1
PENGARUH PROGRAM ‘SARAPAN PAGI DIKA TATA’ TERHADAP MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN PROGRAM INI Tjut Reyditha Habsari BINUS University. Jln. Raya Jampang no.83, Bogor, 081294040740,
[email protected] Dosen Pembimbing : Dra. Endang Setiowati M.Si
ABSTRAK
The purpose of this research is to acknowledge the impact of “Sarapan Pagi Dika Tata” program in 99.5 FM Urbanrkm Radio towards listener interest of listening the program. Quantitative method is used in this research. Uses and Gratification Theory analyze this research in accordance with the result of the questionnaire. The result of this research shows that “Sarapan Pagi Dika Tata” program influenced listener interest of listening the program by 50.6%. Based on that, it is concluded that “Sarapan Pagi Dika Tata” program that rely on announcers ability and its content was capable to influence listener interest of listening the program. (TRH) Keywords :Program, Method, Result, Interest, Radio. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang penulis harapkan adalah untuk mengetahui Pengaruh Progran “Sarapan Pagi Dika Tata” di 99.5 FM Radio Urbanrkm terhadap minat pendengar untuk mendengarkan program ini. METODE PENELITIAN Metode pendelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. ANALISIS Analisis penelitian dilakukan menggunakan teori Uses and Gratification dan sesuai dari hasil kuesioner. HASIL YANG DICAPAI dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh Program “Sarapan Pagi Dika Tata” terhadap minat pendengar untuk mendengarkan program ini adalah 50.6% .SIMPULAN Penelitian ini adalah Program “Sarapan Pagi Dika Tata” yang mengandalkan kemampuan penyiar serta konten dapat mempengaruhi minat pendengar untuk mendengarkan program ini. (TRH) Kata Kunci :Program, Metode, Hasil, Minat, Radio
PENDAHULUAN Kebutuhan masyarakat akan informasi saat ini sangat tinggi. Informasi menjadi sebuah aspek yang sangat penting karena dapat memberikan perkembangan – perkembangan yang terjadi saat ini di dunia.Salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan menghadirkan sarana yang mampu memberikan informasi – informasi pada masyarakat.Saat ini, perkembangan media masa sangatlah pesat, mereka hadir dengan program yang menarik dan penyampaian informasi yang cepat. Radio adalah media elektronik yang bersifat khas media audio yang masih menduduki posisi sebagai media tercepat dalam menyampaikan suatu informasi.Hal ini dikarenakan radio merupakan media elektronik yang menyebarkan informasi melalui gelombang udara, radio yang juga tidak memiliki batasan ruang dan waktu membuatnya menjadi media yang tergolong murah dan lebih mudah dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat.Melalui radio, selain mendapatkan informasi, pendengar juga mendapatkan hiburan dengan cepat. Radio tentunya merupakan media audio, oleh karena itu radio memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan informasi. Radio dengan ragam kekuatannya berfungsi sebagai wadah hiburan dan informasi. Program–program radio di kemas dengan menarik agar dapat terus memikat ketertarikan pendengar atas informasi – informasi yang disampaikan. Sarapan Pagi Dika Tata adalah satu program anak muda yang bertemakan semangat pagi hari. Dimana diketahui bahwa sebagian besar radio–radio saat ini memiliki tema yang sama untuk program morning show yakni memberikan informasi tentang situasi jalan, topik–topik atau berita unik, dan berinteraksi dengan pendengar. Persaingan antar stasiun radio saat ini juga sangat ketat, dapat di lihat dari kesuksesan program – progam yang diciptakan untuk pendengarnya.Radio memiliki kekuatan yang cukup besar untuk membangun serta mengubah persepsi, opini, sikap, perasaan, serta cara berpikir masyarakat dalam menghadapi suatu masalah atau persoalan. Disiarkan setiap hari Senin sampai Jum’at pukul 06.00 – 10.00 WIB, program Sarapan Pagi Dika Tata adalah sebuah morning-daily program di radio 99.5 FM Urbanrkm. Diproduseri oleh Sarah Mamonto, dan di bawakan oleh Agatha Brilliantie dan Randhika Djamil, sebagai duo penyiar yang ceria, semangat, dan mudah dekat dengan pendegar. Program ‘Sarapan Pagi Dika Tata’ terbagi menjadi 5 segmen, yaitu Check – In, Brimob (Berita Morning Boo), Spelling Bee, Belajar Bahasa, dan Susu Kocok. Jika sebuah stasiun radio memiliki program yang menarik bagi pendengar dan dapat memuaskan pendengar, maka pendengar akan berminat untuk mendengarkan program tersebut. Demikian juga dengan program Sarapan Pagi Dika Tata, jika pendengar menganggap program ini dapat memuaskan, maka mereka akan terus mendengarkan. Rumusan Masalah yang akan menjadi focus penelitian ini adalah Seberapa besar pengaruh program “Sarapan Pagi Dika Tata” di 99.5 FM Urbanrkm terhadap minat pendengar untuk mendengarkan ?. Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh program Sarapan Pagi Dika Tata di radio Urbanrkm terhadap minat pendengar untuk mendengarkan. 2. Untuk mengetahui besaran pengaruh program Sarapan Pagi Dika Tata terhadap minat pendengar untuk mendengarkan. Kajian pustaka dalam penelitian ini diambil dari penelitian yang berjudul Pengaruh Informasi Lalu Lintas program AMKM Sonora 92.0 FM Jakarta Terhadap Minat Pendengar. Penelitian tersebut ditinjau dengan teori agenda setting, yang menggunakan metode survei dan didapatkan hasil bahwa penelitian tersebut memiliki pengaruh terhadap minat pendengar.Sementara itu, penelitian yang penulis lakukan, memiliki nilai lebih dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat besaran pengaruh program “Sarapan Pagi Dika Tata” di 99.5FM Urbanrkm terhadap minat pendengar untuk terus mendengarkan program tersebut. Hal ini ditinjau dengan metode kuantitatif, yang tentunya diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan jumlah pendengar untuk program “Sarapan Pagi Dika Tata”. Dalam mengukur besaran pengaruh minat pendengar, penulis menggunakan teori Uses and Gratification yang mengacu pada kebutuhan khalayak akan aspek kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, dan pelepas ketegangan, yang hasilnya dapat dinilai dari gratifikasi pendengar dalam bentuk minat. Aspek – aspek tersebut digunakan untuk dapat menarik beberapa pernyataan sesuai dengan dimensi – dimensi yang terdapat pada program “Sarapan Pagi Dika Tata”.
METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Berdasarkan hal tersebut, terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.Setiap penelitian memiliki tujuan dan kegunaan tertentu.Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya, dan secara umum, data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. (Sugiyono, 2012:2). Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah kuantitatif eksplanatif.Format ini juga dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan yang kausal antar variable melalui uji hipotesa.Format ini dimaksudkan untuk menjelaskan sampel terhadap populasi atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh suatu variable dengan variable lainnya.Format ini juga dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan yang kausal antar variable melalui uji hipotesa. Menurut Burhan Bungin (2005:38), hubungan antara variable dalam arti sebab – akibat juga dapat dikenali melalui variable bebas (X) dan variable terikat (Y). Variabel X dan variabel Y terdiri atas berbagai jenis data. Dalam penelitian ini, digunakan metode survei yang menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Survei memiliki tujuan untuk memperoleh informasi mengenai sejumlah responden yan dianggap dapat mewakili sebuah populasi tertentu.Kuesioner dalam penelitian ini akan menggunakan Skala Likert. Dalam skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrument yang berupa pernyataan – pernyataan. (Sugiyono, 2012:93). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap.Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan sistematik oleh periset. Indikator – indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi responden. Setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut dihubgnkan dengan jawaban berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata- kata: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. (Kriyantono, 2006: 138) Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Kerlinger (1973) dalam Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D mengatakan bahwa variabel adalah konstruksi (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Oleh karena itu, variabel penelitian dianggap sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Penelitian ini memiliki 2 variabel, yakni Program “Sarapan Pagi Dika Tata” sebagai variable bebas, dan minat pendengar sebagai variable terikat. Populasi yang dipilih oleh penulis adalah pendengar Sarapan Pagi Dika Tata. Terkait dengan hal tersebut, sesuai data Nielsen, peneliti menggunakan rata – rata dari data pendengar Sarapan Pagi Dika Tata yang telah dijabarkan setiap 15 menit, berkisar dari 210 hingga 288 pendengar, sehingga rata – rata pendengar program ini per 15 menit adalah 258 orang. Oleh karena itu, program berdurasi 4 jam ini mempunyai populasi sebesar 4.128 orang. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristtik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono, 2012:81).Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Yamane, rumus ini digunakan untuk populasi yang besar yang didapat dari pendugaan proporsi populasi (Kriyantono, 2006:164). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling probabilitas – sistematis.Dalam teknik ini, peneliti terlebih dahulu merandom utnuk sampel pertama, sedangkan data berikutnya menggunakan interval tertentu.Teknik Sampling Sistematis ini membutuhkan tersedianya kerangka sampling atau daftar sampling. (Kriyantono, 2006 :155) Keabsahan penelitian ini dapat dilihat dari reliabilitas dan validitas.Reliabilitas merupakan tingkatan ukuran yang menujukkan seberapa jauh suatu alat pengukur dapat dipercaya. Suatu alat ukur dapat dikatakan dipercaya bila alat tersebut memberikan hasil yang sama atau relative konsisten ketika dilakukan beberapa kali pengukuran pada suatu hal yang sama. Oleh karena itu, pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakanCronbach’s Alpha. Dalam Umar (2002:195) ada enam macam pengukuran reliabilitas yaitu Tes-
retest, Searman – Brown, Kuder dan Richardson (dengan rumus K-R 20 dan K-R 21) Cronach’s Alpha (α) dan observasi. Namun dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang akan digunakan adalah Cronbach’s Alpha (α). Dalam uji reliabilitas ini, semakin kecil kesalahan, maka semakin reliable alat pengukur yang digunakan, begitu pula sebaliknya, apabila semakin besar kesalahan pengukur maka semakin tidak reliable alat pengukur tersebut.Standar nilai alpha (α) yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukut tersebut baik adalah > 0,6. Sedangkan untuk uji validitas, menggunakan teknik Corrected Item Total Correlation.Menurut Widiyanto (2010:38-40) Teknik Correlated-Item Total Correlation secara teoritis menggunakan rumus korelasi terhadap efek spurious overlap. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah: •
Jika nilai rhitung > rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan valid).
•
Jika nilai rhitung < rtabel, maka I tem pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan tidak valid).
HASIL PENELITIAN Pada tabel – tabel dibawah, dapat dilihat bahwa kedua variable dapat dinyatakan reliabel dalam penelitian ini.Hal ini dibuktikan dengan nilai Cronbach’s Alpha yang berada di atas 0,6. Realibilitas Variabel X
Tabel 1 Reliabilitas Sub Dimensi Daya Tarik Dika Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.848
5
Tabel 2Reliabilitas Sub-Dimensi Kredibilitas Dika Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.803
5
Tabel 3Reliabilitas Sub-Dimensi Power Dika Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.779
5
Tabel 4Reliabilitas Sub-Dimensi Daya Tarik Tata Reliability Statistics Cronbach's Alpha .799
N of Items 5
Tabel 5Reliabilitas Sub-Dimensi Kredibilitas Tata Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.806
5
Tabel 6Reliabilitas Sub-Dimensi Power Tata Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.717
5
Tabel 7Reliabilitas Dimensi Segmen Check-In Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.768
5
Tabel 8Reliabilitas Sub-Dimensi Segmen Brimob Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.841
5
Tabel 9Reliabilitas Sub-Dimensi Segmen Spelling Bee Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.762
5
Tabel 10 Reliabilitas Sub-Dimensi Segmen Belajar Bahasa Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.717
5
Tabel 11Reliabilitas Sub-Dimensi Segmen Susu Kocok Reliability Statistics Cronbach's Alpha .822
N of Items 5
Reliabilitas Variabel Y Tabel 12Reliabilitas Dimensi Faktor Dari Dalam Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.668
4
Tabel 13Reliabilitas Dimensi Faktor Emosi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.718
4
Tabel 14Reliabilitas Dimensi Faktor Sosial Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.720
4
Validitas mempunyai maksud untuk menyatakan mengenai sejauh mana suatu instrument penelitian akan mengukur hal-hal apa saja yang ingin diukur. Dalam penelitian ini, validitas ingin mengukur seberapa besar pengaruh program Sarapan Pagi Dika Tata terhadap minat pendengar untuk mendengarkan. Validitas Variabel X
Tabel 15Tabel Validitas Variabel X
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22
Item-Total Statistics Corrected ItemTotal Correlation r tabel ,696 ,739 ,611 ,702 ,566 ,722 ,672 ,536 ,553 ,504 ,691 ,602 ,532 ,616 ,673 ,546 ,661 ,645 ,695 ,744 ,625 ,698
,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198
x23 x24 x25 x26 x27 x28 x29 x30 x31 x32 x33 x34 x35 x36 x37 x38 x39 x40 x41 x42 x43 x44 x45 x46 x47 x48 x49 x50 x51 x52 x53 x54 x55
,575 ,726 ,651 ,536 ,553 ,500 ,695 ,604 ,539 ,614 ,669 ,552 ,664 ,656 ,699 ,744 ,625 ,702 ,575 ,726 ,675 ,536 ,553 ,500 ,695 ,602 ,544 ,616 ,671 ,546 ,664
,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,973 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198
,656
,198
,679
,198
Untuk mengetahui tingkat validitas dilakukan dengan melihat corrected item total correlation yang menjadi r hitung, bila r hitung > r tabel (0,1986) maka item tersebut dinyatakan valid. Karena setiap item dalam penelitian ini dinyatakan valid, karena setiap item memiliki nilai lebih besar dari r Tabel. Validitas Variabel Y Tabel 16Validitas Variabel Y
y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12
Item-Total Statistics Corrected ItemTotal Correlation r table ,492 ,585 ,398 ,522 ,608 ,615 ,684 ,590 ,487 ,615 ,684 ,590
,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198 ,198
Berdasarkan tabel diatas, semua dapat dinyatakan valid karena setiap item memiliki nilai lebih besar dari r Tabel.
Hasil uji regresi menghasilkan koefisien model R untuk mengetahui hubungan antara dengan variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
variabel
independen
Tabel 17 Model Summary Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square ,711
a
,506
,501
4,674
Nilai R berdasarkan tabel di atas untuk variabel X adalah sebesar 0.711 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel X yaitu tayangan program "Sarapan Pagi Dika Tata" dengan variabel Y yaitu minat pendengar untuk mendengarkan. Nilai hubungan tersebut menunjukkan bahwa program “Sarapan Pagi Dika Tata” memiliki hubungan terhadap minat pendengar untuk mendengarkan. Untuk Uji Koefisien beta, tabel koefisien dari hasil perhitungan uji regresi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 18 Koefisien beta Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Total_X
Std. Error 13,751
3,299
,149
,015
Coefficients Beta
t
,711
Sig. 4,168
,000
9,920
,000
Pada kolom Unstandardized Coefficients (B) dapat dilihat bahwa nilai kostanta yang diperoleh adalah 13.751 dan nilai program “Sarapan Pagi Dika Tata” adalah 0.149 artinya tanpa variabel program tersebut nilai variabel minat pendengar untuk mendengarkan adalah 13.751 tapi setelah ada variabel-variabel program “Sarapan Pagi Dika Tata” maka nilainya bertambah sebesar 0.149. Pada dasarnya, komunikasi yang efektif akan memberikan pengaruh terhadap audiens. Dalam penelitian kali ini, ada dua hal yang dilakukan oleh penulis. Pertama, peneliti menganalisa program “Sarapan Pagi Dika Tata” di 99.5 FM Urbanrkm di telinga pendengar melalui teori uses and gratification. Selanjutnya, peneliti menganalisa timbulnya minat pada pendengar dengan berdasarkan teori minat, yang di dalamnya terdapat beberapa faktor minat. Setelah kedua hal ini dianalisa, peneliti mencari hubungan antara kedua variabel ini, dengan variabel bebas analisa program “Sarapan Pagi Dika Tata”menggunakan teori uses and gratification dan variabel terikat minat pendengar. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, terdapat beberapa poin pentingyang perlu diperhatikan: 1. Hasil uji reliabilitas pada seluruh dimensi dalam kedua variabel instrumen kuesioner sudah dapat digolongkan reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,6. Ini berarti instrumen kuesioner dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data secara reliabel. 2. Hasil uji validitas pada kedua variabel dalam instrumen kuesioner sudah dapat digolongkan valid dengan nilai Corrected Item-Total Correlation di atas 0,198. Ini berarti instrument kuesioner dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data secara valid. 3. Terdapat korelasi antara variabel bebas program “Sarapan Pagi Dika Tata” dengan variabel terikat minat pendengar untuk mendengarkan 0,711. Ini berarti, merujuk pada tabel tingkat intensitas hubungan menurut teori korelasi Pearson Product Moment, hubungan ini berada pada interval 0,60 – 0,799yaitu tingkat hubungan kuat.
4.
5.
6.
Terdapat korelasi yang bersifat positif antara variabel bebas program Sarapan Pagi Dika Tata dengan variabel terikat minat pendengar untuk mendengarkan. Ini berarti jika nilai variabel bebas naik, maka nilai variabel terikat juga akan naik, atau bisa disebut juga hubungan berbanding lurus. Variabel bebas program “Sarapan Pagi Dika Tata” , dianalisa menggunakan teori uses and gratification, memiliki peranan sebesar 50,6% terhadap variabel terikat minat pendengar untuk mendengarkan. Ini berarti 49,4% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar program variabel bebas. Hasil uji (t), dengan t hitung signifikasi 0,000 < α (0,05) dan dengan nilai t-hitung sebesar 9,920 yang lebih besar daripada nilai t-tabel sebesar 1,6608 menandakan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh program “Sarapan Pagi Dika Tata” terhadap minat pendengar untuk mendengarkan program ini, dan jika ada, seberapa besar pengaruh tersebut, dengan sampel pendengar Urbanrkm yang menjadi follower pada akun twitter @Urbanrkm995. Maka, penulis menyimpulkan penelitian ini sebagai berikut: 1.
2.
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi Pearson Product Moment, terdapat hubungan antara Program ‘Sarapan Pagi Dika Tata’ dengan minat pendengar untuk mendengarkan program ini sebesar 0,711. Nilai ini berada pada interval 0.60 – 0,799 yang menunjukkan bahwa hubungan antar keduanya adalah kuat. Dari hasil penelitian, program ‘Sarapan Pagi Dika Tata’ memiliki peranan sebesar 50,6% terhadap minat pendengar untuk mendengarkan. Sedangkan sisanya sebesar 49,4% dipengaruhi dipengaruhi oleh faktor lain selain program “Sarapan Pagi Dika Tata”.
Penulis juga memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk penginkatan kualitas dari program “Sarapan Pagi Dika Tata” yang didasari dari skor paling kecil pada hasil perhitungan kuesioner. Maka saran penulis adalah sebagai berikut: 1.
2.
Dimensi penyiar Agatha Briliantie pada pernyataan bahwa Tata Sering memberikan tips kepada pendengar tentang kehidupan sehari hari mendapatkan poin yang paling rendah dibandingkan indikator lainnya pada variabel X. Peneliti memberikan saran agar tim Program Sarapan Pagi Dika Tata dapat memperbanyak lagi tips yang berguna bagi pendengar pada segmen ini. Dibandingkan dengan indikator lainnya pada variabel Y, dimensi faktor dari dalam dengan pernyataan “Saya menjadi tahu hal yang berbeda setiap harinya” mendapatkan nilai yang rendah. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi tim Program Sarapan Pagi Dika Tata untuk lebih memberikan variasi lagi terhadap materi yang disampaikan setiap harinya.
REFERENSI Buku: Husein, U. (2002). Metode Riset Komunikasi Organisasi cetakan pertama. Jakarta, Jakarta, Indonesia: Gramedia Pustaka Utama. Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta, Indonesia: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung, Jawa Barat, Indonesia: CV Alfabeta. Widiyanto, Joko. (2012). SPSS For Windows. Surakarta: Badan Penerbit-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
RIWAYAT PENULIS
Tjut Reyditha Habsari lahir di kota Jakarta pada 10 Juli 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Broadcasting pada tahun 2014.Saat ini bekerja sebagai produser di Radio Urbanrkm 99.5FM.