100
7.073
1.000
.717
y1
41.7700
25.027
.459
.743
y2
41.9000
23.586
.629
.720
y3
41.9400
23.491
.669
.716
y4
42.1200
22.794
.710
.706
y5
41.9800
25.495
.389
.751
y6
42.3000
23.909
.491
.733
pembelian tidak terencana
Scale Statistics Mean
Variance
45.8200
Std. Deviation
28.291
N of Items
5.31888
7
Regression Descriptive Statistics Mean Keputusan pembelian
Std. Deviation
N
3.8178
.44280
100
Promosi
3.8840
.40818
100
Pelayanan
3.7400
.46753
100
Suasana toko yang
3.6150
.76411
100
tidak terencana
nyaman
131
Correlations Keputusan pembelian tidak
Suasana toko
terencana Pearson Correlation
Keputusan pembelian
promosi
pelayanan
yang nyaman
1.000
.525
.505
.400
promosi
.525
1.000
.327
.225
pelayanan
.505
.327
1.000
.265
Suasana toko yang
.400
.225
.265
1.000
.
.000
.000
.000
promosi
.000
.
.000
.012
pelayanan
.000
.000
.
.004
Suasana toko yang
.000
.012
.004
.
100
100
100
100
promosi
100
100
100
100
pelayanan
100
100
100
100
Suasana toko yang
100
100
100
100
tidak terencana
nyaman Sig. (1-tailed)
Keputusan pembelian tidak terencana
nyaman N
Keputusan pembelian tidak terencana
nyaman
132
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
suasana toko
Method . Enter
yang nyaman, promosi, pelayanana a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model
R .670a
1
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.449
.431
Durbin-Watson
.33387
1.821
a. Predictors: (Constant), suasana toko yang nyaman, promosi, pelayanan b. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
8.710
3
2.903
Residual
10.701
96
.111
Total
19.411
99
a. Predictors: (Constant), suasana toko yang nyaman, promosi, pelayanan b. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana
F 26.046
Sig. .000a
133
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Coefficients Beta
(Constant)
.640
.369
promosi
.398
.088
pelayanan
.306
suasana toko yang
.134
T 1.736
.086
.367
4.526
.000
.078
.323
3.940
.000
.046
.232
2.917
.004
nyaman a. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana Coefficientsa Collinearity Statistics Model
1
Tolerance
VIF
promosi
.872
1.146
pelayanan
.854
1.171
suasana toko yang
.908
1.101
nyaman a. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana
Coefficient Correlationsa
suasana toko yang nyaman
Model 1
Correlations
Suasana toko yang
promosi
pelayanan
1.000
-.151
-.209
promosi
-.151
1.000
-.285
pelayanan
-.209
-.285
1.000
.002
.000
.000
promosi
.000
.008
-.002
pelayanan
.000
-.002
.006
nyaman
Covariances
Sig.
Suasana toko yang nyaman
a. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana
134
Collinearity Diagnosticsa Dimensi Model
on
Eigenvalue
Condition Index
1
1
3.956
1.000
2
.029
11.671
3
.009
20.638
4
.005
27.315
a. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Dimensi
Suasana toko
Model
on
(Constant)
promosi
pelayanan
1
1
.00
.00
.00
.00
2
.02
.03
.03
1.00
3
.07
.27
.92
.00
4
.91
.70
.05
.00
a. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana
yang nyaman
135
Residuals Statisticsa Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
3.1566
4.5772
3.8178
.29661
100
Std. Predicted Value
-2.229
2.560
.000
1.000
100
.035
.107
.064
.019
100
3.1677
4.6037
3.8166
.29641
100
-.89855
.69542
.00000
.32877
100
Std. Residual
-2.691
2.083
.000
.985
100
Stud. Residual
-2.753
2.146
.002
1.006
100
-.94044
.73823
.00125
.34341
100
-2.854
2.188
.000
1.017
100
Mahal. Distance
.106
9.221
2.970
2.299
100
Cook's Distance
.000
.088
.011
.018
100
Centered Leverage Value
.001
.093
.030
.023
100
Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: keputusan pembelian tidak terencana
136
Charts
Suasana toko yang nyaman
137
keputusan pembelian tidak terencana
TABEL PENGUJIAN NILAI F (a = 0,05) Denominator df2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Nominator df1 1 161,448 18,513 10,128 7,709 6,608 5,987 5,591 5,318 5,117 4,965 4,844 4,747 4,667 4,600 4,543 4,494 4,451 4,414 4,381 4,351 4,325 4,301 4,279 4,260 4,242 4,225 4,210 4,196 4,183 4,171 4,160 4,149 4,139 4,130 4,121 4,113 4,105 4,098 4,091 4,085 4,079 4,073 4,067 4,062 4,057 4,052 4,047 4,043 4,038 4,034
2 199,500 19,000 9,552 6,944 5,786 5,143 4,737 4,459 4,256 4,103 3,982 3,885 3,806 3,739 3,682 3,634 3,592 3,555 3,522 3,493 3,467 3,443 3,422 3,403 3,385 3,369 3,354 3,340 3,328 3,316 3,305 3,295 3,285 3,276 3,267 3,259 3,252 3,245 3,238 3,232 3,226 3,220 3,214 3,209 3,204 3,200 3,195 3,191 3,187 3,183
3 215,707 19,164 9,277 6,591 5,409 4,757 4,347 4,066 3,863 3,708 3,587 3,490 3,411 3,344 3,287 3,239 3,197 3,160 3,127 3,098 3,072 3,049 3,028 3,009 2,991 2,975 2,960 2,947 2,934 2,922 2,911 2,901 2,892 2,883 2,874 2,866 2,859 2,852 2,845 2,839 2,833 2,827 2,822 2,816 2,812 2,807 2,802 2,798 2,794 2,790
4 224,583 19,247 9,117 6,388 5,192 4,534 4,120 3,838 3,633 3,478 3,357 3,259 3,179 3,112 3,056 3,007 2,965 2,928 2,895 2,866 2,840 2,817 2,796 2,776 2,759 2,743 2,728 2,714 2,701 2,690 2,679 2,668 2,659 2,650 2,641 2,634 2,626 2,619 2,612 2,606 2,600 2,594 2,589 2,584 2,579 2,574 2,570 2,565 2,561 2,557
5 230,162 19,296 9,013 6,256 5,050 4,387 3,972 3,687 3,482 3,326 3,204 3,106 3,025 2,958 2,901 2,852 2,810 2,773 2,740 2,711 2,685 2,661 2,640 2,621 2,603 2,587 2,572 2,558 2,545 2,534 2,523 2,512 2,503 2,494 2,485 2,477 2,470 2,463 2,456 2,449 2,443 2,438 2,432 2,427 2,422 2,417 2,413 2,409 2,404 2,400
6 233,986 19,330 8,941 6,163 4,950 4,284 3,866 3,581 3,374 3,217 3,095 2,996 2,915 2,848 2,791 2,741 2,699 2,661 2,628 2,599 2,573 2,549 2,528 2,508 2,490 2,474 2,459 2,445 2,432 2,421 2,409 2,399 2,389 2,380 2,372 2,364 2,356 2,349 2,342 2,336 2,330 2,324 2,319 2,313 2,308 2,304 2,299 2,295 2,290 2,286
7 236,768 19,353 8,887 6,094 4,876 4,207 3,787 3,501 3,293 3,136 3,012 2,913 2,832 2,764 2,707 2,657 2,614 2,577 2,544 2,514 2,488 2,464 2,442 2,423 2,405 2,388 2,373 2,359 2,346 2,334 2,323 2,313 2,303 2,294 2,285 2,277 2,270 2,262 2,256 2,249 2,243 2,237 2,232 2,226 2,221 2,216 2,212 2,207 2,203 2,199
Denominator df2 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Nominator df1 1 4,030 4,027 4,023 4,020 4,016 4,013 4,010 4,007 4,004 4,001 3,998 3,996 3,993 3,991 3,989 3,986 3,984 3,982 3,980 3,978 3,976 3,974 3,972 3,970 3,968 3,967 3,965 3,963 3,962 3,960 3,959 3,957 3,956 3,955 3,953 3,952 3,951 3,949 3,948 3,947 3,946 3,945 3,943 3,942 3,941 3,940 3,939 3,938 3,937 3,936
2 3,179 3,175 3,172 3,168 3,165 3,162 3,159 3,156 3,153 3,150 3,148 3,145 3,143 3,140 3,138 3,136 3,134 3,132 3,130 3,128 3,126 3,124 3,122 3,120 3,119 3,117 3,115 3,114 3,112 3,111 3,109 3,108 3,107 3,105 3,104 3,103 3,101 3,100 3,099 3,098 3,097 3,095 3,094 3,093 3,092 3,091 3,090 3,089 3,088 3,087
3 2,786 2,783 2,779 2,776 2,773 2,769 2,766 2,764 2,761 2,758 2,755 2,753 2,751 2,748 2,746 2,744 2,742 2,740 2,737 2,736 2,734 2,732 2,730 2,728 2,727 2,725 2,723 2,722 2,720 2,719 2,717 2,716 2,715 2,713 2,712 2,711 2,709 2,708 2,707 2,706 2,705 2,704 2,703 2,701 2,700 2,699 2,698 2,697 2,696 2,696
4 2,553 2,550 2,546 2,543 2,540 2,537 2,534 2,531 2,528 2,525 2,523 2,520 2,518 2,515 2,513 2,511 2,509 2,507 2,505 2,503 2,501 2,499 2,497 2,495 2,494 2,492 2,490 2,489 2,487 2,486 2,484 2,483 2,482 2,480 2,479 2,478 2,476 2,475 2,474 2,473 2,472 2,471 2,470 2,469 2,467 2,466 2,465 2,465 2,464 2,463
5 2,397 2,393 2,389 2,386 2,383 2,380 2,377 2,374 2,371 2,368 2,366 2,363 2,361 2,358 2,356 2,354 2,352 2,350 2,348 2,346 2,344 2,342 2,340 2,338 2,337 2,335 2,333 2,332 2,330 2,329 2,327 2,326 2,324 2,323 2,322 2,321 2,319 2,318 2,317 2,316 2,315 2,313 2,312 2,311 2,310 2,309 2,308 2,307 2,306 2,305
6
7
2,2826 2,2789 2,2754 2,272 2,2687 2,2656 2,2625 2,2596 2,2568 2,2541 2,2514 2,2489 2,2464 2,244 2,2417 2,2395 2,2373 2,2352 2,2332 2,2312 2,2293 2,2274 2,2256 2,2238 2,2221 2,2204 2,2188 2,2172 2,2157 2,2142 2,2127 2,2113 2,2099 2,2086 2,2072 2,2059 2,2047 2,2034 2,2022 2,2011 2,1999 2,1988 2,1977 2,1966 2,1955 2,1945 2,1935 2,1925 2,1915 2,1906
2,1953 2,1916 2,1881 2,1846 2,1813 2,1782 2,1751 2,1721 2,1693 2,1665 2,1639 2,1613 2,1588 2,1564 2,1541 2,1518 2,1497 2,1475 2,1455 2,1435 2,1415 2,1397 2,1378 2,136 2,1343 2,1326 2,131 2,1294 2,1278 2,1263 2,1248 2,1234 2,122 2,1206 2,1193 2,118 2,1167 2,1155 2,1143 2,1131 2,1119 2,1108 2,1097 2,1086 2,1075 2,1065 2,1054 2,1044 2,1035 2,1025
TABEL PENGUJIAN NILAI t df 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0,10 3,078 1,886 1,638 1,533 1,476 1,440 1,415 1,397 1,383 1,372 1,363 1,356 1,350 1,345 1,341 1,337 1,333 1,330 1,328 1,325 1,323 1,321 1,319 1,318 1,316 1,315 1,314 1,313 1,311 1,310 1,309 1,309 1,308 1,307 1,306 1,306 1,305 1,304 1,304 1,303 1,303 1,302 1,302 1,301 1,301 1,300 1,300 1,299 1,299 1,299
0,05 6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,734 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,696 1,694 1,692 1,691 1,690 1,688 1,687 1,686 1,685 1,684 1,683 1,682 1,681 1,680 1,679 1,679 1,678 1,677 1,677 1,676
0,025 12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,040 2,037 2,035 2,032 2,030 2,028 2,026 2,024 2,023 2,021 2,020 2,018 2,017 2,015 2,014 2,013 2,012 2,011 2,010 2,009
0,010 31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,453 2,449 2,445 2,441 2,438 2,434 2,431 2,429 2,426 2,423 2,421 2,418 2,416 2,414 2,412 2,410 2,408 2,407 2,405 2,403
df 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
0,10 1,298 1,298 1,298 1,297 1,297 1,297 1,297 1,296 1,296 1,296 1,296 1,295 1,295 1,295 1,295 1,295 1,294 1,294 1,294 1,294 1,294 1,293 1,293 1,293 1,293 1,293 1,293 1,292 1,292 1,292 1,292 1,292 1,292 1,292 1,292 1,291 1,291 1,291 1,291 1,291 1,291 1,291 1,291 1,291 1,291 1,290 1,290 1,290 1,290 1,290
0,05 1,675 1,675 1,674 1,674 1,673 1,673 1,672 1,672 1,671 1,671 1,670 1,670 1,669 1,669 1,669 1,668 1,668 1,668 1,667 1,667 1,667 1,666 1,666 1,666 1,665 1,665 1,665 1,665 1,664 1,664 1,664 1,664 1,663 1,663 1,663 1,663 1,663 1,662 1,662 1,662 1,662 1,662 1,661 1,661 1,661 1,661 1,661 1,661 1,660 1,660
0,025 2,008 2,007 2,006 2,005 2,004 2,003 2,002 2,002 2,001 2,000 2,000 1,999 1,998 1,998 1,997 1,997 1,996 1,995 1,995 1,994 1,994 1,993 1,993 1,993 1,992 1,992 1,991 1,991 1,990 1,990 1,990 1,989 1,989 1,989 1,988 1,988 1,988 1,987 1,987 1,987 1,986 1,986 1,986 1,986 1,985 1,985 1,985 1,984 1,984 1,984
0,010 2,402 2,400 2,399 2,397 2,396 2,395 2,394 2,392 2,391 2,390 2,389 2,388 2,387 2,386 2,385 2,384 2,383 2,382 2,382 2,381 2,380 2,379 2,379 2,378 2,377 2,376 2,376 2,375 2,374 2,374 2,373 2,373 2,372 2,372 2,371 2,370 2,370 2,369 2,369 2,368 2,368 2,368 2,367 2,367 2,366 2,366 2,365 2,365 2,365 2,364